Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG OOTD Office Orgy Team Development

Status
Please reply by conversation.
*drrrtt drrrttt* getaran handphone menyadarkanku dari lamunan, 2 pesan whatsaap. aku sudah enggan membaca siapapun itu. sudah terlalu banyak yang terjadi hari ini, dan moodku benar benar sudah tidak bisa kujelaskan lagi. kukenakan kaos yang kupakai tadi pagi untuk berangkat dan juga celana jeans ku. aku hanya ingin pulang dan membenamkan diri di kasurku. birahi tinggi seharian dan ditutup dengan masturbasi membuat tubuhku kelelahan belum lagi dengan beban pikiran dan persaan yang masih terjadi dalam diriku.

kumasukkan semua barangku ke dalam tas ransel kecil pemberian gerry yang selalu aku bawa, oh iya aku mesti ke lokasi usaha nasabah, tugas dari ko jimmy kali ini terasa berat, bukan karena jaraknya yang jauh atau di luar jam kantor, tapi tubuh dan hatiku sudah hanya ingin beristirahat.

"mau kemana lagi jam segini say?" suara yang agak melengking itu kukenal baik milik siapa, vera.
"pulang cepet, ada tugas lapangan dari ko jimmy" sahutku dengan malas.
vera tidak menjawab lagi dan hanya membalas lambaian tanganku ketika aku melangkah keluar dari ruangan finance. wajahnya terlihat serius memperhatikanku, tapi aku sudah tidak peduli lagi apa yang dipikirkannya. aku lelah.

di dalam lift kali itu hanya ada aku seorang diri, dan perjalanan turun terasa begitu lama, aku bersandan ke dinding lift itu dan menatap deretan tombol tombol yang sudah tergerus oleh jari jari para karyawan gedung ini. kuperhatikan pantulan diriku di dinding lift yang dikelilingi kaca itu
"kamu kacau lia, kamu kacau banget hari ini" kupejamkan mataku mengingat kembali semua yang sudah terjadi hari ini. dan tiba tiba ingatan itu muncul kembali, kurasakan kembali tangan kasar itu meremas pantatku, dan yang satu lagi meremas payudaraku dan aku tidak merasakan rasa kaget lagi bahkan aku tidak ingin ini semua berhenti. kubuka mataku ketika pintu lift terbuka di lantai 2, 2 orang pria masuk ke dalam lift dengan seragam hitam seperti security. badan mereka tegap dan wajah yang serius. aku palingkan lagi pandanganku ke arah dinding cermin dan aku melihat tubuhku sendiri, memikirkan apa yang bajingan itu lihat ketika melihatku dari belakang, pantatku yang menyembul, punggungku, leherku, dan aku benar benar ingin tahu, siapa hidung belang yang telah membuatku mencapai orgasme di kantor, siapa yang melecehkanku, siapa yang membuatku menikmati ini semua.

mataku bertemu dengan mata salah satu pria yang berdiri bersamaku di lift itu, aku melihat pantulan dirinya sedang memperhatikan pantatku dengan bebas karena dia dan rekannya berdiri tepat di belakangku. dia hanya tersennyum nakal dan mengedipkan matanya, entah dorongan dari mana yang membuatku bukan memarahinya atau memalingkan muka, aku balas senyumannya. dan pintu lift terbuka, kami bertiga sampai di lobi.
aku berjalan perlahan di belakang kedua pria tadi yang keluar lebih dahulu dariku, dan kulihat kedua pria tadi sempat memalingkan mukanya dan tersenyum kepadaku, dan aku membalas lagi senyum mereka tanpa sadar dan tanpa berpikir aapa apa, seperti tubuhku sudah bukan milikku lagi untuk dikontrol.

aku berjalan sampai ke parkiran motor dan kuturunkan tas ransel kecilku ke atas jok motorku untuk mengambil kunci dan karcis parkirku, kulihat map berkas di dalamnya, ah benar juga, tetap harus lihat ke lokasi, aku membuang nafas dalam dalam dan mengeluarkan map itu, kubuka halaman pertama yang berisi data nasabah, kulihat alamatnya. tidak jauh memang dan memang searah dengan perjalanan pulangku. ya sudahlah hitung2 refreshing lia, gumamku dalam hati.

motorku melaju dengan perlahan keluar dari area parkiran gedung ini, lapangan parkir ini terasa begitu sepi hari ini karena hanya aku yang keluar tidak seperti biasanya ketika aku harus antri bersama karyawn lain untuk keluar dari parkiran ini. dan kurasakan kembali handphoneku bergetar beberapa kali, aku putuskan untuk mengacuhkannya karena kurasa hujan akan segera turun dan lebih baik aku bergegas menyelesaikan tugas lapangan dari ko jimmy agar aku bisa beristirahat.

tapi apa dayaku, memang ini bukan hariku. belum semenit aku sampai di lokasi yang harus kutinjau, hujan deras turun dan langsung mengguyurku, kuputuskan untuk berteduh di halaman mini market yang terletak tak jauh dari situ. tubuhku sudah separuh basah ketika aku sampai di halaman mini market itu dan turun dari motorku. jaket panjang yang kukenakan sudah benar benar basah, sial ini jaket terakhirku, semua sudah kehujanan dan belum kunjung kering, gerutuku dalam hati, kucoba memeras bagian bagian tangan dan ujung jaketku untuk mengeringkannya sedikit demi sedikit sembari menunggu hujan reda namu sepertinya sia sia, bahannya memang hanya untuk menahan angin bukan menahan air, justru sangat menyerap air.

kugantungkan jaketku di pegangan rolling door minimarket itu dan kembali aku melamun, memperhatikan orang orang yang lalu lalang mengendarai motor tergesa gesa berusaha pulang menembus hujan, kuperhatikan toko toko di sebrang yang juga penuh dengan para pengendara motor yang enggan berbasah basah ria sepertiku. kurasakan angin menerpa dan tubuhku menggigil sedikit karena kaosku ternyata agak basah di bagian pundak dan depan, celana jeans ku juga basah total dari lutut ke bawah, hanya bagian pinggang sampai pertengahan paha yang agak kering terlindung oleh jaket panjangku tadi.

beberapa saat aku menunggu dan aku mulai bosan dan mengantuk, hari yang melelahkan kataku dalam hati sembari mengangkat kedua tanganku ke atas dan meregangkan tangan dan punggungku,ah badanku pegal rasanya. mataku yang terpejam ketika melakukan peregangan akhirnya kubuka setelah melemaskan tubuhku dan aku yang sedari tadi melihat ke depan ke jajaran toko toko di sebrang, akhirnya memperhatikan sekelilingku. aku tak menyadari kalau hanya aku satu satunya wanita yang berteduh di tempat itu, orang orang ini menatapku dengan tatapan yang serasa menelanjangiku, mereka memperhatikan tubuhku yang terbalut dengan kaus pink muda v neck yang sudah basah dan pasti menunjukkan dengan jelas warna bra ku, ini memang kaus yang sebenarnya biasa kukenakan di kamar kost dan bukan untuk berjalan jalan keluar seperti ini. jeans dengan warna biru terang ini pun sepertinya semakin memperjelas bentuk tubuhku yang tercetak karena ketatnya dan basah terguyur hujan.


(gambar ilustrasi)

aku mulai merasa risih ketika beberapa pasang mata bertemu langsung dengan mataku dan tersenyum penuh nafsu menatapku. aku tundukkan muka ku dan menatap ke bawah ke arah kakiku, dan yang pertama kulihat adalah kedua payudaraku yang tercetak jelas warna kulitnya di kausku. ah sial pantas saja kataku dalam hati. sayup sayup aku dengar beberapa bisikan, mereka membicarakan bentuk tubuhku dan kulitku, sebagian besar membicarakan pantatku dan dadaku. aku semakin risih berada di tengah tengah orang orang ini yang kuperkirakan adalah orang orang kasar, para pedagang asongan sisi jalan di daerah sekitar sini yang ikut berteduh. kusilangkan kedua tanganku dan kulipat di depan dadaku dengan tujuan menutup pemandangan yang bisa mengundang birahi mereka.

ternyata ini adalah blunder, seketika itu juga dadaku tertekan dan malah semakin tercetak dan belahan dadaku dan payudaraku semakin bebas mereka pandangi, sesaat aku menyadarinya dan akan menurunkan kedua tanganku, tapi aku mendengar beberapa orang bersiul dan setengah bersorak

(gambar ilustrasi)
"anjis itu tete" "suittt swiiwww" beberapa mulai membicarakan hal hal vulgar tentangku dengan suara yang bukan lagi berbisik. bahkan sedetik kemudian aku mendengar suara kamera handphone tepat di belakangku mengambil foto beberapa kali dan aku melirik dengan ujung mataku dan kulihat 2 anak remaja sedang memegang handphonenya di depan pantatku tanpa malu malu dan mengambil gambar sebagai kenang kenangan.

hujan semakin deras setelah tertahan sedari pagi sampai sore membuatku tak berani menerobos untuk pulang. dan sepertinya orang orang ini pun enggan meninggalkan tempat ini karena pemandangan yang mereka dapatkan, tubuhku. aku terus menerus menunduk dan tak berani melakukan apa apa selain memejamkan mataku, sudah setengah jam hujan ini turun dan tak ada gejala akan berhenti dalam waktu dekat.

"bodoh kamu lia, bodoh! kenapa kamu buka jaket kamu, lebih baik kamu mati kedinginan dibanding seperti ini." dan aku kembali mendengar suara kamera hp di samping ku, orang orang ini semakin berani mengambil fotoku, tubuhku yang terbalut jeans dan kaus ketat, semakin terpampang jelas untuk mereka nikmati. sial! aku pasti bakan jadi bahan masturbasi mereka! teriakku dalam hati dan air mata hampir menitik di ujung mataku. tapi alih alih air mata, yang kurasakan adalah cairan lain, mengalir turun, perlahan dan hangat membasahi liang kenikmatanku. entah sejak kapan, tapi vaginaku mulai membasah dan berkedut membayangkan bagaimana pria pria kasar ini akan pulang dan membayangkan diriku di pelukan mereka, memuaskan birahi mereka, menjadi budak seks mereka, pelacur mereka, pikiranku semakin liar tanpa aku bisa menahannya lagi, aku tidak lagi menunduk malu, aku menatap mereka satu persatu dan tubuhku bereaksi tanpa kuminta. aku berdiri agak merapat ke tembok dan memundurkan pantatku, membuat kedua bongkah pantatku semakin menonjol, semakin tercetak jelas di balik celana jeansku. aku tahu kedua remaja di belakang akan mengambil fotoku lebih jelas dengan posisi ini,aku tahu dan aku mau!


(ilustrasi)

tanganku yang masih tersilang di depan dadaku membuat payudaraku semakin terlihat montok dan aku menyadarinya, aku tahu harusnya aku turunkan tanganku. tapi apa yang kulakukan bukan apa yang aku pikirkan, bukan apa yang seharusnya, aku naikan lagi tanganku sedikit demi sedikit membuat kedua gunung kembarku semakin terlihat dari balik kaus v neck ku yang sudah basah.
pria pria ini tidak lagi bersiul, tidak lagi berkata kata kotor tentang diriku, aku menatap mereka satu persatu dengan tatapan nakal dan kulihat beberapa orang mulai mengelus kemaluannya dari balik celananya.

keadaan dimana aku menjadi sebuah tontonan orang orang yang tidak kukenal, bayangan bagaimana mereka akan membayangkan diriku malam nanti ketika bermasturbasi, penis penis kekar yang menonjol di balik celana mereka, bukannya membuatku risih lagi, tapi aku malah merasakan ingin lebih. ingin lebih lagi dari ini. membawa kembali memori foto whatsapp yang kuterima dari bajingan itu tadi siang.


(ilustrasi)

kuturunkan kedua tanganku dari dadaku dan kurasakan kekecewaan di beberapa pasang mata yang sedari tadi seolah belum puas melahap tubuhku dengan mata mereka. aku tidak berniat menurunkan tensi, aku ingin lebih, aku ingin mereka mengingat bentuk tubuhku, aku seolah kerasukan setan birahi tapi aku tak ingin ini berhenti, sensasi baru yang tidak pernah kurasakan seumur hidupku, tak pernah aku merasa se seksi ini dan terangsang seperti ini. ya, vaginaku sudah sangat basah hingga aku yakin cairan kenikmatanku telah membahasi g string dan jeans ku.

aku tersenyum, gila karena angan anganku sendiri, dikendalikan oleh nafsuku. "agh" desahku manja "pegal bangetttttt" kataku sembari mengangkat kedua tanganku dan kusatukan di atas kepalaku, tidak seperti peregangan sebelumnya yang kulakukan untuk meluruskan badan, aku tarik tanganku tinggi2 ke atas, membiarkan kausku tertarik ke atas dan menunjukkan perut dan pinggangku yang rata dan putih, aku yakin mereka akan tergila gila memandangiku, kugerakkan badanku ke kiri dan ke kanan di posisi itu, payudaraku terguncang ke kiri ke kanan, kubiarkan orang orang ini membayangkan kekenyalannya dan menikmati dengan mata mereka, kubuka mataku dan kulirik pria paruh baya di samping kiriku yang memandangi payudaraku dengan terbelalak dan mata yang menganga.

"bapakkk ga pegal?" kataku manja seolah menggoda bapak itu tapi aku ingin mereka semua mendengar dan mengingatku, aku turunkan kedua tanganku dan kusatukan kedua telapak tanganku di belakang pantatku dan kutarik menjauh dari badanku, dadaku yang sudah menjadi santapan mata para lelaki hidung belang ini semakin mencuat dari balik kaosku, kuputarkan badanku seperti sedang senam, aku ingin mereka semua melihat dadaku, kulihat beberapa dari mereka, jakun mereka naik turun menelan ludah melihat tontonan menarik di hadapan mereka.

dan aku teringat dengan kedua remaja di belakangku,mereka entah sudah berapa kali mengambil fotoku, dan pikiran nakalku kembali menjadi. kurapatkan kedua kakiku dan aku menundukkan badanku, kusentuhkan jemariku ke jari kakiku, membiarkan kedua remaja tadi mendapatkan pemandangan indah pantatku di depan mata mereka, kugoyang2kan sedikit pantatku seolah sedan melakukan pemanasan yang kupelajari ketika sekolah dahulu. kedua remaja ini cepat tanggap dan aku kembali mendengar suara jepretan kamera di belakangku, bukan hanya 1 atau 2 kali, beberapa kali dan aku tahu itu beberapa handphone.


kebinalanku yang merangsang mereka, memancing birahi mereka, justru semakin membuatku merasa terangsang dan vaginaku seolah bendungan bocor, mengeluarkan cairan terus menerus dan semakin tercetak di celana jeans ku yang kini jelas terlihat untuk kedua remaja tadi. "basah itu memeknya, liat liat!" bisik salah satu anak remaja itu, aku yang mendengar itu seharusnya merasa risih, tapi aku sudah tidak punya lagi rasa malu dan semakin kumundurkan posisiku hingga pantatku hanya berjarak 30 cm, satu ubin dari muka kedua remaja itu, kubiarkan mereka menikmati pemandangan ini beberapa detik dan kubiarkan memereka mengambil 1 2 foto sampai kutekuk lututku dan aku berakhir dengan posisi berjongkok


(ilustrasi)
aku berjongkok tepat di hadapan kedua anak remaja itu dan membungkukkan tubuhku ke depan, kubiarkan kedua lututku menopang payudaraku membuatnya menyembul untuk orang orang ini nikmati. posisi ini membuat kedua remaja tadi semakin puas menikmati tubuhku, tali bra ku tercetak jelas di balik kaus v neck pink ku. tali g string ku tertarik keluar dari pinggang jeans ku, memberi tontonan jelas kepada mereka bahwa aku menggunakan g string.

entahlah tapi aku sangat menikmati keadaan ini, aku tak pernah tahu bahwa aku bisa merasa seksi seperti ini dan aku sangat terangsang saat ini. kedua remaja tadi sudah tidak memotret bokongku lagi, tapi mereka mulai merekam, sungguh berani, dan aku suka ini! posisiku yang berjongkok seperti ini menjadi pemandangan indah untuk orang orang yang tidak kukenal ini, dan aku pun bebas memandangi mereka, penis mereka sejajar dengan pandanganku, dan kepuasan yang kurasakan melihat semua celana mereka mencetak jelas penis yang sudah mengeras. bahkan bapak paruh baya di sampingku saat ini sedang mengelus ngelus kemaluannya dari dalam kantong celana kerjanya dan itu membuatku semakin berani untuk berbuat lebih, aku mau lebih. aku mau semua penis ini. aku mau semua penis ini masuk ke lubang vaginaku, memuaskan birahiku.

kumasukkan kedua jari tengah dan telunjukku ke mulutku dan kugigit dengan mulut terbuka, kujulurkan lidahku sesekali sembari melihat ke depan seolah tak sengaja melakukan itu, seperti orang yang sedang melamun, kumain mainkan lidahku, dan dari sudut mataku kulirik beberapa pria sedang mengelus2 penis mereka. keasikanku mengundang birahi mereka seperti ini terpecah ketika kurasakan ada elusan, sebuah sentuhan ragu2 pada belahan vaginaku.
rupanya kedua remaja di belakangku sudah tidak tahan lagi dan berani menempelkan jarinya ke bawah pantatku yang tidak terjaga lagi, mengelus ngelus vaginaku yang sudah basah banjir oleh cairan pelumas, memberikanku kenikmatan yang sangat gila dan aku nyaris mendesah dengan keras jika aku tak berusaha menahan dan bersikap biasa berpura pura tidak menyadari.

tangan dan jemari itu menghilang sesaat, tepat ketika aku merasakan kenikmatan luar biasa di klitorisku yang tak sengaja remaja itu sentuh. tapi tangan lain kurasakan mendarat, lebih besar dan gerakannya lebih kasar. dan aku lebih merasakan kenikmatan lagi dengan yang satu ini, aku tak mau ini berhenti! jariku tak lagi kugigit gigit tapi sudah ku kulum berusahan untuk menahan desahan yang nyaris keluar entah berapa puluh kali dari mulutku terdorong oleh kenikmatan permainan remaja di belakangku ini.

dan tangan itu berhenti, ditarik oleh remaja satunya "udah nanti marah!" bisiknya pada si kasar. aku merasakan birahiku sudah memuncak dan hampir mencapai orgasme, sudah tak bisa kutahan lagi dan kumainkan otot vaginaku, memijat mijat bagian dalamvaginaku dan memompa. dan tepat ketika aku hampir mencapai orgasme, kujatuhkan posisiku ke depan, bertumpu pada lutut dan tanganku, aku tahu anak anak remaja ini masih merekamku, aku ingin mereka melihatku mencapai orgasme, "ahhhhh aduhhh" teriakku menyamarkan jeritan orgasmeku. dan kurasakan aku squirt lagi dan itu pasti terlihat jelas dari balik celana jeansku yang berwarna muda ini, posisiku yang menungging membelakangi kedua anak itu memberikan pemandangan yang tak akan mereka lupakan dan penutup yang indah untuk video mereka.


tubuhku masih lemas karena efek orgasme dan beberapa detik aku terdiam di posisi ini, beberapa orang yang berteduh yang sedari tadi diam diam mengocok penis mereka melihat ini sebagai sebuah kesempatan, 3 orang menghampiriku
"non ga apa apa non?" "non kenapa non?" "apanya yang sakit?" kata mereka bergantian, bukan hanya kata kata yang meluncur, tangan mereka pun meluncur dan menggerayangi tubuhku yang lemas, berpura pura membantuku berdiri dan memeriksaku. kurasakan tangan meremas payudaraku dengan gemas, ada yang menremas pantatku dan menekan vaginaku,

(ilustrasi)
"agh. agh" desahku pelan ketika tangan itu menekan nekan putingku dari luar baju dan klitorisku. tubuhku masih tidak bertenaga dan aku masih tidak sanggup bangun, bukan, aku menolak untuk bangun, kulemaskan tubuhku, membiarkan tangan tangan itu sedikit lebih lama bermain main dengan tubuhku, pria yang berlutut di depanku yang tangannya memegang dan meremas payudaraku dengan sebelah tangan terus memainkan jari jemarinya dengan cepat di putingku dan membangkitkan gairahku kembali, dan tanpa paksaan, kujatuhkan diriku ke arah depan hingga kepalaku tepat berada di selangkangannya dan kucium penisnya dari luar celananya dan kugigit gigit kecil dengan bibirku. kedua tanganku pun tidak hanya diam, ku elus kedua penis di kiri dan kananku milik kedua pria yang tidak kukenal. dan ini membuat orang orang yang berteduh dan melihat diriku yang pasrah, menyerbu seolah berebut untuk menolongku padahal mereka hanya menginginkan tubuhku, seperti aku menginginkan tubuhku dinikmati oleh mereka semua bersamaan

(to be continue)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
dirapiin lagi kan tulisannya, kasih space per paragraf dan antar dialog juga
hanya sekedar saran :papi:
 
kujatuhkan tubuhku yang basah karena air hujan dan keringat, kupandangi langit langit kamar kost ku berusaha mengumpulkan kembali semua kejadian hari ini yang kualami. benar benar hari yang melelahkan, tidak pernah terbersit dalam pikiranku kalau aku akan menjadi seperti ini dalam sehari. berawal dari masturbasi singkat yang kulakukan di toilet kantor, pelecehan di dalam lift, masturbasi sampai mencapai puncak orgasme di toilet kantor....dan pelecehan publik oleh banyak pria.... tubuhku sudah tak sanggup lagi menahan letih tapi pikiranku tak lagi terombang ambing, kamu menikmati ini lia, ya aku menikmati hal baru yang menjadi sensasi tersendiri bagi tubuhku. aku tak pernah menyangka ternyata aku bisa menjadi seliar ini, senyum penuh kemenangan tergambar jelas di wajahku saat ini tanda bahwa aku menikmati semua ini. kurasakan vaginaku yang telah mendapat rangsangan sehari ini terasa begitu kega dan relax.



kuingat ingat lagi kejadian yang baru saja terjadi di depan minimarket, ketika begitu banyak tangan yang berebut untuk menggerayangi tubuhku, elusan, remasan,cubitan yang hinggap di tubuhku dari orang orang yang tidak kukenal justru semakin membuat hasrat birahiku semakin memuncak, masih jelas teringat rasa terkejutku ketika ada tangan yang menarik tanganku dan kurasakan benda panjang hangat berurat di telapak tanganku, yang tanpa ragu lagi ku genggam dan kukocok, ya aku tahu itu penis orang yang tidak kukenal tapi aku menyukainya, penis yang kekar dan berurat, panas. mengetahui orang orang itu begitu terangsang menikmati tubuhku semakin membuatku gila, jemari jemari kasar dan besar yang menelusup ke balik celana jeans ku dan menggerayangi pantatku yang tidak tertutup celana dalam, elusan pada perutku yang dingin terterpa angin, dan remasan remasan pada payudara dan putingku, jemari nakal yang sangat berani menusukkan dirinya ke lubang kenikmatanku membuat aku yang baru saja mencapai orgasme, kembali merasakan perasaan sangat terangsang dan bernafsu kembali. orang orang ini, situasi ini, sangat membuatku merasa seksi dan luar biasa.



bahkan aku masih bisa mengingat jelas rasa dan aroma penis yang pertama kali kurasakan di dalam mulutku. "buka mulutnya non isepin kontol nih!" kata salah seorang dari mereka , aku yang menikmati semua rangsangan itu membuka mataku dan melihat sebuah penis di hadapan mukaku, penis milik orang yang berlutut di depanku yang ku ciumi sesaat sebelumnya, penis itu panjang, berurat, hitam dengan kepala penis yang agak kotor dengan sedikit lapisan putih cairan pre cum pria bejat itu. tanpa rasa ragu, tanpa rasa malu atau jijik, kukulum penis itu di dalam mulutku, aroma keringat bercampur bau menyengat sperma menyebar dalam mulutku, rasa jijik sesaat muncul tapi langsung tergantikan dengan nafsu yang semakin menjadi ketika kurasakan jari lain yang ada di dalam vaginaku berusaha mengorek dan menyentuh g spotku.



"ughhh non sedot terus non kontolnya non, ini amoy jago nyedot kontol" kata orang yang penisnya masih tertancap di mulutku, kata katanya yang kasar dan merendahkanku justru semakin membuatku gila, aku tak pernah memasukan penis sebesar ini dan sekekar ini ke dalam mulutku, ini penis pertama yang kukulum,penis pertamaku. kontol! aghhh aku ingin kontol ini menusuk vaginaku, memek ku! memek, ya memek, tepat seperti apa yang dikatakan orang di belakangku yang sedang sibuk mengorek ngorek memekku "anjing memeknya basah banget ini amoy, sempit pula!" katanya dengan kasar.


aku tidak pernah menyebut bahkan terbiasa dengan kata kata seperti ini, tapi kurasakan sensasi yang benar benar baru ketika entah apa yang mendorongku untuk melepas penis di mulutku dan berkata "agh...aghhh enak memek saya, pingin kontol...aghh kontolin memek saya" dan kulihat beberapa kontol sudah terpampang di sekitarku, berbagai ukuran tapi hampir semua berukuran jauh lebih besar dibanding milik gerry...

oh fuck i forgot about him! gerry! kukeluarkan handphoneku dan kulihat notifikasi nya, 8 messages whatsapp, 1 chat dari gerry dan sisanya dari bajingan tengik tadi siang yang entah mengirimkan foto apa lagi. kubaca chat gerry tanpa kubuka kolom chat itu. "maaf beb aku sibuk banget,love"
tidak ada rasa kesal yang kurasakan ketika aku melihat penolakan dari gerry, hasratku sudah terpuaskan hari ini dan tidak ada lagi yang mengganjal hatiku. aku merasa lega.

ya, aku terpuaskan, perasaan pertama kali mengulum penis, dilecehkan oleh orang orang asing, bahkan hal sederhana seperti dirty talk yang baru pertama kulakukan ternyata memberi efek luar biasa pada hatiku, aku menyukainya! kontol! memek! kontolin! ujarku pelan sembari tersenyum. walaupun tak ada satu kontolpun yang menusuk memekku hari ini tapi aku mencapai orgasmeku lagi di belakang tiang teras minimarket itu.


kedatangan polisi patroli yang tertarik dengan kerumunan orang di depan minimarket itu membuyarkan kenikmatan yang sedang kurasakan ketika lagi lagi kudapatkan orgasme ketigaku hari ini. aku benar benar mengiginkan semua penis yang ada di sana kurasakan di dalam vaginaku yang benar benar basah, tapi aku terpuaskan hari ini walau tak kurasakan keinginan itu terpenuhi. pria pria itu segera bubar dengan merapihkan pakaian mereka yang acak acakan ketika salah satu polisi turun dan berniat menghampiri.

aku yang menyadari hal itu hanya bisa merapihkan pakaian yang kusut terkoyak koyak tangan tangan nafsu tadi dengan tubuh yang masih lunglai karena efek orgasme. polisi itu menghampiri dan bertanya pada salah satu pria yang masih belum puas, pria itu memegangi pundak ku dengan sebelah tangan dan tangan satunya masih memegang bagian bawah payudaraku dan meremas remasnya.


"ada apa ini bapak bapak?" kata polisi muda itu sembari memberi tanda hormat.
"emmmm ini pak...." kata pria muda yang masih memegangiku gelagapan
"saya lemas pak, mau pingsan sepertinya kurang darah." jawabku pelan dan lemas, bukan bersandiwara tetapi memang aku sudah benar benar lemas.
"mau saya antar ke rumah sakit? rumah anda dimana? " tanyanya lagi sembari mengeluarkan HT dari ikat pinggangnya
"gak pak gak apa apa saya cuma pening aja, saya minta minum saja" kataku pelan berusaha berdiri.
kasir minimarket itu memberikan sebotol air minum yang sudah terbuka kepadaku tanpa bicara apa apa. tapi aku melihat penisnya menyembul dari balik celana jeans nya, bangsat ternyata dia melihat kejadian tadi dan sepertinya dia salah satu yang ikut menggerayangiku, bangsat, kenapa tidak kau puaskan aku saja..pikirku sembari tersenyum kepadanya dan berterima kasih. kuteguk air mineral itu dan bersandar ke pilar, kuperhatikan sekelilingku, sebagian pria yang menggerayangiku sudah pergi ketika polisi itu menghampiriku, beberapa masih terdiam menatapku penuh nafsu birahi, aku yakin penis penis mereka pun masih mengiginkan vaginaku, aku pun merasakan nafsu yang sama tapi tubuhku sudah telalu lemas.

"tinggal dimana?" kata polisi patroli muda itu kepadaku
"di ***** pak, baru pulang kerja" jawabku cepat karena terkejut dengan pertanyaannya.
"keluarga ada?" jawabnya lagi sambil melihat mataku dengan serius
"kost pak,sendirian saya pak" kataku dengan suara yang sudah normal
"oke kalau begitu anda bisa ikut mobil patroli saja biar kita antar pulang, motor bisa dibawa oleh rekan saya mengikuti mobil. kondisi seperti ini tidak aman bagi pengendara jalan lain" katanya menjelaskan.
aku mengangguk kecil tanda setuju dan kurasakan kekecewaan di mata beberapa pria yang ada di situ.
kulihat lagi polisi itu dan aku memergokinya sedang memandangi belahan payudaraku yang terpampang jelas di kerah kaus ku yang sudah kusut dan melar karena banyaknya tangan jahil sebelumnya yang menggerayangiku. putingku yang masih mengeras tercetak jelas di kausku karena tak sempat aku memperbaiki posisi bra ku.
polisi itu memalingkan muka ketika aku memergokinya dan melihat ke pria pria sekelilingku yang masih terisisa seolah mencari jawaban. semua pria itu memalingkan muka menghindari tatapan polisi muda itu.


"mari mbak ke mobil biar kita antar pulang, biar aman di jalan" katanya mempersilakan ku berjalan duluan
kuberikan kunci motorku pada polisi itu dan berjalan berdampingan dengannya ke arah mobil patroli yang pintu nya sudah terbuka.
"ah sebentar pak" kataku sambil berlali ke arah teras yang menjadi tempat kenikmatan tadi. kuambil jaketku yang masih basah dan tergantung di pegangan pintu besi tadi, kedua remaja tadi masih ada di posisi yang sama dan memalingkan muka ketika menghampiri, seolah merasa malu akan apa yang mereka lakukan sebelumnya. masih sma, aku melihat warna celana mereka.
kujatuhkan jaketku di depan mereka dan aku menunduk perlahan mengambil jaketku sembari berbisik
"kocok kontolnya malam ini ya, tonton videoku" kataku sambil tersenyum, mata mereka terbelalak dan melongo mendengar itu. kutinggalkan mereka dan minimarket dengan hawa birahi itu ke dalam mobil polisi yang sudah menanti.

polisi muda itu duduk di kursi pengemudi menungguku sedankan rekannya sudah mengenakan jas hujan untuk menembus gerimis ini dan menyalakan motorku. kujatuhkan diriku di kursi samping pengemudi dan menutup pintu. dan kami pun mulai melaju perlahan ke arah kost ku

"seatbelt nya mbak" kata polisi muda itu sembari mengemudi, memecah lamunanku mengingat kenikmatan yang kurasakan tadi.
aku menatapnya dari samping, begitu serius mengemudi dan memang setan nafsu sepertinya sudah menancap pada diriku, otakku berpikir begitu nakal, apa jadinya jika hamba hukum ini menyetubuhiku, di dalam mobil patroli ini.
ah lia lupakan, jangan macam macam, sudah cukup hari ini hatiku mengingatkan kembali.
kutarik pengait seatbelt di sisi kiriku dan otak nakalku menghentikan gerakan tanganku dan segaris senyum tergambar di wajahku.
kutempelkan besi dingin pengait itu di dadaku yang tak tertutup oleh baju dan kutarik ke bawah seat belt itu.
"ahhhh" jeritku pelan dan genit ketika penait seatbelt itu menarik turun kerah bajuku yang sudah longgar dan bra ku, gerakan sengaja yang kulakukan untuk melihat reaksi polisi muda ini.



dia membalikan wajahnya menatapku di kegelapan mobil patroli itu, cahaya dari depan yang samar samar menunjukkan putihnya dan mulusnya kulit payudaraku, putingku sedikit menyembul dan menantang polisi muda itu untuk mengulumnya. kulihat jakunnya bergerak menelan ludah. dan aku hanya tersenyum tanda menang sembari mengaitkan seatbeltku ke kuncinya membiarkan payudaraku menjadi tontonan sesaat bagi polisi muda itu.
"duh masih lemas saya pak" kataku sembari menaikkan kerah kausku yang tertarik sampai pundak, menutup kembali pemandangan indah yang kusuguhkan, posisi bra ku tidak kuperbaiki, kubiarkan putingku menapak pada kaus tipis itu, kusisakan sedikit pemandangan untuk dia nikmati.

"sampai ke ****** masih ada 6-7 kilo lagi mbak. mbak bisa istirahat saja dulu, ini agak macet" sahutnya sembari memalingan muka ke depan lagi menatap lampu merah dari mobil dari depanku.
"saya di komplek ** ya pak, bangunin saya aja pak kalau sampai sana" kataku seenaknya
dia hanya mengangguk tanpa melihat ke arahku, norma dan aturan, seragamnya membuatnya menahan diri dari godaaanku.



kugeser posisi tali seatbeltku ke sela sela dadaku sembari menurunkan sedikit kerah kausku, memberikan tampilan putingku yang tercetak jelas di kausku dan bulatan payudaraku yang kenyal sebagai tontonan bagi dirinya. ah biarlah, biar dia menikmati kataku pada diri sendir sembari memejamkan mata.

aku tidak benar benar terpejam dan terlelap, sesekali ku intip polisi muda di sampingku dari ujung mataku yang setengah terpejam, beberapa kali kulihat dia melirik ke arahku, ke arah payudaraku dan putingku yang samar samar terlihat. otak nakalku benar benar menguasaiku, sikapnya yang malu malu justru membuatku semakin penasaran dan menginginkan lebih. kugetarkan tubuhku sambil mngatupkan tanganku untuk memberi tanda aku kedinginan, masih dengan pura pura tertidur, kujepit kedua telapak tanganku di sela sela selangkanganku yang masih terbalut celana jeans, kuintip lagi dan reaksi polisi muda itu sama dengan sebelumnya, kembali menelan ludah memandangi payudaraku yang tertekan dari sisi kiri kanan tanganku dan oleh seatbelt, menyembul.

kondisi jalan yang macet memberiku peluang untuk bermain main lebih lama dan menggoda polisi muda ini, beberapa kali kugerakan tanganku di jepitan kakiku sembari merintih dan mendesah "ummmmmhhhhh" "ahhhhh" dengan suara yang sangat pelan, tanganku sesekali mengelus payudaraku seolah bertindak seperti orang yang kedinginan. polisi muda itu tidak lag duduk dengan sigap, dia lebih banyak bersandar dan lebih berani memandangi payudaraku karena dia mengira aku sudah tertidur lelap.

"ayooo dongggg" kataku dalam hati dengan kesal karena aku berharap ada sentuhan yang akan dia lakukan terhadapku, aku benar benar sudah menjadi binal! pikirku dalam hati. nakal sekali kamu natalia! ujarku lagi dalam hati sembari terus memancing dengan gerakan gerakan kecil. tapihal ini semakin membuatku menikmati ulahku sendiri.
polisi itu kini sudah duduk bersandar, entah sudah berapa kali dia mencoba memperbaiki posisi penisnya yang kuyakin sudah ereksi dengan penuh dengan suguhan dariku.
kunaikan tanganku ke leherku dan berpura pura menggaruk leherku sembari menghadap ke arah jendela, ketika kuturunkan tanganku dengan sengaja ku kaitkan jariku ke kerahku dan menarik turun kerah kaus yang sudah tidak bisa menutup apa apa lagi, kubiarkan kerah itu menggantung di pundakku dan menyembulkan putingku yang sebelah tak tertutup bra dan gundukan payudaraku menyembul tertekan. kujatuhkan tangan kananku di samping dekat tuas perseneling. kuintip dari celah mataku, kulihat pantulan di kaca jendela yang basah oleh air hujan, kulihat polisi muda itu memandangiku bukan lagi melirik. memperhatikan dengan penuh nafsu putihnya kulit payudaraku dan putingku yang mengeras.

sekitar 10 menit aku menahan posisi ini, menggoda polisi muda itu untuk melakukan sesuatu kepadaku seperti pria pria nakal tadi yang memuaskan birahiku di teras minimarket itu. tiba tiba kurasakan ada jaket yang menyelimutiku, rupanya polisi muda ini menyelimutiku dengan jaket yang diambilnya di kursi belakang
ia tutupi tubuhku dengan jaketnya, dan ini malah membuatku malu setengah mati. astaga natalia apa yang kau lakukan! ia pria baik baik jangan kau goda lagi! kataku dalam hati.
tiba tiba di tengah rasa malu yang kurasakan, ada tangan yang memegang pergelangan tanganku, polisi itu memegang tanganku dengan lembut dan memasukan tanganku ke dalam jaketnya yang menyelimutiku. astaga dia terlalu baik kataku lagi dalam hati.




polisi itu meletakkan tanganku di pahaku, tapi tangannya tidak ia lepaskan, dan aku melihat pantulan di kaca jendela itu, kurasakan nafasnya terburu nafsu, dan kulihat ia memperhatikan wajahku seolah ingin memastikan aku tertidur......genggamannya ia lepaskan dan kurasakan jarinya mengelus perutku dari dalam kausku..... kena kau! ujarku girang dalam hati
tangan kiri polisi itu merayap perlahan mengelus ngelus perutku di tengah kemacetan ini... dan kurasakan jari itu kini semakin berani dan naik ke arah payudaraku yang tersembul keluar. dia mengelus ngelus kulit payudaraku dan mulai menyentuh putingku kurasakan mobil patroli ini melaju perlahan menyusuri jalan yang padat merayap, merayap seperti tangan itu merayapi setiap jengkal payudaraku yang tak tertutup, sesekali ia menyentuh putingku dan memainkannya. kutahan semua desahanku, dan posisiku kutahan agar ia percaya aku tertidur agar ia bisa melanjutkan patrolinya.....

"ummhhh" desahanku kutahan ketika kedua jemarinya mencubit gemas putingku. ia menarik tangannya dengan cepat karena terkejut dengan eranganku dan ini membuatku kecewa, jangan berhenti! kataku dalam hati. 5 menit aku tetap terdiam dan mengeluarkan suara dengkuran pelan dengan pura pura, berharap ia berani melanjutkan aksinya. kulihat tugu di luar jendela, 3 kilometer lagi sampai komplek ku. ayolah gerayangi aku lagi pak....gumamku tak sabar dalam hati.



seolah menjawab pikiranku. kurasakan mobil ini berhenti di tengah kemacetan, dan tangan itu kembali.... menyusup di bawah jaket yang menyelimutiku. kembali berpatroli di perutku yang rata dan tak tertutup oleh kaos yang tadi disingkapnya. kurasakan sentuhan perlahannya di area pusarku dan ia mulai turun perlahan ke arah selangkanganku.

tangannya berusaha menyusup ke dalam celana jeans ku, dan kuturunkan posisi dudukku perlahan lahan smebari sedikit menahan perutku, memberi celah bagi tangannya untuk masuk ke dalam celanaku, ya teruskan pak. puaskan aku lagi.
tangan itu akhirnya berhasil menyusup ke dalam celanaku dan terhenti, sepertinya ia agak terkejut dengan g string yang kugunakan. perlahan lahan aku mendesah sambil membuka kakiku membiarkan ia agar lebih leluasa merogoh ke dalam sana, jemarinya tanggap dan menelusuri g string yang masih menempel menutupi vaginaku dan kurasakan akhirnya jari itu menyentuh lubang vaginaku yang lagi lagi basah karena birahiku, ia tekan tekankan dan gosokan jari itu ke dalam pintu kenikmatan, menyadari aku yang juga terangsang, nafasnya semakin menderu menahan nafsu, jarinya terus bermain main, masuk sedikit ke dalam lubangku, gerakannya tertahan oleh celanaku yang masih terkancing. dan ketika secara tak sengaja ia menyentuh klitorisku, desahanku tak tertahankan lagi..

"aghhhhh" pekik ku kecil sembari menempelkan tanganku ke mulut. ia yang tergesa gesa menarik tangannya karena terkejut khawatir aku terbangun malah membuat jarinya semakin menggesek klitorisku membuat ku agak terkejang kenikmatan.tangan itu tak mampir lagi, tak lagi berani. kubuka mataku dan aku berpura pura baru terbangun.

"ummhhhhh" erangku kecewa sembari meregangkan tubuhku.
"eh, pak makasih banyak jaketnya, jaket bapak?" kataku
"iya mbak pake aja dulu, dingin, mbak menggigau tadi" sahutnya sembari fokus menatap jalanan yang merayap lambat.
"ngigau? iya sih mungkin pak, abis mimpi saya tadi" kataku lagi
"mimpi enak...." sambungku lagi sesudah jeda sesaat
posisi duduknya berubah ketika kusebut mimpi enak dan wajahnya serius sekali menatap jalanan

"atau mungkin bukan mimpi...." kataku lagi jahil kepadanya dan kulihat ia memalingkan muka sembari menelan ludahnya sendiri
"di depan ada bundaran pak, ke kiri aja saya sudah sampai di rumah yang nomor 2"
"siap mbak" katanya singkat
kuturunkan jaketnya dan merapihkan bajuku. "duh, gini nih saya kalau tidur di mobil, gampang berantakan baju, gampang enak juga" kataku sembari melipat jaketnya. tak ada tanggapan apa apa dari polisi itu dan aku tertawa dalam hati melihat reaksinya yang kikuk seperti bocah yang ketangkap mengintip.
"di sini aja pak, saya yang pagar hitam itu." kataku sembari menunjuk sebuah rumah kost dengan pagar hitam. mobil itu memperlahankan lajunya dan hampir berhenti. tepat di depan kostan ku.
"maaf ya pak, jaket bapak jadi basah, aku basah kehujanan tadi."
"oh tidak apa apa mbak" jawabnya masih kikuk
"ini juga sepertinya jok nya basah" kataku sambil menunjuk ke bawah, alih alih menunjuk jok, aku menunjuk selangkangan ku yang terbuka karena posisiku yang mengangkang. dia melihat dengan terkejut seolah tidak percaya kata kata nakal pancingan yang kuberikan tadi
"padahal aku gak keujanan ampe basah celananya loh pak, tapi kok basah yah ini..." kataku mengelus jok tepat di depan vaginaku.
"eh ummm gak apa apa mbak. gak apa apa nanti juga kering, kita sudah sampai mbak." sahutnya dengan kikuk
"terima kasih banyak pak sudah diantar, saya jadi aman sampai rumah."
"ga apa mbak sudah tugas kami melayani" sahutnya dengan senyum yang dibuat buat
aku buka seatbeltku dan kubuka pintu mobil patroli itu sembari melangkahkan sebelah kakiku keluar.
"pak, terima kasih pelayanannya, saya puas. tugas masyarakat juga kan melayani polisi...mampir pak yah kapanpun, saya kamar yg itu" sambil menunjuk pintu kamar yang langsung menghadap halaman


hilang sudah wibawa polisi muda itu mendengar ucapanku itu dan ia memegang tanganku menahanku keluar dari mobil dan kurasakan bibirnya menciumku dan lidahnya bermain di mulutku yang kubalas juga dengan jilatan. tangannya meremas payudaraku dengan keras dan aku membalas dengan elusan pada penisnya yang masi tertutup celana patrolinya... keras....panjang dan besar.....
"aw sakit pak...patroli pak, layani yang lain dulu" kataku melepaskan ciuman sambil keluar dari mobil patroli ketika ia meremas dengan keras putingku.
"nanti saya mampir dan amankan kamu mbak" jawabnya dengan senyum yang melebar di wajahnya
kujawab dengan senyum kecil dan anggukan tanda setuju. kapanpun pak....layani aku pak... gumamku dalam hati.

rekan polisi muda itu menyerahkan kunci motor ke padaku setelah memasukan motor ke halaman dan berpamitan. aku melambai ke arah mereka berdua yang sudah duduk di dalam mobil dan mulai menjalankan mesinnya..
dan di sinilah aku berakhir hari ini. di kasur kamar kostku, birahiku terpuaskan, perasaan luar biasa dan perasaan nakal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan aku sangat menikmati ini semua..


drrttt drtttt.... handphone di tanganku bergetar kembali oleh masuknya pesan whatsapp....dari bajingan itu....pesannya sedari siang yang belum aku buka

"video yang bagus natalia?"
"apa kamu suka video seperti itu?"
"apa kamu orgasme membayangkan dirimu di posisi wanita itu?"
chat itu dikirimnya ketika aku berada di dalam toilet kantor....ketika aku menikmati orgasmeku sore tadi...lalu ada sebuah foto...
fotoku di teras minimarket tadi......jantungku serasa berhenti melihat foto diriku sedang dalam posisi doggy style dan tangan tangan menggerayangiku....


"kamu yang sebenarnya, adalah kamu yang ini lia sayang"
"kamu menikmatinya?"
"kamu mau lebih dari ini sayang?"

jemariku menjadi kaku, membaca apa yang ia tulis di chat itu dan foto yang ia kirimkan, melihat wajahku sendiri yang sangat menikmati tangan tangan itu menggerayangi seluruh tubuhku.

bajingan itu ada di sana....... bajingan itu ada di kerumunan itu..... menggerayangiku....memberikan kenikmatan yang kuinginkan......dia ada di sana saat itu.... dan aku melihat diriku yang berbeda saat ini di gambar itu....
natalia, apa yang sudah kau lakukan lia......


(to be continue)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd