Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kisahku

Part 2



Keesokan harinya aku kembali ke store BEC untuk menanda tangani kontrak. Disana aku dikontrak selama 6 bulan terlebih dahulu. Tidak ada kejadian aneh apapun yg terjadi semuanya berjalan normal. Sampai saat aku beranjak darisana.

"Hey, nadine"

Aku dipanggil oleh Pak Akbar.

"Iya pak, kenapa?"

"Gak usah manggil bapak, abay aja, santai", katanya.

"Hehe, iya pak, eh bay"

"Kamu langsung pulang? Jangan lupa besok jam 10 ya. Jangan telat", kata dia.

"Iya sih pak, gak tahu mungkin langsung pulang"

"Kalau gak langsung pulang disini dulu aja, sekalian lihat teman-teman kamu yg sudah lebih dulu bekerja, agar besok tidak canggung", katanya. Perlahan pikiran negatif ku terhadap dia hilang karena selama hari ini sikap ini normal-normal aja bahkan menurutku sangat humble.

"Oh, baik pak"

"Sini duduk aja dekat saya ini kursi kosong", suruhnya.

Akupun menuruti apa yg di perintahkan dia.

"Jadi kamu pacarnya Hardi ya?", Tanyamya saat aku berada di kursi sebelah dia.

"Eh, itu bukan pak, kita dekat aja"

"Oh, kirain kamu pacarnya, soalnya dia semangat banget ke saya pas tahu kamu kerja disini"

"Hehehe, iya pak"

"Tuh liat nadine, si Rara sedang melayani konsumen, tapi liat fokus konsumennya kemana", kata dia.

Aku melihat mba Rara, SPG yg sudah keeja disini, dia sedang berbincang dengan seorang pria seperti sedang menawarkan sebuah handphone, tapi yg aku lihat fokus konsumen nya itu bukan ke handphone nya malah ke tubuh mba Rara.

Lalu gak lama, mba Rara datang ke kami atau tepatnya ke akbar.

"Goal bay", kata dia sambil tersenyum kepada kami.

"Bikin bon aja ra", kata dia.

Mba Rara langsung mengambil bon untuk menulis pembelian si konsumen.

Gak lama si konsumen pun pergi meninggalkan store ini. Mba Rara mendekat ke kami lagi.

"Pak kebawah dulu ya, 15 menit", kata dia sambil mengedipkan mata sebelah seolah memberi tanda.

"Oke, ajak nih nadine biar dia belajar", kata akbar.

"Hah belajar pak?", Kataku.

"Iya, yuk nad", kata mba Rara menimpal.

Akupun mengikuti mba Rara, kami menuju lantai bawah.

"Kita kemana mba?", Tanyaku.

"Ke basemen nad, santai aja. Tapi kalau kamu merasa gak enak, langsung tinggalin mba aja ya", kata dia.

"Hah maksud mba?"

"Liat saja nanti"

Selama perjalanan kamipun sambil berbincang dengan dia. Berbincang tentang kuliahku dan dia yg katanya sebentar lagi akan menikah.

Sampai di basement 3, kami bertemu dengan pria yg tadi membeli handphone yg di layani oleh Mba Rara.

"Halo om"

"Wah, ada hadiah tambahan nih?", Kata om nya.

"Eh, bukan om. Dia teman aku sedang belajar, gak usah ganggu dia ya", kata mba Rara.

Aku masih bingung dengan apa yg akan terjadi.

"Yaudah yuk masuk aja", kata om nya.

"Kita mau kemana?", Kataku.

"Keliling aja sebentar cantik", kata om nya. Sebenarnya aku sedikit risih, tapi aku juga berpikir dengan pekerjaan ku yg sekarang mungkin akan banyak yg menggoda ku seperti itu.

Akupun masuk ke mobil di jok belakang, sedangkan Mba Rara ada di depan di sebelah pria tadi.

Mobil perlahan meninggalkan gedung, tidak ada obrolan dari kami.

"Langsung aja bonusnya", kata pria itu.

"Eh iya om", kata mba Rara.

Aku kaget saat Mba Rara perlahan menyingkap kaos yg dia kenakan sampai melewati payudara dia.

Mba Rara melihat ke arahku.

"Santai aja nad, gak usah kaget", kata dia saat melihat aku.

Tangan pria itu langsung memegang dada Mba Rara dengan sebelah.

"Wah gede ya", katanya sambil menyusup ke bra yg di gunakan mba Rara.

Tangan mba Rara menambah aku kaget saat aku melihat bergerak ke arah celana pria itu.

Dia seperti melonggarkan celananya.

"Udah gede aja om", kata Mba Rara dengan erotis.

Aku sendiri bingung dengan apa yg sedang terjadi sekarang.

"Langsung sepong aja", kata pria itu.

Dan kepala mba Rara langsung turun kearah celana pria itu atau mungkin lebih tepatnya ke arah kemaluan pria itu.

"Ahh, gila jago banget ya kamu", kata pria itu.

Aku sendiri malah terpana dengan apa yg terjadi sekarang.

Sekitar 15 menit mba Rara masih dalam kondisi yg sama, terkadang ada erangan dari mulut mba Rara saat pria itu memainkan tangannya di payudara dia dan ada erangan juga dari pria itu.

"Ah, gak kuat ini aku", kata pria itu terengah.

Mba Rara mempercepat apa yg dia lakukan, aku melihat kepalanya semakin cepat bergerak.

"Ahhhhhhhhh"

Kata pria itu dengan lengguhan panjang.

Mba Rara perlahan menurunkan tempo dari gerakan dia.

Lalu dia melepaskan kepalanya dan mengangkat. Aku melihat ada bercak putih di mulutnya.

"ih banyak banget om", kata Mba Rara.

"Hahah, udah lama gak ngewe maklum"

"Gak usah tegang gitu nadine ah, santai aja", kata mba Rara.

"Oh namamu nadine ya", kata dia.

Aku mengangguk aja.

"Om kita mau kemana? Kejauhan ini", kata mba Rara protes saat mobil memasuki gerbang tol pasteur.

"Haha, maaf tanggung tadi, kita putar balik nanti keluar Baros", kata dia.

"Eh, nadine kamu mau uang juga gak?", Kata pria itu menatap ku dari cermin kemudi.

"Jangan ganggu dia om", kata mba Rara melindungi ku.

"Saya gak ganggu dia, santai saja"

Aku bingung belum berkata-kata.

"Begini, kalau nadine buka baju disini, saya akan bayar kamu nadine, 500rb bagaimana?", Kata dia.

"Hah, ma..maksud om?"

"Iya, hanya buka baju saja kamu dapat uang. Bagaimana?"

"Kalau gak setuju jangan aja nad", timpal mba Rara.

"Begini saja, kalian tukar posisi dulu, kamu ke belakang nadine ke depan", perintahnya.

Mba Rara menuruti perintahnya dan langsung pergi ke kursi sebelahku.

"Sok ke depan aja nad, kalau gak mau bilang aja, tenang ada aku", kata mba Rara tegas.

"Haha santai, saya bukan orang nekat", timpal pria itu.

Akupun beranjak ke depan dengan sedikit susah payah.

Aku kaget saat ternyata celana pria itu masih melorot dan memperlihatkan penisnya yg setengah tegang.

"Coba nadine, buka box depan kamu, tolong carikan dompet saya"

Akupun menuruti dan memberikan dompetnya.

Dia langsung mengambil uang 5 lembar berwarna merah.

"Nih pegang uangnya, sebelum sampai BEC lagi, penawaran saja masih berlaku jadi pegang dulu uangnya", kata dia.

Aku bingung, jujur bingung sekali. Disisj lain aku takut. Disisi lain aku juga penasaran dengan semuanya. Terlebih mendapatkan uang 500rb dengan hal yg mudah menurutku.

"Terserah kamu aja nad, tapi kalau mau tenang aja ada aku disini", kata Mba Rara saat aku menatap dia.

Perlahan aku melepas kancing kemeja yg kupakai. Satu kancing, dua kancing sampai semuanya.

Pria itu sepertinya tidak fokus membawa mobil ini sekarang.

Sampai sekarang aku melepas kait bra yg ku pakai. Dia menatapku seolah akan menerkamku.

"Wah, gila bagus banget kamu nadine", kata dia. Saat aku melepaskan braku dan mengangkat tangan.

Sebelah tangan dia langsung meraih dada sebelah kananku.

"Ahh, apa-apaan om", kataku protes sambil mencoba menurunkan tanganku untuk melepaskan tangannya di dadaku.

"Tenang cuma remas aja, rasain aja nadine", kata dia sambil jarinya mulai memutar di puting ku.

"Ahh, udah om", kataku.

"Suka banget saya sama badan kamu nadine", kata dia.

Sekitar 5 menit aku berada di posisi ini, dadaku terus di remas dan putingnya di pilin pelan.

"Udah om, kita udah deket BEC lagi", kata mba Rara menyadarkan.

Kita memang sudah dekat BEC lagi dan dia mengakhiri aksinya.

"Oke, sudah pakai baju kamu lagi", kata dia.

Aku langsung buru-buru memakai bajuku lagi. Sampai kami turun di depan gedung, lalu aku pamit ke mba Rara karena mau pulang ke kostan.


Bersambung...
 
Niceee suhuu
Asa saran nih jadi nadine punya temen atau dosen yang ga di suka tapi nadine harus kejar target dan yaaa tau lah yaaa harus gimana wkwkwkwkwk


Semangat suhuuuuuu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd