Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Kyai Walang Sungsang

Status
Please reply by conversation.
Kiai Walang Sungsang


Part 56: LDK Hari ke dua



Andini


Astrit


Arum


Pov 3rd



Pagi itu jam 4 semua peserta LDK sudah pada bangun mereka awali kegiatan pagi ini dengan melakukan senam Indonisia Indah versi 4 dengan sangat antosias semua peserta LDK mengikuti kegiatan ini dan setelahnya mereka melakukan ibadah sholat subuh secara bersamaan sama di mushola yag berada di lingkungan itu

Rangga pun bersama ke dua istrinya dan pacar centilnya juga melakukan kegiatan bersama para peserta LDK dan melakukan ibadah sholat subuh bersama sama dengan semua perserta LDK yang seiman sedang yang berlainan iman juga melakukan ibadah di tempat lain yang di pimpin oleh seorang guru yang menganut agama yang sama

Baru setelah itu mereka mandi dan bersih bersih dan jam 7 mereka sarapan bersama dengan menu yang sudah di atur oleh panitia yang berkerja sama dengan pihak pengelola tempat tersebut

Sedang makam bersama Rangga, Andini, Astrit dan Arum semeja

“Dik Arum, mbak dan mas Rangga mau ke sekolah dulu ya ada urusan yang harus di selesaikan di kondep dikbut soal ebtanas yang harus mbak sendiri yang kesana ngak bisa di wakilkan dan mas Rangga hanya ngantar mbak dan dik Arum akan didamping oleh dik Astrit sebagai wakil aku di LDK ini” kata Andini

“Jangan kuatir dik mas sudah menugaskan ke tiga paman paman Jalubang, Jaluning dan Jalibi untuk selalu mendampingi dik Astrit dan dik Arum dan juga mas kemarin sudah bertemu dengan kyai Bantaran penguasa gaib daerah sini dan aman mereka juga akan ikut menjaga selama kegiatan ini berlangsung” kata Rangga

“Ya udah ngak papa kok mas Rangga dan mbak Dini nanti kesini lagi kan” kata Arum

“Mungkin juga agak malam setelah magrib begitu soalnya kan nanti malam pas 7 hari meninggalnya romo ki Sudibyo di rumah juga ada acara tahlillan tapi acaranya setelah sholat mahrib jadi kesininya tidak terlalu malam” kata Rangga

“Jadi mas Rangga dan mbak Dini sibuk sendiri ya” kata Astrit

“Ngak juga kok dik kan sudah ada yang ngurusi Parjo dan istrinya tapi kalau tidak ada aku dan mas Rangga kok kayaknya ngak enak juga wong mengundang tamu kok yang punya rumah ngak ada” kata Andini

Sehabis mereka sarapan pagi semua panitia dan pengisi dari Alumni dan para guru berkumpul dan mendapatkan pengarahan dari kepala sekolah sebelun Andini dan Rangga pamit meninggalkan lokasi LDK untuk kembali kesekolah sebab sekolahan mereka tidak libur melainkan masuk seperi biasa dan Andini ada undangan rapat di Rayon sebagai ketua sub Rayon di SMA Negeri X di kota Karesidenan

Lima belas menit kemudian Rangga dan Andini kini berada di dalam mobil untuk menghantar Andin rapat di Kandep untuk urusan Penyelenggara Ebtanas tingkat Rayon yang di adakan di kota karesidenan dan Andini sebagai ketua sub Rayon A dari kabupaten itu tapi sebelum berangkat Andini ke sekolah dulu untuk mengambil berkas untuk Rapat di Rayon di kota Karesidenan

“Mas udah siap jadi supir aku ya” kata Andini sambil tersenyum ke Rangga

“Aku selelu siap bukan saja menjadi supir jeng saja tapi juga siap menjaga keselamatan jeng Dini sekeluarga termasuk keluarga dik Atrit dan dik Arum” kata Rangga, lanjutnya “Walaupun tidak ada bayaran sekalipun yang berupa materi tapi bayarannya sebuah kepuasan yang setiap hari mas dapatkan walau sementara ini hanya dari jeng Dini dan dik Astrit juga menyusul beberapa bulan kedepan dik Arum juga” sambil tersenyum

“Lho kok mas Rangga bisa tau kalau dengan dik Arum beberapa bulan kedepan kan dik Arum juga baru lulus setahun kemudian” kata Andini

“Aku kemarin minta sama kyai Walang Sungsang supaya menpercepat pernikahanku dengan di Arum dan itu telah di setujui kok” kata Rangga

“Wah aku juga suka kok mas kalau mas Rangga dan dik Arum sebelum lulus kan bisa kawin sirri dulu sebelum resmi kaya aku sama dik Astrit” lata Andini

“Kemarin juga aku sempat sambat ke kyai Walang Sengsang tentang pekerjaan sebeb tidak mungkin aku punya istri lebih dari satu tetap bertahan jadi PNS dan di sarankan untuk memperbesar perusaan yang sudah ada dulu dan mulai merintis sebuah usaha di bidang sebuah pertanian atau peternakan gitu pokoknya ngak jauh jauh dari itu” jawab Rangga

“Ya aku sih terserah mas Rangga aja aku bersama dik Astrit dan dik Arum akan mendukung sepenuh hati atas usaha mas Rangga sebagai kepala keluarga yang menghidupi 3 istri sekaligus itu tidak mudah mas” kata Andini

“Terima kasih jeng”kata Rangga

Sebentar kemudian mobil Rangga sudah masuk halaman sekolah langsung parkir di depan ruang KS sebab sebentar lagi Rangga akan menghantar Andini rapat di Rayon di kota Karesidenan yang berjarak 30 km dari kota Kabupaten

Andini turun langsung masuk ke Ruang KS untuk menyiapkan berkas yang akan di bawa rapat ke Rayon dan setelahnya Andini dan Rangga melangkah ke ruang guru untuk ijin meningalkan sekolah karena ada rapat di rayon di kota Karesidenan dan Rangga juga minta ijin untuk mengantar Andini ke kota Karesidenan untuk mengikuti rapat yang diadakan di Rayon SMA Negeri X di kota Karesidekan

Setelah mendapat ijin Andini dan Rangga kembali ke ruang KS dan segera Rangga menerik Tangan Andini dan merapatkan tubuh Andini ke tubuhnya dan memberikan ciuman mesra di bibir Andini mula mula Andini terkejut juga mendapat tarikan tangannya ke tubuh Rangga dan akhirnya Andini pasrah dan mererima ciuman Rangga di bibirnya

Setelah ciuman terlepas

“Mas nih bikin terkejut saja” kata Andini

“Mas juga kangen sama bibir diajeng sejak semalam sih jeng Andini dan dik Astrit ninggal aku di luar sendirian”kata Rangga

“Salah sendiri ngak mau masuk ke kamar aku dan dik Astrit padahal kamar hanya di tutup aja tanpa di kunci” kata Andini sambil tersenyum

“Udah jeng ngak ada yang tertinggal” kata Rangga

“Udah kok udah terbawa semua” kata Andini

“Ayo berangkat” kata Rangga sambil menggandeng tanan Andini keluar dari ruangan menuju ke mobil Rangga yang di parkir dekat ruang KS

Setelah Rangga menggadeng tanga Andini dan membuka pintu untuk penumpang dan menaikan Andini duduk di samping dirinya dan Rangga pun segera melangkah membuka pintu sebelah pengemudi dan memasang kunci dan menstater mobil menghudupkan AC dan melihat ke samping dan melihat sabuk pengaman belum terpasang kemudian Rangga meraih sabuk pengaman itu lalu memasangnya ke tubuh Andini dan mencium bibirnya

“Thanks”kata Andini

Ranggapun segera menjalankan mobilnya dan mengarah ke kota Karesdenan

Empat puluh menit kemudian Rangga dan Andini sudah berada di depan SMP X kota Karesidenan tempat rapat di adakan

Andini turun dan mengadeng tangan Rangga dan mengajaknya masuk edalam ruang rapat dan mengenalkan Rangga sebagai suaminya di rapat tersebut

“Hai mbak kapan nikahnya kok tau tau udah nikah” kata Jubaidah KS SMA dari kota Karesedenan

“Baru nikah sirri dulu kok mbak Ju” jawab Andini, lanjutnya “Selelah Ebtanas selesai baru akan pernikahan secara negaranya

“Wah ada temanten Baru nih” kata KS yang lain

Dan mereka saling berjabatan tangan mengucapkan selamat dan sekaligus berkenalan dengan Rangga yang di perkenalkan sebagai suami Andini bukan sebagai guru dari SMA dimana mereka datang

Jam 10 rapat Rayon di buka oleh Kandepdikbut kota Karesidenan dengan acara soal pendistribusiab soal dari kementrian sampai di sekolah penyelenggara, seluruh soal nasional terdiri dari 10 paket untuk masing masing propinsi dan dari propinsi baru di gandakan sesuai dengan kebutuhan baik soal pada hari H atau soal susulan semua penggandaan di buat oleh propinsi dengan pengawalan ketet dari pihak kepulisian

Satu bulan sebelumnya semua soal sudah selesai dan siap didistribusikan ke masing masing rayon dan si atur oleh Rayon seminggu sebelum soal sudah di distribusikan ke sub sub rayon dan di atur lagi untuk sekolah penyelenggara setelahnya soal di distribusikan ke sekolah pagi hari pada saat hari H dan di kembalikan ke sub Rayon lembar jawaban soal saja sedang lembar soal di tinggal di sekolah penyelenggara

Demilian juga lembar jawaban secara berjenjeng pengirimannya dari sekolah penyelenggara ke sub sub rayon dan dari sub sub rayon di kirin ke rayon dan pengkoreksian di lakukan di masing masing propinsi dengan mesin pengkoreksi dan di harapkan hasil 2 minggu hasilnya sudah di kirim ke Jakarta untuk di adakan kelulusan secara nasional kemudian secara berjenjang kembali kesekolah paling lambat 1,5 bulan dan kelulusan di tentukan sekolah dengan rapat tertutup dari dewan guru masing masing sekolah dan di umumkan secara serentak secara Nasional

Sekitar jam 14 rapat selesai Rangga dan Andin pulang ke rumah untuk mengadakan acara tahlil untuk memperingati 7 hari meninggalnya romo ki Sudibyo yang rencanamya akan di gelas setelah sholat magrib sebab setelah itu Rangga dan Andini harus kembali ke area LDK untuk membantu Arum dan Astrit dalam mennyelenggaran LDK sekolah tersebut

Tahlil untuk memperingati wafatnya almarhum ki Sudibyo di gelas dengan sederhana sekali hanya mengundah belasan orang yang ada di sektar rumah ki Sudibyo dan beberpa teman teman beliau dari paguyuban seni pedalangan dan seni karawitan yang semula di asuh oleh ki Sudibyo sendiri dan kini di asuh oleh ki Sabto Margono sebagai wakil ki Sudibyo

Hanya setengah jam tahliltan ini di laksanakan dan setelahnya Rangga dan Andini pergi lagi ke tempat LDK dan kini Bagas juga ikut papa dan mama nya ke tempat LDK tersebut sesampainya di tempat LDK waktu sudah menunjukan jam 19 lebih dan begitu sampai Rangga di sambut oleh segerombolan anak anak muda yang hampir semua mengendarai montor berbagai pabrikan dan Rangga sempat berpikir dan mengutarakan pendapatmya ke Andini sebagai penanggung jawab acara ini dan sebagai kepala sekolah di SMA

“Jeng, nanti kalau keadaan sudah tidak kondosif lagi silahkan hubungi yang berwajib tapi untuk saat ini akan saya coba untuk menghadapi anak anak yang tergabung dengan gank montor ini” kata Rangga dan setelahnya Rangga dan Andini masuk gerbang di pelatihan tersebut yang semula pintu pagar di tutup dan di buka sedikit untuk mempersilahkan Andini dan Rangga masuk ke tempat pelatihan

Sementara di tempat pelatihan tetap berjalan dengan agenda api ungun di tengah lapangan segera Andini mengumpulkan para guru dan keamanan yang ada di kolasi di samping Rangga dan Astrit juga terlihat pak Kris sebawai waka kesiswaan yang malam ini bisa bergabung dan pak Andang, pak Martono dan beberapa guru yang di tunjuk sebagai pendamping LDK dan juga Arum sebagai ketua penyelenggara LDK kali ini

“Assalamualaikum” kata Andini membuka pertemuan ini

“Wallaikumsalam” jawab guru guru yang ikut pertemuan ini

“Maaf mbak Arum pimpinan saya ambilalih sementara ya” kata Andini

“Ya bu ngak papa dan Arum sendiri ngak mungkin mengatasi sendiri” kata Arum

“Silahkan acara LDK tetap berjalan senuai jadwal sedang para Alumnus dan panitia LDK berada di sana sedang urusan anak anak gank yang berada di luar pagar nanti tanggung jawab sekolah dan saya menugaskan pada pak Rangga, pak Kris, pak Martono dan juga pak Andang di bantu oleh dua satpam yang bertugas pak Ali dan Pak Hasan di sini untuk mengadakan pendekatan apa yang di inginkan kalau mungkin di bubar kalau tidak mungkin ya apa boleh buat aku akan menghubungi polsek untuk minta bantuan keamanan disini” kata Andini tegas

“Sebenarnya tadi kami sudah melakukan pendekatan dengan mereka mereka hanya ingin bertemu dengan pak Rangga dan Arum saja katanya urusan pribadi” kata perwakilan mereka yang aku juga ngak paham siapa mereka yang tadi menemui kami bu dan mereka berjanji tidak akan membuat kerusuan di area ini dan ikut menjaga keamanan selama pelatihan LDK berlangsung” kata pak Kris sebagai wakil kepala bidang ke siswaan

“Bagai mana mbak Arum mereka mau menemui mu dengan pak Rangga maukah maku menemui mereka” kata Andini

“Aku akan menemui mereka bu dengan restu bu Andini dan didampingi pak Rangga” kata Arum sambil tersenyum

“Aku setuju dan memberi restu pada dik Arum tapi pak Kris dan pak Martono dan juga pak Ali dan Pak Hasan juga tetap mendampingi mbak Arum dan pak Rangga dengan pesan kamau keadaan di rasa tidak kondunsif pak Kris biasa memberi tahu saya dan saya akan mita bantuan ke poltres untuk keamanan bersama” kata Andini, lanjutnya “Acara Api ungun bisa segera di mulai kan walau tanpa mbak Arum” kata Andini

“Bisa bu kan ada Fajar juga sebagai wakil saya” kata Arum

“Ma aku ikut papa ya” kata Bagas ke Andini

“Boleh tapi ngak boleh nganggu ya” jawab Andini

“Papa aku ikut ya” kata Bagas

Rangga hanya tersenyum dan mengagukkan kepalanya

“Sini dekat mbak Arum dik Bagas” kata Arum

“Ia ma, Bagas paham” kata Bagas

===skip===


5 jam sebelum nya

Di SMA Nereri XX di kota kabupaten sudah tampak lenggang karena semua siswa dan guru pengampu sudah pada sepi tapi pada saat itu justru banyak siswa dari lain sekolah pada berdatangan di SMA XX mereka masih menggunakan atrinbut sekolahan masing masih dan mereka minta ijin untuk latihan basket ke Satpam yang saat itu menjaga sekolah setelah mereka mendapat ijin dari penjaga sekolah untuk latihan basket dengan catatan tidak membiat gaduh, dan tidak membuat corat coret di sekolah ini

Mereka semua masih teman teman Hengki juga terlihat 4 sekawan pengusasa kota Kabupaten di antaranya Danar sebagai ketua Gank montor di Karesidenan, juga terlihat Satria, seorang pelajar STM Bina Nisantara dengan badan yang cukup besar tinggi 177 cm dan berat badan 65 kg membuat Satria seperti raksasa bila berdekatan dengan teman temannya yang rata rata 170 an cm badan yang besar di tunjang kegemaran olah raga basket sehingga menpunyai postur tubuh yang ideal dengam wajah cukup tampan dan kini Satria adalah ketua gank montor Kabupaten masih di bawah Damar dan ada satu lagi Imron seorang mahasiswa teman kuliah dari Damar dan mereka berempat di kenal dengan empat sekawan penguasa Kabupater

Dengan berkumpulnya sahabat sahabat Hengki di tambah lagi beberapa teman teman yang tergabung dengan gank montor sekitar ada 15 montor terpakir di tempat parkir di halaman SMA itu

Damar sang ketua

“Teman teman sejawat sepermainan semua saya sunggung prihatin dengan keadaan teman kita dan sahabat kita Hengki sebab pacarnya yang bernama Arum juga dari SMA ini sekarang menjauh dari Hengki dia punya debetan baru seorang guru yang baru saja datang ke SMA ini untuk mengajar dan ternyata berhasil menggait Arum pacar teman kita Hengki” kata Damar dalam pembukaan pertemuan ini, lanjutnya “Mungkin teman teman ada yang punya informasi tentang Rangga guru baru itu, yang saya tau dari pak de aku pak de Maji bahwa dia juga merebut tunangan pak de aku bu Andini kepala sekolah ini dulu sebelum Rangga datang bu Andini itu tunagan pak de Maji malah sudah di lamar dan mereka akan segera menikah tapi setelah gento Rangga datang tunangan pak de aku direbut dan kabar yang baru saya dapatkan bahwa si gento Rangga malah sudah sudah menikahi bu Andini walau masih secara sirri dan satu lagi kalau setelah suami bu Andini meninggal dunia bu Astrit guru biologi kita juga sudah dinikahi oleh si gento Rangga dan kini gento Rangga malah sudah berani rebut pacar teman kita Hengki” kata Damar penuh emosi

Semua teman teman dan sahabat sahabat Danar mendengarkan penjelasan Damar juga ikut tegang dan emosi

“Aku punya usul booss” kata Satria, setelah berhenti sebentar dan melanjutkan setelah semua teman teman gank motor menoleh ke Satria “Sebaiknya malam ini kita serbu ke tempat LDK di adakan gua takut kalau berlarut larut malah menjadi beban untuk kita semua terutama dengan Hengki”

“Ya aku sutuju” kata Imron teman dari Damar, lanjutnya “Tapi sebaiknya kita kecilkan sekup penyerbuan kita hanya dengan gento Rangga saja biar masalah Hengki kan dengan Rangga saja kalau kita libatkan sekolah maka efeknya akan ke teman teman kita, bukannya gue takut sama siapa tu guru olah raga yang jadi Wakasek Kesiswaan”

“Pak Krisyanto maksud loe” jawab Danar

“Nah itu dia kalau kita libat sekolah maka kita akan berhadapan dengan pak Kris dan guru guru semua dan mewakili teman teman semua apa yang masih belajar disini takutnya kenapa kenapa pada mereka” jawab Imron

“Ada udulan lain” kata Damar

“Aku setuju dengan usulan Imron boss” kata Hengki, lanjutnya “Kita tantang gento Rangga untuk menghadapi kita kta berempat sebagai empat sekawan penguasa kota dengan taruhan Arum boss”

“Apa kamu sudah iklas senadainya kita kalah” kata Damar ke Hengki

“Iklas lah boss, tapi kalau menang bayarannya Arum boss sebagai pacar kita berempat kita gabang ramai ramai dan setelahnya kita dapat tubuhnya kita tinggal kan saja” kata Hengki

“Sadis juga loe Heng” kata Damar

“Habisnya di ajak damai malah ngecehin goe didepan teman teman semua di kantin juga” kata Hengki

“Yo wis gue dukung keinginan loe, Heng” kata Damar, lanjutnya “Terus Bagai mana rencananya” kata Damar

“Kita buat kegaduhan didepan pintu gerbang untuk bisa bertemu dengan Gento Rangga dan Arum tentunya” jawab Imrom, setelah bertemu dengan gento Rangga baru kita ajak berduel melawan kita berempat”

“Kalau menolak” kata Satria

“Artinya gento Rangga kalah dan harus mau menyerahkan Arum pada saat itu juga makanya Arum juga harus hadir pada saat duel kita” kata Imron, lanjutnya “Kita atur sepaya kita bertarung tidak satu lawan satu tapi biar gue atau Satria yang maju dulu terlebih dahulu setelah mulai kamu semua maju juga menyerang masak melawan satu orang saja kita berempat kalah” kata Imron

“Kalau seandainya kita berempat kalah ya apa boleh buat teman teman sejawat yang ada disini buat gento Rangga kelenger biar menang dia menang tapi tetap saja babak bundas to masak di kerubut 10 orang tetap menang itu hal yang mustahal kan” kata Satria

“Okey aku setuju” kata Damar

========

2 jam setelah pertemuan itu

Lima belas sepeda montor dari berbagai merk kendaraan mulai berangkat ke tempat LDK yang di pinpin langsung oleh Damar sendiri memakai kendaraan HD biatan Amerika yang kelihatan paling besar dengan cc yang paling tinggi di belakangnya ada Hengki, Satria dan Imron dan di belakang mereka ada 5 baris lagi memanjang ke belakang dan tentu saja kegiatan itu menjadi tontonan masyarakat di kota Kabupaten tersebut yang haus akan tontonan gratis semajam itu walau hanya sepintas

Di depan pintu gergang tempat pelatihan itu bereka memarkir montornya dengan rapi di pinggir pembatas jalan di senelah kanan nya sehingga kendaraan mereka tidak menghalangi pemakai jalan dari kendaraan lain nya, dan mereka turun dari kendaraan masing masing tapi hanya mereka berempat empat sekawan yang mendekati gerbang dan yang lain berdiri di samping montor masing masing berjajar rapi

Mereka meneriakan jel jel yang meminta kepada pihak sekolah untuk menyerahkan Rangga dan Arum ke pada mereka sebab Rangga di anggap arogan datang ke sekolah ini dan sudah berani merebut Arum dari tangan Hengki

Jel jel pun terus berkumandang dari mereka yang datang

Setengah jam mereka berteriak teriak mengganggu ketertiban umum dan lalu lintas di depan tempat pelatihan diadakan

Sementara di dalam gerbang hanya ada pak Kris sebagai waka kesiswaan dan pak Martono sebagai pendamping dan ke dua satpan keluar dari halaman menemui anak didiknya dengan maksud membubarkan mereka karena mengganggu keteriban umum

Setelah pak Kris dan pak Martono bersama dengan ke dua satpan sekolah keluar dari tempat penataran itu disambut oleh Damar dan Hengkidi belakanganya ada Satria dan Imron bediri di bekalangnya

“Apa maksud kamu Mar” tanya pak Kris ke Damar

“Kami hanya igin ketemu dengan guru baru Rangga pak, dan juga Arum” kata Damar sopan dengan mantan gurunya

“Ada urusan apa kamu dengan pak Rangga dan Arum” kata pak Kris

“Kalau dengan Rangga kami ingin tidak lagi menggangu Arum pak sedang dengan Arum kami ingin menemuinya sebagai pacar sahabat saya Hengki” kata Damar

“Benar Heng, apa yang di katakan Damar” kata Pak Kris ke Hengki

“Benar pak sebelum pak Rangga datang Arum sudah menjadi pacar saya setiap malam minggu saya selalu ngapel kerumahnya dan di sambut dengan well come tapi setelah pak Rangga datang Arum jarang bisa ditemui lagi sebab selalu sibuk dengan laki laki lain ya pak Rangga itu” jawan Hengki, lanjutya “Saya hanya ingin Arum kembali seperti semula menjadi pacar saya dan ke pak Rangga supaya menjaui pacar saya Arum”

“Oh jadi critanya ini kamu mau menuntut supaya pak Rangga menjaui Arum gitu” kata pak Kris

“I ya pak” jawab Hengki

“Tapi pak Rangganya ngak ada di tempat ini dia baru pulang ke rumah besama dengan bu Andini” kata pak Kris

“Tapi nanti balik kesini kan” kata Hengki

“Ia pastilah” jawab pak Kris

“Kalau saya ingin ketemu Arum sekarang bisa ngak pak” kata Hengki

“Ngak bisa Heng, dia amat sibuk sebagai ketua panitia LDK, kamu kan sudah tau tentunya” kata pak Kris

“Saya sudah menghubungi Arum si HPnya kayaknya no HP saya di blokir pak, saya kesulitan ketemu dengan dia” kata Hengki

“Coba nanti akan aku bicarakan dengan Arum kalau dia bersedia ya silahkan ya” kata pak Kris, lanjutnya “Tapi dengan satu syarat kamu dan teman teman kamu jaga sopan santun dan jangan mengganggu ketertiban kalau kamu ngak bisa tertib terpaksa saya bubarkan sekarang juga mengerti” kata pak Kris dengan nada yang meninggi

“Saya mengerti pak” kata Damar dan Hengki bersama sama

Kemudian pak Kris bersama pak Martono dan ke dua satpan masuk ketempat LDK berlangsung kemudian pintu gerbang tetap dadam keadaan tertutup

===skip===



2 jam kemudian

Rangga, Andini dan Bagas sudah berada di dalam mobil dan meluncur ke tempat LDK di laksanakan setelah sampai di depan pintu gerbang yang masih dalam keadaan tertutup dan Rangga dan Andini melihat banyak sepeda montor yang di parkir di kiri dan kanan jalan dan setelah Rangga membunykan klakson mobilnya dan segera masuk dalam area pelatihan dan setelah mereka turun segera menemui pak Kris dan pak Martono di ruang secretariat panitia disana juga telah berkumpul seluruh anggota panita LDK dan semua Pembina dan anak anak alumus

“Assalamualaikum” kata Andini membuka pertemuan ini

“Wallaikumsalam” jawab guru guru yang ikut pertemuan ini

“Maaf mbak Arum pimpinan saya ambilalih sementara ya” kata Andini

“Ya bu ngak papa dan Arum sendiri ngak mungkin mengatasi sendiri” kata Arum

“Ada apa ini pak, kok di luar banyak sepeda montor di parkir” kata Andini ke pak Kris

“Sudah ibu dan pak Rangga sebaiknya duduk dulu biar tenang dan setelahnya akan saya cerita tentang kedatanga rombongan gank montor di sini” kata pak Kris

Setelah Andini dan Rangga duduk baru pak Kris cerita ke Andini sebagai kepala sekolah yang bertanggung jawab penuh atas kegiatan tersebut

“Begini bu” kata pak Kris, selanjutnya “Tadi sekitar jam 4 tan rombongan gank motor yang di pimpim oleh Damar mengadakan suatu aksi di depan gerbang tempat LDK berlangsung gaduh bu dan terpaksa aku dan pak Martono keluar di dapingi oleh2 satpam kita bu ingin menanyakan apa maksud mereka datang ke sini ramai ramai begitu sampai mengganggu ketertiban umum dan dari mereka saya tau mereka menuntut supaya bisa bertemu dengan pak Rangga dan juga Arum”

“Lalu apa yang menjadi tuntutan mereka” kata Andini

“Menurut mereka bahwa pak Rangga sudah merebut pacar salah satu anggota mereka dan mereka minta supaya pak Rangga menjaui pacar teman mereka” jawab pak Kris

“Siapa yang di maksud pacar mereka yang direbut oleh pak Rangga” kata Andini

“Arum bu” jawab pak Kris, lanjutnya “Menurut mereka kalau Arum sudah menjadi pacar Hengki juga siswa SMA kita juga kelas XI tapi lain kelas dengan Arum kalau Arum IPA dan Hengki adalah IPS bu, tapi setelah pertemuan tadi saya tanya ke Arum langsung bahwa Arum tidak punya hubungan apa apa dengan Hengki memang Hengki kalau malam minggu selalu main ke rumah tapi Arum menganggap sebagai teman biasa sedang Hengki menganggap sudah sebagai pacar sebeb kalau hari sabtu malam selalu ngapel ke rumah Arum bu dan Arum mau menemui si Hengki kalau bersama sama dengan pak Rangga, ini sebenarnya ada apa sih”

“Nanti saja aku akan cerita semuanya tapi bukan di form semacam ini, sekarang bagaimana dengan pak Rangga dan Arum” kata Andini

“Aku akan hadapi bu sebagai seorang laki laki dan bagai mana dengan dik Arum sendiri” kata Rangga

“Kalau aku bersama dengan pak Rangga aku mau menghadapi si Hengki sambil meluruskan pengertian Hengki kalau selama ini aku menganggap Hengki sebagai teman saja tidak lebih” kata Arum

“Lalu urusanmu di sini bagaimana Arum, kamu sebagai ketua panitia ini lho” kata Andini

“Arum tadi sudah bicara dengan wakil saya bu dia akan menghandel semuanya dan teman teman panitia dan acaranya juga sangat santai kok hanya api unggung tadi tinggal tunggu ibu yang akam membuka api ungun ini” kata Arum

“Ya sudah sekarang bagi tugas ya pak Rangga, pak Kris dan pak Martono di damping oleh ke dua satpan bersama dengan Arum menemui mereka biar acara di sini tetap berjalan sesuai rencana” kata Andini

Setelah itu mereka bubar



Bersambung ….
Part 57
 
Terakhir diubah:
Kiai Walang Sungsang


Part 56: LDK Hari ke dua


Pov 3rd



Pagi itu jam 4 semua peserta LDK sudah pada bangun mereka awali kegiatan pagi ini dengan melakukan senam Indonisia Indah versi 4 dengan sangat antosias semua peserta LDK mengikuti kegiatan ini dan setelahnya mereka melakukan ibadah sholat subuh secara bersamaan sama di mushola yag berada di lingkungan itu

Rangga pun bersama ke dua istrinya dan pacar centilnya juga melakukan kegiatan bersama para peserta LDK dan melakukan ibadah sholat subuh bersama sama dengan semua perserta LDK yang seiman sedang yang berlainan iman juga melakukan ibadah di tempat lain yang di pimpin oleh seorang guru yang menganut agama yang sama

Baru setelah itu mereka mandi dan bersih bersih dan jam 7 mereka sarapan bersama dengan menu yang sudah di atur oleh panitia yang berkerja sama dengan pihak pengelola tempat tersebut

Sedang makam bersama Rangga, Andini, Astrit dan Arum semeja

“Dik Arum, mbak dan mas Rangga mau ke sekolah dulu ya ada urusan yang harus di selesaikan di kondep dikbut soal ebtanas yang harus mbak sendiri yang kesana ngak bisa di wakilkan dan mas Rangga hanya ngantar mbak dan dik Arum akan didamping oleh dik Astrit sebagai wakil aku di LDK ini” kata Andini

“Jangan kuatir dik mas sudah menugaskan ke tiga paman paman Jalubang, Jaluning dan Jalibi untuk selalu mendampingi dik Astrit dan dik Arum dan juga mas kemarin sudah bertemu dengan kyai Bantaran penguasa gaib daerah sini dan aman mereka juga akan ikut menjaga selama kegiatan ini berlangsung” kata Rangga

“Ya udah ngak papa kok mas Rangga dan mbak Dini nanti kesini lagi kan” kata Arum

“Mungkin juga agak malam setelah magrib begitu soalnya kan nanti malam pas 7 hari meninggalnya romo ki Sudibyo di rumah juga ada acara tahlillan tapi acaranya setelah sholat mahrib jadi kesininya tidak terlalu malam” kata Rangga

“Jadi mas Rangga dan mbak Dini sibuk sendiri ya” kata Astrit

“Ngak juga kok dik kan sudah ada yang ngurusi Parjo dan istrinya tapi kalau tidak ada aku dan mas Rangga kok kayaknya ngak enak juga wong mengundang tamu kok yang punya rumah ngak ada” kata Andini

Sehabis mereka sarapan pagi semua panitia dan pengisi dari Alumni dan para guru berkumpul dan mendapatkan pengarahan dari kepala sekolah sebelun Andini dan Rangga pamit meninggalkan lokasi LDK untuk kembali kesekolah sebab sekolahan mereka tidak libur melainkan masuk seperi biasa dan Andini ada undangan rapat di Rayon sebagai ketua sub Rayon di SMA Negeri X di kota Karesidenan

Lima belas menit kemudian Rangga dan Andini kini berada di dalam mobil untuk menghantar Andin rapat di Kandep untuk urusan Penyelenggara Ebtanas tingkat Rayon yang di adakan di kota karesidenan dan Andini sebagai ketua sub Rayon A dari kabupaten itu tapi sebelum berangkat Andini ke sekolah dulu untuk mengambil berkas untuk Rapat di Rayon di kota Karesidenan

“Mas udah siap jadi supir aku ya” kata Andini sambil tersenyum ke Rangga

“Aku selelu siap bukan saja menjadi supir jeng saja tapi juga siap menjaga keselamatan jeng Dini sekeluarga termasuk keluarga dik Atrit dan dik Arum” kata Rangga, lanjutnya “Walaupun tidak ada bayaran sekalipun yang berupa materi tapi bayarannya sebuah kepuasan yang setiap hari mas dapatkan walau sementara ini hanya dari jeng Dini dan dik Astrit juga menyusul beberapa bulan kedepan dik Arum juga” sambil tersenyum

“Lho kok mas Rangga bisa tau kalau dengan dik Arum beberapa bulan kedepan kan dik Arum juga baru lulus setahun kemudian” kata Andini

“Aku kemarin minta sama kyai Walang Sungsang supaya menpercepat pernikahanku dengan di Arum dan itu telah di setujui kok” kata Rangga

“Wah aku juga suka kok mas kalau mas Rangga dan dik Arum sebelum lulus kan bisa kawin sirri dulu sebelum resmi kaya aku sama dik Astrit” lata Andini

“Kemarin juga aku sempat sambat ke kyai Walang Sengsang tentang pekerjaan sebeb tidak mungkin aku punya istri lebih dari satu tetap bertahan jadi PNS dan di sarankan untuk memperbesar perusaan yang sudah ada dulu dan mulai merintis sebuah usaha di bidang sebuah pertanian atau peternakan gitu pokoknya ngak jauh jauh dari itu” jawab Rangga

“Ya aku sih terserah mas Rangga aja aku bersama dik Astrit dan dik Arum akan mendukung sepenuh hati atas usaha mas Rangga sebagai kepala keluarga yang menghidupi 3 istri sekaligus itu tidak mudah mas” kata Andini

“Terima kasih jeng”kata Rangga

Sebentar kemudian mobil Rangga sudah masuk halaman sekolah langsung parkir di depan ruang KS sebab sebentar lagi Rangga akan menghantar Andini rapat di Rayon di kota Karesidenan yang berjarak 30 km dari kota Kabupaten

Andini turun langsung masuk ke Ruang KS untuk menyiapkan berkas yang akan di bawa rapat ke Rayon dan setelahnya Andini dan Rangga melangkah ke ruang guru untuk ijin meningalkan sekolah karena ada rapat di rayon di kota Karesidenan dan Rangga juga minta ijin untuk mengantar Andini ke kota Karesidenan untuk mengikuti rapat yang diadakan di Rayon SMA Negeri X di kota Karesidekan

Setelah mendapat ijin Andini dan Rangga kembali ke ruang KS dan segera Rangga menerik Tangan Andini dan merapatkan tubuh Andini ke tubuhnya dan memberikan ciuman mesra di bibir Andini mula mula Andini terkejut juga mendapat tarikan tangannya ke tubuh Rangga dan akhirnya Andini pasrah dan mererima ciuman Rangga di bibirnya

Setelah ciuman terlepas

“Mas nih bikin terkejut saja” kata Andini

“Mas juga kangen sama bibir diajeng sejak semalam sih jeng Andini dan dik Astrit ninggal aku di luar sendirian”kata Rangga

“Salah sendiri ngak mau masuk ke kamar aku dan dik Astrit padahal kamar hanya di tutup aja tanpa di kunci” kata Andini sambil tersenyum

“Udah jeng ngak ada yang tertinggal” kata Rangga

“Udah kok udah terbawa semua” kata Andini

“Ayo berangkat” kata Rangga sambil menggandeng tanan Andini keluar dari ruangan menuju ke mobil Rangga yang di parkir dekat ruang KS

Setelah Rangga menggadeng tanga Andini dan membuka pintu untuk penumpang dan menaikan Andini duduk di samping dirinya dan Rangga pun segera melangkah membuka pintu sebelah pengemudi dan memasang kunci dan menstater mobil menghudupkan AC dan melihat ke samping dan melihat sabuk pengaman belum terpasang kemudian Rangga meraih sabuk pengaman itu lalu memasangnya ke tubuh Andini dan mencium bibirnya

“Thanks”kata Andini

Ranggapun segera menjalankan mobilnya dan mengarah ke kota Karesdenan

Empat puluh menit kemudian Rangga dan Andini sudah berada di depan SMP X kota Karesidenan tempat rapat di adakan

Andini turun dan mengadeng tangan Rangga dan mengajaknya masuk edalam ruang rapat dan mengenalkan Rangga sebagai suaminya di rapat tersebut

“Hai mbak kapan nikahnya kok tau tau udah nikah” kata Jubaidah KS SMA dari kota Karesedenan

“Baru nikah sirri dulu kok mbak Ju” jawab Andini, lanjutnya “Selelah Ebtanas selesai baru akan pernikahan secara negaranya

“Wah ada temanten Baru nih” kata KS yang lain

Dan mereka saling berjabatan tangan mengucapkan selamat dan sekaligus berkenalan dengan Rangga yang di perkenalkan sebagai suami Andini bukan sebagai guru dari SMA dimana mereka datang

Jam 10 rapat Rayon di buka oleh Kandepdikbut kota Karesidenan dengan acara soal pendistribusiab soal dari kementrian sampai di sekolah penyelenggara, seluruh soal nasional terdiri dari 10 paket untuk masing masing propinsi dan dari propinsi baru di gandakan sesuai dengan kebutuhan baik soal pada hari H atau soal susulan semua penggandaan di buat oleh propinsi dengan pengawalan ketet dari pihak kepulisian

Satu bulan sebelumnya semua soal sudah selesai dan siap didistribusikan ke masing masing rayon dan si atur oleh Rayon seminggu sebelum soal sudah di distribusikan ke sub sub rayon dan di atur lagi untuk sekolah penyelenggara setelahnya soal di distribusikan ke sekolah pagi hari pada saat hari H dan di kembalikan ke sub Rayon lembar jawaban soal saja sedang lembar soal di tinggal di sekolah penyelenggara

Demilian juga lembar jawaban secara berjenjeng pengirimannya dari sekolah penyelenggara ke sub sub rayon dan dari sub sub rayon di kirin ke rayon dan pengkoreksian di lakukan di masing masing propinsi dengan mesin pengkoreksi dan di harapkan hasil 2 minggu hasilnya sudah di kirim ke Jakarta untuk di adakan kelulusan secara nasional kemudian secara berjenjang kembali kesekolah paling lambat 1,5 bulan dan kelulusan di tentukan sekolah dengan rapat tertutup dari dewan guru masing masing sekolah dan di umumkan secara serentak secara Nasional

Sekitar jam 14 rapat selesai Rangga dan Andin pulang ke rumah untuk mengadakan acara tahlil untuk memperingati 7 hari meninggalnya romo ki Sudibyo yang rencanamya akan di gelas setelah sholat magrib sebab setelah itu Rangga dan Andini harus kembali ke area LDK untuk membantu Arum dan Astrit dalam mennyelenggaran LDK sekolah tersebut

Tahlil untuk memperingati wafatnya almarhum ki Sudibyo di gelas dengan sederhana sekali hanya mengundah belasan orang yang ada di sektar rumah ki Sudibyo dan beberpa teman teman beliau dari paguyuban seni pedalangan dan seni karawitan yang semula di asuh oleh ki Sudibyo sendiri dan kini di asuh oleh ki Sabto Margono sebagai wakil ki Sudibyo

Hanya setengah jam tahliltan ini di laksanakan dan setelahnya Rangga dan Andini pergi lagi ke tempat LDK dan kini Bagas juga ikut papa dan mama nya ke tempat LDK tersebut sesampainya di tempat LDK waktu sudah menunjukan jam 19 lebih dan begitu sampai Rangga di sambut oleh segerombolan anak anak muda yang hampir semua mengendarai montor berbagai pabrikan dan Rangga sempat berpikir dan mengutarakan pendapatmya ke Andini sebagai penanggung jawab acara ini dan sebagai kepala sekolah di SMA

“Jeng, nanti kalau keadaan sudah tidak kondosif lagi silahkan hubungi yang berwajib tapi untuk saat ini akan saya coba untuk menghadapi anak anak yang tergabung dengan gank montor ini” kata Rangga dan setelahnya Rangga dan Andini masuk gerbang di pelatihan tersebut yang semula pintu pagar di tutup dan di buka sedikit untuk mempersilahkan Andini dan Rangga masuk ke tempat pelatihan

Sementara di tempat pelatihan tetap berjalan dengan agenda api ungun di tengah lapangan segera Andini mengumpulkan para guru dan keamanan yang ada di kolasi di samping Rangga dan Astrit juga terlihat pak Kris sebawai waka kesiswaan yang malam ini bisa bergabung dan pak Andang, pak Martono dan beberapa guru yang di tunjuk sebagai pendamping LDK dan juga Arum sebagai ketua penyelenggara LDK kali ini

“Assalamualaikum” kata Andini membuka pertemuan ini

“Wallaikumsalam” jawab guru guru yang ikut pertemuan ini

“Maaf mbak Arum pimpinan saya ambilalih sementara ya” kata Andini

“Ya bu ngak papa dan Arum sendiri ngak mungkin mengatasi sendiri” kata Arum

“Silahkan acara LDK tetap berjalan senuai jadwal sedang para Alumnus dan panitia LDK berada di sana sedang urusan anak anak gank yang berada di luar pagar nanti tanggung jawab sekolah dan saya menugaskan pada pak Rangga, pak Kris, pak Martono dan juga pak Andang di bantu oleh dua satpam yang bertugas pak Ali dan Pak Hasan di sini untuk mengadakan pendekatan apa yang di inginkan kalau mungkin di bubar kalau tidak mungkin ya apa boleh buat aku akan menghubungi polsek untuk minta bantuan keamanan disini” kata Andini tegas

“Sebenarnya tadi kami sudah melakukan pendekatan dengan mereka mereka hanya ingin bertemu dengan pak Rangga dan Arum saja katanya urusan pribadi” kata perwakilan mereka yang aku juga ngak paham siapa mereka yang tadi menemui kami bu dan mereka berjanji tidak akan membuat kerusuan di area ini dan ikut menjaga keamanan selama pelatihan LDK berlangsung” kata pak Kris sebagai wakil kepala bidang ke siswaan

“Bagai mana mbak Arum mereka mau menemui mu dengan pak Rangga maukah maku menemui mereka” kata Andini

“Aku akan menemui mereka bu dengan restu bu Andini dan didampingi pak Rangga” kata Arum sambil tersenyum

“Aku setuju dan memberi restu pada dik Arum tapi pak Kris dan pak Martono dan juga pak Ali dan Pak Hasan juga tetap mendampingi mbak Arum dan pak Rangga dengan pesan kamau keadaan di rasa tidak kondunsif pak Kris biasa memberi tahu saya dan saya akan mita bantuan ke poltres untuk keamanan bersama” kata Andini, lanjutnya “Acara Api ungun bisa segera di mulai kan walau tanpa mbak Arum” kata Andini

“Bisa bu kan ada Fajar juga sebagai wakil saya” kata Arum

“Ma aku ikut papa ya” kata Bagas ke Andini

“Boleh tapi ngak boleh nganggu ya” jawab Andini

“Papa aku ikut ya” kata Bagas

Rangga hanya tersenyum dan mengagukkan kepalanya

“Sini dekat mbak Arum dik Bagas” kata Arum

“Ia ma, Bagas paham” kata Bagas

===skip===


5 jam sebelum nya

Di SMA Nereri XX di kota kabupaten sudah tampak lenggang karena semua siswa dan guru pengampu sudah pada sepi tapi pada saat itu justru banyak siswa dari lain sekolah pada berdatangan di SMA XX mereka masih menggunakan atrinbut sekolahan masing masih dan mereka minta ijin untuk latihan basket ke Satpam yang saat itu menjaga sekolah setelah mereka mendapat ijin dari penjaga sekolah untuk latihan basket dengan catatan tidak membiat gaduh, dan tidak membuat corat coret di sekolah ini

Mereka semua masih teman teman Hengki juga terlihat 4 sekawan pengusasa kota Kabupaten di antaranya Danar sebagai ketua Gank montor di Karesidenan, juga terlihat Satria, seorang pelajar STM Bina Nisantara dengan badan yang cukup besar tinggi 177 cm dan berat badan 65 kg membuat Satria seperti raksasa bila berdekatan dengan teman temannya yang rata rata 170 an cm badan yang besar di tunjang kegemaran olah raga basket sehingga menpunyai postur tubuh yang ideal dengam wajah cukup tampan dan kini Satria adalah ketua gank montor Kabupaten masih di bawah Damar dan ada satu lagi Imron seorang mahasiswa teman kuliah dari Damar dan mereka berempat di kenal dengan empat sekawan penguasa Kabupater

Dengan berkumpulnya sahabat sahabat Hengki di tambah lagi beberapa teman teman yang tergabung dengan gank montor sekitar ada 15 montor terpakir di tempat parkir di halaman SMA itu

Damar sang ketua

“Teman teman sejawat sepermainan semua saya sunggung prihatin dengan keadaan teman kita dan sahabat kita Hengki sebab pacarnya yang bernama Arum juga dari SMA ini sekarang menjauh dari Hengki dia punya debetan baru seorang guru yang baru saja datang ke SMA ini untuk mengajar dan ternyata berhasil menggait Arum pacar teman kita Hengki” kata Damar dalam pembukaan pertemuan ini, lanjutnya “Mungkin teman teman ada yang punya informasi tentang Rangga guru baru itu, yang saya tau dari pak de aku pak de Maji bahwa dia juga merebut tunangan pak de aku bu Andini kepala sekolah ini dulu sebelum Rangga datang bu Andini itu tunagan pak de Maji malah sudah di lamar dan mereka akan segera menikah tapi setelah gento Rangga datang tunangan pak de aku direbut dan kabar yang baru saya dapatkan bahwa si gento Rangga malah sudah sudah menikahi bu Andini walau masih secara sirri dan satu lagi kalau setelah suami bu Andini meninggal dunia bu Astrit guru biologi kita juga sudah dinikahi oleh si gento Rangga dan kini gento Rangga malah sudah berani rebut pacar teman kita Hengki” kata Damar penuh emosi

Semua teman teman dan sahabat sahabat Danar mendengarkan penjelasan Damar juga ikut tegang dan emosi

“Aku punya usul booss” kata Satria, setelah berhenti sebentar dan melanjutkan setelah semua teman teman gank motor menoleh ke Satria “Sebaiknya malam ini kita serbu ke tempat LDK di adakan gua takut kalau berlarut larut malah menjadi beban untuk kita semua terutama dengan Hengki”

“Ya aku sutuju” kata Imron teman dari Damar, lanjutnya “Tapi sebaiknya kita kecilkan sekup penyerbuan kita hanya dengan gento Rangga saja biar masalah Hengki kan dengan Rangga saja kalau kita libatkan sekolah maka efeknya akan ke teman teman kita, bukannya gue takut sama siapa tu guru olah raga yang jadi Wakasek Kesiswaan”

“Pak Krisyanto maksud loe” jawab Danar

“Nah itu dia kalau kita libat sekolah maka kita akan berhadapan dengan pak Kris dan guru guru semua dan mewakili teman teman semua apa yang masih belajar disini takutnya kenapa kenapa pada mereka” jawab Imron

“Ada udulan lain” kata Damar

“Aku setuju dengan usulan Imron boss” kata Hengki, lanjutnya “Kita tantang gento Rangga untuk menghadapi kita kta berempat sebagai empat sekawan penguasa kota dengan taruhan Arum boss”

“Apa kamu sudah iklas senadainya kita kalah” kata Damar ke Hengki

“Iklas lah boss, tapi kalau menang bayarannya Arum boss sebagai pacar kita berempat kita gabang ramai ramai dan setelahnya kita dapat tubuhnya kita tinggal kan saja” kata Hengki

“Sadis juga loe Heng” kata Damar

“Habisnya di ajak damai malah ngecehin goe didepan teman teman semua di kantin juga” kata Hengki

“Yo wis gue dukung keinginan loe, Heng” kata Damar, lanjutnya “Terus Bagai mana rencananya” kata Damar

“Kita buat kegaduhan didepan pintu gerbang untuk bisa bertemu dengan Gento Rangga dan Arum tentunya” jawab Imrom, setelah bertemu dengan gento Rangga baru kita ajak berduel melawan kita berempat”

“Kalau menolak” kata Satria

“Artinya gento Rangga kalah dan harus mau menyerahkan Arum pada saat itu juga makanya Arum juga harus hadir pada saat duel kita” kata Imron, lanjutnya “Kita atur sepaya kita bertarung tidak satu lawan satu tapi biar gue atau Satria yang maju dulu terlebih dahulu setelah mulai kamu semua maju juga menyerang masak melawan satu orang saja kita berempat kalah” kata Imron

“Kalau seandainya kita berempat kalah ya apa boleh buat teman teman sejawat yang ada disini buat gento Rangga kelenger biar menang dia menang tapi tetap saja babak bundas to masak di kerubut 10 orang tetap menang itu hal yang mustahal kan” kata Satria

“Okey aku setuju” kata Damar

========

2 jam setelah pertemuan itu

Lima belas sepeda montor dari berbagai merk kendaraan mulai berangkat ke tempat LDK yang di pinpin langsung oleh Damar sendiri memakai kendaraan HD biatan Amerika yang kelihatan paling besar dengan cc yang paling tinggi di belakangnya ada Hengki, Satria dan Imron dan di belakang mereka ada 5 baris lagi memanjang ke belakang dan tentu saja kegiatan itu menjadi tontonan masyarakat di kota Kabupaten tersebut yang haus akan tontonan gratis semajam itu walau hanya sepintas

Di depan pintu gergang tempat pelatihan itu bereka memarkir montornya dengan rapi di pinggir pembatas jalan di senelah kanan nya sehingga kendaraan mereka tidak menghalangi pemakai jalan dari kendaraan lain nya, dan mereka turun dari kendaraan masing masing tapi hanya mereka berempat empat sekawan yang mendekati gerbang dan yang lain berdiri di samping montor masing masing berjajar rapi

Mereka meneriakan jel jel yang meminta kepada pihak sekolah untuk menyerahkan Rangga dan Arum ke pada mereka sebab Rangga di anggap arogan datang ke sekolah ini dan sudah berani merebut Arum dari tangan Hengki

Jel jel pun terus berkumandang dari mereka yang datang

Setengah jam mereka berteriak teriak mengganggu ketertiban umum dan lalu lintas di depan tempat pelatihan diadakan

Sementara di dalam gerbang hanya ada pak Kris sebagai waka kesiswaan dan pak Martono sebagai pendamping dan ke dua satpan keluar dari halaman menemui anak didiknya dengan maksud membubarkan mereka karena mengganggu keteriban umum

Setelah pak Kris dan pak Martono bersama dengan ke dua satpan sekolah keluar dari tempat penataran itu disambut oleh Damar dan Hengkidi belakanganya ada Satria dan Imron bediri di bekalangnya

“Apa maksud kamu Mar” tanya pak Kris ke Damar

“Kami hanya igin ketemu dengan guru baru Rangga pak, dan juga Arum” kata Damar sopan dengan mantan gurunya

“Ada urusan apa kamu dengan pak Rangga dan Arum” kata pak Kris

“Kalau dengan Rangga kami ingin tidak lagi menggangu Arum pak sedang dengan Arum kami ingin menemuinya sebagai pacar sahabat saya Hengki” kata Damar

“Benar Heng, apa yang di katakan Damar” kata Pak Kris ke Hengki

“Benar pak sebelum pak Rangga datang Arum sudah menjadi pacar saya setiap malam minggu saya selalu ngapel kerumahnya dan di sambut dengan well come tapi setelah pak Rangga datang Arum jarang bisa ditemui lagi sebab selalu sibuk dengan laki laki lain ya pak Rangga itu” jawan Hengki, lanjutya “Saya hanya ingin Arum kembali seperti semula menjadi pacar saya dan ke pak Rangga supaya menjaui pacar saya Arum”

“Oh jadi critanya ini kamu mau menuntut supaya pak Rangga menjaui Arum gitu” kata pak Kris

“I ya pak” jawab Hengki

“Tapi pak Rangganya ngak ada di tempat ini dia baru pulang ke rumah besama dengan bu Andini” kata pak Kris

“Tapi nanti balik kesini kan” kata Hengki

“Ia pastilah” jawab pak Kris

“Kalau saya ingin ketemu Arum sekarang bisa ngak pak” kata Hengki

“Ngak bisa Heng, dia amat sibuk sebagai ketua panitia LDK, kamu kan sudah tau tentunya” kata pak Kris

“Saya sudah menghubungi Arum si HPnya kayaknya no HP saya di blokir pak, saya kesulitan ketemu dengan dia” kata Hengki

“Coba nanti akan aku bicarakan dengan Arum kalau dia bersedia ya silahkan ya” kata pak Kris, lanjutnya “Tapi dengan satu syarat kamu dan teman teman kamu jaga sopan santun dan jangan mengganggu ketertiban kalau kamu ngak bisa tertib terpaksa saya bubarkan sekarang juga mengerti” kata pak Kris dengan nada yang meninggi

“Saya mengerti pak” kata Damar dan Hengki bersama sama

Kemudian pak Kris bersama pak Martono dan ke dua satpan masuk ketempat LDK berlangsung kemudian pintu gerbang tetap dadam keadaan tertutup

===skip===



2 jam kemudian

Rangga, Andini dan Bagas sudah berada di dalam mobil dan meluncur ke tempat LDK di laksanakan setelah sampai di depan pintu gerbang yang masih dalam keadaan tertutup dan Rangga dan Andini melihat banyak sepeda montor yang di parkir di kiri dan kanan jalan dan setelah Rangga membunykan klakson mobilnya dan segera masuk dalam area pelatihan dan setelah mereka turun segera menemui pak Kris dan pak Martono di ruang secretariat panitia disana juga telah berkumpul seluruh anggota panita LDK dan semua Pembina dan anak anak alumus

“Assalamualaikum” kata Andini membuka pertemuan ini

“Wallaikumsalam” jawab guru guru yang ikut pertemuan ini

“Maaf mbak Arum pimpinan saya ambilalih sementara ya” kata Andini

“Ya bu ngak papa dan Arum sendiri ngak mungkin mengatasi sendiri” kata Arum

“Ada apa ini pak, kok di luar banyak sepeda montor di parkir” kata Andini ke pak Kris

“Sudah ibu dan pak Rangga sebaiknya duduk dulu biar tenang dan setelahnya akan saya cerita tentang kedatanga rombongan gank montor di sini” kata pak Kris

Setelah Andini dan Rangga duduk baru pak Kris cerita ke Andini sebagai kepala sekolah yang bertanggung jawab penuh atas kegiatan tersebut

“Begini bu” kata pak Kris, selanjutnya “Tadi sekitar jam 4 tan rombongan gank motor yang di pimpim oleh Damar mengadakan suatu aksi di depan gerbang tempat LDK berlangsung gaduh bu dan terpaksa aku dan pak Martono keluar di dapingi oleh2 satpam kita bu ingin menanyakan apa maksud mereka datang ke sini ramai ramai begitu sampai mengganggu ketertiban umum dan dari mereka saya tau mereka menuntut supaya bisa bertemu dengan pak Rangga dan juga Arum”

“Lalu apa yang menjadi tuntutan mereka” kata Andini

“Menurut mereka bahwa pak Rangga sudah merebut pacar salah satu anggota mereka dan mereka minta supaya pak Rangga menjaui pacar teman mereka” jawab pak Kris

“Siapa yang di maksud pacar mereka yang direbut oleh pak Rangga” kata Andini

“Arum bu” jawab pak Kris, lanjutnya “Menurut mereka kalau Arum sudah menjadi pacar Hengki juga siswa SMA kita juga kelas XI tapi lain kelas dengan Arum kalau Arum IPA dan Hengki adalah IPS bu, tapi setelah pertemuan tadi saya tanya ke Arum langsung bahwa Arum tidak punya hubungan apa apa dengan Hengki memang Hengki kalau malam minggu selalu main ke rumah tapi Arum menganggap sebagai teman biasa sedang Hengki menganggap sudah sebagai pacar sebeb kalau hari sabtu malam selalu ngapel ke rumah Arum bu dan Arum mau menemui si Hengki kalau bersama sama dengan pak Rangga, ini sebenarnya ada apa sih”

“Nanti saja aku akan cerita semuanya tapi bukan di form semacam ini, sekarang bagaimana dengan pak Rangga dan Arum” kata Andini

“Aku akan hadapi bu sebagai seorang laki laki dan bagai mana dengan dik Arum sendiri” kata Rangga

“Kalau aku bersama dengan pak Rangga aku mau menghadapi si Hengki sambil meluruskan pengertian Hengki kalau selama ini aku menganggap Hengki sebagai teman saja tidak lebih” kata Arum

“Lalu urusanmu di sini bagaimana Arum, kamu sebagai ketua panitia ini lho” kata Andini

“Arum tadi sudah bicara dengan wakil saya bu dia akan menghandel semuanya dan teman teman panitia dan acaranya juga sangat santai kok hanya api unggung tadi tinggal tunggu ibu yang akam membuka api ungun ini” kata Arum

“Ya sudah sekarang bagi tugas ya pak Rangga, pak Kris dan pak Martono di damping oleh ke dua satpan bersama dengan Arum menemui mereka biar acara di sini tetap berjalan sesuai rencana” kata Andini

Setelah itu mereka bubar



Bersambung ….
Part 57
Matur tengkyu romo @Roo238 atas update-nya,semakin menegangkan dan menarik ceritanya...semoga tidak ada halangan internet baik 👍👍👍
 
Kiai Walang Sungsang
Lanjutan …


Mobil yang dikemuikan Rangga sudah masuk komplek perumahan dan sudah berhenti di depan sebuah rumah ya rumah Andini yang kini menjadi tempat ingga Rangga untuk sementara. Rangga segera keluar dari daam mobil membuka pintu gerbang dan memasukan ke halaman rumah itu dan membukakan pintu untuk Andini dan mencari kunci pintu rumah dan membukakannya

Part 21: Jodoh sejati

[
URL=http://www.imagebam.com/image/9267b21351340700]
9267b21351340700.jpg
[/URL]

Dra Andini Murtiningsih, M.Pd

[
URL=http://www.imagebam.com/image/1f0a941351340806]
1f0a941351340806.jpg
[/URL]

Rangga Dipati, S.Pd

Rangga masuk dan segera duduk di sofa yang ada di ruang keluarga Andini ke dapur membuat minuman dingin dan meletakan nya di meja depan Rangga duduk Rangga menarik tangan Andini supaya duduk di sampingnya

“Udah diajeng jangan bersedih ada kangmas yang siap bertaruh nyawa untuk kebahagiaan diajeng“ kata Rangga

“Ia kangmas Dini tau itu, tapi Dini merasa ada sedikit ganjalan kalau belun cerita soall itu, sebebntar Dini ganti baju dulu biar ngak gerah” kata Andini

Andini melangkah masuk kamar depan untuk berganti pakaian dan Ranggapun masuk ke kamar belakang juga untuk salin pakaian Andini keluar dengan kaos longgar bahkan berkesan kegedean ya sebab k kaos itu memang milik Rangga dengan celana box ser juga milik Rangga

Rangga ke luar dari dalam kamar hanya menggunakan kaos singlet dan sarong yang dililitkan ke pinggang Rangga agak tekejut melihat penampilan Andini saat ini

“E diajeng tambah cantik saja pakai pakaian itu dan ambah sexy gitu“ kata Rangga

Sambil duduk disamping Andini dan Andini bergeser ke pangkuan Rangga dan Rangga menerima Andini di panguannya sambil memeluk tubuh Andini sehingga tubuh mereka saling merapat dan cup… terdengar ciuman di bibir mereka hanya sekejap memang dan pandamngan mata mereka bersatudan mereka saling usap wajah Rangga mengusap wajah Andini dengan penuh perasaan demikian juga Andni mengusap wajah Rangga dengan rasa cinta yan mendalam

Sesaat kemudian mereka berciuman kembali dan tangan Rangga yang nakal mulai menyusup kaus longgar yang dipakai Andini dan meremas gunung kembar milik Andini, Andini pun mulai merabai dada rangga yang bidang memainkan bulu bulu halus pada dada Rangga diangkatnya Tubuh Andini dan melangkah ke kamar Andini yag ada di depan dan membaringkannya di tempat tidur

Kemudian Rangga menindih tubuh Andini dan mulai mencium bibir Andini dengan lembut ke dua tangan Rangga mulai mengusap dan menyusup di balik baju kaus Andini dan mulai memejet putting Andini, dan Andini mulai mendesah pemuh nikmat, ditaknya kaus Andini ke atas hingga terlepas dan bibir Rangga langsung menyergap putting Andini mejilatinya putting nya kadang juga menedot dan dilepaskannya sehingga berbunyi plop itu dilakukan Rangga berulang kali sehingga Andini blingasan menahan gairah yang memuncak, Rangga mulai menggeser mulutnya ke bagian perut Andini yang rata dan menciuminya di sekitar pusar gara geli yang melanda Andini terus tubuhnya bergerak tak teratur menahan geli

“Mas geli banget” ucap Andini

Rangga pura pura tidak mendengar tubuhnya bergeser ke bawah lagi dan melepas celana boxser yang Andini pakai mengangkat kaki Andini yang jenjang dan mulai menciumi jari jari kakinya yang putih bersih tak bernoda begantian dari kiri ke kanan atau sebaliknya Andini mulai meleguk manja menahan geli yan amat sangat

“Mas…gel banget…“ kata Andini dengan nafas tersenggal sengal

Mulut Rangga nerayap ke betis Andini yang putih menuju ke selangkangan dan membuat tanda me rah disana

“Mas ahhhh…ahhhhh…“ desahan Andini semakin keras “Teruuus mas ennaaak banget… Aaaahhhhhh …..“

Sampailah Rangga pada menu utama, memendang sebentar memek Andini yang sudah kelihatan mengkilap dengan tonjolan daging sebesar kacang yang sudah mengeras, dirabanya memek Andini dari atas ke bawah dan sebaliknya dan di lakukan berulang ulang sampai labia mayora membuka dengan sendirinya, dijilitatinya labia Andin dengan sangat interes desahan Andini semakian keras di ciumnya daging sebesar kacang tadi dengan lembut dan bergeser ke bawah lagi jari jari angan kanan mulai menusuk ke dalam lubang cinta Andini dan mengalir cukup deras cairan cinta Andini yang di sambut dengan sedotan sedotan kuat sehingga Andini blingasan merasakan kenikmatan tak terkira sehingga tanpa sadar tangan Andin memegang kelapa Ranggga dan menekannya ke lebih dalam

“Ahhhhh …ahhhhh …ah…Mas Dini keluar…“ kata Andini,dan mata Andini mencempit sambil terus berteriak teriak

“Maaaasssss…Ahhhhhh ahhhhhh…diiii nnniiiii…mau piiiipiiiisssss “ kata Andini di barengi oleh keluarnya cairan dari memek Andini dan Rangga pun siap menerima semua cairan Andini dan menelannya dan membersihkan sisa cairan itu dengan menyapu lidahnya ke atas kebawah nenurut alur garis memek Andini yang melintang dari atas kebawah setelah bersih dari cairan Rangga membaringkan tubuhnya di sebelah tubuh Andini dan mencium kening Andini dan Andini tersenyum manis sambil menatap Rangga dengan penuh cinta dan mengatur kembali nafasnya yang bekejar kejaran

Andini mau duduk dan memegang penis Rangga yang udah tegang 100%, tapi Rangga menahan tubuh supaya tetap berbaring di sebelahnya, dan meredakan nafsu birahinya sendiri

“Ngak perlu diajeng nanti setelah ritual aja kita lanjutkan“ kata Rangga sambil mengatur nafas nya dan meredakannya

Andini tersenyum sendiri dan semakin kagum dengan Rangga yang bisa menahan gejolak biahi yang sangat memuncak itu

“Semakin sayang deh Dini ke kangmas…“ kata Andini sambil membelai muka Rangga dengan mesra

“Sekarang tidur dulu diajeng, critanya besok saja setelah Ritual berakhir Rangga takut malah menjadi beban saat ritual“ kata Rangga

Andini mencium bibir rangga dengan penuh kasih sayang dan memposisikan tubuh Andini supaya membelakanginya dan ke dua tangan Rangga memeluk tubuh telanjang Andini dan Andini puas dan rasa ngantuk melanda dan tidak lama kemudian terdengar nafas Andini yang teratur dan lembut Andini tertidur dengan senyuman manis di bibirnya

Rangga turun dari tempat tidur mengambil selimut dan menyelimuti Tubuh Andini yang tertidur dalam keadaan telanjang Rangga memposisiskan dirinya dan tidur di samping Andini sambil memeluknya

Dua jam mereka tidur bersama jam lima Andini terbangun dan membuka selimut dan tersenyum sendiri tidur dalam keadaan telanjang dan Rangga masih pulas di sampingnya dengan perlahan lahan Andini bergeser turun dari tempat tidurnya dan melangkah ke kamar mandi yang berada di luar kamar tidur dan berpakaina kembali dengan pakaina yang tadi dipakainya lagi sementara Andini ke dapur membuat kopi untukRangga dan teh manis untuk dirinya dan masuk ke dalam kamar dan membangunkan Rangga dalam tidurnya

“Sayang, bangun gih udah sore nih…“ kata Andini sambil mennyentuh lengan Rangga dan Ranggapun terbangun dan melihat bidadari cantik duduk sisamping pembaringan tersunyum manis ke padanya

“Masih malas diajeng…“ kata Rangga

“ih…kangmas kok jadi males sih…“ kata Andini

“Cium dulu dong…“kata Rangga sambil memajukan bibirnya

Andini tersenyum sambil mencium bibir Rangga dengan mesra

“Yap…“ kata Rangga Bangun sambil tersenyum

----skip----



Malam harinya di Rumah ki Sudibyo

Setelah makan malam bersama dan ini makan terakhir sebelun ritual dan setelah Rangga tidak boleh makan apapun selain minum putih, kini ki Sudibyo, Rangga dan Andini berbincang

“Sudah siap nak Rangga“ kata Sudibyo

“Saya siap romo“ jawab Rangga

“Sudah di baca buku panduan untuk pelaksanaan Ritual“ tanya lagi ki Sudibyo

“Sudah saya baca dan sudah mengerti isi dari buku panduan itu“ jawab Rangga

“Sudah hafal mantra mantra yang hasus di baca dan bukan di hafalkan saja tapi harus meresap ke dalam hati sanubari harus mengalir di setiap aliran darahmu dan harus selaras dengan setiap tarikan nafasmu“ kata ki Sudibyo

“Semetara saya sudah hafal ke 5 mantra atau doa yang ada di dalam buku panduan tinggal menyelaraskan dengan aliran darah dan tarikan nafas, romo“ kata Rangga

“Coba aku ingin dengar dari yang pertama“ kata ki Sudibyo

Rangga berdiam dan konsentrasi mengucapkan mantra mantra atau doa doa dalam bahasa jawa bercampur bahasa sansekert atau bahasa jawa kuno yang sulit di mengerti artinya setelah menghafal dari mantra mantra yang ada di ucapkan dengan benar ki Sudibyo menjelaskan arti doa satu persatu dan kegunaan nya untuk melaksamakan ritual sebab menurut ki Sidibyo tidak akan mudah menyelaraskan mantra mantra dengan aliran darah dan tarikan nafas ini sebab antara alam pikir dan tarikan nafas juga harus selaras sementara ini hanya alam pikir yang bekerja belum merasuk ke tarikan nafas apalagi meresap ke aliran darah

Rangga hanya terdiam menerima wejangan dari ki Sudibyo hanya tertuduk dan meresapkan di dalam hati setiap kata yang terucap dari mulut ki Sudibyo

Dalam ritual yang akan di jalankan ini juga sebagai sarana latihan untuk menyelaraskan mantra mantra atau doa doa tadi biar bisa merasuk ke setiap pembuluh darah dan nadi dan nanti bisa nak Rangga rasakan bedanya setelah ritual selesai

“Dan kamu Dini…“ kata ki Sudibyo

“Ya Romo…“ jawab Andini

“Kamu harus siap membantu nak Rangga dalam ritualnya, sanggup kah?“ kata ki Sidibyo

“Sanggup romo, bagai mana caranya“ jawam Andini

“Selama nak Rangga melakukan ritual meksu broto, kamu juga harus bisa mengendalikan pikir, keinginan dan nafsu denga cara setiap kalumu di selaraskan dengan berdoa, dengan melantunkan puji pujian dari kitab Al Qur’an dengan membaca puji pujian akan membawa ke kusukan dan mempercepat proses dalam menyelaraskan mantra atau doa dengan tarikan nafas dan aliran darah, sanggukah“ kata ki Sudibyo

“Sanggup romo” jawab Andini

”Lantunan doa doa bisa kamu bawakan secara khusus dalam keadaan hening atau kamu dalam bekerja berdoalah di dalam hati secara terus menerus” wejangan ki Sudibyo, lanjutnya “Dan ini adalah cara komunikasi antara pembawa pusaka dan warongkonya, sampai nak Rangga bisa mendengar lantunan lantunan bacaan Al Qur’an yang kau lantunkan seperti fungsi HP di manapun kamu berada komunikasi akan berjalan terus dan ini juga tugasmu untuk memberi pengajaran kepada warongko warongko yang lain jadi kalian bukan lagi tiga tapi satu dan bersatu dalam kyai Walang Susang jelas Dini“ kata ki Sudibyo

Andini mendengar semua perkataan ki Sudibyo dan memahami makna yang tersitar di dalamnya dan Andini bertanya

“Jadi romo nanti Dini bisa berkonikasi melalui kontak batin“ tanya Andini

“Ya Dini, tapi konsekwensi dari komonikasi kotak batin kamu ngak akan bisa selingkuh atau main mata dengan siapapun sebab kamu selalu diawasi oleh nak Ragga sebaliknya nak Rangga juga ngak bisa selingkuh karena selalu diawasi oleh mu Dini, ini salah satu dari keistimewaan pembawa pusaka kyai Walang Sungsang dan warongko warongko nya” kata ki Sudibyo lanjutnya “Sebab kamu bukan lagi dua, atau tiga atau empat tapi kamu sudah menjadi satu dan saling menjaga satu sama yang lain“

“Tapi mengapa dengan romo Dini ngak bisa komonikasi secara batin dengan romo padahal status Dini adalah istri romo yang syah“ tanya Andini

“Karena romo bukan jodoh kamu yang sebenarnya, tapi romo bisa memantau kamu setiap saat dan mengawasi tindakanmu di luar sana“ kata ki Sudibyo

“Ah…romo curang…“ kata Andini sambil cemberut

“Kamu ingat ketika istri romo yang terakhir nyi Rengganis itu adalah jodoh romo yang terakhir tapi ketika meninggal kamu masih berusia 15 tahun masih kelas III SMP masih terlalu muda romo dapat melihat kalau kamu adalah pengganti nyi Rengganis karena dahimu memancarkan sinar merah yang bisa di lihat dengan mata batin romo, mau tidak mau romo harus melamar kamu demi kelangsungan Kyai Walang Sungsang yang belum menemukan pengganti romo sebagai pemegang pusaka kyai Walang Sungsang, tanpa banyak kesulitan akhirnya romo dan kamu bersatu alam bahtera rumah tangga dan di karuniai seorang putra ialah Bagas, pada akhirnya 2 tahun yang lalu romo putuskan pisah ranjang dengan maksud supaya pengganti romo segera di munculkan oleh kyai Walang Sungsang sendiri sebab kyai Walang Sungsang tidak mau terlalu lama pisah denga warongkonya, jadi kamu selalu galau dan menyalahkan diri kamu sendiri dan kamu mejadi pemurung tidak bergairah dalam menjalankan hidup ini, ya kan dan itulah salah satu ujian dari warongko kyai Walang Sungsang“ kata ki Sudibyo

“Sekarang kamu tau bahwa jodoh kamu sebenarnya adalah nak Rangga, sekarang kamu boleh tertawa dan jangan bersedih hati sebab kamu sudah ketemu dengan jodohmu yang sejati hadapilah hidupmu dengan penuh kecerian sebab kamu berhak mendapatkannya Dini“ kata ki Sudibyo

Andini hanya terdiam mendengar penuturan romo dalam hati Andini terus bersukur telah menemukan jodoh sejatinya

“Terima kasih romo atas semua penjelasan yang membuat Dini tambah mantab menghadapi kehidupan Dini kedepannya bersama mas Rangga“ Ucap Dini sambil melirik matanya ke Rangga dan membalas nya dengan senyuman dari ke dua insan yang baru di landa asmara

“Kembali ke nak Rangga” ucap ki Sudibyo

“Ya romo…“ jawab Rangga

“Nanti sebelun kamu masuk ke ruang meditasi kamu melakukan mandi besar dengan di luar ruang di dekat sumur dan sudah di sediakan ember besar dengan penuh air yang sudah di taburi kembang 7 warna dan setelah itu ritual dimulai sampai sabtu depan jam 24 00 malam minggu selanjutnya akan dilakukan pacara menyerahan Kyai Walang Sungsang dari aku ke nak Rangga sebagai penerus ku“ kata Rangga

Tak terasa waktu sudah jam 10 malam berarti bincang bincang dengan ki Sudibyo lebih dari 2 jam

“Nak Rangga dan kamu Dini romo mau istirahat dulu, pinggul romo terasa nyeri, boleh kalian lanjutkan bincang bincangnya tapi ingat nak Rangga sudah masuk masa karantina, tau maksud masa karamtina“ tanya ki Sudibyo

“Tau romo“ jawab Rangga dan Andini

Bersambung ….
Part 22
Karantina penderita covid mah lewat lawan karantina nya kang mas rangga 😁😂
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd