Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mam... Aku Minta Maaf

Survey pertimbangan Plot NTR/cuckold buat cerita baru nanti (kalau ada yang lain boleh dm)

  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan + adik laki

    Votes: 61 10,6%
  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan (no incest)

    Votes: 42 7,3%
  • suami vs istri

    Votes: 58 10,1%
  • Ayah vs anak perempuan

    Votes: 69 12,0%
  • anak laki vs ibu kandung + anak/adik kandung yang lain.

    Votes: 248 43,2%
  • anak laki vs ibu kandung (no incest)

    Votes: 172 30,0%
  • Suami vs istri + anak perempuan

    Votes: 45 7,8%

  • Total voters
    574
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Sembah sujud Hu dari nubie.. Karya ketik mu luar biasa.. Dengkul nubie sampe lemes read karya mu...
Lanjutkan Hu apdet nya.. Nubie setia d sini
 
Part 5

Beberapa hari setelahnya….

Malam 20.50 WIB

PoV Ke-3


Sejak kejadian kemarin, Santy menghindari Andre. Dia selalu menolak ajakan Andre. Karena Santy merasa bersalah kepada mendiang suaminya dan juga anaknya. Dia sudah berjanji dengan dirinya sendiri untuk tidak melakukannya lagi, cukup kemarin saja. Toh hanya one-night stand pikirnya. Santy berpikir bahwa dia harus menjauhi Andre, apabila tidak dia akan terjerumus semakin jauh.

Tapi awal-nya Santy berpikir kalau hanya sekali atau One-night stand tidak masalah, tetapi ternyata ada rasa kangen yang tidak bisa di pungkuri olehnya. Dia tidak menyangka, kalau Andre bisa membuatnya begini. Bahkan belakangan terakhir bayangan penis Andre yang indah berotot dan kekar itu yang telah memberi sejuta kenikmatan selalu hadir dalam pikirannya. Dia harus mencari cara untuk mengalihkan pikiran dan hatinya dari Andre. Sepertinya dia harus menyibukkan dirinya.

PoV Santy

Aku harus bisa mengendalikan nafsuku. Aku harus bisa menghapuskan bayang-bayang penis Andre dari kepalaku. Hmmmm… kenapa aku gak pergi sama Henry saja ya besok. Aku coba ajak Henry untuk ngopi-ngopi. Apalagi sejak kumarahi kemarin aku jadi berjarak dengan anakku sendiri. Lagipula Aku sebagai ibunya harus bisa memperbaiki hubungan dengan anakku sendiri. Ya sebagai penebusan dosaku terhadap dirinya.
Aku ketuk pintu kamarnya. Kutunggu lama namun tidak ada jawaban dari Henry.

*Clek

Aku masuk, kulihat anakku sedang duduk depan komputer-nya. Ternyata dia sedang memakai earphone-nya dan…. Astaga… ternyata dia sedang masturbasi. Aku tidak bisa melihat apa yang menjadi objek masturbasi-nya. Henry tidak menyadari kehadiranku yang dibelakangnya. Kuperhatikan tangan bergerak cepat, sepertinya dia sedang mengocok kemaluannya. Apakah aku sebagai ibunya harus menghentikannya atau membiarkan dia ya. Kupikir kenapa aku tidak mengerjainya saja sebagai candaan. Iseng ahhh, aku toel belakang punggungnya dengan jari manisku.

“Ehhhh… MAMAAA kok di kamar Henry??” teriak dia kaget. Dia berdiri dari kursinya membalikkan badannya menghadapku. Mau tak mau, terlihatlah penis anakku. Hihiihi ternyata kecil, beda sama punya Andre. Astaga bisa-bisanya aku berpikir seperti itu, membandingkan penis anakku dengan kepunyaan temennya sendiri.

Sadar dengan keadaan bagian bawah, dengan secepat kilat dia menarik celananya. Aku pun membuang muka seraya berjalan ke kasur milik Henry. Akupun hanya terdiam duduk di kasurnya. Jujur aku tidak marah kalau dia masturbasi, wajar saja menurutku.

Beberapa menit ada rasa canggung di antara kami, aku memutuskan untuk membuka suara duluan "Ehmmmm…. Hennn…. Jalan yuk besok, kemana gituu” Ajakku.

“Hah? Mau jalan kemana? Tumben mama ajak jalan aku, biasanya kan sama si Andre.” sindirnya kepadaku. Aku ingin marah tapi lebih baik kurendam amarahku. Padahal kalau di lihat-lihat, dia sendiri yang terlalu sering mengurung diri di kamar. Dan yang ada dia selalu menolak ajakanku untuk pergi. Sudahlah mending aku tak hiraukan perkataan-nya itu.

“Yah gak apa-apakan? Mungkin kita bisa ngopi-ngopi besok?” ajakku.

“Gak ah….. malas mam” Tolak Henry.

“Kok gak mau sih sayang? Kamu jahat banget tidak pernah mau jalan sama mama” tanyaku sedih, padahal aku sudah tahu alasan dia tidak mau. Tapi aku tidak mau menyerah, mau tak mau aku lanjut memelas memohon ke Henry “Ayo dong sayang please, kita sudah lama gak jalan bareng” Aku pun memasang muka cemberut manja, supaya hatinya tergugah.

“Kamu juga sebentar lagi kuliahkan?” lanjutku.
“Mama kenapa gak jalan sama Andre aja sih?”

“Kok kamu gitu sih? kamukan anak mama, masa mama jalan sama Andre terus. Jangan bilang kamu lebih mentingin game daripada mama ?”

“Yahh gak gitu mam, kan Henry masih libur panjang. Jadi sebelum kuliah, Henry mau puas-puasin”

“Sampai kapan kamu biar puas Henry? Ah kamu mah, walaupun gak libur juga tetap aja hanya game di otak-mu” sergah ku kecewa. Dia hanya terdiam sambil membetulkan celananya. Sepertinya dia masih ereksi, apa karena sesi masturbasi-nya terganggu atau karena aku pakaian-ku ya.


“Oh ya, ngomong-ngomong kamu sudah daftar kuliah belum?”

“Heheh belum mam, masih lama kok. Santai aja kali”

“Hadehhh…..awas ya Hen, mama sudah wanti-wanti kamu untuk cari kuliah. Awas kalau gak dapat”. peringatku ke dia.

Ketika aku hendak beranjak dari kasurnya, aku lihat layar komputer Henry yang tidak terhalang apapun. Astaga kagetku dengan mata terbalak, bukankah itu aku. Itu fotoku ketika sedang tidak berbusana sama sekali dan ada juga foto aku sedang memakai jersey sepeda.

“Henry…. Jangan bilang kamu pakai foto mama-mu sendiri untuk onani?” tanyaku.

“Ehmmm itu….iii….iya…mam” jawabnya terbata-bata.

“Kenapa?” kutanya dengan nada tinggi.

“So…Soalnyaaa mama… cantik dan sekarang menjadi lebih sek..si” jawabnya gugup.

“GILA…. kamu Hen….., masa nafsu sama mama-mu sendiri. Kamu selama ini cuma bisa mengecewain mama, gak bisa buat mama senang Hen. Kamu Egois dan Jahat” lanjutku marah

“Kalau begitu kenapa mama nggak sama Andre saja? Aku yakin dia bisa buat mama senang kan, sampai kemarin pulang pagi ?” balas Henry.
Aku kaget dengan jawabannya.
“Kamu…..”
*Tsk..
Tak bisa berkata-kata aku pun pergi dari kamar Henry, seraya menahan tangis.

PoV Henry

“Hufttt….” aku menghela lega ketika mama pergi dari kamarku.

Si Mama ada-ada saja sih, masuk ke kamar orang tanpa ketuk pintu dulu. Mana pakai acara ketahuan kalau lagi coli pake foto mama. Bodohnya aku, saking panik lupa mematikan monitor tadi.

Ya aku tahu itu salah tapi, mau gimana lagi? Tubuh mama yang sekarang seksi banget. Pasti pria manapun nafsu juga. Tapi kurasa kata-kataku tadi sangat menyakitkan mama. Waduh gimana ini….. Apa aku minta maaf saja ya? Tanya ku binggung dalam hati.
“Aghhh….. Sepertinya mama marah banget kali ini” geramku binggung. Ah lebih baik aku main lagi saja, paling ntar mama juga maafin aku.

PoV Santy

Aku tersedu-sedu di kamarku sendiri. Mama kecewa sama kamu Hen. Kamu gak cuma mengecewakan mama mu sendiri, tapi juga menyakiti mama. Lama aku merenung mengingat kata-kata Henry tadi. “Baiklah Hen, kalau itu memang maumu, mama-mu ini sudah capek menghadapi kamu. Mama akan mencari kesenangan sama Andre”.
Aku raih HP-ku, lalu Aku telpon Andre.

*Tut……
“Halo….. tante, kemana saja sih? Kok aku telpon dari kemarin gak pernah di angkat. Chat pun juga gak dibalas-balas”.
“.....” aku hanya diam tak membalas sapaannya. Aku bimbang, apakah aku akan terjun dunia kenikmatan itu lagi.
“Tan? Halo? Tan? kok gak ada suara sih. Halo….haloo” terus dia bersuara mencari aku berharap aku menjawabnya.
Akhirnya…. Aku pun bersuara…

“Dre…..besok pagi ajak tante ‘bersepeda’ lagi ya sayang……”

Keesokan harinya
Jam 06.10 WIB

PoV Ke-3


Henry berjalan ke dapur untuk mengambil air minum. Merasa haus setelah bermain game non-stop dari malam "Ahhhh segerrrr" seru Henry setelah menghilangkan dahaga dengan segelas air yang dingin.

Ketika Henry hendak kembali kekamar, tiba-tiba Santy muncul, dan tabrakan antara keduanya tidak dapat di hindarkan.

*Brugh…

Santy terjatuh tertindih anaknya sendiri. Tangan Andre hinggap di dada ibunya. Dalam kesempatan dalam kesempitan, Henry diam-diam meremas dada ibunya. Merasakan betapa kenyal susu ibunya. Santy ketika tahu dengan hal itu, langsung menepis tangan anaknya. Santy tak marah, karena sudah tak peduli lagi. Mereka pun berdua berdiri.

"Kamu ngapain sih, pakai mata dong kalau jalan. Tumben Kamu sudah bangun jam segini" komentar Santy sinis.

Henry mendapati Santy sudah memakai Jersey sepeda yang sangat ketat melekat pada tubuh mama-nya. Matanya tak lepas dari tubuh seksi ibu-nya. Lagi Santy tahu kemesuman anaknya dan hanya diam.


"Hehehehe".

"Loh kenapa kamu malah ketawa-ketawi? Jangan bilang kamu belum tidur sama sekali dari kemarin” curiga Santy.

“Hehehe iya nih mam” Henry menjawab ibu-nya dengan cengegesan.

Santy hanya terdiam menatap anaknya lalu “Kamu jadi orang ****** banget ya!”

Henry diam terkaku terkaget, dia tidak menyangka bakal dihardik mama nya sendiri secara kasar. Henry meduga kalau ibunya masih marah akibat kejadian kemarin.

“Mau jadi apa kamu hah? Henry ? Mau jadi apa kamu ?" terlihat Santy murka.

Henry hanya terdiam, sembari menoleh ke arah lain. Terlalu takut melihat mata ibunya sendiri.

Untuk mengalihkan pembicaraan, Henry pun bertanya "Mau jalan pagi sama Andre lagi ya?"

"iya, kenapa memangnya?" jawab Santy kecut.

"Gak apa-apa sih mam, tapi apa nggak keseringan pergi terus sama Andre?"

"Kamu nggak suka kalau mama pergi sama Andre ?! Dan bukannya kamu sendiri yang nyuruh mama pergi dan bersenang-senang sama Andre?” sergah Santy marah.

“Kamu sudah cuma bisa main game doang, gak bisa apa-apa pula. Beda sama Andre, sudah gagah, tampan, pintar dan perkasa lagi. Terus kamu cuma bisa ngecewain mama aja bisanya, sedangkan Andre bisa bikin mama merasakan nikmat dan happy” lanjut santy meluapkan emosi seraya membandingkan anaknya dengan Andre. Perkataan barusan Santy terdengar menghina dan merendahkan anaknya sendiri. Henry hanya terdiam kaku dengan kata-katanya mama-nya barusan.

Lalu Santy keluar rumah meninggalkan anaknya yang masih dalam keadaan terkaget. Di luar Andre terlihat sudah menunggu duduk di atas sepedanya.

“Ayo tan, kita gowes” ajaknya.

Dengan tersenyum senang, Santy pun mengganguk menerima ajakan Andre “hihihi, yuk sayang”

Kemudian mereka berdua bersepeda memutari komplek. Tak lama mereka mengayuh pedal sepeda mereka….

“Dre….”

“Ya tan?”

“Udahan yuk Dre”

“Loh kenapa memang tan? Masa sudah capek ? baru 10 menitan loh? Tante sakit? biasanya kuat kalau lama dan jauh” tanya Andre khawatir.

Santy menggelengkan kepalanya, kemudian dia maju ke sebelah Andre dan berbisik syahdu ditelinga pemuda itu.

“Tante mau iniii…, kasih tante yang sudah seksi ini kontol berotot-mu itu lagi Dre”” Seraya meremas manja selangkangan Andre sambil memberikan tatapan sayu dan gigitan bibir yang sensual.

Andre pun tersenyum mendengar permintaan Santy. Diapun membalas dengan meramas dada Santy yang membusung ketat terbalut jersey sepeda. Lalu Andre mengajak Santy kerumahnya yang tidak begitu jauh.

Tak lama…… di kediaman Andre

Slurrp…. ah…..Slurrp….

Slurrp…. ah….Slurrp…..

Terlihat di dalam rumah, Santy sedang memberikan service maut mulutnya kepada kemaluan besar Andre yang sedang duduk di sofa. Santy dengan buas melumat kepala kontol nan besar itu.

"Oughhh…. tan….Shittt.. tannn, enak banget….." desah Andre keenakan.

“Hihihi” Santy tertawa kecil melihat itu, tak lupa kocok kontol itu dengan tangan dan mulutnya yang mungil nan manis.

“Kamu tahu Dre? Jujur sejak dari hotel kemarin, tante gak bisa lupain ‘ini’ kamu. 'Ini' yang gagah nah ganteng, si besar, dan si kekar ini hihihi" puji Santy mesum.

Kembali Santy memasukan penis itu kemulut. Dia keluarkan semua teknik BJ yang dia tahu.

Andre pun memegang kepala Santy dan menyodokkan kontol keatas menghajar tenggorokan janda itu.

*Glok… glok…. Glok…hmm….glok…glok..

“Puaaah…….. Dre…jang..”

*Glok… glok…. Glok…glok…glok..


Tak memberikan jeda untuk Santy untuk menghirup udara, Andre kembali menggenjot mulut secara cepat. Akibatnya terlihat gumpalan saliva keluar dengan deras dari sisi mulut Santy yang sedang di sodok oleh Andre.

*Glok… glok…. Glok… Santy pun terpaksa memukul lengan Andre yang sedang memegang kepalanya. Sadar akan itu, Andre pun menarik tanganya dari kepala Santy.

*Plop….Puahh…. Santy menarik mulutnya dari penis Andre. Ketika penis Andre terlepas dari jepitan bibir Santy, semua campuran cairan yang terkumpul itu jatuh membasahi paha, dada Santy, dan lantai diantara kedua kakinya.

"Pelannnn… donggg Dre…. hhh…hhh….. Tan…tanteee hhh…. belum bisa kalau kasar-kasar gitu" pinta Santy sambil tetap berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya. Tak lupa wanita tersebut tetap mengocok penis Andre yang sudah basih akibat liur dan cairan pre-cum.

Andre menyeringai “Hehehe, Harus dibiasakan dong tan”

*Puk Puk Puk

Secara sukarela Santy menamparnya dan menggesekan mukanya sendiri dengan kontol Andre. Semua bagian wajah tak luput dari pukulan kontol itu. Akibatnya seluruh wajahnya basah akibat ludah dan cairan pre-cum yang membalur di kontol Andre.

Santy pun berdiri, membuka seluruh jersey sepedanya yang sangat ketat. Tak lupa seluruh pakaian dalamnya dilepas, sekarang Santy telanjang tanpa sehelai pun. Terlihat kedua puting-nya yang sudah mencuat keras dan tegang saking nafsu-nya terlewat batas wajar.


“Dre, ayo saat-nya kamu entot tante sekarang” pinta Santy yang tak tahan lagi untuk menerima sodokan dari penis Andre.

“Gak mau di-jilmek dulu nih?” tawar Andre.

“Nih pegang dan lihat memek tante, sudah basah bangetkan, tante sudah gak kuattt…”

“Tante jadi kok binal dan vulgar sih?” tanya Andre menggoda perubahan gaya bicara Santy.

“Tante selama ini menahan diri untuk menjadi seorang wanita dan ibu yang baik dan bertutur kata sopan. Tapi persetan dengan itu semua. Yang kuinginkan sekarang adalah kontol besar mu ini” jelas Santy kepada Andre kenapa dia berubah.
“Lagipula Henry yang nyuruh tante untuk bersenang-senang kamu Dre”.
“Oh ya tan?”
“Tadi malam tante ajak Henry jalan-jalan, tapi dia gak mau pergi demi game-nya”.
“Hadehhhh anak itu” Andre terlihat memasang wajah yang turut kesal pada Henry, padahal dalam hatinya dia sangat sedang dengan keadaannya sekarang. Berarti dengan ini, dia bisa menguasai Santy dan mengajaknya jauh terjerumus dalam lembah kenikmatan.
“Sudah ahhh ayo, tante gak mau bahas si Henry”

Santy menaiki Andre yang sedang duduk di sofa dan menggangkangi selangkangan pemuda itu. Sepertinya meraka akan melakukan sex sambil saling memangku. Terlihat Santy memegang penis Andre, dan mengarahkannya ke lubang vaginanya yang mungil. Dia gesekan kepala kontol itu di celah kemaluannya, berharap makin basah. Terasa sulit meski sudah sangat basah dan becek.

Dan… *Bleshh….
“Oughh..tan… sempittt.” “Akh…Be..Besarr bangett”.
Keduanya mendesah akibat pertemuan kemaluan mereka. Sekerang pasangan beda umur itu sedang melakukan sex ronde pertama pagi ini dengan posisi saling memangku, manakala hal itu terlihat mesra dan mengairahkan.
Mereka berdiam diri untuk membiasakan. Terlihat vagina mungil Santy tersumpal ketat oleh penis besar Andre. Meski sudah pernah bertemu, vagina Santy tetap kaget dengan kehadiran benda besar itu.

Untuk mengurangi rasa sakit dan menambah gairah sang betina, Andre meremas dan menghisap lembut kedua dada Santy yang kenyal dan lumayan besar itu.
“Akh… ya… Dre….. isep puting-nya…”
“Masih Sakit ya tan?”
“Gak…ap...apa kok Dre, ‘punya-mu’ besar banget”
“Punya tante juga sempit banget”
“Iyahhhh….ayo Dre, sekarang entot tante dari bawah” pinta Santy. Tanpa babibu dengan segera Andre pun menaik turunkan pinggulnya dengan cepat. Tak lupa Santy menaik-turunkan tubuhnya untuk turut menjemput hujaman sang pemuda perkasa itu.
“Agh…. iyahhh Dre, yanggg lebih cepettt….”
Mendengar itu Andre meningkatkan temponya genjotannya.
“Iyahh kayakkk gituuu….fuck me Hard Dre, pleaseee fuck me harddd” desah Santy.
Tak lama di posisi itu Santy mendapatkan orgasme pertama dalam pagi itu “Ayohhh…Dreee, Akh….tanteee dapettt….”

*Cret *Cret *Cret*Cret

Cairan orgaesme Santy membasahi selangkangan berdua dan membasahi sofa yang mereka duduki.
“Hosh…Hosh…Hosh…kamuu.. Hebatttt banget Dree. Baru bentar di genjot kamu, tante sudah orgasme aja” puji Santy.
“Hehehe Andre kuat karena sering olahraga. Beda sama si Henry, yang lemah dan payah itu itu” jawab Andre menghina temannya. Santy tak bergeming tanda tak peduli dengan hinaan ke anaknya itu.
“Dre ayo ganti posisi, sekarang kamu sodok dari belakang ya” pinta Santy. Lalu Santy memposisikan dirinya di nungging di atas sofa yang sudah basah itu.

Kemudian Andre menggenjot wanita dengan ritme yang terjaga dan mantap itu dengan posisi doggystyle. Suara tubrukan selangkangan Andre dengan pantat seksi Santy pun membahana di ruang tamu itu.
*Plak….. “Akh..Andre” desah Santy ketika pipi pantat yang bulat ditampar gemas oleh Andre.
“Ah……ah….ah…..” Santy mendesah-desah setiap genjotan kontol kekar itu menghujam dalam. Saking besar dan panjang, kepala penis Andre menciumi mulut rahim-nya. Hal ini menandai bahwa tempat Henry bernaung selama 9 bulan telah di masuki dan di nodai oleh temannya sendiri. Memikirkannya dan merasakannya membuat Santy merasakannya nikmat tiada tara.

Berbeda dengan dengan tadi, kali ini Santy mampu bertahan lama menahan orgasme. Tapi apalah daya, Santy kembali mendapatkan puncak-nya lagi.
“Akhhh…..tan..tanteee… dapet lagii…Dre…..” Santy melolong panjang mendapatkan orgasmenya.
*Plop…… ketika penis besar itu terlepas dari vagina-nya, Santy langsung terkapar tengkurap di atas sofa empuk itu.

“Masih kuat tan? Aku sebentar lagi keluar nih tan”
“Kamu tindihan tante aja ya, tante sudah capek”
Lalu Andre memposisikan Santy untuk telentang di atas sofa. Ketika sudah pas untuk penetrasi, kembali Andre menggenjot penis-nya dalam dan kuat ke lubang kenikmatan sang janda cantik. Andre menjatuh kan badan atas-nya dan memeluk Santy hangat, ciuman penuh mesra dan birahi pun tak terelakkan.
Lama di posisi itu, keduanya pun akan menggapai kenikmatan puncak.
“Aku mau keluar tannnnn….”
“Didalem aja Dre…..Tante juga gak kuat lagi Dre…., mau dapeet lagiii….” desah panjang Santy
“Ohh fuck… bareng tan…”
*Crot…Crot…Crot…
“Akh….Andree….” Santy pun orgasme, ketika lerung kenikmatannya di sembur oleh Andre. Badannya gemetar hebat bagai gempa berskala tinggi.
*Plop….”Ahh Dre…” terdengar suara nyaring saking ketatnya vagina menjepit penis Andre.
“Nggak apa-apa kan keluar di dalam tan?”
“Hh…hh…hh..Tante lagi gak subur kok Dre” jawab Santy
“Hehehehe tempat si Henry dulu aku siram peju-ku tan” goda Andre.
“Hihihi parah kamu, anget loh rahim tante gara-gara peju kamu. Kalau subur jadi nih ihihihih”.

Setelah cukup beristirahat dari pertempuran birahi mereka, mereka memakai pakaian seadanya dan menuju ruang makan untuk mengisi cairan tubuh dan tenaga setelah dikuras habis-habisan.
“Oh ya Dre, ngomong-ngomong pembantumu pada kemana ya ?” tanya Santy seraya minum segelas air dingin.
“Si Karyo sama si Ayu ada kok”
“Terus kita kayak tadi apa gak apa-apa? Tante takut nanti dilaporin ke orang tua kamu nanti” khawatir Santy.
“Hahaha Santai aja tante, Andre sudah sering kok main di rumah sama Ara. Mereka orangnya gak banyak omong kok” jelas Andre berusaha menenangkan Santy.
“Ohhh bagus deh kalau gitu, berarti kalau sering ngentot-ngentotan disini gak apa apa dong hihihihi”
“Kokkk tante vulgar banget sihh” ejek Andre
“Ihhh kan kamu yang minta” balas Santy sambil mencubit lengan Andre sebal.
“Awww tante sakit” Andre mengaduh kesakitan.

Merekapun berbincang seraya memulihkan tenaga. Di tengah obrolan mereka, Santy teringat akan sesuatu “Dre member FSL itu apa sih, dari kemarin tante lihat kata-kata itu di toko Albert sama tempat ngopi kemarin juga ada, bahkan sampai di Hotel kemarin juga ada”
“Ohhhhh itu…. Tante mau tahu itu apa?”
“Iyaaaah Dre, Tante penasaran nihh”.
“Jadi FSL Club itu adalah singkatan dari dari Free Sex Lover. Jadi itu klub khusus bagi para pencari kenikmatan tan. Jadi para anggota-nya dari berbagai kalangan loh, contohnya tante ingat dengan ibu-ibu berhijab kemarin di coffee shop? Dia seorang ustadzah loh”.”
“Hah ? seriusan Dre? Kok bisa sih?” tanya Santy terkaget mengetahui fakta itu.
“Yahhh, setiap orang punya alasan masing-masing yang tak bisa kita hakimi sih tante”.
Santy mengganguk setuju dengan pernyataan Andre, kalau kita tidak boleh menilai orang sembarangan. Pasti semua ada alasan yang tidak bisa di ceritakan ke semua orang.

“Ohhhh gitu….. Loh berarti kamu anggotanya juga dong?”
“Iya dong tan. Kalau bukan member, Andre gak mungkin bawa tante ke area khusus kemarin. Area kemarin memang khusus buat anggota FSL saja, makanya tertutup. Kalau adapun orang biasa, pasti di kelabui tan”.
“Berarti kamu pernah ngentot dengan ustadzah itu ?” tanya Santy vulgar.
“Pernah sih beberapa kali hehhehe, mungkin nanti mau ku kenalin tan?”
“Sebentar-sebentar……berarti kamu dari awal memang sudah mau menjebak tante dong pas kesana? Sampe kita gituan loh, kenapa kamu tega gituin tante?”.
Andre pun menggangukan kepalanya seraya tersenyum hangat, dan memegang tangan Santy mesra.
“Karena kurasa tante yang sudah menjanda dua tahun pasti butuh sentuhan dan kasih sayang seorang pria kan ?” Dan yahhh jujur, aku memang ada rasa kagum kepada tante Santy bahkan mungkin Cinta….” Andre
“Cinta apa nafsu nih?” tanya Santy memotong Andre.
“Heheheh Nafsu tan…tapi Andre mengerti kok, kalau tante marah dan ngelaporin Andre ke polisi”

Santy pun termenung dengan kalimat yang keluar dari mulut Andre.
“Tante gak bohong, kalau tante marah kamu ngejebak tante tapi…..jujur, tante menikmati semua yang kamu berikan ke Tante”.
“Jadi tante masih mau melakukan ini sama Andre?”.
Santy pun tersenyum indah dan hangat ke Andre, lalu sebuah kecupan hangat mendarat darat di bibir Andre *Cuph…. “Tante milik kamu Dre” jawab Santy mesra.
“Lalu bagaimana dengan Henry tan ?”
“Tante sudah gak peduli lagi sama dia, capekkk. Terserah dia mau ngapain. Dan kamu tahu Dre? Dia nafsu sama mama-nya sendiri” Santy menjelaskan kejadian semalam.
“Oh yaa?” tanya Andre terkaget, meski tidak begitu heran.
“Iyahh, semalam dia masturbasi pakai foto tante loh” jelas Santy.
“Coli tan, Masa masih kaku aja sih” protes Andre.
“Iya-iya, dia coli pake foto mama-nya sendiri ihihihi, dasar gila tuh anak”.
“Sejak kapan si pencundang itu nafsu sama mama sendiri?” Lanjut Andre bertanya mengorek perilaku si Henry.
“Hmmm kayaknya sejak tante jadi lebih seksi Deh. Tante perhatikan tatapannya mesum ke tante”.
“Kan aku pernah bilang kalau semua pria pasti bakal melirik ke tante, eh anaknya juga ternyata hahaha”.
“Hihihi… ho-oh tuh si payah itu juga ikutan nafsu ternyata” tawa Santy sekaligus ikutan mengatai anaknya sendiri.

“Tahu gak tan? Anggota FSL ada yang sekeluarga juga loh, jadi incest atau sedarah sudah lazim disana tan. Jadi mungkin Henry bisa ikut”.
“No no, dia kayaknya gak pantas ikut Dre. Bahkan kayaknya tante mau menghukum si pencundang itu”
“Hah menghukum gimana tan?”
“Tante mau godain dia dengan tubuh tante yang seksi ini, biar dia makin nafsu hihihi. Dia gak tahu kalau mama-nya sudah jadi milik temannya, sudah di entotin temannya yang perkasa hihihi. Bahkan tempat dia di kandung selama 9 bulan sudah di pejuin orang lain juga hihihi”. jawab Santy binal.
Awalnya Andre kaget, karena rencana awalnya hanya ingin merasakan dan menguasai tubuh wanita cantik ini. Tapi ternyata sang janda juga menginginkan lebih, termasuk menghina anaknya sendiri.

“Jadi tante mau gabung jadi anggota?” tanya Andre.
“Kayaknya tante belum siap Dre, sama kamu saja dulu ya. Oh iya Dre, mumpung disini, tante minta susu proteinmu dong”
Mendengar itu Andre pun tersenyum berarti. Kemudian Andre mengambil botol, dan mengisinya dengan air mineral biasa dicampur satu sachet bubuk protein rasa strawberry.


“Loh Dre itu susunya ada merek-nya kok. Katamu gak ada mereknya kan”
“Ini bubuk protein tan. Yang jadi menjadi ‘susu spesial’ ini loh tante” *Srettt….. Andre memelorotkan celana-nya dan terpampanglah penis besarnya yang sudah setengah ereksi.
“Kok kamu buka sih celana Dre? Memangnya belum puas? Ehhh…. tunggu sebentar jangan-jangan…..” Santy tak lagi melanjutkan kata-katanya ketika dia mengerti akan sesuatu.
“Iya tante, bumbu rahasia-nya adalah Peju-ku” jelas Andre telak.
Santy pun terbengong mendengar itu. Kemudian dia bernyata “Jadi selama ini tante minum peju-mu?”
“Iya Tante” jawab Andre tersenyum iblis.
“Tante gak habis pikir kamu bisa sejahat itu sama tante” terang Santy sambil tergeleng-geleng gemas atas perilaku Andre.

“Tenang Tante peju itu sumber protein juga kok, apalagi punya nya Andre. Makanya sekarang tante jadi lebih sehat dan Seksi kan. Nah mumpung tante disini, kenapa gak sekarang tante yang bantu kocok keluar ya. Kan Andre sudah bilang kemarin susah kalau gak di ‘bantu kocok’”. Andre menggoyang-goyangkan penis-nya di depan Santy. Memancing janda tersebut untuk mengocok keluar “susu berprotein” yang kaya akan protein.
Santy kaget, tapi dia teringat kalau sudah pernah menelan langsung dari sumbernya toh tidak masalah pikirnya. Dan tak dapat dipungkiri, rasa sperma Andre sangatlah enak dan bikin ketagihan.
Santy pun berjongkok, sekarang wajahnya sejajar dengan penis-nya Andre. Dia ludahi dan kocok ‘pembuat susu special’ itu. Lalu dia masukan penis Andre kedalam mulutnya. Dan dengan semangat Santy mem-blow job penis Andre. Tak sabar untuk menegak ‘susu protein’ itu lagi. “Ayohhh…. Tante sepong kontol-ku biar dapet pejunya” desah Andre sekaligus menyemangati Santy. Tidak membutuh waktu yang lama “Oghh tant…. stoppp….Andre mau keluar”.
*Plop… Andre tarik keluar penis-nya
Dia ambil botol yang sudah ada cairan protein-nya. Dan dia keluarkan semua sperma-nya kedalam botol itu.


*Crot..Crot.. Crot..

"oOugh….yeshhh tanteee ini…resep rahasianya".
Santy hanya bisa menatap nanar ketika Andre mengeluarkan semua isi zakar-nya ke dalam botol protein itu. Santy melihat gumpalan sperma yang mengambang berenang dalam botol itu.
Andre pun langsung mengocok botol itu, agar 'susu spesial-nya' bercampur dengan cairan protein yang sudah larut. Kemudian dia berikan kepada Santy yang masih jongkok terbengong di depan penis-nya yang sudah layu.
"Nahh nih sudah jadi tante, minuman protein susu resep special Andre hehehe".
Santy pun meraih botol itu dari tangan dari dan langsung membuka tutupnya. Santy pun menghirup dalam-dalam aroma yang di keluarkan dari dalam, tercium bau strawberry dan sedikit bau amis.
Kemudian Santy pun menempelkan bibir manis di pinggiran botol. Sebelum dia teguk minuman itu terlihat Santy memberikan senyuman sedukfif ke Andre.
"Hmmmm, sepertinya ini bakal terasa lezat dan sehat hihihi" goda Santy.
Lalu dia teguk dan terlihat leher Santy bergerak seperti sedang menelan sesuatu.
"Glek….glek….glek…."
Tanpa jeda Santy menghabiskan semua cairan itu tanpa sisa.
"Ahhhh….Enak Dre hihihi"
"Gimana? ‘Susu berprotein-nya’ nagih ya tan?"
"He eh" singkat Santy. Terlihat dia sedang mengais sisa cairan yang tersisa di botol itu, berharap masih ada sisa yang dapat dia telan.
"Tante gak bisa bohong Dre, peju kamu tuh enak banget kayaknya tante gak bakal bisa lepas dari ini".
Khawatir akan kekurangan stock peju dari Andre dia pun bertanya "Kalau tante pengen ‘Susu berprotein-nya’ kamu tiap hari gimana Dre? kan gak mungkin 'kocok' tiap hari juga".
"Tenang ya tante sayang, Andre jamin pasokan-nya kok. Pokoknya nanti 'Asupan gizi' tante terjamin" jawab Andre menenangkan.
Setelah semua habis tak bersisa, Santy
"Makasih ya sayang…*Cuph.." Santy memberikan kecupan mesra di ujung kepala penis Andre sebagai ucapan terima kasih. Tak lupa dia kulum lagi untuk membersihkan sisa-sisa sperma yang tersisa.

"Sudah ya, tante pulang dulu".
“Gak mau nambah ronde lagi tan? Aku masih kuat kok heheheh” ajak Andre
“Pengen sih Dre, tapi tante sudah capek".

"Oh ya, alasan jalan keluar sama aku jangan cuma bersepeda tan, mungkin nanti cari alasan lain tan. Toh si Henry sudah tidak peduli dengan apa yang tante lakukan kan? Mending biarkan dia puas-puasin nge-game supaya gak ganggu tante sama Andre. Mungkin nanti tante jadi mau join jadi member FSL?".
"Hihih bener juga kamu, iya deh nanti tante cari caranya ya biar kita bisa ngentot-ngentotan lagi. Tapi….". Santy tediam sambil berpikir kemungkinan dia menjadi anggota club itu.
"Tante tadi sudah bilangkan tadi, kalau bergabung tante masih pikir-pikir dulu ya".
"Ohhh ok deh tan, Andre gak maksa kok. Hanya sama Andre bisa kok hehehe".
"Terima kasih ya Dre, sudah ngasih sejuta kenikmatan yang belum pernah tante rasakan sebelumnya".
Andrepun menggangguk “Andre sudah pernah bilang kan? Apasih yang gak buat tante Santy tersayang ? oh ya gak mandi dulu Tan?"
"Nggak, di rumah aja ah. Biar si Henry lihat tante berkeringatan gini hihihi. Kan Tante bilang tadi kalau mau godain anak tante, biar dia makin nafsu sama mama-nya sendiri."
"Hmmmm bagus-bagus deh tante, yang hot ya".
"Da-dah Andre sayang, muachh".
Santy meninggalkan rumah dengan rasa senang dan bahagia, setelah menggeruk rasa nikmat yang luar biasa bersama Andre.

PoV Henry

Jam 11.17 WIB


“Hoahmmmm……”

*Kruk *Kruk

Ternyata sudah jam segini saja pantas lapar, ah saatnya aku cari makan. Hmmm… aneh kok nggak ada makanan ya. Apa mama belum pulang dari jalan sama Andre ya tanyaku dalam hati. Tumben sudah jam segini kok mama belum pulang dari bersepeda ya. Biasanya Jam 8 atau 9 sudah di rumah. Masa nge-gowes sampai siang gini sih, apa tidak berbahaya bagi kulit ya pikirku.

*Clek

Ah pas banget ternyata mama pulang pikirku. Kulihat mama masuk, masih menggunakan pakaian untuk bersepeda yang super duper ketat itu. Dan wow mama kalau berkeringat sangatlah seksi dan sensual. Seperti kemarin mama pulang pagi bersama Andre, mama terlihat letih tapi juga menunjukan raut wajah yang bahagia. Aneh menurutku apa memang iya bersepeda bisa membuat seseorang seperti itu ya. Atau di apa-apain sama Andre ya curigaku. Ah tapi mustahil mama ada aneh-aneh sama Andre.

Oh ya, aku harus memecah kebekuan ini akibat ulahku kemarin dan meminta maaf atas perbuatanku kemarin.
"Haii mam…… baru pulang gowes bareng Andre ya?"
"Haiii sayang, iyahhh nih capek dan lepek badan mama " ternyata mama menoleh ke arah suaraku dan mau membalas sapaanku. Kayaknya sudah tidak marah lagi.
Lalu mama menuju ke kulkas di dapur, dan menungging untuk mengambil sesuatu didalamnya. Astaga pantat-nya yang tercetak ketat kerena baju sepedanya dan basah pula. Membuatku terangsang melihat pemandangan indah ini. Inilah yang mejadi bahan fantasi-ku belakangan ini. Tapi apa mama tidak malu sama Andre ya.


“Ehmmmm mam…?”
“Iya ada Apa Hen?”
“Memangnya mama harus pakai baju ketat gitu ya ? gak malu sama si Andre?”
“Kenapa memangnya? kamu nafsu lagi ya? mau bayangin mama lagi ya? Hihihi”
*Deg…… aku kaget dengan jawaban mama. Ternyata mama malah mengungkit masalah semalam, kalau aku menjadikan foto-nya ketika memakai baju ketat itu sebagai bacol-ku.
Mama lanjut tertawa melihat tingkahku yang terdiam.

“Ini namanya jersey sepeda Hen… lagipula ini memang khusus buat sepedaan kok”.
Mamapun memutarkan badan di depanku, memamerkan seluruh tubuh-nya yang seksi yang terbalut ketat.
*Glek…. Aku hanya bisa menahan ludah melihat ini semua.
“Mama jadi seksi ya kalau pakai ini ? Andre loh yang nyuruh mama pakai baju ginian” seraya tetap melenggok-lenggokan tubuhnya, yang membuatku semakin panas dingin.

“Kok mama mau sih?”
“Hihihi kan karena dia mama jadi seksi begini, jadi gak salah kalau mama turutin permintaannya. Oh ya... Andre itu baik banget sama mama, sudah sering ngajak gowes dan juga ngasih ‘susu yang berprotein tinggi’ loh”
“Hah susu yang berprotein apaan mam?”
“Susu special resep keluarga Andre. Kenapa kamu mau juga ? hihihi” tawar mama kepadaku.
“Gak ah, Henry gak suka susu yang aneh-aneh gitu” jawabku atas tawaran mama.

Setelah menyiapkan mental diri, aku pun berkata “Mam…Aku minta maaf…karena perbuatan Henry kemarin ya”.
Kulihat raut muka mama berubah sekilas menjadi dingin, tapi kembali ceria lagi.
“Hihihi….. percuma kamu minta maaf sama mama, kalau kamu-nya gak berubah. Sudah ah, mama mau mandi”.
Kulihat mama meninggalkan aku, tanpa memaafkanku….

PoV ketiga
Didalam rumah Andre


“Gimana tadi mainnnya?
“Wuih hot banget den mainnya hehehehe, pengen jadi nyobain Bu Santy juga nih” jawab Karyo si pembantu laki-laki yang sudah tua dan keriput.
“Sabar ya, ada saatnya nanti……”

Bersambung…

Pesan penulis
  • Selamat membaca, semoga pembaca terpuaskan dengan update Part 5 ini.​
  • Maaf ya guys kalau adegan sex masih kurang ngena.​
  • Update part 6 belum tahu kapan.​












Titip sendal hu
 
Part 7

Sore menjelang malam

PoV Henry


*Duar…..cover me…..dor….dor….round lose.

“Ah sialan. kalahhhhh lagiiiii bangasattt” hardikku kediri sendiri. Kalah lagi dan kalah lagi, hadehh. Tampak bayangan muka-ku di monitor. Terlihat wajahku yang terlihat sedang kesal-sekalnya. Ya aku sekarang di depan komputer tersayang-ku lagi. Sekarang kerjaan ku cuma main dan main lagi. Lalu bagaimana dengan mama? Hehehe, mama sudah gak marah-marah lagi sekarang kalau aku main game. Bebas dehhhh.

Mama-ku yang seksi itu sudah punya kesibukan sekarang. Sekarang Mama sudah biasa pergi pagi buat gowesan lagi. Dan seperti sekarang entah kemana mamaku itu, paling jalan sama Andre lagi. Ya meskipun begitu kalau pulang malam pasti bakal ngabarin aku. Biasa hanya sekedar nyuruh aku untuk beli makanan lewat aplikasi online. Tapi hari ini berbeda, sudah mau malam tapi tidak nampak batang hidung mama. Sehingga hari ini terasa ganjil buatku, mama biasanya ngabarin kalau bakal pergi lama. Di chat pun tidak dibalas, hanya terkirim saja.

*Ping *Ping

Aku mendengar bunyi notifkasi dari aplikasi chattingan di komputerku. Ohhh ternyata si Andre mengirim chat, aku buka dan membacanya.

Aplikasi chat

“Woiii Hen” chat-nya Andre memanggilku.
“Paan Dre” balasku.
“Ayo push rank sekarang. Pake mic biar gampang kita ngomong-nya ya” ajak Andre.
“Huh akhirnya Dre, gw tungguin dari kemarin juga. Kan lu janji mabar buat push rank dari kapan tahu”.
“Hehehe sorry Hen, gw lagi sibuk banget dari kemarin”.
“Sibuk paan sih lo? kan masih libur juga, belum mulai kuliah kan?” tanya ku heran.
“Hehe ada deh bro….libur-libur gini, jangan main game doang Hen. Oh ya gw berpetualang ke puncak Hen. hahaha” gurau Andre.
“Cih gaya lu pake berpetualang segala. Yauda gw invite ya sekarang”
“Yoi” balas-nya singkat.

Chat itu berakhir, aku langsung mengundang Andre ke dalam game yang akan kita mainkan. Sekarang kami berdua menggunakan aplikasi semacam voice call atau telponan. Agar komunikasi dalam game menjadi gampang, gak perlu ngetik-ngetik lagi untuk berbicara.

“Halo…haloo… Hen suara gw kedengeran gak?” tanya Andre.
“Kedengeran kok Dre”.
“Ok-ok sip, sudah lama gw gak main. Takut sudah rusak Headset gw”.
“Ohhh, ok kok suara-nya. Cukup jernih dan jelas kok Dre” jawabku.

*Cuph….Cuph….Cuph…Slurphhh…..

Sembari menunggu game mulai, aku tanya Andre perihal keberadaan mama. Siapa tahu dia tahu mama dimana berada.

*Cuph….Cuph….Slurph…..Cuph…..


“Oh ya, nyokap gw kemana ya Dre? Nggak kelihatan dari pagi tadi” tanya-ku lewat mic headset-ku.
“Ehmmm….puahh…lah masa nanya sama gw, kan elu anak-nya”.
“Biasa-nya kalau pergi lama ngasih tahu gw Dre, tapi hari ini gak ada kabar sama sekali” jawabku menjelaskan kebinggunganku.
“Kan belakangan ini mama gw lagi sering jalan sama elu Dre. Lagipula kalau gak salah nyokap gw tadi pagi pakai baju gowesan deh, berartikan sepedaan sama elu kan?” lanjutku lagi masih penasaran.
*Cuph….Cuph….Slurph…..Cuph…..
“Ehmm…cuph..puah…Iye tadi pagi gw berdua sama nyokap lu gowes bareng, genjotin pedal. Tapi habis itu pergi entah kemana. Mungkin tante Santy lagi bersenang-senang Dre hehehe”
“Hah? bersenang-senang gimana maksud luh Dre".
“Okh…. ya…ehmmm, ya mungkin mama loe lagi bersenang-senang mencari nikmat Hen”.
Mencari nikmat? Nikmat apaan? Aku jadi terbinggung sendiri mendengar kata-kata Henry. Mama kemarin juga berkata mencari nikmat. Nikmat apaan sih, jadi membuatku kesal saja.

“Ah gaje banget elu Dre, mencari nikmat apaan deh. Gw serius nih nyo…. ehhh kita dapat match/game nih. Harus menang nih, siap kan Dre?” karena dapat match jadi membuyarkan pertanyaan aku ke Andre.

“Elu yang kali siap-siap Hen, kan loe cupu hahahaha okh…shit…ehmmm” ejek Andre.
“Hehehe” aku cuma bisa tertawa. Yah dia ada benarnya, dia lebih jago kalau main game. Padahal aku yang lebih sering main game daripada dia. Hadeh aku memang payah.
“Jang..jangan.. lupaaa… pake itemmm yang bener yah…okh…".
Temanku itu kenapa tiba-tiba aneh begitu ngomong-nya, bahkan sejak tadi kita mulai voicecall “Elu kenapa sih Dre? Gw perhatiin daritadi ngomong aneh gitu"
"Okh.. gak apa-apa kok Dre, rada pegel aja gw. Gowesan mulu ama nyokap lo".
"Ohhh, pegel banget ya?".

"Iyahhh, capek-capek tapi enakkk Hen...ohh fuckk…" teriak Andre terdengar keras melalui headsat-ku, membuat-ku lompat dari kursi gaming-ku.
"eh bangsat loe Dre... masa tiba-tiba gw di katain fuck lagi" protes-ku ke Andre.
"Sorry sorry Henn...gw kram…okh….. ini rasanya kaya di sedot-sedot gituu…ohh..Shit…” kembali Andre mendesah-desah. Sepertinya parah sekali, dan aku baru tahu kalau ada kram yang sampai ada rasa disedot-disedot gitu.

*Cuph….Cuph….Cuph…..Slrup….

Terdengar suara-suara aneh sejak aku voice call-an sama Andre meski samar-samar. Tidak kuhiraukan suara itu, karena kupikur palingan suara error dari game-nya atau juga bisa karena koneksi internet yang sedang tidak stabil. Waktu terus berlalu suara-suara aneh itu tidak hilang juga. Mau tak mau aku menikmati permainan dengan bunyi-bunyi yang tidak jelas asal-usul-nya.


*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp..
*Duar…..cover me…..dor….dor…. (Suara game)
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

"Dre Dre, lu jaga lorong A yang bener dong Dre. Musuh lewat tadi" perintahku seraya marah ke Andre lewat mic headset-ku.
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
"Okehhh...bro…sorry…..akh…kaku…..guee…okh…kramm….okh…" jawab-nya. Anjir tampaknya kram yang di alami Andre cukup parah dan tidak hilang-hilang juga. Dari tadi Andre mendesah-desah terus.

*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

Suara-suara absurd itu masih saja terdengar. Aku jadi penasaran, apa si Andre dengar juga ya "Dre lu denger suara-suara nggak jelas gitu gak sih?".
"Eh lu deng....eh...maksudnya gw memang suara apaan Hen?" kenapa dia seperti kaget dengan pertanyaan yang aku lontarkan.
"Gak tau suaranya kayak basah-basah gitu, kayak orang makan mie kuah gitu".
"ohh mungkin suara gw lagi minum atau ngemut-ngemut permen kali" jawab dia memberi penjelasan perihal suara-suara aneh daritadi.

“Ohhh ok Deh, tapi kenapa suara-nya gak berhenti ya? Masa elu dari tadi minum terus kan gak mungkin” lanjut kutanya karena janggal sekali, masak dia gak berhenti-berhenti minum. Tapi dia tak menjawab pertanyaan-ku. Sudahlah pikirku, ngapain kupikir ribet-ribet. Yang penting bisa main.

*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

Walau sebentar, sudah beberapa babak atau round telah kami lewati. Tapi entah kenapa permainan kali ini rasanya tidak maksimal. Kalau aku perhatikan kali ini Andre main-nya tidak serius. Banyak kesalahan yang fatal bikin kalah terus.
"Dre lu kenapa? kok main nya sering erorr sih hari ini. Padahal kan lo jago" tanya ku kecewa dengan peforman Andre.
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
Dia diam tak menjawab panggilan ku.
"Dre...Dre...halo, lu masih disitu kan" panggilku.
"Iya Hennnn, bentarr… okh...fuckkk...sayy...aku keluarrr.."
Tiba-tiba dari sana Andre berteriak, membuat kuping-ku sakit. Aku pun hanya terdiam kaget mendengar dia jeritan dia.
"Hosh...hosh….di telan ya" tiba-tiba Andre berkata seperti itu.
"Keluar? Telan? telan apaan Dre? loe kenapa sih hari ini? disana ada siapa Dre?" tanya ku bertubi-tubi terheran. Apa dia sama pacarnya ya si Ara. Jangan-jangan lagi ena-ena sama Ara.
"Hh…hh…hh… gak kenapa-kenapa kok gw, hh…hh… oh ya gw sudahan dulu deh. Bye".

Belum mampu aku berbicara, dia sudah pergi dari game dan statusnya langsung berubah menjadi offline. Padahal aku mau ngajak dia pergi ke event turnament besok, siapa tau di mau ikut juga. Eh dia sudah cabut duluan. Aku chat pun tak di balas lagi. Andre aneh banget hari ini. Dan parahnya hari ini kalah terus. Yah elah naik rank aja belum, dan sialnya yang ada malah turun rank. Hadeeeeeeh apesssss.

Malam hari

*Kriuk…Kriuk…
Perut buncitku mengeluarkan bunyi-bunyi merdu tanda lapar. Sialnya setelah kugeladah dapur tidak apa-apa yang bisa kumakan. Hanya ada bahan mentah saja. Kalau kayak begini pasti Mama belum pulang juga. Hadeeehh Mama kemana ya. Lebih baik aku telpon saja deh, takut mama kenapa-kenapa.

*Tut….Tut…Tut…. Tersambung tapi tidak di jawab, dan saking lama-nya tidak diangkat jadi terputus. Lebih baik kucoba lagi, mungkin tadi mama tidak dengar nada panggilan dari HP-nya.

*Tut….Tut…Tut…. Crek… ah akhirnya juga diangkat sama mama.

“Halo mam….” tapi tak ada balasan, hanya terdengar helaan nafas yang berat. “Halo…Mam dimana? kok gak jawab telpon Henry tadi” kembali aku memanggilnya. Beberapa kali aku coba panggil mama tapi tetap tidak di hiraukan dari sana. Beberapa detik berlalu, lagi hanya terdengar suara nafas yang terdengar berat dan kali ini terdengar orang bisik-bisik. Tapi aku tidak bisa menerka apa yang dibicarakan karena tidak terdengar dengan jelas.

“Unghhh…hh….a..ada...a...paa…hh….Henn?” akhirnya mama menjawab panggilan dari aku. Kalau kudengar, nafas mama tersengal-tersengal seperti orang habis lari. Mama lagi ngapain ya disana, kayak sedang kesusahan saja nafas-nya.
“Mama dimana? kok belum pulang jam segini?” kembali aku bertanya. Lama tak ada jawaban lagi seperti sebelumnya.
*Plok….plok….plok…. Sekarang malah terdengar bunyi tepukan yang keras dan terasa berat namun cepat juga. Itu suara apa ya tanyaku dalam hati. Suara nafas helaan nafas yang berat juga semakin keras.
“Enghhh….mama…oh……pelannn….” mama tiba-tiba mendesah.
*Plok….plok….plok….
“Mama lagi ngapain sih?” tanyaku heran.
“Bentar…..please…” sepertinya mama menjauhkan mulutnya dari speaker HP-nya dan seperti berbicara dengan seseorang. Dan suara tepukan itu berhenti seketika.
“ehm….Hennn Ma-mama.. lag-lagi dipijet a-ja kok” mama menjawab pertanyaanku dengan terbata-bata.
“Dipijet sama siapa dan dimana mam? Masa sampai malam gini” Tanyaku bertubi-tubi penasaran dengan mama.
“Di-di rumah tante Hani akhh….aduh…” ucap mama yang tiba-tiba terputus. Dan hanya terdengar suara mulut yang tertahan. *Plok….plok….plok….Terdengar suara lagi suaran dengusan dan tepukan keras lagi seperti tadi.
“Oalah…. mama di rumah Tante Hani. Kok gak bilang sih Mam…..” kembali aku berkata kepada mama lewat speaker HP-ku
*Plok….plok….plok….
“Su..dah ya Hennn, Ma-ma gak kuat nahan lagi… nanggung…besok pag-i ma-ma pulang kok akhhh….yeshh” jawab mama seperti terburu-buru.

“Loh Mamm….” *Crek….mama memutuskan telpon-nya sebelum aku dapat berbicara lebih jauh lagi. Padahal aku mau minta ijin pergi besok. Hadehhh. Mama dipijat gimana sih, perasaan heboh banget. Kok kayak di pukul-pukul gitu ya. Oh ya tante Hani adalah kakak kandung dari mama, alias tanteku. Ya sudahlah, yang penting aku tahu kalau mama tidak kenapa-kenapa. Lebih baik aku pesan makan lewat online saja deh. Hmm makan apa ya……

Keesokan di Pagi hari.

*Tet…. tet… tet…..

“Hoahmmmm…..” suara alarm dari smartphone ku berbunyi dengan kerasnya sampai membangunkan aku dari tidur. Kulihat jam di dinding kamar-ku, ternyata sudah jam 7-an. Pas sekali pikir ku. Karena aku ada janji pergi sama teman-temanku, aku harus bangun pagi. Lebih baik aku ijin dulu sama mama, daripada aku pergi diam-diam dan dimarahi. Aku keluar kamar dan mencari keberadaan mama. Terdengar suara-suara dari arah dapur. Tampaknya mama berada di dapur, sedang membuatkan sarapan pagi. Pas aku sampai dapur dan…..Wow pagi-pagi aku sudah melihat pemandangan indah yang pasti bikin ngaceng. Junior-ku seketika tegak mengeras. Dengan secapat kilat tak lupa aku abadikan momen yang bikin sange ini.


*Crek

Mama sedang menungging di depan kulkas, tak menyadari keberadaanku. Bisa-bisanya mama tidak memakai celana dalam di balik daster yang di pakai-nya. Eh tapi tunggu sebentar…. Loh itu ada apaan di lubang pantat mama. Tentu itu bukan celana dalam. Hah? Jangan-jangan itu Sex toys? Gila…. Sejak kapan mama pake gituan, di anus pula. Lama aku tercengang melihat mama yang masih menungging seksi dengan seks toys menancap di lubang pantat-nya.

“Ehh Henry, bikin kaget aja kamu Hen. Tumben sudah bangun jam segini” mama tersadar akan keberadaanku lalu segera berdiri.

“Pa-Pagi Mammm” sapaku seraya gugup tidak biasa akibat pemandangan barusan. Sial penis ngaceng-ku pasti terlihat oleh mama dengan jelas.
"Hehehe, a-aku bisa bangun pagi kok” Aku pun berusaha tenang dan mengalihkan pemandangan mama dari kemaluanku yang sedang keras. Tapi tampaknya sia-sia usahaku, mama sadar dan menoleh ke arah celana ku yang menggelembung.
“Hihihi pagi-pagi sudah ngaceng aja, dasar titit mesum ih. Hayooo habis lihat apa?” mama malah cengegesan melihat keadaanku.
Tidak mau menjawab pertanyaan mama dan aku bertanya balik “Hmmm… Oh i-iya mama kemarin pulang jam berapa?”
“Hihihi, Mama pulang subuh tadi kok, kenapa memang-nya?” jawab mama sambil membaca buku resep masakan.
“Enggak kenapa-kenapa kok, cuma nanya saja kok” aku tak mau menanyakan lebih jauh tentang tadi malam. Aku tak mau mood-nya menjadi jelek lagi. Toh cuma pijet di rumah Tante Hani. Meskipun sangat janggal kalau pijet-pijet di malam hari.
“Mam, emmm… aku mau pergi sama teman ya hari ini" tanyaku pelan meminta ijin untuk pergi.
"Hmmm… Kamu mau kemana memangnya? sama siapa saja?" selidik mama yang sekarang sedang mengaduk-aduk panci berisi sup.
"Aku mau pergi sama teman-teman SMA-ku. Sekalian reunian juga, sudah lama gak ketemuan".
"Ohhhh, dimana-nya kok gak jawab? jujur aja sayang, sama mama".
"Aku sama mereka mau ke xxx, ada event turnamen di sana. Tim-ku yang aku dukung sedang tanding di sana” ucapku menjelaskan tujuan pergiku.
“Huh game lagi game lagi, gak capek-capek ya kamu” mama mendengus kesal setelah tahu kemana tujuanku.
“Henry masih libur juga, dan mama bilang kemarin kalau aku bebas mau ngapain aja” aku berkilah berharap di bolehkan pergi. Mama hanya diam sambil terus mengaduk dan menambahkan bumbu-bumbu dapur kedalam panci.
“Ya sudah terserah kamu deh. Terus kamu pulang jam berapa nanti?”.
“Jadi aku boleh pergi ya? kemungkinan malam baru pulang sih".
"Ohhh, ya sudah sana".
"Bolehkan mam?" tanyaku memastikan lagi.
"Iya-iya boleh, nggak masalah kok sayang. Bukannya mama juga sudah bilang kalau kamu mau ngapain aja terserah kamukan" ucap mama mengingatkan kata-katanya tempo hari.

Kuanggukkan kepalaku tanda ingat dengan kata-kata mama barusan. Berarti aku bebas mau ngapain saja. Sekarang kulihat mama sedang berpikir sambil kepala-nya agak mendongak ke-atas serta kedua bola matanya juga menatap plafon rumah, lalu tiba-tiba tersenyum lebar dan hangat kepadaku. Seperti nya dia mendapatkan suatu pencerahan.
"Yauda kamu hati-hati ya di sana, kabarin kalau sudah mau pulang ya”.
“Iya, thanks mam” Setelah mendapat lampu hijau, aku bergegas siap-siap untuk pergi.

20 menit kemudian……

Ketika taksi online sudah datang mejemput-ku. Sebelum pergi, aku putuskan untuk pamit lagi. “Iya sampai malam kata-nya. Jadi nanti kita bisa….” terdengar suara mama dari dalam dapur. Ternyata sedang telponan dengan seseorang. Tak mau menunggu lama karena taksi sudah datang, aku terpaksa memotong pembicaran mama “Mam, aku jalan dulu ya”.
Mama tampak tersentak kaget dengan kehadiranku yang tiba-tiba muncul “I-iya sayang. Nanti jangan lupa telpon mama ya, kalau sudah mau pulang ya” pintanya.
“Hmmm iya mam, bye mam”.
Lalu aku keluar dari rumah dan segera naik taksi online yang sudah menunggu. Dan cuss aku pun pergi ke event di xxx.

Selama perjalanan aku jadi terngiang-ngiang dengan apa yang kulihat tadi di dapur. Sangat gila, ternyata Mama memakai sex toys secara terang-terangan di siang bolong. Parahnya juga sextoys nancep dan menyumpal persis di lubang belakangnya. Apa tidak sakit ya. Aku sering nonton bokep anal sex juga sih, tapi kan pasti tetap terasa sakit. Otakku berpikir keras memikirkan sejak kapan mama punya sex toys ya. Tidak disangka mama bakal punya barang gituan. Tapi aku belum pernah lihat sextoys yang dipakainya. Aku jadi penasaran, ah iya kenapa tidak aku cari tahu di internet saja ya. Tak butuh waktu lama, aku berhasil menemukan sex toys yang mama pakai tadi. Ohhh nama-nya buttplug toh. Aku hanya bisa menggeleng-geleng heran. Jadi penasaran apa mama punya seks toys yang lain ya.

Lama aku berkutat dengan Handphone-ku mencari info-info sextoys yang sekira mama bakal punya, tahu-tahu aku sudah tiba di gedung tempat diadakan event tournament-nya. Langsung aku berbegas mencari teman-teman yang sudah menunggu. Kamipun semua berkumpul dan segara menuju venue turnament. Pas tiba langsung terdengar gemuruh suara yang memekikan telinga, saking ramenya. Aku dan teman-teman-ku segera mencari spot nonton yang enak.

Selama menonton pertandingan berjalan, aku berusaha untuk tidak memikirkan kejadian tadi pagi. Hanya semakin membuat penasaran dan teranggang. Membayangkan segala kemungkinan mainan seks yang mama punya. Klub game yang kudukung lambat melaun naik ke tahap-tahap berikutnya. Tak terasa waktu berlalu, dan *Tring….Tring….Tring…. Handphone-ku berbunyi di tengah sorak-sorak penonton yang sedang heboh. Kulihat layar smartphone-ku. Ternyata mama menelponku. Langsung aku bergegas ke tempat yang lebih sepi, lalu kuangkat panggilan telpon itu.

“Halo mam, kenapa nelpon? Ada apa?” sapaku duluan.
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp… bukan suara mama yang keluar tapi hanya terdengar suara hisapan yang terdengar sangat basah. Aneh kok suaranya mirip dengan suara yang keluar dari headest ketika aku main sama Andre kemarin ya.
“Mam halo, halo mam……” ini kenapa mama yang telpon ke aku, tapi tidak ada jawaban deh.
“Ehmm…puah….kamu dimana sayang?” tanya mama akhirnya berbicara membalas panggilaanku.
*Clek…Clek…Clek…Cuph…Happ
“Masih di tournament mamii. Memangnya kenapa ?”
*Slurp….Slurp….Plop…..Clek…Clek…Piuh…
“Ohh, mama cuma nanya aja kok *Cuph…Cuph…Hap….Slurp…Puah… terus kamu Pulang jam berapa?” tanya mama, sambil terdengar suara aneh itu lagi. Aku berusaha tidak mempedulikan suara-suara yang ganjil itu.
*Hap….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
“Bukannya aku tadi sudah bilang ya? Aku pulang malam mam”.
*Puah….Clek…Clek…Clek…”Ohh iya ya, mama cuma mastiin aja. Biar mama nanti siapin makanan buat kamu makan nanti” jawab mama *Hap….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
“Oh nanti aku makan di sini kok, biar sekalian. Ngomong-ngomong mama lagi ngapain sih? Dari tadi ada suara-suara gak jelas gitu”.
*Puah….Clek…Clek…Cuph….Clek…” oh mama lagi makan mie kuah, sama ada sosis-nya juga. Sosis-nya besar banget loh Hen, di kasih Andre” terang mama menjelaskan kalau dia sedang makan. Pantas saja dari tadi ada suara-suara aneh. Kulihat jam, padahal sudah jam 3 sore lebih tapi kenapa mama malah makan makanan yang berat gitu ya. Apa tidak takut gemuk lagi.

“Ohhhhhh, Terus mama kok makannya jam segini, memangnya belum makan siang ya?” tanyaku.
*Glok…Glok…Glok…Glok…Glok…
Tidak ada jawaban langsung dari mama, malahan cuma terdengar suara yang berbeda lagi dari sebelum-sebelumnya. Sekarang seperti orang sedang kesedak. Aku jadi khawatir
“Mam mam keselek ya? Halooo” ucapku coba mencari mama yang tiba-tiba hilang.
*Puah….puk….puk…puk…. Kini malah terdengar sesuatu sedang di pukul-pukul.
“Hihihi iya mama tadi keselek ama sosis besar-nya Andre” akhirnya mama membalas panggilan aku. Huh mama bikin aku tegang saja.
“Haha mama ada-ada saja deh, bikin panik aku tahu nggak sih. Masa bisa keselek sama sosis sih” candaku.
“Sosis-nya gede sih, berurat-urat besar gini jadi bikin keselek hihihi. Tapi enak loh Hen hihihi”.
*Hap….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
“Kok Ber-urat? Itu bakso apa sosis mam” tanyaku kerana heran ada sosis berurat.
*Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…Ploop
“Hihihi gak tau ni Hen. Kok bisa Sosis-nya Andre unik banget Hen, berurat-urat tebal gini”.
*Clek….Clek….Clek
“Hmmm, terus mama kenapa makan jam segini?” tanyaku lagi.
“Ehmmm…. tadi Andre tiba-tiba nawarin ko..ehh sosis-nya. Karena kelihatan enak, mama jadi pengen deh hihihi. Terus Mama jadi keenakan deh”.
*Clek….Clek….Clek
“Hoooo gitu, ok deh. Makannya jangan cepet-cepet mam, nanti keselek lagi. Dari tadi aku dengar suaranya kayak lahap banget makannya hahaha” saranku sambil bercanda.
“Hihihihi enak sih besar dan berurat gini. Sudah ya sayang mama mau lanjut nyep…eh makan lagi, nanti telpon kalau mau pulang ya Hen” pinta mama.
*Crek… Telpon antara aku dan mama akhirnya berakhir. Tadi kurasa mama hampir salah ngomong. Tapi apa ya “Nyep” itu. Hmmmm, ah sudahlah ngapain dipikirin. Sudah saat-nya aku kembali berkumpul sama teman-temanku dan melanjutkan menonton pertandingan.

Beberapa jam kemudian…

“Aduhhhhh..duh…pegalnyaaa” gumamku sambil meregang seluruh badanku. Capek juga duduk di kursi kondangan gini kalau lama-lama. Kulirik Jam di HP-ku juga sudah sore, aku putuskan saatnya berpisah dengan temanku dan pulang ke rumah. Lagipula tim gaming yang aku dukung gagal melangkah lebih jauh, hanya sampai babak semi-final. Karena sudah capek dan tidak ada kegiatan yang bisa kulakukan lagi disini. Lebih baik aku pulang dan main game di rumah.

Tiba di depan pintu rumah, aku mencari kunci pintu depan rumah-ku. Ah sial sepertinya aku tidak sengaja menghilangkan-nya di tempat tadi. Kulihat mobil ada di rumah, berarti mama tidak kemana-mana hari ini. Kucoba ketuk pintu rumah, berharap mama mendengarnya.

*Tok Tok Tok Tidak ada jawaban dari dalam. Mama di mana ya. Baiklah sepertinya harus kuketok lagi.

*Tok Tok Tok TOK TOK makin lama semakin keras kuketok pinntu rumah, bahkan kugedor-gedor saja *Dok dok dok.

Hmmm, masih tidak terbuka juga. Kayaknya mama tidak dengar dengan gedoran di pintu depan. Padahal sudah keras sekali. Heran, mama kemana ya, tidurkah? Baiklah, sepertinya aku harus
menelpon mama. Kucari nomor mama di HP-ku, dan kutelpon. Ah ok tersambung langsung.

*Tuuuuut…..tuuuuuut……tuuuuut….. Tersambung tapi tidak diangkat-angkat sama Mama. Aneh mama kemana sih, lama amat angkat telponnya.

*Clek….ah akhirnya di angkat sama mama. “Mam, aku di depan nih, kunci-ku hilang. Tolong bukain pintu depan dong mam” Tak ada balasan dari seberang sana, hanya terdengar deru nafas seperti orang capek ‘hh…hh…hh…”.

“Mam halo, mam halooo……”. Aku coba panggil mama tapi tetap di balas juga. Terdengar suara grasuk grusuk dari sana.
*Crek yang ada sambungan telpon-nya malah dimatikan. Kucoba telpon lagi, tersambung tapi sekarang malah tidak diangkat. Mama ngapain ya di dalam, kok lama banget ngebukain pintu doang.

*Clek….akhirnya pintu terbuka. Kulihat mama membuka pintu, kenapa mama berkeringat dan acak-acakan ya. Juga terlihat sedikit kehabisan napas.

“Hen..hh.. Kok kam-kamu sudah..hh..pulang? Katanya kamu pulang-nya malam” tanya mama sambil kehabisan napas.

“Iya mam, tim yang aku dukung kalah duluan. Jadi aku sama teman-teman bubar duluan” Jawabku memberikan alasan kenapa aku pulang duluan.

Kuperhatikan raut wajah mama seperti agak kesal. Ada gerangan apa ya. Lalu kuterawang lebih jauh penampilan mama yang hanya memakai daster pendek bewarna putih. Ohhh shit, baru kusadari puting-nya tercetak dengan jelas di balik dasternya. Terlihat tegak dan menusuk bahan dasternya. Gak cuma, kayaknya mama juga tidak pakai celana dalam.

“Kamu ngapain sih ngelihatin mama kayak gitu? Dasar anak mesum” hardik mama membuyarkan tatapan mesumku. Terlihat mukanya masih terlihat jengkel.

“Hehehehe, habis mama kelihatan seksi sih” pujiku, berharap beliau tidak marah lagi. Tak disangka mama malah tersenyum. Yes sukses batinku gembira, mama senang di puji kayak gitu.

“Yauda gih sana mandi” perintah mama. Aku pun menurut dan berjalan masuk ke kamar. Kubuka kamarku dan astaga…… kenapa kamar ku terlihat berantakan begini. Seperti kapal pecah. Kasur tempat aku tidur itu terlihat acak-acakan dan basah pula. Padahal aku tadi tinggalkan kamar-ku dalam keadaan rapih dan bersih. Dan bau yang tercium dari kamarku sedikit asing. Juga agak sedikit lembab kamarku ini.

“Mahhhh, kok kasur Henry acak-acakan dan basah gini sih?”
“Ohhh..ehmmm itu …. Oh ya tadi mama di pijet sama Andre di kasur-mu” jawab mama. Hah? Andre? Temanku itu kesini? Dan mijet mama juga, kok bisa sih.
“Loh Andre tadi kesini? terus orang-nya mana?”
“Ehhh iyah…kan tadi dia ngasih sosis-nya ke mama. Kayaknya sekarang lagi di kamar mandi deh”.

Padahal mama biasa kalau pijet pasti memanggil tukang pijet langganan “Mama gak manggil tukang pijet langganan? terus kok mau sama di pijet sama Andre sih”.
“Ohhh… Mama memang sudah biasa dipijetin sama Andre kok sayang. Dan tahu nggak? Andre jago banget loh mijet-nya. Bikin mama keenakan terus hiihihi”.
“Sudah biasa dan enak? Kok aku nggak pernah lihat mama di pijet Andre?”.
“Mama setiap abis gowes suka di pijet di rumah Andre”.
“Hah kok mau sih?” tanyaku yang terheran-heran yang baru tahu sama kegiatan mama selama ini. Nyatanya setelah gowes ternyata sering di-pijatin sama Andre. Pantas suka lama kalau pulang sepedaan sama Andre.
“Ya gak apa-apa kan? Andre tahu teknik mijet yang enak sih. Jadi mama nagih hihihi” mama malah tertawa centil.

“Terus kenapa tadi pijetan di kasur aku sih, kan bisa di kasur mama sendiri” protesku tanpa sadar dengan nada sedikit tinggi.
“Masa mama gak boleh pake kasur-mu, kan yang beliin mama juga” jawab mama agak sewot.
“Ya….tapi….”
“Yaelah bro, tinggal diganti doang seprei-nya” Andre muncul dan memotong omonganku. Tampaknya dia habis mandi, dengan hanya melilitkan bagian bawah pinggang dengan handuk.
"Eh…Elu habis mijitin nyokap gw ya?" tanyaku memastikan lagi. Diapun mengganguk seraya tersenyum brengsek. Sialan nih orang, kayaknya curi-curi kesempatan dengan mama.
"Memang lu bisa pijet?”.
“Bisa dong, sudah biasa gw mijet. Gimana enak kan tadi pijetan Andre?” tanyanya kepada mama.
“Hihihi enak banget kok sayang. Tapi tadi nanggung banget Dre, hampir dapet lagi loh enak-nya” mama terlihat merajuk kepada Andre. Andre pun hanya tertawa mendengar protes mama. Aku malah jadi binggung di pembicaran mereka.
“Hampir dapat apaan sih mam?”
“Hampir dapat enak dan nikmat sayang. Tapi gak dapet gara-gara kamu tahu, ganggu mama sama Andre” ucap mama sambil memasang muka cemberut.
“Enak dan nikmat? Sehebat itukah pijetan Andre?”
“Hihihi iya sayang, rasa-nya di tusuk-tusuk nikmat gitu dech”.
“Ditusuk-tusuk? Memang-nya apa bedanya sama pijet biasa sama langgangan mama ?”.
“Beda jauh Henry sayang, sudah deh kamu gak bakal ngerti juga jadi gak perlu tahu” jawab mama tegas. Sepertinya mama gak mau membahas-nya lebih jauh.
“Tapi gak sampe buka baju kan ?”.
“Hihi lepas baju dong sayang, kan susah kalau pijet-nya masih pakai baju”. Gila mama ternyata sampai lepas baju di depan Andre. Sementara dengan tukang pijet langganan biasa-nya tetap berpakain lengkap tertutup. Aku hanya bisa memasa muka dengan raut tidak percaya dengan informasi baru ini.
“Memang-nya mama gak malu sama Andre?”.
Mama menggeleng seraya menggigit bibir bawah. Unghhh terlihat sensual sekali.
“Ya harus lepas baju dong Hen, jadi gak boleh malu. Nanti percuma, biar rasa enaknya maksimal kan tan” timpal Andre.

“Hihihi iya Andre sayang, gak enak kalau pake baju” ucap mama balik setuju dengan kata-kata Andre.
“Tapi baju atas saja kan? bawahannya gak kan?” tanyaku khawatir.
“Hihihi menurut kamu gimana Hen ?” mama malah berbalik bertanya.
Mendengar itu aku malah jadi membayangkan kalau Andre temanku ini memijit mama yang sedang bugil. Jadi tubuh mama yang tidak memakai sehelai benang apapun dan yang seksi itu tersentuh oleh tangan-tangan dan jari-jari Andre. Terbayang tubuh seksi mama yang mengkilap basah oleh minyak pijet disentuh oleh Andre. Ribuan pernyataan bermunculan dalam benakku. Apa Andre curi kesempatan ya ? apa Andre melakukan yang tidak-tidak terhadap mama? Kalau iya apa mama akan marah? Atau justru malah menikmatinya.

Aku iri, sangat iri. Selama ini aku hanya bisa melihat dan mangabadikannya di HP-ku. Padahal aku ingin lebih dari itu. Sekarang faktanya Andre sudah biasa megang-megang tubuh mama yang seksi

Tak sadar aku berfantasi yang semakin membuatku cemburu, mama pun menyadarkan aku dari mimpi siang bolong yang mesum ini.
“Hei kok malah bengong sih sayang? Bayangin yang enggak-enggak ya? Hihihi. Hayo bayangin apa nih? Goda mama ketika tahu aku tiba-tiba terbengong diam.

“Eh..ehmm..nggak kok mam” jawabku gugup. Sepertinya percuma.
“Hihihi Kenapa sayang ? kamu cemburu sama Andre yang bisa megang-megang mama ya?” tuduh mama yang tepat sekali. Kali ini raut wajah mama menampakan sifat jahil-nya.
“Nngg…nggak kok mam” aku mencoba berbohong tapi tampaknya percuma.
“Hiihi jujur aja Henry-ku sayang. Percuma kamu bohong sama mama, kamu-kan anak yang mesum hihihi” kata-kata mama menusuk telak. Aku hanya bisa berdiam malu, aku yakin wajahku sangat merah. Apalagi kali ini ada Andre, mau tak mau aku di permalukan di depan temanku sendiri.
“Cemburu yaaa? Kan kamu cuma bisa lihat mama, kalau Andre boleh pegang-pegang hihiihi”. Aku pun mengganguk dengan wajah yang panas dan merah.
“Hhihi, dasar anak mesum. Yauda deh, sana tuh kamu bersihin tuh kamar-mu” perintah mama tegas. Padahal yang berantakin-kan mama sama Andre, kenapa malah aku yang repot.
“Kok aku sih yang bersihin. Yang pakai kamar aku kan mama sama Andre” kulontarkan protesku.

“Sudah ah kamu saja, mama mau ngurusin Andre dulu. Temenmu ini capek tahu, habis bikin mama enak terus dari tadi”.
Akhirnya aku mengalah daripada kena amukan mama. Dari tadi Andre hanya cengegesan melihat aku dan mama. Mau tak mau aku segera membersihkan kamarku, kalau tidak mau tidur dimana nanti.
Lama aku berjibaku mencabut seprai kamar yang kotor, mama dan Andre tidak terlihat lagi. Mereka kemana sih, hanya terdengar suara cekikian mereka dari arah dapur. Tapi lama kelamaan suara dari mereka berdua berubah menjadi aneh. Aku bertanya-tanya kepada diriku sendiri, apa yang terjadi dengan mereka berdua ya. Dengan kejadian yang janggal belakangan ini aku jadi curiga dengan hubungan mama sama Andre.

Ah lebih baik aku hampiri mereka….

Di dapur

Pov Santy


“Duh si Henry ganggu aja deh. Padahal tadi tante sudah berkali-kali bilang sama dia, kalau mau pulang telpon dulu. Memang anak yang tolol.”
“Hahaha, nanggung ya tan?”
Aku mengangguk kesal seraya melipat kedua tanganku di dada. Gara-gara Henry aku gagal mendapatkan orgasme lagi. Entah untuk yang keberapa kali di hari ini, sudah tidak bisa kuhitung lagi. Memekku masih berkedut-kedut minta dipuaskan lagi. Kulirik ke arah kamar Henry dari dapur, sepertinya dia masih berkutat di dalam kamar-nya.


“Yuk tan lanjut di sini saja, mumpung si payah masih sibuk di kamarnya”.
Aku melotot mendengar ajakannya “gila kamu Dre, masa ngentot disini”.
“Gak apa-apa tan, rasakan sensasi ngentot dekat anak tante. Lagipula tadi masih nanggungkan?” Tanpa memberikan kesempatan berbicara dia langsung menarik tubuhku. Memposisikan aku sedikit bungkuk dan menghadapkan aku ke arah kamar Henry.
“Nah tante sayang, lihatin Henry ya” dia pun berjongkok di belakang tubuhku dan menarik dasterku ke atas. Lantas pantat indah-ku dengan lubang-nya yang masih tersumpal buttplug terpampang di hadapan wajah ganteng-nya. Terasa hembusan napas-nya menerpa ke sekujur liang senggamaku yang masih sedikit basah.

*Hap…..*Slik….slik…slurp...slik…”Ahh…..Dre….” suara desah pun lepas bebas dari mulutku. Tanpa aba-aba Andre, langsung melumat memek-ku. Lidah nya bergerilya di bibir memeku dan menusuk lubang nikmatku juga.
*Slik….slik…slurp...slik…
“Oh….ah….” sensasi ‘bermain’ dekat Henry membuat-ku terangsang hebat. Ohhh ini nikmat bangetttt. Benar kata Andre, sensasi-nya sangat gila terasa birahi-ku terbakar hebat.
*Slik….slik…slurp...slik… suara basah yang indah nan seksi pun nyaring terdengar. Aku berharap Henry tidak mendengarnya. Saking enak-nya seluruh tubuhku bergemetar sambil tanganku meremas meja di depanku.
Ketika sedang menikmati jilmek dari Andre. Tiba-tiba Henry keluar dari kamar. Dia sedang membawa seprei kotor yang bekas kupakai untuk ‘sesi pijat nikmat’ tadi. Hihihi kurasa dia tidak menyadari kalau sepreinya basah karena orgasmeku dan semportan sperma Andre. Dengan kata lain anakku yang pencundang ini menyentuh lendir nikmat milik aku dengan kekasih mudaku, temannya sendiri. Benar-benar bodoh anak ini, sampai dia tidak menyadari-nya.
“Mama kenapa? Kayak kesakitan gitu” Henry bertanya melihat mama-nya yang merem-melek ini. Bukan kesakitan Hen, tapi lagi merasakan nikmat tiada tara. Tahu gak Hen? Memek tempat kamu lahir dulu lagi di invasi sama mulut Andre loh hihihihihi. Gila, aku ingin berkata-kata seperti itu kepada Henry. Untung diriku masih waras pikirku hihihi.
“Enghhh…ma-ma..***k ap-...apa-apa kok sayangggg, cuma agak pegel ajahhh” jawabku sambil menggigit bibirku agar desahan tidak keluar dari mulut. Berusaha menahan rasa nikmat dari service maut mulut Andre di memekku. Pacar mudaku malah semakin ganas ketika mendengar suara Henry.
Aku berusaha berbicara normal “La-langsung… mas-masukin ke mesin cuci yahhhh….” perintahku ke Henry.
*Slik….slik…slurp...slik…
Henry pun mengganguk dan berlalu ke tempat cucian di belakang rumah. Raut muka-nya tampak binggung hihihi. Dasar anak tolol.
*Slik….slik…slurp...slik…
Tak lama terasa sesuatu ingin mendesak keluar dari lubang nikmatku. Tanda aku akan menggapai klimaksku dan…. *Cret….Cret….Cret….”Ohhhhh…..Andree…..tante keluarrrr.... lagihhhh” erangku. Terasa semburan keluar dari lubang kencingku dan membasahi lantai di antara kedua kakiku. Ohhh gila aku squirt lagi. Aku pun tersungkur di lantai, terduduk di genangan cairan miliku sendiri.
“Hh…hh…hh…hh…hebat kamu Dre. Kamu gak bosen-bosen kamu sama memek tante”.
“Gak bakal tante. Ayo sekarang gantian ya, aku belum crot nih”.
“Tante sepong kontol kamu aja ya, tante sudah gak kuat lagi” Aku raih penis Andre yang sudah tegak keras. Pre-cum sudah terlihat banjir di kepala kontol-nya. Kujilat cairan itu.

*Cuph Cuph Cuph

Aku hujani kepala dan batang kontol ini dengan ciuman mesra, sebagai ucapan rasa terima kasihku telah berkali-kali membawa diriku ke langit tujuh hari ini.
*Hap…… kontol perkasa Andre kembali bersarang di mulutku. Kontol ini sudah memenuhi lubang-lubang di tubuhku hari ini. Yah belum di Anal sih sama Andre. Anus miliku ini masih dilatih dengan buttplug pemberian Andre.
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
Lidah mungilku ini menggelitik lubang kencingnya, mengais dalam-nya. Berharap kontol ini kembali memberikan cairan putih nan kental dan lezat itu lagi. “Puah…” Tak lupa kutelusuri urat-urat besar yang bergelimang di sekujur kontol Andre dengan lidahku. Kedua tangan ku juga bekerja keras memuaskan kontol besar ini.
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

“Loh nyokap gw mana Dre? Perasaan tadi ada di dapur” hihihihi terdengar anakku mencari keberadaan mama-nya. Karena terhalang dengan meja pantry ini jadi aman-aman saja. Sehingga tak kupedulikan Henry, dan aku tetap lanjut menikmati kontol Andre di mulutku. Oh my god.... aku sangat binal.
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
“Tadi tante Santy……. okh…..shittt”
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
“Napa lu? Tiba mendesah gitu jir. Kok ada suara orang makan mie”.
“Gw kram Henn…. Okh…okh…okh…nyokap luuu lagi makan mieee lagi iniiii... Hennn….”
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
Kontol Andre terasa berdenyut-denyut di dalam mulutku, menandakan akan memuntahkan lahar putihnya. Aku jadi makin cepat untuk menghisap kontol Andre.
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
“Ogh…shit…” desah Andre.
*Crot... Crot... Crot... Kontol perkasa Andre berkali-kali menyemburkan lahar panas-nya kedalam mulut-ku. Aku berusaha keras untuk menampung semuanya didalam mulut-ku. Tak ingin cairan nikmat Andre terbuang percuma sia-sia. Namun karena saking banyak-nya, cairan itu terasa keluar dari sela-sela himpitan bibirku dengan kepala penis-nya. Setelah yakin tidak keluar lagi aku lepas jepitan bibirku di kepala kontol Andre *Plop…ughh nyaring sekali bunyi-nya. Aku simpan benih-benih Andre yang kental ini di dalam rongga mulutku. Tidak kutelan langsung, kutahan di mulutku. Terasa peju Andre terombang-ambing dalam mulut-ku, memenuhi seluruh sudut-sudut mulutku.

Aku pun berdiri, dan terlihat Henry yang diam terbujur kaku. Henry hanya menatapku dengan raut muka yang binggung. Hihihi sepertinya dia kaget dengan kahadiranku yang tiba-tiba muncul. Kutatap mata Henry, dan…*Glek….. Aku menelan peju Andre di depan Henry. Tertelan semua habis masuk kedalam perutku. Oh perut terasa hangat karena peju Andre.

“Kenapa sayangg…..kok benggong gitu sih” aku bertanya kepada Henry seraya menyeka peju lezat Andre yang tertinggal di sekujur bibir dengan jari manisku. Lalu ku-emut seluruh jari-jariku dengan sensual di depan Henry.

“Mah…..

Bersambung……

Pesan Penulis
  1. Silahkan di baca dan di nikmati guys.​
  2. Semoga baca-nya gak binggung wkkwkwkw.​
  3. ilustrasi dikit aja, ternyata susah nyari yang pas.​
  4. Perihal vote, sepertinya masih banyak mau ibu dan anak lagi yah. Padahal penulis mau-nya ayah vs anak perempuan kwkwkwkw. Tapi kita lihat nanti.​

Sepertinya banyak pembaca yang mengharapkan Henry akan balas dendam dan ngentot sama Santy. Tapi sayang di cerita ini, hal itu tidak akan terjadi. Makanya Penulis tidak memberikan tag incest di cerita ini. Jadi maaf kalau ada yang kecewa dengan cerita ini






















Bisa panjang nie kyaknya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Beberapa hari gak buka udh 2 update ketinggalan tapi tetap bikin penasaran sama kelanjutannya. Mantap!
 
Seperti-nya flashback mabar tetap ada, tapi bakal jadi extra story aja nanti (padahal sudah 40% jadi wkwkwkw).

Berarti part 8 di up hari kamis atau jumat ya, mungkin bisa lebih cepat.
Harapannya sih sampai hamil dan melahirkan dtetap dikerjain andre, trus si hen disiksa batinnya dengan di suruh jadi babu untuk menghidupkan saudara tirinya dari andre. hanya saran saja maaf
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd