Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mam... Aku Minta Maaf

Survey pertimbangan Plot NTR/cuckold buat cerita baru nanti (kalau ada yang lain boleh dm)

  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan + adik laki

    Votes: 61 10,6%
  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan (no incest)

    Votes: 42 7,3%
  • suami vs istri

    Votes: 58 10,1%
  • Ayah vs anak perempuan

    Votes: 69 12,0%
  • anak laki vs ibu kandung + anak/adik kandung yang lain.

    Votes: 248 43,2%
  • anak laki vs ibu kandung (no incest)

    Votes: 172 30,0%
  • Suami vs istri + anak perempuan

    Votes: 45 7,8%

  • Total voters
    574
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Part 5

Beberapa hari setelahnya….

Malam 20.50 WIB

PoV Ke-3


Sejak kejadian kemarin, Santy menghindari Andre. Dia selalu menolak ajakan Andre. Karena Santy merasa bersalah kepada mendiang suaminya dan juga anaknya. Dia sudah berjanji dengan dirinya sendiri untuk tidak melakukannya lagi, cukup kemarin saja. Toh hanya one-night stand pikirnya. Santy berpikir bahwa dia harus menjauhi Andre, apabila tidak dia akan terjerumus semakin jauh.

Tapi awal-nya Santy berpikir kalau hanya sekali atau One-night stand tidak masalah, tetapi ternyata ada rasa kangen yang tidak bisa di pungkuri olehnya. Dia tidak menyangka, kalau Andre bisa membuatnya begini. Bahkan belakangan terakhir bayangan penis Andre yang indah berotot dan kekar itu yang telah memberi sejuta kenikmatan selalu hadir dalam pikirannya. Dia harus mencari cara untuk mengalihkan pikiran dan hatinya dari Andre. Sepertinya dia harus menyibukkan dirinya.

PoV Santy

Aku harus bisa mengendalikan nafsuku. Aku harus bisa menghapuskan bayang-bayang penis Andre dari kepalaku. Hmmmm… kenapa aku gak pergi sama Henry saja ya besok. Aku coba ajak Henry untuk ngopi-ngopi. Apalagi sejak kumarahi kemarin aku jadi berjarak dengan anakku sendiri. Lagipula Aku sebagai ibunya harus bisa memperbaiki hubungan dengan anakku sendiri. Ya sebagai penebusan dosaku terhadap dirinya.
Aku ketuk pintu kamarnya. Kutunggu lama namun tidak ada jawaban dari Henry.

*Clek

Aku masuk, kulihat anakku sedang duduk depan komputer-nya. Ternyata dia sedang memakai earphone-nya dan…. Astaga… ternyata dia sedang masturbasi. Aku tidak bisa melihat apa yang menjadi objek masturbasi-nya. Henry tidak menyadari kehadiranku yang dibelakangnya. Kuperhatikan tangan bergerak cepat, sepertinya dia sedang mengocok kemaluannya. Apakah aku sebagai ibunya harus menghentikannya atau membiarkan dia ya. Kupikir kenapa aku tidak mengerjainya saja sebagai candaan. Iseng ahhh, aku toel belakang punggungnya dengan jari manisku.

“Ehhhh… MAMAAA kok di kamar Henry??” teriak dia kaget. Dia berdiri dari kursinya membalikkan badannya menghadapku. Mau tak mau, terlihatlah penis anakku. Hihiihi ternyata kecil, beda sama punya Andre. Astaga bisa-bisanya aku berpikir seperti itu, membandingkan penis anakku dengan kepunyaan temennya sendiri.

Sadar dengan keadaan bagian bawah, dengan secepat kilat dia menarik celananya. Aku pun membuang muka seraya berjalan ke kasur milik Henry. Akupun hanya terdiam duduk di kasurnya. Jujur aku tidak marah kalau dia masturbasi, wajar saja menurutku.

Beberapa menit ada rasa canggung di antara kami, aku memutuskan untuk membuka suara duluan "Ehmmmm…. Hennn…. Jalan yuk besok, kemana gituu” Ajakku.

“Hah? Mau jalan kemana? Tumben mama ajak jalan aku, biasanya kan sama si Andre.” sindirnya kepadaku. Aku ingin marah tapi lebih baik kurendam amarahku. Padahal kalau di lihat-lihat, dia sendiri yang terlalu sering mengurung diri di kamar. Dan yang ada dia selalu menolak ajakanku untuk pergi. Sudahlah mending aku tak hiraukan perkataan-nya itu.

“Yah gak apa-apakan? Mungkin kita bisa ngopi-ngopi besok?” ajakku.

“Gak ah….. malas mam” Tolak Henry.

“Kok gak mau sih sayang? Kamu jahat banget tidak pernah mau jalan sama mama” tanyaku sedih, padahal aku sudah tahu alasan dia tidak mau. Tapi aku tidak mau menyerah, mau tak mau aku lanjut memelas memohon ke Henry “Ayo dong sayang please, kita sudah lama gak jalan bareng” Aku pun memasang muka cemberut manja, supaya hatinya tergugah.

“Kamu juga sebentar lagi kuliahkan?” lanjutku.
“Mama kenapa gak jalan sama Andre aja sih?”

“Kok kamu gitu sih? kamukan anak mama, masa mama jalan sama Andre terus. Jangan bilang kamu lebih mentingin game daripada mama ?”

“Yahh gak gitu mam, kan Henry masih libur panjang. Jadi sebelum kuliah, Henry mau puas-puasin”

“Sampai kapan kamu biar puas Henry? Ah kamu mah, walaupun gak libur juga tetap aja hanya game di otak-mu” sergah ku kecewa. Dia hanya terdiam sambil membetulkan celananya. Sepertinya dia masih ereksi, apa karena sesi masturbasi-nya terganggu atau karena aku pakaian-ku ya.


“Oh ya, ngomong-ngomong kamu sudah daftar kuliah belum?”

“Heheh belum mam, masih lama kok. Santai aja kali”

“Hadehhh…..awas ya Hen, mama sudah wanti-wanti kamu untuk cari kuliah. Awas kalau gak dapat”. peringatku ke dia.

Ketika aku hendak beranjak dari kasurnya, aku lihat layar komputer Henry yang tidak terhalang apapun. Astaga kagetku dengan mata terbalak, bukankah itu aku. Itu fotoku ketika sedang tidak berbusana sama sekali dan ada juga foto aku sedang memakai jersey sepeda.

“Henry…. Jangan bilang kamu pakai foto mama-mu sendiri untuk onani?” tanyaku.

“Ehmmm itu….iii….iya…mam” jawabnya terbata-bata.

“Kenapa?” kutanya dengan nada tinggi.

“So…Soalnyaaa mama… cantik dan sekarang menjadi lebih sek..si” jawabnya gugup.

“GILA…. kamu Hen….., masa nafsu sama mama-mu sendiri. Kamu selama ini cuma bisa mengecewain mama, gak bisa buat mama senang Hen. Kamu Egois dan Jahat” lanjutku marah

“Kalau begitu kenapa mama nggak sama Andre saja? Aku yakin dia bisa buat mama senang kan, sampai kemarin pulang pagi ?” balas Henry.
Aku kaget dengan jawabannya.
“Kamu…..”
*Tsk..
Tak bisa berkata-kata aku pun pergi dari kamar Henry, seraya menahan tangis.

PoV Henry

“Hufttt….” aku menghela lega ketika mama pergi dari kamarku.

Si Mama ada-ada saja sih, masuk ke kamar orang tanpa ketuk pintu dulu. Mana pakai acara ketahuan kalau lagi coli pake foto mama. Bodohnya aku, saking panik lupa mematikan monitor tadi.

Ya aku tahu itu salah tapi, mau gimana lagi? Tubuh mama yang sekarang seksi banget. Pasti pria manapun nafsu juga. Tapi kurasa kata-kataku tadi sangat menyakitkan mama. Waduh gimana ini….. Apa aku minta maaf saja ya? Tanya ku binggung dalam hati.
“Aghhh….. Sepertinya mama marah banget kali ini” geramku binggung. Ah lebih baik aku main lagi saja, paling ntar mama juga maafin aku.

PoV Santy

Aku tersedu-sedu di kamarku sendiri. Mama kecewa sama kamu Hen. Kamu gak cuma mengecewakan mama mu sendiri, tapi juga menyakiti mama. Lama aku merenung mengingat kata-kata Henry tadi. “Baiklah Hen, kalau itu memang maumu, mama-mu ini sudah capek menghadapi kamu. Mama akan mencari kesenangan sama Andre”.
Aku raih HP-ku, lalu Aku telpon Andre.

*Tut……
“Halo….. tante, kemana saja sih? Kok aku telpon dari kemarin gak pernah di angkat. Chat pun juga gak dibalas-balas”.
“.....” aku hanya diam tak membalas sapaannya. Aku bimbang, apakah aku akan terjun dunia kenikmatan itu lagi.
“Tan? Halo? Tan? kok gak ada suara sih. Halo….haloo” terus dia bersuara mencari aku berharap aku menjawabnya.
Akhirnya…. Aku pun bersuara…

“Dre…..besok pagi ajak tante ‘bersepeda’ lagi ya sayang……”

Keesokan harinya
Jam 06.10 WIB

PoV Ke-3


Henry berjalan ke dapur untuk mengambil air minum. Merasa haus setelah bermain game non-stop dari malam "Ahhhh segerrrr" seru Henry setelah menghilangkan dahaga dengan segelas air yang dingin.

Ketika Henry hendak kembali kekamar, tiba-tiba Santy muncul, dan tabrakan antara keduanya tidak dapat di hindarkan.

*Brugh…

Santy terjatuh tertindih anaknya sendiri. Tangan Andre hinggap di dada ibunya. Dalam kesempatan dalam kesempitan, Henry diam-diam meremas dada ibunya. Merasakan betapa kenyal susu ibunya. Santy ketika tahu dengan hal itu, langsung menepis tangan anaknya. Santy tak marah, karena sudah tak peduli lagi. Mereka pun berdua berdiri.

"Kamu ngapain sih, pakai mata dong kalau jalan. Tumben Kamu sudah bangun jam segini" komentar Santy sinis.

Henry mendapati Santy sudah memakai Jersey sepeda yang sangat ketat melekat pada tubuh mama-nya. Matanya tak lepas dari tubuh seksi ibu-nya. Lagi Santy tahu kemesuman anaknya dan hanya diam.


"Hehehehe".

"Loh kenapa kamu malah ketawa-ketawi? Jangan bilang kamu belum tidur sama sekali dari kemarin” curiga Santy.

“Hehehe iya nih mam” Henry menjawab ibu-nya dengan cengegesan.

Santy hanya terdiam menatap anaknya lalu “Kamu jadi orang ****** banget ya!”

Henry diam terkaku terkaget, dia tidak menyangka bakal dihardik mama nya sendiri secara kasar. Henry meduga kalau ibunya masih marah akibat kejadian kemarin.

“Mau jadi apa kamu hah? Henry ? Mau jadi apa kamu ?" terlihat Santy murka.

Henry hanya terdiam, sembari menoleh ke arah lain. Terlalu takut melihat mata ibunya sendiri.

Untuk mengalihkan pembicaraan, Henry pun bertanya "Mau jalan pagi sama Andre lagi ya?"

"iya, kenapa memangnya?" jawab Santy kecut.

"Gak apa-apa sih mam, tapi apa nggak keseringan pergi terus sama Andre?"

"Kamu nggak suka kalau mama pergi sama Andre ?! Dan bukannya kamu sendiri yang nyuruh mama pergi dan bersenang-senang sama Andre?” sergah Santy marah.

“Kamu sudah cuma bisa main game doang, gak bisa apa-apa pula. Beda sama Andre, sudah gagah, tampan, pintar dan perkasa lagi. Terus kamu cuma bisa ngecewain mama aja bisanya, sedangkan Andre bisa bikin mama merasakan nikmat dan happy” lanjut santy meluapkan emosi seraya membandingkan anaknya dengan Andre. Perkataan barusan Santy terdengar menghina dan merendahkan anaknya sendiri. Henry hanya terdiam kaku dengan kata-katanya mama-nya barusan.

Lalu Santy keluar rumah meninggalkan anaknya yang masih dalam keadaan terkaget. Di luar Andre terlihat sudah menunggu duduk di atas sepedanya.

“Ayo tan, kita gowes” ajaknya.

Dengan tersenyum senang, Santy pun mengganguk menerima ajakan Andre “hihihi, yuk sayang”

Kemudian mereka berdua bersepeda memutari komplek. Tak lama mereka mengayuh pedal sepeda mereka….

“Dre….”

“Ya tan?”

“Udahan yuk Dre”

“Loh kenapa memang tan? Masa sudah capek ? baru 10 menitan loh? Tante sakit? biasanya kuat kalau lama dan jauh” tanya Andre khawatir.

Santy menggelengkan kepalanya, kemudian dia maju ke sebelah Andre dan berbisik syahdu ditelinga pemuda itu.

“Tante mau iniii…, kasih tante yang sudah seksi ini kontol berotot-mu itu lagi Dre”” Seraya meremas manja selangkangan Andre sambil memberikan tatapan sayu dan gigitan bibir yang sensual.

Andre pun tersenyum mendengar permintaan Santy. Diapun membalas dengan meramas dada Santy yang membusung ketat terbalut jersey sepeda. Lalu Andre mengajak Santy kerumahnya yang tidak begitu jauh.

Tak lama…… di kediaman Andre

Slurrp…. ah…..Slurrp….

Slurrp…. ah….Slurrp…..

Terlihat di dalam rumah, Santy sedang memberikan service maut mulutnya kepada kemaluan besar Andre yang sedang duduk di sofa. Santy dengan buas melumat kepala kontol nan besar itu.

"Oughhh…. tan….Shittt.. tannn, enak banget….." desah Andre keenakan.

“Hihihi” Santy tertawa kecil melihat itu, tak lupa kocok kontol itu dengan tangan dan mulutnya yang mungil nan manis.

“Kamu tahu Dre? Jujur sejak dari hotel kemarin, tante gak bisa lupain ‘ini’ kamu. 'Ini' yang gagah nah ganteng, si besar, dan si kekar ini hihihi" puji Santy mesum.

Kembali Santy memasukan penis itu kemulut. Dia keluarkan semua teknik BJ yang dia tahu.

Andre pun memegang kepala Santy dan menyodokkan kontol keatas menghajar tenggorokan janda itu.

*Glok… glok…. Glok…hmm….glok…glok..

“Puaaah…….. Dre…jang..”

*Glok… glok…. Glok…glok…glok..


Tak memberikan jeda untuk Santy untuk menghirup udara, Andre kembali menggenjot mulut secara cepat. Akibatnya terlihat gumpalan saliva keluar dengan deras dari sisi mulut Santy yang sedang di sodok oleh Andre.

*Glok… glok…. Glok… Santy pun terpaksa memukul lengan Andre yang sedang memegang kepalanya. Sadar akan itu, Andre pun menarik tanganya dari kepala Santy.

*Plop….Puahh…. Santy menarik mulutnya dari penis Andre. Ketika penis Andre terlepas dari jepitan bibir Santy, semua campuran cairan yang terkumpul itu jatuh membasahi paha, dada Santy, dan lantai diantara kedua kakinya.

"Pelannnn… donggg Dre…. hhh…hhh….. Tan…tanteee hhh…. belum bisa kalau kasar-kasar gitu" pinta Santy sambil tetap berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya. Tak lupa wanita tersebut tetap mengocok penis Andre yang sudah basih akibat liur dan cairan pre-cum.

Andre menyeringai “Hehehe, Harus dibiasakan dong tan”

*Puk Puk Puk

Secara sukarela Santy menamparnya dan menggesekan mukanya sendiri dengan kontol Andre. Semua bagian wajah tak luput dari pukulan kontol itu. Akibatnya seluruh wajahnya basah akibat ludah dan cairan pre-cum yang membalur di kontol Andre.

Santy pun berdiri, membuka seluruh jersey sepedanya yang sangat ketat. Tak lupa seluruh pakaian dalamnya dilepas, sekarang Santy telanjang tanpa sehelai pun. Terlihat kedua puting-nya yang sudah mencuat keras dan tegang saking nafsu-nya terlewat batas wajar.


“Dre, ayo saat-nya kamu entot tante sekarang” pinta Santy yang tak tahan lagi untuk menerima sodokan dari penis Andre.

“Gak mau di-jilmek dulu nih?” tawar Andre.

“Nih pegang dan lihat memek tante, sudah basah bangetkan, tante sudah gak kuattt…”

“Tante jadi kok binal dan vulgar sih?” tanya Andre menggoda perubahan gaya bicara Santy.

“Tante selama ini menahan diri untuk menjadi seorang wanita dan ibu yang baik dan bertutur kata sopan. Tapi persetan dengan itu semua. Yang kuinginkan sekarang adalah kontol besar mu ini” jelas Santy kepada Andre kenapa dia berubah.
“Lagipula Henry yang nyuruh tante untuk bersenang-senang kamu Dre”.
“Oh ya tan?”
“Tadi malam tante ajak Henry jalan-jalan, tapi dia gak mau pergi demi game-nya”.
“Hadehhhh anak itu” Andre terlihat memasang wajah yang turut kesal pada Henry, padahal dalam hatinya dia sangat sedang dengan keadaannya sekarang. Berarti dengan ini, dia bisa menguasai Santy dan mengajaknya jauh terjerumus dalam lembah kenikmatan.
“Sudah ahhh ayo, tante gak mau bahas si Henry”

Santy menaiki Andre yang sedang duduk di sofa dan menggangkangi selangkangan pemuda itu. Sepertinya meraka akan melakukan sex sambil saling memangku. Terlihat Santy memegang penis Andre, dan mengarahkannya ke lubang vaginanya yang mungil. Dia gesekan kepala kontol itu di celah kemaluannya, berharap makin basah. Terasa sulit meski sudah sangat basah dan becek.

Dan… *Bleshh….
“Oughh..tan… sempittt.” “Akh…Be..Besarr bangett”.
Keduanya mendesah akibat pertemuan kemaluan mereka. Sekerang pasangan beda umur itu sedang melakukan sex ronde pertama pagi ini dengan posisi saling memangku, manakala hal itu terlihat mesra dan mengairahkan.
Mereka berdiam diri untuk membiasakan. Terlihat vagina mungil Santy tersumpal ketat oleh penis besar Andre. Meski sudah pernah bertemu, vagina Santy tetap kaget dengan kehadiran benda besar itu.

Untuk mengurangi rasa sakit dan menambah gairah sang betina, Andre meremas dan menghisap lembut kedua dada Santy yang kenyal dan lumayan besar itu.
“Akh… ya… Dre….. isep puting-nya…”
“Masih Sakit ya tan?”
“Gak…ap...apa kok Dre, ‘punya-mu’ besar banget”
“Punya tante juga sempit banget”
“Iyahhhh….ayo Dre, sekarang entot tante dari bawah” pinta Santy. Tanpa babibu dengan segera Andre pun menaik turunkan pinggulnya dengan cepat. Tak lupa Santy menaik-turunkan tubuhnya untuk turut menjemput hujaman sang pemuda perkasa itu.
“Agh…. iyahhh Dre, yanggg lebih cepettt….”
Mendengar itu Andre meningkatkan temponya genjotannya.
“Iyahh kayakkk gituuu….fuck me Hard Dre, pleaseee fuck me harddd” desah Santy.
Tak lama di posisi itu Santy mendapatkan orgasme pertama dalam pagi itu “Ayohhh…Dreee, Akh….tanteee dapettt….”

*Cret *Cret *Cret*Cret

Cairan orgaesme Santy membasahi selangkangan berdua dan membasahi sofa yang mereka duduki.
“Hosh…Hosh…Hosh…kamuu.. Hebatttt banget Dree. Baru bentar di genjot kamu, tante sudah orgasme aja” puji Santy.
“Hehehe Andre kuat karena sering olahraga. Beda sama si Henry, yang lemah dan payah itu itu” jawab Andre menghina temannya. Santy tak bergeming tanda tak peduli dengan hinaan ke anaknya itu.
“Dre ayo ganti posisi, sekarang kamu sodok dari belakang ya” pinta Santy. Lalu Santy memposisikan dirinya di nungging di atas sofa yang sudah basah itu.

Kemudian Andre menggenjot wanita dengan ritme yang terjaga dan mantap itu dengan posisi doggystyle. Suara tubrukan selangkangan Andre dengan pantat seksi Santy pun membahana di ruang tamu itu.
*Plak….. “Akh..Andre” desah Santy ketika pipi pantat yang bulat ditampar gemas oleh Andre.
“Ah……ah….ah…..” Santy mendesah-desah setiap genjotan kontol kekar itu menghujam dalam. Saking besar dan panjang, kepala penis Andre menciumi mulut rahim-nya. Hal ini menandai bahwa tempat Henry bernaung selama 9 bulan telah di masuki dan di nodai oleh temannya sendiri. Memikirkannya dan merasakannya membuat Santy merasakannya nikmat tiada tara.

Berbeda dengan dengan tadi, kali ini Santy mampu bertahan lama menahan orgasme. Tapi apalah daya, Santy kembali mendapatkan puncak-nya lagi.
“Akhhh…..tan..tanteee… dapet lagii…Dre…..” Santy melolong panjang mendapatkan orgasmenya.
*Plop…… ketika penis besar itu terlepas dari vagina-nya, Santy langsung terkapar tengkurap di atas sofa empuk itu.

“Masih kuat tan? Aku sebentar lagi keluar nih tan”
“Kamu tindihan tante aja ya, tante sudah capek”
Lalu Andre memposisikan Santy untuk telentang di atas sofa. Ketika sudah pas untuk penetrasi, kembali Andre menggenjot penis-nya dalam dan kuat ke lubang kenikmatan sang janda cantik. Andre menjatuh kan badan atas-nya dan memeluk Santy hangat, ciuman penuh mesra dan birahi pun tak terelakkan.
Lama di posisi itu, keduanya pun akan menggapai kenikmatan puncak.
“Aku mau keluar tannnnn….”
“Didalem aja Dre…..Tante juga gak kuat lagi Dre…., mau dapeet lagiii….” desah panjang Santy
“Ohh fuck… bareng tan…”
*Crot…Crot…Crot…
“Akh….Andree….” Santy pun orgasme, ketika lerung kenikmatannya di sembur oleh Andre. Badannya gemetar hebat bagai gempa berskala tinggi.
*Plop….”Ahh Dre…” terdengar suara nyaring saking ketatnya vagina menjepit penis Andre.
“Nggak apa-apa kan keluar di dalam tan?”
“Hh…hh…hh..Tante lagi gak subur kok Dre” jawab Santy
“Hehehehe tempat si Henry dulu aku siram peju-ku tan” goda Andre.
“Hihihi parah kamu, anget loh rahim tante gara-gara peju kamu. Kalau subur jadi nih ihihihih”.

Setelah cukup beristirahat dari pertempuran birahi mereka, mereka memakai pakaian seadanya dan menuju ruang makan untuk mengisi cairan tubuh dan tenaga setelah dikuras habis-habisan.
“Oh ya Dre, ngomong-ngomong pembantumu pada kemana ya ?” tanya Santy seraya minum segelas air dingin.
“Si Kiryo sama si Ayu ada kok”
“Terus kita kayak tadi apa gak apa-apa? Tante takut nanti dilaporin ke orang tua kamu nanti” khawatir Santy.
“Hahaha Santai aja tante, Andre sudah sering kok main di rumah sama Ara. Mereka orangnya gak banyak omong kok” jelas Andre berusaha menenangkan Santy.
“Ohhh bagus deh kalau gitu, berarti kalau sering ngentot-ngentotan disini gak apa apa dong hihihihi”
“Kokkk tante vulgar banget sihh” ejek Andre
“Ihhh kan kamu yang minta” balas Santy sambil mencubit lengan Andre sebal.
“Awww tante sakit” Andre mengaduh kesakitan.

Merekapun berbincang seraya memulihkan tenaga. Di tengah obrolan mereka, Santy teringat akan sesuatu “Dre member FSL itu apa sih, dari kemarin tante lihat kata-kata itu di toko Albert sama tempat ngopi kemarin juga ada, bahkan sampai di Hotel kemarin juga ada”
“Ohhhhh itu…. Tante mau tahu itu apa?”
“Iyaaaah Dre, Tante penasaran nihh”.
“Jadi FSL Club itu adalah singkatan dari dari Free Sex Lover. Jadi itu klub khusus bagi para pencari kenikmatan tan. Jadi para anggota-nya dari berbagai kalangan loh, contohnya tante ingat dengan ibu-ibu berhijab kemarin di coffee shop? Dia seorang ustadzah loh”.”
“Hah ? seriusan Dre? Kok bisa sih?” tanya Santy terkaget mengetahui fakta itu.
“Yahhh, setiap orang punya alasan masing-masing yang tak bisa kita hakimi sih tante”.
Santy mengganguk setuju dengan pernyataan Andre, kalau kita tidak boleh menilai orang sembarangan. Pasti semua ada alasan yang tidak bisa di ceritakan ke semua orang.

“Ohhhh gitu….. Loh berarti kamu anggotanya juga dong?”
“Iya dong tan. Kalau bukan member, Andre gak mungkin bawa tante ke area khusus kemarin. Area kemarin memang khusus buat anggota FSL saja, makanya tertutup. Kalau adapun orang biasa, pasti di kelabui tan”.
“Berarti kamu pernah ngentot dengan ustadzah itu ?” tanya Santy vulgar.
“Pernah sih beberapa kali hehhehe, mungkin nanti mau ku kenalin tan?”
“Sebentar-sebentar……berarti kamu dari awal memang sudah mau menjebak tante dong pas kesana? Sampe kita gituan loh, kenapa kamu tega gituin tante?”.
Andre pun menggangukan kepalanya seraya tersenyum hangat, dan memegang tangan Santy mesra.
“Karena kurasa tante yang sudah menjanda dua tahun pasti butuh sentuhan dan kasih sayang seorang pria kan ?” Dan yahhh jujur, aku memang ada rasa kagum kepada tante Santy bahkan mungkin Cinta….” Andre
“Cinta apa nafsu nih?” tanya Santy memotong Andre.
“Heheheh Nafsu tan…tapi Andre mengerti kok, kalau tante marah dan ngelaporin Andre ke polisi”

Santy pun termenung dengan kalimat yang keluar dari mulut Andre.
“Tante gak bohong, kalau tante marah kamu ngejebak tante tapi…..jujur, tante menikmati semua yang kamu berikan ke Tante”.
“Jadi tante masih mau melakukan ini sama Andre?”.
Santy pun tersenyum indah dan hangat ke Andre, lalu sebuah kecupan hangat mendarat darat di bibir Andre *Cuph…. “Tante milik kamu Dre” jawab Santy mesra.
“Lalu bagaimana dengan Henry tan ?”
“Tante sudah gak peduli lagi sama dia, capekkk. Terserah dia mau ngapain. Dan kamu tahu Dre? Dia nafsu sama mama-nya sendiri” Santy menjelaskan kejadian semalam.
“Oh yaa?” tanya Andre terkaget, meski tidak begitu heran.
“Iyahh, semalam dia masturbasi pakai foto tante loh” jelas Santy.
“Coli tan, Masa masih kaku aja sih” protes Andre.
“Iya-iya, dia coli pake foto mama-nya sendiri ihihihi, dasar gila tuh anak”.
“Sejak kapan si pencundang itu nafsu sama mama sendiri?” Lanjut Andre bertanya mengorek perilaku si Henry.
“Hmmm kayaknya sejak tante jadi lebih seksi Deh. Tante perhatikan tatapannya mesum ke tante”.
“Kan aku pernah bilang kalau semua pria pasti bakal melirik ke tante, eh anaknya juga ternyata hahaha”.
“Hihihi… ho-oh tuh si payah itu juga ikutan nafsu ternyata” tawa Santy sekaligus ikutan mengatai anaknya sendiri.

“Tahu gak tan? Anggota FSL ada yang sekeluarga juga loh, jadi incest atau sedarah sudah lazim disana tan. Jadi mungkin Henry bisa ikut”.
“No no, dia kayaknya gak pantas ikut Dre. Bahkan kayaknya tante mau menghukum si pencundang itu”
“Hah menghukum gimana tan?”
“Tante mau godain dia dengan tubuh tante yang seksi ini, biar dia makin nafsu hihihi. Dia gak tahu kalau mama-nya sudah jadi milik temannya, sudah di entotin temannya yang perkasa hihihi. Bahkan tempat dia di kandung selama 9 bulan sudah di pejuin orang lain juga hihihi”. jawab Santy binal.
Awalnya Andre kaget, karena rencana awalnya hanya ingin merasakan dan menguasai tubuh wanita cantik ini. Tapi ternyata sang janda juga menginginkan lebih, termasuk menghina anaknya sendiri.

“Jadi tante mau gabung jadi anggota?” tanya Andre.
“Kayaknya tante belum siap Dre, sama kamu saja dulu ya. Oh iya Dre, mumpung disini, tante minta susu proteinmu dong”
Mendengar itu Andre pun tersenyum berarti. Kemudian Andre mengambil botol, dan mengisinya dengan air mineral biasa dicampur satu sachet bubuk protein rasa strawberry.


“Loh Dre itu susunya ada merek-nya kok. Katamu gak ada mereknya kan”
“Ini bubuk protein tan. Yang jadi menjadi ‘susu spesial’ ini loh tante” *Srettt….. Andre memelorotkan celana-nya dan terpampanglah penis besarnya yang sudah setengah ereksi.
“Kok kamu buka sih celana Dre? Memangnya belum puas? Ehhh…. tunggu sebentar jangan-jangan…..” Santy tak lagi melanjutkan kata-katanya ketika dia mengerti akan sesuatu.
“Iya tante, bumbu rahasia-nya adalah Peju-ku” jelas Andre telak.
Santy pun terbengong mendengar itu. Kemudian dia bernyata “Jadi selama ini tante minum peju-mu?”
“Iya Tante” jawab Andre tersenyum iblis.
“Tante gak habis pikir kamu bisa sejahat itu sama tante” terang Santy sambil tergeleng-geleng gemas atas perilaku Andre.

“Tenang Tante peju itu sumber protein juga kok, apalagi punya nya Andre. Makanya sekarang tante jadi lebih sehat dan Seksi kan. Nah mumpung tante disini, kenapa gak sekarang tante yang bantu kocok keluar ya. Kan Andre sudah bilang kemarin susah kalau gak di ‘bantu kocok’”. Andre menggoyang-goyangkan penis-nya di depan Santy. Memancing janda tersebut untuk mengocok keluar “susu berprotein” yang kaya akan protein.
Santy kaget, tapi dia teringat kalau sudah pernah menelan langsung dari sumbernya toh tidak masalah pikirnya. Dan tak dapat dipungkiri, rasa sperma Andre sangatlah enak dan bikin ketagihan.
Santy pun berjongkok, sekarang wajahnya sejajar dengan penis-nya Andre. Dia ludahi dan kocok ‘pembuat susu special’ itu. Lalu dia masukan penis Andre kedalam mulutnya. Dan dengan semangat Santy mem-blow job penis Andre. Tak sabar untuk menegak ‘susu protein’ itu lagi. “Ayohhh…. Tante sepong kontol-ku biar dapet pejunya” desah Andre sekaligus menyemangati Santy. Tidak membutuh waktu yang lama “Oghh tant…. stoppp….Andre mau keluar”.
*Plop… Andre tarik keluar penis-nya
Dia ambil botol yang sudah ada cairan protein-nya. Dan dia keluarkan semua sperma-nya kedalam botol itu.


*Crot..Crot.. Crot..

"oOugh….yeshhh tanteee ini…resep rahasianya".
Santy hanya bisa menatap nanar ketika Andre mengeluarkan semua isi zakar-nya ke dalam botol protein itu. Santy melihat gumpalan sperma yang mengambang berenang dalam botol itu.
Andre pun langsung mengocok botol itu, agar 'susu spesial-nya' bercampur dengan cairan protein yang sudah larut. Kemudian dia berikan kepada Santy yang masih jongkok terbengong di depan penis-nya yang sudah layu.
"Nahh nih sudah jadi tante, minuman protein susu resep special Andre hehehe".
Santy pun meraih botol itu dari tangan dari dan langsung membuka tutupnya. Santy pun menghirup dalam-dalam aroma yang di keluarkan dari dalam, tercium bau strawberry dan sedikit bau amis.
Kemudian Santy pun menempelkan bibir manis di pinggiran botol. Sebelum dia teguk minuman itu terlihat Santy memberikan senyuman sedukfif ke Andre.
"Hmmmm, sepertinya ini bakal terasa lezat dan sehat hihihi" goda Santy.
Lalu dia teguk dan terlihat leher Santy bergerak seperti sedang menelan sesuatu.
"Glek….glek….glek…."
Tanpa jeda Santy menghabiskan semua cairan itu tanpa sisa.
"Ahhhh….Enak Dre hihihi"
"Gimana? ‘Susu berprotein-nya’ nagih ya tan?"
"He eh" singkat Santy. Terlihat dia sedang mengais sisa cairan yang tersisa di botol itu, berharap masih ada sisa yang dapat dia telan.
"Tante gak bisa bohong Dre, peju kamu tuh enak banget kayaknya tante gak bakal bisa lepas dari ini".
Khawatir akan kekurangan stock peju dari Andre dia pun bertanya "Kalau tante pengen ‘Susu berprotein-nya’ kamu tiap hari gimana Dre? kan gak mungkin 'kocok' tiap hari juga".
"Tenang ya tante sayang, Andre jamin pasokan-nya kok. Pokoknya nanti 'Asupan gizi' tante terjamin" jawab Andre menenangkan.
Setelah semua habis tak bersisa, Santy
"Makasih ya sayang…*Cuph.." Santy memberikan kecupan mesra di ujung kepala penis Andre sebagai ucapan terima kasih. Tak lupa dia kulum lagi untuk membersihkan sisa-sisa sperma yang tersisa.

"Sudah ya, tante pulang dulu".
“Gak mau nambah ronde lagi tan? Aku masih kuat kok heheheh” ajak Andre
“Pengen sih Dre, tapi tante sudah capek".

"Oh ya, alasan jalan keluar sama aku jangan cuma bersepeda tan, mungkin nanti cari alasan lain tan. Toh si Henry sudah tidak peduli dengan apa yang tante lakukan kan? Mending biarkan dia puas-puasin nge-game supaya gak ganggu tante sama Andre. Mungkin nanti tante jadi mau join jadi member FSL?".
"Hihih bener juga kamu, iya deh nanti tante cari caranya ya biar kita bisa ngentot-ngentotan lagi. Tapi….". Santy tediam sambil berpikir kemungkinan dia menjadi anggota club itu.
"Tante tadi sudah bilangkan tadi, kalau bergabung tante masih pikir-pikir dulu ya".
"Ohhh ok deh tan, Andre gak maksa kok. Hanya sama Andre bisa kok hehehe".
"Terima kasih ya Dre, sudah ngasih sejuta kenikmatan yang belum pernah tante rasakan sebelumnya".
Andrepun menggangguk “Andre sudah pernah bilang kan? Apasih yang gak buat tante Santy tersayang ? oh ya gak mandi dulu Tan?"
"Nggak, di rumah aja ah. Biar si Henry lihat tante berkeringatan gini hihihi. Kan Tante bilang tadi kalau mau godain anak tante, biar dia makin nafsu sama mama-nya sendiri."
"Hmmmm bagus-bagus deh tante, yang hot ya".
"Da-dah Andre sayang, muachh".
Santy meninggalkan rumah dengan rasa senang dan bahagia, setelah menggeruk rasa nikmat yang luar biasa bersama Andre.

PoV Henry

Jam 11.17 WIB


“Hoahmmmm……”

*Kruk *Kruk

Ternyata sudah jam segini saja pantas lapar, ah saatnya aku cari makan. Hmmm… aneh kok nggak ada makanan ya. Apa mama belum pulang dari jalan sama Andre ya tanyaku dalam hati. Tumben sudah jam segini kok mama belum pulang dari bersepeda ya. Biasanya Jam 8 atau 9 sudah di rumah. Masa nge-gowes sampai siang gini sih, apa tidak berbahaya bagi kulit ya pikirku.

*Clek

Ah pas banget ternyata mama pulang pikirku. Kulihat mama masuk, masih menggunakan pakaian untuk bersepeda yang super duper ketat itu. Dan wow mama kalau berkeringat sangatlah seksi dan sensual. Seperti kemarin mama pulang pagi bersama Andre, mama terlihat letih tapi juga menunjukan raut wajah yang bahagia. Aneh menurutku apa memang iya bersepeda bisa membuat seseorang seperti itu ya. Atau di apa-apain sama Andre ya curigaku. Ah tapi mustahil mama ada aneh-aneh sama Andre.

Oh ya, aku harus memecah kebekuan ini akibat ulahku kemarin dan meminta maaf atas perbuatanku kemarin.
"Haii mam…… baru pulang gowes bareng Andre ya?"
"Haiii sayang, iyahhh nih capek dan lepek badan mama " ternyata mama menoleh ke arah suaraku dan mau membalas sapaanku. Kayaknya sudah tidak marah lagi.
Lalu mama menuju ke kulkas di dapur, dan menungging untuk mengambil sesuatu didalamnya. Astaga pantat-nya yang tercetak ketat kerena baju sepedanya dan basah pula. Membuatku terangsang melihat pemandangan indah ini. Inilah yang mejadi bahan fantasi-ku belakangan ini. Tapi apa mama tidak malu sama Andre ya.


“Ehmmmm mam…?”
“Iya ada Apa Hen?”
“Memangnya mama harus pakai baju ketat gitu ya ? gak malu sama si Andre?”
“Kenapa memangnya? kamu nafsu lagi ya? mau bayangin mama lagi ya? Hihihi”
*Deg…… aku kaget dengan jawaban mama. Ternyata mama malah mengungkit masalah semalam, kalau aku menjadikan foto-nya ketika memakai baju ketat itu sebagai bacol-ku.
Mama lanjut tertawa melihat tingkahku yang terdiam.

“Ini namanya jersey sepeda Hen… lagipula ini memang khusus buat sepedaan kok”.
Mamapun memutarkan badan di depanku, memamerkan seluruh tubuh-nya yang seksi yang terbalut ketat.
*Glek…. Aku hanya bisa menahan ludah melihat ini semua.
“Mama jadi seksi ya kalau pakai ini ? Andre loh yang nyuruh mama pakai baju ginian” seraya tetap melenggok-lenggokan tubuhnya, yang membuatku semakin panas dingin.

“Kok mama mau sih?”
“Hihihi kan karena dia mama jadi seksi begini, jadi gak salah kalau mama turutin permintaannya. Oh ya... Andre itu baik banget sama mama, sudah sering ngajak gowes dan juga ngasih ‘susu yang berprotein tinggi’ loh”
“Hah susu yang berprotein apaan mam?”
“Susu special resep keluarga Andre. Kenapa kamu mau juga ? hihihi” tawar mama kepadaku.
“Gak ah, Henry gak suka susu yang aneh-aneh gitu” jawabku atas tawaran mama.

Setelah menyiapkan mental diri, aku pun berkata “Mam…Aku minta maaf…karena perbuatan Henry kemarin ya”.
Kulihat raut muka mama berubah sekilas menjadi dingin, tapi kembali ceria lagi.
“Hihihi….. percuma kamu minta maaf sama mama, kalau kamu-nya gak berubah. Sudah ah, mama mau mandi”.
Kulihat mama meninggalkan aku, tanpa memaafkanku….

PoV ketiga
Didalam rumah Andre


“Gimana tadi mainnnya?
“Wuih hot banget den mainnya hehehehe, pengen jadi nyobain Bu Santy juga nih” jawab Karyo si pembantu laki-laki yang sudah tua dan keriput.
“Sabar ya, ada saatnya nanti……”

Bersambung…

Pesan penulis
  • Selamat membaca, semoga pembaca terpuaskan dengan update Part 5 ini.​
  • Maaf ya guys kalau adegan sex masih kurang ngena.​
  • Update part 6 belum tahu kapan.​












 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd