Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

---------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------

Cerita 095 – Hanya Cinta Sesaat

Eryani

Perkenalkan.. namaku Iwan.
Usiaku 23 tahun. Cerita ini berawal ketika aku baru saja diterima..
dan mulai kerja di sebuah Travel Agent di Ruko kawasan Mangga Dua Jakarta.

Terus terang.. aku baru saja lulus dari kuliahku di AKPAR di Jogja. Aku baru lulus bulan Juli 98.
Terus, aku sudah berusaha melamar kerja di Travel Agent di Jogja, tapi tidak satu pun yang mau menerimaku.

Akhirnya aku berkelana ke Jakarta.. aku kost di kawasan Kemayoran..
bersama temanku yang sudah lebih dulu ke Jakarta dan juga lebih dulu bekerja di Jakarta.

Sampai akhirnya, bulan Desember aku berhasil bekerja di Travel Agent, tempatku sekarang bekerja.
Nah.. di hari pertamaku kerja, aku datang pagi-pagi sekali ke kantor.

Kata Bos baruku.. aku harus datang jam 8.30 pagi.. yaa.. aku pergi dari rumah jam 7.00.
Takut kalau-kalau ada macet di jalan, paling tidak dalam dua jam aku sampai di kantor baruku.

Ternyata di luar dugaan, aku tiba pukul 7.30. Sial.. aku pikir, tau begini.. lebih baik aku pergi jam delapan.
Dan ternyata kantorku juga belum buka. Aku nongkrong saja di depan kantorku.

Tidak berapa lama, ada cewek yang sedang membuka rolling door Ruko di sebelah kantorku.
Ah.. daripada nongkrong sendirian.. lebih bagus nongkrong berdua.. pikirku.

"Hai.. baru buka kantor ya..?” Tanyaku berbasa-basi.
"Iya..” jawabnya ramah.

"Kantor kamu kantor apa sih..?” Tanyaku.. sebab di depan kantornya..
tidak ada satu pun papan nama yang menjelaskan nama kantor itu.

"Cargo Agent..” katanya sambil mendorong pintu kantornya ke samping.
Melihat dia kesulitan mendorong pintu.. aku pun lantas membantu mendorongnya.

"Kamu karyawan baru di kantor sebelah ya..?” Tanyanya.
"Iya.. eh kenalin, saya Iwan..”
"Eryani..” jawabnya sambil tersenyum.

Sebelumnya, aku mau kasih gambaran gimana Eryani ini. Doi kulitnya putih, matanya sipit..
rambutnya panjang sebahu, pipi tembem, tingginya sehidungku, atau kira-kira 160 cm..

Badannya agak berisi.. payudaranya berukuran sedang, normal.
Aku suka bentuk pinggul.. pantat dan betisnya, aduhai sekali.

Pagi itu Eryani memakai Blazer Hitam dengan dalaman kaos putih dan rok berbahan kaos selutut..
dengan belahan samping, menampakkan sedikit pahanya yang putih mulus.

Dan juga dia agak bungkuk badannya.. kata orang-orang sih, kalau agak bungkuk, nafsunya besar..!
Hingga akhirnya sambil menunggu pintu kantorku buka, aku pun ngobrol dengan Yani.

Dia di kantor itu bekerja sebagai accounting. Dia yang membawa kunci pintu kantor.
Sebab dia tinggal di kost-kostan di Mangga Dua juga, dan dia datang selalu jam 8.00 pagi.

Eryani orangnya baik, nikmat jadi teman ngobrol. Orangnya cepat akrab dan terbuka.
Aku jadi terasa bersemangat ngobrol dengan dia. Apalagi orang-orang kantornya datang tidak on time..

Orang-orang kantornya baru datang 15 menit kemudian.. jadi aku bisa berdua dengannya.
Dan dia membuatkan teh panas untukku, apa tidak asyik tuh.

Eryani ternyata juga merantau sepertiku, dia berasal dari Pontianak.
Dia juga dulu kuliah di Jogja sepertiku, dan hal inilah yang membuat kami dapat cepat akrab.

Sampai akhirnya jam sudah menunjukkan 8.30, tapi aku belum melihat satu pun orang kantorku yang datang.
Jadi aku terus ngobrol dengan Eryani.

Dari Eryani aku tau kalau kantorku ternyata buka jam 9.00.. dan kunci kantorku selalu dibawa oleh bagian Accounting..
Ani namanya.. yang juga kost di sekitar Mangga Dua. Ya sudah.. aku terus saja ngobrol.

Sampai akhirnya jam 9.00 baru aku keluar dari kantornya, sebab, selain kantorku buka jam 9.00..
aku juga tidak enak lama-lama gangguin Eryani kerja.

Hari pertama di kantor membuatku stress bukan main. Ternyata banyak yang harus aku pelajari lagi.
Siangnya.. aku makan siang cepat-cepat, dan kembali bekerja.

Sorenya, aku senang sekali, akhirnya jam pulang kantor tiba juga. Aku lewati kantor Eryani..
tapi aku malas masuk menyapanya.. sebab hari itu aku sudah pusing sekali, ingin cepat-cepat pulang dan tidur..!

Besoknya.. aku pergi dari rumah jam 8.00 dan sampai di kantor sekitar jam 8.30.. aku mampir dulu ke kantor Eryani.
Dan ternyata dia masih sendiri, orang-orang kantornya belum ada yang datang.

Aku pun mulai bercerita mengenai pengalaman hari pertama kerja.
Aku curhat ke dia kalau aku stress sekali di hari pertama.

Dia memberi dorongan kepadaku supaya aku tidak mudah menyerah, maju terus pantang mundur.
Pokoknya, dia betul-betul memberi support..
Sehingga aku bisa semangat lagi bekerja, walau pun sore hari pulang kerja aku masih saja suka pusing.

Tidak terasa sudah sebulan bekerja, ketika malam Minggu..
iseng-iseng aku mengajaknya jalan dan makan-makan, pertama dia menolak.

Tapi aku maju terus pantang mundur mengajaknya jalan..
Dengan alasan jalan-jalan untuk menghilangkan stress dan mentraktir dia dengan gaji pertamaku..

Akhirnya dia mau juga. Hari Sabtu.. aku dan dia pulang kerja jam 14.00.. kami langsung ke M2M..
Nonton film yang jam lima sore, terus makan-makan di restoran Pizza.

Tadinya dia kelihatan kaku ketika jalan berdua denganku, tapi lama-kelamaan dia mulai terbiasa.
Dan saat kugandeng tangannya, dia cuek. Sampai akhirnya jam setengah delapan malam, kuantar dia ke kostnya.

Ternyata di luar sedang hujan, dan kami berlari-lari masuk ke dalam bajaj.
Saat itu di dalam bajaj, kami berdua menggigil kedinginan basah karena hujan dan terkena angin malam yang dingin sekali.

Sampai di kostnya, aku di ajaknya masuk ke kamarnya. Tempat kost Eryani sepi sekali.
Kata Eryani, kalau hari Sabtu banyak yang pergi, ada yang pulang ke Bandung, ke Bekasi, ke Tangerang dll.

Aku pun masuk ke kamarnya yang hanya 3x3 itu dengan kamar mandi di dalam.
Eryani menyuruhku tinggal dulu sampai hujan reda. Sementara Eryani mandi, aku di kamarnya hanya menonton TV.

Selesai mandi, dia mengenakan daster selutut berwarna putih. Aku bisa melihat bayangan badannya di dalam daster.
Bra dan celana dalam putih yang dikenakannya.

Melihat pemandangan indah itu, yang sebelumnya penisku menciut karena kedinginan, tiba-tiba langsung tegap!
Aku tidak berkedip memadang Eryani..
Dan aku yakin Eryani tau kalau aku memandangi tubuhnya, dia langsung mengalihkan perhatianku.

"Wan, sono dah mandi, entar masuk angin loh..”
"Trus, entar abis mandi pakai apa..?” Tanyaku.

"Pake kaosku saja tuh, sama celana pendekku, nih handuknya..!"
Katanya sambil melempar handuk ke arahku.

Jadilah aku mandi dan memakai pakaiannya. Celananya ternyata pendek sekali.. aku jadi agak risih memakainya.
Tapi daripada memakai celana panjangku yang basah karena hujan, lebih baik memakai yang kering.
Selesai mandi, dia sudah menyajikan teh hangat dan kue kering. Lumayan untuk menghangatkan badan.

Kemudian aku melihat album-album fotonya.. aku godain dia melihat foto-fotonya waktu kecil..
yang punya tompel di pipinya dan sekarang sudah dioperasi.

Ketika membolak-balik foto-fotonya, tiba-tiba aku baru sadar, dasternya agak terangkat ketika dia duduk..
Hingga memperlihatkan pahanya yang putih itu.
Aduh.. lagi-lagi penisku tegang dan untungnya masih ketutupan sama album foto Eryani.

Akhirnya, karena posisiku tidak enak.. album foto kuletakkan saja di lantai..
Kulihat celanaku sudah menonjol gara-gara penisku yang berdiri tegang.
Aku coba rileks saja dan ngobrol apa saja dengan Eryani.

Sementara di luar hujan masih saja deras, jam sudah menunjukkan 10.30.
Aku sudah merasa tidak enak sama Eryani, tapi aku stay cool saja.

Sementara Eryani sendiri kelihatan sudah mulai mengantuk, tiba-tiba dia merebahkan kepalanya di pahaku.
Kuelus-elus rambutnya lembut, dia memejamkan matanya.

"Wan.. saya sudah ngantuk nih, lu nginep saja deh di sini.. Hooahh (Eryani menguap).. temenin saya yah..”
Katanya sambil masih memejamkan matanya.
"Iya deh..” kataku sambil terus mengelus-elus rambutnya.

Tidak beberapa lama, mungkin karena tidak enak posisinya dia menggerakkan kepalanya..
dan tidak sengaja kena penisku (yang masih tegang),

"Ee.. eh.. adik tidur yaa..!" Katanya sambil tangannya mengusap penisku.. ini membuatku sangat terkejut setengah mati..
Kali' dia tidak sadar, atau sedang mengigau barangkali.. pikirku.

Aku belum juga mengantuk.. dan Eryani terus terlelap, tidur seperti orang mati.
Lama-kelamaan, capek juga pahaku menahan kepalanya.
Segera kugendong badannya (yang ternyata berat setengah mati) ke kasur.

Kubaringkan dia di kasur. Tapi, tidak sengaja, dasternya tersingkap..
hingga tampaklah celana dalamnya yang putih dan pahanya yang mulus, membuatku sangat terangsang.

Mau kututup pahanya, tapi sayang, kapan lagi aku bisa melihat pemandangan begini.
Ini momennya tepat sekali. Kuelus pahanya perlahan.. betul-betul mulus dan lembut.

Kucium lembut pahanya, mulai dari lututnya hingga ke atas mendekati selangkangannya.
Kulihat Eryani masih terlelap.. tidak bergeming, aku pun mulai berani merenggangkan kakinya..
selangkangannya terbuka, dan kutekuk lututnya.. sehingga sekarang selangkangannya sudah betul-betul terbuka.

Cup.. cup..!! Kucium bagian paha sekitar selangkangannya. Kucium celana dalamnya.
Ingin aku merasakan daging di balik celana dalamnya.

Dengan hati-hati sekali, kugeser pinggir celana dalam sebelah kiri ke arah kanan.
Dan aku mulai terangsang hebat ketika kulihat daging berbentuk bibir berwarna merah kecoklatan itu terlihat.

Sambil tanganku menahan pinggir celana dalamnya.. kucium lembut vaginanya yang berbulu lebat itu.
Nyum.. nikmat sekali rasanya ketika lidahku mulai menjilat-jilat lubang kemaluannya itu.

Kujilat-jilat bibir di kiri dan kanannya.. kupakai kedua tanganku untuk membuka bibir..
yang menutupi bagian dalam vaginanya itu dan kemudian mulai menjilati clitorisnya.

Slrepp.. slrupp.. clrupp.. Kumainkan terus lidahku di daerah sensitif vaginanya.
Ternyata, Eryani mulai merasakan kenikmatan permainanku, nafasnya mulai tak beraturan.

Terus kujilati vaginanya yang basah itu oleh air liurku.
Sampai akhirnya aku merasa ada cairan hangat keluar dari vaginanya.

Aku pun berhenti menjilatnya, lagian leherku juga sakit dengan posisiku yang tengkurap sambil menjilat vaginanya.
Sambil berdiri, kulihat penisku masih berdiri dengan gagahnya.

Kupikir.. kalau aku memasukkan batangku ke vagina Eryani, pasti dia akan terbangun dan mungkin akan mengusirku.
Itu sama saja dengan memperkosa.. jadi terpaksa aku keluarin di kamar mandi.

Aku keluar sampai tigakali di kamar mandi.. kalau aku bayangkan enaknya vagina Eryani..
dan kalau saja aku bisa memasukkan penisku di dalam lubangnya yang hangat.

Setelah itu, penisku pun tidur kecapean.. tidur di lantai yang beralaskan karpet.
Ternyata, aku tidak bisa terlelap tidur.. jam 5.00 pagi aku terbangun, dan susah untuk tidur kembali.

Kulihat Eryani masih terlelap di tempat tidur.
Kuhampiri dia, dan kutatap wajahnya yang polos tanpa make up itu. Wajahnya terlihat cantik ketika tidur.

Kukecup pipinya mesra. Dia masih tetap terlelap. Kukecup bibirnya yang agak tebal. Lembut sekali.
Kuisap-isap lembut bibirnya, seperti aku mengisap-isap sebuah permen yang kenyal.

Birahiku mulai timbul lagi. Sambil terus memainku bibirnya di bibirku..
tanganku mulai merayap ke arah payudaranya, kuremas-remas payudara yang padat namun lembut dan kenyal itu.
Gila benar nih.. aku sudah terangsang sekali. Ingin aku mengulangi perbuatanku tadi malam.

Tapi, tiba-tiba Eryani terbangun.. dia mengusap-usap matanya..
Dan dia melihatku seperti tak percaya kalau aku sekarang berada di sisinya.
Tanpa kusadari, tanganku masih berada di atas payudaranya.

Belum sempat dia berkata apa-apa, kukecup lagi bibirnya dengan lembut.
"Selamat pagi Yani..” kataku. Dia masih belum sadar juga rupanya dan mengguman tak jelas.

Kukecup lagi bibirnya, dan kali ini kuisap-isap bibir itu.
Eryani sepertinya merasakan kenikmatan (antara sadar dan tidak sadar), dia hanya diam dan menikmati.

Sambil kumainkan bibirnya dengan bibirku, aku mulai memainkan tanganku di payudaranya.
Kuremas-remas lembut payudaranya yang berukuran 32B itu.

Sesekali kulepaskan kecupanku di bibirnya.. dan kuhujani pipinya dengan kecupanku..
Nah.. saat aku kembali mengulum bibirnya, dia mulai membalas permainanku.

Aku memberanikan tanganku mengarah ke selangkangannya..
kemudian mulai mengusap-usap selangkangan yang hangat itu.

Mula-mula aku mengusap-usap celana dalamnya.. setelah beberapa lama kami pelukan..
mulai kuberanikan memasukkan jariku dari sela-sela celana dalamnya dan menyentuh vaginanya yang basah itu.

Aku mainkan jari tengahku di sekitar clitorisnya. Licin sekali rasanya vagina Eryani.
Permainan jariku membuatnya menggelinjang, pinggulnya bergerak-gerak seirama dengan gerakan tanganku.

Aku ingin melakukan lebih jauh lagi.. hingga kuhentikan aktivitasku.. sambil kutatap matanya..
kutarik daster yang dipakainya ke arah atas, dan dia seakan mengerti dengan maksudku.

Dia menaikkan pinggulnya..
sehingga daster dapat dengan mudah melewati pantatnya sampai akhirnya lepas dari tubuhnya.

Kulepas kancing BH di antara 2 cupnya. Kini.. yang ada di depanku adalah tubuh putih mulus seorang gadis..
yang hanya mengenakan celana dalam dengan tatapan penuh menantang.

Segera kuisap puting payudaranya yang berwarna coklat kemerahan itu..
sementara tangan kananku kuselipkan ke dalam celana dalamnya dan kembali kumainkan clitorisnya.

Kali ini Eryani betul-betul merasakan terangsang dan keenakan yang luar biasa..
Ini bisa kurasakan dari nafasnya yang makin tidak teratur dan desahan-desahan kenikmatan.

Bentuk buah dada Eryani memang betul-betul bagus, masih kencang dan tidak terlalu kecil.
Kemudian, setelah beberapa saat.. Eryani merintih kencang.. hampir setengah berteriak..
Otot-otot badannya seperti mengejang.. sepertinya dia telah orgasme.

Dan tak beberapa lama, dia mengembuskan nafas panjang.
"Iwan.. nikmat banget.. Kamu memang betul-betul ..”
Belum selesai dia mengucapkan kata-katanya, segera kukecup bibirnya yang seksi itu.

"Kamu mau merasakan yang lebih hebat lagi..?” Kataku sambil berdiri dan mulai melepaskan pakaianku.
Dan ketika celanaku kubuka, penisku yang sejak tadi sudah mendesak di celanaku, langsung menunjuk ke depan..
besar.. tegang dan siap untuk memasuki liang kewanitaannya.

Mata Eryani tidak berkedip melihat tubuhku yang bugil.. tanpa sadar tangannya mengusap-usap penisku.
"Ya ampun.. besarnya..!!” Kata Eryani dengan mata tak berkedip.

Dia kulum bibirku sambil tangannya terus mengelus-elus barangku yang besar itu. Kemudian, dia mencium penisku.
"Yan, berani tidak kamu isep..?” Tanyaku menantang.

Pertama, dia jilati kepala penisku dengan lidahnya yang mungil.
Kemudian, dia mulai berani memasukkan penisku ke dalam mulutnya, walau pun hanya kepala penisku saja.

Kemudian dia mulai mengisap maju mundur. Aku merasakan kegelian sekaligus nikmat.
Tak beberapa lama.. aku mulai bosan dengan isapannya..
Aku pikir ini mungkin pertamakalinya dia mengisap penis lelaki.
Jadi dia belum begitu mahir melakukannya.

Kemudian, kusuruh dia berbaring di tempat tidur dengan pantat berada di pinggir tempat tidur.
Kulepas celana dalammya yang sejak tadi belum dilepas.

Dan aku mulai menjilat-jilat vaginanya yang telah kembali menguncup itu.
Kujilat cairan putih yang telah mengental di pinggir liang surganya.

Dia merasakan keenakan dan mulai mendesah keenakan.
Vaginanya mulai basah kembali oleh ludahku dan kurasakan vaginanya telah membesar.

Sebelum dia kembali orgasme, dengan berdiri di atas lututku..
Slebb.. aku memasukkan penisku ke dalam vaginanya yang hangat.

Belum ada seperempatnya senjataku masuk, dia merasakan pedih.
Kusuruh dia memberi air ludahnya di kepala penisku, supaya penisku basah dan mudah masuknya.

Kemudian kucoba memasukkan lagi, dan dia kembali merintih sakit.
Kutenangkan dia dan menyuruhnya untuk rileks.. dan aku coba kembali..
Kali ini aku mencoba menyoblosnya dengan cepat.

Kutarik pinggulnya ke arahku dan kudorong pantatku ke depan dengan kuat.
Blesspph..!! Akhirnya terbenam semua, dan kulihat wajah Eryani yang menahan sakit.

Supaya dia tak lama-lama merasakan sakit, segera kumaju-mundurkan penisku di dalam liang vaginanya.
Terasa hangat dan ketat sekali vagina Eryani ini.

Lama-kelamaan, genjotan penisku mulai lancar.. sampai-sampai aku memejamkan mataku..
Merasakan keistimewaan vagina Eryani. Kami saling mendesah dan merintih keenakan.

Saking cepatnya aku menggenjot, sampai kasur yang ditidurinya ikut bergerak hebat.
Lama-kelamaan aku tak tahan lagi..
Segera kutarik keluar penisku dan mulai menembakkan isinya ke paha Eryani dan ke kasur.

Aku kocok penisku sendiri dan aku merasakan sensasi yang sangat dahsyat. Crott.. crott.. crott..!!
Seluruh tubuhku mengejang.. hingga akhirnya seluruh cairan spermaku sudah habis, tapi aku belum merasa capek.

Segera aku ke kamar mandi dan membersihkan penisku.
Beberapa saat kemudian aku kembali lagi menggenjot Eryani.

Kali ini penisku bertahan lama sekali.. hingga Eryani orgasme aku belum keluar juga.
Sampai akhirnya Eryani orgasme yang ketigakalinya.. baru aku ikut Orgasme.
Setelah itu, kami berdua tidur dengan nyenyak dengan tubuh telanjang.
-------0oOoo-------

Saat ini aku masih sering memikirkan kejadian itu..
Kok bisa-bisanya dengan mudah aku dapat merenggut kegadisan Eryani..?
Hmm.. mungkin juga memang aku sedang lucky.

Tapi.. yang penting setelah saat itu aku dapat bebas ber-making love dengan Eryani.
Kami berdua suka melakukan eksperimen..
Mencoba gaya-gaya baru yang kami lihat dari film BF berdua di kamar Eryani.

Eryani mudah sekali terangsang kalau aku sudah mengisap payudara dan vaginanya.
Apalagi kalau lagi sedang menonton BF.

Supaya permainan kami aman, aku dan Eryani suka membeli persediaan kondom.
Satu hal yang aku perhatikan.. Eryani semakin hebat dalam melakukan hubungan seks.

Dia mulai pintar melakukan oral seks dan mulai bebas mengeluarkan suaranya ketika dia orgasme.
Padahal kami melakukannya di kamar kostnya yang hanya dibatasi sebuah tembok dengan kamar sebelahnya.
Dia dengan enaknya berteriak setiapkali dia mencapai orgasme.

Pokoknya, hidup serasa nikmat setiapkali aku berhubunga dengannya.
Apalagi kami dalam berhubungan badan sama-sama gilanya. Hampir setiap hari..
Biasanya sepulang kerja aku mampir ke kostnya dan sebelum pulang pasti dia minta ‘ditusuk’..
–itu istilah kami berdua..– Hehehehe..

Pernah suatu saat aku tidak masuk kerja karena ada urusan keluarga.
Dan malamnya dia menelepon supaya aku besok datang jam 7.00 ke kantor.
Karena dia kangen untuk ditusuk dan dia punya surprise untukku.

Besoknya.. jam 7 pagi aku datang dan dia sudah menunggu di dalam kantornya.
Rolling door kantor dibukanya sedikit.. kemudian di dalam kantor..

Begitu aku masuk.. tanpa ba-bi-bu.. dia langsung mengulum bibirku..
lalu menyuruhku duduk.. sementara dia duduk di atas meja.

Dia kemudian menyuruhku menebak kejutan apa yang dia siapkan untukku.
Tentu saja aku tidak tau.. dan aku jawab saja asal-asalan.. sampai akhirnya dia kesal sendiri.

Akhirnya.. dia sendiri yang nyerah. Dan dibukanya rok mini yang dikenakannya..
Maka tampaklah selangkangannya yang tanpa mengenakan celana dalam.. juga bersih dari rambut.
Ternyata dia mencukur habis semua bulu vaginanya.

Aku tentu saja senang melihatnya dan penisku kontan langsung berdiri sampai celanaku terasa sesak sekali.
Seperti biasa.. sebelum minta ditusuk, dia ingin vaginanya dijilat-jilat dulu olehku.

Dan aku pun mulai menciumi bibir-bibir vagina yang berwarna kemerahan.
Aku suka sekali dengan bau khas vaginanya, yang membuatku ingin terus mencium vaginanya.

Kujilat-jilat bagian dalam bibirnya, dan mulai kujilat clitorisnya.
Kadang kuvariasikan dengan isapan-isapan di clitorisnya.

Tidak beberapa lama.. setelah vaginanya basah.. aku mulai membuka ritsluitingku..
Kemudian.. slebb.. clebb..!! Kumasukkan batang penisku ke dalam liang vaginanya.

Kami berdua bercinta atas meja di dalam kantornya. Dia tidak cukup sekali orgasme..
Dia selalu minta nambah, dan aku selalu dapat memenuhi keinginannya itu.

Aku merasa seksi sekali bercinta dengannya di atas meja.
Apalagi ketika kami melakukan gaya doggy style.

Aku dan Eryani di atas meja masih dengan berpakaian lengkap.
Kemudian aku duduk di kursi, dan dia menindihku dari atas.

Pagi itu.. kami sangat puas sekali.. sebab selain di kamar kostnya..
Making love di kantor Eryani baru kali ini kami lakukan.. dan tidak ketauan siapa-siapa.

Tapi.. tentu saja making love di kantor tidak kami lakukan terlalu sering.
Sebab aku tidak terlalu suka pergi pagi-pagi sekali dari rumah ke kantor.

Sampai akhirnya.. akhir bulan April.. kantor Eryani bangkut..
karena ada masalah keuangan dengan penanam modalnya.. sehingga semua karyawannya diberhentikan.

Dan ketika Eryani sibuk mencari-cari pekerjaan.. tiba-tiba dia mendapat panggilan pekerjaan dari kokonya di Penang.
Akhirnya tanggal 26 Mei, Eryani pergi ke Penang.
Terus terang.. aku merasa sedih sekali atas kepergiannya.. dan aku tau dia pun juga merasakan demikian.

Tapi apa dayaku.. kalau untuk mengawininya aku belum cukup modal.
Jadi.. tidak ada alasan bagiku untuk bisa menahannya terus di Jakarta.

Sampai saat kepergiaannya.. di Bandara aku memeluknya dan memberikan ciuman selamat tinggal.
Sebab dia akan lama sekali tinggal di Penang.. dan mungkin tidak akan kembali lagi ke Jakarta.

Kalau pun dia balik ke Indonesia.. dia akan balik ke Pontianak.. tempat ayah ibunya berada. TA(. )M( .)AT
---------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------
 
---------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------------

Cerita 096 – Selingkuh

PRA CERITA:
Selingkuh.. adalah sebuah kata.
Bagaimana jika anda mendapati orang yang anda kasihi selingkuh..?

Silakan membaca cerita di bawah ini.. dan anda akan mendapat jawabannya di dalam hati anda.

Istriku memilih tinggal sendirian di kost-kostan yang dekat dengan tempat dia bekerja sebagai sekretaris..
di sebuah perusahaan kontraktor PMA.. yang notabene karyawan bulenya memang banyak.

Nah.. Minggu pagi aku berniat mengunjungi dia.. kangen juga sih. Sudah 3 bulan aku tidak pernah ketemu dia.
Kami terpaksa berpisah tempat tinggal.. dikarenakan aktifitas kami dalam pekerjaan masing-masing..

Kami baru saja menikah.. yaitu sekitar 2 tahun dan belum dikaruniai anak..
Kami sepakat pada tahun ke 5 barulah kami siap menerima kehadiran momongan di antara kami.

Jarak Surabaya-Malang tidaklah jauh ditempuh bila rasa kepengen penyaluran hasrat.
Dan saat ini aku sedang berada di Malang.. dalam rangka urusan HASRAT tersebut.

Saat tiba di tempat kost-kostan isteriku.. di depan pintu aku kaget melihat seorang bule keluar dari kamarnya.
Aku menunggu sebentar sampai si bule pergi dan nyelonong masuk kamar istriku.
Aku pura-pura tidak tau tentang si bule yang barusan keluar.

Kulihat istriku keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk.
Tubuhnya masih tetap seperti dulu.. padat dan sintal.. mungil tapi proporsional.

Dia kaget ketika melihatku sudah duduk di atas tempat tidurnya.
Perasaan cemburu dan marah bercampur aduk dalam benakku. Apakah isteriku menghianati perkawinan kami..!?

Kutanya kabarnya namun tidak dijawab.. dengan santai dia melepaskan handuk yang melilit di tubuhnya.
Buah dadanya dipamerkan begitu saja.. membuat aku jadi bernafsu.

Ukuran buah dada istriku memang tidak terlalu besar.. tapi juga tidak terlalu kecil.
Yah.. sesuai dengan ukuran tubuhnya yang mungil.

Bentuknya sangat menggiurkan mata laki-laki yang memandangnya. Bulat.. padat dan tidak melar.
Melihat itu penisku langsung berdiri.. apalagi melihat bekas gigitan si bule di pundak dan buah dadanya.

Kupeluk dia dari belakang.. kucium lehernya dan kubisikkan ajakan untuk bersetubuh.
Namun dia menolak.. dengan alasan ada janji dengan teman pagi ini.

Selesai berpakaian dia langsung ngeloyor pergi meninggalkan aku sendirian.
Lama aku berpikir.. dan terlintas di benakku untuk mengintai hubungan intim mereka.

Aku tanyakan ke ibu kost untuk menyewa kamar sebelah.. kutau kamar sebelah tidak ditempati.
Setelah atur damai dengan ibu kos..
Aku langsung balik ke Surabaya mengambil peralatan spy-ku yang dulu kubeli dari internet.

Aku mempunyai dua buah pinhole video camera yang bisa ngintip lewat lubang kecil.
Dulu alat ini aku gunakan untuk mengintip anak-anak kost di rumahku.

Balik lagi ke tempat kost istriku dan langsung memasang peralatan spy-ku.
Aku harus punya bukti.. untuk menjebaknya..!!
Aku buat lubang kecil tepat di atas tempat tidur.. dan satu lagi di kamar mandi.

Selesai pasang kamera lewat plafon.. aku coba connect ke TV-monitor yang kupersiapkan di kamar sebelah.
Hampir 70% dari ruangan tidur bisa kumonitor dan selanjutnya beralih ke channel di kamar mandi.

Di sini aku harus naik lagi ke plafon.. karena lokasi kameranya kurang tepat.. kugeser sedikit agar tepat di atas bath tub.
Jam 12.00 aku selesai setup video spy-ku..

Lalu mandi sebentar membersihkan debu yang melekat di tubuhku setelah naik ke langit langit kamar kost.
Sambil tiduran menunggu istriku kembali ke kostnya.

Kira-kira pukul 20.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah.
Kuintip lewat jendela.. ternyata istriku dan si bule yang datang.

Kunyalakan TV-monitor.. kulihat si bule menunggu istriku yang sedang menutup pintu kamar.
Istriku tampak tidak sabaran..
Langsung menubruk si bule dan mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian.

Hanya dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat.
Istriku jongkok di hadapan si bule yang penisnya setengah ereksi dan melahap penis besar di hadapannya.

Mulut istriku tidak bisa menampung seluruh penisnya.
Perlahan tapi mantap penis si bule ereksi penuh karena permainan lidah istriku.
Aku tau ini adalah keahlian istriku.. dulu aku sampai merem melek dibuatnya.

Si bule yang tinggi besar mengangkat tubuh mungil istriku ke tempat tidur dan langsung menindihnya.
Dengan sangat bernafsu.. si bule melahap buah dada kenyal milik istriku.

Dari TV-monitor aku dengan jelas sekali melihat..
wajah istriku yang lagi merem melek menikmati permainan lidah si bule.

Puas menikmati kedua gunung kembar istriku.. si bule beralih turun ke perut..
Lalu ke bukit yang ditumbuhi bulu jarang-jarang.

Desahan istriku sangat jelas kudengar lewat earphone..
karena sebelumnya sudah kupasangi wireless microphone di belakang head board-nya.

Tangan istriku menarik kuat-kuat sprei sewaktu lidah si bule mulai menyusuri lubang vaginanya.
Selang berapa menit.. si bule mengubah posisinya untuk ber'69'.

Desahan istriku langsung hilang.. bersamaan dengan disumbatnya mulut istriku dengan penis besar si bule.
Dengan sangat bernafsu istriku memainkan penis di mulutnya..
sedangkan si bule sendiri sibuk memainkan lidahnya di clitoris istriku.

Kulihat kaki istriku mulai menegang dan paha istriku menjepit kepala si bule.
Setelah puas ber-'69'.. si bule duduk bersandar di head board..
sementara istriku duduk di pangkuannya dengan saling berhadapan.

Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan istriku memasukan penis besar si bule ke lubang vaginanya.
Istriku menjerit kecil ketika penis si bule mulai menerobos masuk.

Dia mendongak ke atas sambil meringis menahan sakit..
saat menurunkan pantat bahenolnya agar penis si bule masuk lebih dalam.

Setelah diam beberapa saat untuk melumasi penis si bule.. istriku mulai menggerakkan pantatnya maju mundur..
Sedangkan si bule melahap dan mejilati buah dada istriku. Ya.. Ini adalah gaya yang paling disukai istriku.

Gerakan istriku maju mundur makin lama makin cepat dan tidak beraturan..
Selang 5 menit tubuh istriku bergetar hebat.. menikmati orgasme sambil melumat mulut si bule.

Mereka istirahat sebentar sambil mencumbui istriku agar bangkit lagi.
Dengan memainkan buah dada istriku yang kenyal, dia bangkit lagi gairahnya..
Istriku lalu mengangkangkan pahanya lebar-lebar.

Dari TV-monitor aku bisa lihat vagina istriku yang kemerah-merahan akibat gesekan penis besar si bule.
Dia menusukkan senjatanya ke vagina istriku..
kemudian mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras.

Saking kerasnya sampai terdengar bunyi.. Plak plok.. plak plok..!! Dari benturan paha mereka.
Istriku mendesah hebat setiapkali si bule menghujamkan penisnya dalam-dalam.
Rasa cemburuku timbul saat melihat perlakuan kasar si bule terhadap istriku.

Posisi ini tidak bertahan terlalu lama..
si bule minta istriku nungging dan dia menusukkan senjatanya dari belakang.
Aku bisa dengan jelas melihat penis si bule keluar masuk menusuk vagina istriku.

“Aachhhhhh.. oooohhh.. yessss..!!!”
Suara isteriku bersahut-sahutan dengan bunyi kemaluan si bule menggasak liang vaginanya.

Lima menit berlalu.. si bule menunggangi istriku.. perlahan-lahan dia mulai kesetanan.
Gerakanya mulai tak beraturan.. apalagi istriku juga ikut menggoyangkan pantatnya dengan kesetanan.

Crott.. crott... crott.. crott..!! Akhirnya si bule memuntahkan seluruh spermanya di dalam vagina istriku.
Dia berteriak histeris menikmati puncak orgasmenya. Kulihat istriku mencium mulut si bule mesra sekali.

Berdua mereka ke kamar mandi..
Aku cepat-cepat mencolokkan cable RCA dari camera yang di kamar mandi ke TV-monitor.
Di kamar mandi.. kulihat istriku jongkok memutar kran shower.. sementara si bule memegang shower head-nya.

Lalu mereka saling menggosok dengan sabun.
Si bule lama sekali membersihkan vagina istriku sampai dia merem melek.

Bath tub mereka isi setengahnya lalu tiduran berdua di dalamnya..
Dengan si bule di bawah dan istriku di atas pelukan si bule. Mereka saling berpagutan mesra.

Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 23.00 malam.. aku buru-buru pulang..
Karena besok Senin pagi aku harus kerja. Terpaksa aku kehilangan adegan hot selanjutnya.
Dulu aku berniat membeli alat perekam VCR 24 jam.. namun tidak jadi.. karena harganya mahal.

Sesampainya di rumah mataku tidak bisa terpejam.
Dalam pikiranku masih terbayang adengan hot istriku dengan si bule.

Ahh..!! Coba kalo aku punya perekam.. aku bisa melihat adegan mereka selanjutnya. Batinku.
Membayangkan mereka.. aku jadi tidak bisa tidur sampai pagi.

Senin malam.. pukul 20.00.. sepulang dari tempat kerja..
aku langsung meluncur ke Malang lagi.. ke tempat kost istriku.
Suara desahan terdengar dari kamar istriku. Wah.. telat aku..!!

Cepat-cepat kubuka pintu kamarku yang ada di sebelah kamar istriku.. TV-monitor kunyalakan..
Namun mereka tidak kelihatan di kamar tidur..
Terlihat tempat tidur yang acak-acakan dan pakaian berserakan di mana-mana.

Kucoba colokkan monitor yang di kamar mandi.. dan astaga..!!
Mereka bertiga.. istriku.. si bule dan temanya bule satunya lagi. Yang ini bentuk penisnya lucu.
Bagian bawah kecil.. namun kepalanya sebesar bule satunya lagi.

Sekarang kutau nama bule yang menyetubuhi istriku kemarin namanya Jullio.
Itu aku dapat dari teman istriku di tempatnya bekerja.
Jullio adalah tamu di perusahaan tempat isteriku bekerja dan dia mempunyai business di Kota malang ini.

Di kamar mandi.. istriku kulihat sedang nungging.. sedangkan Jullio memompa vagina istriku dari belakang.
Tangan istriku berpegangan ke pinggir bath tub..
sambil melumat penis anehnya milik si bule satunya yang duduk di ujung bath tub.
Huhh..!! Aku baru tau kalau istriku bisa sebuas ini sama cowok bule.

Wah.. ini adegan yang sungguh sangat menyesakkan dadaku.
Rasa iri.. cemburu.. marah.. menyesal.. birahi.. sedih.. bercampur aduk. Pokoknya tidak bisa dijelaskan.

Keadaan tempat tidur yang acak-acakan menandakan mereka sebelumnya bergumul di sana..
Dan pergumulan mereka di kamar mandi saat ini mungkin babak kedua.. atau mungkin ketiga.

Aku telah kehilangan adegan tersebut. Kalau kubayangkan mungkin lebih seru dari yang di kamar mandi.
Jullio mencabut penisnya dari vagina istriku.. dan menancapkanya lagi ke lubang pantat istriku.

Seumur hidup aku belum pernah menikmati lubang istriku yang satu ini.
Setiap aku minta dia selalu menolak.. dengan alasan sakitlah.. tidak enaklah.
Namun dengan si bule ini kenapa dia berikan..? Ini tidak adil..!

Jullio nampak mulai kesetanan, semetara istriku berteriak kecil setiap penis besar ini masuk lebih dalam.
“Hssshhhhhhh.. acchhhhhhh...ooohhhhhhhhh..!!” Dalam 5 menit Jullio mencabut penisnya..
kemudian menumpahkan seluruh air maninya di punggung istriku.

Sementara bule satunya lagi asyik menikmati permainan mulut istriku..
karena sudah bernafsu si bule satunya lagi langsung menggendong istriku ke tempat tidur.

Istriku di tempatkan di pinggiran bed dengan posisi nungging.. sementara si bule berdiri di lantai.
Di pinggiran bed dan bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat istriku.

Goyangan pantat si bule menimbulkan bebunyian.. ceplak.. ceplok..!!
Penis si bule yang bentuknya aneh itu makin keras menghujam pantat istriku..
sambil tangannya meremas keras pantat bahenol istriku.

Datang dari kamar mandi.. si Jullio langsung ikutan nimbrung.
Dia menyusup ke bawah tubuh istriku dengan kaki menjuntai ke bawah.

Dia memasukkan penisnya ke vagina istriku.. lalu menurunkan badan istriku.
Si bule satunya lagi tetap berdiri.. dengan penis menancap ke pantat istriku.

Dia agak membungkuk.. karena badan istriku merendah dan nempel ke tubuh Jullio.
Mereka mulai bergoyang.. mulut istriku dengan lahap menjilat dada bidang si Jullio yang dipenuhi dengan bulu.

Si bule satunya sudah mulai kesetanan. Pantatnya kian keras bergoyang.. dan akhirnya.. Crett.. crett.. crett..!!
Spermanya tumpah di punggung istriku. Sementara si Jullio masih asyik menikmati goyangan istriku dari atas.

Karena si bule satunya lagi tidak lagi menusukan senjatanya..
istriku lalu duduk bersimpuh di penis si Jullio dan bergoyang maju mundur.
“Hsshhhh.. ohhhh..!!” Terdengar desisan isteriku dari mulutnya.

Tangan si Jullio meremas buah dada kenyal milik istriku.. desahan istriku makin hebat..
Sampai akhirnya lemas terkulai di atas tubuh Jullio. “Oohhhhh.. ssshhhhhhhhh..!!”

Jullio bangkit dan mulai menyodok lubang pantat istriku yang lagi tengkurep lemas.
Plok.. plok.. plok..!! Bunyi pantat dan paha mereka beradu saat kelamin bersatu.

Selang beberapa menit kemudian.. crrrttt.. crrttt.. crttt.. crrttt..
Si Jullio menumpahkan spermanya di atas punggung istriku dan terkulai lemas di sebelah istriku.

Si bule satunya datang dari kamar mandi.. langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka.
Sempat-sempatnya dia melumat mulut istriku sebelum pergi.

Jullio menggendong istriku ke kamar mandi.
Setelah saling membersihkan di kamar mandi.. mereka tidur bugil dengan saling berpelukan.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.00.. aku putuskan untuk tidur di sini dan besok aku akan bolos kerja.
Sampai jam 02.00 di kamar istriku tidak ada aktivitas.. mereka masih tertidur pulas dengan tetap saling berpelukan.

Akhirnya aku tertidur karena bosan menunggu.
-------ooOoo-------

Jam 04.00 aku terbangun dan melihat ke monitorku.
Kulihat tangan istriku sedang mengocok penis si Jullio yang sedang berdiri setengah tiang.

Kepala istriku dituntun paksa oleh si bule untuk melakukan blow job.
Mulut istriku yang mungil tampak mengembung akibat sumbatan penis si Jullio.

Setelah berapa lama akhirya tumpah juga isinya di mulut istriku..
Si Jullio akhirnya tertidur pulas lagi.. sementara istriku ke kamar mandi membersihkan mulutnya.

Jam 07.00 si bule bangun.. berpakaian dan pamitan ke istriku yang bermalas-malasan di tempat tidur dalam keadaan bugil.
Setelah si Jullio pergi.. aku menyerbu masuk ke kamar istriku. Dia kaget sekali melihat aku datang.

Aku langsung membuka pakaianku dan menindihnya. Berberapakali dia berontak..
Clebb.. jlebb..!! Namun akhirnya penisku bisa kutancapkan ke vaginanya.

Puas mengocok vaginanya.. aku minta dia nungging untuk menyodok lubang satunya.
Dia menolak, tapi kupaksa juga sedikit memperkosanya.. "Mas.. kenapa kamu..?” Aku hanya diam.

Jleb.. jlebb.. jlebb.. jlebb.. jlebb..!!
Kulancarkan sodokan tongkolku dengan kuat.. melepaskan segala amarahku.

“Achhhh ah ah ah ah.. achhhhh..!!” Isteriku mendesah-desah.
Mungkin ia cuma pura-pura agar aku makin bernafsu.

Barulah kali ini aku merasakan lubang anus isteriku yang sudah dibuat longgar oleh si bule-bule itu.
Crott.. crott crott.. crott..!! Kusemburkan spermaku di lubang anusnya.
“Ooooo.. ssshhh..” ia kembali pura-pura kenikmatan.. tapi aku tau itu semua palsu..!!

Esoknya.. kuperlihatkan rekaman Videoku. Seketika ia pucat pasi.
"Aku telah membuat 2 copiannya.." kataku dingin.
"U-untuk apa mas..?" Tanyanya tergagap.
"Untuk bukti di perceraian kita..” lanjutku tanpa ekspresi.
Isteriku tertunduk lesu.. ia hanya terdiam.. seakan tak mampu berkata-kata lagi.

"Tak kusangka.. sama sekali tak kuduga.. kamu yang lembut dan pemalu bisa jadi binal gini.."
"Maafkan aku mas.." katanya menghiba.. dengan tatapan sendu.

"Simpanlah kata maafmu..!" Kataku dengan ketusss. "Kamu akan rasakan pembalasanku nanti.
Kamu telah menyakitiku. kamu telah benar-benar mengkhianatiku.." ujarku datar.. dan dingin laksana es.

Meski dengan sangat menyesal aku harus menceraikan istriku yang tak tau diuntung itu.
Dengan bermodalkan video aksi perngentotannya itu sebagai bukti.. akhirnya dia tak bisa mengelak.

Dan sampai saat ini aku tak tau lagi di mana keberadaannya. E(. )n( .)D
---------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
-----------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------------

Cerita 097 – Ternyata.. Ahh..

[Part 1] – Tak Disangka..

STANDART DISCLAIMER :
  • Cerita ini adalah untuk konsumsi mereka yang telah berumur 18 tahun ke atas..
  • atau dengan kata lain termasuk golongan cerita dewasa..
  • Namun jika anda berumur di bawah umur yang telah disebutkan namun tetap memaksa untuk membaca..
  • maka risiko sepenuhnya menjadi tanggungan anda.
  • Cerita ini ditulis just for fun.. hanya sekedar mencari cara untuk mengeluarkan pikiran-pikiran kotor serta ide-ide gila dari dalam otak..
  • sehingga tidak mengendap dan berubah menjadi kanker.
  • Cerita ini jelas-jelas sebuah fiksi.. sehingga apabila ada kesamaan tokoh.. karakter.. latar ataupun waktu kejadian..
  • maka semua itu hanyalah sebuah kebetulan semata.
  • Cerita ini tidak untuk dikomersialkan.. sehingga apabila anda harus mengeluarkan uang di luar dari beban biaya jaringan internet..
  • untuk membaca cerita ini, maka anda berhak untuk menuntut uang anda kembali
  • Cerita ini bukan untuk di-copy paste sembarangan dan disebar-sebar tanpa etika.
  • Tolong hargai juga dong penulis yang sudah capek-capek berada di depan komputer selama berjam-jam.
  • Terakhir.. penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu membuat cerita ini menjadi ada.
March, 2010.

Pendekar Maboek Ó
---------------ooOoo----------------

Maya Fitriyanti
.. 32 tahun.. Adalah seorang wanita cantik dengan kehidupan yang tergolong baik.
Dari segi fisik.. tak ada satu laki-laki pun yang mampu menolak..
untuk mengatakan kalau ia adalah salahsatu ciptaan Tuhan yang sempurna.

Dengan karier yang tengah menanjak sebagai seorang dosen.. serta beberapa jabatan lain yang diembannya..
membuat rekan-rekan seprofesinya tak segan untuk menaruh kekaguman.

Keaktifan Maya di beberapa organisasi sosial pun.. cukup membuat namanya dikenal oleh berbagai kalangan dan golongan.
Selain itu rumah tangga yang terlihat harmonis.. dengan suami yang berprofesi sebagai seorang pengacara..
seakan menambah kesan luar biasa dari semuanya yang sudah terlihat luas biasa.

Namun jauh dari semua hal itu.. orang-orang dekat Maya.. sama sekali tidak bisa melihat kegalauan yang mendera hatinya saat ini.
Sebagai seorang wanita.. Maya telah memiliki segalanya. Namun seperti kata pepatah.. kalau tak ada gading yang tak retak..
maka kehidupan sempurna Maya pun tak lepas dari adanya kekurangan.

Selama hampir tiga tahun pernikahan Maya, ia tidak juga dikaruniai seorang anak.
Masalah ini ibarat duri dalam daging dalam kehidupan rumah tangga wanita cantik tersebut.

Di luar mungkin mereka mungkin terlihat seperti sepasang suami istri yang harmonis dan penuh kehangatan..
namun di dalam hubungan Maya dan suaminya terasa begitu dingin.

Baik suami maupun mertuanya.. menganggap Maya tidak mampu memberikan keturunan..
sehingga tidak layak disebut sebagai istri yang baik.

Masalah ini pun akhirnya membuat Maya menggoreskan sebuah cacatan hitam di dalam salah lembar kehidupannya yang sempurna.
Tak ada seorang pun akan menyangka kalau istri setia seperti Maya akan melakukan perselingkuhan, bahkan tidak juga dirinya sendiri.

Tetapi itu terjadi, dan semuanya diawali di hari itu ..

“Terimakasih atas kedatangannya Ibu Maya.. suatu kehormatan Ibu bisa datang dan bersedia berbagi ilmu dengan kami..”
seorang laki-laki paruh baya menghampiri Maya dan menyalami tangannya.
“Terimakasih juga Pak Bimo, ini juga merupakan suatu kehormatan untuk saya..”

Maya saat ini memang ditunjuk oleh Universitas tempatnya bekerja sebagai pembicara..
sekaligus Panitia di sebuah acara Diklat dan pelatihan untuk guru dan dosen.

Segala persiapan dan pelaksanaan Diklat ini membuat Maya harus meninggalkan rumah untuk beberapa hari.
Beruntung pihak sponsor bersedia menanggung segala akomodasi dan transportasi yang diperlukan olehnya.

“O ya.. mari saya perkenalkan siapa yang akan menjadi moderator kita selama pelaksanaan Diklat ini..”
Laki-laki yang dipanggil Maya dengan sebutan Pak Bimo tersebut.. adalah Ketua Panita kegiatan Diklat ini.

Pak Bimo kemudian mengajak Maya untuk mendekati seorang laki-laki..
yang kini nampak sedang asyik mengobrol dengan beberapa orang.

“Permisi Bapak-bapak.. maaf mengganggu.
Saya ingin mengenalkan moderator kita ini dulu dengan salahsatu pembicara dalam kegiatan Diklat hari ini..”

Pak Bimo lalu menarik seorang laki-laki keluar dari kerumunan orang-orang dan mengajaknya mendekati Maya.
“Ini lo Pak Andre, pembicara kita..”
“Loh.. kamu Maya kan..?”
“Andre..?”

Melihat sosok laki-laki yang berdiri di hadapannya.. pikiran wanita cantik itu langsung ber-flash back..
beberapa tahun ke belakang.. menuju masa-masa di mana ia masih duduk di bangku kuliah.

Laki-laki tegap yang kini berdiri di hadapannya memang benar adalah Andre.. mantan kekasihnya.
Umur mereka hanya berselisih satu tahun.

Maya ingat betul masa-masa itu karena bersama Andre adalah salahsatu masa-masa terindah dalam hidupnya.
Tidak ada hal-hal yang buruk yang perlu dikenangnya selama 2 tahun kebersamaan mereka.

Hal yang paling buruk yang bisa diingat Maya adalah saat mereka harus mengakhiri hubungannya dengan Andre..
karena tidak adanya persetujuan dari pihak keluarga mereka berdua.
Jangan tanyakan alasannya, karena permasalahannya sedikit sensitif dan mengandung unsur sara.

“Lo kalian sudah saling mengenal..?” Pak Bimo cukup heran melihatnya.
“Iya Pak, kami sudah saling mengenal sejak kuliah dulu, kami dulu sahabat’ yang cukup dekat..”

Maya hanya tersipu malu mendengar kata-kata Andre. Wajahnya nampak memerah.
“Oh, bagus kalau begitu artinya kalian bisa lebih kompak bekerjasama dalam kegiatan ini..”
“Ya saya rasa begitu..” lanjut Andre sambil menyunggingkan senyum.

“Baiklah, kalau begitu saya akan meninggalkan kalian untuk saling bercakap-cakap..”
Laki-laki tua itu lalu beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

“Apa kabar May..?”
“Baik, kamu sendiri gimana..?”
“Ya gini deh, bisa kamu liat sendiri, by the way kamu tambah cantik aja hehehe..”
“Ah, bisa aja..”

“Kamu udah nikah May..?”
“Udah..”
Terlihat sedikit ekspresi kekecewaan di wajah laki-laki tersebut.

“Wao, who’s the lucky guy..?” Andre berusaha untuk tetap tersenyum.
“Ntar aku kenalin deh..”
“Oh, suami kamu ikut..?”
“Nggak sih, maksud aku nanti aku kenalin kalo kamu main ke kotaku..”

Keduanya lalu kembali membisu untuk beberapa saat. “Kamu sendiri udah nikah..?” Tanya Maya.
“Aku sih belum nih, belum laku-laku juga hahaha..” Pikiran Maya kembali melayang ke masa lalu.

Sosok Andre yang dilihatnya kini adalah seorang laki-laki dewasa yang nampak berwibawa dan gagah.
Apalagi ditambah dengan balutan stelan jas hitam yang dikenakannya sekarang.

Berbeda sekali dengan Andre yang dikenalnya dulu.. yang lebih bersifat cuek dan selengekan..
seperti seorang mahasiswa pada umumnya.
Jelas sekali di mata Maya terpancar kekaguman terhadap sosok baru mantan kekasihnya ini.

“Kok malah bengong..?”
“Oh, kenapa Dre..?” Maya agak tersentak karena merasakan tepukan di pundaknya.
“Aku tadi nanya, kamu udah punya anak..?”
“O, belum ada nih..”

“Emang ada rencana untuk menunda punya anak dulu..?”
“Nggak sih, cuma belum dikasih ama yang di atas aja kali..”

Ketika mereka berdua masih bercakap-cakap, Pak Bimo kembali mendekati mereka.
“Maaf ini mengganggu.. tapi acara kita akan segera dimulai..
jadi Ibu Maya dan Bapak Andre silakan menuju meja masing-masing..”

“Silakan May..” Andre menunjukkan sikap gentlement-nya.
“Terimakasih..”
Mereka bertiga lalu berjalan menuju meja pembicara sekaligus tempat moderator..
untuk bergabung dengan dengan pembicara lainnya.

Tak lama Pak Bimo sudah terlihat memberikan sambutan..
sambil sekaligus membuka acara Diklat dan pelatihan tersebut bersama dengan perwakilan dari pihak sponsor.

Kegiatan itu pun terlihat berjalan lancar sepanjang hari tersebut.
-----ooOoo-----

“Nanti malam kamu ada acara May..?” Andre mendekati Maya selepas acara Diklat hari pertama tersebut ditutup.
“Kalo aku sih tergantung panitia saja. Tapi terakhir sih mereka bilang malam ini nggak ada acara tambahan lagi, memang kenapa..?”

“Malam nanti kebetulan ada rekan bisnis mengundang aku ke acara syukurannya.
Karena aku tidak ada pasangan di kota ini.. jadi mungkin aku bisa mengajak kamu, bagaimana..? Kamu mau..?”

“Hhhmmm..” Maya sedikit mengerutkan keningnya. Memang malam nanti ia tidak memiliki acara.
Rencananya malam ini ia ingin beristirahat saja karena baru pagi tadi mendarat di kota ini, dan langsung menuju lokasi acara.

Namun setelah dipikirkannya kembali..
ia merada tidak ada salahnya kalau ia menemani Andre sambil iseng-iseng menambah relasi baru.

“Oke, aku mau..” Andre langsung terlihat mengembangkan senyum.
“Baiklah, kalo begitu nanti aku jemput sekitar jam 6 sore, bagaimana..?”
“Nggak masalah..”
“Oke, kalo begitu sampai jumpa nanti malem..”

“Oya Dre, ada dress code..?” Potong Maya ketika Andre hendak beranjak pergi.
“Upss.. hampir lupa, formal dress, kamu ada gaun..?”
“Waduh nggak ada nih, gimana dong..?”
“Tenang aja, soal itu biar aku yang urus, oke..?”

“Kamu mau minjem ama siapa..?”
“Pokoknya nggak usah dipikirin, serahin aja semuanya ama aku..”
Laki-laki itu lalu mengeluarkan ponselnya. “Oya, berapa nomor HP-mu..?”
Mereka lalu saling tukar nomor ponsel masing-masing.

“Kamu menginap di hotel *** sama seperti yang lain kan..?”
“Iya, kamu sendiri..?”

“Aku sih menginap di rumah saudara di daerah ***..”
“Oh, jauh juga ya..?”

“Habis nggak suka nginep di hotel. O ya.. sampai jumpa sore nanti.
Sory nih.. buru-buru habis aku harus mengurus sesuatu terlebih dahulu, bye..”

Tanpa menunggu jawaban dari Maya..
Andre langsung beranjak dari sisi wanita cantik tersebut dan meninggalkannya dalam kebingungan.
---------oOo---------

Maya baru saja terbangun dari tidurnya. Ia lalu melihat ke arah jam tangannya.
Rupanya ia hanya bisa terlelap selama satu jam saja, selepas kedatangannya di hotel ini.
Ekspresi kelelahan masih terpancar di wajah cantik Maya.

Wanita cantik itu nampak menghela nafas panjang sambil meregangkan tubuhnya..
berusaha menghilangkan rasa pegal dan penat akibat jet leg sepanjang perjalanan pagi tadi.

Setelah itu lalu Maya mengeluarkan ponselnya dari dalam tas jinjingnya.
Melihat layar ponselnya, kembali Maya harus menghela nafas panjang.
Sama sekali tidak ada telepon ataupun SMS yang masuk dari suaminya.

Sebenarnya Wawan adalah suami yang baik dan bertanggungjawab..
Namun beberapa bulan ini sikap suaminya yang cuek dan dingin terkadang membuat Maya tersiksa.

Sifat cuek dan dingin inipun terbawa sampai ke urusan ranjang. Hampir beberapa bulan ini..
Jari-jari tangan Maya seakan tidak akan habis untuk menghitung berapakali ia mencapai orgasme ketika mereka bercinta.

Memang suaminya memberikan jatah batin, namun semuanya terasa begitu hambar.
Mungkin hal ini diakibatkan oleh masalah mereka yang belum juga dikarunia momongan.

Namun Maya tetap berusaha menjalani kehidupan pernikahan mereka..
Sambil berharap suatu saat keadaan ini akan segera berubah.

Maya pun kemudian beranjak dari atas ranjang dan melangkah menuju kamar mandi.
Mungkin berendam dengan air panas adalah cara yang paling efektif saat ini untuk menghilangkan penat dan kegalauan hatinya.

Di dalam kamar mandi Maya menghidupkan keran..
mengisi penuh bathtub dengan air hangat dan menuangkan sabun busa ke dalamnya.

Tak lama Maya nampak keluar dari dalam kamar mandi guna mengambil kimono putih..
yang sekaligus berfungsi sebagai jubah mandi yang tergantung di dalam lemari.

Kini make up yang menempel di wajah Maya sudah menghilang.
Namun justru dengan begitu kecantikan Maya jauh lebih terlihat alami.
Hal ini memang tidak mengherankan karena sewaktu remaja dulu ia kerap disebut sebagai bunga kampus.

Ketika hendak melepaskan kemeja yang dikenakannya dan beranjak kembali masuk ke dalam kamar mandi..
tiba-tiba Maya mendengar bunyi ketukan di pintu kamarnya.
Maya pun kembali mengancingkan tiga kancing kemejanya yang sebelumnya tadi sempat terlepas.

“Permisi Ibu Maya..?” Kini di hadapan Maya berdiri seorang office boy muda sambil membawa sebuah box besar.
“Iya saya sendiri..”

“Maaf Ibu, saya di minta untuk mengantar bingkisan ini buat Ibu..”
“Dari siapa ya..?”
Maya dengan sedikit ragu menerima bungkusan berbentuk kotak itu yang disodorkan oleh si office boy.

“Katanya sih sudah ada nama pengirimnya di dalam kotak..”
“Oke deh, kalo gitu saya terima saja dulu..”
“Iya Bu, kalo gitu saya permisi dulu..”

“Oya, tunggu sebentar..”
Maya kemudian masuk ke dalam kamar dan mengambil beberapa lembar uang dari dalam dompetnya.

Ia lalu kembali mendekati laki-laki muda tersebut di depan pintu. “Ini buat kamu..”
“Terimakasih Bu..”

Setelah menutup pintu kamarnya, Maya memperhatikan kembali kotak bingkisan yang dipegangnya.
Ia pun lalu memilih untuk membuka saja bingkisan tersebut guna menghilangkan rasa penasarannya.

Setelah membuka kotak kertas yang terbungkus di dalamnya..
Maya benar-benar terkejut karena melihat sebuah gaun malam sutra berwarna putih terdapat di dalamnya.

Gaun itu terlihat begitu mewah, elegan dan glamour.
Tentunya pasti gaun ini berharga sangat mahal, pikirnya dalam hati.

Lalu Maya berusaha mencari nama pengirim sebagaimana disebutkan oleh si office boy tadi..
Namun ia sama sekali tidak menemukannya.

Belum hilang rasa heran Maya, tiba-tiba ia mendengar ponselnya berbunyi.
Segera ia mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja.

“Halo..”
“Hai, bagaimana..? Suka dengan kirimanku..?”

“Andre..? Jadi kamu yang ngirim gaun ini ya..?”
“Iya, anggap saja sebagai hadiah perjumpaan kita kembali..”

“Tapi kayaknya ini mahal banget Dre..? Aku jadi nggak enak nerimanya..”
“Nggak apa-apa kok, pokoknya kamu harus memakainya malam ini..”

“Kamu dapat di mana gaun sebagus ini..?”
“Kamu nggak perlu tau, yang jelas kamu pasti terlihat cantik dengan gaun itu..”

“Tapi Dre ..”
“Nggak ada tapi-tapian, kamu harus siap jam 6 sesuai janji kita, oke..?”
“Iya deh..” jawab Maya sedikit ragu.

Percakapan pun berakhir. Maya kembali hanya bisa memandang kearah gaun malam yang kini tergeletak di ranjang.
Saat ini dalam benak wanita cantik itu bergejolak berbagai perasaan.

Perasaan senang karena mendapatkan perhatian yang sedemikian besar.. sekaligus pula perasaan sedih..
karena perhatian seperti ini tidak ia dapatkan dari suaminya sendiri.. namun dari mantan kekasinya.

Maya kembali melirik jam tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore lebih beberapa menit.
Ia pun kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi sambil membuka kancing kemejanya kembali.

Kini tubuh wanita cantik itu telah terendam sepenuhnya di dalam bathtub dalam baluran busa-busa sabun.
Maya terlihat memejamkan matanya dan seolah-olah berusaha me-rileks-kan pikirannya.

Terlihat tangan kanannya bermain-main di seputaran wilayah dadanya.
Sesekali jari telunjuknya terlihat berputar-putar di atas kedua puting payudara.

Sedangkan tangan kiri Maya sendiri terlihat sibuk pula bermain di daerah selangkangan.
“Aaah..” Maya mendesah pelan.

Dosen cantik itu terlihat begitu menikmati self-service yang sedang dilakukannya saat ini.
Dari ekspresi wajahnya, terlihat sekali kehausan yang luar biasa disana.

Sebagai manusia biasa mungkin Maya bisa terus membohongi diri..
kalau hubungan pernikahannya saat ini baik-baik saja.

Namun tubuhnya sendiri tidak bisa berbohong..
kalau kekeringan ragawi yang sedang melanda dirinya saat ini sudah sedemikian akut.

Kekeringan yang telah lama membelenggu dirinya.
Kekeringan jiwa yang terasa menyiksa dan entah kapan akan berakhir.

“Oooh..!” Kini Maya melenguh sedikit panjang.
Setelah itu semua aktifitasnya tadi dihentikannya begitu saja.

Entah aktifitasnya tadi mampu meredam rasa hausnya untuk sementara atau tidak..?
Yang jelas untuk pertanyaan ini hanya Maya sendiri yang mampu menjawabnya.

Wanita cantik itu pun kini terlihat beranjak turun dari dalam bathtub.
------------oOo-----------

Maya sudah nampak cantik di depan meja riasnya.
Gaun yang diberikan oleh Andre pun terlihat begitu pas membalut tubuh sintal Maya.
Gaun berwarna putih itu memperlihatkan setiap lekuk tubuh Maya dengan begitu jelas.

Sebagai seorang istri yang belum pernah mengandung sebelumnya..
tubuh Maya terlihat masih sangat terpelihara.. seperti ketika ia masih berstatus wanita single.

Jika mungkin ada laki-laki yang tidak mengetahui status Maya saat ini..
tentunya mereka tidak akan segan untuk mendekati Maya untuk sekedar mengobrol atau meminta nomor telepon.

Begitu wanita cantik itu selesai memoleskan lipstik di bibirnya, terdengar ketukan di pintu kamarnya.
Mungkin itu Andre.. pikir Maya. Ia pun beranjak dari kursi dan berjalan mendekati pintu.

Ketika pintu dibuka.. maka benarlah yang berdiri di sana adalah Andre.
Laki-laki itu nampak mengenakan stelan jas berwarna hitam lengkap dengan dasinya yang berwarna merah.

Kembali Maya tidak bisa menutupi kekagumannya kepada sosok mantan kekasihnya ini.
Entah mengapa sekujur tubuh Maya terasa berdesir melihat sosok laki-laki yang kini berdiri di depannya.

“Kamu udah siap..?” Andre membuka percakapan, karena melihat Maya yang hanya berdiri terpaku.
“Oh sory.. iya udah kok ini tinggal ngambil tas aja..” Maya terlihat kikuk begitu tersadar dari lamunannya tadi.
Andre hanya tersenyum melihat Maya yang sedikit salah tingkah.

Lalu Maya mengambil tas jinjingnya di atas meja.. memasukkan ponselnya dan bergegas menuju pintu.
Andre kembali tersenyum kecil melihat gerak tubuh Maya.

Jauh di dalam hatinya ia juga mengagumi sosok mantan kekasihnya saat ini.
Maya kini terlihat lebih anggun, feminim dan elegan.
Jauh sekali dari kesan seorang gadis remaja yang dulu sempat dipacarinya.

“Oke, udah..”
“Kamu cantik sekali malam ini..”
“Makasih..” Maya tersipu mendengar pujian dari Andre.

“Bagaimana gaun yang aku belikan..? Pas kan ukurannya..?”
“Iya, kok kamu bisa tau ukuranku..?”

“Hhhmm.. aku lihat kamu sama sekali tidak berubah seperti terakhir kita bertemu.
Dan terakhir kita bertemu aku rasa aku sudah cukup ‘mengenal’ lekuk tubuhmu..”

Maya hanya bisa menundukkan kepalanya.. menyembunyikan rasa malu akibat mendengar kata-kata Andre tadi.
Memang sewaktu mereka masih berpacaran dulu Andre sudah terbiasa melihat tubuhnya.

Bahkan cukup ‘terbiasa’ untuk melihat tubuhnya dalam keadaan telanjang.
Tidak hanya melihat, Andre pun sudah pernah merasakan kehangatan tubuh Maya..

Karena laki-laki yang kini berdiri di hadapan Maya inilah adalah laki-laki yang diserahinya keperawanannya.

“Ayo..” Andre seakan bisa menangkap gejolak perasaan yang kini sedang melanda Maya..
sehingga dengan segera ia mengajak wanita cantik itu untuk meninggalkan hotel.

Maya pun keluar segera beranjak dari depan pintu dan mengunci pintu kamarnya.
Tak lama keduanya pun berjalan di koridor hotel, dimana tangan Maya merangkul tangan Andre.

Kebersamaan ini seperti sebuah dejavu masa remaja bagi mereka berdua.
---------oOo---------

Di acara resepsi tersebut banyak tamu-tamu yang hadir.
Rupanya sahabat Andre ini cukup terpandang di kalangan pejabat..
Sehingga yang hadir rata-rata terlihat dari kalangan atas. Tamu-tamu yang diundang pun banyak sekali.

Tak ada satupun orang yang dikenal oleh Maya di acara perjamuan tersebut..
Sehingga wanita cantik itu pun hanya bisa berada di samping Andre.

Sesekali memang Andre menyebutkan beberapa nama yang mungkin dikenal.
Namun Maya tentu tidak bisa mengingat semua nama tersebut dalam waktu singkat.

“Oh, itu sang tuan rumah, kita ke sana yuk..?”
Andre menunjuk ke arah seorang laki-laki paruh baya dengan rambut yang sudah memutih
Maya hanya mengangguk.

“Wah Andre.. terimakasih atas kedatangannya..” laki-laki itu langsung menyapa Andre, ketika mereka mendekat.
“Sama-sama Pak Bobi, selamat lo sekarang sudah punya mantu dan sebentar lagi akan segera bisa menggendong cucu..”

“Hahaha.. kau bisa saja, oya ini siapa..? Istrimukah..?” Maya kembali harus tersipu malu.
Hampir semua orang yang menyapa Andre dan tidak tau kalau Andre belum menikah..
hampir selalu menanyakan pertanyaan yang sama.

Sedangkan bagi mereka yang sudah tau dengan status Andre..
akan menyangka kalau mereka berdua adalah sepasang kekasih.

Walaupun itu pernah terjadi, namun kini mereka jelas-jelas tidak lagi memiliki ikatan apa-apa lagi selain teman.
Mungkin kali ini untuk kesekian kalinya Andre harus meralat pertanyaan tersebut.

“Bukan Pak, ini rekan bisnis saya kebetulan kami ada acara yang sama di kota ini..”
“O.. aku kira ini istri kau.. habis cantik benar wanita ini..” Maya hanya tersipu mendengarnya.

“Kau ini Dre, sudah punya karier yang bagus.. masa depan yang cerah.. buru-burulah kau menikah..!
Memang apa lagi yang kau tunggu..? Hahaha..”
“Nunggu calonnya nih, Pak.. hahaha..”

Acara resepsi pun berakhir ketika waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam.
Andre dan maya pun segera meninggalkan tempat acara bersama dengan para undangan lainnya.

Sepanjang perjalanan Andre bercerita..
kalau Pak Bimo adalah orang yang mengajaknya pertamakali menjalani bisnis yang sekarang digelutinya saat ini.

Andre nampak bersemangat bercerita mengenai perjalanan kariernya sebagai pengusaha.
Maya hanya tersenyum di dalam hatinya, karena kebiasaan mantan kekasihnya ini sama sekali tidak berubah.

Akhirnya mereka pun kembali tiba di hotel tempat Maya menginap.
Keduanya kini sudah kembali berada di depan pintu kamar Maya.

“Makasih ya May, udah mau nemenin aku malam ini..”
“Sama-sama Dre, pesta yang meriah banget tadi..”

“Iya namanya juga pesta pejabat, ya gitu deh, semoga kamu nggak bosen tadi..”
“Nggak kok, lagian lumayan aku jadi banyak dapat kenalan baru..”

Setelah itu lumayan lama suasana menjadi sunyi. Keduanya hanya bisa saling bertatapan.
Walau tanpa kata-kata, seolah-olah tatapan keduanya mampu menyiratkan isi hati mereka masing-masing.

“Dre, udah malem nih, aku mau istirahat dulu..”
“Oh iya, sory..!” Giliran Andre yang kini salah tingkah.

Maya lalu membuka pintu kamarnya.
“May..”
“Iya..?” Maya membalikkan tubuhnya.

Sedetik kemudian tiba-tiba saja sebuah ciuman mendarat di bibir Maya.
Wanita cantik itu begitu terkejut menerima ciuman tersebut.
Namun untuk sesaat di dalam otaknya sama sekali tidak terlintas usaha untuk melawan.

Maya hanya bisa terdiam merima pagutan demi pagutan bibir Andre di bibirnya.. bahkan mungkin terlihat menikmatinya.
Bahkan ia juga tidak melawan ketika laki-laki itu memeluk tubuhnya.

Pagutan itu berlangsung dalam beberapa menit.. sampai akhirnya kesadaran Maya bangkit..
kalau laki-laki yang mencium bibirnya saat ini sama sekali tidak berhak lagi untuk melakukannya.

Maya lalu mendorong tubuh Andre menjauh. “Dre.. hentikan..!” Teriak Maya ketika mendorong tubuh Andre.
Maya langsung membalikkan tubuhnya dan hendak masuk ke dalam kamar.

“Sory May, tadi aku khilaf..” Maya tidak peduli dengan kata-kata Andre.
Wanita cantik itu merasa tangan Andre menyentuh pundaknya, guna menahan langkahnya untuk masuk ke dalam kamar.

“May, maafin aku May..!” Ia menepis tangan Andre, bergegas masuk ke dalam kamar, menutup pintu dan menguncinya.
Maya lalu berjongkok di depan pintu dan menutup wajahnya.

Tak ada lagi terdengar suara Andre dari balik pintu. Mungkin laki-laki itu sudah pergi.
Wanita cantik itu kini terlihat menangis.
Menangis karena mungkin menyesal kenapa kejadian tadi bisa sampai terjadi.

Maya tidak marah kepada Andre karena melakukan hal tersebut..
Namun ia marah kepada dirinya sendiri karena tadi sempat menikmati ciuman Andre di bibirnya.

Apakah dirinya sebegitu hausnya akan belaian kasih sayang..?
Sampai-sampai beberapa detik yang lalu..
ia sampai sempat berpikir untuk memperolehnya dari laki-laki lain selain suaminya..?

Tak ada yang bisa memberi jawaban.
Hanya bulir-bulir air mata dan rasa sepi di dalam hatinya yang menemani Maya sepanjang malam itu.
-----------oOo-----------

Keesokan harinya

Malam itu Maya terlihat duduk di antara para tamu-tamu undangan yang lain.
Malam ini adalah hari terakhir pelaksanaan Diklat dan pelatihan..
sekaligus malam perpisahan untuk para peserta dan panitia.

Wanita cantik itu terlihat begitu mempesona..
dengan berbalut kemeja biru tua dan rok span pendek berwarna hitam.

Walaupun Maya berusaha untuk bersikap biasa dan normal..
namun jauh di dalam benaknya ia cukup khawatir apa yang harus dilakukannya apabila bertemu lagi dengan Andre.

Memang sejak kejadian kemarin malam sampai detik ini dirinya belum bertemu dengan Andre lagi.
Namun yang jelas setelah kejadian malam kemarin..
Maya tau benar kalau pastilah hubungan mereka tidak akan bisa lagi seakrab seperti sebelumnya.

Maya kemudian mengambil ponselnya dari dalam tas jinjingnya. Ia men-dial nomor suaminya.
Beberapa lama ia mendengar nada tunggu, namun tetap tidak ada jawaban.

Ini sudah hampir yang kesekiankali ia mencoba untuk menghubungi sang suami.
Dan ini yang kesekiankali pula ia tidak mendapatkan jawaban.

Memang faktor tidak adanya anak setelah tiga tahun berkeluarga..
cukup mempengaruhi hubungan Maya dengan suaminya dan kian hari kian bertambah parah.

Maya sendiri sudah semakin pasrah akan hubungan rumah tangganya ini..
Walau ia terus berusaha untuk mempertahankannya.

Mungkin dari segi materi, tidak ada yang kurang dalam kehidupan Maya.
Namun dari segi batin, Maya adalah seorang wanita yang serba kekurangan.

CONTIECROTT..!!
-----------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------------
 
Bimabet
----------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------

Cerita 098 – Ternyata.. Ahh..

[Part 2] – Gairah Kenangan..

“Bu Maya.. ayo kita makan malam yang lain sudah pada mengambil makanan tuh..”
Seorang wanita paruh baya yang tadi duduk satu meja dengannya mengajak Maya untuk menuju meja prasmanan.

“Iya Ibu, saya nanti saja..”
“Kalau begitu saya duluan..?”
“Silakan Bu..” wanita itupun beranjak meninggalkan Maya duduk sendiri di meja tersebut.

Maya kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas jinjingnya.
Sejenak ia mengembuskan nafas panjang.. mencoba menenangkan rasa gundah di dalam dirinya.

Begitu ia hendak beranjak dari tempat duduknya dan menuju meja makanan, sebuah sapaan terdengar dari belakang.
“May..” Maya membalikkan tubuhnya.

Ia pun melihat sosok laki-laki yang hampir seharian ini memenuhi kepalanya, selain suaminya sendiri tentunya.
“May, aku tau kemarin aku berbuat kurang ajar padamu, aku benar-benar menyesal..”

Wanita cantik itu hanya terdiam.
“Aku benar-benar ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, tolong maafkan aku May, tolong banget..”

“Nggak apa-apa kok Dre, aku udah maafin kamu kok..” ucap Maya pelan.
“Bener..?” Maya hanya mengangguk.
“Makasih May, makasi banget..!”

Andre nampak kikuk di depan Maya. Maya sendiri juga terlihat salah tingkah.
Mereka berdua nampak bingung harus mengucapkan apalagi sebagai lanjutan percakapan mereka ini.

“Kamu udah makan..?” Setelah beberapa detik berada dalam kebisuan..
tiba-tiba saja keduanya berucap berbarengan di waktu yang sama.
Keduanya lalu tertawa kecil atas kejadian yang tidak direncanakan tersebut.

“Kamu belum makan juga..?” Maya hanya menggeleng pelan.
“Kalau gitu makan yuk..!” Ajak Andre.
“Yuk..!”

Mereka berdua lalu beranjak menuju meja prasmanan..
kemudian duduk bersama rekan-rekan panitia yang lainnya.

Bersama yang lain, keduanya pun terlihat asyik bercengkrama..
seperti tidak ada permasalahan yang pernah terjadi sebelumnya.

Akhirnya acara perpisahan itu ditutup dengan penampilan sebuah grup band lokal sebagai bintang tamu.
Para peserta pelatihan pun kemudian satu per satu meninggalkan tempat acara..
untuk beristirahat di hotel mereka masing-masing.. dan mempersiapkan kepulangan keesokan harinya.

Begitu pula dengan Maya.. yang juga hendak pergi meninggalkan tempat tersebut.
Ketika Maya selesai mengatakan kepada Andre akan kembali ke hotel bersama dengan rombongannya..
tiba-tiba Pak Bimo muncul di hadapan mereka.

“Ibu Maya..!”
“Oh Pak Bimo, ada apa Pak..?”

“Ibu Maya dan Pak Andre bisa tinggal sebentar..?
Soalnya pihak sponsor minta supaya seluruh panitia Diklat bisa berkumpul terlebih dahulu untuk melaksanakan rapat evaluasi..”

“Tapi Pak, rombongan saya sudah pada mau balik ke hotel, kalau musti tinggal di sini nanti saya balik sama siapa dong..?”
“O begitu ya..? Ya kalau begitu Ibu Maya tidak apa-apa kok tidak ikut rapat evaluasi, nanti saya yang bilang ke pihak sponsor..”

“Udah May, ntar biar aku aja yang nganter kamu..”
“Nggak usah Dre, aku nggak enak ngerepotin kamu lagi.. jarak hotelku ama tempatmu menginap kan jauh..”

Maya berusaha menolak.. karena mengingat kejadian kemarin wanita cantik itu cukup ragu juga..
kalau harus berduaan lagi dengan mantan kekasihnya ini.

“Nggak apa-apa kok..!”
“Tapi Dre..”
“Udah Pak Bimo.. saya dengan Maya bisa kok ikut rapat evaluasi..” Andre langsung memutus kata-kata Maya.

“Baguslah kalau begitu, rapat sebentar lagi akan dimulai di ruangan sebelah..
saya tunggu Pak Andre dan Ibu Maya di sana..” Pak Bimo pun beranjak meninggalkan mereka berdua.

“Aduh Dre, aku jadi ngerepotin nih..!?”
“Nggak apa-apa kok..”

“Kalau gitu, aku mau bilang ama temen-temen yang lain dulu biar nggak usah nunggu aku..”
“Ayo bareng aja, toh kita juga bakal pindah ruangan kan..?” Keduanya lalu beranjak dari meja tersebut.

Sebelum mereka menuju ke ruangan tempat rapat evaluasi dilaksanakan..
Andre mengikuti Maya menuju seorang wanita paruh baya yang berdiri di depan pintu keluar.

Maya nampak bercakap-cakap dengan wanita paruh baya tersebut.
Setelah beberapa lama, wanita paruh baya itu pun keluar ruangan.

Sedangkan Maya dan Andre berjalan menuju ruangan sebelah.
-------------oOo-------------

“Kapan kamu balik May..?”
“Kalau tidak ada halangan sih mungkin besok..
sebelum jam 10 aku dan rombongan musti sudah ada di Bandara, kalau kamu..?”
“Aku mungkin agak sore, dapet tiketnya jam-jam sore sih..”

Keduanya kini berada di dalam lift menuju ke kamar Maya.
Sebenarnya Maya tadinya menyuruh Andre untuk langsung balik.. karena mengingat hari sudah larut malam..
namun Andre memaksa untuk mengantarnya sampai di depan kamar.

Di dalam lift hanya ada mereka berdua. Keduanya kini terlihat membisu..
dan hanya bisa berdiri mematung memandangi angka lift terus berganti.

Ting..! Lift pun berhenti di lantai 3. Keduanya lalu keluar dan berjalan pelan menuju sebuah kamar.
“Makasi ya nDre, sekali lagi aku minta maaf kalau jadi merepotkan kamu..”

“Udah.. jangan dipikirin..”
“Aku masuk dulu ya..”

Maya melihat ekspresi wajah Andre yang terlihat sedih dengan perpisahan ini.
Namun Maya berusaha tidak terlarut dalam suasana melankolis ini.

“Sampai jumpa lagi deh kapan-kapan..” Andre hanya mengangguk pelan.
Maya lalu mengambil kunci dari dalam tas jinjingnya dan membuka pintu kamarnya.

Sebelum ia masuk ke dalam kamar..
sekali lagi wanita cantik itu memandang ke arah wajah mantan kekasihnya tersebut.

“Met malem..!”
“May..” Andre berucap pelan.
“Iya..?”
“Maaf kalau aku lancang, tapi sebelum aku pergi bolehkah aku memelukmu..?”

Maya tidak tau harus memberikan jawaban apa atas pertanyaan Andre.
Ia hanya menundukkan kepalanya dan berdiri mematung.

Melihat Maya yang tidak memberi respon..
perlahan Andre mendekati wanita cantik tersebut dan kemudian memeluk tubuhnya.

Maya terlihat memejamkan matanya dan membiarkan saja Andre memeluk tubuhnya erat.
Pelukan Andre terasa begitu hangat.. malah lebih hangat daripada ketika mereka masih bersama.

Lama sekali Maya tidak lagi merasakan pelukan sehangat ini dari seorang laki-laki..
bahkan tidak dari suaminya sendiri.
Maka dari itulah ia terlihat begitu pasrah berada dalam pelukan laki-laki tersebut.

Aroma tubuh Andre malam itu benar-benar menghanyutkan Maya.
Merasa tidak mendapatkan penolakan dari Maya..

Andre kemudian memberanikan diri..
untuk kembali mendaratkan ciuman di bibir mantan kekasihnya tersebut.

Sedetik kemudian keduanya sudah nampak saling berpagutan.
Kali ini Maya tidak mampu lagi menolak dorongan rasa ‘haus’ dalam dirinya.

Maya merasakan kehangatan yang luar biasa menjalar di sekujur tubuhnya..
ketika mereka saling melumat bibir masing-masing.

Ketika Andre mendorong pelan tubuhnya untuk masuk ke dalam kamar pun Maya sama sekali tidak menolak.
Bahkan begitu Andre menutup pintu sambil terus berciuman, pagutan keduanya justru terlihat semakin panas.

“Aah..” Maya mendesah pelan ketika lidah Andre menyeruak masuk ke dalam mulutnya.
Nafas keduanya terdengar menderu kencang.. menandakan betapa panas api birahi yang kini melanda mereka.

Sambil tetap saling memainkan lidah.
Tangan Andre bergerak lincah membuka satu per satu kancing kemeja yang dikenakan Maya.

Begitu pula dengan Maya yang terlihat begitu tergesa-gesa membuka kancing kemeja Andre.
Keduanya seakan-akan ingin segera melepaskan semua pakaian yang menghalangi tubuh mereka untuk menyatu.

Kemeja keduanya kini telah terlempar entah ke mana. Demikian pun dengan sepatu..
Kaos kaki dan sandal high heel milik Maya juga telah tergelak tak beraturan di lantai.

Bra warna hitam yang semula melindungi dada Maya kini nampak tersangkut di meja rias.
Begitupula dengan kaos dalam Andre juga telah tergeletak di pojok kamar.
Sehingga kini tubuh atas keduanya telah benar-benar polos.

Andre mendorong tubuh Maya sampai akhirnya tubuh sintal itu terbaring di atas ranjang.
Dengan segera laki-laki itu menindih tubuh Maya..
kemudian kembali menghujaninya dengan ciuman dan pagutan.

Payudara montok Maya yang memang sudah tidak terlindungi pun juga tak lepas dari serangan remasan tangan Andre.
Laki-laki itu merasakan payudara milik mantan kekasihnya itu terasa lebih kenyal dan padat..
jika dibanding terakhirkali ia menikmatinya.

“Ooohh.. Dre..” Maya kembali mendesah ketika mantan kekasihnya itu mengulum puting kanannya..
sambil meremas-remas payudara kirinya. Sruuup.. sruuup..
beberapakali terdengar bunyi jilatan dan cupangan Andre di permukaan bukit padat dan kenyal tersebut.

Masih sibuk menciumi payudara mantan kekasihnya itu..
tangan Andre sudah berada di dalam rok span yang dikenakan Maya.

Permukaan jari-jarinya merasakan sesuatu yang licin dan lembut disana.
Andre bisa merasakan celana dalam berbahan nylon itu sudah mulai terasa basah oleh cairan kewanitaan.

Tangan Maya pun nampak tidak mau kalah. Jari-jari lentik itu kini terlihat sibuk merabai..
dan meremasi sesuatu yang menonjol di balik celana yang dikenakan Andre.

Maya tau benar kalau sesuatu yang padat itu pasti bisa memuaskannya malam ini.
Seperti yang sebelum-sebelumnya pernah dilakukannya ketika mereka masih berpacaran.

Ciuman Andre kini turun menuju perut dan terus turun menuju kedua paha mulus Maya.
Laki-laki itu lalu berjongkok, membuka kaitan rok Maya dan segera melepaskannya.

Maya sedikit mengangkat pantatnya..
ketika Andre hendak membuka celana dalam nylon berwarna hitam yang dikenakannya.

Begitu kain mungil itu terlepas dan terlempar entah ke mana..
praktis kini seluruh tubuh Maya sudah terekspos dengan jelas di hadapan Andre.

Laki-laki itu menelan ludah melihat tubuh ranum Maya.
Walaupun ini bukanlah pertamakali Andre melihat tubuh telanjang Maya..
Namun setelah setelah sekian lama tidak berjumpa tentunya pemandangan indah ini terasa menjadi semakin indah.

Kembali Andre menindih tubuh Maya.. kemudian berbisik pelan di telinga gadis cantik tersebut.
You’re so hot May, just like the old days..”

“Aaaah..” Maya hanya bisa mendesah..
ketika Andre mulai menjilati telinganya dan berikut menyusul ciuman di lehernya.

You like it, baby..?” Kembali Andre berbisik di telinga Maya..
sambil kali ini meremas payudara kanan wanita cantik itu cukup kencang.
“Ooohh..” Maya melenguh pelan.

Andre kemudian menjilati telinga Maya lagi dan mengulangi pertanyaannya tadi.
You like it..?”
“I..iya..” bisiknya. Laki-laki itu lalu tersenyum kecil.

Mendengar jawaban Maya tadi.. paling tidak Andre tau..
kalau permainan cinta terlarang yang kini sedang mereka lakukan didasari oleh rasa suka sama suka.

Lalu dengan bersemangat ia pun melanjutkan jilatan dan ciumannya menuju payudara montok Maya.
Ciuman itu terus turun menuju permukaan perut rata wanita cantik tersebut..

Terus terus turun menuju kedua paha mulusnya, dan berakhir di belukar hitam berbulu lembut.
Semerbak wangi harum khas vagina seorang wanita dewasa langsung menggoda hidung Andre..
jauh lebih wangi dari saat terakhir ia menciumnya.

Tanpa ragu Andre membuka kedua paha Maya..
dan dengan sekejap vagina montok tersebut sudah berada sepenuhnya berada dalam kekuasaan mulut dan lidahnya.

Pantat Maya sedikit terangkat ketika Andre mulai memainkan lidah di permukaan vaginanya.
Lidah itu terasa hangat dan liat menari-nari di permukaan lubang kenikmatan tersebut.

Maya hanya bisa memejamkan mata dan mencengkram sprei..
merasakan rasa geli dan nikmat yang menderanya ketika permainan lidah Andre beberapakali menyentuh klitorisnya.

Ketika ia sudah tidak lagi merasakan kenikmatan ini dari sang suami..
permainan lidah mantan kekasihnya ini terasa begitu luar biasa.

Slruuuup.. slruuuup.. slruuup.. decak dan kecipak di selangkangan Maya semakin intens terdengar..
Seiring banyaknya cairan yang membasahi lubang kenikmatannya.

Andre yang terus menghujani selangkangan Maya dengan jilatan dan sedotan..
Mau tidak mau membuat vagina wanita cantik itu semakin membanjir.

Apalagi ketika Andre menusuk-nusuk lubang kenikmatan itu dengan lidahnya..
Maya pun semakin bergelinjang dibuatnya.

Wanita cantik itu nampak memainkan putingnya sendiri yang sudah terasa begitu gatal.
Selain itu ia juga beberapakali terlihat meremas-remas payudaranya sendiri..
sambil terus menikmati permainan Andre di selangkangannya.

“Aaakkh..!!!” Tak beberapa lama tubuh Maya terangkat beberapa centimeter dari ranjang dan nampak mengejang.
Wanita cantik itu pun mencapai klimaksnya yang pertama.

Pelayanan telaten dari mulut dan lidah mantan kekasihnya ini..
ternyata mampu membawanya menuju puncak permainan awal.

Andre lalu membiarkan mantan kekasihnya ini menikmati sensasi yang menderanya pasca pencapaian klimaks.
Ia merangkak dan lalu mencium bibir Maya dengan lembut.

Kemudian laki-laki itu memeluk mesra tubuh Maya sambil membelai rambut panjangnya.
Maya begitu terbuai dengan perlakuan mesra mantan kekasihnya ini.

Wanita cantik itu sudah lama sekali tidak pernah diperlakukan bak seorang ratu di ranjang seperti sekarang.
Maka tak heran ini membuat Maya nampak begitu pasrah di dalam pelukan Andre.

“Suka dengan hidangan pembukannya..?” Bisik Andre.
Dengan tersipu Maya menganggukkan kepalanya pelan.

Wajah cantiknya nampak merona merah..
menandakan masih ada gelora birahi yang tersimpan di dalam dirinya..
walaupun beberapa saat lalu ia baru saja mencapai klimaks.

“Mau hidangan utamanya..?” Andre menggoda Maya.
Kembali Maya tersipu mendengarnya. Ia tidak menjawab pertanyaan tersebut.

Ia hanya membenamkan wajahnya di dada Andre dan memeluk tubuh laki-laki itu dengan erat.
“Kenapa..?” Andre terlihat heran dengan sikap Maya.
“Ini salah Dre..”

“Aku tau ini salah May, tapi aku juga merasa kalau semua ini benar-benar indah..”
Andre kemudian mengecup kening Maya sambil terus membelai rambut wanita cantik tersebut.

“Kita harusnya nggak ngelakuin semua ini..”
Please jangan bilang gitu, jangan sekarang..”

“Tapi Dre ..”
“Aku tau hanya bibirmu yang berucap tidak saat ini..
tapi tubuhmu tidak bisa berbohong kalau kamu juga menikmati semua ini..”

Maya pun tidak melanjutkan kata-katanya. Ia tau apa yang dikatakan Andre itu adalah benar.
Bahkan ia bisa merasakan saat ini vaginanya masih berdenyut memintanya untuk melanjutkan permainan.

Maya pun hanya bisa tetap memeluk tubuh Andre dan membenamkan wajahnya di dada laki-laki tersebut.
Wanita cantik itu kini berada di dalam dilema.

Di saat rumah tangganya berada di dalam masalah, justru kini ia tergoda rayuan mantan kekasihnya.
Ketika ia seharusnya berusaha mempertahankan rumah tangganya..
justru kini ia berada di atas ranjang bersama laki-laki yang bukan suaminya.

Tapi salahkan Maya kalau di tengah kegersangan yang selama bertahun-tahun ini menyelimutinya..
ia ingin hanya beberapa jam saja untuk sedikit mengecap kelegaan..?

Seakan tau kalau saat ini dirinya sedang mengalami kegalauan hati..
Andre mengambil inisiatif untuk mengangkat wajah Maya dan mencium kembali bibirnya.

Maya yang memang masih merasa gairahnya tergantung hanya bisa menyambut ciuman Andre.
Bahkan ikut melumat bibir mantan kekasihnya tersebut.

Akhirnya Maya pun mengakhiri dilema di dalam hatinya dengan cara sepenuhnya menyerahkan diri kepada Andre.
“Aku janji akan memuaskanmu malam ini May..”

“Iya, puasin aku Dre, tolong puasin aku..” tanpa dirasakan Maya sebulir airmata mengalir dari pinggir mata indahnya.
Sebulir air mata yang mungkin akan menjadi saksi atas dosa yang sedang mereka perbuat.

Tak lama keduanya pun sudah kembali berpagutan panas.
Kini tak ada ragu lagi di dalam diri Maya untuk menikmati percumbuan terlarang mereka saat ini.

Yang ada di dalam dirinya saat ini hanyalah keinginan untuk menyirami kegersangan hatinya..
dengan kenikmatan duniawi yang luar biasa.. dan ia tau Andre mampu unuk memberikannya.

Untuk itu kemudian Maya melepas pagutan bibirnya dan membalik tubuh mereka..
Sehingga kini ialah yang menindih tubuh Andre. “May..?” Ucap Andre penuh keheranan.

Maya hanya tersenyum kecil melihat ekspresi wajah Andre. “Sekarang giliran aku yang melayanimu..”
Maya pun membuka kaitan sabuk Andre berikut resleting celana panjangnya.

Tak lama celana panjang itu pun melorot dan terlepas.
Lalu jari-jari lentik Maya dengan cekatan mengusap-usap tonjolan besar di selangkangan Andre.

Kemudian ia mencium dan menjilat tonjolan tersebut. Maya kembali memandang wajah Andre.
Kini ekspresi laki-laki itu sudah berubah menjadi senyuman. Maya pun membalas pula dengan sebuah senyuman.

Lalu kedua tangan Maya bergerak membuka celana dalam ketat penutup terakhir tubuh mantan kekasihnya tersebut.
Maya cukup tersentak..
karena tidak menyangka bisa melihat lagi batang penis yang pernah memiliki sejarah mengaduk-aduk vaginanya ini.

Batang penis itu masih tetap sama.. besar.. kokoh dan berurat.
Maya pun merasakan denyut di selangkangannya terasa semakin kencang.

Tak lama kemudian Andre pun harus merem melek ketika Maya dengan telaten mencium..
menjilati dan mengulum batang penis dan zakarnya.

Baik Andre maupun Maya terlihat menikmati benar aksi-aksinya tersebut.
Bahkan bagi Maya sendiri..
sejak beberapa bulan terakhir ia tidak pernah memberikan suaminya sendiri pelayanan sedahsyat ini.

“Oooohh.. May..!” Andre melenguh sambil tetap terpejam.
Laki-laki itu lalu mengangkat tubuhnya.. sehingga posisinya menjadi terduduk.

Dengan lembut ia kemudian membelai rambut Maya yang kini sedang ‘bekerja’ di selangkangannya.
Ekspresi wajah Andre benar-benar menggambarkan bagaimana rasa nikmat yang kini menderanya.
“Oooh.. aahh.. trus May.. trus..” Andre terus meracau.

Sambil menikmati layanan Maya.. ia juga meremas-remas bongkahan pantat wanita cantik tersebut..
bergantian dengan payudaranya yang menggantung sempurna.

Sambil menjilati dan mengulum penis mantan kekasihya..
Maya juga meraba-raba sendiri lubang vaginanya agar tingkah kebasahannya tetap terjaga.

Terlihat sekali kalau wanita cantik itu ingin segera disetubuhi..
begitu batang penis kokoh di dalam mulutnya siap tempur.

“Cukup May..!” Andre menghentikan aksi Maya kemudian mengangkat tubuh wanita cantik itu.
Diciumnya kembali bibir Maya dengan lembut.

“Sekarang aku akan memberikan kamu kenikmatan seperti yang tadi aku janjikan..”
Laki-laki itu pun membaringkan kembali tubuh sintal itu di atas ranjang.

Ia kemudian membuka lebar paha kedua Maya..
dan mulai menggosok-gosok kepala penisnya di permukaan vagina wanita cantik tersebut.

Kini giliran Maya yang memejamkan matanya..
Memanti saat-saat di mana batang penis itu menghujam ke dalam dirinya.

Berbagai perasaan bercampur aduk di dalam dirinya kini. Antara dosa dan kenikmatan.
Perasaan yang sama pernah dirasakan Maya..
ketika detik-detik menjelang Andre hendak memasukkan batang penisnya guna merobek selaput daranya.

“Aaaakkh..!” Maya berteriak kencang..
ketika akhirnya batang penis Andre menerobos ke dalam lubang kenikmatannya.

Bahkan Maya sampai harus kembali meremas kencang sprei ketika Andre mulai menggenjot vaginanya.
Dinding vagina Maya terasa terbuka paksa ketika bergesekan dengan permukaan penis Andre.

Apalagi ketika laki-laki itu semakin mengencangkan hujaman penisnya.
Semakin kencang hujaman penis Andre maka semakin nikmat yang dirasakan Maya.

“Aaaah.. May memekmu masing sempit aja kayak terakhir kita bercinta..”
Andre kemudian mengangkat kedua kaki Maya..
sehingga akses masuk batang penisnya ke dalam vagina wanita cantik tersebut bisa semakin terbuka.

Maya yang memang mengharapkan semua ini terjadi juga merasakan hal yang sama.
Disetubuhi Andre tidak terasa seperti ketika ia disetubuhi oleh suaminya.

Penis Andre terasa begitu sesak di vaginanya.
Maya pun seolah-olah merasakan kalau kenikmatan yang ia peroleh saat ini..
benar-benar setimpal dengan dosa akan akan diterimanya nanti.

“Kamu suka May..?”
“Iya, Dre trus.. puaskan aku, puaskan aku..”
“Aahhh.. Ooooh.. aaahhh..”

Andre terus mengocok vagina Maya sambil keduanya saling melumat bibir masing-masing dengan gaya missionary.
Desahan demi desahan bergiliran terdengar dari kedua insan yang sedang dilanda birahi ini ketika bibir mereka berpagutan.

Keduanya sama sekali tidak terlihat segan memperlihatkan kepuasan yang sama-sama mereka peroleh.
Baik Andre maupun Maya seperti benar-benar merasakan sensasi luar biasa dari persetubuhan yang sedang mereka lakukan.

Keduanya seperti tidak peduli akan segalanya lagi..
selain keinginan unuk bisa sama-sama merengkuh kenikmatan duniawi bersama-sama.

“Dre.. aku mau di atas..” desah Maya ketika Andre mencium bibirnya.
Laki-laki itu pun menurut dan mencabut batang penisnya. Kemudian ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

Maya kemudian berdiri mengangkang di atas tubuh Andre..
dan beberapa saat kemudian wanita cantik itu sudah nampak bergoyang di atas tubuh mantan kekasihnya tersebut.

“Ooohhh.. aaahhh.. aaah..” Andre merasakan goyangan pinggul Maya terasa menjepit batang penisnya dengan kencang.
Ia merasakan kalau mantan kekasihnya ini kini terlihat semakin ahli di ranjang.
Tidak seperti Maya yang dikenalnya dulu ketika mereka berdua sama-sama lugu dan polos dalam hal bercinta.

Maya terus bergoyang sambil meletakkan kedua tangannya di dada Andre sebagai penyangga.
Sedangkan kedua tangan Andre terlihat meremas-remas payudara Maya yang sudah terlihat semakin menegang.

Maya terlihat begitu liar dan binal ketika berada di atas tubuh Andre.
Wanita cantik itu terlihat begitu menggebu-gebu ingin menuntaskan kehausan birahinya.

Bahkan ketika kepalanya menengadah ia tidak malu-malu untuk berteriak sekencang-kencangnya..
guna meluapkan gairahnya yang telah lama tertahan.

Toh laki-laki yang kini sedang bersetubuh dengannya kini sudah pernah menikmati tubuhnya.
Jadi ia sama sekali merasa tidak perlu menjaga image di depannya.

Selain itu laki-laki ini juga tidak dalam ikatan perkawinan..
sehingga ia juga tidak perlu merasa tidak enak karena telah bercinta dengan milik wanita lain.

"Aaahh.. oooh.. aaahh..”
“Ooohh.. aaahh.. ooohh..”
Desahan.. lenguhan dan teriakan penuh nafsu membahana di seluruh ruangan kamar hotel tersebut.
Kondisi ranjang juga sudah nampak amburadul dan terus bergoyang kencang.

Dinginnya AC juga tidak bisa lagi mencegah derasnya peluh yang kini membasahi tubuh Maya dan Andre.
Aura panas dan gelora birahi keduanya seakan-akan begitu menguasai seluruh ruangan kamar tersebut.

Menjelang pencapaian klimaks yang dirasakan oleh kedua insan tersebut, Andre membalikkan kembali posisi mereka berdua.
Kini Maya kembali berbaring dan Andre kembali memegang kendali permainan.

Andre kembali membuka lebar kedua kaki Maya dan langsung menghujamkan batang penisnya.
“Aaaakkh..!!” Maya berteriak kencang ketika batang penis Andre tiba-tiba kembali menghujam deras ke dalam vaginanya.

Andre lalu mendorong tubuhnya.. sehingga dadanya menekan kedua kaki maya.
Sedangkan kedua tangan Andre membentangkan kedua tangan Maya di atas kepalanya.

Maya sendiri nampak beberapakali mengangkat pantatnya.. sehingga memudahkan Andre untuk melakukan penetrasi.
Kembali dengan cepat Andre melakukan genjotan. Tubuh mereka pun kembali bergunjang hebat.

Terlihat sekali kalau keduanya akan segera mencapai puncak permainan.
“Dre.. terus Dre yang kenceng..”
“Iya May..”
“Oooohh Dre..”

Andre semakin meningkatkan intensitas genjotannya. Tubuh mereka pun semakin hebat berguncang.
“May.. memekmu.. aaaahhh..”
“Oooh.. dikit lagi Dre..”

“Aaaahh..” Andre terus menggenjot dan menggenjot.
“Dreee... Aaaaakhhh..!!!” Maya mencapai klimaksnya yang kedua.
Jauh lebih dasyat daripada yang dirasakannya di awal permainan.

Tak lama berselang giliran Andre pun juga melenguh panjang, “Oooohhh..!!!” Crett.. crett.. crett..!!
Sperma pun dengan kencang menyembur masuk ke dalam lubang kenikmatan Maya.

Semprotan demi semprotan cairan kental itu kini memenuhi rahim wanita cantik itu.
Sama sekali Maya tidak mencegahnya..
seolah-olah ia memang menginginkan sari-sari percintaan mereka tersebut berada di sana.

Keduanya pun lantas ambruk terlentang di ranjang dengan nafas memburu.
Keduanya seakan menikmati betul rasa nikmat dari percintaan yang mereka lakukan tadi.

Andre yang terlebih dahulu tersadar dari belenggu kenikmatan puncaknya, kemudian memeluk mesra tubuh Maya.
Ia lalu mencium lembut bibir wanita cantik tersebut, seolah-olah hendak mengucapkan terimakasih.

Maya pun membalas ciuman tersebut dengan tidak kalah lembut.
Mereka kemudian hanya saling memeluk dan membisu tanpa kata.

Usapan dan belaian keduanya di tubuh pasangan masing-masing..
seakan-akan sudah membuat mereka saling mengerti satu sama lain.

“Kamu menyesal telah melakukan ini semua, May..?” Ucap Andre memecah kebuntuan.
“Aku tidak tau, Dre..” jawab Maya singkat.

“Aku mencintaimu, May..”
“Kamu tidak boleh lagi mencintai aku, Dre..!”

“Aku tau May, aku tau.. tapi aku hanya ingin kamu tau kalau jauh di dalam hatiku, aku masih mencintaimu..”
Andre mencium kening Maya. Keduanya kembali membisu.

Hati Maya kini sedang menangis.. karena menyesali..
kenapa ia harus mendapatkan kasih sayang dan kepuasan batin justru dari Andre, mantan kekasihnya bukan dari suaminya.

Sedangkan di dalam hati Andre juga tersimpan penyesalan kenapa cinta mereka tidak ditakdirkan untuk menyatu di kehidupan ini.
Keduanya seakan telah sama-sama memasrahkan diri di dalam ketidakberdayaan ini.

Tak lama keduanya pun terlelap.
Maya terlihat begitu tenang seakan tidak peduli dengan apa yang akan terjadi esok.

Yang jelas saat ini Maya menikmati betul berada dalam pelukan mantan kekasihnya ini.
Di dalam pelukan laki-laki ini Maya merasakan kehangatan yang luar biasa..

Walaupun ia tau benar kalau kehangatan tersebut adalah kehangatan semu.
Kehangatan dari sebuah hubungan cinta yang terlarang. Tamat
-----------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------------

Copyright © 2010, Pendekar Maboek.

Judul Awal: Dalam Pelukan Sang Mantan
-------------------------------------------------------------


End of Cerita 097..


Sampai Jumpa di Lain Cerita.. Adios.. :ciao:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd