Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Liburan di Villa teman

POV Shinta
Kubaringkan tubuh ini di atas tempat tidur guna melepas lelah sehabis jalan. Ku posisi kan tubuhku miring membelakangi suamiku. Saat ku mulai memejamkan mata, terasa ada tangan yg menyentuh pada bagian dadaku. Ku biarkan saja karna sentuhannya membuat tubuh ini sedikit rilex.

Tapi lama kelamaan sentuhan itu berubah menjadi elusan elusan pelan yg membuat aku semakin menikmatinya. Aku juga mulai merasakan kecupan ringan di belakang leher yg lama kelamaan menjalar ke samping leher dan telingaku. Membuat seluruh tubuhku merinding.

Elusan pelan di toketku yg daritadi kurasakan kini berubah menjadi remasan ringan. Membuat birahi ku kini perlahan naik.
Shinta:"mmhhhhh..aaahhh....mmmmmmhhh..." desahku
Shinta :"aaaaaaahh...mmmm....ahhhhhc"
Semakin lama semakin intens remasan dan kecupan yg kudapatkan ini. Semakin ku tak kuat menahan gejolak birahi.

Akhirnya aku menyerah, lantas ku balikan tubuhku menjadi posisi terlentang agar semakin leluasa dia memberikan rangsangan nikmat yg ku rasakan ini. Tak lama suamiku juga mulai meraba memekku yg cuma tertutup cd. Permainan jarinya di memekku, membuatku semakin tenggelam dalam birahi. Ku menoleh pada suamiku, bibirnya langsung mencium bibirku. Kubalas ciumannya dengan lebih liar. Di sela sela ciuman kita yg liar dan panas, kita Lepas satu persatu pakaian yg di kenakan.


Setelah semua pakaian terlepas, tubuhku dibaringkan di ranjang, di jilatinya semua area dadaku hingga basah, di sedot juga kedua putingku. Tak lupa pula jari2nya memainkan klitorisku. Tampak rakus sekali suami kali ini. Kyknya dia juga birahi. Aku cuma bisa mengerang menikmatinya.
Shinta :"aayyaaahhhhhh... eeennaakkkkk... Ouuuhhhh."
Shinta :"ahhhh.... teerruuussss.... eennaaakkkk"
Desahanku tak tertahankan mengingat permainan lidah dan jari suamiku yg nikmat.


Karna sudah cukup lama suami mempermainkan tubuhku, kini giliranku memberikan kenikmatan untuknya. Aku bangun dan ku raih penis suamiku yg tegang daritadi. Ku jilati seluruh penis dia, tiap tiap bagian kulit penisnya tak kulewatkan. Lalu ku kulum kepala penisnya dan ku sedot layaknya menyedot es krim.
Andik :"aaahhh niikmaaatttt seekaalliiiii"
Suamiku cuma bisa mendesah. Lantas ku masukkan semua penisnya kedalam mulutku dan aku berikan blowjob terbaik yg bisa ku berikan.
Andik:"ahhh....mmmm..ahhhh...eennaakkkk..sayankk.."
Andik:"oouuhhhhhh..aahhhhh..teerruuusss."

Suara erangan suamiku terdengar jelas di telinga. Semakin keras erangannya, semakin aku bersemangat memberikan blowjob kepada dia. Tiba2 dia mendorongku terlentang di ranjang lalu dia menindihku. Dia mengarahkan penisnya tepat pada lubang vaginaku. Aku lebarkan kakiku biar dia lebih mudah memasukkannya. Dengan perlahan dan sedikit demi sedikit masuklah penisnya.
Shinta :"ssss... Aaaaa...sssss."
Suamiku mendorong pelan penisnya hingga semua masuk ke dalam vaginaku. Sedikit terasa sakit karna memang belum terlalu basah vaginaku. Tapi lama kelamaan rasa sakit itu hilang terganti rasa nikmat saat dia mulai memaju mundurkan penisnya dalam vaginaku.
Shinta:"oouhhhh...eenaaakkkk..ssaaayyaannngggg"
Aku mengerang merasakan nikmatnya bercinta. Semakin lama tempo genjotan suamiku semakin intens. Semakin meningkat rasa ingin orgasme dalam diriku.


Tiba tiba aku merasakan semburan hangat dalam vaginaku tanpa pemberitahuan. Kulihat tubuh suamiku mengejang. Menandakan dia sedang mengalami orgasme.
Shinta :"kok cepet sihh. Aku belum orgasme padahal." ucap ku dalam hati karna tak mau dia mendengar. Aku tak mau melukai hatinya. Tak lama dia ambruk di samping tubuhku dan secara otomatis pula penisnya keluar dari dalam vagina. Ku perhatikan dia, tampak terlihat kelelahan.


Karna lelehan sperma suamiku perlahan keluar dari vagina, Aku beranjak dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi untuk membilasnya. Ku keluarkan semua sperma yg ada dalam vaginaku. Lalu aku kembali ke ranjang dan berharap suamiku tak ketiduran. Tapi terlihat wajahnya yg sayu dan sorot matanya yg menipis menandakan dia mulai mengantuk. Aku ingin menghilangkan kantuknya agar aktivitas panas kita tadi tak terhenti. Ku raih penisnya dan kukocok dengan penuh harapan. Berharap penis ini tegang kembali. Cukup lama aku memainkannya sampai tanganku terasa capek. Tapi rasa kantuk suami dan tubuhnya yg kelelahkan membuat penisnya tak kunjung berdiri. Meninggalkan diriku yg kentang karna gagal meraih orgasme.


Sumpah dongkol banget rasanya ditinggalkan saat rasa horni ini lagi tinggi-tingginya. Tapi mau gimana lagi, suamiku sudah tertidur. Akhirnya aku menyudahi aktivitas ini dan memakai lagi cd ku.


Tak lama rasa dahaga melandaku. Lantas kuberanjak jalan menuju dapur untuk minum. Karna cuma berniat minum doang dan rasa malas yg hinggap padaku gegara kecewa sama suami, aku enggan memakai hotpants dan tanktop lagi. Lagian semua juga lagi tidur. Jadi toket ku aku tutup dengan lengan dan jalan pelan berharap tak ada yg melihatku.


Ku berjalan sedikit demi sedikit agar tak menimbulkan suara, kubuka pintu Kamar ku dan kutengok lorong lantai 2, tampak sepi, lalu aku lanjutkan jalan ku sambil menutup pelan pintu kamar. Ku jalan melewati pintu kamar anak2 berharap pintu tersebut tidak tiba-tiba terbuka. Setelah melewatinya, aku sampai di ujung atas tangga. Ku turun menyusuri anak tangga satu persatu dengan langkah pelan. Sampai di ujung bawah, kutengok sebentar keadaan dapur dan ruang keluarga. Sepi tak ada siapapun. Situasi yg pas buatku yg cuma memakai cd saja. Karna ku rasa aman. Aku jalan biasa saja menuju dispenser yg ada di dapur. Ku Ambil gelas, ku mengisinya dengan air mineral, lalu ku minum airnya. Segar rasanya tenggorokan ku. Ku rasa masih kurang, aku menambah setengah gelas lagi biar gak tanggung.


Tiba-tiba aku mendengar pintu pemisah ruang tengah dan kolam renang terbuka. Aku yg posisinya membelakangi pintu tersebut cuma bisa menoleh sedikit untuk melihat siapa yg membukanya.
"Shinta.. "
Suara yg lirih tapi jelas mengagetkan ku saat lagi enak2nya minum yg membuat sebagian air minum tumpah ke dadaku. Lalu ku tutup gunung kembarku dengan lengan tangan ku dan ku menoleh ke arah sumber suara. Tampak disana Alex berdiri mematung melihatku yg cuma terbalut cd saja. Dan tak lama kusadari Alex juga cuma memakai cd saat ini.
Shinta :"mmm lex mau ngapain?" tanyaku yg membangkitkan kesadaran Alex yg mematung melihatku.
Alex :"ehh iya..iya.. mau minum gue. Haus soalnya." jawab Alex terbatah sambil mendekat.


Lalu ku bergeser agar Alex bisa minum. Aku juga membelakanginya agar dia tak melihat bagian depan tubuhku. Meski menjadikan bagian belakangnya terlihat jelas oleh Alex.
Alex :" seksinya" ucap pelan Alex yg cukup terdengar olehku.
Diapun tak henti-hentinya melirikku sambil minum. Saat dia minum ku lirik sebentar dirinya, ada tonjolan besar di Selangkangannya. Terlihat cdnya tampak tak cukup menampung penis gedenya yg lagi horni melihatku.


Karna memang kondisi yg tak mengenakan dan membuatku malu, hampir telanjang di depan orang lain. aku meletakkan gelasku ditempat ya dan bergegas segera kembali ke kamar.
Shinta :"aku balik ke kamar dulu ya lex" ucapku
Alex :"ohh i..iyaaa shin." balasnya
Saat aku melewatinya, aku sadar dia tetap melirik ku, tapi ku acuhkan karna aku ingin segera pergi dari dapur. Saat aku mau menaiki anak tangga pertama, tiba-tiba ada yg memegang tanganku dari belakang. Sepertinya Alex yg memegangnya, mengingat cuma ada Alex saja selain aku. Aku menoleh sebentar dan bertanya kepada dia.
Shinta :"ada apa?“
Alex :" aku sange liat lu, lu mau gak bantu aku? "
Shinta :“bantu apa? Jgn aneh2 ya.."
Aku sedikit berontak berusaha ngelepasin genggaman tangannya. Karna tangan dia lebih besar ditambah satu tanganku aku gunakan untuk nutup toket ku. Perlawananku seakan tak ada apa-apanya.
Alex :"bantu aku tuntasin sange ku, biar aku puas dan gak mikirin lu lagi"
Shinta:" BANTU APA SIHH!!??? LEPASIN BISA GAAKKK!!" bentakku
Alex :" gak bakalan gue lepasin! Aku pengen nikmati tubuh lu yg seksi"
Shinta :"LU JANGAN KURANG AJAR!! GUE TERIAK MAMPUS LU!!"
Alex :"teriak saja gapapa biar suami mu sama anakmu tau kalo lu hampir telanjang sama gue di dapur."
Shinta : "ANJJ****KK LUUU!!! "

Tarik menarik terjadi antar aku dan Alex. Aku berusaha sekuat tenaga melepasin tangan dia dariku. Karna tenaga dia lebih besar, aku kalah dan dia menarik ku lalu menidurkanku di lantai. Dia menindihku dan mulutku di bekap tangan kanannya. Hingga ku tak bisa teriak. Ku coba lepasin bekapannya dengan kedua tanganku. Tapi tenaganya terlalu besar membuatku kesulitan. Yg ada, tangan kanan ku di tangkap oleh tangan kirinya lalu direntangkan ke samping. Membuat perlawanan ku lebih lemah.


Dia lalu merangsangku dengan menjilati dan menyedot kedua putingku dengan rakus. Mungkin saking sangenya dia kepadaku.
Alex :"hhhmmmmm mantap banget toket lu.. Toket yg ku idamkan sejak aku mengenalmu"
Alex :"tapi sayang kenapa lu bisa nikah sama si Andik. Gue jadi gak bisa deketin lu lagi."
Setelah berbicara seperti itu, dia melanjutkan rangsangan pada toket ku. Silih berganti dari yg kanan ke kiri lalu balik lagi ke kanan. Lama kelamaan muncul dalam diri ini, rasa horni karena rangsangan tersebut. Ku coba melawan rasa ini. Dan ku tetap berontak meski nampaknya sia-sia.


Rasa horni itu terus menerus berusaha menguasai diriku seiring rangsangan yg di berikan oleh Alex. Saking kuatnya aku berusaha melawan, membuat tenagaku semakin habis dan membuat tubuh ini semakin lemas tak berdaya. Alex yg melihat ku mulai lemas, semakin meningkatkan intensitas rangsangan dia. Tampaknya dia merasa mulai di atas angin. Dan apa yg di inginkan nya akan terwujud.


Akhirnya aku sudah sampai di ujung batas tenaga ku. Kini aku cuma bisa terbaring lemas. Akupun cuma bisa terisak tangis tapi tertahan oleh tangan Alex. Alex yg tau aku sudah lemas lantas memapahku. Aku dipaksa berdiri tapi mulutku di bekapnya dari belakang. Mau gak mau aku cuma bisa menurut. Di tuntun lah diriku menuju kamarnya. Ku sempat berontak berharap ada celah bisa lepas darinya. Tapi lagi-lagi aku gagal. Karena tenagaku yg kalah dari dia.
Alex :"sudah jgn BERONTAKK.. LU HARUS PUASIN AKU MALAM INI!!"
Pelan tapi pasti diriku yg lemas sampai di kamar Alex. Dia lalu menyumpal mulutku dengan kain, mengikat kedua tanganku di kedua ujung ranjang dia. Cuma kaki ku saja yg tak di ikat. Lalu dia mengunci pintu dan berbalik menatapku dengan tersenyum. Senyuman yg membuatku semakin ketakutan. Dengan keadaan seperti ini aku cuma bisa pasrah. Berharap suamiku bangun, mencariku dan menyelamatkan ku yg dalam posisi seperti ini.


Ku lihat Alex sudah melepas cd nya. Terlihat jelas oleh kedua bola mata ku, penisnya telah berdiri tegang, tampak penisnya sedikit lebih besar ketimbang punya suamiku. Dia mendekatiku dan berniat melepas cd ku. Ku berusaha menendangnya agar gagal, namun posisi ku yg tak menguntungkan, membuat dia berhasil menangkap kedua kakiku, dirapatkan dan di duduki nya sehingga aku tak bisa menggerakkannya. Dengan leluasa dia merobek cd ku yg memang tipis. Terpampanglah diriku yg telanjang bulat di depannya.


Dia lantas menjilati kedua puting ku secara bergantian dan di iringi remasan salahsatu tangan dia di toketku. Tangan satunya pun tak tinggal diam, di arahkan ke bawah dan memainkan klitorisku. Dia dengan konsisten melakukan rangsangan seperti itu, lama kelamaan rasa horni menyeruak dalam diriku, meski hatiku menolaknya dengan keras. Aku berusaha tetep fokus agar tak terbuai rasa horni yg nikmat ini. Semakin lama, Alex merangsangku dengan intensitas yg tinggi. Membuat fokus ku terganggu dan semakin melemah.


Dan akhirnya aku menyerah, karena dorongan yg besar tubuhku yg menginginkan rangsangan ini. Aku cuma diam menerima kenikmatan yg ku rasakan kini. Kaki ku yg awalnya terus ku gunakan untuk berontak, sekarang kulebarkan agar Alex semakin mudah memainkan klitorisku.
Shinta :"Ohhh sungguh nikmat sekali rasanya" gumamku dalam hati
Shinta :"mungkin ini juga salahku dari awal yg sedikit berani berpakaian seksi di depan Alex, menyebabkan dia berani melakukan hal seperti ini." gumamku
Setelah Alex mengetahui vaginaku sudah basah, dia lalu mengoralnya. Sungguh semakin aku terbenam dalam birahi ku. Tak lama aku merasa mau orgasme. Ku apit kepala dia dengan kedua pahaku. Ku pejamkan mataku dalam-dalam. Dan akhirnya, tubuhku bergetar hebat. Merasakan orgasme kali ini. Hingga pinggangku sedikit terangkat saking nikmatnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd