Triinggggg... Tringgg......
"Aduh siapa sih, masih cape nih gw" Kata ane sambil meraih hp yang berada diatas bantal yang ane gunakan untuk tidur.
"Ahh ganggu aja, siapa sih" Setelah ane liat layar hp, ternyata itu telefon dari Febby.
Ane angkat telepon itu, siapatau ada hal penting yang pengen dia omongin.
"Bangg" Suara cewek itu.
"Hmm" Kata ane. Nyawanya belum pulih banget hehe.
"Katanya mau nemenin" Kata Febby.
"Jam berapa sekarang" Kata ane.
"Udah jam 8 kurang, ayo cepet" Kata Febby.
Ane lupa kalo ane punya janji dengannya ke salah satu mall yang berada di daerah barat sanah. Tapi, sehabis pertempuran dengan Kania, rasa rasanya badan ane harus ane istirahatkan terlebih dahulu, mengingat besok juga masih sekolah.
"Besok besok aja lah, gw masih cape" Kata ane.
"Kebiasaan, gw kerumah lo, bodo" Kata Febby. Seketika sambung telepon tiba tiba terputus.
Aduh nih cewek maunya apasih? Gak tau orang lagi cape apa yah.
Tok, tok, tok.
"Assalamualaikum" Itu Febby. Dia sudah dibawah.
"Masuk" Kata ane dari lantai 2.
Ane masih dikamar, pintu sengaja ane kunci dari dalam. Suara langkahan kaki terdengar. Itu langkah kaki si Febby yang sedang mencari ane.
"Bang, dimana sih" Kata Febby memanggil ane.
Tadinya ane mau cuekin, eh ane inget kalo malam ini orang rumah lagi pada diluar, hehe.
"Apaan" Kata ane. Febby mendorong pintu kamar ane.
"Buka" Kata Febby.
Ane buka pintu kamar ane, dan terlihat sosok wanita cantik yang sudah rapih namun tujuannya terbatalkan oleh rasa malas ane. Febby nampak cantik dengan menggunakan kemeja putih dan rok yang tidak terlalu panjang, ditambah muka yang bersih dan sedikit teroleskan make up.
"Masih pake celana pendek? kita gak jadi pergi?" Kata Febby.
"Kan gw bilang gw cape, lo ngeyel" Kata gw.
"Ah ribet" Kata Febby, lalu membuang tasnya keatas kasur.
Febby duduk memalingkan mukanya dari hadapan ane, dia duduk didepan ane tapi seakan tak mau diganggu, mungkin dia marah. Dan ane tau apa yang pas dilakukan ketika cewek marah.
Ane peluk badannya dari belakang, ane lingkarkan pelukan ane ke perutnya, sambil menaruh dagu di pundaknya.
"Gw cape Feb, lo kan tau gw habis maen sama anak anak" Kata ane, padahal mah bohong
kan abis main sama Kania haha.
"Lo emang gabisa bilang enggak? Jangan jam segini baru ngabarin, gw udeh rapih beginih lo malah masih begitu" Kata Febby.
"Iyaa maaf, tadi dibawah ada siapa?" Kata ane.
"Gak ada orang, kirain lo dibawah" Kata Febby. Rayuan ane mulai berjalan mulus.
"Ohh gak ada orang" Kata ane, lalu membuka kancingnya satu persatu. Febby tidak memberi respons.
Febby menyenderkan badannya ke dada ane, mencoba merelekskan badannya, mungkin cape juga menahan marah. Tapi sifatnya masih sama seperti mengomeli ane tadi.