Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mengapa Harus Dengan Mu, Mama

Status
Please reply by conversation.
Part 2
Percobaan Pemecah Batas

Mulustrasi Mama



Tubuh sintal mamaku benar-benar menghantui benakku. Saat-saat melihat mama berenang tadi menjadi salah satu momen dimana penisku berontak sejadi-jadinya, kepalaku dan nafasku memburu tak karuan. Apalagi ketika melihat ibu keluar dari kolam renang, kilatan basah air menambah pesona sensual dari sekujur tubuh mama. Aku benar-benar terpesona dibuatnya.
Untungnya tak ada yg menyadari tonjolan penisku dikolam renang tadi, karena semua keluargaku sedang asyik menikmati dinginnya air kolam renang.
Mama sedang asyik mengeringkan tubuhnya sambil duduk dikursi malas yang berjejer dipinggir kolam renang, didorong hasrat ingin melihat tubuh indah mamaku yang masih berbalut bikini dari dekat aku menghampiri mamaku dan duduk dikursi malas sebelah mama. Jantungku tambah berdebar-debar, dari dekat aku semakin terkagum-kagum dengan payudara mama, bentuknya setengah papaya menggantung nampak padat dan kenyal. Aku membatangkan wajahku terbenam diantara kedua buah dada mama sambil tanganku bermain-main dengannya. Belum lagi betapa semok pantatnya. Mama benar-benar wanita sempurna.
“udahan Ma berenangnya?”
“udah ah Yud, airnya dingin banget. Kamu kok gak berenang sayang?” kata mama sambil membasuh rambut basahnya dengan handuk membuat tangannya keatas membuka ketiak halus mama dan buah dadanya tampak semakin menonjol. Birahiku naik dengan cepat.
“gak apa-apa mah. Aku gak kuat dingin. Hehehehe”
Mama hanya tersenyum mendengar jawabanku. Mama mengenakan kembali kimononya lalu merebahkan tubuhnya dikursi malas sambil mengenakan kacamata hitamnya.
“Mama mau istirahat dulu Yud. Kamu main sana sama yg lain. Masak udah dipuncak kamu gak ngapa-ngapain”
“Iya Ma, nanti” aku masih duduk dikursi malas sebelah Mama. Mama sedang asyik membuka Hp nya, sementara aku anak kandungnya malah menikmati setiap jengkal tubuhnya, from head to toe tak ada yang cacat, kulit kuning langsat mulus, rambut hitam legam, bibir yang tebal menggoda payudara dan pantat sempurna, leher dan kaki yg jenjang. Mama benar-benar seperti bidadari. Sejujurnya ini pertama kalinya aku melihat Mama dalam balutan bikini, biasanya saat kami sekeluarga entah dengan keluarga besar atau keluarga kami saja pergi berenang Mama jarang ikut turun ke kolam, mungkin pernah tapi seingatku terakhir kali kami berenang adalah waktu Imelda masih berumur dua tahun, jadi waktu itu mama sibuk menjaga Imelda.
Gairah mudaku benar-benar terbakar, bara hormone testosterone menguasai diriku hingga dikepalaku muncul ide gila, bagaimana aku bisa menikmati tubuh mama.

*****

Aku terbangun ketika mendengar suara pintu belakang Villa digeser dan ditutup kembali. Aku memang tidur diruang tengah dan sudah meminta ekstra bed pada office boy, kendati sudah mendapat jatah kamar namun aku memilih leluasa diruang tengah, disamping memang aku masih ingin menikmati acara TV sambil sesekali duduk dikursi depan Villa sambil menikmati suasana malam puncak, ini malam terakhir kami disini, besok kami sudah harus kembali ke Depok dan hari jum’at aku kembali ke perantauan melanjutkan study ku.
Kulihat jam menunjukan pukul setengah tiga pagi ketika aku menyadari ada seseorang sedang asyik berenang dikolam renang yg memang terletak di halaman belakang Villa. Halaman belakang dan kolam renang ini menjadi penghubung antara Villa ini dengan Villa sebelah yg juga disewa keluarga kami.
Akupun melangkah ke pintu belakang, dan pelan-pelan kugeser untuk membukanya, lalu melangkah melewati jalan setapak pada taman kecil sebelum sampai dikolam renang. Sampai disana aku terkejut mendapati Mama ternyata sedang asyik berenang. Pagi buta dipuncak seperti ini hawa dingin menusuk kulit tapi mama malah berenang, dan lebih terkejut lagi Mama hanya memakai bikini bawahnya, bikini atas kulihat tergeletak dikursi malas tempat tadi pagi dia beristirahat. Payudara Mama yang ternyata benar-benar berbentuk setengah papaya menggantung kini tampak timbul dipermukaan saat Mama berenang dengan gaya punggung.
Mataku benar-benar melotot dan aku dibikin melongo, otakku seperti terasa freeze sesaat sebelum penisku yang naik menyadarkan ku, freeze pada otakku meleleh terbakar api birahi.
Tuhan, betapa beruntung alm. Ayahku bisa mereguk nikmat dari tubuh sempurna Mama. Mama tidak menyadari kehadiranku karena taman kecil dengan kolam dibatasi oleh tembok setinggi satu setengah meter, disinilah sekarang aku bersembunyi menikmati liukan tubuh Mama. Perlahan tanganku membuka boxerku, lalu meraih batang penisku yang sudah sejak pagi dikolam renang ini dihantui tubuh Mama. Sambil mataku dimanjakan oleh Mama yg bolak-balik dikolam renang menikmati dinginnya air dan hawa pagi buta, aku memanjakan penisku dengan kocokan tanganku dan fantasi liar tentang tubuh Mama. Aku membayangkan bibir mama mengulum penisku lalu memuncratkan maniku diwajahnya yg mirip Yati Octavia, aku membayangkan kedua payudara mama menjepit batang penisku, sambil tanganku bermain-main pada putingnya.
Masih asik aku mengocok penisku sambil membayangkan tubuh Mama sebelum akhirnya Mama naik dengan tangga besi, dan saat itulah api birahiku semakin terasa membara, karena tangga naik kolam renang posisinya tepat menghadap ke arahku dan kali ini dengan view yang lebih dekat dan jelas aku menyadari betapa mempesonanya kedua buah dada Mama, payudara Mama tampak kenyal dan kencang, dan yang lebih mempesona adalah puting Mama yg berwarna coklat muda terlihat indah dalam kilatan cahaya temaram lampu kolam yg dipantulkan oleh basahnya air disekujur tubuhnya. Payudara tersebut berguncang ketika mama berjalan menuju kursi malasnya, seirama dengan langkah kaki dan kocokan pada penisku. Melihat langsung payudara mama kandungku membuatku segera mencapai puncak kocokan tanganku, dan tak berapa lama aku sampai, segera saja spermaku aku tumpahkan ke tanaman sedap malam yang berada didekatku. Aku terengah-engah, beruntung sekali malam ini mataku dimanjakan oleh sepasang payudara indah dari Mama.
Setelah puas beronani, aku kembali mencoba menengok ke arah Mama, tampak dia sudah telah memakai kimononya, sepertinya dia ingin kembali kedalam Villa. Aku bergegas kembali masuk, dan berpura-pura tidur pada bed ku didepan televisi. Benar saja Mama segera masuk ke kamarnya, mungkin beliau segera mandi membersihkan diri, kamar Mama dilengkapi dengan kamar mandi dalam.
Aku sendiri jadi tak bisa tidur, itu tadi menjadi 25 menit teraneh dan luar biasa dalam hidupku. 25 menit menikmati payudara Mama secara langsung, aku akui aku jatuh hati dan penasaran ingin memegangnya langsung, mulutku juga ingin menghisap-hisap putingnya. Maka kejadian 25 menit itulah yang membawaku ke cerita-cerita lainnya, pokoknya malam ini aku sudah bertekad untuk menembus batas sedarah yang ada diantara kami.

Bersambung ke Part 3
Jangan lupa kasih like dan cendol ya suhu.. Budayan jadi reader yang meninggalkan jejak agar TS semangat melanjutkan cerita
 
Terakhir diubah:
Wew ada yg baru lagi... Ikut nongkrong om :haha:
 
kenapa ya mama Yudha brenang tengah malam..... btw. ijin ikut jongkoq di mari....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd