Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nasib Anak Kost

Nasib Anak Kost Bag 14 : Budi adakah Dita dan cinta


Detik waktu kian berlalu
Bejana waktu telah tertuju
Dalam kias kelambu padu
Teriring satu senyum belalu

Singgasana sultan tak lama lagi berpadu
Hilang sesaat terbiaskan batu
Hingga daku tak lagi mengadu
Satu sisi kian berpadu

Saat itu Budi sedang berada di sebuah perpustakaan kampusnya, waktu itu tepat 1 minggu setelah kejadian aneh yang di alami Budi serta Dita. Walaupun itu di rasa hanya mimpi namun sesungguhnya kejadian itu masih terngiang-ngiang di pikiran kepala Budi. Tapi sejenak ia bisa bernafas lega walaupun semua itu sudah berlalu yang terpenting adalah kesalamatan Dita dan dirinya yang nyatanya aman-aman saja. Ya setelah kejadian 1 minggu yang lalu hubungan Budi dan Dita lebih terasa lain. Yang dulu kalau ketemu sering marah-marahan sekarang seperti teman yang sepertinya sudah berkenalan lama sekali.

Ya Dita menyadari walaupun ada kias-kias sambaran hati yang merona jika berada di dekat Budi, Dita sesungguhnya tak bisa menghindari kenyataan bahwa hubungan ia dan Budi hanya sebatas teman saja. Di sisinya sudah ada Bagus yang sebelumnya Dita tidak tau kalau kekasihnya itu adalah serigala haus madu. Setiap kembang yang di temuinya baik yang sendiri atau punya orang lain habis di jilati sampai akar madunya kering.

Siang itu Budi masih mencari-cari buku mata perkuliahan yang sedari tadi ia jelajahi dari sudut atas lemari satu hingga sudut bawah lemari kedua. Akhirnya setelah sepuluh menit mencari-cari buku itu pun sudah tergenggam oleh jemari-jemari yang besar dan kuat itu. Kini ia pun mulai duduk di sebuah kursi yang di depan terlihat 1 meja panjang menopang kedua tangan kokohnya. Keni selembar demi selambar halaman buku itu telah ia bolak balik dan catat di sebuah buku bertuliskan Ini Buku Budi...

Detik demi detik, menit demi menit sudah berlalu tak terasa sudah hampir 1 jam ia berada di perpustakaan kampus hingga kemudian ia pun di kagetkan dengan bunyi kecipak-kecipak dengan beberapa sautan bunyi air liur yang teraduk menjadi satu suara unik di sebuah perpustakaan tua yang siang itu terlihat sepi. Budi menceba menerka dari mana arah suara itu berasal, blak...buka tebal 500 halaman itu akhirnya tergeletak begitu saja di atas meja kosong yang tadi di tempati Budi. Kini ia pun berdiri dan mulai berjalan dengan pelan dan hati-hati. Selangkah demi selangkah ia berjalan kesamping. Setiap langkah kakinya membuat indera pendengarannya terasa makin terdengar tajam bagai silet. Teg..kini kakinya pun mulai berhenti melangkah dengan kepala menengok kesamping kiri lemari besar yang dengan rapih menutupi meja samping pojok yang terlihat menyepi sendiri.

ahhhhh shhhhhhh sluphhhhh ckckkkk sluphhh ckkkk....clekk..clekk..clell..crekk. Akhinya kini ia pun mengetahui sumber suara itu berasal tidak lain adalah dari dua sejoli mahasiswi dan mahasiswa senior yang sedang melakukan kegiatan eksplorasi birahinya. Saat itu terlihat dua sejoli itu sedang memadu kasih di tempat yang tidak seharusnya, dalam posisi budi saat itu kini terlihat mereka sedang berciuman saling melumat bibir masing-masing dengan penuh nafsu di bawah meja terlihat tangan si pria keluar masuk kedalam rok yang di kenakan wanita itu...hingga terdengar bunyi kecipak-kecipak basah di bawah sana. Terlihat tangan si wanita pun sedang aktif mengocok penis pria itu, yang membuat si pria merem melek sambil terus menciumi si wanita. Serta tangan yang terus mencolok kedalam isi rok wanita tersebut.

Satu menit dua menit Budi terdiam hingga ia pun mengeluakan bolpoin dari satu depan kemejanya dan klek....blukkkk....dan melemparkan bolpoin itu kearah pemuda dan pemudi tersebut. Sontak saja keduanya kaget dan langsung memperbaiki posisi dan pakaian mereka.

Budi : Woi mas...mbak...kalau mesum jangan di perpus donk...
Pria itu : Ahh Asu...kampret...bikin kaget.....
Wanita itu : Aduhh..udah udah yuk john kita pergi dari sini...
Pria itu : Awas lo ye...urusan kita belom kelar.. ( terlihat wanita itu menarik paksa pria itu agar tidak jadi ribut, karena di ruangan itu sudah mulai orang ramai melihat kesitu)

Saat itu Budi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, kini ia pun kembali ke tempat duduk nya dengan rasa dongkol menjalar di dada dan di bawah selangkangannya. Kini ia pun kembali terpaku membuka kembali lembar demi lembar buku besar di hadapannya hingga kemudian ketika telp gengam yang berada di saku celananya bergetar. Budi pun menghentikan aktifitasnya dan mengalihkan perhatiannya ke sebuah hp kecil di belakang saku celananya. Kini hp itu sekarang sudah ada di depan wajah budi, Dari layar hp itu terlihat satu kontak nomer yang lalu ia tunggu notifikasinya.
Hingga kemudian ia pun tersenyum dan mengangkat telp itu.

Budi : Hallo dit, kamu lagi dimana ? ohh iya nanti Budi kesana ya.

Akhirnya siang itu Budi menghentikan aktifitasnya di perpustakaan itu, kini ia pun mulai berjalan keluar dan meninggalkan bangunan gedung yang terlihat lebih tua dari pada bagian gedung yang lainnya itu. Dalam beberapa saat kemudian kini terlihat budi sedang duduk manis di kantin belakang kampus tersebut. Hingga kemudian ia pun di kagetkan dengan sapaan wanita cantik yang sudah seminggu ini membuat tidur Budi tidak nyaman, bayangan wajahnya terus-terusan bergelayut manja di sisi bawah pelupuk matanya.

Dita : hallo Bud...udah lama ya ? maaf tadi Dita ke toilet dulu.
Budi : eh dit, ngagetin aja. Ahh nggak koq orang Budi juga baru sampai.
Dita : Btw jadi kamu gak keberatan kan nemenin Dita lagi ?
Budi : Nggak lah dit, apa sih yang gak buat gadis secantik kamu..hehe
DIta : Ihh Budi kamu udah mulai berani gombalin dita ya..hehe ( Terlihat tangan mulus Dita mencubit pelan pinggang Budi)
Budi : aduh...aduh...Dit...yang lama aja dit...hehe
Dita : Ihhh malah keenakan...

Akhirnya mereka pun mengobrol asik di siang itu, tak lupa Budi pun menawari Dita makanan yang sedang ia pesan. Aku samain aja ama kamu Bud...ujar Dita, Ohh yaudah Mie Ayam nya 2 ya Bi..Sambel nya jangan pedes-pedes...makasih bi.

Hingga kemudian saat mereka sedang mengobrol asik mereka pun di kagetkan oleh sesosok pria tubuh tinggi atletis yang sekarang sudah tepat berada di samping mereka. Ya pria itu adalah Bagus pacarnya Dita.

Bagus : Ohhh jadi gini DIt...selama ini kamu sibuk-sibuk terus rupanya lagi deket dengan monyet satu ini...
Dita : ehhh Bagus...gus...kekenalin ini Budi teman Dita...
Bagus : Udah Dit gak usah banyak alesan lagi... sebenernya ada hubungan apa kamu ama dia ??? (terlihat Bagus sudah bernada tinggi membentak Dita, Hingga Budi pun mulai membuka suaranya)
Budi : ehhh jangan gitu donk kalau ama cewek...
Bagus : ehhh diem lo anj*ng...jadi udah berapa lama hehh lo deketin cewek gw...
Dita : Gus...udah gus..***k enak di liat orang...
Bagus : Hehh lo juga DIt...***k habis pikir gw ama lo...apa kurang gw...apa kurang kontol gw muasin lo hehhh..(plakkkk, saat itu Dita yang terlihat sudah menangis langsung menampar wajah Bagus dengan cukup keras.)
Dita : Gus...sudah cukup kamu rendahin aku.di depan banyak orang gini...(kemudian Dita pun terlihat berlalu meninggalkan Bagus dan Budi, dengan tangis di pipinya)
Bagus : Anj*ng ini semuanya gara-gara lo...bangsat...( terlihat bagus menarik kerah baju Budi)
Bagus : Sekali lagi gw liat lo deket-deket Dita...gw gak bakalan ngelepasin lo...inget itu...(Saat itu Budi hanya diam, dia tidak ingin membuat gaduh di lingkungan kampus.)

Kini Budi kembali duduk di bangku kantin tersebut, Kini terlihat Bi ijah sudah membawakan 2 mangkuk mie ayam beserta 2 botel teh kehadapan Budi.

Bi Ijah : Aduh den temennya kemana ya ?
Budi : Ohh iya bi, tadi lagi ada keperluan mendadak.
Bi Ijah : ya mie yang satunya lagi gimana ya den..
Budi : hemm iya gak apa-apa Bi, ini mie ama minumnya saya bayar semua. Tapi 1 mangkuk mie nya bibi bawa kembali aja bi.
Bi Ijah : ohh jangan begitu bibi jadi tidak enak....kan sayang mie nya den sudah di bayar tapi tidak jadi di makan...sudah tidak apa-apa den, aden bayar yang aden makan saja..
Budi : hem...ya udah gini aja bi, sini bibi duduk di sini. Ini mie nya di taroh lagi di meja. Sekarang bibi makan mie ini bareng saya.
Bi ijah : Aduh malu atu den..masa aden makan mie di temenin bibi penjual mie ayam...aden nanti bisa malu atuh ama temen-temen aden.
Budi : Sudah tidak apa-apa Bi...malau kenapa sama-sama manusia bi...bibi lagi belom ada orderan mie lagi kan...
Bi Ijah : iya ini lagi sepi den, kalau sudah jam segini memang sudah sepi maklum den malam minggu biasanya mau cepet-cepet pulang dari kampus....mana mie nya masih sisa banyak...
Budi : Hemm..sabar ya Bi...maaf saya hanya bisa pesen 2 nih hehe
Bi Ijah : hehe ya gpp atuh den...bibi hanya curhat aja...
Bi Ijah : Ohh iya sudah lama ngobrol saya belum tau nama aden...kalau saya mah kan aden udah tau...ijah..hehe
Budi : Saya Budi bu...Ekonomi tahun xxxx
Bi Ijah : oohh ya...aduh...bibi jadi beruntung nih...udah di bisa ngobrol ama aden ganteng di traktir makan mie lagi hehe
Budi : ahhh si bibi bisa aja...ehh ngomong-ngomong bibi jualannya sendiri aja ?
Bi ijah : ya gini lah den...bibi jualan sendiri buat nyambung hidup..maklum janda.
Budi : ohh suami bibi,...
Bi Ijah : iya den..suami bibi sudah lama meninggal.
Budi : ohh maaf ya bi...btw jangan manggil aden bi...saya berasa gimana gitu...panggil Budi aja..hehe
Bi Ijah : ohh iya deh bud...hehe

Akhirnya siang itu Budi tak jadi menemani Dita untuk berbelanja, Saat itu Budi sudah mencoba menelepon Dita beberapa kali tapi sepertinya Dita masih belum mau berbicara dan mengangkat telp darinya. Akhirnya setelah menyelesaikan obrolan yang cukup panjang ngalor ngidul bersama Bi Ijah dan menghabiskan mie ayamnya, saat itu sudah menjelang sore hingga Budi pun langsung pamit kepada bi Ijah. Kini Budi pun terlihat berjalan menuju kearah parkiran. Karena siang menuju sore itu sudah tidak ada lagi mata perkuliahan yang perlu ia ikuti, saat hendak pulang ke kostnnya saat itu Budi pun menyempat kan diri ke pusat perbelanjaan yang berada tak jauh dari kampusnya. Saat itu ia hendak ingin memberi bebepa kemaja untuk kerja, setelah berputar-putar di sekitaran toko pakaian yang biasa ia hinggahi. Akhirnya sore itu Budi berhasil membeli beberapa kemeja yang sudah terbungkus rapih dalam 1 kresek hitam. Hingga ia pun memutuskan untuk pulang ke kostn karena ia pun sudah cukup letih dan membutuhkan istirahat.

Akhirnya ia pun segera pulang waktu mungkin sudah sore mau menjelang magrib saat itu Budi pun terlihat sedang manaiki motornya menuju arah kostan, saat motor budi melitas di depan kampus. Ia melihat ibu-ibu setengah baya, sedang menenteng beberapa kresek dan hendak menaiki kopaja yang sedang berjalan pelan. Tiba-tiba saja ketika kaki kanan si ibu sudah manapak ke atas bagian kopaja terlihat ada motor yang di tumpangi 2 orang melaju dengan cepat dan langsung menyambar tas si ibu. Ibu itu pun terjatuh terpelanting ke atas aspal. Motor penjambret itu pun melaju dengan cepat dan sudah hilang di depan tikungan jalan depan.

Saat itu Budi pun yang melihat kejadian itu langsung bergerak mendekat ke arah ke jadian, Saat melihat lebih dekat akhirnya ia pun mengenali sosok ibu yang tadi terjatuh terpelanting itu. Yang ternyata itu adalah Bi Ijah, penjual mie ayam di kantin kampus Budi. Setelah mengetahui itu Bi Ijah, Budi pun langsung mendekat kepada Bi Ijah dan langsung menolongnya.

Budi : Waduh ternyata bibi...bibi gak kenapa-napa kan...
BI Ijah : bibi gak kenapa-napa bud...cuman kaki bibi sedikit terkilir
Budi : Kalau begitu mari Budi bantu berdiri bi..
BI Ijah : aduh bud...makasih ya...tapi itu tas bibi di jambret Bud...xixiixi ( terlihat bi Ijah sedikit meneteskan air mata kesedihannya)
Budi : iya BI...maaf Budi tadi gak bisa nolongin bibi, sekarang kayanya penjambretnya sudah kabur...
Bi Ijah : Iya bud...tapi dompet bibi di tas itu...bibi gak ada buat ongkos pulang..
Budi : Sudah bi...ayo budi anter pulang aja..lagian kaki bibi juga masih terkilir..(Terlihat Budi membantu BI Ijah dengan memapahnya naik ke sepeda motornya)

Setelah dirasa bi Ijah sudah duduk secara nyaman di belakang sana, kini Budi pun mulai menjalankan motornya menuju rumah Bi Ijah. Perjalanan lumayan cukup lama di karenakan rumah BI Ijah yang cukup jauh dan dengan lalu lintas yang sedang padat membuat Budi dan Bi Ijah sampai di rumah Bi ijah pada sekitar pukul 8 malam. Rumah Bi Ijah cukup jauh dari jalan raya, setelah jalan raya ternyata saat itu jika bi Ijah menggunakan kendaraan umum ia harus menyambung lagi naik ojeg untuk sampai di rumahnya.

Rumah Bi ijah terletak di kawasan padat penduduk yang kanan kiri rumahnya padat dengan rumah-rumah yang berjejer bersampingan dan juga berhadap-hadapan. Sampai-sampai sinar matahari pagi mungkin tidak akan sampai bila kita di dalam rumahnya. Karena sudah tertutup oleh rumah-rumah tetangga yang lain.

Bi Ijah : Mari bud...masuk...maaf rumah bibi sempit dan di kampung.
Budi : Ahhhh gpp bi...
Bi Ijah : Duduk aja atuh bud....anggap saja rumah sendiri...sebentar bibi bikinin minum.
BUdi : Aduh gak usah repot-repot bi...tadi kan bibi masih sakit kaki nya.
Bi Ijah : Gak apa-apa atuh bud..masa ada tamu gak di suguhin...sebentar nya..( Terlihat BI Ijah berjalan dengan masih terpincang-pincang menuju kearah dapur belakangnya.)

Rumah Bi Ijah memang terlihat agak sempit..di rumah itu hanya ada 1 kamar tidur 1 kamar tamu dan 1 dapur belakangnya yang menyatu ke belakang dengan kamar mandi. Yang mengingatkan Budi ke kontrakan yang dulu ia huni sebelum memutuskan untuk kost.

Bi Ijah : Ini bud...teh nya...maaf ya bud..cuman ada ini..
Budi : Ihh bibi ini juga Budi udah makasih sudah di suguhin teh anget..mana di luar cuaca dingin mau ujan...kan enak minum teh anget..
BI Ijah : hehe sayang ya bud...minum teh angetnya di rumah janda tua...coba di rumah janda muda...sambil minum teh anget..bisa lanjut anget-angetan...
Budi : Aduh...si bibi hehe
Bi Ijah : Maaf ya bud...bibi mah suka kelepasan bercandanya maklum lah janda yang udah lama di tinggal suami hehe..
Budi : Hahaha si ibi bisa aja.. ngomong-ngomong bibi tinggal di rumah ini sendirian bi ?
BI Ijah : Sebenarnya bibi tinggal ama anak bontot bibi Bud...cuman kayanya tuh anak lagi kelayapan bud..biasa kalau malam minggu gini kerjaannya begadang pulang pagi.
Budi : ohh gitu bi...btw anak bibi yang bontot itu umur berapa tahun bi
BI Ijah : Baru 18 tahun bud..ini masih sekolah kelas 2 sma..tapi badung nya minta ampun..mana kadang jarang pulang.
BUdi : hemmm pantesan gak pernah liat bantuin bibi di kantin yahh..
Bi Ijah : ahhh dia gak bisa di harepin bud..masih mau sekolah aja bibi udah bersukur banget..maklum dari kecil suka di manja almarhum bapaknya, soalnya anak laki-laki satu-satunya kakaknya dua-duanya perempuan. Nah sekarang kakaknya sudah pada hidup masing-masing ama lakinya jadi ya gitu bud..mungkin kesepian.
Budi : hemm iya juga sih bi..
Bi Ijah : Bentar ya bud..bibi ke belakang dulu mau ganti baju gerah banget soalnya.
Budi : iya bi gpp...

Terlihat bi ijah pun ke belakang menuju kamarnya, saat Budi sedang asik menikmati segelas teh hangatnya tiba-tiba saja dari kamar itu, Bi Ijah setengah berteriak bilang..BUd..maaf bibi mandi dulu aja ya..ini udah apek..kamu jangan pulang dulu ya...ujar bi Ijah...dan saat itu langsung di balas oleh Budi...iya..bi..setelah beberapa menit kini terdengar bunyi langkah kaki Bi Ijah yang berjalan ke bagian rumah paling belakang, mungkin saat itu Bi Ijah sedang berjalan ke kamar mandi. dan saat itu pun terdengar bunyi gemercik air yang keluar dari arah kamar mandi belakang di rumah tersebut..byur...byur..byur...

Saat itu Budi sedang anteng melihat beberap sms di hpnya hingga kemudian ia pun di kagetkan oleh suara ketukan dari pintu masuk sebelah depan...tokk....tookkk..tokk..permisi...kemudian dengan reflek Budi pun langsung berjalan kearah pintu dan membuka pintu tersebut untuk mengetahui siapa yang telah mengetuk pintu tersebut. Hingga di depan pintu tersebut sudah berdiri pria umuran kisaran 22-25.

Pria tersebut : Maaf Bu Ijahnya ada mas...
Budi : Ohh ada mas..ada keperluan apa ya ?
Pria tersebut : ini mau ambil barang titipan bu laksmi, katanya bu Ijah sudah bisa di ambil.
Budi : Ohh sebntar ya mas saya tanyakan dulu...mari mas..masuk duduk dulu.
Pria tersbeut : iya mas gpp saya menunggu di sini aja.
Budi : ohh ya sudah di tunggu sebentar ya mas.

Saat itu Budi pun mulai berjalan ke belakang menuju ke kamar mandi Bi Ijah ia bermaksud menanyakan perihal barang titipan tersebut kepada BI ijah. Karena sepertinya pria tersebut sedang buru-buru dan hendak ingin secepatnya mengambil barang yang di maksuda dari BI Ijah. Dan saat setelah Budi sampai di depan kamar mandi. Saat itu Budi sedikit terkejut menyaksikan pemandangan yang berada tepat di depannya. Saat itu pintu kamar mandi itu tidak tertutup rapat hingga saat itu Budi pun dapat menyaksikan pemandangan yang bisa menyilaukan mata kaum adam. Saat itu di dalam kamar mandi itu terlihat Tubuh polos BI ijah yang sedang bugil menghadap kebelakang Budi..hingga saat itu Budi dapat melihat tubuh bagian belakang BI Ijah yang masih terlihat bagus..indah dan menggairahkan...nyatanya di dalam baju tudung yang lebar itu tersimpan keindahan tubuh wanita setengah baya yang masih terlihat sexy dan menggoda..pinggang yang terlihat melekuk dan pantat yang terlihat lebar membulat besar makin manaikkan gairah setiap pria yang melihatnya termasuk Budi..yang saat itu hanya bisa melongo. Hingga ia pun harus mengatur nafas beberapa saat dan mencoba menenang kan diri. Kemudian ia pun mundur beberapa langkah dari tempat tersebut. Agar tubuhnya tidak terlihat orang Bi ijah.

Setelah posisinya di rasa sudah pas, dan tidak terlihat oleh BI ijah. Ia pun dengan seidkit keras berkata. Maaf bi..***nggu mandinya..itu di depan ada yang nyariin bibi, katanya mau ngambil barang titipan bu laksmi...ujar Budi. Setengah berteriak..hingga kemudian Bi Ijah pun kembali membalas suara Budi..ohh iya bud, barangnya ada di belakang meja TV bud, maaf tolong kasiin yang bud. Ini bibi tanggung lagi keramas..siap bi..nanti budi sampein...ujar Budi. Yang kini mulai melangkah kembali ke depan untuk menemui pria tadi.

Budi : Ini mas barangnya.
Pria tersebut : ohh iya makasih ya mas.
Budi : iya sama-sama mas.

Kini pria tersebut sudah pergi dari hadapan Budi, Saat itu Budi beberapa kali harus memperbaiki celananya ketika hendak duduk. Saat itu masih terbayang tubuh montok Bi Ijah yang ternyata masih yahud itu. Ia tidak menyangka di balik penampilan pakaian BI ijah yang terlihat tua dengan selalu menggunakan baju gamis kurung. Ternyata di dalamnya terdapat harta karun yang bisa membuat setiap pria tua maupun muda tergila-gila di buatnya. Pelan-pelan penilain Budi terhadap Bi Ijah mulai berbeda.

Bi Ijah : duh maaf ya bud...jadi nunggu lama, ini tadi sekalian keramas.
Budi : iya bi gpp koq...

kini mata Budi mulai tertuju kembali ke tubuh Bi Ijah yang nampak malam itu menanggalkan pakaian kurung yang biasa ia gunakan sehari-hari, nampak kini Bi Ijah tampak sexy menggoda dengan pakaian dater tidurnya..yang memperlihatkan tangan yang kokoh dan ketiak polos bersih dengan lekukan indah di bagian dada yang memperlihatkan dada yang membusung indah kedepan. di bawahnya terlihat karena daster itu jenis daster rok yang bagian bawahnya pendek sedengkul, karena Bi ijah dalam keadaan terduduk otomati dasternya agak terangat keatas. Dan sekali lagi Budi di perlihatkan pemandangan paha yang indah putih berisih dan menggairahkan. Tidak di sangka wanita yang mungkin berumur hampir kepala 5 itu mempunyai tubuh yang masih bagus sepeti itu. Karena melihat itu semua pelan-pelan batang kejantanan Budi yang pajang dan besar itu kembali membuat tenda yang cukup tinggi.

Hingga kemudian Bi Ijah pun beberapa kali mencuri-curi pandang kebagian selangkangan Budi, saat itu dalam benak Bi ijah menjadi bertanya...tanya..." waduh...naon eta...koq kaya panjang...adauh....aduh...ijah jadi deg degan...hingga kemudian Budi pun mulai kembali berbicara.

Budi : Bi..beneran..itu..kakinya sudah tidak kenapa-napa...apa mau Budi panggilin tukang urut bi ?
Bi Ijah : sebenernya masih sakit sih Bud..tapi gpp nanti bibi pijit-pijit sendiri aja..
Budi : hem...yakin bi..apa mau Budi pijitan aja bi ? ya walaupun Budi gak terlalu bisa mijit tapi lumayan lah
BI Ijah : hemmm...bbboleh Bud...kalau memang gak ngeropotin..
Budi : Gak koq bi..gpp, sini mana kakinya yang sakit..

KIni Bi ijah pun mulai menggoser posisi duduk di kursi panjang 3 orang itu..dan memberikan tempat duduk untuk budi di samping. Kini bi Ijah Mulai mengangkat perlahan kaki kirinya, hingga kemudian budi pun meraih kaki itu sambil beberapa kali harus meneguk ludah menyaksikan selangkangan yang sepertinya sudah melambai-lambai itu...Aduh...sakit bud..pelan..pelan...ujar Bi Ijah..

Bi Ijah : Aduh..aduh...sakit bud...maaf bud...mungkin bibi udah tua jadi, tulangnya udah mulai mau keropos.
BUdi : Ahh tua gimana...masih sexy gini bi...hehe, sluphhhhh ckckkckk sluphhh ckkkkk ( terdengar seperti dua mulut saling beradu saling memagut dan melumat)
Bi Ijah : ahhh ahh kamu bisa aja bud...hmmmm ahhh enak bud..uhhh....kalau kaya gini bibi jadi pengen muda lagi hehe
Budi : ahhh orang masih keliatan muda koq bi..maaf paha bibi mulus banget ya bi...
Bi Ijah : ahhh masa sih...bud...ehhhh geli bud....ihh kamu nakal..ya...koq ampe atas-atas..hemmm....ehhh
Budi : hmmmm abis nya Budi gemes sih bi...hehe
Bi Ijah : clokkkk clokkkk clokkkk clokk...ihhh bud, jangan dalem-dalem...ini apa sih.ini..koq keras banget....ya ampun...gede banget...bud....bibi jadi gak tahan...lanjut kamar aja yuk bud...
Budi : ihh Bi Ijah..***k sabaran aja yuk bi..
Bi Ijah : eleh..eleh....koq bibi malah di gendong...mesra pisan kamu bud...hayu...atuh nanti bibi kasih yang enak-enak..

Kini dua insan yang sedang di mabuk birahi itu sudah berada di sebuah kamar, klek...pintu kamar itu pun langsung di kunci dari dalam. Kini budi sudah berada di kamar dengan tubuh setengah terbuka Bi ijah yang terpampang di depan matanya. Ternyata ketika tadi pijit-pijitan dengan BI Ijah di ruang tamu sana Budi sudah melapaskan cancut bi Ijah hingga kini di atas tempat tidur itu tubuh Bi ijah sedikt mengangkang dengan memek terekpose keluar hingga dari depan sana Budi bisa menyaksikan memek yang sedikit tembem dengan bulu-bulu halus mengitarinya. Tidak terlalu jauh dengan keadaan busan Bi Ijah ternyata tadi Bi Ijah sudah melapas celana panjang Budi dan juga melepaskan boxernya hingga kini Budi pun sudah berada di depan BI Ijah dengan Kontol keras panjang besar dan hitam mangacung-ngacung di depan selangkangan Bi Ijah.

Kini budi pun langsung memposisikan kontolnya di depan pintu gerbang memek bi ijah yang sudah terlihat basah karena sedari tadi ternyata sudah di colok-colok oleh tangan BUdi. memek itu mulai merekah dan amblas kedalam ketika kontol Budi mulai merangsak masuk clekkk clekkk clekkkk beberapa kontol budi seperti meleset dan termuntahkan memek janda yang sepertinya sudah lama tidak di isi kontol lagi itu...clekk clekkk clkkk plekkkk...dan sekali lagi kontol Budi harus tergelincir dari lubang memek yang sudah terlihat membuka melebar..itu..Budi pun seperti sudah biasa dengan penolokan memek dikala waktu pertama di enjot kontolnya itu...hinga kembali budi pun menyorongkan kontolnya dengan kuat masuk ke lubang memek Bi Ijah...clekkk clkekk clkkekk clek.clok...akhirnya setelah beberapa percobaan sulit...akhirnya kepala kontol hitam budi sudah tertancap di memek Bi Ijah..hemmm.shhhhh....

Sebenarnya saat menyaksikan kontol budi Bu ijah saat itu agak ragu untuk meneruskan bercinta dengan Budi, Maklum saja karena sudah menjanda lama pasti lubang memeknya sudah tak terbiasa meneriman sodokan-sodakan kontol di memek, di tambah kontol Budi 2 x lipat ukuran kontol suaminya, untuk panjang maupun ukuran diameternya. Tak di sangka masih ada kontol lain yang jauh lebih besar dan panjang dari milik almarhum suaminya, Ijah kira kontol milik almarhum suaminya lah kontol terbesar dan terpanjang yang pernah ia rasakan...namun ternyata kenyataannya masih ada lagi kontol yang jauh lebih besar dan jauh lebih panjang...dan kontol itu saat ini akan menorobos dan mengobok-ngobok memek Ijah yang sudah lama kering tanpa siraman-siraman peju hangat pria ... slkekk..slekk...clokk clokk..clok...perlahan demi perlahan memek Ijah seperti sedikit demi sedikit mulai melebar...ternyata hisapan mulut Budi di kedua payudaranya membuat memeknya semakin becek dan licin...hingga..kini kontol budi mulai merangsak masuk...clokk clokk clokk clokk... jleb....blesh.......duh gusti....meni ageng...ahhh....meni enak bud...shhh...ahhhh ..clokkk plokkk plokkk plok...terlihat kini pinggul Budi bergerak maju mundur...dengan cukup cepat menghujam memek Bi Ijah hingga kedalam..terlihat kontol itu masih 3/4 nya saja yang masuk...namun begitu sepertinya Bi Ijah sudah menyangka kontol itu sudah mentok di dalam rahimnya....detik...demi detik..menit demi menit mulai berlalu tak terasa explorasi nikmat Budi sudah bertahan selama kurang lebih 15 menit...di bawah sana Bi Ijah sedari tadi sudah menahan nikmat..menahan sodokan-sodokan kontol budi yang mulai kuat dan juga kencnag..clokk clokkk clokk plokkk plokk plokk plokk plokkk jlebb..bleshhhh...ahhhhh sakit ahhhh bud....ternyata barusan Budi sudah memasukkan semua batang kontolnya kedalam memek BI Ijah hingga ia pun kaget dan sepeti tersedak oleh kontol hitam sepanjang dan sebesar itu.... ahhhh shhh....ketika itu budi menahan gerakannya dan membiarkan BI Ijah merasakan dahulu seluruh batang kontolnya hingga setelah bi Ijah mersakan rilek kembali budi pun mulai memaju mundurkan lagi batang kontolnya..clokk clookk ...plokk plokk plokk plokkk plok..setelah tadi memulai dengan tempo rendah ke sedang kini Budi pun mulai memompa memek BI Ijah dengan kencang dan juga kuta...clokk clok plokk plok...hingga satu hujaman kuat dan keras...membuat tubuh montok Bi Ijah mengejang dengan cepat...tanpa bisa ia tahan lagi....clokk clokk plokk plokk plokk ahhhhhh shhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh crottttttttttttttttttttttttttttttttt crotttttttttttttttttttttttt crottttttttttttttttttt crotttttttttttttttttttt beberapa kali memek Bi Ijah terasa BUdi berkedut kedut...hingga BI Ijah pun karena menahan nikmat sampai meremas tangan budi dengan kuat........mata melotot tajam hingga kemudian kembali terpejam lelah...ahhhh shhhh gila nikmat banget....ujar BI Ijah..


Bi Budi belum keluar loh....ujar Budi kepada Bi Ijah, hingga membuat BI Ijah tersenyum lebar dalam lelah dan juga nikmatnya. Dan seperti sudah di tebak malam itu BI Ijah dan Budi kembali memacu birahinya masing-masing sampai batas keadan lelah mereka. Saat itu mereka baru berhenti bercinta pada saat HP budi berbunyi di pukul 01.00 pagi..Ternyata saat itu mereka sudah bercinta keurang lebih 4 jam..Budi dengan puasnya sudah 3x menyemburkan pejunya di dalam rahim BI Ijah...dan BI ijah pun sudah 6 kali di buat kelojotan oleh sodokan kontol budi yang rasanya masih terngiang-ngiang di kalan benda itu sudah tercabut dari dalam memeknya. Untuk ukuran usianya ternyat stamina BI Ijah boleh di acungin jempol, tidak sia-sia ia setiap pagi meminum ramuan kunyit jahe kecur...nyatanya ia masih bisa meladeni laki-laki yang muda dan jga perkasa.

Budi : hallo...ehh Dita...iya belom koq dit...ini lagi di rumah temen..ohh iya besok, boleh-boleh. Ok Dit met malam juga.

Terlihat Budi sudah mematikan kembali HPnya itu, dan mulai memakai pakainnya kembali. Ia pun tak lupa berpamitan kepada BI Ijah dan mengucapkan terima kasih atas nikmat malam minggu yang sudah di berikan BI Ijah. Walaupun pada kenyataannya ia hanya di ladeni oleh dengkuran halus wanita paruh baya itu, wajar saja mungkin saat itu BI ijah sudah teramat sangat lelah digempur terus oleh kontol Budi tanpa istirahat lama. Sampai-sampai mereka lupa makan malam.

Dini hari itu Budi mulai mau keluar rumah BI Ijah, beberapa kali ia ngelingukan memperhatikan keadaan di luar. Nampaknya sepi ia bisa keluar dengan aman. Saat ia sudah berada di luar dan hendak menutup pintu...dari arah gang depan ada 1 pemuda yang sepertinya dalam keadaan teller melihat aneh kearahnya dan seketika itu pula pemuda itu...berteriak...malingg..............maling.....dam..karena kaget Budi pun lanngsung menstarter motornya dengan cepat dan pergi melaju kecang meninggalkan rumah BI Ijah.

Budi : Asu.....kampret hampir aja..tadi kalau gak buru-buru bisa di sangka maling, untung udah selesai buang nih tai macan..***k nyangka Bi Ijah aduh kapan-kapan jadi pengen lagi hehe...ujar budi dalam hati..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd