Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Kyai Walang Sungsang

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Update suhu semoga berkenan tapi sediit berbeda dengan tambahan peran ini ada perubahan nama keluarga Arum di Ciamis semoga ngak membingungkan para suhu penikmat Kyai Walang Sungsang rapi tidak mempengarui jalan ceritanya
Mudah mudahan berkenan
Maaf menunggu lama editnya he he he ....

Selamat menikmati aksi Arum bersama keluarganya.
@Roo238
 
Kiai Walang Sungsang

Part 69 : Pulang ke Cianjur


Pov : 3rd


Esok harinya Rangga mengantar Arum ke Cibubur untuk memasuki pemusatan latihan paskibraka tinggkat nasional sampai 4 minggu lamanya sebelum melakukan tugas negara sebagai pesukan pengibar bendera pusaka pada hari 17 Agustus

Selama persiapan dan pemusatan latihan Rangga selalu mendampingi Arum dalam setiap kesempatan dalam artian mendampingi Arum pada malam hari walaupun tidak bisa terangan terangan Rangga tak pernah sedikitpun absen dalam mengunjungi isrti ketiganya dalam mimpi sehingga Arum tidak merasa sendiri

Rangga selalu memberikan dukungan dan penghiburan ke Arum istri ke tiganya yang baru melaksanakan tugas negara dalam pemusatan latihan sementara kegiatan Ranggapun sudah kembali bertumpuk untuk menghidupi ke tiga istrinya tercinta untuk mengembangkan perusahan peninggalan ki Sudibya

Setelah Rangga berhasil mengambangkan PO Bimasakti menjadi lebih bisa di andalkan dan kini merambah ke perusahaan Salon dan Butik Arimbi dan membesarkannya layak Salon dan Bitik bertaraf nasional dengan mengandeng dr ahli kecantikan rekomendari dari Kumala

Waktu berjalan dengan cepat semetara Andini masih sibuk dengan program sekolahnya penerimaan murid baru masih di bantu oleh Astrit sebagai guru di sekolah tersebut.

Persiapan untuk pelaksanaan Pengibar bendera pusaka di Istana negara pun mulai terasa dalam pelatihan paskibraka yang langsung di bawah komando 3 mentri, Mentri Pendidikan, Mentri Pemuda dam Olah Raga dan Mentri Pertahanan

Sehari sebelum pelalaksanaan tugas pengibar bendra para palajar SMA se Indonesia medapat mandat penih dari Presiden sebagai petugas pengibar bendera pusaka dan Arum mendapat Tugas untuk membawa Bendera Pusaka pada saat pengibaran bendera pada tanggal 17 Agustus pagi sebagai pasukan Garuda satu

Dengan anggun dan percaya diri Arum melaksanan tugas tersebut dan semua team Garuda satu mendapat sambutan yang meriah dari para undangan di Istana Negara sedang yang mewakili orang tua Arum adalah Rangga dan Astrit sedang Andini harus mengadakan upacara serupa di sekolah SMA Negeri XY di kota Kabupaten

Seminggu kemudian para peserta paskibraka tinggkat nasional resmi di bubarkan dan mendapat pengharan dan satu tiket bea siswa ke perguruan tinggi negeri se Indonesia

Siang harinya Arum dijemput oleh ayahnya Cecep Ekalaya untuk mengajak pulang ke Ciamis sebeb keluarga ayah nya semua rindu pada Arum setelah mendapat ijin dan persetujuan dari Rangga suaminya setuju yang nantinya mas Rangga, mbak Andini dan mbak Astrit kan menjemput Arum ke Ciamis Jawa Barat bersana eyang Sastro sekalian dan Bapak Bambang dan ibu Sulastri ayah ibu dari mas Rangga, sehari setelah kepulangan Arum dari Cibubur tempat pusat pemusatan lathan paskibraka
-----


Siang itu hawa panas menyengat kota Ciamis yang terletak sebelah timur laut kota Tasik Malaya terlihat 2 mobil beriringan satu mobil berisikan Arum dan ayahnya Cecep dan kakak tirinya Andi Rahman putra dari Andira Azzara ibu tiri dari Arum juga ibu Andira juga ikut menjemput sedang mobil satunya lagi untuk Keluarga keluarga Rd Mahendra Wijaya besama istri ibu Gayatri Wijaya dengan anak semata wayangnya Candra Wijaya tetangga Cecep ayah Arum di Ciamis

Rd Mahenrda Wijaya adalah tuan tanah di daerah Ciamis salah satu lumbung padi di daerah Jawa barat yang mempunyai pengaruh yang amat luas dan sangat di segani menurut cerita rakyat di sekitar nya pan Rd Mahendra Wijaya merupakan keturunan dari Prabu Siliwangi dari salah satu istri selir sang Prabu yang berjumlah 51 orang, yang berkuasa di daerah Jawa barat sebelum Islam masuk dan merupakan raja hindu terakhir di Jawa barat sebelum putra Rd Kian Santa berkuasa

Sesampainya di rumah ayah Cecep, Arum sangat terkejut atas perubahan rumah nya dulu masih bangunan setengan tembok sekarang sudah berubah total menjadi tumah moderen dengan gaya minimalis dengan dua lantai yang cukup bagus dan nyaman sampai Arum terbengong seakan ngak percaya akan semua yang di lihatnya kemudian di halaman depan rumahnya terpasang beberapa tratak dan kesibukan yang di lakukan warga dalam rumah tersebut

“Ayah mau punya kerja apa yak ok Arum ngak di kabarin” kata Arum manja pada ayah Cecep

“Ya menyambut kedatanganmu neng geulies, kerena warga di sini sangat bangga kamu menjadi duta pelajar yang terpilih menjadi paskibraka tingkat Nasional dan semua warga disini menyaksikan aksimu ketika menerima bendera pusaka dari Presiden dan mambawanya ke tiang 17 untuk di kibarkan” penjelasan Cecep panjang lebar

“Ya nak Arum” kata pak Rd Mahendra, lanjutnya “Ini juga atas inisyatif Candra lho yang ingim melihat nak Arum Bahagia”

“Terima kasih A’ “ kat Arum sambil tersenyum manis kepada Candra yang merupakan teman kecil sahabat dari kakak tirinya AA Andi

“AA ikut bangga kok Rum atas prestasimu menjadi paskibraka tingkat nasional yang di dampakan oleh semua pelajar” kata Candra dengan pendangan penuh kasih

“Perlu kamu ketahui kalau ayah sudah menerima lamaran bapak Mahendra yang ingin menjadikan kamu sebagai putri menentu beliau, siapa yang tidak bangga kalau ayah punya besan seperti pak Mahendra ini seorang yang sangat terpandang di seluruh kabupaten Ciamis” kata ayah Cecep

“Apa ayah sudah menerima lamaran pak Mahendra, lalu siapa calon aku” kata Arum terheran heran mendengar penuturan ayah kandungnya

“Ya siapa lagi kalau ngak AA Candra Wijaya” jawab Ayah Cecep

“Ayah AA Candra itu sudah Arum anggap kakak Arum sendiri, ngak mungkin lah Arum mau jadi istri AA, sebab Arum masih dan mau sekolah dulu belum mau mikir berumah tangga dan Arum sudah punya pilihan hati sendiri dan hubungan kami sudah direstui oleh eyang Sosro Kartono dan kami sudah menikah walau masih siri dan menurut rencana kami akan menikah setelah Arum lulus SMA yah, jadi ngak mungkin lah Arum terima AA sebagai calon suami Arum sedang Arum selarang berstatus istri mas Rangga” kata Arum

“Ngak bisa Arum yang berhak mengawinkan kamu adalah ayah kandungmu tanpa ijin dari ayah perkawinan tidak syah” kata Cecep ayah kandung Arum penuh emosi, lanjutnya “Siapa sih Rangga yang sudah berani mengawini anak orang tanpa seijin orang tuanya, punya nyawa rangkap ya” dengan nada sinis

“Memang ayah belum kenal mas Rangga jadi ayah punya pendapat seperti itu, besok mas Rangga akan datang ke Ciamis menjemput aku bersama eyang Sosro Kartono dan kedua orang tua mas Rangga, pak Bambang” jawab Arum ngak kalah sengitnya

“Apapun kata kamu tapi ayah tetap akan memilih nak Candra sebagai menantu ayah dan pilihan ayah mutlak sebab ayah sudah berhutang banyak dengan orang tua nak Candra ialah pak Mahendra” kata ayah Cecep

Arum diam tak berani bersuara lagi, percuma berdebat dengan ayah yang sejak dulu ingin menangnya sendiri dalam segala hal

“Ayah aku capai mau istirahat, kamar aku senelah mana” kata Arum

“Kamar mau di atas Rum” kata ibu Andira ibu tiri Arum

“Terima kasih ibu” kata Arum sambil melangkah kaki nya menuju lantai dua

“Tas mu juga sudah di bawa masuk ke kamarmu oleh kakakmu Andi” kata ibu Andira

“AA makasih ya” kata Arum ketika bertemu kakaknya Andi ketika berpapasan di tangga

“Ya dik sama sama” jawab Andi sambil turun tangga


Sesampainya di kamar yang di peruntukan untuk Arum, memeng terlihat sangat mewah terlihat tempat tidur king size, ada meja rias dengan berbagai kosmitik telah di persiapkan, sebuah almari pakaian yang bersebelahan dengan almari kaca dan satu set sofa dan TV let 32 ins menempel di salah satu dinding kamar itu, juga AC sudah menenpel di salah satu dindingnya terlihat juga tas Arum ada di sisi Sofa dan juga terdapat kamar mandi di dalam kamar itu dengan Shower dan bathtub yang terlihat sangat mewah dan moderen

Arum juga sempat memnuka almari pakaiam sudah tersedia beberapa lingerine seksi bergelantungan di balik almari kaca, Arum mengambil sebuah pakaian tidur yang berupa doble pice terbuat dari katun tipis dengan warna merah muda di ambilnya beserta bra dan celana dalam model g-sting di bawanya ke dalam lamar mandi dan melepas semua pakaian yang melekat pada tubuhnya menghidupkan shower dan mandi dengan santai

Badan merasa segar dan berganti pakaian bersih yang sudah di persiapkan, dalam kesendirian didalam kamar Arum terinagt akan suaminya yang akan menjemput di Ciamis kemudian duduk bersila dengan melipat kakai di depan di atas tempat tidur membayangkan wajah Rangga dan ke dua kakaknya mbak Andini dan mbak Astrit langsung mengadakan panggilan secara batin di dalan alam raksa jati

“Assalamualaikum mas Rangga, baru apa” kata Arum setelah berhubungan lengsung dengan Rangga sang suami tercinta, lanjutnya “Mbak Dini dan mbak Astrit Hallo apa kabar”

“Wallaikumsalam, Eh dik Arum sudah sampai di Ciamis ya” sapa Rangga

“Wallaikumsalam Dik Arum tambah cantik saja” kata Andini sambil menyapanya

“Wallaikumsalam Dik Arum” kata Astrit sambil menyibirkan bibirnya

“Aku kangen sama masku dan mbak mbak aku semuanya” kata Arum dengan manja

“Aku juga kangen lho dik” kata Andini, lanjutnya “Apa lagi dengan mas kita sudah ngak sabar ingin segera ketemu dengan dik Arum”

“Bagaimana dik sehat kan” kata Rangga sambil tersenyum

“Mas cepat dong menyemput Arum di Ciamis” kat Arum sambil matanya terlihat akan menangis

“Eh dik Arum ada apa sih kok wajahnya di tekuk gitu” kata Astrit

“Kalau Arum tau tujunan ayah Cecep membawa Arum ke Ciamis, Arum ngak mau pulang ke Ciamis mas” kata Arum dengan raut wajah penyesalan

“Ada pa sebenarnya dik, ceritakan pada mas ya” kata Rangga

“Ternyata yang menjemput Arum ke Jakarta bukan hanya ayah ceep saja tapi dengan rombongan ada pak Mahendra dengan putranya Candra juga menjemput Arum” kata Arum

“Siapa pak Mahendra dan Candra dik” kata Andini

“Pak Mahendra adalah tetangga Arum di Ciamis dan Cantra adalah putra pak Mahendra juga teman main Arum dan juga sahabat kakak tiri aku mbak” jawab Arum

“Itu bagus kan, sampai tetangga peduli pada kita” jawab Astrit

“Mereka menjemput Arum karena ada maunya mbak” kata Arum

“Kok ada maunya gimana ceritanya” kata Rangga penuh penasaran

“Ternyata Ayah Cecep sudah menjodohkan Arum dengan Candra mas” kata Arum

“Lalu bagaimana” kata Rangga

“Ya tentu saja Arum tolak karena Arum sudah punya suami mas Rangga dan kelihatannya mereka tidak mau kalau Arum menolak Arum, terutama ayah Cecep yang menganggap pekawinan Arum dan mas Rangga tidak syah sebeb tanpa restu dari ayah Cecep yang berhak untuk mengawinkan Arum padahal eyang Sosro sudah setuju akan perkawinan ini tapi tetap saja ayah Cecep bersikuh tetap menjodohkan Arum dengan Candra mas” kata Arum setelah mengambil nafas yang agak dalam, lanjutnya “Arum ngak mau lama lama di sini takut ancaman ayah akam memaksa Arum menikah dengan Cecep mas”

“Ya dik Arum tenag saja ya, mas, jeng Dini dan dik Astrit segera berangkat ini masih menanti ayah dan ibu mas datang dari Semarang yang akan ikut juga ke Ciamis juga eyang Sosro sekalian juga mau ikut menjemput dik Arum ke Ciamis, mukin selepas magrib mas dan rombongan akan berangkay ke Ciamis, tenang ya dik mereka ngak akan berani memaksa di Arum percayalah sama mas dan jangan takut sebab jalubi dan janggerbi akan menjaga di Arum di sana” kata Rangga

“Ya mas, tapi cepat ya mas adik kangen sama mas, mbak Andini dan mbak Astrit juga hampir satu bulan juga ngak bertemu secara fisik” jawab Arum

“Ya sudah sekarang di Arum istirahat ya percatalah ngak akan terjadi apa apa” kata Rangga

“Ya mas, Assalamualikum”kata Arum menutup percakapan lewat alam raksa jati

Setelah komonikasi dengan Arum Rangga beserta Andini dan Astrit juga putus Rangga segera memanggil Jalubang, Jaluning dan Jalubi dalam komonikasi kalbu dalan raksa jati untuk menanyakan siapa sebenarnya Mahendra dan Candra dan apa alasan pak Cecep bersikukuh untuk menjodohkan Arum dengan Candra

“Ada apa Raden memanggil hamba bertiga” kata Jalubang mewakili adik adiknya

“Ada sesuatu yang akan aku tanyakan paman bertiga” kata Rangga, lanjutnya “Ini ada hubungannya dengan istri termuda aku Arum yan sekarang berada di Ciamis”

“Apa yang ingin raden ketahui” kata Jalubang

“Suapa sebenarnya Mahendra dan Candra itu” kata Rangga

“Mahendra lengkapnya Mahendra Wijaya adalah tuan tanah di Ciamis raden sedang Candra adalah putra beliau” kata Jalubang

“Aku dengar dari Arum kalau ayah Cecep akan menjodohkan Candra dengan Arum apakah benar” kata Rangga

“Benar raden, ini adalah soal utang piutang antara pak Cecep dengan pak Mahendra, ayah Arum mempunyai hutang yang cukup besar sehigga tidak bisa bayar hutang itu dan kalau hutang hutangnya tidak terlunasi maka akan di laporkan pada pihak yang berwajib, pak Cecep menjadi binggung dan hutang itu di ketahui oleh Candra anak Mahendra yang sudah lama suka dengan Arum semenjak mereka kanak kanak hingga saat ini, Candra memendam rasa cintanya pada Arum dan kesempatan ini digunakan Candra untuk menekan pak Cecep kalau bisa mengawinkan Candra dengan Arum makan semua utangnya akan di anggap lunas Raden” kata Jalubang

“Berapa sih utang ayah mertuaku pada keluaga Mahendra” kata Rangga

“Ada kalau 200 juta Raden, belum juga bunga berbunga, bisa dua kali lipat dari hutang sebenarnya” kata Jalubang

“Awalnay pak Ceep juga bingung atas permohonan Candra tapi pak Cecep tidak bisa menolak karena memeng tidak punya solosi untuk penyelesaian itu atas permohonan pak Mahendra, tapi kayaknya Mahendra sendiri juga suka mempunyai mantu cantik dan cerdas seperti Arum Raden”kata Jalubi

“Yang perlu di waspadi adalah ayah dari pak Mahendra atau kakek dari Candra yang bernama aki Asep Mulyana Wijaya yang sangat di takuti pak Bupati ataupun pak Gupernur juga tunduk kalau behadapan dengan aki Asep itu Raden sebab di belakang pak Asep selalu mendapat dukungan oleh ki Randu Braga seorang sakti dari gunung Sawal yang mempunyai ajian aungan Harimau putih milik milik raja Silieangi” kata jaluning

“Ya sudah aku sudah tau duduk permasalahanya dan aku tugaskan pada paman bertiga supaya menjaga Arum sampai aku datang menjemputnya” kat Rangga tegas memeritahkan pada Jalubang, Jaluning dan Jalubi untuk selalu menjaga dan melindungi Arum

“Baik Raden printah segera di laksanakan, saya bertuga amit mundur” kata Jalubang

Rangga hanya bisa melepas kegalauan hati tentang masalah yang di hadapi oleh Arum istri ketiga yang sangat di cintainya selain Andini dan Astrit

-----

Kembali ke Ciamis

Setelah melakukan komonikasi dengan mas Rangga, mbak Dini dan mbak Astrit dengan melalui hubungan kalbu rasa ngantuk mulai menyerangnya di tunjang rasa capek dari perjalanan jauh dari Jakarta ke Ciamis daru saja sampai di hadapkan persoalan yang sangat pelik dan Arumpun tertidur sejenak hingga terdengar suara adhan dari musolla terdekat suara untuk melakukan solat Ashar kemudian terdenasuara ketukan pintu kamar Arum

Tok, tok, tok ….

“Arum ayo solat Ashar dulu” panggilan ibu Andira

“Ya bu sebentar aku keluar” kata Arum sambil berjalan ke pintu dan membukanya

“Lamu sudah makan belum Rum” kata ibu Andira

“Belum bu” jawab Arum

“Ayo kita makan bersama ya di tunggu ayah dan pak Mahendra juga” kata ibu Andira

“Iya bu Arum solat dulu ya ibu” jawab Arum

“Ya cepetan jangan sampai ayah mu dan pak Mahendra menunggu terlalu lama ya” kata ibu Andira

“Ya ibu” kata Arum


Sepuluh menirt kemudian Arum sudah keluar kamar dengan memkai pakaian yang sopan dan berjilbab dan menghampiri ayah dan pak Mahendra di ruang makan

“Ayo sini Arum makan bersama” kata ayah Cecep

Di meja makan yang cukup besar dengan 8 kursi yangsalng berhadap hadapan Ayah ada di pojok sedang sebelah kiri ada pak Mahendra yang berhadap dengan ibu Andira di sampng ibu AA Andi sisamping pak Mahendraada ibu Gayatri dan di sebelahnya Candra sedang Arum duduk di samping Andi dan berhadapah dengan Candra

“Adem rasanya AA makan siang bersama dengan Arum sudah cantik, agamis dan pinter juga” kaya Mahendra

“A aku kan ngak punya anak perempuan kalau sekarang ini akan mendapat menantu seperti nak Arum aku juga suka kok A, semoga saja nak Arum mau jadi mantu kita ya A” kata ibu Gayatri istri pak Mahendra

“Kamu dengar sendiri kan Rum pak Mahendra dan ibu Gayatri sangat menyukai kamu harusnya kamu bersyukur akan menjadi menantu dari keluarhga Mahendra” kata ibu Andira

“Bu, Arum kan masih sekolah SMA saja belum lulus dan Arum mempunyai rencana ingin melanjutkan belajar dulu ke perguruan tinggi dan aku akan menerima bea siswa selama kuliah, kan sayang kalau mendapat beasiswa ngak di ambil” kata Arum sambil tersenyum


Bersambung
Part 70
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd