Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Kisah Dokter Shinta dan Pak Tanba

Setujukah jika Haryati dan Fatma dibuatkan cerita ?

  • Setuju

    Votes: 14 100,0%
  • Tidak

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    14
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Ambil cerita2x jaman dulu Hu mnrt ane bagus2x bgt drpd yg skrg...
 
Monggo dilanjutkan, jangan sampe ditenggelamkan
 
Lanjutan

Haryati adalah saudara kembar dari Shinta yang bertugas Departemen Perternakan. Berbeda dengan Shinta yang harus PPT didaerah terpencil. Haryati hanya ditempatkan pada salahsatu Kecamatan di Sumatera, hanya saja tempat PPT adalah lokasi yang terdekat dari Kabupaten membuat Haryati tidak mudah merasa terpinggirkan. Haryati ditempatkan disebuah dusun, yang asri dan hijau. Dusun atau Desa yang ditempatinya adalah desa yang masyarakat suka mengelola hasil Pertanian juga berternak. Terutama beternak Sapi dan Kambing. Bahkan yang membuat desa itu maju dan menjadi Kecamatan adalah kemampuan ekonomi lebih mapan dari Desa lainnya. Haryati sungguh beruntung bisa memiliki kemudahan ini, mungkin karena ia memilih kuliah yang tidak terlalu diminati oleh Perempuan dengan Ekonomi baik.

Sebetulnya Haryati berniat menempuh Pendidikan Dokter bersama kembaran. Namun ada berberapa hal, seperti tidak mau disamakan. Terlebih Haryati yang menjadi adik dari Shinta merasa Shinta memiliki keunggulan darinya. Meski cantik, Haryati merasa kecantikan Kakaknya jauh diatasnya. Walaupun banyak temannya ada menaruh hati, kebanyakan Haryati merasa itu hanya rasa yang sesaat. Haryati akhirnya tumbuh menjadi Dokter Hewan yang kurang bisa memahami bahwa dirinya memiliki kecantikan dan kesempatan yang sama termasuk dalam memberikan rasa cintanya pada seorang lelaki yang dicintainya. Haryati belum memiliki pacar, bahkan dia hanya melihat dikaca ketika Rudi pacar dari Shinta menjemput Shinta untuk menghabiskan akhir pekan. Itupun hanya dari jendela kamar.

Baru ketika Mobil Rudi menjauh, Haryati akan mengeluarkan teropong untuk melihat bintang. Ada sebuah rahasia yang dimiliki Haryati. Rahasia itu tidak diketahui Ibu, Ayah, Saudara, bahkan Kembarannya sekalipun. Tidak ada yang mengetahui, jika Haryati menyukai Pacar Shinta yaitu Rudi. Shinta dan Rudi telah lama pacaran dan kedua orang tua mereka merestui hubungan mereka. Mereka merencanakan untuk menikah setahun kedepan, sebuah hal yang menyatakan Haryati tidak akan mendapatkan lelaki yang dicintainya selama ini. Lelaki yang ia dambakan menjadi Suaminya dan Ayah dari anak yang akan dikandungnya pada masa depan. Ia mencoba untuk tidak mengatakan karena ia terlalu mencb=ntai keluarganya dan kelebihan yang dimiliki Shinta layak diberikan utama.

Walaupun jika mau jujur, keluarga sebenarnya menunggu Haryati berbicara lebih banyak dan terbuka pada keluarganya. Maka ketika Haryati ditempatkan di Kecamatan x dan Rudi ditempatkan di Kabupaten S. adalah sebuah hal yang mengejutkan. Haryati tidak menyangka akan banyak bertemu dengan Rudi menjadi lebih banyak. Jika dibandingkan Shinta hanya menemuinya 3-4 Bulan sekali. Sedangkan Haryati dapat menemui Rudi hampir 3 kali Seminggu. Terkadang Rudi mendapatkan tugas untuk mengamati Hasil Pertanian. “Halo Rudi, apa kabar? Lagi sibuk ya?” tanya Haryati mencoba akrab setelah 2 bulan mengabdi di Desanya. “Pagi, tumben kamu ke Ladang. Ada apa?” tanya Rudi. “Tidak apa-apa, Haryati mau tanya kemarin Mas Rudi berhasil menelepon Mbak Shinta?” tanya Haryati.

Haryati merasa kikuk, karena tidak bisa menghubungi Shinta. “Iya berhasil, sekitar 45 menit kemari jam 7. Lalu baru 2 jam Jam 10 malam. Akhirnya rasa ngatuk, soalnya telepon sama nunggunya lama,” ujar Rudi. “Wah untung sekali, Mas Rudi bisa hubungi Mbak Shinta. Memang pacaran lama sinyalnya kuat ya. Aku saya kembar tidak bisa,” ucap Haryati. “Akhh, kamu bisa aja. Eh, sampai lupa laporan Sapi sama Kambing bulan ini aman gak?” tanya Rudi. “Aman Mas, untungnya belum ada tanda penyakit dari ciri fisik sama dari Air Seni dan Kotorannya,” kata Haryati. “Okay deh, jadi minggu depan bisa diserahin dong?” ucap Rudi menanya kapan laporan bisa diserahkan.


“Bisa mas, asal printernya kuat aja. Maklum mas, saya mesti bikin laporan rangkap 3 tapi gak dibanyar tintanya,” ucap Haryati. “Lho, jangan gitu lho. Kamu masih dalam masa PPT, ini bukan kota kaya Jakarta kamu bisa bilang biaya buat laporan,” ujar Rudi menanggapi. Rudi mencoba menengahi masalah, ia memberikan sejumlah uang untukku. Rudi adalah lelaki idaman, berkerja di Dinas Pertanian tingkat Kabupaten pada bagian Pengawas Lapangan, untuk gaji mungkin tidak seberapa. Namun ia juga tim peneliti dari Perusahaan Swasta yang memberikan gaji yang lumayan besar. “Nih buat tambahan, nanti bikinnya laporan pas di Kabupaten aja besok, disana banyak Fotocopy biar mereka dapat Fotokopi aja,” kata Rudi.

“Makasih mas, omong-omong kapan ke Kota P? Haryati ikut ya?” kata Haryati senang menerima tambahan uang dari Rudi. “Kenapa? Mau nonton? Udah 4 bulan lebih, kamu kangen Kota ya?” ujar Rudi menyelidik. “Kangen mas, lagian disini masih 1 tahun lebih, jadi kalo ke kota siapa yang gak mau,” kata Haryati. “Okay, minggu nanti kita ke Kota aja. Sekalian Mas mau kasih laporan dwimingguan ke Pak Peter,” katanya. “Wah kebetulan, jatah Haryati libur 3 hari mulai Minggu,” kata Haryati setuju. Singkat cerita Haryati menyelesaikan laporan. Pada Kamis ia pergi bertemu pejabat teras, Dinas Peternakan dan memberikan laporan. Kemudian kembali di Desa. Jika dibandingkan sekilas, Haryati lebih beruntung dari pada Shinta yang benar-benar berada di Desa terpencil.

Tetapi pekerjaan Haryati bukan pekerjaan sepele, jika ditempatkan kota besar. Ia bisa berada menjadi dokter di sebuah Perternakan atau Industri lainnya. Tapi hidup di Desa ia harus mengesampingkan masalah lain untuk bekerja. Maka ia bersiap untuk mengabiskan liburannya yang hanya sebentar dengan Rudi. Mereka akan pergi ke Kota P untuk sekedar melepas kepenatan atas semua pekerjaan yang menyita waktu mereka. Pada hari Minggu, Haryati menelepon Shinta untuk meminta izin, namun lagi-lagi obrolan tersendat. Meski Haryati sudah menjelaskan ia ingin pergi dengan Rudi, sebentar kemudian muncul SMS untuk Haryati bisa pergi dengan Rudi. Itulah, pesan yang mungkin menjadi awal dari hubungan Haryati dengan Rudi.

Dalam perjalanan, Rudi menyempatkan diri untuk mengunjungi Pak Peter salah seorang atasannya. Ia yang meminta Rudi untuk berkerja di Perusahaan sementara Rudi sudah diminta untuk berkerja di Dinas Pertanian. Wisata dimulai dengan pergi ke Restoran untuk makan siang, kemudian beralih untuk Nonton Film. Awalnya mereka berjarak, namun lambat-laun mereka mulai akrab satu sama lain. Bagi Haryati itu adalah kesempatan yang berbeda, karena kapan lagi dia bisa berdekatan satu sama lain. Pada sisi Rudi ia merasa nyaman, karena sudah 4 bulan ia tidak lagi bersama Shinta. Selepas mereka makan malam, mereka berniat untuk kembali ke Kabupaten S karena sudah tidak lagi mereka tunggu.

Baru memulai perjalanan, padahal kami baru saja keluar dari jalanan Kota menuju jalanan pinggir perkebunan. “Har, Gimana nih mana hujan ? jalanan sulit diprediksi ,” kata Rudi menatap jalan. “Iya Mas, Bgaimana kalo kita balik ke Kota, kitak nginap disana aja ?” ujar Haryati memberikan solusi. “Ngga Har, Palingan hanya sebentar. Habis lewat jalanan nanti langsung reda kok,” kata Rudi. Mobil terus dipacu, baru 1,5 jam. Mobil dihentikan Polisi, rupanya jalanan terhambat oleh batang pohon yang tumbang. Mereka diminta untuk putar balik ke Hotel, pada saat itulah mereka memikirkan untuk kembali ke Kota P. 1,5 jam kemudian mereka kembali, dan bersiap untuk memesan Kamar. Hujan bertambah deras, baru mereka kebasahan.

“Nginep disini mas?” tanya Haryati pada Rudi saat di Halaman Hotel Melati terdekat. “Iya, ini yang terdekat besok kita lihat jalanan, Kalo masih ada pohon terpasak bayar alat atau putar balik,” kata Rudi. Rudi sudah pengalaman, dengan kejadian macam ini. menginap di Hotel Melati menjadi alasan pertama lebih murah dan tersedia banyak. Kedua adalah lebih hemat biaya, karena kemungkinan akan mengeluarkan banyak uang besok untuk pulang. Pertimbangan Rudi murni adalah keadaan, namun siapa yang menyangka ini adalah awal dari kegagalan Rudi mendapatkan Shinta namun mendapatkan Haryati. “Kamu bawa pakaiankan?” tanya Rudi. Haryati mengangguk, ia memang membawa tas untuk pakaian 3-4 hari. entah mengapa itu menjadi keuntungan karena bisa sudah mempersiapkannya.

“Mas, kamarnya dua?” tanya Rudi sambil memesan. “Aduh pak, maaf hanya ada 1 kamar saja. Kelas 1,” kata Pelayanan memberikan informasi. “Masa gak ada?” tanya Rudi. Perdebatan dimulai, Haryati mulai menjauh, sementara Seorang Pelayan Wanita memberinya handuk dan mengantarnya ke ruang kumpul. Dimana tersedia Teh Hangat. Sementara Rudi masih sedikit mengotot, untuk memesan 2 kamar. Haryati tidak terlalu memperhatikan. Karena ia sudah kadung kedinginan. Akhirnya dengan segala perdebtan, Rudi hanya mendapatkan satu kamar. “Har, kamu duluan aja masuk. Biar udah mandi dan pakaian kamu sms saya biar gantian mandi,” kata Rudi. Rudi berniat untuk tidur dilobi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Kunci kamar diberikan Rudi pada Haryati. Haryati bergegas menuju kamar dan melepas pakaiannya dan pergi mandi. Kamar itu cukup lengkap TV, Kasur, dan Shower yang mengunakan air panas. Selepas mandi Haryati memakai Gaun Tidur yang menunjukan keindahan tubuhnya. Ia memang tidak memakai Bra saat tidur walaupun Ukuran Payudara cukup besar yaitu 34 B. Maka ia bertindak untuk duduk dikasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut agar tidak terlihat oleh Rudi. Sambil menonton TV, Rudi ingin masuk kekamar. “Masuk aja mas, pintu tidak terkunci,” katanya. Pintu terbuka, dan Rudi masuk kedalam kamar dan mengunci Pintu kamar. Ia terkejut dengan penampilan Haryati. Sekilas ia terlihat sama dengan Shinta namun rambutnya yang basah entah mengapa membuat Rudi takjub dan jantungnya bergetar.

Saat itu yang sangat membuat Rudi tertarik adalah bentuk Payudara Haryati terlihat kencang dan montok. Karena Dress bagian atas yang dikenakanya cukup longgar, sekilas terlihatl belahan Payudara-nya ketika sedang asyik menonton TV. Rudi mencoba masuk ke Kamar Mandi sambil membawa Handuk, Peralatan Mandi, dan Pakaian Ganti. Sesundah mandi, ia mencoba merapihkan pakaian kotornya yang basah dengan plastik dan koran sambil duduk dikursi sebelah ranjang. Sambil melirik terus bentuk tubuh Haryati. Sungguh pemandangan yang indah, ia mulai memikirkan kenapa ia tidak pernah melihat Shinta memakai pakaian ini. Pikiran nakal mulai menguasai Rudi. “ Mas, kamu lagi lihatin apa ? ”, tegur Haryati kepadanya. Buyarlah lamunan Rudi pada keindahan saat memandangin bagian tersembunyi.

“ E… E… enggak li… lihat apa-apa kok Haryati ”, jawab Rudi sekenanya dengan nada bicara terbata-bata. “Udah kamu ngaku aja deh Mas, kamu dari tadi lihatin Aku kan? ”, ucap Haryati sedikit malu. Lalu aku-pun menjawab dengan rasa malu, Iya Har, Maaf ya. Saya salah, saya pergi dulu ”, ucapnya gugup mengakui. “Maaf mas, Haryati gak menyangka bakal menganggu Mas Rudi,” jawab Haryati. Saat itu, Haryati memuncul keinginan untuk menahan Rudi agar tidak pergi keluar. “Maaf Mas, Selama Mas Rudi pacaran sudah pernah melakukannya dengan Kak Shinta ? ”, ujar Haryati menanyakan hal yang cukup frontal. Rudi tidak jadi melangkah keluar.

Ia menatap Haryati dan duduk kembali “ Wah, nanya pribadi banget. Baiklah aku belum menjamah Shinta sekalipun. Sebagai laki-laki aku ingin melakukannya,” kata Rudi. “Sudah, Mas mau tidur diluar dulu. Nanti lama-lama disini ada yang gak inginkan,” kata Rudi berusaha pergi dari kamar. Pintu ditutup Rudi, namun perasaan Haryati sedih. Betapa bodohnya ia mengatakan hal itu, pertanyaan yang mungkin ditolak oleh semua lelaki. “Andai mas Rudi tergoda untuk memelukku. Pasti aku menerimanya dengan tangan terbuka,” gunam Haryati dalam hati. Begitu ngantuknya aku hingga lupa mengunci pintu kamar hanya mematikan TV dan lampu utama. Kasur Hotel yang empuk mempercepat perjalanan Haryati ke alam mimpi.

Disana ia bermimpi untuk berciuman dengan Rudi. sekitar pukul 11.30 , Lama setelah terlelap dari pukul 9.00 malam. Tiba-tiba ia merasakan sesuatu terjadi pada dirinya, diawali muncul rasa geli yang aneh pada selangkangannya. semakin lama yang dirasakan Haryati. Rasa geli itu berangsur menjadi rasa nikmat yang dasyat yang belum pernah rasakan selama ini. Kini rasa nikmat itu semakin tak tertahankan menjalar ke sekujur tubuh Haryati. Sampai akhirnya Haryati terjaga, mulanya karena bingungjuga rasa nikmat tadi masih terasa bahkan lebih menyengat. Dalam keadaan sadar. tapi belum sempat ia bereaksi, kemudian baru menjerit kaget. Sesuatu yang ia belum ketahui dari Rudi. ia melihat Rudi kekasih kembarannya. Asyik mencumbui Celana dalam dan berada di antara sela-sela kedua paha putih mulusnya.

Wajah Rudi terbenam berada tepat di hadapan selangkangannya. Tanpa harus melepas terlebih dahulu cukup dengan jarin Telunjuk Rudi yang menyelinap dari Samping Kanan Celana Dalam yang tipis. ia begitu asyik melumat dan menjelajahi Vagina Haryati. Lidah Rudi menjilati setiap lekuk dan bagian Vagina Haryati, bagian anak kecil yang asyik menikmati Ice Creamnya. “Mas,apa yang sudah kamu lakukan pada Haryatia?” tanya Haryati setengah berbisik. Rudi seakan tidak peduli, seakan perbuataan yang dilakukan adalah keharusan baginya. Ia tetap asyik dengan kelakuan itu. Pertanyaan Haryati seakan tidak memiliki arti, ia mencoba menutup usaha Rudi dengan merapatkan Pahanya. Lalu mencoba mendorong, kepalanya, namun seakan memiliki tenagan lebih banyak, Penolakan Haryati tidak ada arti.

Permainan bibir Rudi sudah menguasai Vagina Haryati, semakin lama rasa nikmat dan sedikit gatal terasa di Kepala Haryati. Haryati seakan merasakan permuka Lidah Rudi menyentuh Vaginanya. Perasaan nikmat yang menguasainya. “Ouuggggggh!!!” keluh Haryati. Awalnya Haryati belum memahami apa terjadi padanya. Ia hanya ingin Rudi memeluknya, namun menjadi seperti ini karena sebuah pertanyaan. Haryati berusaha berpikir jernih, ia menerima jika ini terjadi menjadi seseorang pernah disetubuhi Rudi. Haryati tidak kuasa menolak keinginan Rudi dan membiarkan tubuhnya dijamahi Rudi. Mata Haryati terpejam tak sanggup menahan malu, selama ini belum pernah ada laki laki yang berani menjamahnya. karena Haryati yang merasa Introvert jika dibandingkan Shinta. Ia pun menjaga hubungan pada lelaki.

Haryati menjadi tidak berdaya menolak lelaki yang tengah mengagahinya. Tubuh Haryati mengelinjang-gelinjang menahan birahinya yang mulai naik karena karena cumbuan Rudi kini berpindah ke dadaku. secara bergantian Rudi melepaskan bagian atas Gaun Tidur kemudian menghisap hisap kedua puting Payudara Haryati yang kenyal itu bagaikan bayi yang kehausan. “oohh… oohhhh… ooohhhhhh”suara rintihan Haryati kembali terdengarkarena tak dapat lagi ditahan. Lelaki ini benar benar pintar merangsangku. Akhirnya Haryati pasrah untuk menyerahkan tubuhnya pada Rudi. Vagina Haryati mulai terasa karena aksi Rudi. Perlahan Rudi melepaskan Celana Dalam Cream kebawah. Tidak lama menyusul Gaun Tidur Haryati dilepaskan Rudi, sehingga Tubuh Haryati yang indah sudah tak tertutup selembar benangpun.

Haryati mencoba bangun namun Rudi mendorongnya hingga merebah lagi terlentang diatas kasur. Rudi mencoba masukan seluruh badannya, dan memindahkan tubuh Haryati ke tengah. Entah setan apa yang menguasai Rudi berhasil membenamkan wajahnya pada Selangkangan Haryati. lidahnya menemukan apa yang ia cari dan inginkan. Rudi seakan lahap dan menghisap hisap Vagina Haryati yang sudah basah itu, lidahnya dengan liar menjilati Dinding Vagina Dan Klitoris kembaran kekasihnya. Rasa geli dan sengatan birahi membuat Haryati terhanyut semakin tak mampu menahan laju gairah Rudi. Ia hanya terpekik pekik kecil dibuatnya, jelas lelaki ini memiliki pengalaman. Sesekali Rudi menggunakan bibirnya untuk menghisap benda mungil itu seakan-akan ia berciuman dengan Vagina Haryati.

Permainan Mulut Rudi bergerak lebih luas, dan menggelitik Biji Klitorisnya yang berada di tengah dengan gerakan lidah. Perlahan, kuluman dan jilatan pada benda mungil nan cantik itu membuatnya mengeras bak sebuah kacang. Untuk kesian kali Haryati terpekik pekik-pekik kecil dibuatnya. Rasa geli dan sengatan birahi membuat Haryati semakin tak mampu menahan laju gairah seksnya demikian pula denganRudi. Perlahan Kedua paha mulusnya Haryati mengepit kepala Rudi . Perlakuannya sungguh membuat Haryati serasa terbang, tubuhnya menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat. Sampai akhirnya sebuah orgasme datang menyapanya untuk pertama kali dalam kehidupan wanita itu. “Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” bunyi yang timbul ketika Rudi menghisap habis tiap tetes Cairan Orgasme Haryati tanpa sisa.

Begitu dasyat kenikmatan yang Haryati rasakan. Sungguh pengalaman yang cukup mengejutkan memperoleh orgasme pertamanyau dari jilatan-jilatan lidah seorang yang dicintainya. Rudi kekasih kembaran sendiri pikir Haryati. Sesaat setelah itu seperti terlambat Ia menyadari sesuatu hal. Lawannya bersetubuh akan melakukan sesuatu.Haryati terkejut saat Rudi telah mengambil posisi menindihnya, Pinggul Rudi tepat di atas Pinggul Haryati yang terbuka, dan Kedua Paha Putih Haryati masih terpentang lebar telah memberi jalan bagi Rudi. “Mas,kamu mau apaaa?” ujar Haryati dengan nada berbisik. “Har, Aku ngentot dengan kamu,” kata Rudi. Sesaat kata Rudi membuatnya terkejut. Betapa tidak lelaki yang memiliki tabiat baik, akan melakukan ini padanya.

Haryati berada diujung pilihan, namun semua terjadi tanpa keputusan darinya. Sebuah perlakuan Rudi membuat permainan ini semakin panas. Dimulai dengan setuhan Jemari Tangan nya membuka kedua bibir Vagina Haryati. Kemudian Rudi mengarahkan Penisnya tepat pada Vagina Haryati. Dalam persekian detik Rudi mendorong pinggulnya lagi ke arah mangsa didepanya. ”JBLESS” Penis Rudi menghentakmemulai bagian inti persetubuhan yang menermbus Perawan Haryati. “Auuw ..Akhh… auuww..! ” Haryati memekik kesakitan sambil meronta ketika Batang Penis Rudi mulai menjelajahi Vagina Haryati. Pada awalnya Rudi mengerakan Penisnya bergerak mundur maju mengocok lembut Vagina Haryati Ia muulai tarik mundur sedikit perlahan namun tak sampai penisnya lepas tercabut lalu kembali melesak masuk lagi sedalam tadi.

Awalnya gerakan tak banyak Rudi tapi mampu membuat pengalaman pertama Haryati menggelinjang nikmat. Pompaan kecil itu berlangsung lima menit hingga untuk Rudi mendesah kenikmatan, Yaarrrggggghh,” desah Rudi. Haryati terus mengerang setiap kali Rudi menyodokkan {enisnya. Gesekan demi gesekan, hentakan demi Hentakan sungguh membuat Haryatiu terbuai dan semakin menikmati persetubuhan ini. ia sudah tidak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Lelaki yang memiliki hubungan dengan kembarannya yang sudah merenggut kehormatannyau. Darah Perawan Haryati kmulai mengalir keluar membasahi seprii dibawah pantatnya. Ketika Haryati merasakan nikmat maka bersamaan dengannya rasa sakitnyau kini mulai hilang. Sambil bergoyang menyetubuh Haryati, Bibir Rudi tidak henti-hentinya melumat bibir dan Kedua Payudaraku secara bergantian.

Bagaimanapun juga Haryati adalah manusia normal yang juga punya napsu birahi, sadar atau tidak Ia mulai terbawa nikmat oleh permainan Rudi, tak ada guna menolak. Semua sudah terjadi, ia memberikan keperawanan kepada lelaki yang di cintainya. Maka wajar jika ia nikmati saja persetubuhan ini. “Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” .erangan panjang keluar dari Haryati. “Ouughh..oohhh… ooohhhh…, “ Haryati merintih halus saat Batang Penis Rudi mejelajah lebih dalam di Vaginanya, ujungnya menyentuh Rahim Haryati. Pasrah dengan mata setengah terkatup menahan kenikmatan yang melanda tubuhnya adalah pilihan yang paling bisa dilakukannya. sehingga pada saat itu, Mulut Rudi bisa melumati Bibir Haryati yang agak basah terbuka itu.

Rasa puas dari Haryati, bisa menikmati Bibir Rudi, namun pada saat yang sama Rudi dia mulai menggerakkan tubuhnya naik turun. Semakin lama permainan keduanya semakin dikendalikan Rudi, Haryati hanya mengikuti laju dan hentakan Rudi. Orgasme kedua, terjadi pada Haryati,. Pinggulnya terangkat sedikit Haryati lakukan itu tanpa sadar Kaki Haryati mengunci Pantat Rudi. Mungkin karena takut Penis Rudi terlepas dari cengkeraman Vaginanya yang memberikan rasa nikmat yang tidak terkira. Kali ini Rudi membalikkan Haryati, hingga posisi tubuhnya menungging lalu mengarahkan Penisnya di antara kedua belah Paha Haryati dari belakang. Sehingga kuncian Haryati terlepas, Ddengan sekali sentak Rudi menarik Pinggul Haryati kearahnya.

“Oooooouh… ouuuhhgh!” keluh Haryati untuk kesekian kalinya Penis Rudi tersebut menerobos masuk ke dalam liang Vaginanya dan Rudi terus menekan Pantatnya. Selanjutnya dengan ganasnya Rusi memainkan Pinggul Haryati sesukanya sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan Penisnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam Lubang Vagina Haryati yang masih rapat itu. Inilah pengalaman pertama Haryati dijamah oleh laki laki yang mungkin berpengalaman dalam bersetubuh. Sudah hampir 3 jam, kami tenaga Rudi tetap prima. Tangannya terus bergerilya merambahi lekuk-lekuk Tubuh Haryati. Haryati terlihat puas, entah darimana kemampuan itu Rudi dapatkan. Haryati merasa merasakan kenikmatan seks ia alami jauh berharga karena harus merelahkan kegadisannya. Haryati pasrah saja ketika tubuhku diarahkan telentang kembali oleh Rudi.

Rasanya tak ada lagi bagian tubuh Haryati yang terlewatkan dari jamahannya. Rudi terus melakukan gerakan maju mundur beberapa kali. 20 menit kemudian, Ougggggh…HARRR!!!” Rudi berteriak kenikmatan sambil memuncratkan spermanya di dalam rahimku. “Crettt..crettt..crotttt!! “ Sprema Rudi masuk ke Vagina Haryati bercampur satua anatara Darah Perawan, Sprema, Dan Cairan Kenikmatan Haryati. “Ouhh..Mass..Mass..,” desah Haryati lirih ketika Sperma masuk dan memenuhi Rahimnya. Vagina Haryati itu seakan betul-betul tercipta untuk memenuhi harsat Rudi yang ambruk di Dada Haryati. “Maaf, aku gak tahan” bisiknya Rudi meminta maaf. Malam itu mereka melakukanya sekali lagi, dan Pada akhirnya Rudi menrebahkan badan disebelah Haryati. Kemudian, Haryati menutup tubuhnya dengan Selimut Tebal, pukul 5 mereka tidur.

Paginya, pukul 09.00, Rudi terbangun dan Haryati sudah tidak ada di Kamar Hotel. Dengan kondisi juga sudah telanjang. Rudi mengambil handuk dari Tasnya dan merapihkan Pakaiannya. Kemudian mandi, setelah mandi dan berpakaian. Haryati muncul membawa Nampan berisi Kopi dan Susu dan Sarapan. dari Pintu dan meyapa Rudi. “Selamat Pagi, Mas,” ujar Haryati. “Eh…Selamat Pagi.,” kata Rudi. “Haryati, soal tadi malam. Mas Rudi mau minta maaf,” kata Rudi. “Makanlah mas, biar nanti kita bicara,” ujar Haryati memotong Rudi menjelaskan. Kemudian mereka bicara, “Tenang mas, aku tidak marah. Melainkan aku bahagia. Karena sejujurnya aku mencintaimu,” ujar Haryati menjelaskan ia tidak marah. Rudi terkejut mendengarnya, kemudian Haryati menjelaskan perasaannya.

“Kesedihanku, bukan karena keperawananku kamu ambil mas. Mungkin aku salah sedikit memancimu namun..,” kata Haryati sedikit tertunduk. “Namun, bagimana menjelaskan pada Shinta?” sambung Rudi. “Tenanglah, kita rahasiakan, aku akan merahasiakan ini pernah terjadi,” kata Rudi. “Aku juga akan merahasiakannya. Mas, tapi kamu sudahh sering melakukan ini?” tanyaku hati-hati. Rudi menganggukan kepala. Ia meceritakan pernah melakukannya saat awal berkerja dengan Perusahaan Asing berberapa tahun silam, tepat saat ia dan Shinta berhubungan jarak jauh. “Benarkan, ini menjadi rahasia kita? “ tanya Rudi memastikan. Tanpa disangka Haryati menjawab, “Bukankah sejak tadi malam Haryati sudah jadi istri kamu mas. Seorang istri khan harus menjaga rahasia suaminya. Kamu sudah menjadi suamiku. ujar Haryati.

Haryati memeluk Rudi dan menatap nya, mereka kemudian berciuman. “Mas, bukankah kamu pernah Kembaran terkadang mencintai orang yang sama,” ujar Haryati. Entah terpengaruh komentarku atau memang Mereka sudah terikat dalam hubungan ranjang. Sehingga mereka kembali mengayuh kebersamaan ragawi bersama. Haryati dan Rudi beberapa kali mengalami orgasme. Tubuh Haryati seakan semakin mampu membalas perlakuan Rudi. Kini tak ada lagi rasa sakit di Vagina Haryati saat bersetubuh. Malam itu kami menginap kembali dan melakukanya lagi, besokknya kami kembali ke Kabupaten S.

Sejak saat itu, hubungan antara Haryati dengan Rudi semakin terikati. Mereka mulai mersa sehingga warga mengira mereka sudah menjadi Suami Istri. Warga tidak bermasalah, ketika Rudi tinggal bersama Haryati disebuah Rumah karena mengaku sudah menjadi Suami Istri. 4 bulan kemudian, Haryati akhirnya hamil 2 bulan dan hubungan diketahui Ibu Haryati yang mengujungi Haryati. Mereka dibawa ke Kota P untuk menikah. Awalnya Rudi ngotot menikahi Shinta dan Haryati sebagai bentuk tanggung jawab. Namun ditentang kedua keluarga, Haryati dan Rudi menikah mereka berbahagia.

Karena setelah Rudi memperawani Haryati, Cintanya pada Shinta pun berpindah pada Haryati.

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Wahhhh..mantap sih...adik shinta yg dpt rudi..hehe...shinta ngak frust/protes?
 
Wahhhh..mantap sih...adik shinta yg dpt rudi..hehe...shinta ngak frust/protes?
Awalnya protes Suhu dalam cerita saya buat dia protes karena Rudi mau nikah dengannya.

Tapi karena udah punya pak Tanba. Shinta tidak marah sepenuhnya karena udah bisa sama pak Tanba ada kejutan diceritakan nanti. Sambungan nya.
 
Walaupun masih ada typo di sana sini, kerja keras suhu melanjutkan cerita ini sangat kami apresiasi. Semoga lancar hu..
 
Bimabet
dokter shinta memberikan obat kuat kpd pak tanba :p
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd