Kasian yang masih main sabun, hahaha
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
FANTASY Nasib Anak Kost
- Thread starter jail22
- Start date
Ferryputra
Tukang Semprot
- Daftar
- 8 Nov 2018
- Post
- 1.416
- Like diterima
- 9.429
Yomatumi
Senpai Semprot
Bagus hu ceritanya.. ditunggu lanjutannya hu.. 
Jasminevero
Pertapa Semprot
- Daftar
- 30 May 2020
- Post
- 4.621
- Like diterima
- 21.564
Absen sore..ngopi dlu 
Donat_kampret
Semprot Kecil
- Daftar
- 8 Jul 2017
- Post
- 80
- Like diterima
- 169
Oh ini lanjutan kontrakan petak... Pantesan....kayak inget ada cerita yg mirip
jail22
Adik Semprot
- Daftar
- 15 Oct 2010
- Post
- 102
- Like diterima
- 8.552
Nasib Anak Kost Bag 7 : Warna Warni Cinta Anak Muda
"Bud...bud...kemana aja tadi di cariin tuh ama si bos, ujar salah satu teman Budi." " ohh iya Don, makasih ya...ujar Budi" kini terlihat Budi berjalan masuk ke dalam salah satu ruangan yang tertutup. Budi pun tak lupa mengetuk pintu tersebut. Toookk tokkk tokk.." iya masuk...terdengar suara parau pria setengah baya dari dalam."
Bos Budi : ohh kamu bud..ngaget-ngagetin aja...(Terlihat bos Budi sedang memperbaiki resleting celananya, di sampingnya terlihat wanita sexy sedang memperbaiki dan menurunkan kembali roknya, yang sepertinya tadi sempat terangkat. ya itu adalah Amel sekretaris dari bos Budi. Sepertinya sudah menjadi rahasia umum kalau bos Budi ada main dengan sekretasinya itu, hingga bos nya itu terlihat santai saja)
Bos Budi : mell kamu keluar dulu ya, abis ini kita lajutin lagi..
Amel : ok pak...mari mas Budi ( Amel terlihat mengedipkan mata)
Budi : Iya mbak...( " hahh dasar sekertaris genit..hehe ujar Budi dalam hati" )
Bos Budi : bud...bagaimana kuLiah kamu lancar bud..
Budi : Lancar pak
Bos Budi : bud gimana kerjaan kamu di bagian customer support, apakah betah ? kamu gak pengen pindah bagian..
Budi : Saya cukup menikmati di bagian tersebut pak, hem kalau di tanya pengen sih Budi gak tau juga pak. Soalnya kalau pindah begitu kan kaya agak sulit juga ya pak
Bos Budi : gini loh bud..kan kamu sudah 1 tahunan kerja di bagian customer support, saya rasa kinerja kamu sangat baik di bagian tersebut sehingga saya mau menawarkan kamu posisi yang lain di bagian department yang lain. Ya itung-itung buat nambah pengalaman kamu juga bud..saya tidak mau bawahan saya dari tahun-ke tahun tidak ada perubahan, saya ingin mendorong team yang di bawah saya untuk bisa terus maju kedepan. Kebetulan di bagian gudang sana ada salah satu pegawainya yang resign. Ini menyebabkan team tersebut jadi pincang, ya dari pada saya mencari dari luar lebih baik saya cari orang dalam yang saya percaya saja. Ya salah satunya kamu bud yang sama percaya.
Budi : waduh terima kasih sekali atas kepercayaan bapak selama ini kepada saya pak. Saya hanya pekerja biasa pak, saya manut saja dengan apa yang bapak perintahkan.
Bos Budi : Jangan gitu donk bud..walaupun saya atasan kamu tapi saya tidak mau bersikap otoriter semau saya sendiri, saya harus tetap mendengarkan pendapat dan minat kamu juga.
Budi : Kalau saya sih di tempatkan di posisi apapun mau saja pak. Yang penting saya masih bisa dapat waktu untuk kuLiah.
Bos Budi : Nah ini nih yang suka dari kamu, kamu orangnya beritegritas dan bertanggung jawab. Saya jadi lebih percaya kamu untuk menempati posisi di bagian gudang sana bud.
Budi : hehehe waduh hidung saya jadi mau terbang pak.
Bos Budi : hahaha kamu ini, jadi ok ya bud. kamu bersedia di tempatkan di gudang.
Budi : Siap pak saya bersedia.
Bos Budi : Ok mulai senin besok, kamu nanti saya tempatkan di gudang. Nanti besok jumat saya akan mempersiapkan kontrak yang baru untuk kamu.
Budi : baik pak kalau memang seperti itu.
Bos Budi : sip sekarang kamu boleh keluar bud...tapi nanti tolong panggilin Amel lagi ya bud...
Budi : baik pak terima kasih pak.
Terlihat wajah Budi sedikit berseri ketika keluar dari ruangan bos nya itu, tampak ada sedikit lamunan ketika Budi keluar dari ruangan tersebut. Jadi hampir lupa kalau ia tadi di suruh memanggil Amel sekertaris bosnya untuk kembali masuk ke depan. Hingga akhirnya Budi pun kembali berjalan mundur ke belakang dan menuju meja Amel.
Budi : Waduhh Budi tadi hampir lupa mbak....
Amel : piye bud...nopo toh..
Budi : Itu tadi mbak Amel di panggil bos lagi...
Amel : ohhhh ok bud, makasih ya.
Terlihat kini Budi berjalan menjauhi meja Amel ketika Budi iseng menengok ke belakang terlihat tubuh Amel yang semampai dengan celana rok abu di padukan atasan kemeja pendek yang padat di atas dan padat di bawah berjalan berlenggok kekiri kekanan seolah menggoyang-goyangkan pantainya yang aduhai itu, perlahan tubuh itu mulai berjalan menjauhi Budi dan hilang ke dalam ruangan milik bosnya itu.
Budi : "Asem....nih kontol jadi berdiri aja, mbak Amel memang top eui...hehehe" ujar Budi dalam hati.
Kini Budi pun kembali berjalan keruangan, di sana sudah ada beberapa work order yang sudah menunggunya. Hingga hari itu pun berlalu dengan cukup cepat ketika ia sudah menyelesaikan semua pekerjaannya di beberapa customer perusahaan tempat Budi bekerja. Saat itu pukul 5 sore Budi sudah melaju kearah kampusnya. ya hari ini memang tidak seperti biasanya Budi sampai kampus masih terlalu sore hingga ia pun memutuskan untuk pergi kekantin dahulu. Karena kelasnya baru di mulai pada pukul 6.30 malam nanti. Masih ada satu jam setengah waktu longgar yang bisa ia manfaatkan untuk beristirahat terlebih dahulu. Maka sore itu pun Budi terlihat sedang menyantap sepiring nasi goreng di meja makan tersebut. Hingga ketika itu terlihat ada 4 perempuan yang sedang berjalan beriringan, tepat ketika salah satu perempuan itu melihat Budi, seketika itu pula perempuan itu langsung histeris dan mencak-mencak sambil berjalan cepat ke arah Budi. Dari belakang ketiga teman perempuan tersebut terus memanggil-manggil. "Dit..Dita...lo kenapa sih...jangan cepet-cepet donk...ujar salah satu teman perempuan tersebut". Ketika perempuan yang bernama Dita itu sampai di depan Budi, langsung saja perempuan tersebut menggebrak meja dan langsung mencak-mencak memarahi Budi.
Dita : hahhhhh akhirnya udah seminggu ini gw cari-cari akhirnya nampak juga batang hidung lo...
Budi : ( sontak saja ketika melihat perempuan tersebut, Budi pun menjadi kaku seolah nasi goreng yang dalam kunyahannya itu begitu keras bagai batu) hem...
Kini terlihat salah satu teman Dita seperti mengenali Budi dan langsung hendak merelai Dita, yang tadi terlihat mau marah-marah. Ya teman Dita yang hendak amu merelai itu adalah Fani. Pacar imron teman sekost Budi.
Fani : Lo apa-apaan sih dit, kan malu di lihat orang-orang.
Dita : fan udah lo diem aja, gw punya urusan ama nih orang.
Fani : Memang lo ada urusan apa ama Budi dit....
Dita : Ohhh jadi lo kenal ama nih orang...ahh tau gitu gw tanya lo dimana rumah nih mahluk..(Terlihat kedua teman Dita hanya memegangi pundak Dita sambil mengagumi Budi yang saat itu terlihat macho dan atletis dengan kulit sedikit gelapnya.)
Dita : Hayo loh tanggung jawab...udah berbuat gak berani buat tanggung jawab.
Fani : Ehhh bud...emang lo ngapaian sih..sampai teman gw ini jadi sehisteris gini.
Budi : Ya saya tanggung jawab koq..lagian kemarin kan mbak nya yang langsung pergi sendiri, ketika udah nabrak motor saya.
Dita : ehhh lo ya yang udah nabrak mobil gw...catet itu..lo yang nabrak...dan gw korbannya titik.
Fani : Udah lah bud..***k usah di perpanjang..lo minta maaf aja.
Budi : iya saya minta maaf ya mbak..mbak...
Fani : ini Dita bud..(telrihat Fani menarik tangan Dita, kemudian Dita dan Budi pun bersalaman)
Dita : maaf aja belum cukup ya...walaupun lo kenal teman gw..tapi tanggung jawab, tetaplah tanggung jawab.
Budi : waduh mbak...maaf kalau buat ganti biaya mobil mbak..saya gak ada uang..
Dita : ehhhh emang gw butuh duit lo...gw cuman butuh tanggung jawab lo...( terlihat Dita sedikit tersenyum licik menghadap kedua teman di sampingnya.)
Fani : udah-udah dit...gw tau Budi kaya apa, jadi pasti di bakalan tanggung jawab..tapi tanggung jawab dalam bentuk apa dit. kan tadi lo sempet bilang gak mau uang.
Dita : kalau itu urusan gw..sini mana nomer hp lo mas...biar lo gak kabur lagi.
Budi : Maaf saya gak bakalan kabur mbak, ini nomer hp saya.
Dita : Ok nih catetin di hp gw ( Terlihat Dita dengan angkuh memberikan hp nya untuk di isi nomer hp Budi).
Budi : Nih mbak udah saya save nomer hp saya di hp mbak.
Dita : ok Budi ya...ok deh, nanti gw kabarin...awas yahh kalau ingkar.
Terlihat Dita berjalan cepat menjauh dari Budi dan teman-temannya, dalam genggaman tangannya terlihat Dita tersenyum hangat ketika menggenggam hpnya yang sudah terisi nomer pria yang di jumpainya saat di parkiran minggun kemarin. Sebenarnya dalam hati Dita berdesir suatu getaran yang tidak pernah ia rasakan seumur hidupnya kala melihat tatapan pria tadi, yang ternyata bernama Budi.
Kini ketiga teman Dita terlihat masih mengerebuni Budi, terlihat kedua teman Dita masih salah tingkat di depan Budi.
Fani : Wah bud, gw tau Dita kaya gimana, kayanya lo udah bikin dia marah.
Budi : Ya fan, waktu itu Budi beneran gak sengaja orang tau-tau mobilnya Dita udah nabrak motor Budi aja.
Fani : ya udah gak apa-apa koq bud...walaupun begitu Dita sesungguhnya baik koq. jadi maafin Dita ya.
Budi : iya gpp fan, Budi udah biasa di gituin..
Stevi : ehemm...yah...fan koq temannya gak di kenalin sih...
Dian : iya nih Fani kita kaya kambing congekk...
Fani : ahhh lo pada mah tetep ya...hehhe, Oh ya bud..kenalin ini teman Fani. stevi ama dian.
Budi : saya Budi mbak...
Stevi : stevani...biasa di panggil stevi...ihh koq mbak sih...
Dian : aku dian...mas..
Stevi : ya elah lo pak acara aku akuan...udah deh...jangan modus.
Fani : udah lah ribet aja..hehe, maaf ya bud..
Budi : iya gpp
Fani : ehhh stev...an...itu Dita udah ngilang, ayo-ayo cepat..bud, udah dulu ya..
Stevi : ahhhhh..ahh...ya udah bud...udah dulu ya.. nanti kapan-kapan ngobrol lagi ya..
Dian : dadah mas Budi...
Budi : dahhh...
Ahhh Budi pun sedikit menggelangkan kepala ternyata ada juga perempuan-perempuan kampus segenit mereka. hem walaupun genit mereka tampak cantik-cantik membuat Budi beberap kali harus kembali mengatur nafasnya karena sedikit grogi. Akhirnya setelah perempuan-perempuan itu hilang Budi pun memutuskan untuk masuk kelas sepertinya sebentar lagi kelasnya akan di mulai. Hingga terlihat Budi pun masuk kelas dan mengikuti beberap perkuLiahan sampai akhirnya ia pun selesai kuLiah dan memutuskan untuk pulang ke rumah. Saat itu badannya sangat gerah dan lelah ia ingin cepat sampai ke kostannya untuk mandi dan juga beristirahat. Nampak ketika sampai kostan, kostan itu terlihat sudah sepi motor-motor para penghuni kostan sudah terjajar rapi di garasi yang tersedia. Wajar saja saat itu sudah hampir tengah malam ketika Budi sampai di kostannya. Kemudian setelah memarkirkan motornya, terlihat Budi sudah berada di depan pintu lalu perlahan Budi memutar kunci rumah bagian depan tersebut, setiap para penghuni memang masing-masing memangang satu kunci.
Guna kepraktisan akses para penghuni mbak Wina memberikan kunci-kunci itu kepada para penghuninya agar ia tidak repot-repot untuk membuka tutupkan pintu depan. Setelah masuk terlihat dari ruangan tamu sampai ruangan tv lampu utama sudah di padamkan. Saat itu ruangan tv tampak sepi. Kini Budi pun melangkah naik masuk ke kamarnya terlihat lantai atas hampir sama seperti lantai bawah hampir semua lampu kamar masing-masing sudah di padamkan, ketika hendak membuka kamarnya. Budi pun seperti melerik ke sebelah kiri kemar imron, sudah 1 minggu ini imron tidak terlihat di kostannya setelah mengalami kenyataan pahit dari kekasihnya kini imron sepertinya seperti menghilang bak di telan bumi. Setelah melirik ke kiri ke kamar imron, kini gantian Budi melirik ke arah kanan terlihat kamar di sebelahnya terlihat sudah gelap kecuali kamar di ujung yang terlihat masih menyala. Kini ketika sudah membuka pintu kamarnya sayup-sayup Budi seperti mendengar orang yang marah dan menangis di kamar pojok yang di tempati teh Lia (29 tahun) sepertinya di ujuang sana teh Lia sedang berbicara dengan seseorang sambil marah dan menangis. Suara dari teh Lia sidikit menarik perhatian Budi hingga Budi pun perlahan berjalan ke kamar pojok dengan pelan sambil mendekat ke pintu kamar teh Lia, dari sana Budi seperti mendengar pembicaraan teh Lia di telp.
Teh Lia : Udah lah kang...kamu ngaku saja...kemarin jumat kamu kemana ?
Teh Lia : Lia telp-telp gak diangkat, sampai Lia jamuran nunggu di travel.
Teh Lia : ah alesan aja, Lia tahu akhir-akhir ini kamu jarang pulang ke rumah...ambu yang cerita.
Teh Lia : koq kamu jadi nuduh Lia, orang jelas-jalas kamu yang ada main di sana.
Teh Lia : hahhh kamu ini nuduh Lia yang macem-macem padahal kamu sendiri yang macem-macem.
Teh Lia : hehhh xixii apa...jadi kamu mau seperti itu..(brak...terdengar bunyi benda terlempar)
Saat itu Budi langsung berjalan cepat masuk ke kamr kostanya, sepertinya teh Lia tadi kadung marah kepada suaminya hingga ia pun tak kuasa melempar hp nya itu ke pintu kamarnya tadi membuat Budi yang berada di situ langsung kaget dan menjauh. "Ahh ternyata susah juga ya kalau sudah berumah tangga dekat saja suka berantem apa lagi hubungan jarak jauh seperti teh Lia dan suaminya itu..ujar Budi dalam hati.." tangan nya terlihat sedang menggosok-gosokan sabun ke tubuhnya. hingga tanpa sengaja tangan Budi menyabuni lama area selangkanga kontolnya. hingga beda hitam itu pun berdiri dengan gagahnya.." ahh apes.***ra-gara ngebayangin teh lilis yang ldr an bikin kontol Budi berdiri aja..ujar Budi". Kini ia pun dengan buru-buru langsung membilar sabun tersebut agar kontolnya hilang kelicinannya dan kontol itu kembali tidur setelah di siram air dingin. Lumayan perlahan kontol Budi kembali ke posisi normal, kini Budi dengan cepat memberaskan acara mandi nya tersbeut hingga kini ia pun sudah keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di tubuh bawahnya. Terlihat Budi meilhat hpnya di sana sudah ada beberapa sms yang masuk di hpnya.
FROM :
Umi Nisa : bud..weekend ini jadi kan lesin naya lagi..abis lesin naya malamnya lesin umi ya..hehe (9.21 PM)
Lani : haiii bud...ihh koq gak pernah ngehubungin lani lagi....kamu sibuk ya yang... (9.51 PM)
0856xxxxx : Heii ini gw Dita....siap-siap ya, buat tanggung jawab.. (10.09 PM)
0855xxxxx : Bud...ini nomer Fani.. (11.11 PM)
Akhirnya dengan masih bertelanjang dada satu persatu Budi pun membalas pesan masuk ke nomer di hpnya itu
TO :
Umi Nisa : ihhh umi bikin Budi pengen aja..hehe ( send 11.49 PM)
Lani : maaf lan Budi lagi sibuk, lagi uts ( send 11.49 PM)
0856xxxxx : Iya tenang aja Budi pasti tanggung jawab (send 11.50 PM)
0855xxxxx : Haii Fani...belom tidur fan ? (send 11.50 pm)
Tringg tak lama terdengar kembali notifikasi pesan baru di hp Budi.
FROM :
0855xxxxx : Belom bud..Fani belum bisa tidur, Budi belum tidur. Boleh Fani telp ? (11.51 PM)
To
0855xxxxx : Boleh. (send 11.52 PM)
krenggg terdengar hp Budi berbunyi tanda ada telp masuk. kemudian Budi pun mengangkat telp tersebut.
Budi : Hallo fan...
Fani : hallo bud...
Budi : Belom tidur fan ?
Fani : Belum bisa tidur bud.***k tau kenapa..
Budi : hemm kalau Budi baru selesai mandi, kamu gimana kabarnya fan..
Fani : wah seger donk hehe, baik koq bud...jauh lebih baik dari kemarin.
Budi : kamu masih mikirin imron ?
Fani : ya kadang-kadang tapi masih manusiawi lah..buat apa aku mikirin orang yang udah gak mau aku pikirin.
Budi : yang sabar ya fan, mungkin ini cobaan buat hubungan kaLian.
Fani : ya tapi kalau di pikir-pikir udah kelewatan juga sih kalau semua kesalahan di timpaain ke semuanya.
Budi : maksudnya imron juga salah ?
Fani : ya gak gitu juga sih..
Budi : hehe fan..manusia itu ketika berhubungan akan ada titik ketika mereka dalam keadaan di bawah dan pada saat itu lah waktunya untuk kembali merekatkan apa yang telah merenggang.
Fani : ya Fani sih pengen gitu...cuman imron nya kayanga yang gek pengen..
Budi : ya itu lah yang sulit, saat merekatkan ujuang satu dan ujung yang lainnya harus sama-sama melunak tidak keras dengan sisi salah satunya.
Fani : hemmm...iya juga sih...wah lo dewasa banget ya...mas..hehe
Budi : hehe ngeledek nih...
Fani : tapi beneran bud..Fani dengernya jadi adem loh..
Budi : ya bagus deh kalau begitu. hehe
Fani : btw gimana teman kamu itu, masih belum pulang-pulang ke kostan ?
Budi : belum fan.***k tau kemana tuh...
Fani : Imron itu harga dirinya tinggi jadi kayanya gak mudah buat dia..
Budi : Ehh jadi hubungan kaLian gimana ?
Fani : Ya gitu bud..putus..dia koq yang mutusin nya..aku bisa apa lagi..
Budi : Kamu masih sayang ama imron ?
Fani : gak tau bud..
Budi : hem ok gpp fan, gak usah di jawab apa yang tidak ingin kamu jawab. hehe
Fani : hehe thanks ya bud...ternyata kamu asik juga..ya..aku baru tau..
Budi : hehe kemana aja neng..
Fani : bud kapan-kapan jalan yuk...nonton atau kemana keq..
Budi : yeee...masa Budi jalan ama pacar temen..
Fani : ehhhh mantan..bud...
Budi : hehe iya deh...eh fan bobo sana, besok bukannya kamu ada kuLiah pagi.
Fani : ohh iya...makasih ya bud, udah di ingetin..hehe dada Budi...
Budi : dadah Fani...tidur yang nyenyak ya...
Fani : bye bud..
Terdengar suara di hp Budi pun menghilang, kini layar hp Budi sudah kembali mati. ya saat itu memang Budi masih bersimpatik dengan hubungan kedua temannya itu. karena kejadian yang tidak di sangka-sangka kini imron dan Fani pun harus mengakhiri hubungan keduanya. Dan sampai hari ini pun imron seperti menghilang dari Budi dan juga Fani. Mungkin saat itu imron masih malu karena harga dirinya sudah di injak-injak. kekasihnya yang dulu begitu dia cintai sekarang sudah berbuat serong di belakangnya. Walaupun awalnya bukan kemauan Fani juga.
Malam itu setelah mengakhiri telp dengan Fani. tiba-tiba saja perut Budi jadi keroncongan rasa lapar sekali, seakan nasi goreng tadi yang ia makan di kampus tidak dapat memuaskan cacing-cacing di dalam perut Budi yang saat ini berdemo ingin di puaskan oleh santapan makan tengah malam. " ahhh untung masih ada pop mie...ujar Budi" dengan menentang pop mie itu kini terlihat Budi berjalan kebawah menuju kearah dapur untuk mengambil air panas di dispenser. Ketika sedang menyeduh pop mie tiba-tiba saja sekelebat Budi seperti melihat bayang putih melitas di sampingnya. Dengan penasar Budi pun seperti berjalan mengikuti bayangan itu keluar halaman belakang tempat menjemur. Samar-samar di celah pintu belakang yang sedikit terbuka Budi pun seperti melihat wanita berambut panjang dengan baju putih menghadapa kebelakang. Wanita itu tampak tertawa hihihhihii kontan saja bulu kuduk Budi langsung merinding. dan Budi pun langsung menutup pintu itu dengan keras. ketika hendak mau berlari tubuh Budi sepeti munubruk sesuatu di depan brak....aduhh....mas Budi...ee tengah malam gini pake lari-lari mana gak Liat-Liat..aduh..kaki Sari jadi terkilir nih.
Budi : waduh mbak maaf-maaf..sini Budi bantu berdiri.
Mbak Sari : Sampean ini piye toh mas..tengah malam pake lari-lari ada apa toh..
Budi : tadi ada...ahh gak mbak tadi Budi lupa mau ngambel saos..
Mbak Sari : ya ampun...si mas ee...kirain ada apa..bentar nih Sari ambilin saos.
Budi : makasih ya mbak..
Mbak Sari : malam-malam laper toh mas..
Budi : iya mbak hehe
Mbak Sari : ihhh mas Budi...mana bikinnya cuman satu..kan Sari jadi pengen
Budi : hehe ya udah makan berdua aja mbak...Budi cuman pengen yang anget-anget aja.
Mbak Sari : mau donk yang anget-anget..hehe
Budi : Yo sini mbak makan berdua aja ( Terlihat kini Budi menarik kursi meja makan dan duduk bersama mbak Sari)
Terlihat kini mereka pun asik mengobrol sambil menunggu pop mie itu matang. Dari mbak Sari Budi tahu usia mbak Sari ini adalah 35 tahun dengan status janda anak 2, yang kedua ananya itu sekarang tinggal di kampung dengan kedua ibu mertuanya. Ya mbak Sari sudah 2 kali menikah dan 2 kali juga menjadi janda. Suami yang pertama meninggal dunia dan suami kedua kawin lagi dengan perawan di kampungnya yang menyebabkan mbak Sari tidak rela di madu dan memutuskan untuk cerai untuk kedua kalinya. Setelah perceraian yang keduanya mbak Sari pun mengikuti ajakan kakak nya mbak Wina untuk ikut bekerja di rumah ini. Budi seolah melupakan sosok mengerikan yang di lihatnya tadi. Kini di depannya sudah duduk janda molek pembantu di rumah tersebut.
Budi : Nih mbak mie nya udah mateng..sini Budi suapin.
Mbak Sari : Wah asik dingin-dingin gini anget-angetan makan mie. hehe
Sluphhhhh terlihat mbak Sari menyeruput mie dari suapan garpu Budi, lalu suapan kedua giliran Budi menyerutputnya dengan lahap slurphhhhh .
Budi : Wah enak ya...anget-angetan makan mie..hehe
Mbak Sari : Ya apalagi anget-angetan yang lain pasti lebih nikmat mas hehe
Budi : ahhhh mbak Sari manis ya...(terlihat tangan Budi sudah berani mencoel dagu mbak Sari, mbak Sari hanya senyum-senyum saja)
Mbak Sari : mas Budi..berani nya cuman dagu aja...hehe
Budi : hehe jadi mau apa lagi mbak...( kini tangan Budi mulai mengelus paha Sari yang saat itu menggunakan daster bawahan rok.)
Mbak Sari : ihh Sari jadi merinding mas..hehe
Budi : udah lama gak di elus ya mba...( kali ini lagi tangan itu mengelus lembut sambil mengangkat dater bawahn rok mbak Sari makin keatas.)
Mbak Sari : hmmmm shhhhhh iya mas....
Melihat mbak Sari yang sudah mulai terasang kini Budi menarik kursinya mendekat dengan kursi mbak Sari, kini mereka pun duduk berdampingan. Terlihat Sari seperti sudah terangsang dengan mata sedikit sayu merasakan elusan halus tangan Budi di paha selangkangan dalamnya. Budi seakan tidak menyia-nyiakan momen itu dan langsung melahap bibir mbak Sari yang tadi terbuka karena mendesah. Sluphhhh ckckck skuphhhh ckckck bibir mereka pun saling melumat dan melahap. Saat ini dalam temaram lampu dapur mereka saling memcu hasrat masing-masing. Kini di bawah sana tangan kiri Budi sudah menyusup masuk ke dalam bawah daster rok mbak Sari, tangan itu makin masuk kedalam hingga sampai di tengah selangkangan Sari. Dengan cepat kini tangan Budi sudah melucur ke dalam celana dalam mbak Sari. Slekkk slekkkk slekkk tangan kiri Budi terus merangsang itil mbak Sari yang makin membesar, memeknya sudah terasa lembab dan basah. Di atas sana mulut keduanya sudah saling tenggelam satu sama lain..lumtan-lumatan hangat dari bibir keduanya menambah sensi nikmat tersendiri di tambah lagi kini tangan kanan Budi tidak tinggal diam dan langsung menysup ke tengah dada mbak Sari tangan itu langsung menyingkap kancing baju daster mbak Sari seperti sudah terlatih tangan itu langsung menyibak kutang Sari dan langsung meremas nya....ahhhh shhhhhhhh Sari pun sudah mendesah nikmat meresakan rasangan dari Budi. Ransangan di memek di dada dan di mulut membuat tubuh mbak Sari seperti melayang-layang. hingga akhirnya karena rasa nikmat yang terus bergelora di tubuhnya.
Mbak Sari pun tidak sabar langsung mendorong tubuh Budi bersandar di kursi meja makan. Kini Sari langsung membuka celana pendek yang Budi kenakan. Alangkah terkejutnya mbak Sari ketika membuka celan pendek Budi, ketika celana itu turun seperti ada belalai gajah yang langsung meloncat di depan mata kepalanya sendiri. Uhhhhhhh terlihat kontol hitam panjang dan besar kini sudah berada di depan Sari. Ternyata benar dugaannya dulu, ternyata benda besar yang berada di selangkangan Budi adalah kontolnya. Belum pernah Sari melihat secara nyata kontol sebesar dan sepanjang itu. Kontol itu seperti kontol orang afrika yang biasa ia lihat di filem bokep yang biasa ia tonton dengan mbak Wina kakaknya sendiri.
Mbak Sari masih terkejut hingga ia hanya menatap takjub kepada benda hitam di selangkangan Budi, mengetahui keadaa mbak Sari Budi langsung bergerak menuntun tangan mbak Sari untuk memegang kontol hitamnya. " mas...gede banget...ujar mbak Sari" Budi mendengarnya hanya tersenyum dan menyorongkan kontolnya ke depan mulut mbak Sari. Mbak Sari yang mengerti keinginan Budi langsung menyambar kontol Budi dengan mulutnya. sluphhhhhh sruppp...clupp clup..clup..mbak Sari mulai memaju mundurkan mulutnya memberi oral hangat untuk kepala kontol Budi yang besar..karena terlalu besar dan panjang beberapa kali mbak Sari seperti tersedak dan batuk..slpppp clup clup clup ohokk ohokk "ihh mas Budi iseng aja tau kontol nya gede malah di jejel-jejelin hehe, udah ahh mas capek mulut Sari. Pak mulut bawah aja ya..tempik ku udah banjir nih mas. ujar mbak Sari." Kemudian dengan cepat mbak Sari langsung menarik daster rok nya ke atas kini mbak Sari langsung menurunkan cancut kremnya lalu mbak Sari mengambil posisi duduk di atas selangkangan Budi..memek nya memang sudah benar-benar basah. Ketika itu kontol Budi langsung bertemu permukaan luar memek Sari..clepp...shhh ahhhhh clep..slekk slekk..slek..kontol itu masih berada di depan memek mbak Sari. mbak Sari masih berusahan memasukan kepala kontol yang terlihat membogonggol besar itu..ehhhh mas...gede..cleppp..kini kepala kontol Budi sudah mulai masuk..mbak Sari terlihat gregatan untuk mengeluar masukkan kepala kontol Budi..clep clepl clep...beberapa kali kepala kontol Budi keluar masuk..tapi batang nya masih belum juga di masukkkan oleh Sari..
Sepertinya Sari masih menikmati kepala kontol Budi yang besar. Setelah dirasa sudah siap kini Sari mulai mendorong pinggulnya makin merapat kebawah hingga kemudian batang kontol Budi dapat masuk setengahnya.. ehhhh bleshhhh...ahhhhh clokk clokk clokk clokk clok mbak Sari terlihat bergerak naik turun memompa batang kontol Budi setengah tiang, kini hanya dengan setengahnya saja batang itu sudah terasa nikmat memmenuhi memek Sari...rasanya Sari ingin semakin dalam lagi..hingga setelah beberapa menit mengluar masukkan kontol Budi kini Sari pun mulai menggenjot kuat agar kontol Budi makin masuk seluruhnya ke memk Sari...hahhhhh mas....bleshhhhhhhhhhhh...akhirnya batang kontol Budi tenggelam seluruhnya di Liang memek mbak Sari. Rasanya Sari merasakan memeknya tidak karuan..antara perih dan nikmat. Seumur-umur baru kali ini memeknya di jejali kontol sebesar itu hingga amblash sampai dinding rahimnya. Terlihat Sari masih belum mengerakkan pinggul nya naik turun seperti tadi. Seakan ganjalan di memeknya benar-benar memenhui seluruh inti lobang rahimnya. Budi masih memberikan waktu untuk memek Sari agar dapat berdaptasi.
" ehhh mas..perih..tapi enah ee mas..ujar Sari" Budi tidak menjawab dan hanya langsung menyambar mulut Sari sluphhhhh ckckck sluphhh ckckk ciuaman hangat Budi seakan menjadi support untuk Sari supaya bergerak lagi untuk mengaduk-ngaduk memeknya dengan kontol besar itu. slekkk clokk clokk plokk clokk plokkk plokk plok...kini Sari mulai menaik turunkan pinggulnya kembali mengocok-ngocok kontol Budi dengan memeknya yang selalu gatal itu. kalau di hitung-hitung sudah 2 bulan ini dia tidak merasakan kontol laki-laki, semenjak mas adi memutuskan untuk tobat mengakhiri perselingkuhannya dengan Sari. Ya mau di kata apa lagi kalau yang pria sudah tidak mau Sari tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain tidak ada hubungan apa-apa juga, hubungan Sari dan adi selama ini hanya hubungan sama-sama menguntungkan saja. Di sisi lain Sari masih butuh kehangatan kontol laki-laki, di sisi lain adi pun butuh lobang untuk menyalurkan hasratnya yang tidak tersalurkan selama ngekost dan hidup berjauhan dengan istrinya di bogor.
Dan sekarang Sari seperti mendapatkan ganti kontol yang jauh lebih nikmat di bandingkan adi. Ukuran kontol Budi 2 x lipat kontol adi hingga Sari pun hanya bisa tersenyum nikmat. Plokk clokk clook plokk clokk plokk kini tubuh Sari bergerak semakin cepat merojok kontol Budi dengan kuat. Seakan ia telah melupakan rasa perih ketika di bobol kontol besar Budi. Kini rasa perih itu telah hilang entah kemana. Yang ada hanya nikmat lagi dan lagi.. plokk cclokk plokk clokk clokk plokkk plok..di tengah malam yang dingin dan sepi kedua tubuh mereka saling menyatu dalam keremangan lampu dapur. Mereka seakan lupa kalau persetubuhan mereka di lakukan di ruangan terbuka, namun sepertinya nafsu telah menutup akal keduanya. Kini mereka hanya saling menyodok mendesah dan meraung nikmat. ahshhhhh shhhhhh ahhhhh mas....kontol mu....plokk clokk clokk plokk cplok...ahhhh tempik ku penuh banget...shhh ahhhb plokk clokk plokk clokk plok clok...tubuh Sari makin cepat saja bergerak naik turun hingga beberapa saat kemudian tubuh itu menjadi kaku di bawah sana memek Sari terasa menjepit keras batang kontol Budi...hingga kemudian satu desakan kuat dari memek Sari tak bisa ia tahan lagi...ahhhh mas......crottttttttttttttttt crotttttttttttttttt crottttttttttttttt crottttttttttttttttttttttttt ahhh Sari pun ambruk setelah orgasme nikmat pertamanya. ahhhh Budi masih membenamkan kontolnya di memek Sari, ia pun memberikan Sari waktu untuk menikmati sisa-sisa orgasme nya itu. Saat itu wajah Sari terlihat berkeringat, ia pun seperti lemas dan menyandarkan kepalanya di dada Budi. " mass enak tenan...masnya belum ya..ujar Sari.." saat itu Budi hanya tersenyum dan mengangguk. " sini mas...dari belakang aja..ujar Sari" Sari terlihat berdiri dan melepaskan kontol Budi dari memeknya, plopp...Sari pun kemudian berbalik ke tembok dan menyenderkan kepalanya di sana, terlihat ia menunggingkan pantatnya di depan Budi.
Melihat aba-aba seperti itu Budi langsung saja menyorongkan kontolnya kedalam Liang memek Sari yang sudah terbuka itu.. bleshhhhhhhhh kali ini kontol Budi langsung masuk tanpa halangan...plokk clokk cclokk plokk clokk plok..Budi langsung menggenjot memek Sari dair belakang..benturan antara selangkangannya dengan pantat Sari begitu nikmat terasa hingga Budi pun dengan gemas kembali menggeonjot Sari dengan kuat..plokk clokk cplokk clok plok cplokk cplok ahhh shhhhh ahhhhh shhhh ahhhh Sari hanay bisa mendesah-desah kini di belakang sana memeknya sudah habis di jejali kontol besar Budi hingga tidak ada ruang kosong di dalam sana, seluruhnya sudah di penuhi batang kontol hitam nan gemuk itu. plokk clok cplokk cplok cplok clpokk...ahhhhh mas....aku ee gak tahan lagi...jadi pengen keluar lagi ayo toh mas,....ahhhh plokkk clokkc lokk plokk plokk kocokan kontol Budi makin cepat dan kuat kini rasanya ia tak sanggup lagi menahan dorongan kuat peju di dalam nya sana.
Hingga satu sodokan kuat mereka pun seperti mengejang bersamaan...plok plokk plok plok ahhhhhhhhhhhh shhhhhhhhhhhhhhhhhhhhahhhhhhhhhhhhh crottttttttttttttttt crotttttttttttt crottttttttttttt crotttttttttttttt kelamin keduanya kompak menyemburkan isi pejuanya...ahhhhh rasanya tubuh Sari seperti mau copot saja..tidak pernah ia merasakan persetubuhan sehebat itu..mungkin faktor batang kontol besar mempengaruhi rasa dari persetubuhannya kali ini. tegg...teg...terdengar suara orang berjalan hendak masuk ke dapur..sepertinya itu suara dari kamar mbak Sari dan mbak Wina. Sari....kamu lagi...terdengar suara mbak Wina memanggil-manggil nama Sari..Budi dan Sari pun seperti kaget..kemudian Budi langsung menarik batang kotolnya yang masih basah keluar dari memek Sari kemudian ia pun dengan cepat menyambar celana pendeknya yang tadi sempat di lepas. Tidak jauh beda Sari pun dengan kaget langsung memperbaiki daster tidurnya kembali. Namun ia lupa untuk memakai cangcutnya kembali. Tadi sewaktu hendak bersenggama dengan Budi cancutnya terbuang ke kolong meja. hingga ia pun harus merelakan memeknya polos tanpa penutup lagi di bawah sana.
Terlihat Budi sudah kembali ke posisi duduk semula, sambil kembali menyantap mie instan yang sudah terlihat merekah dingin. Kali ini pintu kamar mbak Wina terlihat terbuka...krekkk...
Mbak Wina : Sar...kamu lagi ngapain dini hari gini di luar...ehh ada mas Budi...
Mbak Sari : Ini mbak, mas Budi dini hari gini minta tolong Sari buatin mie..tau tuh cacing di perutnya bangun kelaparan kali.
Budi : iya mbak Wina, tadi Budi laper banget..eh ada mbak Sari ya udah Budi minta tolong buatin mie aja.
Mbak Wina : ohh gitu bud...ya udah gak apa-apa, asalkan bukan cacing di bawah perut aja bud.hehe
Mbak Sari : Wah kalau itu yang bangun repot mbak nidurin nya..hehe
Mbak Wina : Kalau repot butuh kerja sama sar...hahaha
Budi : hahah mbak Wina ada-ada aja, ya udah mbak Budi keatas dulu..ini mienya udah habis juga..makasih ya mbak Sari udah di bikinin mie.
Mbak Sari : Ya mas bud sama-sama, nanti kalau pengen mie lagi bilang Sari saja ya mas..
Budi : iya mbak..(terlihat Budi berjalan menjauhi dapur)
Mbak Wina : Ihh kamu sar subuh-subuh gini koq tumben seger banget...
Mbak Sari : ohh tadi abis makan mie ama mas Budi jadi segeran..udah ahh mbak masih gelap ini Sari mau tidur lagi ngantukk..
Mbak Wina : Sar--sar...kamu ini gak subuhan dulu..
Mbak Sari : iya nanti aja mbak...(terlihat Sari berjalan masuk ke kamar tidur keduanya)
Mbak Wina : " tumben-tumbenan si Sari bangun subuh gitu...ehh ini di lantai koq kaya basah lengket ya ujar mbak Sari dalam hati"..(terlihat mbak Wina berjongkok melihat nosa tetesan basah di lantai..) " wah itu koq kaya cancut..ya ini kan cangcutnya Sari..waduh..jangan-jangan Sari ama mas Budi..wahh tenan iki..awas ya kamu sar..hehe ujar mbak Wina tersenyum".
Malam itu akhirnya Budi kembali masuk ke dalam kamarnya saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi, berarti sudah 2 jam lebih tadi ia dan mbak Sari saling memadu hasrat di dapur sana. Mengingat mbak Sari batang kontol Budi kembali mengeras. " ahhh si kontol, udah ahh tidur dulu kan besok-besok lagi bisa ena-ena lagi ama mbak Sari..lagian sepertinya mbak Sari juga ketagihan kontol Budi..ujar Budi dalam hati". Akhirnya setelah berapa saat kemudian kontol itu pun kembali ke ukuran semula kini Budi pun mulai menutup matanya dan tertidur pulas.
"Bud...bud...kemana aja tadi di cariin tuh ama si bos, ujar salah satu teman Budi." " ohh iya Don, makasih ya...ujar Budi" kini terlihat Budi berjalan masuk ke dalam salah satu ruangan yang tertutup. Budi pun tak lupa mengetuk pintu tersebut. Toookk tokkk tokk.." iya masuk...terdengar suara parau pria setengah baya dari dalam."
Bos Budi : ohh kamu bud..ngaget-ngagetin aja...(Terlihat bos Budi sedang memperbaiki resleting celananya, di sampingnya terlihat wanita sexy sedang memperbaiki dan menurunkan kembali roknya, yang sepertinya tadi sempat terangkat. ya itu adalah Amel sekretaris dari bos Budi. Sepertinya sudah menjadi rahasia umum kalau bos Budi ada main dengan sekretasinya itu, hingga bos nya itu terlihat santai saja)
Bos Budi : mell kamu keluar dulu ya, abis ini kita lajutin lagi..
Amel : ok pak...mari mas Budi ( Amel terlihat mengedipkan mata)
Budi : Iya mbak...( " hahh dasar sekertaris genit..hehe ujar Budi dalam hati" )
Bos Budi : bud...bagaimana kuLiah kamu lancar bud..
Budi : Lancar pak
Bos Budi : bud gimana kerjaan kamu di bagian customer support, apakah betah ? kamu gak pengen pindah bagian..
Budi : Saya cukup menikmati di bagian tersebut pak, hem kalau di tanya pengen sih Budi gak tau juga pak. Soalnya kalau pindah begitu kan kaya agak sulit juga ya pak
Bos Budi : gini loh bud..kan kamu sudah 1 tahunan kerja di bagian customer support, saya rasa kinerja kamu sangat baik di bagian tersebut sehingga saya mau menawarkan kamu posisi yang lain di bagian department yang lain. Ya itung-itung buat nambah pengalaman kamu juga bud..saya tidak mau bawahan saya dari tahun-ke tahun tidak ada perubahan, saya ingin mendorong team yang di bawah saya untuk bisa terus maju kedepan. Kebetulan di bagian gudang sana ada salah satu pegawainya yang resign. Ini menyebabkan team tersebut jadi pincang, ya dari pada saya mencari dari luar lebih baik saya cari orang dalam yang saya percaya saja. Ya salah satunya kamu bud yang sama percaya.
Budi : waduh terima kasih sekali atas kepercayaan bapak selama ini kepada saya pak. Saya hanya pekerja biasa pak, saya manut saja dengan apa yang bapak perintahkan.
Bos Budi : Jangan gitu donk bud..walaupun saya atasan kamu tapi saya tidak mau bersikap otoriter semau saya sendiri, saya harus tetap mendengarkan pendapat dan minat kamu juga.
Budi : Kalau saya sih di tempatkan di posisi apapun mau saja pak. Yang penting saya masih bisa dapat waktu untuk kuLiah.
Bos Budi : Nah ini nih yang suka dari kamu, kamu orangnya beritegritas dan bertanggung jawab. Saya jadi lebih percaya kamu untuk menempati posisi di bagian gudang sana bud.
Budi : hehehe waduh hidung saya jadi mau terbang pak.
Bos Budi : hahaha kamu ini, jadi ok ya bud. kamu bersedia di tempatkan di gudang.
Budi : Siap pak saya bersedia.
Bos Budi : Ok mulai senin besok, kamu nanti saya tempatkan di gudang. Nanti besok jumat saya akan mempersiapkan kontrak yang baru untuk kamu.
Budi : baik pak kalau memang seperti itu.
Bos Budi : sip sekarang kamu boleh keluar bud...tapi nanti tolong panggilin Amel lagi ya bud...
Budi : baik pak terima kasih pak.
Terlihat wajah Budi sedikit berseri ketika keluar dari ruangan bos nya itu, tampak ada sedikit lamunan ketika Budi keluar dari ruangan tersebut. Jadi hampir lupa kalau ia tadi di suruh memanggil Amel sekertaris bosnya untuk kembali masuk ke depan. Hingga akhirnya Budi pun kembali berjalan mundur ke belakang dan menuju meja Amel.
Budi : Waduhh Budi tadi hampir lupa mbak....
Amel : piye bud...nopo toh..
Budi : Itu tadi mbak Amel di panggil bos lagi...
Amel : ohhhh ok bud, makasih ya.
Terlihat kini Budi berjalan menjauhi meja Amel ketika Budi iseng menengok ke belakang terlihat tubuh Amel yang semampai dengan celana rok abu di padukan atasan kemeja pendek yang padat di atas dan padat di bawah berjalan berlenggok kekiri kekanan seolah menggoyang-goyangkan pantainya yang aduhai itu, perlahan tubuh itu mulai berjalan menjauhi Budi dan hilang ke dalam ruangan milik bosnya itu.
Budi : "Asem....nih kontol jadi berdiri aja, mbak Amel memang top eui...hehehe" ujar Budi dalam hati.
Kini Budi pun kembali berjalan keruangan, di sana sudah ada beberapa work order yang sudah menunggunya. Hingga hari itu pun berlalu dengan cukup cepat ketika ia sudah menyelesaikan semua pekerjaannya di beberapa customer perusahaan tempat Budi bekerja. Saat itu pukul 5 sore Budi sudah melaju kearah kampusnya. ya hari ini memang tidak seperti biasanya Budi sampai kampus masih terlalu sore hingga ia pun memutuskan untuk pergi kekantin dahulu. Karena kelasnya baru di mulai pada pukul 6.30 malam nanti. Masih ada satu jam setengah waktu longgar yang bisa ia manfaatkan untuk beristirahat terlebih dahulu. Maka sore itu pun Budi terlihat sedang menyantap sepiring nasi goreng di meja makan tersebut. Hingga ketika itu terlihat ada 4 perempuan yang sedang berjalan beriringan, tepat ketika salah satu perempuan itu melihat Budi, seketika itu pula perempuan itu langsung histeris dan mencak-mencak sambil berjalan cepat ke arah Budi. Dari belakang ketiga teman perempuan tersebut terus memanggil-manggil. "Dit..Dita...lo kenapa sih...jangan cepet-cepet donk...ujar salah satu teman perempuan tersebut". Ketika perempuan yang bernama Dita itu sampai di depan Budi, langsung saja perempuan tersebut menggebrak meja dan langsung mencak-mencak memarahi Budi.
Dita : hahhhhh akhirnya udah seminggu ini gw cari-cari akhirnya nampak juga batang hidung lo...
Budi : ( sontak saja ketika melihat perempuan tersebut, Budi pun menjadi kaku seolah nasi goreng yang dalam kunyahannya itu begitu keras bagai batu) hem...
Kini terlihat salah satu teman Dita seperti mengenali Budi dan langsung hendak merelai Dita, yang tadi terlihat mau marah-marah. Ya teman Dita yang hendak amu merelai itu adalah Fani. Pacar imron teman sekost Budi.
Fani : Lo apa-apaan sih dit, kan malu di lihat orang-orang.
Dita : fan udah lo diem aja, gw punya urusan ama nih orang.
Fani : Memang lo ada urusan apa ama Budi dit....
Dita : Ohhh jadi lo kenal ama nih orang...ahh tau gitu gw tanya lo dimana rumah nih mahluk..(Terlihat kedua teman Dita hanya memegangi pundak Dita sambil mengagumi Budi yang saat itu terlihat macho dan atletis dengan kulit sedikit gelapnya.)
Dita : Hayo loh tanggung jawab...udah berbuat gak berani buat tanggung jawab.
Fani : Ehhh bud...emang lo ngapaian sih..sampai teman gw ini jadi sehisteris gini.
Budi : Ya saya tanggung jawab koq..lagian kemarin kan mbak nya yang langsung pergi sendiri, ketika udah nabrak motor saya.
Dita : ehhh lo ya yang udah nabrak mobil gw...catet itu..lo yang nabrak...dan gw korbannya titik.
Fani : Udah lah bud..***k usah di perpanjang..lo minta maaf aja.
Budi : iya saya minta maaf ya mbak..mbak...
Fani : ini Dita bud..(telrihat Fani menarik tangan Dita, kemudian Dita dan Budi pun bersalaman)
Dita : maaf aja belum cukup ya...walaupun lo kenal teman gw..tapi tanggung jawab, tetaplah tanggung jawab.
Budi : waduh mbak...maaf kalau buat ganti biaya mobil mbak..saya gak ada uang..
Dita : ehhhh emang gw butuh duit lo...gw cuman butuh tanggung jawab lo...( terlihat Dita sedikit tersenyum licik menghadap kedua teman di sampingnya.)
Fani : udah-udah dit...gw tau Budi kaya apa, jadi pasti di bakalan tanggung jawab..tapi tanggung jawab dalam bentuk apa dit. kan tadi lo sempet bilang gak mau uang.
Dita : kalau itu urusan gw..sini mana nomer hp lo mas...biar lo gak kabur lagi.
Budi : Maaf saya gak bakalan kabur mbak, ini nomer hp saya.
Dita : Ok nih catetin di hp gw ( Terlihat Dita dengan angkuh memberikan hp nya untuk di isi nomer hp Budi).
Budi : Nih mbak udah saya save nomer hp saya di hp mbak.
Dita : ok Budi ya...ok deh, nanti gw kabarin...awas yahh kalau ingkar.
Terlihat Dita berjalan cepat menjauh dari Budi dan teman-temannya, dalam genggaman tangannya terlihat Dita tersenyum hangat ketika menggenggam hpnya yang sudah terisi nomer pria yang di jumpainya saat di parkiran minggun kemarin. Sebenarnya dalam hati Dita berdesir suatu getaran yang tidak pernah ia rasakan seumur hidupnya kala melihat tatapan pria tadi, yang ternyata bernama Budi.
Kini ketiga teman Dita terlihat masih mengerebuni Budi, terlihat kedua teman Dita masih salah tingkat di depan Budi.
Fani : Wah bud, gw tau Dita kaya gimana, kayanya lo udah bikin dia marah.
Budi : Ya fan, waktu itu Budi beneran gak sengaja orang tau-tau mobilnya Dita udah nabrak motor Budi aja.
Fani : ya udah gak apa-apa koq bud...walaupun begitu Dita sesungguhnya baik koq. jadi maafin Dita ya.
Budi : iya gpp fan, Budi udah biasa di gituin..
Stevi : ehemm...yah...fan koq temannya gak di kenalin sih...
Dian : iya nih Fani kita kaya kambing congekk...
Fani : ahhh lo pada mah tetep ya...hehhe, Oh ya bud..kenalin ini teman Fani. stevi ama dian.
Budi : saya Budi mbak...
Stevi : stevani...biasa di panggil stevi...ihh koq mbak sih...
Dian : aku dian...mas..
Stevi : ya elah lo pak acara aku akuan...udah deh...jangan modus.
Fani : udah lah ribet aja..hehe, maaf ya bud..
Budi : iya gpp
Fani : ehhh stev...an...itu Dita udah ngilang, ayo-ayo cepat..bud, udah dulu ya..
Stevi : ahhhhh..ahh...ya udah bud...udah dulu ya.. nanti kapan-kapan ngobrol lagi ya..
Dian : dadah mas Budi...
Budi : dahhh...
Ahhh Budi pun sedikit menggelangkan kepala ternyata ada juga perempuan-perempuan kampus segenit mereka. hem walaupun genit mereka tampak cantik-cantik membuat Budi beberap kali harus kembali mengatur nafasnya karena sedikit grogi. Akhirnya setelah perempuan-perempuan itu hilang Budi pun memutuskan untuk masuk kelas sepertinya sebentar lagi kelasnya akan di mulai. Hingga terlihat Budi pun masuk kelas dan mengikuti beberap perkuLiahan sampai akhirnya ia pun selesai kuLiah dan memutuskan untuk pulang ke rumah. Saat itu badannya sangat gerah dan lelah ia ingin cepat sampai ke kostannya untuk mandi dan juga beristirahat. Nampak ketika sampai kostan, kostan itu terlihat sudah sepi motor-motor para penghuni kostan sudah terjajar rapi di garasi yang tersedia. Wajar saja saat itu sudah hampir tengah malam ketika Budi sampai di kostannya. Kemudian setelah memarkirkan motornya, terlihat Budi sudah berada di depan pintu lalu perlahan Budi memutar kunci rumah bagian depan tersebut, setiap para penghuni memang masing-masing memangang satu kunci.
Guna kepraktisan akses para penghuni mbak Wina memberikan kunci-kunci itu kepada para penghuninya agar ia tidak repot-repot untuk membuka tutupkan pintu depan. Setelah masuk terlihat dari ruangan tamu sampai ruangan tv lampu utama sudah di padamkan. Saat itu ruangan tv tampak sepi. Kini Budi pun melangkah naik masuk ke kamarnya terlihat lantai atas hampir sama seperti lantai bawah hampir semua lampu kamar masing-masing sudah di padamkan, ketika hendak membuka kamarnya. Budi pun seperti melerik ke sebelah kiri kemar imron, sudah 1 minggu ini imron tidak terlihat di kostannya setelah mengalami kenyataan pahit dari kekasihnya kini imron sepertinya seperti menghilang bak di telan bumi. Setelah melirik ke kiri ke kamar imron, kini gantian Budi melirik ke arah kanan terlihat kamar di sebelahnya terlihat sudah gelap kecuali kamar di ujung yang terlihat masih menyala. Kini ketika sudah membuka pintu kamarnya sayup-sayup Budi seperti mendengar orang yang marah dan menangis di kamar pojok yang di tempati teh Lia (29 tahun) sepertinya di ujuang sana teh Lia sedang berbicara dengan seseorang sambil marah dan menangis. Suara dari teh Lia sidikit menarik perhatian Budi hingga Budi pun perlahan berjalan ke kamar pojok dengan pelan sambil mendekat ke pintu kamar teh Lia, dari sana Budi seperti mendengar pembicaraan teh Lia di telp.
Teh Lia : Udah lah kang...kamu ngaku saja...kemarin jumat kamu kemana ?
Teh Lia : Lia telp-telp gak diangkat, sampai Lia jamuran nunggu di travel.
Teh Lia : ah alesan aja, Lia tahu akhir-akhir ini kamu jarang pulang ke rumah...ambu yang cerita.
Teh Lia : koq kamu jadi nuduh Lia, orang jelas-jalas kamu yang ada main di sana.
Teh Lia : hahhh kamu ini nuduh Lia yang macem-macem padahal kamu sendiri yang macem-macem.
Teh Lia : hehhh xixii apa...jadi kamu mau seperti itu..(brak...terdengar bunyi benda terlempar)
Saat itu Budi langsung berjalan cepat masuk ke kamr kostanya, sepertinya teh Lia tadi kadung marah kepada suaminya hingga ia pun tak kuasa melempar hp nya itu ke pintu kamarnya tadi membuat Budi yang berada di situ langsung kaget dan menjauh. "Ahh ternyata susah juga ya kalau sudah berumah tangga dekat saja suka berantem apa lagi hubungan jarak jauh seperti teh Lia dan suaminya itu..ujar Budi dalam hati.." tangan nya terlihat sedang menggosok-gosokan sabun ke tubuhnya. hingga tanpa sengaja tangan Budi menyabuni lama area selangkanga kontolnya. hingga beda hitam itu pun berdiri dengan gagahnya.." ahh apes.***ra-gara ngebayangin teh lilis yang ldr an bikin kontol Budi berdiri aja..ujar Budi". Kini ia pun dengan buru-buru langsung membilar sabun tersebut agar kontolnya hilang kelicinannya dan kontol itu kembali tidur setelah di siram air dingin. Lumayan perlahan kontol Budi kembali ke posisi normal, kini Budi dengan cepat memberaskan acara mandi nya tersbeut hingga kini ia pun sudah keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk di tubuh bawahnya. Terlihat Budi meilhat hpnya di sana sudah ada beberapa sms yang masuk di hpnya.
FROM :
Umi Nisa : bud..weekend ini jadi kan lesin naya lagi..abis lesin naya malamnya lesin umi ya..hehe (9.21 PM)
Lani : haiii bud...ihh koq gak pernah ngehubungin lani lagi....kamu sibuk ya yang... (9.51 PM)
0856xxxxx : Heii ini gw Dita....siap-siap ya, buat tanggung jawab.. (10.09 PM)
0855xxxxx : Bud...ini nomer Fani.. (11.11 PM)
Akhirnya dengan masih bertelanjang dada satu persatu Budi pun membalas pesan masuk ke nomer di hpnya itu
TO :
Umi Nisa : ihhh umi bikin Budi pengen aja..hehe ( send 11.49 PM)
Lani : maaf lan Budi lagi sibuk, lagi uts ( send 11.49 PM)
0856xxxxx : Iya tenang aja Budi pasti tanggung jawab (send 11.50 PM)
0855xxxxx : Haii Fani...belom tidur fan ? (send 11.50 pm)
Tringg tak lama terdengar kembali notifikasi pesan baru di hp Budi.
FROM :
0855xxxxx : Belom bud..Fani belum bisa tidur, Budi belum tidur. Boleh Fani telp ? (11.51 PM)
To
0855xxxxx : Boleh. (send 11.52 PM)
krenggg terdengar hp Budi berbunyi tanda ada telp masuk. kemudian Budi pun mengangkat telp tersebut.
Budi : Hallo fan...
Fani : hallo bud...
Budi : Belom tidur fan ?
Fani : Belum bisa tidur bud.***k tau kenapa..
Budi : hemm kalau Budi baru selesai mandi, kamu gimana kabarnya fan..
Fani : wah seger donk hehe, baik koq bud...jauh lebih baik dari kemarin.
Budi : kamu masih mikirin imron ?
Fani : ya kadang-kadang tapi masih manusiawi lah..buat apa aku mikirin orang yang udah gak mau aku pikirin.
Budi : yang sabar ya fan, mungkin ini cobaan buat hubungan kaLian.
Fani : ya tapi kalau di pikir-pikir udah kelewatan juga sih kalau semua kesalahan di timpaain ke semuanya.
Budi : maksudnya imron juga salah ?
Fani : ya gak gitu juga sih..
Budi : hehe fan..manusia itu ketika berhubungan akan ada titik ketika mereka dalam keadaan di bawah dan pada saat itu lah waktunya untuk kembali merekatkan apa yang telah merenggang.
Fani : ya Fani sih pengen gitu...cuman imron nya kayanga yang gek pengen..
Budi : ya itu lah yang sulit, saat merekatkan ujuang satu dan ujung yang lainnya harus sama-sama melunak tidak keras dengan sisi salah satunya.
Fani : hemmm...iya juga sih...wah lo dewasa banget ya...mas..hehe
Budi : hehe ngeledek nih...
Fani : tapi beneran bud..Fani dengernya jadi adem loh..
Budi : ya bagus deh kalau begitu. hehe
Fani : btw gimana teman kamu itu, masih belum pulang-pulang ke kostan ?
Budi : belum fan.***k tau kemana tuh...
Fani : Imron itu harga dirinya tinggi jadi kayanya gak mudah buat dia..
Budi : Ehh jadi hubungan kaLian gimana ?
Fani : Ya gitu bud..putus..dia koq yang mutusin nya..aku bisa apa lagi..
Budi : Kamu masih sayang ama imron ?
Fani : gak tau bud..
Budi : hem ok gpp fan, gak usah di jawab apa yang tidak ingin kamu jawab. hehe
Fani : hehe thanks ya bud...ternyata kamu asik juga..ya..aku baru tau..
Budi : hehe kemana aja neng..
Fani : bud kapan-kapan jalan yuk...nonton atau kemana keq..
Budi : yeee...masa Budi jalan ama pacar temen..
Fani : ehhhh mantan..bud...
Budi : hehe iya deh...eh fan bobo sana, besok bukannya kamu ada kuLiah pagi.
Fani : ohh iya...makasih ya bud, udah di ingetin..hehe dada Budi...
Budi : dadah Fani...tidur yang nyenyak ya...
Fani : bye bud..
Terdengar suara di hp Budi pun menghilang, kini layar hp Budi sudah kembali mati. ya saat itu memang Budi masih bersimpatik dengan hubungan kedua temannya itu. karena kejadian yang tidak di sangka-sangka kini imron dan Fani pun harus mengakhiri hubungan keduanya. Dan sampai hari ini pun imron seperti menghilang dari Budi dan juga Fani. Mungkin saat itu imron masih malu karena harga dirinya sudah di injak-injak. kekasihnya yang dulu begitu dia cintai sekarang sudah berbuat serong di belakangnya. Walaupun awalnya bukan kemauan Fani juga.
Malam itu setelah mengakhiri telp dengan Fani. tiba-tiba saja perut Budi jadi keroncongan rasa lapar sekali, seakan nasi goreng tadi yang ia makan di kampus tidak dapat memuaskan cacing-cacing di dalam perut Budi yang saat ini berdemo ingin di puaskan oleh santapan makan tengah malam. " ahhh untung masih ada pop mie...ujar Budi" dengan menentang pop mie itu kini terlihat Budi berjalan kebawah menuju kearah dapur untuk mengambil air panas di dispenser. Ketika sedang menyeduh pop mie tiba-tiba saja sekelebat Budi seperti melihat bayang putih melitas di sampingnya. Dengan penasar Budi pun seperti berjalan mengikuti bayangan itu keluar halaman belakang tempat menjemur. Samar-samar di celah pintu belakang yang sedikit terbuka Budi pun seperti melihat wanita berambut panjang dengan baju putih menghadapa kebelakang. Wanita itu tampak tertawa hihihhihii kontan saja bulu kuduk Budi langsung merinding. dan Budi pun langsung menutup pintu itu dengan keras. ketika hendak mau berlari tubuh Budi sepeti munubruk sesuatu di depan brak....aduhh....mas Budi...ee tengah malam gini pake lari-lari mana gak Liat-Liat..aduh..kaki Sari jadi terkilir nih.
Budi : waduh mbak maaf-maaf..sini Budi bantu berdiri.
Mbak Sari : Sampean ini piye toh mas..tengah malam pake lari-lari ada apa toh..
Budi : tadi ada...ahh gak mbak tadi Budi lupa mau ngambel saos..
Mbak Sari : ya ampun...si mas ee...kirain ada apa..bentar nih Sari ambilin saos.
Budi : makasih ya mbak..
Mbak Sari : malam-malam laper toh mas..
Budi : iya mbak hehe
Mbak Sari : ihhh mas Budi...mana bikinnya cuman satu..kan Sari jadi pengen
Budi : hehe ya udah makan berdua aja mbak...Budi cuman pengen yang anget-anget aja.
Mbak Sari : mau donk yang anget-anget..hehe
Budi : Yo sini mbak makan berdua aja ( Terlihat kini Budi menarik kursi meja makan dan duduk bersama mbak Sari)
Terlihat kini mereka pun asik mengobrol sambil menunggu pop mie itu matang. Dari mbak Sari Budi tahu usia mbak Sari ini adalah 35 tahun dengan status janda anak 2, yang kedua ananya itu sekarang tinggal di kampung dengan kedua ibu mertuanya. Ya mbak Sari sudah 2 kali menikah dan 2 kali juga menjadi janda. Suami yang pertama meninggal dunia dan suami kedua kawin lagi dengan perawan di kampungnya yang menyebabkan mbak Sari tidak rela di madu dan memutuskan untuk cerai untuk kedua kalinya. Setelah perceraian yang keduanya mbak Sari pun mengikuti ajakan kakak nya mbak Wina untuk ikut bekerja di rumah ini. Budi seolah melupakan sosok mengerikan yang di lihatnya tadi. Kini di depannya sudah duduk janda molek pembantu di rumah tersebut.
Budi : Nih mbak mie nya udah mateng..sini Budi suapin.
Mbak Sari : Wah asik dingin-dingin gini anget-angetan makan mie. hehe
Sluphhhhh terlihat mbak Sari menyeruput mie dari suapan garpu Budi, lalu suapan kedua giliran Budi menyerutputnya dengan lahap slurphhhhh .
Budi : Wah enak ya...anget-angetan makan mie..hehe
Mbak Sari : Ya apalagi anget-angetan yang lain pasti lebih nikmat mas hehe
Budi : ahhhh mbak Sari manis ya...(terlihat tangan Budi sudah berani mencoel dagu mbak Sari, mbak Sari hanya senyum-senyum saja)
Mbak Sari : mas Budi..berani nya cuman dagu aja...hehe
Budi : hehe jadi mau apa lagi mbak...( kini tangan Budi mulai mengelus paha Sari yang saat itu menggunakan daster bawahan rok.)
Mbak Sari : ihh Sari jadi merinding mas..hehe
Budi : udah lama gak di elus ya mba...( kali ini lagi tangan itu mengelus lembut sambil mengangkat dater bawahn rok mbak Sari makin keatas.)
Mbak Sari : hmmmm shhhhhh iya mas....
Melihat mbak Sari yang sudah mulai terasang kini Budi menarik kursinya mendekat dengan kursi mbak Sari, kini mereka pun duduk berdampingan. Terlihat Sari seperti sudah terangsang dengan mata sedikit sayu merasakan elusan halus tangan Budi di paha selangkangan dalamnya. Budi seakan tidak menyia-nyiakan momen itu dan langsung melahap bibir mbak Sari yang tadi terbuka karena mendesah. Sluphhhh ckckck skuphhhh ckckck bibir mereka pun saling melumat dan melahap. Saat ini dalam temaram lampu dapur mereka saling memcu hasrat masing-masing. Kini di bawah sana tangan kiri Budi sudah menyusup masuk ke dalam bawah daster rok mbak Sari, tangan itu makin masuk kedalam hingga sampai di tengah selangkangan Sari. Dengan cepat kini tangan Budi sudah melucur ke dalam celana dalam mbak Sari. Slekkk slekkkk slekkk tangan kiri Budi terus merangsang itil mbak Sari yang makin membesar, memeknya sudah terasa lembab dan basah. Di atas sana mulut keduanya sudah saling tenggelam satu sama lain..lumtan-lumatan hangat dari bibir keduanya menambah sensi nikmat tersendiri di tambah lagi kini tangan kanan Budi tidak tinggal diam dan langsung menysup ke tengah dada mbak Sari tangan itu langsung menyingkap kancing baju daster mbak Sari seperti sudah terlatih tangan itu langsung menyibak kutang Sari dan langsung meremas nya....ahhhh shhhhhhhh Sari pun sudah mendesah nikmat meresakan rasangan dari Budi. Ransangan di memek di dada dan di mulut membuat tubuh mbak Sari seperti melayang-layang. hingga akhirnya karena rasa nikmat yang terus bergelora di tubuhnya.
Mbak Sari pun tidak sabar langsung mendorong tubuh Budi bersandar di kursi meja makan. Kini Sari langsung membuka celana pendek yang Budi kenakan. Alangkah terkejutnya mbak Sari ketika membuka celan pendek Budi, ketika celana itu turun seperti ada belalai gajah yang langsung meloncat di depan mata kepalanya sendiri. Uhhhhhhh terlihat kontol hitam panjang dan besar kini sudah berada di depan Sari. Ternyata benar dugaannya dulu, ternyata benda besar yang berada di selangkangan Budi adalah kontolnya. Belum pernah Sari melihat secara nyata kontol sebesar dan sepanjang itu. Kontol itu seperti kontol orang afrika yang biasa ia lihat di filem bokep yang biasa ia tonton dengan mbak Wina kakaknya sendiri.
Mbak Sari masih terkejut hingga ia hanya menatap takjub kepada benda hitam di selangkangan Budi, mengetahui keadaa mbak Sari Budi langsung bergerak menuntun tangan mbak Sari untuk memegang kontol hitamnya. " mas...gede banget...ujar mbak Sari" Budi mendengarnya hanya tersenyum dan menyorongkan kontolnya ke depan mulut mbak Sari. Mbak Sari yang mengerti keinginan Budi langsung menyambar kontol Budi dengan mulutnya. sluphhhhhh sruppp...clupp clup..clup..mbak Sari mulai memaju mundurkan mulutnya memberi oral hangat untuk kepala kontol Budi yang besar..karena terlalu besar dan panjang beberapa kali mbak Sari seperti tersedak dan batuk..slpppp clup clup clup ohokk ohokk "ihh mas Budi iseng aja tau kontol nya gede malah di jejel-jejelin hehe, udah ahh mas capek mulut Sari. Pak mulut bawah aja ya..tempik ku udah banjir nih mas. ujar mbak Sari." Kemudian dengan cepat mbak Sari langsung menarik daster rok nya ke atas kini mbak Sari langsung menurunkan cancut kremnya lalu mbak Sari mengambil posisi duduk di atas selangkangan Budi..memek nya memang sudah benar-benar basah. Ketika itu kontol Budi langsung bertemu permukaan luar memek Sari..clepp...shhh ahhhhh clep..slekk slekk..slek..kontol itu masih berada di depan memek mbak Sari. mbak Sari masih berusahan memasukan kepala kontol yang terlihat membogonggol besar itu..ehhhh mas...gede..cleppp..kini kepala kontol Budi sudah mulai masuk..mbak Sari terlihat gregatan untuk mengeluar masukkan kepala kontol Budi..clep clepl clep...beberapa kali kepala kontol Budi keluar masuk..tapi batang nya masih belum juga di masukkkan oleh Sari..
Sepertinya Sari masih menikmati kepala kontol Budi yang besar. Setelah dirasa sudah siap kini Sari mulai mendorong pinggulnya makin merapat kebawah hingga kemudian batang kontol Budi dapat masuk setengahnya.. ehhhh bleshhhh...ahhhhh clokk clokk clokk clokk clok mbak Sari terlihat bergerak naik turun memompa batang kontol Budi setengah tiang, kini hanya dengan setengahnya saja batang itu sudah terasa nikmat memmenuhi memek Sari...rasanya Sari ingin semakin dalam lagi..hingga setelah beberapa menit mengluar masukkan kontol Budi kini Sari pun mulai menggenjot kuat agar kontol Budi makin masuk seluruhnya ke memk Sari...hahhhhh mas....bleshhhhhhhhhhhh...akhirnya batang kontol Budi tenggelam seluruhnya di Liang memek mbak Sari. Rasanya Sari merasakan memeknya tidak karuan..antara perih dan nikmat. Seumur-umur baru kali ini memeknya di jejali kontol sebesar itu hingga amblash sampai dinding rahimnya. Terlihat Sari masih belum mengerakkan pinggul nya naik turun seperti tadi. Seakan ganjalan di memeknya benar-benar memenhui seluruh inti lobang rahimnya. Budi masih memberikan waktu untuk memek Sari agar dapat berdaptasi.
" ehhh mas..perih..tapi enah ee mas..ujar Sari" Budi tidak menjawab dan hanya langsung menyambar mulut Sari sluphhhhh ckckck sluphhh ckckk ciuaman hangat Budi seakan menjadi support untuk Sari supaya bergerak lagi untuk mengaduk-ngaduk memeknya dengan kontol besar itu. slekkk clokk clokk plokk clokk plokkk plokk plok...kini Sari mulai menaik turunkan pinggulnya kembali mengocok-ngocok kontol Budi dengan memeknya yang selalu gatal itu. kalau di hitung-hitung sudah 2 bulan ini dia tidak merasakan kontol laki-laki, semenjak mas adi memutuskan untuk tobat mengakhiri perselingkuhannya dengan Sari. Ya mau di kata apa lagi kalau yang pria sudah tidak mau Sari tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain tidak ada hubungan apa-apa juga, hubungan Sari dan adi selama ini hanya hubungan sama-sama menguntungkan saja. Di sisi lain Sari masih butuh kehangatan kontol laki-laki, di sisi lain adi pun butuh lobang untuk menyalurkan hasratnya yang tidak tersalurkan selama ngekost dan hidup berjauhan dengan istrinya di bogor.
Dan sekarang Sari seperti mendapatkan ganti kontol yang jauh lebih nikmat di bandingkan adi. Ukuran kontol Budi 2 x lipat kontol adi hingga Sari pun hanya bisa tersenyum nikmat. Plokk clokk clook plokk clokk plokk kini tubuh Sari bergerak semakin cepat merojok kontol Budi dengan kuat. Seakan ia telah melupakan rasa perih ketika di bobol kontol besar Budi. Kini rasa perih itu telah hilang entah kemana. Yang ada hanya nikmat lagi dan lagi.. plokk cclokk plokk clokk clokk plokkk plok..di tengah malam yang dingin dan sepi kedua tubuh mereka saling menyatu dalam keremangan lampu dapur. Mereka seakan lupa kalau persetubuhan mereka di lakukan di ruangan terbuka, namun sepertinya nafsu telah menutup akal keduanya. Kini mereka hanya saling menyodok mendesah dan meraung nikmat. ahshhhhh shhhhhh ahhhhh mas....kontol mu....plokk clokk clokk plokk cplok...ahhhh tempik ku penuh banget...shhh ahhhb plokk clokk plokk clokk plok clok...tubuh Sari makin cepat saja bergerak naik turun hingga beberapa saat kemudian tubuh itu menjadi kaku di bawah sana memek Sari terasa menjepit keras batang kontol Budi...hingga kemudian satu desakan kuat dari memek Sari tak bisa ia tahan lagi...ahhhh mas......crottttttttttttttttt crotttttttttttttttt crottttttttttttttt crottttttttttttttttttttttttt ahhh Sari pun ambruk setelah orgasme nikmat pertamanya. ahhhh Budi masih membenamkan kontolnya di memek Sari, ia pun memberikan Sari waktu untuk menikmati sisa-sisa orgasme nya itu. Saat itu wajah Sari terlihat berkeringat, ia pun seperti lemas dan menyandarkan kepalanya di dada Budi. " mass enak tenan...masnya belum ya..ujar Sari.." saat itu Budi hanya tersenyum dan mengangguk. " sini mas...dari belakang aja..ujar Sari" Sari terlihat berdiri dan melepaskan kontol Budi dari memeknya, plopp...Sari pun kemudian berbalik ke tembok dan menyenderkan kepalanya di sana, terlihat ia menunggingkan pantatnya di depan Budi.
Melihat aba-aba seperti itu Budi langsung saja menyorongkan kontolnya kedalam Liang memek Sari yang sudah terbuka itu.. bleshhhhhhhhh kali ini kontol Budi langsung masuk tanpa halangan...plokk clokk cclokk plokk clokk plok..Budi langsung menggenjot memek Sari dair belakang..benturan antara selangkangannya dengan pantat Sari begitu nikmat terasa hingga Budi pun dengan gemas kembali menggeonjot Sari dengan kuat..plokk clokk cplokk clok plok cplokk cplok ahhh shhhhh ahhhhh shhhh ahhhh Sari hanay bisa mendesah-desah kini di belakang sana memeknya sudah habis di jejali kontol besar Budi hingga tidak ada ruang kosong di dalam sana, seluruhnya sudah di penuhi batang kontol hitam nan gemuk itu. plokk clok cplokk cplok cplok clpokk...ahhhhh mas....aku ee gak tahan lagi...jadi pengen keluar lagi ayo toh mas,....ahhhh plokkk clokkc lokk plokk plokk kocokan kontol Budi makin cepat dan kuat kini rasanya ia tak sanggup lagi menahan dorongan kuat peju di dalam nya sana.
Hingga satu sodokan kuat mereka pun seperti mengejang bersamaan...plok plokk plok plok ahhhhhhhhhhhh shhhhhhhhhhhhhhhhhhhhahhhhhhhhhhhhh crottttttttttttttttt crotttttttttttt crottttttttttttt crotttttttttttttt kelamin keduanya kompak menyemburkan isi pejuanya...ahhhhh rasanya tubuh Sari seperti mau copot saja..tidak pernah ia merasakan persetubuhan sehebat itu..mungkin faktor batang kontol besar mempengaruhi rasa dari persetubuhannya kali ini. tegg...teg...terdengar suara orang berjalan hendak masuk ke dapur..sepertinya itu suara dari kamar mbak Sari dan mbak Wina. Sari....kamu lagi...terdengar suara mbak Wina memanggil-manggil nama Sari..Budi dan Sari pun seperti kaget..kemudian Budi langsung menarik batang kotolnya yang masih basah keluar dari memek Sari kemudian ia pun dengan cepat menyambar celana pendeknya yang tadi sempat di lepas. Tidak jauh beda Sari pun dengan kaget langsung memperbaiki daster tidurnya kembali. Namun ia lupa untuk memakai cangcutnya kembali. Tadi sewaktu hendak bersenggama dengan Budi cancutnya terbuang ke kolong meja. hingga ia pun harus merelakan memeknya polos tanpa penutup lagi di bawah sana.
Terlihat Budi sudah kembali ke posisi duduk semula, sambil kembali menyantap mie instan yang sudah terlihat merekah dingin. Kali ini pintu kamar mbak Wina terlihat terbuka...krekkk...
Mbak Wina : Sar...kamu lagi ngapain dini hari gini di luar...ehh ada mas Budi...
Mbak Sari : Ini mbak, mas Budi dini hari gini minta tolong Sari buatin mie..tau tuh cacing di perutnya bangun kelaparan kali.
Budi : iya mbak Wina, tadi Budi laper banget..eh ada mbak Sari ya udah Budi minta tolong buatin mie aja.
Mbak Wina : ohh gitu bud...ya udah gak apa-apa, asalkan bukan cacing di bawah perut aja bud.hehe
Mbak Sari : Wah kalau itu yang bangun repot mbak nidurin nya..hehe
Mbak Wina : Kalau repot butuh kerja sama sar...hahaha
Budi : hahah mbak Wina ada-ada aja, ya udah mbak Budi keatas dulu..ini mienya udah habis juga..makasih ya mbak Sari udah di bikinin mie.
Mbak Sari : Ya mas bud sama-sama, nanti kalau pengen mie lagi bilang Sari saja ya mas..
Budi : iya mbak..(terlihat Budi berjalan menjauhi dapur)
Mbak Wina : Ihh kamu sar subuh-subuh gini koq tumben seger banget...
Mbak Sari : ohh tadi abis makan mie ama mas Budi jadi segeran..udah ahh mbak masih gelap ini Sari mau tidur lagi ngantukk..
Mbak Wina : Sar--sar...kamu ini gak subuhan dulu..
Mbak Sari : iya nanti aja mbak...(terlihat Sari berjalan masuk ke kamar tidur keduanya)
Mbak Wina : " tumben-tumbenan si Sari bangun subuh gitu...ehh ini di lantai koq kaya basah lengket ya ujar mbak Sari dalam hati"..(terlihat mbak Wina berjongkok melihat nosa tetesan basah di lantai..) " wah itu koq kaya cancut..ya ini kan cangcutnya Sari..waduh..jangan-jangan Sari ama mas Budi..wahh tenan iki..awas ya kamu sar..hehe ujar mbak Wina tersenyum".
Malam itu akhirnya Budi kembali masuk ke dalam kamarnya saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi, berarti sudah 2 jam lebih tadi ia dan mbak Sari saling memadu hasrat di dapur sana. Mengingat mbak Sari batang kontol Budi kembali mengeras. " ahhh si kontol, udah ahh tidur dulu kan besok-besok lagi bisa ena-ena lagi ama mbak Sari..lagian sepertinya mbak Sari juga ketagihan kontol Budi..ujar Budi dalam hati". Akhirnya setelah berapa saat kemudian kontol itu pun kembali ke ukuran semula kini Budi pun mulai menutup matanya dan tertidur pulas.
harimau_sore
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 19 Feb 2014
- Post
- 2.158
- Like diterima
- 7.850
wiiih si budi udah jadi idola dikampusnya..
dita ama fani kok kayak ngefans sama budi nih..
target di kost udah dijebol satu, menyusul yang lainnya nih..
makasih updatenya suhu..
dita ama fani kok kayak ngefans sama budi nih..
target di kost udah dijebol satu, menyusul yang lainnya nih..
makasih updatenya suhu..
Terakhir diubah:
Yomatumi
Senpai Semprot
Makasih suhu untuk updatenya..
Ferryputra
Tukang Semprot
- Daftar
- 8 Nov 2018
- Post
- 1.416
- Like diterima
- 9.429
Rezeki nya Budi cakep banget dah, terima kasih update nya bro, sehat selalu
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
