Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang....

Bimabet
Ane pikir karena secara jelas juga gak ada tag "incest" yg nempel di thread ini, so kemungkinan thread ini gak ada muatan incest-nya antara Rico dengan Cie Stefany, walaupun SS antara Cie Stefany dengan tokoh cowok yg lain tetap ada, misalnya Cie Stefany dengan Pak Zul, & ada kemungkinan juga bakalan ada SS Cie Stefany dengan Angga
:tkp:

Nah, berarti SS disini adalah POV dari si Rico, meski Rico sendiri gak termasuk dalam SS tsb :aduh:
 
Malam itu aku dan kakakku sepakat untuk beberapa hal. 1). Ia tak akan menutupi hubungannya dengan Angga dariku. 2). Aku akan membantu hubungan mereka dalam keluargaku pada saat yang tepat. 3). Untuk sementara kakakku memintaku untuk merahasiakan hubungan mereka dulu sampai ia betul-betul mantap dengan Angga. 4). Tak menjadi masalah bagiku untuk merahasiakannya.

Semua itu diawali dari niat tulus dalam diriku supaya kakakku bisa bahagia dengan apapun pilihan langkah yang diambilnya. Meski mungkin itu adalah pilihan yang tak biasa dan tak semua orang menyetujuinya. Juga, aku merasa agak kasihan terhadapnya. Itu sebabnya aku mengajak bicara blak-blakan dengannya meski sadar dengan melakukan itu maka aku telah membuka rahasia kemampuanku kepadanya (meski untungnya tak perlu kubuka semuanya).

Sementara itu kakakku dan Angga sepertinya betul-betul menggunakan kesepakatan kita itu, terutama yang pertama. Kini hubungan mereka berlangsung secara terbuka di depanku. Cukup sering mereka pergi berdua dan pulang lewat tengah malam bahkan kadang sampai hampir pagi. Angga semakin sering dan bisa sewaktu-waktu datang menemui kakakku, baik saat aku di rumah atau tidak.

Satu minggu pertama, hubungan mereka berjalan biasa-biasa saja. Mereka selalu bertemu di ruang tamu di waktu yang normal. Namun setelah “masa jaim” lewat, mereka bisa berada di mana saja di dalam rumah, termasuk di dalam kamar tidur kakakku! Hanya satu hal yang tak pernah dilakukan cowok itu, yaitu ia tak pernah menginap di rumah. Namun rasanya hal itu tak berarti apa-apa dalam mengukur seberapa jauh hubungan mereka. Saat cowok itu datang biasanya tak lama kemudian mereka masuk ke dalam kamar, dikuncinya pintu kamar dan mereka di dalam berjam-jam. Hanya mereka berdua yang tahu pasti apa yang terjadi menit demi menit saat di dalam.

Saat itu tirai kamar selalu tertutup rapat. Begitu pula dengan jendela kamar mandi. Juga seringkali suara musik terdengar cukup keras dari dalam kamar. Bahkan kini di kamar kakakku terpasang tirai dobel. Sehingga mustahil untuk bisa mengetahui apa yang mereka lakukan dari luar. Sepertinya kakakku betul-betul serius dan tak main-main dalam hal ini. Memang masuk akal juga sih. Sepasang kekasih yang sedang dirundung cinta tentu tak ingin kegiatannya saat berpacaran diketahui oleh orang ketiga. Sementara bagiku, tak dapat melihat namun tahu justru memberikan efek yang jauh lebih dahsyat.

Tak perlu otak sejenius Einstein untuk menduga apa yang mereka lakukan secara garis besar. Banyak hal mengindikasikan kalau mereka sering melakukan “total football” di dalam kamar. Bahkan sekali kunjungan bisa berkali-kali. Yah, apalagi selain itu. Dua orang berlawanan jenis (dan aku berani pastikan keduanya tidak gay) yang berpacaran berduaan di kamar tidur yang tertutup. Yang perempuan masih sangat muda, cantik, putih, sexy, dengan daya tarik seksual yang sangat tinggi. Sementara prianya berusia matang, cukup gagah dan keren penampilannya dengan kulit agak gelap yang mana sang cewek begitu tergila-gila terhadapnya.

Sebenarnya aku tak terlalu masalah dengan apa yang mereka lakukan, bahkan katakanlah mereka melakukan ML sekalipun. Ini jaman milenial dimana ML adalah hal yang umum dilakukan kaum muda-mudi bahkan anak remaja sekalipun. Kalau jujur dan tak munafik, hampir semua orang menyukai itu. Apalagi kakakku telah berusia 22 tahun, hampir 23. Ia telah cukup dewasa untuk menentukan apa yang ingin dilakukannya dalam hidupnya.

Bahkan kalau boleh jujur, menurutku lebih baik ia berpacaran dengan Angga dengan status jelas dibanding berhubungan gelap dengan orang seperti Pak Zul yang prospeknya tak jelas akan kemana hubungan mereka akan berjalan.

Omong-omong kakakku kini tak lagi menjalankan “bisnis MLM”-nya. Sementara kehidupannya masih tetap glamour karena para downline-nya telah mampu menghasilkan uang untuknya tanpa ia harus aktif terlibat – itu jawaban darinya saat kutanya. Memang sepertinya “upaya kerjanya sebelum ini” telah memberikan cukup banyak uang kepadanya. Jadi jawaban itu mengandung unsur kebenaran juga dimana kini ia tak perlu terlibat secara “aktif”. Sehingga kini ia punya banyak waktu untuk pacaran. Dengan memakai logika yang sama, adalah satu hal yang tak mengherankan juga apabila Pak Zul – dalam hal ini anggap saja adalah “upline”-nya di masa lalu – pada saat ini tak terlalu dibutuhkan lagi.

Terlepas dari apa posisi di pekerjaannya sekarang, penampilan Angga menunjukkan kalau ia berasal dari keluarga yang cukup berada bahkan mungkin termasuk kalangan atas. Sebagai cowok kakakku tentu adalah hal wajar kalau ia memberikan hadiah-hadiah tertentu kepada ceweknya. Apalagi uang bukan masalah baginya.

Jadi bagi kakakku semua ini mungkin ibarat menukar uang kertas lama yang sudah lecek dan akan segera kadaluwarsa dengan uang baru yang masih kenceng dan mengkilap. Ditambah lagi ada faktor cinta yang terlibat.

Yang membuatku tak nyaman dengan hubungan mereka itu adalah cara mereka melakukan itu. Di depanku, mereka tak sungkan-sungkan mengumbar kemesraan dan kehangatan diantara mereka, terutama kakakku (sangat disayangkan, tapi begitulah adanya). Apalagi saat mereka keluar kamar sehabis berasyik-masyuk di dalam. Biasanya kakakku jadi semakin “lengket” dengan cowoknya itu. Ia tak sungkan memegang tangan bahkan menggelayut dengan manja kepada cowoknya di depanku ditambah dengan kata-kata mesra. Seakan ingin menunjukkan kalau ia baru saja mendapat kepuasan batiniah yang sungguh tak terperikan dari cowoknya itu. Kadang justru malah cowoknya yang terlihat agak sungkan denganku. Namun perasaan risih itu hanya terlihat “setelah” tapi tak pernah terlihat sebelumnya. Maklum, cowok mana yang akan menolak kesempatan untuk “gituan” dengan kakakku. Dan rasa mupeng itu akan mengalahkan semua perasaan lain sampai hasrat tersalurkan.

Perbuatan mereka ini sebenarnya agak diluar perkiraanku. Padahal sebelumnya posisi kakakku serasa agak “menyedihkan” dimana ia harus sembunyi-sembunyi berhubungan dengan Angga. Satu hal yang membuatku jadi kasihan. Namun kini mereka seolah tak mempedulikanku lagi. Padahal perbuatan mereka itu membangkitkan dua perasaan yang bergejolak dalam diriku.

Ibarat pepatah Jawa, “ngono yo ngono ning ojo ngono”, meski mereka melakukan ML tapi mbok ya jangan terlalu kentara gitu tho. Apalagi hubungan mereka belum resmi bahkan sampai kini pun juga masih setengah sembunyi-sembunyi. Sementara aku sebagai adik cowok tentu secara resmi harus membantu menjaga kehormatan kakak perempuannya. Perbuatan mereka itu seolah sama sekali tak memberi muka kepadaku.

Yang kedua, meski kutahu ini agak nyeleneh namun kuakui kalau aku punya hasrat terpendam terhadap kakakku. Kini, aku hanya bisa melihat ia bermesraan dan bercinta dengan cowok lain. Membuat diriku dibakar rasa cemburu yang tak tersalurkan.

Parahnya, kakakku dengan sengaja melakukan semua ini tanpa mempedulikan perasaanku. Sepertinya ia sengaja hendak menyiksaku secara batin dengan serangan dua arah.

Pakaian yang dikenakan kakakku juga berbeda dengan saat awal-awal mereka berkenalan. Kini seringnya ia memakai baju sexy saat pergi berdua dimana biasanya cowoknya selalu memeluk pinggang ramping kakakku dan kakakku bersikap mesra kepadanya. Kemana mereka pergi dan apa yang dilakukan berdua, lagi-lagi hanya mereka berdua yang tahu. Saat di rumah, tak jarang ia menemui dengan pakaian tidur atau kaus tanktop dan celana pendek yang cukup sexy.

Namun yang paling kuat membangkitkan emosi jiwaku adalah ketika ia masuk kamar bersama cowoknya memakai pakaian tertentu, lalu keluar dengan pakaian yang beda. Tak hanya pakaian luarnya saja yang telah berganti, namun bra-nya pun juga telah berganti jenis atau warna. Mungkin cd-nya pun juga baru, hanya saja tak terlihat dari luar. Di saat-saat itu, mungkinkah cowoknya menutup mata ketika ceweknya sedang berganti baju? Dan mereka di dalam hanya duduk mengobrol atau main kartu saja?

Padahal mereka berdua cukup sering pergi keluar yang mana kuyakin mereka juga sering melakukan cek-in, entah di hotel, di bungalow, atau mungkin di villa di puncak gunung. Tidak bisakah mereka bersikap agak sopan saat di rumah ketika aku ada disitu? Atau kalau ingin melakukan di rumah ya mencari waktu saat aku tak ada disana.

Disisi lain hal-hal semua itu membangunkan kembali pikiran cuckold-ku yang telah cukup lama tertidur. Bagaikan orang yang telah lama berhenti merokok kini ingin menyudut satu batang lagi, atau Gollum yang kembali terobsesi oleh One Ring. Sehingga kini dalam diriku terjadi perang batin antara dua kekuatan yang sama kuat. Angel vs demon, The Force vs The Dark Side sedang berperang dalam diriku.

Pada akhirnya, kali ini The Force is with me. Pada suatu hari aku mendapat kesempatan baik untuk berbicara langsung dengan kakakku. Dengan sangat halus aku menyampaikan masukanku agar ia menurunkan “tempo” saat aku di rumah. Sementara di luar, aku tak akan ikut campur selama ia cukup berhati-hati dan bermain aman.

Namun ia justru menyerangku balik. Dengan garang dan penuh emosi malah ia menyalahkanku.
“Kalo lu merasa nggak nyaman ya harusnya lu yang tahu diri dong. Tahu ada orang pacaran kok malah sengaja ditungguin. Harusnya lu masuk ke dalam kamar. Kalo ga suka ya tunggu sampe Mas Angga pulang, baru lu keluar!” semprotnya dengan galak.

Lah, yang sengaja nungguin siapa. Aku khan tinggal di rumah ini dan bebas berada di mana saja. Masa harus terkungkung di dalam kamar terus. Lagian mereka “pacarannya” itu bisa berjam-jam. Kalo aku ingin makan, bisa jadi nggak lapar lagi kalo mesti nunggu mereka selesai. Aku hanya membatin. Namun aku tak membantah. Karena kalau sudah begini percuma. Menghadapi kakakku tak bisa dengan jalan keras.

Apalagi sejak berpacaran intensif dengan Angga ini, kini ia jadi berbeda. Logikanya tak terlalu berjalan lagi sementara dalam pikirannya hanya melulu cowoknya itu saja. Kalau sebelumnya kukatakan kakakku sedang jatuh cinta rasanya hal itu kurang tepat. Yang lebih tepat adalah ia sedang dimabuk cinta.

Pada akhirnya aku mengalah. Bahkan aku minta maaf kepadanya. Namun rupanya ia tak bisa menerimanya begitu saja. Dua hari kemudian saat cowoknya datang ke rumah, ia melakukan balas dendam.

Begitu datang, mereka masuk ke dalam kamar dan melakukan you know what, seperti biasa. Selang sejam atau entah berapa lama, tiba-tiba kakakku berteriak memanggilku. Saat itu aku berada di dalam kamarku.
“Ricooo!!”
“Ada apa, Cie?” tanyaku ketika keluar dari kamar. Saat itu kulihat ia memakai piyama tidur atasan dari kain satin yang halus sehingga kainnya mengikuti alur tubuhnya. Ia tak memakai bra karena payudaranya terlihat bergerak-gerak dan kedua putingnya menembus bajunya. Juga ia tak memakai bawahan sehingga sebagian besar pahanya terlihat. Hanya bagian pangkalnya saja yang tertutup atasan piyama itu. Sehingga aku juga tak tahu... apakah saat itu ia memakai cd atau tidak.
“Supnya panasin donk. Mas Angga agak lapar abis ini dia mau makan!” perintahnya kepadaku lalu berjalan balik menuju kamarnya. Ia menoleh,” Nanti kalo udah selesai lu miss-call aja. Jangan ngetuk kamar apalagi mau masuk!”
Kemudian ia masuk lagi ke kamarnya menemui cowoknya yang menunggu di dalam.

Aku tahu kakakku melakukan itu dengan sengaja untuk membalas dendam atas kelancanganku ngomong dua hari lalu. Namun aku bukan orang yang mudah terprovokasi. Sehingga apapun yang dilakukannya, hal itu tak terlalu berpengaruh terhadap kestabilan diriku. Sebaliknya, aku melakukan persis apa yang dimintanya.

Bagaimana pun, kita tak bisa terlalu membangkang dari orang yang membiayai hidup kita, bukan? Tahun boleh berganti, usia boleh bertambah, namun hal-hal mendasar seperti ini tak akan berubah.

Lagipula prioritas utamaku kini adalah mengetahui lebih dalam tentang pacar kakakku itu dan status hubungan mereka terutama prospek ke depannya. Karena ada beberapa hal menarik yang menggelitik otakku. Sesuatu yang mungkin tak akan disukai oleh kakakku namun yah, biarlah itu menjadi urusan nanti. Bagiku, kebenaran yang menyakitkan jauh lebih baik dibanding kepalsuan yang menyenangkan.

Keesokan harinya, kakakku melakukan aksi provokasi yang kedua. Saat aku datang ke rumah, ia dan juga cowoknya tak ada disitu. Namun di dekat sofa di ruang tengah kulihat pakaian kakakku yang berserakan dimana-mana. Kaus tanktop-nya tergeletak di lantai dekat sofa. Celana hotpants-nya di sandaran tangan. Bra-nya di bagian lain di lantai. Cd-nya tergantung di ujung meja depan sofa. Pertanda beberapa saat sebelumnya mereka habis “bertempur” di sofa itu. Rupanya kali ini ia “menuruti kemauanku” dengan tak melakukan itu saat aku ada di rumah.

Lagi-lagi aku tak termakan oleh provokasi itu. Biarlah kakakku mengira aku takut atau kalah. Karena penyelidikanku akan berjalan lebih kondusif apabila suasana kembali seperti semula. Yaitu ketika mereka merasa sedang mengendalikan permainan.

Aku telah terjebak dalam permainan kakakku di saat awal. Yaitu ketika aku berinisiatif berbicara dengannya dan menyatakan dukunganku terhadap hubungannya dengan Angga. Kini jelas bagiku semua ini sengaja diatur olehnya. Cepat atau lambat, aku akan merasa kasihan lalu berbicara “dari hati ke hati” kepadanya.

Satu hal yang sepertinya tak disadari kakakku dan ini membuatku agak sedih, padahal aku tulus ingin agar ia bahagia. Jadi sebenarnya ia tak perlu melakukan akal-akalan seperti itu. Kini pun aku juga melakukan untuk dia. Tapi, tak perlu berlarut-larut dengan perasaan. Apalagi hal itu tak membantu dalam kasus ini. Sementara banyak hal-hal lebih penting yang mesti kulakukan.

Yang pasti, kini aku menyadari satu hal yang selanjutnya membantu mengoreksi kesalahan pemikiranku selama ini. Rumah sendiri adalah tempat paling aman untuk bertemu, berpacaran, apalagi bercinta. Terutama untuk hubungan yang terlarang. Dan hubungan terlarang itu bukan dikarenakan cowoknya berbeda ras atau berbeda apa pun yang sekiranya tak bakal disetujui oleh keluargaku. Itu adalah alasan yang digunakan oleh kakakku kepadaku saja. Yang betul adalah sebaliknya. Faktor terlarangnya bukan pada diri Angga, namun pada diri kakakku!

Dengan kesadaran ini, kini aku tahu apa yang harus kulakukan. Now I will turn the table. Aku akan menari mengikuti irama musik mereka, sehingga aku dapat meraup informasi sebanyak-banyaknya and melakukan tindakan yang tepat dari semua itu.
 
Gw masih mau tau..dengan siapa Rico ngomong...kayak Rico terlepas peluang mengekse Stefanie..

Moga ngak incest :ampun:
Tapi mau juga SS Angga vs Stefanie
Mungkin rupanya Stefanie minat cowok pribumi yg sawo matang kekar ya (maaf no SARA) ? :pandaketawa:
 
ane rasa kalo nanti rico ama stefany ga masalah tapi itu di bagian paling akhir
 
Terakhir diubah:
Ayo...segera update lagi suhu...ane jd makin penasaran neh kelanjutan ceritanya...
 
Membuat yang baca jadi sange.. sama seperti perasaan Rico yang sok jadi detektif dengan pemikirannya padahal ujung-ujungnya mupeng sama Cicinya sendiri..
Keep up the spirit suhu @jagbar
Salam semprot :tegang:
 
Please deh suhu jagbar kasihani rico berilah dia tontonan ML antara kakanya sama angga. Ngintip juga boleh biar sangenya tersalur kan. Kasihan kalo selalu dipendam terus
:pandaketawa:
 
Ini si Rico jadi 'Detektif' koq perasaan 'gatot' mulu (gagal total, blas) :hua:




Yg ada si Rico dipecundangi mulu ma Cie Stefany :mati:
 
Bimabet
Thanks again and again...
:ampun::beer::ampun:


Jujur ane agak sewot pas baca bagian Rico diminta, itu juga kalo ga mau dibilang disuruh, manasin makanan.
Asli gedeg banget ngebayangin tingkah tengilnya Stefanny!

But... HAHAHAHA... I got the last point from the last update...
It looks like the explanation of the previous part, isn't it?

Kayanya yang ane tunggu sebelumnya bakal beneran kejadian ini...
padahal ane kira bakal diilangin karena ga sesuai...

Keep Update, Suhu!!!!!
:mantap::semangat::mantap:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd