Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kumpulan cerita perselingkuhan pacar dan isteri tercinta

Ada lanjutannya kah? Kalo gak ada mohon bantuan judul cerita yg asli nya apa, yg sebelum di remake
 
3 tahun setelah kejadian di gubuk itu ...



Hari itu aku berangkat kantor seperti biasa menggunakan mobil dinas pemberian kantorku, pekerjaanku sebagai seorang manajer di sebuah perusahaan desain perencanaan proyek milik sebuah instansi pemerintah terkadang mengharuskanku bekerja sampai malam, sehingga perusahaannku berinisiatif memberikan fasilitas mobil operasional untuk menunjang aktivitasku sehari hari.

Oh ya, namaku iwan, mungkin sebagian dari anda pernah membaca curahan hatiku sebelumnya, ya, tentang perselingkuhan pacarku ayusta.

Bertahun-tahun setelah kejadian di gubuk laknat di Kebumen, jawa tengah itu, aku akhirnya menikahi pacarku. rasa cintaku membuatku melupakan segalanya, walaupun apa yang telah diperbuatnya saat itu telah menghancurkan hatiku, namun kuharap dengan adanya ikatan pernikahan ia bisa mengendalikan perilakunya, termasuk nafsu birahinya.

Alkisah, kami telah menjalani biduk rumah tangga selama lebih kurang 1 tahun, kami telah membeli sebuah rumah di bilangan duren sawit, jakarta timur. seperti kukatakan di awal, aku bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji lumayan, istrikupun sejak tahun lalu juga bekerja, menurutnya sayang jika ilmunya yang telah ia peroleh saat kuliah dulu tidak dipergunakan, jadi ia minta ijin padaku agar diperbolehkan meniti karier sesuai keahliannya.

Kantor istriku letaknya cukup jauh dari rumah kami, namun perusahaan tempatnya bekerja memiliki fasilitas antar jemput karyawan, jadi istriku tidak perlu kuatir dengan cara bagaimana ia bisa pergi-pulang kantor setiap harinya.

Dasar memang istriku itu cukup pintar, dan ditunjang juga dengan kecantikan serta perawakannya yang cukup aduhai, membuatnya segera menjadi primadona di kantor tempatnya bekerja saat ini, ditambah pembawaanya yang cukup supel alhasil semua rekan kerjanya mengapresiasi kinerja istriku dengan positif.

Belum lama berselang istriku diangkat menjadi asisten pribadi, atau boleh dibilang sekretaris pribadi bos besarnya, namanya pak William, semua orang kantor memanggilnya dengan nama pak Wil.
Posisi baru istriku tersebut memberikan berkah bagi kami, gajinya yang tadinya hanya cukup sekedar untuk makan dan membeli kosmetik kesukaannya naik berlipat-lipat, di satu sisi kami mensyukuri tambahan rejeki tadi, namun disisi lain, posisinya sebagai wanita dengan karier yang semakin menanjak mau tak mau membuatnya harus menghabiskan waktu lebih lama di kantornya. Dan alasan karier ini pula yang membuat kami sepakat untuk menunda dulu dalam memiliki momongan.

Ngomong-ngomong soal momongan, walaupun kami sepakat menundanya, tetapi hubungan intim suami-istri tetaplah kami lakukan, namun hubungan ini tidak terlalu spesial, selain karena faktor kelelahan fisik yang mendera kami berdua setiap harinya selaku kaum pekerja di kota besar, libidoku sebagai seorang pria juga cenderung rendah, aku tak terlalu antusias dalam berhubungan suami-istri, yang kuanggap tak lebih daripada sekedar bumbu/pemanis pernikahan.

Kusadari bahwa berlainan dengan diriku, gairah istriku sangat tinggi (mungkin pembaca sudah tahu bagaimana liarnya gairah yusta istriku itu), seringkali dalam berhubungan seks, kami harus menggunakan alat bantu seperti vibrator, atau dildo, ya, selain karena ukuran alat kejantananku yang biasa2 saja, juga karena staminaku yang payah membuatku hanya mampu bertahan maksimal 8-10 menit setiap berhubungan dengan istriku, sementara ia sendiri sangat sulit meraih orgasmenya.
Berulang kali aku meminta maaf padanya karena kekuranganku pada hal satu itu telah mengecewakannya, namun berulangkali pula ia mengatakan tidak masalah, cintanya padaku begitu besar katanya, sehingga ia menutup mata pada kekuranganku itu.

Namun akhir-akhir ini ada hal yang mengganjal hatiku, istriku makin hari makin sering pulang larut malam, kucoba untuk menanyakan padanya, dan jawabnya selalu lembur atau ada meeting penting di kantor yang mengharuskannya pulang lebih lama dari biasanya.

Awalnya aku percaya, memang karena kondisi kariernya saat ini mengharuskannya untuk bekerja lebih keras dari biasanya, namun hal lain yang membuatku terganggu adalah karena gairahnya di ranjang semakin berkurang, istriku yang tadinya begitu tinggi gairahnya kini semakin ogah-ogahan dalam bercinta, mungkin akibat beban pekerjaannya membuatnya sedikit banyak stress sehingga mengganggu libidonya, akhirnya aku berinisiatif untuk memberikannya kejutan, aku akan mengajaknya berlibur di akhir pekan ini ke daerah puncak, sejenak untuk melepaskan penat dan melupakan beban kerjanya dnengan harapan kehidupan percintaan kami akan kembali normal seperti biasa.

Pagi itu aku berangkat kantor seperti biasa, istriku sendiri baru berangkat setelahnya, menyesuaikan dengan jadwal kendaraan jemputannya, hari itu aku sudah merencanakan akan menjemputnya di sore hari dan akan langsung membawanya ke villa di daerah puncak yang telah kupesan jauh hari sebelumnya. Di tengah jalan aku berpikir, rencanaku bisa berantakan jika mendadak sorenya istriku harus lembur atau harus menghadiri meeting bersama bosnya, akhirnya aku berencana siangnya akan kuajak makan siang berdua sekaligus aku akan mengutarakan rencana mengajaknya berlibur akhir pekan ini, kutelpon istriku hendak mengajaknya makan siang, namun jawabannya sungguh mengecewakan, siang itu dia ada meeting di kantor sehingga ia minta maaf tidak bisa menemani diriku makan siang, it's ok bagiku.

Karena rencana makan siang hari itu gagal, maka aku berencana akan menjemputnya lebih awal, agar ia bisa bersiap-siap menyelesaikan pekerjaannya sehingga tidak ada tanggungan pekerjaan lagi baginya selama liburan akhir pekan nanti.

Namun sungguh sial, rupanya lalu lintas Jakarta sore itu sungguh diluar akal sehat, dari kantorku ke kantor istriku yang biasanya hanya makan waktu 1 jam kini molor menjadi hampir 3 jam, akupun hanya mengutuki betapa sialnya nasibku saat itu karena harus terjebak kemacetan di saat aku telah merencanakan semuanya dengan rapi.

Setibanya di kantor istriku waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore lebih, aku kuatir jangan-jangan istriku sudah pulang duluan atau lebih gawatnya harus meeting keluar kantor, dengan hati yang tidak karuan aku berinisiatif menanyakan keberadaan istriku pada satpam kantornya, apakah dia masih di kantor atau sudah keluar.
Syukurlah menurut satpam yang berjaga saat itu, istriku masih ada di ruangannya, mungkin meeting dengan si bos kata mereka, akhirnya akupun disuruh menunggu istriku di ruang tunggu tamu yang letaknya lebih kedalam dari arah lobby.

Masuk ke lobby aku mencari office boy atau resepsionis untuk menanyakan posisi ruang tunggu tamu yang dikatakan satpam diluar tadi, namun setelah lama celingak celinguk aku tak menemukan seorangpun didalam lobby kantor itu, terang saja pikirku, ini sudah jam 5 sore lebih, tentu semuanya sudah pulang ke rumah masing-masing.
Karena tidak ada orang aku berjalan keliling seputaran lobby itu, dan tak sengaja kutemukan ruangan yang bertuliskan "waiting room" disebelah sebuah ruang besar yang tertutup kaca dan pintunya, saat hendak kumasuki ruang tunggu tadi samar2 kedengar suara desahan dan rintihan dari ruangan besar yang tertutup tadi, aku mencoba melihat apa yang terjadi di ruangan tertutup tadi tapi tak terlihat apapun dari tempatku saat itu, aku mencoba tak menghiraukan suara2 aneh tadi dan masuk ke ruang tunggu yang kutuju.

Namun di didalam ruang tunggu tadi ternyata suara-suara tadi semakin keras dan jelas terdengar, suara desahan dan rintihan mirip orang sedang bersetubuh. Kucari-cari asal suara tadi, ternyata suara tadi muncul dari arah kisi2 yang menghubungkan ruang tunggu tempatku saat itu dengan ruangan besar di sebelahnya ..

Entah apa yang mendorongku saat itu, aku langsung mencari kursi untuk pijakan berdiri sehingga aku bisa melihat (lebih tepatnya mengintip) apa yang sedang terjadi di ruangan sebelah itu.

Apa yang kulihat saat itu membuatku terpana, terhenyak, isi otakku bagaikan membeku, bagaimana tidak, kulihat istriku Ayusta sedang mengangkang di meja besar tanpa sehelai benangpun, dgn kepala terdongak ke belakang menahan nikmat sementara didepannya seorang pria dengan badan besar sedang mengayun-ayunkan batang kejantanannya kedalam liang senggama istriku.

Ah, istriku, ternyata kau tega mengkhianati lagi cintaku padamu .. ternyata ucapanmu yang menerima kekuranganku sebagai seorang lelaki tak ubahnya kedok belaka, untuk menutupi perselingkuhanmu dengan lelaki lain yang lebih perkasa dariku.

Rasa perih bercampur amarah menggelegak membuatku hendak melabrak kedua manusia sialan itu, namun entah setan apa yang merasuki pikiranku saat itu, aku begitu terangsang menyaksikan istriku mendesah dan mengerang menggairahkan saat sebuah penis berukuran besar mengaduk-aduk lubang kenikmatannya.

Perkiraanku, dari usianya serta dari pembawaan dan juga bentuk tubuhnya, pria yang menggauli istriku saat ini tak lain adalah pak William, bos istriku sendiri.
Tubuh pak Wil tinggi besar, dengan kulit coklat dan perut yang agak membuncit, usianya sekitar 50an tahun lebih, namun betul kata orang, usia bukan ukuran kemampuan seksual seorang pria, di usia senjanya saat ini, pak Wil justru terlihat begitu perkasa, dia sanggup bertahan begitu lama memberikan sensasi nikmat pada istriku yusta, yang sehari-haripun aku susah memuaskannya, terlebih ukuran batang kejantanan pak wil itu membuatku minder sebagai seorang pria sekaligus suami.

Bagaimana tidak, dengan ukuran tak ubahnya bagaikan kaleng fanta, penis pak wil kelihatan mengagumkan, selain ukurannya yang besar (kutaksir sekitar 20cm panjangnya), penis tersebut dihiasi urat-urat besar di sekeliling batangnya, kepala penisnya pun juga bagaikan buah tomat dengan sobekan kecil lubang kencing di bagian ujungnya. Kepala penis itu terlihat timbul tenggelam akibat geseran kulit kulup penisnya saat dijejalkan dengan mantap ke lubang senggama Yusta istriku.

Lubang vagina istriku saat ini terlihat begitu sempit dan sesak dimasuki dan dipompa berulangkali oleh penis perkasa pak Wil, aku yang melihatnya begitu takjub, bagiku liang senggama yusta istriku itu tidak terlalu sempit, namun kali ini liang senggama itu bergesekan dengan begitu sempurnanya dengan batang kejantanan pak wil membuat bibir vagina istriku tertarik keluar dan kedalam mengikuti ayunan penis pak wil yang terlihat semakin mengkilat dibaluri lendir kenikmatan istriku yang keluar dari liang senggamanya.

"akhh, enak bangeth paakh, oookh .." racau yusta istriku menerima sodokan kontol pak wil
"masa siich yuushh, enaaakhhh?" balas pak wil yang juga sedang dirundung rasa nikmat akibat jepitan yusta pada batang rudalnya



Tak lama tubuh istriku mengejang kemudian menggeliat diiringi desahan panjangnya, rupanya ia telah mendapatkan orgasmenya, pak wil mencabut batangnya dari vagina istriku dan membawa penisnya yang masih tegar menegang untuk dijilati dengan penuh nafsu oleh istriku. Istriku sambil menikmati sisa2 puncak syahwatnya masih dengan posisi berbaring diatas meja kini dengan telaten membersihkan sekujur batang itu dari sisa2 lendir kenikmatannya, pak wil yang setengah berjongkok mengangkangkan selangkangannya diatas kepala istriku hanya bisa melenguh dan mengerang saat lidah nakal istriku menggelitik lubang kencing penisnya, diselingi sedotan2 kecil di kedua buah pelirnya, bahkan daerah antara kantong menyan dengan liang dubur pak wil juga tak luput dari sapuan lidah serta lumuran air liur istriku, hal ini membuat hatiku semakin panas karena selama ini dik Yusta tak sekalipun pernah mau melakukannya padaku, namun kali ini dia seakan menikmati servisnya pada pak wil dengan sepenuh hatinya.



Sayup2 terdengar suara langkah kaki mendekat ruanganku berada, "mati aku" pikirku. Kupikir satpam yang sedang mengecek ruangan2
kantor sepeninggal karyawannya yang telah pulang, namun semakin kuperhatikan ternyata suara yang kudengar ternyata suara langkah
kaki seorang wanita, dan langkahnya bukannya mengarah ke ruangan tempatku berada, namun menuju ruangan dimana pak wil dan yusta
sedang berolah asmara.

"Mati kalian" kembali aku berkata dalam hati, saat melihat pintu ruangan pak wil terbuka dan wanita tadi yang ternyata adalah
Cik Lani melangkah masuk.

Cik Lani adalah staf keuangan senior kantor pak wil, bahkan banyak yang menganggapnya orang kepercayaan pak wil selain istriku tentunya, umurnya 2-3 tahun lebih tua dari yusta, aku tak tahu persisnya namun bodinya juga tak kalah dibanding istriku, bisa dibilang sama sintalnya tetapi dengan kulit yang jauh lebih putih, khas keturunan Tionghoa.

Aku kemudian bersiap2 dekat pintu karena kupikir cik Lani akan berteriak melihat perbuatan pak wil dan istriku, saat hendak kuputar pegangan pintu ruangan tempatku berada, aku terdiam, karena dari ruangan sebelah terdengar suara ..

"Bagus yah! Gue nggak disisain barang dikit juga, emang kalo soal bawah perut nggak ada inget2nya ama temen!"

Aku terhenyak "apa-apaan ini?? kenapa cik Lani terkesan biasa melihat hal seperti ini? Bahkan ia seakan minta jatah yang sama seperti yang dilakukan pak wil dan istriku.."

Ah, pikiranku semakin tak menentu, aku seperti orang hilang ingatan, bagaimana tidak, ternyata kelakuan orang2 ini sama saja, pak wil pikirku, selain kaya dan berwibawa, ternyata juga seorang penakluk wanita, tak tanggung tanggung, dua wanita terdekatnya di kantor ini menjadi mangsa kejantanannya.

Sesaat aku bagaikan orang linglung, aku kembali tersadar dan mengintip kembali melalui celah kisi2 udara dinding pembatas ruanganku. Kulihat cik Lani berjalan mendekati meja tempat pak wil dan yusta berada sambil mencopoti pakaiannya satu persatu, tubuh cik Lani yang tadinya terbungkus setelan rok dan blazer kini telah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun, tubuhnya sintal berkulit sangat putih, dengan rambut kemaluan yang tercukur habis, hanya menyisakan sedikit bulu saja di bagian atasnya, sangat kontras dengan tubuh istriku yang berkulit coklat sawo matang berhiaskan gerumbulan bulu lebat hitam di pangkal pahanya.

Kemudian cik lani mendorong tubuh pak wil sehingga ia terduduk di kursinya, dengan gerak perlahan, cik lani berlutut di depan selangkangan pak wil dan menggenggam erat penis besar lelaki tua itu sambil memandanginya lekat-lekat dan bergumam ..

"Gila, berapa lama nih dipake buat ngentot sore ini, sampe bau memek sama iler yusta nempel di ni kontol."

Kualihkan pandanganku kearah istriku, yang nampak tak peduli dengan kata-kata cik Lani tadi, yusta masih telentang diatas meja dengan mata terpejam dan mulut mendesah, sementara kedua tangannya bergantian memainkan kelentit dan meremas remas payudaranya, rupanya istriku masih menghayati gelenyar nikmat orgasmenya yang luar biasa.

"Buset, lu apain aja tuh pak si yusta, sampe teler gitu?" tukas cik lani saat melihat posisi istriku diatas meja, sambil berujar demikian cik Lani membetot penis pak wil dan memasukkannya dalam mulutnya.

Berbeda dengan istriku yang memperlakukan batang kejantanan pak wil dengan penuh perasaan dan kelembutan, cik Lani melakukannya dengan kasar, kocokan serta hisapannya terlihat sekuat tenaga, membuatku yang melihatnya terasa ngilu, namun tak kusangka pak wil justru sangat menyukainya, kepalanya terdongak ke belakang sambil mengerang

"Aaachh, gila luh kalo udah nafsu kaya gini Lann", pak wil tak henti2nya mngerang menikmati servis cik lani di sekujur batang penisnya.

"Diem lu pak, daripada ngoceh ga keruan mending lu bikin enak ni gua punya barang" sambil berkata demikian cik Lani mengangkangkan kakinya, mengarahkan selangkangannya ke wajah pak wil, kemudian cik lanipun memutar-mutarkan pinggulnya membuat lidah pak wil yang sudah terjulur secara pasif berkelemutan di sekujur permukaan selangkangan cik lani, dari mulai klitoris, liang vagina, sampai liang dubur Cik Lani terkena sapuan lidah pak wil.

Dengan wajah tanpa reaksi cik lani melanjutkan oral seksnya terhadap batang pak wil, sambil sesekali melihat kearah wajah pak wil dan berkata dengan ketus ..

"Eh pak, yang bener dong njilatinnya .. udah ga tahan nih"

Pak wil yang sehari-hari begitu dihormati di kantor istriku saat ini tak ubahnya bagai kerbau gemuk yang dicocok hidungnya menikmati rangsangan birahi dari wanita-wanita kepercayaannya.

"Akkkhh, terus pakkh, terussshh paakkh" desah parau cik lani, yang mulai nampak mulai tak beraturan putaran pinggulnya akibat perbuatan pak wil terhadap selangkangannya, kulihat saat itu pak wil mencolokkan 3 jari tangan kanannya yang besar ke liang dubur cik lani, serta memasukkan 4 jari tangan kirinya ke liang vagina cik lani, liang vagina itu nampak sangat longgar, jauh lebih longgar daripada liang senggama ayusta, mungkin gara2 cik lani sudah melahirkan anak pikirku.
Tak cukup hanya mencolok-coloknya pak wil mengimbangi permainan kasar cik lani dengan menyedot kelentitnya kuat-kuat, berselang seling dengan gigitan di bibir vagina cik lani yang menggelambir bagaikan daging tetelan.

Sejurus kemudian cik lani bangkit dari posisinya, ia mengangkangkan kakinya lebar lebar diatas batang rudal pak wil dan dengan satu sentakan kuat menghantamkan pinggulnya, membuat batang besar dan gemuk itu terbenam seluruhnya kedalam liang senggamanya.

Sontak keduanya mengerang dan saling berciuman dengan panasnya, cik lani yang berada diatas pak wil bergerak naik turun dengan aktifnya membuat penis pak wil keluar masuk liang vagina cik lani begitu lancarnya. Ruangan itupun kini dipenuhi suara suara erangan erotis yang saling bersahutan bercampur bunyi kursi yang nampak tak kuat menahan ayunan tubuh sepasang manusia diatasnya yang sedang dikuasai hawa nafsu mereka.



Berlainan dengan vagina yusta yang terlihat sesak saat dijejali rudal pak wil, liang vagina cik lani terlihat begitu mudah menerima pompaan piston besar pak wil berulangkali, itulah mungkin kenapa cik lani begitu cepat dan kuatnya mengayun-ayunkan pantatnya, agar mendapatkan kenikmatan senggama yang maksimal sebagai kompensasi kurangnya gesekan penis dengan dinding vaginanya yang longgar.

Istriku yang sudah tersadar dari kungkungan nikmat orgasmenya, kelihatannya terpancing kembali birahinya melihat gerak liar cik lani diatas tubuh pak wil. Perlahan ia bangkit dari meja kerja pak wil, kemudian berlutut didepan selangkangan pak wil yang sedang digenjot cik lani diatas kursi, istriku lalu mengarahkan mulutnya ke kantong menyan pak wil yang sejak tadi terguncang-guncang akibat hantaman sekuat tenaga pinggul cik lani. Kemudian kantong menyan besar itupun kembali mengkilat sama seperti batang rudal diatasnya, namun kali ini akibat gelomohan mulut istriku.



Aku hanya bisa memandang dari tempatku sekarang dengan perasaan iri, aku membayangkan saat ini pasti pak wil sedang dirundung nikmat tak terkira, bagaimana tidak, saat batangnya digenjot tanpa henti dari atas oleh vagina cik lani, dari bawah yusta ikut menyerang kantong menyannya dengan jilatan, hisapan dan gelomohan mulutnya.
Aku berpikir, andaikata saat itu aku yang ada di posisi pak wil sudah pasti sejak awal aku sudah KO, jangankan menerima rangsangan ganda seperti sekarang, dengan ukuran penisku yang biasa saja vagina yusta selalu terasa begitu nikmat, membuatku seringkali tak mampu menahan air maniku menghambur keluar saat berhubungan dengannya. Bisa jadi hal inilah yang selalu membuat istriku kecewa akan kehidupan seksualnya, diam-diam aku kagum akan keperkasaan pak wil bos istriku itu.

Masih dengan posisi yang sama, cik lani menggenjot dari atas, dan istriku dibawah, istriku tak lupa memainkan jarinya di liang dubur cik lani, kulihat tanpa rasa jijik istriku mencolok-colokkan dua jarinya kedalam lubang pantat cik lani. Mendapat rangsangan seperti ini, membuat cik lani semakin histeris ..

"Ooohhh, yussssh, lu apain siiihhhhh .... oooohhhhh"

Tak lama dengan setengah berteriak ia membenamkan sedalam-dalamnya rudal pak wil dalam liang senggamanya sambil berputar putar begitu liarnya. Rupanya cik lani mendapatkan orgasmenya. Begitu kuatnya klimaks yang melanda cik lani, membuat lendir kewanitaannya membanjir mengalir keluar sehingga wajah yusta yang tepat berada di bawahnya turut dibasahi lendir kenikmatan itu. Istriku yang selama ini selalu menjaga kebersihan dan hygiene, yang mudah dibuat mual oleh hal-hal yang baginya dirasa jorok, kali ini didorong hasrat hewaniahnya justru membuka mulutnya lebar-lebar, menampung kucuran lendir dari liang vagina milik wanita lain yang mengalir deras bagaikan gemericikan air hujan.
Tak cukup hanya dengan menengadahkan mulutnya, yusta mengangkat pantat cik lani yang besar, dan dengan rakusnya istriku itu menghisap lendir cik lani langsung dari lubangnya yang menganga merekah akibat jejalan batang perkasa pak wil.
Kontan tubuh cik lani ambruk diatas badan tambun pak wil, tubuh sintal bermandikan keringat itu bergetar menggelinjang menahan geli akibat perlakuan istriku pada kelaminnya, cik lani dengan ekspresi penuh birahi mencium bibir pak wil dengan ganasnya, pak wil pun dengan satu tangannya berusaha merenggangkan lubang vagina cik lani sehingga yusta dapat terus menikmati lendir birahi cik lani, sementara tangan pak wil satunya dengan perlahan mengocok batangnya. Batang itu kini terlihat mendongak tegak keras dengan gagahnya menanti selesainya dua wanita binal idamannya menikmati gelora syahwatnya masing-masing.

"Bangsat, bajingan manusia2 laknat itu" rutukku dalam hati melihat adegan yang sangat erotis itu.

Setelah puas dengan gaya sebelumnya, ketiga manusia yang telah dikuasai nafsu birahi itu bangkit kembali menuju meja kerja pak wil. Ayusta kembali terlentang diatas meja, sementara cik lani berada diatasnya, namun kali ini posisi kepala yusta maupun cik lani saling berlawanan, posisi kepala kedua wanita binal tersebut kini masing-masing persis berhadapan dengan kelamin pasangannya, tanpa aba-aba cik lani dan istriku kembali saling menghisap, menjilat, mengorek-ngorek vagina dan lubang pantat lawan mainnya, alhasil suara desah dan rintihan nikmat kembali terdengar bersahutan dari mulut cik lani dan istriku.



Pak wil yang sejenak menikmati keliaran dua wanita kepercayaannya dari jauh, kini mendekat, mengarahkan batang rudalnya kearah istriku, tanpa dikomando istriku mengoral batang gemuk kekar itu dengan mulutnya sambil jari-jarinya tetap tanpa henti merangsang vagina cik lani. Pak wil terpejam matanya menahan sensasi nikmat oral seks tersebut dan tanpa sadar mengayun-ayunkan pinggangnya maju mundur, ia mulai mengentoti mulut istriku dengan kasarnya, mulut istriku yang tak ubahnya bagai liang senggama seorang wanita murahan menerima sodokan rudal pak wil, mulut itu mengeluarkan suara2 aneh karena penuh terjejali daging kenikmatan tebal yang masuk sampai kerongkongannya, akibatnya air liur istriku pun membanjir keluar, tanpa sadar aku mulai mengocok penisku yang ukurannya tak seberapa demi menyaksikan pemandangan yang sangat menggugah syahwat itu.



Bosan merojok mulut istriku, pak wil mencabut rudalnya dan mengarahkannya menuju liang dubur cik lani, dengan perlahan batang kejantanan itu terbenam inci demi inci kedalam lubang pantat cik lani, tak sulit batang itu memasukinya, karena sebelumnya batang itu telah basah oleh air liur istriku, dan disaat yang sama istrikupun telah merangsang liang dubur cik lani dengan keempat jarinya sehingga lubang anus itu kini menganga lebih lebar daripada umumnya. Kembali pak wil memaju mundurkan pantatnya membuat rudalnya sekarang keluar masuk lubang pantat cik lani.

Cik lani meringis, entahlah mungkin menahan sakit, namun dari desahan dan rintihannya bisa jadi cik lani sedang dikuasai rasa nikmat yang luar biasa, tak heran, saat sebuah penis besar bergerak keluar masuk lubang tempat buang airnya, disaat yang sama sebuah mulut dengan nakalnya merangsang kelentitnya dari arah bawah.
Ya, istriku yusta juga saat ini sedang dikuasai nafsu birahi yang membuatnya lupa diri, aroma khas vagina cik lani yang berlendir, yang bercampur dengan bau dari liang dubur diatasnya yang sedang aktif digojlok batang perkasa pak wil tak membuatnya surut, namun hal itu semakin membuat gairahnya menyala-nyala terlihat dari semakin intensnya ia memberikan rangsangan pada cik lani.




Gerak olah syahwat ketiga manusia bejat itupun mencapai puncaknya di posisi ini, rudal pak wil yang tampak mengkilat dihiasi cairan dubur cik lani bergerak makin lancar, rudal itu kelihatan semakin membengkak, siap menyemburkan segenap isinya, sementara kedua wanita binal lawan mainnya nampak sangat berkonsentrasi memberikan kenikmatan pada kelamin pasangannya menggunakan mulut mereka.

"Lannh, gua ga tahan nihh, mau keluarr gua.."
"Aakhh, terusinh pak, gua juga mau keluarrhh.."
"Ccciiik, tungguin ciiik, aku juga sebentar lagiihh.."

Dan akhirnya dengan satu sentakan kuat pak wil membenamkan seluruh batangnya dan menyemprotkan air maninya didalam lubang anus cik lani, mereka bertiga pun mengerang panjang karena mendapatkan orgasme diwaktu yang bersamaan.
Sementara di ruangan ini aku hanya bisa tergolek lemah, air maniku entah sejak kapan telah muncrat keluar, tak tahan oleh rangsangan pemandangan erotis didepan mataku. Aku tertegun dirundung rasa kecewa melihat istriku begitu sangat liarnya menikmati persetubuhan dengan orang lain dan gilanya lagi ia melakukannya tanpa canggung bagaikan bintang film porno yang selama ini hanya bisa kulihat via layar komputer atau ponsel pintarku.

Kulihat kembali ke ruangan itu, cik lani sedang menikmati lendir yusta istriku menggunakan lidahnya, di lain pihak pak wil telah mencabut batang kejantanannya dan mengurut-urut batang itu dari pangkal menuju kepalanya, sementara istriku dengan pasrahnya menadahi sisa-sisa air mani yang menetes dari lubang kencing pak wil dan menjilati batang bekas liang dubur itu dengan mulutnya tanpa sungkan.

Kemudian Cik Lani dan Yusta istriku bangkit, mendorong tubuh pak wil terlentang diatas mejanya, dan bersama-sama bergantian menjilati batang besar yang perlahan melembek dengan mulut mereka, mungkin keduanya ingin berterima kasih pada bosnya karena telah memberikan kepuasan tak terkira bagi mereka. Pak wil pun menikmati gelomohan kedua wanita sundal itu pada penisnya, yang membuatnya seakan terbang ke awang-awang.



Sampai disini aku hanya bisa meratapi nasibku sebagai suami yang lemah, ketidakmampuanku dalam memberikan kepuasan seksual bagi istriku membuatnya menjadi liar, demi memenuhi hasrat birahinya ia tak segan untuk berpetualang mencari kepuasan dari orang lain.

Entah apa yang harus kulakukan nanti, mungkin saja kuakhiri perjalan hidup rumah tangga kami sampai saat ini, namun disisi lain, menyaksikan Yusta istriku meraih orgasmenya seperti tadi benar-benar membangkitkan gairahku.
 
sori ya agan agan, baru bisa ngelanjutin karena ane sibuk ngegarap bini ane banyak kerjaan ..
sama satu lagi, mungkin gambar ilustrasinya agak nggak nyambung, mohon maaf sebelumnya karena stok gambar2 syur ane cukup terbatas.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd