Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

------------------------------------------------------------------------------

Cerita 22 – Karena Kopi Ginseng

Part 2 – Ceu Entin

Mbak Wulan masih menindih tubuhku. Dadanya yang montok menempel ketat di dadaku yang bidang..
Batang penisku yang sudah mulai mengkerut masih terjepit dalam celah di antara bukit kemaluannya yang hangat.

Matanya terpejam.. seolah meresapi kenikmatan yang baru dilaluinya setelah masa-masa penantian panjang yang sia-sia.
Aku masih dapat merasakan adanya aliran cairan pekat yang menetes keluar dari celah kemaluannya..
Mengalir sepanjang batang penisku dan menggumpal di atas rambut-rambut bulu kemaluanku.

Pikiranku menerawang memikirkan masa depanku. Aku yakin.. Mbak Wulan tidak akan mau berhenti selingkuh denganku.
Kalau ada yang pertama.. pasti akan ada yang kedua dan seterusnya. Itu pasti.. Sebagai hukum alam.

Aku membayangkan pasti suatu saat Mr. Park.. ‘suami-nya’ akan mengetahui perbuatan kami.
Ngeri aku membayangkan masa depanku. Bayangan menjadi pengangguran menari-nari di pelupuk mataku.

Tapi nasi sudah menjadi bubur.. Sperma sudah telanjur mengucur.
Aku harus sanggup menghentikan perselingkuhan ini. Harus..!! Atau masa depanku hancur lebur..!

Tanpa aku sadari aku ternyata telah terlelap dalam mimpi. Aku tertidur sambil memeluk tubuh telanjang Mbak Wulan.
Aku tak tau berapa lama aku tertidur setelah bertempur dengan Mbak Wulan..
Dan aku tak tau sejak kapan Mbak Wulan sudah bangun dari pelukanku.

Aku tersadar saat dibangunkan Mbak Wulan dan dibuatkan kopi ginseng. Segar sekali rasanya bangun tidur sudah dibuatkan kopi.
Mbak Wulan nampak sudah sangat segar habis mandi. Rambutnya masih basah sehabis mandi besar.

Ia hanya mengenakan kimono sebagai penutupnya. Aku yakin ia belum memakai bra dan CD..
Karena kulihat benda-benda itu masih berserakan di lantai.

Setelah menyeruput beberapa teguk kopi ginseng panas.. aku pun minta izinnya untu mandi di kamar mandi di dalam kamarnya.
Ahhh.. Segar sekali rasanya tubuhku saat air hangat mengguyur dari shower yang terpasang di atasku.

Aku terkesiap saat asyik-asyiknya menikmati guyuran air yang mengucur deras dari shower..
tiba-tiba kurasakan ada yang mengelus-elus dan meremas batang penisku.

Ternyata Mbak Wulan sudah ikut bergabung di kamar mandi dalam keadaan bugil..Gil..
Ya.. tanpa sehelai benangpun menutupi keindahan tubuhnya.

Aku terpana melihatnya. Aku hanya mampu melotot memandangi setiap lekuk tubuhnya yang montok.
Bukan hanya itu..! Mbak Wulan pun lantas menyabuni seluruh tubuhku dengan sabun cair yang biasa digunakannya.

Tubuhku yang licin oleh busa sabun diraba dan dielus oleh belaian tangan Mbak Wulan yang lembut.
Dari leherku tangannya bergerak menurun ke bawah hingga pusarku. Batang penisku perlahan-lahan sudah mulai mengeras.

Beberapa saat kemudian batang penisku sudah berdiri tegak seperti prajurit yang siap tempur dalam siaga 1.
"Hhhh.. Mbaakk.." aku mendesis lirih saat tangan Mbak Wulan dengan lincah bermain-main di daerah penisku.

Batang penisku yang licin karena busa menjadi sasaran bulan-bulanan tangan Mbak Wulan.
Dia remas batang penisku kemudian diurut dengan pelicin busa sabun. "Oohh.. Enaakk mbaakk.." desisku berulang-ulang.

Aku pun tak kalah gesitnya, kuambil botol sabun dari tangannya dan kubalur tubuh Mbak Wulan dengan sabun cair.
Tubuhnya menggerinjal saat tubuhnya yang licin kugosok dengan kedua tanganku.

Kedua payudaranya menjadi sasaran pertama tanganku. Aku sudah terlupa akan tekadku untuk menghentikan permainan ini.
Yang aku tau aku harus menuntaskan permainan ini sepuas-puasnya. Urusan lain biar dipikir belakangan..!!

"Shh.. Ohh.. Ter.. Russhh..hhhh.." desis Mbak Wulan saat tanganku bergerilya di daerah selangkangannya.
Rambutnya yang lebat memenuhi bukit kemaluannya kugosok seperti layaknya sedang cream-bath.

Kuremas dan kupijat gundukan bukit kemaluan Mbak Wulan hingga ia semakin liar menggerinjal..
Hingga semakin liar pula tangannya mengurut batang penisku yang sudah sangat keras.

"Sekk.. Aranghh.. Ohh.." desisnya berusaha menghentikan tanganku. Aku pun mengikuti kemauannya.
Kuhentikan aksiku meng-creambath rambut kemaluannya dan kubilas seluruh tubuhnya dengan kucuran air shower.

Aku diseretnya ke tempat tidurnya lagi setelah mengeringkan tubuh dengan handuk yang tersedia di kamar mandi..
Dengan menarik batang penisku.. seperti kerbau ditarik penisnya aku mengikuti langkahnya.

Mbak Wulan langsung memelukku begitu kami duduk di tempat tidurnya.
Bibirnya menyergap bibirku dan lidahnya dijulurkannya menyelusup ke dalam mulutku.

Kubalas tindakannya tadi yang menyedot lidahku dengan menyedot lidahnya yang terjulur.
"Uggh.. Ugh.." ia gelagapan.. apalagi tanganku secera refleks langsung mengarah ke bukit payudaranya..
Lalu bermain-main di sana dengan meremas dan memilin kedua putingnya secara bergantian.

Tangan Mbak Wulan yang masih memegang batang penisku turut meremas apa yang dipegangnya.
Ia meremas dan mengocok dengan lembut.

"Shh.. Ter.. Rushh.. Ohh.. Saa.. Rang.. Hhee.." desahnya terputus-putus menerima rangsanganku.
Saat tanganku yang sudah puas bermain di dadanya langsung meluncur ke bukit kemaluannya yang sudah mulai basah.

Kumasukkan jariku ke dalam celah sempit di belahan bukit kemaluannya yang licin dan kokorek-korek liang yang sudah sangat licin itu.
Tubuhnya mulai gemetar menahan desakan nafsu yang semakin menggelegak.

Sejurus kemudian kulepas tanganku dari jepitan celah bukit kemaluannya dan kuminta Mbak Wulan untuk merangkak di atas kasur.
Segera ia memposisikan diri seperti layaknya anjing yang siap kawin.

Pantatnya sedikit menungging ke atas memperlihatkan gundukan bukit di selangkangannya yang terbelah seperti yoyo.
Tanpa membuang waktu kudekatkan wajahku ke depan belahan itu.. dan kutekankan wajahku ke selangkangannya yang terbuka.

Kujulurkan lidahku ke celah sempit di belahan bukit kemaluannya yang tembam.
Cairan yang agak asin terasa di lidahku. Aku tak peduli rasa dan baunya..
Biar baunya seperti comberan namun rasanya nikmat seperti durian..!!

Tubuh Mbak Wulan yang menungging semakin indah..
menggerinjal saat lidahku mengais-ngais di dalam liang sempit di celah bukit kemaluannya.

Pantatnya semakin dinaikkan berusaha menekankan bukit kemaluannya ke wajahku.
Aku semakin bersemangat mengorek dan mengais liang itu.

Kedua tanganku membekap buah pantatnya agar tidak terlalu liar bergerak.
"Hhaahh.. Shh.. Ohh.. Ter.. Russhh.. Oohh.." dengan diiringi jeritan histeris..

Tubuhnya tersentak-sentak menahan sesuatu yang meledak-ledak.
Ia terus meronta selama beberapa detik lalu tubuhnya terdiam.

Ia berusaha mengatur napasnya setelah pendakian yang melelahkan itu. Aku tidak memberinya kesempatan..
Segera naik ke tempat tidur dan dengan posisi berlutut menempatkan diriku di belakang pantatnya yang masih menungging.

Kuarahkan batang penisku ke belahan di bukit kemaluannya yang sudah dibasahi cairan pelicin.
Slebbb.. Dengan pelan kudorong pantatku ke depan hingga ujung kepala penisku menerobos celah sempit di tengah bukit kemaluannya.

Erghh.. Aku segera dapat merasakan betapa batang penisku terjepit daging hangat dan licin.
Rrrrbbb.. slebbb.. Sedikit demi sedikit batang kemaluanku menyeruak ke dalam.

Setiap satu inci masuk kutarik lagi sedikit lalu kodorong lagi lebih maju..!
Inilah yang namanya mundur selangkah untuk maju dua langkah. Seperti kata peribahasa.

Hal itu terus kulakukan berulang-ulang hingga ujung kepala penisku seperti menumbuk daging lembut di dalam sana.
"Hkk.. Hhhh.." aku dan Mbak Wulan menahan napas hampir bersamaan.

Kudiamkan sejenak batang penisku yang sudah terbenam seluruhnya ke dalam celah sempit di belahan bukit kemaluannya.
Menikmati remasan.. kedutan dan kehangatan dinding-dinding liang nikmat Mbak Wulan di dalamnya sana.

Tak lama.. seperti diaba-aba.. aku dan Mbak Wulan bergerak mengayunkan pantat secara bersama-sama.
Bedanya.. arahku maju-mundur Mbak Wulan arahnya memutar..!! Berbeda tapi satu tujuan.. Kenikmatan..!! Alangkah harmonisnya..!!

Tanganku yang mencengkeram buah pantat Mbak Wulan selalu menarik kuat-kuat menekan ke arahku..
saat aku mengayunkan pantatku ke depan. Hingga ujung kepala penisku menghantam mulut rahimnya agak keras.

Setiapkali itu pula kudengar Mbak Wulan menjerit.. "Owghh.. Owghh.. Owghh..!!"
Merasa capai dengan posisi demikian.. Mbak Wulan memintaku berganti posisi.

Ia meminta untuk memegang kendali permainan dengan bermain di atas.
Aku segera menggulingkan tubuhku dan telentang di kasur.

Sejenak kemudian Mbak Wulan naik ke atas perutku dan membuka pahanya lebar-lebar.
Dipegangnya batang penisku dan diarahkan ke celah sempit di tengah bukit kemaluannya.

Kemudian perlahan lahan pantatnya diturunkan.. Blessspp..!!
Batang penisku langsung tertelan celah bukit kemaluannya hingga amblas sampai pangkalnya.

"Owghh.." aku dan Mbak Wulan tanpa aba-aba melenguh secara bersamaan.
Batang penisku serasa diremas dan dipilin sangat nikmat oleh gerakan memutar pantat Mbak Wulan yang berjongkok di atas perutku.

Mbak Wulan terus bergerak semakin liar. Payudaranya berayun-ayun indah saat ia bergerak memutar.
Tanganku segera meraihnya dan meremas serta memilin kedua putingnya.

Kulihat mata Mbak Wulan terpejam dan mulai menggigit bibirnya sendiri. Gerakannya semakin liar dan tubuhnya terhentak-hentak..
"Akhh.. Ak.. ku.. kell.. luarhh.. Ohh.. ter.. russhh.." ia menggeliat-geliat selama beberapa detik lalu akhirnya ambruk di atas perutku.

Napasnya terdengar tersengal-sengal seolah-olah habis berlari jauh. Denyut jantungnya terasa berdetak kencang menempel dadaku.
Kubiarkan ia mengatur napasnya sebelum aku mengambil giliranku.

Setelah ia cukup istirahat segera saja kuangkat pantatnya dan kuganjal dengan dua bantal.
Dengan posisi telantang dan terganjal bantal, bukit kemaluannya jadi semakin membusung indah.

Kupentang pahanya lebar-lebar dan kuposisikan tubuhku di antara kedua bentangan pahanya.
Clebb.. Kucucukkan batang penisku ke dalam celah merah di sela bukit kemaluannya yang berdenyut-denyut kembang kempis.

Kodorong pelan-pelang hingga seluruh batang penisku masuk sampai ke pangkalnya.
Kudiamkan sejenak untuk menikmati sensasi menyatunya tubuhku dengan tubuhnya.

"Ehhkk..!!" Mbak Wulan menjerit keras saat tiba-tiba kutarik batang penisku dari jepitan liang kemaluannya dengan cepat.
Namun sebatas ujung kepala penisku masih tetap menancap erat di tempatnya.

Kemudian.. rrrbb..slebb.. kudorong lagi pantatku ke depan secara pelan hingga masuk seluruhnya.
Kutarik lagi dengan cepat hingga berulang-ulang. Akibatnya luar biasa..!!

Tubuh Mbak Wulan seperti terhentak-hentak setiap batang penisku kutarik mundur..! Ia selalu menjerit.
Payudaranya berguncang terayun-ayun setiapkali tubuhnya terguncang..!

Aku pun merasakan adanya desakan maha dahsyat yang mulai mengumpul di ujung batang penisku..!
Crebb-crebb-clebb-clebb-crekk-crekk-crekk-crekk.. Aku semakin mempercepat ayunan pantatku maju-mundur.

Kutindih tubuh Mbak Wulan dengan seluruh berat tubuhku hanya bertumpu pada lututku.
Kedua tanganku kutempatkan menyangga kedua buah pantat Mbak Wulan untuk menggenjotnya.

"Terrushh.. Mbaakk.. Putt.. Tarrhh.. Shh.. Ohh.." tubuhku mulai menegang.
Otot perutku terasa ditarik-tarik.. dan batang penisku berdenyut-denyut.. siap memuntahkan semua isi yang sudah menggumpal.

Mbak Wulan pun semakin liar memutar pantatnya menyambut setiap tusukanku.
Batang penisku seperti digiling oleh daging lembut dan licin.

Aku sudah tak kuat lagi menahan gempuran kenikmatan yang sudah mau meledak. "Akhh.. Akku.. Kel.. Lu.. Arrghh.."
Akhirnya aku menggeram saat batang penisku mengedut-ngedut dan memuntahkan cairan sperma ke dalam rahim Mbak Wulan..!

Crott.. Crutt.. Crrtt.. Crrt.. Crtt..! Tubuhku terhentak-hentak di atas perut Mbak Wulan selama beberapa saat hingga akhirnya terdiam.
Aku benar-benar lemas tak bertenaga..! Napasku kembang kempis tinggal satu-satu saling berlomba dengan napas Mbak Wulan.

Kubiarkan batang penisku tetap menancap di dalam jepitan liang kemaluan Mbak Wulan..
Hingga kurasakan lubang kemaluan Mbak Wulan berdenyut-denyut..
seolah memeras sisa-sisa sperma yang masih tersimpan di dalam batang penisku.

Kubiarkan biar tuntas sekalian.. Aku sudah terlalu capai.
Akhirnya aku dan Mbak Wulan terkapar sama-sama tak bertenaga. Tenaga kami sudah terkuras habis.

Pada saat mataku hampir terpejam, secara samar-samar kulihat sekelebat banyangan melintas di balik pintu.
Aku tersadar.. ternyata sedaritadi kami bercinta pintu dalam keadaan setengah terbuka.

Pikiranku langsung menduga pasti bayangan itu milik Ceu Entin..! Soalnya tidak ada orang lain lagi selain dia..!
Kang Pardi sedang ke Jakarta.. dan paling banter tengah malam atau besok pagi baru sampai.
Biasa pasti dia harus menunggu Mr. Kang mabuk-mabukan bersama teman-teman Koreanya.

Jadi tidak salah.. pasti tadi karena kami keasyikan bergumul..
Sampai-sampai tidak mendengar kedatangan Ceu Entin yang masuk menggunakan kunci cadangan yang selalu dibawanya.

Mbak Wulan sendiri matanya sudah terpejam.. dan kuyakin sudah tertidur kelelahan.
Napasnya sangat teratur dan di bibirnya tersungging secercah senyuman. Alangkah damainya..
oOo

Keesokan paginya aku datang ke kantor agak terlambat. Namun suasana kantor masih sepi. Tidak ada orang.
Kijang kapsul Mr. Park pun tidak ada. Jangan-jangan Mas Pardi belum juga pulang sehabis mengantar Mr. Kang kemarin siang.

Rumah nampak lengang.. tidak ada tanda-tanda kehidupan. Titin pun nampak belum datang. Pada ke mana gerangan orang-orang ini..
"Eh.. Si Mas baru datang. Tadi pagi non Titin telepon.. katanya belum bisa masuk hari ini.. perutnya masih sakit.."
Ternyata ada Ceu Entin yang ada di rumah.. memberitahuku perihal si Titin.

"Lalu.. Mas Pardi ke mana Ceu..?"
"Eh.. Anu.. tadi pagi Mas Pardi ngantar non Wulan ke Jakarta.. mau berobat katanya..?"

"Lho.. Non Wulan memang sakit Ceu..?"
"Iya.. Katanya kulitnya sedikit melepuh karena tersiram air panas kemarin.." lanjut Ceu Entin.

Wahh.. Ini pasti gara-gara kopi ginseng kemarin.. pikirku. Terbersit sepercik rasa bersalah pada diriku.
"Jadi.. Ceu Entin sendirian jaga rumah nih..?"
"Iya Mas.."

"Nah.. Kalau begitu Ceu Entin bikinin aku kopi ginseng gih.." pintaku.
"Baik Mas.. Tunggu bentar ya.." spontan Ceu Entin kabur ke dapur.

Ceu Entin sudah ikut Mr. Park sejak empat tahun lalu.. atau kira-kira seminggu setelah aku bergabung dengan Mr. Park.
Ceu Entin sebelum ikut Mr. Park adalah pembantu Mr. Kang.. sehingga soal masakan Korea ia sudah dibilang cukup ahli mengolahnya.

Aku sendiri paling doyan sama yang namanya bul go gi.. atau daging sapi asap.
Bahkan karena senengnya aku sudah mampu meracik sendiri bumbu untuk membuatnya..
Kadang-kadang aku membuat variasi dengan mengganti daging sapi dengan tunggir ayam. Soal rasa.. Jangan tanya..!

Kembali pada Ceu Entin. Ia tidak begitu cantik tapi juga tidak begitu jelek. Kulitnya bersih khas orang Sunda.
Tubuhnya tidak terlalu tinggi.. hanya berkisar antara 155 cm dengan berat sekitar 47 kilo.

Orangnya supel.. Maksudnya benar-benar supel.. gampang bergaul.. bukannya ‘supel’ yang bila diplesetkan jadi ‘suka peler’..!!
Sebagaimana selera Mr. Park.. Ceu Entin juga memiliki dada yang cukup montok.

Usia Ceu Entin saat itu sekitar 32 tahun. Ia adalah seorang janda yang ditinggal suaminya kawin lagi.
Ia sudah mempunyai 1 orang anak.. yang ikut dengan neneknya di kampung.
Jadi secara seksual Ceu Entin cukup memiliki daya tarik yang lumayanlah..!

Saat Ceu Entin sedang kutak-katik di dapur..
Aku jadi ingat tentang sekelebat bayangan melintas di balik pintu saat aku selesai bergumul dengan Mbak Wulan kemarin.

Mumpung sedang sendirian..! Aku harus menginterogasinya sekarang.
Aku harus tau sejauh mana ia melihat perselingkuhan kami kemarin.

Lalu aku memutuskan menyusul Ceu Entin ke dapur.
"Ehh.. Ceu Entin.. Kemari sebentar.."
"Ehh.. Ohh.. Ada apa Mas.. Si Mas ini bikin kaget Ceu Ceu aja.." katanya kenes.

"Emmhh. Aku mau nanya nih..! Tapi Ceu Entin harus bicara jujur ya.."
"Bo.. Boleh Mas.. Emang mau nanya apaan..? Kok serius amat..?"

"Gini lho Ceu.. Kemarin Ceu-Ceu pulang dari rumah saudara jam berapa..?" Tanyaku langsung to the point.
Wajahnya langsung memerah dan tersipu. Aku langsung tau kalau bayangan kemarin adalah benar-benar dia..

"Jadi.. Ceu-Ceu kemarin .." wajahku sedikit memerah karena malu bergumul diintip orang.
"Ma.. Maaf Mas.. Ceu-Ceu enggak sengaja.." katanya dengan penuh rasa bersalah.

"Ja.. Jadi Ceu Entin sudah melihat saya.. Saya sama Mbak Wulan .." aku tak sanggup meneruskan kata-kataku.
"I.. Iya Mas.." jawabnya jujur. Wajahnya semakin memerah karena malu ketahuan mengintip.

"Yachh.. Aku juga yang salah Ceu.. Tapi tolong.. Ceu Entin jangan bilang siapa-siapa ya.. Kasihan Mbak Wulan.." kataku memohon.
"I.. Iya Mas.. Ceu-Ceu janji deh.." katanya penuh pengertian.

"Terimakasih Ceu, Ceu Entin orang yang paling baik.." gombalku.
Aku segera memeluk dan mencium pipi Ceu Entin.. maksudnya ciuman tanda terimakasih atas pengertiannya.

Namun Ceu Entin menganggapnya lain.
Ceu Entin terdiam dan bahkan memejamkan matanya sambil membuka mulutnya. Napasnya sedikit memburu.

Melihat ada peluang terbuka segera saja kuperketat pelukanku pada tubuh Ceu Entin.. dan kusurukkan wajahku ke lehernya.
"Ehhkk.." Napasnya tercekat.. "Mass.." Ia sedikit memberontak saat aku mulai menciumi lehernya.

Tercium bau aroma sabun terpancar dari tubuhnya. Rupanya ia baru mandi.. sehingga kulitnya masih segar.
Lidahku segera menyerbu sepanjang batang lehernya. Kepalang tanggung.. Pikirku saat itu..!

Que.. Sera.. Sera..! Apa yang terjadi terjadilah..!! Pokoknya sikat duluan blehh..! Urusan biar dipikir belakangan..
Demikian godaan setan mengilik-kilik batinku..!

Tubuh Ceu Entin menggelinjang dalam pelukanku. Dadanya yang cukup montok menggesek-gesek dadaku.
Aku jadi makin terangsang. "Mas.. Mm.. Mau.. Ngapainn.." desis Ceu Entin.

Aku tidak mempedulikan pertanyaan Ceu Entin. Tanganku yang melingkar di punggungnya..
segera saja kuarahkan ke pantatnya dan mulai meremas dan mengelus buah pantatnya yang cukup montok.

Tubuhnya kian meronta.. Namun tidak ada upaya untuk melepaskan diri dari pelukanku. Aku semakin berani lagi..!
Segera saja tanganku melepas kaitan roknya di atas pinggulnya.. segera menyusupkan tanganku ke balik roknya..
dan masuk ke dalam celana dalamnya.

Sekarang tanganku berkeliaran di seputar buah pantat Ceu Entin.
Dengan gemas kuremas dan kupijat-pijat bongkahan buah pantatnya dengan kedua tanganku.

"Mass..! Ja.. Jang.. Annhh.. Ohh..!!" Desisnya.
Mulutnya bilang jangan tetapi dari gerakan tubuhnya aku tau kalau sebenarnya ia juga menginginkannya.

"Enggak apa apa Ceu.. Aku kangen sama Ceu Entin.." bisikku di telinganya dengan rayuan gombalku.
Mulutku segera mencari bibirnya.. dan segera kusergap bibirnya yang membuka.

Mula-mula ia menutup rapat bibirnya.. tetapi tidak lama kumudian ia mulai membalas kuluman bibirku.
Lidahnya mulai ikut mendorong-dorong lidahku yang sudah menerobos masuk ke dalam mulutnya.

Sedikit bicara.. Banyak bekerja..! Itulah ungkapan yang tepat untuk keadaanku dengan Ceu Entin saat itu..!
Tanganku yang berkeliaran di daerah pantat Ceu Entin semakin liar bergerak.

Sesekali jari-jariku menyentuh daerah belahan di antara kedua bongkahan pantatnya..
hingga tersentuh rambut kemaluannya yang menyeruak ke bagian belakang.

Ceu Entin rupanya sudah menyerah dengan serbuanku.
Tubuhnya tidak lagi memberontak.. tetapi sepenuhnya menyender dalam pelukanku.

Roknya yang sudah merosot setengah lutut.. membuat tanganku semakin leluasa menggerayangi buah pantatnya.
Tangan Ceu Entin pun mulai mengelus-elus punggungku.

"Ja.. Jangan di.. Sin.. Ni.. Masshh.." akhirnya Ceu Entin mendesah pasrah.. dan memintaku untuk pindah tempat.
Akhirnya.. dengan tetap kupeluk.. tubuh Ceu Entin segera kuseret ke kamarnya yang terletak di samping dapur.

Pintu kututup dengan kakiku dan segera kuteruskan aksiku. Kutarik roknya ke bawah hingga terlepas..
Ceu Entin membantu upayaku dengan melangkahkan kaki melepaskan roknya yang teronggok di mata kaki.

Tubuh Ceu Entin bagian bawah sudah terbuka sama sekali.
Tanganku segera meluncur ke depan dan mulai meraba gundukan bukit kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu hitam keriting.

"Mashh.. Shh.. Ohh.." Ceu Entin mendesah-desah saat tanganku mulai meremas-remas gundukan bukit kemaluannya.
Tanganku segera merasakan adanya cairan lengket yang sudah membasahi celah bukit kemaluannya.

Tangan Ceu Entin pun semakin berani. Kini tangannya bergerak meraba-raba tonjolan di celanaku dari luar celana.
Aku menggeliat merasakan nikmat betapa batang kemaluanku yang sudah sangat keras diraba-raba tangan halus seperti Ceu Entin.

Aku sudah sangat bernapsu ingin segera menikmati tubuh Ceu Entin. Napsuku sudah sampai ke ubun-ubun.
Segera saja kuhentikan aktivitasku dan kuangkat kaos Ceu Entin dan kulepaskan melalui kepalanya.

Bra-nya yang berwarna krem segera saja kulepas dan kulempar entah kemana. Kini tubuh Ceu Entin sudah telanjang bulat di depanku.
Ia malu untuk telanjang bulat di depanku segera saja kedua tangannya menutupi dada dan bukit kemaluannya.

Wajahnya memerah. Lucu sekali kelihatannya. Mataku segera saja melahap seluruh pemandangan indah yang terpampang di depanku.
Tubuh Ceu Entin bersih mulus. Walaupun sudah beranak dua tetapi perutnya masih cukup rata.
Pinggangnya yang kecil mencetak tubuhnya menjadi indah.

Aku segera melucuti pakaianku sendiri dan telanjang bulat di depannya.
Pakaianku kubiarkan teronggok di lantai kamar Ceu Entin yang sempit.

Kamarnya memang sempit seperti layaknya kamar pembantu di perumahan. Luasnya hanya seukuran 2,5 x 3 mm.
Di kamar Ceu Entin tidak ada tempat tidur, kasur busanya yang tipis hanya digelar di lantai dengan dialasi tikar plastik.
Satu-satunya perlengkapan yang ada hanyalah lemari kecil yang terbuat dari tripleks sebagai sarana menyimpan pakaiannya.

Mata Ceu Entin terbelalak melihat batang kemaluanku yang sudah sangat tegak menunjuk langit-langit kamarnya.
Tanpa memberi kesempatan lebih banyak buat Ceu Entin untuk melihat seluruh tubuh telanjangku..

Segera saja tubuh telanjang Ceu Entin yang masih berdiri kuraih dalam pelukanku.
Kulingkarkan salahsatu tanganku ke belakang dan langsung bergerak lembut mengelus punggungnya.

Tanganku bergerak menyusur sepanjang tulang punggungnya dan hinggap di pantatnya yang kenyal.
Tanganku yang satunya segera menuju buah dadanya yang masih ditutupi tangannya.

Kusingkirkan tangannya yang menutupi buah dadanya dan kubimbing ke arah selangkanganku.
Mula-mula tangannya agak kaku memegang batang kemaluanku.

Sedikit demi sedikit tangannya mulai lincah meremas dan mengurut batang kemaluanku.
"Ohh.. Enn.. Akkhh Ceu.. Ter.. Rushh" desisku saat tangan Ceu Entin semakin lincah mengurut batang kemaluanku.

Bibirku kembali menyergap mulutnya dan segera mengulum bibirnya.
Lidahku kususupkan ke dalam mulutnya dan mulai mendorong-dorong lidahnya.

Lidah Ceu Entin pun membalas serbuan lidahku.
Tanganku segera mengarah ke buah dada Ceu Entin dan mulai meremas serta memilin puting buah dadanya.
"Sshh.. Ohh.. Mass..!" mulut Ceu Entin mendesis-desis saat jari-jariku memilin puting buah dadanya.

Tangan Ceu Entin semakin liar begerak di salangkanganku.
Dari mengurut tangannya beralih mulai meremas biji pelirku dengan gemas.

Beberapa jurus kemudian kudorong tubuh Ceu Entin hingga berbaring telentang di kasurnya yang tipis.
Tubuhke segera menggumuli tubuh telanjangnya.

Kusibakkan kedua pahanya lebar-lebar hingga gundukan bukit kemaluan terbuka lebar.
Kutindih tubuhnya dengan batang kemaluanku yang keras menempel ketat di gundukan bukit kemaluannya yang sudah semakin basah.

Mulutku segera saja menyerbu buah dadanya yang menantang.
"Emhh.. Ohh.. Masshh.." mulut Ceu Entin tak henti-hentinya mendesis-desis.

Tangan Ceu Entin meremas-remas rambutku. Tubuhnya menggelinjang dalam tindihan tubuhku..
Sehingga batang kemaluanku yang menempel ketat di bukit kemaluannya tergesek-gesek nikmat. Hangat sekali rasanya..!

Apalagi keluarnya cairan licin yang keluar dari celah memanjang di bukit kemaluannya menambah lancarnya gesekan batang kemaluanku.
"Ja.. Jang.. An mass.." desis Ceu Entin sambil mencoba menutupi bukit kemaluannya..
Saat mulutku mulai mendekat ke bukit kemaluannya yang terbuka lebar. "Ceu Ceu Ma.. Malu"

Aku tak mempedulikan permintaannya. Kupegang tangannya dan kusingkirkan dari bukit kemaluannya..
Wajahku segera menempel bukit kemaluannya.

Uhmm.. Tercium aroma khas bau kelamin perempuan yang sangat merangsang gairah kelelakianku.
Tubuh Ceu Entin terhenyak, pantatnya terangkat.. menyambut tekanan wajahku saat lidahku mulai menyeruak..
di celah yang terbentang di antara gundukan bukit kemaluannya.

Lidahku semakin menyeruak lebih dalam menggesek-gesek dinding celah kemaluannya.
"Ahh.. Mass.. Ouch.." Tubuh Ceu Entin menghentak-hentak sementara mulutnya terus mendesis-desis.

Tangannya yang memegang kepalaku tanpa sadar menekan kepalaku agar lebih ketat menekan bukit kemaluannya.
Aku gelagapan karena sulit bernapas.

Lidah dan mulutku semakin liar merangsek dan menjilati lubang kemaluannya.
"Akhh.. Ceu.. Ceu.. Su.. Su.. Dahh.." Ceu Entin tak mampu meneruskan ucapannya.

Tubuhnya menggelepar hebat. Pantatnya terangkat-angkat menyambut rangsekan wajahku.
Kedua kakinya melingkar mengepit punggungku. Tubuhnya semakin bergerak liar selama beberapa saat lalu terdiam.

Dadanya turun naik mencoba mengatur napasnya.
Matanya terpejam dan bibirnya mengatup rapat menandakan masih mencoba menghayati kenikmatan yang baru saja diraihnya.

Setelah napasnya mulai teratur.. aku segera menempatkan diriku sejajar dengan tubuhnya di antara kedua pahanya yang terbuka.
Kuarahkan batang kemaluanku di tengah-tengah celah bukit kemaluannya yang basah dan licin..

Lalu kudorong pantatku pelan-pelan. Bless..!
Perlahan-lahan kepala batang kemaluanku mulai menerobos celah sempit hangat di tengah bukit kemaluannya.

"Ughh..!!" Napasku sedikit tertahan merasakan betapa nikmatnya batang kemaluanku terjepit erat dalam lubang kemaluan Ceu Entin.
Aku merasa kepala batang kemaluanku berdenyut-denyut saat tanpa dikomando pantat Ceu Entin bergerak memutar secara perlahan.

Goyang ciranjang dari Ceu Entin begitu melenakan! Napsuku yang sedari tadi sudah berkobar semakin menggebu.
Perutku serasa kejang saat batang kemaluanku serasa dipilin di dalam jepitan lubang kemaluan Ceu Entin.

"Ugh.. Ceu.. Terusshh.. Ceu.." Clebb-clebb-crebb-crebb-crebb-crebb-clebb-clebb..
Aku semakin mempercepat ayunan pantatku maju mundur.

Aliran desakan magma seolah siap meledak dan mengumpul di ujung kepala kemaluanku.
Ceu Entin pun menggoyangkan pantatnya dengan semakin menggila.
"Masshh.. Ter.. Russhh" desahnya sambil memutar pantatnya. Kedua kakinya menggapit pinggangku dengan ketat.

Mataku seperti kabur menahan gelora kenikmatan yang amat sangat.
Aku mengayunkan pantatku sekuat tenaga.. menghujamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya ke dalam jepitan lubang kemaluan Ceu Entin.

Kepala batang kemaluanku serasa berdenyut-denyut hendak menumpahkan semua tekanan yang menggumpal di dalamnya.
Crrut.. Crrt.. Crrt.. Crutt!! "Arghh.. Ter.. Rushh.. Ceu.." Aku menggeram sambil menggigit pundak Ceu Entin..

Batang kemaluanku dengan deras menyemburkan cairan kental ke dalam mulut rahim Ceu Entin. Pantat Ceu Entin kuremas kuat-kuat..
berusaha menekankan bukit kemaluannya ke arah batang kemaluanku agar semakin erat menjepit batang kemaluanku.

Tubuhku berkejat-kejat di atas perut Ceu Entin. Tubuh Ceu Entin pun bergerak liar.
Lubang kemaluannya berdenyut-denyut menjepit batang kemaluanku yang tertancap dalam di dalamnya.

Tubuhnya menggelepar dengan liarnya. Akhirnya kami sama-sama terdiam.
Napas kami saling berlomba. Kami mencapai orgasme secara bersamaan.

Kulirik wajah Ceu Entin.. matanya nampak terpejam. Kubiarkan batang kemaluanku tetap menancap.
Perlahan-lahan aku merasakan jepitan lubang kemaluan Ceu Entin semakin mengendur karena batang kemaluanku mulai mengerut.

Akhirnya jepitan lubang kemaluan Cue Entin terlepas dengan sendirinya dari batang kemaluanku.
Aku menggulingkan tubuhku ke samping tubuh telanjang Ceu Entin.. tetap memeluk tubuh telanjangnya sambil mengatur napas.

"Ceu Entin heibat sekali.. Aku sayang sama Ceu-Ceu.." bisikku di telinganya.
"Si Mas juga hebat.. Ceu-Ceu sampai kewalahan melayani si Mas.." balasnya sambil tersenyum malu.

"Eh.. Ceu-Ceu udah berapa lama enggak beginian..?" Tanyaku. Wajahnya merona karena malu.
"Terakhir .. Mungkin sudah 6 bulan yang lalu Mas.. Sejak mister Kuya membawa non Wulan ke sini.." jawabnya agak malu-malu.

Ia biasa menyebut Mr. Park, bossku,, dengan sebutan mister Kuya.. –bahasa Sunda artinya monyet..–
Hal ini dilakukannya karena sejak Mr. Park membawa Mbak Wulan ke rumah ini ia tidak pernah lagi dijamahnya.

"Ja.. Jadi Ceu-Ceu sudah pernah sama mister..!?" Tanyaku kaget.
"I..Iya Mas.." jawabnya agak malu.

"Gimana Ceu rasanya peler Korea..?" Tanyaku menggoda.
"Ah.. Si Mas bisa saja.." sambil mencubit batang kemaluanku ia menjawab.

"Pasti gede ya Ceu..?" Kataku terus menggoda..
"Ahh.. Udah ah.. Ceu-Ceu enggak mau.. Tanya yang lain aja.."
Jawabnya sambil tangannya meremas batang kemaluanku yang sudah mulai menggeliat bangun.

"Iiih.. Ini nakal.. Sudah dikasih mau minta lagi..!" Katanya sambil meremas batang kemaluanku.
"Lho.. Kan Ceu-Ceu yang mbangunin.. Tadi masih enak-enak tidur dipegang-pegang.. Jadi ya bangun begini.." kataku menggoda

"Pokoknya Ceu-Ceu harus bertanggungjawab nih.." kataku lagi sambil tanganku mulai menggerayangi tubuhnya.
Hari itu aku dan Ceu Entin bersetubuh beberapakali hingga benar-benar teler.

Berbagai posisi dan gaya kami lakukan. Rupanya Ceu Entin sudah banyak belajar dari Mr. Park soal seks.
Gara-gara kopi ginseng aku dapat menikmati keindahan tubuh dua wanita di kantorku.

Sejak saat itu.. atas kesepakatan Ceu Entin dan Mbak Wulan aku diwajibkan memuaskan keinginan mereka secara bergiliran.
Aku sendiri sebetulnya senang.. Tapi kalau memikirkan risiko yang harus kutanggung jika suatu saat Mr. Park tau kalau ‘istrinya’ kuselingkuhi..
pasti aku dipecat dan kakak sepupuku akan terkena getahnya.

Akhirnya dengan berat hati aku mengundurkan diri dari pekerjaanku. Aku pamit pada Mr. Park dengan alasan aku ingin kerja di kotaku saja.
Hingga saat ini aku masih mencari-cari pekerjaan lagi. Gara-gara kopi ginseng pula akhirnya aku menjadi pengangguran.

Nah.. sekian dulu kisahku. Sampai saat ini aku sedang mencari pekerjaan di mana bossku adalah wanita.
Tapi aku belum menemukannya hingga saat ini.

Bila ada pengusaha wanita yang butuh asisten aku sangat bersedia membantu. Sampai jumpa di kisah-kisah selanjutnya. (. ) ( .)
--------------------------------------------------------------------------
 

-----------------------------------------------------------------------

Cerita 23 – Adek Boss Gue Sexy Part 1

Silvie

Maret adalah bulan yang selalu gue tunggu-tunggu!! Why..?? It's java jazz Time you mother fuckerss..!!!
Itu hari yang paling gue tunggu, selain dari artis-artis jazz nya yang ciamik!! Juga cewe-cewe yang dateng biasanya itu YAHUUD YAHUUD..!!!

Well singkat aje..!! Hari kedua ada Stevie wonder yang bakal manggung..!! Well.. well..
Tiket dah di tangan.. dan dah siap-siap cari mangsa di sana yang mau diajak masuk ke konser
–karena tiketnya bayar lagi.. gak jadi satu sama stage luar..– bisanya yang dateng orang-orang wahid..!! Wkwkwkwk..

Nah.. biasanya cewe yang gue ajak kenalan di luar gue ajak nonton pasti end-up-nya di hotel..
Tanpa sehelai benang dan berlanjut *seminggu.. dan selesai..!! Wkwkwkkwwk..

Tapi hari itu gak berjalan sesuai dengan rencana.. *why..?? Begini ceritanya..!! Wkwkwkwkwk..
Seminggu sebelum Hari H..!! Kantor dikejutkan dengan kedatangan wanita cantik nan exotic yang gue baru liat tuh hari..

Chinese.. rambutnya bergelombang dipirang-pirangin se pundak.. kulitnya gak putih tapi cenderung coklat..
– gue tebak ini pasti taning deh!! Ini pasti bukan tinggal di Indonesia..–

Tingginya 170an tanpa sepatu hak tingginya, bodynya SYUPER MODEL banget..
Toket gak gede tapi proporsional, pantat kagak tepos dan kakinya..
– karena doi pake celana pendek ketats..– Aduhaaaaaaaaaaiiiiiii..!!!! Jenjang bikin menggelinjang..!!*

Dalem hati gue.. Sapa ni cewe..?? Mantebzz banget..!? @_@
Tapi karena that kind of girl is not my preferance type of girl.. Jadi cukup begitu aja.. napsu sih napsulahh..
Gak normal loe kagak napsu..!! But gue prefer cewe indonesia mas broooo..

But yang bikin Terkezut adalah.. !!!!!??? @_@ “Koko..!!!” –Si cewe teriak ke arah Boss besar sambil langsung meluk..–
Sontak seisi kantor planga-plongo melihat kejadian itu..!? What the fuck just happened guys..??

Terjadi perbincangan di dalem ruangan boss dan gelak tawa terdengar terus-terusan..
Dan tiba-tiba..!! Boss teriak sambil buka pintu ruangannya..!!

“FERRY..!! Bro FERRYY..!!” -------
“Oyy oyy.. Knape om..??” Sahut gue sambil berdiri dari ruang tamu kantor..*

Perbincangan terjadi dan intinya adalah: SILVIE TAN yang tinggal di Singapura ke Indonesia pingin nonton Java Jazz..
But.. sayangnya.. Si Koko kagak bisa nemenin.. kan emang dia kagak doyan musik..

Doyannya perempuan sama duit..!! Wkkwkwkwkw..
Dan tumbalnya adalah Gue.. sang General Manager yang udah ketauan doyan ma java jazz dan musik..!!* WTF..!!

“Ehh.. lu temenin ade’ gue yah..??” Si Boss langsung tembak.
“Heh..? Kok jadi gue..?” Tanya gue pura-pura belagu.

“Udah dehh..!! Ntar tiket sama ongkos dan semua keperluan loe gue ganti..” tambah si boss lagi.
“Mobil baru dong..?” Nyangsak gue sekalian slebor.. hehe..

“Anjing..!! Masa’ mobil juga musti gue yang nanggung..?” Si Boss senewen. Hehehe..
“Dah lecet boss bempernya.. ditabrak bajaj..” alasan gue asal.
“Set dah..!!” Si Boss ngedumel n nyumpah-nyumpah.. haha..

Hubungan gue sama si boss dah kek sodara.. –gue kagak mau kasih tau namanya ahh si boss siapa..–
Secara gue ma dia hunting bareng anak-anak ABG yang bisa ‘di-oh yes .. oh no’-kan..

“Boss.. yakin nih nyerahin adek loe ma gue..? Itu satu aje ma gue kagak abis-abis..”
Gue liat muka Silvie senyum-senyum liat n dengerin becandaan gue ma kokonye..

“Gue potong gaji lu kalo ade gue ampe lecet-lecet yehh..!!!” Ancam si boss.. ngga tau serius apa kagak.
“Ahh.. lu boss.. mana bisa juga lecet kalo dah licin..” bales gue slenge’an.
“Bwahahahahah.. Anjing lu..!!” Si Boss ngakak..

Lalu gue kenalanlah sama adiknya si Boss ini.. Gue sodoron jabat tangan..
“Halo.. ek punya nama Ferry..” gue ngenalin diri.
“Silvie..” balasnya singkat.. tapi tatapan matanya seperti membolongi kepala gue.. Huah..!!

Kita berjabat tangan.. trus si boss langsung menyudahinya..!!
“Udahh.. udahhh.. jangan kelamaan lu..!!” Sentaknya sambil Jaim-an gitu deh.. hehe..

Dan akhirnya kita deal.. kalo gue yang bakal jemput dia di Mulia Hotel jam 12 siang.
Karena juga mau nonton stage lain sebelum ke Stevie Wonder.*
oOo

D-DAY!!
(horreee)
Gue liat si Bella dah berangkat dari pagi sama group aerobiknya yang asoy-asoy geboy menggairahkan itu!!
Hehehehehehehehe..*

Setelah mandi dan rapi-rapi dengan baju yang gak terlalu formal.. celana jins buluk pake T-shirt v neck.. –rombeng..–
dibalut dengan Jass abu-abu dan sepatu favorit gue..!! DC shoes warna ijo.. Langsung jalan ke Mulia dan nunggu di Lobby..!!*

Setelah gue telpon dan kasi tau kalo gue sudah nyampe.. sembari menunggu gue cek ticket dan duit cash..!!
Jangan sampe kurang nih..!! Wkwkkwkwkw..

Gak lama gue liat dari arah tangga ada cewe turun.. Aihhh.. cantik banget..!! Bikin mata melongo..!!
Gaun hitam, turtle neck ketat dan melapisi hingga bagian pergelangan tangannya..

Di pinggangnya terikat rantai berwarna silver mengkilat yang ujungnya menjuntai di samping pinggangnya yang ramping indah..
Dan gaun terusan ketat itu hanya menutupi sampai setengah bagian pahanya yang indah mulus dan sekal..

Jadi setiap dia melangkahkan kakinya..!! You know what I mean.. righ boys..?? Hahahahahhah.. it was so DAMN HOT..!!
Dan mengenakan high heels yang diiket-iket.. apalah itu namanya.. sampai ke mata kakinya..!!

Saking melongonya.. gue sampe gak sadar kalo lagi mangap..*
“Heh..!! Ikan hiu ntar masuk tuh..!!” Sentaknya tiba-tiba menyadarkan gue.

Gue kelabakan.. tapi tetap berusaha cool.. “Oohh.. ada Silvie..!!”
“Emang dari tadi ngeliatin siapa..?” Katanya songong.

"Gak.. tadi ada cewe cakep banget turun dari khayangan..!!" Timpal gue sekalian nyamarin 'mangap' gue barusan.
"Hmm.. Siapa..? Kok gue gak liat..?" Doi ngelanjut.

"Ade.. tuh pake anting mutiara n kalungnya ada huruf 'V-nya.." kata gue monyongin bibir.. nunjuk ke lehernya.
"Bajunya item pake rok mini..?" Doi masih pura-pura.. belagak pilon. Gue cuma ngangguk-angguk ngejawabnya.

"Rambutnya disanggul ke atas..?" Doi mendekkripsikan dandanan yang doi kenakan.
"Ho-oh..!!" Gue jawab lagi singkat.

"Ohh.. gak kenal..!" Katanya lagi.. sambil jalan melalui gue dengan senyum yang rada dibikin sombong..
Tapi lirikan matanya gak bisa bohong kalo doi ada rasa ma gue.. dan tersanjung dengan cara gue flirting. Hehe..

Ni cewe stand out banget dah.. tingginya jadi hampir sama kek gue gara-gara high heels nan sexy itu..
Gue tanya.. "Vi.. yakin ke java jazz pake baju begini..?"
"Kenapa memangnya..? Loe gak suka..?"

"Wahh.. Lebih suka lagi kalo kagak pake apa-apa..!" Selonong gue nekad.
"Iiihhhh NGERES..!!" Katanya sambil pencet pipi gue sampe bibir gue jadi monyong)
oOo

ON THE SPOT!! PRJ JAVA JAZZ FESTIVAL 2012..!!
Masuklah kita ke Arena Java Jazz!! Silvie jalan duluan di depan gue menuju gedung yang sudah menebarkan suara musik ..

Langkah kakinya indah gemulai seperti peragawati professional.. (emang iya sih)
Bokongnya yang bergerak seirama naik-turun dengan langkah kakinya..

Dan leher jenjangnya karena rambutnya disanggul ke atas.. serta pundaknya yang wow banget..
Bikin gue pengen PERKOSA ni perempuan!! ANJIIIIIIING..!! Asoy banget..!!

Dalam lamunan itu tiba-tiba.. "Ehh..Jalan bareng gue napa..? Emang loe bodyguard gue..?" Sergah Silvie.
"Sabarlah.. gue lagi checking out the Body..!! He he he he he.."

Begitu gue berdiri di sampingnya, Silvie langsung merangkul tangan gue dan narik untuk jalan berdampingan!!
Rada asik juga sih, karena all eyes is on us..!!

Sampe disangka kita berdua salahsatu artisnya karena di ajak foto-foto sama pengunjung yang pada melotot ngeliatin kita berdua!!
What an amusing situation!! So we bath in the moon light!! Sambil ketawa-tawa.. Hahahhahhaha

Sampailah pada masa di mana kita akan nonton Stevie Wonder.. situasi kaku karena baru berkenalan sudah sangat cair..
Dan kini jadi semakin akrab untuk merapatkan badan.. rangkul pinggang serta tarik-tarik tangan sesuka hati gue..

Dan juga sebaliknya.. bahkan ketika ketemu beberapa orang yang kenal sama gue atau dia.. Silvie ngakunya gue adalah cowonya..
WHAT THE FUCK..!? But ga papalah.. Haha.. dibawa asik aja.. ya ngga..?

Sampai di Main hall kita kasih tiket dan masuk ke spot festival dan dapet spot paling Depan..
Karena tiket gue VVIP!! So sorry deh yahhh!!

BERDIRI bersebelahan.. sambil ngobok-ngobok tas kecilnya.. Silvie ngeluarin Smartphonenya iphone 4s warna putih..
"Buat rekam.." katanya singkat.. Sip deh..!!

Suasana makin padat dan mulai banyak bule-bule pada masuk. berpasangan pula.. semakin lama semakin sesak..
Tepat di belakang Silvie ada cowo yang coba-coba ngerapet-rapetin berdirinya ke Silvie..

Eh.. si Silvie rada gak seneng.. karena ketauan banget ni cowo mesum.
Inisiatif.. gue tarik Silvie untuk berdiri di depan gue.. biar gue bisa melindunginya dari sekelilingnya.
Apalagi pas gue liat samping kanan kiri aman.. karena sama-sama Cewe..!!

Well.. alunan demi alunan berlalu.. kita pun bersorak dan ikut bergoyang seiring irama..
Dan kondisi sudah sangat sesak di depan panggung. Otomatis badan gue semakin menempel ke Silvie.*

Gue berdiri sambil masukin tangan gue ke kantong.. dan sesekali gue lipat di depan dada Gue..
Sementara Silvie menikmati musik di hadapannya sambil bergoyang mengikuti irama..

Nah.. entah dia sadar atau kagak.. badannya suka nabrak ke badan gue..
Dan sudah barang tentu.. pantat indahnya nyenggol barang bawaan gue yang lagi bobo unyu.. hehe

Lalu di lagu For Your Love suasana jadi berubah romantis banget.. Orang-orang di sekitar teriak yeeeyy..!
Terus tepuk tangan dan lagu dengan Groove yang enak itu melantun dan semua orang ikut bernyanyi dan bergoyang.

Di samping-samping kita bule-bule dah pada pelukan dan berdansa.. ada yang saling berhadapan..
Ada yang memeluk cewenya dari belakang.. but mereka lagi enjoy sama kesibukan dan suasana hati mereka masing-masing..
Sampai ada yang cipokan pun dah gak ada yang peduli lagi..*

Saat itu gue liat Silvie menikmati lagu sampai mengangkat tangannya dan meliuk-liukkan badannya dengan indah di depan gue..
Dan yang pasti nyenggol-nyenggol gue deh..!! Assoyy..

Tangan Silvie menari-nari di atas tubuhnya sendiri.. meraba-raba pinggangnya perutnya..
Sesekali doi menyentuh paha dan dadanya sendiri.. So.. gue sangat TERGANGGU kalau gak berbuat sesuatu..!!

Bodo amat dah sama si Boss..!! Kalo emang jatah gue ni malem ngewe ma adik boss!! I don't give a damn!!
Langsung gue peluk perutnya dan dia terkejut dengan tindakan gue..

Silvie langsung memegang kedua tangan gue yang sudah erat melingkar di pinggang dan perutnya..
Lalu di telinganya gue ikut bernyanyi dengan om stevie..!

"♫For your love!
I would do anything, just to see the smile upon your face!!
for your love..
I would go anywhere..
Just you tell me and i'll be right there♫"

Begitu gue nyanyi di telinganya.. tangan kanan Silvie udah ada di belakang kepala gue..
Kita pun hanyut dalam alunan indah lagu itu.. gak ada tanda penolakan..

Bahkan sesekali gue mencium belakang telinganya sampai dia kegelian.. tapi tidak membuat Silvie marah atau bagaimana.
Tangan kirinya malah sudah diletakkannya di atas tangan gue.. seolah berkata jangan lepas dulu.. sampai malam ini berlalu..

Sampai acara selesai.. gue tetap dalam kondisi memeluk Silvie dan kepala Silvie sudah disandarkan penuh kepada pundak gue..
Lalu Silvie membalikkan badannya dan melingkarkan tangannya di leher gue..?

“Trus..? Kita mau ke mana abis dari sini..?” Katanya seoalh bermanja.
"Ke tempat Barry Likumahua dulu ahh..!! Keknya masih main dia sama BLP..!!”

“Oh..?? Oke..! Lama gak..?”
Ada nada kecewa dari pernyataan gue.. tapi juga gak terlalu berani dia utarakan.

Sekarang kita berdua sudah bergandengan tangan dan saling rangkul dengan mesra..
Persis kek pacar baru jadian dan sebelum ‘dienjot' .. lengket kek super glue..!!

Dan akhirnya jam sudah menunjukkan angka 12.00.. akhirnya kita menyudahinya dan gue mengantar Silvie balik ke Hotel.
Sepanjang jalan hening.. hanya lagu dari head unit gue yang melantunkan lagu-lagu om Brian McKnight.

Sampailah kita di Mulia Hotel again.. dan gue serahkan ke vallet mobil gue..!!
Gue mengantar Silvie sampai masuk ke dalam hotel hingga sampai mengambil kunci di resepsionist.

Lalu gue mengantarnya sekali lagi hingga ke Lift!! *
"Good night Vi.. thanks for the great night.." ujar gue ngucapin 'salam perpisahan' untuk malam ini.

"Hmm.. sama-sama.." Agak hening .. "Ehm.. Besok breakfast bareng yuk..! Atau lunch..? Mau gak..?" Ajak Silvie.
"Sure..! Why not..! Di mana..?" Jawab gue seneng.
"Terserahlah.." jawabnya menyerahkannya pada gue.

Ting..! Lift terbuka. Lalu Silvie masuk.. dan terucap kata 'thanks yah..' tapi lirih dan terkesan kurang kedengaran.
Lalu ketika Silvie di dalam.. dia berbalik badan dan kita saling bertatapan..!!

Pintu lift pun tertutup..!! Sementara mata kami terus beradu.. seolah gue merasakan getaran.. please come with me..!!
Stay for a night with me..!! Gue merasakan hal yang sama..!!

Ketika sedikit lagi itu pintu lift ketutup .. Gue langsung selipin tangan gue di antaranya agar kebuka lagi tuh pintu.
Silvie pun rada kaget pas gue melakukan itu. Pintu terbuka lagi dan gue langsung masuk ke dalam lift..!

Dan gue berdiri di sebelahnya tanpa berkata apa-apa.. Silvie pun ga berkata apa-apa..
Gelagat Silvie berubah total dari pertama yang agak bossy, sekarang kek cewe pemalu yang lugu..

<ungkin karena pertahanan mentalnya dah jebol sepanjang acara bareng gue.. dan hatinya sudah terbuka untuk gue..
Sebentar lagi Bajunya.. lalu Mekkie-nya..!!* Haha..

Ting..!! Lantai 8 lift terbuka dan Silvie mendahului gue keluar dari lift.
Dia langsung jalan tanpa menunggu gue yang menyusul dengan langkah santai..

Ngga lama gue lihat si Silvie sudah berdiri di depan kamarnya.. merogoh-rogoh isi tas kecilnya mencari CardKey..
Gue perhatiin tangannya agak gemeter. Dan kikuk.* Hehe.. senyum iblis udah mekar aja dalam hati gue.

“Kenapa Vie..? Ketemu kartunya..?” Gue deketin.
"Ehh iya nih dah ketemu.." terlihat Silvie seperti agak salah tingkah. Entahlah.

Silvie langsung memasukkan kartunya dan lampu hijau di rumah gagang pintu menyala.. ceklek..!
Dia membuka pintunya* *Lalu dia berkata.. "Ferr.. Loe mau anterin gue ke dalem gak..?"*

Yess..!! Tanpa dikomando, gue yang melanjutkan mendorong pintu bagi wanita cantik ini dan mempersilakannya masuk.
Setelah Silvie masuk gue pun masuk.. dan langsung menutup pintu serta menguncinya dengan lock besi..!!

Sementara Silvie melepas high-heelsnya di kursi yang berhadapan dengan gue..
Gue lihat kakinya agak diangkat.. sehingga paha bagian dalamnya nampak terekspos dengan jelas..
Wuaduhh.. bikin dede unyu gue sesek napas..!! Halahh..

Lalu dia melemparkan sepatunya ke pinggir ruangan dekat meja.. dan kini dia sibuk melepas aksesoris..
kalung.. anting dan gelangnya lalu meletakkannya di atas meja.

Namun begitu dia mau melepaskan sanggul rambutnya.. gue langsung menghalanginya dan menariknya ke dalam pelukan gue.*
“Aughh..!! Hmmmnnhh..?*

"Jangan dilepas dulu yang ini.." kata gue sambil menunjuk rambutnya..
"Kenapa..?" Tanyanya.. suaranya terdengar lirih.
"Biar gak gerah.." jawab gue sambil mengelus lembut pinggiran pingulnya.

Tiba-tiba.. "Ferr.. Aku masih perawan.." katanya sambil berbisik..
Dalem hati gue.. Ya ampuuunn..!! Masih perawan..!! Sexy..!! Ranum..!! ASEEEEEKKKK..!!!!

"Terus..? Gue harus bilang ‘WOW’ gitu..??" Jawab gue pura-pura cuek.. padahal dalam hati .. anjrit.. anjritt..!! Haha..
"Reseh yahh..!!" Katanya sebel.. sambil tangannya memencet pipi gue sampe monyong..

Namun kondisi itu gue manfaatkan untuk memajukan wajah gue.. sampai bibir gue mencium bibirnya.
Tangan Silvie kembali dilingkarkan di leher gue.. sementara tangan gue memegang pinggangnya yang ramping nan indah.

Jidat kami bertemu.. deru nafas birahi gue dan Silvie sudah saling bersahutan.. meminta untuk ditebus utangnya..!!*
"Malam ini..? Mau aku pulang sekarang..? Atau aku nginep sampai kamu pulang ke Singapur..?" Gue tanya setengah berbisik.
Silvie gak menjawab dan wajahnya jadi bingung..!! Malu..!!

Gue sengajain kecup bibirnya.. dan ditambah dengan mencium keningnya dan berkata..
“Selamat malem..!! Besok kita breakfast bareng dehh..”
Sambil gue melepaskan lingkaran tangannya di leher gue dan melangkah ke arah pintu pura-pura mau pergi..!!

Begitu kunci mulai gue buka tiba-tiba.. "Kalo kamu pulang sekarang dah kemaleman kan..? Besok pasti terlambat kan..?"
Ka..kamu nginep aja deh.. Yah Ferr..? Nginep aja.. Jadi besok gak telat breakfast sama-sama..”
Katanya dengan nada yang sedikit bergetar penuh gejolak nafsu..!!

"Yakin..? Gak apa-apa..? Kamu itu adik Sahabatku dan bossku, loh..!! Kalo dia tau gimana..?"
"Aku dah gede. Koko gak perlu tau masalah hubungan kita
–hubungan..? Baru *juga ketemu dah ngomong hubungan..? Ni cewe naksir ma gue yah..? Hehe..–

Gue kembali menghampiri cewe yang sange ini.. dan langsung memeluknya lalu mengangkat tubuhnya dalam gendongan gue.
Bibir kita beradu dan berciuman dengan penuh nafsu..

Rok mininya tersingkap karena kini kakinya melingkar di pinggang gue..
Kedua tangannya mengapit wajah gue dan seolah-olah menarik wajah gue untuk terus berciuman tanpa ampun!!!

Sementara tangan gue menopang bokongnya sambil meremas-remasnya!!
Cumbuan kita berdua semakin hot sampai gue memutuskan untuk duduk di pinggir ranjang..

Otomatis Silvie berada di atas gue sambil gue peluk-peluk punggungnya yang masih tertutup gaun hitam itu.
Gue raba-raba.. Gue tidak merasakan adanya tali bra di punggungnya..

Silvie terus melakukan serangan terhadap bibir gue..
Lidahnya semakin menari-nari di dalam mulut gue dan sesekali lidah gue pun diisapnya!!*

"Sshhh.. ahhhhh Ferr.. gue napsu banget.. Ohhhh.." lenguhnya seperti berbisik di telinga gue.
"Hmmmm.." gue bales dengan gumaman doank..
–tapi.. sembari menarik turun ritsleting tipis gaunnya ke bawah sampai tepat di atas belahan pantatnya..–

Dengan ganas gue grepe itu punggungnya.. Uughh.. rasanya haluuuus banget..
Sesekali tangan kanan gue mencoba meremas toketnya.. yang ternyata Silvie memakai bra Jepit tanpa tali..

Silvie melenguh begitu gue remes toketnya.. “Ohhhh..” lau kembali Ia mencium gue dengan ganas.
Tangan Silvie sudah mulai membuka jass gue dan meraba-raba dada bidang gue..

Masih keliatan rada takut.. tapi dah kepalang napsu..
Pinggulnya pun bergerak-gerak menggesek-gesekkan CD ketat warna hitamnya kepada permukaan celana jins gue..

Otomatis konthol gue rada keurut-urut..!!
Dan itu mekkiee dah lembab.. tanda siap 'di-crott crott crott.. ahh ahh-kan..!!*

Gak tau berapa lama.. tapi aktivitas cipok n grepe itu berlangsung sampe kita berdua keringetan..
Baju gue dah awut-awutan.. sekalian aja gue buka bertelanjang dada..!!

Dia melihat badan gue dan nampak terpesona..! *Atletis bersih dan KERAS menn..!!!! Hehe..
Gue mulai panasin tuh cewe.. "Vie.. buka dong.." – sambil menunjuk gaunnya..–

Silvie pun dengan perlahan menarik gaunnya.. dari leher langsung ke bawah perut..
Wuihh.. mempertontonkan dadanya yang masih tertutup Bra jepit.. – whatever the namel-ah..–

Ia kemudian melepas gaunnya dari bagian tangan kanan-kirinya..
Dan kini gaun itu hanya melilit pinggangnya.. bra dan CD masih Silvie kenakan..

Sambil tetap berhadapan.. gue mulai belai bagian atas Toketnya.. wajah Silvie pun nampak malu dan memerah..
Namun tetap dia biarkan gue membelainya.

Silvie pun berkata.. “Kamu romantis.. gak buru-buru seperti pacarku di Singapur..”
Info: doi dah punya pacar.. tapi belom pernah melakukan pencoblosan.. orang China Singapur juga.
Hal yang paling jauh mereka lakukan adalah Hand Job sampe cowonya muncrat.
Setelah itu pasti Silvie dibiarin sange tanpa tindakan lebih dari cowonya.. What the fuck..?
Cewe kek gini kagak di-GARAP..?? What an IDEOT..!! But lucky me mother fuckersss..!! Wkkwkwkwkw.
.–

"Aku bukan pacarmu.. I'm better than any man you'll ever know..!!" –Gombal tingkat Akhirat..!!–
"Iihh.. jijay..!" Serunya.. sambil mendorong tubuh gue rebah ke ranjang dan Silvie kembali mencium bibir gue..

Agak lama kita berpagutan.. dan ciuman kali ini lebih ke arah romantis.. lembut dan memendam sebuah gairah yang tertahan..
–I want more..– Tapi gue gak mau terburu-buru menyudahi permainan ini..

Kini tangan gue gue selipkan dari pundaknya menuju ke pantat indahnya dan meremas-remasnya dengan lembut..
Sesekali belahan pantatnya gue belai sampai dia melenguh dan menggelinjang mesra..

Sesekali pula vaginanya gue gesek n gue teken sambil cek lokasi lubang pengeboran!!
Dah basah.. dan setiap gue raba kepalanya keangkat seperti menikmati sesuatu yang uenak!! Heheheheheh..

Akhirnya gue rebahin si Silvie di ranjang hotel mewah itu dan bangkit berdiri.*
"Vie aku mandi dulu yah.. gak enak kotor n keringetan nih.."

Silvie Menggelengkan kepala dengan raut wajahnya kecewa..
"Kenapa..? Kan kalo dah bersih lebih enak.. dan capenya jadi ilang.."

Raut muka Silvie terlihat kecewa banget..! WTF..! Apa lagi nih..? Pikir gue.
"Loh..? Kenapa sayang..? Kan mandinya sama-sama..! Yukk..!" Ajak gue sambil menggamit tangannya.

Setelah gue ngomong itu.. Silvie langsung ngeliat gue.. berdiri dan langsung memeluk gue..
Doi gelendotan kek anak kecil.. sambil gue rangkul menuju kamar mandi yang ber bathTube..

Gue nyalain kran air panas n dingin agar bathtube terisi air.. Silvie nampak menghadap ke cermin yang besar..
sambil melihat tubuhnya.. juga sesekali membelai bagian perutnya dan dadanya..

Ada sebuah senyuman yang entah apa maksudnya.. namun matanya langsung melirik ke gue.
Segera saja gue hampiri Silvie.

Dari belakang gue belai tengkuknya dan gue kecup sambil langsung memeluk pinggangnya.
Dengan cepat gue pelorotkan gaunnya hingga jatuh ke lantai..

Sembari gue melakukan serangan ke leher jenjangnya dan pundaknya..
Itu membuat Silvie ngos-ngosan, karena itu adalah bagian yang paling merangsan dia!!*

--Hhhhsss.. shaahhh.. oohhh.. aahhhh..!! Terus yangh..!! Iyahhh.. aaahhhh—
Lenguhnya dalam alunan birahi yang semakin menggila..!!

Tangannya kini meremas-remas celana jins gue..
Dan sesekali meraba bagian depan yang menyodok-nyodok pantatnya yang masih dihalangi CD..

Rabaan tangan gue mulai naik ke atas dan membelai-belai lembut bagian toketnya..
Bahasa tubuhnya sudah TOTAL SURENDER!!*

Dengan sekali tarik.. jebrett..! Bra-nya langsung terlepas.. mengekspose tonjolan bulat kencang seperti balon.
Gak besar.. tapi nantangin minta diremet-remet..!! Uwwhhh..!!!! Pentilnya pink coklat dan dan mancung..

Menatap Branya terlepas dari dadanya secara refleks Silvie menutupinya dengan tangan kanannya.
Pipinya memerah malu-malu.. Namun gue biarin aje tuh tangan ngalangin toketnya..
Sementara tangan lainnya Silvie meremas-remas kontol gue dari luar celana jins gue.

Tangan gue yang bebas menari-nari lagi di perutnya.. sembari gue menjilati leher jenjangnya..
Sementara tangan kanan gue turun ke bagian selamgkangannya.. menyentuh bagian depan kewanitaannya.

Reaksi badannya langsung sedikit menungging.. sehingga pantatnya mendesak kontol gue.
"Ahhhh..!! Shhhh.. hhhhh.. ahhhh..!!"

Karena jari gue mulai bermain di celah sempit yang menyembunyikan Clitnya..
Dan sudah barang tentu Lubang kenikmatan yang kemungkinan besar belum pecah perawannya..!!
ANOTHER FUCKIN VIRGIN...!! Hell yeahh beibeeeehhh..!!! Hahahaha..

Semakin liar gue menggesek-gesekkan jari gue dari luar..
Pinggul Silvie pun bergerak mengimbangi gairahnya sendiri dengan terus melenguh*
“Ahh.. shh.. ahhh.. yanghh.. ohhh thats it.. ohh.. Beibhh..!! Terus ohh..!!” Ceracaunya gak karuan..

Tiba-tiba badannya mengejang dan tangannya yang tadi menutupi toketnya kini mencengkram paha gue..
Tangan kirinya yang lagi remes-remes kontol gue.. juga jadi mengejang dan meremas kontol gue lebih keras..

Kepalanya menengadah.. bibirnya melepas lenguhan khas wanita orgasme..
Pantatnya benar-benar didesak ke arah kontol gue dengan keras...

Ughhh.. Menggemaskan sekali.. Sampai dalam kondisi masih menikmati orgasme itu..
Dengan cepat tangan gue gue masukin ke balik CD nya dan kembali memainkan peranannya sebagai pemuas clit!!

Begitu Silvie merasakan ada yang lain dari peristiwa itu, dia muali menceracau dengan suara yang lebih keras...
“Ahh.. aaaahhh..!! Yanghhh.. aahhh..!! Please..!! No oowwhh..!! Fuck.. No stop Yanghhhh.. *ouhhhh yess.. aaaaahhhh..!!"

Dan nampaknya sampai Silvie squirting alias pipis orgasme..!! Basah dehhh !!!
Tangannya kini sudah bertumpu di washtafle sambil ngos-ngosan.. peluh sudah membasahi..
Punggungnya jadi mengkilat dan terlihat semakin erotis!!

Lalu Silvie membalikkan badannya dan menghadap gue dengan matanya yang terlihat sayu..
Terlihat dengan kepuasan yang baru saja dia peroleh..!!

"Gila lu yah Fer..!!"
"What did I do..?" (smirking smile) hehe..

"Gue blom pernah ngerasain yang barusan.. Gila lu yah..!!" (masih sambil ngos-ngosan)
"Dah say.. buka dulu itu CD -nya.. kita berendem dulu yuk, biar segeran..!!" Ajak gue mengarahkannya.

Srottt..! Silvie yang tinggal pake CD doang itu langsung mempelorotkan CD-nya.
Kini.. di hadapan gue.. ada cewe Cina sexy..
Cantik.. proporsional.. semampai.. telanjang bulat. To be KOntiecrott..
-----------------------------------------------------------------------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd