Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

-----------------------------------------------------ooOOO-------------------------------------------------

Cerita 101 – Penebus Kesalahan

Amelia

Ketika Amelia berangkat kerja
pagi itu.. tampaknya semua akan berlalu seperti biasanya.
Rama, suaminya.. masih tertidur pulas setelah diberinya jatah sehabis subuh tadi.
Kebetulan hari ini laki-laki itu tidak ada jadwal mengajar, maka bisa tidur sampai siang.

Amelia bersenandung kecil ketika meluncur ke garasi untuk mengeluarkan mobilnya.
Perempuan blasteran Jepang-Indonesia itu masih nampak cantik di usianya yang sudah menginjak 40 tahun.

Bekerja sebagai supervisor senior di sebuah perusahaan asing..
Amelia bercita-cita untuk mengejar karirnya menjadi manajer pemasaran..
Karena itulah ia selalu berangkat pagi dan berusaha mengerjakan semua tugas-tugasnya dengan baik.

Diberkahi rambut hitam panjang dan mata coklat..
Amelia terlihat lebih cocok sebagai seorang model daripada wanita karir.

Apalagi warna kulitnya juga begitu putih dan mulus alami, dengan dilatarbelakangi sepasang payudara cantik..
dan dua puting cokelat besar yang selalu terlihat menantang lawan bicara. ‘

Ditambah pantatnya yang meliuk begitu sempurna..
Jadilah Amelia selalu menjadi bahan fantasi setiap kali dia memakai rok pendek ketat berwarna hitam.

Dan sekarang dia siap untuk berangkat kerja.. sama sekali tidak tau..
Bahwa sisa hari itu akan berjalan jauh di luar rencananya dan akan mengubah seluruh hidupnya selamanya.

Amelia telah menikah selama kurang lebih 10 tahun.
Rama Putra Dewa.. suaminya, adalah seorang pria kelahiran Grobokan, Jawa Tengah, yang sangat mencintai seni.

Laki-laki itu bekerja sebagai seorang pelukis dan artis seni rupa.
Tetapi, Rama sering bermalas-malasan dan hanya memanfaatkan Amelia untuk menuruti semua keinginannya.

Namun sekarang Amelia harus berkonsentrasi pada pekerjaannya karena ia sudah dibayar mahal oleh Franky;
Empatkali lipat di atas gaji rata-rata dan belum dihitung komisi lain-lain.

Franky Lunggana, bosnya, adalah orang yang sulit tetapi adil. Selama ini ia telah memperlakukan Amelia dengan baik.
Namun sekarang Amelia telah mengecewakannya karena di ekspor mereka yang terakhir, ia salah mengirim barang.
Hingga akibatnya klien mereka menolak untuk membayar.

Kalau sampai itu terjadi, perusahaan bisa bangkrut karena ini menyangkut jumlah uang yang sangat besar.
Franky tentu saja sangat marah, dan karena itulah ia telah menjadwalkan sore ini sebagai sesi penghakiman bagi Amelia.

Amelia terlihat khawatir sepanjang hari, takut akan kehilangan pekerjaannya.
Tetapi kemudian ia berpikir.. Ah, enggak. Franky menyukaiku.. karena itulah ia pasti akan memberiku pengampunan..

Franky adalah seorang pria tinggi, tampan, dan berotot.. juga sedikit memancarkan nafsu hewani..
Yang bagi Amelia terasa menakutkan sekaligus juga bikin penasaran.

Kalau saja tidak mengenal secara pribadi.. Amelia pasti akan menganggap Franky orang yang kaku dan pragmatis..
Dan memang begitulah.. jadi tidak salah kalau Rama memanggil bosnya itu dengan sebutan Franky Kulkas..
Karena di beberapakali perjumpaan mereka, Franky jarang tersenyum dan hanya sedikit berkata-kata.

Amelia hampir melompat dari kursinya saat mendengar jam dinding berdentang empatkali.
Sudah tiba waktunya untuk menemui Franky.
Maka segera ia mengambil tumpukan kertas dan buru-buru berjalan ke kantor Franky yang terletak di ujung lorong.

Setelah mengetuk sebentar.. Amelia membuka pintunya yang berhiaskan ukiran rumit..
dan mendapati Franky sedang berbicara serius dengan seseorang lewat telepon.

Dengan lambaian tangan, laki-laki itu menyuruh Amelia agar duduk di kursi di depannya.
Gugup Amelia menunggu sampai Franky selesai berbicara.
Kedengarannya seperti dia sedang berbicara dengan seorang pelanggan, tapi Amelia tidak bisa memastikan juga.

Akhirnya, begitu percakapan berakhir, Amelia bisa melihat kalau Franky tidak terlihat senang.
Laki-laki itu tidak mengatakan apa-apa selama beberapa menit, hanya menatapnya tajam tanpa berkedip sedikitpun.

Amelia hampir bisa mendengar detak jantungnya sendiri.. juga dentang jam di dinding yang berderak keras..
memenuhi seluruh ruangan, hingga Amelia hampir melompat dari kursinya ketika Franky tiba-tiba berbicara.

"Amelia, kamu tau apa akibat dari perbuatanmu..?”
Tanyanya tegas, dan langsung menyambung tanpa memberi kesempatan bagi Amelia untuk menjawab.

"Gara-gara salah barang, J&R membatalkan semua kontrak kita.
Milyaran rupiah melayang, dan itu hanya akibat dari kamu yang teledor dalam mengontrol pengiriman..!!”

Suasana kembali hening di dalam ruangan saat satu per satu air mata Amelia mulai jatuh.
"Aku harus memecatmu sekarang..” kata Franky lugas.

"Kumohon jangan. S-saya sangat menyesal, Pak, saya berjanji tidak akan terjadi lagi..!” teriak Amelia.
"Sudah terlambat untuk meminta maaf, kerusakan sudah terlanjur terjadi..” jawab Franky.

"S-saya tidak bisa kehilangan pekerjaan ini..! Bapak tau bahwa suami saya hanya bekerja asal-asalan..
Bahkan lebih banyak menganggur di rumah.
Jadi tolong, apa yang bisa saya lakukan untuk menebusnya....?” Amelia memohon.

"Aku harus tetap memecatmu..” kata Franky. "Ini bisa jadi bahan pelajaran bagi karyawan yang lain.
Bahkan jika aku ternyata mengampunimu, aku tidak yakin bisa mempercayaimu lagi..”

"Saya tidak pernah membuat kesalahan seperti itu sebelumnya, Pak..
Dan saya berjanji tidak akan pernah terjadi lagi, jadi apa yang bisa saya lakukan..?” Amelia kembali memohon.

"Baiklah, kuterima permintaan maafmu..” kata Franky sambil melirik tajam.
“Tapi aku tetap sangat marah, dan jika kamu ingin terus bekerja, kamu harus bisa meredakan kemarahanku itu..”
"B-baik, Pak. Saya siap melakukan apa saja..” kata Amelia, merasa sedikit lega.

Franky bangkit dari kursinya dan berjalan memutar untuk bersandar di meja depan Amelia.
Amelia membuka mulut untuk mengatakan sesuatu.

Nnamun langsung terdiam begitu matanya jatuh menatap selangkangan Franky yang menggembung besar.
Wajahnya mulai memerah saat melihat tonjolan akrab yang selama ini hanya ia saksikan dari milik Rama.
Pikiran Amelia pun menjadi kosong.. hanya matanya yang kini terfokus pada objek panjang di depannya.

"Amelia, akan kuberitau bagaimana cara untuk menebus kesalahanmu.
Kamu bisa menolaknya jika mau.. tapi selanjutnya aku tidak ingin melihatmu lagi.
Kalau kau menerimanya, kau bisa terus bekerja di sini. Apa kau mengerti..?” Tanya Franky tenang.

"I-iya, S-saya.. saya mengerti..” Amelia menolak untuk menatap mata sang boss.
"Baik, sekarang ambil penisku dan keluarkan dari celana..” kata Franky.

Amelia duduk tertegun, berpikir kalau dia telah salah dengar. "M-maaf..?"
"Kamu dengar ‘kan..? Ambil penisku dan keluarkan dari celana—sekarang..!" Franky mengulangi keras.

"A-apa..!? Bapak pasti tidak serius..” Amelia tersentak.
"Kamu punya sepuluh detik untuk melakukannya, atau cepat keluar dari sini dan jangan kembali..”

Mata Franky mendelik. Amelia tidak pernah mendengar Franky berbicara seperti itu sebelumnya.
Dia tau Franky adalah orang yang tegas, tapi Amelia belum pernah melihat sisi buruk laki-laki itu sebelumnya.

Amelia terus duduk di sana seiring detik demi detik yang terus berlalu..
Mencoba mempertimbangkan segala alternatif yang mungkin bisa ia pakai untuk menyelamatkan diri.

Namun hasilnya nihil. Hingga dengan berat hati, Amelia terpaksa menggapaikan tangannya yang lentik..
Kemudian perlahan-lahan mencapai ritsleting sang bos dengan jari-jari gemetar.

Srettt..!! Dia mulai menariknya turun. Amelia bisa melihat tonjolan daging di celana itu telah tumbuh besar.
Bunyi gesekan ritsleting.. juga detak jam di dinding.. serta deru napas Amelia yang kian meningkat..
adalah satu-satunya bunyi yang terdengar di dalam ruangan.

"Yah.. keluarkan itu..!" Suara Franky yang menggelegar memecahkan kesunyian.
Perlahan-lahan Amelia menggapai ke dalam dan menemukan bahwa Franky tidak mengenakan celana dalam.

Amelia bisa langsung menyentuh penis laki-laki itu yang sudah ereksi berat.
Karena kaget.. Amelia pun tersentak dan buru-buru menarik tangannya kembali.

"Sebaiknya kamu cepat-cepat sebelum aku berubah pikiran..” kata Franky dengan nada suara terhibur.
Amelia bernapas berat.. saat tangannya kembali menggapai dan menggenggam batang hitam besar itu.

Dengan susah payah ia menariknya keluar melalui lubang kecil di depan celana Franky.
Hati Amelia hampir berhenti saat dia berhadapan langsung dengan penis terbesar yang pernah ia bayangkan.

Tangannya tidak bisa muat di seputar batang itu.. padahal kemaluan Franky masih belum sepenuhnya tegak.
Amelia melompat tiba-tiba dari kursinya ketika ia mendengar seruan.. "Sekarang emut..!"

Seolah-olah terhipnotis.. Amelia membawa bibirnya maju beberapa centi untuk mulai menyentuh ujung penis besar itu.
Ia merasa kemaluan Franky jadi lebih mengeras saat ia mulai menjilati celahnya yang terbuka.

Amelia membuka bibir seluas-luasnya untuk mengisap cairan bening yang keluar dari dalam sana.
Slrupp.. clrupp.. Dia terus mencucup dan menjilat sampai didengarnya Franky mulai mengerang halus.

"Ya..” katanya.. "Isap terus.. telan kontolku ke dalam bibir merahmu itu. Kamu suka ‘kan sama kontolku, pelacur..?"
Amelia terkejut mendengar bahasa yang Franky gunakan. Laki-laki itu sangat jarang berkata jorok kala di kantor..

Tapi sekarang .. tetapi anehnya, Amelia diam-diam senang ketika terus dipanggil pelacur dan pelacur.
Hampir tidak sadar ia mulai mengisap dengan lebih keras.

Franky lalu mengulurkan tangan dan menaruh tangannya di payudara Amelia yang masih tertutup rapat.
Amelia hanya mengerang saat ia mendengar kancing-kancing blusnya ditarik dengan kasar..
kemudian bra-nya juga dirobek oleh Franky.

“Auwgh..!!!” Amelia mengerang dan hampir menggigit kemaluan laki-laki itu..
saat Franky tiba-tiba menjepit putingnya dan mulai menekan-nekannya keras menggunakan dua jari.

Amelia menjerit dan mengerang di sekitar batang penis Franky.. saat laki-laki itu terus menganiaya kedua putingnya.
Rasa sakit itu sungguh menyiksa, namun Amelia tidak menarik diri.

Kesenangan dan nyeri yang saling bercampur malah membuatnya mengisap lebih keras.
Semakin kasar perlakuan Franky pada kedua payudaranya.. semakin keras pula ia mengisap penisnya.

Tiba-tiba Amelia merasa Franky mendorongnya menjauh.
Dia pun melepaskan kemaluan laki-laki itu dengan sedikit enggan.

"Sekarang naik ke meja..” perintah Franky tak ingin dibantah.
Amelia segera bangkit tanpa memprotes dan membungkukkan dirinya di atas meja.

Emosinya sudah berada di luar kendali. Dia tidak bisa menghentikan apa yang sedang terjadi..
Bahkan jika ia teringat pada Rama, laki-laki yang lebih berhak menikmati tubuh indahnya.

Dengan patuh Amelia terus membungkuk di atas meja.
Bahkan sampai payudaranya yang telanjang menyentuh dinginnya kayu.
Benda putih empuk yang tadi terasa sakit itu kini agak sedikit lega.

Franky telah melepaskannya dan ganti berkonsentrasi mendorong rok pendek Amelia ke atas pinggang.
Dia juga merobek-robek celana dalam Amelia hingga hancur.

"Mulai sekarang.. setiap masuk ke ruanganku kamu harus menanggalkan celana dalammu. Apa kau mengerti..?”
Franky berkata dengan nada suara memerintah. "I-iya, Pak..” balas Amelia berbisik.

Plak..! Plak..! Plak..! Bunyi benturan terdengar keras saat Franky menampar pantat Amelia bertubi-tubi.
"Ohh.. ampun..! Aduh, sakit..!" Amelia berteriak dengan pantat bergetar halus.
Warna kemerahan langsung tercetak jelas di kulitnya yang putih mulus.

"Apa..!?" Franky berteriak.
"Aku tidak bisa mendengar jawabanmu..” katanya dan kembali memukul pantat bulat Amelia beberapakali.

Plak..! Plak..! Plak..! "I-iya, Pak..! Akan kulakukan..!"
Amelia berteriak keras, air mata kembali mengalir di pipinya yang halus.

"Mungkin kamu butuh dorongan lebih..” kata Franky sambil mundur dan melepas ikat pinggangnya.
"Jangan bergerak atau akan kuberi yang jauh lebih buruk..”

Franky mengangkat sabuk itu tinggi-tinggi dan kemudian.. Spak..! Spak..! Spak..!
Sabuk itu terbang di udara sebelum kemudian mendarat di pantat Amelia seperti bunyi tembakan.

"Ohh, Ampun..!!" Amelia menjerit kesakitan, tubuhnya semakin bergetar.
Setiap helaan sabuk itu membawa bilur kemerahan di permukaan pipi pantat Amelianya lembut.

Beruntung Franky tidak meneruskannya hingga memberi waktu bagi Amelia untuk memulihkan diri..
namun napasnya tetap saja terengah-engah.

"Itu hukuman karena sudah mengacaukan bisnisku..” Franky mendengus bengis..
Kemudian meraba pantat bulat Amelia yang berbilur merah.

“Dan ini adalah tanda kalau kau adalah pelacurku sekarang..”
Mendengar kata pelacur.. anehnya membuat Amelia berhenti berteriak dan mulai mengerang..

Saat Franky terus memijit dan meremas-remas pantatnya sesuka hati.
Bahkan ia merasa takjub ketika aliran jus vagina mulai memercik ke bawah kakinya.

Franky menyebar pipi pantat Amelia, kemarahannya telah berubah menjadi nafsu.
Pelan ia menempatkan kepala penisnya yang bengkak di sela pangkal paha Amelia yang telah membanjir deras.

Amelia tersentak saat merasakan ujung kemaluan Franky mulai menyentuh bibir kemaluannya.
"Kumohon, pelan-pelan saja..!" Amelia meminta sia-sia..
mengetahui dengan pasti bahwa Franky tidak akan melakukannya.

"Aku tidak suka diperintah..” ejek Franky.. "Terutama oleh wanita jalang yang telah mengacaukan bisnisku..”
“Aghhh...” Amelia mengerang menyerah saat ia merasakan penis besar Franky mulai menguak celah liang vaginanya.

Rasanya seperti sebuah tongkat tengah didorong ke dalam dirinya. Kaku, dan sangat kuat sekali.
Napas Amelia tercekat di tenggorokan ketika benda itu sudah masuk semua ke lubang mungilnya.
Dia menyebar kaki, mencoba membuat agar Franky bisa lebih mudah dalam bergerak.

"Memekmu seret.. rasanya kontolku jadi tak bisa bernapas..” Franky mengerang saat ia mulai bergerak perlahan..
Ke depan dan ke belakang, menyetubuhi Amelia yang hanya bisa pasrah membungkuk di meja.

Amelia tidak bisa berteriak lagi.. napasnya terlalu berat.
Dia merasa penis panjang Franky masuk semakin jauh ke dalam dirinya.

Pikirannya mengigau dan jeritan terus datang dari bibirnya saat Franky menggesek kuat biji klitorisnya..
sambil dengan kasar meremas-remas kembali bulatan payudaranya.

Serangan di kemaluan, payudara serta klitorisnya membuat Amelia terbawa oleh gairah.
Dia pun mendorong kembali untuk membalas.. yang menyebabkan Franky mengerang nikmat..
Karena batang kemaluannya semakin terbenam tak tertolong di vagina ketat milik Amelia.

"Ohh.. s-sudah, ampun..! A-aku tidak tahan lagi.. aku akan.. ohh..!! Ahhhhhh..!!”
Amelia memekik saat tubuhnya tertutup oleh kenikmatan..

Penis panjang Franky terasa mentok menusuk hingga ke dasar lubangnya. Srrr.. srrr.. srrr.. srrr..
Amelia perlahan menyemburkan klimaksnya..
Namun Franky terus saja menarik keluar dan dengan cepat mendorong kembali.

Amelia yang tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, karena Rama, suaminya..
selalu memberi kesempatan baginya untuk menarik napas, hanya bisa terus bergetar dan kembali klimaks serta orgasme lagi.

Franky ternyata adalah seorang master dalam bercinta.
Dengan pintar ia menggunakan penisnya yang besar serta panjang seperti tongkat baja..
untuk membawa Amelia dari satu klimaks ke klimaks berikutnya.. tanpa ada tanda-tanda akan berhenti.

Franky terus menyetubuhi Amelia selama lebih dari satu jam.. sebelum dia mulai menegang dan mengerang pelan.
Amelia bisa merasakannya.. dan dia tebak Franky akan menembakkan cairan sperma ke kedalaman liang vaginanya.

Bayangan itu bukannya membuat Amelia takut.. tetapi malah membuatnya klimaks dan klimaks lagi.
Tubuhnya menegang dan dia merasakan vaginanya mengejang.. seperti melumat..
dan menghimpit penis panjang Franky yang kini turut mengalirkan sperma ke dalam dirinya.

“Hhh.. ahhhh...” Amelia mengerang.. merasakan cairan vaginanya melimpah ruah bercampur dengan sperma Franky.
Dia bisa merasakan cairan itu bergerak keluar membasahi pahanya..
saat Franky mundur dan duduk kelelahan di kursi belakang.

Amelia meluncur dari meja dan duduk meringkuk memeluk lutut.
Dilihatnya Franky masih bernapas terengah-engah dengan mata tertutup rapat.
Ceceran sperma nampak membasahi penis laki-laki itu.

Tanpa bicara.. Amelia membungkuk ke depan dan mengambil penis panjang Franky..
yang kini sudah mulai melunak kemudian memasukkannya ke dalam mulut.

“Bagus..” Franky menatapnya sambil tersenyum. “Bersihkan semuanya..”
Dengan penuh nafsu Amelia membersihkan semua jejak sperma pada batang itu..
sebelum meletakkannya kembali ke dalam celana.

Amelia tidak berharap Franky akan berubah menjadi lembut..
Tetapi dia terkejut juga saat laki-laki itu mencondongkan tubuh ke depan untuk mencium bibirnya.
Itu adalah ciuman pertama mereka.

Amelia membiarkan bibir dan lidah Franky perlahan-lahan membelai mulutnya, seperti yang biasa dilakukan oleh Rama, suaminya.
Hati Amelia mulai berpacu lagi saat lidah mereka berduel. Ketika Franky menarik diri, ada kelembutan di mata laki-laki itu.

"Sebaiknya kau pulang, suamimu pasti kuatir..” bisik Franky, tak rela melepaskan.
Amelia hanya mengangguk dan lekas mengumpulkan underwear-nya yang berceceran..
sambil berusaha menahan blusnya yang robek, menampakkan kedua payudaranya yang indah telanjang.

"Ingat apa yang kukatakan.. mulai besok jangan memakai bra ataupun celana dalam.
Dan pastikan rokmu cukup pendek untuk bisa kulihat..” kata Franky saat Amelia sudah berniat beranjak pergi.

“O ya, satu lagi.. cukur rambut di memekmu. Aku ingin menjilatinya besok, dan aku lebih suka yang bersih..”
Tambahnya sambil sedikit tersenyum. Amelia hanya bisa mengangguk mengiyakan.
Untungnya kantor sudah sepi jadi ia bisa berjalan ke lift dengan aman.

Saat duduk di dalam mobil, Amelia mengecek ponselnya.
Ada dua panggilan; dari Hitomi.. sepupunya yang hari ini datang dari Jepang.

Ah.. dia sampai lupa kalau harus menjemput gadis itu di bandara.
Tapi untunglah ada satu SMS dari Rama yang menyatakan kalau gadis itu sudah tiba di rumah sore tadi.

Pantat yang sakit membawa Amelia pada realitas yang barusan terjadi.
Dia bisa merasakan payudaranya berdesir dingin di bawah blusnya yang terbuka.

Lebih penting lagi..
Ia merasa sperma Franky terus meleleh keluar dari liang vaginanya, seperti tiada pernah ada habis-habisnya.
Amelia menyalakan mobil dan pulang ke rumah dalam keadaan linglung.

Dia khawatir tentang banyak hal: Bagaimana caranya masuk ke rumah tanpa terlihat..?
Apa yang akan dia katakan kepada Rama..?

Dan.. akankah dia hamil oleh perbuatan Franky..? Ahhhh..!! Dia menjerit dalam hati. -end- (. ) ( .)
-----------------------------------------------------ooOOO-------------------------------------------------
 
------------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------

Cerita 102 - Gegara Masturb ..

[Part 1] – Gegara Terjebak..

Perkenalkan..
namaku Devina. Aku merupakan seorang Admin di salahsatu perusahaan di Surabaya.
Statusku untuk saat ini seorang Janda beranak satu yang kutitipkan pada mamaku di kota Solo.

Umurku masih 24 tahun.. usia yang terbilang cukup muda untuk ukuran seorang janda.
Berkulit cerah.. mulus. Tubuhku langsing bertinggi badan 165 cm.. dengan ukuran bra 32b.

Tentu sangatlah bisa menjadi idaman untuk setiap pria yang melihatnya.
Bahkan cukup banyak juga rekan kerja yang menggodaku.

Aku baru bercerai dengan mantan suamiku sekitar 3 tahun lalu.. ketika anakku berusia 1 tahun.
Setelah bercerai dengan mantan suamiku.. aku memutuskan pindah ke Surabaya..
untuk mencari nafkah biaya anakku yang masih kecil.

Hanya bermodalkan ijasah SMA aku nekat melamar kerja..
di salahsatu perusahaan export-import yg cukup besar di kota Surabaya.

Pada awalnya aku bekerja di perusahaan ini biasa-biasa saja dan lancar tanpa hambatan..
Aku juga bekerja seperti biasa layaknya bagian administrasi.

Namun semua berubah ketika pada penghujung tahun.. di mana banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan..
karena terkejar deadline laporan akhir tahun perusahaan.. sehingga mengharuskanku bekerja lembur di kantor.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kulihat sekelilingku sudah tidak ada orang.
Aku berniat untuk membuat kopi di dapur kantor.. namun baru memasuki koridor..

Aku melihat lampu ruangan atasanku yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan ini masih menyala.
Apa dia ikutan lembur juga..? Kataku dalam hati. Tapi tunggu sebentar.. suara apa ini..?

Aku coba mendekati ruangan atasanku tersebut.. bermaksud menguping sebentar..
Karena ada suara-suara seperti desahan orang sedang ML.

Aku coba mengintip dari kaca yang memang kebetulan di dalam ruangan tersebut ditutupi tirai yang agak sedikit ada celah..
sehingga aku bisa mengintip apa yang sedang terjadi di dalam ruangan tersebut.

Aku cukup terkejut dengan apa yang kulihat di ruangan tersebut..
Ternyata anak bossku sedang ML dengan salahsatu teman kerjaku.

"Oh.. pak enak terusss.. ahhh.. terus pak.. kontol bapak enak banget..” desah si perempuan tersebut.
"Memek kamu juga enak kok, sayang..” jawab anak bossku
"Ohh.. terus pak puasin aku.. kontol pacarku gak bisa kaya kontol bapak..!!"

Wahh..!! Cukup kaget juga aku ketika itu.. melihat batang kejantanan milik anak bossku..
terus mengaduk-aduk liang senggama milik teman kerjaku.. yang memang sering berpakaian seksi setiap ke kantor.

Namun tiba-tiba aku teringat dengan tugas-tugas pembukuan akhir tahun yang harus segera kulanjutkan.
Aku lalu bergegas menuju dapur kantor untuk membuat kopi agar rasa kantukku hilang.

Ketika aku selesai membuat kopi dan bergegas kembali ke meja kerjaku.. tiba-tiba pintu ruangan atasanku tersebut terbuka.
Tampaklah mereka dua yang sudah kembali mengenakan pakaian masing-masing.

Atasanku bernama Andrian.. dan rekan kerjaku yang bernama Santi tersenyum ketika melihatku.
Santi menyapaku.. "Loh.. masih di kantor aja Dev..?" Katanya tanpa beban.

"Eh.. iya masih nih, San. Kerjaan masih numpuk.. gak tau deh kapan kelarnya..” kujawab sambil tersenyum lesu..
"Semangat ya Dev.. saya tunggu laporan akhir tahunnya.." ujar Andrian seolah menyemangai.
"Iya Pak, akan segera saya selesaikan secepatnya.." balasku cepat.. langsung menuju ruanganku.

Ketika kembali ke meja kerja.. aku mulai tidak konsentrasi..
akibat teringat kejadian yang aku lihat barusan antara Pak Andrian dan Santi temanku.

Memikirkan hal tersebut nafsuku mulai bangkit.
Kutengok sekelilingku sudah benar-benar sepi tidak ada seorangpun.

Aku mulai membayangkan kontol Pak Andrian yang ukurannya memang cukup besar..
walau samar-samar kulihat barusan.
Tanganku mulai kumasukkan ke sela-sela rok kerjaku.. kemudian mulai kuusap-usap bibir vaginaku.

Aku yang ketika itu mengenakan roko bahan berwarna hitam dan tankop putih dengan ditutupi blazer..
memudahkanku untuk bermasturbasi saat itu.

Tanganku yang satunya kumasukkan ke tanktopku.. untuk meremas payudaraku..
menambah rasa nikmat yang kurasakan sambil membayangkan batang kejantanan milik atasanku tersebut.
Maklum.. sudah cukup lama juga aku tidak disentuh.

Namun tidak berapa lama.. aku dikagetkan oleh Satpam yang sedang keliling mengecek keadaan kantor.
Dan untungnya entah sadar atau tidak sadar.. posisiku membelakanginya..
Sehingga mudah-mudahan ia tidak menyadari bahwa barusan aku sedang bermasturbasi.

"Eh.. Mbak Devina belum pulang mbak..?” Tanya si Satpam
"Belom nih pak, bentar lagi baru mau pulang nih.. lagi mau beres-beres barangku dulu..” jawabku agak panik

"Ya udah.. saya temenin deh mbak. Takut mbaknya ketakutan di sini sendirian.. hahaa..!”
Timpal Pak Anto seraya sedikit tertawa

"Ah ga usah pak.. saya gak takut yang begitu-begitu. Palingan juga yang ada setannya takut..
Ngegodain orang sibuk sama kerjaan.. setannya juga takut pak.. diminta bantuan kerjain kerjaan saya..”
Candaku pada si Satpam.

Namun si Satpam tetap menungguku di depan ruangan kantorku yang memang khusus bagian staf-staf administrasi.
Tiba-tiba si Satpam langsung mengaggetkanku dengan sebuah pertanyaan yang membuatku gugup.
"Mbak, tadi Pak Andrian begituan lagi ya sama Mbak Santi..?” Tanya Pak Anto

Oh ya.. sedikit Gambaran.. Pak Andrian belum terlalu tua. Umurnya masih 30an tahun..
Namun karena dia adalah atasan sekaligus anak pemilik perusahaan ini..
maka kami semua mamanggil beliau dengan sebutan Pak.
Wajahnya cukup ganteng maklum ia adalah keturuan Chinese, begitupun aku.

"Ehmm.. maksud Pak Anto gimana..?” Tanyaku bingung
"Itu loh mbak.. masa' mbak gak tau..? Kan tadi mbak sendiri juga ngintip toh..?
Piye sih.. Mba Devina suka pura-pura aja.. hehehe.." jawab Pak Anto.

"Husss Pak.. gak bolehin ngomongin orang ah.. biar aja itu urusan mereka..!”
Jawabku dengan tergesa-gesa sambil berjalan menuju lift berbarengan dengan Pak Anto.

Pak Anto ini kira-kira berumur 35 tahun.
Yang kudengar ia sudah memiliki istri dan 2 orang anak yang masih kecil juga.

Namun.. tiba-tiba Pak Anto kembali membuka pembicaraan hal yang cukup mengagetkanku.
"Mbak.. tadi saya juga gak sengaja liat mbak lagi anu ..”

Belum sempat menyelesaikan ucapannya aku langsung memotong ucapan Pak Anto.
"Anu apa Pak..? Orang saya ga ngapa-ngapain kok..!” Jawabku dengan cukup cepat..

Agar ia tak berpikir yang macam-macam.
Apalagi kondisi di kantor saat ini hanya tinggal aku berdua saat ini dengan Pak Anto.

"Ah, masa’ sih Mbak..? Orang saya liat sendiri kok mbak, tangan mbak masuk ke bajunya mbak.. hehehe..”
Kekehnya seraya tersenyum mesum. Oh.. Shit..!! Gerutuku dalam hati

"Ga papa lagi mbak, gak usah malu sama-sama udah dewasa, ini. Saya juga sering kok mbak coli di toilet Pos Satpam..
Ya.. tiap abis ngintip mereka gituan sambil bayangin mbak Santi..” sambil memasang muka senyum lanjut Pak Anto.

"Ah bapak makin malem makin ngaco aja..!” Jawabku ketus
"Mbak, saya jadi nafsu juga deh mbak liat mbak kaya tadi..” sambil mulai mencoba mencium bibirku.

"Pak Jangan. Ada CCTV.. Nanti jadi bahan omongan..!” Kudorong tubuh Satpam tersebut.
Ya.. memang ada CCTV di dalam lift.. dan aku tak mau ini menjadi aibku di kantor

"Ya udah mbak.. gimana kalo kita cari ruangan kosong aja..?” Ajak Pak Anto malah makin berani.
Setelah kejadian di lift ketika Pak Anto yang tiba-tiba mencium bibirku, aku hanya diam saja.

Entah karena sudah terbawa nafsu karena melihat apa yang dilakukan oleh Pak Andrian dan Santi..
Atau karena aku masih kaget atas apa yang barusan terjadi..
Terutama ketika Pak Anto memergokiku melakukan masturbasi di kantor.

Ketika pintu lift terbuka.. Pak Anto langsung menuntun tanganku..
Membawaku pada sebuah ruangan yang biasa di gunakan istirahat oleh OB di kantor kami.

Aku yang masih terdiam langsung dimanfaatkan oleh Pak Anto ketika memasuki ruangan tersebut.
Pak Anto yang memang sudah nafsupun langsung memeluk dan mencium bibirku.

Pak Anto berupaya memasukan lidahnya ke dalam mulutku dan mencari-cari lidahku.
Namun aku tidak membalasnya. Tangan Pak Anto mulai melepaskan blazerku.

Aku mulai tersadar ketika tangan Pak Anto mulai menyelinap masuk ke dalam tanktopku.
Aku berusaha menghindar dari ciuman Pak Anto yang cukup panas.

"Mmmhhh.. Pak udah Pak.. Aku gak mau kaya gini Pak..!” Kataku pada Pak Anto.
"Nikmatin aja Mbak.. saya tau kok mbak juga tadi sange ngeliat Pak Andrian begituan, kan..?”
Jawab Pak Anto sambil terus meremas-remas payudaraku

"Jangan ah pak ahhh..” Desahku ketika puting susuku di pelintir oleh jari Pak Anto.
Namun aku tetap mencoba menghindar dan menahan tangan Pak Anto dengan tanganku.
Tapi apa daya.. tenaga Pak Anto lebih besar daripada tenagaku..

"Udah mbak, ga usah ngeles. Wong putingmu aja udah keras gini kok..! Heheh sange juga kan mbak..?”
Kata Pak Anto sambil terus memainkan tangannya di payudaraku.

"Pak, please jangan dilanjut .. mmmhhh..”
Pak Anto langsung mendaratkan kembali bibirnya di bibirku untuk membungkam penolakanku..

Pak Anto memepetkan tubuhku ke tembok.. sambil terus mencium bibirku.
Tangannya yang satu lagi mulai mengelus pahaku, terus naik ke atas hingga ke pangkal pahaku.

Tangan Pak Anto tidak berenti di situ saja.. tangannya mulai mengelus-ngelus vaginaku dari luar celana dalamku.
Ia tau bahwa memekku sudah basah.. karena perlakuan tangan dan jari-jarinya di payudaraku tadi.

Aku sudah mulai terbawa oleh nafsu karena permainan tangannya Pak Anto di bagian-bagian sensitif tubuhku.
Ciuman Pak Anto mulai turun ke leher sambil tangannya mulai menarik ke atas tanktopku.

"Ahhh.. Geli pakk.. Udah cukup Pak..” tolakanku pada Pak Anto.
Namun ia tau bahwa tubuhku tidak menolak untuk disentuh olehnya..
sehingga ia tidak menghiraukanku dan tetap melakukan aktifitasnya.

Ia mulai melepaskan kaitan BH ku dan menaikan BH ku agar Payudaraku bisa terlihat dengan jelas olehnya..
"Wih mbak.. Susu mbak bagus banget biar kecil juga..” Puji Pak Anto

Pak Anto yang kagum dengan payudaraku langsung mencaplok dadaku dengan mulutnya..
Aku yang sudah terbawa nafsu hanya mampu merespon dengan desahan-desahan..
yang malah membuat nafsu Pak Anto semakin bertambah..

"Hssssst ahhhh gelii pak..” desahku ketika iya memainkan putingku dengan lidahnya..
Sedangkan tangannya yang satu lagi sudah mulai menyusup ke dalam celana dalamku untuk memainkan klitorisku..

"Ohhh Pakk.. enak banget.. terus pak.. terus..” desahku yang mulai tidak karuan.
"Hehehe tadi minta berenti, kok sekarang minta terus mbak..?” Tanya Pak Anto meledekku

"Udah pak.. terusin.. enak.. ahhhh..” kataku sambil mengelus-elus kepalanya..
agar tetap menjilat dan memainkan putingku yang semakin mengeras.

Tak lama setelah itu iya melepaskan bibirnya dari payudaraku..
Kemudian mengambil sebuah matras yang cukup besar untuk alas tidur di ruangan tersebut.

Tanpa diberi aba-aba aku pun langsung duduk di sebelah Pak Anto yang sudah menungguku dan siap menggarapku.
Kini tanpa ragu.. aku langsung mencium bibir Pak Anto dengan ganas. lidah kami saling berbelit dan semakin panas.

Tangan Pak Anto mencoba melepas tanktop dan BeHaku yang masih menggantung di badanku.
Aku merespon dengan mengangkat tanganku untuk memudahkannya melepas tanktopku.

Pak Anto langsung mendorongku ke matras agar aku berbaring dan kembali mencium bibirku.. turun terus ke leher.
Membuatku semakin terangsang. Tangannya pun tak tinggal diam.. tangan yang kirinya mulai menurunkan celana dalamku..

Kemudian menelusuri serta memainkan memekku dengan jarinya..
"Ssstt ahhhh.. Pak.. Terus Pak.. ohhh.. teruss.." desahku makin ramai.. meluapkan nikmatku.

Ketika ciumannya mulai sampai ke perut.. ia melorotkan rokku sekaligus celana dalamku.
Ciuman dan jilatanya terus turun ke bawah ke arah memekku.

"Bersih banget mbak.. meki mbak gak ada bulunya.. hehee..” Kata Pak Anto memuji.
Aku hanya bisa mendesah dan tidak merespon ucapannya.. hanya bisa terus mendesah nikmat.

Apalagi ketika lidahnya memainkan klitorisku.. sambil jari-jari nya keluar masuk di mekiku.
Baru saja sebentar memekku dimainkan oleh Pak Anto.. rasanya aku sudah mulai merasakan ingin orgasme.

"OHHH PAK enak banget.. Teruss Paakk..!!" Desahku yang mulai tak karuan..
karena kenikmatan yang kudapat di bagian bawah.. di bagian tubuh paling sensitifku.

"Wangi banget mbak meki mbak, saya suka banget hehe nikmatin mbak.."
"Iya Pak.. ahhhh terus pak terusss.. aku mau keluar Pak..!!” Pekikku lepas..

Tak lama kemudian aku menggapai orgasme yang pertama dari permainan lidah dan tangan Pak Anto.
Slrupp.. sleupp..! Pak Anto dengan lahapnya menyantap semua cairan cintaku yang keluar..

"Hehehe enak ya mbak..? Udah crot aja.. Giliran aku ya mbak dibikin enak..” Kata Pak Anto kepadaku..
sambil memberiku waktu beristirahat setelah menggapai orgasme yang pertama.. ia membuka seluruh pakaian dinasnya..

Wow.. bagus banget badannya..!! Pikirku dalam hati. Memang jika dilihat dari tampang biasa-biasa saja..
Tapi badannya sungguh membuatku terpukau. Apalagi ketika iya mulai membuka celana panjangnya.

Aku penasaran dengan ukuran kontol yang dimiliki oleh Satpam ini.
Setelah membuka seluruh pakaiannya hingga hanya tersisa celana dalamnya saja..
Pak Anto langsung membaringkan tubuhnya di sebelahku dan memelukku.

"Udah istirahatnya mbak..? Yuk Mulai lagi, yukk..!?” Kata Pak Anto berbisik di telingaku.
Aku hanya menjawabnya dengan senyuman saja.. sebagai tanda terimakasih telah memberikanku orgasme tadi.

Pak Anto langsung menyerang bibirku lagi. Kami Frech Kiss dengan panasnya.
Aku terus mencoba mengimbangi permainan lidahnya.

Tangan Pak Anto kembali meremas-remas payudaraku untuk menaikan kembali gairahku.
Namun kali aku tidak mau kalah dengan Pak Anto.

Aku merespon permainan tangan Pak Anto dengan mengelus-elus kejantanannya dari luar celana dalamnya.
Wow.. tegang. Walau belum begitu keras.. tapi lumayan besar..!! Pikirku menilai-nilai.

Aku yang mulai tak sabar.. melepaskan ciuman Pak Anto di bibirku..
Kemudian pindah bangun dari matras untuk melepaskan celana dalamnya..

Pak Anto yang sadar akan service apa yang akan kuberikan..
Dia hanya berbaring.. siap menerima rangsangan-rangsangan yang kuberikan.

Srett..! Aku langsung membuka celana dalam milik Pan Anto. Jrengg..!!
Terlihatlah Kontol Pak Anto.. yang walau belum tegang maksimal.. namun cukup besar ukurannya.

Ctapp..!! Langsung kugenggam batang kontol itu dan kukocok-kocok dengan telapak tanganku.
"Auhhh.. tanganmu.. uhhh.. mulus banget mbak.. hehehe..” kata Pak Anton memujiku

Aku tidak menjawab.. dan langsung mencium bibir Pak Anto..
sambil tangan kiriku terus mengocok-ngocok kontol milik Pak Anto.

Ciumanku mulai turun ke lehernya.. untuk menambah rangsangan-rangsangan kepada Pak Anto..
Kemudian terus turun hingga puting susunya,

Ukuran kontol Pak Anto yang sedang kukocok mulai semakin menegang dan makin membesar..
Sehingga tanganku merasakan.. kalo boleh kutebak ukurannya sekitar 15cm.

Terus mendapat rangsangan seperti itu dariku tidak membuat Pak Anto diam saja.
Tangannya kembali meremas-remas kedua payudaraku.. kadang jari-jari nya memainkan puting susuku juga.

Namun tak lama kemudian ia memintaku untuk mengulum penisnya.
"Mbak.. sepongin kontolku dong..!” Pinta Pak Anto kepadaku

Namun permintaanya kutolak.. karena memang aku belum pernah melakukan oral seks.
Kepada mantan suamiku pun aku tidak pernah melakukan oral seks.

"Maaf Pak.. tapi aku gak bisa.. dan belum pernah juga..” jawabku.
"Ga papa mbak dicoba aja dulu..” pinta Pak Anto seperti memelas

"Ga mau ah, pak.. aku jijik kalo nyepong gitu..!” Jawabku terkekeh sambil aku menaiki tubuh Pak Anto.
Kemudian mulai kugesek-gesekkan kepala kontol Pak Anto ke bibir vaginaku.
Kulakukan untuk merangsang memekku agar basah lagi..

Setelah kurasa mulai basah.. slebb.. jlebb.. langsung kumasukkan kontolnya ke dalam memekku.
Ughhh..!! Cukup besar.. sehingga aku harus pelan-pelan ketika melesakkan batangnya ke dalam memekku.

Ketika seluruh batang kontolnya masuk semua ke dalam memekku.. clebb..clebb.. crebb.. crebb.. clebb..!!
Aku langsung menaik turunkan pantatku untuk memberikan kepuasan kepadaku dan Pak Anto.

Pak Anto terlihat sangat menikmati goyanganku..
Sehingga ia terlihat merem melek menikmati goyangan-goyanganku.

Tangannya langsung menyambar payudaraku dan meremas-remas payudaraku..
untuk menambah rasa nikmat yang ku terima darinya.

Sekitar 10 menitan aku bermain dan bergoyang di atas kontol milik Pak Anto..
Pak Anto langsung membalikkan posisiku.. yang semula di atas kini berada di bawahnya

Tanpa menunggu lama.. Pak Anto langsung memaju mundurkan pantatnya dengan cepat.
Sehingga menimbulkan bunyi paha dan pantatku beradu.. Plok.. Plok.. Plok..

"Ahhhh Pakk.. Enakk banget.. Ohhhh sssshhhhh..” erangku menerima setiap hujaman kontol milik Satpam kantorku ini.
"Gila mbak.. memekmu masih sempit gini.. padahal mbak kan udah punya anak, ya..?” Kata Pak Anto.

"Mmmhhhh, ahhhh bukan mekiku yang sempit Pak.. ahhhh tapi emang kontol bapak aja yang gedeeee..!!
Aaahhhh.. terus Pakk puasin mekiku..” racauku keenakan dan makin tak karuan.

Aku terus mendesah-desah nikmat.. sambil memperhatikan otot-otot tubuh milik Pak Anto yang sedang menggagahiku.
Berbeda dengan suamiku yang sama sekali tak memiliki otot.. hanya memiliki gumpalan-gumpalan lemak.

Beberapa saat kemudian masih belum ada tanda-tanda dari Pak Anto untuk mengeluarkan laharnya.
Ia lantas memintaku berganti posisi lagi. Kali ini dengan gaya Doggy Style,

Aku langsung menungging.. hanya berpangku pada tangan dan lututku di atas matras.
Pak Anto tanpa ingin membuang waktu.. ia langsung mengarahkan kontolnya ke dalam memekku.

Slebb..Jlebb..!! "Nghh.. aahh..!!" Erangku nikmat ketika kontol pak Anto kembali menyodok memekku.
Dengan posisi doggy style rasanya tusukan kontolnya ke dalam memekku semakin dalam..
Sehingga membuaku benar-benar merasakan kenikmatan.

"Ssssthhh ahhh pakkk.. terus pak.. sodokin yang dalem pak kontolmu..!!” Desahku penuh gairah.
"Iya mbak.. nikmatin aja mbak.. Ohhh.. enak mbakk memekmu..!! Oohhh legitt.. gak kaya memek istriku..!!”
Erang Pak Anto sambil terus menusuk-nusuk mekiku dengan kontolnya yang besar.

"Ohh pakk.. genjot terus pak..!!” Desahku.. yang tak lama kemudian Pak Anto menarik pundakku..
lalu menolehkan wajahku untuk mencium bibirku.. sambil tangannya meremas-remas payudaraku dari belakang.

Ohhh.. sungguh nikmat bukan main bercinta dalam posisi seperti ini..

Setelah puas menciumku.. ia membawaku berbaring dengan posisi menyamping..
sambil terus memaju mundurkan kontolnya sambil mendekap tubuhku lebih erat..

Sedangkan aku hanya mendesah-desah kenikmatan.
"Oohhh.. pakk aku gak kuat pak mau keluarrr..” rengekku sambil terus menerima kenikmatan dari Pak Anto.

"Sabar mbak, aku juga bentar lagi keluar.." balas pak Anto dengan hujaman kontolnya makin cepat.
"Ohhh pakk.. teruss pak.. aku keluar pak.. ahhh aahhh.. ahhhh..!!"

"Aku keluarin pejunya di dalem boleh mbak..?” Tanya Pak Anto.
"Sssshhhh jangan pak.. aku gk pake KB.. aku takut hamil Pak.." pintaku memelas.
"Ahhhhhhhh.. aku keluar pak..!!” Desahku lemas.. sementara Pak Anto masih terus memompa mekiku dengan cepat..

Aku juga merasakan bahwak kontol milik Pak Anto mulai berkedut-kedut seperti akan mengeluarkan peju.
Untungnya Pak Anto langsung mencabut dan mengeluarkan pejunya di luar..
Kalo tidak.. bisa saja aku hamil lagi dan mengandung anak dari Pak Anto. Bahayaaaa..!!

Kami masih dalam posisi berpelukan, Pak Anto mengucapkan terimakasih kepadaku.
"Makasih ya mbak, udah bikin aku puas..” katanya kepadaku sambil tangannya yang mulai memainkan kembali payudaraku.
"Sama-sama pak.. kontol bapak juga enak banget.. gede lagi..” jawabku membalikkan wajahku dan mencium bibirku.

"Lain kali main lagi ya mbak..!” Ajaknya sambil cengengesan.
"Huss.. gak ah..! Kamu mainnya lama.. kuat banget. Pokoknya jangan sampe ada yang tau kejadian malem ini ya pak.
Aku gak mau jadi bahan gosip orang-orang kantor.." ancamku.
"Pokonya beres Mbak.. ini rahasia kita berdua.. asalkan aku masih dapet jatah aja.. hehehe.."

Setelah melihat jam aku langsung terkaget.. dan mulai beres-beres karena takut kemalaman sampai kostan.
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Setelah beres-beres.. aku dan Pak Anto langsung bergegas keluar ruangan..
Untung saja temannya Pak Anto yang jaga di pos tidak tau dan tidak curiga apa yang sudah kami lakukan barusan.

Sambil menunggu mobil taksi online yang kupesan..
aku ngobrol-ngobrol sebentar dengan kedua Satpam tersebut, yang bernama Mas Rian.
Tak lama kemudian mobil yang kutunggu akhirnya datang, dan aku pamitan dengan kedua Satpam kantorku.
-------ooOoo-------

Setelah lembur dan 'kerja keras' bersama Pak Anto semalam..
Aku memutuskan untuk bermalas-malasan saja di kostanku hari ini..

Kebetulan hari ini adalah hari Sabtu.. di mana aku tidak perlu datang ke kantor..
dan bisa melanjutkan pekerjan deadline yang semalam tertunda di kostan.

Setelah berjam-jam mengerjakan tugas-tugas deadline kantor.. badan mulai terasa pegal-pegal..
Dan untungnya tugas laporan tutup buku taunan sudah selesai. "Ahhh.. lega juga..!" Gumamku.

Aku segera beranjak untuk mandi.. agar badanku kembali fresh..
setelah menyelesaikan tugas deadline yang Senin akan diperiksa oleh Bossku.

Selesai mandi aku kembali teringat kejadian semalam.
Masih rada nggak percaya sih.. aku bisa berhubungan badan dengan Satpam di kantorku.

Kalau aku ingat-ingat.. jujur saja aku .. harga diriku terasa terhina.
Karena dengan begitu saja mau diajak ML oleh orang yang notabene jabatannya di bawahku..?

Namun pada akhirnya aku kalah dengan nafsuku yang kebetulan memang cukup tinggi..
Gegara terpancing setelah melihat acara ngentot antara bossku dan rekan kerjaku di kantor. Ish dah..!!

CONTIECROTT..!!
------------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd