Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT My Sex Journey

Tambahin mulustrator?


  • Total voters
    533
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Part 15. Affair Ibuku 3

Selesai pertandingan itu, aku sudah bersiap-siap mengantar kak Ranty pulang lalu pergi ke kostan Reza untuk menyelidiki hubungan Reza dan Ibuku karena aku tahu kalau mereka sudah janjian saat itu.

Namun saat akan pulang tiba-tiba aku dicegat oleh Dimas.

"Tunggu Ran!" panggil Dimas kepadaku.

"Ada perlu apa?"

"Gue mau ngomong sama lu."

"Sekarang gue gak bisa, kapan-kapan aja."

"Sebentar aja gak lama kok," bujuk Dimas.

"Oke tapi sebentar aja, gue anter kakak gue pulang dulu."

"Oke sip, gue tunggu di kafe waktu pertama kali kita ketemu."

Aku pun mengiyakan saja lalu buru-buru pulang mengantar kak Ranty. Setelah mengantar kak Ranty aku pamit kepadanya untuk menemui temanku.

Kami sempat berciuman di rumah sesaat sebelum aku pergi, mumpung ada kesempatan.

Setelah berpamitan aku langsung memacu motorku ke kafe dekat kampus kakakku.

Sesampainya di sana aku cari-cari Dimas, ternyata ada di pojok bersama Lisa.

Deggg.....

"Kenapa dia membawa Lisa bersamanya," batinku.

Dimas terlihat melambaikan tangan, aku pun menghampirinya.

"Ran, duduk." Dimas menawariku untuk duduk.

"Oke, sekarang gue mau ngelarin masalah yang kemarin." ungkap Dimas lalu sedikit menghela nafas.

"Gue tau apa yang lu liat tempo hari waktu pertandingan pertama POM, ya apa yang lu liat itu benar, tapi kita itu...." jelasnya ku potong.

"Ya gue tau dan gue minta maaf atas sikap gue sama kalian, gue emang gak berhak untuk marah secara Lisa emang bukan siapa-siapa gue," ucapku panjang lebar.

"Tunggu Ran, asal lu tau, hubungan gue dan Lisa juga gak lebih dari sekedar...." ungkap Dimas tertahan.

Aku masih menunggu jawabannya.

"Partner sex!"

Deggg.....

Aku terkejut dengan apa yang dibilang oleh Dimas.

"Apa? partner sex?" responku terkejut.

"Iya kita ngelakuin itu cuma buat nyalurin kebutuhan sex kita aja, gak ada cinta diantara gue dan Lisa."

Aku masih tidak habis pikir tentang semua masalah ini.

"Karena yang dia cintai itu........CUMA LU!" ungkap Dimas dengan dengan penekanan.

Aku kembali dikejutkan dengan pernyataan dari Dimas. Aku tatap mata Dimas lalu berpindah ke Lisa yang sedari tadi hanya diam, sekarang aku lihat dia menunduk.

"Lisa pernah cerita sama gue kalo dia suka sama temen sebangkunya, yaitu ELU kan!"

Aku masih terdiam, aku belum bisa berpikir jernih.

"Kalau Lisa memang cinta sama gue, kenapa dia nolak waktu gue ajak....arkhh," ujarku dalam hati frustasi.

"Terserah lu mau percaya atau enggak, oh iya satu lagi, gue ngajak lu ketemuan sekarang mau ngasih ini," ucapnya lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Nih." Dimas memberikan sebuah amplop coklat yang cukup tebal.

"Ini uang tiga juta yang gue janjiin sama lu karena masuk final."

Dimas menaruh amplop itu di atas meja lalu bangkit dari kursi.

"Gue pergi dulu." Dimas kemudian beranjak pergi meninggalkanku bersama Lisa.

Sejenak kita masih saling terdiam, Lisa masih saja menundukkan kepalanya tak berani menatapku.

"Lis!" panggilku memecah kesunyian.

"I...iya?" jawabnya gagap.

"Entar malem lu ada acara gak?"

"Ee.....enggak, emang kenapa?"

"Entar malem gue jemput lu di rumah, gue mau ngomong sesuatu sekaligus gue mau ganti duit yang lu pake buat traktir gue dulu," ungkapku kepadanya.

"Du...duitnya gak usah diganti gak papa kok."

"Jam 7 gue jemput," balasku lalu beranjak pergi.

Baiklah, aku tidak bisa seperti ini terus dengannya, harus aku selesaikan masalah ini karena arc Lisa sudah terlalu molor.

Aku buru-buru ke motorku, aku jadi lupa dengan rencanaku menyelidiki Reza dan ibuku.

Ku tancap gas dan memacu motorku dengan cepat, pertama aku pergi ke pasar tempat ibuku berjualan.

Sesampainya di sana aku mencari lapak jualan ibuku, aku sedikit lupa karena aku sudah lama tidak kesini.

Akhirnya aku menemukan lapak ibuku, tapi ibuku tidak ada beserta dagangannya, lapak sebelah ibuku penjualnya berbeda dengan yang terakhir ku lihat, sepertinya orang yang berbeda, kemudian aku bertanya padanya.

"Maaf bu, mau nanya ibu Rosmala penjual sayur sebelah kemana ya bu?" tanyaku kepadanya.

"Oh tadi udah dijemput sama anaknya pulang," jawab ibu itu membuatku bingung.

"Anaknya yang mana bu? kan saya anaknya."

"Oh kamu anaknya Rosmala? berarti kakak laki-laki kamu yang jemput, udah biasa kok dijemput sama kakakmu itu."

Benar saja, sesuai perkiraanku kalau mereka sudah lama menjalin hubungan gelap ini.

"Maaf bu, kalau boleh tau udah berapa lama ya pulangnya?"

"Udah sekitar sejam kayaknya."

"Shit!!! telat gue, sekarang gue harus ke kostnya Reza nih."

Aku lalu secepatnya pergi ke kostan Reza, berbekal alamat palsu, maksudnya sharelok yang pernah diberikan kakakku dulu aku menemukan lokasinya.

Setelah sampai di kostan Reza aku melihat ada banyak kamar yang berjejer mirip seperti hotel yang biasa dipakai untuk main sesaat.

Rata-rata kamar kostnya terkunci, karena sekarang hari minggu (libur) maka sebagian mahasiswa mudik ke rumah masing-masing.

Aku berusaha mencari kamar Reza namun tidak ada tanda-tanda keberadaanya, lalu aku naik ke lantai dua dengan melewati tangga yang ada di sana.

Perhatianku tertuju pada kamar lantai dua paling pojok, aku melihat sandal ibuku terpampang di depan kamar tersebut.

"Itu pasti kamarnya," batinku.

Aku kemudian mendekati kamar itu, aku coba untuk menguping dengan menempelkan telingaku di jendela. Aku mendengar suara orang sedang bercakap-cakap.

Jendela itu tertutup sekaligus dengan tirainya. Tidak ada celah untuk mengintip kecuali lubang ventilasi atas jendela.

Aku lalu mencari benda yang cukup tinggi untuk berpijak, disitu aku menemukan sebuah kursi tanpa sandaran yang tergeletak di depan kamar kost yang lain.

Lalu aku mengambilnya dan ku taruh tepat di bawah ventilasi itu, kemudian aku naik ke atas kursi itu untuk mengintip.

Kursinya sedikit terlalu pendek, jadi aku harus berjinjit agar mataku sejajar dengan lubang ventilasi itu.

Aku lihat ke sebelah kanan tidak ada orang tapi aku melihat tas yang biasa di bawa ibuku, kemudian aku lirik ke sebelah kiri.

Deggg.....

Aku menemukan apa yang sedari tadi aku cari. Aku melihat ibuku dan Reza sedang duduk lesehan di karpet TANPA BUSANA!!!

Sempat syok beberapa saat, tapi aku sudah memprediksi yang akan terjadi, jadi aku mulai fokus dengan apa yang mereka lakukan.

Aku lihat Reza duduk dengan bersandarkan tembok dan kaki lurus sedikit melebarkan kakinya sekitar 45 derajat.

Di depannya ada ibuku yang duduk di antara paha Reza dan bersandar di dadanya dengan kedua kaki lurus ke depan.

Sepertinya mereka sudah satu ronde bermain karena aku lihat bulir keringat yang ada di kedua tubuh itu menetes dan bercampur menjadi satu.

Tangan kanan Reza memeluk ibuku dari belakang melewati ketek ibuku dan mendarat di payudaranya.

Tangan kiri Reza menyibakkan rambut ibuku dan mengendus-endus lehernya ke atas dan kebawah membuat ibuku melenguh kenikmatan.

Kepala ibuku disandarkan di bahu kanan Reza.

"Nak Reza....sssshhhhh...udah geliii...." desah ibuku namun kulihat ibuku justru meremas paha kiri Reza.

"Tante....Reza sayang tante....tante canttiikkk....Reza sukaaaa...."

"Duh nak Reza, tante kan udah tua, masa sih nak Reza masih suka...."

"Gak tanteee...menurut Reza tante wanita yang paling sempurna...." ucap Reza dengan mesra kemudian semakin intens melakukan cumbuan di leher ibuku.

"Ouhh...ehmmmm...."

"Tanteee.....mau gak jadi milik Reza...tantee..."

"Ouhh...nak Rezaaa....tantee masih punya suamiiii," ucap ibuku dibalik desahannya.

Reza kemudian menggosok memek ibuku dengan tangan kirinya membuat kaki ibuku kelojotan.

"Ouhhh.....ssshhhh....mmmpphh..." Ibuku mendesah semakin kencang.

Tanpa disadari aku mulai konak juga melihat adegan itu, aku gosok kontolku dari luar celanaku.

"Tinggalin aja tanteee...." pinta Reza kepada ibuku.

"Dasarrrr pebinorrr!!!" ujarku dalam hati.

"Ouhhh....emang kalo tanteee udah tinggalinn suamii tanteee, kamuu mau gantiinn???"

"Hehehe...mau dong jadi suami tantee, nanti kita bikin anak yang banyak yah..."

"Aihh...nak Rezaaa ada-ada aja, halangannn kitaa banyakkk..."

Reza tiba-tiba menghentikan gesekan tangannya di memek ibuku lalu tangan kirinya diarahkan ke dagu ibuku agar mereka saling bertatapan.

Sejenak mereka saling berpandangan.

"Ya udah kalo gak bisa gak papa tante, tapi Reza boleh gak minta satu permintaan sama tante?" ucap Reza kepada ibuku.

"Apa itu nak Reza?" ibuku tampak bertanya penasaran.

"Bikinin Reza anak, satuuu ajaaa..." pinta Reza.

Duarrrr.....

Hatiku hampir copot mendengar permintaan Reza yang tak masuk akal itu, fantasinya terlalu liar.

"Permintaan macam apa itu???" batinku.

"Maksudnya gimana nak Reza?" tanya ibuku yang belum begitu mengerti permintaan Reza.

"Maksudnya tante hamil anak Reza, tapi bilang sama suami tante kalo anak itu anak dia," jelas Reza kepada ibuku.

"Jadi maksudnya nak Reza pengin punya anak dari rahim tante, begitu?" Ibuku bertanya memastikan.

"Tepat sekali tantee..."

Sejenak ibuku diam berpikir.

"Ayolah tantee, gak akan ketauan sama suami tantee yah, anaknya tante yang asuh nanti Reza bantu buat keperluannya."

Aku tak mengerti lagi apa yang dipikirkan Reza itu, dia sudah berpikir sampai sejauh itu.

"Hmm...gimana yah..." Ibuku masih mempertimbangkan.

"Ayolah tante, plisss!!!!" mohon Reza kepada ibuku.

"Jangan pliss!! jangan pliss!! jangan pliss!!"

Aku memohon dalam hati, semoga ibuku bisa mendengarkan permintaanku dan menolak rencana gila Reza itu. Namun bagaimana juga perkataan Reza yang didengar secara langsung.

"Yah...mau yah..." bujuk Reza sekali lagi.

Sejenak ibuku kembali terdiam, namun sekejap kemudian ibuku tersenyum lalu mengangguk.

Reza terlihat sangat girang, langsung disosornya bibir ibuku yang langsung dibalas pula oleh ibuku.

"Pokoknya kita bikin sampe jadi yah, suami tante jangan kasih keluar di dalem sampe positif," imbuh Reza sekali lagi.

Lagi-lagi ibuku hanya mengangguk pelan kemudian mereka kembali berciuman dengan ganas.

To Be Continue...
 
Wah kentang. Blm masuk ke menu utama si ibu nya randy. Tapi tetap terimakasih atas updatenya suhu.
 
urusan sama lisa msh bisa dipertimbangin deh tapi kalo hub reza + mamanya sampe mau buat anak mah ga bisa didiemin..
 
Waduhhhh, makin nambah penasaran huu update nya.


Emang bagus huu cerita ente 👍👍👍
Mantap
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd