Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY MILF Stars

enaknya dilanjut sama tante chintami yg mana nich hu


  • Total voters
    328
Alangkah serunya kalau Chintami mengandung benih ziyo :D
 
ayo chintami......ewe anakmu zio......sedap juga kan ternyata
 
Disclaimer : Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan


Part 3 : Malam di Studio Senam


94fe381341329940.jpg


beberapa hari kemudian

malam itu waktu sudah menunjukan jam 8 malam, chintami masih berada di luar rumah lebih tepatnya ia berada di kawasan tebet studio primadona.


"mang ujang tolong bikinin kopi ya" panggil chintami kepada mamang penjaga tempat senamnya yang lembur malam itu


tak berapa lama


"masih kerja mah ?" dan tiba tiba ternyata ziyo datang ke sanggar senam itu


dan langsung tentu hal itu membuatnya kaget


firasatnya pun makin tidak enak


"oh iya mah ada yang kangen nih" kata ziyo


dan kemudian muncul odi adam, yang tidak bukan adalah mantan suami pertama chintami yang juga ayah kandung ziyo


"mas odi, kok ada disini" tanya tami keheranan


odi adalah mantan suami chintami yang merupakan ayah kandung dari ziyo. chintami telah menikah 2 kali yang kedua bersama dengan bayu.


"iya nih tadi ziyo ajak main kesini" jawabnya


"kamu nggak berubah ya tam, tetap dari dulu pekerja keras" kata odi


"ohh mamah sendirian aja" tanya ziyo


"iya ziyo, sebentar lagi juga selesai ko"


"buru buru banget mah, udah dicari om toni yah" ejek ziyo


"apa sih kamu ziyo" elak chintami


ziyo pun perlahan mendekat ke chintami kemudian ia pun sambil membelai rambut chintami


karena merasa tidak enak, tami pun kembali mengelak atas perlakuan anak yang beberapa hari lalu menidurinya


"ziyo apa sih"


"mamah masih cantik kan pah ?" tanya ziyo pada odi


odi pun hanya tersenyum sambil mengangkat jempolnya


kemudian ziyo pun berdiri di belakang chintami dan langsung memeluknya dari belakang


kembali merasa risih apalagi ada odi adam tapi pun langsung mengelak


"ziyo ngapain sih kamu" bentak chintami sambil berdiri dari duduknya namun ziyo yang kini malah berhadapan antar muka dengan chintami mendorong ibu cantik ini hingga duduk di atas meja


"ziyo mau apa kamu ?, mas odi tolong mas " chintami pun berharap odi menolongnya


"ziyo pelan pelan kasihan mamah kamu" ucap odi sambil ikut berdiri mendekat ke arah chintami


keduanya pun beridiri di dekat chintami


"benar tam, kamu makin cantik" kata odi sambil membelai wajah chintami


"mau apa kalian berdua" tami mulai menyadari niat jahat keduanya


"mah please yah untuk malam ini" minta ziyo sambil mendekatkan wajahnya ke wajah chintami


"nggak nggak ziyo" tolak chintami, namun ziyo pun menurunkan wajahnya leher chintami sambil menghembus nafasnya, tami pun hanya mendongak ke atas dengan ekspresi ketakutan


namun ziyo kini malah menempelkan bibirnya dileher chintami, perlahan ia kecup leher ibunya yang putih jenjang itu dengan kilauan keringat


sementara odi pun didekat mereka hanya tersenyum melihat mantan istrinya itu


"luar biasa kamu ziyo" ucap odi perlahan odi pun mulai menggerayangi tubuh chintami pertama dari lengannya yang gempal dan putih itu kemudian tentu saja dada berukuran 40 DD itu yang selanjutnya di remas oleh odi


"wahhh seperti biasa chintami dadamu tetap membesar dan merangsang" gumamnya


"nya permisi nya...ini kopinya" kata mang ujang mengantarkan pesanan chintami tadi


"lepas lepas tolong ada mang ujang" ucap chintami mendorong keduanya



"sialan" eluh ziyo kemudian ia pun melepaskan mamahnya itu


"iyah mang bawa masuk aja" ujar chintami


"ohh lagi banyak tamu, mau dibuatkan kopi juga"


"nggak usah mang, oh mamang malam ini lembur ya ?" tanya ziyo


"iya den" jawab mang ujang




"mamang pulang aja ya udah malam, nanti biar saya nemenin mamah" jawab ziyo


"ohh gitu, baik den kalo gitu " jawab mang ujang


dan tak berapa lama pun mang ujang meninggalkan mereka bertiga


kemudian ziyo pun langsung menarik tanganku dan ia pun membawaku memasuki hall tempat ruangan senam


malam itu chintami mengenakan celana panjang merah dengan atasan transaparan bewarna putih yang menerawang tangtop hitamnya yang menggoda


odi kemudian. menarik sebuah matras hitam dan menggelarnya di dekat mereka.


"mamah udah siap kan ?" tanya ziyo


"ziyo lepaskan mama ziyo, jangan lakukan ini please" rengek chintami


namun ziyo peduli setan ia pun menciumi tengkuk chintami.


"coba dong mah ajari ziyo senam" ejek ziyo pada chintami sambil mendorong ibunya hingga terjatuh di atas matras itu. odi pun langsung menindih mantan istrinya itu sambil berusaha menciumi bibirnya walaupun tami selalu mengelak tak sampai disitu odi pun melepaskan baju yang dikenakan chintami namun justru terobek hingga ibu cantik itu hanya menggunakan tangtop hitam dan celana panjang bewarna merah


"ayo mah senam dulu dong" minta ziyo


tami pun menolak permintaan ziyo, namun karena sudah liar fantasy anak itu ia pun memaksa dan mengancam chintami


"sebentar mah nggak seru dong kalo senam biasa aja" tami pun baru saja mulai senam dengan terpaksa karena ancaman ziyo namun anak itu pun menghentikannya sejenak


"minum ini dulu tam" pinta odi sambil memberikan segelas kopi yang tadi dibuatkan mang ujang


"sama pakai ini juga yah mah" dan ziyo menunjukan vibrator mini yang dapat digerakkan remote yang tidak lain adalah milik chintami sendiri yang selama ini ia simpan di kamarnya


"nggak nggak ziyo jangan" elak chintami


namun keduanya pun langsung memaksa chintami meminum kopi itu dan ziyo dengan memaksa memasangkan alat itu di area V ibunya


"aaaghhhh" chintami kesakitan karena ziyo memaksakan alat itu di area sensitifnya


baru beberapa menit meminum kopi yang dipaksa itu chintami merasakan sesuatu yang aneh, tubuhnya langsung merasakan panas dan mulai berkeringat


namun karena terdesak ia terpaksa senam di depan mantan suami dan anaknya itu


"baik posisi pertama kuda kuda untuk mengencangkan paha dan bokong" kata chintami bertidak layaknya sedang memimpin sebuah agenda senam


chintami pun membuka pahanya membentuk posisi kuda kuda sambil meluruskan tangannya kedepan


"mmmmmpphhhh......ziyoooohhh" kemudian posisi itu pun berantakan sesaat ziyo memulai menggetarkan dildo itu


"lohhh tahan dong mah" paksa ziyo


dan kembali chintami berposisi kuda kuda seperti tadi, dan kembali ziyo menyalakan alat itu, wajah chintami langsung berubah seperti menahan sesuatu. tidak hanya itu tubuhnya pun mulai sangat kepanasan akibat meminum kopi yang sudah dicampur obat perangsang


"posisi selanjutnya ibu ibu angkat kedua lengan luuu.....aghhhhh....mmmphhhh...luuruuss ke agghhh tass" eluh chintami merasakan alat itu bergetar dan ditambah tubuhnya seperti makin kepanasan, darahnya mengalir deras dan keringat pun sudah membasahi dan menambah ke erotisan seorang chintami yang sedang senam itu


sambil mengangkat lengan ke atas dan memperlihatkan ketiaknya yang bersih dan putih ditambah air keringat yang menambah keseksian ketiak ibu satu anak ini


"sebentar tahan tam" perintah odi


dan odi pun mendekat ke arah chintami


"boleh aku menikmati ini tam" kata odi di sebelah chintami


tami pun sebenarnya menggelengkan kepala namun odi malah menjulurkan lidahnya ke ketiak kiri chintami dan menyapu bulir bulir keringat di ketiak chintami, lidahnya naik turun menikmati mulusnya ketiak ibu satu anak ini, kemudian odi pindah ke ketiak kanan chintami dan kembali ia menikmatinya dengan menjilati ketiak mulus dan gempal itu.


"aaghhhh.....ooooghhh" chintami merasakan kembali geli karena ziyo menggetarkan alat itu. kemudian odi pun melepaskan chintami ia kembali membiarkan mantan istrinya itu senam


chintami melanjutkan gerakan senam lainnya sambil ziyo terus menyiksanya dengan vibrator itu hingga sampai akhirnya saat sedang dalam gerakkan push up ala studio primadona untuk mengencangkan lengan dan paha


"aaaghhhh.....oooghhhh......oghhhh" chintami ambruk sambil berguling berguling kala itu ziyo benar benar menekan vibrator itu dengan getaran level tertinggi dan tiada hentinya


"aaaghhhh.....mmmmpphhhh......ssshhhhh.....sshhhh...aaammpppp.....aaammmpuuun ziyo.....amppppuun" rengek chintami sambil menahan ransangan itu ditambah pengaruh obat perangsang tadi dan terlihat celana panjang merah chintami pun sudah basah dibagain paha dan area v nya


"ziyooooo....ampppppuuunnn......mmmmmphhh" erang chintami sambil telentang dengan tubuh yang berkeringat dan celananya yang sudah basah dari cairan v nya


"kenapa mah ? enak ya kok sampe kelojotan gitu" ejek ziyo


kemudian odi pun melepaskan celana merah chintami dan benar saja celana dalam chintami bagian depat sudah lepek akibat cairan orgasm dan masih meluber hingga ke pahanya


chintami yang tergeletak kelelahan menahan orgasm, dan ziyo pun kembali memainkan vibrator, hingga chintami nampak begelinjang kembali sambil terus mendesah


"aaaaghhhhh.......aghhhhhhh......ooogghhh" tubuhnya kembali berguling di atas matras itu, bahkan bercak keringat tubuhnya tercetak di atas matras hitam


dan terlihat cairan putih kembali mengalir di paha montok chintami. kemudian odi pun langsung melorotkan celananya dan penisnya pun sudah menegang hebat dari tadi, lantas ia pun mendekat ke chintami dan memposisikan tubuh chintami duduk di atas matras itu, odi pun langsung mengarahkan penisnya ke mulut chintami dan tanpa menolak ia justru langsung mengulum dengan nafsu penis hitam itu


"mmmmpphhhh....sssssshhhh...." desah chintami sambil sesekali mengocok penis mantan suaminya itu


"aaaghhhhhh........enak tam....huuuufffffft" eluh odi keenakkan saat tami mengulum bagian kepala penisnya dan menjilatinya


kemudian odi pun menarik kedua tangan chintami ke atas dan memeganginya, dan kemudian dengan paksa odi menekan kuat kuat penisnya ke dalam mulut chintami


"oooooooooghhhhhhh.........ooohhhhkkkkkkk......ooohhhhkkk" erang tami saat mulutnya di deep throat oleh mantan suaminya itu, posenya benar benar erotis dengan tubuh berkeringat dan posisi kedua tangannya ke atas yang memperlihatkan keseksian ketiaknya apalagi mulutnya yang di deep throat oleh mantan suaminya hingga tami kesulitan bernafas


"oooohhhhhhhhk" erang panjang chintami karena benar benar odi menekan kemaluannya hingga ke tenggorokan chintami, bahkan odi pun sambil tertawa menahan dalam dalam penisnya



"aaaaghhhh.....aghhhh" nafas chintami pun terengah engah saat odi mencabut penisnya dari mulutnya. mulut chintami pun berantakan dengan liurnya yang keluar karena deep throat barusan.


"aaaghhhhh.........aagghhhh" teriak chintami ternyata ziyo sambil memainkan vibrator itu dan kembali tubuhnya langsung ambruk dan berguling bak cacing kepanasan dan tak berapa lama kembali cairan bening kental mengalir ke pahanya.


"aaaaghhhh.....ammmmpppun ziyo hentikan" rengek tami


namun justru odi kini kembali lagi, ia pun jongkok di depan paha chintami kemudian menarik celana dalam yang sudah basah bukan main.


"mas jangan mas" pinta tami kepada odi yang sudah bersiap memasukkan penisnya sambil membuka paha chintami lebar lebar dan menempat kedua kaki chintami di atas pundaknya


"aaaaaaghhhhhh........aaaaghhhhh" erang chintami saat odi perlahan mendorong penisnya masuk ke ke bibir kemaluan chintami. ibu cantik itu pun sampai meremas matras hitam tempat ia berbaring


"mmmhhhh......oggghhh enak banget tami.....tubuhmu masih enak seperti dulu"


"mass.......aaaghhhhh......oooghhh" desah tami sambil meremas kuat matras itu


baru beberapa menit chintami tubuhnya bergelinjang hebat dan odi pun tersenyum


"enak ya tam....hah enak ? "ujar odi sambil terus memompa kenikmatan surgawi chintami, ia merasakan cairan hangat kembali mengalir dari dalam rahim chintami


odi pun terus menggenjot konstan, keduanya saling melenguh keenakkan, tami pun hanya meracau merasakan kenikmatan akibat ransangan obat dan rasa nikmat di area kemaluannya



hingga odi pun tiba tiba menarik penisnya dan langsung menjambak rambut chintami hingga ia bangun dari posisi tidurnya. odi pun meminta chintami kembali menelan penisnya dan kembali pria itu melakukan deep throat hal itu pun langsung membuat chintami gelagapan, kepalanya di pegang erat erat oleh odi yang leluasa bergerak maju mundur merasakan kenikmatan mulut chintami


"oooooghhhhh....ooghhh" hentakan keras dan dalam dari odi sambil memuncratkan cairan putih kental dan hangat itu


"ooookkkhhhh....hkkkkkkkk" elak chintami menyadari ada cairan amis mengalir di dalam mulutnya ia pun mendorong paha odi sekuatnya namun odi benar benar menahan kepalanya dengan kuat


"telan istriku telan nikmatin sayangku" eluh odi merasakan sisa sisa orgasmnya sambil merasakan rontaan kepala tami yang menolak menelan cairan spermanya


"hhhhhoooooooooogggghhh" chintami pun sampai mau muntah dan beberapa tetes cairan putih itu menetes dari mulutnya


kembali tami pun telentang kelelahan di atas matras tubuhnya benar benar lemas tak berdaya ditambah efek obat tadi tubuhnya pun masih basah berkeringat


"sudah ziyo biarkan ibumu istirahat dulu" sahut odi kepada ziyo yang sedari tadi asik memandangi ibunya yang di garap oleh mantan suaminya itu


kemudian ternyata ziyo dan odi pun meninggalkan chintami dalam keadaan kacau seperti itu


"makasih ya tam" ucap odi sambil mengecup jidat chintami


chintami pun masih tergeletak di atas matras itu, masih karena pengaruh obat itu ia merasa sangat gatal di area kemaluannya tak hanya itu tubuhnya pun masih berharap sentuhan seorang pria. dalam hati kecilnya sebenarnya ia berharap ziyo menyetubuhinya juga tadi. tanpa sadar chintami pun mengelus elus kemaluannya dan kemudian memasukkan jari tengah dari tangan kirinya


"ooooogghhhh.......aaauuuughhhhhh.....mmmmppppphhh" desahnya sambil tubuhnya bergeliat merasakan kenikmatan



"oooghhh....sssshhhhh" desisnya sambil menggigiti bibirnya sendiri


tami terus mengocok kemaluannya sendiri bahkan kini ia menelusupkan tangan kanannya ke dalam tangtop dan bh nya kemudian meremas remas buah dadanya bergantian


"mmmmhhhh.....mmmhhhhh....hmmmmm" tami pun makin terbawa nikmat puas meremasi dada montoknya kemudian ia pun menjilati ketiak kanannya yang mulus berkeringat dengan lidahnya


"aaaaaaghhh........ooooooooooooggghhhhhhhh" lenguh panjangnya dan cairan putih pun muncrat deras dari dalam vaginanya


nafas chintami pun terengah engah sambil tubuhnya menggeliat merasakan orgasmnya



"nyonya ngapain disini?" tiba tiba terdengar suara mang ujang di ruangan itu


"mang...ujang" tami yang panik langsung menutupi area kemaluannya


namun pandangan mang ujang langsung melototi tubuh chintami yang begitu menggairahkan saat itu


"sana mang pergi...tinggalin saya sendiri" perintah chintami sambil terus berusaha menutupi tubuhnya


namun mang ujang justru perlahan maju sambil memandangi chintami dan tiba tiba ia pun langsung menyerang chintami dan menindihnya diatas matras


"mang apa-apan ini lepaskan .....mang"


"nyonya butuh temen kan ....ayo sini sama mamang aja"


"nggak lepas mang lepas" elak chintami sambil mendorong tubuh mang ujang yang terus memeluk dan berusaha menciuminya


"ayoo nya....nyonya kesepian banget sih kayanya" paksa mang ujang


"jangan mang...lepas" chintami terus melawan ketika mang ujang sudah berhasil menciumi lengan dan lehernya


kemudian mang ujang pindah fokus, ia langsung memegangi paha chintami dan membukanya selebar mungkin, dan langsung saja mang ujang pun mengarahkan kepalanya ke area v chintami


"ooooooaaaaghhhh" lenguh chintami merasakan kenikmatan yang kembali bangkit saat bibir mang ujang menyentuh bibir kemaluannya yang sudah basah


"ssshshhhhh...slsllllrrupppphhh" desis mang ujang menjilati dan menciumi vagina kemerahan milik chintami


"ohh nyonya sayang memek mu tembem banget........aaaghhhh...wangi tempek mu sayang" ujar mang ujang menciumi kini hidungnya ia tempelkan ke bibir vagina chintami


"aaaaghhh...mang....mang" elak chintami mendorong kepala mang ujang


namun mang ujang dengan cekatan langsung kembali memainkan klitoris ibu seksi itu hingga membuat chintami bergetar hebat


"aaaghhhh.....aaaghhhhh....aaaghhh" desah chintami sambil menjambak rambut mang ujang, mang ujang pun terus memainkan lidah dan bibirnya untuk membangkitkan gairah chintami


"mmmmpphhh.......mmmmpphhh" desis chintami makin tak tahan dengan permianan mang ujang bahkan tangannya kini tak lagi menahan kepala mang ujang, tangannya memegangi kepalanya sendiri yang gusar karena berusaha menahan ransangan mang ujang


"oooooghhhh mang.........eeeeghhhhh....enak mang.....mmmmmmmmsppphhh" desis chintami yang sudah lupa diri akan derajatnya sebagai bos dari mang ujang


"mang mmmmpphhhh........tttteeehhh....terus mang.........aaaaghhhhhhhh"


tiba tiba mang ujang pun menghentikan aksinya, dan terlihat langsung wajah kecewa dari chintami yang disadari oleh mang ujang


"mau terus nggak nya ?" tami pun terdiam mendengar pertanyaan itu


"mau nggak nya " kembali mang ujang bertanya


dengan ragu ragu chintami pun menjawab


"jangan bilang siapa siapa ya mang" tami benar benar dibuat butuh akan kehausan seks hingga ia justru kini mengiba kepada mang ujang untuk memuaskannya


"baiklah kalo gitu nya, silahkan dinikmati nya" kata mang ujang sambil melorotkan celananya dan mengacungkan penisnya yang menegang


tanpa pikir panjang chintami langsung mengulum dan mengocok penis hitam itu diatas matras hitam tempat pergumulan tadi


"ooooogghhhhhh.........aaaaaaaagghhhhhh....ssshhh" desis ibu cantik itu sambil sesekali meludahi santapannya agar makin licin saat di kocok


"ooohhh mimpi apa aku semalem bisa menikmati seorang chintami atmanegara" eluh mang ujang sambil mengelus kepala chintami


"sslsuuuurprpphhh......uughhhhhhh........ooghhhh" tami benar benar di mabuk seks ia kulum sekuat tenaga penis mang ujang saking nafsunya


"ini namanya apa chintami, batang yang kamu suka ini ?" tanya mang ujang pada chintami yang sedang mengulum penisnya


"apa namanya ?" tanyanya sambil menampar pipi ibu cantik itu


"ini namanya kontol sayang, coba ulangi ?" perintah mang ujang, namun tak digubris chintami hingga mang ujang kembali menampar pipinya


"kontoooll....mmmpphh" ucapnya dengan wajah sayu tami mengatakan itu


"uuughhh enak nggak kontol mamang ?" tanya mang ujang


"mmmmpphhhh......ssshhhh...eennaaakk mang" kata chintami dengan nafsu masig mengulum benda hitam itu bahkan kini mang ujang memintanya untuk menjilati dan mengulum biji pelirnya


"ooooghhhh....terus teh....isep tuh biji peler...haahahha...binal juga nih bos gue"


"mmmmmmpphhh....bijinyaaa.....aaaghhhh....mmmmpphhh" eluh tami sambil terus mengulum dua biji kemaluan mang ujang


puas dengan oral seks dari chintami atmanegara, mang ujang meminta chintami berdiri dan menelanjangi dirinya sendiri


"coba teh, lepasin baju keluarin dong kebinalan teteh" ucap mang ujang


sudah lupa diri chintami pun melepaskan tangtop hitamnya kemudian BH hitamnya hingga kini ia berdiri telanjang bulat dengan rambut terikat dan tubuh bermandikan keringat membuatnya sangat terlihat erotis


"ayo teh gaya dulu dong yang erotis dan hot gitu" perintah mang ujang, namun chintami terlihat ragu melakukannya


"kok diem aja sih teh, atau nggak mau nih mamang setubuhi ?" ancam mang ujang, chintami yang sudah lupa diri dan haus akan seks malam itu ingin sekali merasakan penis hitam dan panjang milik mang ujang memeberikan kepuasan birahi padanya


chintami pun kemudian meremas remas kedua buah dadanya sendiri


"mmmmmmmpphhhhh.....sssshhh" desisnya sambil menarik narik putingnya yang bewarna coklat kemerahan, bertambah seksi saat ia mengigiti bibirnya dan menyodok kembali kemaluan dengan jari tengah tangan kirinya


"terus teh, makin binal terus teh, nanti teteh pasti saya puasin"


"ooooohhhh......mmmmmmhhhhh.....ssshhh" desah chintami sambil terus menarik narik putingnya hingga kemerahan dan mengocok kemaluannya sendiri


"oooooooooooooggghhhhh.......hah......ahah....hahaha" tiba tiba tubuh ibu itu pun tertunduk dan ternyata kembali chintami orgasm entah keberapa kali malam ini


"muncrat ya teh ?" ejek mang ujang


"aaghhh.....aghhhh....aghh" kemudian tubuh chintami pun kembali ambruk dengan nafasnya yang tersengal, dan mang ujang langsung menghampirinya dan membuka pahanya lebar lebar

tami pun memandangi wajah man ujang yang sudah bernafsu itu, dan ia juga memandangi penis hitam dan besar itu


"aaaaaaghhhhhhh......ooooogghhhhh.....saaaaakkiittt mang" eluh chintami saat penis mang ujang baru setengahnya masuk ke rahimnya


mang ujang pun menggerakkannya perlahan hingga akhirnya hampur semua batang penisnya tenggelam di rahim chintami


"aaaaghhhhh mang....uuuuugghhh" desis chintami masih kesakitan sambil memengagin tangan mang hitam mang ujang, ibu itu terus meringis kesakitan. jujur saja ia baru merasakan penis sebesar dan sepanjang ini jika dibandingkan dengan ziyo anaknya dan semua mantan semuanya ini yang paling besar apalagi jika dibandingkan dengan milik mas toni calon suaminya


"aaaghhhh...mang.....sssshhhh....sakit mang....mentok mang...mamang mentok aaahhhh" desah chintami saat mang ujang memaksa terus menekan penisnya dalam dalam dan ia pun merasakan penis besar itu bahkan sampai menyentuh ujung dinding vaginanya


"hhhmmm....tempek teteh rapet banget teh, nyedot penis mamang sampe dalem" ujar mang ujang merasakan sensasi kenikmatan vagina chintami


mang ujang mulai gerakkan memompa tubuh montok chintami, tangan tami pun makin erat meremas lengan mang ujang


"aaaaaggghh......aaaghhhh" desah chintami dengan tubuhnya bergeliat merasakan besarnya penis mang ujang yang memompa vaginanya, namun selain sakit ia juga merasakan nikmat yang luar biasa dengan penuhnya lubang rahimnya oleh kemaluan mang ujang


lama lama mang ujang pun makin menghentak dan mempecepat sodokannya

"eeeghhhh....eeegghhhhh.....hmmmmmphh" desah tami setiap mang ujang menghentak, makin lama gerakan mang ujang makin cepat dan makin membuat chintami makin tak karuan


"aaaaaaghhhh.....aaaghhhhh....mang....oogghhhh...hmmmmpphhh......ssshhhh" tubuh chintami bergunjang hebat hingga buah dadanya yang basah karena keringat naik turun mengikuti irama genjotan mang ujang


"uughhh...teteknya teh gede banget" eluh mang ujang yang kini sambil meremas buah dada yang montok itu


5 menit dengan tempo cepat mang ujang terus menghujam vagina chintami tanpa henti


"aaaghhhhh aaaggghh" eluh chintami sambil tubuhnya kini memeluk pundak mang ujang yang sedang menindihnya sambil terus memompanya


"hhhmmmmmphhh.....mang saya keeee.......luar lagi mang.....ogghhh" tami tiba tiba kembali orgasm saking nikmatnya genjotan dari mang ujang


"hhummmmphhh...muaaaaaccchhh.....mmmpphhh" mang ujang pun dengan berani meraih bibir chintami dan menciumi sambil mengigiti bibir seksi ibu cantik itu, tami dengan nafas yang tersengal sengal pun membalas ciuman itu sembari merasakan kenikmatan orgasmnya ditambah mang ujang sambil memperlambat gerakan penisnya


tami benar benar dibuat lupa diri dengan birahinya bahkan ia betul betul melayani dan menikmati ciuman mang ujang yang notabennya adalah OB di tempat senamnya


"mmmhhhhhhhh hmmmm" eluh chintami saat mang ujang menarik penisnya dan man ujang pun berganti posisi kini chintami diminta menungging di atas matras, tami pun menuruti apa mau mang ujang sambil bersimpuh dengan kedua siku tangannya ia pun menungging membelakangi mang ujang


"plaaaakkk........aaaahhhhhh" teriak chintami saat mang ujang menampar buah pantatnya yang montok

"plaak....plaaak" tak hanya sekali bahkan mang ujang terus terusan menampar paha chintami dengan keras


"aaaghhhhh...aaaghhhh" teriak tami merasakan tamparan di pantatnya


"pantatnya mantep banget nih....plaaak" mang ujang terus menampar pantat chintami, namun chintami sama sekali tak menolak ataupun marah ia hanya berteriak kesakitan


"uuuuuughhhh......uuughhh" desis chintami saat kini lidah mang ujang menjilati bongkahan pantatnya, ia benar benar merasakan lidah kasar itu menyapu area montok itu


"hhmmmm.....hmmmmmphhhh......mmmmpphh" tami kembali berdesis merasakan lubang pantat juga dijilati mang ujang dan perlahan lidah itu pun turun ke area vnya


"ooooghhhh.....oghhhhh....hmmmpphhh" kembali tubuh chintami bergeliat dan kemudian ia merasakan mang ujang kini memasukkan jari nya kedalam vagina chintami dan langsung mengaduknya dengan nafsu


"ooooooghhh....mang.....hmmmpphh.....isssshhh" desis chintami keenakkan dengan tubuhnya yang bergerak ke kanan dan ke kiri


"aaaghhhhhhh......saaaakhhhit....aaahhhh" tami berteriak hebat ketika mang ujang dengan nafsunya mengigit pantat chintami bagian kanan, tami pun berusaha melepaskannya dengan menggoyangkan pinggulnya namun ia justru mendapatkan kenikmatan karena jari jari mang ujang yang sedang mengaduk vaginanya


"aaaghhhh" chintami terus memekik kesakitan, gigitan mang ujang berpindah pindah sesuka hatinya membuat rasa sakit di area pantat chintami merata keseluruh bagian, namun ibu cantik itu juga merasakan kenikmatan akibat kocokan didalam vaginanya, ia pun bingung harus merasakan sakit atau nikmat namun ini adalah sensasi yang luar biasa yang baru pertama kali ia rasakan


"enak ya teh" sekarang siap siap ya


mang ujang pun langsung menancapkan penisnya ke vagina chintami dari belakang dan langsung menggenjotnya dengan keras sambil meremas dengan kuat bongkahan pantat montok milik chintami


"aaaaaaaghhhhhh......oooghhhh...oghhhh" chintami pun sebenarnya merasakan sakit karena bekas gigitan tadi kini diremas begitu kuat oleh mang ujang, namun hentakan penis mang ujang justru membuatnya merasakan sensasi lain


"hhmmmmphh...mang....oghhh....oghhh" desah chintami tak karuan, bahkan saking nikmatnya ia pun ikut menggerakkan pinggulnya


"hmmmphhh, gimana teh puaskan sama mamang...enak kan teh ?"


"aaahhh.....iiihhh iya mang, ini oooghhh sampe mentok mang.....ughhhhh....gede banget kontol mamang" ucapan tami pun mulai tidak terkontrol kini yang ada dibenaknya hanyalah kenikmatan berhubungan seks


"hmmmmphhh....mang ooogghhh" teriak chintami sambil tangannya mengepal kuat, tubuh mang ujang pun membungkuk agar dapat meremas kedua buah dada montok chintami, tentu saja remasan itu makin membuat chintami makin terangsang, ia pun meracau keenakkan



mang ujang begitu perkasa ia pun mampu mempertahankan ritmenya menggenjot chintami dari belakang selama 10 menit tanpa keluar


"aaaaghhh....aghhh" sementara chintami benar benar dibuat mabuk kepayang dengan birahinya sendiri bahkan lagi lagi cairan chinta nya mengalir keluar


"ffflooopppp" tiba tiba mang ujang menarik penisnya, ia pun memandangi lubang pantat chintami dan kemudian tanpa pikir panjang ia langsung memaksa penis itu agar bisa masuk ke lubang anus chintami


"oooggghhhhh....mang jangan jangan disitu please sakit" elak chintami


"jadi teteh mau udahan nih ?" ancam mang ujang, chintami yang dibuat tunduk akan birahinya sendiri masih ingin merasakan kenikmatan malam ini. walaupun dalam hati ia takut karena belum pernah ia melakukan anal seks seumur hidupnya walaupun mantan mantan suaminya dulu selalu memintanya melakukan itu, dan tak pernah terbayangkan justru kini ia melakukan anal seks dengan seorang OB, ya seorang OB yang benar benar perkasa menggagahinya malam ini.


chintami pun terdiam sambil terus meringis kesakitan sambil sesekali ia berteriak karena perih dan sakit, tami pun menggenggam dan meremas matras tempat ia bertumpu dengan kuat. pelan pelan ia merasakan kepala penis mang ujang mulai masuk


"oohhh susah banget nih pantat, pasti masih perawan nih ya teh"


"pelan pelan mang, ini pertama kali saya di anal" ucap chintami lirih


"aghhhh sakit sakit sakit" chintami pun memekik ketika pelan pelan penis itu mulai amblas setengah bagian di dalam lubang anusnya dan dengan hentakan keras mang ujang pun berhasil memasukkan hampir seluruh bagian batangnya


"waduh mentok nih teh....hehehe kegedean punya mamang"


mang ujang mendiamkan penisnya dulu di lubang anus chintami yang sangat rapat itu, dan pelan pelan ia mulai menggerakkannya


"aaaaggghhhhhh.....sakkittt banget mang....uuuggghhhh....saya nggak kuat mang"


"sebentar teh nanti juga licin kok"


mang ujang terus mencoba memompa anal chintami perlahan


"aaaaaghhhhhhh" tami terus memekik kesakitan namun mulai perlahan ia merasakan sensasi baru, di anusnya baru ia rasakan begitu penuh dengan kemaluan seorang pria serta sensasi sakit dan nikmat mulai ia rasakan perlahan


makin lama gerakannya pun makin cepat, rasa sakit pun perlahan menjadi kebal dirasakan chintami kini justru berganti sensasi nikmat yang belum pernah ia rasakan, tangan mang ujang memegangi pundak chintami merasakan sensasi nikmatnya anal ibu cantik itu


"gimana teh udah enak kan....hmmmmphh"


"uuughhhh.....mang egghhh nak mang, saya belum pernah ngerasa kaya gini....hmmmmphh, anusku ohhh" eluh chintami


tiba tiba chintami pun merasakan mang ujang menghentak keras dan penisnya terasa berdenyut


"ooooghhhh chintami sayang....tetehku sayang oooogghhhh....crooooott" dan mang ujang pun akhirnya muncrat setelah hampir 15 menit melakuakan anal seks dengan chintami


"mmmmmhhhhh.....uuuuuughhh" desis chintami merasakan cairan hangat memenuhi lubang anusnya dan terasa sangat penuh


"flooop" suara penis mang ujang yang dicabut dari anus chintami dan terlihat cairan putih pun meleleh dari lubang itu, kemudian mang ujang pun mengarahkan penisnya ke wajah chintami dan memintanya membersihkan dengan mulutnya


"ooogghhhh......hkkkkkk......hmmmmmphhhh" tami pun menelan bulat bulat penis itu, ia merasakan aroma berbeda seperti aroma khas kotoran yang bercampur dengan amisnya sperma, namun itu tak membuat ibu cantik ini jijik, malah dengan erotisnya ia menjilati dan setiap inci penis itu sampai sampai mulutnya pun belepotan cairan putih dan terlihat penis mang ujang pun masih menegang


"masih mau kan teh ?" tanyanya


"mamang masih kuat nih" ujarnya, kemudian chintami pun hanya mengangguk tanda setuju ia pun melanjutkan kulumannya pada penis mang ujang dan kemudian kini gantian mang ujang yang tiduran di atas matras dan chintami duduk di atasnya


"ooohhhh, di gesekkin dulu teh, teteh suka kan kontol mamang"


"hhmmmmpphhh....eeeghhh....gede banget mang" kata chintami dengan gemas sambil menggesekkan kepala penis itu ke bibir vaginanya dan kemudian


"uuughhhhh" chintami langsung memejamkan matanya tanda keenakkan saat ia memasukkan penis itu ke dalam vaginanya


"oooooghhh.....oghhhhh" dengan nafas terengah engah chintami pun naik turun tubuhnya sambil sesekali menggoyang pinggulnya


"hmmmphhh, ayo terus teh, puasin aja birahinya teteh, baru tahu kalo chintami itu sebinal ini" tami pun dengan semangat menggoyang pinggulnya naik turun dan ia pun tak peduli perlakuan mang ujang yang sedari tadi meremas kedua buah dadanya dengan kasar dan sesekali ia pun mencium dan menggigit area kecoklatan yang kini menjadi kemerahan. Tami begitu dibutakan dengan keperksaan penis mang ujang malam itu.


adegan WOT itu pun berlangsung lama, tubuh chintami pun bertambah erotis dengan keringat yang terus mengalir membasahi tubuhnya. dengan diminta mang ujang chintami pun mengangkat kedua lengannya dengan kedua tangannya memegangi kepalanya, memperlihatkan area ketiak mulusnya tentu dengan kedua buah dada yang basah menggantung bebas dengan gayanya yang sedikit membusungkan dadanya


"ighhhh......igghhh" desah erotis ibu cantik ini pun makin menambah keseksian adik minati atmanegara ini, andai saja bisa diabadikan mungkin inilah pose erotis chintami yang amat mengundang nafsu


puas berpose seperti perintah mang ujang chintami pun melenguh panjang karena ia kembali tak tahan permainan mang ujang


"uuuughhhhh....mang mang" tubuh chintami pun ambruk saking lelahnya diatas pelukan mang ujang dan sesaat kemudian chintami pun tidak sadarkan diri mungkin saking lelahnya namun mang ujang tentu saja belum berhenti, bahkan hampir 3 kali mang ujang melampiaskan birahinya hingga klimaks 2 kali ia keluarkan di dalam rahim chintami dan 1 kali di mulut ibu cantik dan seksi itu. Bahkan ketika waktu menunjukan jam setengah 3 pagi ketika mang ujang sudah kelelahan. Mang ujang pun mengajak kang darto, kang darto adalah tukang nasi goreng langganan chintami yang mangkal di dekat sanggar senam


"wah yang bener nih mang"


"bener, tapi lu jangan bilang siapa siapa, dan inget jatah nasi goreng gratis 1 bulan"


"wahh gampang itu mah mang" ucap kang darto yang sudah tidak sabar melihat pelanggan setianya yang sedang dalam keadaan menggairahkan pingsan pasrah di atas matras, dan dengan nafsu yang sudah di ubun ubun kang darto pun langsung menikmati tubuh chintami dari pangkal kaki sampai pangkal rambut tidak ada yang terlewat ia jamahi, ciumi dan benar benar "licking" ibu seksi yang sedang tidak sadarkan diri itu

dan tentu saja kemudian kang darto menggunakan rahim chintami sebagai tempat pembuangan puncak birahinya



"aaaghhhh....duhhh teteh aku muncrat teh" eluhnya saat klimaks


"hehehehe, lumayan juga kang darto"


usai puas kang darto pun melepaskan tubuh chintami dan bermaksud kembali berpakaian, namun ia memandangi tubuh seksi chintami yang jarang jarang bisa ia nikmati birahinya pun bangkit kembali


"mang boleh sekali lagi gak mang ?"


"lohh kenapa kang ? tapi jadi 2 bulan ya"


"terserah deh mang, yang penting aku puas dulu" kang darto pun kembali melepaskan pakaiannya dan kembali menggauli tubuh chintami


pukul setengah 6 pagi



chintami pun tersadar, ia menyadari dirinya ada ruangan senam, tubuhnya benar benar terasa pegal dan area selangkanya begitu terasa nyeri tak hanya itu mulut dan wajahnya pun terasa lengket ditambah bau amis khas sperma yang tercium begitu tajam olehnya


menyadari hal itu ia pun cepat cepat meninggalkan lokasi itu, dengan pakaian seadanya karena celana dalam dan bh nya pun hilang entah kemana, tami pun meninggalkan lokasi itu.


setelah peristiwa malam itu, chintami merasakan sesuatu yang berbeda, hampir tiap hari selalu terbayang keperkasaan mang ujang. setiap malam pun tami mencoba bermasturbasi sembari membayangkan mang ujang. Rasa malam itu masih sangat berbekas bagi ibu satu anak itu dan tentu saja chintami mulai merasakan mual mual akibat kehamilannya, namun ibu cantik itu belum memberitahukan ke siapapun kehamilan itu.

bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd