Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Liburan di Villa teman

Shinta :" sekarang giliran aku muasin lu lexx" ucap ku sambil memasang wajah binal.

Aku pegang penisnya, aku arahkan ke lubang vaginaku. Perlahan aku dekatkan dan kubenamkan dalam-dalam seluruh penisnya di vaginaku. Lalu aku bergerak naik turun perlahan. Dia mendesah pelan.

Ku naikan tempo gerakan ku lebih cepat hingga tubuhku meliuk-liuk di depan Alex. Tampak Alex merem melek menikmatinya. Tangan dia juga tak tinggal diam, dia remas-remas gunung kembarku membuat goyangan tubuhku semakin menjadi-jadi.

Alex :"aahhhh..aaahhh....sshhhhh...eeennaaakkkkk"
Alex :"mmeemmemekkkmuuuu...niikmmaaaattttt..shiinnnn"
Shinta :"ooohhh...yyaaaaaa.....aahhhh...ouuhhh.."

Kudorong tubuhnya terlentang, agar lebih leluasa bergoyang di atas penisnya. Kedua tangan alex tetap menggegam kedua toket ku. Aku berpegangan di dada Alex agar tetap seimbang.

Shinta :"aahhh....leeexxxx.....eennaaakkkk..***akkk...oouuhhhhhh"
Alex :"ohhh....shiinttaaaaa.......aaahhhhh.....eeennnaakkkkkk....ssshhhhh"

Aku semakin mempercepat goyangan ku. Desahan kita berdua semakin keras di iringi suara benturan pinggul kita masing-masing.
"plok plok plok plok plok" suara benturan pinggul
Shinta :"ooouuhhhh...aalleexxxxxx...aahhhhhhh"
Alex :"shinnnttaaaa....ssssshhh....aaahhh..oouuuhhh"
Alex:"shiinnttaaaa..ahhh.. Ganti posisi.. Ouuhhh.. Aku mau keluar"

Aku bangun dan melepas penis Alex dari vaginaku,
"plopp" terdengar bunyi tersebut ketika aku melepasnya. Alex mendorong ku terlentang dan kini dia di atas ku. Aku buka lebar2 Selangkangan ku, Alex memasukkan penisnya. Cukup mudah dia memasukkannya lantaran sudah sangat basah vagina ku. Dia langsung menggenjotku dengan cepat tanpa aba2. Sedikit ngilu yg kurasakan tapi langsung tergantikan rasa nikmat tiada tara.

Alex :"oouhhh...shinn....eenakkkkk...ouhhh"
Shinta :"ouhhh... Sshhhhhh... Aahhhh.."
Alex :"akuu..sshhhhh...keeluuaaaarrrrr.....aaahhhhhh"
Shinta :"iiyyaaaaaa... Aahhhh... Enaakkkk"

Alex kembali membenamkan penisnya dalam2 saat orgasme. Semburan hangat spermanya langsung terasa dalam vaginaku. Beberapa kali aku merasa kedutan penisnya. Alex ambruk menimpa ku, tubuhnya langsung lemas dan di ikuti nafasnya yg tersengal-sengal. Aku tahan pahanya dengan kakiku agar penis dia tak keluar dari vaginaku. Aku biarkan dia merasakan orgasmenya. Aku tunggu nafasnya mereda hingga normal.

Aku peluk dia, dia juga memelukku. Bibir kita bertemu dan berciuman. Kita saling berbalas ciuman dengan ganas dan liar. Lidah kita saling mengait, air liur kita bercampur jadi satu. Terkadang lidah ku tak sengaja tergigit giginya, atau sebaliknya. Rasa hangat dari pelukannya kini terasa di tubuhku, membuatku lebih liar saat berciuman. Dia juga tak mau kalah. Dia bertambah agresif saat berciuman denganku. Lalu kita berciuman sambil berguling-guling di atas ranjang. Saling bergantian tindih menindih satu salah lain. Sampai tak terasa air liur kita jatuh ke dagu masing-masing dan belepotan di sekitar mulut.

Kita melepas ciuman dan tersenyum satu sama lain berhadapan. Lalu kita melakukan deep kiss beberapa saat kemudian melepaskan nya. Seiring selesainya ciuman kita, pelukan kita berdua juga lambat laun terlepas. Kita berbaring terlentang bersebelahan.

Tak lama, aku tersadar. Aku salah. Aku melakukan dosa besar pada suamiku, pada keluarga kecilku. Dengan bersetubuh bersama pria lain tanpa sepengatahuan saumiku. Air mataku perlahan keluar dan menetes. Aku usap dan bangkit dari ranjang. Ku berjalan ke kamar mandi untuk bersih - bersih. Setelah selesai, aku keluar mengambil cd ku dan pergi meninggalkan Alex.

Aku berjalan Berhati-hati kembali ke kamar agar tak menimbulkan suara. Sambil terisak tangis, aku membuka pintu kamarku perlahan. Kulihat suamiku tertidur nyenyak. Rasa bersalah semakin besar hinggap di hati ini. Semakin ku menangis sejadi-jadinya. Tapi untungnya aku masih bisa menahan agar tak bersuara. Cuma air mataku mengalir deras di kedua pipiku. Aku tutup pintu, dan rebahkan tubuhku di samping suami tercinta. Lalu aku masuk ke dalam alam bawah sadarku.


"Hoooaaaammmmmmm...."
Mentari pagi menyambut bangun pagiku dengan memberi terpaan cahaya yg menyilaukan mata. Cukup membuatku buta sesaat. Aku kucek mataku agar tak silau lagi dan mendapati aku sendirian di kamar.
"kemana suamiku Andik?, kok gak bangunin aku?" gumamku. Aku beranjak dari ranjang dan mencarinya. Tapi sebelum itu, aku mandi sebentar dan tak lupa aku memakai pakaian terlebih dahulu agar tak berbahaya hehe. Aku memakai gamis yg belum aku pakai lalu Aku turun kebawa mencari dia. Ku dapati suamiku lagi nemenin anak2 nonton tv di ruang tengah. Sedangkan saat ku toleh ke arah dapur, Alex sedang minum kopi dan tersenyum padaku. Tak aku gubris senyumannya.

Shinta :"pagiii semuuaaanyaaaa" sapaku pada suami dan anak2ku
Rafli :" pagiii mamaaa"
Rara :"pagi tante"
Andik :"kebo banget maaa baru bangun" sindir suamiku
Shinta :"yahh salah sendiri gak di bangunin"
Andik :"sudah aku bangunin tapi gak respon kamu maa"
Shinta :"ohh yaa, Aku capek tadi malem yahh jadi susah bangunnya"
Andik :"capek habis ngapain maa?"
Sialan aku sedikit keceplosan.
Shinta :"iya gak ngapa-ngapain yahhh"
Andik :"lah di tanya kok jawabnya gitu"
Shinta :"sudah jangan di terusin yahh. Kalian sudah makan?"
Rafli :"belum Ma"
Shinta :"mau di masak in apa anakku?"
Alex :"makan di luar aja yukkk sambil jalan2" sahut Alex dari belakangku
Rafli & rara :"ayokkkkk"
Andik :" oke, aku ganti pakaian dulu bentar"
Suamiku meninggalkanku buat ganti baju, anak-anak lanjut nonton tv membelakangi ku. Aku berdiri sambil mengawasi mereka dan menunggu suamiku ganti baju. Tiba-tiba ada yg berbisik ke telingaku.

"tadi malam lu kenapa nangis lalu ninggalin aku?" tanya Alex
Aku cuma meliriknya sebentar tapi tak kujawab. Aku memilih diam.
Alex :"lu nyesel main sama aku semalam?"
Alex :"lu sebenarnya puas kan sama permainan kita semalam?"

Dua pertanyaan Alex bertubi-tubi dia lontarkan. Aku males plus malu menjawabnya. Aku menghindari dia dengan pergi menyusul suamiku ke kamar. Untungnya dia tak mengikutiku.
(skip makan diluar dan jalan)


POV ANDIK

Setelah sampai di villa sehabis jalan-jalan dan cari makan, aku duduk santai di tepi kolam renang. Alex menghampiri dan duduk di sampingku sambil mengajakku ngobrol. Anak-anak memilih tidur karna kelelahan sehabis jalan-jalan. Dan istriku menemani mereka. Kita berdua ngobrol tentang masa lalu masing-masing.

Alex :"dik, daripada cuma ngobrol doang mending sambil main kartu aja"
Andik :"wah ide bagus tuh. Kartunya gimana? Beli?"
Alex :"gak usah. Gue sudah bawa dari rumah. Bentar gue ambil" ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya
Andik :"okee.. Ditambah kopi mantep nih.. Lu mau gak?" tawarku
Alex :"iyaa mau, buatin 1. biar lebih fresh juga"
Andik :"ookeeeee"

Akupun langsung menghampiri istriku keatas guna meminta dia membuatkan kopi. Setelahnya, aku kembali ke tempatku tadi dan di situ sudah ada Alex dengan membawa kartu reminya. Permainan akhirnya dimulai. Belum selesai permainan pertama, istriku datang membawa dua cangkir kopi. Setelah menghidangkannya, kusuruh dia menemaniku. Dia menurut saja.

Suasana cukup rame saat kita bermain remi. Candaan demi Candaan terlontar dari mulut kita masing-masing. Istriku yg awalnya diam, akhirnya ikut bersuara menanggapi Candaan kita berdua. Dan selama permainan ini, aku beberapa kali menang ketimbang Alex karna aku lebih jago. Tampak sesekali dia frustrasi menerima kekalahannya. Aku terbesit ide, aku mengusulkan pakai taruhan agar lebih menantang dan dia ada perlawanan. Aku hasut alex agar mau menerima ide ku. Dan jika dia menerima, aku yg diuntungkan karna lebih jago.

Alex :"mmmhhh gimana yaa" ucapnya sambil berfikir
Cukup lama dia berfikir dan ternyata hasutanku berhasil, dia menerima. Aku memintanya taruhan uang, dia menyanggupi. Tapi tanpa ku duga, dia memintaku yg lain.

Alex :"aku ingin taruhan lu Shinta. Istrimu."
Andik :"APAAA? lu mau Shinta jadi taruhanku?" ucap ku yg kaget dibuatnya.
Alex :"iya lu mau gak? Gue taruhkan uangku, lu taruhkan istrimu"
Andik :"gak bisa nih sama-sama uang taruhannya?" tawarku
Alex :"gak mau. Kalo sama-sama uang gue kurang tertantang"

Aku berpikir sebentar, jika aku menang aku bisa dapat duit banyak, tapi kalo kalah, aku harus merelakan istriku. Tapi mengingat aku lebih jago ketimbang dia, aku yakin bakal menang. Aku menoleh ke arah istriku. Kulihat dia kaget dengan apa yg di ucapkan Alex.

Andik :"mama.. Ayah bakalan nyanggupi permintaan Alex. Tapi tenang saja, ayah lebih jago, jadi ayah yakin bakal menang."
Shinta :"terus kalo kalah gimana?"
Andik :"tenang saja, ayah yakin menang. Daritadi juga ayah lebih sering menang timbang dia." ucapku
Shinta tak menjawab.
Aku mengiyakan permintaan Alex. Dan kita berdua membuat kesepakatan. Alex bertaruh 5 jt. Siapa yg lebih banyak menang dalam 5 ronde permainan, dia yg menang. Dan hasilnya gue menang..

Andik :" yeessssss gue menang"
Alex :"sialannnn"
Andik :"mama lihat aku menang loh"
Shinta tak menjawab. Tampak raut tegang di wajahnya.
Alex :"sekali lagi dik. Aku gak terima. Gue taruhan 5 juta lagi"
Andik :"okee aku terima.. Hahahaha"

Permainan di lanjut lagi dengan peraturan yg sama. Dan lagi-lagi meski sedikit susah, tapi aku menang

Andik :"iiyyeesssss...... Menang lagiii"
Alex :"aduhhhh..kok kalah sih"
Andik :"gimana maa sudah percaya sama ayah?" tanyaku pada shinta
Shinta tak menjawab. Tapi senyum di bibirnya menandakan dia mulai percaya.
Alex :"lagi ndik. Aku belum menyerah." ucapnya
Andik :"okeee.. Silahkan.... Hahahah"
Permainan ketiga di mulai. Dan tanpa kuduga, Alex menang..
Alex :"yesssss akhirnnyaaaaa"
Andik :"kok bisa sih. Aduh gimana ini"
Alex :"sesuai kesepakatan tadi ya lex. Ayo kemari shin"
Andik :"mmmhhhhh" aku yg tak menyangka akan kemenangan Alex cuma bisa diam seribu bahasa. Kulihat Shinta juga tak bergeming dengan perkataan Alex. Tampak raut wajahnya kaget dan tak percaya.
Alex :"ayo sini shin.. Atau aku tarik tanganmu biar lu mendekat"
Shinta tetap tak meresponnya. Akhirnya Alex berdiri dan menarik paksa Shinta hingga mendekat. Lalu Alex memaksa Shinta memeluknya.

Andik :"lu mau apain istriku lex?"
Alex :"aku pengen nyium dia sambil pelukan" ucapnya sambil perlahan mendekatkan bibirnya ke Shinta.
Shinta :"ayahhh..tolonggg..aku gak mau"
Aku yg kebingungan pun tak bisa berbuat banyak. Tampak Shinta kecewa padaku karna aku diam saja. Akhirnya bibir Alex menyentuh bibir istriku. Shinta tak meresponnya sama sekali. Bahkan tak mau membuka mulutnya yg membuat alex marah.

Alex :"SHIN.. INGATTTT KESEPAKATAN TADI. JANGAN AMBIL ENAKK SAJA."
Shinta tetep kekeuh tak mau membuka mulutnya
Alex :"ANDIKK!! BILANGIN ISTRI LUU AGAR FAIR. GAK BOLEH MENYALAHIII AATTUURRAAAAANNNNNN!!!"
Aku sedikit takut akan kemarahan Alex apalagi dia posisinya benar sesuai kesepakatan.
Andik :"eh..iyaa..iyaa..mmhhh.. Maaa tolong turuti Alex"

Akhirnya Shinta menurut. Dia membuka perlahan mulutnya. Dan Alex tak menyia-nyiakan kesempatannya dengan langsung mencium dengan ganas bibir Shinta.
Melihat di depan mataku, istriku Shinta sedang berciuman dengan Alex membuat hatiku panas. Rasa cemburu menggebu-gebu terus menerus. Aku tak bisa berbuat banyak. Cuma bisa menerima yg terjadi apa adanya. Cukup lama mereka berciuman. Tampak birahi Shinta mulai naik yg ditandai dengan dia membalas ciuman Alex. Mereka kini saling berbalas ciuman.

Andik :"lexxx.. Sudah cukup!! Sudah berapa menit lu nyium istri gue" ucap ku
Mendengar suara ku, Shinta reflek melepaskan bibirnya dari ciuman Alex dan segera menjauh. Alex tersenyum menandakan kepuasan dalam dirinya.

Alex :"mantappp ndikk bibir istri lu"
Andik :"sialan Luu "
Alex :"lagi yukkk seru ternyata"
Andik :"gak mau gue. Udahan saja"
Alex :"ya lu ndik. Gue tambahin jadi 10 jt taruhan ku"
Aku sempat berpikir sebentar. Tapi ku tolak nilainya terlalu kecil dibanding harus merelakan istriku.
Alex :"aku tambah lumayan jadi 30 jt. Lumayan tuh kalo lu menang bisa beli motor baru atau biaya sekolah Rafli atau renov rumah lu."

Lumayan juga sih 30 jt. Meski resikonya besar. Gue yg tergolong bukan orang miskin tapi mengumpulkan uang 30 jt juga tak gampang. Perlu waktu setahunan. Apalagi kita juga ada hutang ke bank gegara kredit mobil. Lumayan buat nutup sebagian. Ku minta pendapat ke Shinta
Andik :" gimana maa? "
Shinta :" terserah ayah saja dehh"
Tampak Shinta cuma berpasrah kepadaku. Akhirnya aku membulatkan tekad dan memilih menerima tawaran Alex. Ku pikir, aku lebih jago ketimbang dia.

Alex :"okeee.. Ayo mulaii"
Permainan dimulai. Kita berdua adu strategi sejak awal agar menang. Karena taruhannya gak main2. Cukup alot juga perlawanan Alex tak seperti awalnya yg cukup mudah. Dan akhirnya Alex menang lagi. Aku shock dan tak menyangka. Padahal aku lebih jago tapi mengapa aku bisa kalah.

Alex :"sesuai kesepakatan ya ndik"
Aku tak menjawab. Aku masih mencari letak kekalahanku. Dan aku tak sadar, Shinta sudah di gandeng oleh alex ke dalam villa.
Shinta :"ayahhh"
Suara Shinta menyadarkan ku. Aku segera mengikuti mereka. Alex menggandeng Shinta hingga sampai di ruang tengah. Alex tau aku mengikutinya, dia menyuruhku duduk di tangga yg menghubungkan lantai 1 dan 2. Cukup jauh dari ruang tengah tapi masih terlihat karna tanpa ada sekat/penghalang. Kulihat mereka berdua duduk berdampingan. Posisi mereka duduk membelakangi ku yg membuatku tak leluasa melihat mereka.
Andik :"apa yg bakalan dilakukan Alex terhadap istriku?" gumamku dalam hati.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd