Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Liburan di Villa teman

POV Shinta
Kulepas apitan pahaku pada kepala Alex. Mataku tetap terpejam diiringi nafasku yg tersengal-sengal. Aku berdiam diri sebentar mengatur nafas agar normal kembali. Kyknya Alex bangun dan meninggalkanku di atas ranjang ini, karna ada getaran dan suara ranjang yg ku rasakan. Ku buka mataku dan aku lihat dia keluar dari kamar ini.

Shinta:" kemana dia? Apa dia merasa bersalah jadi ninggalin aku di sini?" ucap dalam hati

Tak lama dia kembali membawa segelas air dan menghampiriku. Di buka sumpalan kain di mulutku dan menyuruhku meminum air di gelas tersebut. Karna memang aku kehausan, aku minum sampai habis. Setelah habis, Aku berniat berteriak agar membangunkan suamiku, tapi dengan sigap, Alex menyumpalku kembali.

Lagi-lagi aku dibuat ketakutan apa yg akan dia lakukan selanjutnya, meski apa yg dia lakukan sebelumnya aku menikmatinya. Air mata keluar dari sudut mataku. Aku cuma bisa berharap Alex tak melakukan tindakan berbahaya padaku.

Dia beranjak dari ranjang ini lalu menaruh gelas tadi di meja. Di dekati lah diriku kembali sambil menggenggam penisnya. Dia naik ke ranjang dan berdiri tepat diatas dadaku. Lalu dia menekuk lututnya dan tubuh bagian atasnya serong kedepan menjadikan penisnya tepat di depan wajahku. Di tempelkan ujung penisnya pada kulit wajahku. Ku lihat, Dia tersenyum melakukan hal tersebut. Aku semakin ketakutan.

Lalu dengan perlahan dia turun kebawah badanku dengan tetap menempelkan penisnya pada tubuhku. Sampai di dadaku, dia meremas kedua toket ku beberapa kali dan mengapitkan penisnya di kedua gunung kembarku. Dia maju mundurkan penisnya berkali-kali dengan perlahan.
Alex :"mulusssnyaaaa toket lu shin.." ucapnya

Setelah puas melakukannya, dia turun lagi menyusuri perut hingga sampai vaginaku. Kali ini, penisnya di jauhkan dari tubuhku, lalu jari telunjuknya mulai dimainkan dengan perlahan di klitorisku. Semakin lama, semakin intens permainan jarinya, membuat vaginaku semakin basah. Hingga akhirnya dengan mudahnya di masukkan lah jari Alex ke vagina ku. Aku mendesah tapi tertahan oleh sumpalan dimulutku. Membuat ku tak nyaman.

Alex mulai memaju mundurkan jarinya dengan ritme sedang, tapi semakin lama semakin meningkat hingga ritme cepat. Membuat diriku mengerang kenikmatan terus menerus. Jujur aku sudah pasrah saat ini, aku sudah menyerahkan seluruhnya pada Alex. Terserah dia mau apa kan diriku ini, aku cuma berharap dia tidak melakukan tindak kriminal yg lain selain memperkosaku.

Tak lama, Alex menarik jarinya, lalu dia mulai mendekatkan penisnya yg sudah tegang daritadi ke vaginaku. Inilah saat-saat yg di tunggu-tunggu oleh Alex. Perlahan, di sentuhkan ujung penisnya ke bibir vaginaku. Di gesekan dengan perlahan-lahan. Geli dan merinding yg kurasakan saat kemaluan kita berdua bertemu dan bergesekan. Lalu ia dorong ujung penisnya masuk dengan perlahan. Rasa sakit menyeruak dari dalam diriku dikarenakan penisnya yg sedikit lebih besar dari suamiku. Aku memejamkan mata dan cuma bisa menahan rasa sakit ini hingga menetes kan air mata.

Kurasakan Alex berhenti mendorong penisnya, ku buka mataku lalu menatapnya.
Alex :"sakit?" tanya alex
Aku menganggukan kepala sebagai isyarat membenarkan pertanyaan Alex. Rasa sakit sedikit mereda seiring Alex berhenti mendorong penisnya. Aku tarik nafas sedikit dalam beberapa kali karena saat aku merasakan sakit tadi, aku sempat sesak nafas. Kemudian tanpa memberi isyarat Alex kembali mendorong penisnya lebih dalam. Ingin ku teriak saat sakit ini datang kembali. Tapi tertahan sumpalan kain di mulutku.

Aku menangis sejadi-jadinya. Air mata mengalir deras keluar dari mataku. Aku berontak kembali, aku gerakan kaki ku agar Alex menghentikan aksinya. Tapi Alex dengan mudah menghentikan ku. Dia tangkap dan pegang dengan erat kedua kakiku. Kini, aku tak berkutik. Aku cuma bisa menangis menerima rasa sakit ini. Nafasku yg tersengal-sengal membuat ku hampir pingsan. Tapi untungnya, aku merasakan ujung penis Alex sudah mentok di dalam vaginaku. Dia menghentikan dorongannya. Perlahan rasa sakit meredam kembali.

Ku lihat Alex tersenyum bahagia. Keinginannya sudah terwujud. Dia menatapku dengan tersenyum. Aku memalingkan wajahku ke arah samping agar tak melihatnya. Aku enek lihat dia.
Alex :"akhirnya sekian lama, penis ku bisa masuk ke vaginamu shin hahahaha" ucapnya
Cukup lama dia mendiamkan penisnya dalam vaginaku sampai aku tak merasakan sakit lagi.
Alex :"masih sakit gak shin? Kalo enggak aku mulai ya" tanya alex
Aku tak meresponnya, aku tetep memalingkan wajahku. Setelah itu, kurasakan Alex mulai memaju mundur kan penisnya dengan perlahan. Sempat ada rasa sakit sebentar yg kurasakan, tapi tak lama, tergantikan rasa nikmat yg luar biasa. Seiring berjalannya waktu, genjotan Alex semakin intens. Semakin meningkatkan gairah yg ada dalam diriku. Aku memejamkan mataku menikmati gelora nikmat yg ku rasakan ini. Meski hati ini menolak, tapi tubuhku tak menampik sangat menikmatinya.

Kurasakan sekarang Alex menjilati puting ku sambil tetep menggenjot penisnya. Rasa nikmat dan geli bercampur jadi satu. Aku tak tahan di buatnya. Aku genggam sprei yg kutiduri ini, Meski tangan ku terikat, tapi aku masih bisa menggegamnya. Ku dengar dia mulai mengerang, tempo genjotannya semakin di percepat. Membuatku semakin terbuai dan lupa bahwa aku sedang di perkosa tapi justru menikmatinya.

Akupun kini mulai merasakan tanda-tanda mau orgasme yg kedua. Semakin cepat genjotan Alex, semakin orgasme yg keduaku datang. Lalu Kurasakan Alex membuka sumpalan yg ada di mulutku. Menjadikan ku mendesah dan mengerang dengan bebas. Aku sampai lupa seharusnya aku teriak minta tolong bukan malah mendesah.
Shinta :"aahhhh..yeeesssss...aahhhh..oouuuhhhhh" desah ku
Alex :"ahhhhh... Ouuuhh...eeennaaakkkk..." desahan Alex
Shinta :"aahhhhhh...oouuhhhh..terrruusss..ceepeeetiiinnn...aahhh"
Alex :"memekkmuuu..eennaakkkkk shiinnn... eennaakkkkk.. aahhhhh"
Kami saling berbalas desahan. Saut-menyaut suara ku dan Alex semakin keras.
Alex :"aku mau keluar...memmekkk lu enak banget"
Shinta :"oouuhhh...ahhhhh....oouuhhhh...aaaaahhhhhhhhhh"

Tak lama aku sampai, tubuhku mengejang.
Alex :"aku keluar..aahhhhhhhhhhh"
Disusul Alex yg juga orgasme. Dia peluk erat tubuhku. Penisnya di benamkan dalam-dalam ke vaginaku. Bibirnya mencium bibirku. Secara refleks, aku membalas ciumannya dengan ganas, kuapit juga kakinya dengan kakiku agar semakin dalam penisnya di vaginaku. Aku merasakan beberapa kedutan penisnya. Dia tumpahkan semuanya dalam vaginaku. Untungnya aku sedang program KB. Jadi aku tak pusing dan tka takut hamil.

Setelah sama-sama orgasme, kini aku merasakan hangat dari pelukannya. Penisnya masih di benamkan di vaginaku. Sesekali kami ciuman mesra seperti pasangan kekasih. Cukup lama kita di posisi seperti itu, sampai Alex merasa puas dan bangun dari ranjang. Tentu dia lepas pelukannya dariku. Lalu dia keluar buat mengambil air minum untukku. Dia tau kalo aku sedang haus, aku kagum di buatnya lantaran peka apa yg aku butuhkan tanpa bertanya.
Shinta :"thanks lex"
Alex :"iya shin. Enak gak tadi ngentotnya hehe"
Shinta :"apaan sih hehe"
Aku tak menjawabnya, aku cuma tersenyum sambil memalingkan wajahku. Aku malu karna menikmatinya tadi. Padahal awalnya Aku menolak. Selesai minum, dilepas semua ikatan yg ada di tanganku, aku sekarang terbebas. Aku istirahat sejenak tubuhku. Ku pejamkan mataku agar lebih rileks. Sementara, Alex juga sedang santai berbaring di sampingku, dia sedang asik memainkan hp nya. Lelehan sperma juga keluar dari dalam vaginaku. Ku biarkan saja karna sudah capek tubuh ini.

Entah berapa lama aku pejamkan mataku, aku merasa putingku ada yg menyentuh dan toket ku di remas. Aku buka sedikit mataku dan melirik apa yg dilakukan Alex.
Dia sedang coli dan salahsatu tangannya memainkan toket ku. Aku cuek saja lalu kupejamkan lagi mataku. Tapi lama kelamaan, permainan dia di toket ku membangkitkan gairahku kembali. Ku buka mataku dan ku lihat dia tetap coli. Penisnya masih setengah berdiri. Gak sepanjang tadi. Ku ulurkan tanganku menuju penisnya. Ku kocok penis dia sambil aku tiduran di ranjang.
Alex :"Haha akhirnya kamu suka kan sama penis ku?"
Aku diam saja dan tetap memainkan penis dia. Perlahan penisnya semakin keras dan berdiri memanjang di iringi desahan yg keluar dari mulutnya.
Alex :"ahhh...shinnttaaaa....eenaakkkkk." desah Alex
Alex :"sepongin kontoll aku dong Shinta sayanggg.." rengek dia
Shinta :"ya udah sana duduk tepi ranjang. Ntar aku sepongin" kataku sambil bangun dari tidurku.
Alex :"oke sayang"
Alex duduk lalu di buka Selangkangannya. Aku duduk di lantai tepat di depan penisnya. Aku berikan blowjob terbaik yg aku bisa sama seperti suamiku tadi. Aku kulum dan hisap kuat2. Dia mengerang kenikmatan.
Alex :"ohhh sayanggg..eeennaaakkkk...saayannggggg"
Alex :"teerruusssss...shiinnttaaaaa..muuluutt..luu..eennaaakkkk...."
Tangan Alex juga bergerak menggerayangi toket ku. Dia merangsang ku dengan meremas remas kedua gunung kembarku. Membuatku ikut horni dan memek ku lama kelamaan basah di buatnya.
Kurasakan penis Alex sudah tegak maksimal. Sekujur kulitnya juga sudah basah terkena air liur ku.
Alex :"shinn...sudah blowjobnya, aku pengen ngentotin lu lagi"

Aku lantas berdiri dan dia menyuruh ku ke tengah ranjang lalu sedikit menungging. Dia berniat mengentotku dari belakang dengan posisi doggystyle. Perlahan Kurasakan kepala penisnya menyentuh vaginaku. Lalu sedikit demi sedikit masuk lah penis Alex ke dalam. Karna memekku sudah basah dan otot2nya sudah menyesuaikan ukuran penis Alex. tanpa rasa sakit berlebih, dimasukkan penis alex dengan mudah sampai mentok dalam vaginaku. Yg ku rasakan cuma kenikmatan tiada tara. Aku sampai memejamkan mata saking nikmatnya.

Dia diam sebentar lalu dengan tempo perlahan-lahan, di genjotlah diriku ini.
Shinta :"yessss...ennaaakkkkk....ahhhh.....lexxx....ouuhhhhh"
Alex :"gimana sayang enak ya? Aku cepetin mau gak?" tanya alex
Shinta :"ayooo...aahh..lexxx..ceepeetiiiinnnn...eennaaakkkk...aahhhh"
Alex pun menaikkan ritme genjotannya. Tangannya juga tak tinggal diam. Dia remas kedua toket ku dari belakang. Membuat gairahku naik setinggi-tingginya.
Shinta:"aalleeeeeeexxxxxxx....aahhhhhhh...eeennaaakkkkk"
Shinta :"oouuuhhhhhh.....aakkuuuuuu...mmaaauuuuu...keelluaaaarrr....aahhhhhh...leeeexxxx"
Alex yg mendengar diriku mau keluar, lantas menggenjot lebih cepat lagi hingga aku tak kuat menahan gejolak orgasme. Akhirnya orgasme ketiga melandaku.

Tubuhku terhempaskan ke ranjang. Penis Alex pun otomatis lepas dari vaginaku. Tubuhku bergetar hebat saking nikmatnya.
Ku lihat Alex turun dari ranjang. Dia mengambil air minum dan memberikan kepadaku. Dia duduk bersila sambil melihatku minum dan berkata
Alex :"lu istirahat dulu sebentar."
Aku tak menjawabnya, aku mengatur dulu nafasku yg tersengal-sengal hingga normal akibat orgasme tadi. Ku lirik penis dia tampak masih berdiri tegak.
Shinta :"gila ya, itu penis kuat banget. Beda sama penis Andik suamiku" gumamku dalam hati

Akhirnya setelah nafasku normal, Kudekati dia. Lalu aku setengah berdiri dengan bertumpuh betisku di depannya.
Shinta :" sekarang giliran aku muasin lu lexx" ucap ku sambil memasang wajah binal.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd