Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Maaf, Aku tak sealim penampilanku (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Chapter 17

Dilema

Wanita itu hebat, wanita itu unik, wanita itu misteri karena perasaannya tidak pernah mungkin bisa ditebak dalam benak lelaki manapun di dunia ini, Wanita itu setia karena ketika ia telah jatuh cinta pada seorang lelaki, ia akan selalu bertahan, tak peduli dengan banyaknya luka atau derita yang ia dapatkan dari lelaki tersebut, lantas bagaimana dengan wanita yang selingkuh darimu ? tanyakan pada dirinya karena hanya ada satu dari dua kemungkinan yang bakal terjadi, mungkin ia tak mencintaimu sepenuhnya atau mungkin karena ia sudah tak tahan lagi dengan derita yang telah kau berikan padanya.

POV Maya

Alarm tidur berbunyi, aku terbangun dalam keadaan kantuk yang luar biasa, aku terkejut karena ada lengan yang mendekap tubuhku erat, aku tersenyum, aku baru ingat tentang apa yang terjadi pada kami semalam,

ā€œandiii, ayoo bangunnn, alarm udah bunyi, masih inget kan jadwal kita hari ini?ā€ ucapku membangunkan andi,

ā€œohh maya yah, kau tampak cantik dengan tubuh polosmu ituā€ ucapnya memujiku,

Aku tersenyum mendengar pujiannya di pagi hari, aku memaklumi keadaan Andi yang begitu lelah, ia sudah bersikap hebat selayaknya seorang pemimpin untuk mengatur sebuah acara sepadat ini, terlebih dengan kejantanannya yang telah mengisi rahimku dengan benih spermanya, tidak hanya sekali tapi dua kali.

Setelah melihat keadaan Andi yang mulai bangkit, aku kembali mengenakan pakaianku yang telah berserakan di lantai, ku kenakan kemejaku dan juga celanaku tanpa menggunakan dalaman yang kutinggalkan di tepi pantai semalam,

Satu persatu kumasukan kembali kancing ditempatnya, saat aku bercermin, aku sedikit khawatir, karena tanpa adanya bra yang kukenakan, pakaianku menjadi sedikit ketat, lekuk payudaraku pun tercetak dibalik kemeja gelapku, semoga saja tidak ada yang sadar dengan pakaian yang kukenakan ini,

Aku dan Andi keluar dari kamar pribadinya secara bersamaan, aku terkejut karena rupanya sudah ada beberapa lelaki yang bangun dan sedang menunggu arahan selanjutnya dari andi, selayaknya diriku, mereka juga terkejut ketika melihat diriku keluar dari kamar Andi di pagi hari seperti ini,

ā€œaku duluan yah ndiā€ ucapku lirih bergegas pergi tanpa memperdulikan ekspresi mereka yang bengong karena melihatku keluar dari kamarnya, Eka yang seolah paham dengan kejadian yang berada di dalam kamar, perlahan mulai mendekati andi,

ā€œgimana ndi rasanya?ā€ bisik eka dengan wajah ngantuknya,

ā€œhahahha , gak usah ditanya ka, sedap pastinya, ohh yah gimana juga soal party semalam?ā€ ucap andi,

ā€œhahaha nikmat banget ndi, kesampean juga bisa make bareng - bareng, oh yah kapan - kapan gantian dong , giliran gue buat icip - icip maya nyaā€ ucapnya mupeng,

ā€œudah bosan idup yah ka?ā€ jawab andi tiba - tiba serius,

ā€œehhh becanda ndi, santai dong, kaya gak tau gue aja heheā€ jawab eka panik, ia kembali ke posisinya semula dengan raut wajah yang berubah seolah sedang memikirkan sesuatu,

Sesampainya di penginapan putri, aku mulai membangunkan mereka yang mayoritas masih tertidur, satu persatu aku memasuki kamar mereka untuk mengingatkan mereka mengenai jadwal kita di pagi hari ini,

ā€œayoo temen - temen, bangun, katanya mau liat sunrise bareng, ayo jangan males donggā€ ucapku membangunkan mereka,

Perlahan mata mereka mulai terbuka, mereka menggeliat untuk mengendurkan otot - otot yang tegang, beberapa dari mereka ada yang menguap karena masih ngantuk, aku pergi ke kamar lain untuk membangunkan teman - temanku,

Tibalah aku memasuki kamar yang dihuni oleh aulia, aku melihat dirinya tampak kacau, ia sangat kelelahan, ia seperti belum rela untuk bangun dari tidurnya,

ā€œAauuu, ayo bangunnā€ ucapku padanya,

ā€œiya mayy, sebentar, baru tidur nihā€ ucapnya setengah tidur,

ā€˜baru tidur?ā€™ batinku bertanya - tanya?

Aku kembali teringat dengan kejadian yang kulihat semalam, jadi wanita semalam yang kulihat memang benar Aulia ? namun aku tak ingin menanyakannya, aku mengerti betapa lelahnya yang Aulia rasakan saat ini, karena diriku pun pernah merasakannya yang lebih daripada ini, sudahlah aku tak ingin mengingatnya lagi, mungkin kubiarkan Aulia sejenak agar dirinya bisa fit saat sunrise dimulai,

Akhirnya satu persatu alumni mulai berkumpul di tepi pantai, sebagian dari mereka masih terlihat kantuk, begitu juga dengan diriku, tubuhku masih pegal - pegal setelah semalaman andi menggoyang tubuhku begitu hebat, aku melihat para pedagang beramai - ramai membuka warungnya, aku melihat kearah lautan lepas dan cahaya mulai bersinar menerangi bumi, tanpa menunggu arahan lagi, kami mulai mengalihkan pandangan kami kepada keindahan mentari di pagi hari, aku mulai merasakan kehangatan pagi, kami tersenyum dengan pesonanya, kami saling memegang tangan untuk menikmati momen langka ini,

Laksana sebuah harapan, Setiap matahari terbit akan memberikan kita sebuah awal yang baru, aku hanya berharap di pagi yang indah ini nasib baik akan membimbingku untuk menjalin suatu hubungan yang serius, hadirnya Andi disisiku seolah menjadi kesempatan ku untuk kembali menikmati hidup dan bernafas lega, aku sangat bersyukur bahwa kehadirannya mampu memberikanku rasa aman dan nyaman di hatiku,

Setelah matahari mulai meninggi kami diberi kebebasan untuk bermain di pantai ini, ada yang bermain voli pantai, ada yang bermain dengan air ombak, ada yang bersantai dengan berjemur dan ada beberapa yang lebih memilih untuk mengabadikan momen kebersamaan dengan berfoto,


17-2.jpg

Aku dan gengku misalnya, oh yah nama gengku adalah ā€œJasmineā€ yang berarti Melati, aku dan Firda sebagai pendiri geng ini mengambil nama Jasmine karena terinspirasi dari tanaman melati yang sederhana, tanaman melati mempunyai bunga yang kecil seakan melambangkan kesederhanaan. Warnanya putih bersih serta tidak mencolok, bunga ini melambangkan kesucian dan keelokan budi. Harapannya walau hanya dengan penampilan kami yang sederhana, kami bisa menunjukan keramahan dalam bersikap dan warna putih dalam melati melambangkan kesucian fisik kami yang terjaga dari rayuan para lelaki, namun aku ragu dengan point yang terakhir, terlebih dengan kejadian yang menimpa Aulia semalam, tak usah jauh - jauh, bagaimana dengan keadaan diriku sendiri?

Alasan kami lebih memilih mengabadikan momen ini daripada melakukan hal lain adalah jadwal sibuk yang kami miliki di kehidupan masing - masing, dengan adanya album kenangan ini diharapkan mampu meredam rasa rindu ditengah sulitnya kami dalam menentukan waktu untuk bertemu,

Selayaknya sebuah seragam, aku bersama geng melatiku mengenakan piyama secara janjian agar terlihat kompak, seseorang pun lewat sehingga diriku meminta bantuannya untuk memotretkan kebersamaan kami, kami tersenyum dengan manja sehingga membuat kameramen nyaris pingsan karena cerahnya senyum yang terpancar dari wajah kami,,

Setelahnya kami bermain pasir pantai untuk membangun istana yang tinggi, tiba - tiba andi lewat disamping kami, seperti biasa teman - temanku langsung menggodaku,

"ehh ndi andi dicari Maya tuh" ucap Firda dengan jail,

"Maya? ada apa mayy?" tanya andi menatapku,

"ehhh engga kok engga ndii, aku gak manggil" ucapku mengelak,

Teman - temanku mulai menahan tawanya setelah melihat ekspresiku yang panik,

"ohh begitu, yasudah kalau butuh sesuatu telpon aja yah" ujarnya sebelum pergi meninggalkan kami,

"Cieeeee ada yang diminta buat telponan nihhh" ucap Tria,

"kepo deh kalau kalian telponan ngebicarain apa sihhhh ?" ucap Lina,

"ahh Lina nih sok polos, pasti soal masa depan dong, hihihi" ucap Firda kembali menggodaku,

"ihhh kalian ini yahhh" ucapku sebal,

Aku berlarian mengejar mereka dengan wajah kemerahan, aku malu sekali tapi aku senang dengan semua ini, satu persatu aku mengejar mereka dan mencubit pipi mereka sebagai hukuman karena menggodaku, terutama Firda yang menjadi propokator atas semuanya,

"awwww hihihi ampunn mayy ampunn" ucap Firda meminta tolong,

"biarin rasain yahh," ucapku mencubit nya dengan gemas,

"ihhh tuh kan jadi makin melar" ucap Firda sambil memegangi pipinya,

"biarin, mulai sekarang kalau ada yang berani godain aku lagi, awas aja yahhh" ucapku mengancam,

"iyya tuan putri" ucap Dea,

"Deeeeaaaaa, nyindir yahhh" ucapku kesal,

"tuan pangerannn tolonggg, tuan putrinya ngamuk nih" ucap Aulia,

Kami kembali berlarian kesana kemari dengan aku sebagai pengejarnya, walau menyebalkan tapi aku suka dengan kebersamaan yang telah kami jalin ini, kami saling melempar pasir dan bermain air, canda tawa kembali terhias dalam wajah kami, setidaknya dengan momen ini perasaanku semakin membaik,

Sesaat aku teringat dengan pakaian dalam yang aku tinggalkan semalam, aku pun berniat untuk mengambilnya kembali, aku mengingat - ngingat dimana batu besar yang semalam menjadi saksi persetubuhan terlarang kami,

ā€œnahh itu diaā€ ucapku setelah menemukannya,

Ketika aku berjalan menuju balik batu, aku terkejut rupanya ada seseorang yang telah stand by disitu,


17-1.jpg

ā€œandi??ā€ ucapku,

ā€œehhh mayaā€ ucapnya terkejut,

ā€œngapain kamu disini ndi?ā€ tanyaku penasaran,

ā€œhehe, engga ada sih, cuma mau mengambil sesuatu yang udah kamu buang mayyā€ ucapnya.

ā€œihh kembaliin, enak aja aku gak buang , gak yah gara - gara kamu sih semalem buru - buruā€ ucapku protes,

ā€œhahhaha, tapi untung masih ada, padahal berkali - kali ada ombak yang menyapu, ternyata bh mu nyangkut di ranting kayu iniā€ ucapnya sambil memegang bra ku,

ā€œihhh kembaliin, jangan dipegang gitu, maluā€ ucapku mengejarnya,

ā€œehh kenapa sih, lagian kan cuma aku pegang, gede yah cupnya, pantes milikmu gede mayā€ ucapnya menggodaku,

ā€œihh apaan sih ndi, mesumā€ ucapku dengan wajah memerah,

ā€œmesuman siapa coba hayoo semalemā€ ucapnya merujuk pada goyangan yang kulakukan padanya,

ā€œihhhhh andiiiii, nyebelin dehhhā€ ucapku kesal,

ā€œhahahah, maaf - maaaf, ini punyamu sayanggā€ ucapnya sambil mengembalikan bra dan celana dalamku,

ā€œnah gitu dong, makasihā€ ucapku senang,

Akupun berniat untuk kembali ke penginapan sejenak untuk meletakan bra dan celana dalamku yang kotor karena butiran pasir, namun andi memegang tanganku, ia menatapku dan mengucapkan sesuatu padaku,

ā€œmayy, aku punya permintaanā€ ucapnya


***

Sementara itu di tempat geng melati berkumpul,

ā€œloh kalian mau kemana, kok kompakan gitu perginyaā€ ucap firda penasaran,

ā€œcapek fir mau rebahan dulu aja di kamar, udah puas juga dari semalem hepi hepiā€ ucap Tria,

ā€œiya fir, mata masih kantuk juga nih semalem nyaris begadangā€ ucap Yuli,

ā€œohh yaudah kalau gitu, duluan aja yah, aku mau nungguin maya dulu disini, katanya sih mau jalan - jalan sebentar tapi kok lama banget?ā€ ucap firda khawatir,

Tria, Yuli, Lina dan Dea pun berjalan bersama menuju suatu tempat, alih - alih menuju penginapan putri, mereka justru masuk ke dalam penginapan putra, Eka yang berada di lantai atas pun tersenyum,

ā€˜maaf teman - temanā€™ batin Aulia yang saat itu berdiri di samping Eka,


***

ā€œahhhhhh ndiiiii, ehhmmmmmā€ desahku ketika andi mencumbui payudaraku,

Aku yang sudah bertelanjang bulat, pasrah ketika Andi mendorongku hingga menyentuh tepi batu besar, aku disandarkannya di batu tersebut, mulut andi begitu bersemangat menggigit putingku sementara tangan satunya ia gunakan untuk meremas payudaraku yang lainnya,

ā€œehhmmm, ndiii, udahhh cukupp, nanti ada yang liatttā€ ucapku malu,

Andi tak mendengarkannya, ia hanya berfokus pada payudaraku yang terpampang dihadapannya, lidahnya begitu giat membasahi tubuh ayuku, kulitku yang lembut serta keringatku yang mulai bercucuran karena panasnya mentari membuat aroma kewanitaanku bangkit merangsang nafsunya,

ā€œindah sekali tubuhmu mayyy, aku tak sanggup untuk menahannyaā€ ucapnya memujiku,

Andi tersenyum sambil menatapku, wajah kami saling mendekat dan cumbuan pun tak dapat kami elakan, tangannya menyentuh hijabku, lidahnya bermain di dalam mulutku, mata kami saling memejam merasakan keintiman yang kami lakukan, aku tak menyangkanya ditempat yang sama dalam waktu yang berbeda aku kembali memamerkan tubuhku pada andi , seorang teman yang telah merenggut hatiku,

Tangannya dengan lembut meremas payudaraku, ia tampak puas dengan ukuran milikku yang begitu kenyal dalam genggamannya, nafsuku perlahan juga bangkit, aku membalas cumbuan yang ia berikan padaku, mulutku kubuka, aku memagut bibirnya, rasa lapar akan kasih sayang telah membukakan batas yang selama ini terhalang oleh norma - norma,

ā€œmayyyyā€ ucapnya sambil menatap wajahku dekat,

ā€œiyya ndiiiā€ jawabku tersenyum,

ā€œAku mencintaimuā€ ucapnya sebelum ia kembali mencumbuiku,

ā€˜aku juga mencintaimu ndiā€™ batinku menjawabnya,

Percumbuan kami semakin intens, kami sudah tak saling peduli dengan lingkungan terbuka yang menjadi objek kami, Andi meletakan jemarinya di vaginaku, aku merinding nikmat ketika merasakan sentuhannya,

ā€œehhmmmmmmā€ desahku tatkala sentuhan jemarinya membelah vaginaku,

Aku menggigit bibir bawahku, andi menatapku dekat, ia begitu puas setelah menatap wajah terangsangku, jemarinya semakin masuk ke dalam, aku merasakan jemarinya mulai bergerak didalam vaginaku, aku semakin tak kuasa untuk mendesah, terlebih dengan gigitan yang andi berikan di payudaraku, nafsuku semakin bergejolak, aku ingin berteriak, aku tak tahan lagi,

ā€œAhhhhhhhhhā€ desahku tak tertahan,

Andi kembali mencumbuiku, dengan jemarinya ia aktif merangsang sisi sensitifku, tangan kanannya ia gunakan untuk merangsang vaginaku sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk meremas payudaraku,

ā€œehhmmm, uhhmmmmā€ aku mendesah begitu nikmat dengan rangsangan yang kuterima ini,

ā€œgimana rasanya mayyā€ tanyanya padaku,

ā€œehhmmm ennaakkk ndii ouuhhhā€ desahku,

Lantas andi berjongkok dan mengangkat salah satu kakiku, tanpa menunggu lama lidahnya mulai bergerak menyapu vaginaku,

ā€œAhhhhhhhhh ndiiiiiā€ desahku menikmati jilatannya,

Andi yang sudah bernafsu menjilati vaginaku seperti seorang anak yang menjilati es krimnya, ia tampak lahap seperti orang yang kehausan,

ā€œahhhhh ndiiiiiiiiiiii, plisss ahhhhā€ desahku sambil melirik ke kanan dan ke kiri,

Lidahnya dengan sabar ingin menembus vaginaku, tangannya pun membantunya dan kurasakan tubuhku seperti kesetrum, tubuhku mengejang merasakan sensasi nikmat yang kurasakan bersama hembusan angin laut yang menerpa tubuh indahku,

ā€œannndiiiiii, ehhmmmmmmā€ desahku menahan mulutku,

Vaginaku mulai banjir oleh cairan cinta yang disedot olehnya, ia pun mulai bangkit dan mendekat kearah wajahku, aku kembali dicumbui olehnya dengan bekas cairan cinta yang menempel di lidahnya,

ā€œkita quickie aja yah mayyā€ ucapnya lirih di telinga kananku,

Aku hanya menganggukan kepala saja menuruti kemauannya, aku hanya khawatir apabila ada seseorang yang memergoki kami, kulihat penisnya mulai keluar dari kandangnya, aku kagum, padahal semalam benda tersebut berhasil mengeluarkan isinya dua kali di dalam rahimku, tapi entah kenapa penisnya masih saja berdiri tegak menunjukan kekekarannya,

ā€œsiap - siap yahhhā€ ujarnya sambil memasukan penisnya ke dalam vaginaku,

ā€œEhhmmmmmmmm ndiiiiiā€ desahku,

ā€˜luar biasa, miliknya masih cukup besar dan keras untuk memasuki vaginakuā€™ batinku kagum,

Dalam posisi berdiri, andi mengangkat salah satu kakiku dan menghempaskan penisnya ke dalam vaginaku yang sudah sangat basah akibat jilatannya, andi tersenyum dihadapan wajahku, pinggulnya mulai bergerak dan kurasakan dinding vaginaku tergesek olehnya,

ā€œEhhmmmmmā€ sungguh nikmat sekali apa yang kurasakan pagi ini,

Perlahan sodokannya terasa makin cepat, payudaraku mulai bergerak naik turun mengikuti irama, mataku memejam menahan semua birahi yang bergejolak di dalam tubuhku, kurasakan nafasnya begitu hangat berhembus diwajahku, ia tampak menikmati kebersamaan kami, aku menyukainya aku harap andi akan terus betah untuk berada disisiku,

Tubuhku sudah kupasrahkan padanya, hatiku telah direnggut olehnya secara diam - diam, ia menatap mataku, senyum langsung terukir secara otomatis di wajah kami, ia mengangkat tubuhku, aku kagum, ia masih memiliki energi yang cukup untuk terus memanjakanku, dalam posisi digendong olehnya, tubuhku terhempas naik turun, kurasakan vaginaku teraduk - aduk oleh penisnya, tusukannya semakin dalam, payudaraku meloncat - loncat kegirangan karena sensasi ini,

Ya, tak salah lagi, aku merasakan tanda - tanda ini, tubuhku semakin sensitif akan sentuhan kecil, aku mudah terangsang, payudaraku semakin mengeras dan mengejang, aku menatap sayu wajahnya, seolah paham andi kembali mencumbuiku dengan penuh kelembutan , aku dicumbuinya dengan desiran ombak sebagai latar belakang musik kami, sungguh indah, sungguh nikmat, aku kembali merasakan kejantanan darinya,

ā€œehhhhmmmmmmmā€ desasku ketika berhasil mendapatkan orgasme di pagi hari,

Aku begitu lemas, tubuhku sudah tak mampu aku gerakan lagi, terhitung sejak semalam sudah tiga kali aku mendapatkan orgasme dari orang yang sama, aku tersenyum padanya, ingin rasanya untuk mengucapkan terima kasih tetapi suara ku begitu lirih dan tak didengar olehnya,

Aku duduk bersandar pada tepi batu yang menghalangi kami, kurasakan ombak datang membasahi sisi bawahku berkali - kali, Andi mendekat dan ia mengocok penisnya tepat dihadapan wajahku,

ā€œAhhhhh, ahhhhhh mayyyā€ desahnya,

Aku mengerti apa yang andi inginkan, selama kami bersetubuh, andi selalu mengeluarkannya di dalam vaginaku, mungkin saat ini ia ingin mengeluarkannya di wajah ayuku, aku tersenyum untuk membantunya mendapatkan orgasme di pagi hari,

ā€œahhhhh, ahhhh wajahhmu mayyy, cantik sekaliiii ahhhh, aku gak tahanā€ desahnya,

Aku terkejut ketika merasakan penisnya begitu licin ketika menggesek wajah ayuku, penisnya yang sudah diselimuti oleh cairan cintaku menggesek - gesek wajah ayuku, aku mencium aroma kejantanan yang berasal dari penisnya, mungkinkah ini aroma spermanya ?

ā€œahhhhhh, aku gak tahan lagi, mayyyy, mayyyyyyyyā€ desahnya sambil mengocok penisnya yang ditempelkan kearah bibirku,

ā€œaaaawwwwwhhhhhhhā€ ucapku terkejut ketika penisnya menyemburkan sperma yang cukup banyak,

Berkali - kali andi menyemprotkan spermanya kearah wajahku ini, bahkan beberapa ada yang masuk ke dalam mulutku,

ā€œAhhhhh , ahhhhhh, hebat sekaliii, ahhhhā€ desah andi begitu puassss,

Aku hanya tersenyum melihat wajah andi yang begitu puas, entah kenapa aku merasa tugasku telah terlaksana ketika menuntaskan gejolak birahi andi, aku merasa seperti seorang Istri yang telah melaksanakan tugas untuk memuaskan suami,

ā€œhahhh, kamu tampak cantik dengan wajahmu seperti itu mayyyā€ ucapnya memujiku,

ā€œbenarkah?ā€ jawabku sambil tersenyum , aku jadi penasaran bagaimana kondisi wajahku yang diliputi oleh sperma ini,

Setelahnya aku kembali berpakaian dan berpisah dengan Andi agar tidak ada menimbulkan kecurigaan orang - orang, sebelumnya aku membasuh wajahku dengan air laut yang bertebaran di sekitar pantai,

ā€œlohh firr, yang lainnya mana?ā€ tanyaku kebingungan,

ā€œgak tauuu mayyy, katanya udah pada balik ke kamar, kita ikutan balik yukkā€ ajak firda yang bosan menunggu sendirian,


***

Sesampainya di penginapan, aku tak menemukan geng melatiku, aku dan firda terkejut, padahal beberapa teman wanita ku telah bersiap - siap untuk kembali ke rumah masing - masing,

ā€œmayyy aku duluan yahā€ ucap firda,

ā€œyaudah, mandinya jangan lama - lamaā€ ucapku,

ā€œhihihi kayak gak tau aku aja, minimal setengah jam lah yahā€ ucapnya sebelum masuk ke dalam kamar mandi,

ā€œihhh firrdaaaaaā€ ucapku berteriak,

Memang benar apa yang dikatakan firda, pasti membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan noda dari tubuh ayunya, daripada lelah menunggu aku mengambil handphone ku yang kutinggalkan di dalam koperku,

Aku tak henti - hentinya tersenyum mengenang semua memori indah kami di pantai ini tak terkecuali dengan semakin dekatnya hubunganku dengan andi,

Ketika aku membuka pesan dari aplikasi WA ku, rupanya ada beberapa pesan yang masuk yang belum aku baca selama aku berada di pantai ini, raut wajahku langsung berubah setelah melihatnya, mas Aziz yang selama ini berada jauh dariku terus berjuang untuk membahagiakan diriku, ia mengirimkan dua buah foto agar aku memilih salah satu dari keduanya,

ā€œNanti kalau kita menikah, mau memakai gaun pernikahan yang mana mayyā€ balasnya sambil memberikan emot senyum,

Aku menyesali perbuatanku yang aku lakukan dibelakangnya, aku ingat bahwa pernikahanku dengan mas Aziz akan diadakan 20 hari lagi, sebentar lagi memang, tapi apa yang sudah aku lakukan selama ini ? Apa yang sudah ku lakukan untuk membahagiakan calon suami aku? Layakkah karena kebaikan yang sudah Andi lakukan padaku lantas aku boleh mengkhianati kebaikan mas Aziz ?

Aku tak mampu untuk membalas pesannya, biarlah nanti aku menjawabnya saat moodku sudah membaik, aku mencoba untuk membaca pesan lain yang masuk ke dalam handphone ku, aku bingung, aku berfikir sejenak untuk membuka pesannya atau tidak, pak ujang yang selama ini menjadi mimpi burukku mengirimiku sebuah pesan video, aku tak tahu video apa yang ia kirim karena yang kulihat hanya warna hitam yang terlihat sebagai cover pesannya,

Saat aku memainkan video tersebut, aku terkejut, aku langsung menutupnya dan menghapus video tersebut untuk selama - lamanya, jantungku berdebar kencang, aku ketakutan setelah melihatnya, tiba - tiba ada pesan baru yang dikirimkan oleh ujang,

ā€œapa kabar lonteku ? kita kangen nih, ditunggu yah kehadirannya di tempat biasa kita bermain, hahahahahaā€ ucapnya melecehkanku,

Aku buru - buru mematikan handphone ku, ini tidak mungkin, ini mimpi buruk, teringat dengan video yang baru saja aku tonton, video yang berisi pelecehanku ketika berada di bawah jembatan membuatku ketakutan, jangan sampai andi melihatnya, jangan sampai mas aziz menontonnya, jangan sampai keluargaku menyaksikannya,

Bulu kudukku merinding membayangkan apabila hal itu terjadi, baru saja seharian ini bahagia terus meliputi diriku tapi kenapa kegelapan kembali datang ke arahku ? aku berjalan ke dekat jendela untuk melihat pemandangan laut dari lantai dua penginapanku, sesaat aku melihat andi tengah menelepon seseorang , wajahnya tersenyum tampak bahagia, akupun penasaran untuk mengetahui siapa yang sebenarnya andi telepon,

Beruntung suara andi cukup keras sehingga aku tak perlu repot - repot turun kebawah untuk menguping pembicaraan mereka,

ā€œiya sayang, malam ini aku pulang kokā€ ucap andi di telponnya,

ā€˜Sayang ? apa maksud sayang yang ia ucapkan ?ā€™ batinku bertanya - tanya,

ā€œiya nanti ada kok oleh - oleh buat kamu sama ayah jugaā€ ucapnya,

ā€˜oleh - oleh?ā€™ batinku,

ā€œiya sayang, aku juga cinta kamu kok, kamu kan istri aku yang paling cantikā€ ucapnya sebelum menutup sambungan teleponnya,

Aku mengamatinya dari jauh, ia semakin jauh dariku ketika berjalan mendekati bibir pantai, fikiranku kosong, aku merasakan perih di hatiku, bagaimana bisa ? bukankah itu wajar ketika seorang suami mengabarkan kondisinya kepada istri tercinta, kenapa aku harus merasakah perih di hatiku, hatiku seperti tergores, mataku berkaca - kaca setelah melihat apa yang baru saja aku lihat,

Aku mengangkat kepalaku untuk melihat langit, aku tersenyum, memang benar apa yang baru saja aku lihat ini, langit akan begitu indah apabila ada satu mentari yang menyinari, baik mas Aziz atau Andi mereka ibarat matahari bagiku, karena mereka lah aku bisa kuat untuk bertahan dari pelecehan yang dilakukan oleh pak Ujang dan pak Agus selama ini, cahaya mereka begitu terang untuk menyinari hidupku ditengah kegelapan ini,

Hatiku sakit melihat kebaikan mas Aziz yang begitu bersemangat untuk menyiapkan pernikahan kami, hatiku sakit melihat Andi yang baru saja mengabari istri sahnya melalui telepon, aku begitu bodoh, Apa yang harus kulakukan sekarang ? hatiku serasa terbakar oleh sengatan sinar mereka, selayaknya hati ini langitpun sama, mana mungkin ada dua Mentari dalam satu langit yang sama.


***

Sementara itu di penginapan putra,

ā€œehhmmmm, ahhhhh , kkaaaaa, ahhhā€ desah seorang wanita,

Seorang lelaki dengan wajah yang familiar tengah menghujam seorang wanita dari belakang, tubuh mereka sudah sama - sama telanjang bedanya hanya hijab saja yang masih dikenakan oleh wanita ayu tersebut,

ā€œahhhh, ahhhhhh, gue gak pernah bosan ya buat ngerasain nikmatnya tubuh loe iniā€ ucap Eka,

ā€œahhhh, cukuppp kaa hentikan, aku bukan pacarmu lagiā€ ucap Aulia,

Mereka berdua tengah asyik bercinta untuk menikmati kebersamaan mereka, atau tidak ? mungkin hanya sang lelaki saja yang menikmati momen indah ini,

ā€œahhhh, ahhh, ahhhh siappp - siappp, yaaaaaa, ahhhhhhhā€ desah Eka dengan tubuhnya yang mengejang,

ā€œahhhhhhhā€ desah sang wanita ketika merasakan ada cairan yang mengisi lubang kenikmatannya,

ā€œahhhhh, ahhhhhā€ desah Eka penuh kepuasan,

Wanita cantik nan malang itu pun menangis diatas balkon penginapan ini, wajahnya dengan memelas menatap eka dengan penuh permohonan,

ā€œkaaa cukuppp, aku bukan pacarmu lagi, aku udah bersuami dan memiliki anak, aku gak mau terlibat hal ini lagiā€ ucap Aulia ditengah tangisannya,

Eka hanya tersenyum mendengarkan ucapan mantannya, ia menarik tangannya dan membawanya ke suatu ruangan,

ā€œlihat dehā€ ucap Eka sambil mencengkram pipi wanita ayu tersebut,

ā€œDea, Tria, Linaa, Yuliiiiā€ ucap aulia terkejut,

ā€œya, gue punya satu permohonan, kalau lu gak nyanggupin mungkin mereka akan semakin lama merasakan kenikmatan dan kehangatan ini,ā€ ucap Eka,

Satu persatu Aulia melihat teman satu gengnya tengah dilecehkan oleh beberapa pria, masing - masing dari pria tersebut begitu puas menikmati kecantikan dari teman - temannya, ia mulai sadar bahwa dua dari mereka adalah supir yang mengantarkan mereka kemari lantas siapa dua yang lainnya ?

ā€œapa maumu ka?ā€ tanya Aulia ,

ā€œgue mau mayaā€ jawabnya yang membuat Aulia terkejut

~to be continued,
 
Terakhir diubah:
Yaaaah kok maya lagi siiih korban nya....!apa emang maya di takdirkan tuk jadi korban tanpa mendapat kebahagiaan suatu pernikahan...!jadi baper gara gara maya aku...!
 
Iya jangan maya dong hu...
Biarkan aulia atau tiara itu hu (sering kebolak balik aku hu, antara tiara dengan aulia) merelakan temen2 nya yg banyak itu diewe sama temennya eka...
Biarkan mereka party seperti biasanya..hahaha
 
Chapter 17

Dilema

Wanita itu hebat, wanita itu unik, wanita itu misteri karena perasaannya tidak pernah mungkin bisa ditebak dalam benak lelaki manapun di dunia ini, Wanita itu setia karena ketika ia telah jatuh cinta pada seorang lelaki, ia akan selalu bertahan, tak peduli dengan banyaknya luka atau derita yang ia dapatkan dari lelaki tersebut, lantas bagaimana dengan wanita yang selingkuh darimu ? tanyakan pada dirinya karena hanya ada satu dari dua kemungkinan yang bakal terjadi, mungkin ia tak mencintaimu sepenuhnya atau mungkin karena ia sudah tak tahan lagi dengan derita yang telah kau berikan padanya.

POV Maya

Alarm tidur berbunyi, aku terbangun dalam keadaan kantuk yang luar biasa, aku terkejut karena ada lengan yang mendekap tubuhku erat, aku tersenyum, aku baru ingat tentang apa yang terjadi pada kami semalam,

ā€œandiii, ayoo bangunnn, alarm udah bunyi, masih inget kan jadwal kita hari ini?ā€ ucapku membangunkan andi,

ā€œohh maya yah, kau tampak cantik dengan tubuh polosmu ituā€ ucapnya memujiku,

Aku tersenyum mendengar pujiannya di pagi hari, aku memaklumi keadaan Andi yang begitu lelah, ia sudah bersikap hebat selayaknya seorang pemimpin untuk mengatur sebuah acara sepadat ini, terlebih dengan kejantanannya yang telah mengisi rahimku dengan benih spermanya, tidak hanya sekali tapi dua kali.

Setelah melihat keadaan Andi yang mulai bangkit, aku kembali mengenakan pakaianku yang telah berserakan di lantai, ku kenakan kemejaku dan juga celanaku tanpa menggunakan dalaman yang kutinggalkan di tepi pantai semalam,

Satu persatu kumasukan kembali kancing ditempatnya, saat aku bercermin, aku sedikit khawatir, karena tanpa adanya bra yang kukenakan, pakaianku menjadi sedikit ketat, lekuk payudaraku pun tercetak dibalik kemeja gelapku, semoga saja tidak ada yang sadar dengan pakaian yang kukenakan ini,

Aku dan Andi keluar dari kamar pribadinya secara bersamaan, aku terkejut karena rupanya sudah ada beberapa lelaki yang bangun dan sedang menunggu arahan selanjutnya dari andi, selayaknya diriku, mereka juga terkejut ketika melihat diriku keluar dari kamar Andi di pagi hari seperti ini,

ā€œaku duluan yah ndiā€ ucapku lirih bergegas pergi tanpa memperdulikan ekspresi mereka yang bengong karena melihatku keluar dari kamarnya, Eka yang seolah paham dengan kejadian yang berada di dalam kamar, perlahan mulai mendekati andi,

ā€œgimana ndi rasanya?ā€ bisik eka dengan wajah ngantuknya,

ā€œhahahha , gak usah ditanya ka, sedap pastinya, ohh yah gimana juga soal party semalam?ā€ ucap andi,

ā€œhahaha nikmat banget ndi, kesampean juga bisa make bareng - bareng, oh yah kapan - kapan gantian dong , giliran gue buat icip - icip maya nyaā€ ucapnya mupeng,

ā€œudah bosan idup yah ka?ā€ jawab andi tiba - tiba serius,

ā€œehhh becanda ndi, santai dong, kaya gak tau gue aja heheā€ jawab eka panik, ia kembali ke posisinya semula dengan raut wajah yang berubah seolah sedang memikirkan sesuatu,

Sesampainya di penginapan putri, aku mulai membangunkan mereka yang mayoritas masih tertidur, satu persatu aku memasuki kamar mereka untuk mengingatkan mereka mengenai jadwal kita di pagi hari ini,

ā€œayoo temen - temen, bangun, katanya mau liat sunrise bareng, ayo jangan males donggā€ ucapku membangunkan mereka,

Perlahan mata mereka mulai terbuka, mereka menggeliat untuk mengendurkan otot - otot yang tegang, beberapa dari mereka ada yang menguap karena masih ngantuk, aku pergi ke kamar lain untuk membangunkan teman - temanku,

Tibalah aku memasuki kamar yang dihuni oleh tiara, aku melihat dirinya tampak kacau, ia sangat kelelahan, ia seperti belum rela untuk bangun dari tidurnya,

ā€œAauuu, ayo bangunnā€ ucapku padanya,

ā€œiya mayy, sebentar, baru tidur nihā€ ucapnya setengah tidur,

ā€˜baru tidur?ā€™ batinku bertanya - tanya?

Aku kembali teringat dengan kejadian yang kulihat semalam, jadi wanita semalam yang kulihat memang benar Aulia ? namun aku tak ingin menanyakannya, aku mengerti betapa lelahnya yang Aulia rasakan saat ini, karena diriku pun pernah merasakannya yang lebih daripada ini, sudahlah aku tak ingin mengingatnya lagi, mungkin kubiarkan Aulia sejenak agar dirinya bisa fit saat sunrise dimulai,

Akhirnya satu persatu alumni mulai berkumpul di tepi pantai, sebagian dari mereka masih terlihat kantuk, begitu juga dengan diriku, tubuhku masih pegal - pegal setelah semalaman andi menggoyang tubuhku begitu hebat, aku melihat para pedagang beramai - ramai membuka warungnya, aku melihat kearah lautan lepas dan cahaya mulai bersinar menerangi bumi, tanpa menunggu arahan lagi, kami mulai mengalihkan pandangan kami kepada keindahan mentari di pagi hari, aku mulai merasakan kehangatan pagi, kami tersenyum dengan pesonanya, kami saling memegang tangan untuk menikmati momen langka ini,

Laksana sebuah harapan, Setiap matahari terbit akan memberikan kita sebuah awal yang baru, aku hanya berharap di pagi yang indah ini nasib baik akan membimbingku untuk menjalin suatu hubungan yang serius, hadirnya Andi disisiku seolah menjadi kesempatan ku untuk kembali menikmati hidup dan bernafas lega, aku sangat bersyukur bahwa kehadirannya mampu memberikanku rasa aman dan nyaman di hatiku,

Setelah matahari mulai meninggi kami diberi kebebasan untuk bermain di pantai ini, ada yang bermain voli pantai, ada yang bermain dengan air ombak, ada yang bersantai dengan berjemur dan ada beberapa yang lebih memilih untuk mengabadikan momen kebersamaan dengan berfoto,


17-2.jpg

Aku dan gengku misalnya, oh yah nama gengku adalah ā€œJasmineā€ yang berarti Melati, aku dan Firda sebagai pendiri geng ini mengambil nama Jasmine karena terinspirasi dari tanaman melati yang sederhana, tanaman melati mempunyai bunga yang kecil seakan melambangkan kesederhanaan. Warnanya putih bersih serta tidak mencolok, bunga ini melambangkan kesucian dan keelokan budi. Harapannya walau hanya dengan penampilan kami yang sederhana, kami bisa menunjukan keramahan dalam bersikap dan warna putih dalam melati melambangkan kesucian fisik kami yang terjaga dari rayuan para lelaki, namun aku ragu dengan point yang terakhir, terlebih dengan kejadian yang menimpa Aulia semalam, tak usah jauh - jauh, bagaimana dengan keadaan diriku sendiri?

Alasan kami lebih memilih mengabadikan momen ini daripada melakukan hal lain adalah jadwal sibuk yang kami miliki di kehidupan masing - masing, dengan adanya album kenangan ini diharapkan mampu meredam rasa rindu ditengah sulitnya kami dalam menentukan waktu untuk bertemu,

Selayaknya sebuah seragam, aku bersama geng melatiku mengenakan piyama secara janjian agar terlihat kompak, seseorang pun lewat sehingga diriku meminta bantuannya untuk memotretkan kebersamaan kami, kami tersenyum dengan manja sehingga membuat kameramen nyaris pingsan karena cerahnya senyum yang terpancar dari wajah kami,,

Setelahnya kami bermain pasir pantai untuk membangun istana yang tinggi, tiba - tiba andi lewat disamping kami, seperti biasa teman - temanku langsung menggodaku,

"ehh ndi andi dicari Maya tuh" ucap Firda dengan jail,

"Maya? ada apa mayy?" tanya andi menatapku,

"ehhh engga kok engga ndii, aku gak manggil" ucapku mengelak,

Teman - temanku mulai menahan tawanya setelah melihat ekspresiku yang panik,

"ohh begitu, yasudah kalau butuh sesuatu telpon aja yah" ujarnya sebelum pergi meninggalkan kami,

"Cieeeee ada yang diminta buat telponan nihhh" ucap Tria,

"kepo deh kalau kalian telponan ngebicarain apa sihhhh ?" ucap Lina,

"ahh Lina nih sok polos, pasti soal masa depan dong, hihihi" ucap Firda kembali menggodaku,

"ihhh kalian ini yahhh" ucapku sebal,

Aku berlarian mengejar mereka dengan wajah kemerahan, aku malu sekali tapi aku senang dengan semua ini, satu persatu aku mengejar mereka dan mencubit pipi mereka sebagai hukuman karena menggodaku, terutama Firda yang menjadi propokator atas semuanya,

"awwww hihihi ampunn mayy ampunn" ucap Firda meminta tolong,

"biarin rasain yahh," ucapku mencubit nya dengan gemas,

"ihhh tuh kan jadi makin melar" ucap Firda sambil memegangi pipinya,

"biarin, mulai sekarang kalau ada yang berani godain aku lagi, awas aja yahhh" ucapku mengancam,

"iyya tuan putri" ucap Dea,

"Deeeeaaaaa, nyindir yahhh" ucapku kesal,

"tuan pangerannn tolonggg, tuan putrinya ngamuk nih" ucap Aulia,

Kami kembali berlarian kesana kemari dengan aku sebagai pengejarnya, walau menyebalkan tapi aku suka dengan kebersamaan yang telah kami jalin ini, kami saling melempar pasir dan bermain air, canda tawa kembali terhias dalam wajah kami, setidaknya dengan momen ini perasaanku semakin membaik,

Sesaat aku teringat dengan pakaian dalam yang aku tinggalkan semalam, aku pun berniat untuk mengambilnya kembali, aku mengingat - ngingat dimana batu besar yang semalam menjadi saksi persetubuhan terlarang kami,

ā€œnahh itu diaā€ ucapku setelah menemukannya,

Ketika aku berjalan menuju balik batu, aku terkejut rupanya ada seseorang yang telah stand by disitu,


17-1.jpg

ā€œandi??ā€ ucapku,

ā€œehhh mayaā€ ucapnya terkejut,

ā€œngapain kamu disini ndi?ā€ tanyaku penasaran,

ā€œhehe, engga ada sih, cuma mau mengambil sesuatu yang udah kamu buang mayyā€ ucapnya.

ā€œihh kembaliin, enak aja aku gak buang , gak yah gara - gara kamu sih semalem buru - buruā€ ucapku protes,

ā€œhahhaha, tapi untung masih ada, padahal berkali - kali ada ombak yang menyapu, ternyata bh mu nyangkut di ranting kayu iniā€ ucapnya sambil memegang bra ku,

ā€œihhh kembaliin, jangan dipegang gitu, maluā€ ucapku mengejarnya,

ā€œehh kenapa sih, lagian kan cuma aku pegang, gede yah cupnya, pantes milikmu gede mayā€ ucapnya menggodaku,

ā€œihh apaan sih ndi, mesumā€ ucapku dengan wajah memerah,

ā€œmesuman siapa coba hayoo semalemā€ ucapnya merujuk pada goyangan yang kulakukan padanya,

ā€œihhhhh andiiiii, nyebelin dehhhā€ ucapku kesal,

ā€œhahahah, maaf - maaaf, ini punyamu sayanggā€ ucapnya sambil mengembalikan bra dan celana dalamku,

ā€œnah gitu dong, makasihā€ ucapku senang,

Akupun berniat untuk kembali ke penginapan sejenak untuk meletakan bra dan celana dalamku yang kotor karena butiran pasir, namun andi memegang tanganku, ia menatapku dan mengucapkan sesuatu padaku,

ā€œmayy, aku punya permintaanā€ ucapnya


***

Sementara itu di tempat geng melati berkumpul,

ā€œloh kalian mau kemana, kok kompakan gitu perginyaā€ ucap firda penasaran,

ā€œcapek fir mau rebahan dulu aja di kamar, udah puas juga dari semalem hepi hepiā€ ucap Tria,

ā€œiya fir, mata masih kantuk juga nih semalem nyaris begadangā€ ucap Yuli,

ā€œohh yaudah kalau gitu, duluan aja yah, aku mau nungguin maya dulu disini, katanya sih mau jalan - jalan sebentar tapi kok lama banget?ā€ ucap firda khawatir,

Tria, Yuli, Lina dan Dea pun berjalan bersama menuju suatu tempat, alih - alih menuju penginapan putri, mereka justru masuk ke dalam penginapan putra, Eka yang berada di lantai atas pun tersenyum,

ā€˜maaf teman - temanā€™ batin Aulia yang saat itu berdiri di samping Eka,


***

ā€œahhhhhh ndiiiii, ehhmmmmmā€ desahku ketika andi mencumbui payudaraku,

Aku yang sudah bertelanjang bulat, pasrah ketika Andi mendorongku hingga menyentuh tepi batu besar, aku disandarkannya di batu tersebut, mulut andi begitu bersemangat menggigit putingku sementara tangan satunya ia gunakan untuk meremas payudaraku yang lainnya,

ā€œehhmmm, ndiii, udahhh cukupp, nanti ada yang liatttā€ ucapku malu,

Andi tak mendengarkannya, ia hanya berfokus pada payudaraku yang terpampang dihadapannya, lidahnya begitu giat membasahi tubuh ayuku, kulitku yang lembut serta keringatku yang mulai bercucuran karena panasnya mentari membuat aroma kewanitaanku bangkit merangsang nafsunya,

ā€œindah sekali tubuhmu mayyy, aku tak sanggup untuk menahannyaā€ ucapnya memujiku,

Andi tersenyum sambil menatapku, wajah kami saling mendekat dan cumbuan pun tak dapat kami elakan, tangannya menyentuh hijabku, lidahnya bermain di dalam mulutku, mata kami saling memejam merasakan keintiman yang kami lakukan, aku tak menyangkanya ditempat yang sama dalam waktu yang berbeda aku kembali memamerkan tubuhku pada andi , seorang teman yang telah merenggut hatiku,

Tangannya dengan lembut meremas payudaraku, ia tampak puas dengan ukuran milikku yang begitu kenyal dalam genggamannya, nafsuku perlahan juga bangkit, aku membalas cumbuan yang ia berikan padaku, mulutku kubuka, aku memagut bibirnya, rasa lapar akan kasih sayang telah membukakan batas yang selama ini terhalang oleh norma - norma,

ā€œmayyyyā€ ucapnya sambil menatap wajahku dekat,

ā€œiyya ndiiiā€ jawabku tersenyum,

ā€œAku mencintaimuā€ ucapnya sebelum ia kembali mencumbuiku,

ā€˜aku juga mencintaimu ndiā€™ batinku menjawabnya,

Percumbuan kami semakin intens, kami sudah tak saling peduli dengan lingkungan terbuka yang menjadi objek kami, Andi meletakan jemarinya di vaginaku, aku merinding nikmat ketika merasakan sentuhannya,

ā€œehhmmmmmmā€ desahku tatkala sentuhan jemarinya membelah vaginaku,

Aku menggigit bibir bawahku, andi menatapku dekat, ia begitu puas setelah menatap wajah terangsangku, jemarinya semakin masuk ke dalam, aku merasakan jemarinya mulai bergerak didalam vaginaku, aku semakin tak kuasa untuk mendesah, terlebih dengan gigitan yang andi berikan di payudaraku, nafsuku semakin bergejolak, aku ingin berteriak, aku tak tahan lagi,

ā€œAhhhhhhhhhā€ desahku tak tertahan,

Andi kembali mencumbuiku, dengan jemarinya ia aktif merangsang sisi sensitifku, tangan kanannya ia gunakan untuk merangsang vaginaku sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk meremas payudaraku,

ā€œehhmmm, uhhmmmmā€ aku mendesah begitu nikmat dengan rangsangan yang kuterima ini,

ā€œgimana rasanya mayyā€ tanyanya padaku,

ā€œehhmmm ennaakkk ndii ouuhhhā€ desahku,

Lantas andi berjongkok dan mengangkat salah satu kakiku, tanpa menunggu lama lidahnya mulai bergerak menyapu vaginaku,

ā€œAhhhhhhhhh ndiiiiiā€ desahku menikmati jilatannya,

Andi yang sudah bernafsu menjilati vaginaku seperti seorang anak yang menjilati es krimnya, ia tampak lahap seperti orang yang kehausan,

ā€œahhhhh ndiiiiiiiiiiii, plisss ahhhhā€ desahku sambil melirik ke kanan dan ke kiri,

Lidahnya dengan sabar ingin menembus vaginaku, tangannya pun membantunya dan kurasakan tubuhku seperti kesetrum, tubuhku mengejang merasakan sensasi nikmat yang kurasakan bersama hembusan angin laut yang menerpa tubuh indahku,

ā€œannndiiiiii, ehhmmmmmmā€ desahku menahan mulutku,

Vaginaku mulai banjir oleh cairan cinta yang disedot olehnya, ia pun mulai bangkit dan mendekat kearah wajahku, aku kembali dicumbui olehnya dengan bekas cairan cinta yang menempel di lidahnya,

ā€œkita quickie aja yah mayyā€ ucapnya lirih di telinga kananku,

Aku hanya menganggukan kepala saja menuruti kemauannya, aku hanya khawatir apabila ada seseorang yang memergoki kami, kulihat penisnya mulai keluar dari kandangnya, aku kagum, padahal semalam benda tersebut berhasil mengeluarkan isinya dua kali di dalam rahimku, tapi entah kenapa penisnya masih saja berdiri tegak menunjukan kekekarannya,

ā€œsiap - siap yahhhā€ ujarnya sambil memasukan penisnya ke dalam vaginaku,

ā€œEhhmmmmmmmm ndiiiiiā€ desahku,

ā€˜luar biasa, miliknya masih cukup besar dan keras untuk memasuki vaginakuā€™ batinku kagum,

Dalam posisi berdiri, andi mengangkat salah satu kakiku dan menghempaskan penisnya ke dalam vaginaku yang sudah sangat basah akibat jilatannya, andi tersenyum dihadapan wajahku, pinggulnya mulai bergerak dan kurasakan dinding vaginaku tergesek olehnya,

ā€œEhhmmmmmā€ sungguh nikmat sekali apa yang kurasakan pagi ini,

Perlahan sodokannya terasa makin cepat, payudaraku mulai bergerak naik turun mengikuti irama, mataku memejam menahan semua birahi yang bergejolak di dalam tubuhku, kurasakan nafasnya begitu hangat berhembus diwajahku, ia tampak menikmati kebersamaan kami, aku menyukainya aku harap andi akan terus betah untuk berada disisiku,

Tubuhku sudah kupasrahkan padanya, hatiku telah direnggut olehnya secara diam - diam, ia menatap mataku, senyum langsung terukir secara otomatis di wajah kami, ia mengangkat tubuhku, aku kagum, ia masih memiliki energi yang cukup untuk terus memanjakanku, dalam posisi digendong olehnya, tubuhku terhempas naik turun, kurasakan vaginaku teraduk - aduk oleh penisnya, tusukannya semakin dalam, payudaraku meloncat - loncat kegirangan karena sensasi ini,

Ya, tak salah lagi, aku merasakan tanda - tanda ini, tubuhku semakin sensitif akan sentuhan kecil, aku mudah terangsang, payudaraku semakin mengeras dan mengejang, aku menatap sayu wajahnya, seolah paham andi kembali mencumbuiku dengan penuh kelembutan , aku dicumbuinya dengan desiran ombak sebagai latar belakang musik kami, sungguh indah, sungguh nikmat, aku kembali merasakan kejantanan darinya,

ā€œehhhhmmmmmmmā€ desasku ketika berhasil mendapatkan orgasme di pagi hari,

Aku begitu lemas, tubuhku sudah tak mampu aku gerakan lagi, terhitung sejak semalam sudah tiga kali aku mendapatkan orgasme dari orang yang sama, aku tersenyum padanya, ingin rasanya untuk mengucapkan terima kasih tetapi suara ku begitu lirih dan tak didengar olehnya,

Aku duduk bersandar pada tepi batu yang menghalangi kami, kurasakan ombak datang membasahi sisi bawahku berkali - kali, Andi mendekat dan ia mengocok penisnya tepat dihadapan wajahku,

ā€œAhhhhh, ahhhhhh mayyyā€ desahnya,

Aku mengerti apa yang andi inginkan, selama kami bersetubuh, andi selalu mengeluarkannya di dalam vaginaku, mungkin saat ini ia ingin mengeluarkannya di wajah ayuku, aku tersenyum untuk membantunya mendapatkan orgasme di pagi hari,

ā€œahhhhh, ahhhh wajahhmu mayyy, cantik sekaliiii ahhhh, aku gak tahanā€ desahnya,

Aku terkejut ketika merasakan penisnya begitu licin ketika menggesek wajah ayuku, penisnya yang sudah diselimuti oleh cairan cintaku menggesek - gesek wajah ayuku, aku mencium aroma kejantanan yang berasal dari penisnya, mungkinkah ini aroma spermanya ?

ā€œahhhhhh, aku gak tahan lagi, mayyyy, mayyyyyyyyā€ desahnya sambil mengocok penisnya yang ditempelkan kearah bibirku,

ā€œaaaawwwwwhhhhhhhā€ ucapku terkejut ketika penisnya menyemburkan sperma yang cukup banyak,

Berkali - kali andi menyemprotkan spermanya kearah wajahku ini, bahkan beberapa ada yang masuk ke dalam mulutku,

ā€œAhhhhh , ahhhhhh, hebat sekaliii, ahhhhā€ desah andi begitu puassss,

Aku hanya tersenyum melihat wajah andi yang begitu puas, entah kenapa aku merasa tugasku telah terlaksana ketika menuntaskan gejolak birahi andi, aku merasa seperti seorang Istri yang telah melaksanakan tugas untuk memuaskan suami,

ā€œhahhh, kamu tampak cantik dengan wajahmu seperti itu mayyyā€ ucapnya memujiku,

ā€œbenarkah?ā€ jawabku sambil tersenyum , aku jadi penasaran bagaimana kondisi wajahku yang diliputi oleh sperma ini,

Setelahnya aku kembali berpakaian dan berpisah dengan Andi agar tidak ada menimbulkan kecurigaan orang - orang, sebelumnya aku membasuh wajahku dengan air laut yang bertebaran di sekitar pantai,

ā€œlohh firr, yang lainnya mana?ā€ tanyaku kebingungan,

ā€œgak tauuu mayyy, katanya udah pada balik ke kamar, kita ikutan balik yukkā€ ajak firda yang bosan menunggu sendirian,


***

Sesampainya di penginapan, aku tak menemukan geng melatiku, aku dan firda terkejut, padahal beberapa teman wanita ku telah bersiap - siap untuk kembali ke rumah masing - masing,

ā€œmayyy aku duluan yahā€ ucap firda,

ā€œyaudah, mandinya jangan lama - lamaā€ ucapku,

ā€œhihihi kayak gak tau aku aja, minimal setengah jam lah yahā€ ucapnya sebelum masuk ke dalam kamar mandi,

ā€œihhh firrdaaaaaā€ ucapku berteriak,

Memang benar apa yang dikatakan firda, pasti membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan noda dari tubuh ayunya, daripada lelah menunggu aku mengambil handphone ku yang kutinggalkan di dalam koperku,

Aku tak henti - hentinya tersenyum mengenang semua memori indah kami di pantai ini tak terkecuali dengan semakin dekatnya hubunganku dengan andi,

Ketika aku membuka pesan dari aplikasi WA ku, rupanya ada beberapa pesan yang masuk yang belum aku baca selama aku berada di pantai ini, raut wajahku langsung berubah setelah melihatnya, mas Aziz yang selama ini berada jauh dariku terus berjuang untuk membahagiakan diriku, ia mengirimkan dua buah foto agar aku memilih salah satu dari keduanya,

ā€œNanti kalau kita menikah, mau memakai gaun pernikahan yang mana mayyā€ balasnya sambil memberikan emot senyum,

Aku menyesali perbuatanku yang aku lakukan dibelakangnya, aku ingat bahwa pernikahanku dengan mas Aziz akan diadakan 20 hari lagi, sebentar lagi memang, tapi apa yang sudah aku lakukan selama ini ? Apa yang sudah ku lakukan untuk membahagiakan calon suami aku? Layakkah karena kebaikan yang sudah Andi lakukan padaku lantas aku boleh mengkhianati kebaikan mas Aziz ?

Aku tak mampu untuk membalas pesannya, biarlah nanti aku menjawabnya saat moodku sudah membaik, aku mencoba untuk membaca pesan lain yang masuk ke dalam handphone ku, aku bingung, aku berfikir sejenak untuk membuka pesannya atau tidak, pak ujang yang selama ini menjadi mimpi burukku mengirimiku sebuah pesan video, aku tak tahu video apa yang ia kirim karena yang kulihat hanya warna hitam yang terlihat sebagai cover pesannya,

Saat aku memainkan video tersebut, aku terkejut, aku langsung menutupnya dan menghapus video tersebut untuk selama - lamanya, jantungku berdebar kencang, aku ketakutan setelah melihatnya, tiba - tiba ada pesan baru yang dikirimkan oleh ujang,

ā€œapa kabar lonteku ? kita kangen nih, ditunggu yah kehadirannya di tempat biasa kita bermain, hahahahahaā€ ucapnya melecehkanku,

Aku buru - buru mematikan handphone ku, ini tidak mungkin, ini mimpi buruk, teringat dengan video yang baru saja aku tonton, video yang berisi pelecehanku ketika berada di bawah jembatan membuatku ketakutan, jangan sampai andi melihatnya, jangan sampai mas aziz menontonnya, jangan sampai keluargaku menyaksikannya,

Bulu kudukku merinding membayangkan apabila hal itu terjadi, baru saja seharian ini bahagia terus meliputi diriku tapi kenapa kegelapan kembali datang ke arahku ? aku berjalan ke dekat jendela untuk melihat pemandangan laut dari lantai dua penginapanku, sesaat aku melihat andi tengah menelepon seseorang , wajahnya tersenyum tampak bahagia, akupun penasaran untuk mengetahui siapa yang sebenarnya andi telepon,

Beruntung suara andi cukup keras sehingga aku tak perlu repot - repot turun kebawah untuk menguping pembicaraan mereka,

ā€œiya sayang, malam ini aku pulang kokā€ ucap andi di telponnya,

ā€˜Sayang ? apa maksud sayang yang ia ucapkan ?ā€™ batinku bertanya - tanya,

ā€œiya nanti ada kok oleh - oleh buat kamu sama ayah jugaā€ ucapnya,

ā€˜oleh - oleh?ā€™ batinku,

ā€œiya sayang, aku juga cinta kamu kok, kamu kan istri aku yang paling cantikā€ ucapnya sebelum menutup sambungan teleponnya,

Aku mengamatinya dari jauh, ia semakin jauh dariku ketika berjalan mendekati bibir pantai, fikiranku kosong, aku merasakan perih di hatiku, bagaimana bisa ? bukankah itu wajar ketika seorang suami mengabarkan kondisinya kepada istri tercinta, kenapa aku harus merasakah perih di hatiku, hatiku seperti tergores, mataku berkaca - kaca setelah melihat apa yang baru saja aku lihat,

Aku mengangkat kepalaku untuk melihat langit, aku tersenyum, memang benar apa yang baru saja aku lihat ini, langit akan begitu indah apabila ada satu mentari yang menyinari, baik mas Aziz atau Andi mereka ibarat matahari bagiku, karena mereka lah aku bisa kuat untuk bertahan dari pelecehan yang dilakukan oleh pak Ujang dan pak Agus selama ini, cahaya mereka begitu terang untuk menyinari hidupku ditengah kegelapan ini,

Hatiku sakit melihat kebaikan mas Aziz yang begitu bersemangat untuk menyiapkan pernikahan kami, hatiku sakit melihat Andi yang baru saja mengabari istri sahnya melalui telepon, aku begitu bodoh, Apa yang harus kulakukan sekarang ? hatiku serasa terbakar oleh sengatan sinar mereka, selayaknya hati ini langitpun sama, mana mungkin ada dua Mentari dalam satu langit yang sama.


***

Sementara itu di penginapan putra,

ā€œehhmmmm, ahhhhh , kkaaaaa, ahhhā€ desah seorang wanita,

Seorang lelaki dengan wajah yang familiar tengah menghujam seorang wanita dari belakang, tubuh mereka sudah sama - sama telanjang bedanya hanya hijab saja yang masih dikenakan oleh wanita ayu tersebut,

ā€œahhhh, ahhhhhh, gue gak pernah bosan ya buat ngerasain nikmatnya tubuh loe iniā€ ucap Eka,

ā€œahhhh, cukuppp kaa hentikan, aku bukan pacarmu lagiā€ ucap Aulia,

Mereka berdua tengah asyik bercinta untuk menikmati kebersamaan mereka, atau tidak ? mungkin hanya sang lelaki saja yang menikmati momen indah ini,

ā€œahhhh, ahhh, ahhhh siappp - siappp, yaaaaaa, ahhhhhhhā€ desah Eka dengan tubuhnya yang mengejang,

ā€œahhhhhhhā€ desah sang wanita ketika merasakan ada cairan yang mengisi lubang kenikmatannya,

ā€œahhhhh, ahhhhhā€ desah Eka penuh kepuasan,

Wanita cantik nan malang itu pun menangis diatas balkon penginapan ini, wajahnya dengan memelas menatap eka dengan penuh permohonan,

ā€œkaaa cukuppp, aku bukan pacarmu lagi, aku udah bersuami dan memiliki anak, aku gak mau terlibat hal ini lagiā€ ucap Aulia ditengah tangisannya,

Eka hanya tersenyum mendengarkan ucapan mantannya, ia menarik tangannya dan membawanya ke suatu ruangan,

ā€œlihat dehā€ ucap Eka sambil mencengkram pipi wanita ayu tersebut,

ā€œDea, Tria, Linaa, Yuliiiiā€ ucap tiara terkejut,

ā€œya, gue punya satu permohonan, kalau lu gak nyanggupin mungkin mereka akan semakin lama merasakan kenikmatan dan kehangatan ini,ā€ ucap Eka,

Satu persatu Aulia melihat teman satu gengnya tengah dilecehkan oleh beberapa pria, masing - masing dari pria tersebut begitu puas menikmati kecantikan dari teman - temannya, ia mulai sadar bahwa dua dari mereka adalah supir yang mengantarkan mereka kemari lantas siapa dua yang lainnya ?

ā€œapa maumu ka?ā€ tanya Aulia ,

ā€œgue mau mayaā€ jawabnya yang membuat Aulia terkejut

~to be continued,
Njir bikin ga sabar adegan selanjutnya, orgy kah suhu?
 
Damn.... Harusnya bagian liburan ini ditulis pas LKTCP....
Affair nya dapet...
Pergulatan batin Maya, dapet...

Pelecehannya juga dapet...

Awesome update, bro...
 
Iya jangan maya dong hu...
Biarkan aulia atau tiara itu hu (sering kebolak balik aku hu, antara tiara dengan aulia) merelakan temen2 nya yg banyak itu diewe sama temennya eka...
Biarkan mereka party seperti biasanya..hahaha
Lohh masih ada nama tiara yah? Belum ana edit lagi brati soalnya ane mau kasih nama tiara sebelumnya tapi ane ganti karena namanya hampir sama dengan nama aslinya, takut kena kasus wkwkkwkwwk
Damn.... Harusnya bagian liburan ini ditulis pas LKTCP....
Affair nya dapet...
Pergulatan batin Maya, dapet...

Pelecehannya juga dapet...

Awesome update, bro...
Ane mah gak sehebat itu, apalagi lawannya kaya suhu killertomato, auto kalah ane wkwkkww
Yaaaah kok maya lagi siiih korban nya....!apa emang maya di takdirkan tuk jadi korban tanpa mendapat kebahagiaan suatu pernikahan...!jadi baper gara gara maya aku...!
Iya deh kasian, ane aja sedih bacanya, semoga aja Maya bisa bahagia :norose:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd