Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kenyataan Yang Berlebihan

Bimabet
Ternyata udah update, tpi pendek banget updatenya. Ss nya jadi kurang berasa. Ditunggu update selanjutnya.

:semangat:

belajaran pake hp suhu, next update ane coba lebih panjang lagi soalnya cavek tadi jengkel langsung post aja .. itu padahal niat hati cuma buat pembukaan update kali ini,
ngelag2 ternyata klo pake hp langsung ke forum, besok coba bikin di notepad dulu
 
udah 7 hari berlalu suhu,,,

ngetik di hape enak ya?? huehehe

harus banyak sabar suhu
coz qt ngerasa udah ngetik sangat banyaak! tapi kenyata.anya pas di post keliatan dikit hehe
 
Setelah baca ceritanya so far bagus
semoga cepat update ya suhu

bingung mau komentar apalagi ya ..... :ngacir:
 
update nya di tunggu

ty suhu dah mampir secepatnya bakal di update dah :Peace:

Setelah baca ceritanya so far bagus
semoga cepat update ya suhu

bingung mau komentar apalagi ya ..... :ngacir:

ty suhu komentarnya baloknya ane ijoin dulu yah ... :haha:

udah 7 hari berlalu suhu,,,

ngetik di hape enak ya?? huehehe

harus banyak sabar suhu
coz qt ngerasa udah ngetik sangat banyaak! tapi kenyata.anya pas di post keliatan dikit hehe


selamat balok nya ane ijoin dulu yah :cendol:

Kok tenggelem sih,,saya cb naikin deh..
kapan nih update nya bro?



secepatnya di update suhu lagi repot banget di real live ..
 
ty suhu komentarnya baloknya ane ijoin dulu yah ...

masih ngasih ke suhu2lain yang udah ane baca critanya gan

sorrri belum bisa ngasih balok ijo2 nya
 
==============
Mohon maaf sebelumnya atas update yang makin tidak karuan di akhir waktu ini, selain dikarenakan ide yang makin liar tetapi tidak mampu untuk menuangkannya ke dalam sebuah tulisan (menyebabkan pikiran justru menjadi frustasi), juga karena hambatan teknis seperti charger laptop yang rusak yang membuat ane mencoba untuk berupdate menggunakan HP dan ternyata itu hal yang berat :beer: buat yang selama ini berusaha update menggunakan HP.
Kali ini saya akan kembali mereupload cerita yang kemaren, kemudian diteruskan dengan kelanjutan ceritanya agar lebih membuat feel mupengisme sedikit naik :Peace: dan menjadi bagian yang lebih utuh tetapi di skip juga ndak papa kok :haha:
Dan terakhir untuk pembukaan, terimakasih udah mampir di mari, saran dan kritik sangat saya tunggu :ampun:


==============
Bagian 9: KAMU SATU (BAGIAN YANG SEBENARNYA)
==============


Masih di cafe langganan Bunda dan Mex.

"Halo Andre, maafin bunda yah acara kita hari ini berantakan, Andre hari ini main sendiri saja yah sama Mitha, besok kita jalan-jalan ke Jatim Park atau Taman Safary saja"

"Oh gitu Bun, Oke deh jadi ntar ketemuan sama tuh om-om ganjen itu batal yah Bun, terus Bunda di mana sekarang? "

"Iya, nggak jadi, Bunda ada acara yang mendadak tadi sekarang di cafe Josh"

"Yaudah Bund, pulangnya jangan malam-malam yah"

tuuuttttttttttttt*

Suasana kembali hening kembali di meja cafe itu , Mex ayahnya Mitha dan Bunda Lins Ibu dari Andre saling menatap dalam diam, sebuah keputusan di antara mereka telah disepakati, mereka berada dalam kepasrahan memberikan jalan terbaik putra dan putri mereka untuk bersatu, melepaskan ego mereka untuk menikmati masa puber kedua dalam sebuah ikatan resmi tetapi tidak untuk menghapus perasaan ataupun menahan birahi yang tetap menggelora meski keadaan tidak lagi sama.

Kemudian mereka pun berdiri bersamaan, melangkah meninggalkan cafe itu, mengetahui Lins tadi berangkat naik taxi, Mex pun meminta untuk mengantar Lins meski nantinya akan menurunkannya agak jauh dari rumah.

Di perjalanan yang hening itu, tiba-tiba setan semproters pun datang tentunya membawa misi esex-esex, dalam susana galau Mex pun teringat sudah beberapa lama tidak mendapatkan jatah birahi dari calon istri gagalnya itu, yang kini statusnya justru turun menjadi kekasih backstreetan dari putra putri mereka masing-masing.

Mulailah tangan Mex beraksi, pelan namun pasti jemarinya tangan kirinya mengelus mesra jemari Lins kemudian bergeser ke pahanya yang terasa mulus karena hanya terlindungi kain rok yang tipis.

Mengetahui tingkah nafsu Mex yang mulai nakal, sedang dia pun mulai terangsang, Lins mengubah posisinya dia bergeser kemudian bersandar di pintu mobil kemudian mengakat kaki kanannya, membuat roknya terbuka memperlihatkan siluet vaginanya yang masih tertutup G-string hijau ke arah Mex.

"Nakal sekali kamu sayang, gelap di mobil ini lebih membuat perasaan deg deg serrr nih" kata Mex kemudian langsung menggeser penutup kecil di depan liang nikmat itu dan langsung menekan dan mengusapnya.

"Achhhh achhhh nikmat sekali Mass.... Acccchh , yah gitu gitu iyaaa sshhhhhh ... puasin aku dulu yahh bentar habis ini bakal ku isep-isep kontolmu" jemari Mex pun mulai masuk ke dalam lubang nikmat Lins.

Satu jari dua jari kemudian tiga jari mengobok-obok lubang itu dengan sedikit kasar ditambah dengan jempol Mex menekan klitorisnya, Lins hanya dapat mendesah melupakan usianya yang tak lagi muda.

"Terus mas, iyaaa ocok-ocokkk puterr iyaas ituu tekaaannn tekaan mass" Lins makin bersikap liar sedangkan Mex pun makin kerepotan membagi konsentrasinya antara jalanan padat jalan Suhat kota Malang dan gobelan jemarinya di jalan nikmat Lins.

"Sshhhhhh Achhhh, acchhhjjjjhhhhhh.... legah bangeeet mas ... bentar ya mas ngatur nafas dulu" Lins pun sudah mencapai puncaknya dan akan memulai gilirannya dengan mulai membungkuk ke arah selakangan Mex.

Hanya berharap perlindungan pada kaca film yang gelap itu, kini penis Mex sudah tegap berdiri kemudian diemutnya penis itu sambil dikocok-kocok pelan.

Dijilatinya sampai basah batang penis itu dari atas kebawah, dan makin ke bawah bahkan sampai kezakarnya,Lins benar benar menikmatinya dengan permainan jilatan yang membuat Mex sedut sedut.

Lidah Lins terus menjilat berganti dengan sedikit gigitan kemudian beralih memasukan batang itu masuk ke mulutnya, mengenyot, hingga penisnya yang besar itu seperti berputar putar di mulut Lins yang sempit.

Hingga akhirnya crooothhhh croothhhtt!!!! sperma Mex pun memenuhi mulut Lins yang terus saja menghisap dan membersihkan penis itu.

"Sayang, malam ini kamu ndak usah pulang saja yah, kita nginep saja di hotel kenangan kita dulu" ajak Mex seolag kurang puas meski sudah jutaan sperma yang sudah dia hempaskan

"Aku sih fine-fine saja mas , masih belum puas juga ini kalau ditahan malah bikin bisulan ntar, aku call Andre aja lagi kalau gitu sama call Ajeng buat ke rumah langsung ambil titipan temenku malam ini, karena Ajeng yang gantiin aku berangkat ke SBY besok pagi"

"OK atur ajah, eh gimana dengan Mitha, dia kan nginep di rumah mu, gimana nanti kalau mereka macem-macem" tiba-tiba Mex pun kembali tersadar akan putri tercintanya kembali.

"Jangan khawatir mas, aku yakin kok Mitha dan Andre dapat menjaga diri, bukankan makin dekat mereka, makin mudah buat kita mendekatkan diri secara terbuka?" sebuah jawaban dari Lins yang memang benar adanya.

"Iya sih, yaudah kita lanjutkan percintaan kita" kata Mex sambil mengelus-elus rambut Lins yang masih di area selakangannya"

----------

"Acchhhhhh.... achhhhh..... iya sayang terusss, aku mau keluar ini... achhhhh" vagina Mitha berkedut kedut kencang, pertanda orgasme nya yang ke tiga hari ini.

Orgasme yang melanda Mitha, membuatnya lemas tak berdaya membuat Andre tak tega untuk terus menggenjot seperti yang dia lakukan 15 menit terakhir.

"Yaudah sayang, kamu istirahat dulu, beneran tidur aja kali ini, soalnya Bunda ndak jadi juga ngajak keluar malam ini" Andre pun merebahkan dirinya di samping Mitha, meski sebenarnya dia menahan birahinya yang sebenarnya hampir sampai puncak.

"tapi, kamu kan belum sampai keluar say, masukin lagi gih gak papa kok"

"Nggak usah, kamu istirahat aja dulu, aku bikinin teh hangat aja yah"

"Ok say, terimakasih yah"


----------
“Mas, kita jalan-jalan dulu ke Payung yuk” Ajak Lins kepada Mex karena selain masih lemas, habis orgasme yang barusan didapatnya dia juga masih sedang ingin menikmati kebersamaanya dengan Mex sedangkan tentang “Payung” cek di Bagian 2 : Extended saja.

“Waduh udah malam nih sayang, apa ndak papa?” tentunya selain masih khawatir dengan keberadaan anak semata wayang nya yang sedang berduaan di rumah Lins bersama Andre, kondisi Payung meski di malam minggu kalau sudah menginjak terlalu malam juga akan sepi selain kondisi yang terlihat sudah gerimis.

“Gak papa” jawab Lins pendek sambil menyandarkan dirinya ke bahu Mex.

“Yaudah, apa sih yang ndak buat kamu sayang, kita meluncur ke Payung sekarang” Mex pun mengarahkan mobil nya kearah Payung dimana waktu yang dibutuhkan untuk menuju kesana membutuhkan waktu sekitar 45 menit perjalanan.

Di dalam perjalanan Mex pun memikirkan betapa bahagianya dia nanti menikmati pemandangan kota Batu dari Payung, sambil saling menghangatkan diri masing-masing dengan cara saling berpelukan atau saling mencurahkan perasaan sambil menikmati jagung bakar pedas manis yang benar-benar mengundang selera.

Lain dengan Mex, dalam hati kecilnya Lins sebenarnya masih tidak habis pikir dengan kondisi yang terjadi pada dirinya, dikala usianya yang sudah ingin menikmati kebersamaan dengan seorang lelaki yang selama ini dia dambakan, dia harus mengalah untuk kebahagiaan putra kesayangannya, hal ini makin membuat dirinya merapatkan diri pada Mex, sambil tetap berharap kebahagian bersama Mex tetap terus terjaga sampai takdir memperlihatkan alurnya.

“Mas, jangan tinggalin Lins yah.. apapun yang terjadi, kita harus kuat, kita harus menyatukan Andre dan Mitha secepatnya dengan begitu tidak ada halangan buat kita untuk bersama dalam bayangan”

“Dalam bayangan apaan??? Ada-ada aja kamu Lins, ya memang mereka harus bersatu, aneh aja jika mereka putus sedang kita tiba-tiba mengumumkan mau menikah”

“Sebenarnya tidak apa-apa sih mas mereka jadi Adik – Kakak gitu, tapi mengingat perasaan Mitha ataupun Andre yang sudah lumayan dalam sejak mereka saling kenal, rasanya kejam sekali kita jika harus buat memisahkan mereka untuk menjadikan status mereka seperti saudara”

“Iya benar sekali itu Lins, terlalu egois buat kita jika memisahkan mereka, eh tetapi Lins kalau kita kelak harus atur agar tetap bisa serumah loh, biar kita bisa ber ehem-ehem setiap saat hihihihi,Ahhhduuuuuhhhhh!!! Sakit!! Kok di jiwit sih”

“Habis mas genit sih itu aja yang selalu dipikirian ahhh”

“Loh sayang siapa sih yang bisa tahan jika selalu dekat dengan mu untuk tidak… Haduhhh!!! Haduhh!! Iya iya jangan di remes kontolku sayang” belum selesai Mex berkata Lins sudah meremas penis Mex yang sudah mulai tegang lagi.

“Udah ah, males bahas itu”

“Oke Lins, emmm tapi gmana kalau mereka tiba-tiba putus terus masing-masing punya pasangan baru, gimana hubungan kita?” tanya Mex kembali dengan penuh angan-angan liar di benaknya.

“Tau ah gelap” kata dari Lins itu mengakiri percakapan mereka sesi kali ini di mana perjalanan ke arah Payung masih tersisa separuh perjalanan lagi yang kemudian hujan gerimis pun menyertai keberangkatan mereka.

----------

Ting Tong Ting Neng, Ting Tong Ting Neng … suara Bell rumah Andre

"Wah siapa nih malam, malam datang, kalau Bunda ndak mungkin dia mencet bell” batin Andre yang sedang di dapur membuatkan teh hangat buat Mitha.


Ting Tong Ting Neng, Ting Tong Ting Neng … suara Bell rumah Andre kembali berbunyi.


“Mbak Pur kok ndak buka-buka juga sih, apa ndak kedengeran gara-gara di belakang yah”

Ting Tong Ting Neng, Ting Tong Ting Neng … suara Bell rumah Andre kembali berbunyi lagi.


“Iya sebentar” Andre pun setengah berlari kearah pintu sambil berteriak meski tidak yakin juga suara itu bakal terdengar sampai keluar.

Ceklak-ceklak .. suara Andre membuka kunci.

Andre pun terperanga melihat Ajeng dengan gaun hitam yang cantik di depannya. Dengan potongan pencil skirt yang lekat membalut tubuh, gaun yang dipakai Ajeng ini menonjolkan bagian dadanya dengan kain tipis yang sengaja dipotong berbentuk V tepat di bagian dada.

Tetapi tidak hanya itu, ternyata gaun hitam sudah sangat seksi itu, ternyata dalam keadaan menerawang karena kebahasan, membuat putting kecil Ajeng nampak jelas di antara mulus nya payudaranya.

“Haduh kehujanan nih, tadi turun depan gang sana nih gara-gara portalnya gak tau jam segini kok sudah datang, saya masuk ya mas Andre” Ajeng pun langsung nyrecos kemudian masuk kedalam rumah tanpa menyadari kondisi pakaiannya yang sudah menerawang membuat si Otong langsung memberontak.

“Echh ehhh, iya masuk aja” Andre pun sedikit tergagap dengan apa yang di liatnya.

“Si Pur mana Mas.., mau pinjem handuk nih”

“Mungkin ketiduran di kamarnya” jawab Andre yang tak sengaja terus memandang kearah belahan dada Ajeng.

“Ohh… eh mas Andre kok liatin susu Ajeng terus sih, pegang saja mas sini” Ntah tiba-tiba ada hal apa yang membuat Ajeng bersikap sangat berani kepada Andre, sedangkan sebelumnya dia sangat menjaga diri di hadapan Putra Bos nya itu.

“Ehh… Ehhh,.. ndak kok, nganu.. yaudah cepat sana ke belakang, kok tiba-tiba juga kemari sih”

“Di suruh Bunda tadi, kan besok rencana aku yang berangkat, kesini ambil mobil sama apa tadi ambil barang buat dikirim buat ke Surabaya, tapi kayaknya baliknya pagi aja sekalian deh”

“Loh,kok mau nginep sin….” belum selesai Andre berkata, tiba-tiba Ajeng mencium bibir Andre dengan ganas alias penuh nafsu.

“Eemmhhhh, emmmmhhhhh, mas Andreeeeee”

“Lepasin Ajeng, apa-apaan sih kamu” Andre pun mendorong Ajeng dengan sedikit kasar.

“Mitha, lagi nginep sini ya mas?” tanya Ajeng kemudian tiba-tiba saja menjatuhkan gaun cantiknya, menunjukkan bentuk tubuhnya yang mulus dengan kulit tubuhnya kuning langsat, Hmm!! Andre pun terpana dan menahan ludahnya.

Selain sekarang begitu nampak jelas putting Ajeng yang menantang ternyata Ajeng tidak memakai pakaian dalam apapun di balik gaunnya yang barusan jatuh, bulu halus rapi terlihat menutupi liang kenikmatannya.

Tidak dapat dipungkiri tubuh dewasa Ajeng jauh lebih menggoda dari tubuh Mitha, apalagi dalam keadaan setengah basah seakan menambah hasrat keinginan untuk segera meraba dan merasakan tubuh indah itu, bahkan justru setelah Ajeng melepas bajunya, seolah ada aroma tubuh yang tiba – tiba menusuk kedalam pikiran Andre, membuat Andre untuk sesaat tak bisa bicara.

Ajeng pun kembali memelukkan tubuh bugilnya kepada Andre yang masih terdiam dalam nafsunya,
"Mas Andre, benar yah katanya mas sekarang sudah membuka diri pada wanita"

“Ehhhh… udah Jeng… udah yah…” Andre pun sedikit tersadar mengingat di seberang kamar sana ada Mitha yang mungkin sudah penasaran betapa lamanya Andre membuat secangkir teh.

“Mas Andreee” Ajeng pun kembali menyerang Andre dengan menjiat leher Andre… tidak mencium tetapi menjilatkan ujung lidahnya dari leher bagian bawah sampai mendekat ke arah telinga Andre, membuat Andre langsung berjingkat kegelian dalam rangsangan dari Ajeng yang memang jauh berpengalaman darinya dalam urusan Sex.

"Eh, apa yang kamu lakukan, lepas!!!! lepaskan aku..... " Andre pun kembali memperkuat batinnya.

“Silahkan mas teriak semakin mas teriak, mungkin Mitha akan segera ke sini dan melihat mas Andre berpelukan mesra dengan perempuan lain”

“Udahlah Jeng…… “

“Puas kan aku Mas.. seperti kamu sudah memuaskan Mitha tadi, kamu belum keluar kan tadi…”

“Hah… apa maksudmu Jeng….”

“Sejak tadi aku di luar Mas, melihatmu bercinta dengan Mitha di balik jendela dengan kehujanan, ayok Mas puasin aku, tenang aja Mitha sudah ambruk sejak tadi kamu keluar mau bikin teh”

“Jadi sejak tadi kam….”

“Emmmmhhh, emmmmmmgggg…. Emmmmmhhhhhhh…..” Ajeng pun kembali melumat bibir Andre sebelum selesai melanjutkan perkataannya…


---------------


“Akhirnya, sampai juga kita di Payung Lins, tapi sepi nih dan gelap karena embun nih” kata Mex kepada Lins dan memang di daerah Payung kalau malam dan gerimis datang, embun pun turun membuat pandangan mata hanya sekitar 10-20 meter saja.

“Gak papa Mas, cari warung yang ndak ada pengunjungnya sama sekali yah yah” Lins pun dalam kondisi seperti ini mungkin hanya sekedar malu karena mungkin sudah agak sedikit terlambat dalam usia untuk datang ke area Payung yang kebanyakan pengunjungnya adalah muda – mudi atau ada maksud tersembunyi dari Lins.

Di Payung terdapat jajaran warung-warung lesehan sepanjang jalan dan sepanjang tebing menghadap kearah kota Batu, warung-warung ini semuanya memiliki model yang sama yaitu lesehan dengan sekat-sekat bambu setinggi hampir 1 meter untuk melindungi pengunjungnya dari intipan-intipan semproters hihihihi.

“Sini saja ya Lins” kata Mex mengarahkan mobilnya ke arah sebuah warung yang memang sedang tidak punya pengunjungnya.
Dan mereka pun disambut dengan senyum manis ibu-ibu penjaga warung, kemudian Lins memilih untuk duduk di meja yang paling ujung sendiri.

“Bapak-ibu pesan apa? Silahkan ditulis” kata Ibu yang penjaga warung sambil menyerahkan nota pesanan dan lembaran menu.

“Langsung saja deh Buk, saya pesen jagung bakar manis 3, roti bakar 2 porsi sama minumnya 2 gelas susu hangat” kata Lins kepada Ibu penjaga warung yang kemudian berdiri meninggalkan mereka.

“Kok pesan susu sih Lins, 2 gelas lagi” tiba-tiba Mex sedikit protes kepada Lins yang memang sebelumnya tidak menawarkan kepada Mex untuk pesan apa…

“Loh iya, mas mau minum atau pesan apa?”

“Yah.. ndak papa itu aja tadi cumak jelas-jelas di sini sudah ada 2 gunung susu yang nikmat kok masih pesan lagi…”

“Huuuuuh….”Lins pun kembali menjiwit mesra kemudian menjatuhkan dirinya kedekapan Mex

“Dingin banget ya sayang, sama gelap banget kena embun jadi ndak kelihat deh pemandangan indah gemerlap kota batu di Malam hari”

“Iya sayang, ndak papa, gini aja sudah seneng banget kok, eh mana pinjem dompet mas donk” kata Lins kemudian kembali ke posisi duduk normal sambil menegahdahkan tangannya.

“Lah, emang warung ini makanan datang langsung bayar gitu” tanya Mex kemudian mengeluarkan dompetnya dan diserahkannya kepada Lins.

“Ndak lah mas, aku ambil segini yah..” Lins pun mengambil 10 lembaran warna merah dari dompet Mex.

“Buat apa Lins, kok banyak amat?”

“Udah…. Mas diem saja”

Kemudian datang lah makanan dan minuman pesanan mereka yang tercium nikmat..

“Buk” kata Lins kepada penjaga warung

“Ya…….”

“Ini ada 1 juta, tetapi saya minta tolong.. jangan perbolehin pengunjung lain masuk.. bilang aja sudah tutup gitu.., sama Ibu matiin semua lampu yang di warung ini gimana? Bagian depan boleh deh nyala untuk ibu nunggu sebentar di situ, palingan sejam an gimana?”


Tiba-tiba Lins membuat ide gila untuk bercinta di warung lesehan di Payung daripada untuk menikmati layanan hotel kamar. Ibu penunggu warung pun tak kuasa untuk menolak melihat cuaca yang membuat kecil kemungkinan untuk ada pengunjung lain yang mampir dan meskipun ada pun dia tidak mungkin mendapatkan uang lebih banyak dari itu dalam waktu secepat ini.

“Heh…gila kamu Lins” Mex pun sedikit protes kepada Lins.

“Sekali-kali kita cari sensasi lain mas”
Dan lampu warung yang sebelumnya remang tadi pun akhirnya padam, membuat warung itu menjadi sangat gelap, bahkan untuk melihat Lins di depannya saja Mex agak kesulitan.

Dalam suasana yang sebenarnya agak mencekam ini, tidak membuang waktu segera Mex berinisiatif dengan mendorong tubuh Lins untuk tiduran, kemudian dalam kegelapan itu diraba-rabanya tubuh Lins sambil sedikit di pijat-pijat dan kemudian berlanjut dengan ditindihnya tubuh Lins.

Pergulatan pun berlanjut, setelah berhasil menindih tubuh Lins, Mex pun membuka baju atasan Lins dan kemudian mulai beraksi dengan menciumi puting susu Lins yang sudah terbuka bebas meski tidak terlihat karena kegelapan.

“Haaah,, iya mas gitu isep terus” Rangsangan dari Mex dengan menghisap-isap putting Lins segera menaikkan gelora birahinya.

“Mmmmhhhh Masss….” Kini Mex tidak hanya bermain dengan mengenyot putting Lins tangannya pun mulai bermain dengan menekan-nekan vagina Lins.

“Gimana sayang? Enak nggak?,” tanya Mex kepada Lins akibat dirasakannya vagina Lins yang sudah basah tak bisa dibendung karena dilanda birahi.

“Lins, kita langsung saja yah..udah ndak tahan nih” Mex beralih posisi mengambil posisi berlutut tepat di selangkangan Lins, dan kemudian dikeluarkan lah penisnya dan diarahkan ke vagina Lins yang sudah benar-benar kuyup.

“Haduuuh Mex.. ampunn.. iya cepat masukin aja .. mmffh” Lins pun sudah tidak sabar ketika Mex masih sedikit menggoda dengan menggesek-gesekkan penisnya dipermukaan vagina Lins, dalam posisi itu Mex masih terus memancing nafsu Lins yang sudah sangat puncak, penisnya hanya digesek ujungnya saja pada vagina Lins membuatnya justru berusaha dengan mengejar menaik turunkan pinggulnya.

Setelah tak mampu menahan nafsu yang sama, Mex akhirnya menghujamkan utuh penisnya kedalam vagina Lins.

“Oughhhh. ah Mas..,” Lins mulai menceracau saat Mex memompakan penisnya maju mundur dalam vagina Lins..

“Ohh Lins, enak banget memek mu.. ochhhhhhhhh,” Mex menggenjot tubuh Lins dengan irama yang cepat sedang Lins hanya bisa pasrah menikmati tiap gesekan kenikmatan yang ada.

“UUhhhh Masss.. enakk…. Bentar mas bentar …” setelah hampir sepuluh menit dalam posisi itu tiba-tiba Lins mendorong tubuh Mex, kemudian dia menurunkan semua makanan dan minuman yang ada di meja itu dan kemudian Lins merebahkan dirinya di meja warung lesehan itu.

Posisi Lins yang rebahan di meja warung lesehan, membuat kakinya sedikit menggantung mirip ketika bercinta di pinggiran tempat tidur, jika lampu warung itu menyala terang mungkin akan terlihat jelas oleh Mex posisi yang benar-benar menantang oleh Lins.

Mex pun segera mengambil posisi kemudian dicoblos nya kembali penis Mex kedalam vagina Lins, yang kebetulan sangat pas pada kondisi bertahan dengan lututnya.

“Ahhh… massss mass..enak banget mass” suara Lins pun langsung keluar agak terlalu keras hingga terdengar dari depan warung membuat Ibu penjaga warung hanya bisa menggeleng sambil ikutan menekan-nekan vaginanya sendiri.

Setelah 10 menit dalam posisi siku dengan genjotan maju mundur dari Mex, Lins kini merasakan seluruh sarafnya mengumpul di satu titik antara bibir vagina dengan klitorisnya. Lalu beberapa detik kemudian seluruh otot dibagian itu terasa mengejang.

“Aaaaaaacchhghgh, iyaaa gini Masss terusss genjottt terusss"” kontraksi yang sangat sensasional atau orgasme itu akhirnya datang kepada Lins yang menerimanya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Iyyaahh.. Linnsss aku kelluuarr…” secara berbarengan Mex menggeram hebat dengan tubuh kejang menyemprotkan kembali spermanya masuk kedalam dinding rahim Lins dan akhirnya Mex jatuh rebah diatas tubuh Lins.


-------------------


“Mmmmhhhhhhh… iya masss remass terus dibagian bawahnya situ remasnya” Ajeng dan Andre yang masih dalam keadaan berdiri dan berdempetan, Ajeng mengarahkan tangan Andre untuk meremas-meremas payudara nya yang seukuran dengan payudara Aura Kasih.

“Emmmmhh emmmhcchhhh” mereka saling beradu bibir dan lidah, ntah setan semproters dengan predikat apa yang sudah merasuki pikiran Andre yang tiba-tiba mulai membalas tiap gejolak dari Ajeng, dan tidak tinggal diam dengan menikmati ciuman dan remasan Andre di payudaranya, Ajeng melanjutkan aksinya dengan berusaha menurunkan celana pendek Andre hingga terjatuh memperlihatkan si Otong yang sudah tegak.

Dalam kondisi Otong yang sudah bebas di luar sangkarnya, Ajeng tiba-tiba melepaskan ciumannya dan kemudian mendorong Andre hingga terduduk di sofa yang ada di dekat mereka dan kemudian Ajeng langsung menyambar penis Andre dengan mulutnya serta memainkannya dengan lidahnya.

“Emmmhh enak Jeng…” tiba-tiba Andre berkata tanpa kontrol.

Sekitar 5 menit Ajeng menghisap-hisap si Otong dengan berbagai tekniknya yang menelan habis penis Andre dan tidak lupa Ajeng juga meremas-remas zakar Andre hingga dia kelimpungan.

Permainan pun berlanjut dinaikkan kaki kanannya di samping paha Andre dan dengan lembut dia memainkan memeknya yang terlihat basah. sambil tangan satunya meremas-remas payudaranya yang lumayan gede itu di hadapan Andre.

Andre hanya menikmati pemandangan itu dengan tangan kanan nya yang melanjutkan mengocok-ngocok penisnya sendiri, kemudian adegan utama pun terjadi, Ajeng menempatkan vaginanya di penis Andre yang tegang siap tempur, dia duduk diatas Andre kemudian mengarahkan payudaranya kearah muka Andre, dengan nikmatnya Ajeng mendesah bergoyang menikmati tusukan dan kuluman Andre di putingnya bergantian.


Dan kemudian..

“Woe Ngapain kamu berdiri disitu???kamu mau ngrasain punya mas Andre juga sini aja..??” Tiba-tiba Ajeng berkata dengan lantang membuat Andre sebenarnya sedikit terkaget tetapi tidak bisa bergerak karena wajahnya sudah ditenggelamkan dalam payudara Ajeng.


……………………………………….





::BERSAMBUNG::
:Peace:
 
Terakhir diubah:
Akhirnya update juga..kira2 siapa ya yg dibentak ajeng,,mitha atau mba pur??
ada yg mau dibold tp ga muncul mas bro...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd