"Lo chatan sama Febby yah?" Tanya Kania ketika kami sedang di kantin waktu jam istirahat.
"Apaansih lo?" Tanya ane lalu membuang muka.
"Liat muka gue!" Bentak Kania.
Ane langsung tarik Kania keluar kantin karena enggak enak juga kalo yang lain tau tentang ributnya ane sama Kania.
"Lo apaansih? Gajelas banget marah marah sama gue" Tanya ane sambil membuang muka, sumpah ane udah takut ketauan disituh.
"Ya ini apa bab*" Kata Kania lalu mengasih unjuk obrolan ane dengan Febby, isinya sih sebagian sudah ane hapus, cuma masih tersisa obrolan biasa doang.
"Lu gila? Chatan beginih doang lu marah seginihnya sama gua sampe ngebentak gue dikantin?" Kata ane.
"Tatap mata gue j*ng" Kata Kania, mungkin dia lagi dapet, mangkanya ngomel ngomel beginih.
Ane masih membuang muka, ane enggak mau natap mata dia, ane sebenarnya mengaku salah, tapi ini belum saatnya ane ngakuin kesalahan didepan Kania. Huft, mungkin nanti...
"Yaudah pulang sekolah kamu aku anterin yah" Kata ane sambil mengusap rambutnya yang tertutup hijab itu.
"Bener yah? Jangan pulang cepet cepet tapi" Kata Kania, matanya seperti mau meneteskan air mata.
"Iyaa, kamu naik gih, aku mau ke temen temen dulu" Kata ane.
Kania putar kanan lalu naik ke kelasnya sedangkan ane bergabung bersama yang lainnya di kantin.
"Kenapa jo? Ada masalah?" Tanya temen ane.
"Gapapa, ini gua ke gep chatan sama cewek, isi chatannya mah gak terlalu parah, tapi ya namanya juga cewek" Kata ane lalu meneguk es teh manis.
"Haha Jo sama Kania mah gituh, kadang cubit cubitan kadang bacok bacokan" Kata temen ane meledeki ane.
"Haha gitulah" Kata ane.
Bel berbunyi, ane harus naik ke atas untuk melanjutkan pelajaran dikelas.
-
Ane nungguin Kania didepan gerbang sekolah, satu persatu temen ane ngajakin ane pulang bersama sama, tapi ane tolak karena ane sudah punya janji buat balik bareng Kania. Rumah ane sama rumah Kania itu enggak searah, bisa dibilang jauh banget, arah rumah ane itu ke arah barat, sedangkan Kania bener bener ada di pusat. Karena ane enggak pernah bawa motor saat sekolah, ya mau enggak mau ane harus jalan kaki/naik angkutan, rela relain kan? Hehe.
"Lama banget si" Kata ane ketika Kania menghampiri ane.
"Apaan lama, lo nya aja cepet cepet" Kata Kania malah membalikan kata kata ane, karena males berdebat akhirnya ane nganterin Kania kerumahnya dengan jalan kaki.
Ane jalan sama Kania, jalan berdua seperti sepasang kekasih yang akan hidup abadi
et lebay banget ya haha.
Sekiipp -
"Ada mamah jo" Kata Kania mengasih kode.
"Yaudah aku salaman dulu deh" Kata ane lalu menghampiri mamanya Kania.
"Eh jo" Kata mamanya ramah.
"Iya mah" Kata ane sambil mencium tangan.
Ane sama mamanya Kania sudah terbilang deket lah, udah sama sama kenal, jadi enggak terlalu canggung kalo ketemu.
"Didalam aja sana Jo ada si Putri (adiknya Kania) " Kata mama.
"Iya ma" Kata ane. Lalu Kania mengajak ane masuk kedalam.
Selagi ane membuka sepatu yang ane kenakan Kania pun sibuk dengan merapihkan seragamnya dan mengganti pakaiannya, dia tau kalo ada ane dirumahnya, mangkanya dia langsung ganti baju, dia juga takut soalnya kalo enggak ganti baju, nanti ane omelin pasti haha.
"Kamu gamau minum?" Tanya Kania.
"Udah tadi" Kata ane lalu masuk kedalam lalu rebahan di lantainya.
"Kamu bangun dulu ih" Kata Kania.
Ribet yah? Padahal lagi enak enaknya.
Kania duduk didepan ane, ane senyum lalu tiduran di pahanya, sudah menjadi kebiasaan ane
nyaman soalnya hehe.
"Kamu gak macem macem kan?" Kata Kania sambil mengelus rambut ane.
"Kamu kan baca sendiri tadi gimana isinya, masih gak percaya" Kata ane. Dasar lelaki haha.
"Iyaa aku percaya sama kamu" Kata Kania mengecup bibir ane, dia berani nyium ane karena adiknya sedang tidur.
"Cium cium ih" Ledek ane.
"Ya emang kenapa? Gaboleh" Kata Kania ngambek.
Ane bangun dari pangkuannya lalu menatap matanya, mengelus rambutnya, Kania sudah tidak pakai kerudung kali ini, efek dirumah hehe.
"Kamu jangan galak galak, aku takut hehe" Kata ane menyubit hidungnya.
"Yalagi kamu chatan sama temen aku sendiri, emang kamu mau aku deket sama temen temen kamu?" Kata Kania.
"Aku gamau ngelarang kamu deket sama siapa aja, asal tau bates" Kata ane mengelus rambutnya.
"Iyaa aku tau kok" Ucap Kania pelan lalu dia menunduk, ane pegang dagunya lalu ane cium bibirnya.
"Kok panas ya? Biasanya kagak" Kata Kania.
Iyaa tumben banget bibir ane tiba tiba panas pas selesai mencium bibir Kania.
"Gatau, aku juga panas" Kata ane.
Kania bangun, lalu menutup pintunya, mamanya sedang ngobrol diluar sama para ibu ibu sekitar, waktu yang pas untuk mempercantik keturunan, haha.
Kania membuka bajunya tanpa ane suruh, tumben dia langsung ngerti apa yang ane mau. Kania lalu duduk lagi seperti posisi tadi, tapi ane mau main cepet, ane tidurkan Kania lalu ane buka celana dan isi isinya wkwk.
Terlihat lah lubang yang kemarin sempet ane tempelin sesuatu yang panjang itu, bulu disekitar areanya masih agak lebat, mungkin belum dicukur sama Kania, tapi ya bodoamattt, syikaatt.
Ane jilati pangkal paha pacar ane, Hanya desahan kecil yang keluar dari mulut pacar ane.
"Ahhh kamu tau aja kesukaan aku" Kata Kania menjenggut rambut ane. Kakinya gabisa diem, sumpah deh -_-
"Ahhh sayangg, jangan lama lama ah"
"Yanggg, becek nanti, sayaanggg gelii ihh ahhhh"
Kania lalu bangun dengan sendirinya. Kania duduk dalam kondisi tidak pakai celana daleman, ane elus elus pahanya yang mulus itu, itu juga salah satu kedemenan ane, alus, bener deh.
"Bangun yang" Suruh Kania.
Ane bangun dan Kania bangun, Kania memeluk ane, tangannya dilingkarkan di leher ane, kami berpangutan sampai air liur nya sedikit membasahi area luar bibir kami.
Kania lupa bahwa dia gapakai celana saat itu, jangankan celana, CDnya ane udah plorotin ekwk, ane membalikan badan Kania, kini posisinya ane dibelakang Kania, ane remas kedua toket pacar ane, Kania mendesah keenakan, tangan Kania mulai memegang area kelamin ane, dia tau ada yang meronta ronta ingin keluar saat itu juga.
"Kontol kamu tegang yang" Kata Kania disela sela ane masih meremas kedua toketnya itu.
"Yaudah kamu mau jilatin?" Kata ane.
Kania tidak menjawab, ane langsung ngambil langkah cepat dengan membuka celana ane. Kania jongkok, mulailah diemut emut es krim ini
Emutan Kania sudah semakin mahir, ane hanya merem melek saat itu, terkadang ane melihat Kania yang sedang asik karokean dibawah sana.
"Kamu kenapa diem" Kata ane mengusap rambutnya. Kania diem, tapi es krimnya masih didalam mulutnya. Kania geleng geleng.
Eeeeeeetttttt ngiluuuu.
"Bego, malah digigit" Kata ane, sumpah sakit campur ngilu.
"Haha kasian" Kata Kania yang berdiri dan hadap hadapan sama ane.
"Ngeselin" Kata ane.
Kania meledek ane dengan kondisi tangan masih memainkan kontol ane, ane pun sebaliknya, ane menggesek gesekan jari ane di memeknya Kania.