MENOLONG DAN MENIKMATI
Setelah lama berpikir akhirnya aku putuskan untuk menolong bu Novi yg kaki nya terkilir
"Begini saja Bu, gimana kalau Ibu saya bopong kerumah saya supaya di pijit sama Mamah" ucapku pada bu novi
"Eeeeemmmpptt, gimana yah" jawab bu Novi sembari berpikir
"Itu juga kalau ibu mau" tawarku pada bu Novi
Setelah terlihat berpikir akhirnya bu Novi mengiyakan tawaranku
"Ya sudah tapi ibu ganti baju dulu yah, masa pake pakaian seperti ini" jawab bu Novi sembari melihat kaos yg kebesaran itu.
Saat hendak ke kamarnya bu Novi nampak meringis kesakitan
Aaaaawwwww
"Ibu kenapa Bu" tanyaku
"Mau kekamar aja ibu gak bisa sendiri, tolong nak" jawab bu Novi
Aku segera meraih tangannya dan mengarahkannya ke leherku supaya aku mudah memapahnya namun agak sedikit aneh dengan posisi seperti ini, bu Novi harus berjingjit dengan satu kaki dan tubuhku sebagai penopang keseimbagannya. Saat mulai berjingjit bu Novi merasakan kesakitan lg akibat getaran dari berjinjitnya itu
Aaaaauuuuwwww
"Makin sakit nak" ucap Bu Novi yg meringis
Karena tak mau melihat pelanggan setia mamaku ini kesakitan dengan cepat aku raih kakinya dan mengangkatnya. Kupangku bu Novi kekamarnya dan ku duduk kan di tempat tidur yg dekat dengan lemari pakaian nya itu
"Disini bu"tanyaku
"Iya nak disini"jawab bu Novi
"Aku keluar dulu yah bu" ucapku
"Ga usah nak, nanti kalau ibu jatuh gimana" jawabnya
"Tapi kan gak mungkin aku disini kalau ibu mau ganti pakaian" jawabku
"Gak apa - apa nak, ibu sudah gak malu lg sama km kok" ucap bu Novi
Aku hanya bengong melihat bu Novi yg tanpa malu membuka kaos yg kebesaran itu, nampak 2 gunung yg menjulang itu tanpa penghalang sedikitpun. Bu Novi melirik ke arahku sambil tersenyum
"Jangan bengong gitu nak, nanti kalau kaki ibu sudah di pijit baru ibu kasih " ucap bu Novi yg menggoda
Aku hanya bisa menelan ludah melihat payudara yg aku taksir ukurannya 36B masih sangat kencang karena bu Novi baru berusia 30thn. Janda muda yg sangat menggoda, bu Novi segera mengambil bh dan memakainya lalu iya mengenakan kaos biasa karena mau keluar rumah dan celana yg bu Novi kenakan itu berupa rok yg hanya sebetis supaya nanti di pijit nya gak ribet. Sesudah rapi semua bu Novi segera menyuruhku memangkunya kembali
"Km kuat gak mangku ibu bolak balik dari sini ke rumah km nak" tanya bu Novi
"Saya usahakan bu" jawabku singkat
Saat di pangku nampak bu Novi seperti gadis manja yg dengan sengaja menempelkan wajahnya di dadaku, aku hanya bisa menahan nafsu birahiku saat mengangkat tubuh bu Novi ke rumahku. Untung dalam perjalan tak ada orang yg berpapasan dengan kami jadi tak ada kecurigaan.
Sampai di rumah segera aku bawa bu Novi ke kamar Mama dan aku segera memberi tahu mama soal bu Novi
"Mah,,,ada yg mau di pijit tuh" ucapku
"Siapa wan, mama kan bukan tukang pijit" jawab mama
"Iya tapi kan mama bisa mijit yg keseleo kan mah" tanyaku pada mama
"Iya bisa sih, tapi siapa wan yg mau di pijit" jawab mama yg kembali bertanya
"Itu pelanggan setia mama"jawabku
"Loh bu Novi" tanya mama
"Iya, tuh sudah ada di kamar mama, tadi aku bawa langsung ke kamar mama, soalnya benar - benar tak bisa jalan mah" jawabku
"Ya udah km tungguin warung dulu yah" ucap mama
"Tutup aja mah, udah sore gini, orang - orang juga sudah gak ada yg lalu lalang lg" jawabku
"Ya udah kita tutup dulu warungnya" ucap mama
Kamipun segera menutup warung karena memang sore hari sudah jarang sekali orang belanja, setelah beres menutup warung kami berjalan bersama menuju rumah yg tak jauh dari warung.
Terlihat bu Novi sedang duduk di pinggir tempat tidur mama yg dari awal memang aku tinggalkan pada posisi disitu
"Bu Novi kenapa bu" tanya mama
"Kaki aku keseleo bu santy" jawab bu Novi
"Oh keseleo, kirain kenapa" ucap mama
"Iya bu sakit bgt pergelangan kaki aku" jawab bu Novi
"Gampang itu bu tenang saja pasti bakal sembuh cepat kok" ucap mama
"Syukur deh kalau bisa sembuh cepat" jawab bu Novi
Dengan telaten mama mulai memijat pergelangan kaki bu Novi yg memang sudah terlihat agak bengkak
AaauaUuuuwwww
"Pelan - pelan bu" ucap bu Novi yg meringis kesakitan
"Tahan sedikit bu Novi, namanya juga di pijit pasti bakal sakit bu" jawab mama
Semakin lama bu Novi tak meringis lg saat mama memijit kakinya yg keseleo itu.
"Dah enakan bu" tanya mama
Bu novi mencoba berdiri dengan kakinya yg keseleo itu namun seperti terlihat masih kesakitan
Aw,,aw,,aw
"Kok masih agak sakit ya bu" tanya bu Novi pada mama
"Tapi gak terlalu sakit seperti awalnya kan" tanya mama
"Iya sih tapi masih belum bisa berjalan normal yah" ucap bu Novi
"Tinggal di istirahatkan semalam dan kalau bisa pake baluran beras kencur bu sebelum tidur, pagi nya pasti udah bisa jalan normal lg deh" jawab mama
"Trus saya pulangnya gimana bu" tanya bu Novi
"Tadi kesininya gimana bu" jawab mama yg malah balik tanya
"Tadi di pangku anak ibu" jawab bu Novi
Mama langsung melirik kearahku yg berdiri di depan pintu kamar, segera mama berjalan menghampiriku dan menarikku sedikit menjauh dari kamar itu
"Km gak macam - macam kan Wan" tanya mama dengan mata yg di runcingkan
"Ya ampun mamaku sayang, mana berani Wawan macam - macam Mah" jawabku
"Awas yah kalau sampai macam - macam Mamah potong ni junior km" tegas Mama yg kembali meremas kuat juniarku
Aaaaauuuuwwww
"Ampun mah" jawabku uyg meringis kesakitan akibat remasan tangan mama pada juniorku
Mama melepas remasan tangannya dan segera menyuruhku mengantarkan bu Novi ke rumahnya
"Km anterin bu Novi ke rumahnya dan tolong bikinin beras kencur supaya besok bu Novi sembuh" perintah mama padaku
"Siap laksanakan" jawabku sembari memberi hormat
"Inget yah, jangan sampe,,, atau mama potong tuh junior" tegas mama
"Siap komandan,,,laksanakan" jawabku
Aku segera kembali mengangkat tubuh bu Novi untuk mengantarnya pulang, namun berbeda kali ini bu Novi sangat terlihat senyum - senyum tanpa alasan. Aku hanya cuek dalam perjalanan tanpa banyak bicara karena takut keburu cape ngangkat tubuh wanta 165cm ini dan aku perkirakan berat badannya sekitar 60kg. Beratnya pasti di bagian payudara dan bokongnya yg sangat terlihat menantang orang yg memandangnya.
"Aduh nyampe juga deh akhirnya" ucapku setelah meletakkan tubuh bu Novi di sopa
"Siapa bilang sudah nyampe" jawab bu Novi
"Kan emang dah nyampe bu" tanyaku
"Masa disini, kalau aku mau tidur masa harus tidur disini" jawab bu Novi
"Aduh ibu ini yah makin manja saja" ucapku
"Siapa yg manja, kan ibu lg sakit kakinya Wan" jawab bu Novi
"Wawan sudah tau bu kalau ibu sudah gak sakit lg" ucapku
"Loh dari mana km tau kalau ibu sudah tak sakit lg" tanya bu Novi
"Wawan sudah perhatikan saat ibu di pijit mama, dan saat tadi di perjalanan pulang ibu gak sadarkan kalau Wawan tadi goyangkan sedikit keras kaki ibu yg keseleo itu,,, kalau masih sakit ibu pasti meringis kesakitan saat Wawan goyangkan kaki ibu itu" jelasku pada bu Novi
Hehehehe
Terlihat bu Novi hanya cengengesan karena kepura - puraan nya diketahui olehku
"Ibu km emang pinter mijitnya Wan, kaki ibu langsung sembuh total loh,,, tapi sengaja ibu pura - pura masih sakit supaya bisa ngasih hadiah buat km" ucap bu Novi
"Hadiah apa bu" tanyaku penasaran
"Makanya gendong ibu kekamar, nanti ibu kasih hadiahnya" jawab bu Novi
Dengan santai aku angkat kembali tubuh wanita ini ke kamarnya, segera aku letakkan tubuhnya di tempat tidur
"Apa hadiahnya bu" tanyaku yg penasaran
"Aduh anak muda ini penasaran bgt" jawab bu Novi
Aku hanya bengong dengan jawaban bu Novi
Terlihat bu Novi mulai membuka kaosnya dan celana roknya hingga nampak di depan mataku tubuh wanita 30thn ini hanya tertutup bh dan cd nya saja, mataku melotot melihat kemolekan tubuh bu Novi
"Km bengong terus Wan" ucapan bu Novi menyadarkan lamunanku
"Siapa juga yg gak bengong melihat tubuh seksi ibu" jawabku polos
Segera bu Novi mendekatiku dan dengan cepat bibir bergincu merah itu menyerang bibirku dengan ganas, aku masih kaget dengan serangan dadakan yg di lancarkan bu Novi itu namun aku segera membalas serangan ganas bu Novi dengan menghisap kuat lidahnya yg mulai bergerak masuk kemulutku
Uuuhhuuk,,,uuuhhuuk
Bu Novi terbatuk menerima serangan balik dariku
"Oke lakukan dengan perasaan yah Wan" pinta bu Novi padaku
Kulumat lembut bibirnya yg sudah tak bergincu merah lg karena telah luntur saat serangan pertamanya, terus menerus kami lakukan itu hingga french kiss kami lakukan dengan beberapa menit sampai aku merasa sudah bosan. Kuturunkan lidahku yg berada di bibirnya menuju leher bu Novi, tanganku kini mulai aktif menjamah bagian payudara nya yg masih terbungkus bh. Tak butuh waktu lama bh yg menutupi payudara nyapun terbuka.
"Lumayan besar juga punya ibu" ucapku yg melihat payudaranya dari jarak sangat dekat
"Masih besar ibu km lah Wan" jawab bu Novi
Tak menunggu aba - aba langsung mulutku menghisap puting payudara yg lebih keras dari pada punya mamaku itu
Aaaaaauuuuccchhh
"Terus Wan" desahan bu Novi yg mulai terdengar
Aku terus menghisap dan sesekali lidahku memainkan puting payudara itu, tanganku kini dengan telaten meraba vagina di balik cd nya yg halus itu
Aaaaacccchhh
"Sudah lama ibu gak ngerasain belaian seorang laki - laki Wan" bu Novi mulai meracau
Kuraih cd bagian atasnya untuk segera kuturunkan hingga terlepas