Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menjerumuskan Gadis Muda : Dari Lugu Menjadi Liar .. (Cerita Nick)

Bimabet
Mantap update an nya...

Lanjut Hu...
Ocha nya dianal Hu, trs Desi nya liat Ocha dianal jd minta dianal...
Pas Desi nungging buat dianal, Ocha nya tiduran nyusu ama Desi...
 
Wow.....
Threesome is awesome....
Pastinya Hu ...

Nambah karakter baru
Karakter baru bisa main pendek bisa juga main panjang dalam cerita ..

ocha juga nakal banget
Beum apa2 Hu.. nanti ada yang lebih nakal lagi ..

FFM ... updet asyik & mantap.
Thanks Suhu ..
Masih ada satu bagian lagi yag FFM ..

Kira2 siapa lagi ya hihihihihihihi Lanjutkan
Coba diterka Hu ??

mantep update updatenya..
ditunggu kelanjutannya
Siaaap .. semoga tetap menghibur ..

Mantap update an nya...

Lanjut Hu...
Ocha nya dianal Hu, trs Desi nya liat Ocha dianal jd minta dianal...
Pas Desi nungging buat dianal, Ocha nya tiduran nyusu ama Desi...
Pada bagian ini masih soft FFM .. ada saatnya nanti .. di tunggu saja Hu ..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bagian 4
Adik Kelas Belajar Nakal


Suatu sore di kantin Kampus LP2I di penghujung masa Ujian Tengah Semester ..

"Kak Ocha, boleh ngobrol ?" ujar seorang gadis cantik berambut lurus, sambil duduk dihadapan Rosita ..
"Eh iya .. ada apa ?" jawab Rosita sambil tersenyum
"Sepertinya saya pernah melihat kamu, temannya Maria khan ?!" ujar nya menambahkan ..

"Iya Kak Ocha, saya adik kelas kak Ocha di SMA ****, saya Desi" menyebut satu nama SMA di Jakarta Utara.
"Baru masuk kuliah disini Kak .." lanjut Desi
"Tuh khan .. karena wajah kamu kok rasanya tidak asing .. "
"Ada apa cantik ?" tanya Rosita menggoda ...

Rosita secara pergaulan memang pribadi yang sangat luwes dan menyenangkan, dalam pekerjaan pun, menonjol, pandai menempatkan diri saat ditengah rekan kerja.

"Ah kakak bisa aja" sambil tersipu malu ..
"Kak Ocha, kata anak-anak sudah kerja yaa ?! Hebat euy .. belum lulus tapi sudah bekerja. Sementara mahasiswi lain, hanya dapat kesempatan magang kerja sudah bagus dan belum tentu diterima sebagai karyawan" lanjut Desi
"Ah kebetulan saja" jawab Rosita merendah.
"Kak.. nanti kalau saya sudah wajib kerja magang, diajak bareng Kak Ocha doong ..magang disana" pinta nya ..
"Iya boleh .. tapi kamu kenapa minta ke saya ?, khan banyak juga anak lain yang sudah kerja di tempat yang sama dengan saya ?! " ujarnya merendah

"Iya kak, tapi kata kakak yang lain, kalau Kak Ocha dekat dengan Manajer Personalia tempat Kak Ocha
bekerja.." Desi berbicara sambil mengerling penuh selidik ..

'Ini pasti ulah Maria' pikir Rosita .. ‘masa bodoh !’ ..

"Enak kerja disana ya Kak ?! Dapat Tip & Service charge nya besar kata teman senior" Desi melanjutkan pertanyaannya ..

Dengan antusias Rosita menceritakan segala sesuatunya tentang tempat kerjanya, dengan serius pula’ Desi mendengarkan .. Karena tertarik ..

"Kak Ocha .. sekali-sekali aku diajak main ke tempat kerja nya dong.." kata Desi merajuk persis adik ke kakaknya
"Memang kamu mau main ketempat hiburan ?" tanya Rosita menyidik ..
"Khan biar mengerti situasi nanti kalau magang atau dapat kerja disitu" jawab Desi berharap .

"Ssst " Desi menempatkan jari telunjuk dibibirnya .. Rosita bingung ..
"Cowok ku sudah jemput, saya pulang duluan ya Kak" lanjut Desi.. sambil mengerdipkan sebelah matanya, seakan memberi kode ke Rosita supaya pacarnya tidak tahu apa yg baru saja mereka bahas.

Lalu mereka bertukar no hp, Rosita memperhatikan cowok nya Desi yang ternyata satu angkatan dengannya, hanya beda jurusan..


2 minggu setelah dari kejadian di Miles, ketika aku mengajak Rosita pulang bareng ..
"Pak, ada adik kelas Ocha minta diajak main ke kantor, mau tahu situasi disini. Anaknya cantik lho pak, siapa tahu tahun depan bisa Bapak terima magang juga disini" kata nya meyakinkan ku ..
"Kalau mau melihat-lihat operasional boleh saja, kamu saja yang antar" jawab ku pendek tanpa rasa tertarik.
"Kalau ada Security yang tanya, bilang sudah seijin saya" kata ku tegas ..

Aku tergelitik untuk menggoda Rosita..

"Nanti kalau dia mau coba ke diskotik gimana ? khan engga mungkin di sini " goda ku
“Ya kalau bapak tidak keberatan, kita ajak aja pak" jawabnya polos.. Semakin aku ingin menggodanya lebih jauh ..

"Nah kalau habis dari diskotik, terus dia ngajak check in gimana ?" tanya ku sambil terus menggodanya ..
"Terserah bapak, kalau bapak mau, ya silahkan saja ..soalnya dia lebih cantik dari Ocha" jawabnya polos
"Terus kamu gimana ??" pancing ku lebih lanjut..
"Ya Ocha pulang saja ke kostan" jawabnya enteng .. ia pasrah bahwa aku akan memilih adik kelasnya yang dianggap lebih cantik.
"Engga laah .. kamu harus ikut, katanya kamu mau lihat aku begituan dengan orang lain ?!” kata ku mengingatkan dia kepada kejadian sebelumya.
“Terus, kalau dia engga mau dipakai gimana ?! Kalau ada kamu khan enak .." ujar ku lagi
"Lagi pula, kita sudah lama tidak lanjut.. sudah kepingin nih .. " kata ku sambil mencubit pahanya
"Eh iya pak … Bener ya pak.. Ocha pingin lihat" jawab Rosita seperti mengingat peristiwa sebelumnya, matanya berbinar..
“Kok Ocha engga kepikir ya pak ..” katanya penuh semangat sambil tersenyum nakal.
"Kamu yang jagain anak itu ya, aku sungkan" .. kata ku melanjutkan .. Rosita hanya mengangguk..

Keesokan harinya, tepatnya hari Jumat, Rosita mengirim sms yang isinya ..
‘Nanti malam pak’ tulisnya ..
‘OK’ ku jawab pendek


Sekitar jam 21, ketika aku sedang berkeliling mengontrol area operasional, aku melihat Rosita sedang berjalan bersama seorang gadis berambut lurus sedikit dibawah bahu .. kulitnya terlihat cerah .. penampilanya sederhana, dan kelihatan bersih.

Rosita melihat ku dan menghampiri ku bersama gadis itu.
"Pak, ini Desi adik kelas yang saya ceritakan kemarin" katanya formal.

Desi menyalami ku sambil memperkenalkan diri ..

"Oh iya .. kamu antar lihat-lihat ya .. silahkan" .. sambil aku tersenyum kepada mereka berdua .. dan berlalu.. 'Cantik juga anak itu .. seandainya saja .... aaah' .. aku membuang lamunan mesum ku ..


Sekitar jam 22, saat peralihan shift, aiphone di meja kerja ku berbunyi, kulihat dari ruang Supervisor Karaoke ..

"Nicky" kata ku menjawab telpon
"Pak .. ini Ocha" perlahan.. sungguh aku terkejut, berani nya anak ini memakai fasilitas pimpinannya..
"Pak .. lanjut yuuk .. Desi minta diajak dugem katanya" ujarnya dengan merajuk


"Kok kamu ada di ruang Supervisor ? Ada orang lain engga disana ?" tanya ku was-was ..
"Engga ada siapa-siapa, lagi ada pengarahan dari Manajer Karaoke" jawab nya ..
"Setengah jam lagi di lobby depan" jawab ku pendek sambil menutup telpon ..

Langsung aku membereskan pekerjaan ku. Lalu menjemput mereka di lobby belakang, mereka berdua memakai kemeja putih dan rok span hitam, seragam standar siswi magang di kampus mereka.

Langsung aku membawa mereka ke Stadium, selain musiknya enak dinikmati, juga aman .. seperti biasa aku menempati table dekat dance floor .. aku pesan minuman 1 pitcher Margaritha yang rasanya bernuasa manis, tentu dengan harapan mereka akan banyak minum.
Melihat mereka berdua berjoget kelihatan bahagia sekali .. senyum dan tawa tidak pernah lepas dari wajah mereka .. Rosita sering melihat ke arah ku dengan pandangan dan senyum menggoda, Desi juga kadang mencuri pandang ke arah ku.. Aku tidak tahu apa yang ada di benak mereka ..

Ku panggil mereka berdua, Rosita langsung bersandar ke badan ku seakan memperlihatkan kepada Desi kedekatan nya kepada ku, ku tawari mereka minum.

"Kamu mau on ?" tanya ku ke Rosita .. sebetulnya tidak perlu ku tanyakan, karena suasana disini seakan mengundang untuk dinikmati semaksimal mungkin ..
"Tanyakan ke Desi juga sana" lanjut ku.

Rosita menempelkan mulutnya ke telinga Desi, berbisik sesuatu, lalu ku lihat Desi mengangguk bersamaan dengan mereka tertawa riang berdua ..
Lalu aku belah sebutir, dan ku masukkan ke gelas mereka, masing-masing setengah .. Aku memberi kode ke Rosita untuk minum, lalu ku bisikan Rosita bahwa aku sudah masukkan ke gelas mereka.Saat itu juga mereka minum sampai habis, bahkan menambah sepertiga gelas lagi, dan dihabiskan sekaligus..

Malam semakin meriah, irama musik semakin bising mengundang pengunjung untuk berjoget dan bergembira.. pengunjung semakin padat ..

Mereka berdua berdiri tidak jauh dari tempat ku duduk.. sehingga aku dapat dengan mudah mengawasi mereka berdua. Aku mengobrol dengan teman ku yg bekerja disana..
Selintas ku lihat mereka bergoyang mulai liar dan sering mengigit-gigit bibirnya, mereka terlihat berkeringat, sepertinya sudah mulai tinggi .. Saat mereka minum, mereka berdua lalu berdiri mengapitku yang duduk di kursi bar berkaki tinggi. Rosita menyandar di badan ku sebelah kanan sambil terus menggoyangkan kepalanya menikmati musik yang diputar ..

Desi disebelah kiri ku, ia mendekati wajah ku, ia berkata..
"Pak Nick.. terima kasih sudah diajak main kesini, Desi jadi mengganggu bapak dan Kak Ocha"
Saat berbicara, matanya memandangku dengan sayu, Desi meletakkan tangannya di paha ku .. selintas aku melihat sorot mata cemburu dari Rosita
"Enggak kok.. santai aja .. yang penting kamu juga ikut happy" jawab ku .. Desi hanya mengangguk dan tersenyum ..

Aku merangkul Rosita, mengecup pipinya dan menempelkan wajah ku ke wajahnya, aku hanya ingin ia merasa bahwa ia tetap milik ku .. Memang sejak kejadian di tempat kost, aku memberikan perhatian lebih. Segala kebutuhan pribadinya aku penuhi, walaupun sebatas imajinasiku seperti baju dalam model baby doll, celana dalam renda, g-string, bra dll. Juga eau de toilette dan body soap keluaran Kenzo ..

Di kantor pun demikian, walaupun tidak nampak nyata, misalnya aku tempatka dia bersama tim kerja yang berprestasi, dibawah pimpinan unit yg baik .. Rosita dan Desi lalu kembali berjoget bersama, berdiri tidak jauh dari ku, cara mereka berjoget makin lincah, sering mereka bersama melakukan gerakan-gerakan yang erotis, menggoyang-goyangkan pinggul dan dada nya .. seakan menggoda diri ku ..

Saling berpelukan berhadapan kadang dari belakang juga dilakukan dengan gerakan-gerakan sensual..
Aku yang juga mulai on dan pengaruh alkohol terasa, sangat terbuai dengan pemandangan dua gadis muda itu, ku menikmati gerakan-gerakan Desi, rambutnya yang panjang lurus dikibas-kibaskan, gerakannya kadang terlihat canggung seperti pemula, kadang bergerak berlebihan seperti ingin menunjukan bahwa ia sudah pro .. tubuhnya yang langsing dan kakinya yg panjang dapat bergerak dengan ritme yang menarik, dadanya yang tidak terlalu besar, nampak memperindah seluruh penampilannya.. wajahnya cantik dengan kulit yg putih ciri khas gadis Sunda, menambah kesempurnaan penampilannya.

Terlihat Rosita yang memegang kendali, melindungi adik kelasnya, bahkan mengantarnya ke toilet .. Desi selalu mengikuti apa yang dilakukannya..
Kira-kira 30 menit setelah mereka dari toilet, ku perhatikan gerakan joged mereka makin tidak karuan, makin erotis, berdiri dan berjalan terlihat terhuyung-huyung .. mata mereka nampak sangat sayu .. beberapa laki-laki mulai mendekat kearah mereka, mungkin ingin mencari kesempatan dari kondisi kurang normal kedua gadis itu ..

Aku mulai curiga .. ada yang tidak beres, aku lihat pitcher minuman masih tersisa cukup banyak .. Ku datangi mereka berdua ku ajak supaya lebih dekat ku, berdiri di kedua sisiku sambil terus bergoyang, tapi kali ini kepalannya lebih banyak bergoyangannya.. Rosita langsung memegang tangan ku dan melingkarkan ke pinggangnya .

Tangan ku yang lain merangkul ke pinggang Desi.. ia berbicara di telinga ku ..
"Pacar Desi engga pernah ngajak aku seperti ini pak .." aku hanya tersenyum kepadanya ..

Ketika Rosita mencium bibir ku, aku tahan badannya supaya tetap dekat dan aku berbicara di telinga nya "Desi kayanya engga tahan .. jangan sampai dia tepar disini .. bikin malu"
"Atau dia nambah dari yang aku kasih ? dapat dari mana?” tanya ku ke Rosita
"Tadi Ocha kasih, setengah lagi, habis dia maksa-maksa, mau nambah tapi dia malu minta ke bapak"
"Ocha dikasih tamu pak kemarin" tambahnya ..

Seketika aku ingin marah !, tapi aku tahan .. aku khawatir ke Desi, karena kalau masih pemula bisa saja dia tidak tahan dengan efek on dan alkohol, sehingga tepar dan merepotkan aku.
"Kamu kasih apa ke dia ? Kalau dia engga kuat terus tepar disini, kita malu" tegas ku .."Ocha dikasih pink love pak .. maaf pak .. Ocha tidak tahu .."
"Ocha hanya ingin bikin dia happy bersama kita pak.. maaf " katanya memelas dan penuh rasa bersalah..
"Ajak pulang aja yuuk" kata ku .. Rosita hanya mengangguk .. Dengan mengetahui jenis obat yang dimakan, dapat diperkirakan efek obat itu.

Aku tarik pinggang Desi supaya lebih mendekat, berdiri disebelahku, dadanya menempel di lengan ku .. tangannya terasa dingin bertumpu di pahaku .. sambil terus bergoyang .. payudaranya sesekali menyenggol lengan ku..

"Des .. pulang yuuk" kata ku ditelinganya ..
"Nanti dulu laah pak.. masih enak nih" sambil mempercepat goyangannya dan memandang ke Rosita seperti minta dukungan..
"Kamu sudah kelihatan berlebihan, nanti tepar disini, kita jadi repot .." bujuk ku ..
"Kalau Desi pulang, juga tidak mungkin, Desi masih seperti ini pak .." kata nya memelas memandangku
"Terus gimana dong ?" Tanya ku tetap menjaga image sebagai laki-laki baik, tidak usulkan ikut check in bersama aku dan Rosita, masih khawatir akan mengganggu pertempuran ku nanti.

"Desi ikut bapak saja, Desi janji deh engga akan ganggu bapak sama Kak Ocha" katanya antusias, matanya genit menggoda ku ..
Rosita yang dari awal mendengarkan aku berbicara, lantas mencubit tangan Desi .. lalu mereka berdua tertawa ..
"Boleh Ros ?" Tanya ku ke Rosita, sengaja aku tanya untuk memberikan harga diri dimata adik kelasnya sekaligus meminta persetujuannya .. Rosita hanya mengangguk ..


Tangan ku yang merangkul pinggang Desi mulai nakal, mulai meraba-raba pantatnya yang tidak terlalu besar namun padat .. aku merasa Rosita melihat arah tangan ku .. cukup waktu aku berlaku nakal seperti itu karena harus membereskan bill sebelum meninggalkan tempat itu.

Aku rangkul bahu Rosita, Desi menggandeng tangannya yang lain, mengambil tas di locker tamu, lalu keluar dari hall dan langsung naik taksi ..
Di taksi mereka berdua selalu bercanda dan tertawa-tawa cekikkan .. aku tidak tahu apa yang dibicarakan .. karena aku duduk di depan.

Taksi ku arahkan ke hotel Sentral langganan ku, dengan kartu member yang ku miliki, aku dapat banyak kemudahan, sehingga tidak perlu berlama-lama di meja Receptionist ..

Kamar Standard yg aku pilih sudah sangat familiar bagi Rosita, karena sudah beberapa kali aku ajak check in disini. Kamarnya lumayan nyaman, tempat tidurnya empuk, ada sofa kecil dan meja, dan 1 meja kerja lengkap dgn kursinya. Kedua 2 gadis itu langsung duduk di sofa, Rosita mengambil remote tv, biasanya jaringan tv hotel ada channel musik lumayan untuk meramaikan suasana.. Aku keluarkan sebotol minuman Cointreau .. minuman yang cocok untuk wanita dengan rasa manis yang menonjol, aku letakkan di meja kecil samping sofa .. Lalu aku masuk kamar mandi untuk membersihkan badan .. aku ganti pakaian ku dengaan boxer short tanpa memakai celana dalam lagi dibaliknya, dengan atasan polo shirt yang nyaman..

Keluar dari kamar mandi, ruangan yang awalnya terang benderang sudah menjadi temaram, tirai kamar tetap dibuka sehingga dapat melihat pemandangan dari ketinggian.. Ku lihat 2 buah cangkir di sebelah botol, mereka rupanya sudah mulai menikmati minuman .. botol aqua terbuka disebelahnya..

Dua gadis itu duduk disofa .. menggeleng-gelengkan kepala matanya terpejam menikmati musik, tangannya bergandengan, blouse satin putih mereka berantakan, bra hitam yang mereka kenakan menerawang jelas, duduknya sudah sembarangan, roknya terangkat keatas, paha mereka yg mulus seperti dipertontonkan kepada ku ..

Aku menuang sedikit minuman, mencium bibir Rosita lalu duduk di tepi tempat tidur .. memejamkan mata, mencoba menikmati suasana ..

Joget / dance, menikmati musik adalah cara yg aku lakukan utk mencairkan suasana, membangkit kan rangsangan atau membuat gadis muda partner ku nyaman, sehingga untuk tahap selanjutnya jauh lebih menyenangkan. Cara ini ku lakukan disebabkan gadis yang aku bawa adalah bukan gadis bayaran.

Dengan joget aku bisa pura-pura tidak sengaja meraba, menyentuh atau mengelus payudara dan pantatnya sehingga nampak seperti pria baik-baik.. Ketika tidak ada penolakan maka aku akan lebih berani memperllihatkan bahwa aku ingin menyentuhnya .. dan Rosita sangat mengerti hal ini.


Tidak berapa lama, ada tangan yg menarik tangan ku ..

"Joget dong pak .. jangan tidur aja" kata Rosita .. ku buka mata, mereka berdua menarik tangan ku mengajak berjoget mengikuti irama musik dari TV .. keduanya kelihatan ceria .. pengaruh on dan alkohol terlihat kuat mempengaruhi 2 gadis muda itu ..

Aku berdiri dan memeluk Rosita dari belakang tangan ku melingkar dipinggangnya.. sambil mencium pipi dan telinganya .. kedua tangan Rosita keatas meraih kepala ku .. mencoba membalas ciuman ku dengan bibirnya ..

"Tadi bapak raba-raba pantat Desi ya ? Ocha lihat" kata Rosita.
"Habis pantatnya seksi sih" kata ku menggodanya sambil meremas ke dua bongkahan dadanya .. terdengar desahan .. kemudian Rosita membalikan badannya sehingga menghadap ku, lalu mencium bibir ku .. ia mendesah-desah .. aku membalas ciumannya dengan bergairah.

"Aku ingin main sama Desi !" kata ku seperti memerintah nya.
“Ocha tahu kok pak ..”
"Kalau Ocha kasih ijin, Ocha dikasih ini juga engga ?" tanya nya dengan suara bergetar, sambil tangan nya meremas penis ku dari balik boxer short ku.
"Ya dikasih dong .. sampai kamu puas.. mau di belakang atau didepan ? " godaku sambil ku tarik-tarik pinggulnya ke arahku ..
"Semuanya !" Kata Rosita seperti berteriak ..
"Yuuk kita bikin Desi horni" ajak Rosita dengan mata nakal ..

Rosita melepaskan diri dari ku lalu berjoget seperti memeluk Desi berhadapan .. lalu aku dekati dan aku peluk Rosita dari belakang .. saat bergoyang .. aku raba-raba pantat Desi ..

Kadang Rosita memeluk Desi dari belakang, aku pura-pura tidak sengaja memegang payudara Desi .. terasa kenyal, puting nya juga terasa menonjol karena hanya memakai bra tipis .. kadang aku peluk Desi dari belakang, lalu aku gesek-gesek penis ku di pantat nya .. kadang aku peluk dari depan .. Desi masih terlihat sungkan, mungkin masih merasa tidak enak hati ke Rosita yang mengaku ia pacar ku .. Untuk mencairkan suasana, Rosita mengajak bercanda .. menggoda Desi .. sehingga tertawa ceria .. Aku berbisik ke Rosita agar membuat Desi lebih nyaman ..

Setelah bosan berjoget Rosita mengajak duduk di sofa, aku menempatkan diri ditengah,
Rosita disebelah ku langsung duduk menyamping memeluk ku, kepalanya bersandar di dadaku, pahanya diangkat menindih paha ku .. Ini yang selalu Rosita lalukan jika duduk bersama ku di sofa .. memeluk ku.

Sedangkan Desi duduk di sebelah kanan ku, tangan ku langsung merangkul bahunya, kepalanya disandarkan di bahu ku .. kakinya diangkat menekuk di sofa.. Aku mulai mengelus bahu nya, menggelitik sekitar telinga nya ..
Aku sesekali mengecup keningnya .. sesekali bergantian aku mencium bibir Rosita ..

Sejenak aku menikmati seperti layaknya seorang raja minyak yg diapit oleh selirnya .. yang siap memuaskan dirinya.. .
Terasa ada tangan yang mengelus penis ku yang masih tertutup boxer short .. ternyata tangan Rosita .. tanpa sungkan ia melakukan hal itu, dan Desi sepertinya melihatnya juga.
Penis ku terlihat menonjol dari balik celana boxer yang tipis..

Aku tidak merangkul mereka lagi, tapi kali ini aku meraba dan mengelus paha mereka .. tangan ku yang di paha Rosita, sudah sampai ke vaginanya, rok nya sudah tersingkap sampai ke pangkal pahanya .. permukaan vaginanya aku usap dengan ujung jariku terasa lembab.. vaginanya kali ini terasa bersih tanpa bulu..
Tangan ku yang berada di paha Desi juga sudah sampai ke dalam tapi belum sampai ke vaginanya, paha nya yang putih terlihat bersinar ditengah keremangan kamar ..


Malam semakin larut, mereka berdua bukan semakin lemas tapi makin bergairah .. Desi kadang sudah mendesah tapi terlihat ditahan sedangkan Rosita sudah tidak lagi menyembunyikan gejolak birahinya ..
mendesah jika aku sentuh vaginanya ..
Mungkin ini efek dari mereka nambah obat dari Rosita dan alkohol murni yang mereka minum di kamar ini.

"Bersih-bersih sana !" Kata ku kepada mereka berdua ..
Lalu mereka berdua berdiri, Rosita melihat kearah ku, aku mengerling, sepertinya dia sudah tahu apa yang aku maksud ..

Aku memejamkan mata, membayangkan imajinasi yang akan ku perbuat kepada mereka berdua .. kesadaran ku timbul tenggelam, rasa melayang keras terasa ..
Aku hanya mendengar suara ke dua gadis itu tertawa cekikikan di dalam kamar mandi ..

Pintu kamar mandi terbuka, aroma harum Kenzo daun tercium segar.. Aku seperti bermimpi melihat 2 bidadari .. mereka tetap memakai kemeja satin putih, Rosita sudah membuka 2 kancing kemejanya, namun ia sudah tidak memakai rok span .. tapi hanya mengenakan g-string hitam, sedangkan Desi tidak jauh berbeda hanya ia memakai celana dalam seperti celana pendek berenda hitam / boy short lecce meminjam milik Rosita ... mereka terlihat ceria .. sudah tertawa berdua .. Ini pasti idenya Rosita yang ingin membuatku bergairah ..
Rosita tahu persis apa yang aku inginkan .. mengikuti apa yang pernah aku perlakukan padanya.

Mereka berdua menarik tangan ku kiri kanan supaya berdiri ..
"Ayo pak joget .. jangan males .. kita happy-happy malam ini pak .." kata Desi .. aku sedikit terperangah .. 'Rosita bicara apa ? sampai Desi seberani ini ..' aku memandang Rosita .. ia hanya membalas dengan tatapan nakal ..

Lalu bertiga .. berjoget .. bercanda .. saling menggoda .. ternyata yang dilakukan masing-masing memiliki kesamaan.. yaitu berusaha saling memancing birahi, mereka berdua kepada ku dan aku ke mereka, terutama Desi .. kalau ku lihat Rosita sudah dari tadi mulai dilanda birahi... Rosita sering menggoda Desi dengan meledek kelakuan pacar nya yang cupu dan kuper .. sebagai balasan karena Desi sering membanggakan pacarnya .. sedangkan Rosita selalu membanggakan aku sebagai pacarnya ..

Aku hanya tertawa mendengar mereka saling menggoda ..

Rosita merangkul aku dan Desi sambil bergoyang .. aku mencium bibir Rosita dengan bergairah .. sementara Desi hanya menyaksikan .. lalu aku mencium pipi Desi yang ku rangkul disebelah yang lain..
"Cium bibirnya dong pak .." kata Rosita ..
"Boleh ??" Tanya ku ke Desi sambil menatap matanya ..

Dia hanya membalas dengan anggukan .. Aku mencium bibirnya dengan lembut.. lama kelamaan aku mulai sedot bibir dan lidahnya .. Desi merespon dengan reaksi yang sama .. Tangan ku meremas pantatnya ..

Tiba-tiba tangan ku dipegang oleh Rosita lalu ditempelkan ke payudara Desi, ia tidak menepis .. membiarkan tangan ku meremas payudaranya yg kecil namun padat .. ciuman ku bergeser menjilati telinga dan lehernya .. ibu jari ku mengelus putingnya dari balik bra hitamnya .. ku buka kancing kemejanya .. aku ciumi dan jilat kulit dadanya yang terbuka .. aku rasakan ada tangan yg meremas penis ku dari balik celana boxer.. ku lihat tangan Rosita yang membimbing tangan Desi untuk ikut meremas.. sejenak aku nikmati remasan halusnya .. tangannya terasa gemetar .. ragu untuk meremas..

Ciuman ku begeser ke bawah, aku jilati payudaranya pada bagian atas yang tidak tertutup bra dengan tetap meremas dan mengusap putingnya

Tengar desahan-desahan .. Desi mendorongku menjauh .. aku berbalik memeluk Rosita, dengan bergairah aku cium dan jilati bibir leher sampai ke payudaranya .. aku buka kancing bra nya sehingga aku dapat leluasa mencium dan menghisap .. Rosita bereaksi dengan melepas bra nya dari badannya lalu meremas penis ku .. aku perlihatkan betapa aku bergairah menikmati dadanya .. ia mendesah keras .. sepertinya ingin memperlihatkan kepada Desi kenikmatan yang ia terima dari ku..

Kembali aku memeluk Desi, aku biarkan Rosita berjoget sendiri .. Tangan ku menyusup dari balik kemeja satin langsung menyusup ke bawah bra nya, aku ingin merasakan payudaranya seutuhnya …. terasa tanpa ada penolakan.. napasnya mulai terdengar menderu .. tangan ku yang lain melepas kancing bra di punggung .. aku kembali mencium dan menyedot bibirnya .. terus meremas lembut payudaranya .. ketika aku menyentuh, putingnya, Desi tersentak dan menghisap bibir ku dengan keras .. rupanya sangat sensitif puting nya .. payudaranya lebih kecil dari Rosita, namun lebih keras mungkin karena lebih kecil, puting imutnya sama, areola coklat muda membuat nampak lebih menggoda.

Rosita membantu Desi melepas bra nya, lalu memeluk ku dari belakang, menyusupkan tangan nya kedalam celana boxer ku, meremas dan mengelus penis ku dari dalam celana..

Birahi ku melonjak ketika aku mulai menjilat puting imut payudara Desi .. kadang aku hisap, sesekali ku mainkan dengan ujung lidah ku .. dan setiap kali ia melenguh dan mendesis .. sejenak aku menikmati putingnya.. juga tanpa penolakan…

Aku suruh mereka ber dua duduk di sofa, Rosita menarik pinggang ku untuk mendekat kepadanya, dengan mata sayu ia melihat ke wajah ku, lalu dengan gemas menurunkan celana boxer ku sampai sebatas lutut, langsung meremas penis ku. Aku lihat Desi duduk bersandar, matanya terpejam menikmati musik. Rosita mulai menjilat batang penis ku, awalnya halus, tapi lama kelamaan semakin keras dan cepat, sekali-sekali mengulum kepalanya.. Tanpa berbicara, ia memegang tangan Desi dan diarahkan ikut menggenggam penis ku, Rosita tetap menjilat dan mengulum, tangan Desi sepertinya mengerti, mengocok-ngocok lembut hanya dengan jarinya dilingkarkan. Aku lihat penis ku besarnya kurang lebih sama dengan pergelangan tangan Desi.

“Des.. isep dong “ pinta ku sambil menarik kepalanya mendekat ke pinggul ku. Desi hanya ikut menjilat tanpa mengulum penis ku.. mungkin masih belum terasa nyaman.. Aku sodor-sodorkan ke wajah nya tapi tetap belum mau..
“Kak Ocha.. punya pak Nick gede banget …”
“Kalau Desi kepingin, apa bisa masuk Kak ?!” bisik Desi ke Rosita
“Enak taauuu ..!” canda nya membalas bisikan Desi.. sambil mengulum penis ku ..

Aku tetap memain-mainkan payudara Desi, memancing birahinya lebih tinggi, sementara aku sangat gemas dengan payudara imutnya..
Aku mengambil inisiatif untuk mereka membuat mereka birahi, pertama yang aku serang adalah Rosita, mencium bibir Rosita langsung bergeser ke dadanya, dengan berlutut diantara kedua kakinya yang terbuka lebar, memudahkan aku menikmati tubuhnya, ku lepaskan celana dalam mininya, kakinya menekuk keatas seperti memberi tanda supaya aku segera menjilat vaginanya …
“Jilat dong paak” pinta Rosita … segera ku sapukan lidah ku dari bawah ke atas, sejenak mempermainkan lidah ku di klitorisnya .. Ia mendesah keras.. sambil tangannya menggenggam tangan Desi.. sementara ia masih tenggelam menikmati musik…
Jilatan ku semakin liar, mengorek vaginanya denga lidah ku .. Rosita terus mendesah, mulutnya tidak berhenti mendesah dan berbicara ke Desi, seperti berusaha mengajak menikmati perlakuan ku …
“Terus paak … aaah .. enak paak … aaaah ” ucapnya ..
“Des.. sudah pernah dijilat oleh pacar kamu ? ..aaaah” tanya Rosita .. Desi hanya menggeleng ..
“Pak .. Desi belum pernah dijilat tuuh sama pacarnya .. Jilatin Desi juga dong pak ..” ujar Rosita ..
Desi terlihat menyentak tangan Rosita seperti protes, tapi tidak ada suara melarang …

Aku terus menjilati vagina Rosita yang sudah basah .. terbuka dan berkilat … sambil tangan ku mulai mengelus paha Desi bagian dalam, lalu nampak menggelinjang ketika aku menyentuh vagina nya yang masih tertutup celana dalam … aku semakin intens menyentuh dan mengelus garis vaginanya, tangannya terlihat meremas kencang tangan Rosita setiap kali ku sentuh. Goyangan kepalanya sudah berkurang, berganti dengan gerakan mendongak, pinggulnya kadang bergerak naik turun.. terdengar desisan lemah… celana dalamnya sudah terasa lembab, menandakan birahinya sudah tinggi… jari ku menyelip dari pinggir celana dalamnya, mencoba menyentuh secara langsung bibir vaginanya .. desahan halus semakin jelas, tapi kelihatan masih ditahan-tahan.. tapi tidak dapat menyembunyikan dorongan birahinya, napasnya mulai terlihat terengah-engah…

Aku bergeser berlutut diantara kedua kaki Desi, mengelus pahanya yang putih mulus tanpa bulu ..
“Aku jilat yaa ??” tanya ku kepadanya, ia hanya mengangguk, ku lirik Rosita tersenyum penuh kemenangan …

Ku lepas sisa kancing kemejanya, sehingga nampak jelas seluruh tubuhnya yang putih, memang gadis berdarah Sunda, umumnya memiliki kulit putih yang halus .. badannya yang ramping kecil, denga lekuk pinggulnya nampak indah.. aku menciumi leher dan mulai turun ke dadanya, putingnya aku permainkan dengan ujung lidahku, ia mendesah menandakan menikmati perlakuanku, dadanya terdengar berdegup kencang, lembut aku menjilat seluruh permukaan payudaranya yang menonjol tegak, putingnya berkilap terkena liur ku… turun ke perutnya yang rata, menjilat sambil menekan permukaan kulitnya, pinggulnya bergerak-gerak, tangannya menggenggam erat tangan Rosita.

Aku menjilati perutnya sampai sebatas celana dalamnya, lalu aku bergeser ke pahanya, kakinya yang menapak lantai memudahkan aku menjilat dari atas lututnya sampai ke area selangkangannya yang masih tertutup celana dalam, pahanya yang yang ramping sengaja aku jilat di bagian dalamnya, desahannya semakin jelas …
Setelah puas lidah ku bermain menikmati paha mulusnya, aku menarik celana dalamnya perlahan, masih ada kekhawatiran Desi menolak perlakuanku … Desi mengangkat pinggulnya membantu aku meloloskan celana dalam, kakinya berpijak di sofa, persis seperti yang Rosita lakukan saat aku menjilat vaginanya tadi…

Vagina Desi terlihat bersih, bulu halusnya hanya pada bagian atas vaginanya, bibir vaginanya sama sekali tidak berbulu, belahannya masih nampak rapat, klitorisnya tersembunyi di diantara bibirnya, bukit vaginanya nampak menjulang kontras dengan perut ratanya… aku tidak langsung menyerang vaginanya dengan jilatan, tetapi lidah ku berputar dulu disekelilingnya… tidak ada bau yang aneh, yang tercium hanya aroma khas vagina gadis muda, lendirnya sudah terlihat merembes keluar..
“Des …” panggil ku, begitu Desi meandang kearah ku, ku sapukan lidah ku ke seluruh permukaan vaginanya dari bawah keatas, lalu menjentik-jentik ujung klitorisnya dengan lidah ku, Desi terhenyak .. mendesah melengking suaranya .. kepalanya mendongak kebelakang.. menikmati sensasi yang baru pertama kali ia rasakan…

Jari ku membantu melebarkan bibir vaginanya yang terlihat merona merah, ku lanjutkan menjilat dan menghisap-hisap seluruh bagian, labia minora / bibir kecil vaginanya ku hisap bergantian dengan klitorisnya, desahannya tidak berhenti…
“Enak Des ?”..ku dengar Rosita berbisik ke Desi..
“Enak Kak …. aaaah…ngeeeh “
Desi melengking sengau keras, aku terhenyak, aku pikir ia menangis, tapi ternyata suara nafsu nya memang demikian, itu terjadi saat aku hisap klitorisnya sambil ku tusukan jari telunjukku dalam-dalam ke liang vaginanya….
“Pasti ditusuk pakai jari ya Des ?!” Rosita bertanya sambil menggodanya …
“Iya Kak .. ini yang aku suka juga dari pacar ku” bisik Desi.. aku mempercepat tusukan jari ku ke vagina Desi, saat aku mendengar mereka berbisik-bisik…

Aku menegakkan badan ku, melepas hisapan ku di klitorisnya ..
“Pakai 2 jari mau ?” tanya ku ke Desi…. sambil ku lihat matanya yang sayu..
“Mau pak …” jawabnya segera sambil terasa pinggulnya bergerak naik turun..

Sambil aku menghisap salah satu dari bukit kembarnya, aku masukkan jari tengah ku menemani jari telunjuk ke dalam vagina Desi, ia melengking dan mendesis … langsung aku gerakan maju mundur, kadang aku aku mengorek seluruh dinding dalam vaginanya yang sensitif..

Aku bertekad membuatnya mendapat Desi mendapat klimaks dengan cara ini, ku gunakan seluruh kemampuan ku menjilat dan mengocok vaginanya .. kadang cepat kadang lembut tapi dalam .. setiap jari ku keluar dari liangnya, cairan bening basah melumurinya … Desi terus mendesah .. kepalanya menggeleng menahan gejolak nafsu, pinggulnya kadang dikejang-kejangkan..
Rosita sementara ku abaikan …

Aku percepat sodokan ku, sambil tidak lepas aku menghisap klitorisnya, terasa ada tangan yang menekan kepala ku, aku mengira tangan Rosita tapi ternyata tangan Desi, pahanya di rapatkan seakan menjepit kepala ku, badannya melengkung memeluk kepalaku .. pinggulnya mengejan dan bergetar hebat, kurasa ia sudah mendapatkan klimaksnya, ku cabut jari ku dan ku hisap semua permukaan vaginanya, ingin merasakan cairannya muncrat … tidak squirt seperti Rosita tapi hanya merembes cukup banyak… lubang vaginanya terasa berkedut di bibir ku. Desi terkapar menyandar di sofa, nafasnya masih nampak terengah-engah setelah mendapatkan klimaksnya yang pertama …
Aku berhasil !!’ aku memuji diriku sendiri dalam hati..

Aku bangkit berdiri, mencium bibir Rosita, ia menyambut dengan penuh gairah, tidak perduli mulut ku dan sekelilingnya basah oleh lendir Desi .. ku lihat vaginanya juga sudah sangat becek .. cairan lendir melebar di sekeliling belahannya .. rupanya ia memainkan sendiri klitorisnya ..

Ia tahu apa yang aku mau, menarik pinggul ku dan memajukan duduknya, dengan segera mengulum penis ku dan menghisapnya sambil bergerak maju mundur kepalanya .. mulutnya tidak berhenti mengeluarkan suara bergumam, seperti sangat menikmati menghisap penis ku.

Ketika ia rasa cukup, penis ku sudah mengembang sempurna dan basah oleh liurnya .. Rosita memandang ku ..

"Masukin ya pak .." pintanya dengan nakal .. berbicara dengan menyisakan kepala penisku di mulutnya ..
"Nungging" ujar ku .. ia berbalik, berlutut melebarkan kakinya di sofa, berlawanan arah dengan Desi yang telentang lemas disampingnya, kepalanya bersandar di sofa, dekat wajah Desi. Tangan mereka masih saling menggenggam ..

Ku tekan sedikit pinggangnya sehingga vaginanya agak mendongak, ku arahkan penis ku yang sudah mengacung keras ke lubang vaginanya .. perlahan namun pasti masuk sebagian .. ia mendesah keras sampai mendongakan kepalanya ...

"Enak banget pak ... aaah .."
"Masukkan lagi pak .. yang dalem.. aaah" ia meminta kepada ku ..
Ku tekan penis ku hampir terasa mentok pada ujungnya ..
"Aaah ... enak banget lho Des ..aah".. bisiknya ke Desi .. tangan ku juga tidak berhenti bermain di klitoris Desi. Pinggul ku bergerak perlahan maju mundur penis ku menggesek lubang vagina Rosita ...

Threesome ini buat ku bukan yang pertama, tapi kali ini ku lakukan dengan sangat hati-hati karena ini pengalaman pertama untuk Desi, masih ada kekhawatiran mood nya berubah, sehingga gagal aku menikmati tubuhnya .. Sodokan ku yang biasanya kasar dan keras ke Rosita, kali ini ku buat selembut mungkin, supaya Desi tetap nyaman melihatnya ..


"Penuh Des rasanya .. aaah .. masuk semua ..aah" bisiknya lagi ..
"Sebesar itu bisa masuk semua Kak ? aaaah" ketika ia berbicara ku sodok vaginanya dengan jariku ..
"Iya .. mentok Des .. tuh lihat aja" bisik Rosita, sambil menurunkan pinggangnya menoleh ke belakang, Desi sedikit mengangkat badannya melihat pinggul ku rapat menempel dengan pantat Rosita ..

"Pak .. cepetin nyodoknya" pintanya kepada ku tanpa kepalanya menoleh kebelakang .. aku turuti kemauanya ku percepat goyangan pinggul ku maju mundur ..

"Aaaah .. enak banget pak ... aah"..
"Desi mau coba juga? Engga apa-apa .. enak kok .. aah" sambil tangannya meremas tangan Desi ..
"Kamu sudah pernah khan diginiin sama pacar kamu ? aaah" Tanya Rosita ke Desi.
"Sudah Kak .. tapi Desi takut .. takut sakit.. punya pacar Desi engga sebesar itu .."
"Nanti pelan-pelan masukinnya.." kata bujuk Rosita meyakinkan Desi ..

"Pak Nick .. nanti nojos Desi pelan-pelan yaa" pinta Rosita kepada ku .. Desi menyentak tangan Rosita kembali seperti protes atas ucapannya.. tapi bibirnya tersenyum nakal kepada ku .. aku hanya tersenyum ..

"Cepetin lagi paak aah"
"Des ... Ocha pingin keluaar .. aaah"
"Sebentar lagi Des ... aaaaah" desahanya panjang, pinggulnya digerak-gerakan mengejang, vaginanya terasa mengurut penis ku …

"Ocha keluar Des .. aah .. aaah .. aaaaah" tiga kali Rosita mendesah keras, nyaris berteriak .. mulutnya tidak berhenti bergumam .. pinggulnya mengejang keras, ku sodok penis ku sedalam mungkin ke vaginanya ..

Sesaat kemudian setelah gelombang kenikmatannya mereda..
"Enak bangeet Des ... sumpaah ... ini yang bikin Ocha selalu kepingin ditojos .. aaah" mendorong pinggulnya kebelakang .. penisku kembali terbenam dalam vaginanya .. Desi tertawa kecil melihat kelakuan nakal kakak kelasnya ..

Aku ingat Rosita pernah bercerita bahwa ia merasa sangat terangsang jika melihat ku dengan gadis lain, ini terbukti sekarang, tidak butuh waktu lama aku membuat Rosita mencapai klimaks nya ..

Sejenak ia terdiam, menikmati kedutan di vaginanya sendiri .. lalu ia mencabut penis ku dan kembali duduk .. penis ku di genggamnya ..

"Belum keluar pak ?" tanya Rosita kepadaku .. aku hanya menggeleng.. ia mengocok penis ku perlahan .. dan mulai menjilatinya kembali ..
"Tuh Des .. masih keras .. kuat banget .. mau nyoba engga Des ?" kata Rosita menggoda Desi .. ia hanya tersenyum penuh arti ..


Sambil mengulum penis ku ..
"Kalau begini pernah dong ke pacar kamu ?" Tanyanya ke Desi ..
"Kalau itu mah sering Kak, pacar Desi selalu minta jatah diisep" kata Desi .. Aku mengerti bahwa tadi Desi menolak menghisap penis ku, hanya karena belum merasa nyaman dengan situasi bukan benar-benar tidak mau, berarti masih ada kesempatan penis ku masuk ke mulut mungilnya ..


Aku mengajak mereka pindah ke tempat tidur, aku ingin menuntaskan hasrat ku ke Desi.. pada posisi yang lebih nyaman untuknya, mereka berdua melepas kemeja yang tersisa menempel ditubuhnya ..

Telanjang, mereka berdua berbaring, aku menempatkan diriku disebelah Desi, aku langsung merapatkan ke badannya, aku berusaha membangkitkan gairah Desi dengan menjilat payudara dan vaginanya... menghisap klitorisnya sambil menyucukan 2 jari di vagina yg merupakan kesukaan Desi .. lucunya, mereka berdua tetap berpegangan tangan seperti anak kecil yang takut kehilangan sahabatnya.
Ketika vagina Desi sudah basah oleh lendirnya dan air liurku, aku berbaring dan mengarahkan Desi berbaring membelakangi ku, satu kakinya ku tumpangkan diatas kaki ku sehingga mengangkang lebar kedua kakinya.. aku ingin menyodoknya dari belakang sambil berbaring ..

Dari pengalaman ku, cara ini adalah yang terbaik jika ingin melakukan penetrasi ke vagina gadis yang masih malu-malu atau gadis pemula, apa lagi jika badan gadis itu jauh lebih kecil dari kita ..

Dengan dibantu tangan ku, mulai ku gesekkan penis ku ke bibir vagina Desi.. ia hanya diam saja .. hanya napasnya semakin menderu, birahinya sudah memuncak berharap penisku menusuknya.. aku tekan penis ku sehingga kepala penisnya masuk ke vagina Desi .. ia mendesah .. desahannya melengking seperti anak kecil yang menangis ditahan .. ku tekan kembali sehingga terasa bibir vaginanya sudah melewati leher penis ku .. aku perlahan mengerakan maju mundur .. setiap gerakan maju aku tekan lebih keras sehingga perlahan penis ku masuk lebih dalam, pinggulnya bergerak-gerak kadang tubuhnya sampai melengkung menekan pinggulnya ke belakang .. karena sudah masuk cukup dalam, aku lebih leluasa menggenjotnya .. vaginanya terasa rapat, tapi lebih terasa mencengkeram vagina Rosita, mungkin karena Desi sudah lebih sering digenjot oleh pacarnya ..

Tangan ku mempermainkan klitorisnya, mengosok lembut, kadang aku berpindah mempermainkan puting nya .. sodokan ku semakin lancar, memang belum seluruh penis ku masuk ke dalam vagina Desi ..
"Enak Des .. " tanya Rosita yang berpindah disebelah Desi .. sambil erat memegang tangannya ..
"Enak banget Kak .. aaah .."
"Lubang Desi penuh banget rasanya Kak .. " suaranya bergetar tangannya meremas sprei ..

Aku mulai lebih berani menyodok dan menghentak sambil berpegang pada lekukan pinggulnya .. pantat yg bulat terasa keras menekan pinggul ku ..
"Jangan keras-keras pak" bisik Rosita ditelinga ku .. aku yakin bisikan itu juga didengar oleh Desi .. aku mengurangi hentakan pinggul ku ..
"Sudah enak khan Des ?" bisik ku ke Desi, meyakinkan diri bahwa ia tetap nyaman melakukannya..
"Sudah paak .. enaak banget" jawabnya sambil mendesah .
"Aku pingin masukin lebih dalam boleh ya Des ? telentang dong" pinta ku .. Desi hanya mengangguk mungkin kenikmatannya tidak mau terganggu ..

Desi mengibaskan rambutnya lalu telentang .. aku langsung menempatkan penis ku di bibir vaginanya tergesa-gesa, tanpa menindihnya .. sekali dorongan masuk sebagian penis ku ke vaginanya .. Desi mendesah panjang.. lalu dengan sekali tekan lagi amblas lagi penisku ke dalam, kepalanya mendongak kebelakang .. matanya terbeliak .. tangannya keras mencengkeram tangan Rosita ..
Aku masih menekan pinggul ku untuk mencoba lebih dalam, tanpa menarik keluar, seakan ingin menancapkan sedalam mungkin .. aku juga mendesah keras.. menikmati remasan pada batang penis ku.

“Tuuh Des .. sudah masuk lebih dalam.. enak khan ?!" goda Rosita ke Desi...
"Iya Kak ... enak Kak.. aaaah" jawabnya .. Setelah beberapa gerakan keluar masuk yang lancar, lendirnya cukup banyak sehingga memudahkan ku menggenjotnya

Kakinya yang terjulur keatas dilingkarkan ke pinggang ku, rupanya ini yang biasa dia lakukan ke pacarnya .. aku mengikuti permainannya..
Birahi ku memuncak, terasa ingin melampiaskan ke tubuh ramping Desi .. Aku mulai gerakan pinggul ku dengan lebih keras dan cepat.. kadang aku tekan dalam-dalam, Desi sampai menggigit bantal menahan teriakannya .. aku yakin dia sangat merasakan kenikmatan luar biasa ..

Rosita terus menggoda Desi yang sedang merasakan kenikmatan yang aku berikan, .. kadang terlihat lucu reaksi Desi ketika ku genjot keras.. payudara kecilnya sampai terlihat bergoyang tersentak-sentak ..

"Aku keluarin didalam ya Des ?" pinta ku sambil menyentak keras, ia sudah tidak sanggup menjawab .. pinggulnya mengejang ..
"Jangan pak .. kasihan.. kalau mau didalam, keluarin di Ocha aja .." kata Rosita membela adik kelasnya .. aku hanya menanggapi dengan senyum nakal..

Aku lepaskan kaki Desi yang melingkar di pinggang ku .. ku rapatkan kakinya tanpa melepaskan penis ku yang menancap di vaginanya .. aku ingin lebih leluasa menggenjotnya …

Posisi ini adalah posisi kesukaan ku ketika aku menggarap gadis ABG yang baru belajar nakal.. pahanya yang rapat otomatis membuat vaginanya makin menjepit penis ku .. gesekan akan semakin terasa nikmat bagi ku dan juga gadis yang ku garap ..

Aku rebah kan badan ku menghisap payudara Desi, kuremas keras dan kuhisap keras putingnya ..
Aku gerakan maju mundur dengan cepat .. penis ku terasa sesak dijepit vagina Desi .. aku sudah tidak tahan untuk menyemprotkan spermaku ..
‘sayang kalau dibuang di luar atau di Rosita’ pikir ku .. ‘aku ingin keluar di dalam vagina Desi’ ..

Aku gerakan lebih keras dan lebih dalam, supaya aku tidak mendesah keras ketika ku keluar .. aku hisap payudara Desi sekeras-kerasnya .. dengan satu hentakan pinggul, aku semprotkan semua spermaku kedalam vagina Desi, yang juga melenguh keras ketika ku melakukan itu .. 'Masa bodoh !' kalau Desi merasakan semburan ku ..

Desi kurasakan juga mengejang dan bergetar pinggulnya, apakah dia mencapai klimaks ? Aku juga tidak tahu, yang pasti setelahnya ia tidak lagi menggigit bantal, namun napasnya masih memburu .. aku masih menggenjotnya perlahan ..
"Udah Des ?" tanya ku.. ia hanya mengangguk .. ku lihat ada bekas cupangan ku dekat putingnya ..
Aku pura-pura belum keluar masih menggenjotnya .. lalu ku cabut penis ku ..

"Yang .. isepin dong ?!" pinta ku ke Rosita .. segera ia berpindah dan menungging menghisap penis ku dalam .. ia sama sekali tidak terganggu dengan cairan kenikmatan Desi yang melumuri penis ku .. tangan ku mengosok vaginanya yang sudah sangat basah, sepertinya ia sangat menahan hasratnya ..
Rosita berbalik, mengangkangi pinggul ku .. mencium telingaku sambil berbisik sangat pelan ..
"Bapak keluarin didalemnya Desi ya ?" .. aku mengangguk pelan ..

Rosita mengetahui aku keluar didalam vagina Desi, mungkin saat mengulum penis ku ia merasakan ada cairan sperma yg melumurinya, Ia hafal betul rasa sperma ku .. karena tiap kali ku paksa untuk menelannya ..

"Bapak nakal banget siih !" katanya dengan genit sambil mencubit dada ku pelan ..

Kemudian dengan seksinya ia memasukan penis ku ke vaginanya dan mulai menggerakan pinggulnya .. mencari sendiri kenikmatan dari penis ku .. bergerak dengan gairah yang tinggi.. namun Rosita ku abaikan mencari kenimatannya sendiri…
Aku merangkul Desi, ia meletakan kepalanya di tangan ku ..
"Enak Des ?" Sambil menciumi wajah nya
"Enak banget pak .. masih mengganjal rasanya sekarang" jawabnya

Aku mencium bibir nya .. saling menyedot .. tangan ku meremas payudaranya ..
"Puting Desi sakit pak .." katanya ..
“Sebentar juga hilang” bujuk ku
"Itu Kak Ocha lagi ngapain pak ?" melihat Rosita duduk di pinggul ku sambil menggerakan pinggulnya sendiri ..
"Biasa .. dia paling suka seperti itu .. " kata ku
"Kamu mau coba ?" Goda ku ke Desi ..
"Mau .. tapi engga sekarang pak" jawab Desi ..


Aku masih saling berciuman dengan Desi, ketika Rosita mengejang lalu ambruk disebelah ku ..

Aku tidak ingat apa-apa lagi setelah itu .. terlelap ..
 
Terakhir diubah:
Wah mantap Hu update an nya...
Ocha nya minta dikasarin sinyal minta di bdsm in tuh Hu...
Lanjut Hu bdsm in Ocha nya sambil dirangsang ama Desi..., jd sakit2x nikmat...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd