Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mimpi Buruk Lona

Status
Please reply by conversation.
Lanjuuuut....

Kebiasaan Lona di pagi hari Sabtu dan Minggu adalah setelah membuat sarapan dia naik ke lantai atas untuk mengangkat jemuran di beranda. Dan kesempatan itu segera diambil si Komo. Dia segera menyampaikan rencananya kepada kawannya itu secepat dan sejelas mungkin, entah sang Ketua RT paham atau tidak. Komo sendiri tidak menyangka Jagat bisa secepat itu mengubah keputusannya hanya karena barusan bisa melihat menantunya dari dekat. “Apa karena tadi dia lihat payudara menantuku ya?” pikirnya. Tapi sudah diduganya kalau sobatnya itu pasti mau mengikuti rencananya. Mereka sudah lama sekali berkecimpung dalam dunia perlendiran dan diskusi film porno dan cewek-cewek lingkungan sekitar. Apalagi Jagat sering mengeluhkan bosan berhubungan seks dengan istrinya yang sama tuanya dengan dirinya.

Selagi Lona mengangkat jemuran, mereka naik ke atas diam-diam. Ke depan kamar pengantin menantunya. Biasanya pintunya tidak dikunci; karena buat apa mengunci pintu kamar di rumah sendiri pada saat penghuninya hanya pergi ke lantai bawah? Jadi, pelan-pelan mereka berdua membuka pintu kamar dan masuk. Kamarnya cukup besar dan tidak banyak perabotan. Yah tipikal kamar suami istri lah. Tapi ada celah untuk bersembunyi di sana. Ranjang Spring Bed besar yang nyaman itu ada di tengah kamar dan bagian belakangnya tidak menempel tepat ke tembok, karena alih-alih tembok yang ada di situ adalah jendela besar bergorden merah. Jendela itu mengarah ke halaman berumput di bawah dan saat ini gordennya terbuka. Jagat harus bersembunyi di sana sampai Lona masuk ke kamar; setelah menantu Komo itu selesai mandi barulah rencana dijalankan. Kemudian Komo turun ke bawah dan bila Lona kembali ke dapur, dia tinggal bilang Pak RT barusan pulang setelah makan.

Menanti rencana ini segera terlaksana membuat jantung sungguh deg-degan. Rasanya seru dan membuat perut melilit. Seolah-olah mereka akan melakukan sebuah perampokan besar di rumah sendiri. Ya, merampok tubuh menantu ayu yang hanya tinggal berdua dengan mertuanya selagi sang suami pergi merantau ke tempat yang jauh. 3 hari sudah Komo merencanakan ini. Survei lokasi dan memerhatikan kebiasaan si menantu telah dilakukan dengan saksama. Pemilihan siapa saja yang akan ikut dalam perampokan, pengawasan lingkungan sekitar, peralatan apa saja yang akan dipakai juga sudah. Tentunya si orang tua tidak mau dianggap sebagai pemerkosa, jadi dia akan melakukannya dengan lembut dan cantik. Karena dia tahu sebenarnya istri anaknya itu adalah perempuan yang berpotensi untuk menjadi binal dan liar.


********



Lona berbaring di tempat tidurnya setelah membereskan sisa sarapan di dapur. Memainkan iPhone-nya. Melihat-lihat berbagai media sosial. Foto-foto kawan-kawan sosialitanya. Dia ingat jadwal nongkrong cantik mereka di Sabtu sore nanti di bilangan Jakarta Selatan. Dia sebenarnya bosan. Bukannya tidak suka bergaul dengan mereka, tapi bertemu dengan mereka setiap minggu seakan makin terasa kosong dan tak bermakna. Menyenangkan memang; makan dan ngopi bareng, nonton film-film baru, clubbing, shopping, dan hal-hal lain yang mereka lakukan seperti sosialita lainnya. Mungkin ini karena dampak ditinggal suami dalam waktu lama. Rasanya sepi dan jenuh. Bikin malas gerak dan ngapa-ngapain. Meskipun dia tahu dia seharusnya masih berbahagia karena kabar gembira dia hamil. Tapi rasanya kebahagiaan itu malah berkurang sedikit demi sedikit tanpa kehadiran suami.

Bicara tentang hamil Lona pasti selalu teringat mimpi buruknya yang dulu. Tapi dia langsung saja menepis pikiran sialan itu. Karena kalau tidak air mata akan jatuh kembali seperti saat kejadian waktu itu, dia di kamar mandi berdiri di depan wastafel. Dia baru saja memuntahkan sperma ayah mertuanya. Dilihatnya cairan itu kental berbusa kecil-kecil; mungkin karena bercampur air liurnya sendiri. Segera dia menyalakan keran air dan mencuci mulutnya sebersih mungkin. Sikat gigi dan kumur-kumur sebanyak-banyaknya. Cuci muka dan membasuh kepala dengan air memakai kedua tangan. Lalu dilihatnya sosok yang tidak dikenal di dalam cermin. Seperti pelacur, pikirnya. Rambut pendeknya berantakan dan wajah tampak kelelahan tapi penuh nafsu. Dadanya yang naik turun mengambil napas basah karena keringat. Dan mata itu.. mata perempuan yang menginginkan lelaki.. amat sangat menginginkan.. bahkan membutuhkan.. tapi juga menyesalkan apa yang barusan terjadi.

Saat itu dia seolah membenci dirinya sendiri. Dan dia menangis.

Membayangkan yang dulu itu malah membuat Lona mengantuk dan sebentar kemudian dia menaruh hapenya di dada. Dipejamkannya kedua matanya. Tapi di atas, di belakangnya, Lona tidak sadar ada tamu tak diundang yang sedang mengintip dengan mata nanar ke arah dada menggembungnya yang bernapas pelan.

Jagat si Ketua RT menjilati bibir hitamnya dengan nafsu dan bergerak pelan mendekati tubuh indah yang terbaring itu. Sekarang pemandangan yang dilihatnya lebih memesona dari pada hanya sekadar belahan dada. Tubuh itu seolah tergeletak begitu saja. Lemah dengan berbagai lekukan yang enak dilihat. Kulit eksotisnya membasahi kaosnya yang menempel ketat. Celana pendeknya membungkus pinggulnya dengan pas sesuai dengan badan berisinya. Dada besarnya kembang kempis perlahan-lahan seiring dengan napas yang bersuara pelan dari bibir tipis itu; udara yang keluar dari mulut dan hidungnya membuat beberapa helai rambut yang jatuh di muka bergerak-gerak. Keseluruhan tubuh sekal menantu Pak Komo itu membentuk cetakan perempuan yang proporsional yang padat dan menggairahkan.

Jagat memandangi tubuh gemulai itu dari ujung kaki sampai kepala. Menahan rasa ingin memeluk dan meremas. Rasanya geregetan ingin memiliki dan menjilatinya, mengecap rasa kulit dan keringat perempuan cantik itu, dan mengendusi bau tubuhnya. Sampai-sampai tangan Jagat mengepal dan gemetaran menahan semua rasa itu.

Dan dia tidak tahan. Jadi dia mengambil risiko dengan membungkuk ke atas tubuh itu. Perlahan-lahan. Pelan sekali. Berusaha untuk tidak membuat kasur itu bergetar, kedua tangan Jagat diletakkan di seprai di samping kedua bahu Lona dan wajah beberapa jengkal di atas wajahnya. Lututnya menempel di seprai dan betisnya sedikit mengapit pinggul Lona. Dari atas tubuh itu tercium udara yang bikin nafsu; bau badan belum mandi dan keringat setelah beraktifitas. Jantung Jagat semakin berdegup tak beraturan karena takut dan girang. Dia mulai menurunkan wajahnya dan hidungnya menciumi Lona dari kepala, wajah, leher, dada, perut, di bawah perut, paha hingga ke ujung jempol kaki. Sungguh enak sekali baunya. Dia berdiri, menggeleng-gelengkan kepala karena tak habis pikir ada manusia secantik dan seindah ini.

“Masih pake baju aja udah mantap begini badannya, apalagi kalo telanjang…” kata Jagat dalam hati dengan mata berbinar-binar.

Sejurus kemudian terdengar bunyi dari hape Lona dan Jagat langsung saja merunduk dan merayap ke belakang kasur. Dia berlutut, menunggu tanpa suara. Terdengar Lona bergerak dari tempat tidurnya dan berjalan. Ada suara sepotong kain yang terjatuh ke lantai. Jagat mencoba mengintip dan melihat dengan mata nanar bidadari yang melucuti pakaiannya satu demi satu.

Lona menutup pintu kamar mandi.


********
 
Terakhir diubah:
Mantap suhu..lanjutkan..kurang panjang nih suhu..hehheh
 
Waaaahh kudu segera dilaanjutkaaaaan
 
Aissss, updatenya membuat sesuatu dicelana jadi panas.
Tapi gak bisa dingin karena :kentang:

Thanks updatenya Suhu.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd