Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nafas pengganti Bapak

Skandal asmara
Kehidupan Desa yang terlihat rukun dan sederhana ternyata menyimpan skandal asmara,kisah Doni dengan Suwarti,puji dan Tutik.
Kisah Fahri dengan Bu nyai Sumarni dan Bu Bu sumaiyah,belum lagi pak Suryo dan Muhlis bersama mertuanya seakan menjadi fakta bahwa seorang wanita butuh nafkah batin,bukan saja materi.
Saat cinta datang umur bukanlah patokan, status dan norma adat terlupakan,apalagi saat gairah birahi menyatu,dosa seakan jadi bumbu bagi pemuja seks sejati.
Begitupun yang di rasakan Muhlis pada ibu mertuanya, sebelum hubungan keduanya terjalin ia merasakan kehilangan saat istrinya jadi tkw,.
Rasa sepi itulah yang . membuat ia mulai mencari pelampiasan,semula ia ingin ke tempat pelacuran untuk memuaskan gairahnya yang terpendam.
Tapi Muhlis memikirkan resiko penyakit kelamin saat ia ke tempat pelacuran belum lagi keuangan yang harus ia keluarkan dan pastinya gajinya di bengkel takkan cukup untuk bersenang-senang,
Dari situlah ia mulai mencari solusi agar syahwatnya terpenuhi, entah kenapa saat itu ia mengingat sang mertua saat ia lihat beberapa kali mengenakan daster istrinya.
"Ehhh ibu mertuaku semok banget,duh kontolku kok ngaceng mikir ibu mertua,tidak aku tak boleh merayunya ini dosa, apalagi ia ingat kata almarhum pak Modin tetangganya kalau ibu mertua sama kedudukannya dengan ibu kandung,tapi pinggul mertuaku gede banget pasti memeknya tembem dan dalam,belum lagi kulitnya yang kuning Langsat mulus sama dengan istriku"lamunan nakal itu selalu terbayang di benak Muhlis, dan selalu ia sudahi dengan mengocok kontolnya ia tak kuasa menahan birahi.

Perlahan Muhlis mulai ingin memiliki Bu Tatik seutuhnya, apalagi ia tahu nasib ibu mertuanya hampir sama dengannya, kesepian dan pastinya memendam hasrat birahi.
Muhlis makin terobsesi dengan Bu Tatik sang mertua,tapi untuk memulai ia takut dan segan.
Bu Tatik mertua Muhlis adalah wanita pendiam dan kalem, wajahnya yang ke ibuan menambah rasa sungkan baginya untuk memulai lembaran asmara yang baru.
Ibu mertuanya juga wanita yang taat beribadah,ia juga aktif mengikuti pengajian di desanya
Muhlis takut akan ada penolakan dari Bu Tatik yang ia tahu status mertuanya sebagai istri yang setia dan sangat menjaga kehormatan .
"Obsesiku takkan terwujud kalau aku gak mencoba,ia aku harus berani toh bapak mertuaku lumpuh,dan tak mungkin tahu kalau aku menggoda ibu"
Pikiran Muhlis makin nakal untuk mencoba merayu.
Pagi itu seperti biasa ia mau berangkat bekerja,Muhlis ke dapur untuk sarapan.
Ia lihat ibu mertuanya mencuci piring,
"Sarapan Lis"ujar Bu Tatik ke menantunya.
"Ya Bu"jawab Muhlis,ia langsung makan dengan lahap,masakan ibu mertuanya memang enak dan gara gara itulah ia mulai mencoba merayu Bu Tatik,.
"enak banget masakan ibu seperti yang masak,cantik dan awet muda"kata Muhlis memulai menggoda,
Kata kata itu bak petir menyambar saat siang bolong buat Bu Tatik, suaminya saja tak pernah mengatakan ia cantik tapi Muhlis menantunya berani mengatakan.
Bu Tatik terlihat gugup dan entah kenapa pipinya memerah,
"Makan yang banyak Lis,biar kesehatanmu terjaga"jawab Bu Tatik yang menyunggingkan senyum,
Dan senyum itulah awal keberanian Muhlis, senyum mertuanya seakan lampu hijau buat Muhlis untuk memulai kenakalan pada sang mertua yang tak marah saat ia goda.

Tak terasa seminggu sudah,Muhlis mulai melancarkan panah asmaranya pada Bu Tatik yang tak lain ibu istrinya.
Muhlis memang pria yang humble dan cerdas jadi tak heran Muhlis mampu membuat Bu Tatik tersenyum saat obrolan mereka ngalor ngidul,dan entah kenapa Bu Tatik makin kagum pada sang menantu yang ia akui berwajah tampan dan gagah.
"Wajah Muhlis ku perhatikan mirip Salman Khan artis film Bollywood yang sangat kukagumi,ia mirip banget badannya juga tinggi kekar pantesan anakku keramas tiap hari,emmm kenapa aku ingat Muhlis terus,ini dosa aku tak boleh suka padanya,Muhlis menantuku"lamunan nakal mulai menguasai benak Bu Tatik saat ia sendiri.
Desiran asmara perlahan melanda, keduanya sering ngobrol lama di dapur,kadang di ruang tengah sambil nonton tv.
Bapak Mertuanya yang sakit karena jatuh dari pohon kelapa hanya bisa berbaring di dalam kamar membuat keduanya makin intens berdua.
Malam itu hujan deras mengguyur,
Muhlis terbangun dari tidurnya,ia lihat jam sudah menunjukkan jam satu malam.
Muhlis yang hanya mengenakan sarung perlahan bangkit dari ranjang tidurnya,ia ke belakang untuk kencing.
Di ruang tengah ibu mertuanya belum tidur,masih nonton tv.
"Kok belum tidur Bu"sapa Muhlis ke Bu tatik setelah ia dari kamar mandi,
"Nanggung Lis filmnya bagus"jawab Bu Tatik yang rebahan di lantai beralas kasur,di sampingnya cucunya yang tak lain anak muhlis sudah tertidur pulas.
"Film India Bu ya"tanya Muhlis dan duduk di samping Bu Tatik.
"Ya ,bagus sekali filmnya apalagi artisnya favorit ibu, Salman Khan Lis"
Jawab Bu Tatik bersemangat.
"Kalau filmnya bagus,ibu nontonnya kok sambil tiduran,bisa bisa tv nya yang nonton ibu"canda Muhlis,
"Kamu tuh bisa aja Lis,"jawab Bu Tatik yang malam itu memakai daster panjang dan masih berjilbab bangkit dari tidurnya.
Tiba tiba petir menyambar "jeduarrrrrrrr"
Bu Tatik yang kaget langsug memeluk tubuh Muhlis,"gak usah takut Bu,biasa kalau hujan ada petir"bisik Muhlis pada mertuanya,
"Maaf Lis ibu kaget banget"Bu Tatik merasakan tubuhnua bersentuhan dengan tubuh kekar Muhlis,bau tubuh Muhlis tanpa sengaja terhirup Bu Tatik,bau tubuh seorang pria muda yang tampan dan bertubuh kekar yang hanya memakai sarung.
Muhlis tak menyia nyiakan kesempatan,tangannya perlahan merangkul tubuh montok mertuanya,"makasih petir akhirnya aku memeluk mertuaku,hangat sekali tubuhmu Bu"bisik nakal hati Muhlis.
"Matikan tv nya Lis,ntar kena petir rusak"kata Bu Tatik yang masih di rangkulan sang menantu.
"Gak apa apa Bu,dulu kan sudah kupasang penangkal petir jadinya aman,kan sayang ibu tadi sudah ngikutin filmnya,gak usah takut Bu ,aku akan temenin ibu sampai selesai nontonnya"Muhlis menjawab penuh perhatian ke mertuanya, tangannya makin erat merangkul hingga ia merasakan tubuh montok mertuanya sangat hangat terasa,tak pelak kontolnya di dalam sarung Langsung bergerak mengeras.
Ibu mertuanya tercenung mendengarkan kata kata menantu tampannya,sebagai wanita desa yang sederhana belum pernah suaminya berkata kata seindah itu,ia merasa di lindungi,ia merasa aman di dekat pria muda itu.
"Lo kok nglamun,lihat filmnya sudah main Bu"bisik Muhlis sambil mencubit hidungnya,
"ia ia Lis"jawab Bu Tatik yang langsung memerah pipinya,ia tak menyangka Muhlis berani mencubit hidungnya dan saat ia sadar ternyata menantunya sudah merangkulnya tubuhnya erat.
"Duhhh kenapa aku tak marah saat ia merangkul tubuhku, apalagi ia nakal mencubit hidungku,Muhlis kan menantuku,ini dosa"hati Bu Tatik bimbang,
"Ibu suka apanya dari Salman Khan bu"tanya Muhlis tenang,
Wanita itu terlihat gugup, canggung dan gelisah.
"Ya suka saja Lis, apalagi ia mirip kamu"
Jawab Bu Tatik yang mulai tak terkontrol saking gugupnya,
"Berarti aku juga favorit ibu"tanya Muhlis lembut,
"Emmm kamu tuh Lis bisa saja"jawab Bu Tatik tersipu,
"Ibu juga favoritku banget,sudah cantik, pinter masak,dan semok "bisik nakal Muhlis ke Bu Tatik,"cup cup cup"pipi mertuanya ia ciumi,
"Lis jangan jangan"ujar Bu Tatik sambil mencoba melepas rangkulan menantunya,
"Tenang Bu,gak ada orang yang tahu kok,di sini cuma ada Tatik dan Muhlis,aku sudah lama naksir ibu"rayu Muhlis makin nakal dan berani.
"Ini salah,ini dosa Muhlis,ibu takut"ronta Bu Tatik ,
"Tenang Bu biar dosa ini kutanggung,yang penting aku akan menyayangi ibu setulus hatiku"rayuan maut Muhlis kembali terlontar,
"Tidak Lis kamu suami anakku ,aku ibu mertuamu Lis,sadar Lis,"Bu Tatik kembali mengingatkan menantu tampannya.
"Aku sadar Bu,lihat kita hanya berdua,gara gara bapak sakit istriku ke Malaysia,sawah Kita tergadai,aku ikhlas Bu istriku Bekerja,tapi aku tak bisa menahan gejolak di dadaku, perhatian ibu membuatku jatuh cinta,aku cinta sama kamu Bu"
Kata kata rayuan kembali terdengar dari bibir Muhlis,dan yang membuat Bu Tatik kaget saat tangan Muhlis meremas payudaranya.
"Besar banget payudaramu Bu,aku suka"
Bisik Muhlis makin birahi,
"Ehhh Lis ja ja Ngan le lepas Lis"
Bu Tatik makin gelisah,walau kata katanya menolak tapi wajahnya makin tenggelam di dada kekar sang menantu,
Apalagi remasan itu membuatnya merasakan desiran birahi yang lama tak ia rasakan karena suaminya sakit parah.
*Bu tak lepas jilbabnya ya,aku ingin tahu rambut indahmu , bidadariku aku cinta kamu"rayuan Muhlis makin tak terbendung,
Muhlis memang pandai merangkai kata,Bu Tatik pun tak bisa menolak,
"Sebentar saja ya Lis,ibu takut bapakmu"jawabnya pelan,
Perlahan wanita itu melepas jilbabnya,rambut hitam panjang Bu Tatik rergerai indah,lebat sekali sama dengan istriku"Indah sekali rambutmu Bu,hitam lebat Pasti yang bawah juga lebat"
Bisik Muhlis nakal,
"Nggak Lis, kamu salah"jawab Bu Tatik yang mulai terbawa arus birahi,
"Gak mungkin bu masak gak ada bulunya yang bawah"Muhlis makin menggoda sang mertua yang mulai terangsang.
"Ibu gak suka ada bulu yang bawah,ibu cukur terus,gatel klo ada bulunya"
Jawab Bu Tatik gemetar,
"Duhhhh enak di jilat kalau bersih begitu Bu"
Bisik Muhlis,
"Ehhhh ehhh Lis"
Desah mertuanya,Muhlis mengerti klo ibu mertuanya terangsang saat ia berkata kotor padanya,
"Memek ibu pasti enak di jilati,kontolku ngaceng Bu pengen masuk di memek gundulmu,Bu ayo kawin Bu kontolku ngaceng pengen memekmu"
Muhlis makin bergairah,
"Ehhhhh Lis aduhhh aduhhhh " rintih mertuaku, Muhlis makin kuat meremas payudara Mertuanya,
Bu Tatik benar benar terangsang,
Ia tak kuasa lagi untuk tak mencium wajah tampannya",Lis kamu ganteng,cup cup cup"
Bibir merekah Bu Tatik menciumnya penuh nafsu.
"Bu di kamarku yuk"ajak Muhlis,
Bu Tatik mengangguk pelan tanda setuju,tubuh montok mertuanya ia angkat "ehmm Lis gak berat"tanya Bu Tatik yang terlihat kagum pada menantunya saat ia di bopong,
"Aku kuat Bu,aku yakin malam ini kupastikan sampai subuh kita bercinta"jawab Muhlis tegas,sambil melumat bibir Bu Tatik ia menuju Ke kamarnya.
Bu Tatik dan Muhlis tersenyum saat keduanya sudah bugil di atas ranjang,
Bu Tatik tak berkedip melihat ukuran kontol menantunya, "seperti monster pantesan anaknya yang dulu montok, setelah menikah agak kurusan ,untung aku semok"
Pikir Bu Tatik makin terangsang.
"Ehhmmm memek ibu mulus, boleh kan menjilatinya,aku mau bersihin memek ibu yang lama gak di pakai sama bapak"
Muhlis langsung mencaplok memek mertuanya yang tembem tebal,
"Lis aduhhhh enak Lis ibu gak pernah di
Jilat begini"rintih Bu Tatik,
Dalam hati Muhlis, ia salah menilai Bu Tatik,ternyata ibu mertuanya yang terlihat kalem dan sederhana itu punya gairah seksual yang tinggi, semakin ia berkata jorok ibu mertuanya semakin terangsang.
Rintihan dan lenguhan ibu mertuanya makin terdengar,untung hujan deras jadi tetangga tak curiga ada suara desahan di dalam rumahnya.
Setelah memek mertuanya basah kuyup mengkilat ,Muhlis Perlahan naik ke tubuh mertuanya,
",pelan pelan Lis,ibu lama gak di pakai ehhhh,"rintih Bu Tatik sambil memeluk Muhlis.
"Pelan tapi pasti Bu,kalo SE semok ibu harus kuat dan kencang nusukin kontolnya biar dalem masuknya Bu",bisik Muhlis makin nakal.
"Slebbbb slebbbb, jleeebbbb "
"Aduhhhh Lis dalem banget kontolmu masuk,ehhhh makin dalem kok makin enak Lis, terus lisssss aduhhhhhh enak, enakk,duhhhh enak"
Rintih Bu Tatik yang tak hentinya memandang Muhlis,"ganteng,gagah kamu Lis,ibu suka ehhh kontolmu juga besar panjang makin cinta aku ke kamu Lis,kamu menantu idaman "wanita itu tak malu untuk berkata ke Muhlis,pinggul semoknya ia gerakkan, mengimbangi hentakan brutal dari sang menantu.
"Kriekkkk kriekkkk kriekkkk"bunyi ranjang kayu yang menjadi saksi kunci hubungan terlarang itu.
"Terus Lis,enak sekali Lis"
"Ya Bu, memekmu lezat,enak ohhh ohhh"

Rintihan keduanya makin liar,
Makin bergairah,makin menikmati.
Di luar rumah basah karena hujan,
Di dalam kamar memek Bu Tatik basah karena di tusuk kontol menantunya.
Di luar rumah penuh kesepian,di dalam kamar penuh birahi.

🥳🥳
 
Skandal seks 2
Muhlis terbangun dari tidurnya,"malam yang indah"pikirannya teringat kejadian semalam bersama mertuanya.
"Untung hari ini hari Jum'at libur bengkel",pria muda itu langsung bangkit dari tidurnya,ia lihat sudah jam 9 pagi.
"Kesiangan aku"pikir Muhlis yang langsung ke dapur,
Ia lihat ibu mertuanya lagi bersih bersih setelah masak,
"Baru bangun Lis"sapa Bu Tatik,
"Ya Bu kesiangan aku"jawab Muhlis sambil memandang wajah Bu Tatik.
Mertuanya itu seperti biasa memakai daster panjang,tapi Bu Tatik tak memakai jilbab.
Muhlis melihat jelas rambut panjang Bu Tatik yang hitam legam terlihat masih basah,ia tahu ibu mertuanya pasti mandi keramas.
"Ibu cantik sekali pagi ini"bisik Muhlis,
"Sudah mandi sana,pagi pagi kok sudah merayu",jawab Bu Tatik yang tersipu,wanita cantik setengah baya itu masih ingat menantunya itulah yang membuat ia mandi junub karena semalaman ia digauli Muhlis.
"Jadi pengen lagi Bu"pinta Muhlis tanpa malu,pria muda itu langsung mendekat dan merangkul mertuanya.
"Lis sudah mandi sana,ibu buatin kopi"
Bu Tatik berkata,
"Aku pengen ini Bu"jawab Muhlis yang langsung menunjuk ke payudara Bu Tatik.
"Bapakmu sudah bangun,ntar malam saja Lis",jawab Bu Tatik sambil melirik ke kamar suaminya.
"Bapak kan di dalam Bu sebentar saja kok",lagi lagi Muhlis merayunya,
"Mandi dulu Lis,biar seger tubuhmu"
Tolak halus Bu Tatik,
"Ya dah,tapi habis mandi kasih aku jatah kayak semalam Bu"bisik Muhlis yang bergegas ke kamar mandi.
Bu Tatik hanya tersenyum melihat kelakuan menantunya.
"Doyan banget, padahal tadi sampai subuh aku menggoyangnya,dasar doyan" pikir Bu Tatik mulai tergoda.
Entah kenapa ia merasa bahagia,dahaga akan kasih sayang dan perhatian sang suami seakan terpenuhi oleh Muhlis, menantunya itu seakan mengerti kalau ia masih layak untuk merasakan kenikmatan seks.
"Ini semua gara gara suamiku,coba ia gak sakit gak mungkin sawah tergadai,putriku juga mungkin menanggung utang,hingga ia harus keluar negeri, semua ini salahmu pak! Apa salah aku melayani Muhlis yang telah ikhlas melepas istrinya bekerja?belum lagi ia memberikan semua gajinya untuk kebutuhan sehari-hari dan obatmu,
Muhlis ibu akan melayanimu sepenuh hati,walau kamu menantuku kamu layak jadi pengganti suamiku"pikir Bu Tatik, wanita itu bertekad memberikan apa yang di mau sang menantu.
Bu Tatik entah kenapa ingin memberi kejutan pada Muhlis,perlahan ia ke kamarnya.
Suaminya terlihat hanya melamun"sudah di minum obatnya pak?"tanya Bu Tatik ke suaminya, wanita itu perlahan mengambil bedak di lemari bajunya.
Keluarga Bu Tatik memang bukan keluarga kaya,jadi seperti kebanyakan warga desanya peralatan rumah tangganya masih sederhana,khas desa.
"Malas Bu minum obat terus,toh aku gak sembuh"jawab suaminya yang terdengar
putus asa karena hampir 2 tahun lumpuh dan hanya bisa berbaring di kamar.
"Pak obat itu mahal,demi bapak anak kita sampai ke Malaysia, Belum lagi Muhlis menanggung hidup kita"jawab Bu Tatik yang terlihat kecewa sama suaminya.
"Itu sudah kewajiban anak Bu,aku juga gak mau sakit begini"jawab suaminya yang makin emosi.
"Keterlaluan"ujar Bu Tatik yang langsung keluar kamar ,tak menghiraukansang suami.
Bu Tatik yang kesal ke suaminya langsung duduk di ruang tamu tak terasa air matanya menetes,ia merasa beban hidupnya terasa berat.
Jujur dalam hatinya ia sangat kecewa,"suami kan harus jadi pemimpin dalam rumah tangga yang bisa mengayomi dan melindungi malah sekarang jadi beban"pikir Bu Tatik,tetesan air matanya perlahan jatuh lagi.
Muhlis terlihat segar setelah mandi,pria muda itu celingak celinguk mencari Bu Tatik,"di dapur, di ruang tengah gak ada,apa ada di ruang tamu?"ia pun bergegas ke depan, ternyata benar dugaannya.
Perlahan Muhlis yang hanya memakai sarung dan bertelanjang dada di samping mertuanya.
"Ibu kok nangis,ada apa Bu"tanya Muhlis yang langsung mengusap air mata Bu Tatik,
"Gak ada apa apa Lis,sudah selesai mandinya"jawab Bu Tatik menutupi perasaannya.
"Muhlis tahu,ibu mikir bapak kan?"tangan Muhlis mengelus rambut panjang Bu Tatik,harum wangi rambut sang mertua terhirup hidungnya.
Bu Tatik tak kuasa lagi menahan kegalauan hatinya, Perlahan ia sandarkan wajahnya ke dada bidang sang menantu.
Muhlis merangkulnya lembut,"ibu gak usah sedih,ibu boleh berbagi padaku,ibu cerita saja siapa tahu aku bisa bantu"bisik lembut di telinga mulus mertuanya.
Muhlis akui ibu mertuanya walau wanita desa sangat menjaga tubuhnya,selain bersih tubuh ibu mertuanya juga padat berisi,dan itu membuat gairah kelelakiannya perlahan timbul,"duhh kontolku ngaceng lagi"pikir Muhlis yang makin kesemsem sama mertuanya.
Entah kenapa ia tak ingin langsung mengeksekusi Bu Tatik,apalagi ia tahu mertuanya lagi bersedih.
*Aku harus mendapatkan hatinya, agar ia jatuh cinta padaku,seorang wanita akan berbuat apa saja saat ia jatuh cinta"
Pikir Muhlis.
"Bu cerita dong,cup cup"bisik Muhlis sambil mengecup kening mertuanya.
Bu Tatik merasakan ketulusan dan kasih sayang dari Muhlis,wanita itu makin kagum sama pejantannya yang mampu membuatnya merintih semalaman, perhatian Muhlis membuatnya luluh.
"Sudah ganteng, gagah,gentle,lembut lagi duh Lis kamu memang menantu favoritku"
Bisik hati Bu Tatik yang makin tenggelam ke jurang cinta,ini cinta bukan ibu ke anak melainkan cinta seorang wanita ke pria pujaannya.
"Bener Lis,ini masalah bapakmu"jawab Bu Tatik sambil mengambil nafas.
"Makanya ibu cerita,gak usah malu padaku Bu,aku ada untukmu setiap saat"
kata Muhlis penuh rayuan.
"Bapakmu gak mau minum obat,kamu tahu kan obat itu mahal belum jauhnya ke kota untuk membeli, bapakmu seakan akan tak menghargai jerih payahmu,istrimu dan aku Lis"kata Bu Tatik yang merasa plong setelah bercerita.
"Sudahlah Bu, bapak kan sakitnya lama, mungkin bapak lagi gak enak hati karena tak kunjung sembuh,gak usah di dengerin Bu,kita harus sabar merawat bapak",jawab Muhlis tenang.
Mendengar kata kata menantunya Bu Tatik makin kagum pada sosok Muhlis,
Biarpun muda Muhlis sangat bijaksana dan dewasa dalam menyikapi kondisi suaminya.
Bu Tatik seakan menemukan sosok yang ia cari dalam hidupnya,semua wanita akan mencari perlindungan ke pria yang ia cintai.
Bu Tatik memeluk erat Muhlis, tangisannya reda.
"Makasih Lis,kamu memang menantu favoritku"bisik Bu Tatik,
"Bu gimana kalau kita ke pasar,aku ada rejeki kemaren"ajak Muhlis ke mertuanya.
"Mau apa Lis ke pasar,uangmu kamu pegang saja buat kebutuhanmu"jawab Bu Tatik.
"Sudahlah Bu,hitung hitung cari udara segar mumpung pagi,aku tau tempat jual bakso paling enak Bu di pasar"ajak Muhlis.
Melihat ketulusan sang menantu Bu Tatik pun setuju.

Muhlis memacu sepeda motornya,ia bonceng mertuanya ke pasar yang jaraknya 7 km dari desanya.
Walau hanya ajakamakan bakso di pasar Bu Tatik merasakan kebahagiaan yang teramat dalam,candaan Muhlis membuatnya lupa akan beban hidupnya.
Bu Tatik jujur gelisah saat baru berangkat dari rumahnya,mata tetangganya seakan curiga saat ia di bonceng sang menantu,
Hal yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya"cuek saja Bu yang penting kita sopan saat di jalan kampung"kata kata Muhlis lagi lagi menghipnotis Bu tatik,Muhlis seakan memicu keberanian Bu Tatik untuk berbuat lebih.
Saat di luar kampung,Bu Tatik tak malu untuk menempelkan tubuhnya pada Muhlis"gak apa apa kan Lis,sudah aman kan toh banyak yang gak kenal ke kita Lis"ujar Bu Tatik yang merangkul erat tubuh sixpack Muhlis,
"Gak apa apa Bu,tapi kontolku ngaceng gak kuat Bu,habis payudara ibu besar"rayuan nakal Muhlis terucap lepas ke mertuanya.
"Dasar doyan,memang semalam masih kurang di goyang ibu"bisik Bu Tatik tak kalah nakal pada menantunya.
"Kurang banget Bu,enak sihhh"jawab Muhlis sambil menarik tangan Bu Tatik keselangkangannya,
Bu Tatik merasakan kontol di dalam celana Muhlis mulai mengembung,"besar dan panjang kontolmu Lis"bisik Bu Tatik terangsang dengan kenakalan Muhlis,
"Ibu suka kan?"balas Muhlis,
"Suka tapi ngilu saat pertama kamu masukin,jalanku sampe berubah seakan ada yang ngeganjel Lis"jawab Bu Tatik jujur,
Muhlis tersenyum puas,ia juga melihat jalan mertuanya agak ngangkang gara gara tempiknya ia garap semalaman.
Begitulah obrolan menantu dan mertua yang lagi di mabuk asmara, keduanya saling berkata kotor saat sepi dan sopan saat ramai orang.
Warga desa tak mungkin curiga dengan hubungan Muhlis dan Bu Tatik yang selalu memakai
Jilbab dan busana panjang dalam berpakaian,warga kampung tak mungkin tahu kalau mertua dan menantu itu punya hubungan khusus karena keduanya berprilaku layaknya mertua dan menantu,sopan dan tenang.
Setelah makan bakso dan membeli oleh oleh buat cucunya merekapun pulang.
Senyuman tersungging di wajah Bu Tatik"kamu pantas jadi pengganti suamiku Lis,,lebih dari pantas karena kamu menantu favoritku" bisikan hati Bu Tatik menari nari,bersorak gembira karena mendapat pejantan yang lebih hebat dan perkasa dari suaminya.
Sesampainya di rumah Muhlis sebenarnya sudah gak tahan ingin merasakan nikmat tempik ibu mertuanya yang tembem dan gundul itu,tapi niat itu ia urungkan karena anaknya sudah pulang sekolah.
Bu Tatik sebenarnya tahu kegelisahan Muhlis, keduanya saling tatap saling tersenyum sesekali kedipan mata mereka lakukan saat ada kesempatan,
Keduanya merasakan sensasi birahi yang luar biasa, sensasi perselingkuhan yang tak bisa di ungkapkan dengan kata kata.
Muhlis akhirnya ke kamar,ia rebah di kasurnya.
Sama halnya dengan Muhlis,Bu Tatik juga gelisah.
Dalam hati wanita itu ia ingin menyusul pejantannya ke kamar, apalagi memeknya sedari tadi sudah basah kuyup ingin di jejali kontol sang menantu,kontol yang bisa membuatnya merintih keenakan.
Bu Tatik mulai memikirkan cara agar ia bisa di cumbu Muhlis, perlahan ia setel tv dan kebetulan ada film Upin Ipin kesukaan cucunya yang tak lain anak muhlis.
Melihat film kesukaannya cucu Bu Tatik itu langsung duduk di depan tv, anak kecil itu terlihat senang menonton.
Bu Tatik tersenyum senang,"akhirnya kesempatan ini datang"pikirnya nakal.
Wanita cantik itu langsung ke kamar mandi ia cebok,ia bersihkan memeknya yang sebentar lagi akan ia setorkan ke menantunya .
CD berwarna merah itu lempar ke ember kotor,tak lupa jilbabnya ia lepas dan ia taruh di tempat yang sama.
Bu tatik bergegas ke kamar Muhlis,ia langsung masuk karena pintunya gak di kunci.
"Lis ayo mumpung anakmu nonton tv"Ajak Bu Tatik ke menantunya yang kaget saat ia datang.
Bu Tatik menaikkan rok panjang ke atas hingga pinggul semoknya terlihat jelas oleh Muhlis.
"Ayo Lis cepat"suara Bu Tatik agak parau,menahan birahi.
Muhlis bangkit dan secepatnya melepas jeans dan kaosnya hingga bugil.
Kontolnya langsung berdiri tegak ,ia mendekati Bu Tatik yang berdiri agak membungkuk,Muhlis langsung membimbing kontol jumbo panjangnya ke bibir tempik Bu Tatik yang sudah basah kuyup merekah.
Tak banyak kata Muhlis langsung menusukkan kontolnya ke liang terdalam tempik mertuanya."slebbbbbbbb "bunyi pertemuan kelamin keduanya
"Ohhhh Lis ehhh aduhhhh dalam banget"
Rintih Bu Tatik tak kuasa menahan nikmat,
Muhlis meremas pantat semok Bu Tatik,
"Ehhh Lis ohhhh enak"racau Bu Tatik yang makin bergairah.
Dengam penuh tenaga Muhlis menyodok tempik sempit mertuanya yang lama gak di pakai ,sodokan itu sangat cepat dan kuat, "clok clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk "
Bu Tatik hanya memejamkan mata saat kenikmatan perzinahan itu makin terasa nikmat.
"Bu sejak tadi aku menginginkan tempikmu"
Ujar Muhlis yang terus menerus menggenjot mertua cantiknya,
"Ya Lis,ibu tahu makanya ibu ke sini ehhhh enak Lis terus aduhhh Lis kamu manantu favoritku,"bisik Bu Tatik bergairah,
"Enak Bu tempikmu,beda dengan istriku,tempik ibu menggigit dan nyedot ohhh Bu aku ketagihan tempikmu "kata jorok mulai keluar dari mulut Muhlis.
"Pasti beda Lis, istrimu gak suka jamu karena gak suka pahit,kalo ibu sejak kecil suka jamu apalagi jamu kembang soro,ibu setiap hari minum,selain ke keringat gak bau ke tempik juga bisa rapet Lis"kata Bu Tatik menjelaskan,
"Pantesan ibu tetap cantik dan awet muda ternyata ibu suka mengkonsumsi jamu alami,duhhh sumpah Bu tempikmu enak,aduhhh enak sekali Bu "puji Muhlis ke mertuanya yang mulai menggoyangkan pinggul semoknya,
"Behhh Bu goyanganmu ini yang bikin nagih,terus Bu kontolku terasa copot kalau di uleg bokong semokmu duhhhhh mantap betul"kata Muhlis yang makin kesetanan merasakan ibu mertuanya memberikan servis yang luar biasa binalnya.
Keringat keduanya mulai bercucuran,rambut hitam panjang mertuanya ia belai penuh kasih sayang,"duhhh liss aduh"desis Bu Tatik merasakan sensasi nikmat saat belaian lembut itu membuat kewanitaannya tak bisa ia bendung lagi,"crettt creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr",tempik Bu Tatik moncrot,membuat lantai kamar Muhlis basah ,"buuuuu ohhhhh aku juga keluar achhhhh,cruttt crutt cruttt crutt cruttt crutt cruttt crutt cruttt crutt cruttt"kontol itu membesar dan meletus di dalam memek Bu Tatik,lahar panas kontol besar panjang itu masuk ke rahim terdalam milik Bu Tatik.
"Enak keluar di dalam tempikmu Bu duhhh lega enakk pool Bu"desah Muhlis menikmati orgasmenya.
Bu Tatik tersipu sambil berkata "aku juga puas Lis,kamu kuat sekali bikin ibu Sampai lemas,dengkul ibu sampai bergetar duhhhh Lis,".

Keduanya berciuman,saling lumat setelah mencapai orgasme yang dahsyat,keduanya sama sama ingin memuaskan birahi seks yang penuh dosa,dan itu membentuk rasa sayang dan cinta yang makin tak terkendali,cinta tabu mertua semok dan menantu kesepian
.
Bu Tatik perlahan berbisik ke muhlis,
"Kamu menantu idaman"🥳🥳🥳
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd