Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Mam... Aku Minta Maaf

Survey pertimbangan Plot NTR/cuckold buat cerita baru nanti (kalau ada yang lain boleh dm)

  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan + adik laki

    Votes: 61 10,6%
  • adik laki-laki vs Kakak Perempuan (no incest)

    Votes: 42 7,3%
  • suami vs istri

    Votes: 58 10,1%
  • Ayah vs anak perempuan

    Votes: 69 12,0%
  • anak laki vs ibu kandung + anak/adik kandung yang lain.

    Votes: 248 43,2%
  • anak laki vs ibu kandung (no incest)

    Votes: 172 30,0%
  • Suami vs istri + anak perempuan

    Votes: 45 7,8%

  • Total voters
    574
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Part 6

Siang….

PoV Henry



Berbeda dengan kemarin-kemarin yang hanya nge-game di kamar, di pagi menjelang siang ini aku duduk di ruang tengah sambil nonton televisi. Sebuah kebiasaan yang berbeda bukan? Ya karena aku harus mengurangi intensitas bermain game. Apabila tidak, aku akan kena marah lagi. Dengan kata lain, aku sedang merubah diriku. Walau sangat sulit. Pada saat mataku terpaku mengamati layar TV, terdengar suara pintu depan terbuka…

*Clek….


Kulihat mama yang memakai pakian ketat itu masuk kerumah, seperti biasa pasti habis gowesan sama Andre lagi. Hadeh apa mama tidak bosan yah. Ketika mama berjalan tiba-tiba mama mengaduh “Enghh…aduhh…akhh…”. Dan juga mama terdengar mendesah ketika mengangkat kaki-nya untuk masuk menuju dapur. Dan cara berjalan-nya juga aneh, sedikit menggangkang.

“Kenapa mam? Kok kayak kesakitan gitu? Mama jatuh dari sepeda? Mama cedera ya?” tanyaku khawatir.
“Ehm…mama gak kenapa-kenapa kok Hen. Eh tumben khawatir sama mama, kira bakal cuek” jawabnya menyindirku sambil mengeryitkan dahi-nya seperti menahan sakit. Aku hanya diam seribu bahasa tak mau berkomentar lagi, yang ada nanti malah membuatnya marah. Kulihat mama terus berjalan menuju dapur, sambil terus mengaduh dan terkadang mendesah juga. Aku pun hanya terbengong binggung dengan keadaan mama yang aneh itu.

Sekembalinya dari dapur, mama duduk di dekatku sambil bermain dengan smartphone-nya. Sepertinya sedang chattingan dengan seseorang. Kalau aku perhatikan belakangan ini mama lebih sering bermain dengan HP-nya. Awal-nya wajar-wajar saja menurutku, memang sekarang jaman semua serba mudah dengan ada internet dan telepon genggam. Tapi Aku sering menangkap mama tersenyum dan tertawa sendiri ketika melihat layar hp-nya malah terkadang suka menggigit bibir-nya sendiri seperti menahan sesuatu. Ketika kutanya ada gerangan apa, mama selalu mengeles seperti menyembunyikan sesuatu. Sekarang kami berdua menonton berita nasional yang terpampang di telivisi, walau terkadang mama membuka HP-nya.

Sebagai lelaki yang masih normal, aku tak tahan untuk tidak meliriknya dengan mataku. Kukagumi keseksian mama. Keringat yang masih terlihat membuat sangat sensual. Aku terpaku melihat mama, payudara yang pernah aku hisap ketika aku masih bayi pun terlihat besar menonjol. Pahanya yang montok yang terbalut ketat pun sangat indah di mataku. Mau tak mau penis-ku bereaksi. Akibatnya pasti ada tenda yang menonjol di celanaku akan kelihatan oleh mama.

“Hey, kenapa kamu ngelirik-lirik ke mama sih dari tadi? Mama kelihatan seksi ya kalau keringatan begini? Sange ya lihat mama?” tanya mama curiga.
“I..iyaa mam… ehhh gak kok” tanpa sadar aku malah menjawab iya kalau sange melihat dirinya.
“Ah masa? Tuh kayaknya kamu ngaceng lagi karena mama ya? Idihhh ngancengan mulu sama mama-nya, dasar anak durhaka kamu hihihi” ejek mama sambil kembali bermain dengan gadget-nya.

Aku hanya bisa mengganguk malu tertangkap basah, seraya membetukan posisi celana. Aku melanjutkan menonton berita yang tersiar dari telivisi. Aku lihat mama cekikian ketika bermain HP-nya. Aku tak hiraukan. Lalu tak lama, mama pergi ke kamarnya, sepertinya mau mandi. Selama 45 menit lama-nya aku menonton sendiri, mama keluar dari kamar-nya sudah berpakain rapi seperti mau pergi.


“Mama mau kemana ?”
“Mau ngopi sama Andre, sekalian makan siang juga kayaknya”.
“Oh… dimana memangnya mam?”
“Ada dehhh, mau tau aja hihii….akh…okh..” jawab mama sambil mendesah lagi seperti tadi pagi.
“Mama kenapa sih kok dari tadi kayak kesakitan ?”
“Ma-maa gak kenapa-kenapa kok. Sudahhh ya...kamu makan pesen online sajaaaa…ahh…” suruh mama kepadaku sambil mendesah-desah.
“Da-dah….Hen…ngh…Ahhh” seraya berjalan keluar rumah.

Mama pun meninggalkan ku di rumah ini sendirian. Aku tenggelam dalam pikiranku memikirkan mama, menilik kembali ke masa lalu. Membandingkan sikap mama yang sekarang dengan yang dulu, sangat berbeda. Aku heran dengan perilaku mama yang berubah drastis. Tadinya mama lebih sering di rumah sekaligus memantau usaha-nya dari rumah. Karena sekarang semua bisa dipantau secara online, walau terkadang harus tetap berkunjung. Tapi sekarang ini mama terlalu sering pergi pagi sama Andre, sampai terkadang tampak seperti tak peduli dengan anaknya sendiri. Yahhh walau sebenarnya masih peduli sih, tapi kalau di lihat-lihat mama cuma seperti menjalankan kewajiban-nya saja. Contohnya saja yang awalnya sering marah kepada diriku yang terlalu sering game dan mengurung diri di kamar, sekarang malah jarang memarahiku.

Kini mama malah cenderung centil, sering ngomong vulgar dan sering menggoda aku. Mama juga tidak malu memakai yang cenderung terbuka dan seksi, padahal dulu cara berpakaiannya biasa saja tipikal ibu-ibu rumah tangga. Sekarang mama jadi lebih berani memakai pakain seksi. Bahkan di depan orang asing pun sudah biasa saja. Bukannya aku marah, namun aku justru juga ikut senang kok, sekarang aku bisa melihat pemandangan yang sangat indah dan menggairahkan setiap melihat mama. Aku juga sering foto-foto mama secara diam-diam, untuk menambah koleksi bacolku hehehe. Kalau kuperhatikan mama sekarang sudah tidak pernah lagi memakai bra lagi, jadinya mau tidak mau dada-nya bergetar dengan indah menggairahkan. Duhhh bikin ngaceng aja mama.

Parahnya mama juga selalu mengungkit kejadian ketika aku ketahuan coli memakai foto-nya. Yang keesokannya setelah aku ke-gap, setelah pulang dari pergi sama Andre, mama tidak marah lagi sekarang, yang ada malah meledekku seraya menggodaku. Bahkan menawarkan diri-nya sendiri menjadi bahan fantasy-ku, dengan memperbolehkan aku memfoto dirinya. Parahnya lagi mama pernah bercanda yang menurutku sudah kelewatan, dimana kemarin mama tiba-tiba menawarkan untuk melakukan hubungan seks dengan aku. Kuterawang hari dimana kejadian itu terjadi….

Flashback..

“Tahu tidak Hen? Ada loh anak yang nafsu sama orang tua nya sendiri. Mama pernah baca di artikel dimana gitu, jadi ada anak yang suka sama ibu kandung-nya sendiri. Begitu juga sebaliknya loh hen, anak cewek juga bisa suka sama ayahnya sendiri juga loh. Sampai mau ‘gituin’ juga loh. Oh iya ya, kan kayak kamu kan hihihi? Kamu kan nafsu sama mama kan ? mau ngentotin mama gak hihihi?” tanya mama vulgar.

*Deg…. Kala itu aku terkaget mendengar ucapan-nya. Bisa-bisanya menawarkan menawarkan diri-nya untuk bersetubuh dengan aku yang merupakan anak darah daging-nya sendiri.
“Ehmm..i..i..Hen…” aku pun tergagap untuk menjawab.
“Wuekk…. enak saja hihihi, kamu kan anak kandung mama. Apa kata orang-orang nanti. Lagipula kamukan payah ah, hiihihi” ejek mama seraya memeletkan lidah-nya.
Tak habis pikir mama bisa berbicara seperti itu kepada anaknya sendiri. Walaupun gila, kuakui bila di kasih kesempatan seperti aku tidak bakal menolak kok. Orang bodoh mana yang menolak bercinta dengan mama.

“Oh ya Hen, kalau kamu kehabisan bahan buat coli bisa fotoin mama lagi ya. Jadi kamu gak usah fotoin mama diem-diem lagi ya sayang hihihi”.

*Deg…..jadi mama tahu kalau aku suka memfoto dirinya. “Ma..maaf mah, aku….”

“Hihihih gak apa-apa kok sayang, mama seneng kok. Tanda-nya kamu nafsu sama mama kan? yuk foto-in mama sekarang” pintanya. Kulihat mama tiba-tiba berpose seksi di depanku. “Ayo jangan malu-malu, gimana mama seksi gak?” tanya mama.

“Se…seksi mamm, seksi banget” pujiku. Akhirnya tak segan-segan aku mengambil smartphone ku untuk mengabadikan momen di depanku ini.


*Crek *Crek

Berkali-kali aku mengambil gambar mama dengan berbagai macam posisi. Terlihat seksi dan menggairahkan. Apa kata orang kalau mereka tahu apabila mama sering berpose tidak senonoh di depan anak-nya sendiri, dan di abadikan pula. Sejak itu kejadian itu, sekarang aku punya banyak koleksi foto-foto mama yang seksi, ada yang video juga.

Kembali ke masa sekarang…

Sampai sekarang masih tak bisa kucerna dengan otakku kejadian hari itu dari boleh memfoto diri-nya untuk menjadi bacol dan candaan untuk ngentot dengan dirinya pula. Aku hanya-hanya bisa geleng-geleng kepala menerawang kejadian itu kembali.
Kenapa mama menjadi seperti itu ya? Kurasakan perubahan mama ini terasa sejak Andre mengajak bersepeda. Sehingga aku jadi curiga dengan mereka. Apa mereka berdua punya hubungan yang tidak wajar ya. Aku terngiang dengan ucapan mama kemarin lalu, kalau Andre bisa ngasih rasa nikmat dan senang ke dirinya. Rasa nikmat ? tapi nikmat apa ? aku terheran dengan kata-kata itu. Masa iya mama melakukan yang tidak-tidak dengan Andre. Aku semakin tenggelam dalam pikiran ini……..yang penuh curiga….. Ah tidak mungkin lah… Mama tidak mungkin segila itu kan….lagipula Andre kan temanku sendiri….Masa iya sih…. Sudahlah aku main game lagi saja.

Berjam-jam berlalu kemudian…..

Lama aku main game sampai tidak menghiraukan waktu yang telah berlalu lewat. Kulihat ternyata sudah sore, di sela-sela aku nge-game tadi ternyata aku mendapat kiriman foto dan chat dari mama lewat aplikasi chat. Terlewatkan semua notifikasi yang muncul dari handphone-ku, karena saking sibuknya dengan game. Kubuka chat mama dan foto kiriman mama.


“Hmmmm…enakkk…Creamy banget loh kopi-nya Hen hihihi. Mau ? hihihi”.

Kulihat dan kubertanya pada diriku sendiri, kenapa mama mengirim gambar tidak penting seperti ini. Itu kan cuma kopi. Hmmm…. tapi itu apa ya ? Creamer kopi kah ? tapi kenapa kental sekali….

Flashback pagi tadi…..

PoV Ke-3


Sejak Santy ‘berkunjung’ ke rumah Andre untuk menyerahkan tubuh dan hatinya, dia dan pemuda itu tak lagi malu-malu untuk melakukan petualangan birahi. Sudah beberapa kali Santy sudah mengunjungi rumah Andre, tentunya dengan alasan bersepeda padahal untuk melakukan hubungan terlarang lagi. Desahan pun sering membahana dalam rumah sang pemuda yang jantan dan ganteng itu. Sudah berliter-liter sperma Andre yang di telan oleh Santy masuk ke dalam perut-nya. Peju yang langsung di hisap dari kontol maupun yang sudah di campur dengan larutan susu protein.

Meskipun jauh lebih muda dari lawan mainnya, Andre mampu mengimbangi wanita yang haus akan sex. Karena Andre sudah melalang buana dalam dunia lendir, dia pun mengajarkan banyak hal kepada Santy. Dari cara berpakaian yang lebih seksi, berbagai macam posisi seks, berbagai macam sex toys juga di gunakan dan masih banyak lagi. Dengan rasa nikmat baru yang tak pernah di dapatkan dari mendiang suami-nya dan juga ilmu pelendiran baru yang diterima dari sang pemuda, sang janda bagaikan terlahir kembali. Terus dan terus menagih rasa nikmat sex yang tiada tara.

Selain itu, sang ibu beranak satu itu juga sekarang lebih berani memakai pakain yang lebih seksi di rumah ataupun di luar, di depan anak-nya atau pun di depan orang lain. Tentu hal ini ada tujuannya. Seperti yang Santy rencanakan, dia ingin menghukum anaknya dengan cara mempermainkan birahi anaknya sendiri. Dia ingin anak-nya semakin nafsu kepada diri-nya, ibu-nya sendiri. Sang ibu ingin menunjukan kesalahan anak-nya dan kekecewaan yang dia rasakan dari perbuatan anak-nya. Henry harus tahu, kalau dialah yang membuat mama-nya jadi binal.

Dia tahu itu aneh dan salah tapi entah kenapa dia malah sangat bergairah ketika memancing birahi anak-nya. Membuat vagina-nya gatal ingin digaruk setiap kali memikirkan cara untuk menggoda Henry. Santy pernah dengan sengaja menungging di depan anak-nya seolah sedang mengambil sesuatu, sehingga bongkahan padat nan kenyal itu terpampang menantang birahi Henry. Apa yang dl lakukan Henry kala melihat itu? Terbenggong dengan penis yang ereksi. Santy tahu dan dia suka dengan perbuatannya dan hasilnya.

Pernah juga Santy hanya memakai daster tipis dan memiliki bagian leher yang rendah, sudah pasti dada-nya yang sekel akan tergelantung dengan indah. Laki mana yang tidak tahan dengan semua pemandangan yang di sajikan oleh Santy. Tak terkecuali Henry anakya sendiri. Bahkan dia senang ketika di foto oleh anaknya secara diam-diam dengan pose yang seksi dan vulgar.


Santy sudah lelah untuk menahan diri. Dengan kehadiran Andre dalam kehidupan-nya, Santy tak lagi merasa merana tapi menjadi bahagia. Santy pun bebas melakukan apa yang dia mau, anak-nya tidak bisa melarang-nya untuk berbuat sesuka hati-nya. Karena pada dasarnya Henry adalah anak yang lemah dan penakut tidak berani bertindak, hanya bisa diam dan lari. Sehingga game adalah pelarian-nya. Henry terlalu naif dan bodoh untuk menyadari kalau mama-nya sudah sering bersetubuh dengan Andre.

Pagi ini Santy berkunjung ke Rumah Andre. Henry tahu-nya Santy olahraga bareng Andre padhal mereka bergumul birahi. Suatu pemandang yang sangat menggairahkan terpampang, terlihat Santy sedang merebahkan punggung di kasur sambil menikmati service mulut Andre di vagina-nya. Matanya merem-melek keenakan serta desahan juga keluar dari mulutnya. Santy terbuai dengan kelihian Andre memanjakan kelaminnya. Mulut dan Lidah sang pejantan sangat berpengalaman, tahu mana titik-titik kemaluan lawan-nya yang harus di kerjai dan dirangsang.

“Okhhh….yahhh..Dre…..Ahhh” desah Santy menggema ketika lubang nikmatnya sedang dikerjai oleh penjantannya. Santy juga meremas dada-nya sendiri untuk menambah rasa nikmat, tak lupa puting-nya yang keras di tarik dan di pelintir nikmat.
“Itilnyaa…. pleaseee manjainnn itilll akuuu jugaaa..” pinta Santy seraya menjambak rambut Andre untuk mengarahkan ke titik yang dia mau.
“Akhhh ya Dre….. disituhhhh….yeshhh suck my clittt Dreee!” kembali Santy mendesah panjang ketika Andre menuruti permintaannya untuk fokus di klitoris-nya.
Tak lama untuk Santy mendapatkan puncak lalu bergetar hebat dan berteriak “Yesshh….I’m cominggg Dreee!”

*Cret…Cret…Cret… suara cipratin cairan orgasme yang keluar dari vagina Santy. Mau tak mau kepala dan wajah Andre yang masih berada di antara kedua paha tante cantik itu jadi basah kuyup. Apakah sang pemuda marah atau kesal ketika wajah disemprot basah oleh cairan orgasme? Tidak, tapi dia merasa bangga dengan dirinya sendiri, bahwa dia mampu membuat janda ini orgasme hanya dengan mulut dan tangan-nya. Bahkan sampai squirt berkali-kali juga.

“Hh…hh…hh…tante sampe squirt Dreee, hebat mulut kamuuu..hh..hh... Kayaknya apapun punya kamu pasti hebat dan enakkk” puji Santy.
“Hahaha makasih tante. Yuk tan, kita entot-entotan hehe”.
Mendengar ajakan itu Santy memposisikan dirinya telentang di atas sofa, dia ingin di penetrasi dengan gaya missionaris. Andre kemudian menggesekan penis-nya di belahan vagina Santy, agar basah. Tak lupa di pukul gemas klitoris Santy dengan kepala penisnya, sehingga hal itu membuat Santy mendesah di setiap sentuhan kepala penis Andre di biji kenikmatannya. Sekiranya cukup basah, Andre langsung mendorong kepala kemaluanya menerobos masuk kedalam lubang kenikmatan sang betina.

*Bleshhh…..keduanya pun mendesah.

Tanpa basa-basi Andre langsung menyetubuhi wanita-nya dengan tempo yang cepat, desahan nikmat dari lawan pun tendengar nyaring. Payudara santy berguncang hebat akibat dari genjotan Andre yang kuat. Sang pria pun tak tahan untuk tidak melumat kedua bongkah payudara itu. Tak ayal, Andre pun mejatuhkan badan untuk menghisap puting Santy yang tegak menantang. Tak lupa di remas-remas bergantian dengan lembut bongkahan yang empuk itu.

“Akhhhh….Dre…iseppp puting-nya…yesss…Ohh….fuckk…duluuu si Henry nyusuuu… dari situ…..sekarang kamu yang nyusuuu…akhhh…..” desah Santy.

Selesai menyusu di payudara Santy, Andre melumat bibir manis Santy, meredam desahan sang wanita. “Cupph…Slurphh…Eehmmm….Slurphh” bunyi ciuman mesra pasangan yang sedang bergumul itu.

Lama dengan posisi bisa itu, Santy menraih puncak nikmatnya “Ah…..ah…..ah….Andreeee…..yeshhhh tantee…. keluarrrrr” Santy pun melolong panjang dan tubuhnya turut bergetar mendapat kan orgasmenya dari tusukan tajam nan kuat dari penis Andre. Cairan orgasme-nya tertahan di dalam karena tersumpal batang keras Andre yang masih menancap dengan sempurna.

“Hh…hh…hh….pagi ini…..sudah orgas dua kali aja…hh…” desah Santy ngos-ngosan dalam dekapan Andre, mencoba menghirup nafas yang banyak untuk mengisi paru-parunya dengan oksigen.

“Hosh….hosh… tante hebat juga kok, padahal sudah sering disodok sama kontol Andre, tapi memek-nya tante tetap legit” puji Andre.

“Hihihi…ayo lagi Dre, saat-nya kamu siram memek tante sama peju kamu” pinta Santy yang masih belum puas. Andre menarik kemaluan yang masih keras sempurna *Plop…. “Oughhh” desah Santy ketika penis Andre tercabut”.

Santy berdiri menghadap ke tembok memposisikan bagian atas tubuhnya menempel dinding, dan menunggingkan pinggulnya kebelakang. Wanita itu ingin di tusuk dari belakang dengan posisi berdiri.

Kembali Andre mempenetrasi lubang sempit ketat dan basah itu dengan posisi berdiri. Langsung dengan kecepatan tinggi tanpa ampun, Andre menghujam vagina Santy. Santy pun mengerang tak karuan, merasakan batang keras dan berurat-urat kuat itu menggesek dinding vagina-nya nikmat. Penis milik Andre kembali mampu membawa dirinya ke langit tujuh.

“ahh….ngentottt….teruss….ah…Dre….entot…memekk…. Tantteee….”
*Plok….Plok….Plok….
“Fuckkk…yessss….you…are… mine….bitch…ohh…fuckk”
*Plok….Plok….Plok….
“yesh….Yesh….. I’m your bitchhh…..yeshh….akhh…”
*Plok….Plok….Plok….

Andre menarik kepala Santy kebelakang untuk mengajaknya bercumbu mesra. “Ehmm..ohh..ehmmm” desah Santy tertahan akibat ciuman ganas Andre di mulut-nya. Sudah di unjung tanduk, Andre akhirnya menyemprotkan sperma di lubang peranakan tempat Henry bernaung dulu. Di saat yang bersamaan santy pun juga medapatkan orgasmenya yang ke-3 di hari itu. Tak ayal cairan orgasme dari kedua pasangan itu bercampur di dalam, dan meleleh dari sela-sela perpautan kedua kelamin.

*Plopp…suara nyaring terdengar ketika penis itu terlepas dari vagina Santy. Dan cairan nikmat yang merupakan perpaduan antara sperma Andre dan cairan orgasme Santy itu terlihat keluar deras. Jatuh di antara dua kaki Santy dan juga perlahan meleleh mengalir ke paha montok-nya.

“Crempie of the day tan”.
“Hihihi makasih sayang, tante suka sama semprotan-mu di dalam memek, anget-anget nyaman hihihi”.

Setelah pulih sedikit, mereka beranjak ke dapur tanpa menggunakan sehelai benang pun. Santy pun sudah terbiasa untuk tidak memakai apa-apa di dalam rumah Andre. Tapi Santy merasa ada yang kurang, ternyata hari ini dia belum menghisap penis Andre “Andree sayannnng, tante belum nyepongin kamu hari ini, sini sayannng” Santy hampir lupa untuk meminta asupan ‘susu spesial ber-protein’ yang menurutnya lezat itu”. Dia tahu kalau Andre masih bisa keluar beberapa kali lagi dan ‘isi-nya’ pasti masih banyak pula. “Memang hebat kontol dan buah zakar-nya” puji Santy dalam batin. Santy pun meraih kemaluan Andre untuk diperas dengan mulut dan tangannya. Dilumat-lah penis Andre dengan nikmat.

*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp… suara kombinasi antara hisapan dan kocokan sangat terdengar seksi.


Ditengah hisapan Santy, Andre tiba-tiba bertanya “Tan, mau Andre analin gak ?”
Mendengar itu, Santy melepas penis Andre dari jepitan bibir-nya *Plop… “Hahh? Anal? Itukan nge-seks pake lubang belakang-kan?” tanya Santy seraya tetap mengocok batang penis Andre.
“Iya tan oghhh, enak loh. Banyak perempuan yang suka kok”.
“Ehmmm Dre, tante belum pernah anal sex. Tante takut, pasti nanti sakit” Tolak Santy.
“Ayolah please tante dicoba dulu, Andre jamin pasti enak dan nikmat buat tante” rayu Andre.
“Hmmm tante takut Dre, kontol-mu ini gede banget tau. Ke memek tante aja masih susah masuk, apalagi ke anus tante Dre”.

“Iya sih, memek tante sempit banget” jawab Andre mengangguk setuju dengan kata-kata Santy. Andre pun tak menyerah, dia berpikir bagaimana cara-nya mendapat perawan anal Santy.
Sambil merenung, Andre mengambil alih penis-nya dari tangan Santy dan menampar wajah wanita itu dengan kemaluannya yang keras dan besar.
*Puk…Puk…Puk…
Santy hanya diam terpejam menikmati wajahnya ditampar-tampar kecil pakai penis Andre. Semua bagian wajah si janda tak luput dari ‘pukulan’ pentungan perkasa Andre.
“Ohhh atau gini aja, sekarang tante pake buttplug dulu biar terbiasa ya”
“Buttplug?” tanya Santy binggung. Andre mengambil apa yang dia maksud dan dia tunjukan ke wanita itu.


“Seriusan kamu mau masukin barang ini ke pantat tante?” Andre pun mengganguk seraya menyerengai nafsu. Santy bergidik ngeri melihat respon Andre.
“Jadi lubang anus tante di latih dulu dari sekarang, dari pakai buttplug kecil dulu. Nanti perlahan makin besar buttplug-nya” jelas Andre.
“Tante gak mau ahhh, nanti sakit” Santy masih menolak permintan Andre.
“Pleaseeee tan, di coba dulu nanti pasti lama-lama pasti jadi kebiasa dan enak kok” Andre memelas seraya memasang muka imut-imut menyebalkan. Melihat itu, Santy tidak bisa menolak permintaan Andre. Toh selama ini Andre selalu memberikan yang enak-enak dan juga nikmat, pasti ini bakal juga sama pikir Santy. Dan dia akhirnya mengganguk lemah setuju dengan request gila Andre.

“Yeshhh gitu dong tan, memang tante yang terbaik dan tercantik” Andre pun bersorak senang seraya mengeluarkan gombal, dan lalu mengambil baby oil untuk melancarkan masuknya penyumbat itu ke lubang anal Santy yang masih perawan.

“Tante Santy-ku sayang, emut dulu yah buttplug-nya, biar basah” pinta Andre agar basah. Tak menolak, Santy pun mengulum buttplug itu dengan cara yang sensual untuk memancing nafsu Andre lagi. Si pemuda bereaksi melihat pemandangan menggairahkan itu “Ohhh… tante, mancing lagiiii nih”.

“Hihihih” tawa Santy. Setelah cukup basah, dia berikan buttplug itu ke Andre. “Ayo tan nungging di atas sofa” pinta Andre. Mendengar perintah Andre, Santy segera menunggingkan pantat semok-nya dan memposisikan diri-nya meletakan badan atas-nya berbaring di sofa seperti posisi sujud.

“Rileks aja ya tan, jangan tegang. Nanti malah susah dan sakit” pinta Andre sembari meremas-remas gemas pipi pantat putih Santy yang ada di depan matanya. Selepas puas meremas, Andre membelah bongkahan kenyal itu. Terpampang-lah lubang berkerut yang tampak sempit itu. Tanpa segan, Andre pun melumat habis lubang itu agar basah.

“Akh….sayanggg….kok malah di jilat sihhh….ohh..” pekik Santy ketika merasakan lidah Andre menjilat-jilat dan menusuk-nusuk lubang pantat-nya. Badan Santy merinding merasakan sensasi baru. Serasa cukup basah, Andre tetap melumuri buttplug itu dengan Baby oil, tak lupa lubang anal juga di lumuri dengan cairan itu.

“Siap ya, rileks aja ya tan”.
“Engh…” Santy pun tersentak kaget ketika ujung buttplug itu menyentuh lubang-nya. Andre mendorong sedikit paksa. Meski sedikit sulit, perlahan tapi pasti buttplug itu menyeruak masuk.
“Ohhh…. Pel..pelan.. Dre….ow….oh..” desah Santy sedikit kesakitan saat sex toys itu makin masuk. Tak menggubris Santy, Andre tetap mendorong masuk buttplug itu.


Dan…*Plup….. Suara keluar ketika buttplug itu menyumbat lubang anal Santy dengan sempurna. “Hosh….Hosh…rasa nge-ganjel banget Dre…engh….ohkk..” komentar Santy merasakan buttplug itu telah masuk dengan sempurna. Terasa lingkaran anus-nya menjepit ketat barang itu. Santy terdiam dan terpejam dalam posisi menungging, berusaha meredam rasa sakit yang timbul dari buttplug itu. Andre mengusap-usap bongkahan pantat Santy dan juga mengelus-elus manja klitoris agar mengurangi rasa sakit. Bermenit-menit terdiam tak ada suara, Santy pun membuka mulut “Enghhh….rasa-nya penuh banget…Dre…”.


“Gimana tan, masih sakit gak?” tanya Andre. Santy menggeleng tanda tidak begitu sakit lagi.
“Bagus-bagus, tahan ya tan. Nah ayo tante lanjutin lagi nyeponging kontol aku”.
“Hihihi iya sayang, ow…ah… sakitttt”.
“Hayo sakit apa enak?” tanya Andre dengan nada jahil.
“Yahh sakit-sakit enak sih hihihi”.
“Nah kan apa Andre bilang? Nanti pasti jadi enak kok, bahkan ada loh perempuan yang bisa orgasme cuma karena main anal sex” jelas Andre.

Santy pun bersimpuh di depan penis Andre yang mengacung tegak keras. Kembali dia lanjutkan kegiatan favorit-nya yang sempat tertunda tadi.

*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp… kembali terdengar suara hisapan yang membahana.

PoV Santy

*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…Plop
“Dre…..Kontol kamu enak banget sih…”
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
*Cuph….Cuph….Cuph….Cuph…. Aku hujani ciuman mesra di sekujur batang kontol ini. Tak lupa kulumat kepala kontol-yang besar itu,dan ku kais dengan lidah lubang kencing mencari peju.

*Cleck

“Loh Bu Santy ngapain?!”
*Plop…. Aku melepas sepongananku terhadap kontol Andre.
Aku menoleh ke asal suara tersebut dan terbelalak kaget dengan kehadiran Pak Kiryo, pembantu laki-laki yang sudah tua yang bekerja di Rumah Andre.
“Wah wah, saya gak nyangka loh kalau Bu Santy ini ternyata nakal ya. Main-nya sama berondong”.
“Ehm sa..sa..saya…” ucapku terbatata. Aku terkejut kaku tapi kenapa tidak ada reaksi dari Andre.
“Sudahlah Bu Santy jangan kaget begitu, saya sudah tahu lama kok heheheh. Saya sering ngintipin Bu Santy ‘main’ sama den Andre”.
“Jadi sekarang Pak Kiryo mau apa?” Aku ketakutan berharap tidak di peras oleh lelaki tua ini.
Kulihat Andre hanya diam sambil berdecak pinggang melihat pembantunya mendekat.
“Jatah juga dong bu, isepin saya juga dong kayak gitu ”

*Sret….. Kiryo mengeluarkan penis-nya. Santy terkaget dan menutup mulut-nya. Astaga gede banget, sudah tegak berdiri lagi. Besar kontol-nya hampir sama dengan milik Andre. Punya pak tua ini berurat-urat besar bertonjolan juga, tapi keriput karena sudah berumur. Tua-tua tapi kontol-nya kekar juga pujiku terkagum dalam hati.

Aku pun menatap wajah Andre, seolah meminta bantuan dia. Dia mengerti kesugusaranku. “Gak apa-apa tan, anggep saja pengalaman baru. Nyepongin dua kontol sekaligus”.
“Kamu gak masalah sama ini Dre?”.
“Gak kok tan, lagipula Pak Kiryo juga bagian dari FSL Group. Yahhhh bukan member sih, bisa dibilang sebagai pegawai FSL Group”.
“Ehmm..o..ok…deh….tapi gak boleh sampai melakukan seks ya”,
“Seks? Ngentot kali bu, kaku banget hehehe. Di depan den Andre kan biasanya juga binal ?”
Aku malu mendengar itu “Iya-iya deh, saya sepongin aja ya Pak” pintaku.
“Nah gitu kan seksi bu hehehe. Iya gak apa-apa deh di isep aja, ngentot-nya lain kali hehehe”
Aku tak gubris kata-kata orang tua ini, memangnya bakalku kasih ngentot apa. Ge-er sekali orang tua ini. Padahal kalau di lihat dari umur-nya dia sudah sangat uzur. Dia masih seumuran dengan papa-ku, kakeknya Henry. Dasar tua bangka tak tahu diri.

Kuraih dan kepegang batang penis-nya, aku terhenyak “Kontol bapak kok masih keras aja deh, padahal sudah tua bangka gini. Bapak berapa sih umur-nya?” aku takjub dengan kekerasan batang-nya. Terasa sangat hangat juga. Aku bolak-balik kontol ini penasaran.
“Enak aja saya dibilang tua bangka. Saya sudah 65 Bu, Heheheh mantep kan Bu? Masih perkasa ini, banyak perempuan sudah takluk sama kontol saya ini.” bangga Kiryo dengan kontol-nya yang sedang kupegang ini. Jujur aku jadi ingin merasakan dalam mulutku, terbayang keras dan urat-uratnya. Ah tambah lagi kontol yang akan masuk kemulutku.

Tak ingin membuang waktu lagi, kubuka mulutku dan….Happp….. Kuhisap kontol besar ini dengan penuh nafsu. *Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

Terasa keras seperti baja kontol si Kiryo ini. Urat-urat yang bertebaran terasa berdenyut hangat di dalam mulutku. Enak rasanya dimulutku. Lamaku hisap kontol milik Pak Kiryo. Harus kuakui kontol-nya juga nikmat, apa rasanya ya kalau kontol tua perkasa ini menggejot memek sempit-ku ini. Ehmmm membayangkan itu memekku malah terasa tambal gatal dan basah. Kayaknya memekku juga penasaran dengan rasa-nya hihihi.

*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
“Ogh…Bu Santy…..Enakkkk….nyepongnya” erang Pak kiryo, aku senang mendengar pujian itu, membuat diriku tambah semangat. Tak sabar Andre juga menyodori kontolnya kesebelah wajahku. “Lah Tante malah keasikan nyepongin kontol si Kiryo” ledek Andre.
*Plop…..“Hihihi Kontol Pak kiryo enak juga sih Dre”. Sekarang aku memasukan kontol Andre ke mulut dan menghisapnya.
*Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…
Cukup lama aku menghisap kedua kontol ini. Gantian aku mengservice kedua kontol ini. Ketika yang satu aku hisap, yang lain kukocok manja.
*Plop….*Puk…puk…..Puk…kutamparkan kontol-kontol perkasa di muka putihku yang sudah memerah karena sudah birahi tinggi ini.

Kuluhap lagi penis mereka *Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp….Kucoba memasukan kepala kontol mereka bersamaan ke dalam mulutku. Kugelitik kedua lubang kencing mereka. Mereka mendesah barengan karena perbuatanku itu.



Aku merasa sangat gila dan binal, seorang ibu yang sedang melayani dua kontol yang besar dan perkasa. Kontol yang satu kepunyaan teman dari anakku, dan yang satu lagi ada milik dari pembantu dari teman anakku. Dan sekarang juga ada buttplug yang menyumpal anus-ku dengan sempurna, jujur terasa nikmat dan enak. Lama kelama-kelamanan gairahku semakin memuncak, tanda akan klimaks.

*Plop…“Oughhh…fuckkk….aku dapet…..” erangku bergetar mendapatkan orgasme hanya dengan memblowjob kontol-kontol besar ini.
*Cret…Cret…Cret… terasa cairan orgasme ku muncrat membasahi lantai. Seketika langsung lemas, mau tak mau aku berpegangan pada kedua kontol besar ini agar tidak jatuh. Kedua pria ini malah tertawa terbahak-bahak. “Tante keluar cuma karena nyepong ya? Hahaha dasar tante binal” tawa Andre.
Aku tak balas ejekan Andre. Pak Kiryo langsung memegangi kepalaku lalu mengarahkannya ke kontolnya yang keras. Dia ingin aku melanjuti untuk menghisap penis-nya lagi.

*Haap….Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

Setelah lama ku-kerjai ‘senjata’ kedua penjantan ini, akhirnya mereka mendapatkan klimaksnya.
*Crot…Crot…Crot…Crot…
Mereka tumpahkan semua sperma mereka di mulutku yang terbuka lebar siap untuk menampung peju mereka. Tak segan aku telan habis cairan hina nan lezat dari mereka.


“Makasih ya Bu Santy, kapan-kapan di sepong lagi boleh ya Buk?”
“Hihihi iya boleh deh pak, kontol bapak enak banget. Jadi nanti minta aja ya”. Yang tadinya awalnya aku hanya cuma mau memberikan sekali oral sex karena ketahuan mesum, Sekarang aku malah ingin lebih dari sekedar oral sex. Ternyata penis Pak Kiryo cukup enak dan jantan juga, membuat aku berubah pikiran. Aku jadi penasaran rasa-nya ketika menancap dalam-dalam di memek sempitku nanti.
Kuperhatikan Andre hanya tesenyum diam mendengar percakapan kami berdua.
“Lain kali ngentot boleh juga dong Bu?” tanya penuh harap si Kiryo untuk menggenjot diriku.
“Iya-iyah deh bolehh, tapi jangan hari ini ya. Saya capekk”.
“Sip-sip, makasih ya Bu” ucap Kiryo lalu meninggalkan aku dan Andre.
“Jadi hari ini tante sudah pakai buttplug dan dapat kontol baru ya? Dasar tante binal” canda Andre.
“Hihihi kan kamu yang ngajarin tante jadi binal”.

Setelah membersihkan sisa pertempuran kami, aku pun pamit untuk pulang.
“Tan nanti siang kita ngopi-ngopi yuk di tempat kemarin”
“Hmm ayuk Deh..ah….” jawabku.
“Oh ya tan, buttplug jangan di lepas ya”.
“Hah? Seriusan kamu ini gak boleh di lepas? Sampai kapan Dre?” aku protes dengan permintaan Andre. Walau sudah mulai berasa nyaman dan enak, buttplug ini masih terasa mengganjal sekali.
“Sampai kita pulang dari ngopi-ngopi ya tan, biar biasa ya tan”.
“Iya deh sayang, demi kamu nih” kemudian kulangkahkan kaki untuk pulang kerumah. Kulihat Andre hanya tertawa ketika aku berjalan pulang sambil tertatih-tatih seraya mendesah-desah.

PoV ke-3

Siang-nya Di Coffee Shop FSL


Andre dan Santy tiba di coffe shop kemarin. Mereka berdua berbincang sembari menunggu pesanan kopi mereka datang. Santy memesan Hot Americano dan Andre memesan Hot Caramel Latte.
“Apa kabar si Henry tan?”
“Lah kamu bukannya sering main game sama dia Dre?” tanya Santy binggung.
“Sudah lama nggak tan, Andre lagi bosen nge-game. Aku sibuk berpetualang lendir”.
“Dih gaya kamu, sok banget sih hihih. Hayooo berpetualang cinta sama siapa nihi” goda Santy.
“Loh kan berpetualangnya sama Tante Santy yang cantik dan seksi ini hehehe. Terus rencana tante godain Henry gimana?”.
“Hihihi lancar banget loh, di rumah tante godain terus dia. Pake baju seksi, sama sering pose binal juga di depan Henry hihihi. Dan ternyata si Henry suka moto-in tante diem-diem loh" jelas Santy menceritakan kejadian di rumah-nya sendiri.
“Serius tan? Wah ternyata makin mesum aja si Henry”.
“Ho-oh, yaude deh terus tante tawarin aja boleh foto-in mama-nya ini terang-terang. Hihihih kayaknya dia makin blingsatan tuh" tawa Santy menjelek-jelekan anak-nya.

Mereka berdua kembali ngobrol ngarol-ngidul. Tak lama terdengar panggilan kepada meraka, kalau pesanan kopi mereka sudah siap. Kemudian Andre bangkit dan mengambil pesanan mereka.



“Kayak-nya kopi Americano tante ada yang kurang nih”
“Hmmm…kurang apa Dre? Fiuh…. binggung Santy seraya meniup kopi panas-nya.
“Kurang Cream-nya Andre Tan” jawab Andre mesum. Mendengar itu Santy hanya menaikkan alis-nya tanda kebinggungan.
“Sayang tahu gak, peju kan gak cuma bisa dinikmati dengan di minum langsung tapi…. *Sret…..muncul-lah batang penis Andre yang sudah ereksi.
“Ehhhh kamu ngapain Dre? Gak malu” meskipun begitu mata Santy tak beralih dari kemaluan Andre yang besar dan berurat itu.
“Ngapain malu, ini area punya FSL Group. Ayo tante, sepong Andre sini. Peres peju Andre buat cream kopi tante." Perintah Andre.
"Disini? Kamu serius?" tanya Santy memastikan.
"Santai aja tan, coba deh perhatikan sekeliling tante dan dengarkan suaranya" anjur Andre. Lalu Santy mencoba memaksimalkan indera pendengaran-nya, ternyata terdengar suara-suara yang menggairahkan keluar di sekitar mereka berdua.
"Kok mereka semua berani sih gituan di tempat umum gini? apa mereka gak punya urat malu ?" tanya Santy kebingungan.
"Jadi gini tan, ini tempat di bawah naungan FSL Group. Jadi selama tidak mengganggu aktifitas orang lain dan tidak memaksa, jadi aman dan bebas kok disini. Jadi gak usah malu ya tan. Yuk sini isep kontol Andre" jelas Andre berusaha menghilangkan keraguan Santy.

"Lagipula sekali-sekali coba main di tempat umum gini tan, coba rasakan sensasi-nya” kembali si pemuda ganteng itu merayu pasangan-nya yang berbeda jauh umur dengan dirinya.

Santy menimang-nimang ajakan Andre. Baginya ini akan menjadi pengalaman pertama kali ‘bermain’ di tempat yang tidak lazim. Sembari berpikir lama, dada-nya terasa berdebar-debar dan vagina juga sedikit mengeluarkan cairan pelumas ketika membayangkan dirinya melakukan hal cabul di tempat terbuka ini. Harus di akui oleh dirinya sendiri jikalau ini membuat terangsang.

Santy bergerak turun ke lantai dan memposisikan dirinya di antara kedua kaki Andre. Dia ambil alih penis itu dari tangan yang punya. Dia ludahi dan kocok-kocok nikmat *Piuhh….Clok..Clok..Clok…“ Ini dia kontol pujaan-ku, kesayangan-ku, harta-ku” puja Santy terhadap penis Andre yang besar itu.

“Tan, kamu lebih sayang sama kontol aku atau sama Henry ?”.
Mendengar itu Santy berhenti mengocok kemauluan Andre. Dia menatap lekat kedua mata kekasih muda-nya, lalu kembali menatap kepala penis sang kekasih. Selama beberapa detik kedua mata indah Santy menatap mata dan kemaluan Andre bergantian.

Dalam hati Santy menerawang kalau selama ini Henry, anak-nya hanya mampu memberikan kekecawan dan kemarahan. Berbeda dengan kontol perkasa ini yang tidak pernah mengecewakan diri-nya. Kenikmatan dan kepuasan yang mampu di berikan oleh penis kekar ini. Mantap dengan pilihan hati-nya, Santy pun menurun kepalanya *Cuphh…. Sebuah kecupan mesra mendarat di kepala penis Andre. “Aku lebih sayang sama kontol ini sama kamu daripada Henry”.

*Cuphh….Cuphh….Cuphh…. Santy berkali-kali memberikan kecupan hangat nan mesra di kepala sang jagoan yang keras bagaikan memberikan ciuman pada kekasihnya. Sang empu-nya hanya tersenyum penuh kemenangan. Dia telah berhasil menaklukan si janda cantik.

“Kontol ini adalah kepunyaan tante. Kapanpun tante mau, akan Andre berikan”.
“Lihat cincin ini Dre. Ini cincin pemberian papa-nya Henry. Ini cincin perkawinan tante sama papa-nya Henry. Sekarang tante pakai buat menggesek lubang kontol-mu, mengais-ngais peju kamu” ucap Santy vulgar. Sambil berbicara seperti itu, vagina Santy menjadi amat becek dan basah. Tidak merasa berasalah tapi malah terangsang hebat karena menodai cincin itu.

Santy menggosokkan cincin perkawinan-nya di kepala penis itu. Benda sakral itu yang harus-nya di jaga dan di hormati, malah di hinakan oleh cairan precum kekasih muda-nya. Selesai puas menodai cincin perkawinan-nya sendiri, Santy dengan semangat memuaskan kemaluan kekasih muda-nya dengan mulut-nya.

*Haap….Slurp….Slurp….Clek….Clek….Slurp….Slurp…

Tak tahan dengan perlakuan gila dan binal Santy, Andre pun muncrat *Crot…Crot….Crot… Sebanyak tiga kali semburan mengisi gelas kopi Santy. Mata sang wanita nanar ketika sperma itu melompat dari lubang kencing masuk kedalam cangkir kopi-nya. Sekarang terlihat cairan pembuat bayi itu mengambang berenang di Americano milik Santy. “Hihihi.. banyak banget sih peju kamu” senang Santy.

“Silahkan dinikmati kopi-nya Tante-ku sayang, sudah di tambah ‘spesial cream’ Andre”.
Santy menempelkan ujung gelas di bibir-nya. Dia menyeruput kopi itu nikmat, maka terhisaplah kopi dan mau tak mau cairan nikmat Andre pun ikut masuk tertelan ke dalam perut Santy.
*Glek…glek…glek… tampak gerakan leher indah Santy sedang menelan cairan itu.
“Ehmm….puah…. ‘Creamer-mu’ malah bikin enak kopi-nya loh hihihi”.
“Hahaha jangan pernah bosan ya untuk minum peju Andre”
“Gak bakal sayang, aku sudah pernah bilang kalau tante gak bisa lepas dari peju-mu dan kontol milikmu itu”.
Andre menarik Santy kedalam dekapan hangatnya. Kemudian kedua pasangan itu terlibat percumbuan yang sangat panas, tak malu di lihat orang sekitarnya. Cukup lama mereka berciuman, ketika lepas terlihat juntaian saliva menyambungkan bibir mereka. Terlihat sangat Seksi.

“Tante harus lebih berani godain Henry, jangan cuma pake baju seksi tapi harus lebih gila dari itu” anjur Andre kepada Santy masih yang berada dalam pelukan-nya.
“Lebih gila lagi? Kamu mau tante melakukan apa lagi Dre?”
“Selama ini Henry hanya menyusahkan dan mengecewakan tante kan, kurasa tante bisa memberikan pelajaran yang tak akan bisa di lupakan dia. Mungkin buat dia menyesal karena membuat tante merana selama ini. Buat dia hina tan” perlahan Andre mempersuasi Santy untuk berbuat lebih. Kata demi kata merasuki pikiran dan hati Santy.

Santy terdiam mendengar anjuran itu, menghinakan anak-nya sendiri? Belakangan ini menggoda anak-nya saja sudah salah dan dosa. Dan sekarang kekasih muda sekaligus teman anak-nya ini meminta kepada diri-nya untuk melakukankan lebih jauh. Rasa kesal dan kecewa pun muncul memikirkan wajah dan perbuatan anak-nya. Terbayang di otak-nya segala perbuatan yang pernah dilakukan untuk merusak anak kandung-nya sendiri. Dari menggoda dan mengejek secara langsung sudah pernah dilakukan oleh dirinya kepada Henry. Dan sekarang Andre mau lebih dari itu. Santy merasa tidak bersalah tetapi malah teranggsang, membayangkan segala kemungkinan yang bisa dia lakukan terhadap Henry.

“Kamu keterlaluan Dre, apa yang kamu mohonkan itu sangatlah gila dan dosa Dre. Tapi Jujur Dre, karena permintaan-mu itu tante malah sangat terangsang. Henry harus tahu kalau mama-nya ini jadi begini karena dia. Jadi tante bersedia melakukannya, tapi kamu harus bantu tante juga yah sayang”. Andre tersenyum hangat kepada Santy seraya memeluk lebih erat tubuh kekasih-nya yang lebih tua.
“Aku pasti akan membantu. Tapi kita harus menghancurkan Henry bertahap ya Tan, biar terasa nikmat buat kita berdua juga” anjur Andre yang di sambut dengan anggukan mengerti oleh Santy.

“Jadi gini tan, bagaimana kalau kita……

Bersambung….

Pesan Penulis
  1. Silahkan di nikmati tulisan penulis ini.​
  2. Semoga cerita cukup menarik (tapi sepertinya agak muter-muter atau mbulet).​
  3. Semoga Sex Scene-nya cukup memuaskan para pembaca.​
  4. Saran dan Kritik ya guys.​
  5. Part 7 mungkin minggu depan.​






 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd