Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Maaf, Aku tak sealim penampilanku (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Chapter 15

Mimpi yang Terulang

Siapa bilang bahwa wanita merupakan makluk yang paling sulit ditaklukan ? Menaklukan wanita itu mudah, terkadang banyak pria menyulitkan dirinya sendiri dengan memikirkan sesuatu yang belum pasti kebenarannya, tidak perlu membutuhkan banyak harta dan tidak perlu membutuhkan banyak kata - kata, terkadang yang dibutuhkan untuk menaklukan hati seorang wanita hanyalah sebuah waktu dan kesempatan yang tepat.

Ketika seorang wanita sedang terjatuh karena memiliki beban masalah yang begitu berat, disitulah ia membutuhkan seorang lelaki yang mampu membuatnya bangkit, ketika kau mampu membantunya keluar dari kubangan masalahnya, yakinlah bahwa wanita tersebut akan jatuh hati padamu tak peduli dengan status apa yang kau miliki sebelumnya,

POV Maya

Pagi itu dikala hari libur telah tiba, aku masih bersantai diatas ranjang tidurku, aku berbaring dengan posisi tengkurap, aku tak henti - hentinya tersenyum ketika melihat album kenanganku ketika masa kuliah dulu, terutama ketika aku memenangkan kontes mr & miss kampus bersama andi temanku, aku menatap foto tersebut cukup lama, semakin aku melihatnya, aku semakin merasa bahwa andi terlihat cukup manis juga, ia memiliki senyum yang mempesona dengan wajah yang rupawan, aku agak menyesal kenapa aku butuh waktu lama untuk menyadari semuanya,

Aku membalikan tubuhku ke posisi terlentang, aku merentangkan tanganku sambil menatap ke arah langit - langit, aku tersenyum ketika mengingat kejadian di rumahnya, ia sangat romantis, ia sangat gentle kepadaku, teringat bagaimana sikapnya ketika menyeka noda makanan di sekitar mulutku, teringat bagaimana kesabarannya untuk memulihkan mood ku yang saat itu sedang hancur,

Aku berbaring ke arah samping sambil memeluk gulingku, perasaan apa ini ? hatiku sedang berbunga - bunga, aku tak henti - hentinya memikirkannya dalam hatiku, ahh aku rasa aku telah jatuh hati padanya, aku langsung bergegas mencari hpku ketika kudengar notifikasi khusus yang hanya kusetel untuknya berbunyi.



“pagi juga ndi, masih berbaring aja sih hehe” balasku sambil tersenyum,



“yeee biasanya gak gini kok, cuma lagi bahagia aja nih hehe” balasku memberikan kode,



“kepoooo” balasku sambil memberikan emot menjulurkan lidah,



Aku tertawa melihat balasan pesan darinya, akupun terpikirkan ide untuk memulihkan perasaannya,

“jangan sedih dong, ayo senyum bareng” balasku sambil memberikan fotoku yang sedang tersenyum,



Aku senang sekali dengan balasan respon darinya, namun semua itu berubah ketika ada pesan lain yang masuk ke dalam handphone ku, aku mengernyitkan dahiku, aku seperti menyesal telah melakukan semua ini dibelakangnya,




***

Aku terbangun di sebuah dataran yang dipenuhi oleh rerumputan, angin berhembus begitu sejuk seakan sedang mengobati hati yang pernah terluka, kulihat langit begitu cerah dengan awan – awan yang berbaris diatasku seolah sedang menaungiku dari teriknya sinar mentari,

“ini dimana ?” ucapku bertanya – tanya,

Aku mencoba berjalan mencari seseorang yang bisa kutanyai, namun sejauh apapun aku melangkah tidak ada perbedaan dari apa yang kulihat sebelumnya, semuanya tampak sama, aku seperti diam ditempat walau sudah bergerak sejauh mungkin,

Seketika aku melihat bayangan seseorang yang mendekatiku, ia tampak tak asing bagiku, wajahnya yang tampan, matanya yang mampu menyejukan hati, senyumnya yang mempesona, dia …….. ???

“mas Hendra” panggilku,

Dia hanya tersenyum dan mengulurkan tangannya seolah mengajakku untuk pergi bersama dengannya, namun tiap kali aku ingin menerima uluran tangannya, ia semakin menjauh, aku tak pernah bisa mendekap tangannya yang lembut,

Tiba – tiba muncul awan gelap yang berasal dari arah belakangnya, aku panik karena dibawahnya terdapat kilat yang menyambar,

“mass hendraaa, jangan kesana, disana bahaya !!” ucapku,

Namun ia tak mendengarkanku, ia semakin jauh dan jauh dariku, aku berusaha berlari untuk mengejarnya, namun semuanya terlambat, sebuah petir yang begitu besar menyambar dari atas sana,

“massss hendrraaaa” ucapku panik,

POV Firda

Aku terbangun dengan penuh kegelisahan, kulihat jam masih menunjukan pukul 3 pagi, aku melihat ke arah samping dan terlihat mas hendra masih tertidur dengan pulas,

Aku menarik nafasku kuat - kuat dan menghelanya, aku memegangi kepalaku dan menyeka keringat yang melumuri wajahku, kurasakan bulu kudukku merinding, aku memikirkan soal mimpi yang baru saja kudapati, aku ketakutan membayangkan mimpi tersebut, ada apa ini? aku rasa aku pernah mendapati mimpi yang sama sebelumnya, apakah ini penanda bagiku? kalau iya apa maksudnya? semoga ini bukan berarti aku kehilangan mas Hendra, walau aku sering mengkhianatinya, aku masih tetap mencintainya sama seperti awal kami bertemu,

"ada apa sayangg kok bangun?" tanya mas Hendra,

"gpp bi cuma mimpi buruk kok" ucapku,

"ohh gpp, sini mendekat" ucap mas Hendra memelukku,

Akupun berbaring dalam pelukannya, sungguh sangat nyaman, kenapa aku begitu bodoh ? , kenapa aku sampai lupa akan perasaan ini ? , akupun membiarkannya memelukku dengan erat dalam tidurnya,

"gak usah takut sayang, itu cuma mimpi, abi ada di sisimu kok kapanpun dan dimanapun walau badai petir menerjang, yakin deh abi akan selalu melindungimu" ucap mas Hendra menenangkanku,

Tapi aku justru merasakan sebaliknya, kenapa ia menyebutkan kata badai petir dari sekian kosa kata yang bisa disebutkan, aku semakin kepikiran, aku ketakutan jangan sampai aku kehilangan mas Hendra yang ku sayang,

"kukkuruyyuuk" bunyi ayam berkokok,

Tak terasa langit mulai bercahaya, ayam mulai berlomba untuk membangunkan orang - orang dari tidur panjangnya, hal ini menandakan sebentar lagi fajar akan segera tiba , warga yang mendengarnya mulai bangkit dari ranjang mereka untuk beraktifitas seperti biasanya, banyak orang - orang memilih keluar rumah bersama keluarga mereka untuk menikmati suasana pagi, baik itu tua ataupun muda, anak kecil ataupun orang dewasa, lelaki atau perempuan mereka semua saling tersenyum dan bergandengan tangan,

Memang tidak ada yang lebih penting dari sebuah keluarga, mungkin itu yang sempat kulupakan selama ini, akupun menyadari bahwa bersama mas Hendra sajalah aku bisa tersenyum bahagia seperti ini,

Selayaknya orang - orang yang keluar rumah, demikian pula dengan diriku dan mas Hendra, kami sama - sama berjalan dan bergandengan tangan menikmati kesegaran pagi, kami sempat berhenti untuk membeli kue serabi untuk mengganjal perut, selama perjalanan kami saling menyuapi dan bertukar senyum, sungguh indah, bagaimana bisa aku melupakan semua kenikmatan ini?

Akan tetapi raut wajahku berubah menjadi penuh kesedihan ketika mendapati sebuah keluarga lengkap yang berbahagia, aku merasa sedih, sudah bertahun - tahun aku membangun keluarga dengan mas Hendra tapi aku masih belum dikaruniai seorang anak, mas Hendra yang mengetahui apa yang ada di dalam benak ku langsung memelukku,

"sabar yah sayang, mungkin ini ujian untuk kita, mari kita usaha lagi lain waktu agar kita bisa mendapatkan momongan" ucap mas Hendra yang membuatku tersenyum,

Tak terasa sinar mentari semakin terik, kami pun pulang ke rumah , aku sangat senang pagi ini karena bisa menghabiskan banyak waktu bersama mas Hendra, aku sangat senang karena mas Hendra memiliki waktu disela jadwal sibuknya untuk menemaniku yang sering kali kesepian,

Selayaknya seorang istri, aku mulai melayani suamiku dengan membuatkannya secangkir kopi dan menghidangkannya di ruang tamu, aku memijit lengannya demi mendapatkan ridhonya, aku senang sekali ketika melihatnya tersenyum seperti ini, semoga dengan ini semua aku bisa kembali ke jalan yang benar, aku bersyukur bahwa mimpi semalam mampu menyadarkanku, aku tak ingin mengulangi kesalahan itu lagi, aku tak mau kehilangan seseorang yang ku cinta hanya karena obsesiku ini,

Memang sebagai manusia aku sangatlah lemah, hatiku mudah sekali terbolak balik, teringat kemarin aku meminta suamiku untuk mempekerjakan pak manto disini tapi sekarang aku ingin dia berhenti saja, aku tak ingin kehadirannya disini membuat hubunganku dengan mas Hendra renggang, semoga saja setelah ini aku tidak kembali kacau dan lebih memilih mengabdi pada suamiku,

Tiba - tiba seseorang mulai datang dan memasuki rumah ini, aku mengernyitkan dahiku, karena orang inilah hidupku mulai kacau, memang ku akui kalau aku sempat takluk olehnya, akan tetapi aku tidak mau kalah lagi, sebisa mungkin aku ingin bersama suamiku agar aku tidak memiliki kesempatan sedikitpun untuk digoda olehnya,

4 hari telah berlalu semenjak pak manto bekerja di rumah ini, selama 4 hari itu pula aku selalu dilecehkan olehnya tanpa sepengetahuan suamiku, Hari pertama ia bekerja saja , ia nyaris mengacaukan hidupku dengan aksi nekatnya, akupun berusaha untuk tidak menatapnya dan terus memijit suamiku untuk membuatnya bahagia,

"selamat pagi pak, bu Hendra, wah nikmat sekali pagi - pagi sudah bisa minum kopi + merasakan pijitan istri" ucap pak manto tersenyum,

"hahaha beginilah pak kalau sudah menikah, banyak banget kenikmatannya" ucap suamiku menimpali nya,

"wahh begitu yah, jadi ingin cepet menikah juga haha" ucap pak manto sambil menatapku,

"kalau begitu nikah lah jangan lama - lama, inget umur loh pak hahah" suamiku pun tertawa bersama pak manto,

Akan tetapi aku sama sekali tak bisa tertawa mendengar leluconnya, apalagi dengan tatapan yang sedang pak manto lakukan kepadaku, aku mulai menyadari bahwa perbuatanku ini telah berlebihan, aku tak bisa membayangkan andai suamiku tahu, akankah ia menceraikan ku? memikirkannya saja sudah membuatku takut, semoga saja tidak, cukup yang sudah - sudah aku tak mau mengulanginya lagi,

Matahari semakin meninggi tak terasa jam sudah menunjukan pukul 11 siang, walau hari ini merupakan tanggal merah, mas Hendra tetap bekerja dalam rumahnya karena kesibukannya sebagai anak direktur, matanya begitu fokus dalam menatap layar laptopnya, sebagai seorang istri aku hanya mampu melayaninya, aku tak mampu untuk menuntut memberikan semua waktunya padaku di hari libur ini, toh saat fajar tadi mas Hendra masih sempat meluangkan waktunya untukku,

"ini bi minumannya biar seger" ucapku ketika menghidangkannya di samping laptopnya,

"makasih mi, kok kayaknya hari ini perhatian banget sih sama abi" ucap mas Hendra menatapku,

"yeeee makanya sering pulang biar aku bisa ngasih buaannyyaakkk perhatian khusus buat abi" ucapku kesal,

"hahha maaf sayangggg, makasih yah" Jawab mas Hendra sambil mencolek pipiku yang membuatku tersenyum,

Akupun membantu sebisaku untuk mempermudah pekerjaannya, aku berusaha memijitnya sambil mencoba memahami apa yang terlihat di laptop tersebut, karena penasaran ingin rasanya untuk menanyakan perihal tersebut, namun aku merasa tak enak karena takut menganggunya,

'pusing amat ngeliatnya' batinku,

Karena merasa haus, aku kembali ke dapur untuk mengambil minuman untuk diriku sendiri, namun masalahnya saat aku ingin kembali ke suamiku, seseorang yang memiliki kulit gelap nan kekar datang menghalangiku,

Wajahnya begitu mupeng menatap diriku, aku tau bahwa dirinya ingin meminta 'jatah' dariku, tapi maaf, diriku yang sekarang berbeda dari hari yang kemarin,

"permisi mas, maaf aku ingin menemui suamiku" ucapku,

Namun naas, tangannya menghalangiku untuk maju, kulihat wajahnya tersenyum mesum kepadaku, aku menjadi risih karenanya,

"mas tolong, sudah berkali - kali aku ucapkan kalau ada suamiku disini, aku gak mau macem macem lagi, kita sudahi semua ini disini" ucapku sambil menatapnya,

"hahaha kamu ngomong apa sih dek, ayolah" ucap pak manto padaku,

"mass aku serius, aku gak bercanda, sudah aku gak mau melanjutkan hubungan ini lagi" ucapku kesal,

Pak manto memegangi tanganku, ia berusaha untuk menariku agar jatuh ke dalam pelukannya, karena kesal aku pun gemas untuk mengayunkan tanganku untuk menampar pipinya, belum sempat aku mendaratkan telapak tanganku di pipinya, tangannya dengan gesit mulai bergerak ke arahku,

“Ahhhhhhhhhhh” tiba - tiba tangan pak manto sudah mendarat di payudara besarku,

“pakkk lepaskan, tolongg, jangan kurang ajar” ucapku geram,

Belum sempat aku memberikan serangan keduaku, pak manto sudah menarik tubuhku hingga akupun mendarat di pelukannya, tak hanya itu kurasakan ada cengkraman tangan yang begitu kuat sedang meremas bokongku,

“Ehhmmmm, masss, tolong hentikan semua iniiii” desahku merasakan remasannya,

Pak manto hanya tersenyum, setiap kata yang baru saja ku ucapkan untuknya tidak ditanggapi sama sekali olehnya, mungkin ia menganggapku bercanda, tapi ketahuilah aku sudah bosan dengan semua kenikmatan yang fana ini,

"lepasskannn mass, lepaskan, nanti suami aku lihat" ucapku,

"tenang dek Firda, semua sudah aman kok" ucap pak manto sambil meremasi payudaraku,

"uhhmmmm, ehhmmm" desahku,

Tidak, aku tidak boleh kalah lagi, aku harus melawan, aku harus menang melawan nafsuku ini,

Tapi apa daya, remasannya begitu kuat merangsang tubuhku, aku terkejut kenapa semakin berusaha untuk menolak, aku jadi semakin terangsang dibuatnya, aku mencoba untuk melepaskan cengkraman tangannya dari payudaraku, namun semua itu percuma, kekuatanku tak cukup kuat untuk melakukannya,

"dekkk firrdaaa, entah kenapa semakin hari aku semakin bernafsu padamu dek" bisiknya di telingaku yang membuatku merinding,

"lepaskannn pakk, aku gak mau terlibat hal ini lagi" ucapku berusaha menolak,

Namun bibirnya sudah mendarat di pipiku, lidahnya ia julurkan untuk membasahi wajahku, akupun memejamkan mata menahan serangannya, akan tetapi tangannya dengan cepat memilin putingku, terpaksa aku membuka mulutku karena merasakan nikmatnya, akupun dicumbui olehnya, lidahku dikulum olehnya, ohhhhhh,

'Sialll kenapa tubuhku merasakan nikmat dari setiap rangsangan yang ia lakukan padaku ?’ batinku,

Aku masih berusaha untuk menolak semua ini, akan tetapi, ketika ia mengangkat rok panjangku dan tangannya memasuki celana dalamku, aku seperti takluk seutuhnya,

Tiba - tiba aku tak mampu untuk melawannya lagi, tubuhku seperti menghianatiku, aku begitu terangsang oleh sentuhannya di vaginaku,

"ahhhhhhhh" desahku menikmati rangsangan nya,


15.jpg

Aku yang saat itu mengenakan kaus berlengan panjangku sedang dirangsang dengan remasannya yang ia lakukan di payudaraku, ia berputar kearah belakang tubuhku, dari belakang tangannya semakin merangsang vaginaku dengan sentuhannya, tak sadar aku sampai membuka mulutku sendiri menikmati sentuhan ini,

Aku seperti kehilangan kesadaranku, nafsuku kembali menguasai kesadaranku, aku begitu takluk dengan setiap sentuhan yang ia lakukan di tubuhku,

Ia pun menurunkan resleting rokku, terpampang lah celana dalam putih yang saat itu kukenakan, aku merasakan penisnya yang sedang menggesek pahaku,

'menyebalkan, kenapa sangat sulit bagiku untuk kembali ke jalan yang benar, aku justru kembali takluk oleh hawa nafsuku ini, sentuhannya ini, ahhh nikmat sekali' batinku,

Tiba - tiba aku merasakan tangan pak manto sedang melebarkan celah di lubang celana dalamku dan memasukan penisnya yang cukup besar untuk membelah vaginaku kembali,

'astaga sensasi ini' batinku,

"ouuhhhh, ouuhhmmmm" desahku tatkala pak manto mendorong penisnya hingga memasukan kepalanya saja, ia kembali menariknya dan memasukan kepala penisnya lagi,

Birahi ku langsung memuncak karena perlakuannya, aku begitu tak kuasa untuk menahan gejolak birahi yang hampir meledak,

"aahhmmmm ehhmmmn" desahku,

Pak manto kembali memainkan payudaraku dari luar pakaianku, sungguh kali ini lebih nikmat daripada sebelumnya, kenapa ketika aku ingin menolaknya aku justru merasakan kenikmatan yang berlebih dalam pergumulan ini,.

"ahhhhhhhhh" desahku ketika penisnya menembus vaginaku seutuhnya,

Sungguh hebat, sungguh nikmat, sensasi ini,

"ehhmmm ahhhh ahhhh" desahku ketika pak manto mulai menggerakan pinggulnya,

Besar sekali penisnya, entah perasaanku saja atau tidak, penisnya begitu sesak mengisi ruang di vaginaku, aku sampai memejamkan mata untuk menikmatinya, terlebih rangsangan nya di payudaraku semakin membuatku takluk kembali,

Pak manto menyetubuhiku sambil berdiri membelakangiku, sensasi ini, aku tak mampu menjelaskannya, ngomong - ngomong apa kabar dengan suamiku? apakah ia tak mendengarkan tiap desahan yang keluar dari mulut manisku?

"ehh mas ahhhhh mau kemannn ehmmmm" desahku menanyakan sikapnya,

ia mencoba berjalan maju sambil menyodok ku, masalahnya ketika kami berbelok disana ada suamiku yang sedang bekerja, aku tak ingin melakukannya lagi didekat suamiku, aku mencoba untuk berhenti tapi yang ada membuat penisnya semakin dalam masuk ke arah vaginaku,

"ehhmmm ehhmmmm uhhmmmm" desahku

Ketika kami berbelok setelah terus berjalan maju, kulihat suamiku sedang bekerja membelakangiku, apa-apaan pak manto ini, ia justru menggiringku mendekati mas Hendra, apa ia ingin membuat masalah?

"masss ehmmm, hentikannnn ehhmmmm" ucapku lirih,

Namun pak manto tak mengindahkanku, sodokannya justrus semakin cepat membuatku tak tahan ingin mendesah, lagi - lagi aku merasakan kenikmatan dari penis besarnya ini, aku memejamkan mataku merasakan tusukan yang ia lakukan ke dalam vaginaku, sebisa mungkin aku menutup mulutku agar suara desahanku tak terdengar oleh suamiku yang berada tepat didepan mataku,

Beruntung kulihat suamiku sedang mengenakan headset di telinganya, tapi aku tak mau terus terusan seperti ini, aku ingin sembuh !!!

Pak manto mengangkat kausku dan menurunkan cup braku, dibelakang suamiku, aku terus disodoknya tanpa ampun dengan putingku yang terus dipilin olehnya,

"ehhmmm ehhmmmm uuhhhhhnmmnnmmmm" desahku ketika pak manto menusukan penisnya sedalam dalamnya, aku merasakan rahim ku tersentuh oleh penisnya,

"nikmat sekali kan dek," ucapnya lirih berbisik ditelingaku,

Aku tak ingin menjawab pertanyaannya tersebut, aku tak ingin membuang harga diriku ini, walau kuakui kalau aku begitu merasakan kenikmatan dari setiap sodokan yang ia berikan padaku, sentuhannya di payudaraku, sensasi liar ini, ahhhh aku tak mampu menjelaskan semuanya,

Pak manto kembali mencumbui ku dibelakang suamiku, sungguh gila aku tak menyangka bahwa pak manto akan senekat ini, tapi apa yang ia lakukan sekarang, apa maksud dari semua yang ia lakukan padaku didekat suamiku?

"auuhhmmm, ahhmmm ehhmmmm" terdengar suara kecupan dari kami yang cukup keras,

beruntung mas Hendra begitu fokus untuk menyelesaikan tugasnya,

Namun ada kalanya ketika jantungku semakin berdebar kencang ketika mas Hendra menggerakan kepalanya, spontan aku dan pak manto berhenti ketika melihat suamiku menengok ke arah kanan,

Sepertinya ia bingung karena mendengar sesuatu yang aneh, semoga saja ia tak menghadap ke arah belakang, aku tak ingin ketahuan olehnya, aku ingin tinggal selama mungkin dengan suamiku ini,

Pak manto melepaskan celana dalamku, dengan lidahnya ia menjilati vaginaku yang sudah sangat basah olehnya, sungguh menjijikan,

"ehmmn ehmmm ehmm" desahku yang tertahan oleh tanganku,

Vaginaku terus di jilati olehnya, libido ku perlahan semakin naik, sungguh nikmat apa yang kurasakan kali ini, aku terus menggigit bibir bawahku seiring gencarnya jilatan lidah di vaginaku, akibatnya aku tak mampu menahan mulutku untuk selalu tertutup, aku ingin mengekspresikannya dengan desahan, akhirnya aku tak sanggup lagi, aku …..

“Ahhhhhhhhh” desahku penuh nikmat,

Deggggggg,

Gawat, kulihat suamiku kembali menggerakan kepalanya, ia menengok ke arah kanan untuk mencari asal muasal suara tersebut, pak manto spontan menarik lenganku dan berlari menuju lorong yang berada disisi kirinya,

Ketika suamiku menengok ke arah kiri, aku sudah berhasil diajak kabur oleh pak manto, untungnya aksiku tak ketahuan lagi suamiku,

“suara apa tadi, kok kaya ada yang berteriak?” ucap suamiku sambil melepaskan headsetnya,

“entahlah, mungkin perasaanku aja” ucap suamiku, ia kembali melanjutkan pekerjaannya dengan serius,

Aku dibawanya kabur menuju lorong ke arah kamar pribadiku, pak manto dengan seenaknya langsung membuka pintu dan menyeretku ke dalamnya,

Aku yang sudah tak mengenakan bawahan pasrah dengan apa yang akan pak manto lakukan di ruangan pribadiku ini,

“dek firddaaaa, ayo kita selesaikan ini, aku punya hadiah spesial untukmu dek” ucapnya mendekatiku,

Aku ketakutan dibuatnya, belum pernah aku merasa pak manto senafsu ini, sepertinya pak manto benar - benar dikuasai oleh birahinya, penisnya tampak begitu tegang mengacung menampakan kegagahannya,

“massss, stoppp, hentikannn , tolongg masss” ucapku memohon

Pak manto mengangkatku dan meletakkanku di ranjang pribadiku, ia langsung membuka kakiku dan melesatkannya tanpa ampun,

“uhhmmmmmmm” desahku menahannya,

Aku yang sedang dalam posisi terlentang dengan pakaian yang terangkat menampilkan payudaraku kembali digempur oleh pak manto tanpa ampun, ia semakin bernafsu setelah melihat tubuhku yang menurutnya semakin menggoda,


***

Sementara itu diruangan lain, Hendra yang kelelahan karena terlalu lama menatap layar laptopnya ingin pergi berjalan - jalan sebentar, ia merentangkan tangannya dan menggeliat untuk melemaskan otot syarafnya, seketika itu ia merasakan kakinya tersangkut oleh sesuatu,

“apa ini?” ucapnya ketika menemukan ada celana dalam wanita yang tergeletak di lantai,

“apakah ini milik firda? Tapi kenapa ada disini” ucapnya penasaran,

Hendra pun berinisiatif untuk pergi menuju kamar pribadinya untuk merebahkan tubuhnya, ketika ia ingin membuka gagang pintunya, ia terkejut, kenapa terkunci ?

“Sayangggg?” ucap Hendra dari luar,


***

“ehhmmmm, ehhmmmm, ehhmmmm” desahku dari dalam ruangan,

Baik aku ataupun pak manto mendengar suara bahwa suamiku sedang mengetuk pintu ingin masuk, namun kami sama - sama bungkam terutama pak manto yang justru semakin bernafsu menggempur vaginaku,

Pak manto terus menggempurku dalam posisi missionaris, nafsunya semakin memuncak, ia juga mempercepat temponya, payudaraku pun bergerak begitu cepat sesuai dengan tempo yang pak manto berikan padaku,

“ahhhmmmm masss, cukuppp, mass, hentikann ehhmmm eehhmmmm” desahku tak karuan,

“Ahhhhh dekkk, ahhhhhhhh, iyyahhhh siap - siappp yahhh untuk hadiahnya” ucap pak manto padaku,

Akupun bingung dengan maksud dari hadiah yang pak manto ucapkan, namun aku tak memikirkannya, yang ingin ku pikirkan adalah bagaimana caranya agar pak manto menyelesaikan urusannya denganku agar suamiku tak memergokiku seperti ini,


***

Disisi lain Hendra mendapatkan ide untuk masuk ke dalam ruangan ini, ia teringat bahwa ia memiliki kunci cadangan kamar yang ia bawa didalam tas laptopnya, dengan santai ia berjalan untuk mengambil kunci cadangannya,

“kenapa kamar terkunci yah? Perasaan tadi gak ada yang ngunci deh” gumamnya bingung,


***

“Ahhhhh ahhhhhh dekkk, ehhmmmmmmm” desah pak manto dengan penuh nafsu,

Ia mencengkram payudaraku dengan sangat kuat, matanya begitu tajam menatap wajahku, nafasnya semakin memburu, tubuhnya sudah sangat menegang dan telah siap untuk menembakkan amunisinya,

Nafasku juga tak karuan, sensasi cengkraman yang ia berikan dipayudaraku membuatku merinding nikmat, darahku berdesir mengitari tubuhku, hentakannya di vaginaku semakin membuat ku bernafsu,

“Ahhhhhhh, ahhhhhhhhhhhhh” desahku tatkala pak manto menusukan penisnya sedalam - dalamnya, ia pun ambruk menindihi tubuhku, kurasakan hembusan nafasnya yang hangat mengenai wajahku,

“Ahhhh dekkk, ahhhhhh aku mau keluarr uhmmm uhhmmm” desahnya semakin kuat seiring hentakan yang ia berikan di vaginaku

“Ahhhhh, ahhhhhh” diam - diam akupun merasakan bahwa orgasme akan melandaku, aku tak tahan menikmati sodokan nikmat yang ia tujukan padaku, aku mencengkram sprei ranjangku, aku, tah tahan lagi, aku tak kuasa menahannya, perasaan ini,

“Ahhhhhhhhhhhhhhhh” kami berdua sama - sama mendesah dengan penuh nikmat, akan tetapi …., aku panik, apa ini ? aku merasakan ada sesuatu yang mengalir didalam vaginaku, jangan - jangan ???

Pak manto begitu puas ketika ia berhasil menumpahkan spermanya ke dalam vaginaku, ia sangat puas sekali hingga tubuhnya mengejang berkali - kali, kemudian ia mencumbuiku dan melumat bibirku,

Aku terbaring lemas diatas ranjang tidurku, untuk kali pertama pak manto menyemprotkan spermanya ke dalam vaginaku, bukan hanya itu akupun mendapatkan orgasme disaat yang bersamaan dengan semprotannya, aku begitu menikmatinya sekaligus khawatir, sesaat aku seperti melupakan niatku untuk bertobat, aku tak tahan lagi dengan hawa nafsuku ini, untuk sekarang aku lebih memilih pasrah ketika bibirku dicumbui oleh pak manto, pembantuku yang memiliki tubuh kekar dengan penis hitamnya yang besar,

“Cekkrekkkkk” kudengar pintu terbuka dan mas Hendra masuk sambil melihat kearahku,

“umiiiii????” ucap mas Hendra begitu panik,

“biii hehe” ucapku dengan wajah penuh kelelahan,

Beruntung pak manto begitu cepat bersembunyi ketika ia mendengar suara pintu terbuka, tubuhku pun tertutupi oleh selimut, andai mas Hendra membukanya ia akan menemukan pakaianku yang telah terangkat menampilkan payudaraku sekaligus dengan bawahanku yang polos dengan sperma yang masih mengalir keluar dari dalam vaginaku,

“umi gpp? Tadi kok abi denger suara umi teriak sih?” ucapnya merujuk pada desahan akhirku,

“gpp kok bi, mimpi buruk lagi” ucapku dengan wajah kelelahan,

“umi sih, siang - siang gini pake selimut, panas kan jadinya , abi buka yah” ucapnya sambil menarik selimutku,

“Ehhh jangannn” ucapku panik,

“kenapa mi? bukannya panas?” ucapnya heran,

“gpp bi, orang ummm , ahhhhhhh” aku tak tahan untuk mendesah ketika sperma manto mengalir keluar dari dalam vaginaku,

“umi gpp?” ucap suamiku panik,

“gpp kok bi, Cuma agak pusing aja” ucapku mencari alasan,

“yaudah tunggu sebentar yah, abi ambil obat pusing dulu” ucapnya keluar kamar dengan terburu - buru,

Siang itu aku kembali dinikmati oleh pembantuku yang bernama manto, aku mulai berfikir kenapa begitu berat bagiku untuk meninggalkan hal tabu ini ? haruskah aku menuruti hawa nafsuku ? ahhh tidak, mimpi tadi, aku kembali teringat dengan mimpi burukku, tak peduli dengan nasib yang menimpaku siang ini, lain waktu aku akan berusaha untuk tidak dijejali oleh penis besarnya lagi,

‘menyebalkan’ membayangkan penis besarnya saja membuatku tak tahan ingin merasakannya lagi,


~To be Continued
Hamil nih si Firda, wkwkwk

Akhirnya tembak dalam juga to, ane bangga padamu hahaha

Kuatin tokoh firda dan maya hu, karna menurut ane liya bukanlah tokoh asli yang suhu ciptakan, beda dengan Maya dan Firda yang memang tokoh asli dari suhu

Memang cerita liya bisa jadi lebih menarik dan bikin penasaran, tapi suksesnya cerita akan lebih kerasa kalau tokoh yang bener-bener dihasilkan penulis bisa menjadi legenda, bukan malah mendomplenh tokoh yang sudah terkenal lainnya kayaj cerita Boruto hohoho
 
Pagi tadi ane berbincang - bincang dengan pengarang cerita liya yang sesungguhnya, ane pun mengabarkan bahwa cerita liya versi ane udah ane update semalam dan meminta penilaiannya darinya dan juga ane ingin meminta saran untuk kelanjutan liya versi ane apakah ada benang merah yang bisa disambungkan antara cerita versi ane dan versinya
1.png

Untuk penilaian ternyata beliau menikmati cerita ane :p kan jadi semangat wkwkkwkw
namun disayangkan sulit untuk menyambung cerita yang udah ane buat dengan cerita yang akan beliau selesaikan,
2.png

akhirnya beliau pun meminta ane lanjut seperti biasa aja hehe
3.png


Kesimpulannya : Kembali ke niat awal ane dalam menulis cerita liya yang sudah sangat terkenal setelah dipopulerkan oleh suhu Zu, niat awal ane menulisnya sebagai selingan cerita kalau misalnya ide ane untuk melanjutkan cerita firda atau maya mandeg, makanya ane menganggapnya sebagai bintang tamu, tapi walaupun hanya sekedar guest ane akan berusaha untuk menamatkannya versi ane, karena sayang yah kalau udah ane tulis tapi mandeg juga, bagi kalian yang suka manga pasti mengenal istilah cannon dan non cannon, maka anggaplah cerita liya versi ane sebagai cerita The Movie nya yang memiliki jalan cerita sedikit berbeda dan ada beberapa karakter non cannon seperti firda dan pak benny, mungkin ending dari cerita ini sedikit berbeda tapi ane harap feel yang kalian baca tidak sepenuhnya berubah walau ada beberapa karakter yang hilang dari yang selama ini kalian baca hehe,

Sebenarnya kalian pada kangen ama liya (versi ane) gak sih? kalau kangen nanti ane panjangin lagi ceritanya, kalau engga kangen dan memilih menunggu updatan penulis cerita aslinya ya gpp, nanti chapter selanjutnya langsung ane ungkap jawaban liya antara memilih 'iya' atau 'tidak' untuk menjawab lamaran dari mang dedi wkwkwkwk biar cepet tamat aja sih terus ane bisa fokus ke firda dan maya, tapi kalau kalian suka maka akan ane panjangin mumpung kepikiran ide baru yang tentunya gak melenceng lagi kok janji :Peace:

oh yah kalian lebih suka pov mang dedi atau liya ?
Setuju hu liya versi suhu untuk selingan aja dan bisa dibilang cerita "filler" Nya dari kisah original nya karena memang beda penulis beda feel nya wkwk tapi karena udah terlanjur jadi gpp lanjutin aja toh sudah ada kepastian dari penulis awalnya

Justru sy lebih suka cerita original nya suhu Firda and maya daripada cerita nya toh cerita nya suhu udah mantep abis wkwk
 
Gak pa2 ketinggalan cerita yang keren ini dari suhu @Doyan_Akhwat
Yang pasti ijin tandai & terus pantau 😁💪👏
Seneng liat sikap firda yang selalu ragu ambil keputusan, ter lebih sama keperkasaan punya pak manto 😁, hamil dah tuh makin jadi lengket kayak sperma 🤣
seneng juga sama maya yang mulai jatuh hati sama andi
Seneng juga sama liya versi suhu yang akan nikah sama mang dedi
Dari 15chapter masih banyak yang bisa di kembangin hu..kereen & angkat botol dulu 🍺🍺🍺
Thanks for update ya suhu ...salam dari salah satu penikmat cerita akhwat yang liar 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
 
Mohon ijin menengok cerita ini lagi, rupanya sdh semakin baik. Selamat suhu,.
Soal cerita versi nte memang ga kalah bagus dari versi pertama,.. tpi klo cerita liya yg dlu mau dilanjutin.. dan klau cerita versi nte ama cerita versi yg pertama itu barengan , pembaca bkl kebelah sih, jdi saran ane tamatin versi nte sblm versi pertamanya muncul lgi, ntar klo versi pertama udah kelar nte mau terusin versi nte lagi malah jdi bagus tuh.. slma cerita liya versi pertama blm muncul lanjutan nya mah yaa sok lanjut aja versi nte..
 
Hamil nih si Firda, wkwkwk

Akhirnya tembak dalam juga to, ane bangga padamu hahaha

Kuatin tokoh firda dan maya hu, karna menurut ane liya bukanlah tokoh asli yang suhu ciptakan, beda dengan Maya dan Firda yang memang tokoh asli dari suhu

Memang cerita liya bisa jadi lebih menarik dan bikin penasaran, tapi suksesnya cerita akan lebih kerasa kalau tokoh yang bener-bener dihasilkan penulis bisa menjadi legenda, bukan malah mendomplenh tokoh yang sudah terkenal lainnya kayaj cerita Boruto hohoho
Setuju hu liya versi suhu untuk selingan aja dan bisa dibilang cerita "filler" Nya dari kisah original nya karena memang beda penulis beda feel nya wkwk tapi karena udah terlanjur jadi gpp lanjutin aja toh sudah ada kepastian dari penulis awalnya

Justru sy lebih suka cerita original nya suhu Firda and maya daripada cerita nya toh cerita nya suhu udah mantep abis wkwk
Maka dari itu ane kan bilang kalau liya hanyalah 'guest' di cerita ini🙄
Kalau kmaren ane nanyain liya kan karena kebetulan abis update cerita liya :hore:
Gak pa2 ketinggalan cerita yang keren ini dari suhu @Doyan_Akhwat
Yang pasti ijin tandai & terus pantau 😁💪👏
Seneng liat sikap firda yang selalu ragu ambil keputusan, ter lebih sama keperkasaan punya pak manto 😁, hamil dah tuh makin jadi lengket kayak sperma 🤣
seneng juga sama maya yang mulai jatuh hati sama andi
Seneng juga sama liya versi suhu yang akan nikah sama mang dedi
Dari 15chapter masih banyak yang bisa di kembangin hu..kereen & angkat botol dulu 🍺🍺🍺
Thanks for update ya suhu ...salam dari salah satu penikmat cerita akhwat yang liar 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
Terima kasih suhu lontong, tau aja dengan poin - poin yang lagi ana kembangin di masing masing tokoh😍
Thanks updatenya hu...
Chapter depan bakal jadi semacam penentuan nasib ya? Ketiga ughtea akan mengambil keputusan jalan hidup.. hekekek
Hahaha bisa jadi hu, tokoh kita masih ragu dan bimbang dengan keputusan apa yang akan diambil dalam jalan hidupnya, menuruti nafsu kah? Atau justru menurut hati nurani yang akan selalu membimbing ke arah kebenaran
Nah gitu hu,..
Mantap..
Masuk pak eko ceritanya...

Fokus pada satu karakter, tp tdk melupakan tokoh yg lain..
Mantap hu, biar tidak lupa akan tokoh yg lain hu.
Makanya ane nanya kmaren mau selang seling apa dibanyakin dulu 3 karakter baru diselingin karakter lain:confused:
Mohon ijin menengok cerita ini lagi, rupanya sdh semakin baik. Selamat suhu,.
Soal cerita versi nte memang ga kalah bagus dari versi pertama,.. tpi klo cerita liya yg dlu mau dilanjutin.. dan klau cerita versi nte ama cerita versi yg pertama itu barengan , pembaca bkl kebelah sih, jdi saran ane tamatin versi nte sblm versi pertamanya muncul lgi, ntar klo versi pertama udah kelar nte mau terusin versi nte lagi malah jdi bagus tuh.. slma cerita liya versi pertama blm muncul lanjutan nya mah yaa sok lanjut aja versi nte..
Ehhh ini gimana - gimana? Maksudnya lebih baik namatin scene liya dulu gitu baru fokus ke tokoh utama lagi? :confused:
 
Ente kan komunikasi ama penulis liya yang dulu, jadi liya versi ente tergantung ama liya versi yg dlu jadi lanjutin apa kagak. Klo mau dilanjutin brrti liya ente yaa terpaksa ditamatin atau digantung sementara sampe liya versi dulu itu tamat.. tpi klo liya yg dulu ga ada lanjutannya mah lanjut aja liya versi ente ..
Sebab kalau ada cerita liya dua versi yg jln diwaktu yg sama bakal ngerusak bgt sih ke salah satunya.. pendapat ane sebagai pembaca yang fokus ke 1 cerita sih gitu.. haha
 
Kalau bisa dilanjut dilanjut aja crta liya versi anda, ksrena certa liya sebelah kan mandek gak jelas ada lanjut atau gak...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd