Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kenyataan Yang Berlebihan

Bagian 5 seperti di komentar saya sebelumnya .. bagian ini dan mungkin bagian berikutnya adalah tentang Anton dulu.

Dan sekali lagi mohon maaf jika POV masih campur aduk.. tetapi saya usahakan ndak membingungkan hehehe

Dan tidak lupa saya tulis kembali sebagian dari adegan adegan yang ada di cerita ini adalah kopas dari Maestro - Maestro sebelumnya

Selamat menikmati,kritik dan saran saya tunggu :ampun:

Terimakasih sudah mampir :Peace:





Bagian 5: Lebih Indah


==============
POV : 3rd aja nih
==============


Siang itu Lusi sedang duduk ngobrol dengan teman-temannya di taman depan kelasnya. Mereka sedang asyik-asyiknya ngobrol ringan sambil membicarakan pelajaran yang telah selesai sebelumnya. Saat itu mereka tentunya masih memakai pakaian seragam sekolahnya masing-masing putih abu-abu biasa.

Saat mereka sedang seru-serunya ngobrol, ada seorang cowok kece yang sedang mengamati gerak-gerik Lusi dan teman-temannya yang cakep-cakep itu tentunya dengan tampang mupeng. Cowok itu adalah Anton, kelas mereka memang bersebelahan pada jurusan yang sama IPS.

"Wah penat ulangan barusan tadi dapat pemandangan alam yang bening-bening nih. Lumayan buat cuci mata" batin Anton sambil senyum senyum mesum ketika melihat Lusi dan teman-temannya.

Semuanya cantik-cantik,manis-manis dan putih-putih. Namun diantara semuanya, si Anton paling sering memandangi Lusi. Karena memang Lusi yang paling cakep diantara mereka yang sedang ngobrol itu. Apalagi posisi Lusi saat itu sungguh pas menghadap ke arahnya. Namun yang bikin Anton makin mupeng dengan Lusi, saat itu posisi duduk si Lusi yang agak serampangan. Kedua kakinya agak terbuka dan roknya sedikit tertarik ke atas sehingga dia bisa melihat paha putih Lusi.

Lusi seperti tak menyadari sedari tadi ada si Anton yang memperhatikan pahanya. Ia tetap tidak mengubah posisi duduknya itu. Sehingga Anton sungguh beruntung bisa memandangi paha Lusi yang sungguh putih mulus itu selama beberapa saat lamanya. Matanya berpindah-pindah antara wajah yang cantik itu dan pahanya yang terbuka.

Namun itu masih belum apa-apa. Setelah itu, Lusi becanda agak kelewatan dengan salah satu temannya. Sampai temannya itu ingin mencubit dirinya Tentu dia tak ingin dicubit begitu saja dan berusaha menghindar. Saat dia berusaha menghindari cubitan itu, tanpa sadar dia membuka kakinya terlalu lebar sampai celana dalamnya kelihatan dari sudut pandang cowok itu. Apalagi CD yang dipakainya saat itu warna hitam, yang mana sungguh kontras dengan kulitnya yang putih. Tentu si Anton jadi melongo dibuatnya saat mendapat rejeki nomplok itu.

"Mimpi apa semalam bisa ngeliat dalemannya si Lusi" kembali birahi si Anton sudah meluap-luap.

Memang sebelumnya antara Lusi dan Anton sudah pernah satu kelas ketika kelas 1 dan 2, hubungan mereka pun akrab sekali karena termasuk dalam satu geng tetapi selama ini Anton hanya sebatas saling menggoda dan kadang-kadang sedikit meraba-raba, terutama dulu si Lusi sering menggoda Anton untuk meminta balas budi berupa di traktir makan atau meminjam uang ataupun kendaraan si Anton.

Beberapa saat kemudian, bubarlah mereka dari kumpul-kumpul itu. Namun saat itu Lusi tidak langsung pulang, karena ingin ke toilet terlebih dahulu. Saat itulah dia berjalan melewati si Anton dan kemudian...

"Hey! Ngapain loe Ton di sini sendirian? Hayoo sejak tadi loe liat – liatin Gue Kan?

Lagi mupeng ya Loe?" Goda Lusi seperti dulu sewaktu mereka masih sekelas ...

"Kalo memang iya kenapa?" apa loe mau puasin gua Lus?"

Tentunya si Lusi kaget dengan jawaban si Anton..

"Buset dah Anton udah berubah, lebih berani dia, dulu gua godain bentar aja udah ciut, apa bener yah gosip yang beredar setelah kelas 3 ini si Anton udah jadi playboy tingkat Kecamatan" batin si Lusi.

"Enak di loe g enak di gua donk...tapi gimana cara muasin loe Ton?

"Maunya apa? ML yuk!" Rupanya saat itu si Anton udah bener-bener nekat dengan sedikit pertimbangan pasti si Lusi udah ndak perawan lagi setelah dia denger sendiri dari Jony, cowok si Lusi yang juga temen Anton dan apalagi dia kali ini benar-benar ingin meluapkan perasaannya yang telah lama terbendung.

"Sekarang berani nggak? Di toilet" tantang Lusi kembali.
Sebenarnya kali ini si Lusipun hanya sebatas menggoda untuk ngetes dan mainin si Anton, tetapi nasib berkata lain.

"Boleh. Ayo sekarang! Kebetulan gua udah benar-benar gak tahan sama sama loe"
Si Anton pun berdiri sambil menyeret lengan si Lusi..

"Tidaak...tidaak ....lepasin Toon" si Lusi berteriak sambil sedikit meronta kaget dengan apa yang terjadi ..

"Ayo ikut ini gua ladenin. Jangan cuman ngomong doang," kata Anton dengan tetap menarik si Lusi menuju toilet.

"Udah lah Ton, gua cumak bercanda koq, lepasin ton"

"Ogah!!! ayok Lus, kalau loe ke toilet apa di kelas sebelah aje gimana?"

"Jangan gitu donk Ton.. ato gua teriak kenceng nih"

"Teriak aja kali Lus... biar pada rame aja hehhe"

"Haduh Toon, lepasin sakit nih ..."

Dan kembali lagi setan semproters pun datang ... Si Lusi yang mungkin juga sedikit On.. jadi setengah hati untuk menolaknya.

Sesampai di depan toilet, Anton pun berkata "Ayo masuk." Dan dengan cepat menarik si Lusi kedalam toilet!

Kebetulan suasana toilet itu lagi kosong tak ada orang yang melihat mereka itu masuk (Hehehe kalau rame – rame kan ya berabe, penulis belum tega kalau temanya gang bang)

Dan saat Lusi masuk, Anton pun segera dengan cepat menguncinya. Sehingga di dalam kamar toilet yang sempit itu, kini Lusi dan Anton berduaan didalam. Segera Anton tak menyia-nyiakan kesempatan yang telah ditunggunya itu. Tanpa berkata apa-apa lagi, Anton langsung menubruk tubuh Lusi dan menciuminya.

Diciuminya bibir Lusi dan bagian lagi wajahnya. Lusi bukannya protes malah mendiamkan saja. Mungkin ia tak mengira Anton bakal senekat itu, atau mungkin ia juga jadi ikutan pengin apalagi belum pernah ia berbuat segila ini di tempat umum.

Si Anton jadi tambah nafsu melihat Lusi membiarkan saja, kembali ia menciumi bibir Lusi. Sementara Lusi kini malah menanggapi aksi Anton. Bibirnya juga ikutan aktif mencium bibir Anton. Akhirnya keduanya saling berpagutan di dalam kamar toilet itu. Kedua lidah mereka saling bertemu dan "bersilat lidah".

Merasa diberi angin, Anton jadi makin liar aksinya. Kini dibukanya kancing baju seragam Lusi satu persatu, sudah sejak tadi ia penasaran ingin melihat payudara montok milik si Lusi sehingga terbukalah baju seragam Lusi dan tampaklah kulit tubuhnya yang putih mulus terbungkus Bra warna coklat muda.

Dengan penuh nafsu dilepasnya bra itu kemudian tangannya merogoh ke punggung Lusi mencari pengait branya untuk dibukanya sehingga nampaklah payudara yang putih mulus serta padat berisi itu.

Seketika itu juga Anton jadi nafsu melihat dada yang putih menggiurkan itu. Segera dipegangnya kedua dada Lusi dengan kedua tangannya, diraba-rabanya dada yang berada dalam genggamannya itu,digoyang-goyangnya, dan diremas-remasnya.

Kedua jari-jarinya memilin-milin puting payudara Lusi yang segar kemerahan itu membuat Lusi mau tak mau mulai bereaksi, ia juga ikutan aktif. Dibukanya resleting celana panjang Anton dan diturunkannya lalu nampaklah tonjolan besar di celana dalamnya, langsung dibukanya celana dalam itu dan diturunkannya.

Nampak penis hitam dengan ukurannya yang lumayan wow telah menegak dengan keras. Segera kemudian ia pun memegang dan memijit-pijitnya dengan tangan halusnya.

Anton pun mendekat ke samping Lusi, kedua tangannya terus meremas-remas payudara putih itu lalu mulutnya mulai mengemut-ngemut puting payudara yang kemerahan itu. Dengan rakus diemut-emutnya puting merah yang segar itu. Sementara tangan halus Lusi kini mengelus-ngelus kepala penis si Anton.

Mulai tahap berikutnya ... Anton mulai mengangkat rok Lusi kemudian menyusupkan tangannya ke balik celana dalam Lusi dan mulai mengobok-obok di dalam sana sampai memek lusi pun terasa makin becek karena gesekan – gesekan jari – jari milik Anton.

"Buset dah Anton koq udah jadi profesional gini yah" Batin Lusi yang sebenarnya ingin juga segera dipuaskan.

"Ohhhhh.....Ton ayokh Ton sekarang masukin.......!!" desah si Lusi tak kuasa menahan hasratnya.

Tak lama kemudian, Anton menarik tangannya keluar dari celana dalam Lusi, jari-jarinya basah oleh cairan itu langsung dijilatinya seperti menjilat madu.

"Lus hadap hadap tembok donk" Si Anton ingin memulai aksinya dengan dogie dan lalu si Lusi pun menurutinya dengan menyandarkan kedua tangannya di tembok untuk menyanggah tubuhnya.

"Asyik bener nih Lus, pantat loe mantap.. kenapa ndak sejak dulu aja ya Lus."

"Ah loe si ndak pernah punya nyali sejak dulu, tahu "punya" loe sebesar ini gua setiap saat rela loe entotin Ton" sahut Lusi yang udah mulai nakal.

"Iya...dari dulu gua sudah naksir berat sama loe Lus tapi elo sih cuma ngasih harapan kosong doank ke gua" kata si Anton sambil mulai menurunkan CD hitam si Lusi.

Akhirnya pantat Lusi pun sudah telanjang menungging dengan celana dalamnya masih menggantung di kaki kanannya. Posisi ini mengakibatkan memek Lusi terpampang indah di hadapan Anton. Dengan lembut Anton mulai membelai permukaan memek Lusi yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudara Lusi.

"Sshh.. Toon" desah Lusi dengan agak gemetar ketika jari Anton menekan bagian tengah kemaluannya.

Belum beres Lusi mengatur nafasnya yang memburu, dia mulai merasakan ada jari yang merenggangkan memeknya, kemudian disusul dengan sebuah benda keras yang menyeruak masuk. Benda itu adalah penis Anton. "sepertinya Anton buru-buru sekali ingin menikmati memekku" batin Lusi dengan sedikit membelalakan mata menahan nyeri ketika penis Anton mulai menerobos memek Lusi yang masih sempit itu.

Lusi memejamkan matanya, meringis, dan merintih menahan rasa perih akibat gesekan benda itu pada memeknya. Pelahan-lahan benda itu meluncur masuk. Dan ketika dengan kasar Anton tiba-tiba menekankan seluruh penis amblas kedalam.

"Ahh......Ton..........ahhhhhhh.......sakittttttt...pelan dikit donk!!"

"Kenapa loe Lus apa punyanya si Jony ndak sebesar ini yah, koq loe mau aja sih Lus sama si Jony?" ceracau Anton sambil tetap menekan nekan penisnya.

"Iya Ton, habis si Jony mau ngasih segalanya buat gua Ton.. jadi gua mau aja sama dia."

"Ehhh... enak Toon.."

"Iya Ton gitu ton pelan-pelan aja"

Batin Lusi pun kini tak lagi kuasa ketika penis Anton menggesek dinding-dinding memeknya, semakin cepat dan semakin dalam, dibuatnya Lusi serasa terbang ke awang-awang, rasa perih dan nikmat bercampur baur dalam desahan dan gelinjang tubuh mereka.

"Lus loe balik hadap gua donk gua pengen sambil liatin tubuh indah loe nih"

"Ok Ton..gua naik di bak mandi toilet aja yah"

"Jangan Lus, Loe tetep berdiri aja, sandaran aja di tembok"

"Terserah loe deh Ton" pasrah si Lusi sambil dia berbalik arah dan melepas CD nya lalu menyimpannya di Tas nya.

"Nah gini kan rasanya hmmm... senangnya gua bersamamu sekarang Lus"

"Jony sangat beruntung memiliki loe Lus..cantik dan bertubuh idaman lelaki" Dengan lembut Anton kembali mencium leher lusi kemudian menghembuskan nafasnya ke telinga Lusi membuat gairah Lusi kembali berkobar dan seluruh bulu-bulu halus di tubuhnya pun berdiri.

"Bibir Loe juga indah Lus" kata Anton lagi kemudian dia melumat kedua belah bibir sensual Lusi, seolah olah ingin mempermainkan perasaan Lusi.

"Susu mu juga montok, menggairahkan.. indah sekali Lus"

Anton pun mengulum dan membenamkan wajahnya di belahan dada Lusi. membuatnya menggelinjang hasratnya kini lebih berkobar-kobar ndak karuan.

"Emmmhhhh Emmmmh" si Anton pun langsung menggigit puting Lusi.

Oh... terus Ton...teruss entot gua!!" desah Lusi tanpa malu-malu lagi.

Dan langsung saja Anton menancapkan kembali penisnya, menyodok-nyodokkan memek Lusi dengan kecepatan yang sedang-sedang saja sambil meremas-remas pantat Lusi.

"Ohh.." tubuh Lusi bergetar sesuatu yang keras berusaha menyeruak masuk lubang kenikmatannya, dan perlahan benda itu mulai tenggelam dalam selangkangannya.Tubuhnya terasa penuh seakan benda itu menancap tepat di rahimnya Tangannya pun kini mencengkram erat tubuh Anton dan menancapkan kuku-kukuku di pundaknya,

"Ohh.. Lus.. nikmat sekali... bener – bener masih peret nih Lus.." Anton terus mengocok vagina Lusi maju mundur.

Untuk beberapa saat Anton menghentikan gerakannya dan memeluk erat tubuh Lusi sambil melumat bibirnya, mencabut penisnya yang masih mengacung kokoh dari dalam rahimnya.

"Oh.." ada sesuatu yang hilang rasanya dari tubuh Lusi, Kembali Anton menancapkan penisnya, gesekan demi gesekan Lusi rasakan semakin nikmat menyentuh kulit halus liang vaginanya.

"Ohh.. Lus.. Nikmat sekali.. Ohh.."

Hingga 15 menit kemudian tubuh Lusi mengejan ejan dan mengucurlah cairan dari liang senggamanya dengan deras sampai membasahi pahanya. Lusi pun merintih panjang sampai tubuhnya melemas kembali, kepalanya jatuh tertunduk, nafasnya pun jadi kacau setelah mencapai orgasme.

"Toon stop Ton.. break bentar" kata Lusi tersenggal – senggal ...

"Haduh Ton seettop!!! loe koq masih nggenjot aja..."

"Kuat banget loe Ton, ayo Toon cepet"

Dan si Anton penisnya masih begitu keras dan dia masih kuat menggenjot Lusi tanpa mempedulikan kondisinya yang mulai kepayahan. Rambut panjang Lusi pun dijambaknya hingga kepalanya terangkat,

"Sebentar lagi keluar gua Lus, di dalem aja yah Lus"

"Iya Toon tapi pelan-pelan ya... cape banget nih"

"Ah uh ah....hhhhh........."suara-suara itu membahana di kamar mandi itu.

Dengan tetap bergoyang, kini tangan Anton merayap ke bawah menggerayangi payudara Lusi. Dia sangat pandai meremas-remas titik sensitif Lusi hingga mulai kembali melayang-layang. Gelombang orgasme sudah di ambang batas.

"Aaaahhhhh....hhhhhhhh" Crooot, croott, crooottt, keluarlah sperma cukup banyak dari penis Anton
Memek Lusi pun banjir oleh cairan Anton yang hangat dan kental itu, sperma yang tidak tertampung meleleh keluar di daerah selangakangannya.

"Ahhhh ahhhh Ahhhhhh Puas sekali aku Ton, nikmat banget ... terimakasih yah"

"Iya Lus yuk keluar, ada siapa tuh suara di luar kayak ada yang nangis"


=======================================
"Kamu sayang ndak Ndre sama aku?"

"Ya Mith gua sayang sama loe"

"Itu aja cukup Ndre buat ku"
=======================================


Ceklek!!!! Pintu kamar mandi pun terbuka keluar lah si Anton sambil benerin resletingnya ... meninggalkan si Lusi yang kini menyandarkan salah satu kakinya di bak air toilet "

"Eh ada loe Ndre ...eh Ada Mitha juga ...ngapain loe pade tangis tangis an di depan kamar mandi ?" Tanya Anton kepada Andre dan Mith tanpa paham situasi dan ingat situasi nya sendiri sambil membereskan celananya yang belum di kancingin.

"Eh anjiiing tutuppppp" teriak Lusi karena pintu kamar mandi yang terbuka tiba - tiba dan dia belum berbenah.

"Udah kalian itu cocok satu sama lain, sini masuk aja berdua ke kamar mandi nih.. aman koq di sinii Gua yang bakal jaga"

"Apalagi ini kan udah udah saling cinta janganlah kalian tangis-tangisan gini ingat kita sudah kelas 3 mau Ujian nih, segala usaha melepaskan penat sangat diperlukan, bukannya tangis-tangisan gitu"

"Iya bener tuh kata Anton" ujar Lusi sambil membuka pintu keluar kamar mandi masih dengan nafas ngos2 an habis Eheem ehhemm
Mereka berdua Lusi dan Anton pun kompak tak mengerti perasaan teman sekelas mereka dulu.

"Hmmmmmm" tanpa dikomando Mitha dan Andre kompak ber Hmmmmmmm bersamaan kemudian berbalik arah meninggalkan Anton dan Lusi.

"Ehh koq malah ngacir ya Lus mereka" tanya Anton ke Lusi setengah heran.

"Ntar lagi yuk Ton?? Anterin gua pulang ke rumah"

"Ndak ah Lus gua ada janji ntar, mau kerumah temen gua, habis ini gua dijemput"

"Oke deh Ton, terus mobil loe gimana Ton?

"Yah gua tinggal aja dulu ntar sore gua ambil lagi"

"Gua bawa aja deh gimana Ton?"

"Ok nih kuncinya, gua cabut duluan ya Lus tuh masih ada yang merembes di kaki Loe"

"Whaat" Si Lusi kaget masih ada aja cairan yang merembes melewati selakangannya.

Si Anton pun tersenyum puas salah satu hasratnya yang terpendam selama 2 tahun lebih ini sudah tercapai...

"Teeeleeeeleet ,. Teeleeeeleet" suara hape Anton berbunyi..

"Ton sorry, janjian kita batal dulu yah ..."kata suara di sana

"Yahh.. Oke dah g papa"

"Hmm .. apa gua kembali sama Lusi aja yah, atau .. ah gua main sama Andre aja kangen sama dia nih sapa tahu ada sesuatu yang Lebih Indah.. " Anton pun berlari mengejar Andre sambil memasang headset nya mendengarkan lagu lebih indahnya Adera :



LEBIH INDAH


Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu
Semakin ku lihat masa lalu
semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu
Reff: Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku
Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu
Repeat Reff
Kaulah yang terbaik untukku
Ku percayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku
Repeat Reff




::BERSAMBUNG::
:Peace:
 
Terakhir diubah oleh moderator:
Update ke 5 ini koneksinya ke. Update ke 2 ya..
Aaeeh.. Apakah Lusi akan curhat sama Andre mengenai Anton, trus krn suasana yg kondusif Andre dan Lusi kejebak adegan SS juga..? Asyik tuh kalo bener.. Atau anton yg curhat sma irma ttg Lusi trus Irma disikat Anton..
*ngarep.. :bata:

Ampun kalo itu terlalu nakal.. :ampun:
 
Update ke 5 ini koneksinya ke. Update ke 2 ya..
Aaeeh.. Apakah Lusi akan curhat sama Andre mengenai Anton, trus krn suasana yg kondusif Andre dan Lusi kejebak adegan SS juga..? Asyik tuh kalo bener.. Atau anton yg curhat sma irma ttg Lusi trus Irma disikat Anton..
*ngarep.. :bata:

Ampun kalo itu terlalu nakal.. :ampun:

betul sekali suhu ini melengkapi Bagian 2, Lusi curhat dengan Andre?? kayaknya ndak suhu hihi ... tetapi kalau Mitha yang akan sharing - sharing dengan Anton :D nah ini bisa jadi bisa jadi ... yang jelas di Cerbung Ane ndak ada Nama Irma suhu adanya Mitha :Peace:

dan update berikutnya pun melengkapi Bagian - Bagian sebelumnya itu :D

termasuk salah satunya koq Anton bisa jadi playboy tingkat kecamatan sampai dengan senyum senyuman penuh arti dengan Mbak Pur dan sebagainya :D ditunggu saja suhu moga - moga bisa secepatnya kelar updatetannya :Peace:

terimakasih sudah mampir suhu :ampun:
 
ehh NURMA ada dink tetapi nurma bukan Irma hehehe .. nih juga di usahain jadi tokoh keren di Cerbung ini :D semoga si Nurma secepatnya juga kasih petunjuk :galak: :galak: :galak: :galak: kabur dulu ah .. agak ngeri ngeri sedap kalau bahas nih karakter .. Anton aja sampek nangis lemas :Peace:
 
Ceritanya bagus suhu lumayan pengembangannya dan langkah ganti judul nya... Klo tidak salah dulu kan ada mithanya
 
Ceritanya bagus suhu lumayan pengembangannya dan langkah ganti judul nya... Klo tidak salah dulu kan ada mithanya

Anda benar suhu ... dengan dihapusnya *mitha* di judul sebelumnya maka ane bisa mainin cerita Anton dkk tanpa segan lagi ama judulnya... :Peace:

and terimakasih udah dibilang bagus :suhu: :ampun:
terimakasih juga udah mampir .. :shakehand:
 
Terakhir diubah oleh moderator:
Bimabet
Anda benar suhu ... dengan dihapusnya *mitha* di judul sebelumnya maka ane bisa mainin cerita Anton dkk tanpa segan lagi ama judulnya... :Peace:

and terimakasih udah dibilang bagus :suhu: :ampun:
terimakasih juga udah mampir .. :shakehand:

Pinter kalau gitu suhu tinggal gimana mengolah cerita mitha dan andre tetap dalam konflik . keliatannya kan sudah saling krnal juga ortu mereka dan tak ada yang menghalangi cerita mereka
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd