Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang....

Bimabet
Rico nya ngak tau ngenang budi...
Stefanie menjual tubuhnya mau nolong ayah/rico..tapi Rico melecehkan Stefanie...:elu::marah:
Patutnya Rico nyadi gigolo baru tau perasaan Stefanie yang menolong belanja kuliahnya....:pandaduit::galak:
 
Damn!!!

setelah suhu @jagbar ngasih komen nubie jadi ngerasa cerita ini akan berjalan diluar kebiasaan cerita kakak-adik.

Nubie jadi ketularan rico, analisa nubie.....
Seperti halnya rico, stefany juga pintar bahkan lebih pintar dari rico (seperti yang dianggap oleh keluarga besarnya)
1. Stefany nggak seperti cewek simpenan lainnya yg 'ditemukan' tapi justru dia 'menemukan' pemiliknya, dia nggak mau dimiliki banyak pria tapi mencari orang yg tepat yg bisa memenuhi segala kebutuhannya sehingga nggak perlu repot mencari pelanggan lainnya. (Tapi juga nggak malu2in seperti kebanyakan pejabat yg punya simpenan).

2. stefany punya fantasi sendiri yg secara tidak sadar rico masuk kedalamnya.
Diawal2 cerita digambarkan stefany seorang lady dominatrix, pacarnya sendiri nggak dibebasin menyentuh dirinya. Stefany sadar punya adik yg punya mental slave dan punya hasrat terpendam kepadanya. Reader seolah digiring untuk menyelami pola pikir rico, tapi tidak menyadari hal itu masuk dalam hitungan stefany. Makanya dia sengaja ngajak rico gabung fitness center, stefany membayangkan rico hanya bisa berfantasi tanpa bisa berbuat apa2 (layaknya seorang budak yg tidak mungkin menyentuh sang majikan)

3. Kejadian di rumah juga masuk skenario stefany, dia pasti hafal karakter rico termasuk saat adiknya berbohong. Itu makanya stefany sengaja tidak menutup rapat kordennya (padahal mau ngentot sama om zul disitu) begitu juga dengan bagian atas kamar mandi yg bisa digunakan rico untuk ngintip.

4. Sifat dominatrix stefany semakin keliatan saat dia menampik tangan om zul (walau itu atas ijin om zul).

Dugaan nubie stefany nggak melakukan fake orgasm saat dengan om zul, tapi orgasmenya timbul karena ngebayangin rico lagi ngintipin dia.
Untuk benar-benar mewujudkan fantasinya, secara perlahan stefany menggiring rico semakin bernafsu tapi tetep nggak bisa nyentuh dia. Sampai akhirnya stefany bisa terlepas dari om zul dan menjadi wanita sukses (seperti yg sudah diramalkan), disaat itulah stefany menjadi truly lady dominatrix dan rico menjadi totally slave.


Maap kalo nubie sok tahu pingin jago analisa kaya rico, kelanjutan cerita sepenuhnya wewenang suhu @jagbar
:ampun:

WOW!!! Amazing analysis, suhu!!! :ampun::ampun::ampun:
Yang pasti, Stefany juga adalah orang yang pintar selain juga highly driven. Apapun niat dia, dia akan selalu berusaha melakukan yang terbaik dan mencapai hasil maksimal untuk itu. Jadi adalah masuk akal dia melakukan semua yang suhu ungkapkan apabila dia memang punya niat kesana. But, does she? Lalu, apakah kepintaran Stefany melebihi Rico atau sebaliknya? Silakan ditunggu update-update selanjutnya :D. Semoga hasil karya nubie tak mengecewakan.

Beda Stefany dan Rico, mereka sama-sama pintar. Namun kalau Stefany pintarnya eksplisit, Rico implisit.

Satu hal lagi, cerita ini mungkin agak beda dengan mainstream yang sifatnya "male dominated". Disini perempuan punya kemampuan yang tak kalah dengan laki-laki dan punya tujuan sendiri sesuai dengan pikirannya yang tak harus mengikuti keinginan kaum laki-laki bahkan bisa bertentangan. Hail to female power!:rose::rose::rose:

Rasanya itu yang bisa nubie katakan tanpa spoiling the story :D.
Makasih atas komennya suhu :ampun::ampun::ampun:
 
Gegara thread ini.. lgs hunting di ig nama stefany..
Biar dapet mulustrasi

Semoga dapet yang cocok ya suhu :D

Wah....
Racun nih cerita suhu jagbar.....
Kyk candu. Bikin nagih.
Gak dibaca sayang, dibaca kentang....
Maaf hu, untuk ss kali ini nubie skip bacanya...

Waduh jadi kayak candu ya. Makasih suhu.

Jadi makin ga sabar liat adiknya ini menyusun rencana buat ngebongkar kerjaan "MLM" kakaknya di dpn keluarganya termasuk papanya sendiri secara adiknya ini hanya "bebek yang jelek" di dalam keluarganya menarik untuk di nanti hu

Silakan ditunggu update2 berikutnya ya.

Ane lagi males untuk menebak-nebak jalan ceritanya, apalagi masih terlalu banyak kemungkinan2 yg bisa terjadi di update2 kedepannya,

so, mendingan Ane duduk manis & tenang sambil menunggu kelanjutan ceritanya mau kemana dibawa ma Suhu @jagbar :baca:

Silakan ditunggu update2 berikutnya. Makasih atas komennya.

Rico nya ngak tau ngenang budi...
Stefanie menjual tubuhnya mau nolong ayah/rico..tapi Rico melecehkan Stefanie...:elu::marah:
Patutnya Rico nyadi gigolo baru tau perasaan Stefanie yang menolong belanja kuliahnya....:pandaduit::galak:

Melecehkan gimana suhu?
 
waduh... bales komentar ane kok panjang kali lebar gini, ya?
maafnya suhu jika nubi ini terlalu banyak berkomentar dan nyinggung kenyamanan suhu...
sekali lagi ane minta maaf jika tidak sengaja merusak kenyamanan suhu dalam berkarya:ampun:

In the other way... ane sangat excited nunggu update dari suhu @jagbar...
seperti yang ane katakan dikomentar sebelumnya, just for lucky guess, ane hanya menebak
karena ane mencium adanya twist dalam cerita ini, and i love it so bad...
even if this thread has no twist, this thread still get a standing ovation from me...
ane tetap akan angkat topi buat ente karena semua usaha ente ga berakhir sia-sia...

ane emang ga begitu banyak ngerti sama karya...
tapi ane ga yakin banyak penulis yang bisa bercerita POV 2 sebagus sir arthur conan doyle...
dan ane yakin suhu @jagbar termasuk salah satu dari kelompok itu...

so, please accept my great respect:ampun:

Wah, nyantai aja suhu. Nubie ga merasa terganggu kok. Justru sebaliknya, malah suka kalau ada yang ngasih komen tentang jalannya cerita. Jadi thread-nya terasa lebih hidup. Seperti artis2 Holywood yang saat di-interview di media dengan detil menjelaskan tentang karakter tokoh yang dimainkannya di film gitu.

Makasih atas pujiannya suhu :ampun::ampun::ampun::ampun::ampun:
Semoga ini bisa menjadi pemicu bagi nubie untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
 
Sedikit komentar.

Aliran plot ceritanya bagus. Penokohan tokoh utamanya juga cukup dalam. Tapi SS nya kurang baik. Kurangi mencampur emosi penulis dalam penggambaran SS karena bisa menimbulkan kesan 'lebay'.

Penggunaan tanda kurung di update terakhir rasanya kurang tepat. Penulis kan menggunakan POV 1st, jadi harusnya bisa menyampaikan isi hati tanpa perlu tanda kurung.

Lanjutkan dan thanks karyanya.
 
Beberapa saat kemudian kakakku keluar dari kamar mandi. Ia memakai pakaian mandi berbahan handuk warna putih (mirip seperti yang disediakan di hotel-hotel berbintang) yang tadi dibawanya. Rambutnya agak basah, pertanda ia baru keramas. Tentu ini gara-gara muntahan sperma bandot tua itu ke rambutnya sebelumnya. Di pakaiannya itu hanya ada satu pengikat di pinggang untuk mengencangkannya. Di bagian bawah, belahannya agak sampai atas. Membuat sebagian pahanya terlihat saat melangkah. Bagian atasnya tertutup cukup rapi dengan posisi “V” yang terbentuk di dekat leher. Seluruh bagian payudaranya tertutup oleh kain berbahan tebal itu. Tapi cukup jelas kalau ia tak memakai BH di balik pakaiannya itu. Saat berjalan terlihat sepasang payudaranya bergerak-gerak. Namun putingnya tak menembus keluar karena tebalnya bahan kainnya.

Meski tak sering namun beberapa kali aku mendapati ia berpakaian seperti itu. Saat baru selesai mandi, kalau ia teringat atau ingin melakukan sesuatu, terkadang ia keluar dari kamar dengan keadaan seperti itu sebelum akhirnya masuk ke kamar lagi dan berganti pakaian yang lebih permanen. Harus kuakui, pakaiannya itu selalu tanpa gagal membuatku terangsang. Menurutku ini seksi sekali. Luarnya tertutup tapi dalamnya kelihatan. Secara sekilas kelihatan sopan namun sebenarnya tak untuk dilihat apalagi oleh orang luar.

Tidak, aku tak berpikiran untuk sampai menyetubuhi kakak sendiri. Tapi paling tidak aku jadi ingin melihat tubuhnya dalam keadaan terbuka. Apalagi goyangan payudaranya membuatku penasaran ingin melihatnya langsung.

Kadang timbul rasa kuatirku kalau-kalau ia tiba-tiba muncul dalam keadaan seperti itu dikala ada orang lain di rumah. Meski rumah kami biasanya tak ada tamu, tapi sesekali temanku (cowok) ada yang datang berkunjung malah kadang beberapa. Khan ga lucu kalau ada teman yang melihat kakakku pakai baju mandi tanpa BH. Kakakku mungkin cuek dan mungkin baginya tak terlalu masalah, tapi buat aku yang setiap hari ketemu teman-temanku pasti kupingku bakal panas karena jadi bahan gunjingan.

Untung saja selama ini tak pernah terjadi insiden memalukan seperti itu. Justru malah kekuatiran dan keteganganku kesana membuatnya sering jadi bahan fantasi masturbasiku. Satu hal yang membuatku jadi makin sensitif saat ia berpakaian seperti itu.

Kemunculan dirinya saat ini juga membuat penisku tegang. Apalagi di dalam kamar itu ada laki-laki normal yaitu Pak Zul yang tentunya pasti akan terangsang.
“Wow.. Payudaramu mantap, Stefany! Hehehehe,” katanya sambil matanya tak berkedip memandang dada kakakku yang berguncang-guncang ketika berjalan. Aku bukan termasuk orang yang bisa dikatakan suka kepada Mas Zul-nya kakakku ini. Namun kali ini aku setuju dengan pernyataannya dan olokan itu membuatku makin terangsang.

Kakakku tak menanggapi ucapan iseng bandot itu. Namun ia juga tak berupaya menutupi sesuatu. Saat itu ia mengambil hair dryer dan mengeringkan rambutnya.Karena ia selalu bergerak, “V” yang semula rapi di lehernya dan menutup seluruh payudaranya kini jadi makin lama makin terbuka. Membuat belahan atas payudaranya kini terbuka.

Sementara cara duduknya juga membuat pahanya terekspos. Lebih dari setengah pahanya yang mulus kini terbuka. Saat itu ia tak memakai celana dalam. Membuat ke-sexy-an dirinya betul-betul terpancar kuat.

Ketika kakakku selesai mengeringkan rambutnya dan mematikan hair-dryernya, Pak Zul yang masih telanjang bulat bangkit berdiri dan mendekatinya. Ia meraba-raba paha mulus kakakku. Kakakku yang masih dalam posisi duduk menengadahkan kepalanya memandang ke arahnya. Pandangannya seperti pandangan seorang bawahan menatap orang yang lebih tinggi darinya. Pak Zul mendekatkan mulutnya ke wajah kakakku dan mencium bibirnya.
Mmmmmppffffhhhh....
Ia menciumi kakakku dengan hebat. Tangan satunya merayap masuk ke dalam baju dan meraba-raba payudara. Semua ini kulihat baik secara langsung maupun juga dari pantulan bayangan cermin besar di meja riasnya. Membuat efek visualnya jadi semakin dahsyat!

Tangan kiri Pak Zul merayap makin ke dalam, punggung jarinya kini menyentuh vagina Stefany dan menggesek-geseknya. Tangan kanannya meremas-remas payudaranya. Bibirnya masih dengan ganas menciumi bibir Stefany. Dan kakakku mulai membalas. Tangannya kini meraih batang penis Pak Zul yang menegang kuat. Sambil batang tubuhnya dikocok-kocok, ibu jari dan telunjuknya dengan cekatan mengusap-usap merangsang leher dan kepalanya. Bibir kakakku mulai aktif membalas setiap ciuman Pak Zul dengan tak kalah liar. Kedua matanya semula terpejam. Namun seiring dengan keliarannya ia kini membuka matanya. Saat itu tiba-tiba pandangannya mengarah ke jendela tempat dimana aku berdiri! Membuat hatiku sangat terkejut!
Aku mundur selangkah. Untung kakakku tak melihatku.

“Ooohh!”
Stefany menggerakkan kepalanya dan mengerang menikmati rangsangan di vagina dan payudaranya. Sementara tangannya kini mengocok kuat batang kejantanan Pak Zul yang berada dalam genggamannya.

Stefany bangkit berdiri dan melepaskan dirinya dari Pak Zul. Keduanya kini berdiri sejajar. Tali pengikat pakaiannya agak amburadul. Bagian atas tubuhnya tak tertutup rapi dan sebagian payudaranya terlihat.
“Mas, mau ngicipin “bibirku yang satu lagi”?” tanyanya dengan sikap menggoda. Tangannya meraih dan menyentuh dada bapak itu. Sementara satu kakinya diangkat ke atas kursi membuat sebagian besar pahanya tersingkap.

Pak Zul menatap paha mulus itu dengan menggelegak.
“Tentu Stefany-ku sayang. Tentu. Hehehe.”
Aku menahan nafas melihat bapak itu kemudian bersimpuh, membawa kepalanya di antara kedua kaki kakakku, sedikit menengadah ke atas, membuka sedikit baju mandinya sampai... mulutnya menyentuh bibir vagina kakakku.
“Ohhhh..... aahhhhh.....oooohhhh...”
Kakakku mengerang-ngerang nikmat. Kedua tangannya memegang kepala bapak itu seolah tak ingin melepaskannya. Bapak itu terus mengenyot-ngenyot dan menjilati vagina kakakku.
“Oohhhh.....ooohhhhhh....”
Kakakku semakin liar erangannya. Kini tubuhnya bergerak-gerak dengan erotis. Kedua tangannya kini menggenggam payudaranya sendiri, meremas-remas, dan menggerak-gerakkan jarinya di putingnya. Sementara lidah Pak Zul terlihat menjulur ke atas dan menari-nari dan menyentuh-nyentuh liang vagina di atasnya itu. Kakakku rupanya sungguh menikmati rangsangan oral bibir dan lidah bapak itu. Apalagi dengan kumis tipisnya yang tentu makin menggelitik dan membuatnya kegelian.
Di luar aku hanya mampu memandang dengan tak berkedip.

Posisi seperti itu tentu cukup melelahkan bagi otot leher apalagi untuk waktu yang lama. Pak Zul akhirnya menyerah juga. “Ayo kita lakukan dengan cara yang lebih baik, sayang,” katanya sambil mengarahkan kakakku ke ranjang.

Kakakku tidur telentang di ranjang. Pak Zul menyingkap pakaian mandi kakakku sampai pangkal paha. Bulu-bulu vaginanya nampak terlihat, menyembul di atas kulitnya. Pak Zul mengelus-elus bulu-bulu lembut itu, meraba-raba pangkal pahanya yang putih mulus, menjari-jarinya dan menggesek-gesek vulva kakakku.

Setelah itu bibirnya digunakan untuk menciumi dan merangsang bagian paling sensitif pada tubuh seorang wanita itu. Lidahnya menjilat-jilat kesana kemari, menyapu dan merangsang seluruh bagian vulva berwarna merah segar itu. Lidahnya memainkan klitorisnya.
“Oooohhhhh.....aaahhhhhh.....aahhhhhh......”
Kakakku mengerang-ngerang dengan liar dibuatnya.
Membuat bapak itu semakin antusias dengan aksinya.

Posisi mereka di ranjang ini justru semakin dekat denganku. Jadi aku dapat melihat lebih jelas. Dan kini kakakku memiringkan tubuhnya dan menghadap jendela. Satu kakinya diangkat ke atas bahu Pak Zul sementara bapak itu terus melakukan kenyotan-kenyotan dan jilatan di daerah vaginanya.
“Ooohhhh...... oooohhhhhh.....oooohhhhh......”
Pandangan kakakku mengarah ke jendela sambil mendesah-desah.
Untungnya aku lebih berada pada sisi kakinya untuk dapat melihat lebih jelas vaginanya. Sehingga pandangannya itu tak menatap ke arahku. Di posisi miringnya yang baru ini aku dapat melihat lebih jelas. Kulihat vagina merah kakakku di sela-sela gerakan kepala Pak Zul. Bahkan juga aku sempat melihat dinding bagian dalamnya yang juga kemerahan saat dibuka oleh Pak Zul untuk dijilatinya.

“AAAHHHHHH.......AAAGGHHHHHHH......AAAGGGHHHHHHHH......”
Kakakku semakin liar mendesah-desah. Kondisi pakaiannya pun makin amburadul dengan satu payudaranya terbuka bebas dan satunya lagi ½ terbuka.
Desahannya kini jauh lebih liar dibanding yang pernah dilakukannya sebelum-sebelumnya. Tubuhnya menggigil hebat. Sementara Pak Zul terus menjilati klitoris kakakku. Tiba-tiba...
Crutt.... cruttt
Liang vagina kakakku menyemprotkan cairan keluar dua kali.
She’s squirting.

Semprotan cairan vagina itu mengenai muka Pak Zul, terutama bibir bawah dan dagunya. Nampak ia tak siap mengantisipasinya. Hmm, apapun itu semuanya telah terjadi. Mungkin di dalam hatinya kakakku merasa puas paling tidak pernah membalas dengan setimpal perbuatan bapak itu. Meski setelah ini pasti Pak Zul akan “membalas dendam”.

Dan persis itulah yang kini dilakukannya. Setelah membiarkan kakakku beristirahat beberapa menit, kini ia minta jatahnya. Penisnya menegang keras. Dan kakakku seperti mafhum dengan keinginannya.

Kakakku bergeser ke tepi ranjang dan duduk disitu (di sisi dekat jendela). Secara spontan bapak itu berjalan mendekatinya lalu berdiri di sampingnya. Dalam posisi duduk, kakakku mendekatkan kepalanya dan diemutnya batang kejantanan bapak itu. Kepalanya bergerak-gerak saat ia mengulum-ngulum batang penis Pak Zul.
Di luar aku berpindah posisi untuk melihatnya lebih jelas.

Shleeebbb....shleebbbbb....shleeebbb....
Mulut kakakku terus bergerak naik turun menyepong penis bapak itu dengan penuh konsentrasi. Di posisi baruku ini, aku dapat melihatnya dengan begitu jelas dan dalam jarak yang sangat dekat. Bahkan kurang dari 3 meter saja aku darinya. Bapak itu tentu tak bisa melihatku karena ia berdiri dengan agak membelakangiku. Namun kakakku posisi duduknya mengarah ke jendela. Hanya karena konsentrasi penuhnya saat menyepong saja membuatnya tak melihatku.

Shleeebbb....shleebbbbb....shleeebbb....
Kakakku terus dengan penuh dedikasi mengoral penis Pak Zul. Sesekali dirapikannya baju bagian atasnya yang telah amburadul untuk menutup dadanya secara penuh. Namun karena ia terus bergerak-gerak, bajunya jadi kendor lagi dan sebagian payudaranya kembali terlihat. Lalu dirapikannya lagi. Begitu seterusnya. Namun hal itu tak mengganggu konsentrasinya menyepong batang hitam besar berurat itu.

Pak Zul menghentikan gerakan kakakku.
“Ayo aku entot kamu dulu, “katanya menyuruh kakakku telentang di ranjang. Setelah mengambil napas sejenak Pak Zul membentangkan kedua kaki kakakku dan menyibakkan pakaiannya dekat pangkal paha. Didekatkannya penisnya ke vagina yang telah terbuka itu dan dimasukkannya ke dalam seluruhnya sambil menindih kakakku Lalu dipompanya penisnya di dalamnya.

“Aaahhh.....ahhhhhh....aaaahhhhh.....”
Suara desahan kakakku seketika terdengar seiring gerakan penis itu. Sementara penisnya terus menghunjam-hunjam, Pak Zul kini menciumi leher dan payudara kakakku. Baju mandi itu kini tinggal “formalitas” saja menempel di tubuh kakakku tapi tak mampu menjalankan fungsinya menutupi tubuh pemakainya. Payudaranya telah terbuka keduanya dengan Pak Zul mengenyoti yang satu dan meremas yang lain. Sementara vaginanya bahkan telah disodok-sodok secara bertubi-tubi lebih dulu oleh penis Pak Zul.

“Aaahhh.....aaahhhh.....aaahhhhh......”
Kakakku terus mendesah-desah sembari memandang jauh ke luar ke arah jendela. Sementara diatas dirinya Pak Zul terus menikmati tubuhnya. Lidah bapak itu melingkar-lingkar di puting payudara merahnya. Penis hitam besarnya terus menggedor-gedor dengan irama konstan.

“Ayo kita ganti posisi,” kata Pak Zul menyuruh kakakku duduk. Dibukanya pengikat baju yang sudah sejak tadi tak berfungsi itu. Diloloskannya baju mandi itu dari tubuh kakakku dan dilemparkannya ke lantai. Kini kakakku kembali dalam keadaan telanjang bulat. Sepasang payudaranya terbuka dengan indah menantang dalam posisi duduk dengan kedua kaki terjulur lurus ke depan dan kedua tangan agak ke belakang menyangga tubuh.

Pak Zul membuka kedua kaki kakakku dan menaruhnya di atas kedua kakinya. Lalu penisnya kembali menghunjam masuk dan menyodok-nyodok di dalam vagina kakakku yang terduduk dan menghadap paralel denganku. Kedua tangannya meremas-remas payudaranya yang terbuka.
“Ooohhh.............ooohhhh...............ooohhhh............”
Kali ini kakakku mendesah dengan tempo lebih lambat namun dengan ekspresi wajah penuh penghayatan.

Lalu mereka berubah posisi. Rupanya kini Pak Zul membiarkan kakakku pada posisi dominan. Dirinya kini berbaring telentang. Lalu kakakku duduk di perutnya. Dan dimasukkannya penis itu ke dalam vaginanya.
“Ooohhh....oooohhhh.....oooohhhh......oooohhhh....”
Kakakku bergoyang-goyang naik turun dengan bebas mengocok penis di dalam vaginanya itu. Rambutnya ikut bergerak-gerak sebagian. Payudaranya ikut berguncang-guncang kuat.
Suara desahan-desahan itu sungguh selaras dengan ritme gerakan vertikal tubuhnya. Kedua tangan Pak Zul ikut meramaikan suasana dengan meraba dan meremas-remas kedua payudara putihnya sambil penisnya menikmati jepitan nikmat vagina sempit kakakku.

“Ayo coba posisi lain, sayang,” Pak Zul kembali menghentikan kakakku. Keduanya kini berdiri dan berjalan menuju cermin meja rias. Dalam posisi berdiri, Pak Zul kembali menyetubuhi kakakku. Tubuh mereka berpelukan erat dan mereka saling berciuman bibir dan lidah. Saat ini terlihat jelas betapa kontras perbedaan warna tubuh kedua. Antara coklat kopi dan putih susu. Apalagi refleksi bayangan dari cermin besar itu memberikan double effect.

Sesaat kemudian mereka kembali ke ranjang. Keduanya dalam posisi duduk berhadapan. Kedua kaki kakakku melingkar di belakang tubuh Pak Zul. Sementara kedua kaki Pak Zul lurus ke depan. Kedua tangan kakakku memeluk leher dan punggung Pak Zul. Dengan perlahan namun pasti dua alat vital yang berbeda jenis itu mendekat dan bertemu. Sampai akhirnya, penis bersunat Pak Zul kembali mampu menembus masuk vagina kakakku.

Mereka berdua berciuman dengan hangat. Bibir berpagutan dengan bibir. Lidah saling beradu satu sama lain. Posisi mereka ini cukup dekat dengan jendela. Gerakan serta respons terutama dari kakakku terlihat begitu intens. Sepertinya ia betul-betul terstimulasi hebat pada posisi ini. Gerakan tubuhnya mulai tak terkendali dengan beberapa kali kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan saat vaginanya ditembusi penis Pak Zul sampai akhirnya kakakku mengalami ejakulasi.

Pak Zul mencabut penisnya. Ia berdiri di tepi ranjang di posisi yang sama seperti sebelumnya. Kakakku juga duduk di tempatnya yang tadi. Tanpa banyak berkata-kata lagi, kakakku mendekat untuk mengulum dan mengemut-emut penis itu. Bedanya kalau tadi masih berpakaian mandi kini ia tak memakai apa-apa. Sementara aku juga melihatnya dari tempat yang sama, dalam jarak begitu dekat. Bedanya kalau tadi aku agak-agak takut dan menjaga jarak, kini intensitas gejolak dalam diriku membuatku agak berani untuk lebih dekat ke jendela. Kini aku berjarak tak lebih dari 1,5 meter saja di seberang jendela.

Shleebbb...shleebbb...shleebbb...shleebb....
Kakakku terus mengulum batang penis itu. Sampai akhirnya, tubuh bapak itu bereaksi dan tenggorokan kakakku terlihat menelan sesuatu. Sambil terus mengulum, sambil ia terus menelannya. Tak lama kemudian kakakku mengeluarkan penis yang telah lemah mengecil itu dari mulutnya. Tak ada sisa-sisa sperma yang tersisa atau yang tercecer di dalam kamar.

Sementara ada banyak cairan sperma yang tertumpahkan di sisi seberang jendela.
 
Beh gila mas bro

Gilanya kenapa suhu masbro?

Sedikit komentar.

Aliran plot ceritanya bagus. Penokohan tokoh utamanya juga cukup dalam. Tapi SS nya kurang baik. Kurangi mencampur emosi penulis dalam penggambaran SS karena bisa menimbulkan kesan 'lebay'.

Penggunaan tanda kurung di update terakhir rasanya kurang tepat. Penulis kan menggunakan POV 1st, jadi harusnya bisa menyampaikan isi hati tanpa perlu tanda kurung.

Lanjutkan dan thanks karyanya.

Thanks atas masukannya suhu :ampun::ampun::ampun:. Memang SS adalah kelemahan nubie selama ini. Semoga ke depannya bisa lebih baik.
Noted utk tanda kurung juga.
Makasih atas pujiannya utk yang lainnya.

Rico kayak ngak puas hati dengan Stefanie...
Stefanie banyak nolong Rico..tapi Rico.. :adek:

Agak2 antagonis ya.
 
Srigala tua yg beruntung ... Tp apa Stefani bakalan selama nya bareng zull
 
Kalau Stefanie bisa orgasme/squirt...jadi maknanya Stefanie benar-benar mengakui kehebatan Mas Zul :adek:
 
Sayang adiknya hindari ngintip dari jendela, harus pura-pura ga sengaja aja biar kakaknya ada rasa malu ke adiknya. Tapi ga apa2 deh adiknya coli aja terus sampai kopong dengkulnya toh ga ada nyali dan masih belum mandiri. Hihihii
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd