Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisahku

misternobody

Semprot Addict
Daftar
28 Jan 2018
Post
490
Like diterima
2.260
Bimabet
Oke, setelah sekitar 2 tahun menjadi silent rider dan hanya menjadi penikmat karya suhu-suhu disini.
Sekarang ane mencoba membuat sebuah cerita lagi. Cerita fiksi, tapi sedikit relate sama kehidupan di sekitar ane. Point of view nya akan ada di seorang wanita.
Cerita ini akan terus berlanjut tapi tidak menentu update nya.

kisahku

Oke, pertamanya perkenalkan namaku Nadine Putri Lestari. Cerita ini tentang kehidupan setelah aku lulus SMA, sebuah SMA negeri di daerah kabupaten Bandung.

*hanya ilustrasi

Dan setelah lulus, aku memutuskan untuk mendaftar di salah satu sekolah tinggi ilmu ekonomi di daerah Bandung di jalan suci. Mungkin disini ada yg tahu.

Disana aku ambil bisnis manajemen. Di semester tiga, keluarga ku diterpa badai ekonomi. Bapakku di pecat dari tempat dia bekerja. Dan disana membuat kondisi keuangan kami sedikit terguncang karena setelah itu ayah hanya berjualan ala kadarnya dirumah.

Aku yg posisinya anak paling tua, mencoba berpikir dan berusaha mencari tambahan. Niatku, ingin kuliah sambil bekerja saja.
Lalu aku mendapatkan info dari seorang teman dekat pria, sebut saja Hardi. Dia memberikan info bahwa teman dia yg menjadi seorang SPV disalah satu store handphone di Bandung Elektronik Center katabya sedang membutuhkan karyawan baru.

Aku sendiri sedang dekat sama Hardi ini. Dia sudah bekerja di salah satu brand terkenal, umur kami terpaut sekitar 3 tahun.

Akupun meminta izin kepada orang tua agar mereka setuju dengan niat yg akan ku lakukan.

Lalu pada hari senin ini aku diantar oleh Hardi.

Aku memakai kemeja putih dengan rok ketat hitam.

Sekitar jam 10 kami sampai, Hardi langsung pamit buat balik ke tempat kerjanya. Aku lalu menuju salah satu lantai yg sudah di beri tahu oleh dia.

Disana ada beberapa wanita yg juga sepertinya mau interview disini.

Aku berkenalan dengan mereka, aku berkenalan dengan Arneta dan Hanna.

Lalu setelah beberapa lama muncul seorang bapak-bapak lalu kami mendekati dia.

"Oke, kepada semuanya jadi tolong kumpulkan dulu surat lamaran kalian, lalu tunggu untuk kami lakukan interview"

Kami menuruti dan lumayan banyak juga yg datang kesini. Mungkin ada sekitar 20 orang. Interview pun dimulai, aku lumayan lama menunggu karena setiap satu orang yg masuk ke dalam lumayan lama.

Sekitar jam 12, giliran aku dipanggil ke salah satu ruangan di store yg ada disana. Aku di arahkan masuk ke satu ruangan yg berada di belakang store.

Disana sudah duduk satu wanita yg lumayan masih muda, mungkin sekitar 30 tahunan.

"Oke, silahkan duduk", kata dia sambil membuka amplop lamaran milikku.

"Terimakasih, bu", jawabku lalu duduk di depan dia.

"Perkenalkan nama saya Rima, disini saya sebagai supervisor. Dan untuk pertama, coba perkenalkan nama dan latar belakang kamu", kata dia.

"Oke bu, jadi nama saya Nadine Putri Lestari, umur saya 20 tahun, alamat saya di Kabupaten Bandung tepatnya di Ciwidey", aku sedikit tergugup kala itu karena memang pengalaman pertama kali melakukan interview kerja.

"Oh jadi rumah kamu di Ciwidey? Jauh juga"

"Iya, bu. Tapi kebetulan saya ngekost di daerah Padasuka bu", kataku.

"Loh, kenapa ngekost di daerah Padasuka? Kamu kuliah?"

"Hmm.. iya bu, kebetulan saya kuliah, tapi saya bisa mengikuti jadwal pekerjaan bu, saya sudah mengikuti prosedur utk mengikuti perkuliahan karyawan bu", kataku tegas.

"Oke, kamu kuliah dimana?"

"Di STIE e....s bu", kataku. (Gak usah di sebut lah ya)

"Oke begini, untuk penampilan kamu sebenarnya sangat mendukung untuk menjadi SPG baru di brand kami, namun saya juga sedikit meragukan keseriusan kamu karena memang kamu juga sedang berkuliah", katanya.

"Saya pasti bisa memberikan effort terbaik utk pekerjaan bu, tanpa terganggu perkuliahan saya"

"Oke, begini, jujur saya. Sebagai SPG, kita sebenarnya tidak hanya mengandalkan keunggulan produk yg kita punya, namun juga dari kecapakan para SPG yg ada, bahkan mungkin fisik sangat menentukan untuk keberhasilan penjualan produk kami, kamu siap dengan segala konsekwensinya?"

"Maksud ibu bagaimana ya?"

"Maksud saya, akan banyak customer yg mungkin tertarik dengan fisik kamu bukan dengan produk yg kamu jual, tapi itu bisa menjadi senjata kamu untuk menjual produk kami seoptimal mungkin"

Sampai sejauh ini aku paham dengan resiko yg akan aku hadapi, disisi lain aku takut. Tapi disisi lain aku juga harus memikirkan kondisi keuangan keluarga ku.

"Saya siap bu dengan segala konsekwensinya, tapi bagaimana dengan income yg akan saya dapatkan?" Aku bertanya tegas.

"Gaji pokok kamu upah minimum regional kota bandung, lalu disetiap item yg kamu jual, kamu akan mendapatkan fee tergantung type yg kamu jual, semakin banyak kamu menjual type premium, semakin besar yg akan kamu dapatkan nanti"

Lalu dia menyodorkan selembar kertas yg isinya fee setiap item yg bisa terjual. Lumayan besar pikirku. Bahkan mungkin bisa lebih besar dari gaji pokok yg aku dapatkan.

"Jika saya diberi kesempatan, saya siap bu", kataku tegas.

"Oke, begini. Sekarang coba kamu berdiri terlebih dahulu"

Akupun mengikuti perintah dia, lalu aku disuruh mencoba mempraktekkan menjual suatu barang ke dia.

"Oke sudah nadine, tetap bediri terlebih dahulu", kata dia.

Aku menuruti nya.

"Jadi berapa tinggi badan kamu?"

"170cm bu", ya aku sendiri terbilang wanita dengan tinggi badan yg lumayan.

"Bagus, berapa berat badan kamu?"

"54 bu"

"Oke, yg terakhir mungkin akan sedikit membuat kamu risih tapi ini penting, berapa ukuran cup bra yg kamu pakai?"

Aku sedikit kaget saat dia menyanyakan hal itu. Kenapa juga kan harus bertanya itu.

"Saya pakai C bu", kataku gugup.

"Loh, masa sih C? Koq tidak begitu terlihat ya?", Katanya. Memang sih kemeja yg aku pakai saat ini lumayan longgar yg membuat dadaku tidak begitu menonjol.

"Ta..tapi benar bu"

"Hal ini sangat penting untuk menarik perhatian customer dan bisa menjadi andalan kamu, kamu harus sadar akan hal itu"

"Si..siap bu"

"Sekarang coba buka kemeja kamu saja, saya mau memastikan yg kamu pakai ukurannya C, karena memang tidak begitu terlihat", perintahnya.

"Tapi.. bu"

"Tenang aja, disini cuma ada saya lalu liat sekeliling kamu tidak ada cctv atau kamera sama sekali"

Aku bimbang, tanganku sudah berada dikancing paling atas kemeja yg ku pakai.

"Kalau kamu melakukannya, kamu langsung diterima disini Nadine, saya hanya memastikan saja"

Perlahan aku melepas kancing kemeja yg kupakai. Satu demi satu.

Aku menyesal kenapa tadi tidak memakai tanktop, dan sekarang saat dua kancing tersisa langsung memamerkan payudara ku yg terbungkus bra hitam.

Aku melihat Bu Rima, dia malah asik dengan handphone nya seperti sedang mengetik.

"Sudah bu", kataku. Kancing kemejaku terbuka semuanya. Namun kemejaku masih melekat.

"Buka kemeja kamu, tidak jelas"

"Ba..baik bu"

Perlahan aku melepaskan kemejaku dari tanganku. Lalu.

Blussssa

Sekarang aku hanya menggunakan bawahan dan payudara hanya tertutup bra.

"Oke, bagus juga badan kamu Nadine"

"Hehehe" aku hanya bisa memberikan balasan senyuman kecil. Jujur aku bingung harus melakukan apa.

Cekrek.

Aku kaget, disaat posisi seperti itu pintu ruangan ini terbuka.

Alangkah kagetnya saat yg masuk adalah seorang laki-laki, mungkin sekitaran Bu Rima umurnya.

Aku menatap dia, lalu aku menunduk saat dia malah berbalik menatap kepadaku.

"Bagaimana rima?", Katanya sambil mendekat.

"Sudah 2 yg cocok, sama yg ini mungkin 3 pak, besok bisa langsung mulai bekerja", kata Bu Rima.

Dia lalu melewatiku dan menatap ke arah dadaku.

Aku disana seakan tidak bisa melakukan apa-apa. Kemejaku jatuh ke lantai, aku sendiri masih berdiri dengan memamerkan kedua payudara walaupun masih terbungkus.

"Belum selesai yg ini?", Kata pria itu.

"Belum pak, kebetulan tolong cek, apakah cup yg dia pakai ukuran C, katanya C"

"Oke baiklah"

"Ja..jangan pak" kataku menunduk.

Dia mendekat, dan sekarang begitu dekat. Aku takut. Takut sekali.

"Santai saja, saya sudah biasa", kata dia di dekat telingaku.

Aku hanya bisa menunduk.

"Bapak mau ngapain?", Kataku saat merasakan tangannya berada di belakang dimana tali bra ku berada.

"Saya mau mengecek ukurannya", kata dia lalu plop, kaitan bra ku terlepas, payudara terlepas juga sedikit.

Dia memegang tali bra ku yg ada cap dan ukuran disana.

"Iya benar rima C", kata dia lalu berlalu melewati ku dan aku liat dia mengintip ke arah payudaraku yg sedikit keluar dari bungkusnya.

"Silahkan pakai kembali pakaian kamu nadine", kata bu rima.

Aku disana buru-buru memakai semua yg aku pakai.

"Silahkan duduk lagi", kata bu rima.
Akupun duduk kembali.

"Oke, kamu diterima disini ya. Untuk pertama kamu akan dikontrak 6 bulan terlebih dahulu disini, jika kinerja kamu memuaskan, akan ada perpanjangan kontrak lagi", kata Bu Rima.

"Baik bu, terimakasih", kataku dengan napas yg masih deg-degan.

"Besok kamu kesini lagi, jam 10 bersama dengan orang-orang yg hari ini diterima, bawa materai", kata pria yg tadi membuka bra ku.

"Ba..baik pak"

"Gak usah tegang begitu, baru ketemu saya saja sudah tegang"

"Maaf pak"

"Sudah bay, dia baru pertama bekerja, bener nadine?", Tambahnya.

"Iya bu", kataku.

"Oh ya, perkenalkan namaku akbar, panggil saya abay, disini saya adalah kepala cabang store di BEC"

"Iya pak"

"Kalau begitu silahkan nadine, sekarang kamu boleh keluar, besok kembali lagi kesini, jika tidak besok saya tunggu sampai hari kamis terakhir, jika tidak kamu gugur", katanya.

"Iya pak terimakasih kalau begitu saya permisi", kataku.

Lalu setelah itu aku keluar, dan beberapa saat mengobrol dengan peserta yg lain sambil menunggu Hardi yg katanya sudah di jalan mau menjemput.

Sekitar 15 menit kemudian Hardi menghubungi ku katanya dia sudah di depan lobby. Dan akupun turun kesana.

"Hai, gimana nad? Lancar?"

"Alhamdulillah di, lancar", kataku sambil membawa helm yg dia berikan.

"Terus gimana, kamu diterima? Ada si akbar gak? Dia temenku" katanya.

"Oh dia temenmu di, iya Alhamdulillah besok disuruh kesana lagi buat tanda tangan kontrak", kataku sambil motor yg dibawa Hardi mulai berjalan meninggalkan jalan Wastukencana.

"Asyik, aku dapet hadiah dong dari kamu nih hahah", katanya.

"Haha, kamu mau apa emang di?", Kataku.

"Aku mau kamu", katanya tegas.

"Hah, maksud kamu?"

"Nggak nad, lupakan"

"ih yg jelas kalau ngomong"

"Hahaha, kita jajan bakso aja di jl banda, aku traktir karena kamu udah diterima kerja", katanya semangat.

"Hahah thanks ya di", kataku.

Bersambung.
Episode awal dan pertama, pasti update, tapi gak janji updatenya kapan. Sekarang mumpung lagi WFH tapi nulis ini di handphone. Kebetulan ane baru aja nikah jadi gak bisa bebas akses situs ini. Sekadar informasi ternyata nikah itu enak ya wkwkw ane dapet priwiw uhuyyyyyyyyyyy
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd