Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mam... Aku Minta Maaf

Survey pertimbangan Plot NTR/cuckold buat cerita baru nanti (kalau ada yang lain boleh dm)

  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan + adik laki

    Votes: 61 10,6%
  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan (no incest)

    Votes: 42 7,3%
  • suami vs istri

    Votes: 58 10,1%
  • Ayah vs anak perempuan

    Votes: 69 12,0%
  • anak laki vs ibu kandung + anak/adik kandung yang lain.

    Votes: 248 43,2%
  • anak laki vs ibu kandung (no incest)

    Votes: 172 30,0%
  • Suami vs istri + anak perempuan

    Votes: 45 7,8%

  • Total voters
    574
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Part 3

Jam 11.23 WIB

Didalam Mobil Andre

PoV Santy


Baru aku mendudukkan diri di kursi mobil Andre, dan kulihat Andre terpana melihat penampilanku. Duhh tatapanya malah membuatku menjadi salting. Bukannya menginjak gas untuk jalan dia malah diam dan menatap terus ke badanku, mulai dari atas dan ke bawah.

Dengan nada manja “Ihhhh kamu ngapain sih, ngeliatin tante kayak gitu sih, Dre” tanyaku

“Dasar mesum” omelku

“Hahaha” Langsung dia tertawa

“Pangling aku, biasanya kan aku cuma lihat tante cuma pakai kaus dan celana lebar saja”.

Lalu terdengar pujian keluar dari mulut Andre.

“Wuihhh gini dong tan, pakai legging. Kalau gitukan, Kan jadi lebih modis dan sexy”.

“Iya nih hihihihi, kan kamu yang nyuruhhh. Supaya lebih modis” balas ku senang mendengar pujiannya.

“Dan sexy juga dong tannnnn” tambah dia

“Iya-iyaaa sama sexy juga deh” dengan malu-malu aku setuju dengan perkataan Andre

“Sip Sip tante, dah yuk kita cussss” ajak Andre

Dan aku hanya menggangguk.

PoV ke-3

Didalam mobil Andre, tak ada kejadian yang berarti selain lemparan-lemparan pujian dan juga candaan dari Andre untuk Santy.
Kendaraan roda empat nan mahal itu berjalan menembus jalanan ibukota di siang hari yang cenderung sepi, dan tak lama sampailah mereka di tujuan.

Jam 11.51 WIB

Selesai memarkirkan mobilnya, Andre menyarankan untuk makan terlebih dahulu “Tan kayaknya mending kita cari asupan dulu deh”
“Iya Dre, pas tante juga laper banget ni” sahut Santy setuju.

Di Resto pun, Andre tetap saja melemparkan pujian-pujian ke Santy. Bahkan terkadang cenderung seperti merayu.
Tapi Andre pintar memainkan momentum penyampaian rayuannya, dia mengerti jangan sampai membuat Santy tersinggung.

“Sebenernya tante ini tergolong awet muda loh dibanding ibu-ibu lain. Apalagi ditambah sering olahraga sama Andre.” jelas Andre

Wanita mana yang tidak senang dipuji awet muda. Tak terkecuali Santy, si Janda yang sedang bertransformasi menjadi lebih seksi.

“Kamu ini yah, gak kayak kemarin-kemarin yang biasa-biasa aja sama tante, eh belakangan kamu malah muji-muji tante terus”.

“Serius loh tante, sekarang tante jadi lebih seger dan cantik dibanding dulu”.
“Kalau bisa Tante jadi pacar Andra saja deh hehehhe” Andre dengan cengegesanya.

Langsung Santy membalas rayuannya “terus pacar mu Ara mau dikemanain Dre?
“Yah kalau Tante jadi pacar Andre, si Ara bisa kali dijadiin selingan Tan hahehe” gurau Andre ke Santy
“Ihhhh kamu ini yaaa umurnya sudah gede. Bukannya jadi seorang gentleman, malah jadi buaya” hardik Santy bercanda.

Terdengar andre membalas“ Hehehe bukan cuma umur kok yang gede” gurau Andre mesum. Dan Santy terkekeh dan mengerti apa yang dimaksud dengan ucapan Andre. Melihat Santy tidak marah, Andre mengerti kalau tante ini senang atas guraan mesumnya.
‘‘hihihi emang apa yang bes...”
“Permisi….. Ini pesanannya”
Tiba-tiba pelayan mengiterupsi pembicaran mereka, untuk mengantarkan makanan mereka.
Karena pesanan sudah datang, Santy dan Andre tidak lagi melanjutkan obrolan mereka yang mulai menjurus mesum.

Jam 13.00 WIB
PoV Santy


Selesai membayar bill, Andre lekas mengajakku ke toko sepeda yang dia maksud. Sambil melangkahkan kakiku, aku berpikir heran bisa-bisanya tadi kita hampir ngobrol mesum. Apakah pantas seorang yang lebih tua sperti aku menerima gurauan seperti itu dari yang lebih muda terlebih lagi dari lawan jenis. Ah kutepis pikiran kolotku, harusnya hidup di bawa santai saja.
Ketika sampai didepan tokonya, dia langsung masuk ke dalam meninggalkanku di pintu masuk. Kupandang dia bertemu dengan seseorang didalam. Kurasa orang itu yang punya toko sepeda ini. Terlihat Andre dengan orang tersebut sudah sangat akrab. Tapi kenapa orang yang menjadi lawan bicara Andre, terkadang melirik ke arah aku dan tersenyum aneh. Ah paling Andre cerita yang tidak-tidak pikirku.
Lalu kuputuskan untuk masuk dan melihat sekeliling. Kuperhatikan isi toko ini, banyak sekali gear-gear untuk bersepeda dan alat-alat olahraga lainnya. Sembari barjalan aku menemukan sebuah pintu besi yang bertuliskan “Member FSL Only”. Aku bertanya dalam hatiku itu keanggotaan apa ya. Ah tapi sudahlah buat apa aku menghiraukan itu, paling cuma club para goweser. Lantas aku melanjutkan berkeliling di toko ini. Kemudian aku lihat Andre sudah selesai ngobrol dengan orang itu, dan menghampiriku. Dan dia mengajakku masuk lebih dalam.

Akupun bertanya “ Dre kamu sudah langganan sama tokonya ?”
“Iyahh toko ini punya temen aku, jadinya sering dapet diskon dan dia juga terima orderan custom”
“Mari Tan, aku kenalin sama yang punya” ajak Andre
Aku terima ajakannya dan bersamanya aku menuju ketempat orang itu berada, di balik counter di dalam toko.
Ketika sudah dekat, dia membuka suara duluan menyapaku “Halo….. saya Albert (25 Tahun) yang punya toko ini, salam kenal tante”. Terlihat tangan di majukan kediriku.
“Haiii perkenalkan saya Santy” Kujawab sapaan orang ini seraya aku ulurkan tangan kananku untuk menjabat tanganya.

“Tadi Andre cerita, katanya tante lagi mulai fokus sepedaan ya?”
“Iya nih, tante masih pemula sih, lumayan mengisi waktu luang sekalian bikin sehat juga” Jelasku.
“Sekalian bagusin body Tan, biar makin sexy” timpal Andre tiba-tiba.
Spontan** aku mencubit pinggang Andre
“Ichhh Andre mah… gitu dehh”
Kulihat Andre meringis sakit dan Albert hanya tertawa saja.
“Hahaha, kalau gitu untuk tante, saya kasih diskon pemula dan diskon teman Andre ya”
“Ohhh bener niih diskon buat tante?”.
“Iya tan, biar nambah pelanggan setia-nya hehehe. Silahkan tante dilihat dan dipilih” Jawab Albert memastikan.

Kemudian aku bersama Andre memutari seluruh toko Albert, dan memilih perlengkapan yang aku butuhkan.
Tiba-tiba Andre teriak ke aku ”Nihhhh tante, jersey sepeda yang kumaksud tadi Pagi. Tante harus beli ini ya”
Kulihat kemana arah jari Andre menunjuk dan Aku terbelalak kaget melihat pakaian itu
“Ehhhh perlu yaaa….. tante make gituan?”
“Memangnya kenapa tante?”
“tu ketat banget soalnya…”
“Bahkan lebih ketat dari legging tante ini….”
“Tante maluu…. “ keluhku disertai cemberut manja ke Andre

“Tanteku sayang….. ayo dong gak papa-papa. Percuma dong tante sudah capek-capek olahraga ama Andre. Lagipula kan sekarang tubuh tante sudah lumayan sexy ” dia mengeluarkan rayuan mautnya kepada ku. Apakah aku harus marah atau senang mendengar bujukannya itu.

Setelah kutimang-timang, aku setuju dengan persuasi Andre. Masa Aku sudah capek-capek gowes dan minum susu protein masa gak menikmati hasilnya sih.

“Iya-iya dehhhh” aku mengalah untuk setuju.

Aku ambil baju itu dari gantungan toko, dan melangkahkan diriku ke fitting room di toko ini. Aku menelanjangi diriku dan memakai jersey-nya.

*Srettttt…..

Kutarik reseletingnya ketas dan terlihatlah seluruh badan ku terbalut baju khusus yang ketat ini di depan cermin. Bener apa yang di katakan oleh Andre tadi, dengan jersey ini Aku merasa sexy dan sporty hihihihi. Kurasa sayang kalau aku tak memfoto diriku sendiri dengan transformasi ini. Ah kenapa tidak aku post di medsos juga ya, aku ingin tahu reaksi teman-temanku atas perubahanku ini.

*Crek



*Crek





Setelah berfoto-foto ria di depan cermin, aku juga ingin mendengarkan pendapat para pria diluar.

Segera aku keluar dari fitting room ini, lantas kulihat Andre dan Albert sedang membelakangiku dan membahas sesuatu sambil melihat komputer. Kudengar Andre berbicara “Bert, pokoknya nanti harus ada banyak variasi speed-nya sama variasi mode-nya ya Bert”.
Aku mendapati Albert menangangguk-nganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Lalu aku sapa mereka “Hei…. gimana menurut kalian? Pas gak nih?”.

Kemudian mereka berdua berbalik ke arah suaraku.

“Wow Tante!! Bukan pas lagi tapi sexy banget….” puji Andre
“Lebih dari pas Tante hehehehe” ikut puji Albert sambil memberikan jempol ke arah ku.

Hatiku berbunga-bunga mendengar pujian dari mereka.

Lalu Andre memutari diriku, seperti meniliti tubuhku. Hal itu malah membuatku malu dan tersanjung.

Kemudian dia menggeleng-gelengkan kepalanya, seperti orang terlihat puas atas pencapaiannya.

*Ck… Ck… Ck….

Decak Andre.

“Gak sia-sia kan tan?” tanya dia dengan bangga.
“Gak Dre hiihih” jawabku disertai senyuman hangat ke Andre bagai ucapan terima kasih.

“Nah yuk kita cobain model sepeda, kita cari yang frame-nya yang cocok buat tante”
“Loh tante kan sudah punya sepeda”
“Iya, tapi sepeda-nya gak pas buat postur tubuh tante. Nanti malah jadi bikin cedera parah”.
Aku rasa dia ada benarnya. Dan aku yang sebagai pemula, akhirnya hanya menggangguk dan setuju.
Akhirnya dibantu dengan Albert, kita menemukan sepeda yang sekiranya cocok buat aku pakai nanti.
“Coba naik tan”.

“Nah coba sekarang menunduk posisinya, kayak yang andre ajarin kemarin”

Aku agak canggung dalam posisi ini, bokongku nampak menonjol.

“Ok tan, sekarang dikayuh pedalnya” perintah Andre ke aku.
Aku kayuhlah pedal sepedanya.
yang semulanya kecepatan lambat menjadi lebih cepat, tiba-tiba….
“Eh…..”
*Buk….
Tangan kanan aku slip dan sikut kananku terlempar kearah selangkangan Andre yang sedang berdiri di sampingku.
Akibatnya dia mengerang kesakitan dan tersungkur di lantai sambil memegang selangkangannya, jelas saja aku barusan menyikut “alat-nya”.
“Hahahah mampus lu Dre” ejek Albert terbahak-bahak.

Cuma terdengar geraman kesal dari Andre sebagai respon temannya.
Tapi aku mendadak menahan rasa malu, dan pipiku memerah. Karena aku merasakan sesuatu yang agak keras tadi. Tak salah lagi itu penis milik Andre. Gilaaa kataku dalam hati, tidak lemes aja kerasa apalagi kalau……
Kugeleng-gelengkan kepalaku untuk membuyarkan imajinasi aneh itu, masa aku memikirkan kemaluan seorang pemuda yang seumur anakku.

Dengan rasa khawatir aku bertanya kepada Andre,” Ehmmmm…. Maaf ya Dre”
“‘Itu-mu’ gak apa-apa kan ?” lanjutku bertanya
Sambil tetap mengusap selangkangan dan lanjut berdiri, Andre dengan santai menjawab “Kontol aku gak apa-apa kok tante”.
Aku terbelak kaget mendengar kata-kata vulgar Andre barusan, tapi aku mencoba tetap terlihat tenang. Meskipun begitu aku yakin wajahku tidak dapat menyembunyikan kekagetannya. Sepertinya Andre, tersenyum melihat kekagetanku. Aku rasa dia pikir dirinya lucu setelah berkata jorok tadi.
Selepas pulihnya Andre, Albert langsung menghitung seluruh total belanjaanku. Tentu tidak lupa dengan diskon yang telah dijanjikan.
Dikarenakan belanjaan yang banyak termasuk sebuah sepeda tentu tidak akan masuk ke dalam mobil Andre. Makanya aku memutuskan mengirimkan barang-barangku itu ke ke rumah Andre, dengan menggunakan jasa pick-up. Kok rumah Andre? Ya karena aku yakin Henry tidak akan mendengar panggilan orang dari luar, tentu saja gara-gara game lagi. Apalagi aku masih mau jalan sama Andre. Dan juga di rumah Andre, ada ART.

Sesudah semua beres, sebelum meninggalkan toko Albert kulihat Andre berpesan ke temannya itu “Oh ya Bert, jangan lupa ya…… sepeda custom gw yaa. Jangan lama-lama kirimnya”

“Beres sob hehehe, yah kira-kira 1 atau 2 minggu lah bisa gw kirim” balas Albert

“Sepeda buat siapa Dre? Bukannya sepeda kamu sudah mahal banget ya” tanyaku ke Andre

“Ohhhh bukan buat aku kok Tan, ada lah buat seseorang yang aku kenal hehehe”

“Ehmmm ok, buat pacarmu si Ara ya?”

Dengan menoel-noel iseng ke tangan Andre.

“Cie cie cie perhatian banget sih kamu” godaku ke Andre.

“Hahaha tante ini bisa aja. Ara pacarku mah sudah punya juga yang special-made dari si Albert kok” bela Andre.

“Yuk tan, masih jam segini mending kita ngopi-ngopi di tempat teman aku, deket dari sini kok. masih satu area juga”.

Kulirik jam tanganku, ternyata masih jam 3 sore.

“Boleh deh, yukkk” jawabku dengan semangat.

Di Coffee shop
Jam 15.17 WIB


Lantas aku dan Andre bergegas ke coffee shop milik temannya. Aku dan Andre tiba di coffee shop milik andre. Kulihat coffee shop agak tertutup dari luar dan remang-remang, tapi sangat mewah. Tak kusangka ada tempat ngopi semewah ini, tapi tertutup dari depan terasa sangat eksklusif.
Sambil berjalan menuju meja. Kuterawang para tamu yang ada disini. Aku lihat orang-orang yang beragam, tapi ada yang beberapa janggal menurutku. Contohnya Aku melihat pasangan tamu yang terdiri dari dua orang, yang satu merupakan lelaki tua dan yang satu gadis muda. Dan tidak hanya satu pasangan yang berformasi seperti itu. Sangat Aneh kupikir, tapi lucunya aku lupa dengan diriku sendiri, aku jaga sama seperti mereka. Sedang berjalan dengan pasangan yang jarak umurnya terlalu jauh. Konyolnya aku hihihi.

Setelah duduk,
“Tante Santy mau kopi apa nih?” tanya Andre.
“Ehmmm Hot Cafe latte no sugar ya”.
“Kok gak pake gula, soalnya tante sudah manis ya hahahah” .
“Dihhh gombal” ejekku.

Lalu dia menuju ke tempat barista-nya
Cukup lama dia disana, kurasa dia tidak hanya pesan kopi tapi juga ngobrol dengan barista-nya. Wajar menurutku sih, toh ini punya temennya.
Sambil menunggu tak sadar aku terbengong menerawang kejadian tadi. Dalam keadaan lemas aja terasa banget, apalagi kalau….

“Tan… Tan…Tan….”

“Ehhhh ya Dreee”

Aku terbuyar dari lamunanku.

“Tante kok malah bengong sih” tanya Andre binggung seraya meletakan pesanan kopiku.
“Oh gak apa-apa, tante tadi mikirin si Henry” jawabku gugup. Padahal aku membayangku “alat-nya”. Tapi dalam batin ngapain juga aku jawab lagi mikirin si Henry ya, yang ada bikin stress saja tuh anak.

Seperti membaca pikiranku Andre berkata “ Yaelah, ngapain juga tante mikirin Henry. Mendingan kita nikmati hari ini”. Aku hanya terdiam, sambil meniup kopiku yang panas

*Fiuhhhh….
*Slurppp….

Kuletakan kopiku dan aku berkata “Makasih banget ya Dreeee, sudah nemenin tante hari ini”
“Terima kasih kembali tan”
“Seperti apa yang aku bilang tadi pagi, apa sih yang gak buat tanteku yang cantik dan sexy”
Tersenyum bibirku dan merona merah pipiku ketika mendengar rayuan dan gombalan
Akhhhh seperti masa-masa menjalin cinta ketika muda khayalku.
Aku dan Andre lanjut berbincang sembari menikmati kopi.

20 Menit berlalu…..
Jam 15.37


Lama kami ngobrol, lama-kelamaan aku merasa gerah di seluruh badan ku.

“Kamu merasa gerah gak Dre?”
“Gak kok Tan, dingin banget malah menurutku” jawab dia
“Tante gak apa-apa kan?”
“Gak apa-apa kok Dreeee ahhhh” jawabku mendesah tiba-tiba
Dengan malu-malu aku perhatikan sekilingku.
Dan ternyata tamu-tamu yang lain sedang menatapku.
Kulihat Andre menyeringai ke arah ku.

“Yang bener tan?”

“Iyahhh… ahhhh….” aku mendesah. Kubertanya kepada diriku sendiri, kenapa aku mendesah-desah. Kemudian selain gerah, kenapa selangkanganku tiba-tiba terasa gatal sih aghhhh…
Aku mencoba menahan rasa gatalku itu
Semakin lama kutahan, malah makin menjadi-jadi rasanya.
Aku gak kuat lagi. Aku tersungkur di kursi ku, sambil menggesekan paha-pahaku untuk meredakan rasa gatal di daerah kewanitaanku. Aku tak lagi dapat berpikir jernih lagi. Ahhhhhh…….

Pov ke-3
Jam 15.37


Andre membawa Santy menuju ke suatu tempat. Mama anak satu tersebut mendesah-desah selama di gendong. Dia terpejam dalam dekapan Andre dan tetap mencoba mengurangi rasa gatalnya dengan menggesekan paha. Bahkan sekarang disertai dengan usapan tanganya sendiri.
Ahhhh…. Hhhhh…..
Hah....
Hah....
Ahhhh….. Dreeeeee
Sampailah mereka disebuah pintu yang bertuliskan “Member FSL Only” di pintu terebut. Andre membuka pintu itu.*Cleck
Dan……..

Jam 22.17
Sementara itu……
PoV ke-3


Terdengar suara sound effect game dari kamar Henry

*Dor….Dor…. Dorrrr
*Reload…..
*Round lose….
*brak….

Terdengar suara meja di pukul oleh seseorang.
“Sialan, brengsek, team sampahhhhhh” teriak kesal Henry yang mengalami kekalahan di game yang dia mainlan. Dia terdiam kesal.
Setelah amarahnya reda, dia melihat ke arah jam. Dan Henry kaget ternyata sudah jam 10 Malam.
“Wah gilaaa sudah jam segini ternyata. Duh pantes pegal-pegel badan gw nih” keluh dia.
Kemudian dia mencari Handphone, dan ternyata dia mendapat pesan dari andre di jam 21.23.
Dia bukalah chat-nya. Ternyata Andre mengirimkan sebuah gambar.



Henry terlihat binggung dengan gambar yang dikirim oleh Andre. Kemudian Henry bertanya ke teman melalui aplikasi chat tersebut.
“Dre lu ngapain ngirimin pic bokep ke gw????”
"Buremmmm lagi"
“Kurang kerjaan amat dah lu”
Terkirim ketikannya tapi tidak ada balasan dari Andre.
Setelah pasti tidak ada jawaban, Henry memutuskan untuk mencari makanan di dapur

PoV Henry
*Cleck…
Loh kok gelap amat. Sama sekali tidak lampu menyala di rumah ini, selain dari kamarku. Apa mama belum pulang dari jalan sama Andre pikirku.
Aku mencoba menelpon mama
*Tut.. *Tut… *Tut…
Janggal, HP mama mati.

Lalu aku coba check medsos mama, terlihat dia memposting foto diri sendiri siang tadi. Wow mama sexy banget pake baju gituan. Duh aku jadi terangsang melihat mama ku sendiri berpenampilan seperti itu.

Tiba-tiba ada kilatan sinar dari luar.
*Brummmm
Terdengar suara mobil oleh telingaku. Bergegas aku keluar rumah, dan aku melihat mama keluar dari mobil.

Mama terlihat……

Bersambung….

**Uhuyyyy

Pesan Penulis
- Sepertinya part ini kentang lagi ya guyssss. Ane usahakan part selanjutnya nggak kentang.
- Ada kemungkinan part ini di edit lagi nanti.
- Kemungkinan Club FSL hanya disebut dipart ini. Selanjutnya tidak di mention lagi. Hanya untuk kepentingan pembangunan suatu Universe.
- Semoga ilustrasinya cukup ya.
-Update selanjutnya belum tahu kapan ya, kayaknya paling cepat sabtu.
FSL apaan bang. Maafkeun yg kuper ini?
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd