Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Masa Lalu

Gak sabar nunggu kejutan..
Jgn2 emak nya rian d kencani si fajar.
Soalnya pas bu kartika k sekolah, g ada fajar di kelas nya rian. Hehhe..
Lanjutt hu. Keren ceritanya.
 
Kalimatnya puutis tapi mudh di cerna... ga ngejelimet... enk di baca dan gw sendieri bisa bayangin begitu romantisnya mereka b2....

top hu
 
Bab 11.

"An angel's smile is what you sell
You promise me Heaven, then put me through hell
Chains of love got a hold on me
When passion's a prison, you can't break free



Oh, you're a loaded gun, yeah
Oh, there's nowhere to run
No one can save me
The damage is done



Shot through the heart
And you're to blame
You give love a bad name (bad name)
I play my part and you play your game
You give love a bad name (bad name)
Hey, you give love, a bad name



Paint your smile on your lips
Blood red nails on your fingertips
A school boy's dream, you act so shy
Your very first kiss was your first kiss goodbye"




Lantunan lagu Bon Jovi seakan menyambut kedatangan kedua sejoli berbeda usia di ruang resepsionis. Setelah check in, Bu Kartika diarahkan untuk memarkir mobil di depan kamar yang telah dipesan.



Kamar hotel itu luas, toiletnya berada di samping pintu masuk, di tengah-tengah kamar terdapat ranjang berukuran besar. Di sebelah dinding toilet terdapat sofa dan sebuah meja kecil. Tv nya terletak sejajar di depan ranjang,disamping tv terdapat meja rias berikut kursinya.



Adrian menjatuhkan tubuhnya di bed sehabis mencuci muka. Bu Kartika menyusul naik ke ranjang setelah memesan makanan dan minuman melalui telepon yang berada di pojokan sofa.



Ia menjatuhkan tubuhnya di lengan kiri Adrian sambil memeluk pinggangnya.



"Wah..badan mu makin berisi sayang" kata Bu Kartika sedikit kagum



"Saya menyiapkan diri selama menunggu Ibu" balas Adrian



Bu Kartika mengangkat kepala,menopangnya dengan tangan kanannya.



"Menyiapkan diri untuk apa?" Tanya Bu Kartika sedikit heran.



Adrian menyibakkan poni Bu Kartika,mencium mesra keningnya lalu melumat bibir yang agak tebal itu.



"Mmmppphhh"



"Untuk membuat Ibu tidak bisa bangun dan menginap lagi dengan ku malam ini" desis Adrian,lidahnya menjilat bibir atas Bu Kartika lalu meyedotnya lembut.



Bu Kartika memejamkan mata menikmati godaan dan cumbua awal remaja yang mampu membangkitkan sisi liar birahinya.



"Jangan harap teori Enny Arrow mampu melumpuhkan ku sayang" goda Bu Kartika mengedipkan sebelah matanya.



Adrian langsung menindih tubuh Bu Kartika,



"Mmmppphhh..mmmpppphhh"



Ciuman dan lumatan yang panas langsung menjadi pembuka acara bercinta siang itu. Adrian bangkit duduk di antara kedua kaki Bu Kartika yang terbuka lebar dan melepas baju beserta celananya hingga hanya tersisa celana dalamnya saja.



Tok..tok..tok..



"Room servis"



Ketukan pintu dan suara room boy mengagetkan keduanya. Adrian segera lari ke toilet dan Bu Kartika membukakan pintu mempersilahkan room boy itu untuk masuk dan meletakkan makanan pesanannya di meja depan sofa.



Setelah menutup pintu Bu Kartika melepas kaos dan celana jeansnya lalu menyusl Adrian ke toilet.



"Mmmppphhh..mmmppphh" keduanya berciuman dengan panas di toilet,nafsu telah membakar keduanya. Tangan Adrian langsung menurunkan celana dalam Bu Kartika dan mengelus vaginanya tanpa melepas ciuman.



"Emmmppphhh" erang Bu Kartika di tengah lumatan bibir Adrian di bibirnya.



Ciuman Adrian berpindah ke belakang telinga Bu Kartika

"Ssssshhh..Rian..eeehhh" desis Bu Kartika,rasa geli semakin menjalari sekujur tubuhnya.


"Sekarang,teori Adrian lah yang akan membuat Ibu mengalami kenikmatan bercinta" bisik Adrian sambil menjilat telinga bagian dalam Bu Kartika.


Jari tengah Adrian mengusap lembut klitoris dan mengocok lembut vagina Bu Kartika.


"Eeeehhhh..eeehhh..ke ranjang yuk sayang" tarik Bu Kartika lalu mencium bibir Adrian.


Bu Kartika berjalan mundur dan Adrian melangkah maju tanpa melepaskan pagutan bibir mereka hingga ke tepi ranjang.


Dilumat nya kembali bibir Bu Kartika,


"Mmmppphhh"


Bu Kartika membalas ciuman panas itu dan merangkulkan kaki di pinggang Adrian. Tangan Adrian cekatan membuka kaitan belakang bra Bu Kartika,melepasnya lalu melempar ke sembarang arah.


Di remasnya kedua gunung kenyal itu dengan lembut tanpa melepaskan pagutan bibirnya. Di goyangkan kedua jempolnya di kedua puting yang tegak menggoda itu.


"Aaaaahhhh...ssssshhhh" Bu Kartika melepaskan ciuman dan mendesah kuat untuk melepaskan rasa geli yang mendera payudaranya.


Adrian menggesekan penis yang masih terbungkus celana dalam ke tengah-tengah selangkangan Bu Kartika.


"Oooouuuuhhh...Riaaannn...eeennggghhh"


Bibir Adrian menggigit lembut dan menyedot leher putih mulus Bu Kartika. Matanya menatap Bu Kartika yang hanya bisa memejamkan mata dan mendesah.


"Ooooouuuhhh..mmmhhhhh..aaaaaaaaahh"


Serangan brutal Adrian di 3 titik sensitif nya membuat Bu Kartika sangat tersiksa oleh kegelian di seluruh tubuhnya.


"Riaaann..geliiiii" desis Bu Kartika,suaranya bergetar.


Kaki Bu Kartika semakin kuat mengempit pinggang Adrian.


Adrian melepaskan celana dalam Bu Kartika dan celana dalamnya.
Penisnya telah tegang maksimal.


Kembali tangannya meremas kedua payudara kenyal itu,dijilatinya areola kiri Bu Kartika,putingnya semakin membesar,batang penisnya menggesek bibir vagina Bu Kartika.


"Aaaaaahhh..Riaaaaannn..jilatin pentil Ibu sayang" pinta Bu Kartika.


"Masukin kontol mu sayang..eeeeggghhh..jangan siksa Ibu" suara Bu Kartika semakin bergetar dan berat.


Adrian hanya diam mengacuhkan racauan Bu Kartika. Lidahnya berpindah di areola kanan,kedua tangannya meraih kedua tangan Bu Kartika,menggenggamnya dan meletakan di atas kepala Bu Kartika.


"Saya tidak mendengar ucapan ibu" goda Adrian sambil mengecup leher Bu Kartika.


"Oouuuhhh..please..jilatin pentil ibu" kembali Bu Kartika memohon.


"Beginikah Bu?" Tanya Adrian yang dibarengi dengan jilatan ujung lidahnya di ujung pentil kiri dan menggoyangkan lidah itu dengan cepat..


"Yeeeessssss...aaaaahhh..geli bangeeeett"


Gemetar suara Bu Kartika terdengar lemah. Badannya melengkung ke atas,putingnya seakan mengejar lidah Adrian dan enggan lepas darinya.


Cairan di vaginanya semakin mengucur deras,jilatan di puting dan gesekan konstan batang penis Adrian di vaginanya menimbulkan sensasi kegelian yang nikmat di sekujur tubuhnya.


Ia benar-benar dibuat terbang oleh cumbuan Adrian yang sangat intens.


"Ibu nggak kuat Rian..ooouuuhhh"


"Ibu keluaaarr" desis Bu Kartika


Saat mengetahui Bu Kartika orgasme,Adrian menusukkan penisnya,


"Gilaaaa...aaaaaahhhhh"


"Kamu gila Rian..eeeeeehhh..oooouuugghh"


Racau Bu Kartika begitu penis Adrian menyodok kuat vaginanya yang belum selesai dengan orgasmenya. Kegelian di vaginanya itu semakin menjadi-jadi. Kedutan vaginanya seakan tidak mau berhenti saat penis Adrian menusuk dengan cepat dan dalam.


"Inilah akibatnya kalau membuat Adrian menunggu" kata Adrian sambil merapatkan paha Bu Kartika dan menaruh kaki itu di pundaknya. Tangannya mencengkeram kedua paha mulus Bu Kartika


"Memek Ibu semakin sempit"


"Ooohhh..ooohhh..oohhh" desah Adrian tanpa mengendorkan sodokan penisnya.


Tangan Bu Kartika hanya bisa meremas sprei,kepalanya hanya bisa bergoyang ke kanan dan kiri,mulutnya hanya bisa mendesah dan meracau. Kenikmatan yang datang bertubi-tubi semakin memicu tetesan cairan kewanitaannya semakin deras mengucur dan menngenangi vaginanya. Gelombang orgasme seakan enggan untuk surut.


Varisai sodokan Adrian berubah drastis,ia hanya memutar pantat,penisnya seakan ikut berputar di dalam vagina Bu Kartika.


"Oooohhh..aaaahhhh..aku keluar lagi Rian" jerit Bu Kartika lirih.


Adrian bukannya diam untuk memberi kesempatan Bu Kartika menikmati orgasme kedua nya tapi malah menghentak-hentakkan penisnya. Kaki Bu Kartika di lebarkan. Penisnya dimundurkan hingga hanya kepala penis yang menempel di vagina itu lalu menghujamkan dengan keras hingga seluruh batang penis itu hilang ditelan vagina Bu Kartika. Ia lakukan ini berulang-ulang.


"Riaaaann...aaaaahhhh..kamu gilaaaaa" desis Bu Kartika yang gembali dilanda gelombang birahi.


Hentakan penis Adrian seakan mengombang-ambingkan klitorisnya dan menusuk tepat hingga ke rahimnya. Kenikmatan sex yang baru kali ini ia rasakan sepanjang hidupnya sebagai wanita dewasa. Kenikmatan sex yang dia dapatkan dari seorang remaja 16 tahun.


Gairahnya semakin membumbung tinggi,gelombang itu seakan-akan berubah menjadi tsunami.


"Rian...Ibu mau kencing..aaaaahhh..aaaahhh"


Rian mencabut penisnya,memuntahkan tsunami gairah dari dalam vagina Bu Kartika yang ia sumbat.


"Creett..creett..seerrr"


Cairan bening itu meluap membasahi perut Adrian dan sprei.


Adrian yang sudah merasa di ujung kenikmatannya kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina Bu Kartika,setelah beberapa saat,


"Eeeeegggghhh..oooohhhhh..Ibuuuuuu!!" Jerit Adrian,mendongakkan kepala dan memejamkan mata setelah ia sampai di puncaknya


"Croot" beberapa kali sperma Adrian menyembur vagina Bu Kartika.


Tubuh Adrian tertahan lengannya agar tidak jatuh menimpa Bu Kartika yang sudah lemah tak berdaya.


Nafas mereka tersengal-sengal,pelan-pelan Adrian menjatuhkan dirinya di atas tubuh mulus Bu Kartika. Peluh keduanya bercampur, Adrian mencium lembut bibir Bu Kartika,kaki Bu Kartika semakin erat memeluk pinggang Adrian.


Keduanya diam menikmati kepuasan bercinta sebagai pelepas rasa rindu mereka.


Adrian bangkit dan segera ke toilet. Bu Kartika tidak mampu bergerak,lemah dan lemas menyebabkan rasa kantuk semakin membuat mata yang telah terpejam itu semakin susah untuk dibuka. Lalu terdengarlah dengkuran halus mengiringi tidurnya.


Bu Kartika membuka mata,mengejapkan matanya lalu menoleh ke kanan,dilihatnya Adrian bertelanjang bulat di depan jendela belakang yang terbuka sambil merokok. Di depan jendela terdapat tembok tinggi yang menutupi kamar sehingga tidak terlihat dari luar.


"Sejak kapan kamu merokok Rian?" Tanya Bu Kartika dengan tetap berebah.


"Ibu sudah bangun" kata Adrian menoleh, mengacuhkan pertanyaan Bu Kartika.


Adrian mematikan rokok, membuang putung sampah itu di tong sampah plastik yang dia bawa untuk membuang abu rokoknya lalu berjalan menghampiri Bu Kartika. Ia julurkan tangannya untuk membantu Bu Kartika bangkit berdiri.


Mereka berdiri berhadapan dengan masih bertelanjang bulat,tangan Adrian memeluk pinggang Bu Kartika dan tangan Bu Kartika mengalung di leher Adrian.


"Ibu suka?" Tanya Adrian sambil tersenyum.


"Nggak!!" Ketus Bu Kartika .


"Inilah yang ku suka dari Ibu" ucap Adrian tetap tersenyum.


"Apa??!!!" Sahut Bu Kartika masih ketus.


"Ibu selalu menggemaskan" tangan Adrian meremas pantat semok Bu Kartika dan menamparnya pelan.


"Aaaauuuww" jerit Bu Kartika yang terdengarnya seperi desisan.


"Ibu mau mandi dulu sayang, dan ibu juga lapar" Kata Bu Kartika melepaskan pelukan lalu berjalan ke toilet.


"Plak" Adrian kembali menampar pantat bahenol yang selalu membuatnya gemas.


"Riaaaann!!!" Teriak Bu Kartika sambil melotot manja sambil berjalan masuk ke toilet.


"Hahaha" Rian tertawa senang.


Mereka duduk di sofa menikmati makanan yang telah mereka pesan. Adrian memakai celana dalam dan Bu Kartika hanya melilitkan handuk untuk menutupi tubuhnya.


"Rian..Selama kita tidak ketemu, Ibu mencoba untuk tidak meladeni mu lagi, Ibu tidak mungkin bisa membalas perasaan mu sayang" ucap Bu Kartika setelah selesai dengan makannya.


Rian menatap tajam Bu Kartika,merebahkan punggungnya di sofa dan memejamkan mata. Kedua tangannya terkepal.Hatinya terasa ngilu mendengar ucapan Bu Kartika barusan.


"Kenapa Bu?" Tanya Adrian seperti menuntut.


"Ibu mengajak saya ke hotel dan melakukan hubungan sex,saya merasa itu adalah sebuah pembalasan perasaan cinta saya kepada Ibu" Suara Adrian mendesis seperti menahan kemarahan.


"Saya dengan setia menunggu janji Ibu,mempersiapkan diri agar Ibu tidak kecewa saat bertemu dengan saya,saya sedikit merubah hidup saya agar pantas untk menjadi kekasih Ibu" protes Adrian.


Bu Kartika sepertinya sudah mempersiapkan segala kemungkinan,dia memang telah merencanakan untuk mengatakan hal ini kepada Adrian sebelum perasaan Adrian semakin dalam. Ia tidak menyalahkan remaja yang baru pertama kalinya jatuh cinta. Ia tidak menyalahkan kemarahan Adrian karena ia tau bahwa Adrian merasa sakit hati. Ia harus bisa menjelaskan dengan sabar mengenai hubungan mereka.


"Rian..Ibu minta maaf sayang" ucap Bu Kartika memegang lembut tangan kanan Adrian yang terkepal.


"Rian harus paham dengan keadaan kita, Ibu sudah berkeluarga,usia Ibu jauh di atas mu,apa yang bisa kamu harapkan dari wanita tua seperti Ibu ini sayang?"


"Benarkah cinta mu ini nyata?? Jangan menjadi buta hanya karena perasaan mu yang suatu saat bisa berubah dan mengecewakan mu"


"Bagi seorang laki-laki bisa saja mempunyai kekasih yang berusia jauh dibawahnya,tapi untuk perempuan hal itu sangat sulit apalagi jika perempuan itu sudah mempunyai pasangan dan keluarga"


"Orang tua mu tidak akan setuju,teman-teman mu akan menertawakan dan mengejek mu,apalagi kalau mereka tau Ibu adalah ibu dari teman sekelas mu"


"Apakah kamu siap dengan semua resiko yang kemungkinan akan menyakitkan dan mengecewakan mu sayang?"


"Ibu yakin kamu tidak pernah berpikir mengenai itu semua, karena bagaimanapun kamu adalah seorang remaja laki-laki yang pengen di cintai dan diperhatikan oleh wanita, seusia mu tidak akan peduli dengan siapa yang kamu cintai selama kamu merasa mendapatkan apa yang tidak pernah kamu dapatkan selama ini,terutama mengenai percintaan"


"Ibu suka bercinta dengan mu, Ibu puas dengan permainan sex mu, maaf Rian,sepertinya Ibu hanya bisa memberikan mu itu"


Bu Kartika menjelaskan dengan sabar dan tenang,kata-katanya sangat halus dan teratur. Pegangan tanggannya mesra dan erat. Matanya menatap Rian berkaca-kaca.
Ia pun juga sedih tapi ia harus mengatakannya.


Adrian termenung memikirkan perkataan Bu Kartika. Adrian adalah anak yang cerdas untuk belajar soal kehidupan,ia bisa menerima semua penjelasan Bu Kartika walaupun hati nya masih terasa sakit.


"Heeeehhhhh" Adrian menghela nafas,tangannya membalas pegangan mesra tangan Bu Kartika.


"Cup" ciuman mesra ia daratkan di kening wanita setengah baya yang masih terlihat menarik di usianya yang sudah 42 tahun.


"Saya menerima semua penjelasan Ibu walaupun dengan hati yang terluka" kata Adrian,ia meminta Bu Kartika untuk duduk dipangkuannya.


"Rasa cinta saya terhadap Ibu sudah mati. Tapi kontol saya akan selalu hidup untuk menyirami memek Ibu agar selalu mekar saat kita bercinta"
Yeee si Ibu, siapa tau anaknya Ibu mengizinkan Ibu dekat sama Adrian dan ortunya adrian mengizinkan

Ah masak Ibu gak jatuh cinta sama Adrian? Nyatanya Ibu mau menerima peju Adrian

Ntar dia ketemu stw lain, ngamuk...

Hahahahaha



Namanya dunia semprot, semua bisa terjadi
 
Bab 12.

"There is life even after a broken heart, broken heart
You can fight the pain from a broken heart broken heart"



Reffrain lagu Broken Heart nya White Lion seperti mendengung di telinga Adrian. Dia cerdas memanfaatkan kemarahan akibat penolakan cintanya kepada Bu Kartika dengan semangat dan tujuan yang berbeda.


Ia akan membuat Bu Kartika mengingat kemampuannya bercinta di sepanjang hidupnya. Ia akan membuat Bu Kartika selalu mengingat kehebatannya dalam memuaskan dahaga seksual Ibu temannya itu.


"Rasa cinta saya terhadap Ibu sudah mati. Tapi kontol saya akan selalu hidup untuk menyirami memek Ibu agar selalu mekar saat kita bercinta." desis Adrian,membuka lilitan handuk dan membuangnya lalu meremas kedua payudara yang lebih besar dari telapak tangannya.


"Kamu semakin nakal sayang." sahut Bu Kartika langsung menerkam mulut Adrian


Adrian yang semakin matang dalam bercinta,membalas lumatan,jilatan,gigitan dan pagutan bibir Bu Kartika.


Mengangkat bokongnya lalu menurunkan celana dalamnya. Tangan Bu Kartika cekatan memegang penis Adrian,ujung penis itu ia arahkan ke klitorisnya,


"Ssssshhhh..oooouuuhhh." desis Bu Kartika mengawali petualangan birahinya yang ke dua.


Adrian menahan desahan,hanya menatap mata Bu Kartika yang makin sayu terbakar nafsu. Tangannya semakin keras meremas payudara Bu Kartika dari bawah.


"Aaaaaaaahhhhh." Jerit Bu Kartika saat menurunkan vaginanya melahap penis Adrian.


"Eeenngggghhh" Adrian mengeram bertahan sekuat tenaga agar tidak mendesah.


Kedua tangannya berpindah ke pinggang Bu Kartika,menahan pinggang itu agar tidak bergerak.


Mata Bu Kartika semakin sayu. Ia tidak mampu menggerakkan pinggulnya. Vaginanya berkedut-kedut liar mengharap penis itu bergerak.


"Riaaannn..biarkan memek Ibu mengocok kontol mu sayang." Pinta Bu Kartika sambil berusaha menggerakkan pinggulnya,tangannya memegang sandaran sofa.


Adrian hanya diam,menatap tanpa berkedip ke arah Bu Kartika,entah apa yang ada di pikirannya saat ini.


"Ayo sayang..jangan tahan Ibu,jangan diam saja." Rengek Bu Kartika.


Tanpa bicara,Adrian meletakkan kedua tangannya di pantat Bu Kartika lalu mengangkatnya hingga di ujung kepala penisnya.


Digesek2in kepala penisnya di vagina Bu Kartika,


Jleb!!


"Adriaaaaaaannn..oooooohhhh" jerit Bu Kartika ketika Adrian menghujamkan penis hingga ke pangkalnya.


Sensasi kenikmatan akibat hujaman yang mengejutkan seakan membuka kran cairan kewanitaanya. Adrian melakukannya berulang-ulang,payudara besar Bu Kartika ikut bergelombang akibat hentakan kuat penis Adrian.


"Aaaarrrggghhhhh" desahan itu akhirnya keluar dari mulut Adrian. Vagina Bu Kartika terasa begitu nikmat.


Bu Kartika berjongkok,menduduki penis Adrian,jempolnya menggitik kedua puting Adrian dan pinggulnya bergerak maju mundur,naik turun. Vaginanya seakan mengurut dan memijat penis Adrian akibat teknik kegel yang sedang dilakukannya.


"Eeeehhhh..mmmhhh..memek Ibu hebat." Puji Adrian.


Dia mencoba merilekskan pikiran dan syarafnya saat serangan vagina Bu Kartika terhadap penisnya semakin liar. Dia harus mampu bertahan.


Keduanya mampu bertahan untuk tidak mencapai puncaknya saat ini.


Usia tidak mampu berbohong,kemampuan hebat goyangan pinggul Bu Kartika tidak diimbangi oleh fisiknya yang sudah berumur.


Nafasnya memburu dan keringatnya semakin deras mengalir. Ia terbakar gairah.


Adrian meminta Bu Adrian jongkok di sofa,kakinya dirapatkan,tangannya menahan tubuhnya di senderan sofa. Adrian agak menekuk lutut agar penisnya tepat di belakang vagina Bu Kartika,kakinya mengangkang lebar,diarahkannya penis ke vagina yang sudah sangat basah itu.


Jleb!!


"Oooooohhhhh..Adriaaaannn." desah Bu Kartika,wajahnya menempel di sandaran sofa,matanya sayu menatap Adrian yang berulang kali menyodokkan penisnya secara keras dan cepat.


Tamparan-tamparan Adrian pada pantatnya terasa panas,tapi malah menambah sensasi kenikmatan sodokan penis si remaja.


Lutut Adrian gemetar,dia merasa kecapekan karena harus menekuk lutut sambil menghentakkan pinggulnya. Ia tarik Bu Kartika agar berpindah ke ranjang. Kembali Bu Kartika menungging,kali ini pahanya terbuka lebar,tangannya menahan tubuhnya. Adrian berlutut dan kembali memasukkan penisnya,menghentakkan pinggulnya,


"Eeeehhh..eeehhh..eeehhh." desahan demi desahan terdengar dari mulut mereka berdua.N


Adrian menarik kedua tangan Bu Kartika,merapatkan kakinya, sehingga badannya pun ikut terangkat naik dan hampir menempel di tubuh Adrian. Adrian meremas payudara besar yang terombang ambing oleh gelombang sodokan penis Adrian,menjilat leher Bu Kartika,


"Mppphhhhh" Adrian menolehkan wajah Bu Kartika lalu melumatnya dengan ganas.


Ciuman,remasan dan sodokan penis Adrian menimbulkan kegelian yang luar biasa. Vaginanya seakan enggan berhenti mengucurkan cairan. Suara kecipak air dan pertemuan kedua paha menjadi irama syahdu pergumulan syahwat yang dahsyat.


Adrian meminta Bu Kartika tengkurap,kakinya dirapatkan,lalu dia menaiki selangkangan Bu Kartika. Penisnya yang berdiri kokoh diarahkan ke vagina Bu Kartika.


"Eeeegggghhh..memek Ibu semakin nikmat di posisi ini, oooouuuhhhh."lenguh Adrian,


Tangannya menahan beban tubuhnya di ranjang,pinggulnya bergerak perlahan. Jepitan vagina Bu Kartika menimbulkan kegelian yang luar biasa pada penisnya.


"Eeehhhh..eeeehhh..eeeehhh" Bu Kartika hanya bisa.mengangkat kepala dan menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.


Episentrum kegelian di sekujur tubuhnya berada di vaginanya, gesekan penis Adrian yang keras dan cepat seakan menjadi harapan agar puncak getaran di vaginya segera berakhir.


Gerakan pinggul Adrian semakin cepat,kegelian pada penisnya mulai menjalar ke batang yang keras,


"Eeeerrrggghhh..aaaahhhhh." erang Adrian yang merasa puncak kenikmatan itu hampir dia gapai.


"Entot Ibu yang kenceng sayang..Aaaahhhh..kontol mu dalam banget di memek Ibu." racauan binal Bu Kartika menandakan gelombang deras di vaginanya sudah tidak bisa ia tahan.


Kebinalan Bu Kartika melecut pinggul Adrian bergerak cepat dan kasar,tusukan penisnya di vagina Bu Kartika semakin dalam.


"Aaaaarrrggghhh..Ibuuuuu!!"


"Adriaaaaannnn..aaaahhhh"


Lenguhan keduanya mengisyaratkan berakhirnya perjalanan birahi mereka.


Lelehan lahar hangat bercampur cairan kewanitaan Bu Kartika keluar dari gua kenikmatan yang tersumpal batang keras yang perlahan menjadi lembek.


Adrian terguling di sisi Bu Kartika,mengatur nafasnya yg menderu,memejamkan mata dengan dadanya yang turun naik dengan cepat.


Bu Kartika masih tengkurap. Kepalanya menoleh ke sisi di mana Adrian telentang dan sepertinya tertidur. Pikirannya menerawang jauh. Ia tidak menduga Adrian akan sehebat ini dalam bercinta, yang terjadi hari ini sama sekali di luar ekspekstasinya. Dia yang berencana mendominasi Adrian hari ini justru bertekuk lutut dan tak berdaya oleh imajinasi seorang anak remaja bau kencur yang baru 2x bercinta dengannya.


Ia mencoba mengingat kejadian dari awal dengan Adrian. Semakin dia menggodanya,Adrian semakin mesum dan nekat menanggapi godaannya. Satu hal yang dia ketahui dan yakini saat iini mengenai remaja kencur itu. Adrian bernafsu besar dan imajinasi nya mengenai sex sangat liar.


"Aku seperti membangunkan macan liar yang masih terlalu muda" batin Bu Kartika ketika memandang wajah Adrian yang mendengkur halus.


Wajah yang biasa-biasa saja,bentuk tubuh yang biasa-biasa saja,ukuran penisnya pun normal,bukan yang besar sekali atau panjang sekali. Tapi imajinasi liarnya mengenai sex akan dengan mudah membuat wanita lupa dengan ukuran itu.


Bu Kartika yang awalnya ingin menjadikan Adrian sebagai objek dominasi seksualnya malah terseret keluar dari arusnya sendiri. Ia begitu terlena dengan berbagai gaya dan posisi bercinta yang dipraktekkan Adrian.


"Akankah Adrian membuatku ketagihan dengan permainan sex nya?" Tanya Bu Kartika kepada dirinya sendiri.


"Keinginan ku mencoba suatu hal baru yang kuinginkan ternyata membawa ku berubah arah dan sepertinya sukar untuk kembali."


Bu Kartika meletakkan kepalanya di lengan Adrian,merapatkan tubuhnya dan memeluk remaja itu.


Mereka tertidur,


Mereka kelelahan,


Mereka tenggelam..


"Love hurts, love scars
Love wounds and marks
Any heart
Not tough or strong enough
To take a lot of pain, take a lot of pain
Love is like a cloud
Holds a lot of rain
Love hurts
Ooh, ooh, love hurts



I'm young, I know, but even so
I know a thing or two
I learned from you
I really learned a lot, really learned a lot
Love is like a flame
It burns you when it's hot
Love hurts
Ooh, ooh, love hurts



Some fools think of happiness
Blissfulness, togetherness
Some fools fool themselves, I guess
They're not foolin' me.



I know it isn't true
I know it isn't true
Love is just a lie
Made to make you blue
Love hurts."




L

antunan video klip lagu Love Hurts nya Nazzareth dari MTV Music Channel yang terpampang di layar televisi membangunkan Adrian. Ia menoleh ke samping karena merasakan pegal di lengannya. Wajah Bu Kartika terlihat kelelahan. Adrian mengangkat kepala Bu Kartika dan menarik lengannya pelan lalu menggantinya dengan bantal agar tidak menggangu tidur wanita yang selalu memenuhi lamunannya.


Ia duduk lalu bangkit ke kamar mandi. Dia hanya diam menatap dirinya sendiri di cermin yang berada di atas westafel. Lantunan lagu itu seakan membuka kembali luka hatinya.


"Heeeeeehhh" dia menghela nafas lalu menggosok-gosokkan kedua telapak tangan keseluruh wajahnya,menggaruk-garuk rambut kepala lalu mulai membersihkan mukanya.


Pancuran air panas dari shower toilet itu membawa Adrian kembali ke dalam kenangan akan perasaan hatinya terhadap Bu Kartika. Sakit hati tidak akan semudah itu untuk disembuhkan. Adrian menyadari sepenuhnya ucapan Bu Kartika tapi tidak berarti dia bisa seketika mencabut perasaan cinta yang sudah mengakar di hatinya.


Dia sadar perasaan cintanya hanya akan membawa luka lebih banyak di masa depan. Siapapun tidak akan menyetujui perasaan cintanya kepada Bu Kartika mengingat status mereka saat ini.


Adrian belum menyadari akan sebuah potensi atau malah menjadi sebuah kutukan bagi dirinya. Remaja itu tidak akan pernah menduga bahwa ada sebuah hal lain di dalam dirinya yang mulai bangun dan akan semakin tumbuh liar dan susah dikendalikan.
 
Bab 12.

"There is life even after a broken heart, broken heart
You can fight the pain from a broken heart broken heart"



Reffrain lagu Broken Heart nya White Lion seperti mendengung di telinga Adrian. Dia cerdas memanfaatkan kemarahan akibat penolakan cintanya kepada Bu Kartika dengan semangat dan tujuan yang berbeda.


Ia akan membuat Bu Kartika mengingat kemampuannya bercinta di sepanjang hidupnya. Ia akan membuat Bu Kartika selalu mengingat kehebatannya dalam memuaskan dahaga seksual Ibu temannya itu.


"Rasa cinta saya terhadap Ibu sudah mati. Tapi kontol saya akan selalu hidup untuk menyirami memek Ibu agar selalu mekar saat kita bercinta." desis Adrian,membuka lilitan handuk dan membuangnya lalu meremas kedua payudara yang lebih besar dari telapak tangannya.


"Kamu semakin nakal sayang." sahut Bu Kartika langsung menerkam mulut Adrian


Adrian yang semakin matang dalam bercinta,membalas lumatan,jilatan,gigitan dan pagutan bibir Bu Kartika.


Mengangkat bokongnya lalu menurunkan celana dalamnya. Tangan Bu Kartika cekatan memegang penis Adrian,ujung penis itu ia arahkan ke klitorisnya,


"Ssssshhhh..oooouuuhhh." desis Bu Kartika mengawali petualangan birahinya yang ke dua.


Adrian menahan desahan,hanya menatap mata Bu Kartika yang makin sayu terbakar nafsu. Tangannya semakin keras meremas payudara Bu Kartika dari bawah.


"Aaaaaaaahhhhh." Jerit Bu Kartika saat menurunkan vaginanya melahap penis Adrian.


"Eeenngggghhh" Adrian mengeram bertahan sekuat tenaga agar tidak mendesah.


Kedua tangannya berpindah ke pinggang Bu Kartika,menahan pinggang itu agar tidak bergerak.


Mata Bu Kartika semakin sayu. Ia tidak mampu menggerakkan pinggulnya. Vaginanya berkedut-kedut liar mengharap penis itu bergerak.


"Riaaannn..biarkan memek Ibu mengocok kontol mu sayang." Pinta Bu Kartika sambil berusaha menggerakkan pinggulnya,tangannya memegang sandaran sofa.


Adrian hanya diam,menatap tanpa berkedip ke arah Bu Kartika,entah apa yang ada di pikirannya saat ini.


"Ayo sayang..jangan tahan Ibu,jangan diam saja." Rengek Bu Kartika.


Tanpa bicara,Adrian meletakkan kedua tangannya di pantat Bu Kartika lalu mengangkatnya hingga di ujung kepala penisnya.


Digesek2in kepala penisnya di vagina Bu Kartika,


Jleb!!


"Adriaaaaaaannn..oooooohhhh" jerit Bu Kartika ketika Adrian menghujamkan penis hingga ke pangkalnya.


Sensasi kenikmatan akibat hujaman yang mengejutkan seakan membuka kran cairan kewanitaanya. Adrian melakukannya berulang-ulang,payudara besar Bu Kartika ikut bergelombang akibat hentakan kuat penis Adrian.


"Aaaarrrggghhhhh" desahan itu akhirnya keluar dari mulut Adrian. Vagina Bu Kartika terasa begitu nikmat.


Bu Kartika berjongkok,menduduki penis Adrian,jempolnya menggitik kedua puting Adrian dan pinggulnya bergerak maju mundur,naik turun. Vaginanya seakan mengurut dan memijat penis Adrian akibat teknik kegel yang sedang dilakukannya.


"Eeeehhhh..mmmhhh..memek Ibu hebat." Puji Adrian.


Dia mencoba merilekskan pikiran dan syarafnya saat serangan vagina Bu Kartika terhadap penisnya semakin liar. Dia harus mampu bertahan.


Keduanya mampu bertahan untuk tidak mencapai puncaknya saat ini.


Usia tidak mampu berbohong,kemampuan hebat goyangan pinggul Bu Kartika tidak diimbangi oleh fisiknya yang sudah berumur.


Nafasnya memburu dan keringatnya semakin deras mengalir. Ia terbakar gairah.


Adrian meminta Bu Adrian jongkok di sofa,kakinya dirapatkan,tangannya menahan tubuhnya di senderan sofa. Adrian agak menekuk lutut agar penisnya tepat di belakang vagina Bu Kartika,kakinya mengangkang lebar,diarahkannya penis ke vagina yang sudah sangat basah itu.


Jleb!!


"Oooooohhhhh..Adriaaaannn." desah Bu Kartika,wajahnya menempel di sandaran sofa,matanya sayu menatap Adrian yang berulang kali menyodokkan penisnya secara keras dan cepat.


Tamparan-tamparan Adrian pada pantatnya terasa panas,tapi malah menambah sensasi kenikmatan sodokan penis si remaja.


Lutut Adrian gemetar,dia merasa kecapekan karena harus menekuk lutut sambil menghentakkan pinggulnya. Ia tarik Bu Kartika agar berpindah ke ranjang. Kembali Bu Kartika menungging,kali ini pahanya terbuka lebar,tangannya menahan tubuhnya. Adrian berlutut dan kembali memasukkan penisnya,menghentakkan pinggulnya,


"Eeeehhh..eeehhh..eeehhh." desahan demi desahan terdengar dari mulut mereka berdua.N


Adrian menarik kedua tangan Bu Kartika,merapatkan kakinya, sehingga badannya pun ikut terangkat naik dan hampir menempel di tubuh Adrian. Adrian meremas payudara besar yang terombang ambing oleh gelombang sodokan penis Adrian,menjilat leher Bu Kartika,


"Mppphhhhh" Adrian menolehkan wajah Bu Kartika lalu melumatnya dengan ganas.


Ciuman,remasan dan sodokan penis Adrian menimbulkan kegelian yang luar biasa. Vaginanya seakan enggan berhenti mengucurkan cairan. Suara kecipak air dan pertemuan kedua paha menjadi irama syahdu pergumulan syahwat yang dahsyat.


Adrian meminta Bu Kartika tengkurap,kakinya dirapatkan,lalu dia menaiki selangkangan Bu Kartika. Penisnya yang berdiri kokoh diarahkan ke vagina Bu Kartika.


"Eeeegggghhh..memek Ibu semakin nikmat di posisi ini, oooouuuhhhh."lenguh Adrian,


Tangannya menahan beban tubuhnya di ranjang,pinggulnya bergerak perlahan. Jepitan vagina Bu Kartika menimbulkan kegelian yang luar biasa pada penisnya.


"Eeehhhh..eeeehhh..eeeehhh" Bu Kartika hanya bisa.mengangkat kepala dan menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.


Episentrum kegelian di sekujur tubuhnya berada di vaginanya, gesekan penis Adrian yang keras dan cepat seakan menjadi harapan agar puncak getaran di vaginya segera berakhir.


Gerakan pinggul Adrian semakin cepat,kegelian pada penisnya mulai menjalar ke batang yang keras,


"Eeeerrrggghhh..aaaahhhhh." erang Adrian yang merasa puncak kenikmatan itu hampir dia gapai.


"Entot Ibu yang kenceng sayang..Aaaahhhh..kontol mu dalam banget di memek Ibu." racauan binal Bu Kartika menandakan gelombang deras di vaginanya sudah tidak bisa ia tahan.


Kebinalan Bu Kartika melecut pinggul Adrian bergerak cepat dan kasar,tusukan penisnya di vagina Bu Kartika semakin dalam.


"Aaaaarrrggghhh..Ibuuuuu!!"


"Adriaaaaannnn..aaaahhhh"


Lenguhan keduanya mengisyaratkan berakhirnya perjalanan birahi mereka.


Lelehan lahar hangat bercampur cairan kewanitaan Bu Kartika keluar dari gua kenikmatan yang tersumpal batang keras yang perlahan menjadi lembek.


Adrian terguling di sisi Bu Kartika,mengatur nafasnya yg menderu,memejamkan mata dengan dadanya yang turun naik dengan cepat.


Bu Kartika masih tengkurap. Kepalanya menoleh ke sisi di mana Adrian telentang dan sepertinya tertidur. Pikirannya menerawang jauh. Ia tidak menduga Adrian akan sehebat ini dalam bercinta, yang terjadi hari ini sama sekali di luar ekspekstasinya. Dia yang berencana mendominasi Adrian hari ini justru bertekuk lutut dan tak berdaya oleh imajinasi seorang anak remaja bau kencur yang baru 2x bercinta dengannya.


Ia mencoba mengingat kejadian dari awal dengan Adrian. Semakin dia menggodanya,Adrian semakin mesum dan nekat menanggapi godaannya. Satu hal yang dia ketahui dan yakini saat iini mengenai remaja kencur itu. Adrian bernafsu besar dan imajinasi nya mengenai sex sangat liar.


"Aku seperti membangunkan macan liar yang masih terlalu muda" batin Bu Kartika ketika memandang wajah Adrian yang mendengkur halus.


Wajah yang biasa-biasa saja,bentuk tubuh yang biasa-biasa saja,ukuran penisnya pun normal,bukan yang besar sekali atau panjang sekali. Tapi imajinasi liarnya mengenai sex akan dengan mudah membuat wanita lupa dengan ukuran itu.


Bu Kartika yang awalnya ingin menjadikan Adrian sebagai objek dominasi seksualnya malah terseret keluar dari arusnya sendiri. Ia begitu terlena dengan berbagai gaya dan posisi bercinta yang dipraktekkan Adrian.


"Akankah Adrian membuatku ketagihan dengan permainan sex nya?" Tanya Bu Kartika kepada dirinya sendiri.


"Keinginan ku mencoba suatu hal baru yang kuinginkan ternyata membawa ku berubah arah dan sepertinya sukar untuk kembali."


Bu Kartika meletakkan kepalanya di lengan Adrian,merapatkan tubuhnya dan memeluk remaja itu.


Mereka tertidur,


Mereka kelelahan,


Mereka tenggelam..


"Love hurts, love scars
Love wounds and marks
Any heart
Not tough or strong enough
To take a lot of pain, take a lot of pain
Love is like a cloud
Holds a lot of rain
Love hurts
Ooh, ooh, love hurts



I'm young, I know, but even so
I know a thing or two
I learned from you
I really learned a lot, really learned a lot
Love is like a flame
It burns you when it's hot
Love hurts
Ooh, ooh, love hurts



Some fools think of happiness
Blissfulness, togetherness
Some fools fool themselves, I guess
They're not foolin' me.



I know it isn't true
I know it isn't true
Love is just a lie
Made to make you blue
Love hurts."




L

antunan video klip lagu Love Hurts nya Nazzareth dari MTV Music Channel yang terpampang di layar televisi membangunkan Adrian. Ia menoleh ke samping karena merasakan pegal di lengannya. Wajah Bu Kartika terlihat kelelahan. Adrian mengangkat kepala Bu Kartika dan menarik lengannya pelan lalu menggantinya dengan bantal agar tidak menggangu tidur wanita yang selalu memenuhi lamunannya.


Ia duduk lalu bangkit ke kamar mandi. Dia hanya diam menatap dirinya sendiri di cermin yang berada di atas westafel. Lantunan lagu itu seakan membuka kembali luka hatinya.


"Heeeeeehhh" dia menghela nafas lalu menggosok-gosokkan kedua telapak tangan keseluruh wajahnya,menggaruk-garuk rambut kepala lalu mulai membersihkan mukanya.


Pancuran air panas dari shower toilet itu membawa Adrian kembali ke dalam kenangan akan perasaan hatinya terhadap Bu Kartika. Sakit hati tidak akan semudah itu untuk disembuhkan. Adrian menyadari sepenuhnya ucapan Bu Kartika tapi tidak berarti dia bisa seketika mencabut perasaan cinta yang sudah mengakar di hatinya.


Dia sadar perasaan cintanya hanya akan membawa luka lebih banyak di masa depan. Siapapun tidak akan menyetujui perasaan cintanya kepada Bu Kartika mengingat status mereka saat ini.


Adrian belum menyadari akan sebuah potensi atau malah menjadi sebuah kutukan bagi dirinya. Remaja itu tidak akan pernah menduga bahwa ada sebuah hal lain di dalam dirinya yang mulai bangun dan akan semakin tumbuh liar dan susah dikendalikan.
waduuhh enak hu pagi pagi Adrian udah dapet jatah πŸ˜πŸ˜† btw thx 4 update hu
 
Andrian ini abg tahun berapa sih hu,kok lagu2nya lebih tua dari umur saya sendiri,led zeppelin,dream teather, Halloween,white snake,bon jovi ,acdc...kenapa nga Godbless ,2kribo,sas,koesplus
Latar cerita ini antara tahun 2000-2001, sejak kelas kecil adrian diperdengarkan musik2 Rock dan Heavy Metal jadi latar musiknya Grup2 Band Rock lawas hu
 
Bimabet
Latar cerita ini antara tahun 2000-2001, sejak kelas kecil adrian diperdengarkan musik2 Rock dan Heavy Metal jadi latar musiknya Grup2 Band Rock lawas hu
Seperti itu ya hu,soalnya awal bab nga ada keterangan,ketemu ibu nya rian saja.abg sekarang kan kenalnya bambang tamvan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd