Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita 68 – Karyawan Hotel Plus Plus


Cindy

Nama
gue Denny.. gue kerja sebagai roomboy di sebuah hotel berbintang empat.
Kerjaan yang enak sebenernya.. bisa liat-liat kamar orang sembarangan..
Dan cerita ini adalah saat gue dapet jackpot di sebuah kamar.

Pagi itu seperti biasa setelah menyiapkan trolley gue mulai menyatroni kamar satu per satu.
Sekitar jam 9 setelah kelar 2 kamar.. gue parkir trolley di depan kamar ketiga.
Setelah 3 kali mencet bel gak ada yang keluar.. gue masuk.

Dari dalam kamar mandi terdengar bunyi shower..
begitu nyampe ke kasur gue lihat seorang wanita di balik selimut lagi asyik maenan hape.

“Mau dibersihkan kamarnya mbak..?” Tanya gue berusaha sopan.
“Oh boleh mas.. umm saya harus keluar dari ranjang nih..?”
“Iya mbak.. sepreinya kan harus diganti..” yup gue saat itu lagi megang seprei di tangan gue.

Memberi isyarat tunggu.. kemudian wanita itu mengambil baju yang diletakkan di meja kecil di sisi ranjang.
Kemudian ia beranjak bangkit setelah memakai baju itu.. baju yang sangat kebesaran.

Wanita berdarah chinese dengan rambut coklat sebahu.. umur mungkin sekitar 20-24an.
Tinggi kekira 160cm.. mungil memang. Namun memiliki dada yang –sangat besar..–

Bahkan dari balik baju yang sangat kebesaran itu dadanya masih terlihat menonjol..
dengan puting yang perlahan menceplak di balik baju.

Wanita itu kemudian berdiri di sudut ruangan.. memperhatikan handycam..
yang berdiri dengan tripod di sudut ruangan..

Sementara gue mengganti seprei sambil sesekali mencuri lihat ke arah wanita itu.
Junior gue mulai tegang ga karuan ngeliat wanita hanya berbalut baju putih tipis.

Ga lama.. sesosok pria paruh baya berbadan agak gemuk..
keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk.

Ia langsung berjalan menghampiri wanita itu.
“Tuh kaan om.. jelek hasilnyaaaa..” wanita itu memperlihatkan hasil rekaman kepada pria itu.
“Mau gimana lagi, kan tripod, kalo dipegang lebih jelek lagi..”

Tak lama kemudian mereka berdua berbisik.. entah apa yang mereka bicarakan ga kedengeran.
Hanya akhir perbincangan yang gue denger.

“Tapi aku malu om..”
“Ga papa.. anggep aja salahsatu temen om..”

Kemudian pria itu menghampiri gue yang baru saja kelar mengganti seprai mereka..
–maklum 3 lapis.. agak lama..–

“Mas, bisa bantu saya ga..?” Tanya pria itu.
“Bantu apa ya pak..?” Jawab gue dengan sopan.

“Saya mau minta tolong.. rekamin saya ama si eneng dong.
Buat kenang-kenangan.. nanti malam saya harus terbang pulang..”

“Rekamin.. apa ya pak..?” Gue kembali bertanya untuk memastikan.
“Rekamin kami mainlah mas.. di tripod jauh banget.
Kalo saya pegang ga fokus.. butuh orang yang rekamin..”

“Kenapa ga make jasa juru rekam aja pak..?”
“Saya mau bikin koleksi pribadi, bukan film bokep buat ditonton orang. Ga perlu ampe profesional gitu kan.
Saya minta kamu karena kamu ga mungkin berani macem-macem..
bisa masuk penjara kamu kalo berani macem-macem..”

“Kenapa harus saya pak..?”
“Gini deh mas.. saya bayar. Mau apa nggak..?”
Widih.. ngeliat gadis telanjang.. dibayar pula.. siapa yang nolak rejeki gini..!?

Gue kemudian meminta izin untuk merapikan trolley. Gue sembunyikan trolley di ruang pantry..
kemudian memasang tanda ‘privacy’ di pintu.. dan menguncinya.

Kami kemudian melakukan briefing sebentar. Dari situ gue tau wanita itu bernama Cindy.. umur 21.
Dan pria itu mengaku bernama Sam.. –di daftar tamu namanya Samsuri..–

Dari briefing singkat itu diputuskan gue boleh mengambil video sedekat mungkin..
tangan gue juga boleh ngasih isyarat biar gambar yang diambil bagus..
Tapi ga boleh megang daerah terlarang Cindy.

Agak kentang juga sih sebenarnya.. tapi ga papalah lumayan.
Video ini tanpa cut sama sekali jadi gue ga boleh ampe bad angle. Damn juga sih.

Setelah semua setuju.. gue ngambil handycam yang masih berdiri tegak di tripod..
sedangkan Cindy berdiri menghadap jendela.. membelakangi gue.

Sam kemudian memeluk Cindy dari belakang dan perlahan menaikan kaos yang dipakai Cindy.
Gue lihat Cindy masih nampak malu.. namun Sam sepertinya tanpa ragu membuka kaos yang dipakai Cindy.

Tangan Cindy langsung menutupi dada dan vaginanya.. Sam langsung membisikkan sesuatu di telinga Cindy.
Nampak sekali Cindy masih malu untuk telanjang di depan orang yang baru dikenalnya.
Dan gue hanya memperhatikan mereka dari ¾ belakang.

Setelah beberapa saat membisikkan sesuatu.. tangan Cindy nampak mulai turun..
berganti kedua tangan Sam yang memegang penuh kedua dada Cindy.

Secara perlahan mereka berbalik arah. Kini mereka berdiri tepat berhadapan dengan gue.
Kedua tangan Sam menutupi dada Cindy..

namun telapak tangan Sam tidak cukup besar untuk menutupi dada Cindy yang memang besar..
sedangkan kedua tangan Cindy menutupi vaginanya.
Ia hanya tertunduk malu.

“Udah.. ga papa hunny. Anggep aja ga ada orang.. kita berdua doang..” bujuk Sam lembut.
“Ga papa gimana.. aku malu sayang..Cindy menjawab dengan wajah yang masih tertunduk
Cindy yang berdiri di hadapan gue nampak berbeda dengan Cindy yang gue liat ketika pertama masuk kamar ini.

“Gini.. gimana kalo kita mulai dari pakaian lengkap..? Biar mbak Cindy agak lebih biasa..
juga biar hasilnya ga rekaman ML doang. Kan menggairahkan banget tuh proses bugilnya..”
Gue berusaha memberi masukan.. dan mereka nampaknya setuju.

Cindy kemudian menarik handuk yang masih melingkar di pinggang Sam..
ia menggunakan handuk tersebut untuk menutupi tubuh bagian depannya.. dan melangkah cepat menuju lemari.
Sedangkan Sam masih berdiri dengan penis yang sudah mulai menegang.. –sialnya gue liat..–

Adegan dimulai:
Sam bersandar ke kepala ranjang dengan posisi duduk. Gue mengambil gambar ke arah lemari..
dan Cindy mulai berjalan masuk ke dalam frame.
Ia mengenakan piyama satin berwarna merah padam. Raut wajahnya masih agak malu.

Sam memberi isyarat pada Cindy untuk duduk di samping kirinya.
Kemudian Sam mulai melumat bibir Cindy..

Awalnya Cindy masih kaku ketika berciuman disorot kamera..
namun seiring libidonya bangkit ia membalas ciuman Sam.

Mereka berdua semakin ganas saling melumat.. gue menyorotnya cukup dekat.
Sam kemudian melingkarkan tangannya di sekitar perut Cindy..
memposisikan Cindy tiduran telentang sambil terus berciuman dengan ganasnya.

Tangan kanan Sam kemudian meremas dada kiri Cindy.
Nafas Cindy semakin memburu.. dan junior gue mulai menegang merekam adegan ini.

Gue kemudian menginstruksi posisi mereka.. Sam sepertinya paham dengan kode yang gue kasih.
Ia kemudian duduk bersandar dengan posisi kaki diregangkan.. ia memeluk Cindy dari belakang.

Sam lalu menjilati leher Cindy.. sesekali mencupangnya hingga menimbulkan bekas kemerahan.
Kedua tangan Sam sibuk meremas kedua dada Cindy.

Suara lenguhan mulai terdengar.. tangan Cindy berada di paha Sam..
namun Cindy terus menutup matanya.. mungkin ia sedang memotivasi diri dengan ga liat gue.
Ya.. memang gue duduk bersila tepat di hadapan mereka.

Tangan kiri Sam beranjak turun.. sepertinya Cindy paham..
ia langsung meregangkan kakinya untuk mempermudah Sam.

Tangan kiri sam masuk ke dalam celana Cindy..
sesaat tubuh Cindy terhentak seperti mendapat rangsangan hebat.

Yup.. jemari Sam kini bermain di bibir vagina Cindy.
Sementara tangan kanan Sam mulai melepas kancing piyama Cindy satu per satu.

Tanpa menunggu perintah.. Cindy membantu melepaskan atasan piyamanya.
Ketika semua kancing terbuka.. kini ia mengenakan bra berwarna krem..
bra itu tak cukup menahan kedua buah dadanya yang seperti siap melompat keluar.

Kedua tangan Sam kembali meremas dada Cindy.. seperti terganggu dengan bra yang dipakai..
Sam melepaskan pengait.. dan dalam sekejap bra itu dilempar Sam ke sembarang arah.

Kini nampak dada Cindy bergerak liar. Sam meremasnya dengan ganas..
ia kemudian memainkan puting Cindy yang sudah menegang berwarna pink kecoklatan.

Juniorku sepertinya sudah berdiri tegak ketika melihat dada Cindy yang begitu besar dan kenyal.
Sam kemudian memberi instruksi agar Cindy mengisap penisnya.

Cindy kemudian membalikkan badannya.. tangannya perlahan mengocok penis Sam.
Lalu Cindy mulai memasukkan penis itu ke dalam mulutnya..

Perlahan ia mengulum penis itu sambil tangan kanannya mengocok pangkal penisnya.
Kuluman Cindy semakin cepat ketika tangan Sam kembali meremas-remas dada Cindy.

Kini Cindy sudah berani melihat kamera. Ia bahkan seperti tersenyum ketika melepas kulumannya..
dan mengocok penis Sam dengan cepat lalu kembali mengulumnya.

Beberapa menit berlalu dan Sam menarik kepala Cindy untuk berhenti mengulum penisnya.
Haha.. sepertinya dia mau keluar. Kemudian mereka berganti posisi.. Cindy tidur telentang.

Sam kembali melumat bibir Cindy.. lalu turun menjilati leher hingga dadanya.
Sam menjilati dada Cindy dengan ganas.. ia bahkan beberapakali menggigit kecil puting Cindy.

Lalu jilatan Sam kembali turun.. sebentar ia menjilati pusar Cindy..
kemudian sampai di batas celana. Kedua tangannya kemudian menggenggam dua sisi pinggang Cindy..
lalu dengan ganas menurunkan celana beserta CD Cindy.

Dan nampaklah vagina Cindy yang berwarna pink merekah hampir tak ditumbuhi bulu.
Sepertinya Cindy sangat rajin mencukur vaginanya.

Mereka kini bertelanjang bulat..
dan junior gue sudah berdiri sangat tegak melihat tubuh Cindy yang begitu luar biasa.

Sam nampak kesulitan menjilati vagina Cindy..
Ya.. memang posisinya membuat vagina itu agak tertutup.

Kemudian Sam mengangkat dan merentangkan kedua kaki Cindy..
membuat vagina Cindy mudah untuk dijilati.

Dan tak butuh waktu lama untuk kepala Sam tenggelam di antara pangkal paha Cindy.
Sesaat tubuh Cindy membusur dan lenguhan terdengar cukup nyaring.

Gue bingung gimana nyorot vagina Cindy..
karena semua yang terlihat Cuma kepala Sam dengan rambut yang mulai menipis.

Akhirnya gue sorot Cindy yang terus melenguh.
Kedua tangannya meremas memainkan dadanya sendiri.

Cindy terus mendesah.. matanya merem melek keenakan.
Sekian detik Cindy ga sadar gue nyorot dadanya begitu dekat.

Udah di ubun-ubun gue pengen meremas dada Cindy yang nampak besar dan kenyal itu.
Tapi apa daya.. karir taruhannya.

Gue nyorot naik.. biar dapet ekspresi dan lenguhan Cindy.
Ia nampaknya sadar gue nyorot begitu deket ke wajahnya..

Gue lantas berlutut di kasur tepat di samping Cindy.
Ia melihat ke arah handycam dan memasang muka menggoda.

Ia menggigit kecil bibir bawahnya. Entah Cindy sebenernya menggoda gue atau ekspresi ke handycam..
Yang jelas ia sudah sama sekali ga menunjukkan ekspresi malu.

Libidonya sudah sangat tinggi sepertinya.
Beberapa saat ia kembali membusur dan meracau keras.

“Aaahhhhh..” nampaknya ia mengalami orgasme pertamanya.
Dan tak diduga tangan kanannya tetiba mencengkram junior gue.

Mukanya sedikit kaget bercampur sange. Yup.. ukuran penis gue jauh lebih besar dari Sam.
Jemari Cindy perlahan mengocok penis gue yang masih terbungkus celana.

Cindy memberi kode untuk gue mengubah posisi merekam.
Gue yang tadinya di sebelah kanan Cindy.. kini berlutut di sebelah kirinya.

Ia kemudian menyilangkan kakinya.. mengunci kepala Sam di antara pangkal pahanya..
dan Sam semakin ganas menjilati vagina Cindy.

Tangan kanan Cindy menjambak mesra rambut Sam.. lalu ia membenamkan kepala Sam di pangkal pahanya.
Tangan kiri Cindy perlahan menarik tangan kiri gue yang memang ga memegang handycam.

Ia menariknya ke arah dadanya.. dan tanpa ragu gue meremas dada Cindy.
Ughhh.. Begitu besar kenyal dan lembut.

Gue meremasnya semakin keras sambil sesekali memilin putingnya.
Cindy meracau tak karuan. Gue berusaha keras memikirkan bagaimana cara menjilati dada Cindy.

Namun terlambat..
Sam menengadahkan kepalanya dan dengan cepat gue menarik tangan gue dari dada Cindy.

Sam sepertinya ingin langsung menusukkan penisnya ke dalam vagina Cindy.
Gue berusaha menahan agar Sam tak buru-buru ML.

Gue kemudian nyorot tubuh Cindy.. dari dada turun hingga atas vaginanya.
Sam tau maksud gue.. jemarinya memainkan bibir vagina Cindy.

Gue menyorotnya dengan jarak yang sangat dekat.
Dua jari Sam mencoba membuka bibir vagina Cindy.

Terlihat sangat jelas vagina pink merekah itu sudah sangat basah..
entah liur Sam atau memang dari cairan vagina Cindy.

“Sayaang.. kiss me..” Cindy tetiba merajuk. Sam hanya tersenyum sesaat.
Ia yang telah duduk di samping Cindy kemudian kembali melumat bibir mungil Cindy.

Tangan Sam kembali memainkan dada Cindy.. sedangkan Cindy memeluk Sam sangat erat..
salahsatu tangannya mendorong kepala Sam agar tak menghentikan ciuman mereka.

Kaki Cindy yang sempat merapat tetiba direntangkan sangat lebar..
Well.. gue tau nih maksudnya.

Kemudian gue mengarahkan kamera sangat dekat dengan dada Cindy..
yang sedang diremas-remas oleh Sam..
sementara tangan kiri gue perlahan menyentuh bibir vagina Cindy.

Ga ada respon apapun.. seperti menutup kakinya.. berarti memang boleh.
Dan tanpa buang waktu.. gue memasukkan jari tengah gue ke liang vagina Cindy.

Uffhh.. Terasa sempit dan sangat basah.
Tetiba Cindy merapatkan kakinya.. bersamaan dengan kepala Sam yang bangkit.

Sam sepertinya sudah tak sabar..
dengan segera ia memposisikan tubuh Cindy dan mengarahkan penisnya ke bibir vagina Cindy.

Slepp.. slepp.. slepp.. Setelah beberapa gesekan.. penis itu masuk ke dalam liang vagina Cindy.
Blesskk..!! Perlahan Sam memompa vagina Cindy.. ia kemudian mempercepat temponya.

“Mmmppff, ahhhh..!!”
Cindy meracau keras sambil kedua tangannya meremas dadanya.

Beberapa menit berlalu.. Sam seperti kehabisan tenaga. Ia membalikkan posisi.
Kini mereka berada di posisi WOT.
Tubuh Cindy bergerak naik-turun.. dadanya bergoyang bebas.

Cindy kemudian mempercepat tempo permainannya.. kedua tangan Sam meremas dada Cindy..
membuat libido Cindy semakin meninggi.

“Aahhh oomm.. mau keluaar..” Cindy mendesah nikmat.
“Mmppff ahhh.. om juga sayaang..” balas Sam pula.

Dan tubuh mereka meregang bersamaan.
Beberapa detik kemudian Cindy yang sudah lemas menjatuhkan diri ke ranjang.

Ga mau kehilangan momen.. gue langsung menyorot vagina Cindy..
tangan kiri gue meregangkan paksa kaki Cindy.

Terlihat jelas cairan putih meleleh keluar dari lubang vagina Cindy.
Nafas Sam nampak sudah terengah-engah.. begitu pula Cindy.

Tapi entah kenapa lebih terdengar seperti nafas yang masih memburu.
Ya.. memang permainan mereka terbilang cukup singkat.. jauh lebih lama foreplaynya.

Dan CUT..!!
Pengambilan video selesai. Gue melipat layar handycam dan mematikannya.

Sam berusaha bangkit untuk melihat hasil rekaman..
sedangkan Cindy membersihkan sisa cairan kental yang masih keluar dari vaginanya dengan tisue.

Mata gue masih ga bisa berpaling dari tubuh Cindy yang telanjang bebas di atas ranjang.

Sam nampak puas dengan hasil rekaman gue.
Setelah ia selesai menonton rekaman tersebut.. ia kembali memberikan handycam ke gue.

Sam beranjak menuju kamar mandi.. katanya sih mau mandi.. siapa peduli.
Gue duduk di tepi ranjang.. ngeliat hasil rekaman gue barusan.

Well.. menggoda banget. Ampe buat junior gue kembali naik.
Cindy juga beranjak duduk di samping kiri gue.. kami nonton rekaman itu bersama.

Tetiba tangan Cindy menggenggam junior gue yang udah berdiri keras di balik celana.
“Pengen ya..?” Goda Cindy.

“Bangetlah.. siapa yang ga mau ama cewek secantik kamu..”
Gue hanya menjawab seadanya.. takut juga karir taruhannya.

“Yuk.. aku masih pengen nii.. Om Sam cepet bangeet keluarnya.. bete kan..?”
Cindy kembali menggoda.

Tangannya masih memainkan junior gue dari luar celana.
Memang permainan mereka tadi jauh lebih sebentar dibanding foreplaynya.
Maklum umur, hahaha.

“Takut mbak.. bisa dipecat kalo ketauan..”
Gue menjawab berusaha menguatkan diri dan nyari motivasi.

Srekkk..!! Kemudian tangan Cindy melepaskan kait celana dan menurunkan retsleting gue.

“Ga papa.. om Sam kalo mandi itu lama banget.. kalo mp3nya dah kedengeran berati udah mulai mandi.
Kalo lagunya mati berati selesai mandinya..” Cindy berusaha meyakinkan gue.
Well.. kepalang tanggung.. nafsu udah di ubun-ubun gini.

“Wah gede banget penis kamu Den.. jauh ama om Sam..”
Cindy memuji sambil tangannya mengocok penis gue.

Gue meliat handycam yang masih gue pegang dan menaruhnya di meja kecil samping ranjang.
Cindy langsung inisiatif.. kepalanya mendekati penis gue.

Terasa kemudian bibirnya di kepala penis gue.. dan mulai masuk hingga setengah.
Perlahan tapi pasti Cindy mulai mengulum penis gue.

Semakin cepat Cindy mengulum penis gue.. nafasnyapun terdengar semakin memburu.
Cindy melepaskan kulumannya.. ia segera beranjak berdiri dan memposisikan diri.

Tangannya memegang penis gue.. mengarahkan vaginanya untuk dimasuki penis gue.
Setengah duduk membelakangi gue.. ia menggesekkan penis gue sebentar ke belahan vaginanya..

Lalu.. slebbb.. dengan perlahan penis gue masuk ke dalam vaginanya.
Ergghhhh..!! Terasa basah, hangat dan amat sempit.

Dan blessebb.. seluruh penis gue masuk ke liang vagina Cindy.
Tangan Cindy bertopang di paha gue.. dan badannya mulai naik-turun perlahan.

Kedua tangan gue meremas dada Cindy yang bergoyang bebas. Sesekali gue mainkan putingnya.
Goyangan Cindy semakin cepat, begitu pula gue meremas dada Cindy semakin kencang.

Nafas Cindy yang sangat memburu berganti menjadi lenguhan. “Mppff.. aahhhh..”
5 menit berlalu.. dan lenguhan Cindy menjadi semakin kencang..

“Aaahhh mau keluaaar..” beberapa detik kemudian kurasakan penis gue dibanjiri cairan hangat..
meleleh keluar hingga membasahi paha gue.

Tempo permainan Cindy semakin lambat.. agak lemas sepertinya..
namun lenguhannya masih cukup kencang. Ngeri juga kalo ampe kedengeran Sam.

Gue sedikit menarik badan gue ke tengah kasur.. kemudian melempar tubuh gue ke kasur.
Cindy membalikkan tubuhnya.. kami berganti menjadi WOT.

Cindy nampak bersemangat kembali..
ia bergoyang maju-mundur.. atas bawah dengan tempo yang lumayan cepat.

Tangan gue kembali meremas kedua dada Cindy.
Ia mulai kembali melenguh.. gue pun mulai meracau.

Segera gue tarik kepalanya dan melumat bibirnya. Ia membalas dengan liar.
Tubuh kami bergoyang cukup cepat.. dan gue ga melepaskan ciuman kami.
Gue takut juga kalo dia melenguh terlalu keras.

4 menit berlalu.. Cindy menggigit bibir bawah gue.. tubuhnya meregang.
Dan kembali kurasakan ogasme kedua Cindy.

Cairan hangat itu kembali menyembur ke arah penis gue.
Uffffhh..!! Kali ini lebiih banyak dari yang sebelumnya.

Cindy berhenti bergoyang.. “Aku capek.. kamu kenapa belom keluar juga sih..?”
Dan gue hanya tersenyum sambil mulai bergoyang.

Cindy mulai terangsang kembali hingga ia mulai melenguh.
“Jangan kelamaan.. ntar Sam keburu keluar..”

Daaan.. kata-kata Cindy seketika membuyarkan kenikmatan gue.
Gue menggulingkan tubuh Cindy hingga penis gue keluar dari vaginanya.

Gue memberi instruksi agar ia mengambil posisi menungging di bibir ranjang.
Gue berdiri di belakangnya.. pas posisinya.

Segera gue arahkan penis gue masuk ke vaginanya.
Clebb.. jlebb..! Kini kami dalam posisi doggie style.

Kupegang erat pinggulnya dan perlahan memompanya. Clebb.. clebb.. clebb.. clebb.. clebb..!!
Perlahan dan semakin cepat. Cindy mulai kembali melenguh.

Gue tau gue ga punya banyak waktu.
Kedua tangan gue kemudian memegang dan meremas perlahan dada Cindy yang bergantung bebas..

Dan gue percepat pola permainan gue. Clebb-clebb-crebb-crebb-clebb-crekk-crekk..!!
Tangan Cindy seketika mengambil bantal yang tergeletak di dekatnya dan menutupi wajahnya.

Gue pompa semakin cepat. Clebb-clebb-crebb-crebb-clebb-crekk-crekk..
Suara erangan Cindy cukup kencang namun diredamkan oleh bantal.

Sedangkan gue berusaha menahan lenguhan sebisanya sambil terus memompa cepat vaginanya.
Vagina yang sudah sangat basah itu mengeluarkan bunyi yang cukup keras..
ketika batang penis gue memompanya.

Clobb.. crokk.. crokk.. crokk.. clrbb.. clobb..!!
“Sshhh aahhh mau keluar neng..!!” Erang gue..

Cindy melepaskan bantal dari wajahnya dan menjawab..
“Mmff aaaaaah aku juga.. di dalem ajaaa..”

Kembali terasa cairan hangat membanjiri vagina.. dan nyaris bersamaan gue mencapai orgasme.
Crott crott crott crott crott crott..!! 6 tembakan bersarang langsung ke dalam liang vagina Cindy.

Gue masih tetap memompa dengan tempo yang semakin lambat.
Semenit kemudian barulah gue cabut penis gue yang mulai menyusut dari vagina Cindy.

Dan gue lihat cairan putih sperma gue bercampur cairan vagina Cindy meleleh keluar dari vaginanya.
Cindy tergolek lemas sesaat.. dan berusaha bangkit.

Gue masih berdiri di tepi ranjang.. mencoba mengatur nafas. Cindy duduk bersila di hadapan gue.
Vaginanya masih terus mengeluarkan cairan kental kami.

Ia menjilati penis gue dan mengulumnya sebentar.. mencoba membersihkan, gue rasa.
“U’re the greatest..” puji Cindy..
“Kamu juga..”

Gue kembali memakai celana gue.. sementara Cindy membersihkan vaginanya.
“Mending kamu buruan deh.. sebelum Sam selesai mandi..”

Dan gue menjawab dengan memegang lembut dagunya dan kembali menciumnya.
“Okeh, thanx banget..”

Gue beranjak keluar dari kamar tersebut.
Gue tau tugas gue sangat terbengkalai dan gue akan ngelembur ampe Maghrib.

Tapi ga papalah.. untuk sebuah kesenangan yang sangat langka ini. Hehehe assyiikkk..!! (, ) ( .)
-------------------------------------------------oOo-------------------------------------------
 
waduh, ini trit mantap jiwa.. jadi keinget beberapa cerita di kantor lama, tp berhubung masih member baru, belum bisa bikin thread, hahaha

salam suhu.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd