Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(Om Kuncoro The Series) Merawani ABG Tetangga

previous

Part 2

Semenjak aku mendapatkan Renny, ABG anak tetangga sebelah menjadi pelampiasan nafsuku. Hari-hariku menjadi lebih bergairah. Tidak perlu lagi aku harus coli atau mengontak ibunya untuk memuaskan libidoku yang sering melonjak, seakan dapat istri muda lah. Apalagi Renny dan teman-temannya sekarang rutin datang ke rumahku buat pinjam Wifi. Semakin cerahlah hari-hariku memandangi gadis-gadis muda yang tersaji didepanku ini tiap pagi.

Sekarang 2-3 kali setiap minggu aku selalu bisa menikmati memek peret Renny itu. Enaknya walau sudah hampir 3 minggu Renny ku perawani dan sering ku coblos, memek renny tetap saja sempit dan hangat buat dinikmati.

Hari ini seperti biasanya Renny, Citra, dan Shinta akan datang ke rumah ku buat ikut kelas online. Wifi di rumahku sudah ku pasang lagi agar mereka betah online di rumahku. Maklum saja wifi begini termasuk mewah buat anak-anak berkemampuan ekonomi rendah seperti mereka.

Ku dengar ketukan pintu, aku mengiramereka bertiga datang bersama seperti biasanya. Tapi begitu pintu terbuka, ternyata hanya berdiri Renny seorang.

“pe.. permisi Om… bo.. boleh masuk?” tanyanya dengan gugup.

“o… ah… iya, silahkan…” jawabku.

Renny duduk di lantai dan menaruh buku-bukunya di meja ruang tamu seperti biasanya.

Ku perhatikan ada yang beda dari Renny hari ini. Sebelumnya dia tidak pernah datang ke rumahku duluan dibanding teman-temannya. Penampilannya juga, biasanya dia tidak terlalu memperhatikan penampilannya kalau dia datang ke rumahku, tapi sekarang penampilannya cakep banget. Dia memakai baju kaos warna kuning yang ketat sekali. Cup, pengait dan tali BHnya jadi tercetak cukup jelas. Celananya jeans pendek sepaha yang gak kalah ketatnya. Dan yang membuatku paling sange adalah rambutnya yang diikat ponytail, mempertontonkan leher kecilnya, di bagian belakangnya ditimbuhi rambut-rambut tipis. Parfumnya juga tercium harum.

Terhitung sudah 4 hari lalu aku menyetubuhi renny terakhir kali. Tentunya dia tahu kalau aku lagi nafsu-nafsunya sekarang dan hari ini sudah jadwalnya buat aku coblos. Sudah tahu begitu, dia tetap datang dengan penampilan seksi begini, sendirian lagi! Entah ini disengaja atau tidak, Sepertinya anak pelacur ini mewarisi bakat ibunya buat memancing nafsu lelaki.

Tanpa babibu lagi ku dekati dia yang masih terduduk sendiri di ruang tamu. Renny tampak gugup dan berpura-pura sibuk membaca-baca buku pelajarannya. Ku daratkan tangan kiriku ke pahanya yang masih tertutupi celana jeans pendeknya, mulai ku elusi paha dan selangkangannya. Renny mulai gelisah dan tidak bisa duduk diam.

“Om jangan ya om… nanti aja…” rintih Renny tapi tak ku pedulikan.

Ku turunkan resletingnya, jari telunjukku meraba garis memeknya yang masih terbungkus kain tipis CDnya. Tangannya memegangi tanganku meminta untuk berhenti, tapi aku tidak peduli. Malahan tanganya ku pegang dan ku arahkan ke kontolku yang sudah menonjol besar di balik celana buat diraba.

“elusin Ren…” perintahku singkat.

Tangannya yang gemetaran mulai mengelusi bongkahan kontolku dengan kaku. Dirangsang begitu, tentu saja aku makin konak dan ingin menjahili Renny lebih nakal lagi. Jari telunjukku kini menelusuri tepi CDnya lalu ku sibakkan. Dengan begitu telunjukku bisa merangsang clit Renny tanpa gangguan apapun. Tubuh Renny langsung menggelinjang dengan kuat. Tak mampu lagi menahan nafsuku, Renny lagsung ku tarik ke sofa untuk duduk di pangkuanku berhadap-hadapan. Kupeluk erat dia dan ku cumbu lehernya yang putih dan wangi itu hingga meninggalkan cupangan.

“mmh… mnnn… jangan Om… Citra sama Shinta bentar lagi datang…” katanya panik sambil berusaha mendorong tubuhnya agar lepas dari pelukanku tapi apa daya, tenaga pria paruh baya yang sedang terbakar nafsu ini tentu jauh lebih besar.

Tangan kiriku beralih meraba bokongnya yang cukup semok, sedangkan tangan kananku mulai menulusup masuk ke kaosnya dan meraba punggungnya. Ku temukan pengait bhnya dan langsung ku buka. Tanganku ganti menelusur ke dadanya dan kedua cup BHnya ku naikan. Dua pentil dada renny langsung tercetak jelas di kaos kuningnya. Disuguhi pemandangan seronok didepanku begitu tentu saja pikiranku makin tambah iseng. Langsung ku jilat dan kulumi kedua puting Renny bergantian dari balik bajunya sampai meninggalkan bekas liur. Dapat ku rasakan kedua dada Renny sudah membengkak cukup besar dibandingkan waktu pertama kali dia ku perawani. Mungkin hasil aku pijat dan remasi hampir setiap hari.

Renny semakin kewalahan meredam birahinya sendiri. Desahan dan lenguhannya mulai keluar. Cumbuanku beralih ke bibirnya, mulut dan lidah kami saling beradu. Renny tampak sudah pasrah dan kini hanya mengikuti saja permainanku. Kedua tangannya memeluk leherku dan lidahnya juga aktif bermain dengan lidahku, gadis remaja ini sudah mahir bercinta rupanya.

Bokongnya ku dorong agar semakin rapat dengan selangkanganku. Ku gesekan bongkahan kontolku yang masih tertutup celana pendek ke benjolan memek Renny yang masih tertutup CDnya. Renny pun semakin belingsatan.

“aaah… mmh… Ooom… Renny gak tahan…” rintih Renny.

“udah gak sabar pengen ngentot ya Ren? hihihhi” tanyaku.

Renny tidak menjawab dan hanya memalingkan wajahnya. Mukanya tampak semakin merah karena malu. Bunga desa itu tampak semakin Cantik saja!

Nafsuku benar-benar sudah diubun-ubun waktu itu, ingin rasanya langsung menelanjangi dan menggagahi gadis dihadapanku ini habis-habisan saat itu juga ketika tiba-tiba…

TOK TOK TOK…

“Om… permisi, mau pinjam Wifinya…”

Jantung kami berdua serasa nyaris copot! Teman-teman Renny sudah datang rupanya. Dengan panik Renny langsung mendorong keras tubuhku dan memperbaiki penampilannya yang sudah acak-acakan. Aku hanya tertawa geli melihat tingkahnya.

“kita lanjutin nanti ya sayang” bisikku sambil mencium bibir manisnya sekilas sebelum membuka pintu buat Citra dan Shinta.

Kelas online mereka pun dimulai. Aku hanya memandangi mereka dari jauh sambil mengerjakan pekerjaan kantor WFHku. Sesekali ku lirik Renny, ku perhatikan dia tidak bisa duduk diam dan terus gelisah. Permainan kami yang terputus tadi sepertinya membuat memeknya gatal. Nafasnya masih ngos-ngosan dan noda basah bekas kulumanku di dada Renny juga masih tercetak jelas di bajunya. Aku lihat Shinta sesekali melirik Renny sambil mengenyitkan dahi, bingung ada apa dengan temannya itu.

Beberapa jam kemudian, pekerjaanku selesai dan mereka sepertinya sedang sibuk mengerjakan soal yang diberikan guru. Melihat perawakan Renny yang sintal dan menggiurkan sekali dari belakang, pikiran jahilku muncul lagi. Aku datangi mereka dan ikut duduk di lantai. Mereka masih sibuk menegerjakan soal.

Duduk di sebelah Renny tanganku diam-diam meraba pahanya. Renny tersentak kaget. Karena tertutup meja Citra dan Shinta tidak bisa melihat apa yang ku perbuat ke Renny dibawah sana.

“…mm… om…?” bisik Renny mulai panik.

“…ssst… kerjain aja soalnya, gak perlu ribut.” Bisikku di telinganya.

Tangannku terus meraba pahanya beberapa saat, kemudian berlanjut menyelip masuk ke baju meraba perutnya.

“mmh… uuh…” desahnya. libido Renny naik lagi.

Naik lagi, tanganku menemukan buah dadanya yang masih terbugkus BH. Langsung ku remas-remas keras bergantian. Renny membungkukan tubuhnya, berusaha menyembunyikan ulah jahilku dari kedua temannya. Wajah Renny memerah karena nafsu. Setelah puas mengerjai dadanya, tanganku turun lagi dan membuka resleting jeansnya. Jari-jariku mulai merangsang lagi clitnya yang masih terbugkus CD.

“mmmh… udah om… udah…” bisiknya.

Tapi aku tidak peduli, ransangan jariku justru semakin ku kencangkan. Badan Renny semakin bergetar tidak mampu lagi meanahan nafsunya hingga akhirnya,

Cruut… cruut…

Renny orgasme, aku rasakan dia ngompol dan membasahi Cdnya dengan cairan hangat. Tiba-tiba,

“OM!” bentaknya

Renny mendorong tubuhku dengan keras dan berdiri bangkit dari duduknya. Dengan nafas ngos-ngosan dan wajah memerah, dia menatapku dengan raut kesal. Jelas sekali dia sedang jengkel kepadaku.

Kedua temannya tentu saja tersentak kaget melihat tingkah Renny.

“Kenapa Ren..?” tanya Citra

“ah… e… nggak… gak papa..” jawab Renny canggung.

“mmh… bentar, kebelet nih… aku ke belakang dulu yah…” kata Renny sambil pergi ke toilet rumahku.

Setelah dibentak begitu oleh Renny, bukannya menyesal aku malah semakin penasaran dengan anak itu. Ku rasakan kontolku mulai membesar lagi dibalik celana. Diam-diam ku tinggalkan Shinta dan Citra di ruang tamu dan pergi ke belakang rumah menyusul Renny. Ku tunggu dia di depan pintu toilet.

Ketika pintu toilet terbuka, dan renny hendak keluar. Langsung ku dorong dia masuk Kembali ke toilet bersamaku dan mengunci pintu.

“O… Om! OM MAU APA SIH…?” bentak Renny.

“Om udah sange nih Ren… gak bisa nunggu lagi!” kataku dan langsung menurunkan celanaku. Kontol besar dan kerasku pun langsung meloncat keluar dengan perkasanya. Langsung ku terkam Renny dan ku peluk erat. Dengan paksa ku buka kancing dan resleting jeans Renny. Aku berusaha menurunkan celana jeans dan CDnya sekaligus, tapi Renny berusaha keras menolak.

“Ayolah ren! Om lagi pengen!”

“gak mau om… gak bisa…” ujarnya sambil agak menangis.

Dia tetap saja menolak, membuatku khawatir rengekannya terdengar teman-temannya.

“jadi kamu beneran gak mau sekarang?”

Dia hanya mengangguk lemah.

“oh… ya udah… sekarang begini aja kalau gitu!”

Ku pegang kepalanya dan mengarahkannya ke kontolku. Sekarang kontolku ada tepat di depan mulutnya.

“ayo sepong!” kataku dengan sedikit memaksa.

“tapi om… Renny belum pern…” Renny tidak bisa menyelesaikan ucapannya. Dia takut membuatku semakin kesal.

Memang dia belum pernah mengolah kontolku dengan mulut sebelumya. Aku sudah sering menunjukan video JAV cara memberi blowjob ke cowok tapi dia tidak pernah sanggup. Baru mencium kontolku dengan bibirnya saja dia sudah batuk-batuk.

Pelan-pelan kepala kontolku mulai masuk. Walaupun agak terbatuk-batuk, kontolku bisa masuk semakin dalam. Ku goyangkan pinggulku maju mundur, dan kini kontolku yang mungkin terlalu besar untuk mulut anak seumuran dia mulai bisa keluar masuk mulutnya dengan lancar. Dengan setiap genjotan, ku usahakan kontolku bisa masuk semakin dalam dan dalam ke kerongkongannya.

“…uhuk…oek…oek..oek…” mendengar lenguhan Renny, aku tahu dia cukup tersiksa melahap kontolku begini.

“ayo pakai juga lidahmu. Jangan sampai kena gigi!” perintahku.

Sekitar 5 menit lebih mulut Renny ku garap sampai akhirnya pejuku mulai naik dan siap meledak keluar. Ku pegang kepala Renny lalu ku sodok keras kontolku sampai hampir ke pangkalnya, peju kentalku menyembur dengan derasnya ke kerongkongan Renny.

“aaaah… bagus… bagus… kamu memang anak pintar”pujiku sambil mengelus rambutnya.

“ummmuuuh…. Ukh..ukh…” renny kesulitan bernafas.

Ketika pejuku sudah benar-benar habis, baku kemudian kulepaskan kepalanya. Seketika itu juga Renny langsung muntah-muntah ke kloset kamar mandiku. Sayang sekali memang, padahal aku ingin dia menelan semua spermaku.

“om… Aku masih mual… om duluan keluar aja.” Ujarnya.

“Ya sudah. Nih, sikat gigi, odol, sama listerin. Bersihin yang benar, Kalau nanti ngentot terus cipokan tapi kecium bau peju kan jadi gak enak. Hahahah…”

“hoek… hoek…” Renny masih saja muntah-muntah, sepertinya mualnya cukup parah.

“Jangan lama-lama ya. Nanti teman-temanmu bisa curiga.”

Aku bergegas ke ruang tamu bergabung dengan Citra dan Shinta. Tak lama kemudian Renny pun iku datang.

“kok lama?” tanya Shinta.

“aah.. iya, aku mules banget tadi…”

Mereka pun Kembali mengikuti kelas online. Aku tak sabar lagi menunggu kelas mereka yang sebentar lagi selesai.

Menunggu beberapa menit berlalu, kelas berakhir dan mereka bersiap pulang. Seperti biasa Renny akan buat alasan ingin menonton Drakor dulu dan tinggal lebih lama di rumahku. Nafsuku sudah keubun-ubun tidak sabar ingin segera ngentotin Renny. Bergegas aku membukakan pintu agar teman-temannya segera pulang, namun tiba-tiba…

“Renny, Shinta, ke rumahku bentar yuk? Ibukku buat klepon banyak nih…” ujar Citra.

SIALAN bisa-bisanya disaat-saat aku lagi nafsu setengah mati begini! Bisa-bisa aku harus tunggu 24 jam lagi nih buat menyalurkan libidoku! Mendapat kesempatan kabur begini, mana mungkin Renny bakal melewatkannya!? SIAL! SIAAAAAL! SIAAAAAAAL!!!

“Maaf Cit, mumpung ada internet cepat disini, kayaknya aku mau lanjut ngerjain tugas dulu.” Jawab Renny ke Citra.

HAH? Serius nih? Renny yang biasanya harus ku paksa, sekarang secara sukarela tetap tinggal diam disini? Aku berpikir tingkah laku anak ini memang tidak biasa hari ini, datang sendirian paling awal, juga dandanannya yang agak seksi, meskipun dia tahu dia pasti bakal aku setubuhi hari ini. Jangan-jangan anak ini sudah…. Hahahaha… aku semakin tidak sabar lagi.

Sekeluarnya Citra dan Shinta dan ku lihat mereka sudah berjalan agak jauh, segera ku kunci pagar dan pintu depan, lalu bergegas mendatangi Renny.

“Om, anu sebenarnya MMMMMMH…”

Aku tidak memberi kesempatan Renny menyelesaikan ucapannya. Ku tarik tangannya kuat-kuat dan kupeluk erat tubuh gadis itu sekencang-kencangnya, ku pagut bibirnya dengan mulutku dan ku lahap dengan nafsu. Renny berusaha meronta tapi ku peluk dia semakin kencang sampai dia sulit bernafas. Rontaannya semakin melemah dan cumbuanku pun semakin liar. Mulutku turun ke lehernya dan tanganku meraba-raba punggungnya dari balik baju. Renny mulai bernafas terengah-engah dan desahan pelannya mulai keluar, tanda kalau libidonya juga mulai naik.

Kami saling berpandangan, dapat kulihat wajah innocent Renny yang sudah sangat merah, nafas terengah-engah, menatapku dengan sendu. Betapa cantiknya gadis anak tetanggaku ini! Beruntung sekali aku mendapatkannya.

“kamu, tunggu disini dulu sebentar!” Perintahku.

Renny Kembali duduk di sofa ruang tamu dengan gugup, sedangkan aku ke kamar buat mengambil tripod yang sudah ku persiapkan untuk hari ini. Ku pasang HPku ke tripod dan ku setting di depan Sofa ruang tamu agar dapat merekam semua aksi kami.

“o… om… itu buat apa…?” tanya Renny terbata-bata. Rasa takut dan khawatir terpampang jelas di wajahnya.

“gak apa-apa… om mau bikin video kenang-kenangan aja…” jawabku sambil mendatanginya dan ikut duduk disebelahnya.

“vi.. video…?”

“Iya, kalau pengalaman Om ngentotin anak secantik Renny gini gak diabadikan, kan sayang…” ucapku di telinganya sambil merangkul bahunya. Tangan kananku masuk ke bajunya dan meraba perutnya. Bibirnya ku kecup sejenak.

“sekarang lihat ke kamera, ayo perkenalkan diri dulu.”

“eeeh…?” Renny heran.

“Namamu, Siapa?” tanyaku sambil menaikan bajunya.

“Re… Renny…”

“kelas berapa sekarang…?” tanyaku lagi sambil meloloskan T-shirt kuning Renny dari kepalanya.

“kelas satu sma… om…”

BH renny kini sudah terpampang jelas, warnanya merah mawar. Anak ini… dia sudah bersiap-siap buat ku nikmati hari ini rupanya!

“Hooo… masih kelas satu kok dalamannya seksi banget sih…, umur kamu sudah berapa?” tanyaku lagi sambil menurunkan roknya. Kini dia tinggal memakai BH dan CD dengan warna senada.

“e… e… am… belas… UUHn…” tubuh Renny seketika menggelinjang geli ketika pentilnya yang masih tertutup BH aku cubit.

“wah wah… masih ABG banget ya… masih perawan?”

“……” dia tampak malu dan kebingungan dengan pertanyaan ku ini.

“ayo jawab aja… rekamannya gak om sebar ke internet kok…” kataku sambil mencubit lagi putingnya dan ku jilat telinganya.

“AAAAhn… sudah… nggak… om…”

“hahaha… terus siapa yang udah perawanin kamu itu…?” pengait BHnya kulepas, dan penyangga dada itupun langsung jatuh. Mempertontonkan dada ukuran mediumnya yang putih ke kamera. CDnya juga tidak lupa ku lepas.

“Ya sa.. sama Om…!” ujarnya dengan nada sedikit kesal.

“hehehe… tapi enak kan…?” tanyaku lagi sambil kali ini memasukan jariku ke memek dan mengolah clitnya.

“…… itu… gak mung… kin…!” sambal menggeleng, dia masih berusaha melawan dan meronta-ronta kecil.

Gelitikanku di memek sempitnya semakin intens.

“ayolah jujur aja… masa sih sudah om entotin tiga kali masih gak enak juga… ayo… ayo…”

Gelitikan semakin ku percepat, kali ini pentil dadanya juga ku lumat, tubuhnya bergetar dan kakinya menendang-nendang. Renny semakin kewalahan dengan rangsanganku sampai akhirnya,

“IYAAAA OM… ENAAAAK… jadi udah… AMPUUUUUN AAAAH…” Renny orgasme. Jari-jariku jadi belepotan dengan lendir cintanya.

“Bagus… bagus… anak pintar!” pujiku.

Renny terkulai lemas di pundakku, dengan nafas terengah-engah. Tibalah saat yang aku tunggu-tunggu. Segera kulucuti bajuku, kontolku yang sudah berdenyut-denyut sejak pagi tadi kini terbebas. Ku posisikan tubuh renny telentang di sofa, aku naikan kakinya ke pundakku, kontolku sudah didepan memeknya.

“Ayo Ren, Kita lanjut enak-enaknya…!” Ku dorong kontolku menerobos masuk.

“UUUOOOH….” Jerit Renny merasakan kontolku lagsung masuk semua dan membentur rahimnya.

“OH… OH… OH… OH… OH…” desahku mulai menggenjot tubuh gadis belia itu.

Aku tidak segan-segan, langsung ku pompa kontolku dengan cepat. Tubuh kecil Renny bergoyang-goyang naik turun seirama dengan sodokan maju mundurku. Kepala kontolku terasa sesekali membentur mulut rahimnya, menimbulkan sensasi nikmat tak terkira buat renny, suara desahan melengking selalu keluar dari mulutnya setiap kali kontolku masuk dalam.

“IIIIIIH…. Ah… ah… aha… om… geliii… “

“OH… OH… OH… OH… OH…” desahku tak menghiraukannya…

“Ah… ah… aha… om… om… pel… pelan…”

“OH… OH… OH… OH… OH…”

Ah… ah… aha… Ah… ah… aha… Ah… ah… aha… om..”

“OH… OH… OH… OH… OH…”

Ah… ah… aha… IIIIH… Ah… sakit… ah… aha… ampun…”

Tiba-tiba ku remas kencang kedua dadanya!

“AAAAAAH… OM… PELAN-PELAN….!!”

“OH… OOOOH… OH… OH…” ku rasakan memek Renny mencengkram semakin kencang!

Setelah 10 menit, tubuh Renny tidak tahan lagi. Tubuhnya bergetar, tangannya mencakar-cakar tanganku.

“AAAAAAAAAAHHH…” teriak Renny, tanda orgasme.

Tubuh renny melemas. Nafas kami sama-sama terengah-engah dan badan bercucuran keringat. Ku beri dia waktu buat istirahat. Meskipun begitu kontolkuku masih kuat dan ingin segera lanjut. Ku basahi jari telunjukku dengan lendhir vagina renny yang belepotan di kontolku. Ku tempelkan telunjukku it uke hidung Renny sambil ku main-mainkan putingnya. Hasilnya Renny mulai agak segar dan siap digenjot lagi.

Kali ini aku posisikan ulang tubuhnya. Aku duduk bersandar di sofa sedangkan Renny duduk di pangkuanku sambil ku genjot di belakang.

“UUUH…” desahnya ditembus lagi kontolku.

Aku pegang pinggul langsingnya dan mulai menggoyang tubuh Renny naik turun. Awalnya perlahan tapi ritme semakin ku percepat. Tubuh renny mulai menegang. Desahannya mulai sayu-sayup keluar. Remasan dan sedotan memeknya ke kontolku juga makin kencang. Melihat Renny sudah siap, Gerakan piston kontolku langsung ku percepat dan kencang.

Plak plak plak plak plak plak plak bunyip aha kami saling beradu.

Dari belakang begini aku jilat-jiat punggung putih bersihnya. Renny hanya bisa menggeliat menahan geli.

“Ah… ah… aha… om… ooom…”

“OH… OH… OH… OH… OH…”

“Ah… ah… haaa… aaah… uuuh…”

“OH… OH… OH…”

“Ah… ah… haaa… ah… uuuh… mmmh… geliii om…”

Dari desahannya aku tahu kalau Renny sudah menikmati entotanku ini. Kedua tangannya ku tarik ke belakang membuat dadanya semakin membusung naik, Kedua buah dadanya yang berguncang-guncang seirama dengan genjotan kencangku terlihat jelas terekam di kameraku. Seorang gadis remaja belia sedang disetubuhi oleh tetangganya pria yang jauh lebih tua dan lebih cocok sebagai ayahnya, Rekaman ini pasti akan jadi koleksi terbaikku!!

20 menit lebih ku goyang renny dari belakang, dia pun akhirnya menunjukkan tanda-tanda orgasme. Kakinya terbuka semakin lebar, membuat kepala kontolku membentur mulut rahimnya semakin keras. Remasan dan sedotan memeknya juga semakin membuatku kewalahan.

“OOOOH REN… OM MAU MUNCRAAAAT…!!!”

“AAAH… AAAH… EEEH… om, tung… tunggu duluuu…. AAAAAAGH”

Ejakulasiku sudah dekat. Pejuku sudah hampir diujung siap tumpah ke memek hangat renny. Aku remas dada Renny dari belakang, dan genjotanku semakin menggila.

“AH AGH AAH AAH AAH… OM… Renny mau KELUAAAR…”

“OOOOOH… SAMA REN… OM JUGAAA…”

“AAAH…. AHHHHH HAAAAAH…. OOOOM….”

“OOOOH REN… OM GAK TAHAN… TELEN SEMUA… TERUS HAMIL ANAK OM!! AAAGH…”

“AAAAAG… OM INI NGOMONG APA?! NGAWUUUR… OOOOOOH…” Renny orgasme , badannya bergetar, memeknya meremas kontolku kencang sekali.

Aku pun tidak tahan lagi. Langsung ku hentak pinggulku ke atas, kepalaku membentur sampai titik terdalam.

CROOOOOOT… CROOOOT… CROOOOOOOT….. Ku muntahkan pejuku tepat kedalam Rahim hangat Renny. Lima menit ku biarkan kontolku bersarang didalam memek sempitnya. Aku raba-raba perutnya yang halus, ku rasakan otot-otot di perutnya masih berdenyut-denyut, masih berusaha memerah pejuku hingga tetes terakhir. Renny melongok ke belakang memandang tepat ke mataku. Ku pandang wajah sendu dengan nafas terengah-engah itu, dia tampak cantik sekali. Langsung ku lumat bibirnya, lidahku ku masukan dan menggeliat beradu dengan lidahnya. Sepasang manusia berlaianan jenis dan generasi, saling bercumbu romantis setelah seks, bukan karena cinta tapi karena nafsu hewani belaka. Semuanya terabadikan jelas 4K dalam smartphoneku.

Setelah kontolku lemas dan tercabut sendiri dari memeknya. Ku suruh dia bergegas berpakaian untuk sebera pulang karena hari mulai gelap. Ku lirik selangkangannya, ku lihat pejuku masih terus menetes dari memek dan membasahi pahanya. Sambil membantunya berpakaian dan membersihkan diri, ku sodorkan uang 300k untuknya. Renny menggelengkan kepalanya.

“aku bukan cewek bayarannya om…” kata Renny sambil menepis tanganku.

“sudah lah terima aja. Ibumu juga bayarannya juga segini kok. Ini om tambahin 50k lagi soalnya punyamu masih peret. Hehehe…” kataku sambil memasukan uang itu ke buku pelajarannya.

Sebelum Renny keluar, ku tarik tangannya dan ku kecup lagi bibirnya sekilas.

“besok belajar disini lagi ya…”

Dia hanya mengangguk dan pergi pulang ke rumahnya. Besoknya Renny tidak datang rumahku.
 
Terakhir diubah:
Wih mantap Gan akhirnya sekian lama update juga
Mantap Suhu lanjutkan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd