Petaka Pertama
Untuk memastikan apakah kejadian itu nyata atau cuma mimpi , aku segera melihat kembali penisku dan rupanya memang membesar lebih dari biasanya. Ada rasa senang karena setidanya penyakit itu sudah hilang. Tapi tentu saja nafsuku mungkin akan lebih besar dari biasanya. Entahlah kurasa itu tidak masalah.
Sebenarnya kami semua sibuk pagi itu. Aku meraih handphone lalu bertanya berapa yang harus aku bayar. Peggy hanya diam. Nadia dan temannya tertawa terbahak-bahak
“ wah kalo yang kayak gini mahal bayarannya. Tapi tenang, buat Mas Edi yang kasep ini, upah ditanggung negara kok”
Kami semua tertawa. Nadia dan temannya membuka handuk mereka lalu mulai mengulumi penisku. Peggy menungging dan ikut bergantian mengulumi penisku.
Batang penisku tegang dan berdiri gagah. Mereka tertawa genit. Aku raba vagina Nadia dan Peggy lalu mulai mencolokinya. Temannya Nadia tanpa basa-basi menaiki penisku dan mulai menggenjotnya.
Dengan posisi WoT Aku menggenjot memeknya dengan kuat. Sementara kedua jemariku terus mencoloki vagina Nadia dan Peggy. Kami semua mendesah. Mereka mendekap tubuhku manja membiarkan penis dan kedua tanganku memuaskan mereka.
Gadis sexy itu menggoyang pinggulnya dari atas. Aku menggenjot penisku ganas dari bawa. Kedua selangkangan kami saling bertepuk menjadi gendang di adegan ranjang itu. Teriakannya menjadi bumbu utama sex di pagi hari itu. Nadia dan Peggy ikut berteriak dan mereka pun squirt secara bersamaan.
Gadis itu seketika lemas, ia turun dan Peggy bergantian naik ke penisku. Nadia menduduki wajahku dan aku mulai menggenjot Peggy liar sambil menjilatinya. Aku remas buah dada gadis itu sambil menggempur Nadia dan Peggy. Aku goyangkan penisku di vagina Peggy. Lidahku menjelajah memek Nadia. Mereka berdua mendesah liar sambil menggoyang pinggul mereka.
Nadia dan Peggy orgasme kedua. Peggy turun dan kini Nadia terguling dan aku menggenjotnya dari atas. Aku remas buah dadanya gemas sambil menggenjot memeknya tanpa ampun. Desahan Nadia makin keras. Peggy dan temannya ikut mendesah lemas di sisi Nadia. Aku cabut penisku, Kukocok penisku di depan mereka lalu ejakulasi hebat di wajah dan badan mereka.
Kami sangat puas. Kami bergantian mandi lalu mereka keluar lebih dulu dari kamarku. Aku keluar setelah mereka. Aku turun ke lobi bawah dan aku melihat dia. Saat itu sudah pukul 8 pagi. Kami bertatap muka dengan dia lagi.
“ Ya Tuhan, dia benar-benar luar biasa”
bisikku dalam hati. Ia kurus kecil seperti anak smp , tapi kecantikan wajahnya sungguh luar biasa. Ia pun sempat menatap wajahku cukup lama, dan untuk pertama kalinya ia membungkuk memberi salam lalu pergi lebih dahulu.
“ Pagi”
Ucapnya manis. Aku mengangguk dan membalas sapaannya
“ Pagi Mbak”
“ Panggil Xiao xiao saja. Biar gak berasa tua gitukan”
Sahutnya sambil tertawa malu. Yah setidaknya kali ini dia lebih ramah. Dan saat aku turun , aku melihatnya naik mobil Corolla Altis hitam bersama gadis-gadis yang kemarin mampir ke bengkel.
“ oh jadi dia yang namanya Xiao xiao. Kayaknya aku bukan level dia deh”
bisikku dalam hati. Mereka pun pergi dan aku segera menyebrang ke bengkel.
Hari itu terasa sangat berat karena saat itu aku tidak sarapan karena kehabisan uang. Sex malam itu aku akui sangat teramat nikmat namun pada akhirnya , aku harus menerima fakta tabunganku semakin tipis. Kebutuhan di kota ini semakin banyak dan uang honorku tidak seberapa. Setidaknya aku harus menunggu 22 hari sampai hari gajian pertamaku. Dan aku menunduk lesu karena aku tidak yakin bisa menahan lapar selama itu.
“ nih buat kamu ... “ dan aku senang bukan kepalang saat tiba-tiba seseorang memberiku tip 100 ribu saat setelah menyervis mobil Virgo ( fortuner keluaran Permonas) milik Beliau.
“ wah makasih banyak ya pak. “ aku ingat aku sampai menyujudi beliau karena saat itu 100 ribu pun sangat berarti bagiku.
“ Kamu saya lihat rajin , disiplin , dan teliti sekali. Ini kartu nama saya , kalau saja kebetulan nanti kamu sedang cari-cari kerja. “ Ia lalu memberiku kartu namanya. Aku ingat betul nama Beliau , Suhendra Wirajaya , seorang pengusaha kecil sama seperti Bang Imran. Hanya saja beliau bergerak di bidang ekspor impor. Mungkin aku bisa melamar bekerja jika andai saja aku tidak lagi bekerja dengan Bang Imran.
Selanjutnya aku bekerja seperti biasa. Dan semuanya mulus dan lancar sampai tiba-tiba Istri Bang Imran mampir ke bengkel dengan putrinya. Dia tidak berhijab dan saat itu cuma mengenakan tang top v-neck putih bermerk gucci dan legging jeans ketat berwarna hitam. Saat itulah , penisku berdiri tegak dan keras saat melihat dia.
“ misi mas Edi, Bang Imran nya ada? “ tanyanya dengan nada menggoda
“ oh... gak ada Bu... dari kemarin siang saya gak lihat Bang Imran “ jawabku kaku
“ aduh Papa kemana ya. Ditelpon gak aktif, di cafe juga gak ada. Yaudah saya permisi dulu ya. “ Beliau mungkin tak sadar, tapi saat itu mataku justru tertuju ke belahan dadanya yang sangat menggoda. Aku bahkan sampai ingin meremasnya namun aku kuat diriku dan berbisik dalam hati
“ sabar-sabar, masa gue jahatin istri sahabat gue sendiri “ dan nafsu itu ilang begitu Istri bang Imran kembali ke rumahnya. Dan tak lama , aku melihat Bang Imran keluar dari spa tetangga, yang memang kebetulan disana terkenal sering promo dan banyak cewek cantiknya. Dia bahkan sempat membetulkan resletingnya yang masih terbuka.
“ Astaga , istri udah cantik sexy malah jajan ke spa sebelah. Kebangetan. “ gerutuku dalam hati. Dan bukannya pulang, Bang Imran justru mampir ke dalam spa Peggy dan lagi-lagi diam lama-lama di dalam.
“ kebangetan ckckckck “ gerutuku sambil menyervis mobil pelanggan. Dan menjelang bengkel mau tutup. Bang Imran akhirnya keluar dari spa . Ia langsung menyebrang dan langsung menghampiriku.
“ Di , ntar abis magrib lu tolong tungguin parkiran depan ya. Ntar ada yang mau balikin mobil rental. “ dan ternyata lagi-lagi ia memberiku tugas lain
“ oh siap bang “ jawabku.
Aku mulai menunggu di parkiran sekitar jam setengah 7 dengan perut lapar, sedangkan Imran asik makan-makan enak bersama Istri dan anaknya. Untungnya aku tidak menunggu sendirian. Ada Kamil, satpam Kosan yang selalu tidur di pos satpam.
“ gue lihat lu kemarin ada masalah ya dengan si Tejo? “ dengan santai aku jawab
“ Iya , dia nanyain Bang Imran ya gue jawab gak tahu . “ Kamil tertawa sambil bertepuk tangan. Ia pukul bahuku lalu menjawab
“ Gokil lu. Baru elo yang berani kayak gitu sama dia. Gue aja kalo lihat dia , mendingan gue cabut “ sahut Kamil.
“ Dia itu ya , sama bini dan anaknya aja kejem bener. Emang orangnya kayak gila hormat gitu. Kadang nagih uang sampe sekali seminggu. Orang sih kebanyakan takut karena dia anggota doang “ Aku pun tiba-tiba ikut tertawa setelah mendengar cerita Kamil.
“ Yeu , jadi sekarang dia tahu kalau gak semua orang takut ama dia. Aku juga mantan anggota lho. Bukan dia doang. Nih KTA gua” Sahutku tak mau kalah
“ Elu mah beruntung kemaren dia masi sabar sama elu. Coba kalo dia naik darah, udah mati lu kena cekek. Lagian body kayak boyband gini , mana takut dia. Gue aja yang pernah wamil di China males ngeladenin beliau. “ Aku makin tertawa karena Kamil sepertinya meremehkanku. Kami lalu cerita pengalaman kami selama wamil. Aku di Papua melawan sekutu dan dia menginvasi China. Saat itu Indonesia adalah negara fasis terbesar di Asia dengan segudang persenjataan Militer dan jutaan Manpower. Tak lama, mobil Corolla altis itu pulang .
“ wuih , rombongan girlband pulang tuh “ celoteh Kami. Mereka lalu turun dan berjalan cuek melewati kami. Gadis vietnam yang menegurku kemarin , menghampiri kami sambil menenteng sebuah kantong asoy hitam yang dari baunya , mungkin isinya roti bakar.
“ nih buat Koh Edi , buat Bang Kamil juga hehe “ ucapnya malu
“ ehm ehm ehm “ Goda sahabatnya yang berdiri di belakang kami. Jisun , si gadis korea itu juga tertawa.
“ eh makasih ya, btw kemaren kamu belum kasih tau nama kamu siapa ya? “ Dan semua orang yang melihat termasuk kamil, sontak tertawa terbahak-bahak. Bahkan aku pun melihat , Xiao xiao si gadis misterius itu , juga tertawa.
“ Panggil aja Dian , kalo temen aku yang itu panggil aja Anna. Itu nama Indonesia kami. Kalo nama vietnam pasti Koh Edi udah tau.” Aku seketika heran
“ Udah tau? Emang nama asli kalian siapa? Nguyen?” Dian mengangguk malu.
“ terus nama belakangnya ? “
“ Rahasia dong , udah ya ... “ Dian lalu berjalan malu-malu menghampiri temannya Anna dan Jisun. Sedangkan tiga gadis lainnya langsung naik sambil tertawa terbahak-bahak. Berbeda seperti Nadia dan Peggy, pakaian mereka sopan dan rapi . Mungkin kayak mahasiswi-mahasiswi sebelum perang. Mereknya pun rata-rata merek yang sudah tidak ada di Indonesia seperti Uniqlo , nike , levis dan supreme. Merek-merek yang tergolong mewah bagi orang yang hidup sebelum zaman perang
“ mereka kayaknya anak-anak orang tajir semua ya bro?” tanyaku iseng. Wajah kamil pun memurung.
“ Jangan ketipu bro , mereka itu termasuk cewek-cewek yang kurang beruntung” Kamil lalu bercerita tentang rahasia cewek-cewek itu.
Rupanya ada dua geng yang menyewa “apartemen” bang Imran. Pertama , geng-geng cewek Lokal. Mereka ada lima tapi yang baru aku temui baru tiga. Yaitu Peggy , Nadia dan Karina. Peggy ditipu Bang Imran untuk pindah ke kota dengan iming-iming jadi penyanyi dangdut. Namun rupanya malah dijadikan terapis di spa. Sedangkan Nadia katanya anak orang kaya yang orang tuanya bangkrut , namun demi tetap hidup bermewah-mewah , Nadia memilih menjadi terapis spa dan akhirnya jadi primadona di jalan ini. Sedangkan Karina, resepsionis spa yang ternyata gebetan Kamil. Andai Kamil tahu kalau semalam aku mungkin meniduri Karina beberapa kali. Dua cewek lainnya ialah Citra dan Dina , yang kerja kantoran di kantor leasing. Kamil memberi tahuku mereka semua janda karena kondisi politik Indonesia yang sangat aneh waktu itu, mengharuskan gadis berumur lulusan SMU untuk punya suami. ( aneh banget kan , untung dijagad raya kita gak gitu)
[IMG] [IMG]
Kirana
[IMG]
Citra
[IMG]
Dina
Dan sekarang geng yang satunya lagi , geng cewek asia , atau dijuluki “ cewek-cewek girlband” . Kamil tidak tahu apa-apa tentang Xiao-xiao karena sampai detik ini , mereka bahkan belum pernah bicara. Katanya ia hanya bicara dengan wanita saja. Kecantikannya diluar batas normal sampai-sampai katanya pernah ada tabrakan maut hanya karena Xiao xiao menyebrang jalan. Sayangnya sampai sekarang aku tidak menyimpan fotonya.
Sedangkan Siti , cewek Malaysia itu , dulunya tinggal di KL dan korban perang dunia ketiga. Kedua orang tuanya tewas karena serangan udara GLA ( Negara-negara Sekutu China di PD3 ) dan dia sendiri dipanggul TNI keluar dari malaysia dari jalur laut.
[IMG]
Siti
Ketiga , Bella si cewek Thailand. Kamil bilang ia putri politikus Thailand dan dia melarikan diri ke Malaysia saat PD3 meletus. Di Malaysia dia diungsikan ke Indonesia setelah terpisah dengan kedua orang tuanya.
[IMG]
[IMG]
Bella
Ke empat , Dian dan Anna, si cewek Vietnam. Mereka pindah ke Singapore sejak SD , lebih tepatnya saat Vietnam runtuh di tahun 2020 karena invasi china. Namun saat lulus PD3 meletus, orang tua mereka memindahkan mereka ke Indonesia.
[IMG]
[IMG]
Dian
[IMG]
Anna
Dan Yang terakhir , Jisun , si cewek Korea. Jisun termasuk satu dari sedikit orang korea yang melarikan diri ke Indonesia. Ia berangkat ke Indonesia bersama teman-temannya untuk liburan , beberapa jam sebelum PD3 meletus. Saat sampai di Indonesia. Ia mendapat kabar jika Seoul sudah menjadi lautan api dan hingga saat ini ia tidak tahu bagaimana nasib kedua orang tua mereka.
[IMG]
[IMG]
Jisun
Aku tertegun. Aku ingat masaku bertugas dulu. Hampir mati bersama rekanku karena serangan udara F-18 Australia. Sama sepertiku gadis-gadis ini adalah salah satu dari sedikit orang yang menjadi korban politik saat itu. Berbeda dengan beberapa cewek-cewek lain yang memilih jalan pintas menuju kemakmuran, yaitu dengan jual diri atau mencari suami kaya raya, mereka memilih bekerja keras. Xiao xiao dan Bella bekerja di J-co. Siti bekerja jadi OB di rumah sakit. Sedangkan Dian , Anna dan Jisun bekerja di rumah makan Sederhana. Dan malam ini, Dian menyisihkan gajinya yang sangat sedikit untuk membelikan aku Roti bakar . Yah , seenggaknya malam itu aku gak kelaparan. Dan dugaanku kalau mereka anak orang kaya itu, rupanya salah besar. Kamil bahkan bercerita lagi kalau mereka bahkan membeli pakaian mereka , setiap hari minggu di toko baju bekas. Itu menjelaskan kenapa mereka mengenakan baju-baju yang sudah tidak dijual lagi di Indonesia.
Walaupun sudah ditemani dua cangkir kopi dan sebungkus roti bakar, kami berdua tetap tertidur. Mobil rental baru sampai di kosan sekitar jam setengah satu malam. Dua jam setengah terlambat dari jadwal. Aku tak sengaja melihat Xiao xiao berdiri di balkon lantai dua malam itu . Berdiri menatap langit dan sesekali melihat ke jalan yang sudah sangat sepi. Tak lama aku juga melihat Peggy , Nadia dan Kirana , yang baru pulang dari spa.
“ Halo Mas Edi , tumben belum tidur “ goda Peggy manja. Penisku tiba-tiba berdiri tegak begitu melihat mereka bertiga. Lucunya aku tidak sesange ini waktu cewek-cewek girlband itu muncul.
“ ini , abis nungguin mobil-mobil rentalan “ jawabku.
“ Kirana baru pulang ? “ Kamil menggoda Kirana tapi sayangnya Kirana cuma jawab
“ Iya “ Dan tak lama datang lagi dua cewek sosialita yang sepertinya Citra dan Dina. Mereka berlima lalu naik ke lantai dua. Melihat wajah dan bodynya , rasanya aku ingin menunggangi dan menusukkan penisku ke dalam vagina mereka. Namun Xiao xiao masih berdiri di balkoni lantai dua. Lucunya aku tidak begitu nafsu waktu melihat dia. Lebih kepada perasaan kagum dan terpesona
“ mulus kali cewek itu ckckckckck “ goda si sopir rentalan waktu dia menoleh ke atas melihat Xiao xiao. Aku akui , siapapun pasti akan terpesona melihat gadis secantik dia. Tak lama ia menyingkir , mungkin kembali ke kamarnya.
Aku tidak tidur di kamarku malam itu. Aku tidur di pos satpam bersama kamil. Aku tidur jam setengah dua pagi , dan dibangunkan Bang Imran jam setengah lima pagi karena ia ingin aku menjaga istrinya. Aku sempat menggerutu dan bilang kalau istrinya tidak akan ke mana-mana, tapi Bang Imran tetap menyuruhku menjaga istrinya. Tapi aku cuma cuek dan kembali tidur.
Istri Bang Imran
Dan petaka itu dimulai. Saat aku bangun, Mobil audi sudah terparkir diparkiran. Orang aneh itu kembali. Aku melihat pintu rumah terbuka jadi aku masuk. Aku seharusnya tetap diluar saja, tapi entah kenapa aku menuju kamar Bang Imran yang saat itu juga terbuka, dan disanalah aku melihat Istri Bang Imran sedang tidur berpelukan tanpa busana dengan orang aneh itu, Tejo. Geram , gusar dan aku bahkan hampir ingin mencekik Tejo. Namun kukeluarkan handphoneku lalu mengambil gambar mereka berdua. Istri Bang Imran terbangun dan melihatku yang berdiri menangkap basah mereka. Ia tidak menjerit. Hanya menjelit terkejut. Aku pun menyingkir dan segera keluar.
Selang dua jam kemudian, aku melihat orang aneh itu keluar dari kamar Bang Imran , lalu keluar meninggalkan kos tanpa membawa mobil. Aku pastikan ia sudah berjalan jauh , lalu segera masuk ke rumah Bang Imran. Istri Bang Imran cuma mengenakan handuk waktu itu. Ia bisa saja berteriak tapi ia terlalu takut waktu itu. Wajahnya memucat. Apalagi setelah kutunjukkan gambar yang kuambil dengan handphoneku. Ia menangis cengeng, dan memohon padaku.
“ jangan disebar mas , saya mohon, bisa malu saya mas. Mau saya dimana muka saya. “ Tangisnya. Aku menjawab
“ Gampang, saya ingin uang seratus juta cash atau saya post foto ini di michat “ jawabku dingin
“ Seratus juta?!! Jangan mas , gak ada uang sebanyak itu. “ tangisnya cengeng.
“ gak masalah saya tinggal tekan post , dan gambar bugil ini akan abadi di internet. “ dengan gemetar, dia berjalan ke kamarnya , mengambil uang beberapa juta. Dan sambil menangis ia bilang kalau hanya itu uang yang ia miliki. Kukunci pintu kamarnya dan wajahnya makin memucat. Kuturunkan celanaku , sampai mencuatlah penis panjangku yang sudah menegang sempurna.
“ kalau gitu tidurlah denganku ..... setiap hari setiap pagi jikalau Bang Imran gak ada. Atau , saya tinggal tekan post “ Dengan berat hati ia pun menurut. Kulepaskan handuknya, dan terlihatlah tubuh bugilnya yang sangat indah. Penisku semakin memanjang. Kuremas pinggulnya, menghimpit penis panjangku dengan perutnya. Buah dada kencangnya , menempel di badanku. Dengan nafsunya, kulumat bibirnya dan kucumbui dengan nafsu.
Kupeluk pinggangnya lalu kubanting dia ke kasurnya. Kutindih tubuh mungilnya dengan tubuhku. Kucumbu bibirnya seganas-ganasnya lalu cumbuanku kemudian turun ke lehernya. Ia mulai mendesah dan tubuhnya mulai menggelinjang. Cumbuanku kembali naik , lalu tiba di telinganya. Kucumbu dan sesekali kujilati daun telinganya , sambil berbisik-bisik kata-kata kotor. Lalu penis panjangku mulai menyentuh vagina beceknya dan mulai bergesek-gesekan.
Ia berusaha mendorongku namun disaat yang sama , vaginanya seperti menikmati gesekan penisku. Kuremasi buah dadanya dengan nafsu dan dia makin terlihat risih. Kucumbui kembali bibirnya dan ia pun semakin berusaha melepaskan diri. Tapi nafsuku semakin menjadi-jadi. Tanpa ampun , mulai kutusukkan penisku ke dalam vaginanya dan
“ahhhh “ ia sempat menjerit terkejut. Dia tak punya pilihan selain pasrah. Pinggulku mulai bergerak menggenjot-genjot vaginanya. Nafsuku semakin terbakar. Ia mendesah-desah keras sambil terus berusaha mendorong-dorong tubuhku. Bibirku masih terus mencumbui lehernya. Sedangkan dibawah sana , penisku makin leluasa menggenjot-genjot vaginanya. Tak lama, ia memekik panjang dan akhirnya mencapai puncak kepuasannya.
Tapi permainanku belum selesai. Kucabut penisku sejenak, lalu kupaksa ia menungging diatas kasurnya. Kupegang pinggulnya dan ia kali ini hanya pasrah. Lalu perlahan kumasukkan kembali penisku ke dalam vaginanya dan ia kembali mendesah keras.
“ ahh ahh” “ plok plok plok “ aku ingat betul desahan manisnya, tepukan pinggulnya yang empuk , dan jepitan vaginanya yang luar biasa. Pantas saja Tejo ingin sekali menidurinya. Benar-benar harta karun yang tersimpan. Kugenjot terus vaginanya sekencang-kencangnya , melampiaskan nafsuku yang sedang terbakar hebat. Tak lama, penis besarku berkedut dan akhirnya memuncrat deras di dalam vaginanya.
Ia tertawa genit. Aku tidak sadar apa yang aku lakukan. Bukan hanya sekali, aku kembali bersenang-senang sekitar tiga atau empat kali , sampai aku lupa jam sudah menunjukkan hampir jam sepuluh. Kukenakan kembali pakaianku , lalu keluar dengan nafsu yang terpuaskan. Untungnya tidak ada yang melihat apa yang telah kami lakukan. Aku sudah berjanji untuk tidak menyebar gambar itu namun aku tetap akan memberitahu Bang Imran karena aku iri melihat keluarga mereka yang terlihat harmonis.