----------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------
Cerita 098 – Ternyata.. Ahh..
[Part 2] – Gairah Kenangan..
“Bu Maya.. ayo kita makan malam yang lain sudah pada mengambil makanan tuh..”
Seorang wanita paruh baya yang tadi duduk satu meja dengannya mengajak Maya untuk menuju meja prasmanan.
“Iya Ibu, saya nanti saja..”
“Kalau begitu saya duluan..?”
“Silakan Bu..” wanita itupun beranjak meninggalkan Maya duduk sendiri di meja tersebut.
Maya kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas jinjingnya.
Sejenak ia mengembuskan nafas panjang.. mencoba menenangkan rasa gundah di dalam dirinya.
Begitu ia hendak beranjak dari tempat duduknya dan menuju meja makanan, sebuah sapaan terdengar dari belakang.
“May..” Maya membalikkan tubuhnya.
Ia pun melihat sosok laki-laki yang hampir seharian ini memenuhi kepalanya, selain suaminya sendiri tentunya.
“May, aku tau kemarin aku berbuat kurang ajar padamu, aku benar-benar menyesal..”
Wanita cantik itu hanya terdiam.
“Aku benar-benar ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, tolong maafkan aku May, tolong banget..”
“Nggak apa-apa kok Dre, aku udah maafin kamu kok..” ucap Maya pelan.
“Bener..?” Maya hanya mengangguk.
“Makasih May, makasi banget..!”
Andre nampak kikuk di depan Maya. Maya sendiri juga terlihat salah tingkah.
Mereka berdua nampak bingung harus mengucapkan apalagi sebagai lanjutan percakapan mereka ini.
“Kamu udah makan..?” Setelah beberapa detik berada dalam kebisuan..
tiba-tiba saja keduanya berucap berbarengan di waktu yang sama.
Keduanya lalu tertawa kecil atas kejadian yang tidak direncanakan tersebut.
“Kamu belum makan juga..?” Maya hanya menggeleng pelan.
“Kalau gitu makan yuk..!” Ajak Andre.
“Yuk..!”
Mereka berdua lalu beranjak menuju meja prasmanan..
kemudian duduk bersama rekan-rekan panitia yang lainnya.
Bersama yang lain, keduanya pun terlihat asyik bercengkrama..
seperti tidak ada permasalahan yang pernah terjadi sebelumnya.
Akhirnya acara perpisahan itu ditutup dengan penampilan sebuah grup band lokal sebagai bintang tamu.
Para peserta pelatihan pun kemudian satu per satu meninggalkan tempat acara..
untuk beristirahat di hotel mereka masing-masing.. dan mempersiapkan kepulangan keesokan harinya.
Begitu pula dengan Maya.. yang juga hendak pergi meninggalkan tempat tersebut.
Ketika Maya selesai mengatakan kepada Andre akan kembali ke hotel bersama dengan rombongannya..
tiba-tiba Pak Bimo muncul di hadapan mereka.
“Ibu Maya..!”
“Oh Pak Bimo, ada apa Pak..?”
“Ibu Maya dan Pak Andre bisa tinggal sebentar..?
Soalnya pihak sponsor minta supaya seluruh panitia Diklat bisa berkumpul terlebih dahulu untuk melaksanakan rapat evaluasi..”
“Tapi Pak, rombongan saya sudah pada mau balik ke hotel, kalau musti tinggal di sini nanti saya balik sama siapa dong..?”
“O begitu ya..? Ya kalau begitu Ibu Maya tidak apa-apa kok tidak ikut rapat evaluasi, nanti saya yang bilang ke pihak sponsor..”
“Udah May, ntar biar aku aja yang nganter kamu..”
“Nggak usah Dre, aku nggak enak ngerepotin kamu lagi.. jarak hotelku ama tempatmu menginap kan jauh..”
Maya berusaha menolak.. karena mengingat kejadian kemarin wanita cantik itu cukup ragu juga..
kalau harus berduaan lagi dengan mantan kekasihnya ini.
“Nggak apa-apa kok..!”
“Tapi Dre..”
“Udah Pak Bimo.. saya dengan Maya bisa kok ikut rapat evaluasi..” Andre langsung memutus kata-kata Maya.
“Baguslah kalau begitu, rapat sebentar lagi akan dimulai di ruangan sebelah..
saya tunggu Pak Andre dan Ibu Maya di sana..” Pak Bimo pun beranjak meninggalkan mereka berdua.
“Aduh Dre, aku jadi ngerepotin nih..!?”
“Nggak apa-apa kok..”
“Kalau gitu, aku mau bilang ama temen-temen yang lain dulu biar nggak usah nunggu aku..”
“Ayo bareng aja,
toh kita juga bakal pindah ruangan kan..?” Keduanya lalu beranjak dari meja tersebut.
Sebelum mereka menuju ke ruangan tempat rapat evaluasi dilaksanakan..
Andre mengikuti Maya menuju seorang wanita paruh baya yang berdiri di depan pintu keluar.
Maya nampak bercakap-cakap dengan wanita paruh baya tersebut.
Setelah beberapa lama, wanita paruh baya itu pun keluar ruangan.
Sedangkan Maya dan Andre berjalan menuju ruangan sebelah.
-------------oOo-------------
“Kapan kamu balik May..?”
“Kalau tidak ada halangan sih mungkin besok..
sebelum jam 10 aku dan rombongan musti sudah ada di Bandara, kalau kamu..?”
“Aku mungkin agak sore, dapet tiketnya jam-jam sore sih..”
Keduanya kini berada di dalam lift menuju ke kamar Maya.
Sebenarnya Maya tadinya menyuruh Andre untuk langsung balik.. karena mengingat hari sudah larut malam..
namun Andre memaksa untuk mengantarnya sampai di depan kamar.
Di dalam lift hanya ada mereka berdua. Keduanya kini terlihat membisu..
dan hanya bisa berdiri mematung memandangi angka lift terus berganti.
Ting..! Lift pun berhenti di lantai 3. Keduanya lalu keluar dan berjalan pelan menuju sebuah kamar.
“Makasi ya nDre, sekali lagi aku minta maaf kalau jadi merepotkan kamu..”
“Udah.. jangan dipikirin..”
“Aku masuk dulu ya..”
Maya melihat ekspresi wajah Andre yang terlihat sedih dengan perpisahan ini.
Namun Maya berusaha tidak terlarut dalam suasana melankolis ini.
“Sampai jumpa lagi deh kapan-kapan..” Andre hanya mengangguk pelan.
Maya lalu mengambil kunci dari dalam tas jinjingnya dan membuka pintu kamarnya.
Sebelum ia masuk ke dalam kamar..
sekali lagi wanita cantik itu memandang ke arah wajah mantan kekasihnya tersebut.
“Met malem..!”
“May..” Andre berucap pelan.
“Iya..?”
“Maaf kalau aku lancang, tapi sebelum aku pergi bolehkah aku memelukmu..?”
Maya tidak tau harus memberikan jawaban apa atas pertanyaan Andre.
Ia hanya menundukkan kepalanya dan berdiri mematung.
Melihat Maya yang tidak memberi respon..
perlahan Andre mendekati wanita cantik tersebut dan kemudian memeluk tubuhnya.
Maya terlihat memejamkan matanya dan membiarkan saja Andre memeluk tubuhnya erat.
Pelukan Andre terasa begitu hangat.. malah lebih hangat daripada ketika mereka masih bersama.
Lama sekali Maya tidak lagi merasakan pelukan sehangat ini dari seorang laki-laki..
bahkan tidak dari suaminya sendiri.
Maka dari itulah ia terlihat begitu pasrah berada dalam pelukan laki-laki tersebut.
Aroma tubuh Andre malam itu benar-benar menghanyutkan Maya.
Merasa tidak mendapatkan penolakan dari Maya..
Andre kemudian memberanikan diri..
untuk kembali mendaratkan ciuman di bibir mantan kekasihnya tersebut.
Sedetik kemudian keduanya sudah nampak saling berpagutan.
Kali ini Maya tidak mampu lagi menolak dorongan rasa ‘haus’ dalam dirinya.
Maya merasakan kehangatan yang luar biasa menjalar di sekujur tubuhnya..
ketika mereka saling melumat bibir masing-masing.
Ketika Andre mendorong pelan tubuhnya untuk masuk ke dalam kamar pun Maya sama sekali tidak menolak.
Bahkan begitu Andre menutup pintu sambil terus berciuman, pagutan keduanya justru terlihat semakin panas.
“Aah..” Maya mendesah pelan ketika lidah Andre menyeruak masuk ke dalam mulutnya.
Nafas keduanya terdengar menderu kencang.. menandakan betapa panas api birahi yang kini melanda mereka.
Sambil tetap saling memainkan lidah.
Tangan Andre bergerak lincah membuka satu per satu kancing kemeja yang dikenakan Maya.
Begitu pula dengan Maya yang terlihat begitu tergesa-gesa membuka kancing kemeja Andre.
Keduanya seakan-akan ingin segera melepaskan semua pakaian yang menghalangi tubuh mereka untuk menyatu.
Kemeja keduanya kini telah terlempar entah ke mana. Demikian pun dengan sepatu..
Kaos kaki dan sandal
high heel milik Maya juga telah tergelak tak beraturan di lantai.
Bra warna hitam yang semula melindungi dada Maya kini nampak tersangkut di meja rias.
Begitupula dengan kaos dalam Andre juga telah tergeletak di pojok kamar.
Sehingga kini tubuh atas keduanya telah benar-benar polos.
Andre mendorong tubuh Maya sampai akhirnya tubuh sintal itu terbaring di atas ranjang.
Dengan segera laki-laki itu menindih tubuh Maya..
kemudian kembali menghujaninya dengan ciuman dan pagutan.
Payudara montok Maya yang memang sudah tidak terlindungi pun juga tak lepas dari serangan remasan tangan Andre.
Laki-laki itu merasakan payudara milik mantan kekasihnya itu terasa lebih kenyal dan padat..
jika dibanding terakhirkali ia menikmatinya.
“Ooohh.. Dre..” Maya kembali mendesah ketika mantan kekasihnya itu mengulum puting kanannya..
sambil meremas-remas payudara kirinya. Sruuup.. sruuup..
beberapakali terdengar bunyi jilatan dan cupangan Andre di permukaan bukit padat dan kenyal tersebut.
Masih sibuk menciumi payudara mantan kekasihnya itu..
tangan Andre sudah berada di dalam rok span yang dikenakan Maya.
Permukaan jari-jarinya merasakan sesuatu yang licin dan lembut disana.
Andre bisa merasakan celana dalam berbahan nylon itu sudah mulai terasa basah oleh cairan kewanitaan.
Tangan Maya pun nampak tidak mau kalah. Jari-jari lentik itu kini terlihat sibuk merabai..
dan meremasi sesuatu yang menonjol di balik celana yang dikenakan Andre.
Maya tau benar kalau sesuatu yang padat itu pasti bisa memuaskannya malam ini.
Seperti yang sebelum-sebelumnya pernah dilakukannya ketika mereka masih berpacaran.
Ciuman Andre kini turun menuju perut dan terus turun menuju kedua paha mulus Maya.
Laki-laki itu lalu berjongkok, membuka kaitan rok Maya dan segera melepaskannya.
Maya sedikit mengangkat pantatnya..
ketika Andre hendak membuka celana dalam nylon berwarna hitam yang dikenakannya.
Begitu kain mungil itu terlepas dan terlempar entah ke mana..
praktis kini seluruh tubuh Maya sudah terekspos dengan jelas di hadapan Andre.
Laki-laki itu menelan ludah melihat tubuh ranum Maya.
Walaupun ini bukanlah pertamakali Andre melihat tubuh telanjang Maya..
Namun setelah setelah sekian lama tidak berjumpa tentunya pemandangan indah ini terasa menjadi semakin indah.
Kembali Andre menindih tubuh Maya.. kemudian berbisik pelan di telinga gadis cantik tersebut.
“
You’re so hot May, just like the old days..”
“Aaaah..” Maya hanya bisa mendesah..
ketika Andre mulai menjilati telinganya dan berikut menyusul ciuman di lehernya.
“
You like it, baby..?” Kembali Andre berbisik di telinga Maya..
sambil kali ini meremas payudara kanan wanita cantik itu cukup kencang.
“Ooohh..” Maya melenguh pelan.
Andre kemudian menjilati telinga Maya lagi dan mengulangi pertanyaannya tadi.
“
You like it..?”
“I..iya..” bisiknya. Laki-laki itu lalu tersenyum kecil.
Mendengar jawaban Maya tadi.. paling tidak Andre tau..
kalau permainan cinta terlarang yang kini sedang mereka lakukan didasari oleh rasa suka sama suka.
Lalu dengan bersemangat ia pun melanjutkan jilatan dan ciumannya menuju payudara montok Maya.
Ciuman itu terus turun menuju permukaan perut rata wanita cantik tersebut..
Terus terus turun menuju kedua paha mulusnya, dan berakhir di belukar hitam berbulu lembut.
Semerbak wangi harum khas vagina seorang wanita dewasa langsung menggoda hidung Andre..
jauh lebih wangi dari saat terakhir ia menciumnya.
Tanpa ragu Andre membuka kedua paha Maya..
dan dengan sekejap vagina montok tersebut sudah berada sepenuhnya berada dalam kekuasaan mulut dan lidahnya.
Pantat Maya sedikit terangkat ketika Andre mulai memainkan lidah di permukaan vaginanya.
Lidah itu terasa hangat dan liat menari-nari di permukaan lubang kenikmatan tersebut.
Maya hanya bisa memejamkan mata dan mencengkram sprei..
merasakan rasa geli dan nikmat yang menderanya ketika permainan lidah Andre beberapakali menyentuh klitorisnya.
Ketika ia sudah tidak lagi merasakan kenikmatan ini dari sang suami..
permainan lidah mantan kekasihnya ini terasa begitu luar biasa.
Slruuuup.. slruuuup.. slruuup.. decak dan kecipak di selangkangan Maya semakin intens terdengar..
Seiring banyaknya cairan yang membasahi lubang kenikmatannya.
Andre yang terus menghujani selangkangan Maya dengan jilatan dan sedotan..
Mau tidak mau membuat vagina wanita cantik itu semakin membanjir.
Apalagi ketika Andre menusuk-nusuk lubang kenikmatan itu dengan lidahnya..
Maya pun semakin bergelinjang dibuatnya.
Wanita cantik itu nampak memainkan putingnya sendiri yang sudah terasa begitu gatal.
Selain itu ia juga beberapakali terlihat meremas-remas payudaranya sendiri..
sambil terus menikmati permainan Andre di selangkangannya.
“Aaakkh..!!!” Tak beberapa lama tubuh Maya terangkat beberapa centimeter dari ranjang dan nampak mengejang.
Wanita cantik itu pun mencapai klimaksnya yang pertama.
Pelayanan telaten dari mulut dan lidah mantan kekasihnya ini..
ternyata mampu membawanya menuju puncak permainan awal.
Andre lalu membiarkan mantan kekasihnya ini menikmati sensasi yang menderanya pasca pencapaian klimaks.
Ia merangkak dan lalu mencium bibir Maya dengan lembut.
Kemudian laki-laki itu memeluk mesra tubuh Maya sambil membelai rambut panjangnya.
Maya begitu terbuai dengan perlakuan mesra mantan kekasihnya ini.
Wanita cantik itu sudah lama sekali tidak pernah diperlakukan bak seorang ratu di ranjang seperti sekarang.
Maka tak heran ini membuat Maya nampak begitu pasrah di dalam pelukan Andre.
“Suka dengan hidangan pembukannya..?” Bisik Andre.
Dengan tersipu Maya menganggukkan kepalanya pelan.
Wajah cantiknya nampak merona merah..
menandakan masih ada gelora birahi yang tersimpan di dalam dirinya..
walaupun beberapa saat lalu ia baru saja mencapai klimaks.
“Mau hidangan utamanya..?” Andre menggoda Maya.
Kembali Maya tersipu mendengarnya. Ia tidak menjawab pertanyaan tersebut.
Ia hanya membenamkan wajahnya di dada Andre dan memeluk tubuh laki-laki itu dengan erat.
“Kenapa..?” Andre terlihat heran dengan sikap Maya.
“Ini salah Dre..”
“Aku tau ini salah May, tapi aku juga merasa kalau semua ini benar-benar indah..”
Andre kemudian mengecup kening Maya sambil terus membelai rambut wanita cantik tersebut.
“Kita harusnya nggak ngelakuin semua ini..”
“
Please jangan bilang gitu, jangan sekarang..”
“Tapi Dre ..”
“Aku tau hanya bibirmu yang berucap tidak saat ini..
tapi tubuhmu tidak bisa berbohong kalau kamu juga menikmati semua ini..”
Maya pun tidak melanjutkan kata-katanya. Ia tau apa yang dikatakan Andre itu adalah benar.
Bahkan ia bisa merasakan saat ini vaginanya masih berdenyut memintanya untuk melanjutkan permainan.
Maya pun hanya bisa tetap memeluk tubuh Andre dan membenamkan wajahnya di dada laki-laki tersebut.
Wanita cantik itu kini berada di dalam dilema.
Di saat rumah tangganya berada di dalam masalah, justru kini ia tergoda rayuan mantan kekasihnya.
Ketika ia seharusnya berusaha mempertahankan rumah tangganya..
justru kini ia berada di atas ranjang bersama laki-laki yang bukan suaminya.
Tapi salahkan Maya kalau di tengah kegersangan yang selama bertahun-tahun ini menyelimutinya..
ia ingin hanya beberapa jam saja untuk sedikit mengecap kelegaan..?
Seakan tau kalau saat ini dirinya sedang mengalami kegalauan hati..
Andre mengambil inisiatif untuk mengangkat wajah Maya dan mencium kembali bibirnya.
Maya yang memang masih merasa gairahnya tergantung hanya bisa menyambut ciuman Andre.
Bahkan ikut melumat bibir mantan kekasihnya tersebut.
Akhirnya Maya pun mengakhiri dilema di dalam hatinya dengan cara sepenuhnya menyerahkan diri kepada Andre.
“Aku janji akan memuaskanmu malam ini May..”
“Iya, puasin aku Dre, tolong puasin aku..” tanpa dirasakan Maya sebulir airmata mengalir dari pinggir mata indahnya.
Sebulir air mata yang mungkin akan menjadi saksi atas dosa yang sedang mereka perbuat.
Tak lama keduanya pun sudah kembali berpagutan panas.
Kini tak ada ragu lagi di dalam diri Maya untuk menikmati percumbuan terlarang mereka saat ini.
Yang ada di dalam dirinya saat ini hanyalah keinginan untuk menyirami kegersangan hatinya..
dengan kenikmatan duniawi yang luar biasa.. dan ia tau Andre mampu unuk memberikannya.
Untuk itu kemudian Maya melepas pagutan bibirnya dan membalik tubuh mereka..
Sehingga kini ialah yang menindih tubuh Andre. “May..?” Ucap Andre penuh keheranan.
Maya hanya tersenyum kecil melihat ekspresi wajah Andre. “Sekarang giliran aku yang melayanimu..”
Maya pun membuka kaitan sabuk Andre berikut resleting celana panjangnya.
Tak lama celana panjang itu pun melorot dan terlepas.
Lalu jari-jari lentik Maya dengan cekatan mengusap-usap tonjolan besar di selangkangan Andre.
Kemudian ia mencium dan menjilat tonjolan tersebut. Maya kembali memandang wajah Andre.
Kini ekspresi laki-laki itu sudah berubah menjadi senyuman. Maya pun membalas pula dengan sebuah senyuman.
Lalu kedua tangan Maya bergerak membuka celana dalam ketat penutup terakhir tubuh mantan kekasihnya tersebut.
Maya cukup tersentak..
karena tidak menyangka bisa melihat lagi batang penis yang pernah memiliki sejarah mengaduk-aduk vaginanya ini.
Batang penis itu masih tetap sama.. besar.. kokoh dan berurat.
Maya pun merasakan denyut di selangkangannya terasa semakin kencang.
Tak lama kemudian Andre pun harus merem melek ketika Maya dengan telaten mencium..
menjilati dan mengulum batang penis dan zakarnya.
Baik Andre maupun Maya terlihat menikmati benar aksi-aksinya tersebut.
Bahkan bagi Maya sendiri..
sejak beberapa bulan terakhir ia tidak pernah memberikan suaminya sendiri pelayanan sedahsyat ini.
“Oooohh.. May..!” Andre melenguh sambil tetap terpejam.
Laki-laki itu lalu mengangkat tubuhnya.. sehingga posisinya menjadi terduduk.
Dengan lembut ia kemudian membelai rambut Maya yang kini sedang ‘bekerja’ di selangkangannya.
Ekspresi wajah Andre benar-benar menggambarkan bagaimana rasa nikmat yang kini menderanya.
“Oooh.. aahh.. trus May.. trus..” Andre terus meracau.
Sambil menikmati layanan Maya.. ia juga meremas-remas bongkahan pantat wanita cantik tersebut..
bergantian dengan payudaranya yang menggantung sempurna.
Sambil menjilati dan mengulum penis mantan kekasihya..
Maya juga meraba-raba sendiri lubang vaginanya agar tingkah kebasahannya tetap terjaga.
Terlihat sekali kalau wanita cantik itu ingin segera disetubuhi..
begitu batang penis kokoh di dalam mulutnya siap tempur.
“Cukup May..!” Andre menghentikan aksi Maya kemudian mengangkat tubuh wanita cantik itu.
Diciumnya kembali bibir Maya dengan lembut.
“Sekarang aku akan memberikan kamu kenikmatan seperti yang tadi aku janjikan..”
Laki-laki itu pun membaringkan kembali tubuh sintal itu di atas ranjang.
Ia kemudian membuka lebar paha kedua Maya..
dan mulai menggosok-gosok kepala penisnya di permukaan vagina wanita cantik tersebut.
Kini giliran Maya yang memejamkan matanya..
Memanti saat-saat di mana batang penis itu menghujam ke dalam dirinya.
Berbagai perasaan bercampur aduk di dalam dirinya kini. Antara dosa dan kenikmatan.
Perasaan yang sama pernah dirasakan Maya..
ketika detik-detik menjelang Andre hendak memasukkan batang penisnya guna merobek selaput daranya.
“Aaaakkh..!” Maya berteriak kencang..
ketika akhirnya batang penis Andre menerobos ke dalam lubang kenikmatannya.
Bahkan Maya sampai harus kembali meremas kencang sprei ketika Andre mulai menggenjot vaginanya.
Dinding vagina Maya terasa terbuka paksa ketika bergesekan dengan permukaan penis Andre.
Apalagi ketika laki-laki itu semakin mengencangkan hujaman penisnya.
Semakin kencang hujaman penis Andre maka semakin nikmat yang dirasakan Maya.
“Aaaah.. May memekmu masing sempit aja kayak terakhir kita bercinta..”
Andre kemudian mengangkat kedua kaki Maya..
sehingga akses masuk batang penisnya ke dalam vagina wanita cantik tersebut bisa semakin terbuka.
Maya yang memang mengharapkan semua ini terjadi juga merasakan hal yang sama.
Disetubuhi Andre tidak terasa seperti ketika ia disetubuhi oleh suaminya.
Penis Andre terasa begitu sesak di vaginanya.
Maya pun seolah-olah merasakan kalau kenikmatan yang ia peroleh saat ini..
benar-benar setimpal dengan dosa akan akan diterimanya nanti.
“Kamu suka May..?”
“Iya, Dre trus.. puaskan aku, puaskan aku..”
“Aahhh.. Ooooh.. aaahhh..”
Andre terus mengocok vagina Maya sambil keduanya saling melumat bibir masing-masing dengan gaya
missionary.
Desahan demi desahan bergiliran terdengar dari kedua insan yang sedang dilanda birahi ini ketika bibir mereka berpagutan.
Keduanya sama sekali tidak terlihat segan memperlihatkan kepuasan yang sama-sama mereka peroleh.
Baik Andre maupun Maya seperti benar-benar merasakan sensasi luar biasa dari persetubuhan yang sedang mereka lakukan.
Keduanya seperti tidak peduli akan segalanya lagi..
selain keinginan unuk bisa sama-sama merengkuh kenikmatan duniawi bersama-sama.
“Dre.. aku mau di atas..” desah Maya ketika Andre mencium bibirnya.
Laki-laki itu pun menurut dan mencabut batang penisnya. Kemudian ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Maya kemudian berdiri mengangkang di atas tubuh Andre..
dan beberapa saat kemudian wanita cantik itu sudah nampak bergoyang di atas tubuh mantan kekasihnya tersebut.
“Ooohhh.. aaahhh.. aaah..” Andre merasakan goyangan pinggul Maya terasa menjepit batang penisnya dengan kencang.
Ia merasakan kalau mantan kekasihnya ini kini terlihat semakin ahli di ranjang.
Tidak seperti Maya yang dikenalnya dulu ketika mereka berdua sama-sama lugu dan polos dalam hal bercinta.
Maya terus bergoyang sambil meletakkan kedua tangannya di dada Andre sebagai penyangga.
Sedangkan kedua tangan Andre terlihat meremas-remas payudara Maya yang sudah terlihat semakin menegang.
Maya terlihat begitu liar dan binal ketika berada di atas tubuh Andre.
Wanita cantik itu terlihat begitu menggebu-gebu ingin menuntaskan kehausan birahinya.
Bahkan ketika kepalanya menengadah ia tidak malu-malu untuk berteriak sekencang-kencangnya..
guna meluapkan gairahnya yang telah lama tertahan.
Toh laki-laki yang kini sedang bersetubuh dengannya kini sudah pernah menikmati tubuhnya.
Jadi ia sama sekali merasa tidak perlu menjaga
image di depannya.
Selain itu laki-laki ini juga tidak dalam ikatan perkawinan..
sehingga ia juga tidak perlu merasa tidak enak karena telah bercinta dengan milik wanita lain.
"Aaahh.. oooh.. aaahh..”
“Ooohh.. aaahh.. ooohh..”
Desahan.. lenguhan dan teriakan penuh nafsu membahana di seluruh ruangan kamar hotel tersebut.
Kondisi ranjang juga sudah nampak amburadul dan terus bergoyang kencang.
Dinginnya AC juga tidak bisa lagi mencegah derasnya peluh yang kini membasahi tubuh Maya dan Andre.
Aura panas dan gelora birahi keduanya seakan-akan begitu menguasai seluruh ruangan kamar tersebut.
Menjelang pencapaian klimaks yang dirasakan oleh kedua insan tersebut, Andre membalikkan kembali posisi mereka berdua.
Kini Maya kembali berbaring dan Andre kembali memegang kendali permainan.
Andre kembali membuka lebar kedua kaki Maya dan langsung menghujamkan batang penisnya.
“Aaaakkh..!!” Maya berteriak kencang ketika batang penis Andre tiba-tiba kembali menghujam deras ke dalam vaginanya.
Andre lalu mendorong tubuhnya.. sehingga dadanya menekan kedua kaki maya.
Sedangkan kedua tangan Andre membentangkan kedua tangan Maya di atas kepalanya.
Maya sendiri nampak beberapakali mengangkat pantatnya.. sehingga memudahkan Andre untuk melakukan penetrasi.
Kembali dengan cepat Andre melakukan genjotan. Tubuh mereka pun kembali bergunjang hebat.
Terlihat sekali kalau keduanya akan segera mencapai puncak permainan.
“Dre.. terus Dre yang kenceng..”
“Iya May..”
“Oooohh Dre..”
Andre semakin meningkatkan intensitas genjotannya. Tubuh mereka pun semakin hebat berguncang.
“May.. memekmu.. aaaahhh..”
“Oooh.. dikit lagi Dre..”
“Aaaahh..” Andre terus menggenjot dan menggenjot.
“Dreee... Aaaaakhhh..!!!” Maya mencapai klimaksnya yang kedua.
Jauh lebih dasyat daripada yang dirasakannya di awal permainan.
Tak lama berselang giliran Andre pun juga melenguh panjang, “Oooohhh..!!!” Crett.. crett.. crett..!!
Sperma pun dengan kencang menyembur masuk ke dalam lubang kenikmatan Maya.
Semprotan demi semprotan cairan kental itu kini memenuhi rahim wanita cantik itu.
Sama sekali Maya tidak mencegahnya..
seolah-olah ia memang menginginkan sari-sari percintaan mereka tersebut berada di sana.
Keduanya pun lantas ambruk terlentang di ranjang dengan nafas memburu.
Keduanya seakan menikmati betul rasa nikmat dari percintaan yang mereka lakukan tadi.
Andre yang terlebih dahulu tersadar dari belenggu kenikmatan puncaknya, kemudian memeluk mesra tubuh Maya.
Ia lalu mencium lembut bibir wanita cantik tersebut, seolah-olah hendak mengucapkan terimakasih.
Maya pun membalas ciuman tersebut dengan tidak kalah lembut.
Mereka kemudian hanya saling memeluk dan membisu tanpa kata.
Usapan dan belaian keduanya di tubuh pasangan masing-masing..
seakan-akan sudah membuat mereka saling mengerti satu sama lain.
“Kamu menyesal telah melakukan ini semua, May..?” Ucap Andre memecah kebuntuan.
“Aku tidak tau, Dre..” jawab Maya singkat.
“Aku mencintaimu, May..”
“Kamu tidak boleh lagi mencintai aku, Dre..!”
“Aku tau May, aku tau.. tapi aku hanya ingin kamu tau kalau jauh di dalam hatiku, aku masih mencintaimu..”
Andre mencium kening Maya. Keduanya kembali membisu.
Hati Maya kini sedang menangis.. karena menyesali..
kenapa ia harus mendapatkan kasih sayang dan kepuasan batin justru dari Andre, mantan kekasihnya bukan dari suaminya.
Sedangkan di dalam hati Andre juga tersimpan penyesalan kenapa cinta mereka tidak ditakdirkan untuk menyatu di kehidupan ini.
Keduanya seakan telah sama-sama memasrahkan diri di dalam ketidakberdayaan ini.
Tak lama keduanya pun terlelap.
Maya terlihat begitu tenang seakan tidak peduli dengan apa yang akan terjadi esok.
Yang jelas saat ini Maya menikmati betul berada dalam pelukan mantan kekasihnya ini.
Di dalam pelukan laki-laki ini Maya merasakan kehangatan yang luar biasa..
Walaupun ia tau benar kalau kehangatan tersebut adalah kehangatan semu.
Kehangatan dari sebuah hubungan cinta yang terlarang.
Tamat
-----------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------------
Copyright © 2010, Pendekar Maboek.
Judul Awal: Dalam Pelukan Sang Mantan
-------------------------------------------------------------
End of Cerita 097..
Sampai Jumpa di Lain Cerita.. Adios..