Skandal seks 2
Muhlis terbangun dari tidurnya,"malam yang indah"pikirannya teringat kejadian semalam bersama mertuanya.
"Untung hari ini hari Jum'at libur bengkel",pria muda itu langsung bangkit dari tidurnya,ia lihat sudah jam 9 pagi.
"Kesiangan aku"pikir Muhlis yang langsung ke dapur,
Ia lihat ibu mertuanya lagi bersih bersih setelah masak,
"Baru bangun Lis"sapa Bu Tatik,
"Ya Bu kesiangan aku"jawab Muhlis sambil memandang wajah Bu Tatik.
Mertuanya itu seperti biasa memakai daster panjang,tapi Bu Tatik tak memakai jilbab.
Muhlis melihat jelas rambut panjang Bu Tatik yang hitam legam terlihat masih basah,ia tahu ibu mertuanya pasti mandi keramas.
"Ibu cantik sekali pagi ini"bisik Muhlis,
"Sudah mandi sana,pagi pagi kok sudah merayu",jawab Bu Tatik yang tersipu,wanita cantik setengah baya itu masih ingat menantunya itulah yang membuat ia mandi junub karena semalaman ia digauli Muhlis.
"Jadi pengen lagi Bu"pinta Muhlis tanpa malu,pria muda itu langsung mendekat dan merangkul mertuanya.
"Lis sudah mandi sana,ibu buatin kopi"
Bu Tatik berkata,
"Aku pengen ini Bu"jawab Muhlis yang langsung menunjuk ke payudara Bu Tatik.
"Bapakmu sudah bangun,ntar malam saja Lis",jawab Bu Tatik sambil melirik ke kamar suaminya.
"Bapak kan di dalam Bu sebentar saja kok",lagi lagi Muhlis merayunya,
"Mandi dulu Lis,biar seger tubuhmu"
Tolak halus Bu Tatik,
"Ya dah,tapi habis mandi kasih aku jatah kayak semalam Bu"bisik Muhlis yang bergegas ke kamar mandi.
Bu Tatik hanya tersenyum melihat kelakuan menantunya.
"Doyan banget, padahal tadi sampai subuh aku menggoyangnya,dasar doyan" pikir Bu Tatik mulai tergoda.
Entah kenapa ia merasa bahagia,dahaga akan kasih sayang dan perhatian sang suami seakan terpenuhi oleh Muhlis, menantunya itu seakan mengerti kalau ia masih layak untuk merasakan kenikmatan seks.
"Ini semua gara gara suamiku,coba ia gak sakit gak mungkin sawah tergadai,putriku juga mungkin menanggung utang,hingga ia harus keluar negeri, semua ini salahmu pak! Apa salah aku melayani Muhlis yang telah ikhlas melepas istrinya bekerja?belum lagi ia memberikan semua gajinya untuk kebutuhan sehari-hari dan obatmu,
Muhlis ibu akan melayanimu sepenuh hati,walau kamu menantuku kamu layak jadi pengganti suamiku"pikir Bu Tatik, wanita itu bertekad memberikan apa yang di mau sang menantu.
Bu Tatik entah kenapa ingin memberi kejutan pada Muhlis,perlahan ia ke kamarnya.
Suaminya terlihat hanya melamun"sudah di minum obatnya pak?"tanya Bu Tatik ke suaminya, wanita itu perlahan mengambil bedak di lemari bajunya.
Keluarga Bu Tatik memang bukan keluarga kaya,jadi seperti kebanyakan warga desanya peralatan rumah tangganya masih sederhana,khas desa.
"Malas Bu minum obat terus,toh aku gak sembuh"jawab suaminya yang terdengar
putus asa karena hampir 2 tahun lumpuh dan hanya bisa berbaring di kamar.
"Pak obat itu mahal,demi bapak anak kita sampai ke Malaysia, Belum lagi Muhlis menanggung hidup kita"jawab Bu Tatik yang terlihat kecewa sama suaminya.
"Itu sudah kewajiban anak Bu,aku juga gak mau sakit begini"jawab suaminya yang makin emosi.
"Keterlaluan"ujar Bu Tatik yang langsung keluar kamar ,tak menghiraukansang suami.
Bu Tatik yang kesal ke suaminya langsung duduk di ruang tamu tak terasa air matanya menetes,ia merasa beban hidupnya terasa berat.
Jujur dalam hatinya ia sangat kecewa,"suami kan harus jadi pemimpin dalam rumah tangga yang bisa mengayomi dan melindungi malah sekarang jadi beban"pikir Bu Tatik,tetesan air matanya perlahan jatuh lagi.
Muhlis terlihat segar setelah mandi,pria muda itu celingak celinguk mencari Bu Tatik,"di dapur, di ruang tengah gak ada,apa ada di ruang tamu?"ia pun bergegas ke depan, ternyata benar dugaannya.
Perlahan Muhlis yang hanya memakai sarung dan bertelanjang dada di samping mertuanya.
"Ibu kok nangis,ada apa Bu"tanya Muhlis yang langsung mengusap air mata Bu Tatik,
"Gak ada apa apa Lis,sudah selesai mandinya"jawab Bu Tatik menutupi perasaannya.
"Muhlis tahu,ibu mikir bapak kan?"tangan Muhlis mengelus rambut panjang Bu Tatik,harum wangi rambut sang mertua terhirup hidungnya.
Bu Tatik tak kuasa lagi menahan kegalauan hatinya, Perlahan ia sandarkan wajahnya ke dada bidang sang menantu.
Muhlis merangkulnya lembut,"ibu gak usah sedih,ibu boleh berbagi padaku,ibu cerita saja siapa tahu aku bisa bantu"bisik lembut di telinga mulus mertuanya.
Muhlis akui ibu mertuanya walau wanita desa sangat menjaga tubuhnya,selain bersih tubuh ibu mertuanya juga padat berisi,dan itu membuat gairah kelelakiannya perlahan timbul,"duhh kontolku ngaceng lagi"pikir Muhlis yang makin kesemsem sama mertuanya.
Entah kenapa ia tak ingin langsung mengeksekusi Bu Tatik,apalagi ia tahu mertuanya lagi bersedih.
*Aku harus mendapatkan hatinya, agar ia jatuh cinta padaku,seorang wanita akan berbuat apa saja saat ia jatuh cinta"
Pikir Muhlis.
"Bu cerita dong,cup cup"bisik Muhlis sambil mengecup kening mertuanya.
Bu Tatik merasakan ketulusan dan kasih sayang dari Muhlis,wanita itu makin kagum sama pejantannya yang mampu membuatnya merintih semalaman, perhatian Muhlis membuatnya luluh.
"Sudah ganteng, gagah,gentle,lembut lagi duh Lis kamu memang menantu favoritku"
Bisik hati Bu Tatik yang makin tenggelam ke jurang cinta,ini cinta bukan ibu ke anak melainkan cinta seorang wanita ke pria pujaannya.
"Bener Lis,ini masalah bapakmu"jawab Bu Tatik sambil mengambil nafas.
"Makanya ibu cerita,gak usah malu padaku Bu,aku ada untukmu setiap saat"
kata Muhlis penuh rayuan.
"Bapakmu gak mau minum obat,kamu tahu kan obat itu mahal belum jauhnya ke kota untuk membeli, bapakmu seakan akan tak menghargai jerih payahmu,istrimu dan aku Lis"kata Bu Tatik yang merasa plong setelah bercerita.
"Sudahlah Bu, bapak kan sakitnya lama, mungkin bapak lagi gak enak hati karena tak kunjung sembuh,gak usah di dengerin Bu,kita harus sabar merawat bapak",jawab Muhlis tenang.
Mendengar kata kata menantunya Bu Tatik makin kagum pada sosok Muhlis,
Biarpun muda Muhlis sangat bijaksana dan dewasa dalam menyikapi kondisi suaminya.
Bu Tatik seakan menemukan sosok yang ia cari dalam hidupnya,semua wanita akan mencari perlindungan ke pria yang ia cintai.
Bu Tatik memeluk erat Muhlis, tangisannya reda.
"Makasih Lis,kamu memang menantu favoritku"bisik Bu Tatik,
"Bu gimana kalau kita ke pasar,aku ada rejeki kemaren"ajak Muhlis ke mertuanya.
"Mau apa Lis ke pasar,uangmu kamu pegang saja buat kebutuhanmu"jawab Bu Tatik.
"Sudahlah Bu,hitung hitung cari udara segar mumpung pagi,aku tau tempat jual bakso paling enak Bu di pasar"ajak Muhlis.
Melihat ketulusan sang menantu Bu Tatik pun setuju.
Muhlis memacu sepeda motornya,ia bonceng mertuanya ke pasar yang jaraknya 7 km dari desanya.
Walau hanya ajakamakan bakso di pasar Bu Tatik merasakan kebahagiaan yang teramat dalam,candaan Muhlis membuatnya lupa akan beban hidupnya.
Bu Tatik jujur gelisah saat baru berangkat dari rumahnya,mata tetangganya seakan curiga saat ia di bonceng sang menantu,
Hal yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya"cuek saja Bu yang penting kita sopan saat di jalan kampung"kata kata Muhlis lagi lagi menghipnotis Bu tatik,Muhlis seakan memicu keberanian Bu Tatik untuk berbuat lebih.
Saat di luar kampung,Bu Tatik tak malu untuk menempelkan tubuhnya pada Muhlis"gak apa apa kan Lis,sudah aman kan toh banyak yang gak kenal ke kita Lis"ujar Bu Tatik yang merangkul erat tubuh sixpack Muhlis,
"Gak apa apa Bu,tapi kontolku ngaceng gak kuat Bu,habis payudara ibu besar"rayuan nakal Muhlis terucap lepas ke mertuanya.
"Dasar doyan,memang semalam masih kurang di goyang ibu"bisik Bu Tatik tak kalah nakal pada menantunya.
"Kurang banget Bu,enak sihhh"jawab Muhlis sambil menarik tangan Bu Tatik keselangkangannya,
Bu Tatik merasakan kontol di dalam celana Muhlis mulai mengembung,"besar dan panjang kontolmu Lis"bisik Bu Tatik terangsang dengan kenakalan Muhlis,
"Ibu suka kan?"balas Muhlis,
"Suka tapi ngilu saat pertama kamu masukin,jalanku sampe berubah seakan ada yang ngeganjel Lis"jawab Bu Tatik jujur,
Muhlis tersenyum puas,ia juga melihat jalan mertuanya agak ngangkang gara gara tempiknya ia garap semalaman.
Begitulah obrolan menantu dan mertua yang lagi di mabuk asmara, keduanya saling berkata kotor saat sepi dan sopan saat ramai orang.
Warga desa tak mungkin curiga dengan hubungan Muhlis dan Bu Tatik yang selalu memakai
Jilbab dan busana panjang dalam berpakaian,warga kampung tak mungkin tahu kalau mertua dan menantu itu punya hubungan khusus karena keduanya berprilaku layaknya mertua dan menantu,sopan dan tenang.
Setelah makan bakso dan membeli oleh oleh buat cucunya merekapun pulang.
Senyuman tersungging di wajah Bu Tatik"kamu pantas jadi pengganti suamiku Lis,,lebih dari pantas karena kamu menantu favoritku" bisikan hati Bu Tatik menari nari,bersorak gembira karena mendapat pejantan yang lebih hebat dan perkasa dari suaminya.
Sesampainya di rumah Muhlis sebenarnya sudah gak tahan ingin merasakan nikmat tempik ibu mertuanya yang tembem dan gundul itu,tapi niat itu ia urungkan karena anaknya sudah pulang sekolah.
Bu Tatik sebenarnya tahu kegelisahan Muhlis, keduanya saling tatap saling tersenyum sesekali kedipan mata mereka lakukan saat ada kesempatan,
Keduanya merasakan sensasi birahi yang luar biasa, sensasi perselingkuhan yang tak bisa di ungkapkan dengan kata kata.
Muhlis akhirnya ke kamar,ia rebah di kasurnya.
Sama halnya dengan Muhlis,Bu Tatik juga gelisah.
Dalam hati wanita itu ia ingin menyusul pejantannya ke kamar, apalagi memeknya sedari tadi sudah basah kuyup ingin di jejali kontol sang menantu,kontol yang bisa membuatnya merintih keenakan.
Bu Tatik mulai memikirkan cara agar ia bisa di cumbu Muhlis, perlahan ia setel tv dan kebetulan ada film Upin Ipin kesukaan cucunya yang tak lain anak muhlis.
Melihat film kesukaannya cucu Bu Tatik itu langsung duduk di depan tv, anak kecil itu terlihat senang menonton.
Bu Tatik tersenyum senang,"akhirnya kesempatan ini datang"pikirnya nakal.
Wanita cantik itu langsung ke kamar mandi ia cebok,ia bersihkan memeknya yang sebentar lagi akan ia setorkan ke menantunya .
CD berwarna merah itu lempar ke ember kotor,tak lupa jilbabnya ia lepas dan ia taruh di tempat yang sama.
Bu tatik bergegas ke kamar Muhlis,ia langsung masuk karena pintunya gak di kunci.
"Lis ayo mumpung anakmu nonton tv"Ajak Bu Tatik ke menantunya yang kaget saat ia datang.
Bu Tatik menaikkan rok panjang ke atas hingga pinggul semoknya terlihat jelas oleh Muhlis.
"Ayo Lis cepat"suara Bu Tatik agak parau,menahan birahi.
Muhlis bangkit dan secepatnya melepas jeans dan kaosnya hingga bugil.
Kontolnya langsung berdiri tegak ,ia mendekati Bu Tatik yang berdiri agak membungkuk,Muhlis langsung membimbing kontol jumbo panjangnya ke bibir tempik Bu Tatik yang sudah basah kuyup merekah.
Tak banyak kata Muhlis langsung menusukkan kontolnya ke liang terdalam tempik mertuanya."slebbbbbbbb "bunyi pertemuan kelamin keduanya
"Ohhhh Lis ehhh aduhhhh dalam banget"
Rintih Bu Tatik tak kuasa menahan nikmat,
Muhlis meremas pantat semok Bu Tatik,
"Ehhh Lis ohhhh enak"racau Bu Tatik yang makin bergairah.
Dengam penuh tenaga Muhlis menyodok tempik sempit mertuanya yang lama gak di pakai ,sodokan itu sangat cepat dan kuat, "clok clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk clokkk clokk clokkk "
Bu Tatik hanya memejamkan mata saat kenikmatan perzinahan itu makin terasa nikmat.
"Bu sejak tadi aku menginginkan tempikmu"
Ujar Muhlis yang terus menerus menggenjot mertua cantiknya,
"Ya Lis,ibu tahu makanya ibu ke sini ehhhh enak Lis terus aduhhh Lis kamu manantu favoritku,"bisik Bu Tatik bergairah,
"Enak Bu tempikmu,beda dengan istriku,tempik ibu menggigit dan nyedot ohhh Bu aku ketagihan tempikmu "kata jorok mulai keluar dari mulut Muhlis.
"Pasti beda Lis, istrimu gak suka jamu karena gak suka pahit,kalo ibu sejak kecil suka jamu apalagi jamu kembang soro,ibu setiap hari minum,selain ke keringat gak bau ke tempik juga bisa rapet Lis"kata Bu Tatik menjelaskan,
"Pantesan ibu tetap cantik dan awet muda ternyata ibu suka mengkonsumsi jamu alami,duhhh sumpah Bu tempikmu enak,aduhhh enak sekali Bu "puji Muhlis ke mertuanya yang mulai menggoyangkan pinggul semoknya,
"Behhh Bu goyanganmu ini yang bikin nagih,terus Bu kontolku terasa copot kalau di uleg bokong semokmu duhhhhh mantap betul"kata Muhlis yang makin kesetanan merasakan ibu mertuanya memberikan servis yang luar biasa binalnya.
Keringat keduanya mulai bercucuran,rambut hitam panjang mertuanya ia belai penuh kasih sayang,"duhhh liss aduh"desis Bu Tatik merasakan sensasi nikmat saat belaian lembut itu membuat kewanitaannya tak bisa ia bendung lagi,"crettt creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr",tempik Bu Tatik moncrot,membuat lantai kamar Muhlis basah ,"buuuuu ohhhhh aku juga keluar achhhhh,cruttt crutt cruttt crutt cruttt crutt cruttt crutt cruttt crutt cruttt"kontol itu membesar dan meletus di dalam memek Bu Tatik,lahar panas kontol besar panjang itu masuk ke rahim terdalam milik Bu Tatik.
"Enak keluar di dalam tempikmu Bu duhhh lega enakk pool Bu"desah Muhlis menikmati orgasmenya.
Bu Tatik tersipu sambil berkata "aku juga puas Lis,kamu kuat sekali bikin ibu Sampai lemas,dengkul ibu sampai bergetar duhhhh Lis,".
Keduanya berciuman,saling lumat setelah mencapai orgasme yang dahsyat,keduanya sama sama ingin memuaskan birahi seks yang penuh dosa,dan itu membentuk rasa sayang dan cinta yang makin tak terkendali,cinta tabu mertua semok dan menantu kesepian
.
Bu Tatik perlahan berbisik ke muhlis,
"Kamu menantu idaman"