Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Nilai Persahabatan Nina dan Lisa

Eksekusi 2 sahabat kek gini memang mantap, apalagi main pake banyak "mind games" mainin perasaan dan nafsu :beer:
 
Sorry agan2, minggu ini sibuk gawean gak sempet ngetik :ampun:

Ini ada update dikit, semoga cukup menghibur nambahin kentang :D

***
Laki-laki itu mulai membelai lagi tubuh telanjang Nina yang masih dalam posisi merangkak, dia mengelus menggeser perlahan kedua tangannya menelusuri lekul indah tubuh Nina. Dari pundak, punggung, pinggang, pinggul hingga bongkahan pantat Nina. Merasakan kulit Nina yang halus dan lembut.

Laki-laki itu lalu mulai mengambil posisi berlutut dibelakang tubuh Nina yang merangkak diatas ranjang dan mulai kembali menggesek-gesekkan ujung penis kerasnya diantara belahan vagina Nina.

“Kita akan meneruskan lagi permainan kita yang tertunda Nina. ….Sekarang …aku ingin kamu meyakinkan aku bahwa kamu meminta dan menikmatinya " bisik Lelaki itu

"Mohonlah kepadaku untuk segera menyetubuhi kamu lagi Nina”

Nina memejamkan mata sejenak dan menarik napas dalam beberapa saat. Nina,ingin segera melewati mimpi buruk ini dan berharap akhirnya lelaki itu puas dan membiarkan mereka pergi. Nina terisak, berdehem, dan kemudian dengan suara lembut dan manis, berkata

"Ayo setubuhi aku Pak"

Otot perut Nina menegang, menahan air matanya, lalu saat dia memaksa dirinya untuk tabah.

"Bercinta, mintalah aku untuk bercinta dengan kamu Nina." Desak lelaki itu sambil terus menggesek-gesekkan ujung penisnya pada belahan kemaluan Nina.

"Aku ... aku ... mmmmm .... ... ... tolong ... bercinta dengan aku Pak, tolong ..."

"Itu lumayan… ok aku akan memenuhi permintaan kamu Nina"

Laki-laki itu mulai menekan, mendorong, meyesakkan kembali batang penis kerasnya kedalam liang vagina sempit Nina. Lelaki itu mengenjot, memompakan batang kerasnya. Selama beberapa saat lelaki itu terdiam menghayati kenikmatan yang ia rasakan dari ketatnya jepitan liang vagina gadis muda cantik mangsanya itu.

Lelaki itu memegangi pingggang ramping Nina sambil terus megayunkan sodokan-sodokannya, Laki-laki itu tidak terburu-buru, dia mengayun perlahan dan secara bertahap edikt-demi sedikit meningkatkan irama ayunannya.

Nina menggigit bibir dan membenamkan wajahnya diranjang, berusaha menahan rintihannya sendiri. Waktu seolah berjalan sangan lambat bagi Nina, setiap gesekan maju dan mundur batang keras lelaki itu membuat nyeri.

“Emphhhh ….Aghhh…emphhh… aduhh ...” rintih Nina, ketika sodokan-sodokan lelaki itu makin bertambah cepat dan memacu menghentak-hentakan kasar. Tumbukan batang keras lelaki itu mengesek lebih panjang dan lebih cepat, menarik munndur lebuh jauh dan menikam keras lebih dalam di tubuh Nina.

Nina langsung terhempas roboh lemas saat laki-laki itu melepaskan cengkaraman dipinggangnya.

Nina memejamkan matanya terengah-engah lelah baik secara fisik maupun mental. Ada muncul rasa lega saat penis batang keras itu tercabut. Nina mulai berharap siksaannya telah berakhir.


Lelaki itu juga terengah–engah oleh kenikmatan yang hampir meledak.

Beberapa saat kemudian lelaki itu membalik tubuh tengkurap lemas Nina ke posisi telentang. Nina yang masih terpejam merasakan napas lelaki itu berhembus panas wajahnya saat Lelaki itu kembali memposisikan dirinya menindih diatasnyatubuh lemasnya lagi. Laki-laki itu menggerakkan bibirnya lebih dekat ke bibir Nina dan melumatnya dengan ciuman gemas yang kuat,

Dengan napas memburu laki-laki itu kembali menusukkan batang penisnya kedalam liang vagina Nina

“Lihat aku!” bisik lelaki itu sambil kembali mengenjot memompakan batang kerasnya.

Akhirnya mata Nina terbuka, Nina berusaha mencoba menyembunyikan kebencian dan jijik yang dia rasakan. Lelaki itu tersenyum menatap wajah cantik tak berdaya Nina beberapa saat lalu mengulurkan tangan untuk menarik kepala Nina kembali ke bibirnya, menciumnya lagi.

Nina terengah-engah, merasakan napasnya semakin sesak. Nina t memalingkan wajah dan bibirnya, wajahnya memelas kesakitan saat dia mulai menangis.

"Oh, ayolah, layani aku dengan baik Nina. Aku tahu pelacur kecil yang kotor seperti kamu suka bercinta. Bukan? "

Nina gemetar "Tolong ... tolong jangan ..."

"Tolong jangan apa?"

" ... jangan didalam ..."

Lelaki itu tertawa dan memacu enjotan tusukan batang penisnya ya lebih cepat lagi

“Ayo Nina, aku akan berhenti mengentotmu saat salah satu dari kita klimaks orgasme…. Silahkan pilih memek kamu meyembur kontolku atau kontolku yang meyembur dalam memek kamu …hahaha”

"Oghh …saya mohon ... oh... tolong jangan ... tidak ... jangan lakukan ini ..."

Sodokannya menjadi lebih kencang dan lebih cepat, batang penis lelaki itu seakan Nina rasakan semakin keras dan lebih sesak dan berkedut

"Mmmmm ... oh iya sayang ... itu yang kuinginkan ... berikan aku apa yang kuinginkan ... berikan padaku ... aku tahu kamu bisa ..."

"Tidak ... tidak ...... oh tidak ... tolong ... tolong ... oh fuck ... oh fuck ... OH FUCK ... OH FUCK ... OHH. .. MMMMNNNPPHHHHH ... MMMMM ..... "

Erangan Nina kembali dibekap ciuman buas lelaki itu. Nina mengelepar saat tak lama kemudian merasakan lahar panas kental menyembur-nyembur deras dalam tubuhnya.

"Mmmmm ... oh ahh yess ... itu benar-benar sangat nikmat, ....kamu benar-benar pelacur kecil nakal Nina”

Sodokan lelaki itu melambat dan berhenti, tapi penis kerasnya masih berdenyut-denyut dalam himpitan liang vagina lembab hangant Nina.

“Kita akan beristirahat sebentar, …lalu selanjutnya aku akan mencicipi nikmatnya lubang pantat kamu” bisik lelaki itu


"APA? TIDAK!" Mata Nina terbelalak panik dan ketakutan saat dia menjerit

“Tidak, Kamu ... Kamu tidak bisa! Aku ... aku tidak bisal ... tolong ….tolong …jangan!", Nina menggelengkan kepala dengan keras bolak-balik.

"Aku ... aku belum pernah melakukan itu, aku belum! Tolong jangan ampun"

“Hahahaha…. jadi lubang pantat kamu masih perawan ya Nina? Hehehe…"Ya, aku bisa, dan aku akan melakukannya. Kecuali, tentu saja, kamu ingin aku memperkosa memek perawan teman kamu ini sebagai gantinya ... Nanti kita akan tentukan pantat perawan kamu atau memek perawan Lisa … "

Lisa mulai merengek dan gemetar saat keheningan terus berlanjut,

"Nina ... Nina ... tolong .... tolong ...aku" rintih Lisa gemetar

"Aku ... aku ... tidak bisa Lisa ... maafkan aku ... maafkan aku ... aku tidak bisa, aku tidak bisa ..."

"Oh ... tolong, tolong! Nin .... Tolong ... tidak bisa ... tidak bisa ... tidak bisakah kamu ... hanya..."

Nina berkedip, matanya dingin dan jauh, menatap kosong ke langit-langit saat dia berbicara, suaranya nyaris tak terdengar. "Aku tidak bisa ... aku minta maaf ... aku sudah mencoba, aku telah melakukan semua yang aku bisa untuk kamu ... aku telah melakukan sebatas yang aku mampu ... aku tidak dapat melakukan apapun lagi ... ... maafkan aku Lisa... "


***
 
Mantap hu, suka ane sama genre ginian. Ayo dilanjut hu
 
Wadoohhh kentang lagi wahhh:(
Di tunggu kelanjutannya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd