Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

Bimabet
---------------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------------

Cerita 102 - Gegara Masturb ..

[Part 2] – Gegara Iseng..

Oh ya.. sekedar informasi:
Aku tinggal di kostan eksekutif Surabaya di daerah Manyar.

Kostanku terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama Parkiran mobil yang cukup luas..
Dan juga ada beberapa kamar yang disewakan untuk sewa harian.. semacam hostel.

Kostku juga terdapat ruangan gym gratis untuk anak-anak yang tingal di kost..
Dan juga ruangan untuk para pegawai kostan..
Yang memang rata-rata diurus oleh pegawai laki-laki yang berjumlah 4 orang.

Sedangkan aku tinggal di lantai 2 yang berjumlah 5 orang. 3 laki-laki masih berstatus mahasiswa..
Dan yang 1 lagi perempuan.. sama sepertiku sudah bekerja.
Namun aku tidak terlalu akrab dengan anak-anak kostan lantai 3.

Setelah beres mandi.. tiba-tiba muncul niat isengku untuk menggoda pegawai kostku.
yang memang masih relatif muda.. sekitar 20-25 tahunan usianya.

Mungkin karena gairahku yang kembali naik setelah mengingat kejadian semalam..
membuatku bergairah untuk menggoda pegawai-pegawai kostku.

Aku mulai berfikir cara-cara untuk menggoda salahsatu pegawai kostku yang beruntung.
Akhirnya aku memiliki ide bagaimana cara mengundang si pegawai kost untuk datang ke kamar kostku..
Yang untungnya tidak terlalu jauh dari akses tangga dari lantai 1.

Aku mengambil hapeku untuk mengorder sebuah minuman dan makanan melalu applikasi ojek online..
Dengan modus setelah si bapak Ojol mengantarkan makanan di depan kostan..
pegawai kostkulah yang mengantar makanan tsb ke kamarku.

Setelah beres mengorder makanan.. aku mulai berpikir harus menggunakan pakaian apa..
untuk menggoda pegawai kostku tersebut..
Karena memang sehari-hari aku selalu menggunakan tanktop, atau kaos biasa jika aku dikostan.

Aku mulai membuka lemari-lemari pakaian dan mencoba memilih-milih baju yang akan kukenakan..
untuk menggoda pegawai kostku..
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk mengenakan lingerie hijau berbahan tipis transparan.

Aku pun nekat tidak memakai BeHa.. agar pegawai kostku dapat melihat puting susuku..
Namun aku masih mengenakan celana dalam agar tidak terlalu mencolok.

Cukup lama orderan ku sampai.. akhirnya setelah hampir 30 menit masuklah telpon dari si bapak Ojol
Ojol : Halo, mbak saya sudah di depan gerbang kostnya mbak. Total jadi 62.500 mbak..
Karena tadi mbaknya juga ada titipan jadi gak bisa saya masukkan ke aplikasi mbak.

Aku : Oh, iya pak diteken aja belnya.. nanti ada pegawai kostan yang ngambil ke depan.
Ojol : Oke mbak..

Terdengarlah dering bel kostan berbunyi yang tak lama disambut oleh pegawai kostku.. yang bernama Arya.
Arya : Siang Pak, mau cari siapa ya..?
Ojol : Siang Mas, mau nganterin makanan untuk Mbak Devina.. tadi dia ada pesan makanan dan minuman.

Arya : Oh bentar ya Pak.. saya panggilkan Mbak Devinanya..
Ojol : Gak perlu mas.. tadi Mbaknya udah titip pesan biar dititip ke masnya aja..
sekalian ada kekurangan biaya sekitar 12.500 mas.. tadi sebagian sudah dibayar pake O**

Arya : Ohh.. Nggih Pak tunggu sebentar Pak biar saya anterin makanannya.. sekalian minta kekurangannya ya Pak..
Ojo : Iya Mas, suwun

Tak lama kemudian terdengar bunyi ketukan pintu kamar kostku..
yang tak lain dan tak bukan ada pegawai kostku tadi, Mas Arya.

Aku cukup gelisah juga.. karena aku memang tidak pernah terlalu seksi.
di depan pegawai-pegawai kostku dan teman-teman kostku.

Tapi akhirnya aku benar-benar bulatkan tekatku,
Karena memang aku juga yang sudah bergairah dan mulai ketagihan seks, setelah kejadian semalam.

Akhirnya ku bukakan pintu kamarku.
Arya : Mbak Devina, ini ada titipan dari Bapak Grab.. katanya pesenan Mbak Devina.

-Aku sempat memperhatikan wajahnya dengan cukup terkejut melihat penampilanku yang sangat seksi..
karena tadi aku perhatikan juga dia sempat menelan ludahnya..
Mungkin karena ia dapat melihat putingku dari balik lingerie transparanku..-

Aku : Oh iya. Makasih ya Mas Arya..
Arya : Oh iya mbak.. katanya bapaknya tadi ada kekurangan bayarnya 12.500
-Aku memang pura-pura tidak tau perihal kekurangan biaya..
Untuk bisa sedikit menahan dan tetap memancing gairah pegawai kostku tersebut..-

Aku : Oh iya bentar mas.. akupun berbalik arah dan menuju meja riasku untuk mengambil dompet dari dalam tas ku,.
Aku sedikit menundukkan badan, agar Arya pegawai kostku dapat melihat bongkahan pantatku.

Dan aku yakin dia pun sangat bergairah melihat tubuh mulus amoiku.. walau badanku tidaklah terlalu bohay..
Karena bisa dibilang kurus. Aku sempat melirik ke arah cermin riasku..
Betapa Arya sangat menikmati pemandangan yang ada di depan matanya.. sehingga ia berulangkali terlihat menelan air liurnya.

"Ini Mas tadi kurangnya 12.500 ya..?” Ujarku sambil menyodorkan uang selembar Rp20.000,- kepada Mas Arya.
Yang langsung iya ambil dari tanganku.
"Bentar ya mbak saya bayarkan dulu ke Bapak Ojolnya..” ujar Arya kepadaku..

Tidak lama memang.. setelah Arya meninggalkan kamar kostku dia sudah datang kembali mengetuk pintu kamarku.
Namun karena aku yang sedikit nervous dan berkaca di kamar mandi untuk meyakinkan diriku sendiri..

Gimana untuk bisa lebih menggoda pegawai kostku itu.. jadi aku jawab saja..
"Masuk aja mas.. pintunya gak di kunci saya lagi di kamar mandi..!!” Seruku dari kamar mandi.
Tak lama berselang terdengar bunyi pintu kamarku terbuka dan tertutup lagi.

"Uang kembalinya saya taruh di meja ya Mbak..?” Tanya Arya kepadaku,
Aku langsung keluar dari kamar mandi masih menggunakan pakaian yang tadi.

"Iya mas.. taruh aja di meja riasku, makasih ya Mas..” Jawabku sekenanya.
"S-sssaaama-sama Mbak Devina..” Jawabnya terbata-bata..

Mmungkin karena dia sudah sangat nafsu melihatku dengan pakaian yang cukup seksi..
Sehingga gairahnya mulai naik. Aku tersenyum ketika melihat dia gagap..
Namun aku langsung memalingkan muka dan mengambil remote tv yang tak jauh dari ranjangku.

Karena posisiku membelakangi Arya.. aku cukup kaget dengan keberaniannya..
yang langsung memeluk tubuhku dari belakang dan tangan kirinya menyekap mulutku.

"Maaaf mbak.. aku gak kuat liat kamu seksi gini. Aku jadi nafsu liat kamu mbak..” dengus Arya di telingaku.
Namun aku tak ingin, hanya pasrah memberikan tubuhku secara cuma-cuma kepada pegawai kostku.

Jadi aku berpura-pura berontak untuk sedikit menjaga harga diriku di depan pegawai kostku tersebut.
"Masss.. jangan masss.. Nanti saya bilangin saya Ibu Kost kalo kamu kaya gini..” kataku menggeliatkan tubuhku.
Namun jadi tidak jelas karena mulutku ditutup oleh tangan Arya..

"Suruh siapa Mbak pake baju seksi gini..? Kan aku jadi sange mbak liatnya..” ujar Arya kembali.
Tangan kanannya langsung meremas susuku dari luar lingerieku. Karena ia tau aku tidak mengenakan BeHa..
Jadi dia bisa langsung menyentuh puting susuku.

Aku yang terus berontak menyingkirkan tangan Arya dari payudaraku walau itu hanya usaha yang pura-pura.
Karena Aku yakin Arya pun tau bahwa rontaanku itu pura-pura..
Sebab puting susuku saat itu juga sudah mulai mengeras menahan gairah dan nafsuku.

"Hehehe.. Mbak Devina ini nolak, tapi sange juga ya Mbak..? Puting kamu udah keras gini Mbak..?” Tanya Arya
"Jangannn mass.. ahhh.." desahku ketika tangan kanannya mulai turun ke arah pahaku..

Dan tak lama kemudian dia langsung mengelus-elus memekku dari luat celana dalamku.
"Tuh kan mbak.. ininya juga udah basah..!” Kata Arya sambil memainkan telunjuknya dari luar celana dalamku..

Ia langsung melepaskan pakaianku, dan mendorongku ke tempat tidur. Kini aku hanya mengenakan celana dalam saja.
Menunggu Arya yang langsung membuka kaosnya dan bergabung denganku di ranjang.

Tak butuh waktu lama.. Arya pun langsung menyusulku ke ranjang..
setelah membuka kaosnya dan celana panjang yang ia kenakan.. hanya tinggal celana boxernya saja yang tersisa.

Clropp..! Ia langsung mencaplok payudaraku dengan rakusnya. Meskipun ukuran payudaraku tidak terlalu besar..
Namun ia terlihat sangat bernafsu memaikan payudaraku yang putih mulus.

Tangannya pun tak mau kalah.. ikut meremas dan kadang memilin-milinkan putingku..
yang semakin mengeras karena nafsu birahiku yang semakin tinggi..
apalagi setelah mendapatkan rangsangan-rangsangan darinya.

Lidah Arya terus menari-nari indah di puting susuku. "Ahh.. Geli Masss.. ahhh..” desahku..
sambil memegang kepala Arya agar terus memainkan payudaraku.

"Toketmu bagus banget mbak.. mulus.. aku suka.. mhh..”
Lanjutnya yang terus mejilati dan meremas-remas payudaraku dengan gemas.

Tangan Arya mulai turun menyusuri perut rataku.. dan mulai menurunkan celana dalamku,
Aku hanya merespon dia dengan sedikit mengangkat pinggulku.. untuk memudahkan dia menurunkan celana dalamku.

Tangan kanannya mulai memainkan clitorisku sehingga membuatku semakin basah di bawah sana.
"Mmmhhh.. Enak massss.. ohhh.. Kamu pinter banget mas ngerangsang aku.." desahku yang mulai terbawa nafsu

Arya melepaskan mulutnya dari payudaraku dan langsung mencium bibirku dengan ganas.
Aku yang tidak menyangka akan dicium oleh Arya.. tidak sempat merespon.

Namun karena akupun sudah mulai terbawa oleh hawa nafsu.. aku langsung membalas ciumannya dengan lebih bergairah.
Kujulurkan lidahku masuk ke mulut Arya.. untuk mencari lidah dia. Sehingga lidah kami saling membelit dan bertukar ludah.

Hingga akhirnya ciuman Arya turun kembali ke leherku yang jenjang.. membuatku semakin terangsang.
Dia teruskan ciumannya turun ke perutku hingga akhirnya sampai pada bibir memekku.

Tak butuh lama lidah Arya langsung memainkan klitorisku dengan lihai. Jarinyapun tak tinggal diam.
Dia mulai memasukkan jarinya ke lubang memekku.. dan menusuk-nusukkan maju mundur.

Hingga aku tak kuasa menahan segala nafsu dan kenikmatan dari rangsangan Arya.
"Ohhh.. Mass.. mmmhhhh. MMaaassss.. Terussss.. Mass..” semakin menikmati rangsangan-rangsangan dari Arya.

Tanganku mulai meremas-remas toketku sendiri..
untuk menambah rasa nikmat yang aku dapatkan dari Arya di bagian bawah..

Hingga akhirnya aku meraih orgasme yang pertama dari Arya lewat permainan lidah dan jari-jarinya di dalam memekku.
"Ohhh Mass.. Aku keluar mass.. ohhhhh..” Jeritku

Slrupp.. slrupp..!! Arya dengan lahapnya meminum semua cairan cintaku yang keluar dari memekku hingga abis.
Melihat aku yang sudah meraih orgasme.. ia membiarkanku untuk mengatur kembali nafasku.

Namun dia tak terburu-buru untuk menggarap tubuhku.
Ia malah ikut berbaring di sebelahku, sambil mengelus-elus rambutku.

"Kamu seksi banget sih mbak. Gak nyangka aku bisa liat kamu bugil gini hehee.. apalagi Mbak Devina juga cantik banget.
Malah paling cantik di kostan ini dari 5 cewek yang kostan di sini..” ujar Arya kepadaku.

"Masa' sih mas..? Bukannya banyak ya yang cantik-cantik di sini..?
Mungkin yang dulu di kost sini juga mas..?” Tanyaku kepada Arya.

"Bener kok mbak. Menurutku selama saya kerja di sini.. mbak Devina-lah yang paling cantik.
yang pernah kost di kostan sini mbak..” Jawab Arya yang langsung mencium bibirku.

Aku penasaran dengan ukuran kontol Arya.. karena aku yang sudah telanjang bulat,
Namun Arya belum telanjang bulat.. membuatku berinisiatif untuk memegang kontolnya dari luar boxer.

Ketika tanganku di boxernya. Aku cukup terkejut dengan benda besar yang berada di balik boxer tersebut.
Wow.. gede banget..!! Kira-kira segimana, ya..? Pikirku dalam hati.

Arya tersenyum ketika tanganku mengelus-elus selangkangannya dari luar.
"Udah pengen dikontolin ya mbak memeknya..?" Tanya Arya vulgar sambil nyengir mesum.
Aku cuma menangangguk menjawab pertanyaan Arya.

"Sabar ya mbak. Mbak kan udah keluar.. aku belom keluar loh mbak.. tapi kalo di lanjutin sekarang..
aku takut dan ga enak juga sama kawan-kawan yang lain..
Ntar mereka mikirnya macem-macem lagi.. hahaha..!” Kata Arya dengan tenang.

"Kita lanjut nanti ya mbak. Aku harus ke bawah sekarang.. gak enak sama temen-temen yang lain..” Kata Arya lagi.
Namun kali ini aku tak ingin berhutang budi pada Arya yang telah memberiku orgasme.

Aku langsung bangkit dan menurunkan paksa celana Arya.
Dan Wow.. benar saja. Ukuran kontol Arya benar-benar luar biasa.

Lebih besar dari kontol Pak Anto Satpam kantorku, dan juga mantan suamiku.
Panjangnya sekitar 17cm dengan diameter sekitar 2,5 cm.

Ctapp..! Langsung kugenggam kontol perkasa tersebut yang sudah mengacung dengan gagahnya..
clok.. clokk.. crokk.. clop.. clop.. crop.. dan segera mengocok batang kontol keras itu.

"Duh mbak, tanganmu mulus banget mbak.. Tapi aku harus turun mbak..
Ohhhh.. Ga enakk Sama temen yang lain..” erang Aryaa

Aku tak menghiraukan omongan-omongan Arya.. karena memang akupun seperti terhipnoptis dan bergairah..
Apalagi setelah melihat kontol milik Arya yang begitu mempesona menurutku.

Aku yang selama ini jijik untuk mengulum kontol..
Baik milik mantan suamiku atau bahkan Pak Anto sekalipun yang semalem bersetubuh dengankupun.
Aku tak ada keinginan untuk mengulum kontolnya.

Tapi kali ini sangatlah berbeda. Aku berinisiatif memberikan kepuasan kepada lawan mainku kali ini.
Aku langsung menjilatin batang kontol milik Arya hingga ia merem melek menikmati jilatan-jilatan lidahku di kontolnya.

"Ohh mbakk.. Ohhhh..” desah Arya. Desahan Arya membuatku semakin bersemangat..
hingga tanpa disuruh lagi clrop..! Langsung kumasukkan kontol milik Arya ke dalam mulutku.

Aku langsung memaju mundurkan kepalaku.. untuk memberikan kepuasan kepada kontol Arya.
Sehingga ia mulai meracau kenikmatan.. sambil kulirik ke Arya yang hanya bisa merem melek.

"Ohhhh mantap tenan mbak sepongannya.. uhhhh Enak Mbak.. Geli-geli sedap..!”
Racau Arya, sambil tangannya mengelus-elus rambutku.

Aku berhenti mengulum kontol Arya, dan mencium kembali bibir Arya.. namun ciumannya tak lama.
Kini aku mulai menciumi puting susunya Arya.. sambil tanganku terus mengocok-ngocok kontol Arya.

Arya yang masih mengelus-ngelus rambut, terus mendesah ke enakan, mungkin ini emang kelemahan dia pikirku.
"Oh, mbakk.. geli banget.. Terus Mbak enak uhhhh..” desah Arya semakin bernafsu

Aku kembali turun dan mengulum kembali kontolnya hingga akhirnya kontolnya menyemburkan peju di dalam mulutku..
"Ohhh mbakkk aku keluar mbakk.. Gak kuattt ohhh..!!” Erang Arya sambil menyemprotkan pejunya di mulutku.

Aku menelan semua peju yang disemburkan Arya di mulutku.
Walaupun asin tapi kucoba nikmati peju milik pegawai kostku ini.
Sambil aku membersihkan sisa-sisa peju yang ada di kontol Arya..

"Makasih ya mbak.. walau aku pengen nyobain memek Mbak Devina, tapi aku harus ke bawah sekarang..”
Ujar Arya sambil mencium keningku.

"Iya mas.. sama-sama, makasih juga udah bikin aku orgasme tadi..” jawabku
"Heheehehe..” Arya tersenyum kepadaku.

"Tapi janji ya mas nanti puasin aku pake kontolmu yang gede..” kataku pada Arya
"Iya mbak.. nanti kalo kondisi aman kita terusin perangnya..” Jawab Arya sambil berpakaian kembali.

Sebelum keluar dari kamarku.. aku mencium bibir Arya sebagai ucapan tanda terimakasih.
Setelahnya Arya pun keluar dari kamarku.

Sementara itu.. aku yang masih penasaran dengan kenikmatan dari kontol Arya..
Kini hanya bisa berbaring dengan tubuh yang masih telanjang bulat.

Aku masih terbaring di ranjangku setelah meraih orgasme dari permainan lidah Arya tanpa sehelai benangpun.
Sebenarnya masih ingin meraih kenikmatan dari Kontol Arya.

Jujur saja.. setelah melihat ukuran kontol Arya yang begitu mempesona di mataku.
aku jadi semakin ingin mengeksplor kenikmatan-kenikmatan seks dari berbagai Pria.
-------ooOoo-------

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah 3 sore.. tiba-tiba HaPeku bergetar.
Ada notif chat whatsapp masuk ke HaPe..
Ternyata chat tersebut dari kenalan mantan suamiku terdahulu. Ko Andri.

Aku memang tidak terlalu kenal dekat dengan dia.. hanya saja aku kenal dia dulu ya dari mantan suamiku.
Karena ia dulu sangat dekat dengan mantan suamiku.. dan cukup sering juga minum-minum dengan suamiku.
Kadang nongkrong di club malam.

Itu juga sebenarnya hal yang aku tidak sukai dari mantan suamiku..
Yang kadang kalau mabuk suka bertindak kasar kepadaku.. hingga akhirnya berujung perceraian pada pernikahan kami.

Beginilah kurang lebih isi chat dari Ko Andri:
Ko Andri : Oi, Dev lagi ngapain kamu..?
Aku : Lagi tidur-tiduran aja nih ko.. cape abis ngerjain deadline kerjaan. Ada apa nih tumben-tumbenan ngechat gw ko..?

Ko Andri : Ohh, nggak.. nih tadi temen koko ada minta kenalin cewe single gitu.
Dan Koko keingetan kamu.. kan masih single, ya..? Nah.. jadi koko mau coba kenalin kamu ke temen koko itu..

Aku : Dih.. apaan dah pake ngenalin-ngenalin segala..? Wkwkwk.. kaya yang gak laku aja, aku :(
Ko Andri : Yeee.. Lumayan neh ganteng dev. Tajir pula.. salahsatu orang tajir di Surabaya. Mana tau jodoh sama lu ya, kan ?

Aku : Hmmmm masa' tajir ko..? Mana.. coba liat pictnya ko..!
Ko Andri : Nih.. -Di kirimlah foto temannya tersebut..-

Dalam hati.. ganteng sih. Tapi ya udahlah gak ada salahnya dicoba.
Mana tau gw bisa jadi lembaran baru dalam hidupku. kalo dia juga bisa menerima keadaan aku.

Ko Andri : Jadi gimana Dev .. Mau gak koko kenalin..?
Aku : Ehmm.. ya udah.. boleh deh ko..

Ko Andri : Ya udah.. gw kasih no Wa lu ke dia aja ya..? Biar dia kenalan sendiri nanti sama lu..
Aku : Oko-oke koo.. thanks ya..

Ko Andri : Kalo jadian inget traktiran yaaa..!! Hahaha..
Aku : Dasarrrr. traktiran mulu..!! Wkwkwkwk.

Kutaruh hapeku.. aku lantas beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi.
Membersihkan sisa-sisa cairan orgasme yang baru kuraih bersama Arya..
Sekalian mandi juga.. mana tau temennya Ko Andri ngajak ketemuan.. ya nggak..?

Sekitar 15 menit aku mandi.. aku kembali menuju ranjangku untuk mengecek hapeku.
Ternyata masih belum ada chat masuk dari temannya Ko Andri.

Aku menyalakan tv dan mencari-cari film yang bagus untuk ditonton..
karena bosan juga kalo weekend begini harus berdiam diri di dalam kamar kostan.

Sekitar pukul 4 sore.. akhirnya chat dari temannya Ko Andri pun masuk.
Tak butuh waktu lama langsung kubaca dan kurespons.

Karena memang setelah kulihat foto yang dikirim oleh Ko Andri mengenai cowok tersebut, cukup menarik untukku.
Selain ganteng yang memang katanya ‘Tajir’. Well.. we must prove it.

Ketika mendapatkan notif chat masuk tersebut aku langsung membuka isi chat tersebut.
Kevin : Hei, ini Devina ya..? Sori lancang.. aku dapet nomer kamu dari Andri.. Salam kenal yaa.. :)

Aku : Hei juga.. Oh iya ga papa.. tadi Ko Andri juga uda ngomong sih sama aku.. hehe..
Kevin : Wah.. udah ngomong juga ya sama kamu..? Btw umur berapa nih..?
Oh iya.. nama gw Kevin.. kenalin.. sampe lupa ngenalin namaku. haha..

Aku : Aku masih 24 taun nih. Kalo kamu gimana..?
Kevin : Wah.. masih muda dong yah.. hahaha.. Gw umur 27 taun. Oh iya.. btw sore ini ada waktu..?
Jalan-jalan yuk sambil cari makan..?

Aku : Hmmm.. boleh. kebetulan lagi bosen juga nih di kostan abis ngerjain tugas-tugas deadline kantor hahaha..
Kevin : Oke deh.. gw jemput lu aja ya sekitar jam 6an..? Btw lokasi lu di mana.. ?

Aku : Gw kost daerah Manyar Vin.. deket kampus Univ 17 Agustus. Ntar kalo udah sampe daerah sana lu telpon gw aja..
Kevin : Oke deh.. sampe ntar jam 6 ya..!! Bye..
Aku : Oke see you..!

Setelah melakukan perkenalan yang cukup singkat dengan Kevin.. aku pun cukup antusias.
untuk dapat menarik perhatian orang yang akan berjumpa denganku.

Bukan karena aku yang sudah cukup lama menjanda.. tapi lumayan juga untuk mengisi waktu luang..
jika aku jenuh dengan rutinitas kantor.. terlebih teman-temanku yang juga sudah mulai sibuk masing-masing.
Jadi lumayanlah pikirku untuk menemani hari-hariku.

Aku mulai bersiap-siap memilih pakaian mana yang harus aku pakai, apakah menggunakan dress..?
Atau pakaian yang simple-simple saja..? Cukup lama aku menentukan pakaian mana yang aku pilih..
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan tanktop hitam dan hotpants yang cukup seksi, dengan sepatu kets.

Sekitar jam setengah 6 sore.. Kevin chat kepadaku mengabarkan bahwa ia sudah OTW menuju kostku..
Karena memang jarak tempuh yang tidak begitu jauh..
Paling hanya perlu memakan waktu sekitar 15 - 20 menit dari tempat dia ke tempatku.

Aku yang memang sudah bersiap-siap sejak tadi langsung menuju meja riasku..
Dan tidak lupa menyemprotkan parfum favorite ku yaitu Heiress by Paris Hilton.

Menurutku pribadi.. parfum tersebut membuatku menjadi semakin seksi dan elegan.

CONTIECROTT..!!
---------------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
:mindik: .. melaM dooG
eperibadi..

Noh.. di atas Nubi posting part 2 Cerita 102..

Sialkan dikenyot.. nyott.. :nenen:
 
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------

Cerita 102 - Gegara Masturb ..

[Part 3] – Gegera Kencan..

Akhirnya..
waktu yang ditunggu-tunggu tiba..!! Kevin mengabarkan bahwa ia sudah berada di depan kostku.
Jujur saja aku cukup gugup, karena sudah cukup lama juga aku tidak bepergian hanya berduaan dengan lawan jenis.

Singkat cerita aku langsung turun ke bawah dan membuka pintu gerbang kostku..
yang langsung disambut sebuah senyuman oleh Kevin setelah melihatku keluar dari gerbang kostku.

"Hei Dev.. Kenalin Aku Kevin..” sapa Kevin kepadaku sambil menjulurkan tangannya.
"Hei, Ko.. aku Devina, Nice to meet you..” jawabku.

"Oh ya, btw lu udah makan belum nih..? Mau cari makan gak..? Sambil nongkrong-nongkrong gitu..” ajak Kevin.
"Belum nih. Ya udah.. serah deh mau nongkrong di mana..” sahutku.

"Hmmm.. gimana kalo ke cafe tempat gue ngopi..? Btw lu suka kopi ga..? Kalo gak kita cari tempat lain aja..” tanya Kevin
"Lumayan sih.. Ya udah.. boleh deh sekalian pengen tau tongkrongan lu. Hahaha.." jawabku

Akhirnya kami langsung memutuskan untuk mendatangi Sebuah Coffee Shop di daerah Kalasan Surabaya.
Setelah memesan 2 cangkir kopi kami pun berbincang-bincang basa-basi untuk lebih saling mengenal satu sama lain.

"Eh, ko.. Kok lu ganteng-ganteng minta kenalin cewe sih ke Ko Andri..?” Tanyaku.
"Lha emang e kenapa,,? Gak boleh ya..? Hahaha..” jawabnya.

"Ya ga gitu sih.. cuma penasaran aja..” jawabku singkat
"Hmm.. btw panggil gue Kevin aja.. gak usah pake koko..” ujarnya.

"OK Vin.. eh iya.. lu beneran single..? Ntar jalan sama aku ada yang marah lagi..!?” Celetukku.
"Tenang aja.. gak ada akan ada yang marahlah.. lagian emang gue single kok..” lanjutnya.

"O iya btw.. lu cantik dan seksi banget. Hoki deh gue bisa kenal sama lu..” puji Kevin.
"Ah bisa aja.. lagian banyak lebih cantik lhoo..” Jawabku malu.

Pujian Kevin cukup membuatku senang.. karena sudah cukup lama juga gak ada yang memujiku.
Ya walaupun aku tau mungkin hanya basa-basi dia aja.

Cukup lama kami berbincang-bincang selama di cafe.. hingga tak terasa sudah jam 8 malam.
Hingga akhirnya ada telepon masuk ke hape milik Kevin.
Kalo aku tak salah liat yang telepon adalah Ko Andri.. orang yang mengenalkanku pada Kevin.

Aku pun berpamitan pada Kevin untuk ke toilet sebentar.. karena memang kebetul ingin pipis..
Sekalian untuk memberi Kevin berbincang sebentar di telepon.

Sebelum aku kembali ke meja di mana tempatku dan Kevin duduk semula..
aku sempat mendengar sedikit obrolan tentang mereka.

Jujur saja aku jadi sedikit takut dan gugup setelah tak sengaja mendengar pembicaraan mereka.
Kalo aku gak salah denger beginilah kurang lebih omongan Kevin pada Ko Andri.

Kevin: Eh Cok.. Si Devina cantik juga yaa. Oh iya.. gue udah beli obat perangsang 2 bungkus.
Kalo ada kesempatan mau gue embat.
Ini gue masih sama dia.. lagi kuajak nongkrong sek.. Nti tak kabari lagi.

Pokoknya ramuan Cina cuk yang gue bawa..
Bisa kayak cacing kepanasan kalo doi minum, soale libidonya cepet naek.
Mau bawa dulu aja apa ke VIP Coyote. Ya wes.. tar gue ajak dia mau apa gak.

Tadi gue cm ngajak nongkrong aja..
Ya mudah-mudahan mau.. biar gampang gue nyampurin ramuannya hahaha.


Begitulah.. kurang lebih obrolan Kevin yang kudengar.
Aku cukup khawatir setelah mendengar semua itu.

Hanya saja aku mencoba untuk tetap tenang.. walau agak sedikit tertantang juga..
Sampai sejauh mana Kevin berani padaku. Ga ada salahnya untuk dicoba bukan..?

Setelah aku kembali dari WC, Kevin langsung bertanya padaku..
"Eh, Dev.. Kamu abis ini ada acara lagi gak..?” Tanya Kevin
"Emmh.. Gak ada deh kayanya.. Kenapa emang..?” Jawabku berlaga polos.

"Mau gabung sama temen-temenku gak .. Kita dugemlah ke Coyote.. ada si Andri juga nanti nyusul..
Gimana mau..?” Ajak Kevin kepadaku.
"Boleh deh.. lagi suntuk juga kali-kali buang stress kerjaan..” jawabku sambil tersenyum.

Setelah dari coffee shop tersebut aku dan Kevin langsung menuju ke Coyote.. salahsatu tempat dugem di sana.
Sesampainya di coyote Kevin langsung mereservasi tempat untuk kami bersenang-senang.

Setengah jam kami berbincang sambil menikmati tegukan-tegukan alkohol yang dia pesan.
Teman-teman Kevin mulai berdatangan.. dan kami cukup terbawa suasana musik-musik yang dimainkan oleh DJ.

Aku yang terus dicekoki oleh teman-teman Kevin.. sudah mulai merasa pusing. Sehingga aku izin untuk ke toilet.
Di sinilah kesempatan Kevin untuk mencampur minumanku dengan ramuan yang telah dia bawa untuk merangsangku.
Aku sebenarnya sudah melupakan hal tersebut selama berkumpul dengan teman-temannya.

Sekembalinya dari toilet.. aku langsung diajak cheers lagi oleh teman-teman yang lain.
Segelas dua gelas, Aku mulai merasa mabuk dan badanku terasa sangat gerah.
Apakah mungkin ramuan yang telah Kevin campur pada minumanku, mulai bereaksi..?

Birahiku yang sudah meningkat efek obat.. yang dicampurkan oleh Kevin dalam gelas minumanku mulai bereaksi.
Kevin tampak senang dengan reaksi obat tersebut.. sehingga ia mulai berani memelukku di ruangan coyote.

Ketika dia mendaratkan sebuah ciuman di daerah leherku.. cukup membuatku semakin terangsang.
Tangan Kevin mulai merayap masuk ke dalam tanktop..
untuk menggapai dan meremas payudaraku dari luar BH yang kupakai.

Aku yang masih setengah sadar.. merespon rangsangan-rangsangan yang Kevin berikan padaku..
dengan sedikit penolakan karena merasa aku merasa malu jika harus dilihat oleh teman-temannya.

Kevin akhirnya setuju dan mengajakku untuk pulang.
Di perjalanan pulang.. yang aku pikir Kevin akan mengantarku ke kost..
Tapi ternyata ia membawaku ke hotel yang cukup mewah di dekat coyote.

Setelah melakukan proses cek in.. Kevin tak ingin membuang-buang waktu dan kesempatan.
Baru saja kami masuk kamar, Kevin langsung kembali melakukan serangan-serangan.

Ia mencium bibirku dengan panasnya. Libidoku yang sudah benar-benar naik..
Aku membalas ciuman Kevin dengan tak kalah panasnya.

Lidahku masuk ke dalam mulutnya mencari-cari lidah milih Kevin..
Kami benar-benar layaknya pasangan yang jarang bertemu.

Tangan Kevin mulai mulai meraba-raba dadaku dari luar tanktop ku dengan kasarnya..
Sesekali melakukannya juga dengan lembut.. membuatku semakin terangsang.
Aku benar-benar belingsatan seperti cacing kepanas,

Aku pun tak ingin kalah darinya.
Apalagi setelah semua efek ramuan yang Kevin campur pada minumanku menguasai tubuhku.

Langsung kurogoh tonjolan celana Kevin. Kevin menaikan tanktopku untuk segera dibuka.
Akupun membantunya dengan mengangkat tanganku untuk memudahkannya melepas tanktopku.
Lantas membuka kaos yang dipakai oleh Kevin.

Kevin mendorongku ke ranjang yang akan kami gunakan untuk merengkuh kenikmatan.
Ia melepas BH-ku hingga kedua buah dadaku yang padat dan kencang itu tersingkap.
Kevin meremas-remas dadaku sambil menjilati ketiakku.

Sesekali tangannya juga meraba-raba puting susuku dengan lembut. Oh.. rasanya nikmat sekali..!!
Aku menggigigit bibir bawahku karena keenakan.

Ciuman Kevin terus turun hingga mencapai perutku. Aku mengerang keenakan.
Tangannya mencoba melepaskan hotpansku..
hingga akhirnya hanya tersisa celana dalam warna hitam yang kupakai.

Bukannya menolaknya, aku malah mengangkat tubuhku supaya celana dalamku mudah dilepas.
Kini aku benar-benar telanjang bulat.

Kevin membuka kedua pahaku, lalu mengamati memekku yang mulus tanpa bulu-bulu.
Ohhhh..!! Rupanya memekku sudah sangat basah.

Tiba-tiba, kepala Kevin masuk ke pangkal pahaku.. lalu mencium dan menjilati vaginaku dengan rakusnya.
"Aaakhhh.. hessshhh aakhhh..!! Hessshhhhh..” aku menjerit kecil sambil menggigit bibir.

Aku serasa terbang di awang-awang. Rasanya sungguh nikmat..!
Kevin sepertinya tau di mana titik-titik sensitif seorang wanita. Aku dibawa ke langit ketujuh oleh Kevin.

Uhhhh..!! Aku mengencangkan kedua pahaku hingga kepala Kevin jadi agak terjepit.
Meski demikian.. hal itu tidak menganggu aktivitasnya. Ia tetap mengoralku..
sementara tangannya meremas-remas payudaraku.

Beberapa lama kemudian.. Kevin berhenti mengoralku.
Ia melepas celana panjang dan celana dalamnya dengan cepat.

Astaga.. Kontol Kevin besar sekali..!
Tegak dan benar-benar terlihat kokoh.. sangat serasi dengan tubuhnya yang kekar itu.

Kevin membangunkanku, lalu memintaku untuk mengoralnya.
Aku pun menuruti kemauannya dengan penuh nafsu.

Cup.. clrup.. slrupp..!! Kuciumi Kontol milik Kevin, dengan penuh nafsu, lalu mulai menjilatinya.
Mulai dari lubang kencingnya.. hingga ujung buah zakarnya.

Lalu aku langsung masukkan kontolnya ke dalam mulutku.. walaupun tak masuk semuanya ke dalam mulutku.
Tapi Kevin sepertinya suka sekali dengan caraku mengoralnya.

Tangannya meremas kepalaku, dan sesekali menyingkirkan rambutku yang panjang itu dari mukaku.
Kevin menarik penisnya dari mulutku, lalu melumat bibirku.

Aku membalas ciumannya itu dengan penuh gairah. Lidahku dan lidahnya saling berpagutan.
Aku tidak tau apa yang terjadi denganku.. semuanya berjalan begitu saja.

Tanganku secara spontan merangkul kedua lehernya.
Siapapun yang melihat kami pasti sepakat bahwa aku benar-benar sudah terangsang.

Kevin membaringkanku.. lalu membuka kedua pahaku. Memekku pun terbuka lebar.
Aku sudah benar-benar pasrah.
Ia menjilati leher dan ketiakku.. slebb.. lalu perlahan-lahan mulai memasukkan kontolnya ke memekku.

"Hesssshhhhh.. ahhhhhh pelan-pelannn.. emmmmm sakittttttt..!!"
Erangku kesakitan ketika kontolnya sedikit demi sedikit memasuki memekku.
"Sabar sayang, nanti juga enak kok..” sahut Kevin menenangkanku.

"Aaaaaaahhhh..!!” Aku menjerit kecil sambil mencakar pundaknya..
Saat Kontol Kevin berhasil menelusup masuk dan mulai terbenam ke liang kenikmatanku.

"Uhhhh.. Gilaaa.. memek lu sempit banget..!!" Komentar Kevin disertai erangan nikmatnya.
"Ngga sayanggg.. kontol kamu aja yang gede banget.. emmhhhh terusin sayang..!!" Balasku mendesah.

Aku mendongakkan kepalaku ke atas dan membusungkan dadaku.
Rasa sakit dan Nikmatnya sungguh tidak terkatakan..!

Selanjutnya Kevin mulai menyetubuhiku. Mengocokkan kontolnya di liang memekku.
Aku mendesah-desah dengan penuh gairah saat Kevin menggenjotkan Kontolnya di liang memekku.

Tubuhnya bersimbah peluh. Begitu pula dengan tubuhku.
Aku meraba-raba dadanya yang bidang dan gagah itu. Saat itu aku pun larut dalam nikmatnya bercinta.

Setelah beberapa lama.. kami pun berganti posisi.
Dia menyuruhku nungging, lalu mulai menggenjotku dari belakang.

Tangannya mencengkeram kedua pinggangku. Jlebb.. clebb.. clebb.. clebb.. clebb..!! Sodokan kontolnya.
"Aaah, ahhhhh.. ahhhhh..!!” Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku.. menerima sodokan Kevin.

Kevin menarik tubuhku ke atas agar dapat memelukku dan memainkan payudaraku, sambil kami berciuman.
Ohhh.. nikmat banget rasanya dientot dengan posisi seperti ini. Kevin benar-benar pintar bercinta.

Desahanku pun semakin keras saja. Aku tidak peduli bila sampai ada orang yang mendengarnya.
Tubuhku meliuk-liuk tak beraturan. Setelah beberapa lama, kami berpindah posisi lagi.

Kali ini aku kembali berada di bawah.. sementara Kevin menggenjotku dari atas..
Sambil mengamati wajahku yang terlihat memerah karena keenakan.

Aku merasa malu sekali dipandangi dalam keadaan seperti itu. Tapi, aku sudah tidak peduli lagi.
Aku hampir keluar.. dan Kevin masih terus menggenjotku dengan gagahnya.

"Lebih cepat lagi, Vin.. lebih cepat lagi.. ohhhh emmmhh..” desahku lirih.
"Gilaaa, enak bangett ngentotin lu Devvhh.. ohhhhh..!!" Oceh Kevin.

"Ayoo, Kevin sayang. terus entotin aku.. Aku udah ohhh.. mau.. ohhh.. keluarrrhhh..!!”
Pintaku terbata.. aku sudah tak peduli lagi dengan kata-kataku.. aku semakin terangsang..!!

"Keluarin aja Dev. keluarin jangan ditahan sayang..!!” Kevin menyemangati.
"Sedikit lagi.. sedikit lagi.. ayoo sayang.. ohhhh.. ohh.. ohh..!!”

Aku terus menyerocos. Aku mulai mendekati puncak kenikmatan.
Belum pernah aku merasakan proses yang demikian hebat.

Sepertinya Kevin juga mau keluar. Ia memelukku dari atas, lalu mencium bibirku.
Aku membalas ciumannya dengan panas. Aku pun memeluk punggungnya dengan erat.

Dadaku menempel dengan erat di dadanya yang kekar. Kevin semakin mempercepat genjotannya.
Desahanku semakin keras, tapi tidak terdengar jelas karena bibirku sedang dilumat oleh Kevin.

Hingga beberapa detik kemudian.. "AAAaaahhhh..!!! Aku Keluarr..!!”
Aku menjerit sambil terus memepetkan dadaku pada tubuh Kevin. Tubuhku melengkung ke atas.

Pangkal pahaku bergetar hebat. Jari-jari tanganku mencengkeram punggung Kevin dengan kuat.
Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kenikmatan yang belum pernah aku rasakan.

Aku benar-benar terbang ke puncak kenikmatan dunia. Tubuh Kevin juga terasa bergetar.
Rupanya kami orgasme bersama-bersama. Peju Kevin menyembur kuat dan membanjiri memekku.

Kami sama-sama diam, mungkin masih menghayati sisa-sisa kenikmatan yang ada.
Napas kami terengah-engah.
Aku melihat wajah Kevin yang juga kelelahan.. tak lama kemudian aku memeluk dan mencium bibirnya.

Ia membalas ciumanku. Walaupun libidoku masih tinggi.. tapi aku merasa badanku benar-benar lemas..
Setelah meraih orgasme bersama Kevin.. hingga akhirnya kami tertidur bersama sambil telanjang bulat.
-------ooOoo-------

Setelah pertempuran semalam dengan Kevin.. aku terbangun di pagi hari..
Masih dalam kondisi telanjang bulat.. dalam pelukan Kevin.

Aku memandang wajahnya yang terlihat kelelahan.. namun masih tampak kegantengannya.
Perlahan hatiku mulai luluh oleh ketampanan Kevin. Kuberikan Kevin sebuah ciuman manis di bibirnya.

Aku yang masih bergairah karena efek ramuan yang Kevin campurkan pada minumanku semalam di club.
Tanganku langsung berinisiatif meraih batang kontol Kevin yang masih lemas..
Mencoba untuk membangkitkan gairah Kevin kembali.. sambil aku menciumi lehernya Kevin.

Perlahan tapi pasti ciumanku mulai turun ke arah puting susu Kevin.. dan Yes..!!
Kevin terbangun dari tidurnya.. ia pun tersenyum dengan perlakuanku padanya.

Ia menarik wajahku dan mencium bibirku dengan panas.
Akupun merespon ciumannya dengan terus melilitkan lidahku pada lidahnya.

Tangan Kevin pun tak ingin kalah dengan tanganku yang masih mengocok batang kontolnya yang semakin mengeras..
Tangannya meraih payudaraku, dan mulai meremasnya lembut sambil terus berciuman denganku.

Ciumanku mulai kembali turun ke arah leher yang terkadang diselingi oleh jilatan di bagian leher dan telinga.
Aku benar-benar sudah sangat bergairah.. dan tak berpikir lagi soal harga diri.

Sebab meskipun aku baru mengenal Kevin kemarin..
Yang ada di pikiranku hanyalah bagaimana aku bisa terus meraih kenikmatan bersama Kevin.

Ciumanku sudah mulai turun ke arah perut Kevin dan terus menuju ke arah tubuh bagian bawah.
Kevin menikmati setiap ciumanku sambil terus meremas payudaraku.

Meskipun ukuran payudaraku tidaklah terlalu besar..
tapi Kevin tampaknya menyukai payudaraku yang hanya berukuran 32b ini.

Kini batang kontol Kevin sudah tepat di depat mataku.. yang langsung kumasukkan dalam mulutku.
Aku mulai memaju mundurkan mulutku mengulum batang kontol Kevin yang sudah tegang,

Sambil tanganku mamainkan buah zakar miliknya. Kevin benar-benar menikmati ketika batang kontolnya ku-Oral.
Ia memintaku untuk berganti posisi.. hingga kini posisi kami menjadi 69,

Clrupp...!! Kevin langsung melahap memekku.. lidahnya mulai bermain di area klitorisku..
Ohhhh.. sungguh nikmat sekali rasanya..!!

Aku merespon dengan melepaskan kontolnya dari dalam mulutku..
untuk menikmati sebentar permainan lidah Kevin di klitorisku..
sambil jari-jari tangannya ia masukan ke lubang mekiku.

Slrupp.. slrupp.. clropp.. clropp..!! Aku mulai kembali menjilati kepala kontolnya..
Turun ke batang hingga ke buah zakar milik Kevin yang membuat Kevin semakin merasa nikmat.

"Arghhh.. Enak banget.. terusinn.. geli banget sayang.. cuma disepong kamu aja aku pengen keluar..” Erang Kevin.
Begitupula denganku, permainan lidah Kevin dan jari-jarinya di dalam mekiku sangat nikmat sekali..
Hingga akhirnya keluarlah cairan cintaku.. yang langsung dilahap habis oleh Kevin.

Aku yang masih memainkan batang kontolnya Kevinpun bisa merasakan batang kontol Kevin mulai berkedut-kedut.
Hingga akhirnya.. cratt.. cratt..crett.. crett..!! Muncratlah mani milik Kevin di dalam mulutku.
Aku telan habis seluruh sperma Kevin, sambil membersihkan sisa-sisa pejunya yang ada di kepala kontol Kevin.

Setelah sama-sama meraih orgasme.. aku kembali memeluk Kevin, dan mencium bibirnya dengan mesra.
Begitupun Kevin.. tangannya yang langsung meremas payudaraku dengan gemasnya.

"Ihhhh.. tangan kamu nakal yaa sayang..!?” Protesku.
"Hehee.. abisnya aku gemes banget sama toket kamu sayang..” jawab Kevin.

"Kok gemes sih..? Toketku kan kecil..” kataku, sambil memasang wajah malu
"Ga papa sayang.. yang kecil gini yang enak diremesnya. Pas seukuran tangan..”
Jawabnya lagi.. sambil mencium keningku.

Kevinpun beranjak mengambil sebuah botol mineral..
Kemudian memberikannya padaku untuk mengisi tenaga untuk memasuki ronde ke 2.

"Yuk, Devina sayang.. udah siap buat ronde 2..?”
Tanyanya sambil mengocok-ngocok batang kontolnya yang mulai bangkit lagi.
"Anything for you Kevin..” jawabku sambil mengangkangkan kakiku

Kevin tak langsung memasukan kontolnya.. ia lebih dulu menggesekkan kepala kontolnya di bibir memekku.
Untuk merangsangku kembali.
Setelah dirasa sudah cukup basah lagi.. slebbb.. ia memasukkan kontolnya secara perlahan-lahan.

"Emmhhhh..” Desahku ketika batang kontolnya sudah mulai memasuki lubang mekiku.
"Gila Dev.. Sempit banget kaya memek perawan..!!” Erang Kevin keenakan.

"AWWW !!! Sakittt Pelan-pelan..!!”
Jeritku ketika Kevin dengan tiba-tiba memasukan seluruh kontolnya ke dalam memekku.

Kevin langsung mencium bibirku.. yang langsung kusambut dengan pelukan.
Aku melingkarkan tanganku di pundaknya.. begitupun kakiku.
Kulingkarkan kakiku di pinggulnya.. agar kontol Kevin semakin dalam menusuk ke dalam memekku.

Kevin masih menggerakkan kontolnya keluar masuk secara perlahan..
Agar memekku dapat terbiasa dengan ukuran kontolnya.

Aku merespon setiap gerakan kontolnya dengan empotan memekku..
sehingga membuat Kevin semakin bernafsu.

"Ohh gilaaa.. empotan memekmu enak banget sayang.."Desah Kevin.
"Kontol kamu juga sayang gedeeeee enakk.. ughhhh..
Sesek banget memek aku di masukin kontol kamu..” jawabku nafsu.

Kevin mulai mengayun batang kontolnya.. clebb.. crebb.. clebb.. clebb.. clebb.. clebb..
“Kevinnn.. oooohhh.. sssshhhh..”
Hanya itu desah-desah kalimat pendek yang sering terucap dari mulutku.

Diiringi desahan dan rintihan kami yang sangat ekspresif..
Sesekali bibir kami berpagutan dengan panas dan liarnya.
Remasan gemas tangan Kevin pada payudaraku seakan tak mau lepas..

"Enak mana sayang kontol gue sama kontol mantan suami lu..?” Tanya Kevin.
"Oh yess babyy.. Enakan kontol kamu la sayang. Terus sayang entot aku..!!" Desahku.

Plok.. Plok.. Plok.. cleb.. cleb.. clebb.. clebb.. clebb. crebb.. crebb..!!
Begitulah kira-kira. bebunyian yang keluar ketika paha Kevin bertemu dengan pantatku.
Juga gesekan kulit kontol Kevin dan dinding memekku bertemu di liang memekku.

Kini Kevin menurunkan badannya.. dan langsung menyambar kembali bibirku.
Kami berciuman dengan cukup panas sambil membelit lidah, dan air liur kami..
tanpa mengendurkan serangan dan sodokan kontolnya pada memekku.

"Ohhh.. yes sayanggg terusss.. ohhh..!!” Desahku semakin tak karuan.
"Gila Dev, meki lu enak banget.. Beruntung banget aku bisa ngentotin lu.. ohh yessss..!!” Racau Kevin.

"Iya.. Kevin sayanggg.. ahhhhh.. enakkk.. Aku juga beruntung kok.. mmmmphhh..
Bisa dientot cowok seganteng kamu.. terus sayang..!!” Racauku makin rame.

Kevin membalikkan posisiku.. kini giliranku berada di atas.. dan mengambil alih kontrol.
Aku yang sudah terbuai oleh permainan seks ini.. sudah tidak peduli lagi.

Pokonya aku ingin meraih kenikmatan.. senikmat-nikmatnya..!!
Aku langsung menaik turunkan pantatku dengan cepat.

"Ohhh.. gilaa jepitan meki lu Dev..!! Ohh.. shittt.. enak bangettt oshhh..!!”
Geram Kevin.. sembari ia menarik leherku untuk kembali berciuman.

Dadaku dan Dada Kevin saling dempet.. namun aku masih tetap menggoyangkan pinggulku naik turun..
untuk terus meraih kenikmatan di bawah sana.

Kevin pun tak mau kalah.. ia kembali menggoyangkan kontolnya kembali mengimbangi gerakan pinggulku.
Ia menggerakkan kontolnya keluar masuk memekku dengan cepat..
Hingga membuatku akan segera mencapai puncak orgasme.

"Emmmhhh, sayang aku mau keluarrr.. Ohhhh terus sayang lebih cepett..!!” Jeritku meluapkan nikmat.
“Aaaaarrgh.. Kevinnnnnnn.. aammmpuuuunn..!!” Tubuhku menggelepar hebat di atas tubuh Kevin.

Dengan kejam kuku jariku mencengkeram pundak Kevin sebagai pelampiasan meledaknya puncak birahiku.
Aku yang masih ambruk di atas dada Kevin.. masih tergoler lemas.

Kevin yang masih belum keluar.. langsung kembali menggoyangkan kontolnya keluar masuk memekku.
“Ouhhhhhh.. pelaaan-pelan Kevinnn.. sssshhh.. nyeriii..” keluhku, sambil kupererat pelukanku.

Setelah mulai terbiasa lagi dengan sodokan-sodokan kontolnya..
aku mencoba mengimbangin gerakan kontolnya dengan mengeol-geolkan pinggulku.
“Sssshhh.. gilaaa.. gede banget punya kamu sayang..” desahku lirih.

Kevil meminta untuk mengganti posisi doggy style..
Aku langsung menungging menunggu Kontol Kevin masuk kembali ke sarangnya.

Slebb.. jlebb..!! Kevin langsung menusukkan kontolnya ke dalam memekku. Ahhh..!!
Terasa sangat enak sekali ketika batang kontolnya menyeruak masuk liang mekiku.

Clebb-crebb-crebb-crebb-clebb-clebb-clebb..!!
Kevin langsung memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat.

Seakan ingin memasukkan seluruh batang kontolnya dalam-dalam di liang memekku..
"Aaahhhhh.. Ougghhhh.. Ssshhh gila sayang enak banget..!!” Desahku tak berkesudahan.

"Entot aku terus Kevin..!! Aku rela dientot kamu terus-terusan sayang..” racauku yang makin gak karuan..
Kevin langsung menarik pundakku.. dan kembali meremas-remas payudaraku dari belakang.
Ughhh.. sungguh benar-benar nikmat banget.

Tangan Kevin yang satunya memainkan klitoris.. menambah rasa nikmat pada memekku.
Sehingga membuatku ingin orgasme kembali.. "Arghhhh, Aku mau keluar lagi sayangg.. emhhhhhh..!!
Hesssssssshhhhhh..!!” Desahanku semakin menggila..

"Bentar sayang keluarin bareng-bareng.. aku juga mau keluarrr.." geramnya kemudian..
Kami sama-sama mengerang tanda orgasme mulai melanda.

"Aarghhhhhhhhhhhh..!!” Erang Kevin.. ketika ia menyemburkan semua pejunya di dalam memekku.
Ahhhh.. terasa sangat hangat memekku disembur oleh peju Kevin.
"Emmmmhhhh.. ohhhhhh.. akkkhhu uuhhh.. kellluuarrrr sayangghhhh..” erangku nikmat.

Tubuhku dan tubuh Kevin ambruk di ranjang yang sudah sangat berantakan akibat permainan kami berdua..
Kevin langsung memeluk tubuhku.. seakan-akan tak ingin melepaskanku hari ini.

Oohhh.. sungguh bahagia rasanya aku dapat mengenal Kevin.
Selain ganteng.. ia pun bisa memberikanku kepuasan seks yang belum pernah kudapatkan dari mantan suamiku.
-end- (. ) ( .)
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------
 
:mindik: .. melaM dooG
eperibadi..

Noh di atas Nubi posting Final Part Cerita 102..
Sialkan dikenyot.. nyott.. :nenen:
 
---------------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------------

Cerita 103 – Berkah Dinas Malam..

Heni

Malam itu.. jam sebelas lebih.
Cuaca sangat tidak bersahabat.
Sejak jam sebelasan tadi hujan sudah turun dengan derasnya disertai guruh dan petir.

Di tempat yang sepi depan pintu kamar periksa itulah dokter Maman.
Dia dokter jaga di rumah sakit itu.. saat itu tengah menghabiskan waktunya dengan membaca buku.

Maman yang berusia 37 tahun.. dalam usia sekian itu masih tampak ganteng dan gagah.. dengan tinggi badan 175 cm.
Sudah hampir sepuluh tahun dia bekerja sebagai dokter di rumah sakit ini.. istrinya masih muda berusia 29 tahun.
Mereka telah dikaruniai 2 orang anak.

Kesepian dan suasana sepi sudah menjadi temannya sehari-hari apabila dia dapat tugas jadi dokter jaga..
Maka mendengar suara-bunyi aneh dan cerita-cerita seram lainnya sudah tidak membuatnya merinding lagi.
Istilahnya sudah kebal dengan hal-hal seperti itu.

Sungguh.. malam itu menjadi malam panjang baginya.
Suasana hujan dengan angin yang dingin mudah membuai orang hingga ngantuk.

Pak dokter Maman masih terus juga membaca buku yang sengaja dia bawa dari rumah.
Hening sekali suasana di sana, bunyi yang terdengar hanya bunyi rintik hujan, angin.

Tak lama kemudian terdengar bunyi lain di lorong itu.. derap bunyi orang melangkah..
Bunyi itu makin mendekat.. sehingga mengundang perhatian dokter itu.
Siapa tuh ya, malem-malem ke sini..? Tanya dokter maman dalam hati.

Bunyi langkah makin terdengar.. dari tikungan lorong muncullah sosok itu.
Ternyata seorang gadis cantik berpakaian perawat dan berjilbab lebar.
Di luar seragamnya dia memakai jaket cardigan pink berbahan wol untuk menahan udara dingin malam itu.

Suster itu ternyata berjalan ke arahnya. “Permisi, Pak..” sapanya pada Maman dengan tersenyum manis.
“Malam Sus, lagi ngapain nih malem-malem ke sini..?” Balas Maman.

“Ohh.. hehe.. anu Pak abis jaga malam sih, tapi belum bisa tidur, makanya sekalian mau keliling-keliling dulu..”
Dokter Maman bingung sebab tidak tau kalau suster itu juga jaga.

Maka Maman bertanya, “Oh iya kok saya rasanya baru pernah liat Sus di sini yah..?” tanya Maman.
“Iya Pak, saya baru pagi tadi sampai di sini, pindahan dari rumah sakit *****..” jawabnya..

“Jadi sekalian mau ngenal keadaan di sini juga..” imbuhnya
“Oo.. pantes saya baru liat, baru toh..” kata Pak dokter Maman.

“Emang bapak kira siapa..?” Tanyanya lagi sambil menjatuhkan pantatnya pada bangku panjang dan duduk di sebelah Maman.
Wow.. hoki gua..!! kata pria itu dalam hati kegirangan.

“Dikirain suster ngesot yah..? Hahaha..” timpal dokter Maman mencairkan suasana.
“Hehehe dikira suster ngesot, nggak taunya suster cantik..” sambung Maman lagi tertawa untuk menghangatkan suasana.

“Kalau ternyata memang iya gimana Pak..?” Kata gadis itu dengan suara pelan dan kepala tertunduk..
yang kembali membuat pria itu merasa aneh.

Tiba-tiba gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan dan tertawa cekikikan.
“Hihihi.. bapak dokter ini lucu ah, sering jaga malam kok digituin aja takut..” tawanya.

“Wah-wah suster ini kayanya kebanyakan nonton film horror yah.. daritadi udah duakali bikin kita nahan napas aja..” kata Pak Maman.
“Iya nih, suster baru kok nakal ya, awas Bapak laporin loh..!” Kata Maman menyenggol tubuh samping gadis itu.

Sebentar kemudian suster itu baru menghentikan tawanya, dia masih memegang perutnya yang kegelian.
“Hihi.. iya-iya maaf deh pak, emang saya suka cerita horror sih jadi kebawa-bawa deh..” katanya.

“Sus kalau di tempat gini mending jangan omong macem-macem deh, soalnya yang gitu tuh emang ada loh..”
Sahut dakter Maman dengan wajah serius.
“Iya Pak, sori deh..” katanya..

“Eh.. iya nama saya Heni Puspita.. panggil aja Heni.. suster baru di sini. Maaf baru ngenalin diri..
Emmm Bapak dokter siapa yah..?” Sambil melihat ke dokter itu.

“Kalau saya Suherman, tapi biasa dipanggil Maman aja, saya yang jadi dokter jaga di sini malam..?”
Ujar sang dokter memperkenalkan diri.

“Omong-omong Sus ini sudah lama di RS ini..?” Tanya si dokter.
“Ya belum sih..” kata Suter Heni.

“Pantas baru saya lihat, saya sudah lihat namanya dalam jadwal tapi baru inilah saya lihat orangnya. Cantik..!”
Kata Maman sambil memandang wajah cantik yang sedang mengobrol dengannya itu.

Malam itu dokter Maman merasa beruntung sekali mendapat teman ngobrol seperti suster Heni.
Biasanya suster-suster lain paling hanya tersenyum padanya atau sekedar memberi salam basa-basi.
Maklumlah mereka semua tau kalau dokter Maman sudah beristri dan punya dua anak.

Mereka pun lantas terlibat obrolan ringan.
Pria itu tidak lagi mempedulikan buku bacaannya dan mengalihkan perhatiannya pada suster Heni yang ayu itu.

Sejak awal tadi dokter Maman sudah terpesona dengan gadis ini.
Pria normal mana yang tidak tertarik dengan gadis berkulit putih mulus berwajah kalem seperti itu.
Rambut hitamnya disanggul ke belakang tampak terbayang.. walau tertutup dengan jilbab panjangnya yang putih.

Tubuhnya yang padat dan montok itu lumayan tinggi (168 cm)..
Pakaian perawat dengan bawahan rok panjang itu menambah pesonanya.

Suster Heni sendiri baru berusia 24 tahun dan belum menikah.
Untuk gadis secantik Heni.. sebenarnya tidak begitu susah mendapat pasangan.

Ditambah lagi dengan bodinya yang montok dan padat, tentu banyak lelaki yang mau dengannya.
Tapi sejauh ini belum ada pria yang cocok di hati Suster Heni.

Sebagai wanita alim berjilbab dia sangat menjaga pergaulannya dengan lawan jenis.
Namun malam ini dia gelisah juga melihat dokter Maman yang tampan dan gagah itu.

Sayang dia sudah beristri.. keluh Suster Heni dalam hati.
Namun hati kecilnya tidak dapat dibohongi bahwa dia suka pada dokter Maman itu.

Maman.. si dokter.. makin mendekatkan duduknya dengan gadis itu sambil sesekali mencuri pandang..
ke arah belahan dadanya membayang di balik baju panjang dan jilbab panjangnya.

Suasana malam yang dingin membuat nafsu pria itu mulai bangkit.
Apalagi Pak Maman sudah seminggu tidak ngentot istrinya.. karena lagi datang bulan.

Dan walaupun istri Maman lebih cantik dari Suster Heni..
tapi dalam hal bodinya tentu saja kualitasnya kalah dengan suster muda di sebelahnya ini.

Semakin lama dokter Maman semakin berani menggoda suster muda yang alim itu..
dengan guyonan-guyonan nakal dan obrolan yang menjurus ke porno.

Suster Heni sendiri sepertinya hanya tersipu-sipu dengan obrolan mereka yang lumayan jorok itu.
“Terus terang deh Sus, sejak Sus datang kok di sini jadinya lebih anget ya..”

Kata Maman sambil meletakkan tangannya di lutut Heni dan mengelusnya ke atas..
sambil menarik rok panjang suter berjilbab itu.. sehingga pahanya mulai sedikit tersingkap.

“Eh.. jangan gitu dong Pak, mau saya gaplok yah..!?” Heni protes..
Tapi kedua tangannya yang dilipat tetap di meja tanpa berusaha menepis tangan pria itu yang mulai kurang ajar.

“Ah, Sus masa’ pegang gini aja gak boleh..? Lagian di sini kan sepi gini, dingin lagi..”
katanya makin berani, tangannya makin naik dan paha yang mulus itupun semakin terlihat.

“Pak saya marah nih, lepasin gak, bapak kan sudah punya istri, saya itung sampai tiga..”
Wajah Heni kelihatannya BT.. matanya menatap tajam si dokter yang tersenyum mesum.

“Jangan marah dong Sus, mendingan kita seneng-seneng, ya..?”
Sahut Dokter Maman, entah sejak kapan tiba-tiba saja pria tidak tau malu itu sudah di sebelahnya .

Dokter jaga itu dengan berani merangkul bahu Heni..
Sedangkan tangan satunya menyingkap rok suster muda itu di sisi yang lain.
Suster itu tidak bergeming, tidak ada tanda-tanda penolakan walau wajahnya masih terlihat marah.

“Satu..” suster itu mulai menghitung namun orang itu malah makin kurang ajar..
Dan tangannya makin nakal menggerayangi paha yang indah itu.. “Dua..!” suaranya makin serius.

Entah mengapa suster itu tidak langsung beranjak pergi atau berteriak saja ketika dilecehkan seperti itu.
Si pria yang sudah kerasukan nafsu itu menganggapnya sandiwara untuk meninggikan harga diri..
sehingga dia malah semakin nafsu.

“Tig ..” sebelum suster Heni menyelesaikan hitungannya dan bergerak..
Si dokter itu sudah lebih dulu mendekapnya dan melumat bibirnya yang tipis.

“Mmm.. mmhh..!?” Suster itu berontak dan mendorong-dorong Maman.. berusaha lepas dari dekapannya..
Nmun tenaganya tentu kalah darinya.
Belum lagi dokter Maman juga mendekapnya serta menaikkan roknya lebih tinggi lagi.

Heni merasa embusan angin malam menerpa paha mulusnya yang telah tersingkap..
Juga tangan kasar dokter itu mengelusinya.. yang mau tak mau membuatnya terangsang.

“Aahh.. jangan.. mmhh..!” Heni berhasil melepaskan diri dari cumbuan si dokter.. tapi cuma sebentar.
Karena ruang geraknya terbatas.. bibir mungil itu kembali menjadi santapan Maman.

Lalu tangan Pak Maman mulai meremas-remas dadanya yang masih tertutup seragam suster dan jilbab lebarnya..
–Maman dapat merasakan kalau tetek suster alim ini masih kencang dan padat.. pertanda belum pernah dijamah lelaki lain –
sementara tangan satunya tetap mengelus paha indahnya yang menggiurkan.

Heni terus meronta, tapi sia-sia malah pakaian bawahnya semakin tersingkap dan jilbab lebar perawat itu nyaris copot.
Pak Maman melepaskan jaket cardigan pinknya suster Heni.. sehingga tinggal baju seragam perawatnya yang terlihat.

Lama-lama perlawanan suster Heni melemah..
Sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifnya telah meruntuhkan pertahanannya.

Birahinya bangkit dengan cepat.. apalagi suasananya sangat mendukung..
dengan hujan yang masih mengguyur dan dinginnya malam.

Ditambah lagi hati kecil suka dengan dokter Maman.
Bulu kuduk Heni merinding merasakan sesuatu yang basah dan hangat di lehernya.

Ternyata dokter Maman itu sedang menjilati lehernya yang jenjang..
dengan menyingkapkan jilbab panjang suster alim itu.

Lidah itu bergerak menyapu daerah itu..
sehingga menyebabkan tubuh Heni menggeliat menahan nikmat.

Mulut Heni yang tadinya tertutup rapat-rapat menolak lidah Maman kini mulai membuka.
Lidah kasap si dokter itu langsung menyeruak masuk ke mulut suster berjilbab itu..
kemudian meraih lidahnya mengajaknya beradu lidah.

Heni pun menanggapinya.. lidahnya mulai saling jilat dengan lidah pria itu.. liur mereka saling tertukar.
Sementara Pak Maman mulai melucuti kancing bajunya dari atas..
dan sekaligus mencopot jilbab panjang suster Heni..

Tangan perkasa dokter itu menyusup ke dalam cup branya.
Begitu menemukan putingnya benar-benar masih kencang dan padat, belum terjamah lelaki lain..
lalu langsung dimain-mainkannya benda itu dengan gemasnya.

Di tengah ketidak-berdayaannya melawan dokter brengsek itu.. Heni semakin pasrah membiarkan tubuhnya dijarah.
Tangan dokter Maman menjelajah semakin dalam..

Dibelainya paha dalam gadis itu hingga menyentuh selangkangannya yang masih tertutup celana dalam.
Sementara baju atasan Heni juga semakin melorot.. sehingga terlihatlah bra biru di baliknya.

“Kita ke dalam aja biar lebih enak..” kata Pak Maman.
“Kamu emang kurang ajar yah.. kita bisa dapet masalah kalau gak lepasin saya..!”
Heni masih memperingatkan dokter itu.

“Udahlah Sus, kurang ajar-kurang ajar, kan lu juga suka ayo..!”
Maman narik lengan suster itu bangkit dari kursi.

“Sus.. seneng-seneng dikit napa..? Dingin-dingin gini emang enaknya ditemenin cewek cantik kaya Sus..”
lanjut Pak Maman.
Dokter Maman menggelandang suster alim itu ke ruang periksa pasien tempat mereka berjaga.

Heni disuruh naik ke sebuah ranjang periksa yang biasa dipakai untuk memeriksa pasien.
Selanjutnya pria itu langsung menggerayangi tubuh montok yang terduduk di ranjang.

Maman menarik lepas celana dalam gadis alim itu hingga terlepas.. celana itu juga berwarna biru, satu stel dengan branya.
Kemudian ia berlutut di lantai.. ditatapnya kemaluan suster alim itu yang ditumbuhi bulu-bulu yang lebat.
Bulu itu agaknya rajin dirawat karena bagian tepiannya terlihat rapi.. sehingga tidak lebat ke mana-mana.

Heni dapat merasakan panasnya nafas pria itu di daerah sensitifnya.
Pak Maman mempreteli kancing baju atasnya yang tersisa, lalu bra itu disingkapnya ke atas.

Kini terlihatlah payudara suster Heni yang berukuran sedang sebesar bakpao dengan putingnya berwarna coklat.
“Uuuhh.. Pak..!” Desah Heni ketika lidah Pak Maman menelusuri gundukan buah dadanya.

Lidah itu bergerak liar menjilati seluruh payudara yang kencang dan padat itu tanpa ada yang terlewat..
Setelah basah semua.. dikenyotnya daging kenyal itu, puting mungil itu digigitinya dengan gemas.

“Aahh..!” Tubuh Heni tiba-tiba tersentak dan mendesah lebih panjang..
Ketika dirasakannya lidah panas Maman mulai menyapu bibir vaginanya lalu menyusup masuk ke dalam.
Maklum Maman sudah pengalaman merangsang wanita.

Heni sebagai gadis alim sebenarnya jijik melakukan hal ini dengan dokter Maman ini..
Tapi rupanya libidonya membuatnya melupakan perasaan itu sejenak.

Mulut Pak Maman kini merambat ke atas menciumi bibirnya.. sambil tangannya tetap menggerayangi payudaranya.
Kemudian dokter itu kembali menghisap memek suster ini, si dokter makin membenamkan wajahnya di selangkangan Heni.

Lidahnya masuk makin dalam mengais-ngais liang kenikmatan suster muda itu..
menyebabkan Heni menggelinjang dan mengapitkan kedua paha mulusnya ke kepalanya Maman.

“Nah, sekarang tinggal kita mulai Sus..” kata Pak Maman membuka pakaiannya.
“Pokoknya malam ini Bapak bakal muasin Sus hehehe..!”

Heni tertegun melihat pria gagah itu sudah telanjang bulat di hadapannya, tubuhnya terbilang kekar.
Penisnya yang sudah menegang itu lumayan besar juga.. dengan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat.

Dia naik ke ranjang ke atas tubuh gadis alim itu, wajah mereka saling bertatapan dalam jarak dekat.
Kali ini tanpa penghalang.. sebab jilbab panjang suster alim itu sudah dicopot dokter Maman.

Pak Maman begitu mengagumi wajah cantik Heni.. dengan bibir tipis yang merah merekah..
Hidung bangir dan sepasang mata indah yang nampak sayu karena sedang menahan nafsu.

“Pak, apa ga pamali main di tempat ginian..?” Tanya Heni.
“Ahh.. iya sih tapi masabodolah.. yang penting kita seneng-seneng dulu hehehe..”

Habis berkata dia langsung melumat bibir gadis itu. Mereka berciuman dengan penuh gairah.
Heni yang sudah tersangsang berat itu melingkarkan tangannya memeluk tubuh Pak dokter Maman.

Ia masih memakai seragam susternya yang sudah terbuka dan tersingkap di mana-mana.
Bagian roknya saja sudah terangkat hingga pinggang..
sehingga kedua belah pahanya yang jenjang dan mulus sudah tidak tertutup apapun.

Pak Maman sudah seminggu lamanya tidak menikmati kehangatan tubuh wanita.. sebab istrinya lagi datang bulan..
Sehingga dia begitu bernafsu berciuman dan menggerayangi tubuh Heni.

Mendapat kesempatan bercinta dengan gadis seperti Heni.. bagaikan mendapat durian runtuh.
Belum pernah dia merasakan yang sesintal dan montok ini.
Bahkan istrinya pun tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengannya meskipun lebih cantik dari pada Suster Heni.

Setelah lima menitan berciuman sambil bergesekan tubuh dan meraba-raba..
mereka melepas bibir mereka dengan nafas memburu. Pak Maman mendaratkan ciumannya kali ini ke lehernya.

Kemudian mulutnya merambat turun ke payudaranya.. sebelumnya dibukanya terlebih dulu pengait bra..
yang terletak di depan agar lebih leluasa menikmati dadanya.

“Eemmhh.. aahhh.. aahh..!” Desahnya menikmati isapan-isapan sang dokter jaga pada payudaranya.
Tangannya memeluk kepala yang rambutnya lebat dan hitam itu.
Heni merasakan kedua putingnya semakin mengeras akibat rangsangan yang terus datang sejak tadi tanpa henti.

Sambil menyusu.. pria itu juga mengobok-obok vaginanya, jari-jarinya masuk mengorek-ngorek liang senggamanya..
membuat daerah itu semakin basah oleh lendir.

“Bapak masukin sekarang yah, udah ga tahan nih..!” Katanya di dekat telinga Heni. Suster Heni hanya mengangguk.
Plep..! Pak Maman langsung menempelkan penisnya ke mulut vagina gadis alim itu.

Slebbb..!! Terdengar desahan sensual dari mulut gadis itu ketika Pak Maman menekan penisnya ke dalam.
“Uuhh.. sempit banget Sus, masih perawan ga sih..?” Erang pria itu sambil terus mendorong-dorongkan penisnya.

Heni mengerang kesakitan dan mencengkram kuat lengan pria itu..
setiapkali penis itu terdorong masuk ke dalam memeknya yang masih rapet itu.

Setelah beberapakali tarik dorong akhirnya penis itu tertancap seluruhnya dalam vagina suster alim itu.
Darah mengalir dari memek suter alim itu.

“Weleh-weleh, enaknya, legit banget Sus kalau masih perawan..” komentar pria itu..
“Belum pernah ngentot ya Sus sebelumnya, kalo boleh tau ?”

Sebagai jawabannya Heni menarik wajah pria itu mendekat dan mencium bibirnya..
agaknya dia tidak berniat menjawab pertanyaan itu.

Pak Maman mulai menggoyangkan pinggulnya memompa vagina gadis itu.
Desahan tertahan terdengar dari mulut Heni yang sedang berciuman.

Pria itu memulai genjotan-genjotannya yang makin lama makin bertenaga.
Lumayan juga sudah seusia hampir kepala empat..
tapi penisnya masih sekeras ini dan sanggup membuat gadis alim itu menggelinjang.

Dia mahir juga mengatur frekuensinya agar tidak terlalu cepat kehabisan tenaga.
Sambil menggenjot mulutnya juga bekerja, kadang menciumi bibir gadis itu..
kadang menggelitik telinganya dengan lidah, kadang mencupangi lehernya.

Suster Heni pun semakin terbuai dan menikmati persetubuhan beda jenis ini.
Dia tidak menyangka pria seperti dokter itu sanggup membawanya melayang tinggi.

Pria itu semakin kencang menyodokkan penisnya dan mulutnya semakin menceracau.
Nampaknya dia akan segera orgasme.

“Malam masih panjang Pak, jangan buru-buru, biar saya yang gerak sekarang..!”
Kata gadis perawat itu tanpa malu-malu lagi.

Pak Maman tersenyum mendengar permintaan suster itu.
Merekapun lantas bertukar posisi.. Pak Maman tiduran telentang dan Heni menaiki penisnya.

Batang itu digenggam dan diarahkan ke vaginanya.. Heni lalu menurunkan tubuhnya..
dan desahan terdengar dari mulutnya bersamaan dengan penis yang terbenam dalam vaginanya.

Mata Pak Maman membeliak saat penisnya terjepit diantara dinding kemaluan Heni yang sempit.
Ia mulai menggerakkan tubuhnya naik turun..
dengan kedua tangannya saling genggam dengan pria itu untuk menjaga keseimbangan.

“Sssshhh.. oohh.. yah.. aahh..!” Heni mengerang sambil menaik-turunkan tubuhnya dengan penuh gairah.
Tangannya meraih ujung roknya lalu ditariknya ke atas seragam yang berupa terusan itu hingga terlepas dari tubuhnya.

Seragam itu dijatuhkannya di lantai sebelah ranjang itu..
tidak lupa dilepaskannya pula bra yang masih menyangkut di tubuhnya..
sehingga kini tubuhnya yang sudah telanjang bulat terekspos dengan jelas.

Sungguh suster Heni memiliki tubuh yang sempurna.. buah dadanya montok dan proporsional..
Perutnya rata dan kencang, pahanya juga indah dan mulus..
Sebuah puisi kuno melukiskannya sebagai kecantikan yang merobohkan kota dan meruntuhkan negara.

Kembali Heni dan dokter jaga itu memacu tubuhnya dalam posisi woman on top.
Heni demikian liar menaik-turunkan tubuhnya di atas penis Pak dokter Maman..
Dia merasakan kenikmatan saat penis itu menggesek dinding vagina dan klitorisnya.

“Ayo manis, goyang terus.. ahh.. enak banget..!” Kata Pak Maman sambil meremasi payudara gadis itu.
Wajah Heni yang bersemu merah karena terangsang berat itu sangat menggairahkan di mata Pak Maman..
sehingga dia menarik kepalanya ke bawah agar dapat mencium bibirnya.

Akhirnya Heni tidak tahan lagi, ia telah mencapai orgasmenya, mulutnya mengeluarkan desahan panjang.
Pak Maman yang juga sudah dekat puncak..
mempercepat hentakan pinggulnya ke atas dan meremasi payudara itu lebih kencang.

Ia merasakan cairan hangat meredam penisnya dan otot-otot vagina suster alim itu meremas-remasnya..
hingga tanpa dapat ditahan lagi.. crettt.. crett... crett..!! Spermanya tertumpah di dalam..
Membanjiri liang memek Heni.. maklum sudah seminnggu gak dikeluarkan.

Setelah klimaksnya selesai tubuh Heni melemas dan tergolek di atas tubuh dokter itu.
Heni yang baru berusia 24 tahun itu begitu kontras dengan pria di bawahnya yang lebih pantas menjadi bapaknya.
Yang satu begitu ranum dan segar sementara yang lain sudah agak tua.

“Asyik banget Sus, udah selama seminggu saya gak ginian loh..!” Ujar Pak Maman dengan tersenyum puas.
“Gile nih malem, ga nyangka bisa dapet yang ginian..” dia seperti masih belum percaya hal yang dialaminya itu.

Ketika sedang asyik memandangi Heni, tiba-tiba Pak Maman nafsunya bangkit lagi dan minta jatah sekali lagi.
Tangan Maman terus saja menggerayangi tubuh Heni.. kadang diremasnya payudara atau pantatnya dengan keras..
sehingga memberi sensasi perih bercampur nikmat bagi gadis itu.

Sedangkan Pak Maman sering menekan-nekan kepala gadis itu.. sehingga membuat Heni terkadang gelagapan.
Gila nih dokter.. barbar banget sih..!? Kata Heni dalam hati.

Walau kewalahan diperlakukan seperti ini.. namun tanpa dapat disangkal Heni juga merasakan nikmat yang tak terkira.
Tak lama kemudian Maman menyiorongkan penisnya lalu berpindah ke mulut Heni.

Heni kini bersimpuh di depan pria yang senjatanya mengarah padanya menuntut untuk diservis olehnya.
Heni menggunakan tangan dan mulutnya bergantian melayani penis itu..
hingga akhirnya penis Maman meledak lebih dulu ketika ia mengisapnya.

Sperma si dokter langsung memenuhi mulut gadis itu..
sebagian masuk ke kerongkongannya sebagian meleleh di bibir indah itu karena banyaknya.
Pria itu melenguh dan berkelejotan menikmati penisnya diisap sang gadis perawat.

Tak lama kemudian Pak Maman pun kembali menyemburkan isi penisnya.. kini dalam kocokan Heni.
Cairan itu mengenai wajah samping dan sebagian rambutnya.

Tubuh Heni pun tak ayal lagi penuh dengan keringat dan sperma yang berceceran.
“Sus hebat banget, sepongannya dahsyat, saya jadi kesengsem loh..” puji Maman ketika beristirahat memulihkan tenaga.

“Sering-sering main sini yah Sus, saya kalau malem kan sering kesepian hehehe..” goda Pak Maman.
Heni tersenyum dengan hanya melihat pantulan di cermin, katanya.
“Kenapa nggak, saya puas banget malem ini, mulai sekarang saya pasti sering mendatangi dokter..”

Jam telah menunjukkan pukul setengah dua kurang, berarti mereka telah bermain cinta selama hampir satu setengah jam.
Heni pun berpamitan setelah memakai jaket pinknya dan memakai kembali jilbab putih panjangnya.

Sebelum berpisah ia menghadiahkan sebuah ciuman di mulut.
Maman membalas ciuman itu dengan bernafsu..
Dipeluknya tubuh padat dan montok itu sambil meremas pantatnya selama dua menitan.

“Nakal yah.. oke saya masuk dulu yah..!” Katanya sebelum membalik badan dan berlalu.
Lelah sekali Maman setelah menguras tenaga dengan perawat alim yang cantik itu..
sehingga selama sisa waktu itu agak terkantuk-kantuk.

Setelah pagi mereka pun pulang dan tertidur di tempat masing-masing dengan perasaan puas.
Setiapkali kalau ada jadwal piket bersama, mereka selalu ngentot.

Dokter Maman bermaksud menjadikan Suster Heni yang alim berjilbab sebagai istri keduanya.
Oleh sebab itu dokter Maman tidak memakai alat kontrasepsi apa pun jika ngentot dengan Suster Heni.

Maman ingin wanita alim itu hamil..
Hingga ‘terpaksa’ mau menikah dengannya sebagai istri keduanya. Hebat Dokter Maman..! -end-
-----------------------------------------------------------ooOoo----------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:

------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------

Cerita 104 – Gejolak Gairah Terpendam..


[Part 1.1] – Penyusup Tengah Malam

PERHATIAN: Cerita ini hanya untuk hiburan semata.
Cerita ini fiktif adanya. Jika terjadi kesamaan nama, tempat dan kejadian, itu hanya sebuah kebetulan.
Cerita ini TIDAK bertujuan untuk menjelekkan/mendiskreditkan suku/etnis tertentu.
Hanya sebuah cerita yang diilhami cerita/film seks antar ras.

------------------------------------------------------------------------

Rita adalah wanita keturunan
Tionghoa, demikian pula suaminya. Kebetulan malam itu Rita sedang sendiri di rumahnya.
Suaminya yang bekerja di perusahaan pertambangan asing sedang ditugaskan keluar kota sejak dua minggu yang lalu..
Dan belum akan pulang untuk beberapa hari mendatang.

Sedangkan pembantunya Bi Inah.. sedang izin pulang ke kampungnya karena anaknya sedang sakit.
Jadi tampaknya Rita akan menghabiskan weekend sendirian di rumahnya dan harus melakukan segala sesuatunya sendiri.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19:30.
Setelah pulang kerja, seperti biasanya, Rita langsung mandi kemudian dilanjutkan dengan makan malam.

Lalu.. untuk mengisi waktunya, Rita menonton acara TV dan membaca koran yang baru dibelinya.
Rita membaca koran terbaru edisi sore.

Ketika selesai membaca sebuah berita..
Matanya tertuju pada sebuah berita mengenai 2 narapidana yang kabur dari LP Cipinang.

Dalam berita tersebut.. disertai pula foto dan keterangan singkat mengenai kedua narapidana tersebut.
Disebutkan seorang bernama Titus alias Black, umur 53 tahun.. terpidana kasus pembunuhan.

Dan seorang lagi bernama Farid alias Obenk.. umur 31 tahun. Terpidana kasus perampokan dan pemerkosaan.
Lalu Rita melanjutkan membaca berita-berita yang lain yang terdapat dalam koran itu.

Ketika sedang asyik membaca.. telinganya menangkap bunyi-bunyi yang mencurigakan dari arah dapur rumahnya.
Sesaat timbul rasa takut dalam dirinya.. karena dia berpikir dia wanita dan sedang seorang diri di rumahnya.

Kemudian Rita berusaha untuk tidak menghiraukannya.. karena dia berpikir bebunyian itu hanya perasaannya saja.
Sesaat kemudian.. muncul bunyi lain.. tetapi kali ini seperti barang pecah belah yang terjatuh.

Merasa penasaran.. Rita memberanikan diri untuk memeriksa ke dapurnya.
Dengan hati-hati dan perlahan-lahan Rita berjalan menuju dapurnya.

Sesampai di dapurnya yang masih dalam keadaan gelap.. tangan Rita meraba-raba dinding..
mencari saklar untuk menyalakan lampu untuk memeriksa dapurnya.

Di tengah kegelapan dapurnya.. tiba-tiba Rita merasakan sebuah logam pipih yang dingin..
menempel di lehernya dan sebuah tangan kekar membekap mulutnya dari belakang.

Panikpun menyerang Rita.. tapi suara dibelakangnya berbisik mengancam,
“Jangan teriak, kalo lu masih pengen hidup..!” Rita dengan gemetar mengangguk.

“Bagus..! Kalo lu nggak macem-macem.. gue dan temen gue nggak bakal ngebunuh lu, oke..?”
Rita kembali mengangguk. Dia semakin takut.. karena ternyata orang di belakangnya tidak sendiri.

Kemudian orang di belakangnya mulai melepaskan bekapan di mulut dan menurunkan pisau dari leher Rita secara perlahan.
Lalu lampu dapur menyala.. Rita dengan jelas dapat melihat orang yang tadi membekapnya dari belakang dan juga temannya.

Rita mengamati ‘tamu yang tak diundang’ itu satu per satu.
Seorang yang di belakang tadi tampak seperti orang timur, mungkin dari suku Papua jika melihat dari fisiknya.

Tubuhnya gempal, berkulit hitam, umur sekitar 50 tahun-an.
Rita mengira-ngira dalam hati.. karena rambut dan brewoknya yang keriting dan agak beruban.

Seorang lagi, Rita tidak begitu jelas dari suku mana, tapi lebih muda, sekitar 30 tahun-an,
Tubuhnya agak kurus dan berkulit hitam.. walaupun tidak sehitam temannya yang lebih tua.
Rambutnya lurus, dan yang membuat Rita bergidik.. kedua lengan dan tubuhnya dipenuhi dengan tatoo.

“Kita berdua lapar..! Lu ada makanan nggak..?” Tanya yang tua.
Rita menggelengkan kepala..” Cuma tinggal mie instant..”

“Lu buatin buat kita berdua..! Gue dua bungkus, lu berapa, Benk..?” Tanya yang tua kepada yang muda.
“Gue tiga bungkus..” jawab yang muda.

Tanpa banyak bicara, Rita kemudian memasak mie instant untuk kedua orang tersebut.
Tetapi ada yang mengganggu pikiran Rita.. ia merasa pernah melihat wajah kedua orang tersebut.
Sambil memasak mie instant, otaknya terus berpikir di mana dia pernah melihat wajah kedua orang ini.

Sampai suatu saat Rita teringat berita dan foto yang dia baca di koran barusan..
bahwa kedua orang ini adalah narapidana.. yang seingat Rita mempunyai panggilan ‘Obenk’..
sedangkan yang tua mempunyai panggilan ‘Black’ telah melarikan diri dari LP Cipinang.

Terasa lemas tubuh Rita mengingat hal itu, membuatnya hampir kehilangan keseimbangan.
“Kenapa..?” Black bertanya kepada Rita.
“G-ga, nggak apa-apa..” Jawab Rita dengan gugup dan lansung membalikkan badan meneruskan memasak.

Tanpa Rita sadari, gaun tidur putihnya yang tipis tidak dapat menutupi lekukan tubuhnya yang aduhai..
Serta menampakkan secara samar BeHa dan celana dalam yang dikenakan Rita.. sehingga membuat Obenk bergairah.

“Bos, badan ini cewek satu montok juga. Boleh ya bos gue garap dulu..” bisik Obenk kepada Black.
“Itu bagian gue.. jangan lu berani-berani masukin lu punya barang, gue dulu yang merawanin dia..!!”
Tegas Black yang kemudian dijawab dengan raut muka kecewa oleh Obenk.

Mie instant yang dimasak Rita akhirnya sudah jadi.
Kemudian Rita menyajikan mie instant tersebut kepada kedua orang itu seperti menyajikan makanan kepada tamu.

Ketika menyajikan mie instant kepada Black dan Obenk..
Rita tidak menyadari.. ketika dia agak membungkuk untuk meletakkan mangkuk mie..
belahan payudaranya yang masih terbungkus BeHa berwarna biru muda tampak dari sela-sela gaun tidurnya.

Pemandangan ini membuat Obenk tidak dapat menahan diri, lalu dia berdiri lalu mencekal lengan Rita.
“Inget, Benk, awas..!” Gertak Black sambil menikmati mie instantnya..
Tampak terlihat oleh Rita, Obenk takut dan patuh kepada Black.

Kemudian Rita ditarik Obenk menuju ruang tamu. Di situ Obenk membuka dan memelorotkan celananya.
Lalu ia tanpa malu-malu memamerkan penisnya kepada Rita.

Baru kali ini ia melihat penis yang bukan milik suaminya. Penisnya berwarna kehitaman..
Berurat dan panjang bahkan lebih panjang dari milik suaminya.. kira-kira 16-an cm.
Dengan diameter yang juga lebih besar dari milik suaminya.

Lalu Obenk menyuruh Rita berlutut di depannya dan meletakkan penisnya di depan muka Rita.
“A-apa maksudnya ini..? Tanya Rita.
“Jangan berlagak bego dah lu.. jilat dan isep kontol gue..!”

Sebenarnya Rita juga pernah melakukan oral seks dengan suaminya.
Yang membuat Rita ragu-ragu adalah penis Obenk mengeluarkan aroma yang tidak sedap..
dan membuat Rita menjadi mual.. mungkin disebabkan Obenk jarang mandi selama di penjara.

Keragu-raguan Rita membuat Obenk naik darah. “Sini, buruan..!” Bentak Obenk sambil menjambak rambut Rita.
Karena takut.. perlahan dan ragu ragu Rita mulai memegang penis itu yang terasa penuh dalam genggamannya.
Lalu dengan gerakan pelan Rita mulai mengocok-ngocok penis itu.

Rita lalu mendekatkan penis itu ke mulutnya.. dan mulai menjilati ujung penisnya.
Uhhh.. terasa asin, dan terasa ada cairan sedikit pada ujungnya..

Kemudian Rita menahan nafas dan langsung memasukkan penis itu ke dalam mulutnya..
Diisap-isapnya dengan kuluman lembut.. dan dikocok-kocok dengan tangan.

Meskipun tidak pengalaman tapi naluri seksualnya sudah mengalahkan akal sehatnya dan mulai dapat menyesuaikan diri.
Susah payah Rita mulai menggerakkan lidahnya mengitari penis itu.. mulutnya terasa sesak sekali.

Entah mengapa.. lama kelamaan Rita sepertinya sudah terbiasa dengan tugas oral seksnya.
Ia makin terbiasa dengan bau penis Obenk yang tidak sedap.
Memang karena faktor ancaman.. namun sebenarnya dirinya pun mulai menikmatinya.

Rita juga menjilati samping sampingnya hingga ke buah pelirnya.
Rita sedikit memberi ludah pada ujung penis itu dan memainkan ludah itu di penisnya..
kemudian diratakan dan diisap dan dijilat kembali, tampaknya Rita mulai menikmati penis Obenk.

“Ohhh.. Ahhh.. teruss..” Obenk mengerang.. sampai akhirnya dia menjambak rambut Rita..
lalu menekan wajah Rita ke selangkangannya dan dengan gerakan kasar Obenk mendesakkan penisnya..

Digerakkan maju mundur di dalam mulut Rita.. sehingga membuatnya sampai tersedak dan kehabisan nafas.
Tapi Obenk tidak memberinya kesempatan.. dia terus menggoyangkan pantatnya dengan liar.

Setelah beberapa saat.. Rita mulai merasakan penis di dalam mulutnya makin berdenyut-denyut..
Pemiliknya makin mengerang nikmat. Obenk lalu membenamkan penisnya sambil menahan kepala wanita itu.

Mata Rita membelalak merasakan cairan hangat dan kental memenuhi mulut dan kerongkongannya.
Cairan itu berbau tajam dan rasanya aneh.. ingin rasanya memuntahkan cairan menjijikkan itu..
tapi kepalanya dipegangi dengan kuat.. sehingga mau tidak mau cairan itu harus ditelannya.

“Aaaaah.. uuuhhh.. uuhh..!” Desah Obenk. Sperma yang disemburkan Obenk banyak sekali..
Sehingga Rita tidak sanggup menelan semuanya, sebagian meleleh keluar dari pinggir mulutnya.
Rita langsung terbatuk-batuk dan mengambil udara segar begitu dilepaskan.

Dia langsung berlari menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.. ia mengambil air dari keran..
Dan lansung berkumur-kumur. Aroma cairan menjijikkan itu masih terasa di mulutnya dan membuatnya mual.

Ketika keluar dari kamar mandi, Rita mendapatkan Black sudah berada dalam kamar tidurnya.
Black dengan santai sedang melepaskan bajunya satu per satu.

Rita berusaha keluar dari kamar tidurnya.. tetapi pintu telah terkunci, dan anak kuncinya tidak berada pada tempatnya.
“Mau lari ke mana, Ha..!?” Tanya Black dengan santai sambil terus melepaskan pakaiannya sendiri.

Setelah melepaskan seluruh pakaiannya dan dalam keadaan telanjang bulat..
Black dengan santai duduk di sisi ranjang yang biasa di pakai Rita dan suaminya tidur.

Wajah Rita tidak dapat menyembunyikan kengeriannya melihat Black yang sudah telanjang bulat..
sambil secara perlahan-lahan dan gemetar bergeser menjauhi pintu.

Rita memperhatikan tubuh telanjang Black.. wajah yang dihiasi brewok yang lebat dapat dikatakan jauh dari tampan.
Tubuhnya yang gempal.. berperut agak gendut dan berkulit hitam seperti orang Papua pada umumnya..
Ditambah bulu lebat tumbuh hampir di sekujur tubuhnya.

“BUKA BAJUNYA..!” Perintah Black memecah suasana membuat Rita kaget.
Rita yang dalam keadaan kengerian luar biasa hanya terdiam gemetar.

Di tengah kengeriannya itu, Black menghampiri Rita. Tanpa banyak bicara.. ia mencekal daster Rita..
Kemudian.. brett..!! Dengan sekali hentak daster Rita robek menjadi beberapa bagian..
Aehingga kini Rita hanya mengenakan BeHa dan celana dalam saja.

“Jangan sampai gue ngomong tiga kali, BUKA BAJUNYA..!”
Bentak Black tidak sabar, kemudian dia kembali duduk di ranjang.

Rita tidak punya pilihan lain.. dengan gemetar kedua tangannya bergerak perlahan ke belakang punggungnya..
berusaha untuk meraih kait BeHa yang terdapat di belakang punggungnya.

Kemudian kedua tangannya mulai meloloskan tali BeHa dari kedua pundaknya yang mulus..
lalu perlahan BeHa biru muda yang berukuran 34C itu merosot dari tempatnya.

Seketika sepasang payudara yang putih mulus mencuat telanjang.. payudara yang sangat indah..
Blat padat dan kenyal dengan puting berwarna coklat muda segar.

Rita membungkuk dan tangannya gemetaran melepas lembaran terakhir yang melekat di tubuhnya..
lalu kedua jari-jarinya bergerak secara perlahan ke samping kiri dan kanan pinggulnya.

Jari-jarinya diselipkan disamping Cd yang berwarna senada dengan BeHanya.
Kemudian secara perlahan memelorotkan ke bawah.
Pemandangan erotik itu membuat birahi Black yang selama ini tertahan mulai bangkit kembali.

Kini Rita sudah bediri telanjang bulat tanpa sehelai benangpun kecuali cincin perkawinan yang melingkar di jarinya.
Dengan kedua belah tangannya Rita berusaha untuk menutupi bagian-bagian vital dari tubuhnya.
Dia berusaha menutupi ketelanjangannya di hadapan penjahat itu.

Black yang sudah telanjang bulat.. bangkit dari ranjang tempat duduknya..
kemudian bergerak mendekat ke arah Rita yang berdiri telanjang..

Rita menggeser mundur tubuhnya sambil terus menutupi tubuhnya.. sampai akhirnya ia terdesak diujung kamar.
Rita memandang ngeri pada penis Black yang sudah berdiri tegang ke atas.. panjang..
Dan diameternya melebihi milik Obenk.. berwarna hitam pekat dan dipenuhi dengan urat-urat yang menonjol.

Rita tau dia akan diperkosa oleh penjahat ini.
Rita tidak dapat membayangkan benda sebesar dan sepanjang itu masuk ke dalam liang kewanitaannya.

Black kini sudah di hadapan Rita..
Kedua tangannya yang kekar menyingkirkan tangan Rita yang digunakan untuk menutup ketelanjangannya.
Sesaat Black menikmati kemolekan tubuh telanjang Rita yang ada di hadapannya.

Wajah oriental yang cantik dihiasi dengan rambut panjang sebahu..
payudara yang kencang dan montok, perut yang rata tanpa lipatan, pinggang yang lansing.

Kemudian perhatian Black tertuju ke bagian kewanitaan Rita yang dihiasi bulu kemaluan yang lebat.
Setelah puas memandangi tubuh Rita, Black mendekat lebih rapat.

“Jangan .. Jangan Bang..” Rita merintih ketakutan.. dari sudut matanya mulai menetes air mata.
“Ambil saja uang saya, tapi jangan perkosa saya..”

Permohonan Rita agar Black menghentikan niatnya agaknya tidak membuatnya tergerak..
Malah membuatnya semakin bernafsu. “Sekarang gue lagi ga butuh duit..! Gue cuma minta elu ngelayani gue.
Gue sudah lama ga ngerasain cewek..” katanya santai.

“Jangan bang.. jangan.. jagan sakiti saya..” Rita memohon dan mulai menangis ketakutan.
“Jangan nangis..! Gue ga bakalan nyakitin elu..” kata Black.

”Asal elu menurut apa yang gue suruh.. gue bakalan muasin elu..” sambungnya.
”Malah mungkin elu yang ntar ketagihan..” kata Black setengah berbisik kepada Rita.

Tangan kekar Black mulai meremasi payudara Rita..
Sementara tangannya yang lainnya mulai mengelus-elus paha Rita yang putih mulus.

Black kemudian berjalan memutari tubuh Rita dan memeluknya dari belakang.
Black menyibakkan rambut Rita.. sehingga bagian punggung sampai ke tengkuknya bebas tanpa penghalang.

Lalu bibirnya yang tebal menjatuhkan ciumannya ke tengkuk Rita.
Lidahnya menjelajah di sekitar leher, tengkuk kemudian naik ke kuping dan menggelitik di sana.

Kedua tangannya yang kekar dan berbulu mulai merayap naik..
kemudian mulai meremas-remas kedua belah payudara Rita yang montok dengan gemas.
Sementara tangannya yang lain mulai merayap ke bagian selangkangannya.

Jari-jari besar itu mulai bergerak perlahan-lahan di antara kerimbunan bulu-bulu kemaluan Rita.
Perasaan tidak berdaya begitu menyelubungi Rita..
karena hampir semua daerah sensitifnya diserang oleh Black.

Dengan sapuan lidahnya pada tengkuk.. remasan tangannya pada payudara..
Dan permainan jarinya pada vagina, serangan-serangan itu sungguh membuat Rita terbuai.
Tetapi Rita berusaha dengan keras untuk tidak menikmatinya, dan memilih bersikap diam.

Black rupanya tidak begitu suka Rita bersikap pasif.. Black bergerak kembali ke hadapan Rita.
Black lalu mencium pipi Rita, antara geli dan jijik Rita memajamkan mata.

Lalu Black mulai menelusuri bibir Rita yang merah dan mulai melumatnya dengan gerakan lembut.
Black terus berusaha mendesakkan bibirnya mengulum bibir Rita..

Lidahnya mencoba menerobos masuk ke mulut Rita..
Sementara tangannya juga bergerilya meraba-raba dan meremas payudara Rita.

Rita menggelinjang mendapat perlakuan itu. Sambil bibirnya terus mengulum bibir Rita..
Tangan Black juga memelintir-melintir puting payudara Rita dengan gerakan kasar.

Rita meringis kesakitan.. tapi perlahan perlakuan Black justru menimbulkan sensasi aneh dalam dirinya.
Tubuh Rita menegang saat sensasi itu melandanya.
Tanpa sadar Rita mulai mendesah. Black kembali menggerayangi vaginanya.

Black menggesek-gesekkan jarinya di bibir vagina Rita,,
Sementara mulutnya sibuk menciumi dan menjilati payudara Rita..
Sedangkan tangannya yang lain membelai-belai perut Rita yang rata.

“Ohh..!!” Rita menjerit kecil saat Black mencoba memasukkan jari-jarinya ke vagina Rita..
”Jangan Bang..” Rita merintih.. tapi rintihan Rita ibarat perangsang bagi Black.
Dia makin liar menggesekkan jarinya ke selangkangan Rita bahkan dia juga meremas-remas gundukan vagina Rita.

"Ahhhh... ahhhhh..!!" Rita merintih. Tubuhnya mengejang mendapat perlakuan itu.
Merasa sudah menguasai diri Rita.. Black kemudian menarik tangan Rita..
Lalu membaringkannya telentang di atas ranjang.

Black perlahan-lahan mendekati Rita yang tergolek lemas ditempat tidurnya. Black kembali memainkan payudara Rita.
“Ahh..” Rita mendesis merasakan perasaan aneh karena belaian pada payudaranya..
Jari-jari pria itu juga memencet putingnya.. sehingga seperti bulu kuduknya berdiri semua.

Eengghh..!” Desisnya lebih keras ketika tangan Black meremas payudaranya.
Ditekan-tekannya sepasang payudara mulus itu sambil sesekali membetot payudara itu dengan lembut.

Rita merasakan sentuhan tangan itu seperti membangkitkan monster birahi yang tidur di dalam tubuhnya..
Black kemudian kembali menjilati puting payudara Rita dengan lidahnya.

Ujung lidahnya kadang menyentil-nyentil ujung puting payudara itu..
Sesekali Black mengulum dan mengenyot payudara Rita.. Seketika Rita merasa tubuhnya seperti meremang.

Dia bergerak dengan gelisah dan megelinjang tak terkendali.
Sesekali kakinya menggeliat kecil seperti menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam tubuhnya.

“Ahhhh.. Ohhhhh..” Rita mulai mengeluarkan desahan-desahan tertahan.
Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak terhanyut dalam dorongan birahinya.
Tapi pada saat yang bersamaan.. dorongan itu begitu kuat membetot setiap simpul syarafnya membuatnya terlena.

Black tau Rita sudah mulai terangsang.. karena itu dia makin gencar melakukan serangan..
di setiap jengkal kemulusan tubuh Rita.. kemudian lidah Black menyusuri perut Rita yang rata.

Terus ke bawah.. dan ketika sampai di daerah selangkangan..
Black lalu merangkul pinggang ramping itu membawa tubuhnya lebih mendekat.

Paha mulus itu lalu dia ciumi inci demi inci.. sementara tangannya mengelusi paha yang lain.
Rita merinding merasakan sapuan lidah dan dengusan nafas pria itu pada kulit pahanya membuat gejolak birahinya makin naik.
“Ssssshhhh..” sebuah desisan keluar dari mulut Rita ketika jari Black menyentuh bagian vaginanya.

“Tidak.. jangan.. bang, jangan..!” Ucap Rita memelas sambil merapatkan kedua belah paha..
ketika Black mau menjilati vaginanya. Black hanya menyeringai lalu membuka paha Rita dengan setengah paksa..
lalu.. crlup.!! Ia membenamkan wajahnya pada vagina wanita itu.

Tubuh Rita menggelinjang begitu lidah Black yang panas dan kasar itu menyapu bibir kemaluannya.
Tubuhnya menggelinjang dan darahnya berdesir merasakan sensasinya.

Black berlutut di ranjang dan menaikkan kedua paha Rita ke bahu kanan dan kirinya..
sehingga badan perempuan itu setengah terangkat dari ranjang, dengan begitu dia melumat vaginanya.

“Aahhh.. aahhh.. jangan..!”
Rita mendesah antara menolak dan menikmati saat lidah Black menelusuri gundukan bukit kemaluannya.
Tanpa disadari kakinya melebar.. sehingga memberi ruang lebih luas bagi Black untuk menjilatinya.

Tubuh Rita seperti kesetrum ketika lidah Black yang hangat membelah bibir kemaluannya..
Menyeruak perlahan memasuki liang nikmatnya.. serta menari-nari di dalamnya.

Rita semakin tak kuasa menahan kenikmatan itu, tubuhnya bergerak tak karuan..
Aehingga Black harus memegangi tubuhnya. “Aahhh.. aaahh.. oohh..” desahnya dengan tubuh bergetar..
Merasakan lidah Black memainkan klitorisnya.

“Sudahhh baaanggh..!” Desah Rita memelas saat lidah Black masuk mengaduk-aduk bagian dalam vaginanya.
Sekalipun hatinya menolak.. tubuhnya tidak bisa menolak rangsangan yang datangnya bertubi-tubi itu.
Harga diri dan perasaan ngerinya bercampur baur dengan birahi dan naluri seksual.

Sekitar seperempat jam Black menikmati vagina Rita sedemikian rupa..
Dengan lihainya dia menyedot dan menjilati klitoris wanita itu menghanyutkannya dalam permainan liar ini.

“Eenngghhaaahh..!” Rita pun akhirnya mendesah panjang dengan tubuh mengejang.
Black terus menyedoti bibir vagina Rita.. sehingga tubuhnya makin menggelinjang.
Orgasme pertama begitu dahsyat baginya.. sehingga membuatnya takluk pada pria itu.

“Hehehehehe.. ternyata suka juga lu, dasar lonte.. tadi nolak-nolak, tadi berlagak gak mau..
Nyatanya keenakan juga..” ejek Black. Rita hanya terdiam malu mendengar ejekan Black. Wajahnya memerah.

“Nah.. kalau begitu lu sudah siap ya..?” Kata Black.. Rita tau maksud siap yang dilontarkan Black.
Dirinya memang terangsang hebat oleh perlakuan Black..

Meskipun pikirannya menolak, tapi tubuhnya tidak bisa berbohong.
Rita yang sudah mulai kehilangan akal sehatnya hanya terdiam.

Perlahan Black mulai menarik kedua belah kaki jenjang Rita ke arah luar..
hingga terpentang lebar membuat vaginanya terkuak.

Lalu perlahan Black mulai menindih tubuh mulus Rita yang telanjang bulat.
Black merasakan kenyalnya payudara Rita menekan dadanya dengan lembut.

Perlahan-lahan, Black lalu menaikkan kedua kaki Rita yang masih mengangkang..
Sehingga melingkari pinggulnya yang kekar. Kedua pahanya kini melingkari bagian perut Black.

Kemudian Black menempelkan ujung kepala penisnya ke vagina Rita.
Rita hanya memejamkan matanya sambil kedua tangannya meremas-remas sprei ranjangnya.

Setelah penis Black mengeras sepenuhnya dan siap dipakai..
Dia lalu mengarahkan penisnya yang panjang dan hitam legam itu ke arah bibir vagina Rita..
Plepp..! Kini bersiap untuk dibenamkan ke dalamnya.

Merasa batang penisnya telah siap.. lalu Black mendorong pinggangnya maju mendesak pinggul Rita.
Slebb.. blessepph..!! Membuat penisnya masuk ke dalam vagina Rita.

Saat penis Black melesak ke dalam kemaluan Rita, spontan Ritapun mengejang. Jeritan tertahan di tenggorokannya.
Sebentar kemudian, ia pun meringis.. kedua matanya terpejam menahan nyeri dan sakit pada rahimnya.

Tak terasa air matanya pun menetes.. “Aduuuh.. Bang..!! Ampuuun..!!” jeritnya halus mengiba.
Jlebbb..!! Black masih mendorong penisnya untuk masuk terus hingga dasar vagina Rita.
Tubuhnya pun terguncang-guncang di bawah tubuh kekar Black.

Melihat Rita kesakitan saat menerima penisnya masuk.. Black lalu memeluk Rita dengan ketat..
Dengan posisi tetap di atas tubuh putih Rita. Ia peluk Rita dan diciuminya bibir Rita seakan tidak ingin terpisahkan.
Black ingin bibir mereka juga menyatu sama seperti tubuh mereka yang telah menyatu saat itu.

Rita meronta mencoba mendorong tubuh Black yang menindihnya.. tapi dirinya terlalu lemah.
Rontaan Rita bukannya membuat Black bergeser.. justru membuatnya semakin bernafsu.
Sensasi yang didapatnya saat vagina Rita mencengkeram penisnya benar-benar membuatnya merasa nikmat.

Black tetap mendiamkan penisnya yang panjang dan besar itu di dalam kemaluan Rita.
Ia ingin mereguk kehangatan tubuh wanita cantik itu dengan sempurna.
Khususnya kehangatan yang berasal dari cengkeraman vaginanya.

Apalagi dinding-dinding kemaluan Rita terasa berdenyut-denyut. meremas penis Black yang keras.
Ia pun menikmati semua itu sambil terus mengulum bibir Rita..
Dan tak lupa menjilati bagian belakang telinganya yang basah oleh keringat.

Dari tengkuk Rita jilatannya terus berpindah ke arah bahu yang putih bersih.
Nafsu Black terus terpacu karena aroma tubuh Rita yang wangi dan telah bercampur dengan keringatnya saat itu.

CONTIECROTT..!!
------------------------------------------------------ooOoo-----------------------------------------------------
 
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------

Cerita 104 – Gejolak Gairah Terpendam..

[Part 1.
2] – Penyusup Tengah Malam

Setelah puas di bahu..
lalu ia turun ke arah payudara Rita yang bernomor 34C itu.
Mulut Black terus bermain-main dengan puting dan belahan Payudara Rita.
Jejak cupangan merah mulai banyak menghiasi kedua payudara yang putih dan mulus itu.

Diperlakukan sebegitu rupa.. pelan-pelan pertahanan Rita jebol.
Tubuhnya sudah tidak mematuhi perintah otaknya yang menolak cumbuan Black.

Desakan luar biasa sebagai akibat pengaruh ransangan yang diberikan Black..
Benar-benar bagaikan kuda binal yang menghentak-hentak di setiap ujung syaraf kenikmatan seksual Rita.

Cengkeraman Rita pada bahu Black makin mengeras..
Dan tubuh Rita akhirnya mengejang keras seperti dialiri listrik yang membuatnya terhentak.

Black kemudian mulai mengerakkan pantatnya maju mundur untuk menggenjot kemaluannya ke dalam liang vagina Rita.
Sedang kedua tangannya memegangi pinggang Rita agar tetap di tempatnya.

Rita perlahan-lahan menikmati genjotan Black yang kasar itu..
Sementara kedua tangannya tergeletak ke samping sambil meremas-remas seprei.
Berangsur-angsur Rita semakin lama makin menikmati persetubuhan itu.

Tanpa sadar dia mulai mengimbangi gerakan Black.
Bahkan saat Black berhenti menggenjot vaginanya.. Rita spontan menggerakkan pantatnya sendiri maju mundur.
Respon yang diberikan Rita membuat Black makin bersemangat.

Kemudian Black membuat gerakan memutar-mutarkan pantatnya.. sehingga penisnya seperti mengaduk vagina Rita.
Rita merasakan batang penisnya menyentuh seluruh rongga vaginanya, terasa berputar putar, terasa sangat penuh.

Sampai akhirnya Rita merasakan penis Black berdenyut denyut di dalam rongga vaginanya..
Sedangkna Rita sendiri sudah akan mencapai orgasme.

Selama 10 menit lamanya Black menyetubuhi Rita.. sungguh sebuah ketahanan yang luar biasa.
Membuat Rita secara diam-diam takjub. Tubuh Rita kembali mengejang..
Tanpa sadar Rita memeluk badan Black dan mencakari punggungnya dengan garukan keras.

Wajah Rita merah padam seperti menahan sesuatu yang ingin dilepaskan.
Kemudian Black menyuruh Rita menungging di atas ranjang.. clebb.. jlebb.. jlebb..!!

Kembali diserangnya vagina Rita dari belakang dengan gaya doggy style.
Kedua tangan kekarnya memegang pinggul Rita dan menariknya..
hingga posisi pantat Rita kini merapat dengan pinggul Black membuat penisnya terbenam seluruhnya di dalam vaginanya.

"Akhhhh..!!" Rita menjerit lirih.. matanya terpejam sambil menggigit bibirnya sendiri dan badannya kembali menegang keras.
Lalu mulailah Black menggenjot kembali vagina Rita dengan kedua tangan memegangi pinggul Rita.

Dia mulai memaju-mundurkan kemaluannya mulai dari irama pelan kemudian makin cepat..
Sehingga membuat tubuh Rita tersodok-sodok dengan kencangnya.

Agar tidak cepat ejakulasi.. Black mengkombinasikan irama gerakan pelan dan cepat..
Kadang ia menghentikan gerakannya jika merasa akan ejakulasi.

“Aahh.. aahh.. aahhh.. oohh.. oohh..!!” Rita kembali mendesah saat Black menggenjotnya lagi.
Tubuhnya sekarang basah oleh keringat.
Payudaranya yang kenyal menggantung indah bergoyang-goyang seirama genjotan Black.

Perlahan Black mulai menjamah payudara Rita dari belakang.. sambil terus menggenjot vaginanya.
Black juga meremas-remas payudara Rita. Erangan-erangan Rita semakin keras.
Badan dan kepala semakin bergoyang-goyang tidak beraturan mencari titik-titik nikmat di dalam vaginanya.

Rita menjerit-jerit merasakan penis Black menggenjot vaginanya dengan kasar.
Kepalanya bergoyang keras ke kiri dan ke kanan.. matanya terpejam sambil menggigit bibirnya..
Menahan nikmat yang luar biasa.

Tak tahan mendapat rangsangan sedemikian hebat, tubuh Rita kembali mengejang.
“Aaaaagghhh..!!” Teriak Rita saat mengalami orgasme untuk keduakalinya.

Tapi Black belum mau selesai, kali ini dia memaksa Rita berdiri.. dia menggiring Rita ke arah meja rias.
Kemudian menyuruh Rita berbalik dan tangannya bertumpu pada sisi meja rias.

Sekarang Rita dapat melihat dirinya sendiri melalui cermin di hadapannya.
Dari belakang terlihat Black sedang mengagumi tubuh Rita dan mengelus-ngelusnya.

Black meremas bongkahan pantat Rita dengan gemas dan menepuknya. Plak.. plak..!!
Black melebarkan kedua paha Rita membuat ruangan yang lebar di selangkangannya.

Rita sekarang dalam keadaan menungging 90 derajat.. dengan kaki terbuka lebar..
Black memegang kedua bongkahan pantat Rita dan menguakkannya lebar-lebar..
Sementaranya jari-jari Black menggesek-gesek dan mengocok liang vagina Rita.

Clebb.. Jlebb..!! “Aaaahhhhhhhhhhhhh..!!” Tiba-tiba terdengar rintihan lirih Rita.
Rupanya Black mulai memasukkan penisnya yang besar ke dalam liang vagina Rita.

Blessekk..!! “Aahhkk..!!” Teriak Rita ketika secara perlahan tapi pasti penis Black masuk ke dalam vagina Rita.
Black menarik secara perlahan penisnya dari vagina Rita.. kemudian kembali memasukan penisnya dengan cepat.

Black kemudian memegang pinggul Rita dari belakang dan mulai mempercepat pompaan penisnya pada vagina Rita.
”Aahh.. uuuhhh.. aaaggghhh.. uuuggghhhh..” terdengar jeritan tertahan Rita disertai deru nafasnya yang terengah-engah.

Badan Rita terguncang-guncang keras maju mundur.. kakinya terjinjit.. tangannya dengan keras memegang pinggir meja.
Kedua payudaranya yang padat bergoyang cepat.. kepala terdongak ke atas dan bibirnya terkatup rapat.
Antara menahan sakit dan sensasi yang Rita rasakan dalam vaginanya.

Kembali Rita melihat adegan dirinya melalui cermin rias di mana tubuhnya yang telah mandi keringat tergoncang-goncang.
Nampak pula kedua payudaranya terayun ke sana ke mari. Kemudian Black kembali merebahkan Rita di atas ranjang.

Black langsung menindih tubuh Rita sambil memompa penisnya dengan cepat keluar masuk vagina Rita.
Rita hanya bisa mengerang-erang merasakan kenikmatan pada vaginanya.

”Aaaaahhhh.. oohhhh.. aahhkkhhhh.. ooohhhhh..” desah Rita sambil menggelinjang-gelinjang.
Kedua tangannya meremas-remas seprei kasur. Gerakan liar Rita membuat Black makin bernafsu.

Ia semakin cepat memompa vagina Rita. Kaki Rita terangkat ke atas..
Memberikan kesempatan kepada Black untuk terus memompa vaginanya dengan lebih cepat lagi.

“Aaahh.. oohhh..” Rita mulai meracau dengan mata tertutup dan tangannya semakin keras meremas-remas seprei.
“AHHKKHHH..!!” Rita mengerang kuat..
Seluruh energinya tumpah keluar saat orgasme untuk kesekian kalinya, pada saat itulah Black mencapai puncaknya.

“ERRRGGHHH ..!!” Black juga mengerang sambil menjambak rambut Rita.. badannya melengkung ke atas..
Sambil wajahnya menunjukkan ekspresi puas luar biasa.. crott.. crott.. crott.. crott.. crott..!!

Spermanya muncrat.. menyembur deras begitu banyak di dalam rongga rahim Rita.
Akhirnya tubuh kedua insan yang baru saja melakukan persenggamaan itu melemas kembali.

Black selama beberapa menit membiarkan tubuhnya menindih tubuh putih mulus Rita..
tanpa melepaskan penisnya dari vagina Rita..
Mencoba merasakan sebanyak mungkin kenikmatan dari tubuh wanita cantik itu sepuas-puasnya.

Setelah rasa lelah dan kantuk menyerang Black.. ia menggulingkan tubuhnya di samping Rita dan kemudian tertidur.
Pengalaman barusan membuat tubuh Rita juga lelah.. sehingga akhirnya Rita ikut tertidur juga.
-------ooOoo-------

Rita terbangun.. wajahnya tampak lelah.
Sesaat matanya melirik jam weker yang ada di samping tempat tidurnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11:30. Rita berusaha bangkit dari tempat tidurnya..
Tenaganya terkuras akibat persetubuhan tadi.

Kemudian Rita menarik bed cover yang sudah acak-acakan dari ranjang untuk menutupi tubuhnya yang telanjang bulat.
Badannya terasa penat dan letih membuat Rita berusaha mencari kamar mandi.
Dengan tertatih-tatih Rita berjalan menuju kamar mandi.

Setelah di kamar mandi Rita segera membuka kain yang melilit tubuhnya..
Membiarkan dirinya telanjang di bawah pancuran shower, lalu menyalakan shower dan mengatur suhunya.

Siraman air hangat dari gagang shower menerpa tubuhnya.. memberi rasa segar..
serta menghilangkan kepenatan dan lengket-lengket pada tubuhnya.

Di saat air hangat menyirami tubuhnya, Rita teringat segala kejadian yang baru saja dialaminya.
Perlahan air matanya kembali menetes. Ia mengingat telah mengkhianati suaminya.

Rita merasa dirinya sangat kotor karena ia telah menikmati persetubuhan dengan Black.
Rita terdiam sesaat, dia tidak dapat memungkiri kalau dirinya baru saja menerima pengalaman seksual yang luar biasa. R
ita menangis tersedu menyadari keadaan dirinya.

Setelah puas menumpahkan kesedihannya, Rita merasakan tubuhnya segar kembali.
Air hangat yang turun dari shower terus menghujani tubuh telanjang Rita..
cukup membuat tubuhnya menjadi lebih rileks dan tenang kembali.

Ketika mengambil sabun dari tempatnya tiba-tiba sebuah tangan hitam memegang tangannya..
dan tangan lainnya yang mendekap tubuhnya dari belakang meraih payudaranya.
Tangan hitam dan bertato itu menyusup dari sela-sela ketiaknya meremas kedua payudaranya.

Rita kaget bukan kepalang. Rita kemudian memperhatikan tangan yang meremas payudaranya..
dari tato yang terdapat di sepasang tangan tersebut, Rita bisa menebak orang di belakangnya adalah Obenk.

“Bagaimana kamu masuk..!? Bukannya pintunya terkunci..!?” Bentak Rita kepada Obenk.
Karena seingatnya Black mengunci pintu kamar tidurnya, dan Black tadi masih tertidur di ranjangnya.

“Jangan galak-galak donk nanyanya,mau gue bunuh lu..!?” Bentak Obenk sambil meremas dengan kasar payudara Rita.
“Aaddduuuuh..” Rita merintih menahan sakit. “Bagaimana kamu masuk..? Kan pintunya terkunci..?”
Tanya Rita sambil mengubah nada suaranya menjadi lembut.

“Gitu donk.. dibukain sama bos.. laper katanya..” jawab Obenk cengengesan..
sambil kedua tangannya terus meremas dan memainkan payudara Rita.

Rita berpikir untuk melawan, tapi dia menghadapi dua penjahat yang berbahaya..
sehingga Rita terpaksa membuang jauh-jauh pikirannya itu..
dan berusaha untuk menikmati perlakuan penjahat ini demi keselamatan hidupnya. Rita hanya pasrah.

Melihat kepasrahan Rita, Obenk makin berani.. tangannya terus bergerak memainkan payudara Rita..
yang sedari tadi membuatnya terpesona.
Dengan dua tangan dari kiri dan kanan menangkup buah dada Rita yang besar dan kencang.

Rita mendesah lirih ketika Obenk meremas buah dadanya. Pria itu makin mendekat dan memeluk tubuh Rita dari belakang.
Dengan sengaja ia mengeraskan aliran shower agar memancar lebih keras..
lalu Rita berbalik menatap Obenk yang sudah telanjang bulat.

Berhadap-hadapan dengan Rita membuat penis Obenk makin menegang, ia memeluk Rita itu erat-erat.
Obenk mengoles-oles buah dada Rita.. ia menggerakkan payudara Rita naik turun di dadanya sendiri.

Rita melenguh menahan nafsu.. ia akhirnya bergerak naik turun tanpa diminta.
menjadikan buah dadanya sebagai penggosok dada Obenk.

Pria itu sendiri tak berhenti, ia meremas pantat bulat Rita dan mulai berani menciumi tubuhnya.
Bibir Obenk bergerak dari wajah.. dimulai dari bibir Rita, dicium sesaat bibir yang ranum tersebut.

Kemudian Obenk menciumi setiap jengkal kulit mulus Rita yang basah oleh siraman air dari shower..
Mulai dari lehernya yang jenjang, lalu turun ke dada. Sambil meremas-remas payudara Rita dengan tangan..
Ia juga menciumi kedua payudaranya yang kenyal itu dengan penuh nafsu.

Mulut dan lidahnya bermain dikedua puting payudara Rita. Obenk mempermainkan lidahnya di puting Rita.
Lalu mengisapnya kadang memberikan gigitan kecil yang semakin membuat Rita mengelinjang.
“Aaaaahh.. . aauuuhh..” rintih Rita.

Ciuman Obenk berlanjut ke daerah perut, terus turun sampai akhirnya ke bibir kemaluan Rita.
Dengan kepasrahan penuh birahi.. Rita menahan dirinya dengan menyandarkan tangan ke tembok kamar mandi.

Obenk berjongkok hingga kepalanya tepat berada di depan kemaluan Rita.
Sementara air terus mengalir membasahi tubuh mereka berdua.. Obenk mengelus-elus paha mulus Rita..
lalu menciuminya bergantian, kiri ke kanan, kanan ke kiri, terus menerus.

Ciuman itu tak berhenti dan makin lama makin masuk ke arah selangkangan.
“Ohhhhmmm.. esssstttt..” desah Rita tak berdaya saat bibir vaginanya mulai tersentuh lidah nakal Obenk.

Dengan menggunakan jemarinya.. Obenk membuka bibir vagina Rita yang berwarna merah muda..
kemudian menjejalkan lidahnya masuk ke dalam liangnya.

Sodokan lidah Obenk yang hangat ditambah guyuran air shower membuat sensasi erotis yang lain daripada yang lain.
Rita makin tak mampu menguasai dirinya sendiri, ia merem melek diperlakukan sedemikian rupa.

Selang beberapa saat kemudian.. giliran bibir Obenk yang asyik mempermainkan seputaran selangkangan Rita.
“Mmmmhhhh! Sssttthhh.. oooohhh..” desahan Rita terus menguat.

Melihat Rita sudah tak kuat lagi.. Obenk malah melanjutkan serangannya dengan mempermainkan tonjolan klitoris Rita.
Dijilatinya tonjolan itu dengan lidahnya. Tubuh Rita bergetar tak berdaya.. ia tak tahan lagi/.

Tubuhnya menggelinjang tanpa mampu ia hentikan.
“Yaaaaaaaaaaaaaahhhh..!!” Rita menjerit lirih ketika ia akhirnya mencapai kenikmatan.
Tubuhnya bergelinjang hebat dan menegang lalu ambruk ke depan.

Dengan sigap Obenk segera menangkap tubuh Rita. Dengan membelakangi shower yang tetap menyala..
Obenk kemudian membaringkan tubuh Rita di lantai kamar mandi yang basah.

Obenk kemudian membuka kaki Rita lebar-lebar.. sehingga posisinya telentang dengan kaki mengangkang lebar.
Obenk kemudian langsung menindih tubuh Rita sambil mengarahkan penisnya yang besar itu ke vagina Rita.

Slebb.. clebb..!! “Aagghh..!!” Erang Rita ketika penis besar Obenk mulai memasuki vaginanya.
Obenk dengan kasar langsung memasukkan penisnya sampai mentok ke dalam vagina Rita yang sudah basah itu.

Clebb-clebb-clebb-creb..!! Obenk mulai memompa penisnya dengan cepat keluar masuk vagina Rita.
Dipompa oleh penis Obenk sedemikian rupa..
Rita hanya bisa mengerang-erang dengan mata tertutup dan mulut sedikit terbuka.

“Aaahhhh.. ooohhhh.. aaahhh.. oohhhh..” Rita mendesah-desah setiapkali Obenk menggenjot vaginanya..
sambil menggelinjang-gelinjang dan kedua tangganya meremas-remas punggung Obenk.

Obenk semakin cepat memompa vagina Rita dengan penisnya.
Rita tanpa sadar mengangkat kedua kakinya dan melingkarkannya di pinggang Obenk..

Memberikan kesempatan kepada Obenk untuk terus memompa vaginanya dengan lebih cepat lagi.
“Aaahh.. oohhh..” Rita mulai meracau dengan mata tertutup.

Kedua tubuh manusia yang berbeda suku itu mengkilap akibat basah tampak kontras.
Tiba-tiba Obenk melepaskan penisnya dari vagina Rita, lalu membimbing Rita berdiri menuju closet duduk..
untuk melakukan gaya lain.

Dia duduk di atas closet yang telah ditutup penutupnya. Lalu dipaksanya Rita duduk di pangkuannya..
Dengan paha mengangkang dalam posisi memunggungi Obenk.

Obenk memposisikan penisnya agar masuk kembali ke vagina Rita. “Sekarang lu yang goyang ya..” kata Obenk.
Rita hanya bisa mengangguk.. lalu mulai menggerakkan pantatnya naik turun.. jlebb.. cleb.. clebb.. crebb..
Membiarkan penis Obenk keluar masuk vaginanya kembali.

Selama beberapa menit berikutnya.. yang terdengar hanyalah gesekan penis Obenk di dalam vagina Rita..
diiringi dengan desahan erotis dari bibir Rita yang mungil..

Sementara Obenk tanpa henti terus mengaduk-aduk vagina Rita, sesekali ia meremas payudara Rita dari belakang..
lewat sela-sela kedua ketiaknya dan memainkan putingnya, membuatnya makin merasa nikmat.

Pelan-pelan birahi Rita kembali meninggi.. hingga akhirnya mengimbangi setiap gerakan Obenk..
membuat mereka bisa berpadu dengan serasi dalam mencapai puncak kenikmatan seksual.

Tetapi Obenk belum mau cepat-cepat menyelesaikan kesenangannya.
Ia melepaskan penisnya dari vagina Rita.. lalu membimbing Rita duduk di pangkuannya dengan posisi berhadapan.
Lalu dia kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina Rita.

Rita hanya dapat merintih-rintih dalam keadaan antara sadar dan tidak Rita benar-benar tidak berdaya.
Dia hanya mengikuti naluri seksualnya tanpa mempedulikan apapun lagi.

Dengan posisi berhadapan, payudara Rita tampak tergantung indah, padat berisi dan sangat menggairahkan.
Dengan posisi demikian, Obenk dapat mengenyot payudara Rita sambil menikmati goyangan pinggulnya.

Kedua tangannya meraih sepasang gunung kembar itu.. mulutnya lalu mencium dan mengisap putingnya secara bergantian.
Rita lalu mulai menggerakkan pantatnya maju mundur sambil melingkarkan kaki mulusnya ke pinggang Obenk.

Obenk mengimbanginya dengan mencengkeram pantat Rita dan mendorong pantatnya naik turun.
Ketika Obenk berhenti memompa Rita.. secara refleks ia melenguh dan mulai menggerak-gerakan pantatnya sendiri..
agar tetap dikocok oleh penis Obenk yang terasa sesak di vaginanya.

Di ambang klimaks.. tanpa sadar Rita memeluki Obenk dan dibalas dengan pagutan di mulutnya.
Mereka berpagutan sampai Rita mendesis panjang dengan tubuh mengejang..
Tangannya mencengkram erat-erat lengan kokoh Obenk. “Oooohh..!!” Lenguhan panjang pun terdengar lirih.

Sungguh dahsyat orgasme yang didapatnya.. namun ironisnya hal itu bukan dia dapat dari suaminya.
Melainkan dari seorang pria mesum yang memanfaatkan situasi tidak menguntungkan ini.

Setelah dua menitan tubuhnya kembali melemas dan bersandar dalam pelukan Obenk.
Obenk belum merasa terpuaskan.. maka setelah jeda beberapa menit dia bangkit..
sehingga penis itu terlepas dari tempatnya menancap.

Rita yang belum pulih sepenuhnya disuruhnya menuju ke westafel yang ada di kamar mandi.
Mungkin karena terlalu terangsangnya.. Rita menurut saja apa yang dimintanya.

Obenk mengatur posisi Rita berdiri dengan pantat agak ditunggingkan..
Sementara tangan Rita bertumpu pada pinggiran westafel yang ada di depannya.

Slebb.. clebb..!! Kemudian penis Obenk kembali memasuki vaginanya dari belakang. “Uugghh.. oohh..!!”
Desah Rita dengan mencengkeram westafel dengan kuat saat penis itu kembali melesak ke dalam vaginanya.

Dalam posisi demikian.. Obenk memaju-mundurkan pinggulnya sambil berpegangan pada kedua payudara Rita.
Rita dapat melihat dirinya melalui cermin yang ada di depannya.
Payudara berbergerak naik turun mengikuti gerakan Obenk yang menyenggamainya dari belakang.

Mulut Obenk sibuk menciumi pundak dan lehernya membuat Rita serasa melayang.
Ditariknya wajah Rita..
hingga menengok ke belakang dan begitu wajahnya menoleh bibir tebalnya langsung memagut bibirnya.

Karena sudah pasrah.. Rita pun ikut membalas ciumannya, lidah mereka saling membelit dan beradu.
Air liur mereka menetes-netes di pinggir bibir. Tangan Obenk memegang dan meremas pantatnya..
Sambil menyodok-nyodokkan penisnya di liang vagina Rita..

Cairan yang sudah membanjir dari vagina Rita menimbulkan bunyi berdecak setiapkali penis itu menghujam.
Suara desahan Rita membuatnya semakin bernafsu..
sehingga dia meraih payudara Rita dan meremasnya dengan gemas seolah ingin melumatkan tubuh sintal itu.

Limabelas menit lamanya Obenk menyetubuhinya dalam posisi demikian.
Seluruh bagian tubuh Rita tidak ada yang lepas dari jamahannya.

Seiring dengan gerakan penis Obenk yang semakin cepat menghujam vaginanya..
kedua tangan Rita semakin erat mencengkeram westafel.

Akhirnya.. Obenk menggeram dan merasakan sesuatu akan meledak dalam dirinya.. Jleghh..!!
Penisnya dia tekan lebih dalam ke dalam vagina Rita.. serangannya juga makin gencar..

Sehingga Rita dibuatnya kelojotan dan merintih. jlebb-jlebb-jlebb-jlebb..!! Crott.. crott.. crott..!!
Rita merasa genjotannya makin kencang dan disusul cairan hangat memenuhi rahimnya.

Obenk melenguh panjang.. penisnya masih menghujam-hujam namun frekuensi goyangannya menurun.
Sperma yang ditumpahkannya sebagian meleleh membasahi selangkangan Rita.

Rita kembali mengalami orgasme yang ia sendiri lupa untuk keberapakalinya.
Nafasnya terengah-engah. Setelah beberapa saat, Obenk melepaskan penisnya.

Sebelum meninggalkan Rita yang masih berdiri lemas akibat klimaks tadi..
Obenk berbisik di telinga Rita.. ”Hebat juga goyanganlu, nanti kita terusin lagi ya..!?”
Sambil lewat tangannya menepok pantat Rita yang putih mulus itu.

Rita merasa harga dirinya hancur.. dadanya terasa begitu sesak akibat tidak kuat menahan hinaan..
yang merendahkan harga dirinya sebagai seorang wanita.
Tapi ia tak dapat memungkiri bahwa ia juga menikmati persetubuhan tadi

Setelah nafasnya kembali normal.. Rita kembali ke pancuran shower dan kembali membersihkan tubuhnya.
Setelah selesai.. ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk..
Lalu melilitkan handuk tersebut untuk menutupi ketelanjangannya.

Kemudian Rita kembali ke kamarnya..
ternyata Black sudah kembali menunggunya di ranjang menggunakan kimono yang biasa dipakai suaminya.
“Ayo kita lanjutin yang tadi..!”

Rita sudah mengerti apa yang dimaksud Black saat itu. Rita secara ragu-ragu mulai bergerak mendekat ke arah Black.
Mereka pun kembali berciuman. Rita memejamkan matanya.
Dan ekspresi wajahnya memancarkan kenikmatan dan kepasrahan yang luar biasa. Mau tidak mau, suka tidak suka.

“Ooohh.. oohh..” tangan Black terus membelai sekujur tubuh wanita cantik tersebut.
Sambil berciuman tangan Black mulai bergerilya melepasi handuk yang dikenakan Rita.

Rita membiarkan Black melakukan aksinya sampai akhirnya lilitan handuknya terbuka dan jatuh melorot ke bawah.
Tangan Black pun kini dapat menggenggam kembali payudara padat wanita cantik tersebut.

“Aaaoo..!!” Rita mendesah lirih ketika Black memilin puting kanannya.
Black lalu mengulum dan menjilati payudara kiri Rita “Aaah.. aaahhh..”
Rita semakin terbuai oleh permainan lidah dan mulut Black di kedua payudaranya secara bergantian.

Puas bermain dengan kedua payudara wanita cantik tersebut.. Black kembali mengincar bibir lembut Rita.
Kini kembali keduanya saling pagut dan saling mengadu lidah.

Sambil tetap berpagutan bibir..
laki-laki itu dengan leluasa dapat memainkan jari-jari tangannya di permukaan vagina Rita.
Black bisa merasakan bulu-bulu di permukaan vagina tersebut terasa basah dan lembab.
Black mengangkat tubuh Rita dan menelentangkannya di tengah tempat tidur.

Black kemudian melepaskan kimononya yang ternyata di balik kimono tersebut Black tidak mengenakan apapun lagi..
sehingga sekarang Black dan Rita berdua telanjang bulat di kasur.
Penis hitam Black sangat besar, panjang, tebal dan berurat.

“Elu sudah nyepong punyanya Obenk, sekarang giliran gue elu sepong..!”
Black mendekati kepala Rita, dia berlutut di hadapan Rita.

Rita tanpa diperintah membalik posisi tubuhnya dan mengaturnya sedemikian rupa..
sehingga wajahnya berhadapan dengan penis Black.

Black kemudian mengarahkan penisnya yang besar ke mulut Rita.
Seementara Ritapun dengan sukarela membuka mulutnya lebar-lebar.

Black kemudian mulai memasukkan kemaluannya yang besar keluar masuk mulut Rita yang mungil.
Tampak mulut Rita kesulitan untuk menerima penis yang besar itu,.

Namun Black dengan sedikit kasar memaksakan penisnya keluar masuk mulut Rita..
sehingga terlihat mulut Rita penuh oleh penis Black.

Rita kelihatan kepayahan namun tetap berusaha mengikuti kemauan Black.
Batang penis Black pun kini sudah terlihat terkocok di dalam mulut Rita.

Dengan cekatan wanita cantik itu memberikan pelayanan oral kepada tuannya malam itu.
Sesekali tangan Rita mengocok-ngocok batang penis tersebut ketika ia memainkan lidahnya pada zakar Black.
Tentu akan terasa nikmat jika penis ini kembali mengaduk-aduk vaginanya.. pikir sisi liar Rita.

Rita terlihat begitu 'semangat' mengulum dan menjilati batang penis di genggamannya.
Kini Black terlihat aktif mengocok-ngocokkan batang penisnya ke dalam mulut Rita.

Wanita cantik itu pun berusaha bertahan agar tidak tersedak..
Karena beberapakali ujung penis Black terasa menyentuh kerongkongannya.

CONTIECROTT..!!
------------------------------------------------------ooOoo---------------------------------------------------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd