Blacksaber456
Tukang Semprot
- Daftar
- 5 Jan 2018
- Post
- 1.146
- Like diterima
- 991
Monitor 1 2 3
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
uncuperak
Semprot Lover
- Daftar
- 1 Jan 2023
- Post
- 206
- Like diterima
- 1.628
uncuperak
Semprot Lover
- Daftar
- 1 Jan 2023
- Post
- 206
- Like diterima
- 1.628
Siap hu, monitor 4
uncuperak
Semprot Lover
- Daftar
- 1 Jan 2023
- Post
- 206
- Like diterima
- 1.628
Mohon maaf hu, lagi ada kesibukan lain ini.. jadi belum konsen nulisnya
bocah_kimbut
Pendekar Semprot
- Daftar
- 9 Mar 2015
- Post
- 1.805
- Like diterima
- 1.327
Mantap suhu, ijin pantau
uncuperak
Semprot Lover
- Daftar
- 1 Jan 2023
- Post
- 206
- Like diterima
- 1.628
uncuperak
Semprot Lover
- Daftar
- 1 Jan 2023
- Post
- 206
- Like diterima
- 1.628
Okehh dilanjutkan hu, atas permintaan suhu sekalian
uncuperak
Semprot Lover
- Daftar
- 1 Jan 2023
- Post
- 206
- Like diterima
- 1.628
Seminggu berlalu...
"Selamat pagi pak, ehh... Mas Tama" ujar Novi pagi itu menyapaku dan menyadarkan ku dari lamunan pagi. "Oh yaa.. pagi juga Novi" aku pun menjawab dengan senyuman. Hari ini Novi terlihat cantik sekali, dengan setelan hitam putih pakaian magangnya. Apalagi yang menjadi fokus dan perhatianku saat itu tentu dadanya yang membusung, yang bikin khayalanku kembali teringat saat memadu kasih bersamanya sore di kontrakanku. Novi pun langsung menuju mejanya, di sudut ruangan ku dan mulai merapikan tas, laptop dan berkas dokumen yang ada di meja. Novi kembali berucap "mau minum apa mas? sepertinya OB belum siapkan minuman.. Novi buatkan yaa.." dengan manjanya. Tentu saja ku sambut penawaran dari Novi tersebut, "boleh, biasa cappucino panas, gulanya dikit aja yaa". "Lho, gak enak nanti gak manis" ujarnya. Langsung ku balas "kan.. manisnya udah ada di Novi" sambil tertawa canda. Novi pun tersipu malu mendengar jawaban ku itu. Terlihat jelas rona merah di pipinya dan di sambut senyum indah itu, dan dengan berlari kecil Novi pun segera menuju pantry kantor.
Beberapa saat setelah Novi keluar, tiba-tiba... "Selamat pagi, pak Tama" sapa seseorang dari pintu kerja ku. Aku segera melihat, ternyata Bu Tari dari bagian SDM. "Oh iya, selamat pagi juga bu, silahkan masuk" ujarku. Bu Tari pun segera duduk di kursi tamu depan mejaku. "Begini pak Tama, tadi saya di panggil pimpinan. Terkait project eco-tourism di kota PGA, bapak diminta oleh pimpinan meninjau kesana, memastikan semua berjalan sesuai rencana dan katanya minggu depan akan ada kunjungan dari pusat terkait project tersebut" ujar Bu Tari menjelaskan dengan rinci. Aku pun memperhatikan pembicaraan dan penjelasan Bu Tari dengan seksama. Belum sempat saya menjawab dan mengiyakan, Bu Tari kembali melanjutkan "besok pak Tama berangkat, kata pimpinan bawa saja mobil innova kantor, tadinya pimpinan menugaskan pak Tama dan pak Andi, tapi pak Andi saya hubungi beliau belum bisa ikut serta karena masih ada urusan keluarga" ujarnya. "Baik bu, saya akan persiapkan seluruh kelengkapan untuk besok, dan saya akan menghadap pimpinan untuk meminta izin mengajak Novi, mahasiswi yang magang disini ikut serta, karena seminggu ini dia yang membantu saya menyelesaikan dokumen project" jawabku. "Baik, pak Tama.. klo begitu saya permisi dulu, saya akan siapkan dana operasional dan SPPD yang pak Tama butuhkan" ujar Bu Tari, dan aku pun mengangguk sambil berlalu meninggalkan ruangan kerja ku.
Kemudian tidak lama, Novi datang sambil membawa secangkir cappucino panas dan meletakkan di atas mejaku. "Silahkan di nikmati, mas Tama" kata Novi dengan tersenyum, dan aku membalasnya "terima kasih, manis" ku balas senyumannya. Novi kembali duduk di mejanya, sepertinya pagi ini kembali memancing hasrat ku. Sengaja duduknya sembarangan, dan terlihat paha putih mulusnya dengan samar-samar CD yang dikenakannya berwarna pink. Sambil menghirup cappucino dan menghisap rokok aku juga menelan ludah melihat pemandangan indah di depanku itu diiringi alunan tembang sweet memory. "Novi.." aku memanggilnya. "Iya, mas.. ada apa?" jawabnya. "Begini, tadi Bu Tari kesini dan memberitahu besok harus ke kota PGA terkait project eco-tourism" ujarku. Kembali ku sambung, bahwa Novi ikut serta berangkat mendampingiku karena kelengkapan dokumen project. "Wahh, beneran mas?" ujar Novi penasaran. "Iya, nanti Novi ikut.. hari ini persiapkan seluruh dokumennya" jawabku dengan semangat. Novi pun senang dan dengan postur tubuh seolah-olah hormat, menandakan siap untuk menyelesaikan dokumen.
Tak terasa, waktu berjalan cepat hari sudah semakin sore dan harus beranjak meninggalkan kantor ini. Kembali ku pastikan kepada Novi terkait seluruh persiapan dokumen, jangan sampai ada yang tertinggal. Sore itu, ku tinggalkan gerobak tua andalanku di kantor dan membawa innova kantor ke kontrakan, aku sendiri berencana berangkat selepas mentari pagi menyingsingkan sinarnya. Novi pulang bersamaku, karena posisi kost Novi dan kontrakanku searah. Segera ku nyalakan mobil, dan Novi pun sudah duduk di bangku samping. Sepanjang jalan, aku banyak mendengarkan celoteh Novi tentang kota PGA. Katanya disana ada perkebunan teh yang indah, air terjun yang bagus dan lain-lain. Aku cuma menjawab singkat saja, "pokoknya semakin kita cepat selesaikan pekerjaan, semakin banyak waktu tersisa untuk explore kota" jawabku, Novi pun menjawab dengan lantang "siap, bos!".
Menjelang hampir tiba di kost, Novi berkata "mas Tama, tunggu bentar yaa". "Kenapa?"jawabku. Kembali Novi melanjutkan pembicaraan "besok kan kita mau berangkat pagi, nanti takutnya mas Tama lama nunggu Novi yang belum persiapan, boleh gak Novi nginap di kontrakan mas Tama biar besok langsung gass" ujarnya sambil tersenyum dan penuh manja. Aku sedikit tersontak kaget, tapi dalam hati ku berkata sebelum kita tancap gas besok pagi, malam ini akan ku gas dulu Novi di ranjang tidurku. Tentu saja segera ku iya-kan permintaannya itu. Novi segera turun dari mobil, dan sebelum jauh melangkah masuk kost aku sedikit bercanda "jangan lupa, bawa pakaian yang seksi yaa" dan Novi pun menjulurkan lidahnya seolah mengejek aku. Sungguh tingkah yang menggemaskan dari remaja yang beranjak dewasa itu.
Hampir 30 menit aku menunggu, Novi sudah terlihat keluar dari kost menuju mobil. Ku perhatikan, ia membawa koper kecil dan tas ransel seukuran laptopnya. Tapi, masih mengenakan baju hitam putih sama seperti tadi. Ku bantu memasukkan kopernya ke mobil, sambil berkata "lho gak mandi dulu apa?" Novi pun menjawabnya "nanti klo Novi mandi, mas Tama lama nunggunya, jadi sekalian mandi di kontrakan mas Tama aja deh". Tentu, aku pun meng-iyakan kembali sambil tersenyum. Selanjutnya kami pun segera menuju ke kontrakan, sebelumnya terlebih dahulu mampir di salah satu resto siap saji yang ada menu drive thru untuk membungkus makanan buat nanti malam. Hanya canda tawa kembali mengiringi perjalanan sekitar 20 menit dari kost Novi tadi.
Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah jadi Tama untuk gas Novi malam ini? Check Page 5
"Selamat pagi pak, ehh... Mas Tama" ujar Novi pagi itu menyapaku dan menyadarkan ku dari lamunan pagi. "Oh yaa.. pagi juga Novi" aku pun menjawab dengan senyuman. Hari ini Novi terlihat cantik sekali, dengan setelan hitam putih pakaian magangnya. Apalagi yang menjadi fokus dan perhatianku saat itu tentu dadanya yang membusung, yang bikin khayalanku kembali teringat saat memadu kasih bersamanya sore di kontrakanku. Novi pun langsung menuju mejanya, di sudut ruangan ku dan mulai merapikan tas, laptop dan berkas dokumen yang ada di meja. Novi kembali berucap "mau minum apa mas? sepertinya OB belum siapkan minuman.. Novi buatkan yaa.." dengan manjanya. Tentu saja ku sambut penawaran dari Novi tersebut, "boleh, biasa cappucino panas, gulanya dikit aja yaa". "Lho, gak enak nanti gak manis" ujarnya. Langsung ku balas "kan.. manisnya udah ada di Novi" sambil tertawa canda. Novi pun tersipu malu mendengar jawaban ku itu. Terlihat jelas rona merah di pipinya dan di sambut senyum indah itu, dan dengan berlari kecil Novi pun segera menuju pantry kantor.
Beberapa saat setelah Novi keluar, tiba-tiba... "Selamat pagi, pak Tama" sapa seseorang dari pintu kerja ku. Aku segera melihat, ternyata Bu Tari dari bagian SDM. "Oh iya, selamat pagi juga bu, silahkan masuk" ujarku. Bu Tari pun segera duduk di kursi tamu depan mejaku. "Begini pak Tama, tadi saya di panggil pimpinan. Terkait project eco-tourism di kota PGA, bapak diminta oleh pimpinan meninjau kesana, memastikan semua berjalan sesuai rencana dan katanya minggu depan akan ada kunjungan dari pusat terkait project tersebut" ujar Bu Tari menjelaskan dengan rinci. Aku pun memperhatikan pembicaraan dan penjelasan Bu Tari dengan seksama. Belum sempat saya menjawab dan mengiyakan, Bu Tari kembali melanjutkan "besok pak Tama berangkat, kata pimpinan bawa saja mobil innova kantor, tadinya pimpinan menugaskan pak Tama dan pak Andi, tapi pak Andi saya hubungi beliau belum bisa ikut serta karena masih ada urusan keluarga" ujarnya. "Baik bu, saya akan persiapkan seluruh kelengkapan untuk besok, dan saya akan menghadap pimpinan untuk meminta izin mengajak Novi, mahasiswi yang magang disini ikut serta, karena seminggu ini dia yang membantu saya menyelesaikan dokumen project" jawabku. "Baik, pak Tama.. klo begitu saya permisi dulu, saya akan siapkan dana operasional dan SPPD yang pak Tama butuhkan" ujar Bu Tari, dan aku pun mengangguk sambil berlalu meninggalkan ruangan kerja ku.
Kemudian tidak lama, Novi datang sambil membawa secangkir cappucino panas dan meletakkan di atas mejaku. "Silahkan di nikmati, mas Tama" kata Novi dengan tersenyum, dan aku membalasnya "terima kasih, manis" ku balas senyumannya. Novi kembali duduk di mejanya, sepertinya pagi ini kembali memancing hasrat ku. Sengaja duduknya sembarangan, dan terlihat paha putih mulusnya dengan samar-samar CD yang dikenakannya berwarna pink. Sambil menghirup cappucino dan menghisap rokok aku juga menelan ludah melihat pemandangan indah di depanku itu diiringi alunan tembang sweet memory. "Novi.." aku memanggilnya. "Iya, mas.. ada apa?" jawabnya. "Begini, tadi Bu Tari kesini dan memberitahu besok harus ke kota PGA terkait project eco-tourism" ujarku. Kembali ku sambung, bahwa Novi ikut serta berangkat mendampingiku karena kelengkapan dokumen project. "Wahh, beneran mas?" ujar Novi penasaran. "Iya, nanti Novi ikut.. hari ini persiapkan seluruh dokumennya" jawabku dengan semangat. Novi pun senang dan dengan postur tubuh seolah-olah hormat, menandakan siap untuk menyelesaikan dokumen.
Tak terasa, waktu berjalan cepat hari sudah semakin sore dan harus beranjak meninggalkan kantor ini. Kembali ku pastikan kepada Novi terkait seluruh persiapan dokumen, jangan sampai ada yang tertinggal. Sore itu, ku tinggalkan gerobak tua andalanku di kantor dan membawa innova kantor ke kontrakan, aku sendiri berencana berangkat selepas mentari pagi menyingsingkan sinarnya. Novi pulang bersamaku, karena posisi kost Novi dan kontrakanku searah. Segera ku nyalakan mobil, dan Novi pun sudah duduk di bangku samping. Sepanjang jalan, aku banyak mendengarkan celoteh Novi tentang kota PGA. Katanya disana ada perkebunan teh yang indah, air terjun yang bagus dan lain-lain. Aku cuma menjawab singkat saja, "pokoknya semakin kita cepat selesaikan pekerjaan, semakin banyak waktu tersisa untuk explore kota" jawabku, Novi pun menjawab dengan lantang "siap, bos!".
Menjelang hampir tiba di kost, Novi berkata "mas Tama, tunggu bentar yaa". "Kenapa?"jawabku. Kembali Novi melanjutkan pembicaraan "besok kan kita mau berangkat pagi, nanti takutnya mas Tama lama nunggu Novi yang belum persiapan, boleh gak Novi nginap di kontrakan mas Tama biar besok langsung gass" ujarnya sambil tersenyum dan penuh manja. Aku sedikit tersontak kaget, tapi dalam hati ku berkata sebelum kita tancap gas besok pagi, malam ini akan ku gas dulu Novi di ranjang tidurku. Tentu saja segera ku iya-kan permintaannya itu. Novi segera turun dari mobil, dan sebelum jauh melangkah masuk kost aku sedikit bercanda "jangan lupa, bawa pakaian yang seksi yaa" dan Novi pun menjulurkan lidahnya seolah mengejek aku. Sungguh tingkah yang menggemaskan dari remaja yang beranjak dewasa itu.
Hampir 30 menit aku menunggu, Novi sudah terlihat keluar dari kost menuju mobil. Ku perhatikan, ia membawa koper kecil dan tas ransel seukuran laptopnya. Tapi, masih mengenakan baju hitam putih sama seperti tadi. Ku bantu memasukkan kopernya ke mobil, sambil berkata "lho gak mandi dulu apa?" Novi pun menjawabnya "nanti klo Novi mandi, mas Tama lama nunggunya, jadi sekalian mandi di kontrakan mas Tama aja deh". Tentu, aku pun meng-iyakan kembali sambil tersenyum. Selanjutnya kami pun segera menuju ke kontrakan, sebelumnya terlebih dahulu mampir di salah satu resto siap saji yang ada menu drive thru untuk membungkus makanan buat nanti malam. Hanya canda tawa kembali mengiringi perjalanan sekitar 20 menit dari kost Novi tadi.
Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah jadi Tama untuk gas Novi malam ini? Check Page 5
Terakhir diubah:
Makasih updatenya bro @uncuperak
uncuperak
Semprot Lover
- Daftar
- 1 Jan 2023
- Post
- 206
- Like diterima
- 1.628
sama-sama hu, gas kan atau tidak nih
check_mate
Pertapa Semprot
- Daftar
- 23 Apr 2018
- Post
- 4.967
- Like diterima
- 22.462
uncuperak
Semprot Lover
- Daftar
- 1 Jan 2023
- Post
- 206
- Like diterima
- 1.628
Tunggu lanjutan bagian "panasnya" hu
Duet kontrakan + kost
Siap, suhu... klimaks nya belum sampai.
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
