Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story

Wih...
Cerita baru...

Mantab sepertinya...
Diikuti chapter demi chapter
Terasa enak bertuturnya...

Renyah dan gurih..
Wait for an update..
 
awalan yang sangat sempurna tentang Anto ...
tinggal tunggu kiprahnya di dunia perlendiran ... apakah busa jadi pejantan tqngguh atau ayqm sayur ...
...
divtunggu up datenya suhu
 
Ijin gabung suhu. Luar biasa... Mengharumkan nama bangsa ini. Hehehehe.. Lanjut hu!
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Lanjut ya suhu.. lagi kosong nih..


Lalu Aiko menarik tanganku berdiri. Aku yang tinggi 172cm, membuat tinggi nya sejajar dengan mataku. Lalu Aiko membuka kancing kemejaku satu persatu sehingga semua terbuka, dan segera melepasnya lalu dengan sangat rapih melipat nya di sofa. Kembali dia melolos kaos dalam ku, melewati kepalaku, dan kembali ia melipatnya dengan rapih. Aku masih terdiam memperhatikan semuanya. Semua dilakukan dengan lembut tapi cekatan, tanpa memandang mataku. Tampak semburat malu diwajah nya, tidak bisa ia tutupi.

Lalu Aiko mulai menyentuh ikat pinggangku, membuka nya pelan. Disusul ingin membuka kancing celana kain ku, tapi tangan nya aku tahan. Kugenggam erat tangan nya, Aiko makin menundukkan kepalanya. Tubuh nya sedikit bergetar, seperti sangat gugup. Kuremas tangan kanan nya kanan dan kiri.

(Tangan yang sangat halus, kulit nya bersih. Tapi tangan ini keras, urat nya menonjol keluar. Ini tangan yang....sering dilatih?) Aku lalu mulai memperhatikan tubuh nya, iya... dibalik kecantikan dan kelembutan Aiko, dia adalah bukan gadis sembarangan seperti yang lain. Sadar aku perhatikan, Aiko mengangkat kepalanya dan menatap padaku. Jarak kami dekat, hanya sekitar 30cm. Aku balas menatap matanya. Kami saling tatap sekitar 10detik tanpa berpaling sama sekali, bahkan nafas pun ku tahan. Tiba tiba Aiko memekik kecil dan mundur satu langkah. Lalu membuang tatapan nya ke arah kiri. Aku menarik nafas panjang menenangkan diri.

Aku :"Aiko... kenapa kamu mengikutiku?"

Aiko tersentak, tangan ku masih memegang tangan nya. Tiba tiba Aiko, tangan kanan nya menangkap pergelangan tanganku, badan nya bergerak menunduk kekiri dan lalu kebelakangku sambil mengunci tangan kiriku ke punggung, tangan kanan nya mengunci leherku. Aku bereaksi, menangkap tangan kanannya menekuk nya kebawah, aku menunduk dibawah ketiaknya sambil bergerak kebelakang nya. Tangan kiriku terlepas dari pegangan tangan kirinya, segera memegang tangan kanan nya yang kukunci ke punggung lalu tangan kanan ku mengunci lehernya. Tangan terkuat nya yaitu tangan kanan nya sudah ku kunci. Aiko pun terdiam sesaat. Aku pikir dia menyerah, ternyata belom. Dia menarik turun kepalanya sambil tangan kirinya yang bebas, bergerak ke tengkuk ku, menarik tengkuk ku ke depan sambil ia menundukkan badannya. Jelas ini gerakan bantingan judo. Segera tangan kiri ku menuju pangkal lengan kirinya juga dan tangan kanan ku melepas lehernya. Tangan kiriku memegang lengan kiri atas nya. Aku tebanting ke depan, aku sudah membacanya. Aku mendarat dengan kaki lebih dulu. Tangan kiriku yang memegang pangkal lengannya menarik nya kedepan aku bungkukkan badan, lalu Aiko pun balas terbanting. Dia tidak siap jadi jatuh dengan punggung lebih dulu ke lantai.. aku segera mengunci lehernya dari belakang menggunakan kedua tangan ku yang saling terkait. Jelas ini kuncian leher mematikan. Bagi seseorang yang paham, ini tinggal satu langkah lagi untuk mematahkan leher yang terkunci. Skak mat. Aku mendudukkan diriku di belakang nya sambil tetap mengunci lehernya dengan 2 tangan. Aku gak mau kecolongan lagi. Dia menyender di dadaku, membelakangi aku. Nafasnya memburu, badannya menggigil seperti ketakutan yang sangat.

Aku :"Kamu sebenarnya siapa sayang? kamu mau apa cantik?"

Aiko :"Kamu ingin membunuhku?

Aku :"Untuk apa? Berikan aku alasan agar aku sanggup membunuh mu. Saat ini aku belom akan melakukannya. Tapi aku gak mau kecolongan lagi. Kamu sungguh berbahaya. Sejak kamu mengawasiku di aula kampus mu, mengikutiku ke toilet, dan memandang mataku di tangga auditorium. Aku tau kamu bukan gadis biasa. Dan kamu sangat berani mendatangiku disini."

Aiko :"Jadi kamu sudah mengetahui bahwa aku adalah orang yang sama pada kejadian kejadian itu?"

Aku :"Ya, ciri ciri yang melekat padamu tidak bisa menipu aku. Dan energi mu juga, meyakinkan aku."

Aiko :"Karena..... aku sangat penasaran padamu, Julian Raja Hatorangan."

Aku :"Hai... kau tau nama lengkap ku. Padahal di daftar presentasi kemarin, aku hanya mencantumkan namaku Anto. Darimana kau dapat? Jangan bilang kita pernah bertemu sebelumnya."

Aiko :"Ya, kita pernah bertemu sebelumnya. Setahun yang lalu, Golden Star Hotel, di Kyoto. Saat itu ayahmu Mr. Tigor Habonaran bertemu dengan ayahku Takeshi Nakazawa. Kamu datang hanya berdua dengan ayahmu, sedang kami datang ber empat. Ayah, aku dan dua asisten ayah. Saat meeting bisnis, kamu mendampingi ayah mu dan ayah ku disampingi Ryuji. Sedang aku dan Kutaro staff ayah satunya memperhatikan dibaris belakang."

Aku :"Tunggu, hmmm... ya aku ingat.. seorang gadis dengan rambut di gerai sepinggang, memakai sweeter ungu, rok hitam selutut, pakai sepatu kets putih dan kaoskaki putih sedikit dibawah betis, berkacamata putih, berkawat gigi dan memakai gelang karet yang besar warna pink di tangan kiri. Apakah gadis aneh dan potongan kutu buku itu kamu?"

Aiko :"Iya itu aku. Gelang karet yang kamu maksud itu sebenarnya ikat rambut ku. Tapi karena bentuk nya jadi sekilas seperti gelang asesoris. Tapi kamu salah, baju sweeter ku yang hitam, rok aku yang ungu dan sepatu ku bukan putih tapi biru. Kamu lupa atau?"

Aku :"Tepat, aku sekarang percaya. Tadi aku sengaja memutar balikkan keterangan. Ternyata kamu bisa menjelaskan sebenarnya. Maaf yah."

Aiko :"Aku makin kagum padamu Julian. Mungkin sudah masuk fase suka sama kamu."

Aku merasa mulai percaya kepada nya. Kurenggangkan kuncian ku, bahkan aku lepaskan kedua tangan ku dari lehernya. Lalu kutaruh di kedua sisi tubuhku. Tetapi Aiko tiba tiba menarik tangan kanan ku.. membawanya ke dadanya dan memeluknya erat, dan tangan kirinya memegang tangan kiriku dan meletakkan di perut nya. Ia ingin aku memeluknya. Aku menuruti saja.

Aiko :" Ya, saat itu aku yang tadinya tidak interest sama sekali pada ajakan ayahku saat diajak bertemu klien nya dari Indonesia. Aku berpikir, ah asal dari negara berkembang, pasti mereka ingin meminta bantuan saja pada ayah ku. Kenapa juga ayah mau? aku agak apatis awalnya, sungguh. Tetapi setelah aku ikuti, justru perusahaan ayahmu lah yang banyak membantu ayahku. Lalu aku mulai memperhatikan kalian. Aku tertarik pada daya analisis mu yang tajam. Kepercayaan dirimu sangat baik, padahal kamu belum mengenal kami semua."

Aku :"Dan itu adalah pengalaman pertamaku seumur hidup berkunjung ke luar negeri. Langsung diajak ke Jepang, dan bertemu klien penting. Ah, aku gak bisa lupa itu, karena pengalaman pertama melangkah menuju dunia bisnis. Karena ayah mau aku mulai belajar untuk menggantikannya. Lalu bagaimana kamu tau aku?"

Aiko :"Entahlah, aku sedikit sedikit saat itu mulai memperhatikanmu. Cara bicara, sikap, dan cara makan mu saat itu aku perhatikan. Aku penasaran dengan mu. Yang aku tau dari ayah, namamu Julian. Kamu kuliah juga, tingkat III. Sedang aku masih tahun pertamaku di kampus. Aku tau kamu tidak tertarik padaku saat itu. Karena nya, setelah acara itu, aku mulai mencari tau sendiri tentang dirimu."

Aku :"Iya, saat itu aku pun lupa menanyakan namamu pada ayah. Karena kamu pun tidak mengenalkan diri."

Aiko :"Aku mulai browsing tentang kamu, ke medsos atau media layanan lainnya. Sangat sedikit yang aku dapat. Sampai pada rasa penasaran ku memuncak, aku mencuri pakai laptop ayah. Ayah mempunyai link ke departemen pertahanan yang menyimpan data banyak orang didunia. Saat ayah mandi, aku mencuri pakai laptop nya. Hanya 10 menit, aku bisa mendapatkan data dirimu. Nama lengkap, tanggal lahir mu, alamat rumah, hobby, kampus mu, sampai pada.... wanita spesialmu aku cari tau, dan saat itu kamu belum punya sesuai data yang aku dapat. Entah kalau saat ini."

Aku :"Kamu sangat nekat. Kamu tau itu pelanggaran berat? yang susah nanti ayah mu. Karena dia dipercaya oleh departemen pertahanan negara mu. Jangan kamu ulangi lagi."

Aiko :"Iya tidak akan. Dan memang hanya kali itu saja. Selanjutnya ayah tidak pernah meninggalkan laptop nya dalam keadaan aktif sampai saat ini. Tapi, rasa penasaran ku mengalahkan rasa takut ku saat itu."

Aiko makin masuk dalam dekapan ku, aku pun merasa nyaman. Handuk nya sudah sejak tadi tanggal. Saat ini ternyata ia tidak sama sekali bugil, masih mengenakan bra tanpa tali atas hanya kancing belakang dan CD warna pink yang menutupi organ vital nya. Entah kenapa saat ini aku tidak merasakan nafsu yang menggebu terhadap Aiko. Padahal secara penampilan saat ini sangat merangsang. Tadi saja hanya melihat siluet kamar mandi, aku hampir gila melawan nafsu ku, tapi kenapa saat ini begitu tenang nya. Aneh...

Aiko :"Dua bulan setelah pertemuan itu, ayah jatuh sakit, dan parah. Total 6 bulan ayah sakit dan sempat kritis. Aku yang saat itu intens masih mencari data tentang kamu, menjadi berhenti sebab aku konsentrasi perawatan ayah. Dua bulan masa pemulihan dan baru dua bulan terakhir ini ayah sehat kembali dan kembali bekerja."

Aku :"Oh, kami gak tau hal itu. Entah ayahku tau atau tidak, biasanya jika hal seperti ini apalagi aku pernah kenal, ayah pasti cerita padaku. Tapi seingat ku tidak, ayah tidak pernah memberitahu mengenai sakit ayah mu."

Aiko :"Itu memang disengaja oleh ayah, dia berpesan jangan beritahu Mr. Tigor. Alasannya ayah tidak mau merepotkan keluarga kalian. Keluarga mu sudah banyak membantu keluarga ku. Apalagi waktu ayah terpuruk saat ibu meninggal saat aku umur 10 tahun. Ayah banyak di subsidi ayah mu. Itu yang ayah ku ceritakan. Dan ayah memutuskan tidak menikah lagi, karena dia bilang tidak ada yang seperti ibuku, yang bisa mengendalikan ayahku. Waktu itu aku tidak mengerti, tapi sekarang aku paham maksudnya."

Aku :"Ah.. aku harus menemui ayah mu. Jangan jangan kamu pun kesini tanpa izin ayahmu?"

Aiko :"Memang tidak izin. Mana ada izin akan diberikan ayah yang baik bagi putrinya satu satu nya yang akan pergi menjual diri? Dan, kamu juga sudah ketemu dengan ayah. Apa kamu lupa?'



Ber... eh.. Nyambung lagi ya gan..
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd