Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT My Boss

Jadi deh pak Roni driver bapaknya Harsa itu ternyata papapnya Nia, Dan yg akuisisi perusahaannya itu ortunya Ares.
Akankah yang mau bermain di perusahaan Harsa itu orangnya Ares? We'll wait
Tetep setiap menunggu edisi Nia vs Mada a.k.a. hara
 
Tiga Puluh


Nia-

Hari ini benar- benar hari yang melelahkan, karena seharian tiga kali meeting. Bedanya boss harsa yang turun tangan untuk presentasi.

Mungkin ini karena perusahaan ini sedang dalam problem cukup besar, karena dari sekian seperti ini tak kunjung goal. Maka dari itu harsa yang turun tangan untuk bisa meyakinkan,

Harsa dan pak rudy keluar dengan wajah yang datar, aku rasa ada kabar buruk soal ini.

“saya bawain” kataku ambil berkas yang di pegang harsa sambil menuju lobi hotel untuk istirahat.

“saya sudah pesan kamar pak, kalau kemalaman bisa tidur disini” kata pak rudy yang balik membawa kunci kamar.

“haa?” celetuk terkejut.

“nanti saya pulang aja hehe” jawabku spontan saat boss harsa ada rencana tidur di hotel.

“kalau gitu bawain semua barang saya ke kamar hotel, dan tunggu di Bar hotel oke” ucapnya.

“baik pak,” aku langsung membawa tas yang berisi keperluan boss harsa, aku gak bisa nolak. aku membawa kunci kamar yang sudah di pesan sama pak rudy.

Sesampai di kamar aku cukup kaget lihat kamar yang di pesan pak rudy, ini termasuk ukuran king size, dari sini juga bisa lihat pemandangan kota untuk beberapa menit. dan pastinya harganya permalam lumayan.

Tak lama ada chat dari harsa kalau dia tunggu di bar hotel buat sekalian makan malam, aku langsung cepat menuju kesana,

Letaknya Bar menjadi satu dengan restoran, ternyata resotrannya begitu sepi hanya ada pak rudy dan boss harsa di pojokan.

“pesan aja” ucap boss harsa, aku pesan sama dengan harsa karena tak mau repotin kalau pilih-pilih makanan. Padahal udah lama aku gak makanan seperti ini. Dan semuanya enak.

Harsa pesan nasi goreng tuna, aku pun begitu sama, bedanya aku pilih dessert blue berry chese cake sam es jeruk.

Mereka berdua seperti tak curiga karena cara makanku, tepatnya aku pura-pura belum terbias makan dengan cantik seeperti mereka bedua.

“saya pesan minuman oke” pak rudy pergi entah kemana setelah pesan makan, aku pun juga pamit buat buang air kecil.

“saya ke wc dulu pak” angguk boss harsa,

selesainya aku melihat pak rudy menaruh minuman yang dia pesan di salah satu meja, dan dia sedang menerima telepon,
Aku langsung bawa tiga minuman tanpa sepengatahuan pak rudy yang sedang sibuk entah ada urusan apa.

“loh kok kamu yang bawa?” tanya boss harsa.

“ia lagi sibuk terima telepon, saya gak tau punya pak harsa yang mana, hehe ada tiga jenis minuman sama semua” aku sendiri memang gak tau jenis minuman bar.

“serius gak tau?” angguk aku kasih minuman ke harsa.

“rudy pesan minuman Pina Colada”

“ha?”

“ahaha isinya pineapple juice, coconut cream, sama white rum” jelasnya mengambil paling gelas yang dekatku, dan aku mengambil gelas di sampingnya.

“enak kok, gak bikin mabuk” lanjutnya saat aku cicipin, dan rasanya benar-benar enak, tak pahit.

“haaa haa” rudy setengah terengah menuju meja,

“siapa yang bawa minuman ini?” tanyanya agak panik.

“saya, maaf, “ kataku tundukin kepala.

“kenapa emang? sama aja kan?" potong boss harsa langsung tenggak sampai habis, dan dia memesan satu red wine kepada karyawan yang lewat.

“cheers” ucapnya saat red winenya sudah datang, dan kami langsung beradu gelas, aku langsung meniumnya agak banyak, dan akhirnya sampai habis.

Aku meilirik pak rudy yang belum meminumnya, lagi pula aneh dia yang pesan tapi dia ragu untuk meminumannya.

Di lain sisi, boss harsa sudah minum setengah botol, wajahnya sudah memerah. dan aku meliriknya dia menimunya beberapa tegukan, sambil sedikit mengecap.

tak berlangsung lama seperti ada sesuatu yang menjalar ke seluruh tubuhku, terutama membuat putingku sedikit sensitif.

“braakkk” pak rudy ambruk dan terbaring di lantai. Melihat itu aku langsung menarik gelas harsa yang mau menenggak satu gelas lagi.

“come on, last” gumamnya menarik gelasnya dan meminumnya lagi.

“stop cukup, pak rudy udah ambruk” kataku ambil botol dan gelasnya, sambil panggil pertolongan, karena pak rudy benar-benar tak sadarkan diri. Senyum boss harsa tiba-tiba melihatku. bearti daya tahan tubuhku lebih kuat daripada pak rudy.

“sudah check ini atau bawa pulang?” ucap salah satu karwayan membantu memposisikan pak rudy duduk. dia benar-benar tak sadar, atau tepatnya pingsan.

“belum, kalau gitu saya pesan kamar satu lagi, “ jawabku, aku gak mungkin kasih kamarnya harsa ke pak rudy, kalau sadar pasti aku kena terguran harsa.

Lima menit aku register buat checkin, pakai credit card harsa. Dan langsung balik ke bar untuk membawa pak rudy ke kamarnya dengan kursi roda yang entah darimana.

“mas tolong satu lagi, “ aku melihat harsa mulai tak sadarkan diri dan meracau tak jelas.

“Kursi rodanya cuman satu bu”

“bantu saya bopong ya, mas sebelah kiri” aku coba angkat, hasilnya aku gak bisa angkat, dan bantuan datang saat yang tepat. Yaitu kursi roda. Walau sudah pakai kursi roda, masih aja terasa berat tubuhnya boss harsa.

"enggghh" tanganya meremas buah dadaku tiba-tiba dengan senyuman aneh, untungnya karaywan di sampingnya tak melihat kejadian itu. dengan bantuan mereka aku mendorong boss harsa ke kakamarnya, ada dua orang yang ikut bantu.

“huaaaaaahhh” aku bantu angkat dan rebahin di kasurnya. Aku langsung kasih tip dua lembar serratus ribuan buat mas yang sudah bantu.

“terima kasih banyak mbak, “ senyumnya seolah aku akan melakukan sesuatu sama harsa. Yang jelas tenaga cukup terkuras. karena diaa.

“mu mumuacchh aah” racau seperti sedang berciuman sambil tanganya seolah sedang meremas sesuatu, pasti dia mabuk berat,

***​

Aku berdiri sambil lihat harsa terlentang tak sadarkan diri,

“haa jam delapan?” ucapku lihat udah jam delapan, aku pulang kemalaman pasti ini. Hotel dari rumah sini lebih jauh di banding apartementnya ke rumah.

Aku langsung ke kamar mandi untuk bersih-bersih, setelah mandi aku kasih tau mama kalau pulang malam, dan aku juga bawa kunci.

Dengan sekejap aku langsung telanjang bulat dan mengambil handuk, gak mungkin harsa bangun melihatku telanjang bulat.

Udara ac yang berhembus ke tubuhku membuat rasa aneh, putinngku terasa tegang terkena hembusan AC. Begitu juga air yang jatuh dari shower menerpa buah dadaku terasa mengelitik.

“ohh rasanya aku horny” gumamku, merasakan rasa yang sama saat ares kasih sesuatu ke aku saat itu.

“gak mungkin lah,” aku berpikiran negative kalau pak rudy menaruh sesuatu di minumanku, makanya dia ragu buat minumnya. Tapi saat aku terdiam seperti ini semakin terasa putting mengeras.

Aku langsung menyabuni selangkanku untuk mengelus belahan vaginaku, rasanya benar-benar tak tahan.

“ssshh aah” gumamku meremas buah dadaku sendiri. dan mengelus vaginaku dengan sabun.

Tak lama ada suara pintu kamar mandi terbuka, aku langsung mengintip dari shower yang hanya terbuat dari kaca yang kalau kita kunci. Kaca tersebut menjadi buram, dan ketika tidak di kunci kaca itu tembut pandang.

“itu boss harsa” gumamku langsung kunci pintunya lagi sambil mematikan shower.

“itu kamu niaaa?” tanyanya dengan suara mabuk, di ikuti suara air kecing jatuh ke air,

“ia pak, saya lagi mandi” kataku langsung putar shower lagi, sejenak rasa horny aku hilang. Tak ada tanda-tanda harsa keluar kamar mandi.

“uweeeeekkkkk, uweeekkk” suara harsa muntah buat aku kaget, langsung melilitkan handuk untuk melihat apa yang terjadi.

Kedua tangan harsa bertumpu di pinggir wastafel, aku sedikit panik memijit lehernya, dan lagi dia muntah, muntahanya cair berwarna merah. Aku rasa red wine yang di minumnya keluar semua dari dalam perutnya. Termasuk makanannya.

Tak sengaja aku melihat harsa ternyata tak memakai celana, penisnya yang setengah tegak naik turun di ikutin suara muntahnnya, aku tak berani melihat takut mual.

“haaa haaa” nafasnya yang berat setelah tak ada suara muntahan lagi.

Setampan tampanya cowok, kalau lagi mabuk seperti ini jelek banget. Di tambah muntah, aku langsung ambil handuk kecil.

“thanks,” senyumnya yang aneh melihatku. Tapi sepertinya harsa tak mabuk seperti tadi, mungkin karena yang di minumnya keluar semua.

“kamu basah-basah lebih menggoda” racaunya mendorongku langsung ke tembok. Aku terdiam sejenak. Dan tak lama harsa langsung mencium bibirku, tapi aku bisa menghindar,

“hehe ayolah, “ racaunya mencium tenggkukku,

“aaassshhhh” pekikku tiba-tiba karena terasa seperti ada aliran listrik menajalar ke seluruh tubuhku. jilatannya begitu merangsang ke sekujur tubuhku..

Selanjutnya terasanya tanganya yang menahan tanganku langsung meremas buah dadaku dari handuk yang lumayan tebal.

“engghh ohhhss” terasa jari-jarinya menyelinap di vaginaku dengan elusan pelan, entah kenapa aku meregangkan pahaku membiarkan jari harsa bisa mengelus vaginaku.

Harsa langsung menyingkap handuku, dengan begitu tanganya leluasa memainkan putingku yang mengeras dari sejak mandi. Tak lama dia memegang kedua kaki dan langsung angkat aku posisi duduk di wastafel.

Posisi seperti aku dan harsa terasa sama tingginya, saling tatap mata sebentar. Harsa berusaha melumat bibirku sambil memainkan kedua buah dadaku. Aku tak bisa menahannya membiarkan boss harsa melakukannya dan juga langsung membalas lumatannya. itu membuat aku sangat horny

cukup puas dengan bibirku, Lumatan harsa berpindah ke buah dadaku, lidahnya bermain di putingku dengan rakusnya, dan di tariknya sesekali.

"annnggghhhhh ssshshh" desahku tak tertahan. aku belum pernah merasakan horny seperti ini.

“mungilnyaa” gumamnya menghisap kencang putingku, aku hanya memegang kepalanya, selesainya harsa kembali melumat bibirku sambil memegang pinggangku dan menariknya ke depan sedikit.

Posisi duduk aku di wastafel ternyata berbanding lurus dengan penisnya, harsa mengesekean penisnya sambil memegang kedua kakiku, dan aku sendiri merangkulnya sambil melumat bibirnya.

“ohhhhhh” terasa kepala penisnya masuk semakin dalam, aku reflek mendorongnya agak keras.

“maaf masih dalam perjanjian” kataku dengan keadaan yang benar-benar horny, tetapi mengingat perjanjian itu membuat pikiranku kembali normal. bisa saja aku membiarkan dan menuntut kaena perjanjian di langar.

boss harsa terdiam, aku langsung mengambil handukku dan keluar kembali melilitkan handuku berniat mengambil pakaianku di luar. Walau sangat horny aku masih bisa menahannyya.

“ahhhhh” harsa langsung mengangkatku ke tempat tidur saat aku mau memakai pakaian dalam.

“kamu lupa hari ini kita threatment?” ucapnya menahan kedua tanganku dan kakiku, dan benar aku lupa sekarang jadwalnya, raut wajahnya tak seperti mabuk, melainkan seperti akan haus akan sesuatu.

“iah aku lupa, tapi kamu lagi mabuk,”

“jadi?” aku melihat jam setengah Sembilan malam.

“iah, saya coba dengan cepat. ” boss harsa langsung rebahan, dan aku menungging sambil melumat penisnya yang mengegang sangat keras.

“slrruupppss” aku sedikit memainkan vaginaku, sambil terus melumat penisnya

“posisi enam sembilan oke” pintanya, aku menurut merangkak membelakangin, dan langsung melumat penisnya secepat mungkin sampai harsa klimaks.

“ouhhhhhhhh sshh” satu jari berhasil keluar masuk dengan pelan di vaginaku, di tambah jilatannya membuat aku menghentikan lumatan di penisnya.

“nggghhh aahhh ssshh nggh” lenguh menikmati Gerakan jarinya dan lidahnyaa,

“ohhhh boosssssa” lenguhku saat dia menghisap klitorisku.

Harsa langsung ubah posisiku lagi menjadi terlentang, merentangkan kedua kaki sambil terus menjilati vaginaku,

“hehehee” wajahnya antara mabuk dan penuh nafsu tiba-tiba,

“noo, oke, ingat perjanjian” boss harsa menggesekan kepala penisnya di belahan vaginaku.

“nggghhhh” kepala masuk dan di lepas kembali. Kaki ku seoalh tak mau menuruti perintahku, membiarkanya terbuka lebar,

“ohhhhh” kepalanya kembali terpleset dan tepat di anusku.

“oh no, salaahhhhh” gumamku saat penisnya tertekan bukan di vaginaku, melainkan di anusku.

“ohh niaa sempitt” racaunya tak jelas

“Ohhhhhhh harsaaa saaashhh laahh ” jeritku menjambak seprei yang ada, harsa terus meregangnkan kakiku dan penisnya semakin dalam, kini terasa sesuatu yang menganjal di anusku.

“plop” harsa mencabutnya menjilati vaginku lagi sampai agak basah, dan peniskua kembali ke anusku, bukan ke vaginaku.

“anggghhhhh pak aaahhh ngghh saaakktt” gumamku semakin terasa masuk ke dalam.

“plokkkk plookkk ” hentakan beberapa kali, rasanya nyeri dan menganjal, tanganya kembali memainkan vaginaku, dan membungkuk melumat buah dadaku sampai tak terasa nyeri, tetapi benar-benar mengganjal.

“ughmm ” rasanya benar-benar tidak nyaman saat penisnya bergerak di anusku, gerakananya semakin cepat,.

“harrr saaaa ssshh ahhh” gerakannya di ikutin jari-jari bermain vaginaku, membuat sensasi tersendiri.

“ohhh vagina kamu sempit banget niaaa ngghhh:” racaunya mengerakan pinggul agak kasar.

“plop” harsa mencabut penisnya, dan memposisikan aku menungging, dan lagi terasa ia memasukan lagi ke anusku tapi kali ini secara perlahan sampai mentok.

“ohh” hentakannya sedikit, dan langsung menggenjot anusku lagi,

“ahhh aahhh “ racau boss harsa sambil menarik tubuhku agar sedikit tegak sambil terus menggenjot.

“come on” pintanya saat dia rebahan, tapi tak mencaabut penisnya, aku secara gak langsung di minta naik turun,

“aahh” tubuku di putar menghadapnya, aku menruutinya karena terabawa suasana. Menggerakan pinggul ku naik turun depan belakang , sambil di remas kedua buah dadaku.

“ohh niaa, yeah pinter” gumamnya langsung menarik tubuhku melumat bibirku sambil terus pinggulku naik turun. Di ikuti jari-jarinya bermain di vaginaku.

“uhmm” aku mau bilang kalau aku mau klimaks tetapi lumatan harsa tak mau lepas. Sampai akhirnya tubuhku gemetar, tetapi jarinya tetap terus bermain di vaginaku.

Harsa membiarkanku diam sejenak, seperti dia tau aku sudah klimaks. Dia langsung merebakan tubuhku tanpa melepas penisnya.

Kakiku langsung di rapatkan dan di tekan,

“onggghhhh” terasa begitu cepat penisnya keluar masuk

“nggh ngh ngghh”racau tak tertahan. Dan hentakan begitu kencang seolah ingin masuk lagi.

“aahh niaaaaaa!” jeritnya remas buah dadaku. Dan tak lama merasakan semburan cukup banyak di dalam.

Tak lama harsa langsung berbaring di sampingku, tangannya langsung mendekap tubuhku seolah aku bantal guling.

“enggghhh” gumamku saat boss harsa mengangkat kaki satunya, dan kembali peniskunya masuk ke anusku.

“pakk aahh, udahh ngghh” desisku di ikuti tangannya memain buahdadaku dan vaginaku bersamaan dari samping.

Yang jelas boss harsa kembali menggenjotku posisi seperti ini.”ohh nia vaginaku sangat nikmattt” racaunya.

Aku juga mengimbangi hawa nafsuku, ikut kembali klimaks dengan posisi yang boss harsa mau. Dan selalu klimaks di dalam anusku kdua kalinya.

“haaa” aku sangat Lelah merasakan penis boss harsa kembali menggenjot posisi dengan posisi terlungkup, dan tak lama kembali klimaks yang entah ke berapa

Boss harsa mencabut penisnya dan memeluk sambil sesekali melumat bibirku, dan rasanya benar-benar Lelah.

***​

Gerak-gerakan kecil di belakangku membuat aku terbangun, aku langsung berbalik ternyata harsa posisi membelakangin sambil peluk.

“haaaaa” jeritku membuatnya bangun karena aku baru sadar aku sama harsa telanjang bulat,

Aku langsung lihat sudah jam enam pagi, bearti tadi malam aku ketiduran. Ponsel ku juga mati.

Sesekali memegang anusku, dan benar masih ada sisa sperma boss harsa, yang bearti tadi bukan malam bukan mimpi, aku merasakan yang aneh di anusku saat berjalan seperti masih menganjal.

“aku pulang duluan ya” kataku mondar mandir mencari pakaianku yang berceceran entah kemana. Harsa tak menjawab dia melihat ponselnya sambil sesekali melihat kearahku dengan muka bantal.

Aku begitu panik karena lupa sms mama, harusnya aku sms lebih dulu sebelum mandi. Pulangnya aku naik taksi dari hotel sini, dan harganya lumayan mahal. pasti mama kwahtir aku gak pulang malam tadi.

Jam delapan pagi taksi masuk ke pertigaan gang arah rumah, aku jalan perlahan sambil merapihkan pakaianku. "fuhh ayo nia" gumamku berjalan masuk.

“Darimana aja kamu?” suara mama pas aku mau buka pintu. Langsung jantungku berdetak cepat.

“aku nginap ma,” jawabku.

“nginap di rumah bos kamu?” tanya mama yang sedikit menaikin suaranya,

“iah ma”

“kamu gak jual dirikan?” pertanyaan mama membuat aku terdiam sejenak, sekaligus jantungku hampir copot karena gak nyangka mama tanya seperti itu.

“Aku masih punya harga diri ma!!!, serendah itu aku lakuin itu” jawabku dengan nada agak tinggi, sekaligus mau meneteskan air mata. Karena aku gak pernah tau apa yang terjadi kalau mama ucapin hampir benar.

Ingatan tadi malam benar-benar seperti membuatku bersalah ke mama, Aku semakin rasain apa yang aku lakauin dengan harsa, seolah aku menjual harga diriku. Tapi setidaknya bukan vaginau menjadi korban tadi malam.

Mama cuman menghela nafas, aku langsung masuk kamar buat charger ponselku. Dan benar empat puluh panggilan dari mama, papa juga beberapa kali.

"niaaa" panggil mama pelan, aku duduk membelakangi pintu,

"iah " jawabku pelan, sambil berdiri seolah mama mau masuk kedalam, dan benar mama masuk ke dalam. dengan senyum pelannya.

"maaf yah, mama benar-benar kwahtir" ucapnya begitu seolah bersalah mengucapkan hal itu,

"aku yang harus minta maaf" jawabku, Rasanya aku bersalah ke mama karena sedikit membentaknya, mama pasti ketiduran tungguin aku pulang. Di tambah juga albert gak pulang ke rumah.

“maaf ma,” ucapku sekalig di dalam hati saat memelukku sangat erat, seola takut terjadi apa dengna putrinya ini.



Bersambung....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd