Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Konsekuensi - Ketika Pacar direbut Partner Cuckold

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
PART II:



Pada sore hari itu, Adit bergegas memasukkan barang-barang yang telah ia siapkan diatas kasur kamar apartemennya ke dalam koper tua miliknya. Jam menunjukkan pukul 17:30, dan ia harus segera beranjak ke stasiun Gambir untuk mengejar keretanya yang akan berangkat pukul 19:10.

“Udah lengkap barang-barangnya?”, tanya Sheila yang menyelonong masuk ke kamar. Ia menatapi pacarnya yang terlihat khawatir dan terburu-buru. “Gue takut kalo jalan macet, mending bantu”, ucap Adit. Sheila membalas dengan menggerutu, “makanya nurut kalo udah gue bilang packing itu harusnya dari tadi pagi, engga sekarang”, imbuhnya.

Percekcokan singkat itu kemudian reda dan dilanjut dengan kedua pasangan itu yang bergegas ke stasiun Gambir. Sheila menyetir sementara Adit terlihat sibuk membuka-buka HPnya. Sheila melirik sedikit ke arah HP Adit sembari menunggu lampu merah untuk berubah menjadi warna hijau dan terlihat dengan samar-samar melalui layar antispy adit yang mulai pudar itu bahwa ia sedang membuka aplikasi M*chat.

“Jadi rencananya mau kemana aja di Jogja?” tanya Sheila dengan cetus ke Adit. Adit terlihat sumringah berusaha mengganti aplikasi yang ia buka. “Uhh..cuma ngecek bisnis kosan bokap sama mampir ke rumah tante aja buat tanya kabar karena anaknya baru kecelakaan kemarin”. Sheila hanya terlihat mengangguk sembari tetap fokus ke arah jalan.

“Kenapa sih kok keliatan bete gitu?”, tanya Adit. “Engga, ga papa”, balas Sheila singkat. Adit terus menerus membujuk Sheila untuk mengeluarkan uneg-unegnya. Akhirnya Sheila pun mengeluarkannya.

“Engga, gue cuma mau klarifikasi aja, lo ga ada rencana main kan di Jogja?” ucap Sheila tegas. “Main apaan nih?” tanya Adit. “Main gituan lah, gausah pura-pura gatau, jatah lo bulan ini udah abis”. balas Sheila tegas. Adit terdiam untuk sejenak, berusaha memikirkan jawaban atas pernyataan Sheila.

“Ya engga lah, kan jatah gue udah abis, toh nginep di rumah tante juga, masa aneh-aneh?” balas Adit. Sheila menoleh ke arahnya dan memasang ekspresi tegas, “janji ya, gue pegang perkataan lo”.







Memang benar, walaupun status open relationship yang sedang mereka jalani, ternyata terdapat beberapa peraturan yang mengekang, terutama bagi Adit. Menurut Sheila, walaupun ia setuju jika Adit menjalani open relationship dengannya, ia memiliki beberapa peraturan yang mengikat Adit, seperti wajib melapor ketika akan “berhubungan” dengan orang selain dirinya, wajib memberikan profil dan foto orang yang akan diajak berhubungan oleh Adit, serta hak untuk melarang Adit berhubungan dengan orang lain karena menurut Sheila orang tersebut terlihat lebih cantik dari dirinya. Hal ini acapkali membuat Adit kesal, terutama karena Adit tidak pernah melarang Sheila untuk memilih pasangan cuckoldnya, sehingga Adit merasa bahwa ia tidak diperlakukan secara adil.

Sheila memang memiliki rasa posesif yang lebih tinggi daripada Adit. Itulah alasan mengapa ia sering kali melarang Adit untuk berhubungan dengan orang yang ia anggap lebih cantik daripada dirinya, karena ia takut bahwa Adit akan meninggalkannya demi orang itu. Selain itu, pengalaman buruknya dengan mantan-mantannya yang rata-rata menyelingkuhi dirinya tentu membuat Sheila menjadi seseorang yang sulit mempercayai orang lain, terutama Adit yang memang memiliki ketertarikan terhadap hubungan cuckold yang lebih tinggi daripada dirinya.

Rasa posesif Sheila pun mulai meningkat pada saat itu, terutama karena Adit yang sedang “jauh” dari pengawasannya, serta Adit yang ketahuan membuka m*chat ketika ia mengantarkannya ke stasiun Gambir saat itu. Tanpa sepengetahuan Adit, Sheila mengetahui password laptop Adit yang ditinggal di apartemennya, dan tentunya karena mereka berdua yang sering “tidur bersama” di apartemen itu, Sheila memiliki kunci pintunya.

Akhirnya Sheila pun memutuskan untuk “memata-matai” aktivitas Adit. Beberapa hari kemudian, tepat satu hari sebelum Adit kembali ke Jakarta, Sheila pun diam diam menghampiri apartemen Adit yang kosong itu, lalu membuka laptopnya. Tentunya, aplikasi wikipedia dan Whatsapp Adit dapat ia temukan dengan mudah di laptop itu, dan ternyata akun yang Adit gunakan masih ter-login pada aplikasi tersebut. Sheila pun segera membuka wikipedia Adit dan men-scroll melewati beberapa chat pacarnya.

“hlo syg, berapa per malamnya?” ketik Adit. “1.5 jt aja semalem, exclude hotel & transport”, balas chat seorang gadis yang dari PP-nya terlihat sangat jelas bahwa ia adalah wanita bookingan.

“kontolmu gede banget sayang, jadi horny nih”, ketika salah satu wanita yang ternyata sedang VCS bersama Adit semalam yang lalu.

“wah cakep gan gfnya, jadi pengen ikutan pinjem”, chat salah satu akun tanpa pp sembari mengomentari foto bugil Sheila yang dishare di sebuah grup berjudul “cumtribut Semprot”.

Naiklah amarah Sheila. Antara merasa dikhianati, merasa dilecehkan oleh Adit yang ternyata menyebarkan foto aibnya tanpa sepengetahuannya, serta berbagai macam perasaan campur aduk dan kekesalan yang akhirnya ia keluarkan saat itu. Dengan cepat, Sheila pun menutup laptop dan pergi sembari membanting pintu apartemen itu. Suaranya cukup keras hingga terdengar di seluruh lorong lantai 12 itu.



….
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd