Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Luka Yang Merubahku

PART 3
Pindahan Rumah


Pagi yang cerah, secerah suasana hati ku. Sore ini aku akan mengadakan slametan / tasyakuran pindahan rumah, semua undangan sudah aku sebar untuk 30 warga di lingkungan perumahan ku, anak-anak panti asuhan juga sudah aku undang, dan hari ini jam 3 sore mereka ankan tiba di rumah ku, semua persiapan sudah selesai 100%, tinggal pelaksanaan acaranya, semoga berjalan dengan lancar dan tanpa halangan.

sekitar jam 1 siang aku dan keluarga ku berangkat ke rumah baru ku, semua pekerja di peternakan juga aku ajak untuk ikut tasyakuran di rumah baru ku, bahkan aku minta ke semua pekerja ku untuk turut membawa anak istrinya untuk ikut acara tasyakuran, bagi yang belum berumah tangga ya cukup datang sendiri saja, hehehe...

jam 3 sore anak-anak dari panti asuhan sudah datang, dan tinggal menunggu warga dari lingkungan perumahan. tak berselang lama pak rt dan satpam perumahan ku juga telah tiba, di susul beberapa warga yang juga ikut hadir, waktu sudah menunjukan jam 15.30, acara pun di mulai dengan sambutan dari pak rt sekaligus memperkenalkan aku sebagai warga baru di komplex perumahan ini dan di lanjut pembacaan ayat-ayat dari kitab suci, setelah selesai pembacaan ayat-ayat dari kitab suci dan do'a acara di lanjut dengan acara ramah tamah, setelah selesai menyantap hidangan dan membagikan nasi kotak akhirnya tamu undangan pun pamit, setelah tamu undangan pamit aku segera membagikan uang santunan untuk anak-anak panti asuhan, tak lupa aku memberikan uang sumbangan untuk pengurus panti asuhan, setelah selesai pembagian uang santunan pengurus panti pun pamit untuk kembali ke panti asuhan.

karena warga di perumahan ku tidak semua bisa datang akhirnya aku putuskan untuk mengantarkan nasi kotak ke rumah-rumah di lingkungan perumahan ku.

setelah selesai mengantar nasi kotak ke tetangga yang tidak bisa hadir di acara slametan yang aku adakan di rumah baru ku, aku lalu memasukan bantal, guling, selimut dan pakain ku dari dalam mobil ke dalam rumah, ini adalah salah satu adat di daerah ku, jika kita pindahan rumah maka kita wajib membawa bantal, guling, selimut dan pakaian dari rumah lama ke rumah yang baru.

setelah semua aku masukan ke dalam rumah ku, aku lanjut ngobrol bersama keluarga ku dan para pekerja di peternakan ku, kami tertawa dan bercanda bersama, tak ada batasan antara keluarga ku dan para pekerja peternakan ku, semua membaur dalam canda dan tawa, sampai akhirnya aku bertanya ke pada ibu ku terkait nanti siapa yang akan membantu ibu ku memasak di rumah. karena aku sudah menambah pekerja dan berencana akan menambah lagi jumlah pekerja di peternakan ku, sementara putri sudah mulai kuliah yang pastinya tidak bisa membantu ibuku memasak karena sudah mulai sibuk dengan kuliahnya, sementara indah juga masih smp, gak mungkin meminta indah untuk bantu-bantu ibu ku di dapur.

"buk, ibuk sudah dapet orang yang mau kerja bantu-bantu ibuk di rumah?" tanya ku

"belum to, ibuk masih mikir-mikir untuk gajinya bagaimana" jawab ibu ku

"nggak usah di fikirkan buk gajinya, nanti anto yang bayar gajinya" kata ku

"bukan itu to, tapi lebih ke berapa gaji yang pantas, kan ibuk belum tau" jawab ibu ku

"owh gitu yo buk, anto pikir ibuk bingung nanti menggaji nya bagaimana, hehehe..."

"ya nggak, kalau itu gak mikir, karena ibuk tau kalau itu sudah kamu pikirkan le" kata ibu ku

karena mendengar percakapan ku dengan ibu ku, tiba-tiba mak prapti istri dari pak sobari bertanya ke kepada ibu ku

"maaf, mbak nur mau cari orang untuk bantu-bantu di rumah ya?" tanya mak prapti

"iya mbak ti, itu nanto mau nambah jumlah karyawan di peternakan, kalau saya sendiri yang masak pasti bakal kewalahan mbak, kenapa ya mbak?" tanya ibu ku

"eemmm... nganu mbak nur, kalau mbak nur dan mas anto mau, saya bersedia kok untuk bantu-bantu mbak nur di rumah" jawab mak prapti

"wah, serius mbak? saya sih mau mau aja mbak, tapi untuk gajinya yang saya belum tau mbak. kira-kira nih, mbak prapti kalau bantu-bantu di rumah minta di gaji berapa mbak?" tanya ibu ku

"saya manut saja sama mbak nur sama mas anto, soalnya saya juga nggak tau umumnya berapa gaji untuk bantu-bantu di rumah mbak nur" jawab mak prapti

"bagaimana to?" tanya ibu ku

"anto sih gak masalah, siapapun yang mau kerja bantu-bantu ibu di rumah anto gak ada masalah buk" jawab ku

"kalau gajinya bagai mana to? coba kamu aja yang ngatur, kan kamu yang nantinya bayar gaji nya" lanjut ibu ku

"eemm... ok, bigini saja. untuk di awal mak prapti saya gaji 1jt / bulan, nanti kalau sudah 6 bulan kerja gajinya saya tambah lagi, bagaimana mak? kalau misalnya 1jt itu menurut mak prapti kurang, ngomong saja mak, gak apa-apa" tanya ku kepada mak prapti

"iya mas, saya setuju, malah itu sudah lebih dari cukup mas gajinya, terima kasih banyak ya mas anto" jawab mak prapti

"iya mak, sama-sama" jawab ku

"owh iya mak, mulai besok mak prapti sudah bisa bantu-bantu ibuk di rumah kan? " tanya ku

"iya maa, bisa" jawab mak prapti

syukurlah, sudah ada yang bantu-bantu ibu ku di rumah, jadi aku bisa lebih tenang lagi jika sewaktu-waktu aku menambah jumlah pekerja di peternakan ku, selain itu aku juga senang bisa membantu keluarga pak bari, setidaknya dengan memberikan pekerjaan untuk istri pak bari bisa sedikit meringankan beban kebutuhan keluarga pak bari, karena aku tau kondisi ekonomi keluarga pak bari memang berada di bawah rata-rata, apa lagi pak bari juga masih masih menangung beban biaya sekolah putri kedua nya dan cucunya dari putri pertama pak bari, yang aku tau suami dari putri pertama pak bari gak bertanggung jawab pada istri dan anak nya, hanya itu yang aku tau, aku tau pun juga dari teman-teman ku yang pernah bercerita tentang kondisi rumah tangga anak pertama pak bari. semoga saja dengan memberikan pekerjaan untuk istri pak bari bisa membantu perekonomian keluarga pak bari.

setelah mengobrol dan berbincang-bincang bersama, akhirnya keluarga ku dan pekerja peternakan ku pulang, setelah semua pulang aku merasa sedikit kesepian di rumah, bagaimana tidak, rumah dua lantai sebesar ini hanya aku seorang diri yang menempati, lama-lama bosan juga aku sendirian di rumah dan gak ada kegiatan. sekitar jam 9 malam aku putuskan untuk keluar rumah, sekedar keliling kota mencari udara segar di malam hari biar gak suntuk di rumah, setelah berkeliling hampir 1 jam lamanya, akhirnya aku putuskan untuk nongkrong sambil minum kopi di warung kopi yang ada di pinggiran taman kota.

sambil ngopi dan ngerokok, mata ku clingak-clinguk melihat kondisi di sekeliling ku, banyak muda-mudi yang nongkrong dan pacaran di warung-warung kopi sekitaran taman kota ini. tak lama tiba-tiba cewek penjual kopi nya nyamperin ke tempat ku duduk.

"sendirian aja mas?" tanya penjual kopi

"eh... iya nih mbak. hehe" jawab ku sambil tersenyum

"owh... mau saya teminin?" tanya penjual kopi sambil tersenyum

"boleh aja mbak, tapi apa mbak gak sibuk? kan mbak nya lagi jualan" kata ku

"ya nanti kalau ada yang beli kopi tak tinggal dulu baru nemenin mas lagi, owh iya nama mas siapa?" tanya nya sambil menyodorkan tangannya

"saya anto, kalau mbak?" tanya ku sambil menjabat tangan nya

"saya asti mas" jawab nya

"salam kenal mbak asti" kata ku

"nggak usah pake mbak kali mas, kelihatannya saya Lebih muda dari mas deh" kata nya

"emang asti usia nya berapa lo?" tanya ku

"aku 19 tahun mas" jawab asti

"owh... seumuran sama adik ku kamu as" kata ku

"masa sih mas?" kata asti

"iya, cuma selisih 1 tahun saja sama adik ku, adik ku 18 kamu 19. kamu udah lama jualan kopi di sini as?" tanya ku

"belum sih mas, masih sekitar 6 bulan jualan di sini" jawab asti

"owh... ini warung kopi punya kamu sendiri?" tanya ku

"nggak mas, aku kerja di sini" jawab asti

"owh gitu.... tak pikir punya kamu sendiri. hehehe..." kata ku

"ya kalau punya ku sendiri mah aku udah enak mas, gak kayak sekarang" jawab asti

"maksud nya enak gimana as?" tanya ku lagi

"ya enak mas, tinggal nyuruh orang buat jagain warung trus aku bisa santai di rumah" kata asti

"owh gitu, tapi meskipun bukan punya kamu sendiri kamu tetap dapat gaji lumayan kan?" tanya ku

"ya kalau pas rame lumayan mas, tapi kalau sepi kayak sekarang ya dikit mas" kata asti

"lho, bukannya gajinya bulanan?" kata ku

"nggak mas, bagi hasil. 35% dari penghasilan warung" jawab asti

"owh.... tak fikir lak gaji mu bulanan" kata ku lagi

"bentar mas, tak tinggal layani pembeli dulu ya" kata nya saat ada dua orang yang mau memesan kopi

"iya" kata ku

asti ini kalau aku lihat anak nya lumayan manis, kulit nya sawo matang dan bodynya lumayan lah, lumayan menggairah kan. hehehe...
tak lama setelah membuatkan pesanan dua orang yang baru datang tadi, asti kembali duduk lagi di samping ku

"udah as?" tanya ku

"udah apa nya mas?" asti balik bertanya

"itu, buatin pesanan mas-mas yang tadi" jawab ku

" ya jelas udah to mas, wong sudah tak anter ke tempat mas-mas'e duduk kok" kata asti

"ya kan siapa tau ada pesanan lainnya gitu as" kata ku

"nggak mas, cuma pesan kopi aja kok"

"owh... as, kalau boleh tau nih, dalam sehari penghasilan warung kopi kayak gini bisa sampai berapa ya?" tanya ku

"ya tergantung mas, sepi atau rame. kalau rame ya bisa sampai 200ribuan mas, tapi kalau sepi kayak sekarang paling 80ribuan mas" jawab asti

"berarti kalau gaji kamu 35% dari penghasilan, pas sepi gini cuma dapat sekitar 28ribu dong?" tanya ku lagi

"gak sampe segitu mas, kan 80ribu itu belum kepotong uang kebersihan sama jatah preman mas" jawab asti

"lhah, kok ada jatah preman segala. kalau uang kebersihan sih wajar as, tapi kalau jatah preman, itu yang gak wajar as" kata ku

"ya mau gimana lagi mas? dari pada dagangan kita di obrak-abrik sama preman, kan mending kita kasih mas" kata asti

"waduh... apa gak ada petugas keamanan yang menertibkan preman-preman itu?" tanya ku

"halah, percuma mas ada petugas keamanan juga, wong petugas nya juga dapet jatah dari preman-preman itu kok" kata asti

"tapi bos kamu tau kan kalau ada jatah-jatah preman kayak gitu?"

"ya pasti tau lah mas, wong bos ku punya tiga warung kopi di sekitar sini kok" kata asti

"owh begitu... emang kalau mau buka warung kopi kayak gini modal nya gede gak sih?" tanya ku lagi

"ya kalau di katakan gede banget sih nggak ya mas, paling gerobak, kompor, tabung lpg 3kg, tikar sama ngurus izin ke pengelola taman aja mas" jawab asti

"owh gitu... kamu nggak pengen punya warung kopi sendiri as?" tanya ku

"ya pengen mas, tapi kan di sini aku merantau, aku bukan warga asli sini. paling kalau punya modal ya buka warung kopi di kabupaten asal ku mas" jawab asti

"lho, lha emang kamu asli mana lo?" tanya ku

"aku asli kabupaten NGJK mas" jawab asti

"terus ndek sini kamu tinggal di mana? ikut bos apa kost?" tanya ku lagi

"aku kost mas, kost di jalan semanggi gang II" jawab asti

"bentar, kalau kamu kost, terus penghasilan kamu gak menentu setiap hari nya, apa cukup untuk biaya hidup kamu di sini as? maaf nih, bukannya aku ikut campur terlalu dalam sama kehidupan pribadi kamu as, tapi aku penasaran as" kata ku

"ya di cukup-cukupin mas, sebisa mungkin aku berhemat biar bisa menyisihkan dari penghasilan ku untuk bayar kost dan kirim ke rumah buat beli susu anak ku mas" kata asti

serius? sumpah aku kaget ketika asti bilang menyisihkan untuk beli susu anak nya. asti masih 19 tahun, dan dari perawakan nya masih seperti gadis yang belum menikah, tapi kok sudah punya anak.

"tunggu tunggu, kamu udah punya anak? udah nikah dong?" tanya ku

"iya mas, aku udah pernah menikah, tapi rumah tangga ku gagal mas, berantakan semua setelah mantan suami ku menghamili wanita lain " kata asti, terlihat raut kesedihan di wajahnya

"lha terus sekarang anak kamu tinggal sama siapa?" tanya ku lagi

"anak ku aku titip kan ke ibu ku mas" jawab asti

"usia nya berapa anak kamu as?"

"dua tahun mas" jawab asti

" lho, usia kamu 19 tahun kan? kalau usia anak kamu 2 tahun, berarti kamu nikah usia 16 atau 15 tahun dong?" kata ku

"iya mas, aku nikah usia 16 tahun" kata asti

"owh begitu... nikah muda berarti ya. maaf ya kalau aku kebanyakan bertanya tentang masalah pribadi kamu" kata ku

"iya mas, gak apa-apa, aku juga bingung kenapa aku bisa seterbuka ini sama mas anto, padahal kita baru kenal. biasanya aku gak pernah cerita masalah kehidupan pribadi ku sama orang yang baru aku kenal mas, tapi gak tau kenapa pas ngobrol sama mas anto kok bisa seperti udah kenal lama. hehe..." ucap asti

"ya mungkin aku aja yang kebanyakan tanya as, jadi kamunya merasa lebih santai dan mengalir aja buat menceritakan kehidupan pribadi kamu" kata ku

"iya kali ya mas, aku gak tau juga. hehe..." ucap asti

"as, tak tinggal ke kamar mandi dulu ya, udah kebelet nih" kata ku

"iya mas, tau kan kamar mandi nya di mana?" tanya asti

"iya tau, yang di ujung taman itu kan" kata ku sambil menunjuk lokasi kamar mandi

"jangan yang di sana mas, kamar mandinya kotor yang di ujung itu, mending yang sebelah situ aja mas, kamar mandinya lebih bersih" kata asti menunjuk kamar mandi yang berada di sudut kanan taman

"owalah, iya wes, tak kesana dulu ya" kata ku

"iya" jawab asti

aneh, kenapa aku harus ke kamar mandi yang di ujung kanan itu, padahal kan lebih dekat yang di situ batin ku.
bodo amat lah, udah gak tahan, cari yang dekat aja.

tak lama aku sudah sampai di kamar mandi ujung yang tidak terlalu jauh dengan posisi warung kopi yang di jaga asti, aku buru-buru masuk karena sudah benar benar di ujung. setelah selesai aku segera menyiramkan air ke lantai, setelah selesai aku segera keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah warung kopi yang di jaga asti, tapi perasaan ku mengatakan ada yang nggak beres dengan kamar mandi yang di samping tempat ku kencing tadi, aku seperti mendengar suara orang berbicara, tapi masa iya sih. karena penasaran akhirnya aku lepas sandal ku dan kembali ke kamar mandi dengan mengendap-endap.
sampai di depan pintu kamar mandi samar-samar aku mendengar percakapan orang, ngapain ya mereka di dalam satu kamar mandi? masa iya mereka sedang berbuat mesum? tapi semakin aku menajamkan pendengaran ku, semakin jelas suara mereka

"udah, tenang aja yang, kamar mandi sebelah sudah kosong, orang yang masuk tadi sudah keluar."

"bener ya yang"

"iya, bener, kan tadi sudah aku cek, buruan yang emutin lagi kontol ku"

jancox, beneran ada orang mesum di kamar mandi batin ku.
intip nggak ya? kok aku jadi penasaran gini, ya wes lah, intip aja, lagi pula kapan lagi bisa nonton bokep live hahaha....

tanpa pikir panjang aku segera memutar ke arah belakang kamar mandi tempat ventilasi udara, setelah sampai di belakang kamar mandi aku melihat ada tumpukan batako yang tertata dengan rapi, apa mungkin itu batako memang sudah di siapkan untuk mengintip orang yang lagi mesum di kamar mandi, jika iya berarti memang sering ada orang mesum di kamar mandi ini dong, batin ku.

pelan-pelan aku menaiki tumpukan batako yang ada di belakang kamar mandi, dan setelah aku berdiri di atas batako tersebut, posisi ventilasi udara sedikit ada di bawah posisi mata ku, tapi dengan posisi ini aku dapat dengan jelas melihat ke dalam kamar mandi, dan adegan di dalam kamar mandi ini benar-benar membuat ku terangsang, posisi cowoknya sedang berdiri, sementara ceweknya berjongkok di depan nya sambil mengocok kontol cowok nya. ehh... bukannya itu cowok yang tadi duduk di warung sebelah tempat ku ngopi ya, apa jangan-jangan itu cewek nya yang tadi duduk membelakangi aku? wah, kalau aku rekam seru nih kayak nya, batin ku. lalu aku keluarkan hp ku, aku setting suara dan lampu blitz kamera agar tidak menyala, lalu aku arahkan kamera hp ku ke lubang ventilasi dengan agak ke bawah, biar pas. lalu aku nyalakan mode record di hp ku. tak berapa lama si cewek mengeluarkan kontol si cowok dari mulutnya, dan terlihat ukuran kontolnya cukup kecil, aku sedikit tertawa dalam hati melihat ukuran kontol cowok nya.

"nungging yang, biar gampang" si cowok meminta ceweknya menunging dengan berpegangan dinding kamar mar mandi, lalu si cowo berusaha memasukan kontolnya ke dalam memek si cewek

"ooohhhh.... yaaahhh... mmmhhhmmm..." desah si cewek setelah kontol ceweknya berhasil masuk ke lubang senggamanya

plok plok plok plok....

"aaahhh.... nikmat banget yang, ouuhh... memek kamu enak banget..." desah si cowok

"ooohhh.... ooohhh.... aahhh... yang... oohh..." suara desahan si cewek

jancox, melihat adegan live sex di depan mata membuat kontol ku ngaceng maksimal, ingin aku keluarkan kontol ku dan mengocoknya, tapi kondisi dan posisi ku tidak memungkinkan. tak berselang lama aku melihat sepertinya si cowok sudah mau crot

"ooouuuhhh.... ooouuhhh.... ooouuhhh... yang, aku gak tahan yang, ouuhh... aku mau keluar..." kata si cowo

"jangan dulu yang, oouuhhh... aku belum mau keluar..." jawah si cewek

"ooouuhhh.... ouuuhhh.... uuhhh... aaahhhh... gak tahan yang... mmmppphhhh..... ahhh.... ahhhh.... yang aku keluar, aku keluar.... ahhhh....." kata si cowok dan segera mengeluarkan kontol nya dari memek si cewek

"aaahhh.... aaahhh...." dan crooot... crooot.... keluarlah cairan putih dari kontol si cowok

"mmmhhhppmmm.... kok udah keluar sih yang, kan aku belum" kata si cewek

"haahh... haahh... haahhh... maaf yang, gak tahan aku" kata si cowo

"kamu i mesti lo, aku belum apa-apa kamu udah keluar aja. sebel" kata si cewek

"maaf yang, maaf ya" jawab si cowok

dan setelah itu aku segera mematikan rekaman video di hp ku, aku lihat durasi videonya hanya 4 menit, pantas saja si cewek sebel. hahaha....
lalu aku turun dari tumpukan batako dengan hati-hati dan segera kembali ke warung tempat ku ngopi tadi.

sesampainya di warung aku minta asti untuk membuatkan kopi lagi, karena kopi yang tadi tinggal sedikit.

"mas, kok lama di kamar mandinya" tanya asti setelah meletakan kopi pesanan ku di atas tikar

"nganu, tadi mau nya cuma kencing aja, tapi mas selesai kencing malah mules, jadi ya sekalian aja. hehehe..." jawab ku

"owh gtu, kirain kenapa mas" kata asti

"as, kamu gak suka kopi ta?" tanya ku

"suka kok mas, kenapa?" jawab asti

"kok nggak ngopi?" kata ku

"nggak mas, nanti aja ndek kost baru ngopi" jawab asti

"udah, bikin kopi sana, nanti aku yang bayar" kata ku

"gak ah mas, masa aku jualan kopi tapi kopi yang aku minum mas yang bayar" kata asti

"udah gak apa-apa, ngopi sambil ngobrol biar enak. masa kita ngobrol aku minum kopi tapi kamu nya nggak" kata ku lagi

"ya udah deh, tak bikin kopi dulu kalau gitu" jawab asti

tak berselang lama aku melihat pasangan yang mesum di kamar mandi tadi, mereka berjalan ke arah warung kopi tempat ku nongkrong, aku lihat wajah cewek nya kelihatan kusut, seperti ada sesuatu yang belum di tuntaskan, dalan hati aku tertawa melihat mereka, apa lagi si cowok yang lemah, masa muasin cewek nya nggak bisa. hahaha...

lalu si cewek duduk di tikar yang ada di samping kiri posisi ku duduk, sementara si cowok memesan minuman ke asti, kali ini aku dapat dengan jelas melihat si cewek munggil dengan rambut di cat berwarna kemerahan, kalau aku lihat kemungkinan si cewek masih berusia sekitar 20 atau 21 tahun, sementara si cowok mungkin seumuran dengan ku, sekitar 25 tahunan. dalam hati sebenarnya aku ingin mengajak si cewek mungil itu untuk ngobrol dan menunjukan rekaman video nya tadi, tapi aku gak punya keberanian untuk menyapa si cewek, padahal kalau boleh jujur mungkin aku bisa menuntaskan apa yang tidak bisa di tuntaskan oleh cowoknya, tapi apa daya, aku hanya berani mengucapkan nya dalam hati, gak berani menyampaikannya secara langsung dan terang-terangan.

tak lama kemudian asti sudah kembali duduk di depan ku dan kami ngobrol lagi. banyak hal yang aku dan asti obrol kan, tak terasa waktu sudah menunjukan jam 00.34, lalu aku bertanya pada asti jam berapa warungnya akan tutup.

"as, warung tutup jam berapa?" tanya ku

"kalau malam minggu sampai jam 3 pagi mas, tapi kalau hari biasa ya paling jam 1 malam atau setengah dua udah tutup mas" jawab asti

"owh... berarti bentar lagi tutup dong ya, kan udah setengah satu lebih" kata ku

"ya mungkin mas, nunggu bos ku kesini dulu baru tutup" kata asti

"owh begitu ya, ya udah kalau gitu aku tak pulang"

"owh iya, berapa ini tadi? kopi 3" kata ku

"9ribu mas" jawab asti

"nih, kembali nya gak usah" aku berikan uang 10ribuan ke asti

"makasih mas" jawab asti sambil memasukan uang ke dalam kaleng

"ini as, buat beliin susu anak kamu" ucap ku sambil meyerahkan 5 lembar uang pecahan 100ribuan

"mas, ini beneran mas?" tanya asti tak percaya

"iya, bener" kata ku

"tapi ini banyak banget mas" kata asti

"udah, gak apa-apa, aku tau kamu butuh uang itu" kata ku

"Terima kasih ya mas" kata asti dengan mata berkaca-kaca

"iya, sama-sama as" jawab ku

lalu aku mengambil rokok dan kunci mobil ku, bersiap untuk pulang ke rumah, saat aku berjalan menuju mobil tiba-tiba asti memanggil ku

"mas anto, aku boleh minta nomor hp mas anto gak?" tanya asti

"boleh, kamu tulis di hp mu ya 081335xxxxxx" jawab ku

"ok mas, udah aku save, aku miscall ya, ntar mas anto save nomor hp ku" kata asti

"ok" jawab kku

tak berselang lama hp ku berbunyi dan ada panggilan masuk dari nomor baru

"itu nomor hp ku mas, di save ya" kata asti

"ok" jawab ku dan langsung memasukan nomor hp asti ke dalam daftar kontak di hp ku

setelah bertukar nomor hp dengan asti aku segera berjalan ke arah mobil ku, lalu setelah masuk mobil aku segera menjalankan mobil ku untuk pulang ke rumah. dalam perjalanan pulang aku kembali memikirkan kondisi asti, bukan nya aku kasihan padanya, tapi aku prihatin dengan keadaannya. masih muda tapi sudah harus menjadi janda dan harus membiayai anak nya seorang diri karena mantan suami nya sama sekali nggak bertanggung jawab kepada anak nya. semoga uang yang aku berikan tadi sedikit banyak bisa membantu asti dan anak nya.

sampai di rumah aku segera memasukan mobil ku ke dalam garasi dan aku langsung menuju kamar ku, ini adalah pertama kalinya bagiku tidur di rumah ini semenjak rumah ini aku beli dan sah menjadi milik ku, karena sebelum pindahan rumah aku tidak boleh tinggal di rumah ini.

setelah masuk di kamar ku, aku buka galeri di hp ku, lalu aku buka file video yang aku rekam tadi, aku pengen coli dengan video itu, namun sayang nya dalam video yang aku rekam tadi ceweknya nggak telanjang, dan bentuk vaginanya kurang jelas terlihat, jadi kurang enak kalau di jadikan bahan coli. aku sedikit bingung, kenapa pas ngintip tadi aku bisa ngaceng maksimal tp pas lihat rekaman video nya nggak begitu ya. apa mungkin karena sensasi mengintip tadi ya yang bikin aku benar-benar terangsang? nggak tau lah, dari pada pusing-pusing mikir hal yang kayak gitu mending aku tidur, besok masih ada banyak kerjaan yang harus aku selesaikan. ya udah lah, tidur aja, semoga malam ini aku mimpi indah.


~~end of part 3~~
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd