Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kenyataan Yang Berlebihan

Bagian 2: Kau Anggap Apa

==============
POV : Mitha
==============

"Ndree udah sampai rumah belum??" SMS terkirim

"Ndre blz gpl plz"

"Hmm dah 3 jam nih semenjak kepulanganmu aku jadi khawatir nih"

"Yaudah aku otw sekarang ke rumahmu, Aku khawatir nih... Tunggu aku di rumah mu yah"

Kemana nih si Andre kok tidak jawab- jawab sms ku..

"G usah Mith, sorry baru blz pulza Hbiz tadi and gua dah sampek rumah" hihihi habiz ku ancam ke rumahnya aja baru bales dasar nih Andre..

"Ok, terimakasih ya tadi Ndre I love You, kita dah jadian kan nih"

"Maafin gua Mith" Hah koq Andre minta maaf sih .. Apa nih maksud nya

"HAH?? MAAF?? Buat Buat Apaan Ndre?"

Dasar Andre ini kenapa sich......

"Ndree BALESS DOnk.. aku call yah"

Ndree angkat please !!!

"Ndre aku ndak peduli dengan latar belakang kamu dan tetek bengek kamu, aku tuh benar-benar sayang sama kamu Ndree" Bales donk Ndre kamu koq buat aku kayak gini..

"Yaudah Ndre kita ndak jadi Jadian deh kita temenan aja" :mancing: lagi deh coba !!

"OK Thankz Mith" HAH koq dibales gini haduuuuh Ga Peka bangett SIhhhh * Ala Vika nya Mas Wildick*

"Loh Ndree kamu koq gitu sih...."

Dan ratusan sms lagi dari Mitha untuk Andre yang terpaksa di Skip Skip Skip saja .. tetapi intinya seperti di atas hehe dan si Andre tetep kekeh ndak membalas lagi

Kukuuruuuyukkk Kukuruuuuyukzzz Pagi baru Hari baru

Mitha pun kesiangan kali ini kesiangan ke sekolah dengan matanya yang sembab, dia masuk ke kelas.. Sayang sekali meski 3 tahun se sekolah dan se kelas dengan Andre tetapi dia ndak pernah sebangku dengan Andre "bukan muhrim" kata guru Agama.

Jam Istirahat datang ..

"Ndre kita harus ngomong penting sekarang"

"Iya Mith kita memang kita harus berbicara tapi nanti yah sepulang sekolah" Andre menjawab tanpa memandangku

Pelajaran sekolah pun dilanjut, hmm jadwal hari ini ada Pelajaran Bahasa Indonesia 3 Jam Istirahat, Biologi 2 jam, Matematika 1 jam Istirahat dan lanjut Matematika lagi (gak penting banget kayaknya detail ini) jadi lanjut saja

TEEEET TEEEET TEEEEET ... tanda bel pulang sekolah.

"Kita bicara di mana Ndre?" Pikiranku melayang dengan resah..

"Di sini saja Mith, Mith loe tau kan gua tuh siapa .. gua ini Cuma seorang ......................"


WUUUUUUUUUUSSHHH !!!! adegan mundur lagi nih ke beberapa tahun sebelumnya
(Emmm Sekitar 12 tahun yang lalu saat Andre dan Mitha masih kecil)


==============
POV : Lindia
==============

"Lin, nanti sore jam 7 Malam di Hotel Kalpataru, bisa nggak?" Waah Asyik nih kebetulan dah kangen banget nih sama Mex.

"Kalau untukmu Mas Mex pasti bisa dong" balasku manja karena aku tahu pelanggan satu ini bukan saja kelas kakap tetapi kelas paus.

Namaku Lindia Karim, panggilan Lins atau Lin tentu dari sekilas percakapan tadi sudah ketahuan profesiku. Yups aku seorang WP, bukan kelas Atas atau Bawah, karena bagiku Kelas itu sama saja, tetap saja ujung2nya sama-sama main Atas dan seringnya Main Bawah.

Dan Lelaki yang barusan menelponku Mex pengusaha kelas Paus Nama Lengkap belum kuketahui, masih muda sekitar 33 tahunan? Dia adalah pelanggan tersayangku. Koq ke Hotel Kalpataru (hotel standar di Kota berinisial M di Jawa Timur) bukannya di Hotel hotel mewah? "Tidak Mau" Jawab nya takut ketemu sama relasi relasi besarnya (Masuk Akal juga Sih)

Sepuluh menit sebelum waktu yang disepakati, Aku sudah berada di lobby Hotel Kalpataru, dan langsung berjalan menuju lantai 2 tempat kamar Mex berada.

"Ah tepat waktu, dia baru saja datang , si Mex bawa apa itu yah??? " Mex pun juga sudah datang sambil membawa 2 botol Krating**** dengan wajah yang sedap dipandang dengan kulit kuning bersih.

Dan Mereka pun masuk Kamar (yaiya masak masuk kantong ajaib)Lindia pun mengambil tempat di samping Mex,

"Aku sudah kangen dengan kamu, akhirnya bisa juga kita ketemu setelah 8 bulan tidak ketemu, semoga kamu baik-baik saja" kata Mex

"Seperti yang kamu liat aku baik-baik saja" heem pertanyaan standart sih tapi koq aku seneng banget yah kalau Mex yang tanya ..Hmmmm ada apa ini baru kali ini ada keraguan dan merasa canggung ketika ada laki laki memelukku" batinku

Serasa ini lah pertama kaliku bercinta dengan seorang yang benar-benar kusayang. Dengan masih penuh keraguan kita pun berciuman saling melumat bibir, tangan Mex sudah bergerilya berada di dadaku, memulai remasan remasan ringan pada kedua buah dadaku, Aaachh..... aku pun menggelinjang saat tangan Mex mulai menyusup disela-sela resliting depan blus dan menyelinap dibalik braku. Diraihnya putingku dan dipermainkan dengan penuh gairah, AKu pun mendesah antara geli dan nikmat. Ciuman Mex sungguh romantis dan penuh gairah, dia seakan tahu betul bagaimana memuaskanku.

Hanya beberapa menit sejak ciuman pertama tadi , Aku sudah dalam keadaan topless, sempat Mex memandang sejenak kedua buah dada milikkuyang menggantung indah.
:mantap: hanya itu yang dia bisikkan lirih kepadaku, sebelum mendaratkan lidahnya pada putingku, disusul kuluman dan sedotan ringan oleh bibirnya,"Emmmhh" nikmat sekali rasanya.

Tangan Mex beralih dari kedua buah dada turun ke selangkanganku, dengan mudah dia melepas celana milikku tanpa mengangkat mulutnya dari putingku. Sedetik kemudian akupun sudah dalam keadaan telanjang dihadapan laki laki muda pujaanku itu.

Mex sudah jongkok di depanku yang terbuka lebar, menunjukkan liang sempit kenikmatanku yang sedikit dihiasi bulu bulu halus. Kembali bibir dan lidah Mex mendarat ditubuh milikku, disusurinya kedua paha dan berhenti di sekitar selangkangan, dia tidak langsung menyentuh daerah vagina tapi justru mengitarinya dengan jilatan jilatan menggairahkan.

"Ssshhhhh"" kuremas rambutnya dan kutekankan ke selangkanganku berharap dia segera melakukan jilatan pada vagina, tapi dia tak terpengaruh.

"Mex, please" pintaku sambil mengerang penuh kenikmatan, dia hanya menatapku sambil tersenyum.
Akhirnya aku menjerit lepas saat lidahnya menyentuh klitorisku, disusul dengan ciuman bibirnya pada vaginaku, desahanku semakin keras saat jari jari tangannya ikutan bermain pada liang kenikmatanku. Mex semakin liar bermain main di vaginaku, permainan oralnya sungguh menghanyutkan, tak dapat dipungkiri aku sangat menikmatinya.

Mex berdiri di depanku, aku segera membuka celananya dan menarik turun berikut celana dalamnya, tampaklah penisnya yang sudah keras Tegang, tidak terlalu istimewa, sama seperti umumnya (13-16 cm Rata2 Orang Indonesia katanya). Kuraih kejantanannya dan kukocok kocok dengan tanganku, dia mulai mendesis. Kujilat kepala penisnya lalu kumasukkan ke mulutku, perlahan lahan hingga lebih separoh berada di dalam. Mex memegang kepalaku, sebelum aku mulai gerakanku, dia mendahului dengan mengocokkan penisnya di mulutku, aku semakin bergairah dibuatnya. Sekilas kulihat tangannya meremas remas di selangkangannya sendiri. Aku semakin over acting, kujilati sekujur batang penis Mex hingga ke pangkal lalu kembali mengocok dengan mulut, desahan Mex makin terdengar penuh gairah.

Sambil mengulum Mex, tanganku bermain di klitorisku membuat aku ikutan mendesah beriringan dengannya. Aku dan Mex sudah tak tahan lagi, dia kembali berlutut diantara kakiku. Kami berciuman saling melumat bibir sambil mengusapkan penisnya ke vaginaku yang sudah basah. Namun sebelum Mex mendorong masuk penisnya,

"Ahhhhhh Pake ini dulu" katanya sambil menyodorkan kondom yang sudah dia buka, kami saling berpandangan lalu tersenyum bersamaan. (PEKAN KONDOM nih dan Budayakan Pake Kondom katanya biar aman, meski aku yakin posisiku Aman 100% bersih)
Sedikit demonstratif, kupasangkan kondom ke penis Mex dengan mulutku, dibalas dengan pandangan kagum dari laki laki itu. Mex menyapukan sejenak kepala penisnya, perlahan didorong memasuki celah celah kenikmatanku sambil kembali melumat bibirku, lidah kami saling beradu seiring melesaknya penis itu semakin dalam.

Kami berpandangan ketika kejantanannya sudah masuk semua, sama sama tersenyum memberi isyarat, tatapannya begitu romantis menghanyutkan. Dia mulai gerakan menarik dan mendorong dengan perlahan dan semakin cepat, gerakan dan tatapannya membuaiku dan semakin cepat. Tanpa malu akupun mendesah lepas tanpa dibuat buat, sungguh nikmat bercinta dengannya, dia tahu kapan saatnya melakukan apa, sungguh seorang penakluk wanita. Tangannya dengan halus meraba raba dan meremas lembut kedua buah dadku, sesekali dikulumnya putingku, semua dilakukan tanpa menurunkan irama kocokannya. Kakiku diangkat ke pundaknya, penisnya semakin dalam menghunjam liang vaginaku, dan desahanku semakin lepas tanpa kendali.

Mex memutar tubuhku untuk posisi dogie, tubuhku bertumpu pada sandaran sofa, agak kecewa aku karena tidak bisa menatap wajahnya yang cool itu. Namun kekecewaanku tak berlangsung lama saat Mex kembali mengisi vaginaku dengan kejantanannya yang serasa semakin tegang, diraihnya kedua buah dadaku yang berayun sembari memulai kocokannya. Sesekali dia mencium dan menjilati punggung hingga tengkukku, aku menggeliat geli bercampur nikmat, dan jeritanku tak tertahankan saat dia mengulum telingaku. Kocokan Mex semakin menggila, remasannyapun makin kuat namun lebih nikmat.

Tiba tiba dia menarik tubuhku ke atas dan SKIP SKIP SKIP SKIP (HAHAHA SORRY YAH segini aja dulu)

"Gila kamu Mex, enak banget" bisikku setelah denyutan penis nya habis.

"Mau lanjut? Sampai pagi" tanya Mex sambil menciumku mesra..

"Maaf Mex aku harus pulang, Kasihan ANDRE (kecil) dia sudah menungguku, aku ada janji mengajaknya ke BNS (BNS belum ada kalee jaman itu)" jelasku padanya, yups aku sudah punya Jagoan neon yang keberi nama Andre Putra Pratama, dan Mex pun mengetahuinya dari curhatan – curhatanku dipertemuan sebelumnya.

"Oh OK, no problemo terimakasih waktu mu" ucap Mex sambil memberikan beberapa lembar (biru merah atau apa yah ndak tau nih uang 15 tahunan dulu)

"Oh shiit aku juga lupa nih Putriku juga titip es Oyen dan Donat kentang, harusnya aku janjiin dia Sore tadi" Mex pun bergegas merapikan diri takut di omelin peri tercintanya juga.. Usia Anak kita seumuran :D


Dan WHuuuuuiiiiisssss Kembali ke Era 1 tahun lalu alias di Parkiran sekolah diantara percakapan Andre dan Mitha


==============
POV : Mitha
==============


"Di sini saja Mith, Mith loe tau kan gua tuh siapa .. gua ini Cuma seorang Anak haram, bahkan nyokap gua saja tak bisa menjawab siapa bokap gua"

"Nyokap gua pun hanya seorang pemilik salon dan panti pijat kecil"

"Bahkan loe tahu sendiri kan, info yang beredar .. itu PP PLUS PLUS dan sebagainya"

"Gua malu Mith maluu atas latar belakang Gua"

"OK loe mungkin bisa terima apapun yang orang katakan tentang gua tetapi gimana dengan Papi mu dan semua orang temanmu"

"OK loe sanggup ndak dengerin mereka.. tetapi inget Mith .. kita berhubungan pun pasti ada pertengkaran dan gua gak mau kelak loe emosi dan menyebut tentang latar belakang gua pasti akan Sakit apalagi sampai loe sebut Nyokap Gua, Nyokap gua orang yang paling gua sayang" Jelas Andre dengan hampir menangis (hampir saja yah)

"Gak akan Ndree aku lakuin itu" jawab ku.. aku sudah tahu dari dulu sebenarnya inilah yang akan di permasalahin Andre

Andre pun berdiri dan pergi keluar kelas berjalan diantara lorong menuju kebelakang sekolah (ke kamar mandi mungkin buat nenangin diri sambil cuci muka gitu rencananye). Dan Mitha pun mengejarnya ke belakang..

"Ndre stop, please Ndree berhenti dulu, kita omongin hal ini sampai tuntas ndre" air mataku pun tak kuasa kubendung lagi..

"Kamu sayang ndak Ndre sama aku?" tanyaku lirih kepadanya di depanku...

"Ya Mith gua sayang sama loe" Oh Tuhan .. "Aku pun juga sayang sekali Ndre kepadamu"

"Itu aja cukup Ndre buat ku"..

Haizzz suara apa nih ???

"Ahhhh ahhhh Ahhhhhh Puas sekali aku Ton, nikmat banget ... terimakasih yah ... Ceklek Pintu kamar mandi pun terbuka keluar lah si Anton sambil benerin resletingnya ... meninggalkan si Lusi yang masih bersandar di dinding dalam kamar mandi sambil mengangkat salah satu kakinya"

"Eh ada loe Ndre ... eh Ada Mitha juga ... ngapain loe pade tangis tangis an di depan kamar mandi ?? " Tanya Anton temen seangkatan ku juga tanpa paham situasiku dan ingat situasi nya sendiri (sambil aku yang sekilas melihat "sesuatu" yang barusan masuk melewatin resleting)

"Eh anjiiing tutuppppp" teriak Lusi karena pintu terbuka kamar mandi itu tepat di depan Andre berdiri (ada Anton juga diantara mereka) sedangkan posisiku sedikit bergeser di belakang Andre jadi tetep sedikit terlihat si Lusi yang rok nya masih terangkat..

"Udah kalian itu cocok satu sama lain, sini masuk aja berdua ke kamar mandi nih.. AMAN koq di sinii Gua yang bakal jaga" ucap Anton enteng hedewww bener2 nih g tau situasi nih orang...

"Apalagi ini kan udah udah saling cinta janganlah kalian tangis-tangisan gini ingat kita sudah kelas 3 mau Ujian nih, segala usaha melepaskan penat sangat diperlukan, bukannya tangis-tangisan gitu" ujar anton yang bikin ku tak bisa berkomentar sambil melihatnya selesai memakai sabuknya

"Iya bener tuh kata Anton" ujar Lusi sambil membuka pintu keluar kamar mandi masih dengan nafas ngos2 an habis Eheem ehhemm

"Hmmmmmm" tanpa dikomando aku dan Andre kompak ber Hmmmmmmm bersamaan kita berbalik arah meninggalkan Anton dan Lusi.

"Yaudah Ndre yang jelas rasa sayang loe itu saja udah cukup buat ku untuk selalu bertahan dan setia kepadamu Tolong pikirkan dulu yah, aku tidak mengharapkan lebih dari mu, hanya kebersamaan bersamamu melewati hari lah yang aku inginkan" ucap ku lirih sambil mencium keningnya dan aku putuskan tuk pergi meninggalkannya biar dia tenang..

Aku lirik Andre masih terdiam di tempatnya dan tak kuharap untuk memanggilku tuk kembali.


Lanjut lagunya Ungu yah : Kau Anggap Apa :D

Sulit tuk ku mengerti jalan pikiranmu Setengah hatiku terluka,
senangkah hatimuKu akan pergi,
kau tak menginginkanku Kau lukai kebanggaan, perasaanku
Dengan sadar menyakitiku
Ku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang
Sulitnya tuk pungkiri hati yang terbagi
Sepenuh hatiku memujamu, kau anggap apa Ku akan pergi,
kau tak menginginkanku
Ku tak ada di hatimu lagi, khianatiku Dengan sadar menyakitiku
Ku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa Akan hanya cinta yang ku bawa pulang
Ku tak ada di hatimu lagi, khianatiku
Ku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang
Aku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang

::BERSAMBUNG::
 
Terakhir diubah oleh moderator:
Wala :kentang: mas bero
Lanjut lanjut :mancing: mania
 
Hahaha hotel kalpataru. Gak trio indah pisan ae je. Bns durung onok. Nang gang macan ae. Hahahaha cuk deh
 
Terakhir diubah oleh moderator:
nah" satu lagi cerita yang menampilkan wayang-wayang cerpans.:ngeteh:

siapa lagi yang selanjutnya akan muncul ni..akankah bang mex bermain ganda menjadi tante vivi

jangan bilang anaknya mex namanya mitha... kaya sinetron ftv aja...:haha:
 
nah" satu lagi cerita yang menampilkan wayang-wayang cerpans.:ngeteh:

siapa lagi yang selanjutnya akan muncul ni..akankah bang mex bermain ganda menjadi tante vivi

jangan bilang anaknya mex namanya mitha... kaya sinetron ftv aja...:haha:



loh memang Mitha ini anak nya Mex

kan ini ceritanya kenyataan yang berlebihan .. Kayak sinetron memang ... ckckck

tapi mudah2 an g sampai kayak tersanjung yang ratusan Episode ..

terimakasih sista suhu dah mampir ...


:panlok2:
 
Terakhir diubah oleh moderator:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
reservasi tmpt dl akh..

hm.. ada bbrp bagian yg agak janggal tp udah bgs kok gan :jempol:
 
Keren gan... :jempol: pasti konflik cerita ini bakalan sangat bagus. :jempol:

*komentar, penggunaan POV masih membingungkan, antara 1st & 3rd... Kalo 1st ngenalinya make namaku tapi ini makenya namanya penggambaran seting, tempat waktu juga kurang berasa* sory ngoceh kaga jelas...pemilihan katanya udah pas.. :jempol:
 
reservasi tmpt dl akh..

hm.. ada bbrp bagian yg agak janggal tp udah bgs kok gan :jempol:

Yang agak janggal bagian mana suhu??? (klo ada beberapa part yg sengaja ane tulis janggal mohon maaf) tetapi klo ada part yang janggal beneran mohon koreksinya ... sambil edit-edit dikit2 dibenerin ....
terimakasih udah mampir :panlok2:






Keren gan... :jempol: pasti konflik cerita ini bakalan sangat bagus. :jempol:

*komentar, penggunaan POV masih membingungkan, antara 1st & 3rd... Kalo 1st ngenalinya make namaku tapi ini makenya namanya penggambaran seting, tempat waktu juga kurang berasa* sory ngoceh kaga jelas...pemilihan katanya udah pas.. :jempol:

iya suhu :ampun: rencana awal ane Pov 3rd tpi ane makin ke sini makin puyeng ane editin ulang deh make pov pemeran ..
ane coba edit2 in lagi nih biar agak jelas juga ...
ane sendiripun sempat bingung :berbusa:

mengenai penggambaran setting emang miskin sekali cerita ane tetapi next bab ane coba belajar di bagian setting tempat or lokasi kejadian dlu deh ... klo sedetail suhu haru kayaknya sangat yakin belum mampu :ampun: tapi tetap berusaha :semangat:


untuk penggambaran karakter . ane coba besok dengan gaya ide ane .....

yang jelas belum bisa klo jelasin wajah nya rambutnya ekspresi senyum . hehe blum bisa ..tpi ane coba deh make ide ane kayaknya blum ada di cerbung sebelumnya...
 
Ini bukan Bagian 3,

Saya anggap sebagai Bagian 2 : Extended saja

Kemudian mohon maaf sekali lagi tentang pengguaan POV dan Setting saya yang masih sangat kacau. Penggunaan kata GUA dan AKU yang ternyata cukup merepotkan juga jadi terkesan masih campur-campur mohon maaf sebelumnya sekali lagi, selanjutnya saya persilahkan menikmati. Segala bentuk koreksi sangat saya tunggu.. Terimakasih sudah mampir



Setelah kejadian di depan kamar mandi tadi di sekolah.


==============
POV : Andre
==============

“Ndre mau pulang sekarang kah? gua nebeng yah, mobil gua mau dipake Lusi nih”, Anton sambil berlari kecil ke arahku.

“Eh… nggak gua lagi mau ke rumah sodara gua dulu di Batu, kan g searah dengan rumah loe…”, kata gua sambil berlalu pergi.

“Ya udah deh, hati-hati ya bro di jalan jangan sampek terjun di Payung” kata Anton..

“hmmmm gua kan ke Batu kagak sampai Payung”

Oh iya BATU adalah nama kota pariwisata di sebelah Kota/Kabupaten Malang Dan Payung merupakan salah satu obyek wisata kuliner di kota Batu yang ramai di kunjungi kawula muda. Baik dari Batu sendiri maupun luar kota Batu. Terletak di daerah perbatasan Kota Batu dan Kabupaten Malang, dari sini kita bisa melihat pemandangan kota Batu pada siang atau malam hari. Dengan hawanya yang sejuk, anda dapat menikmati berbagai macam hidangan yang tersedia. Asal nama Payung, dahulu terdapat bentuk berupa payung yang dinamakan payung pandang. Yang dimaksud dengan payung pandang adalah apabila berada dibawah bentuk berupa payung tersebut, maka akan dapat memandangi daerah Songgoriti, Batu dan sekitarnya. Tempat asyik buat cari jagung bakar manis ataupun pedas, kadang gadis manis pun juga ada :D

Dan gua pun keluar dari sekolah ke arah Kota Batu kurang lebih 25 Km dari sekolah gua, sebenarnya gua ndak ke rumah sodara, tetapi ingin mampir ke panti pijat milik nyokap gua, dah lama nih ndak kesono.

Panti nyokap gua di dalam Kota Batunya di sebelah restourant bebek bengil dan hanya 15 menit jalan kaki dari tempat wisata Jatim Park . Dengan pemandangan pegunungan yang indah dan suasana yang nyaman bagi para tamu mesum yang liburan ke Batu, dan sampai lah gua

“Selamat datang, Eh Mas Andre ternyata, mau cari Bunda kah?? Dia lagi keluar jalan - jalan ke Mall tuh ” ucapan selamat datang dari Ajeng penerima tamu dan juga teraphist di Panti Pijat Nyokap gua.

Ajeng ini cantik manis dengan senyumnya yang khas mirip – mirip artis Jesika Iskandar

“Kagak gua lagi pengen main saja, ada kamar kosong ndak?”

“Ada Mas di nomer 8, Mas Andre mau pijat juga kah?” jawab dan tawar Ajeng kepadaku sambil berusaha mendekatkan dirinya kepadaku.
Panti pijat ini udah lengkapi dengan berbagai fasilitas, parkir luas, sebuah buah loby serta display room nya, café kecil, dan kolam renang di bagian samping, tak ketinggalan WIFI dan tentunya Pijet atau Spa
Fasilitas kamarnya memilki 11 kamar telah di lengkapi dengan AC, hot and cool shower, kursi santai, safty deposit box dll dan 3 gazebo bernuansa Bali untuk yang mau Pijat di luar ruangan.
“Ndak usah pijet, gua mau istirahat aja” sambil diriku masuk ke dalam.

“Eh.. koq ruang monitoring kosong, Bang John kemana yah” batinku

Yups di Panti Pijat punya Nyokap gua ini ada ruangan monitoring, yang yang mengawasi semua sudut ruangan panti ini dengan kamera CCTV super nya sekaligus bisa dengar suara yang ada di ruangan-ruangan di panti ini. Tentunya tertaruh rapi dan tersembunyi , jadi hati – hati yang buat Semproters yang Mampir ckckck tapi tenang Rahasia Konsumen tetap terjaga karena hasil rekaman akan selalu dihapus setiap harinya, rekaman CCTV ini hanya untuk sarana Evaluasi dan berjaga-jaga jika ada hal-hal yang diinginkan koq.

Lalu gua terus masuk ke dalam ruang monitoring ini dan dengan sembarangan gua memilih salah satu view dari beberapa kamar yang ada di panti pijat ini.

“Emmphh…”, gua tertahan ketika tiba tiba ada sebuah pemandangan yang sebenarnya tidak asing buatku. Belum sempat gua bereaksi, sebuah tangan yang lain melingkar di depan dada gua dan menarikku ke belakang hingga kedekapan pemilik kedua tangan ini

“Mas Andre… ngapain di sini ? oh lagi ada tontonan yang menarik yah?” bisik salah satu teraphist yang ada di Panti Pijat ini di telinga kiriku.

Suara ini membuatku bergidik dan terdiam sesaat, lalu gua mengangguk pelan. Gua sedang tidak mood untuk kondisi sekarang ini sebenarnya . Selagi gua memikirkan tindakan selanjutnya, tiba tiba kurasakan dia beralih menggamit lenganku, dan gua mengarahkan pandangan mata gua ke arah yang ditunjuk oleh jari telunjuknya, dan kita berdua pun berlanjut duduk di kursi yang ada di ruang monitoring itu.

Gua tertegun melihat masuknya seorang pemuda yang keliatan culun banget.. emm kisaran usia SMP kelas 2 atau 3 an lah . Gua tak tahu sapa si culun ini jadi biar enak emmm gua panggil saja di si Boy aja tapi gua tahu therapist yang menyusul nya masuk adalah si Susanty panggilan Susan atau Santy ..

Santy ini dapat :
Age : 21
Face : 8.5 manis, kuning bersih mirip-mirip :panlok2:
Pijat : 7
Boobs : 32
GFE : 6.5 emang sih si Santy ini agak jutek orangnya
HJ : 7
BJ : 7.5
FJ : 8
RO : maybe Yes

Kedatangan si boy ini tentu membuat gua sedikit penasaran. Si boy pun duduk dengan seenaknya di dkursi santai yang ada di ruangan itu. Gua ngerti yang diinginkaannya paling langsung Ekse or HJ or BJ, khas pemula gitu.

Santy yang tadi masuk dengan raut wajah kesal pun mau gak mau mendatangi si Boy yang sedang tersenyum senyum memuakkan buat gua.

“Halo Santy sayang” wah si boy mulai SSI nih

“Enaknya ngapain yah?” katanya si Boy

“Hedeew emang lo ke sini mau ngapain kalau ndak gituan” batinku.

Tetapi si Santy tetep diam aja

Sesaat kemudian si Boy berdiri, dan berikutnya jantungku berdebar kencang melihat sebuah pemandangan erotis yang mengejutkan tersaji di hadapan gua.

Si Boy langsung aja menyusup masuk ke dalam rok Santy yang sejak tadi hanya diam saja. Kepala si Boy yang kini ada di dalam rok Santy, tepat di depan pangkal pahanya membuat bagian depan rok itu menyembul.

“Sshh…”, Santy mendesah sambil memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri.

“Silahkan Dek, eh Mas lepas bajunya dulu .. saya pijet dulu saja” tiba tiba Santy berkata lirih.

Gua terus memperhatikan bagian yang menyembul dari rok Santy yang pastinya adalah kepala si culun itu bergerak gerak, membuat gairahku perlahan Bangkit, dan gua harus berusaha mengatur nafasku yang mulai memburu.

“Kenapa Mas Andre? Mas kepingin gituan kah? Kok mas Andre ikut ikut gigit bibir?”, tiba tiba kudengar bisikan Mbak Yuli di sebelahku.

Mbak Yuli ini :

Age : 24
Face : 7 cantik
Pijat : 7
Boobs : 32b
GFE : 8 selalu bisa memancing tiap tamu selalu cepet horny
HJ : 7 santai
BJ : 9 sadis banget nanti bakal tahu alasannya
FJ : 8
RO : maybe Yes

Oh iya segala info tentang ini gua liat dari review pendatang-pendatang yang PD nya posting FR mereka di Forum Semproters :D

Wajahku terasa panas, gua baru sadar kalau ternyata gua juga menggigit bibirku sendiri. Gua menatap Mbak Yuli dengan kesal. Tapi tentu saja gua tak bisa berbuat macam macam daripada nasibku malah jadi semakin buruk.

Mbak Yuli hanya tersenyum senyum, dan gua tak bisa berbuat banyak ketika Mbak Yuli tiba-tiba duduk di pangkuanku tubuhku sambil bermanja ria dan tiba Mbak Yuli mulai meremasi kedua payudaranya sendiri, kadang lembut, kadang kasar, yang pasti ulah Mbak Yuli ini membuatku gelisah dan jantungku berdegup semakin kencang.

Gua tak kuasa menepis ntah antara nafsu atau birahi (hehehe maksudnya apa coba nafsu atau birahi). Gua menggeliat lemah dan konsentrasiku untuk melihat adegan erotis di hadapanku ini mulai buyar karena gua sendiri sudah mulai terangsang akibat ulah Mbak Yuli yang terus meremas kedua payudaranya sendiri.

“Mbak Mbak Yuli tolong… hentikan…”, bisikku dengan ketus.

“Ssst!”, Mbak Yuli menyuruhku diam, tapi kurang ajarnya kedua tangan Mbak Yuli malah melekat erat dan terus meremasi kedua payudara nya sendiri dan mulai menggosok – gosok bagian bawahnya.

Sadar sebentar, gua melihat ke arah Santy. Ternyata ia sedang memejamkan mata dan mendesah tak karuan sambil memegangi sembulan pada bagian depan rok yang dikenakannya, yang pasti adalah kepala si Boy.

Walaupun jantungku berdegup kencang melihat itu semua dan si Otong mulai menderita rasa sakit karena himpitan Mbak Yuli membuatku tak kuasa bergerak banyak.

Pikiranku mulai kacau dan nafasku mulai terasa sesak. Perlahan tapi pasti, gua mulai tersiksa akibat rasa panas yang mulai menjalari tubuhku ini.

Akhirnya gua memilih berhenti menggerak gerakkan tubuhku, tapi gua mencoba memegang dan menarik kedua telapak tangan Mbak Yuli yang sibuk memainkan kedua payudaranya.

“Mhhh…”, gua mendengar rintihan Santy.

(info ulang CCTV nya di lengkapi kamera + perekam suara yang canggih ya suhu :p )

Perhatianku kembali tertuju pada adegan erotis di depanku. Entah sejak kapan, gua melihat sehelai celana dalam yang tergeletak di dekat kaki Santy.

“kapan ditariknya CD nya Santy, buset cukup ahli juga nih si Boy” batinku

Dan Santy yang kini sedikit membungkuk, mendesah dan merintih dengan wajah seperti menahan sakit selagi si Boy sibuk di dalam rok Santy, pasti nih si Boy entah sedang menjilati bibir vagina Santy, atau mencucup .. memagut bibir vagina Santy, atau sedang menggoda dan mengaduk liang vagina Santy dengan lidahnya, atau dengan jarinya ..Hmmm bayanganku kemana mana.

Tiba – tiba tubuh gua pun menggigil ketika gua nyaris tak bisa menahan diriku untuk merintih karena Mbak Yuli mencium tengkuk leherku, dan keadaan menjadi semakin sulit bagiku ketika gua merasakan jilatan Mbak Yuli di tengkuk leherku ini. Ahhhh”

Maka gua hanya bisa menatap Mbak Yuli dengan kesal, tapi bibirku malah dipagut oleh Mbak Yuli. Gua memejamkan mata gua dan menahan rintihanku. Gua hanya bisa pasrah membiarkan Mbak Yuli melumat bibirku sampai dia puas.

Ketika nafasku hampir habis, gua meronta hingga bibirku terlepas dari pagutan Mbak Yuli, dan gua cepat berusaha mengatur nafasku sepelan mungkin.

“Nungging dong San”, tiba tiba kudengar suara si Boy, yang tanpa sungkan menyuruh Santy dengan langsung menyebut nama Santy begitu saja.

Gua kembali memperhatikan mereka. Telunjuk si Boy mengarah ke samping kursi tempat dimana ia menunggu Santy tadi.

“Ingat loh yah DC nya ditambahin” Tambahin jadi 400 ribu!”, kata Santy dengan sedikit intonasi tinggi pada si Boy.

“Iya iya… tinggal bentar lagi nih. Sudah cepat nungging”, si Boy mengiyakan.

Walaupun raut wajah Santy terlihat kesal, Santy menuruti perintah si Boy. Santy berlutut, lalu menumpukan kedua tangannya di kursi. Kemudian Santy merendahkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya pada kedua tangannya yang kini terlipat namun tetap menumpu di kursi ruangan pijat itu.

Tanpa berkata apa apa lagi, si Boy melucuti celana panjang dan celana dalamnya yang agak lusuh. Lalu ia mendekati Santy yang sudah menungging itu dan menyingkap rok Santy ke atas. Tak ada perlawanan sama sekali dari Santy ketika roknya dilorotkan si Boy hingga jatuh ke lantai .

Si Boy sudah bersiap untuk menikmati tubuh Santy. Ia berdiri di belakang pantat Santy, kedua kakinya agak direntangkan sedikit, dan beberapa saat kemudian…

EHHHH STOP DULUUUUU

“Pakai ini dulu” Santy menyerahkan kondom dari saku bajunya ..

“Enggehh…”, Si Boy pun melenguh.
*Enggehh = Iya

Dan langsung Blesssss

Kulihat tubuh si Boy sudah mulai bergerak maju mundur diiringi desahan dan rintihan Santy. Santy pun mulai menikmati permainan ini.

“Mas Andre, saya juga horny nih… Habis mereka selesai nanti,saya juga mau dong sama mas Andre sayang…”, bisik Mbak Yuli di telinga gua, sambil dia berusaha menyusupkan tangannya ke Otong gua.

‘Duh… bagaimana ini? Cepat Andre… berpikiir…’, gua berteriak dalam hati.
Gua teringat ancaman Nyokap gua, jangan pernah “main” di PP tanpa seijin darinya, hal itu membuatku kuatir karena sebentar lagi bisa – bisa pertahanan gua akan bobol juga.

“Oooh…”, kudengar Santy merintih hingga gua kembali memperhatikan layar kembali.

Ternyata si Boy sedang bersemangat memaju mundurkan tubuhnya ke selangkangan Santy. Tubuh Santy terguncang guncang, membuatku makin penasaran kenikmatan yang mereka dapatkan.

“Mas Andre, saya buka yah” si Mbak Yuli membuka resleting ku sambil dia turun dari pangkuanku.

“Emm keliatannya besar banget nih dari luar”, komentar di depan selakangan gua dan Mbak Yulipun berhasil dan si Otong pun lepas dari sangkarnya.

Gua menatap Mbak Yuli agak kesal-kesal napsu, dan ia hanya tersenyum senyum, sepertinya ia senang setelah mendapatkan mainan barunya.

Suara rintihan Santy ditambah dengusan si Boy, membuat suasana hatiku sedikit menjadi dilema.

“Mbak Yul, gua tadi itu pamit ke kamar mau istirahat, tolong yah lepasin” kataku setengah ndak Ikhlas sih

“Gua oralin sebentar aja yah mas Andre” dia berbisik pelan sambil meluai melahap si Otong.

“Essstt….Ya sudah, bentar aja yah takut diliat yang lain atau Bunda pulang”, jawabku yang juga dengan berbisik.

“Oooh… enaknya memekmu San”, gua mendengar si Boy mengerang, dan ketika gua melirik ke arah mereka, gua melihat si Boy sedang menarik penisnya.

“Isepin donk San” si Boy sambil memegang anunya …

“Ogah.. masak kondomnya dilepasin lagi.. g ada stok lagi nih ntar” jawab Santy tetap ketus

Bagaimana dengan panjang penisnya? Ya gitu deehhh

Tetapi tiba-tiba Santy bergeser tiduran dikasur pijat.

“Ayuk cepet naik sini” hah tak kusangka dia bakalan meminta

Si Boy pun langsung bereaksi.

“Klik” gua pun me-minimize- layar monitor yang ada di depanku tak sanggup melihat kelanjutannya

========
HAHAHA :ampun: suhu ndak ada SKIP di sini adanya di klik :Peace:
========

“Emmkh…”, gua merintih tertahan ketika tiba tiba kurasakan si Otong makin bersarang ke tenggorokan Mbak Yuli.

“Enak mas sepongan Mbak Yuli” tanya Mbak Yuli yang sebentar melepaskan si Otong dan terus menghisap - hisap si Otong.

“Mmmhh…Mbak gua gak tahan, yaudah sini naik sini cepet masukin memek Mbak” sambil ku berusaha menaikkan kepala nya.

“Ehhh Mas Andre di sini” hedewwww datanglah Bang John

“Hayooo!! Ingat pesan Bunda Apa?? Terus kamu Yul kok beraninya menyentuh mas andre “ Bang John berkata agak keras.

#WADUUUUUHH :kentang: lagi DONKKK … masak SS nya stop dengan :kentang: lagi nih!!

Eithh tunggu dulu kali ini.. cerita masih berlanjut :D#


Bang John ini adalah satpam atau penjaga PP tercinta milik Nyokap gua, selain itu tugasnya juga memantau melalui CCTV di ruang monitoring sedang kugunain sekarang ini.

“Eh Bang John gua gak ngapa-ngapain koq” sambil menutup resleting dan Mbak Yuli pun sedikit berbenah

“Hehehe, g usah khawatir gitu, Abang ndak akan bilang apa – apa ke Bunda, tetapi tetap Abang tetap gak ngebolehin Mas Andre main sama siapa pun yang ada di PP ini” hmmm syukurlah bantinku

“Tapi, Yul kamu isep lagi sampai tuntas itu Otongnya Mas Andre, yang ndak boleh kan Ekse kalau BJ boleh koq” Ujar Bang John mengagetkanku….

“ Hah ogah gua kalau sambil diliatin juga, dah lemes juga koq ini”

“Siap Laksanakan Bang” gua kaget si Mbak Yuli bilang siap sambil hormat ke Bang John…

Secepat kilat si Mbak Yuli langsung kali ini menurunkan resleting serta membuka kancing celanaku sampai jatuh ke ujung lantai (lebay) dan memelorotkan CDku.

Di emut2 nya lagi si Otong yang tadinya lemes jadi sigap kembali…. “ssshhhhh””

Kembali tak bisa berkata apa lagi kubelai rambut Mbak Yuli, sesekali gua menatap nakal pada Bang John.

“Mmmhh…?”, gua tak bisa bicara, hanya bisa mengguman dan tiba2 Bang John mendekat, menyingkap rok Mbak Yuli sambil tangannya meremas kedua bongkahan pantat Mbak Yuli.

“Gemes Abang liat pantatmu Yul” Bang John bergeser di belakang Mbak Yuli dan kemudian mengambil rokoknya yang rupanya ketinggalan di sebelah salah satu monitor kemudian dia pun pamit keluar :D

===========
Maaf Yee adegan Threesome belum dulu, di next episode deh diusahain ada :Peace: lagi dah
===========

Gua diam dengan jantung yang berdetak semakin kencang, gua sudah tak bisa berpikir lagi hanya bisa berleha leha.

Mbak Yuli keliatannya pun mulai mengeluarkan semua teknik oral miliknya.

“Mmmkh…”

“Aahh… sedapnya seponganmu Mbak Yul…”, erangku keenakan.

“emmmmhhh”

“eehhhhhhhhh’

“ aaaaaaaaaaahhhhh aku mau keluar Mbak” kurasakan cairan sperma ku mulai bergerak melesat dan akhirnya menyemprot, memenuhi rongga mulut Mbak Yuli…..

Ahhhhhhh legaaaah sekali kurasaaa

“Ahhhh mbak stop Mbak” Mbak Yuli terus menyedot si Otong di dalam mulutnya meski si Otong sudah lemas lunak lembek tak berdaya.

“Ooh… sudaah… ampuun…”, Gua pun melolong tak kuat menerima serangan Mbak Yuli yang belum selesai dengannya mempermainkan si Otong, dia terus terus menghisap dan menghisap si Otong, sampai akhirnya gua rasa seperti akan disembelih saja.

Akhirnya dia pun menghentikan kulumannya pada si Otong, gua langsung roboh lemas.

“Terimakasih Tuhan Telah melepaskan ku dari cobaan ini ….. “

“Terimakasih ya Mbak Yul” kataku kepadanya sambil berpikir gimana gua membalas kenikmatan darinya barusan.

“Sama – sama Mas Andre, ndak usah sebegitunya aku dengan senang hati koq melayani mas Andre” ujar nya seolah paham isi hatiku

“OK mbak terimakasih lagi yah dan jangan ceritakan masalah ini yah sama Bunda” ucapku padanya lagi kemudian ke cium bibir nya dengan sedikit mesra dan gua pun pamit ke kamar buat istirahat.

Sore harinya gua pun keluar ruangan ketemu Bunda yang lagi menikmati Bakso yang keliatan nikmat di café yang ada di PP ini,

“Bunda kapan pulang?” tanyaku padanya

“Eh, Mas ganteng udah bangun, mau bakso? Bunda suruh anak – anak beliin yah??” hedew si Bunda mulai agak lebai bilang-bilang mas ganteng padahal ada beberapa teraphist di sebelahnya…

“Ndak usah Bun, Andre mau pulang aja dulu habis ini”

“Oh yaudah tunggu Bunda, Bunda ya mau pulang habis ini kita barengan aja naik mobil bunda aja yah”

“Ok Bun” dan kita pun pulang bareng ke rumah kembali ke kota Malang ..

Di perjalanan ke rumah, tiba – tiba teringat dengan Mitha..

“Ndre fokus di jalan koq kayak ngelamun gitu” ujar Bunda yang setengah membuatku kaget memang dari lamunanku.

“Eh iya Bun”

“Ndre kamu lagi mikirin apa?” tanya bunda kepadaku seolah ekspresi wajahku ini bener-bener tak bisa menutupi apa yang sedang gua pikirin

“Hehehe biasa Bu si Mitha” memang gua sering cerita ke Bunda apapun yang terjadi dalam hidupku

“Oh….” Hanya itu yang Bunda bilang…

“Eh Ndre tadi Bunda ketemu dengan teman lama Bunda, dia masih ngganteng (tampan/cakep) aja kayak muda nya dulu, padahal tadi dia bilang selama ini sama-sama di Malang, tapi sekian lama baru ketemu lagi hari ini, apa ini yang namanya takdir ya Ndre, Bunda tuh sebenarnya dah lama juga cariin dia loh.. hihihi” tiba-tiba Bunda bercerita menggebu – gebu dan wajahnya agak semu merah.

“hemm mulai deh Bunda keluar genitnya..

Ehhh Ehhh sebentar … Bunda bilang ganteng ?? Gua gak terima nih!

“Bun koq bilang dia ngganteng sih, Andre cemburu nih.” Yups dari gua kecil ndak pernah sekalipun gua denger bunda bilang lelaki lain ngganteng selain buat gua.

“Hehehe habis dia bener-bener ngganteng loh Ndre, sama deh nggantengnya sama kamu Ndre”
“Hmmmmm pertanda apa ini” batinku dan kita pun sampai rumah dan gua pun mau tidur lagi di kamar gua…

“Mith, maafin gua.. Hari ini gua sudah berphikir dengan hebat. Dan Gua sudah siap sekarang, I love you”

SMS send ke Mitha

“Terimakasih sayang, besok jemput aku di rumah yah. Lop you too” bales mitha dan Whatt jemput hedeww dasar cewek jaman sekarang suka amit memanfaatin cowok.


“Ceklaak” pintu kamar mandi dalem gua terbuka dan sesosok misterius keluar dari sana

“Sejak Kapan loe Ton di rumah gua, pakek acara masuk-masuk ke kamar gua lagi”

“Ndree loe udah pulang, sory gua tadi males banget pulang dan gua kangen sama rumah loe jadi main aja ke rumah loe heheh. Oh iya gua tadi sudah ambil kaos loe, gua pinjem dulu yah” jelas Anton bikin gua cumak bisa geleng – geleng doank

Yups memang Anton ini teman sekelas gua kelas 1 dan 2, tapi dia Masuk ke Jurusan IPS di kelas 3 nya dan gua masuk IPA dia salah satu temen Akrab gua dan emang sering kali main ke rumah gua,

“Ndree gua tidur sini aja yah… ama atu lagi ndre gua laper banget nih, maemnya donk??” si Anton dengan gayanya yang memelas gak jelas

“hedewww loe tamu koq nglunjak amat sih, yaudah bentar”

“Mbak Pur, tolong siapin makanan yah.. “ teriakku di luar kamar menyuruh Mbak Pur pembantu di rumah gua, Mbak Pur ini sebenar nya anaknya masih mudah bahkan usianya di bawah gua 2 tahunan.. tetapi tetap gua panggil dia pake Mbak”

“Iya mas Andre, ada apa Mas? Maaf ndak ndak jelas tadi” dia berlari kecil ke arahku

“Oh, tolong siapin makanan, ada Anton juga nih.. Oh iya lagi lain kali jangan bolehin si Anton masuk kalau ndak ada saya di rumah OK??”

“ Achhh loe koq gitu amat sih Ndree sama gua” jawab Anton ndak terima di belakang gua

“Iya Mas Andre saya bikinin nasi goreng sama ayam goreng gitu aja yah mas”

“Oke sip, agak cepet yah nih si Anton kayaknya kelaparan banget kayak habis olahraga” jawab gua yang sebenarnya asal aja

“Ok mas Andre sebentar yah saya kembali ke dapur dulu”
Kata mbak Pur sambil melirik tak jelas dan senyum kecil kearah Anton di belakangku..

Whattt pertanda apa ini ???

“Ton tadi loe ngapain aja di rumah gua plus sejak kapan loe ke rumah gua” tanyaku menyelidik melihat pertanda buruk yang keliatannya mampir di sekitar gua.

“Sejak tadi pulang sekolah, gua males banget pulang jadi ya langsung ke sini aja”

“eh loe kan tau gua bakal ndak ada di rumah? Koq loe tetep nekad aja” tanyaku dengan agak serius

“iya cumak gua gak tahu kenapa tadi pengeen banget ke rumah loe kan tadi gua dah bilang sama loe”

“terus loe ngapaen aja di rumah gua tadi??” tanyaku lagi..

“Gak ngapa-ngapain koq suer cumak gua tadi sempet itu bentar” jawabnya …

“Itu APAAA?” tanyaaku tegas

“Udah deh ndree, ndak ngapa2in koq tiduran aja gua di kamar loe” jawab nya setengah gua ndak percaya ..

Terus gua lihat ke kasur gua .. terlihat rapi , tetapi udah berganti sprei dari tadi pagi seingat gua..

“Hmmmm, gua rasa ada yang ndak beres nih” batin gua

“Eh Ndree, tadi loe kenapa sama si Mitha, udah lah Ndree loe santai aja … Mitha itu bener bener sayang sama loe koq dan gua tau bener loe juga sayang sama dia” tiba- tiba Anton bahas si Mitha.

“Dan Ndre kembali nih saran gua yah .. Sobat dalam perpacaran itu perbedaan derajat, status
sosial, ekonomi dan warna kulit bukanlah suatu yang dirisaukan dan dipertajam preend jaman sekarang ini namun pastikan bahwa loe dan dia itu sudah benar2 punya perbedaan.....perbedaan KELAMIN”

“Jiah loe :kentang: amat Ton …”

Dan mbak Pur pun memanggil kami masakan kita sudah siap katanya, kita pun makan bersama dan kemudian tidur istirahat dari hari yang menegangkan ini

::BERSAMBUNG LAGI::
 
Terakhir diubah oleh moderator:
Bimabet
Bagus juga updatenya gan... *saran, mending make 1pov Andre aja..... Biar nda puyeng. :mati:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd