Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mam... Aku Minta Maaf

Survey pertimbangan Plot NTR/cuckold buat cerita baru nanti (kalau ada yang lain boleh dm)

  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan + adik laki

    Votes: 61 10,6%
  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan (no incest)

    Votes: 42 7,3%
  • suami vs istri

    Votes: 58 10,1%
  • Ayah vs anak perempuan

    Votes: 69 12,0%
  • anak laki vs ibu kandung + anak/adik kandung yang lain.

    Votes: 248 43,2%
  • anak laki vs ibu kandung (no incest)

    Votes: 172 30,0%
  • Suami vs istri + anak perempuan

    Votes: 45 7,8%

  • Total voters
    574
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Jangan lupa untuk membaca part 3 yang sudah ditulis ulang ya.

Part 4

Di Hari yang Sama

Jam 09.20 WIB

PoV Henry


Aku lihat mama turun dari mobil Andre. Sepertinya mama terlihat berbeda. Kuperhatikan mama terlihat sangat letih tetapi muka mama memancarkan suatu kebahagian yang tak pernah kulihat sebelumnya.

*Cleck…

Mama membuka pintu, aku hanya diam melihat dirinya masuk kerumah. Dan mama kaget ketika mendapati diriku berdiri di belakang jendala sebelah pintu rumah.

“Loh Henryyyy, kamu ngapain disitu?”

“Gak ngapain-ngapain kok mam, tadi aku dengar suara mobil Andre di depan tapi aku penasaran kenapa mama kok gak turun-turun dari mobil. Jadi aku tungguin disini, lihatin dari dalam”.

“Jadi tadi kamu lihat mama ngapain di dalam mobil?”.

“Nggg… nggak kok mam, kacanya gelap banget. Memang kenapa mam? Oh ya, kenapa mobilnya bergoyang-goyang tadi ?”

"Ohhhh…. itu tadi mama cari kunci rumah, kan kecil tuh jadinya susah nemuinnya. Jadi mama sama Andre sampai harus jungkir balik dulu di dalam mobil hiihihi” mama tersenyum genit. Aneh tak biasanya mama genit seperti ini.

“Jungkir balik di dalam mobil mam? Ada-ada aja deh si mama mah.”

“Hihih….”

Tampaknya mood mama sedang bagus, sepertinya aku bakal aman dari amarahnya pagi ini. Tapi heran mama pulang pagi, dulu-dulu gak pernah perasaanku. Coba lebih baik kutanyakan saja “Mama dari mana aja sih, kok baru pulang pagi gini sih ?”

“Ehmmmm kemana ya….” kulihat mama melihat atas menyentuh kan jari nya di dagunya seperti memikirkan sesuatu. Aku melihat ada sedikit cairan putih di pinggiran bibir mama dan di dagunya.

“Ohhh yaaa si Andre ngajak mama naik ke puncak kemarin".

"Lah ke puncak? Kok bisa ? puncak dimana mam? Puncak bogor?"

“Iyahhhh… ke.. ke… Bogor”.

“Perasaan kemarin mama bilang ke Henry, kalau cuman mau belanja buat bersepeda doang”.

“Tau tuh si Andre, tiba-tiba ngajakin ke sana. Yauda mama iyain aja sekalian ngilangin stress”.

“Terus mama ngapain aja kemarin dan mama tidur dimana?” tanyaku lanjut.

"Ehmmm…ya gituuu dehh, ada deh hihihi….."

Mama aneh sekali sih, seperti ada rahasia saja. Aku hanya basa-basi aja sih sebenarnya. Selama tidak menggangu aku nge-game, aku tidak begitu peduli. Sepertinya aku beneran harus berterima kasih ke Andre.

"Itu di bibir kok ada putih-putih apaan mam? iler mamakah?"

"Ehhh masa?" mama terlihat kaget dan panik

“Ka..kamu sendiri habis ngapain Hen? Ini baru bangun atau belum tidur sama sekali?” tanya mama seraya menyeka cairan putih yang ada di bibir dan dagunya menggunakan jarinya. Ketika semua bersih, mama masukkan jari-nya kemulut dan mengemut nikmat. Aneh sekali mama ini.

"Baru bangun kok hehehe" ucapku berbohong sambil cengengesen takut di marahi.

"Malah ketawa lagi, lihat jam berapa sekarang ? hah ? Sudah ah mama capek, habis naik turun ke puncak".

Lalu mama berlalu menuju kamarnya meninggalkanku. Akupun beranjak ke kamar mandi.


PoV ke-3

Lantas Santy meninggalkan Henry di ruang tamu dan mendudukan diri di kursi meja riasnya yang berada di kamarnya. Dia melihat refleksinya sendiri di depan cermin. Terlihat sosok wanita yang letih tapi mukanya juga memancarkan kepuasan dan kebahagiaan. Ya Santy lelah setelah semalaman menggapai suatu puncak, bukan puncak Bogor atau puncak gunung manapun, melainkan puncak kenikmatan duniawi bersama Andre.

Santy binggung dengan tingkah-nya tadi, kenapa dia berbincang tadi dengan anaknya sedikit ambigu. Bahkan dia membersihkan sisa peju Andre, didepan anaknya sendiri. Diapun bertanya dalam hatinya bagaimana seandainya Henry tahu apa yang telah dilakukan mamanya bersama teman-nya. Apakah dia akan marah dan menghajar temannya atau tidak peduli, dan sibuk dan gamenya. Setelah itu Santy menerawang kejadian semalam…

Flashback tadi malam….

Di Kamar Hotel

Jam 18.20

PoV Santy


Sebelum masuk tadi tak lupa aku matikan HP-ku, supaya nanti tidak terganggu. Aku ingin menikmati malam ini secara maksimal, karena tak tahu kapan lagi aku bisa seperti ini lagi. Ketika pintu tertutup, dengan mesra Andre langsung memelukku hangat. Kami saling tatap menatap dengan sangat dekat, terasa hembusan nafas di wajah masing-masing.Dia mengelus punggungku berusaha menenangiku, mengerti perasaanku yang masih was-was.

“Tan tenang saja, ini akan menjadi rahasia kita berdua. Henry gak bakal tahu. Jadi siap ya? Tante pasti akan merasakan surga malam ini” dia berbicara seperti itu untuk meyakinkanku. Dalam dekapannya dan tatapanya aku menjadi tenang untuk menikmati semua ini.

“Lakukanlah Dre…., tekad tante sudah bulat”.

*Cuph….

Sebuah ciuman hangat hampir di bibirku. Andre menarik kepalanya kembali menjauh lalu tersenyum kepadaku. Aku tak tahan melihat wajah ganteng-nya, langsung ku tarik kepalanya ke arahku. Dan kulumat dengan nafsu, dia pun membalasnya dengan hebat. Pantat gemasku ini pun terkena remasan nakalnya bah kan ditampar.

*Plakkk…

“Enghh….” pekiku disela cumbuan

*Phuahhh……

Cukup lama kami terlibat silat lidah yang hebat. Terlihat juntaian saliva yang menghubungkan bibirku dan dan bibir Andre.

“Kamu jago juga kissing-nya” pujiku ke Andre seraya menyeka liur yang mengumpul disekitar bibirku.

“Hehehe because with practice makes eveything better, and also experience is everything tan” (Karena dengan latihan membuat segalanya lebih baik dan pengalaman adalah segalanya) sombongnya kepadaku kalau dia sudah sering melakukannya. Kita lihat saja nanti di ranjang.

“Tapi kamu selama ini hanya sama Ara kan?”.

Dia tersenyum menggoda dan menjawab “Maybe yes, Maybe no”.

“Well I don’t care about that actually, as long you can make me feel good tonight Dre” (Sebenernya aku tidak peduli dengan hal itu, selama kamu bisa membuat ku enak malam ini) balasku tak peduli, yang penting hasratku terpuaskan.

“Don’t worry honey. At the end of the day, you will feel nothing but pleasure” (Jangan khawatir sayang. Pada akhirnya, kamu tidak akan merasakan apa-apa selain kenikmatan).

“Janji?”

“Janji tan”.

Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”.

“Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau”

“Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas.

Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya,

“Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini.

*Srettttt……

Reseleting celananya kubuka, terlihatlah celana dalam hitamnya yang menggunung. “Astagaaa" pekikku, sepertinya ini bakal besar banget.

“Heheheh” terdengar dia tertawa sombong sambil berdecak pinggang bagai orang yang sedang bangga dengan barangnya.

Aku terdiam menatap gundukannya. Lalu tanpa aba-aba aku memajukan hidungku untuk nempel dipermukaan celana dalam itu. Tanpa malu-malu kuhirup dalam-dalam baunya. Aku mencium baunya dalam-dalam. Aromanya memambukkan sanubariku. Aku tak tahu kalau aku bisa senakal ini, malam ini aku sangat agresif bagai betina lapar. Ketika aku hendak menurunkan celana dalamnya, tiba-tiba Andre menarikku berdiri. “Masa aku doang sih yang telanjang, tante juga dong” protes Andre.

Aku tersadar kalau masih berpakaian lengkap, saking nafsu sama penis-nya aku lupa dengan segalanya. Aku angkat kaosku ke atas terlihat lah BH putihku, yang menahan payudaraku yang berukuran lumayan ini.

"Wowww tan, setelah sekian lama kudambakan akhirnya sekarang terpampang berada di depan mataku".

Kugigit bibir bawaku secara sensual seraya kuremas dadaku yang masih berbalut BH ini. Aku provokasi dia hihihi. Sekarang aku buka legging ku dan terlihatlah celana dalam putih yang melindungi vaginaku dan membelah mantap pipi pantatku. Kuliuk-liukkan badanku.

“Oghh… tante seksi banget, bisa aja ya godaain Andre”

Tak sabar, secera cepat Andre melesakan kedua tangannya ke belakang pungguku dan……

*Ctekkk…. Sekarang aku bertelanjang dada. Terlihat payudaraku dengan puting yang sudah keras menantang. Ya aku sudah sangat nafsu.

“Gila…..Indah dan seksi bangettt” teriak Andre.

“Hihihi, kan kamu sendiri yang bikin tante makin seksi”.

“Misi Andre berarti berhasil ya ? hehehe. Ayo tante, lanjutkan lagi yang tadi hehehe.”

Mendengar perintahnya aku dengan semangat jongkok lagi dihadapan penis nya yang masih tersimpan di celana dalamnya. Kubuka perlahan celana itu sampai setengah, terlihat batangnya. Gilaaaa berurat banget, banyak dan besar-besar lagi. Selama ini aku hanya pernah melihat milik suamuku. Ini sangat jauh berbeda. Apa rasanya nanti kalau menerobos masuk ke vagina-ku.

Andre melihat rasa takjub ku dan menggodaku “Kenapa tante kok kayak kaget gitu sihh?”

“Urat di penis mu kok gede-gede gini sih Dre dan denyutan kerasa banget?” tanyaku penasaran sembari menulusuri urat-urat dibatang penis dengan jariku.

“Karena sering di latih dan dipake tan, makanya kayaknya begini. Oh ya tan, ini bukan penis tapi Kontol. Coba ngomong tan” pinta Andre kepadaku.

Aku menggeleng tidak mau. Menurutku Vulgar sekali kata itu tapi jujur juga menggairahkan.

“Ayo dong tan dicoba, kalau gak mau nanti gak aku kasih” andre memohonkan sambil menjauh dariku.

“Iya iya deh” Akupun menghela nafas mengalah daripada kehilangan santapanku.

“KONTOL, dah tuh ah” ucapku ditekankan.

“Hehehe gitu dong, ayo tan dibuka sekarang”.

Lalu Kubuka semua celananya tiba-tiba isinya terlontar keluar dan…

*Bukkkk…

Kepalaku pun terlempar menoleh kekanan. Astaga pipi putih kiriku tertampar penis-nya. Akhirnya aku bisa melihat seluruh pen… kontol Andre yang sudah tegan berdiri. Aku menatap nanar terpukau kontol itu. Kulihat sudah ada cairan di ujung-nya, sepertinya sudah siap tempur.

Akupun berkomentar “Dre….., ini besar banget. Gilaaa ternyata gak cuma badanmu ya, kontol-mu juga kekar dan berotot gini”. Aku pegang batangnya, kubalik kesana kemari mengamatinya terkagum. Gila pikirku, satu genggaman tanganku saja jari jari-nya tidak bertemu, bahkan kedua tanganku saja belum bisa mencakupi panjangnya. Punya suami kalah jauhhhhh.

Selesai mengagumi kontol besar ini, aku tempelkan hidungku di lubung kecilnya dan kuhirup baunya, ah memabukkan. Kutarik kepalaku dan terlihatah benang pre-cumnya menempel ke ujung hidungku dan terlepas jatuh ke pahaku.

Lalu kucium kepala kontol itu gemas berkali-kali bagai sapaan mesra ku “Cupph…..Cupph…..Cupph…..”.

“Euhhh Tan” Lenguh Andre.

“Cupph…..Cupph….Cupph…….”.

Tiba-tiba Andre merampas kontolnya dari tanganku.

*Puk….puk…..puk…..
*Plak…..plak…. plak….

Dia tampar dan gesekan seluruh wajahku dengan kontol-nya. Bibir, pipi, wajah, keningku, dan daguku tak luput dari sentuhan kontolnya. Saking banyaknya, semua wajahku terdapat lelehan pre-cum.

“Dengan ini tante milliku hehehe”.

Aku hanya tersenyum sayu mendengar itu.

“Ayo, sekarang sepong kontol Andre”.

*Piuhhhh…. Kuludahi dan kukocok-kocok kontol itu dengan kedua tanganku agar gampang kuhisap. Lalu Kubuka mulutku lebar-lebar dan “Hap…”.

Kuemut kepala kontol besar itu. Kumasukan lebih, tapi batangnya tak bisa masuk semua, hanya setengah. Berbeda dengan punya suamiku, aku mampu untuk lebih dari setengah bahkan sampai mentok. Kujepit kepala kontol-nya tak lupa dengan bibir manisku. Kumajukan kepalaku maju-mandur. *Ck…Ck…Ck…..Slurpppp. Tak ketinggalan, kubelai dengan lidah si batangnya. Sekarang kontol Andra basah dengan air liurku.

“Ahhhh tante jago juga nge-blow job-nya”.

“Puah… ahhhh…. Hihihi enak ya?” tanyaku seraya kucium mesra kepala junior-nya disertai kocokan. “Dulu sama suami sering belajar dan mengekspor gituan sih. Biar gak monoton hihihi.”

“Wah bagus deh tan, jadi gak usah ngajarin lagi hehehe”

“Cih, sok banget kamu Dre” ejekku.

Kembali kuhisap kontol-nya nikmat. Hanya terdengar suara erangan Andre dan bunyi hisapan penis, bagiku terdengar seksi dan menggairahkan. Kuturun tanganku untuk merangsang diriku sendiri, dan ketika kusentuh ternyata CD-ku lembab. Sial sudah basah saja aku, dasar si binal rutukku ke diri sendiri.

Tak lama Andre menghentikan aku yang sedang asik dengan ‘mainan-nya’ “Sudah tante, sekarang aku mau rasain memek tante” pintanya vulgar. Hebat juga anak ini, sudah lama kulumat barang-nya tidak ada tanda-tanda keluar.

Andre menuntun diriku ke sofa, dan dia memintaku untuk menyandarkan punggungku di sofa. Dia bersimpuh di depanku. Aku mengerti apa yang dia mau. Kemudian dia melebarkan kakiku. Suamiku dulu juga pernah melakukannya kepadaku, yah sangat jarang sih. Bahkan harus aku yang meminta, walau harus aku paksa. Tapi ini berbeda dengan Andre, dia tanpa disuruh langsung melakukannya. Duh makin kesemsem saja ku ini. Dia elus dan cium-cium mesra paha montokku ini. Andre lakukan itu dari ujung kakiku yang perlahan namun pasti turun sampai ke vag….. bukan tapi memekku yang masih terbalut celana dalam.

Dia singkap celana dalamku kesamping dan terlihatlah kemaluan ku di depan anak muda ini. “Wah gilaa tembem banget tannn pasti enak jepitannya nanti. Terus bukan basah lagi ini sih tan, sudah banjir hahahah” dia menggodaku. Aku hanya bisa tersipu malu. Gimana tidak basah coba, kontol dahsyatnya membuatku tak sabar untuk memasukan nya ke dalam lubang nikmat-ku.

“Yah kayaknya bakal sempit banget ini tan”.

“Gimana gak sempit Dre, kan sudah 2 tahun gak di jamah”

“Kenapa gak cari suami lagi…. Oh iya ya. Gak bisa gara-gara sibuk sama Henry ya tan hehehe”.

Aku hanya diam dengan komentarnya. Yah aku sudah bilang tadi di coffee shop kalau karena sibuk mengurus Henry, aku tak sempat menjalin kasih dengan siapapun.

Tiba-tiba dia memajukan kepala nya ke memek-ku.”Akhhh…… Dre…..iyahhhh” desahku. Dia mencuimi mesra memekku, tak ada bagian yang terlewatkan. Jari-jarinyaa pun tak kalah heboh, dia tusukan ke dalam lubangku. ”Akhhh…… iyaahhh …… disituhhhhh Dreeee”. Clit-ku juga kena libas lidahnya, lalu disedot nikmat dan gigit manja pun mampir di biji kenikmantanku. “Akhhh……yeshhhhh….Akhhh……”. Harus kuakui oral sex-nya sangat hebatttt. Suamiku tidak apa-apanya. Kerasa sebentar lagi aku akan orgasme. Badanku mulai bergetar nikmat, menyapa orgasme pertama malam ini.

“Dikiithhhh…… Dreeeee..dikittt……lagiiiihhhh……sampeeeee”. Andre malah makin intens mengerjai diriku. Lumatan di bibir memek-ku dan tusukan jarinya di lubangnya makin cepat.

*Clek….cleck…clek….

*Clek….cleck…clek….

“okhhhh…..Dreee…..tan….tanteeee…..dapettttt…..”

“Akhhhhh……Dreeee”

*Crett…..Crett…..Crett…..

Badanku bergetar kuat sembari terasa memekku mengeluarkan cairan dan menyemprot muka Andre. Kurasa itu adalah salah satu orgasme terbaik yang pernah kudapat, atau bahkan yang terenak. Maafkan aku suamiku, tapi sepertinya pemuda ini lebih hebat dari kamu.

“Sampai basah wajahku nih hahaha” tawa Andre.

“Hihihih maaf ya Dre. Tante gak nyangka loh kamu jago banget oral seks-nya” pujiku atas orgasme yang diberikan oleh mulut dan tangannya.

“Jilmek tan, jilat memek”

“Iyahhh, jilmek dehhh. Dre, sebentar ya ambil nafas dulu ya”

“Tan, sepong lagi dong biar basah lagi nih”

Dia menyodorkan kontolnya ke mulutku untuk kuhisap biar basah dan siap bertempur. Lantas kuhisap dengan ganas, karena aku sendiri tak sabar untuk ke menu utama.

“Dah yuk tan, pindah ke ranjang aja” pinta Andre agar aku berhenti menghisap. Lalu aku beranjak ke kasur, tak lupa kulepas CD-ku yang sudah basah ini dan berbaring di kasur yang cukup besar ini. Aku menggangkangkan kaki ku lebar-lebar, karena kutahu ini akan susah sekali. Kemudian Andre memposisikan dirinya untuk mempenetrasi aku.

*Puk….puk….puk….

“Ah….” desahku. Andre memukulkan dan menggesekan kepala kontol-nya di mulut vaginaku. Kepala kontolnya yang besar mencium-cium clitoris-ku yang mungil nan imut itu. Berupaya supaya pelumas natural kami membasahi kelamin kami. Tapi lama sekali andre seperti ini.

“Akh….ayo dong Dre, sudah basah banget itu”
“Ayo apa tante? Hehehe” goda dia sembari menyeringai penuh kemenangan kepada diriku yang berbaring pasrah.

“Masukin kontol kamu yang besar itu ke memek aku sayang…..” pinta ku memelas.

Dan…. Blesshh….. Kepala kontolnya masuk, “Ouhghhh Dreee besar banget. Pelan-pelan dulu please….”.

“Gilaaaa, sempit banget tan. Padahal tante bukan perawan lhooo.” senang dan bangga aku mendengar itu.

“Okh….memangmya punya suaminya tante kecil ya?”

“hh…hh..hh…Gak kecil kok. Punya-mu aja yang luar biasa hebat. Kontolmu itu lebih besar, panjang dan keras Dre”. kujawab sembari dia tetap mendorong perlahan-lahan masuk ke dalam lubang peranakan menyentuh bagian yang belum pernah tersentuh oleh suamiku.

“Ouhhh….mentok Dre…” Ya dapat kurasakan kepala kontol-nya berhasil mencium mulut rahimku.

“Tahan sebentar ya dre, biar lubang memek tante terbiasa dulu ya” mohonku kepada Andre. Terasa denyutan dari urat-uratnya di dinding vagina-ku. Lubang kenikmatan yang harusnya dimiliki pasangan yang sah tapi sekerang telah di isi pemuda yang seumuran anakku. Setelah terbiasa dengan ukurannya “Ok Dre, lakukan sekarang”.

Tak banyak bicara, Andrepun langsung memaju-mundurkan pinggul yang awalnya perlahan namun pasti menjadi lebih cepat.

*Plok….Plok….Plok….

“Ough fucckkk, besarrrrr bangeetttt Dre…..” teriakku histeris merasakan hujaman mantap dari Andre.

“Punya tante juga sempit bangettt. Okhhh..dulu si Henryyyyy… keluar dari memek ini, dan sekarang aku yang isiin…..” balasnya ngawur.

“Akh…Akh…Akh…terus Dre…..”

“Akh…Akh…gilaaaa ini enakkkkk bangetttt” desahku setiap hujuman kontol Andre, kenim

“Jujur Dre akhh….., kam….kamuuuu…. hebatttt bangetttt….. suamiiiii tante akhhhhh…. gak ada apa-apanya loh akh…. dibandingkann….. kamu……”. dengan nafas tersengal-sengal di tengah genjotan Andre, barusan aku membandingkan pemuda ini dengan mendiang suamiku, juga ayah dari anakku. Aku sudah tidak waras lagi. Kontol Andre membuatku gilaaaaa.

“Ohhhhh….. Tannn…teeeee dapettttt……” teriak ku mendapat orgamesku. Mataku terpejam menahan nikmat, badanku bergetar tak terkendali seraya punggungku melengkung keatas.
“ohhhhh…… Dre……”

*Cret…Cret…

“Hhhhh….hhhh…..hhhhh…..” Nafasku menderu dengan cepat, perutku kembang kempis. Andre pun menghentikan tusukan kontol-nya, memberikan aku kesempatan untuk menikmati orgasme yang baru saja kudapatkan. Setelah reda orgasme keduaku, tanpa memberi jeda lama Andre memintaku untuk menungging di kasur. Dia pun mengenjotku lagi dengan intensitas yang lebih hebat.

*Plok…*Plok….*Plok….

Suara benturan pantatku dengan selangkangannya menggema di kamar.

"Fuckkkk…. memek tante enak banget. Gak kalah sama yang masih muda" teriak Andre keenakan.

"hah….hah….yaaa… terusss…." desahku, tak bisa menjawab pujiannya. Saking enak hujamannya.

*Plok…*Plok….*Plok….

Kurasa orgasme kedua kian mendekat, "Dreeee… tanteee mau keluarrr lagi…". Mendengar itu, dia malah mempercepat dan memperkuat genjotannya.

Plok…*Plok….*Plok…Plok…*Plok….*Plok….

"Akhhh….Dre..!!"

*Cret...Cret...Cret...Cret...Cret… semburan dari memek-ku membasahi segalanya.

*Plop..Bruk… aku pun tumbang dan kontolnya pun terlepas dari liangku.

“Hah….hah….hah….” nafasku tersengal-sengal.

“Sampai squirt loh si tante, sampai kasurnya basah gini hahahaha” timpal Andre. Aku hanya terpejam sambil tengkurap, merasapi klimaks yang baru saja kuraih. Dengan masih menutup mata aku puji dia “Kamu juga hebat banget andre, tante sudah dapet 3 kali loh”.

“Hehehe makasih tante, aku kayak sebentar lagi keluar nih” ajaknya. Aku harus membantunya keluar juga biar adil. “Posisi biasa tiduran aja ya, tante sudah gak kuat Dre” aku minta posisi misionaris saja.

“Gak apa-apa tan, ayo”. Dengan sisa tenaga aku balikan diri menjadi telantang. Aku lihat ke kontol dia yang basah setelah berkali-kali ku sembur dengan cairan kewanitaanku. Terlihat gagah dan seksi kontol itu.

*Bleshh…

“Akhh…” kami berdua mendesah.

*Plok…*Plok….*Plok…Plok…*Plok….*Plok….

Yang awalnya hanya untuk membantu Andre mendapatkan orgasme, ternyata aku juga kan meraihnya juga untuk keempat kalinya.

“Ohhhh… aku mau keluar tannn….”

“Akhhh….Dreeee, jangannnn di dalammmm” Dengan panik aku meminta untuk tidak keluar di dalam vaginaku, aku tidak ingin hamil.

“Kalau gituhhh….A…aku mau keluar dimulut, nantiii telann yaaa tanteee” pintanya kepadaku.

*Plok…*Plok….*Plok…Plok…*Plok….*Plok….

“Fuckkkk… tante dapat lagiihhhhh” *Cret….Cret….Cret….

Kembali kusembur kontol yang bersemayam di dalam diriku dengan cairan orgasmeku.

*Plop… Andre pun mencabut kontolnya dan berdiri di tengah kasur. Lekas dengan tenaga tersisa mendudukan diri bersiap menerima semburan lahar putihnya.

“Tanteeee Andre keluarrrr….!!” Aku pun membuka mulutku lebar-lebar.

Dan *Crot…

“Akhhh….”pekikku kaget ketika semburan pertama mengenai wajahku.

*Crot…Crot…Crot…Crot… tetap dengan mulut terbuka aku menerima semburan sperma-nya.

“Hah…hah….hah…” terlihat Andre ngos-ngosan.

Sepertinya sudah tidak ada yang keluar lagi, ketika aku mau menyantap spermanya tiba-tiba “Sebentar tan, jangan di telan dulu, biar aku foto dulu buat kenang-kenangan. Kapan lagi bisa aku bisa mejuin mulut tante”. Mendengar itu harusnya aku menolak, tapi kurasa tidak apa-apa. Toh malam ini dia mampu memberikan orgasme yang sangat luar biasa. Ya kuanggap saja sebagai rasa terima kasih.

*Crek…..

“Sudah tante telan saja pejuku” perintahnya kepadaku dan… *Glek…. kutelan semua sperma dia masuk ke dalam perutku ini. Enak, ternyata sperma Andre sangat lezat terasa manis dan gurih Sepertinya aku bisa ketagihan ini hihihih. Tapi aneh seperti aku pernah merasakan rasa ini.

“Aaaaaa…” kubuka mulut dan memamerkan bawah aku menelannya habis. Setelah itu aku hempaskan badanku kekasur kelelahan. Kulihat dia sedang mengotak-ngatik HP-nya. Kuwanti-wanti dia agar fotoku itu tidak tersebar. Dia pun mengganguk tersenyum mengerti. Setelah itu dia ikut berbaring di sampingku.

“Aku gak nyangka ternyata tante sedasyaht itu”

“Hihihi tante juga gak duga Dre. Awalnya tante kira kamu cuma remaja bau kencur yang sombong”

“Aku menepati janji kan tan?” tanya dia

Dengan tersenyum manis dan membelai wajah tampan-nya kujawab “Ya Dre, kamu sudah menepati janjimu untuk memberikan tante kenikmatan”.

“Tan… lanjut ronde 2?”

“Hahhh… kamu masih kuat?” tanyaku terkaget.

“Nih lihat tan..” mataku terbelalak ternyata kontol Andre masih ereksi.

Seperti malam ini masih panjang bagiku. Ya….. harus kuakui ini adalah sex terbaik yang pernah kulakukan sepanjang hidupku. Maafkan aku suamiku, dan maafkan mama-mu ini, Henry.

Pagi-nya di dalam mobil Andre dalam perjalanan pulang

Jam 09.07


“Kemarin sudah tante bilang kan Dre, kalau cukup kemarin malam saja. Tante gak mau keterusan Dre”

“Tante yakin akan melupakan ini?” Andre menarik tangan kananku dan meletakan tepat di selangkangannya. Dapat kurasakan cetakan penis-nya di celananya. Dengan sadar aku langsung meraba-raba menelusuri batangnya dan memencet kepala kontolnya. Mana mungkin aku bisa melupakan kontol-nya ini.

“Memang kamu belum puas Dre?” tanyaku seraya meraba kontol-nya dari luar celana. Yang kurasakan makin keras.

“Dengan tante, Andre gak pernah bakal puas” Aku tersanjung mendengar itu. Tapi tetap harus aku menegakkan harga diriku. “Gak Dre kamu sudah janji. Dan Tante gak bisa melakukan ini karena Henry. Tante gak mau dia kecewa sama mama-nya.” Lucunya ketika mengatakan itu semua tangan kananku tetap berada di selangkanganya, mengelus-elus kontolnya dari luar celananya. Dan aku tetap melakukan itu selama perjalanan menuju ke rumah.

Ketika sampai di depan rumahku. *Sret…. dia pun membuka celana-nya dan dengan susah payah dia mengeluarkan ’barang-nya’. Terlihat susah karena sudah besar dan panjang sudah tegang pula. Dan *Tuing… tertampang lah kontol gagahnya, si kekar dan berotot itu. Mataku pun tak berkedip menatap. Dengan reflek kuladahi tangan kananku dan dengan sukarela kupegang kontol-nya. Kukocok pelan, meremas-remas manja batang dan kepala kontolnya.

“Yakin tante bisa lepas dari kontol-ku? Nih buktinya tangan tante gak mau lepas dari kontol Andre” tanya dia kepada diriku yang sedang bimbang. Sepertinya dia tahu, kalau aku tak bisa lepas dari kontol-nya. Kulihat tangan kanan yang masih memegang kontol-nya, terlihat basah akibat ludah dan pre-cum yang sudah keluar banyak. Kupandangi rumah sebentar, kemudian aku kembali menatap kontol itu tanpa kedip.

“Mungkin sekali ini lagi Dre….” seraya aku mengarahkan kepalaku turun ke kontolnya…..


Bersambung…..

Pesan Penulis

- Semoga sex scene cukup memuaskan para pembaca. Harap maklum ya, penulis masih belajar mengarang hehehe.
- Mungkin kedepannya sex scene akan lebih sederhana, penulis utamakan cerita biar mengena.
- Nanti akan di-edit dan dirapikan lagi.







 
Terakhir diubah:
Jangan lupa untuk membaca part 3 yang sudah ditulis ulang ya.

Part 4

Di Hari yang Sama

Jam 09.20 WIB

PoV Henry


Aku lihat mama turun dari mobil Andre. Sepertinya mama terlihat berbeda. Kuperhatikan mama terlihat sangat letih tetapi muka mama memancarkan suatu kebahagian yang tak pernah kulihat sebelumnya.

*Cleck…

Mama membuka pintu, aku hanya diam melihat dirinya masuk kerumah. Dan mama kaget ketika mendapati diriku berdiri di belakang jendala sebelah pintu rumah.

“Loh Henryyyy, kamu ngapain disitu?”

“Gak ngapain-ngapain kok mam, tadi aku dengar suara mobil Andre di depan tapi aku penasaran kenapa mama kok gak turun-turun dari mobil. Jadi aku tungguin disini, lihatin dari dalam”.

“Jadi tadi kamu lihat mama ngapain di dalam mobil?”.

“Nggg… nggak kok mam, kacanya gelap banget. Memang kenapa mam? Oh ya, kenapa mobilnya bergoyang-goyang tadi ?”

"Ohhhh…. itu tadi mama cari kunci rumah, kan kecil tuh jadinya susah nemuinnya. Jadi mama sama Andre sampai harus jungkir balik dulu di dalam mobil hiihihi” mama tersenyum genit. Aneh tak biasanya mama genit seperti ini.

“Jungkir balik di dalam mobil mam? Ada-ada aja deh si mama mah.”

“Hihih….”

Tampaknya mood mama sedang bagus, sepertinya aku bakal aman dari amarahnya pagi ini. Tapi heran mama pulang pagi, dulu-dulu gak pernah perasaanku. Coba lebih baik kutanyakan saja “Mama dari mana aja sih, kok baru pulang pagi gini sih ?”

“Ehmmmm kemana ya….” kulihat mama melihat atas menyentuh kan jari nya di dagunya seperti memikirkan sesuatu. Aku melihat ada sedikit cairan putih di pinggiran bibir mama dan di dagunya.

“Ohhh yaaa si Andre ngajak mama naik ke puncak kemarin".

"Lah ke puncak? Kok bisa ? puncak dimana mam? Puncak bogor?"

“Iyahhhh… ke.. ke… Bogor”.

“Perasaan kemarin mama bilang ke Henry, kalau cuman mau belanja buat bersepeda doang”.

“Tau tuh si Andre, tiba-tiba ngajakin ke sana. Yauda mama iyain aja sekalian ngilangin stress”.

“Terus mama ngapain aja kemarin dan mama tidur dimana?” tanyaku lanjut.

"Ehmmm…ya gituuu dehh, ada deh hihihi….."

Mama aneh sekali sih, seperti ada rahasia saja. Aku hanya basa-basi aja sih sebenarnya. Selama tidak menggangu aku nge-game, aku tidak begitu peduli. Sepertinya aku beneran harus berterima kasih ke Andre.

"Itu di bibir kok ada putih-putih apaan mam? iler mamakah?"

"Ehhh masa?" mama terlihat kaget dan panik

“Ka..kamu sendiri habis ngapain Hen? Ini baru bangun atau belum tidur sama sekali?” tanya mama seraya menyeka cairan putih yang ada di bibir dan dagunya menggunakan jarinya. Ketika semua bersih, mama masukkan jari-nya kemulut dan mengemut nikmat. Aneh sekali mama ini.

"Baru bangun kok hehehe" ucapku berbohong sambil cengengesen takut di marahi.

"Malah ketawa lagi, lihat jam berapa sekarang ? hah ? Sudah ah mama capek, habis naik turun ke puncak".

Lalu mama berlalu menuju kamarnya meninggalkanku. Akupun beranjak ke kamar mandi.


PoV ke-3

Lantas Santy meninggalkan Henry di ruang tamu dan mendudukan diri di kursi meja riasnya yang berada di kamarnya. Dia melihat refleksinya sendiri di depan cermin. Terlihat sosok wanita yang letih tapi mukanya juga memancarkan kepuasan dan kebahagiaan. Ya Santy lelah setelah semalaman menggapai suatu puncak, bukan puncak Bogor atau puncak gunung manapun, melainkan puncak kenikmatan duniawi bersama Andre.

Santy binggung dengan tingkah-nya tadi, kenapa dia berbincang tadi dengan anaknya sedikit ambigu. Bahkan dia membersihkan sisa peju Andre, didepan anaknya sendiri. Diapun bertanya dalam hatinya bagaimana seandainya Henry tahu apa yang telah dilakukan mamanya bersama teman-nya. Apakah dia akan marah dan menghajar temannya atau tidak peduli, dan sibuk dan gamenya. Setelah itu Santy menerawang kejadian semalam…

Flashback tadi malam….

Di Kamar Hotel

Jam 18.20

PoV Santy


Sebelum masuk tadi tak lupa aku matikan HP-ku, supaya nanti tidak terganggu. Aku ingin menikmati malam ini secara maksimal, karena tak tahu kapan lagi aku bisa seperti ini lagi. Ketika pintu tertutup, dengan mesra Andre langsung memelukku hangat. Kami saling tatap menatap dengan sangat dekat, terasa hembusan nafas di wajah masing-masing.Dia mengelus punggungku berusaha menenangiku, mengerti perasaanku yang masih was-was.

“Tan tenang saja, ini akan menjadi rahasia kita berdua. Henry gak bakal tahu. Jadi siap ya? Tante pasti akan merasakan surga malam ini” dia berbicara seperti itu untuk meyakinkanku. Dalam dekapannya dan tatapanya aku menjadi tenang untuk menikmati semua ini.

“Lakukanlah Dre…., tekad tante sudah bulat”.

*Cuph….

Sebuah ciuman hangat hampir di bibirku. Andre menarik kepalanya kembali menjauh lalu tersenyum kepadaku. Aku tak tahan melihat wajah ganteng-nya, langsung ku tarik kepalanya ke arahku. Dan kulumat dengan nafsu, dia pun membalasnya dengan hebat. Pantat gemasku ini pun terkena remasan nakalnya bah kan ditampar.

*Plakkk…

“Enghh….” pekiku disela cumbuan

*Phuahhh……

Cukup lama kami terlibat silat lidah yang hebat. Terlihat juntaian saliva yang menghubungkan bibirku dan dan bibir Andre.

“Kamu jago juga kissing-nya” pujiku ke Andre seraya menyeka liur yang mengumpul disekitar bibirku.

“Hehehe because with practice makes eveything better, and also experience is everything tan” (Karena dengan latihan membuat segalanya lebih baik dan pengalaman adalah segalanya) sombongnya kepadaku kalau dia sudah sering melakukannya. Kita lihat saja nanti di ranjang.

“Tapi kamu selama ini hanya sama Ara kan?”.

Dia tersenyum menggoda dan menjawab “Maybe yes, Maybe no”.

“Well I don’t care about that actually, as long you can make me feel good tonight Dre” (Sebenernya aku tidak peduli dengan hal itu, selama kamu bisa membuat ku enak malam ini) balasku tak peduli, yang penting hasratku terpuaskan.

“Don’t worry honey. At the end of the day, you will feel nothing but pleasure” (Jangan khawatir sayang. Pada akhirnya, kamu tidak akan merasakan apa-apa selain kenikmatan).

“Janji?”

“Janji tan”.

Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”.

“Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau”

“Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas.

Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya,

“Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini.

*Srettttt……

Reseleting celananya kubuka, terlihatlah celana dalam hitamnya yang menggunung. “Astagaaa" pekikku, sepertinya ini bakal besar banget.

“Heheheh” terdengar dia tertawa sombong sambil berdecak pinggang bagai orang yang sedang bangga dengan barangnya.

Aku terdiam menatap gundukannya. Lalu tanpa aba-aba aku memajukan hidungku untuk nempel dipermukaan celana dalam itu. Tanpa malu-malu kuhirup dalam-dalam baunya. Aku mencium baunya dalam-dalam. Aromanya memambukkan sanubariku. Aku tak tahu kalau aku bisa senakal ini, malam ini aku sangat agresif bagai betina lapar. Ketika aku hendak menurunkan celana dalamnya, tiba-tiba Andre menarikku berdiri. “Masa aku doang sih yang telanjang, tante juga dong” protes Andre.

Aku tersadar kalau masih berpakaian lengkap, saking nafsu sama penis-nya aku lupa dengan segalanya. Aku angkat kaosku ke atas terlihat lah BH putihku, yang menahan payudaraku yang berukuran lumayan ini.

"Wowww tan, setelah sekian lama kudambakan akhirnya sekarang terpampang berada di depan mataku".

Kugigit bibir bawaku secara sensual seraya kuremas dadaku yang masih berbalut BH ini. Aku provokasi dia hihihi. Sekarang aku buka legging ku dan terlihatlah celana dalam putih yang melindungi vaginaku dan membelah mantap pipi pantatku. Kuliuk-liukkan badanku.

“Oghh… tante seksi banget, bisa aja ya godaain Andre”

Tak sabar, secera cepat Andre melesakan kedua tangannya ke belakang pungguku dan……

*Ctekkk…. Sekarang aku bertelanjang dada. Terlihat payudaraku dengan puting yang sudah keras menantang. Ya aku sudah sangat nafsu.

“Gila…..Indah dan seksi bangettt” teriak Andre.

“Hihihi, kan kamu sendiri yang bikin tante makin seksi”.

“Misi Andre berarti berhasil ya ? hehehe. Ayo tante, lanjutkan lagi yang tadi hehehe.”

Mendengar perintahnya aku dengan semangat jongkok lagi dihadapan penis nya yang masih tersimpan di celana dalamnya. Kubuka perlahan celana itu sampai setengah, terlihat batangnya. Gilaaaa berurat banget, banyak dan besar-besar lagi. Selama ini aku hanya pernah melihat milik suamuku. Ini sangat jauh berbeda. Apa rasanya nanti kalau menerobos masuk ke vagina-ku.

Andre melihat rasa takjub ku dan menggodaku “Kenapa tante kok kayak kaget gitu sihh?”

“Urat di penis mu kok gede-gede gini sih Dre dan denyutan kerasa banget?” tanyaku penasaran sembari menulusuri urat-urat dibatang penis dengan jariku.

“Karena sering di latih dan dipake tan, makanya kayaknya begini. Oh ya tan, ini bukan penis tapi Kontol. Coba ngomong tan” pinta Andre kepadaku.

Aku menggeleng tidak mau. Menurutku Vulgar sekali kata itu tapi jujur juga menggairahkan.

“Ayo dong tan dicoba, kalau gak mau nanti gak aku kasih” andre memohonkan sambil menjauh dariku.

“Iya iya deh” Akupun menghela nafas mengalah daripada kehilangan santapanku.

“KONTOL, dah tuh ah” ucapku ditekankan.

“Hehehe gitu dong, ayo tan dibuka sekarang”.

Lalu Kubuka semua celananya tiba-tiba isinya terlontar keluar dan…

*Bukkkk…

Kepalaku pun terlempar menoleh kekanan. Astaga pipi putih kiriku tertampar penis-nya. Akhirnya aku bisa melihat seluruh pen… kontol Andre yang sudah tegan berdiri. Aku menatap nanar terpukau kontol itu. Kulihat sudah ada cairan di ujung-nya, sepertinya sudah siap tempur.

Akupun berkomentar “Dre….., ini besar banget. Gilaaa ternyata gak cuma badanmu ya, kontol-mu juga kekar dan berotot gini”. Aku pegang batangnya, kubalik kesana kemari mengamatinya terkagum. Gila pikirku, satu genggaman tanganku saja jari jari-nya tidak bertemu, bahkan kedua tanganku saja belum bisa mencakupi panjangnya. Punya suami kalah jauhhhhh.

Selesai mengagumi kontol besar ini, aku tempelkan hidungku di lubung kecilnya dan kuhirup baunya, ah memabukkan. Kutarik kepalaku dan terlihatah benang pre-cumnya menempel ke ujung hidungku dan terlepas jatuh ke pahaku.

Lalu kucium kepala kontol itu gemas berkali-kali bagai sapaan mesra ku “Cupph…..Cupph…..Cupph…..”.

“Euhhh Tan” Lenguh Andre.

“Cupph…..Cupph….Cupph…….”.

Tiba-tiba Andre merampas kontolnya dari tanganku.

*Puk….puk…..puk…..
*Plak…..plak…. plak….

Dia tampar dan gesekan seluruh wajahku dengan kontol-nya. Bibir, pipi, wajah, keningku, dan daguku tak luput dari sentuhan kontolnya. Saking banyaknya, semua wajahku terdapat lelehan pre-cum.

“Dengan ini tante milliku hehehe”.

Aku hanya tersenyum sayu mendengar itu.

“Ayo, sekarang sepong kontol Andre”.

*Piuhhhh…. Kuludahi dan kukocok-kocok kontol itu dengan kedua tanganku agar gampang kuhisap. Lalu Kubuka mulutku lebar-lebar dan “Hap…”.

Kuemut kepala kontol besar itu. Kumasukan lebih, tapi batangnya tak bisa masuk semua, hanya setengah. Berbeda dengan punya suamiku, aku mampu untuk lebih dari setengah bahkan sampai mentok. Kujepit kepala kontol-nya tak lupa dengan bibir manisku. Kumajukan kepalaku maju-mandur. *Ck…Ck…Ck…..Slurpppp. Tak ketinggalan, kubelai dengan lidah si batangnya. Sekarang kontol Andra basah dengan air liurku.

“Ahhhh tante jago juga nge-blow job-nya”.

“Puah… ahhhh…. Hihihi enak ya?” tanyaku seraya kucium mesra kepala junior-nya disertai kocokan. “Dulu sama suami sering belajar dan mengekspor gituan sih. Biar gak monoton hihihi.”

“Wah bagus deh tan, jadi gak usah ngajarin lagi hehehe”

“Cih, sok banget kamu Dre” ejekku.

Kembali kuhisap kontol-nya nikmat. Hanya terdengar suara erangan Andre dan bunyi hisapan penis, bagiku terdengar seksi dan menggairahkan. Kuturun tanganku untuk merangsang diriku sendiri, dan ketika kusentuh ternyata CD-ku lembab. Sial sudah basah saja aku, dasar si binal rutukku ke diri sendiri.

Tak lama Andre menghentikan aku yang sedang asik dengan ‘mainan-nya’ “Sudah tante, sekarang aku mau rasain memek tante” pintanya vulgar. Hebat juga anak ini, sudah lama kulumat barang-nya tidak ada tanda-tanda keluar.

Andre menuntun diriku ke sofa, dan dia memintaku untuk menyandarkan punggungku di sofa. Dia bersimpuh di depanku. Aku mengerti apa yang dia mau. Kemudian dia melebarkan kakiku. Suamiku dulu juga pernah melakukannya kepadaku, yah sangat jarang sih. Bahkan harus aku yang meminta, walau harus aku paksa. Tapi ini berbeda dengan Andre, dia tanpa disuruh langsung melakukannya. Duh makin kesemsem saja ku ini. Dia elus dan cium-cium mesra paha montokku ini. Andre lakukan itu dari ujung kakiku yang perlahan namun pasti turun sampai ke vag….. bukan tapi memekku yang masih terbalut celana dalam.

Dia singkap celana dalamku kesamping dan terlihatlah kemaluan ku di depan anak muda ini. “Wah gilaa tembem banget tannn pasti enak jepitannya nanti. Terus bukan basah lagi ini sih tan, sudah banjir hahahah” dia menggodaku. Aku hanya bisa tersipu malu. Gimana tidak basah coba, kontol dahsyatnya membuatku tak sabar untuk memasukan nya ke dalam lubang nikmat-ku.

“Yah kayaknya bakal sempit banget ini tan”.

“Gimana gak sempit Dre, kan sudah 2 tahun gak di jamah”

“Kenapa gak cari suami lagi…. Oh iya ya. Gak bisa gara-gara sibuk sama Henry ya tan hehehe”.

Aku hanya diam dengan komentarnya. Yah aku sudah bilang tadi di coffee shop kalau karena sibuk mengurus Henry, aku tak sempat menjalin kasih dengan siapapun.

Tiba-tiba dia memajukan kepala nya ke memek-ku.”Akhhh…… Dre…..iyahhhh” desahku. Dia mencuimi mesra memekku, tak ada bagian yang terlewatkan. Jari-jarinyaa pun tak kalah heboh, dia tusukan ke dalam lubangku. ”Akhhh…… iyaahhh …… disituhhhhh Dreeee”. Clit-ku juga kena libas lidahnya, lalu disedot nikmat dan gigit manja pun mampir di biji kenikmantanku. “Akhhh……yeshhhhh….Akhhh……”. Harus kuakui oral sex-nya sangat hebatttt. Suamiku tidak apa-apanya. Kerasa sebentar lagi aku akan orgasme. Badanku mulai bergetar nikmat, menyapa orgasme pertama malam ini.

“Dikiithhhh…… Dreeeee..dikittt……lagiiiihhhh……sampeeeee”. Andre malah makin intens mengerjai diriku. Lumatan di bibir memek-ku dan tusukan jarinya di lubangnya makin cepat.

*Clek….cleck…clek….

*Clek….cleck…clek….

“okhhhh…..Dreee…..tan….tanteeee…..dapettttt…..”

“Akhhhhh……Dreeee”

*Crett…..Crett…..Crett…..

Badanku bergetar kuat sembari terasa memekku mengeluarkan cairan dan menyemprot muka Andre. Kurasa itu adalah salah satu orgasme terbaik yang pernah kudapat, atau bahkan yang terenak. Maafkan aku suamiku, tapi sepertinya pemuda ini lebih hebat dari kamu.

“Sampai basah wajahku nih hahaha” tawa Andre.

“Hihihih maaf ya Dre. Tante gak nyangka loh kamu jago banget oral seks-nya” pujiku atas orgasme yang diberikan oleh mulut dan tangannya.

“Jilmek tan, jilat memek”

“Iyahhh, jilmek dehhh. Dre, sebentar ya ambil nafas dulu ya”

“Tan, sepong lagi dong biar basah lagi nih”

Dia menyodorkan kontolnya ke mulutku untuk kuhisap biar basah dan siap bertempur. Lantas kuhisap dengan ganas, karena aku sendiri tak sabar untuk ke menu utama.

“Dah yuk tan, pindah ke ranjang aja” pinta Andre agar aku berhenti menghisap. Lalu aku beranjak ke kasur, tak lupa kulepas CD-ku yang sudah basah ini dan berbaring di kasur yang cukup besar ini. Aku menggangkangkan kaki ku lebar-lebar, karena kutahu ini akan susah sekali. Kemudian Andre memposisikan dirinya untuk mempenetrasi aku.

*Puk….puk….puk….

“Ah….” desahku. Andre memukulkan dan menggesekan kepala kontol-nya di mulut vaginaku. Kepala kontolnya yang besar mencium-cium clitoris-ku yang mungil nan imut itu. Berupaya supaya pelumas natural kami membasahi kelamin kami. Tapi lama sekali andre seperti ini.

“Akh….ayo dong Dre, sudah basah banget itu”
“Ayo apa tante? Hehehe” goda dia sembari menyeringai penuh kemenangan kepada diriku yang berbaring pasrah.

“Masukin kontol kamu yang besar itu ke memek aku sayang…..” pinta ku memelas.

Dan…. Blesshh….. Kepala kontolnya masuk, “Ouhghhh Dreee besar banget. Pelan-pelan dulu please….”.

“Gilaaaa, sempit banget tan. Padahal tante bukan perawan lhooo.” senang dan bangga aku mendengar itu.

“Okh….memangmya punya suaminya tante kecil ya?”

“hh…hh..hh…Gak kecil kok. Punya-mu aja yang luar biasa hebat. Kontolmu itu lebih besar, panjang dan keras Dre”. kujawab sembari dia tetap mendorong perlahan-lahan masuk ke dalam lubang peranakan menyentuh bagian yang belum pernah tersentuh oleh suamiku.

“Ouhhh….mentok Dre…” Ya dapat kurasakan kepala kontol-nya berhasil mencium mulut rahimku.

“Tahan sebentar ya dre, biar lubang memek tante terbiasa dulu ya” mohonku kepada Andre. Terasa denyutan dari urat-uratnya di dinding vagina-ku. Lubang kenikmatan yang harusnya dimiliki pasangan yang sah tapi sekerang telah di isi pemuda yang seumuran anakku. Setelah terbiasa dengan ukurannya “Ok Dre, lakukan sekarang”.

Tak banyak bicara, Andrepun langsung memaju-mundurkan pinggul yang awalnya perlahan namun pasti menjadi lebih cepat.

*Plok….Plok….Plok….

“Ough fucckkk, besarrrrr bangeetttt Dre…..” teriakku histeris merasakan hujaman mantap dari Andre.

“Punya tante juga sempit bangettt. Okhhh..dulu si Henryyyyy… keluar dari memek ini, dan sekarang aku yang isiin…..” balasnya ngawur.

“Akh…Akh…Akh…terus Dre…..”

“Akh…Akh…gilaaaa ini enakkkkk bangetttt” desahku setiap hujuman kontol Andre, kenim

“Jujur Dre akhh….., kam….kamuuuu…. hebatttt bangetttt….. suamiiiii tante akhhhhh…. gak ada apa-apanya loh akh…. dibandingkann….. kamu……”. dengan nafas tersengal-sengal di tengah genjotan Andre, barusan aku membandingkan pemuda ini dengan mendiang suamiku, juga ayah dari anakku. Aku sudah tidak waras lagi. Kontol Andre membuatku gilaaaaa.

“Ohhhhh….. Tannn…teeeee dapettttt……” teriak ku mendapat orgamesku. Mataku terpejam menahan nikmat, badanku bergetar tak terkendali seraya punggungku melengkung keatas.
“ohhhhh…… Dre……”

*Cret…Cret…

“Hhhhh….hhhh…..hhhhh…..” Nafasku menderu dengan cepat, perutku kembang kempis. Andre pun menghentikan tusukan kontol-nya, memberikan aku kesempatan untuk menikmati orgasme yang baru saja kudapatkan. Setelah reda orgasme keduaku, tanpa memberi jeda lama Andre memintaku untuk menungging di kasur. Dia pun mengenjotku lagi dengan intensitas yang lebih hebat.

*Plok…*Plok….*Plok….

Suara benturan pantatku dengan selangkangannya menggema di kamar.

"Fuckkkk…. memek tante enak banget. Gak kalah sama yang masih muda" teriak Andre keenakan.

"hah….hah….yaaa… terusss…." desahku, tak bisa menjawab pujiannya. Saking enak hujamannya.

*Plok…*Plok….*Plok….

Kurasa orgasme kedua kian mendekat, "Dreeee… tanteee mau keluarrr lagi…". Mendengar itu, dia malah mempercepat dan memperkuat genjotannya.

Plok…*Plok….*Plok…Plok…*Plok….*Plok….

"Akhhh….Dre..!!"

*Cret...Cret...Cret...Cret...Cret… semburan dari memek-ku membasahi segalanya.

*Plop..Bruk… aku pun tumbang dan kontolnya pun terlepas dari liangku.

“Hah….hah….hah….” nafasku tersengal-sengal.

“Sampai squirt loh si tante, sampai kasurnya basah gini hahahaha” timpal Andre. Aku hanya terpejam sambil tengkurap, merasapi klimaks yang baru saja kuraih. Dengan masih menutup mata aku puji dia “Kamu juga hebat banget andre, tante sudah dapet 3 kali loh”.

“Hehehe makasih tante, aku kayak sebentar lagi keluar nih” ajaknya. Aku harus membantunya keluar juga biar adil. “Posisi biasa tiduran aja ya, tante sudah gak kuat Dre” aku minta posisi misionaris saja.

“Gak apa-apa tan, ayo”. Dengan sisa tenaga aku balikan diri menjadi telantang. Aku lihat ke kontol dia yang basah setelah berkali-kali ku sembur dengan cairan kewanitaanku. Terlihat gagah dan seksi kontol itu.

*Bleshh…

“Akhh…” kami berdua mendesah.

*Plok…*Plok….*Plok…Plok…*Plok….*Plok….

Yang awalnya hanya untuk membantu Andre mendapatkan orgasme, ternyata aku juga kan meraihnya juga untuk keempat kalinya.

“Ohhhh… aku mau keluar tannn….”

“Akhhh….Dreeee, jangannnn di dalammmm” Dengan panik aku meminta untuk tidak keluar di dalam vaginaku, aku tidak ingin hamil.

“Kalau gituhhh….A…aku mau keluar dimulut, nantiii telann yaaa tanteee” pintanya kepadaku.

*Plok…*Plok….*Plok…Plok…*Plok….*Plok….

“Fuckkkk… tante dapat lagiihhhhh” *Cret….Cret….Cret….

Kembali kusembur kontol yang bersemayam di dalam diriku dengan cairan orgasmeku.

*Plop… Andre pun mencabut kontolnya dan berdiri di tengah kasur. Lekas dengan tenaga tersisa mendudukan diri bersiap menerima semburan lahar putihnya.

“Tanteeee Andre keluarrrr….!!” Aku pun membuka mulutku lebar-lebar.

Dan *Crot…

“Akhhh….”pekikku kaget ketika semburan pertama mengenai wajahku.

*Crot…Crot…Crot…Crot… tetap dengan mulut terbuka aku menerima semburan sperma-nya.

“Hah…hah….hah…” terlihat Andre ngos-ngosan.

Sepertinya sudah tidak ada yang keluar lagi, ketika aku mau menyantap spermanya tiba-tiba “Sebentar tan, jangan di telan dulu, biar aku foto dulu buat kenang-kenangan. Kapan lagi bisa aku bisa mejuin mulut tante”. Mendengar itu harusnya aku menolak, tapi kurasa tidak apa-apa. Toh malam ini dia mampu memberikan orgasme yang sangat luar biasa. Ya kuanggap saja sebagai rasa terima kasih.

*Crek…..

“Sudah tante telan saja pejuku” perintahnya kepadaku dan… *Glek…. kutelan semua sperma dia masuk ke dalam perutku ini. Enak, ternyata sperma Andre sangat lezat terasa manis dan gurih Sepertinya aku bisa ketagihan ini hihihih. Tapi aneh seperti aku pernah merasakan rasa ini.

“Aaaaaa…” kubuka mulut dan memamerkan bawah aku menelannya habis. Setelah itu aku hempaskan badanku kekasur kelelahan. Kulihat dia sedang mengotak-ngatik HP-nya. Kuwanti-wanti dia agar fotoku itu tidak tersebar. Dia pun mengganguk tersenyum mengerti. Setelah itu dia ikut berbaring di sampingku.

“Aku gak nyangka ternyata tante sedasyaht itu”

“Hihihi tante juga gak duga Dre. Awalnya tante kira kamu cuma remaja bau kencur yang sombong”

“Aku menepati janji kan tan?” tanya dia

Dengan tersenyum manis dan membelai wajah tampan-nya kujawab “Ya Dre, kamu sudah menepati janjimu untuk memberikan tante kenikmatan”.

“Tan… lanjut ronde 2?”

“Hahhh… kamu masih kuat?” tanyaku terkaget.

“Nih lihat tan..” mataku terbelalak ternyata kontol Andre masih ereksi.

Seperti malam ini masih panjang bagiku. Ya….. harus kuakui ini adalah sex terbaik yang pernah kulakukan sepanjang hidupku. Maafkan aku suamiku, dan maafkan mama-mu ini, Henry.

Pagi-nya di dalam mobil Andre dalam perjalanan pulang

Jam 09.07


“Kemarin sudah tante bilang kan Dre, kalau cukup kemarin malam saja. Tante gak mau keterusan Dre”

“Tante yakin akan melupakan ini?” Andre menarik tangan kananku dan meletakan tepat di selangkangannya. Dapat kurasakan cetakan penis-nya di celananya. Dengan sadar aku langsung meraba-raba menelusuri batangnya dan memencet kepala kontolnya. Mana mungkin aku bisa melupakan kontol-nya ini.

“Memang kamu belum puas Dre?” tanyaku seraya meraba kontol-nya dari luar celana. Yang kurasakan makin keras.

“Dengan tante, Andre gak pernah bakal puas” Aku tersanjung mendengar itu. Tapi tetap harus aku menegakkan harga diriku. “Gak Dre kamu sudah janji. Dan Tante gak bisa melakukan ini karena Henry. Tante gak mau dia kecewa sama mama-nya.” Lucunya ketika mengatakan itu semua tangan kananku tetap berada di selangkanganya, mengelus-elus kontolnya dari luar celananya. Dan aku tetap melakukan itu selama perjalanan menuju ke rumah.

Ketika sampai di depan rumahku. *Sret…. dia pun membuka celana-nya dan dengan susah payah dia mengeluarkan ’barang-nya’. Terlihat susah karena sudah besar dan panjang sudah tegang pula. Dan *Tuing… tertampang lah kontol gagahnya, si kekar dan berotot itu. Mataku pun tak berkedip menatap. Dengan reflek kuladahi tangan kananku dan dengan sukarela kupegang kontol-nya. Kukocok pelan, meremas-remas manja batang dan kepalaku.

“Yakin tante bisa lepas dari kontol-ku? Nih buktinya tangan tante gak mau lepas dari kontol Andre” tanya dia kepada diriku yang sedang bimbang. Sepertinya dia tahu, kalau aku tak bisa lepas dari kontol-nya. Kulihat tangan kanan yang masih memegang kontol-nya, terlihat basah akibat ludah dan pre-cum yang sudah keluar banyak. Kupandangi rumah sebentar, kemudian aku kembali menatap kontol itu tanpa kedip.

“Mungkin sekali ini lagi Dre….” seraya aku mengarahkan kepalaku turun ke kontolnya…..


Bersambung…..

Pesan Penulis

- Semoga sex scene cukup memuaskan para pembaca. Harap maklum ya, penulis masih belajar mengarang hehehe.
- Mungkin kedepannya sex scene akan lebih sederhana, penulis utamakan cerita biar mengena.
- Nanti akan di-edit dan dirapikan lagi.







Mantapppp suhuu
 
Mantap, sejauh ini inti cerita yang didapatkan sangat bagus. Selain itu tata bahasa juga jelas dan hampir tidak ada typo.

Sepertinya penulis cerita ini sudah terbiasa untuk membuat artikel tulisan.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd