Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

-----------------------------------------------------------------------------

Cerita 25 – Slutty Anissa

Part 01 – Office Party, An Affair with My Boss

Slutty Anissa: Istri muda yang ketagihan selingkuh.. yang doyan ngentot dan dientot..!

It’s Anissa..

Hi semuanya.. my name’s Anissa. Aku seorang cewek Jakarta yang suka sekali sama yang namanya seks..
–dalam segala bentuk dan rupa..!– Gak ada salahnya kan..?
Aku senang sekali kalau memekku ini dimasukkin kontol-kontol yang panjang dan keras..

Di blog ini kalian semua akan bisa membaca segala kenakalanku sehari-hari..!
Kalau jadi horny, salah sendiri yaaa..! Udah horny belom..? Jangan malu-malu yaa..
Kalau mau ngocok kontol kamu atau nyelipin jarimu ke memek kamu yang basah.. kerjain aja..!

Kadang-kadang orang emang suka punya banyak prejudice sama cewek Indonesia yang kawin sama bule.
Kerasa banget samaku..
kalau orang kita emang kadang-kadang mikir kalo cewek kaya’ aku nikah sama bule hanya karena hartanya.

Emang kebetulan Tom.. suami tercintaku.. bukan orang yang kekurangan.
Sebagai expat yang bekerja di bidang marketing suatu perusahaan multi-national.. dia memang cukup sukses.

Akan tetapi.. kalau aku ditanya kenapa aku gak kawin sama orang Indonesia aja..
Alasan uang mungkin buatku alasan yang ke13 ato 27. Hihihihi.. bener-bener gak sebegitu pentingnya buatku.

Yang benar-benar berarti bagiku adalah pandangan Tom terhadap perilaku seks-ku.
Jujur aja.. aku doyan seks. Aku gak pernah bisa setia 100%. Aku gak akan munafik.

Biarpun sudah menikah selama 2 tahun.. aku sering banget getting laid sama orang lain.
Mungkin orang pada bilang aku ini nymphomaniac.. atau perek.. –but, hey.. that’s what I am..!–

Tentang physical appearance-ku: Tinggiku 1,65 meter.. tapi aku selalu pakai high-heels yang tinggiii banget..
Dan aku rasa aku cukup langsing untuk masuk ke baju manapun.

Bulu memekku selalu kucukur a-la Brazillian.
Kalo nggak.. aku sisakan segaris yang menunjuk ke arah klitorisku.
Oh iya.. dan aku suka banget sama tattoo. Anyway.. you guys will see it sooner or later.. Hihi..

oOo

Office Party – An Affair with My Boss
Dua bulan
yang lalu aku memulai affair dengan bosku di kantor. Sebenarnya Peter atau Pete..
bukan bosku langsung.. melainkan bos departemen client-service di advertising agency tempat aku bekerja.

Awalnya aku kesel banget sama kelakuannya.. yang sok merintah-merintah siapa saja kalau dia lagi kesel.
Akan tetapi suatu malam.. waktu kita habis merayakan masuknya new business ke agency kami..
kita satu team pergi ke Wwwok.. di Kemang buat sedikit minum-minum.

Mungkin karena bosku stress banget setelah dua atau tiga minggu kerja non-stop..
dia sedikit keterlaluan maboknya.

Anak-anak kantor seperti biasa cuma ketawa-ketawa saja liat tingkahnya..
yang tidak bisa berhenti ngajak orang ngobrol kalau sudah mabok.

Tidak ada yang menyadari bahwa dia selalu mencoba untuk merayuku.
Dari mulai matanya yang tidak bisa lepas dari cleavage-ku saat berbicara denganku..
Sampai dengan tangannya yang terkadang mengelus buah pantatku dari luar rok ketatku.

Waktu ia pergi ke toilet pun aku bisa merasakan ereksinya bergesek dengan pahaku.
Jujur aku jadi horny juga. Terpikir olehku untuk ke kamar kecil untuk membuka g-string-ku yang sudah lepek banget.

Setelah anak-anak yang lain mulai bubar.. aku menawarkan untuk mengantar Pete pulang..
mengingat keadaannya yang sedemikian parahnya. Dia setuju dan kami pun menuju pelataran parkir.

Waktu itu sudah hampir pagi, jadi tinggal ada mas-mas penjaga parkiran aja yang ada di dekat mobilku.
Pete tidak berhenti juga nyerocos sambil mabok, padahal jalan saja sudah susah dan harus bertumpu di bahuku.

Kadang-kadang jahilnya datang.. dan ia meremas toketku dari luar tank-top yang aku pakai waktu itu.
Tukang parkir yang menunggu dekat mobilku tertegun melihat nipple-ku keluar dari bungkusnya..
karena tertarik sama tangan si pemabok. Aku hanya tersenyum nakal saja.

Aku paling suka kalau bikin cowok tersipu-sipu oleh badanku..! Aku menyalakan mobil dan langsung cabut.
Tukang parkir tidak kubayar.. –enak aja.. kan udah liat toket gratis..!–

Baru sampai Jalan Prapanca, bosku melepas seatbelt-nya. Aku pertama bingung.
Dia ternyata membenamkan mukanya di selangkangan aku.. sambil menarik rokku ke atas!
Aku hampir menabrakkan mobilku ke trotoar. I was horny as hell..!

Sambil terus ngoceh, si bos menjilat pahaku.. makin lama makin ke atas..
”Pete, please stop it..!” Kataku sambil memijit-mijit memekku yang basah dengan merapatkan pahaku.
Dia tidak mempedulikanku..! Terus, naik, naik, naik, sampai dekat sekali dengan memekku yang basah..

”I can smell your wet cunt, Anissa..!”
Ia berusaha merenggangkan pahaku dan menarik g-string-ku sampai putus di pinggulku.

Aku pun lantas merenggangkan pahaku. Terasa mukanya dengan bulu-bulu jenggot pendek yang kasar..
dibenamkan di antara kedua pahaku. Lidahnya menjulur-julur ke dalam memekku yang benar-benar sudah banjir!

Karena aku harus menyetir mobilku.. aku sulit sekali untuk terus mengangkangkan pahaku seperti yang kumau..
Sehingga permainannya terputus-putus. Aku kesel banget!

Untung tidak lama kemudian kami sampai di rumahnya. Mobil kuparkir di jalanan di depan rumahnya.
Saat aku hendak membuka pintuku, ia berkata:
”Babe, sorry, but you can’t come in. My wife’s at home and it would be.. you know..”

Sialan..! Umpatku dalam hati. Udah dibikin horny gini, sekarang aku gak boleh masuk ke rumahnya..!
Aku sudah benar-benar butuh dientot banget.

Aku tidak akan bisa nunggu sampai rumah untuk dientot sama suamiku. Akhirnya aku nyerah deh..!
Aku menghadap ke jendela samping sebelah kanan dan menunggingkan pantatku ke arah si Pete.

Dia sedikit bingung sepertinya. Aku angkat rokku ke atas dan terpampanglah vagina..
Dus.. juga lubang pantatku yang sudah basah dari cairan memekku yang banjir.

”Just fuck me, Pete. Stick your dick up my pussy..! Please..!” Desahku.
Aku tetap duduk menyamping sambil menunggingkan pantatku ke arahnya.

Aku sudah masabodoh kalau ada orang yang mungkin bisa memergoki kami.
Aku hanya ingin memekku diisi kontol bosku yang keras itu.

Sambil menunggu kontolnya menyusup ke memekku.. aku memainkan klitorisku dengan jari-jariku..
sambil membuka lebar lubang kenikmatanku.

Srettt.. kudengar retslitingnya dibuka. Tak lama kemudian.. Jlebbh..!
kontol raksasanya Pete masuk dengan satu sentakan ke dalam memekku yang super-licin.

”Ooohhhh God..!” gumamku.

Bosku hanya menggeram sambil mengeluar-masukkan kontolnya dengan kasar sekali. Terasa panjangnya..
Bisa kurasakan setiap urat-urat yang ada di kontolnya, seakan membuat memekku semakin lebar.

Tidak lama kemudian kontolnya menegang keras dan berdenyut-denyut.
”Keluarin di dalam, Pete.. Fill me up with your cum.. baby..!” Aku meracau tidak jelas.

Cratt.. cratt.. cratt.. Terasa semburan demi semburan memenuhi rahimku.. mengalir keluar dan meleleh ke pahaku.
Bosku langsung mencabut kontolnya. Terdengar bunyi ’plop’.

Si bajingan itu langsung menutup retsleting celananya dan keluar dari mobilku...
meninggalkanku dengan memek basah kuyup penuh dengan spermanya dalam posisi menungging seperti pelacur.

Aku melihat bagaimana ia sempoyongan masuk ke dalam rumahnya.
Shit..! Aku mengumpat.. tapi apa boleh buat..?
Tidak lama kemudian aku menurunkan rokku lalu memacu mobilku ke arah rumahku sendiri.

Sepanjang jalan sperma bosku terus mengalir keluar dari lubang vaginaku.
Di setiap lampu merah aku masukkan jariku ke dalam liang memekku.

Kubersihkan sisa-sisa spermanya dari jariku dengan mengisap-isap jariku sampai bersih.
Aku membayangkan sedang menyepong kontolnya si Pete yang gede itu.

Tom, suamiku membukakan pintu rumah. Rupanya dia sudah sempat tertidur.
”Wow..! What happened to you..? You’re a mess..! Are you okay, baby..?”
Sepertinya ia sedikit khawatir melihat penampilanku.

”Nggak apa-apa kok, baby. Aku cuma abis dipake sama bosku..” jawabku nakal..
Lalu berjalan ke kamar tidur kami sambil mengayunkan pinggul,

”I’ll tell you all about it.. while you fuck my ass ’til I cum.. You wanna do that..?”

Be Contiecrott..!!
-----------------------------------------------------------------------------
 
:cool: ..igaP dooG
Eperibadi..

Yukkk ngopi.. :kopi:

Noh.. di atas Nubi postingin Part 1 Cerita 25..

Met dikenyot..:nenen:n KEEP SEMPROT..!!
 

-------------------------------------------------------------------------------

Cerita 25 – Slutty Anissa

Part 02 – Pesan Nyasar yang Bikin Lembur

Setelah kejadian di pesta kantor.. Pete belaga seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Aku kesel.
Enak aja dia bisa ngentotin memekku tanpa ada tanda-tanda terimakasih sedikit pun!

Aku berkali-kali mencoba mengajak ngomong bosku soal kejadian malam itu.. namun ia selalu mengelak.
Nggak usah ngobrol berdua.. satu ruangan pun dengan aku sendiri, Pete langsung mencari alasan untuk pergi..!
Aku benar-benar gemes dan kesal melihat tingkahnya.

Sekali waktu aku balik dari lunch lebih cepat daripada teman-teman yang lain.
Tidak ada siapa-siapa di satu lantai kantor kami, kecuali satu atau dua orang yang sedang asik chatting via YM di cubicle mereka.

Waktu aku melewati ruangan Pete.. sepertinya ia pun belum balik dari lunch. Aku tersenyum sendiri.
Isengin ah..! Kataku dalam hati!

Pelan-pelan aku masuk ke dalam ruangannya.
Aku tutup pintu agar tidak ada yang bisa melihat ke dalam.

Sambil nyengir jahil aku membuka G-string renda yang aku pakai hari itu..
lalu kuletakkan di atas laptop Pete yang ada di atas mejanya. Aku tertawa sendiri.

Kalau dia tetap ‘gak ingat’ juga sama malam itu sih keterlaluan..! Tawaku dalam hati.
Tetapi aku terdiam. Sepertinya ada yang masih kurang.. –surprise-ku kaya’nya belum perfect!

Aku mengambil kembali G-string-ku dan mengangkang sedikit.
Sambil sedikit jongkok aku gesek-gesek celana dalamku di permukaan memekku yang basah berlendir.
Sialan.. aku jadi konak..!

Setelah cukup basah.. aku cium G-string tersebut.. Hmmm.. Benar-benar bau memek..! Hahaha..!
Terdengar orang-orang yang kembali dari lunch.
Cepat-cepat aku taro G-string-ku di atas laptop si bos, terus aku kabur.

Aku benar-benar tidak sabar menunggu reaksinya Pete.
Ngebayangin dia mencium-cium G-string yang bekas aku pakai saja bikin aku horny sekali.

Sejam berlalu.. kuperhatikan dari cubicle-ku bahwa bosku telah mondar-mandir keluar-masuk ruangan berkali-kali.
Kok mukanya ‘lempeng’ aja ya..?
Aku benar-benar bingung. Apa dia nggak lihat..? Sepertinya nggak mungkin deh..! Aku semakin kesal dan frustrasi.

Hariku berlalu seperti biasa. Jam menunjukkan pukul enam sore.
Aku siap-siap untuk pulang waktu Emir.. seorang Junior Art Director yang jauh lebih muda dariku menghampiriku.

“Nissa, loe udah mau balik..?”
“Iya. Udah kelar semua kerjaan gue. Mo balik ah..!” Jawabku.
Aneh. Jarang sekali si Emir mengajak aku ngobrol.

“Loe mau nebeng gue..?”
“Nggak..”

Bukannya menyudahi small-talknya Emir hanya terdiam sambil nyengir-nyengir di hadapanku.
Matanya memperhatikan belahan rok mini-ku yang cukup berani.

“Nis, loe di kantor gak pernah kedinginan ya..?” Aku terdiam.
“Maksud loe..?”

“Iya, aneh aja. Orang lain bilang AC kantor kita terlalu dingin..
Kok elo malah pake buka-buka celana dalam loe segala sih..?” Ia menatapku sambil menyengir.

“Gue, gak tau, loe ngomong apa, Mir..” kataku, dan melangkah pergi dari cubicle-ku.
Tiba-tiba tangan Emir menangkap lenganku.

“Anissa.. Jangan pergi gitu dong, say. Gue tadi nemuin barang di ruangan si bos.
Kalau gue gak tahu ini barang punya siapa, kan harusnya gue kasih ke bagian HRD. Tapi gue takutnya ntar jadi bikin masalah..”

Sambil mendekatkan mulutnya ke telingaku ia berkata, sedikit bisik-bisik:
“Dan gue yakin, loe orang yang nggak suka masalah, kan..?”

Aku hanya menunduk mengalah: “Loe mau apa, Mir..?”
“Gue..? Oh.. gue maksud loe..? Enggak. Gue gak mau apa-apa kok, Nis. Lagi pengen ngobrol aja sama loe.
Gue harus begadang nih ngerjain layout buat client gue. Loe mau nemenin gue kan..?”

Aku hanya mengangguk. Kalau aku tidak menurut sama Emir, mungkin dia bisa merepotkan posisiku di kantor.
Akhirnya aku ikut ke cubicle-nya Emir. Di sana orang-orang mulai pulang satu per satu.

Aku duduk di sebelahnya, pura-pura memperhatikan apa yang Emir kerjakan di layar macintosh-nya.
Jam menunjukkan pukul 8.

Aku sudah menelepon suamiku, untuk memberitahukan aku ada kerja lembur. Dia sudah biasa.
Emir daritadi hanya sibuk dengan layoutnya, sama sekali tidak memperhatikan aku ada disana.

Jam 9. Di kantor tinggal ada Emir dan Michael.. anak magang yang disuruh ikut lembur sama Emir.
Michael, yang duduk di cubicle seberang.. adalah anak keturunan chinese yang sedikit tambun.

Lampu-lampu sudah redup. AC sudah dimatikan.
Satu-satunya cahaya adalah layar-layar komputer dan lampu-lampu gedung-gedung tinggi di luar.

“Eh.. udah malam ya..?” Tanya si Emir dengan nada dibuat-buat. “Gue sampai lupa ada elo, Nis..!”
Aku benar-benar kesal..! Maunya apa sih ini orang..?

“Ya udah deh. Loe kan mau pulang.. Mendingan loe mulai deh. Gue biasanya lama lho keluarnya..”
Aku hanya terdiam. Gila ini orang.

“Eh.. Nissa.. loe denger gak sih gue ngomong..? Ayo jongkok depan gue. Mulai loe..!”
Kasar sekali orang ini. Aku malu dan terhina.
Anak kecil ini.. yang biasanya secara hierarchy kantor di bawah aku, menyuruh-nyuruhku seperti pelacur murahan.

“Hei, bengong lu..! Buruan..!”
“Mir.. Masih ada Michael..”

“Trus emang kenapa..? Oh.. loe kasian sama dia..? Iya juga sih.. anak magang kasihan kalo kita suruh kerja rodi mlulu.
Dia kan pengen belajar juga.”
Emir memanggil Michael ke tempat kita. Aku rasanya mau pingsan. Hina sekali diriku..

“Mike, duduk sini loe..! Loe liatin ya..! Kalo loe nanti udah jadi pegawai di sini loe boleh juga diisep sama si Anissa..
Nis..! Jangan bengong loe..! Cepetan..! Gue masih banyak kerjaan nih..!”

Aku merasa seperti di dalam mimpi.. –nightmare mungkin ya..?– saat aku jongkok di depan Emir.
Aku membuka retsleting celana jinsnya dan aku keluarkan kontolnya yang hitam.

Cukup panjang juga buat orang Indonesia.. cuma kurang lebar kalau menurut seleraku.
Aku buka mulutku lebar-lebar dan memasukkan seluruh batangnya ke dalam mulutku.

Aku menyepongnya sekuat tenaga.. Maju, mundur, maju, mundur..
Dibantu dengan lidahku yang menari-nari di bagian bawah batangnya.
Aku berharap ia cepat-cepat menyemburkan spermanya ke dalam mulutku, agar aku bisa cepat pulang.

Tangan Emir meremas-remas toketku dari luar baju. Pasti terasa olehnya putingku yang mengeras.
Tetapi si brengsek ini hanya terus ngobrol sama si Michael, mengomentari layoutnya. Si Mike sepertinya sulit untuk konsentrasi..!

‘Dicuekin’ seperti itu aku merasa semakin tertantang. Tanpa kusadari aku mengocok kontolnya semakin cepat, semakin dalam..
Sekali-sekali terasa mentok di tenggorokanku. Terdengar bunyi kecipak-kecipak yang benar-benar jorok..!

Tanpa kusadari aku memainkan klitorisku. Tanganku yang kiri menumpu badanku yang sedang jongkok..
sedangkan yang kanan menggosok-gosok memekku yang sudah benar-benar licin.

“Wah, bos..” sahut Michael ke Emir. “Liat tuh.. dia memeknya kebuka banget..!”
“Eh.. loe..! Lagi gue ajarin ngelay-out.. perhatiin dong..! Dasar anak magang..!
Susah deh emang kalo udah ada pelacur di kantor..! Jadi gak ada yang bisa konsentrasi..”

Aku sudah bodo amat. Memekku terasa menegang dan berdenyut-denyut.
Tanganku yang tadinya hanya memainkan klitoris.. kini aku sumpel dalam-dalam ke liang memekku.

Seperti orang yang lagi dientot, aku merasa memekku mencengkram jari-jariku.
Tidak lama kemudian aku orgasme..! “Ummmmmmpff..!”
Aku tidak bisa teriak karena kontolnya Emir yang menyumbat tenggorokanku.

“Sialan ini perek..!” Umpat Emir.
“Belom gue suruh udah keluar..! Paling males gue ngewe sama cewek yang memeknya udah keseringan dientot..”

Emir menampar pipiku yang masih saja mengisap-isap kontolnya.
“Bangun loe..! Nggak enak banget disepong sama loe..! Sini nungging di meja..! Buang waktu gue aja loe..!”

Aku udah seperti orang dungu mengikutinya.
Aku lantas menungging dengan badan atasku terlungkup di atas meja kantor yang dingin.
Kulihat Michael yang memegang-megang kontolnya dari luar celana. Mukanya sudah merah sekali.

Emir mengangkat rok miniku. “Wah.. udah ngira gue..! Lihat nih pantat. Udah sering dipake juga nih..”
Dengan kasarnya ia menusukkan jarinya ke dalam anusku. Aku menjerit kecil.

Tapi, iya.. memang. Siapa saja yang telah melihat bentuk lobang pantatku pasti bakal tau, kalau aku sering sekali disodomi.
Terutama oleh Tom, suamiku.

Aku merasa penuh sekali dengan dua jari Emir yang keluar masuk lubang pantatku.
“Please.. udahan dong..” rengekku.
“Dasar perek. Mikirin diri sendiri aja loe..!”

Jari-jarinya ditarik keluar. Terasa udara dingin di sekitar lubang pantatku yang sekarang terbuka menganga.
Tetapi anusku tidak lama kosong. Slebb..
Terasa ujung kontolnya Emir menusuk dengan kasar.. membuka lebih lebar lagi lubang pantatku.

“Aghhhhhh.. Entot pantat gue, Mir..!”
“Diem lu.. Pelacur..! Pasti gaji loe gede karena suka ngentot sama si bule deh..! Perek..!”

Sambil memaki-makiku Emir memukul-mukul buah pantatku.
Aku hanya memaju-mundurkan pantatku agar ia cepat keluar.

Untuk menghilangkan rasa nyeri di pantatku, aku gesek-gesek klitorisku lagi.
Aku merasa hina sekali. Ternyata aku terangsang juga ‘diperkosa’ seperti ini.

“Perek bule loe, Nis..! Ini bakal gue certain ke semua anak di kantor.. biar loe tahu rasa dientot sama satu kantor..!
Agghhhhhhh..” Emir menegang dan terasa kontolnya mengeluarkan sperma ke dalam lubang pantatku.

Aku pun keluar sekali lagi. Biarpun orgasmeku tidak sehebat sebelumnya.. aku mengerang cukup keras.
Hangat terasa cairan spermanya yang langsung mengalir keluar lagi.. seiring dengan dicabutnya kontol yang panjang itu.

Aku lelah sekali. Terdiam aku di posisi nunggingku..
sambil memain-mainkan memekku yang memar serta sperma yang menetes ke lantai.

“Perek..!” sahut Emir. Ia meludah ke arah lubang pantatku.
Sepertinya ia punya dendam terhadapku. Aneh, padahal aku jarang sekali bicara dengannya.

Masih lemas sekali terdengar olehku bisik-bisik antara Michael dan Emir.
“Terserah loe, Mike..! Loe mau keluarin di mana kek.. Emang gue peduli..?” Katanya sambil tertawa.

Aku menoleh ke belakang dan kulihat Michael sedang mengocok kontolnya yang kecil namun sudah tegang sekali.
Ia mengarahkan kontolnya ke arah lubang pantatku.

Aku hanya memejamkan mata. Crott.. crott.. crott..
Terasa cipratan spermanya mengenai lubang pantatku yang terbuka menganga. Be ContieCrott..
-------------------------------------------------------------------------------
 
----------------------------------------------------------------------

Cerita 25 – Slutty Anissa

Part 03 – Clubbing....!

Dua weekend yang lalu aku diajak oleh Tom, suamiku pergi clubbing bersama teman-teman bulenya.
Kita mulai dari jam 9 di Dragonfly.. minum-minum wine dengan sopan.. terus pindah ke Vertigo setelah jam 11.

Aku senang juga pindah ke sana.. apalagi setelah tau bahwa temanku Citra.. bakal ada di sana juga.
Di mana ada si Citra.. di situ pula ada ecstasy..! Aku bukan junkie tulen.. tapi kadang-kadang aku suka juga nelen pil gila itu.

Sama juga seperti friday night itu..! I really wanted to go crazy, dan ada E, udah pasti gila..!
Kita berangkat bersama tiga orang temennya Tom: Shane, Robert, atau Rob dan Aldi.. orang Indo.
Shane dan Robert berbadan besar selayaknya bule dan masih single.

Well.. shane sebenarnya punya girlfriend.. tapi ia tinggal di Bangkok..
–paling juga local prostitute di sanalah.. pikirku selalu..–

Sedangkan Aldi.. seperti cowok indonesia rata-rata. Udah married.
Mukanya cukup keren namun badannya tegap tapi biasa aja.

Sampai di Vertigo, aku langsung meninggalkan cowok-cowok itu untuk mencari si Citra.
Ternyata dia udah asiknya goyang-goyang sendiri di pojokan.. bersama laki-laki yang tidak kukenal.

Aku diberinya sebutir E olehnya yang langsung kutelan diam-diam..
dan aku langsung pamit untuk kembali ke Tom dan kawan-kawan.

Belum terasa apa-apa.. aku terus dancing-dancing sensual di depan cowok-cowok bule tadi.
Aku tau mereka memperhatikan badanku yamg terbalut tube-dress putih yamg menyala karena UV-light di Vertigo.

Terutama Aldi sepertinya cukup horny memperhatikan liuk-liukan tubuhku.
Ia terus-menerus memandangiku dengan tatapan yang tajam.

Walaupun aku tidak tertarik secara fisik dengannya.. aku sengaja mau teasing dia..
Caranya.. berciuman dengan Tom yang bernafsu sambil menatap mata Aldi dalam-dalam.
Ia hanya menatapku dengan dingin.

Tak lama kemudian inex di badanku mulai ‘on’..! Aku sudah tidak peduli apa-apa dan naik ke meja kami.
Aku goyang tanpa malu. Shane juga naik ke atas meja.. dan kita bikin pertunjukan hebat selama.. –aku kira-kira..– 1 jam lebih.

Aku keringatan tak karuan.. dan tubuhku benar-benar capek. Efek E juga sudah mulai buyar.
Aku terduduk di sofa dan memejamkan mata sebentar.

Karena efek obat gilaku.. aku dapat melihat pola-pola yang aneh di kegelapan mataku.
Saat aku dengan lemas membuka mataku kembali.. kulihat di kejauhan Shane sudah hook-up dengan cewek di bar.

Robert entah di mana. Tom juga sedang tertawa-tawa dengan cewek yang baru ditemuinya.
Aldi ada di sebelahku.. duduk di sofa corner yamg cukup redup.

Aku menghadap ke arahnya dan bengong melihat jendolan kontolnya di jins-nya. Ia mengusap pipiku.
Aku tidak bisa berhenti melihat ke selangkangan Aldi. Sepertinya kontolnya udah keras sekali.

Tanpa sepatah katapun ia menarik badanku ke dekatnya. Dibukanya kakiku dengan kasarnya.
Aku terkejut sekali. Jari-jarinya yang kasar menyusup ke balik dress-ku.

Terus.. terus naik menyusup dari samping panties-ku ke liang memekku.
Dengan kasar jempolnya dimasukkan ke dalam memekku.. dan telunjuknya mengorek-ngorek lubang pantatku.

Ia tersenyum dingin. Aku melirik ke arah Tom. Ia sedang tidak melihat ke arahku.
“Please stop, nanti ada yamg lihat..” pintaku.

Aldi mencabut jari dan jempolnya dan memasukkan keduanya ke dalam mulutku.
Entah kenapa aku mengulum jari-jarinya. Ia tertawa merendahkan.

Seakan-akan aku seorang perek yamg senang kalau dibayar hanya Rp5000,00.
Tidak banyak yang kuingat dari malam itu.

Paginya aku terbangun di samping Tom.. yang sepertinya mengentotku sewaktu aku sedang tidur lelap.
Aku langsung bangun dan mandi.

Kepalaku masih terasa berat sekali waktu ada bunyi sms di HP-ku.
Aku baca.. dan cukup kaget juga:

“Datang ke apartemenku besok malam..!” Tertulis alamat di bilangan Kuningan.

“Jangan lupa pakai baju yang sexy. -Aldi-”
-----oOo-----

Part 04 – Lubang Pantat Nadya

Seharian aku nggak bisa konsentrasi di kantor.
Sepertinya saat ini separuh kantorku sudah diceritakan sama Emir dan Michael, kalau aku seorang ‘Bispak’.

Tapi aku tidak memikirkan hal itu.
Yang ada di benakku hanyalah ‘date’-ku sama Aldi yang ia bikin sepihak.

Aku dari pagi udah siap-siap dengan lingerie yang sexy di bawah baju kantorku.
Terasa memekku semakin sore semakin basah.

Akhirnya kerjaanku pun selesai dan aku meluncur ke alamatnya Aldi.
Apartemennya cukup megah namun terlihat masih baru dan masih kosong penghuninya.

Aku pun naik lift ke lantai 22. Di dalam lift aku memasukkan tanganku ke dalam rok miniku.
Gila.. Udah banjir..! Pasti udah keliatan noda basah cairan memek dari luar panties-ku..!

Pelan-pelan kuketok pintu apartemen.
Sejenak tidak ada yang menjawab dan aku pun berniat untuk kabur saja.

Ternyata terdengar suara dari dalam: “Anissa.. silakan masuk..! Dan kunci pintunya..!”
Sialan. There’s no escape now..! Aku beranikan diriku dan membuka pintu.

Di dalam semuanya gelap. Kamar-kamar pun masih cukup kosong.
Sepertinya si Aldi baru pindahan ke sini.

Aku mengikuti lorong menuju kamar tidur. Di sana kulihat seorang wanita berbadan tinggi..
dengan rambut coklat panjang terurai telungkup di atas tempat tidur yang besar.

Ia telanjang bulat, tanpa sehelai benang pun. Sepertinya ia sedang tidur atau sedang tidak sadar.
Di belakangnya.. sambil bersender di tembok.. Aldi duduk dengan santai. Ia sepertinya sedang high..
dan terlihat ia sedang menyiapkan strip coccaine di atas meja kaca di samping tempat tidur.

“Ah, akhirnya kamu datang..” sapanya.
“Perkenalkan.. ini istriku Nadya. Sayang dia udah gak sadar. Kamu sih telat datangnya.
Cantik nggak dia..?”

Aku hanya mengangguk.
Ia menghirup strip coccaine-nya dengan hidungnya. Ia menikmati rasanya sejenak.

“Kamu mau juga..?” Ia menawarkan strip berikutnya untukku.
Sudah lama sekali aku tidak ‘neken’ coccaine. Abis mahal juga sih.

Aku mengangguk dan mendekati meja. Aku duduk di lantai dan menghirup habis strip buatku.
Rasanya langsung naik ke kepala. Enak sekali. Aku terasa seperti melayang.

Aku tersenyum nakal ke arah Aldi sambil menjilat bibirku.
Aldi menarik badanku ke atas kasur dan mencium bibirku..

Ia menjulurkan lidahnya yang hangat ke dalam mulutku. Aku hanya melenguh.
“Mau lagi..?” Tanyanya sambil meremas-remas buah dadaku.

Aku mengangguk. Ia sisihkan lagi satu baris buatku di atas meja kaca.
Tapi, waktu aku mau bergerak untuk menghirup bubuk tersebut kepalaku didorongnya dengan kasar..!
Aku bingung.

“Nanti dulu..! Kamu kok nggak mikirin tuan rumah sih. Kamu nggak kasihan tuh sama si Nadya..?”
Ia menunjuk ke arah bagian pantat Nadya.

Aku baru melihat bahwa di sekitar lubang pantatnya menggenang sperma banyak sekali.
“Sana..! Kamu bersihin dulu. Baru kamu boleh neken lagi..!”

Antara rasa jijik dan pengen dapat bubuk setan itu sekali lagi aku benar-benar bingung.
Dengan iri aku melihat Aldi menghirup coccaine yang tadinya untukku.

”Ayo say.. jangan malu-malu..!” Katanya sambil tertawa mengejek.
Sepertinya aku udah nggak bisa mikir panjang.

Aku naik ke atas tempat tidur dan pelan-pelan membuka pahanya Nadya.
Banyak sekali sperma yang keluar dari lubang pantatnya.

Aku melihat sekali lagi ke Aldi. Ia hanya tersenyum. Aku menundukkan kepalaku..
sambil membayangkan bagaimana Aldi tadi mengentot pantat istrinya sampai ia muncrat di dalam duburnya yang sempit.

Bau khas yang tajam menusuk hidungku. Aku mulai menjulurkan lidahku dan dengan sedikit ragu-ragu..
Mulai menjilat sperma yang ada di sekitar lubang pantat wanita tersebut.

Gila..! Aku sudah benar-benar gila..!
Nggak tau kenapa sepertinya aku sangat terangsang melakukan ini.

Tidak lama kemudian aku mulai menjilat tanpa ragu-ragu.
Nadya benar-benar cewek yang cantik. Pantatnya indah sekali. Penuh dan sekel.

Aku benar-benar jadi buas menelan semua spermanya Aldi yang kental itu.
Aldi hanya memandangku dengan dingin. “Ayo say.. di dalam pantatnya masih banyak kok..”

Aku merasa kotor sekali. Menjilati sperma laki-laki yang aku hampir tidak kenal.. dari lubang pantat istrinya.
Entah kenapa memekku berdenyut-denyut pengen dientot.

Aku semakin gila menjilatinya. Aku tusukkan lidahku ke dalam lubang pantatnya Nadya yang licin.
Benar saja..! Di dalam lubangnya masih ada banyak lagi spermanya Aldi..!

Aku membuka lubangnya dengan jari-jariku. Keluarlah meleleh peju yang banyak yang langsung kutelan.
Aku dengar Nadya melenguh dalam tidurnya dan mengencangkan otot anusnya.

Lidahku terasa terjepit dan aku tusukkan lebih dalam lagi..
hingga wajahku menempel ke buah pantatnya yang berlendir.

Aku memainkan memekku dari luar baju. Aku tidak bisa menghentikan permainan ini.
Aku menempelkan bibirku seperti french-kissing dengan lubang pantatnya Nadya.

Spermanya Aldi mengalir tanpa hentinya ke dalam mulutku..!
”Please give me some coke..!” Rengekku sambil mendongakkan wajahku.

Aku baru sadar kalau Aldi sedang merekam semuanya dengan handycam yang dia sembunyikan sebelumnya.
Aku sudah tidak peduli.

”You can do it better, babe. Ayo terusin..!” Paksanya sambil mengeluarkan kontolnya yang udah tegang.
Aku menjulurkan lidahku dan menusukkannya ke dalam pantatnya Nadya.. sambil tetap melihat nakal ke kamera.

Aku memutar-mutar lidahku di sekitar otot anusnya.
”Please..” rengekku.

Aldi hanya tersenyum. Sambil terus merekam adegan tadi.. ia membuka sekantong cocaine..
lalu menaburkannya ke atas batang kontolnya yang ia basahkan dengan ludahnya.

Slopp..! Aku langsung melahap kontolnya dengan mulutku. Ughh.. Rasanya nikmat sekali..!
Aku menyepongnya dengan keras. Aku maju-mundurkan kepalaku sampai terasa kontolnya di tenggorokanku.

”Mpppppppphhhhhh..” aku hanya melenguh.. benar-benar high..
Aku mengocoknya sekuat tenaga.. dan tidak lama kemudian spermanya muncrat ke dalam tenggorokanku.

Aku tersedak.. namun Aldi menahan kepalaku. Aku terbatuk-batuk.. hampir kehabisan udara.
Aldi hanya memandangku dengan dingin.

”Bajingan kamu..!” Umpatku sambil terbatuk-batuk. Aldi hanya tersenyum.
”Ya udah, pergi sana..!”

Aku bingung. Mungkin karena aku masih high banget..
Tapi mungkin juga karena aku tidak pernah diperlakukan sekasar ini.

”Udah.. keluar sana..! Pulang ke suamimu..!”
”Bajingan..!” Umpatku sambil menangis.

Dengan muka yang masih basah oleh spermanya aku berlari keluar apartemennya Aldi.
Belum pernah aku diperlakukan serendah itu. to be contiecrott..
----------------------------------------------------------------
 
----------------------------------------------------------------------------

Cerita 25 – Slutty Anissa

Part 05 – Kangen

Sejak malam itu tidak ada kabar apa pun dari Aldi.
Sepertinya dia memang bajingan yang hanya ingin memanfaatkanku untuk sex.

Tapi entah kenapa aku menunggu-nunggu dia sms atau telfon.
Aneh.. padahal physically dia sama sekali bukan tipeku.

Di sisi lain aku juga masih terlalu sakit hati untuk make the first move.
Aku yakinkan saja diriku kalau aku tidak mau ketemu bajingan itu lagi seumur hidup.

Entah kenapa aku pun tidak cerita tentang pengalamanku dengan Aldi sama suamiku.
Padahal aku ngentot sama laki-laki siapa pun juga pasti cerita kepada Tom..
–Namanya juga kita menganut paham swinging lifestyle..!

Mungkin aku merasa terlalu hina untuk menceritakan ke Tom..
Bahwa aku membersihkan lubang pantat istrinya Aldi dengan lidahku.
Aku takut setoleran-tolerannya suamiku.. ia pun mungkin merasa jijik terhadapku.

Kira-kira empat hari berlalu tanpa kejadian apa-apa.
Di kantor orang-orang semakin memandangku dengan aneh.

Pete juga mulai genit-genit lagi denganku. Namun semua itu tidak kupedulikan.
Yang ada di kepalaku hanyalah kejadian malam itu..

Setiapkali aku memikirkannya memekku jadi basah.. dan aku harus pergi ke WC buat masturbasi.
Hari Rabu aku sampai 4 kali masturbasi..!

Menjelang akhir minggu aku rasanya ingin sekali menelepon Aldi.
Malam harinya aku tidak bisa tidur. Tom mengajakku having sex tapi aku menolak.

Dengan menggerutu dia tertidur. Aku benar-benar tidak bisa tidur.
Akhirnya aku memain-mainkan memekku.. sambil sekali lagi aku membayangkan dientot oleh Aldi.

Kangen rasanya.
Ingin sekali aku merasakan asinnya sperma Aldi sekali lagi.
-----oOo -----

Part 06 – Gak Tahan..!

Satu minggu
pas berlalu tanpa ada kabar dari Aldi. Weekend berlalu tanpa kejadian yang seru.
Hari Senin itu aku suntuk sekali karena harus lembur sampai jam 8 malam dengan tim-nya Emir..
yang tak henti-hentinya nyengir-nyengir kaya’ anak SD.. setiapkali aku lewat depan cubicle mereka.

Waktu berlalu pelan sekali. Akhirnya kerjaan kita selesai juga dan aku naik mobilku untuk pulang.
Di jalan.. kutelepon ke rumah. Sepertinya Tom juga belum pulang.
Paling juga dia nyari ‘ayam’ karena gak aku kasih udah satu minggu ini. Dasar bule..!

Aku pun dapat ide nekat. Aku putar balik ke arah apartemennya Aldi.
Sepanjang jalan ke arah apartmennya aku merinding.. membayangkan aku bakal diapakan olehnya.

Aku pencet tombol bel apartemen. Terdengar derap langkah kaki. Aku senewen sekali.
Sesosok wanita di usia akhir 20 tahun-an.. yang memakai gaun mandi silk berwarna merah maroon membukakan pintuku.

Terlihat cleavage-nya yang dalam dan puting susunya yang tercetak di bahan gaun.
Rambutnya acak-acakan dan matanya terbuka sayu.

Ia hanya memandangku dengan pouty lips-nya yang sexy abis.. –Nadya..!
Baru sekarang aku melihat dengan jelas.. wanita yang waktu itu kujilat habis-habisan lubang pantatnya yang penuh sperma..!

Kami hanya berpandangan. “Datang juga kamu akhirnya..!”
Lamunanku buyar mendengar suara Aldi memanggil dari dalam kamar.

“Nadya, baby..! Biarkan dia masuk..!”
Tanpa berkata apa-apa Nadya mempersilakan aku masuk.

Baru sekarang aku bisa melihat Aldi. Ia melilitkan handuk di pinggangnya.
Sepertinya ia baru saja habis mandi.

“Aku pikir kamu nggak mau ke sini lagi, say..? Waktu itu kamu manggil aku bajingan, ternyata doyan juga ya..?”
Tanyanya dengan dingin.

Aldi menghampiriku dan mencium mulutku. Kujulurkan lidahku sedalam mungkin.
Aku benar-benar kangen..! Ia meremas-remas pantat dan toketku dari luar baju kantorku.
Terasa tonjolan kontolnya yang keras.

Sementara itu Nadya hanya menundukkan kepalanya.. seakan merasa tidak sopan kalau menonton kami bercumbuan seperti itu.
Aku benar-benar terangsang making-out dengan Aldi di depan istrinya yang nerima saja kelakuan suaminya yang gila begitu.

Aldi mendorong tubuhku untuk berjongkok. Aku sudah mengerti dan melepas handuknya..
sehingga batang kontolnya yang tegang mencuat ke atas.

Slrupp.. slrupp.. Langsung kusedot-sedot sebisaku.. sambil meraba-raba otot paha dan pinggulnya yang kekar.
Aku ingin ia cepat-cepat keluar di mulutku agar aku bisa merasakan spermanya yang nikmat itu.

Namun setelah kira-kira dua atau tiga menit ia mencabutnya dari mulutku.
Kontolnya diarahkan ke mukaku.. sehingga muncrat membasahi mukaku.

Aku berusaha menangkap sebagian spermanya dengan mulutku.. namun hanya sedikit yang tertelan olehku.
Tanpa ba-bi-bu.. Aldi menjauh dariku dan duduk di sofa.

“Sini Nad, bersihin..!” Perintahnya dengan santai.
Istrinya pun datang dengan nurut. Tanpa mengatakan apa-apa ia tiduran di samping Aldi dengan kepalanya di pangkuan Aldi.

Sambil memandangku penuh birahi.. Nadya menjilat-jilat dan membersihkan kontolnya Aldi yang basah dengan spermanya.
Aku iri sekali rasanya. Aku bangun untuk ikut menjilatnya.. namun Nadya mendorongku agar menjauh dengan kakinya.
Seakan-akan ingin menikmatinya sendiri.

“Di.. Please aku butuh dientot..” rengekku.. udah nggak ada rasa malu atau harga diri lagi..
“Please dong.. Entot aku..”

Aldi hanya menatapku dingin dan berkata:
“Kamu pulang dulu deh, Nissa. Aku lagi males ngentotin kamu. Udah..! Pulang sana..!”

Untuk keduakalinya aku diusir dari tempat itu. Namun aku tau ini bukan yang terakhir. Argghhh..!!

To Be ContieCrott..!!
---------------------------------------------------------------------------
 
--------------------------------------------------------------------------

Cerita 25 – Slutty Anissa


Part 07 – Kado Dari Aldi

Arghh..!! Tanpa dipuaskan sama sekali aku pulang ke rumah.
Tom malam itu tidak pulang. Sepertinya dia dapat perek yang bisa dientot olehnya. Lucky guy..!

Aku tidak ada pilihan lain selain masturbasi lagi sambil membayangkan dientot sama Aldi.
Aku juga tidak bisa melupakan tatapan Nadya yang horny saat ia membersihkan kontol suaminya.

Paginya sebelum aku berangkat kerja, Tom pun pulang.
“Baby, I missed you so much..!” Kataku sambil merangkulnya.

Ia masih kesal namun aku paksa dia untuk mengentotku saat itu.. di situ juga.
Akhirnya aku pun keluar..! Finally. Tapi sepertinya Tom tidak keluar banyak.
Aku tidak tau perek bule mana yang sekarang jalan-jalan dengan memek becek karena suamiku.

Kegiatan pagi hariku di kantor benar-benar membosankan.
Aku diajak pergi lunch dengan Pete dan Mark.. –orang departemen Media..– ke JW Marriot.

Sepanjang lunch Pete meremas-remas pahaku terus menerus.
Aku biarkan, namun tidak aku tanggapi juga.

Kira-kira 30 menit setelah lunch.. aku dapat telepon dari resepsionis.
Katanya ada orang mau ketemu denganku.

Karena emang aku menunggu tamu orang dari production house, aku pun ke lobby.
Betapa kagetnya diriku melihat Nadya duduk menungguku.

Ia dandan benar-benar seperti supermodel. Sendal berhak tinggi, rok super-mini..
Tank-top yang aku kira dipakainya tanpa BH.. dan dandanan yang cukup rapi.

Kecantikannya benar-benar luar biasa.. sehingga ia tidak terlihat murahan sedikit pun.
Aku juga baru menyadari betapa besar dan kencangnya kedua toketnya.

Saat melihatku ia berdiri. Aku bingung harus berkata apa.
Untung aku dapat akal untuk membawa dia ke ruang meeting yang kosong..
– Daripada jadi awkward dan orang-orang mulai gosip aneh-aneh lagi..!

Aku tutup pintunya. Ketika aku berbalik.. ternyata Nadya sudah duduk di atas meja.
Sebelum aku sempat bertanya apa-apa.. ia berkata:

“Ada kado dari Aldi. Aku disuruh mengantarkannya ke kamu..”
Aku baru sekali ini mendengar suaranya. Lembut, lemah, hampir seperti ABG.

Aku tidak mengerti apa yang dimaksud olehnya.
Tiba-tiba ia mengangkat kedua kakinya ke atas meja. Mengangkang selebar-lebarnya..!

Astaga..! I can’t believe it..! Nadya tidak memakai panties..!
Dari jarak 1 meter aku bisa mencium bau khas memek yang basah tercampur dengan bau peju..!

Benar saja..
Ternyata memeknya Nadya sepertinya abis dientot dan dijadikan penampungan sperma..!

Sambil membuka lubang vaginanya dengan jarinya ia menatapku dengan sayu:
“Kamu harus habisin katanya Aldi.. kalau besok-besok mau datang ke rumah lagi..!”

Aku tak tau lagi harus bagaimana..?
Aku merasa kotor sekali melakukannya namun aku juga terangsang tiada taranya..!

Aku langsung menyambar memeknya Nadya..!
Mulutku kutempelkan di bibir memeknya sambil aku sedot-sedot isi sperma yang ada.

Hidungku bergesekan dengan klitorisnya..!
Iya, aku memang pelacur murahan yang gunanya hanya untuk menelan sperma..!

“Hmmmmgh.. hmmmgh..” Nadya mengerang kecil..
Tangannya menahan kepalaku agar menghisap lebih kuat lagi.

Otot-otot memeknya berkontraksi sehingga menekan keluar sperma di memeknya..
“Ohhhh.. Nadya.. I love your pussy..! Basah sekali, sayang..! Basah sekali..!”

Pahanya yang halus dan langsing menjepit kepalaku.
Aku menjilat memeknya dari bawah ke atas.. menjilat-jilat dari dekat lubang anusnya sampai ke klitorisnya..

Nadya mengerang cukup keras.
”Oh my god..” kataku di antara jilatan. ”..Banyak sekali spermanya..! I can’t believe this..!”

Memang sepertinya sperma yang tertampung di dalam memek Nadya..
jauh lebih banyak daripada waktu terakhir saat aku ‘membersihkannya’.

Ia berbisik ke telingaku dengan terengah-engah: “Kamu heran ya, kok spermanya banyak begini..?”
Aku hanya menganggukkan kepala sambil terus menyedot cairan asin peju dari lubang kenikmatannya yang tiada habisnya.

“.. Karena.. Ini.. Sperma.. kumpulan.. dari 4 cowok yang berbeda.. yang baru saja mengentotku sebelum aku ke sini..”
Aku seperti mau pingsan..! Pelacur paling rendahan pun mungkin tidak akan melakukan ini..!

Empat orang..! Tanpa menyentuh memekku pun aku orgasme..!
Bersamaan dengan Nadya yang membanjiri mulutku dengan asamnya cairan kewanitaannya..!

Dengan muka belepotan sperma aku terhempas di salahsatu kursi ruang meeting.
Nadya mencium bibirku.
Lidahnya menjulur-julur ke dalam mulutku menyedot-nyedot sisa-sisa sperma yang ada di mulutku.

Ia juga menjilat-jilat lelehan sperma yang mengalir ke daguku.
Sepertinya lidahnya udah jago sekali dalam jilat-menjilat.

Ia mencium keningku dengan penuh kasih sayang.. dan meninggalkanku di ruangan meeting itu tanpa berkata apa-apa.
Sambil membersihkan mukaku aku bertanya-tanya pada diriku mengapa aku bisa jatuh serendah ini..?
-----oOo-----

Part 08 – Finale


Dua minggu telah berlalu dari kejadianku di boardroom sore itu.
Selama dua minggu ini aku sebelum pulang ke rumah mampir apartemennya Aldi dulu.

Ya.. aku telah menjadi budak nafsunya Aldi dan istrinya, Nadya. Setiap malam aku diperlakukan seperti pelacurnya Aldi.
Kadang-kadang aku beruntung diperbolehkan untuk menyepong penisnya Aldi sampai ia muncrat di tenggorokanku.

Hari-hari lain.. aku hanya boleh menonton bagaimana ia mengentot Nadya..
dan aku diperbolehkan membersihkan spermanya dari lubang-lubang istrinya yang cantik itu.

Beberapakali aku benar-benar beruntung karena aku dientot oleh Aldi.. walaupun kasar dan tidak mempedulikan orgasmeku.
Aku juga jadi sedikit nyandu coccaine. Karena setiapkali aku datang ke sana.. selalu aku disuguhkan bubuk putih itu.

Namun.. the worst thing is.. aku belum berani juga cerita kepada Tom. Aku tau ia sudah curiga kalau aku punya affair..
Namun aku benar-benar takut kalau ia marah.. if he finds out that I’m a cum-loving slave for his friend, Aldi..!

Hubunganku dengan hubby makin lama makin renggang.
Sekarang Tom sering sekali pulang malam. Badannya selalu terlihat lemas seperti abis ngentot.
Aku sudah ngira kalau dia suka makai ‘ayam’ bersama dengan teman-teman bule-nya yang lain.

Hari jumat yang lalu terjadi hal yang cukup gila juga menurutku.
Seperti biasa aku pulang dari tempatnya Aldi sekitar pukul 10 malam.

Malam itu aku sial.
Aku hanya diperbolehkan menjilat-jilat kakinya Nadya sambil menonton bagaimana ia dientot oleh suaminya.

Aku neken coke cukup banyak malam itu. Jadi saat aku sampai rumah, aku sudah setengah sadar.
Tom seperti biasa belum pulang.
Tanpa mandi aku hanya membuka bajuku.. –aku selalu tidur naked..!– dan ambruk di tempat tidur.

Kira-kira jam 4 pagi aku setengah terbangun mendengar tawa cekikikan seorang perempuan.
Juga suara Tom yang berat.

“Oh my god..! Who’s this..?” Tanya si cewek dengan logat indo yamg jelas..
–pasti ‘ayam’.. sempat terlintas di otakku yang masih burem.

“That’s my wife..!” Kata hubby-ku tertawa..
“Don’t bother ’bout her. She’s fuckin’ stoned..!”

Tom menidurkan pereknya di sampingku.
Dengan posisiku yang menghadap ke jendela aku memunggungi dia.

Aku tak kuat untuk bangun.. namun aku bisa mendengar Tom mengentotnya dengan kasar.
“Please.. go slowly baby..!”
Tom hanya mendengus. Memang Tom suka sekali ‘memakai’ cewek dengan kasar..!

“Fuck baby, you hurt me..! God..! You split me open..!”
Tiba-tiba tubuh cewek itu menekan ke punggungku.

Toketnya yang besar dan kenyal terasa menempel di belakangku.
Ia mulai menangis: “Please baby..! Slower..! My ass hurts..!”

Sentakan-sentakan Tom terasa di punggungku.
Setiapkali ia memasukkan kontolnya ke anus pereknya.. terasa toketnya menekan punggungku.

Aku terfikir untuk bangun tapi aku terlalu lemas.
“Ahhhhrggg, tolong..! Jangan..! Jangan..!” Ia teriak-teriak tak karuan.

Karena tak tahan merasakan sakitnya perkosaan Tom di lubang pantatnya..
ia mencengkramkan kuku-kuku jarinya yang panjang ke pundak dan toketku.
Aku masih teringat mendengar Tom melenguh puas.

Besok paginya aku terbangun dengan sesosok wanita yang telanjang merangkulku dari belakang.
Aku baru sadar bahwa ini adalah perek yang dibawa oleh suamiku tadi malam.

Aku terduduk. Tom sudah pergi kantor.
Ada beberapa uang ratusan ribu di samping cewek itu di atas tempat tidur.

Aku membelai rambutnya. Ia lumayan cantik buat seorang pelacur..
– Sedikit ‘kampungan’ mungkin tapi masih sangat muda. Paling-paling baru 16 tahun.

Ia berkulit hitam gelap, dengan muka khas Jawa.
Ada satu hal yang luar biasa di tubuhnya. Toket yang gede banget buat badannya.

Aku penasaran. Aku remas toketnya tapi ia tidak bergeming.
Aku cubit nipple-nya. Ia tetap diam. Mungkin ia terlalu capek buat bangun, pikirku.

Aku mulai horny melihatnya tak berdaya seperti itu.
Aku membelai perut, pinggang dan pinggulnya, turun ke pantatnya.

Ia begitu muda. Aku baru ingat, ia semalam disodomi sama Tom..!
Aku buka perlahan-lahan buah pantatnya.. dan terlihat lubang anusnya yang merah menganga.

Cairan peju suamiku masih mengalir keluar dan menggenang di kasur.
Aku mulai memainkan memekku.

Dua jariku dari tanganku satunya lagi aku selipkan ke dalam lubang anusnya.
Setelah basah aku tusukkan jari-jariku tadi ke dalam memeknya.

Badannya bergerak sedikit. Terasa sekali otot memeknya yang menjepit jari-jariku.
Aku baru sadar kalau di dekat memeknya banyak bekas cupang. Entah Tom, atau customer lain.

Aku entot memeknya pelan-pelan dengan jari-jariku.
Ia melenguh dengan lemas. Aku meludah ke memeknya. Jadi licin sekali..!

Kumasukkan 3.. terus 4 jari.
Aku suka sekali melihat memeknya yang muda itu menjepit dengan keras jari-jariku.

Clekk.. clekk..clekk..clebb.. clebb.. clebb.. kukeluar-masukin lebih cepat lagi.
Aku melihat bagaimana lubang pantatnya tertekan dan sperma di dalamnya membusa keluar.

Gemes aku rasanya..! Horny sekali..!
Hari ini aku bakal bolos kerja nih kaya’nya.. pikirku.

Aku memejamkan mataku..
Lalu kujulurkan lidahku ke dalam lubang anus yang penuh sperma di depanku.. END (. ) ( .)
-------------------------------------------------------------------------
 
----------------------------------------------------------------------

Cerita 26 – Sekretarisku

[Eps 1] – Sekretaris Seksku


Irma

Pagi-pagi buta aku terbangun.. samar-samar aku lihat sosok wanita cantik sedang tidur di sampingku.
Sedikit kaget.. aku usap kedua mataku lalu menyalakan lampu tidur di samping kananku.

Ternyata wanita yang masih terlelap di sampingku adalah Irma. Aku tak ingat semalam kami sudah melakukan apa.
Yang aku ingat aku sedang minum di cafe hotel M di Jakarta.. hotel yang sedang aku singgahi karena ada kepentingan bisnis di Jakarta.
-----oOo-----

Perkenalkan aku Rico.. 26 tahun dan masih single. Meskipun masih single.. aku sudah merasa sukses secara finansial.
Karena di umur 26 tahun.. penghasilanku sudah menembus 20 jt per bulan.
Kebetulan aku adalah seorang pengusaha muda di bidang tekstil.

Aku tinggal di kota Semarang dan mempunyai bisnis di beberapa kota.. diantaranya adalah Semarang.. Tangerang.. dan Gresik.
Semua bisnisku adalah di bidang tekstil.. bukan pabrik. Aku hanya menjalankan distributor tekstil.

Namun semua ini aku dapat bukan dari warisan.. tapi dari jerih payahku sendiri selama 7 tahun.
Iya.. benar.. sejak lulus SMA aku sudah merintis bisnis distributor kain.

Aku pernah mengenyam pendidikan perkuliahan.. namun karena kesibukanku yang semakin lama meningkat di usaha kecilku itu..
Aku merasa mencari uang itu lebih asik daripada duduk mendengarkan dosen berceramah di kelas.

Pekerjaanku menuntutku selalu bepergian ke luar kota.. bahkan sesekali ke luar negeri.
Ya.. selain untuk survei pasar.. juga bertemu dengan klien yang bekerja di bidang yang sama denganku.

Tidak sedikit pabrik tekstil yang menawarkan produksinya pada perusahaanku.
Itu semua karena perusahaanku telah menembus pasar internasional.. meskipun baru di wilayah asia.

Setiap bepergian.. aku selalu mengajak seorang sekretarisku dan seorang sopir pribadi.
Irma adalah sekretaris perusahaanku yang ada di Tangerang. Usianya baru 22 tahun.

Wajah cantik khas Sundanya dan penampilan seksinyalah yang membuat aku lantas memilihnya untuk menjadi sekretaris perusahaan.
Dan yang paling aku sukai adalah.. ternyata dia rela tidur denganku.

Mungkin karena dilihatnya aku masih muda dan sukses..
sehingga dia selalu mau menemaniku saat aku berkunjung ke Tangerang.. meskipun dia sendiri sudah memiliki calon suami.
-----oOo-----

Perlahan kusingkap selimut dari badanku dan berdiri. Kepalaku terasa pusing. Aku tersenyum.
Ternyata semalam aku tidur telanjang. Lalu iseng aku buka selimut yang menutupi Irma..

Ternyata diapun sedang dalam kondisi tak mengenakan sehelai benangpun.. dengan posisi telentang memperlihatkan dadanya yang padat.
Penisku mengeras karenanya. Aku urungkan niat ke kamar mandi.. aku cium Irma dengan lembut.

Dia hanya bergumam pelan tapi belum sadar. Tangan kananku menelusuri paha Irma yang mulus.
Aku usap-usap kemaluannya sampai Irma membuka mata dan tersenyum padaku.

Senyumannya membuatku semakin bernafsu.. apalagi dengan lesung pipi dan wajah yang tanpa make up..
membuat kecantikan naturalnya terlihat.

Kuusap rambutnya yang berwarna kemerahan. Kucium lembut bibirnya.
“Mas.. aku belum cuci muka. Aku cuci muka dulu yah..” katanya sambil membalas ciumanku.
Tapi aku mencegahnya. “Begini ini cantik yang natural. Udah gini aja..” cegahku.

“Semalam kita ngapain aja..? Kok tau-tau udah di kamar dan kita dah telanjang gini..?” Tanyaku pingin tau.
“Semalem mas mabuk di cafe. Ambruk. Aku ngga kuat gendong mas.. aku minta bantuan pelayan cafe aja buat bantu ngangkat mas.
Aku ngambil duit dari dompet mas buat bayar minumannya. Ngga apa-apa kan..?”
Jelasnya tersenyum memperlihatkan deretan gigi yang rapi.

“Enggak apa-apa. Cuma aku kok ngga ingat kejadian setelah itu ya..? Kok aku bisa telanjang.. padahal aku masih dalam kondisi mabuk..?
Ini aneh.. apapun kejadian yang aku ngga ingat.. harus diulang..!” Kataku menggodanya.

Irma pun tersenyum dan tangannya memegang penisku erat gemas.
Lalu pagi itupun kami bergumul layaknya suami istri.

Aku cium bibirnya yang masih berasa lipstik caviar yang dipakainya semalam.
Lidah kami bergulat dalam mulut Irma.. tanganku membelai telinga sampai dada irma.

Pagi birahi.. aku selalu menikmatinya setiap aku sedang berada di Jakarta dan Irma menemaniku menginap di hotel.
Kujilat seluruh tubuh Irma dari kening hingga pangkal pahanya. Aku mainkan klirotisnya dengan lidahku.

Tidak ada bau khas vagina. Itu salahsatu kelebihan Irma.. dia selalu merawat dengan baik tiap inci tubuhnya.
Sampai akhirnya lidahku aku mainkan di dalam kemaluannya. Dia melenguh keenakan dan memegang erat kepalaku.

Lama sekali aku memainkan vaginanya.. karena memang itu kesukaan Irma.
Itu pula menjadi trik buatku saat harus ‘menghadapi’ Irma agar tidak kalah di ranjang.

Becek sekali kemaluan Irma.
Aku mainkan jariku di liang kenikmatannya dan aku jilat puting kecoklatan Irma yang sudah sangat mengeras.

Aku pernah menanyakan padanya berapa ukuran payudaranya.. katanya hanya 34 B..
tapi saat aku tanya kenapa bisa kencang sekali.. dia selalu menjawab itu adalah anugrah.

Sekitar 15 menit kami bermain oral.. aku sudah tidak tahan lagi. Aku menyuruhnya melebarkan kakinya..
Kuarahkan kepala penisku masuk ke liang kenikmatannya.

Blessepp.. Ough.. rasanya hangat sekali terkena cairan kewanitaan Irma.
Dengan posisi misionaris aku gerakkan pinggulku maju-mundur.

Kulihat wajah ayu Irma yang memejamkan mata dan menggigit bibir.
Suasana saat itu hening sekali.. sehingga aku bisa dengar bebunyian khas saat penisku menghujam keras vagina Irma.

Cplok.. cplok.. Tak lama tubuh Irma mengejang. Dia sudah orgasme. Dan aku belum.
Sambil terus menggerakkan pinggulku.. aku kulum payudara Irma. Dia semakin kelojotan.

“Mas.. mas.. bentar mas.. biar keluar dulu..” cegahnya dengan tubuh masih mengejang. Pplupp..!
Aku tarik penisku yang masih tegang dari lubang nikmatnya.. dan seketika itu juga keluar cairan yang banyak dari vagina Irma.

Dia terkulai lemas.. aku belum apa-apa.. pikirku. Saat aku lihat dia sudah menyelesaikan orgasmenya.. aku hujam lagi kemaluannya.
Dan dia menjerit kecil karena kaget dan katanya masih ngilu. Aku paksa aja penisku masuk.

Nggak lama aku lihat Irma sudah mulai menikmati lagi.. dan aku menyuruhnya untuk nungging.
Aku gemas melihat dada Irma saat nungging.. lalu aku remas pelan dadanya agar libidonya naik lagi.

Setelah dia terlihat siap.. Slebb.. aku masukkan penisku lagi ke liang nikmat Irma.. gadis cantik sekaligus sekretarisku itu.
Tak berselang lama.. aku merasa hampir klimaks.. dan Irma seperti belum mau klimaks lagi.

Lalu aku keluarkan penisku.. aku mainkan lagi lidahku di kemaluannya.
Tak lama terasa otot-otot kemaluannya menegang.. menandakan-akan ada orgasme selanjutnya.

Blessebb.. Cepat-cepat aku hujamkan penis ke kemaluannya lagi.
Aku benar-benar menikmati saat-saat wanita orgasme karena dinding vaginanya benar-benar serasa memijat penisku.

Akhirnya aku keluarkan spermaku di dalam rahim Irma sampai kami benar-benar tuntas.
Lalu kami terkulai di tempat tidur. Aku kecup keningnya dan bilang.. “I love you..” dia tersenyum dan matanya berurai air mata.

Kenapa..?? Karena sejak lama dia juga merasakan hal yang sama. Dia juga mencintaiku.
Tapi karena Irma sudah dijodohkan dengan teman ayahnya.. dia tak bisa menolaknya.

Tak sadar kami berdua tertidur lagi hingga waktu menunjukkan pukul 7 pagi.
Untung pagi itu aku tidak ada rencana penting.. sehingga aku santai saja saat mengetahui langit sudah terang di luar.

Irma sudah berpakaian lagi.
Dia sudah mandi dan tidak membangunkanku.. karena tau aku tidak ada acara hari ini.

Tapi dia tetap akan pergi ke kantor. Jaraknya cukup jauh.
Saat itu hotel tempatku tinggal ada di Jakarta barat.. sedangkan kantor Irma.. –yang merupakan perusahaanku..– ada di Tangerang.

“Mas.. aku berangkat dulu ya..” dia berpamitan
“Naik taxi..?”
“Enggak.. kan kemarin aku pake motor ke sininya..”

Lalu aku pandangi dia dari ujung kaki ke atas.
“Kok pakai rok..? Udah gitu pendek banget lagi..” tanyaku.
“Udah biasa mas. Pasti mas juga kaget kalau aku ..” tiba-tiba Irma mengangkat rok pendeknya.

Gila..! Nggak pakai underwear..!?
“Kok ngga pake.. Ir..?”
“Udah biasa kok mas. Pasti kamu belum tau ya..? Ya udah deh.. ntar malam aku ke sini lagi ya mas. Dagh..”
Katanya mengecup bibirku kemudian berlalu.

Wuahh.. Ternyata Irma seorang eksibisionis. CONTIECROTT..
-------------------------------------------------------------------------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd