Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Teman, tapi masuk (TTM)

misternobody

Semprot Addict
Daftar
28 Jan 2018
Post
490
Like diterima
2.258
Bimabet
Hallo semuanya. Setelah beberapa cerita yg akhirnya tidak bisa dilanjutkan, pertamanya gue ucapkan maaf. Satu dan lain hal kenapa tidak lanjut karena memang lapaknya kurang rame dan membuat gue sebagai penulis menjadi skeptis bahwa ceritanya bagus.
Dan kali ini, gue kembali mencoba untuk membuat cerita. Cerita ini sedikit banyaknya menggambarkan kehidupan pribadi gue di dunia pekerjaan. Ada kejadian yg real, namun juga ada yg fiksi. Semoga ada yg menyukai.


Oke, seperti biasa gue selalu menulis dari POV seorang wanita. Karena gue rasa POV seorang wanita bisa membuat sebuah rasa yg lebih bagi para pembaca pria tanpa mengurangi rasa hormat kepada para perempuan disini.


Oke. Mulai, ya.

Untuk judul jujur belum tahu apa, tapi semuanya berhubungan dengan FWB.

1. Perkenalan

Hallo semuanya, kenalin namaku Ananda. Ananda awalya tepatnya, bisa ditebak ya aku anak keberapa.

Aku adalah fresh graduate dari salah satu universitas swasta di kota kembang dan sekarang aku baru saja bekerja di sebuah kantor bidang distribusi barang yg cukup dibutuhkan sehari-hari.

Posisiku sendiri adalah administrasi di bagian penjualan atau marketing yg disana berhubungan dengan dunia sales.



Oke, itulah sedikit ilustrasi diriku.

Tempat ku bekerja terletak di sebuah kawasan pergudangan yg berada di jl Kopo Bandung.

Akan ku cerita sedikit dulu kehidupan pribadiku.

Aku sendiri orang yg cukup supel dalam bergaul dan dikenal oleh masyarakat luas sebagai anak baik.

Namun disatu sisi aku punya kepribadian yg tidak diketahui orang lain, aku mempunyai sedikit nafsu yg berlebih dalam hal seksual. Aku sendiri mempunyai akun alter di medsos twit**ter yg isinya base untuk mencari teman untuk melampiaskan hawa nafsu.

Aku cukup sering melakukan percakapan yg nakal dengan pria yg ku temui disana, namun hanya sebatas itu.

Jujur, aku sudah tidak perawan lagi. Semuanya ku berikan kepada mantanku dulu saat kuliah, namun sampai saat ini hanya dia seoranglah yg pernah menikmati tubuhku.

Tempat kerjaku terdiri dari dua tempat, yaitu kantor pusat dan gudang.

Kantor pusat sendiri berada di jalan Soekarno-Hatta setelah perempatan paling lama sedunia yaitu perempatan Carrefour dan aku di tempatkan di gudang yg aku sebutkan tadi.

Aku sendiri beralamatkan di Soreang.

Digudang sendiri diisi mayoritas pria, yaitu sekitar 25 orang yg terdiri dari 4 sales, 3 supir dan sisanya para helper dan ada satu orang spv yg mengatur kami semua.

Wanitanya hanya ada 5 orang, yaitu aku bagian mengurus tagihan sales. Dan sisanya bagian pembuatan faktur dan pengecekan barang.

Aku sendiri lumayan akrab dengan semua karyawan disana, bahkan aku lebih sering ikut mengobrol dengan para karyawan pria disana.

Terkadang mereka suka melemparkan jokes nakal kalau sedang berada di dekatku. Aku terkadang menanggapinya yg sepertinya membuat mereka semakin penasaran kepadaku hehe.

Di dunia alter sendiri, kebanyakan aku menemui orang yg hanya selewat saja untuk mengobrol satu malam dan malam lain bertemu dgn yg lain.

Tapi ada satu yg dari pertama bertemu sampai sekarang masih sering menghubungi ku, bahkan dia terbilang perhatian kepadaku.

Namanya Rangga, aku gak tahu itu nama aslinya atau bukan. Dia tinggal di Bogor dan untuk pertama kalinya malam tadi aku dan dia melakukan vcs setelah bujukan dia yg membuatku nafsu banget. Bahkan pagi tadi aku mengirimkan foto nude ku kepada dia. Entahlah aku menjadi percaya kepadanya.

Di tempat kerja aku menjadi kurang fokus karena memikirkan dia terus. Ada rasa yg masih belum terlepaskan menurutku. Namun disatu sisi aku dan dia sekarang semakin intim. Bahkan dia sudah memanggilku sayang.

Saat aku sedang melamun, lalu ada yg menepok pundakku.

"Heh ngelamun aja", kata orang itu.

"Eh, bapak. Maaf maaf, knpa pak?", Jawabku kepada dia.

Dia adalah Pak Anwar, seorang sales senior disini.

"Minta data yg kontra bon, kenapa kamu melamun? Mikirin nikah?", Katanya sembari bercanda.

"Haha ngga pak, sebentar pak", kataku lalu dia duduk di depan mejaku.

"Disini banyak cowoknya, masa gada yg suka satupun nanda", katanya.

"Hahah mereka mah hareureuy hungkul pak, males"

"Atuh minimal dapet buat jajan na herey ge", timpalnya lagi

"Hah jajan apa pak?", Kataku sembari memberikan data yg dia minta

"Coba kamu tanya teh dewi aja", katanya lalu pergi dari mejaku.

Aku diam saja dengan pertanyaan yg belum terjawab yaitu ada apa dengan teh dewi.

Beberapa hari berlalu, semua berjalan dgn normal. Rangga masih sering menghubungi ku, pekerjaan juga normal-normal saja.

Sampai satu siang, aku sedang makan siang di mejaku karena aku membawa bekal. Teh Dewi menghampiri ku.

"Nan, kerjaan beres? Gak ada yg sulit?", Tanya nya seraya duduk di kursi sebelahku yg biasanya ditempati oleh Pak Bayu yg adalah spv bagian penjualan.

"Aman teh, ya gini aja kadang masih suka ketuker tokonya aja"

"Wajarlah, belum lama juga kamu kan kerja disini, teteh ikut makan sini ya", katanya seraya membuka bungkusan yg ia bawa.

"Iya teh, mangga", kataku sambil melanjutkan makan ku.

Lalu kamipun kembali makan, diselingi beberapa percakapan.

"Masalah lingkungan kerja gimana disini? Bikin nyaman gak?"

"Nyaman aja teh, enak gak saling sikut keliatan nya"

"Iya, ya. Disini sih enak, karna ya fair lah tiap divisi yg di gudang atau di kantor spv nya bisa ngerti. Jadi HR nya gak nyepelein karyawan"

"Iya ya teh, teteh juga kayanya dah enak aja gitu kerjanya, gak banyak nuntut juga pak bayu ya"

"Iya, kalo Bayu emang gitu. Dia kalo udah percaya dan selama kerjaannya aman ya bakal santai aja gak gimana2"

"Iya teh, teteh ge kayanya deket banget ya"

"Kan istrinya itu temen teteh, jadi deket. Kamu juga kayanya gampang deket sama karyawan sini, laki-laki sini kayanya pengen nempel terus", ucapnya sambil tertawa.

"Haha, ya aku mah gak pilih2 teh, kalo ada yg ajak ngobrol ya respon aja selama sopan mah"

"Ohh, gitu. Kirain nyari benefit lain nand", katanya.

"Hah maksudnya teh?", Ucapku penuh tanda tanya dan penasaran.

"Masa gak ngerti ah", katanya.

Oh, ya FYI, teh dewi adalah wanita berumur sekitar 30 tahun. Seorang wanita karir yg cukup mapan menurutku.

Dia mempunyai seorang suami yg bekerja sebagai guru, penampilan dia juga modis dengan bentuk tubuh yg menurutku ideal untuk seorang wanita.

"Hehe, takut salah persepsi teh", ucapku menimpali dia lagi.

"Aduhh, tar deh jelasinnya ya. Sore pas mau balik", katanya.

Lalu diapun berlalu begitu saja.

Tak lama, datang lah pak Bayu ke meja sebelahku yg tadi ditempati teh dewi untuk makan.

"Udah makan nanda?", Tanyanya lalu memeriksa berkas yg ada di atas mejanya.

Untuk denah kerjaku sendiri, karena ini gudang yg bentuknya ruko dengan ada ruangan atas dengan satu kamar.

Ruangan nya sendiri hanya ditempati aku dan pak Bayu, lalu kamar nya di buat menjadi tempat penyimpanan berkas.

Sedangkan yg lainnya ada dilantai bawah karena untuk memudahkan pengecekan barang dan pembuatan faktur.

"Eh, udah pak", kataku.

"Jam 2 kamu ikut saya, ke kantor ya. Beresin aja tas kamu, takutnya nanti pulang langsung dari kantor", katanya.

Pak Bayu sendiri orangnya sekitar 39 tahunan, seumur dengan teh dewi. Penampilan dia sendiri sebagai seorang pria menurutku keren, dia selalu casual dengan outfitnya. Dan kata dewi, istrinya pak bayu adalah seorang model juga. Mungkin itu juga yg membuat pak bayu yg menurutku mempunyai karisma.

Sekitar jam 2, aku udah membereskan semua perlengkapan. Aku sudah menunggu di depan gudang. Lalu datang satu herper bernama Ardi.

"Mau kemana teh? Izin?", Katanya. Dia memanggilku teteh.

"Nggak, nunggu pak Bayu ini. Katanya ada meeting ke kantor", katanya.

Posisiku duduk di kursi depan dan dia sedang membersihkan kaleng di dekat kursi yg ku duduki karena ada keran air.

"Ohh, teh.. minggu ini kosong gak?", Tanyanya.

"Hah kosong apa?"

"Aku mau ngajak jalan teteh, tapi malu euy", katanya.

"Haha, jalan kemana? Kenapa malu?"

"Gatau sih, malu aja teh. Asa minder", katanya.

"Nanti aku kontek lagi kalo kosong ya", kataku.

Lalu pak Bayu keluar dari dalam bersama teh dewi.

"Udah siap?", Kata dia.

"Udah pak", katanya.

Lalu dia menyapa Ardi terus berjalan ke mobil CRV dia.

Lalu kami bertiga pergi ke kantor pusat.

Sekitar setengah 3, kami sampai disana. Disana kami langsung meeting.

Meeting berkaitan dengan masalah salah satu sales yg kabur dan menggelapkan uang perusahaan. Yg membuat divisi kami tersorot.

Pak Bayu terus ditekan oleh direksi, saya dan teh dewi hanya mendengarkan.

Sampai satu solusi adalah mengharuskan pak Bayu melakukan investigasi ke toko yg bermasalah karena uangnya di ambil oleh sales.

Tak terasa, meeting baru selesai sekitar jam 17.45. Perutku lapar.

"Nanda, jangan dulu pulang. Nanti saya antar", kata pak Bayu menghampiri.

"Eh, gausah pak. Saya pake gojek aja"

"Gapapa, sama dewi nanti saya antar", katanya.

"Iya, gapapa nanda, gausah sungkan", kata teh dewi menimpali dari belakang.

"Eh iya pak", kataku singkat.

Lalu aku berjalan menuju parkiran bersama teh dewi.

Sekitar jam 6 kami berangkat pulang.

"Eh, kita mampir dulu ke rumah ya. Makan disana, caca dah masak nih katanya", kata pak Bayu.

"Wah, boleh bay. Kamu gapapa kan nanda? Hubungi ortu kamu bilang ke rumah atasan dulu", kata teh dewi.

"Iya teh, aku mah ikut aja", kataku singkat lalu menghubungi mama ku.

Mama membalas iya.

"Trus gimana bay? Si pak riki kan gak ada", kata teh dewi memulai pembicaraan kembali.

Jalanan lumayan macet sore ini, kami tersendat kembali di lampu merah Kiaracondong.

"Fokus gue sih beresin ke toko nya dulu, urusan riki udah di handle sama bos besar", kata pak Bayu.

"Trus gimana ke toko?", Kata teh dewi kembali.

Aku tidak berani ikut pembicaraan mereka, wong aku cuma anak baru.

"Paling gue ke Sukabumi dulu aja ke tokonya gimana. Gue perlu lo ikut kesana ya sama si anwar paling buat backup area sana"

"Lah, jangan gue dong. Gue udah gaboleh sama misua keluar kotaan nih, curiga sekarang dia", imbuh teh dewi.

"Haha, lo sih kelakuan ngaco bet", kata pak Bayu.

Mereka masih asik membicarakan pekerjaan itu, aku hanya menainkan hp saja lalu beberapa saat kemudian teh dewi berkata.

"Gimana mau kan nanda?", Kata teh dewi seperti meminta validasi ku.

"Hah, mau apa teh? Maaf", kataku.

"Haduh maen HP terus sih", kata dia.

"Udah gapapa, gini Nanda. Tadi kan saya bilang saya perlu dewi dan anwar untuk ikut saya ke Sukabumi buat membereskan masalah yg terjadi. Tapi dewi gak bisa, gimana kalau kamu yg ikut kesana? Menginap tapi", kata pak Bayu.

"Iya Nanda, aman koq kalau sama dia. Semuanya ditanggung dari makan hotel sampai kamu mau beli permen aja ditanggung", kata teh dewi menimpal.

"Eh gimana ya pak, saya harus minta izin dulu ke orang tua mungkin", jawabku bingung.

"Iya bilang dulu aja, nanti juga saya ikut bilang ke orang tua kamu pas saya anterin pulang ya", kata pak Bayu.

"Eh, iya pak. Tapi kenapa harus bertiga pak? Gak cukupkah kalau hanya pak anwar?", Kataku

"Begini, saya perlu saksi untuk menyelesaikan masalah ini. Lalu anwar posisi nya juga sales, saya gak tau dia ikut terlibat dengan riki atau tidak. Juga saya perlu seorang saksi untuk memvalidasi apa yg terjadi nanti. Kenapa saya awalnya ingin membawa Dewi, ya karena saya percaya dia. Lalu dewi menawarkan kamu, saya pikir kamu anak baru disini, saya rasa tidak ada salahnya saya percaya sama kamu. Selama kamu bisa memegang kepercayaan saya, kamu bisa aja langsung mendapatkan kenaikan pangkat maupun gaji", kata dia menerangkan.

Aku hanya mengangguk saja. Aku rasa sih tidak masalah ya, apalagi semuanya bisa mempengaruhi karirku disini.

Lalu sekitar jam 7 mobil berbelok ke perumahan Batununggal tempat pak Bayu tinggal. Disana kita masuk ke salah satu komplek.

Komplek berisi rumah yg menurutku mewah.

Kami sampai di salah satu rumah dan mobil dipakir didalam. Disana ada seorang wanita tua yg membuka gerbang.

"Caca dah pulang bu?", Tanya pak Bayu.

"Udah mas", kata ibu itu.

Lalu pak bayu memberi isyarat untuk mengikuti nya kedalam rumah lewat pintu depan.

Lalu muncullah seorang wanita cantik, menyambut kami.

"Hey, baru pulang", kata dia.

"Eh dewi", lanjutnya.

Ya, yg ku tahu dia adalah ibu Caca, istri dari pak Bayu dan yg sempat aku singgung dia seorang model ya memang dia sangat cantik menurutku.



Sebagai ilustrasi caca.

Dia lalu sedikit memeluk tubuh pak Bayu dan

Cup

Bibir mereka bertemu.

Jujur aku agak kaget.

Pak Bayu sedikit mengelak yg kulihat.

"Malu ah, ada orang", kata dia pelan namun terdengar.

"Apaan si dewi doang kali", kata istrinya.

"Itu orang", kata pak Bayu menunjukku sembari tersenyum.

"Eh iya, hai kenalin aku Caca", kata dia lalu mendekati ku.

Kami bersalaman dan aku mengenalkan diri kepadanya.

Dia sangat ramah, jujur kesan pertama ku bertemu dengannya aku senang. Pembawaan nya sangat berkesan menurutku.

Kataku dalam hati, cocok banget sama pak Bayu yg kalem ya.

Lalu kamipun makan bersama. Yg aku kaget, ibu tua yg membukan pintu tadi ikut makan bersama kami dan kenapa aku kaget karena ternyata dia adalah ART disini. Aku tidak pernah mempunyai art dirumah, tapi dalam benakku jika mempunyai art ya kalau makan pasti berbeda tempat lah.

Sekitar jam setengah 9 aku berangkat darisana diantar pak Bayu pulang.

Sedikit lama karena aku menunggu dia mandi dulu dan aku mengobrol sama istrinya dan teh dewi.

Pak Bayu pun menjelaskan mau mengantarkan ku pulang karena rumahku yg lumayan jauh dan jadi telat karena ada meeting di kantor utama tadi.

Istrinya meng-iyakan penjelasan pak Bayu. Dan kami pun berangkat menggunakan kembali mobilnya.

Teh dewi sendiri diam dirumah pak Bayu menemani istrinya selagi menunggu suaminya menjemput kesana.

Awalnya aku mau masuk ke bagian belakang mobil seperti tadi sore.

Namun saat aku membuka pintu pak Bayu berkata.

"Di depan aja, saya bukan supirmu", katanya.

Aku hanya tersenyum lalu menuruti perintahnya.


Oke.. bersambung yaws
 
Lancrotkan hu
Btw,sedikit kritik aja ni kebanyakan mengulang kata "sendiri" di beberapa paragraf mejurut saya kalo gausah pake kata "sendiri" juga udah bisa di mengerti
 
Bimabet
2. Lanjutan.
POV Ananda


Malam itu mobil sudah sampai di gerbang tol soreang, aku sempat tertidur sebelum aku merasa tanganku ada yg menggoyangkan.

"Ananda", perlahan terdengar suara memanggilku.

"Aduh, pak maaf ketiduran", kataku

"Gapapa, ini kemana rumah kamu?", Tanya pak Bayu.

"Di depan belok kiri aja pak nanti lurus aja", sambil aku mengarahkan dia untuk membawa mobil ke daerah lebakwangi.

Mobil segera sampai depan rumahku.

"Itu pak yg depannya toko kelontong", kataku menunjuk toko milik orang tuaku.

Setelah sampai, aku turun dan diikuti oleh pak Bayu.

Mama ku yg sedang berada di toko langsung keluar.

"Eh, sareng saha teh? Mangga kalebet heula", kata mamahku ke pak Bayu.

"Mangga ibu, abdi sareng Bayu", kata pak Bayu sembari bersalaman.

"Ohh, Bayu.. pacarna nanda?", Kata mamahku spontan.

"Huss, mamah. Dia atasan ku, udah nikah juga", kataku menyela.

Kala itu pak Bayu hanya tersenyum. Lalu dengan sedikit paksaan dari mamah pak Bayu mampir dulu ke rumahku, lalu dibuatkan teh oleh mamah.

"Pak, saya pamit dulu ke kamar mandi", kataku kepada dia.

"Oh, ya silahkan", jawabnya.

Aku meninggalkan pak Bayu dengan bapakku disana.

Sekitar 15 menit aku keluar dari kamar mandi, pak Bayu sudah menghilang dari rumahku.

Kata bapak dia sudah pulang, dan dia menceritakan tentang pekerjaan dan pekerjaan ku selanjutnya yg mengaharuskan aku ikut keluar kota dengan dia.

Bapak dan mamah setuju karena katanya penjelasan pak Bayu bisa membuat karirku meningkat.

Ya aku setuju saja, syukurlah aku tidak perlu minta izin lagi kepada mereka.

Lalu aku masuk ke kamar dalam keadaan hanya menggunakan tanktop dan celana pendek.



Aku rebahan lalu membuka hp. Disana lumayan banyak chat dari Rangga, Ardi dan ada bbrpa dari teman.

Aku membalas chat dari Ardi dan Rangga.

Lalu aku membuka twit**ter di akun alterku. Mengecek semua isi timeline yg terlewat dari tadi siang.

Awalnya aku biasa saja sampai ada video dewasa yg lewat di timeline ku.

Nafsuku sedikit naik kala itu. Tanganku seperti gatal ingin meremas dadaku.

Lalu hp bergetar tanda ada pesan masuk. Itu dari Ardi.

Ardi : wah baru pulang teh? Cape atuh.

Aku : iya nih, lumayan lah.

Ardi : cepet tidur atuh teh cape mah.

Aku : nanti ah, belum mau tidur.

Ardi : mau nya apa atuh teh? Di tidurin

Tiba-tiba Ardi sedikit mengarahkan chat ku ke hal itu. Dan entah kenapa aku menimpalinya

Aku : Iya nih, ada yg mau gak ya

Ardi : alah teh, jangan bikin aku jadi berfikiran yg lain-lain atuh

Aku : lah kamu yg mancing, kamu yg nyerah hahaha

Ardi : takut aja aku mah teh

Aku : takut apa?

Ardi : takut teteh jadi enak

Aku : belum bisa dipercaya sih wkwk

Ardi : mau di buktiin teh?

Aku : caranya?

Ardi : bener nih teh? Jangan bkin aku terbang lalu teteh jatuhin ya

Aku : lah aku cuma nanya itu.

Ardi : ah, takut ah tar ngomong ke pak Bayu aku lakuin pelecehan

Aku : idih idih, emangnya knpa gitu?

Ardi : kamu gak tau teh? Kan pernah ada kasus helper di pecat karena lakuin pelecehan.

Aku : hah kapan? Siapa? Sama siapa?

Ardi : oh iya sebelum teteh kerja disini sih, itu si Silvi yg bkin faktur.

Aku : hah kejadian nya gimana emang?

Ardi : jadi kan si Silvi itu lg setengah nungging gitu di meja bawah kan, terus dulu ada helper namanya maman. Udah senior, dia lewat depannya silvi, gatau iseng atau sengaja di tempelin tuh ke si silvi punya dia dalam keadaan itu.

Aku : wah di doggy dong wkwkw, trus gimana?

Ardi : iya kaya gitu lah. Trus silvi berontak, nangis. Waktu itu pak bayu nya gak ada, besoknya Silvi bilang lah. Tanpa ba bi bu, si maman ini langsung di pecat sama pak Bayu. Tegas bet dia.

Aku : ohh gitu, bagus juga tapi ya dia tegas gitu.

Dan akhirnya malam itu kami chatting ria membahas kantor tempat kerjaku sekarang. Dari semua masalah dan yg lainnya.

Sedangkan disisi lain.

POV Bayu

Hari ini gue harus balik lagi nganterin anak buah gue balik, karena tadi gue ajak dulu makan dirumah.

Sedikit tentang gue, gue adalah laki-laki 29 tahun, udah menikah. Istri gue cantik, menurut gue dia adalah fantasi gue selama ini lah.

Caca sendiri juga bisa dibilang punya bisnis sendiri gitu lah, dia punya semacam agensi sama temen2nya untuk para model amatiran gitu lah.

Dia bisa memuaskan gue, begitu pula sebaliknya.

Gue sendiri mempunyai fantasi untuk melihat istri gue melakukan cuckold.

Istri gue sendiri fantasinya sama seperti gue, namun dia belum seberani apa yg kita fantasikan.

Paling jauh yg kita lakukan adalah dia dipijat oleh pria dengan keadaan seksi aja.

Untuk dunia seks sendiri, gue bisa dibilang sudah cukup lama tahu seks. Semenjak SMA tepatnya.

Namun dalam suatu hubungan, gue paling gak suka dengan pemaksaan.

Gue paling gak bisa melihat cewek merasakan pelecehan. Menurut gue mau lo ngapain kek sama cewek, selama ada consent ya its oke.

Sampai gue pernah mecat anak buah gue karena dia ngelecehin karyawan gue yg lain.

Untuk di kantor gue sendiri, sebenarnya ada beberapa skandal di dalam sana. Namun gue sendiri belum pernah terlibat. Yg paling gue tahu ya cuma skandal si dewi sama si anwar aja pernah menjalin sebuah hubungan FWB. Sampai suatu saat suami dewi mengetahui nya dan mereka bertengkar hebat. Untung saja rumah tangga mereka masih baik-baik saja.

Dan malam ini, gue sedang mengemudikan mobil gue. Sebuah mobil CRV keluaran terbaru menuju soreang. Disebelah gue duduk seorang wanita, wanita yg awalnya gue anggap dia sebagai adik gue sendiri.

Tapi malam ini gue melihat dia tertidur di mobil gue. Ada siluet bayangan tubuhnya yg seperti minta dijamah.

Gue sendiri tidak melakukan apa-apa kepada dia, hanya memegang tangannya agar terbangun untuk menunjukan jalan menuju rumahnya.

Gue akui, wajahnya cantik, tubuhnya tinggi melebihi istri gue sendiri. Walaupun menurut gue bentuk badannya lebih bagus istri gue, gue bisa melihat sebuah tubuh yg tak kalah indah jika tidak memakai apa-apa.

Sampai akhirnya gue tiba dirumahnya dan berbincang sebentar dengan orang tuanya. Akhirnya gue kembali lagi ke rumah.

Pas gue sampai rumah, istri gue udah tidur. Dengan outfit hanya menggunakan daster seksi, sebenarnya libido gue udah naik sedari tadi gue ngelihat si nanda. Tapi emang gue bisa kontrol aja.

POV Ananda




Besok paginya, aku bangun seperti biasa, dan sekitar jam 7 udah berangkat menuju tempat kerja.

Aku diantar oleh pamanku karena dia juga kerja di sekitar Bandung kota yg artinya kita searah.

Sekitar jam 7.30 aku udah sampai di gudang. Disana belum dibuka karena yg megang kunci adalah helper senior yaitu kang jajang.

Disana udah ada Ardi, teh Rani, dan beberapa helper yg jujur belum ku kenal namanya. Hanya tahu sebatas wajahnya aja.

Sekitar jam 8 aku sudah memulai pekerjaan ku untuk menyiapkan tagihan untuk para sales. Dan para sales tersisa yg terdiri dari pak anwar, pak indra dan ko henry juga ada dilantai atas duduk di depan mejaku.

"Bayu masuk gak?", Tanya ko henry kepadaku.

"Kurang tahu pak", kataku.

"Terus gimana kemarin meeting hasilnya?", Tanya pak Indra.

Sepertinya mereka tahu aku ikut meeting perihal masalah pak Riki.

"Ya gitu pak, pak Bayu harus ke Sukabumi utk meluruskan ke toko rekanan, kalo masalah pak riki katanya di handle kantor pusat", jawabku setahuku.

"Ribet sih si Riki, pake di kawin segala jadi kan kudu di nafkahan, sigah gaji na 20 juta wae", timpal pak anwar.

"Hah emang kenapa pak gitu?", Tanyaku penasaran.

"Kamu gak tahu? Jadi kan si Riki nikah lagi, istrinya keduanya masih muda tuh seumuran kamu kayanya. Terus nuntut uang gede lah", jelas pak anwar.

"Ohh gitu pak", kenaku.

"Lagian kalo mau maen gausah sampe dikawin lah, ribet. Yg penting bisa saling goyang aja gak sih", kata pak Indra.

"Hahahah iya bener, ribet sorangan akhirna. Bener kan Nanda, saling goyang kan gak perlu saling memiliki?", Katanya kepadaku.

"Eh apanya pak?", Kataku kikuk

Lalu pak Bayu pun datang, semuanya langsung diam. Entahlah, walaupun pak Bayu terbilang cukup muda dan dibanding dari semua sales yg sudah diatas 40 tahun, mereka seperti hormat kepada pak Bayu.

"Gimana bapak2 aman? Ada masalah di lapangan?", Kata pak Bayu lalu duduk di meja sebelahku.

"Aman aman bay", kata semuanya. Mereka semua memang memanggil pak Bayu dengan nama saja sesuai keinginan pak Bayu katanya.

"Yasudah, kalo gitu silahkan saja langsung ke lapangan kalo udah beres. Ada masalah apapun bisa diskusikan di group atau langsung chating saja", kata pak Bayu.

"Lalu untuk pak anwar, nanti jangan dulu jalan. Ada yg perlu saya sampaikan kepada bapak", tambahnya lagi.

Lalu setelah pak Indra dan ko Henry turun, pak Bayu langsung menyuruh pak anwar duduk mendekat mejanya.

"Gimana bay?", Tanya pak Anwar.

"Minggu besok hari selasa, untuk jalur luar kota bapak skip dulu, ikut dulu sama saya ke Sukabumi untuk membereskan semuanya", kata dia.

"Siap bay, terus gimana masalah riki?", Tanyanya.

"Itu bukan tanggungjawab yg ada disini, gak perlu terbebani. Bagian personalia sudah melakukan rekruitmen untuk pengganti dia", katanya.

"Baik kalo begitu", kata pak anwar.

"Silahkan kalo sudah beres pak", lanjut pak Bayu.

Lalu pak Anwar turun dan bersiap bekerja ke lapangan.

"Gimana orang tua kamu udah setuju kamu ikut kunjungan keluar kota minggu depan?", Kata pak Bayu.

"Udah pak, mereka boleh2 aja", jawabku.

"Bagus kalo gitu", katanya.

Lalu diapun kembali fokus dengan laptopnya. Aku pun lalu bekerja untuk mengerjakan laporan mingguan, berhubung hari ini hari jumat dan besok sabtu minggu libur.

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd