Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang....

Satu kata yang muncul setelah baca update terakhir...

GILA!

tapi... entah keracunan micin atau apa...
ane ga berasa....

KONAK....

penggambaran adegan SEX SCENE yang detail dari suhu @jagbar
buat ane menyiratkan banyak clue yang terhubung sama penggambaran sosok rico sebelumnya...

di update terakhir ane ngerasa tujuannya suhu @jagbar bukan buat nunjukkin sisi erotis dari proses ngintipin stefanny...
menurut ane...
tujuannya lebih ke bridge of next event antara stefanny dengan rico...
no offence, banyak clue yang disiratkan dari update terakhir...

for the lucky guess, even rico feel so horny to see what happens and has sexual disorders, he has a lot of ingenious idea to use it as one of his weapon...
dan kalau ini beneran terjadi...
voila! rico need to careful about his next moves...

akankah terjadi perang dingin diantara stefanny dan rico?
atau
rico sedikit bertaruh keberuntungan dengan memaksa 'mencicipi' stefanny?


KITA TUNGGU UPDATE BERIKUTNYA...
:ampun::mantap::ampun:
 
menilik cerita liana and I milik suhu jagbar sebelumnya, disitu ada plot twist di ending nya..

mungkin ini jg sama, but I hope what Rico sees is not what actually happens
 
Tidaaaakkkk kenapa adiknya cuman bisa diam aj ngapain kek labrak langsung atau ga foto pakai kamera HP buat jd ancaman biar bisa nikmatin tubuh kakaknya jg hehehe tapi, sekaligus jd penasaran jg sih gmn sikap adiknya ke kakaknya setelah ap yg udh di liat dpn matanya sendiri lanjutkan suhu jagbar
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
## Catatan penulis: yang diantara kurung () adalah pemikiran dalam hati Rico. Diluar itu adalah apa yang dia lihat dan dengar.

(Setelah mempertimbangkan semua faktor, pada akhirnya kemarin kuputuskan untuk go with the flow saja dan membiarkan apa yang selama ini telah terjadi untuk tetap terjadi. Daripada sok jadi pahlawan berusaha membawa kakakku ke “jalan yang benar”, nantinya malah bikin gaduh keluarga dan salah-salah aku bakal dimusuhi keluarga besarku. Suka tidak suka, banyak orang lebih memilih hidup dalam kepalsuan yang manis dibanding menerima kebenaran yang pahit. Demikian juga dengan keluarga besarku termasuk Papa. Di mata mereka, kakakku adalah “angsa yang cantik”, sementara aku adalah “bebek yang jelek”. Mereka semua akan “memanggangku” kalau aku sampai berani mengungkapkan hal yang sedemikian negatif tentang kakakku. People will kill the messenger who brings the bad news. Meski sebenarnya ia hanya sekedar menjalankan tugasnya. Jadi bisa-bisa nanti aku, selain tak diakui keluarga juga, jadi orang luntang lantung karena kakakku tentu sangat marah kepadaku dan tak mau membiayai hidupku lagi.

Lagipula, HEH, apa itu “jalan yang benar”? Masing-masing orang punya pandangannya masing-masing. Bagi kakakku, mungkin jalan yang dilakukannya saat inilah “jalan yang benar”. Lalu, gimana cerita aku yang secara finansial tergantung penuh padanya, kini dengan lancang berani menunjuk kesalahannya dan menyuruhnya untuk kembali ke “jalan yang benar”?

Melaporkan ke Papa? Tanpa mengurangi rasa hormat kepadanya, bahkan hidupnya sehari-hari pun kini ditunjang oleh kakakku. Selain itu, dimatanya aku adalah anaknya yang biasa sementara kakakku adalah anak kesayangannya. Berani-berani lancang ngaduin keburukan anak kesayangan? Ujung-ujungnya nanti bakal aku juga yang disalahkannya.

Sebaliknya dengan bertindak pura-pura bodoh, seluruh kebutuhan hidup dan sekolahku terjamin. Uang sakuku terjamin. Sementara diam-diam aku dapat mengamati dan mengasah kemampuan terpendamku tanpa menimbulkan kecurigaan. Satu hal yang entah kenapa, membuatku begitu bersemangat. Seperti menemukan mainan baru. Atau seperti live show barusan, yang memberikan sensasi yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Meski mungkin hanya orang yang cuckold saja yang mampu mengerti.

Jadi biarlah aku mengambil jalan yang secara moral mungkin salah namun secara pragmatis memberikan banyak keuntungan. Apalagi kriteria benar / salah di jaman sekarang sudah tak jelas. Banyak contoh, orang yang secara moral benar justru disalah-salahkan sementara yang salah malah dianggap pahlawan. Jadi persetan dengan moralitas!

Lagipula, dari yang kulihat sejak tadi kakakku pun juga tak terlalu keberatan-keberatan banget menjalani ini semua kalau tak mau dikatakan turut menikmatinya juga. Bahkan saat ini, sikapnya begitu manis dan mesra terhadap bapak itu).

“Mas Zul bikin seluruh badanku lemas semua,” kata kakakku sambil menatap dan merajuk manja kepada bapak itu.
“Kamu juga bikin mas jadi lemes, sayang. Terutama bagian tubuh yang satu itu. Hehehehe...”
“Iiihh.. Mas..”
“Hehehe, tapi kamu suka khan sayang? Enak khan dan puas? Hahahaha...” kata Pak Zul sambil merebahkan kepala kakakku yang nampak tersipu malu itu di dada kekarnya. Membuat payudara putihnya kini menempel di perut Pak Zul. Sambil memeluk tubuh Stefany, Pak Zul meraba-raba punggung putihnya.
“Kulitmu putih mulus, Stefany. Ini yang aku suka dari gadis-gadis Chinese seperti kamu. Apalagi kamu sungguh cantik sekali,” katanya sambil meraba wajah Stefany.
“Dan, buah dadamu ini sungguh padat berisi dan penuh. Beda dengan teman-teman kamu yang lain, hehehehe,” Pak Zul tertawa-tawa sambil menelentangkan kakakku supaya tangannya dapat meraba-raba payudara putih Stefany.
“Putingmu merah begitu menggairahkan dan nafsuin,” katanya saat jari-jarinya memainkan kedua puting kakakku.
“Tapi yang paling asyik adalah kewanitaanmu ini,” katanya sambil tangannya meraba bulu-bulu kemaluan dan vagina Stefany.
“Dari sejak pertama sampai sekarang masih tetap peret dan enak digoyang. Dan merah pula, hahahaha,” sambil tangannya menggesek-gesek vaginanya.
“Masih ingat khan kamu waktu itu ketika kamu melepas keperawananmu waktu kita pertama kali ML? Setahunan yang lalu itu ya.. Di Four Seasons. Sampe seprei ranjangnya ada bekas darah.”
“Iih Mas, malu ah,” jawab kakakku sambil tersipu.
“Hahaha, kenapa malu sayang? Justru itu adalah awal dari perjalananmu menjadi seorang wanita dewasa. Dan aku bangga menjadi pria pertama yang menikmati dan memetik kegadisan gadis cantik Chinese seperti kamu. Hehehehe..”
“Tuh Mas Zul mulai lagi deh.”
“Maafkan aku sayang. Karena memang hal-hal beginilah yang membuat ego laki-laki terangkat. Suka tak suka, perempuan diciptakan untuk memuaskan nafsu laki-laki. Apalagi perempuan yang beda ras, sensasinya juga jauh lebih luar biasa.”
“Apalagi, kamu ini bukan gadis sembarangan. Kamu tak hanya berwajah cantik, punya tubuh indah, dan kulit putih mulus saja. Tapi kamu punya kelas. Terbukti, tak semua orang bisa mendekati kamu khan. Beda dengan gadis-gadis lain yang bisa tidur dengan laki-laki manapun asal punya uang. Kamu bukan tipe gadis seperti itu. Tapi yang paling utama kamu ini gadis yang punya “marwah” tinggi.”
“Apa maksudnya marwah itu?” tanya kakakku.
“Hmm gimana jelasinnya ya... ini sesuatu yang tak bisa dilihat tapi bisa dirasakan. Seperti wibawa dalam diri seseorang gitulah. Orang yang punya wibawa tinggi akan membuat segan orang-orang disekitarnya. Ah.... kalau untuk perempuan istilah tepatnya adalah kemuliaan. Ya, kemuliaan. Nah, kamu ini punya kemuliaan yang tinggi. Hanya laki-laki yang punya wibawa lebih tinggi yang bisa bersanding dengan kamu. Saat perempuan menikah, maka kemuliaan yang ada pada dirinya akan diserap oleh suaminya. Sama juga saat berhubungan seksual. Itu kenapa secara metafisika laki-laki suka berhubungan seksual dengan perempuan terutama yang kemuliaannya tinggi. Karena itu akan meningkatkan wibawa dirinya.”

(Omongan bapak itu ada benarnya juga sih. Waktu kita masih tinggal di daerah, pernah ada satu kenalan Papa seorang paranormal yang tinggal di desa mampir ke toko kami. Saat melihat kakakku yang waktu itu berusia pra remaja (sekitar 14 tahunan) dan setelah kakakku pergi, orang itu tiba-tiba nyeletuk ke Papa dan bilang kalau kakakku punya kemuliaan yang tinggi. Bisa jadi nanti ia mendapat jodoh orang besar / berpangkat / super kaya atau malah ia sendiri yang jadi orang sukses. Meskipun, kata orang itu, di saat awal masa mudanya ia bakal mengalami kehidupan yang “luntang-lantung”, namun pada akhirnya nanti ia bakal mendapat posisi yang mulia itu).

“Ya, mungkin kemuliaan dalam diri kamu ini menurun dari kakek kamu karena yang pernah kamu cerita, kakek kamu dulu adalah orang yang kaya raya di daerah ya,” bapak itu melanjutkan omongannya sambil tangannya menjelajahi sekujur tubuh mulus kakakku.
(Hmm... apabila betul kakakku pernah bercerita tentang keluarga kami segala kepada bapak ini, artinya hubungan mereka telah berjalan cukup dalam. Dan sepertinya itu yang dilakukan kakakku, karena kalau tidak bagaimana bapak ini bisa tahu tentang kakekku dan keluargaku).
“Yang pasti, kini akulah laki-laki beruntung yang mampu menikmati dirimu dan menyerap kemuliaan dari cucunya yang cantik dan menggairahkan ini. Hehehehe,” katanya dengan nada penuh kebanggaan sambil mengusap-ngusap payudara kakakku.
“Dan keluargamu juga membesarkanmu dengan baik. Terbukti sekarang kamu punya tubuh yang bagus. Apalagi ditunjang dengan kegiatan olahraga rutin kamu sekarang ini.”
“Jadi, selama kamu nurut dengan keinginan Mas, aku jamin hidup kamu akan selalu sejahtera. Karena mendapatkan gadis seperti kamu ini juga tidak mudah,” tambahnya lagi.

(Jadi hubungan mereka ini adalah absolute male domination dimana bapak itu betul-betul memegang kendali. Hmm.. ini seperti bukan sifat kakakku yang sehari-harinya begitu dominan. Namun yah, mungkin inilah satu-satunya pilihan bagi orang yang tak punya pilihan).
“Mas Zul, aku ke kamar mandi dulu ya.”
(Bahkan untuk ke kamar mandi pun, ia mesti minta ijin dulu).

“OK, nanti aku menyusul sayang,” katanya lalu menepuk pantat bulat kakakku yang telah bangkit berdiri dalam keadaan bugil lalu berjalan menuju kamar mandi.
(Dalam kehidupan yang sehari-hari, apabila ada cowok iseng yang berani menepuk pantatnya, kakakku ini pasti akan marah besar).
Tak lama kemudian bapak itu juga menyusul masuk ke kamar mandi.

(Kamar mandi di dalam kamar kakakku itu juga mempunyai jendela yang menghadap ke taman. Sehingga aku juga bisa mengintipnya dari luar. Dengan menggunakan tangga, aku mulai mengintip dan menguping kegiatan mereka di dalam).

Kakakku sedang membilas tubuhnya dengan air shower dan menyabuni tubuhnya ketika bapak itu tiba-tiba menyeruak masuk. “Kamu cantik dan menggairahkan sekali, sayang.” Matanya tak berkedip menatap tubuh telanjang kakakku yang penuh dengan sabun. Bulu kemaluannya yang agak jarang dan rapi penuh dengan busa sabun. Demikian pula paha, pinggul, perutnya yang rata, dan dadanya yang padat menonjol. Di sela-sela busa sabun di dadanya nampak kedua putingnya “mengintip” keluar. Memang putingnya cukup menonjol ke depan dalam keadaan normal juga.
Batang kejantanan bapak itu terlihat telah menegang saat menatap tubuh kakakku.

Mulanya kakakku terlihat agak kikuk dan malu dipelototin seperti itu. Namun ia menuruti permintaan bapak itu dengan membersihkan seluruh busa sabun di tubuhnya sambil sesekali tubuhnya bergerak dan memutar sebagaimana diperlukan. Membuat mata bapak itu jadi lebih termanjakan dengan melihat lekuk liku tubuh sexy kakakku dengan berbagai pose yang berbeda. Apalagi ketika shower yang dipegangnya jatuh dan ia harus mengambilnya dengan membungkuk. Saat melakukan itu, liang vaginanya terlihat oleh bapak itu dari belakang diantara kedua pinggulnya yang bulat berisi.

Rupanya bapak itu tak bisa mengendalikan nafsunya lagi. Dengan serta merta ia maju mendatangi kakakku dan meraba-raba pantatnya. “Kamu ini nafsuin banget. Bikin aku pengen nyodok dari belakang, hehehe.” Jari-jarinya menjawil vulva kakakku dan menggesek-geseknya. Kemudian penisnya yang telah berdiri tegang ditempelkannya ke pinggulnya.

“Ayo nungging, sayang.”
Stefany hendak memprotes namun tak jadi. Lalu ia pun menungging dengan kedua tangannya memegang kran air panas dan dingin. Sementara shower digantungkan di atas sehingga membasahi mereka berdua.

Dan.. shleebb... shleebb...shleebb...
Bajingan tua itu memasukkan batangnya ke dalam vagina kakakku dari belakang, lalu dipompanya di dalam. Menggoyang pinggul bulat kakakku serta mengguncang-guncang seluruh tubuhnya termasuk kedua payudaranya dengan bergoyang kesana kemari.
“Aaahhh....ahhhhhh......aaahhhhh....”
Suara nyaring kakakku mendesah-desah menggema di seluruh bagian kamar mandi.
Cleepp... cleepp... chleepp...
Suara selangkangan bapak itu beradu dengan pinggul kakakku ditambah dengan kecipakan air yang beradu di antaranya saat ia memompa batang kejantanannya di dalam.
Kedua tangan bapak itu memegang masing-masing satu buah dada kakakku lalu meremas dan menggoyang-goyangnya.
“Enak sayang?”
“Eh-ehnak sekali Mas. Eh.. ehh...ehhh.”
“Pengin diterusin?”
“Iy...iya Mas. Eh... terusin...ehh...ehh...”
“Ahh...ahhhh....ahhhh...nikmat...ahh.. Mas...”
“Ooohh... ohhhh...oooohhh.... aku ga kuat lagi Mas....”
“Agghhhhhhhhhhhh............aaghhhhhhhhhhh.....oohhhhhhhhh....aahhhhhhhhhh....”

Sekujur tubuh kakakku menggelinjang-gelinjang dengan liar dan erotis. Kedua kakinya bergerak-gerak tak beraturan. Kedua tangannya yang tadinya memegang kran shower kini keduanya berada di udara menggapai-gapai tak karuan. Sementara tubuhnya dipegang oleh kedua tangan Pak Zul saat penisnya terus menghunjam-hunjam di dalam tubuh kakakku.

Sampai akhirnya gelinjangan kakakku berhenti. Pak Zul pun mengeluarkan penisnya. Napas kakakku masih agak terengah-engah saat ia membungkuk dan satu tangannya berada di dadanya. Meski singkat namun rupanya penetrasi Pak Zul dalam posisi doggy style mampu membuat kakakku orgasme lagi. “Waah, basah lagi niy kamu,” katanya saat memegang vagina kakakku. “Mandi lagi donk abis ini, hehehehe.”
“Gara-gara Mas Zul sih, iseng!” rajuk kakakku kepada bapak itu.
“Aaah, khan cuman dimasukin dikit aja, dan bentar juga.”
“Dimasukin dikit apanya... Kalo disodok-sodok gitu, ya gimana bisa nahan. Apalagi punya Mas gede gitu,” kata kakakku sambil tersipu.
“Hahahaha...” Bapak itu terlihat begitu bangga dan gembira mendengarnya.
“Tapi aku khan bertanggung jawab sayang, aku terusin sampe kamu “dapet”. Sementara kamu, masih kentang ini,” katanya sambil menunjuk batang kejantanannya yang masih berdiri kokoh.
“Musti bertanggung jawab ini kamu.”

“Jadi gimana maunya Mas.”
“Hmm... blow job donk. Tapi mandiin aku dulu ya.”
(Wah dasar bandot tua ga mau rugi).
“OK,” jawab kakakku.

Lalu ia mengambil sabun dan mulai menyabuni seluruh bagian tubuh Pak Zul, dari atas sampai bawah, dari depan sampai belakang. Seluruhnya, tak ada yang terlewat. Batang penisnya yang hitam itu adalah yang paling lama disabuni dan disentuh oleh tangannya yang putih halus. Mulai dari buah zakarnya, batangnya, dan leher serta kepala penisnya.. jari-jari Stefany dengan lincah bergerak-gerak cukup lama di bagian situ. Sementara tangan Pak Zul rupanya tak bisa diam. Direngkuhnya payudara gadis didepannya dan diremas-remasnya yang kemudian dilanjutkan menggerayangi seluruh bagian tubuhnya yang ikut disabuni juga. Tak lama, tubuh keduanya jadi penuh sabun. Sementara air shower di atas mereka dihentikan sementara.

Stefany berdiri membelakangi Pak Zul. Tubuhnya yang putih mulus ditempelkan di tubuh sawo matang bapak itu. Dan digoyang-goyangkannya tubuhnya beradu dengan tubuh Pak Zul. Kedua pahanya beradu dengan paha belakang Pak Zul. Bulu-bulu vaginanya menyentuh pantatnya. Kedua payudaranya yang menempel dan bergerak-gerak di punggung coklat sawo matang bapak itu. Sementara, tangan kanannya melalui bawah selangkangan Pak Zul meraih batang kejantanannya dan menggerak-gerakkannya bagai menggerakkan batang persneling mobil. Kemudian bibirnya meniup bagian belakang telinga Pak Zul dan melidahinya sebelum akhirnya bibirnya bertemu bibir Pak Zul. Mereka berciuman dengan penuh nafsu sementara sekujur tubuh mereka saling bergoyang dan bersentuhan. Dan air shower kembali dinyalakan.

Setelah itu posisi berganti dengan Pak Zul di belakang. Sambil keduanya berciuman bibir dan lidah, kedua tangan Pak Zul menggerayangi tubuh depan kakakku. Batang kejantanannya ditekan di pinggul bulat kakakku. Tubuh kakakku ikut bergoyang dan ditekannya ke belakang seiring gerakan tangan dan tubuh Pak Zul.

Kini busa sabun telah hilang dan tubuh keduanya kini jadi basah mengkilap. Bedanya, tubuh kakakku putih mengkilap sementara tubuh Pak Zul coklat mengkilap. Namun mereka dan terutama bandot itu masih keenakan jadi gerakan tubuh keduanya masih terus berlangsung.
“Jangan dimasukin lagi ya Mas,” tiba-tiba kakakku melepaskan diri dari ciuman Pak Zul dan berkata. (Mungkin ia merasakan batang penis Pak Zul kembali menekan-nekan bibir vaginanya).
“Hehehe... ok sayang.”
Kali ini bandot tua itu menurut perkataan kakakku.
“Tapi ingat hutang kamu masih belum lunas ya.”
“Iya.. sabar dulu deh.”

Setelah air shower kembali dimatikan, Stefany kembali berdiri membelakangi. Diciumi dan dilidahinya seluruh bagian leher bapak itu dari belakang, lalu beralih ke bagian belakang telinga. Ke sekujur punggung... pinggang... pantat... bagian belakang paha... bahkan sampai ke bagian bawah kaki. Stefany lalu pindah ke samping. Dilidahinya lagi telinga dan sebagian pipi. Sambil sesekali melirik menatap bapak itu, bibir dan lidahnya lalu beroperasi di ke leher, pundak, dan seluruh bagian tangan termasuk jari-jarinya satu-persatu dikulumnya. Lalu pindah ke tangan bapak itu yang satunya ... dengan aksi yang sama sambil sesekali melirik bapak itu.

Stefany mengecupi dan melidahi wajah bapak itu. Dari dahi, kelopak mata, pipi, telinga, pipi lagi, hidung, dagu, bibir, dan... lidah. Ya, keduanya kini saling berpagutan dengan bibir bertemu bibir dan kedua lidah saling berkecipakan beradu. Beberapa kali tangan bapak itu merengkuh dan meremas-remas sepasang payudara putih di depannya. Namun setiap kali tangan jahil itu menyentuh payudaranya, tangan Stefany selalu menepuknya. Kali ini bapak itu selalu menurutinya dengan menghentikan aksinya. Sebelum ia melakukan usaha baru lagi yang kemudian ditepuk lagi.

Catbath itu beralih ke leher dan dada bapak itu. Bahkan puting bapak itu diemut-emutnya dan dijilat-jilatinya. Sebelum kemudian bergerak turun ke bagian perut. Beberapa kali Stefany menggunakan tubuhnya terutama dadanya untuk ditempelkan ke tubuh bapak itu. Malah beberapa kali kedua putingnya yang menonjol ikut menggelitik bagian dada dan perut bandot tua itu.

Permainan kemudian melompat melewati bagian selangkangan dan berlanjut ke kedua betis dan lutut bapak itu. Yang lalu bergerak naik ke atas ke bagian bawah paha lalu pangkal paha... kedua kakinya yang agak terbuka membuat wajah Stefany mampu meraih bahkan bagian paling atas dan tersembunyi dari pangkal pahanya untuk di kecupi dan dijilati.

Stefany kini mengecupi dan mengemut-emut buah zakar bapak itu. Lidahnya menyapu seluruh bagiannya. Sambil sesekali menengadah ke atas menatap wajah Pak Zul, bibir dan lidah Stefany kini beroperasi di penis hitam besar berurat itu. Dimulai dengan lidahnya menjilat bagian depan penis mulai dari bawah dekat buah zakar sampai ke ujung paling atas. Lidahnya kemudian menari-nari di batang tubuh penis hitam itu. Menyapu seluruh bagiannya termasuk juga urat-urat yang menonjol itu. Bagaikan kuas tipis yang melukis di atas kanvas. Lidah itu perlahan namun pasti merayap naik ke bagian leher. Seluruh bagian leher itu jadi basah dibuatnya akibat sapuan ujung lidah itu. Sampai akhirnya lidah itu mencapai kepala penis yang besar yang beberapa saat lalu masih berada di dalam vaginanya. Ldahnya menjilati seluruh bagiannya. Selain digunakannya juga bibirnya untuk mengulum kepala yang membesar itu. Dengan terkadang diselingi dengan emutan lembut di batang tubuhnya.

Sambil berlutut di depannya, Stefany kembali menatap Pak Zul. Kemudian dikulumnya batang kejantanan bapak itu, baik kepala maupun batangnya. Ia menggerak-gerakkan mulutnya naik turun mengemuti penis itu. Di dalam mulutnya, terlihat lidahnya juga ikut bermain dengan menari-nari secara acak. Seolah dengan penuh penghayatan, Stefany terus mengoral penis Pak Zul dengan seluruh kepalanya ikut naik turun. Sesekali terlihat pipinya yang menyembul akibat penis di dalam mulutnya itu. Payudaranya kini ditempelkan ke kaki bapak itu.

(Sungguh tak kusangka, ternyata kakakku ini sudah begitu mahir dalam hal beginian. Yang pasti bandot tua bangsat inilah orang yang paling bertanggung jawab yang telah merusak kakakku! Pertama dengan memerawaninya. Kemudian disuruh melakukan hal-hal macam-macam melebihi sekedar hubungan seksual di ranjang. Akibatnya, urat malu kakakku jadi “putus” terbukti dengan tak canggungnya ia kini melakukan hal-hal itu).

Bandot tua bangsat itu terlihat begitu keenakan penisnya diemut-emut di dalam mulut hangat Stefany. Nafasnya mulai terengah-engah dan melenguh-lenguh. Matanya memandang lekat-lekat gadis dibawahnya yang juga sedang menatapnya sambil mulutnya terus bergerak naik turun. Kedua tangannya kini memegang rambut dan kepala Stefany menyuruhnya untuk terus menyepong batang kejantanannya. Stefany pun mematuhinya bahkan makin mempercepat gerakan mulutnya.

Sampai akhirnya tiba-tiba bandot bangsat itu menghentikan gerakan Stefany lalu mengeluarkan penis hitamnya dari mulut gadis itu. Dikocok-kocoknya sebentar sampai tak lama kemudian...
Crrroottttssss.....Encrooottssss.....Khecrottssss......Makcroottssssss.......
Air maninya berhamburan menyemprot kemana-mana di wajah cantik oriental Stefany. Membuat wajahnya jadi belepotan dengan sperma menempel di mana-mana. Mulai dari pipi, bibir, hidung, dahi, kelopak mata, dagu, bahkan juga ada yang mendarat di rambutnya. Apalagi air mani yang dikeluarkan bangsat tua ini rupanya cukup banyak.
(OMG, Cie Stefany! Kini kau jadi sama seperti cewek-cewek yang ada di JAV!! Mungkin malah lebih parah karena at least di JAV cowok-cowoknya seumur).

Wajah bangsat itu terlihat sangat puas setelah membuat wajah cantik Cie Stefany jadi amburadul. Bahkan ia tertawa terkekeh-kekeh menyaksikan itu semua. Lalu ia menyuruhnya untuk kembali mengulum penisnya. Cie Stefany pun dengan patuh melakukannya tanpa mempedulikan lepotan-lepotan sperma di berbagai tempat di wajahnya. Batang penis bangsat itu kini kembali berada dalam mulutnya, mengocoknya seolah ingin menguras seluruh isi cairan di dalamnya. Lidahnya menyapu sisa-sisa sperma yang masih ada di kepala penis itu membuat penis bangsat itu akhirnya bersih licin mengkilap. Sementara lelehan sperma di wajah Cie Stefany mulai ada beberapa yang mengalir ke bawah. Bahkan yang semula di dagu dan pipinya kini telah menetes ke bawah mendarat ke payudaranya. Sementara yang mendarat di rambutnya terlihat begitu kuat melekat.
“Hehehehe... wajahmu belepotan kini. Abis ini mandi dan keramas lagi donk,” bandot bangsat itu kembali mengeluarkan komentar yang tak lucu.

Zul bandot kambing bangsat itu lalu membilas tubuhnya dengan air sebelum kemudian mengeringkan tubuhnya dengan handuk dan kembali ke kamar tidur. Sementara kakakku membersihkan mukanya di wastafel. Diusap-usapnya wajahnya dengan air sabun dengan cukup kuat beberapa kali. Seakan ingin memastikan tak ada sisa-sisa sperma yang masih menempel di wajahnya. Kemudian ia kembali mandi dan kali ini ditambah dengan keramas.

(Saat itu aku tak terlalu selera melihat apa yang terjadi di dalam kamar mandi, ketika kakakku sedang membersihkan dirinya. Terus terang, kini aku merasa iba kepadanya).
Sementara bandot bangsat itu enak-enakan leyeh-leyeh tiduran di tempat tidur.
 
Mantap sekali suhu...untung si Zul dapat menikmati keperawanan amoy Stefanie :adek:
 
Terakhir diubah:
Hmm..serasa ada yg kurang ya..
Mgkin akan lebih baik jika ada pov cie stefany suhu..setidaknya saat awal2 dia ngambil keputusan untuk kehilangan keperawanan dan akhirnya menikmati..supaya jalan ceritanya ga terlalu monoton suhu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd